Mulyadi Kurdi
e-mail: [email protected]
Jakarta, oktober 2014
MANAJEMEN PENGGUNAAN
TENAGA KERJA ASING
LATAR BELAKANG
1. Ketidakseimbangan penyediaan dan permintaan tenaga kerja menurut sektor, daerah dan jabatan
2. Investasi dan perkembangan teknologi memerlukan sumberdaya manusia yang berkualitas
3. Pemanfaatan tenaga kerja asing harus memberikan dampak pada peningkatan kualitas tenaga kerja Indonesia
4. Pengisian jabatan tenaga kerja asing harus memperhatikan perkembangan pasar kerja dan asas manfaat dengan berpedoman menurut daftar jabatan yang dapat diduduki tenaga kerja asing.
2
1. Kitab undang-undang hukum Perdata buku ketiga tentang Perikatan
2. Undang-undang no.13/2003 tentang Ketenagakerjaan Bab VIII pasal 42 s/d 49 dan Bab IX pasal 50 s/d 66
3. Peraturan Pemerintah no.38/2007 tentang pembagian kewenangan Pusat & daerah, no. 65/2012 tentang PNBP dan no. 97/2012 tentang restribusi TKA
4. Peraturan Menakertrans no. 12/2013 tentang tata cara penggunaan TKA
5. Semua keputusan Menakertrans tentang kategori jabatan yang dapat diduduki TKA
4
KEWAJIBAN PENGGUNA 1. Pengguna TKA wajib memiliki rencana penggunaan yang
disahkan oleh Direktur PPTKA
2. Pengguna sebagai sponsor TKA harus berbadan hukum dan
tunduk pada hukum Indonesia dan penunjukan Jabatan harus
berpedoman pada jabatan yang ditetapkan dalam
Kepmenakertrans
3. Penunjukan TKI sebagai pendamping TKA
4. Menyusun program pelatihan kerja bagi karyawan
5
PENGATURAN JABATAN
1. Kepmenakertrans no. 247/2011 tentang jabatan kategori
bidang konstruksi
2. Kepmenakertrans no. 40/2012 tentang jabatan yang dilarang
diduduki TKA di bidang personil
3. Kepmenakertrans no. 462/2012 tentang jabatan kategori
bidang pendidikan
4. Kepmenakertrans no. 463/2012 tentang jabatan kategori
industri bahan kimia
5. Kepmenakertrans no. 464/2012 tentang jabatan perdagangan
besar/ eceeran, reparasi mobil/motor
6. Kepmenakertrans no. 707/ 2012 tentang jabatan kategori
transportasi dan pergudangan angkutan udara
6
7. Kepmenakertrans no. 708/2012 tentang jabatan bidang
hiburan, seni, olahraga dan rekreasi
8. Kepmenakertrans no. 354/2013 tentang jabatan kategori
industri minuman
9. Kepmenakertrans no. 355/2013 tentang pengadaan air,
pengelolaan daur ulang limbah dan sampah
10. Kepmenakertrans no. 356/2013 tentang jabatan industri
pengelolaan tekstil
11. Kepmenakertrans no. 357/2013 tentang jabatan industri
pengolahan pakaian jadi
12. Kepmenakertrans no. 358/2013 tentang jabatan industri
makanan
13. Kepmenakertrans no. 359/2013 tentang industri barang logam
bukan mesin dan peralatannya
7
PENILAIAN KEBUTUHAN 1. Penilaian kebutuhan dan seleksi TKA wajib dilakukan
oleh pengguna sebelum proses pengusulan RPTKA
2. KOMPETENSI JABATAN
TKA (S) TKA (D)
S = D
S < D
S > D
S >< D
8
SELEKSI KEBUTUHAN
1. Penelitian aspek jabatan yang akan diisi TKA
a. Ringkasan uraian tugas
b. Rincian tugas
c. Syarat jabatan (fisik, bakat, tempramen, dan minat)
2. Penelitian aspek kompetensi TKA (pengetahuan, keterampilan,
dan sikap kerja)
3. Menghitung volume pekerjaan dan kemampuan kerja untuk
menentukan jumlah TKA yang dibutuhkan
4. Analisis dampak manfaat TKA terhadap produktivitas perusahaan
9
ALASAN KEBUTUHAN Penyertaan modal
Investasi
Keterbatasan syarat jabatan yang dimiliki TKI
Perkembangan teknolgi
Inovasi industri jasa
Pasar bebas
Kesenian dan olahraga
Kerjasama usaha
Kesempatan kerja
10
PROGRAM PELATIHAN 1. Wajib dilaksanakan oleh pengguna dan TKA:
a. Menetapkan kompetensi yang ingin dicapai
b. Materi teori dan praktek
c. Waktu
d. Metoda
e. Sarana/Prasarana
f. Evaluasi pelatihan
2. TKA dapat menyusun program pelatihan di perusahaan atau
lembaga pelatihan atau magang
11
1. Ada 2 aspek penilaian kelayakan rencana
penggunaaan yg wajib dilakukan oleh pengguna
a. Aspek administrasi yaitu kelengkapan
persyaratan formal
b. Aspek penilaian kebutuhan jabatan baik
kuantitatif dan kualitatif
2. Proses penilaian kelayakan oleh Direktorat
paling lama 4 hari kerja dan dapat diberikan
untuk selama 5 tahun dan dapat diperpanjang.
Jika ada perubahan RPTKA harus ditetapkan
oleh dirjen atau direktur PPTKA
12
1. Pengguna TKA
a. Memperolah TKA yang berkompetensi sesuai dan
tepat dengan kualifikasi jabatan yang dibutuhkan
b. Meningkatkan produktivitas kerja dan usaha
c. Meningkatkan nilai tambah perusahaan dan
karyawan
2. TKA
a. Efesiensi dan efektifitas dalam bekerja
b. Harmonisasi hubungan industrial
c. Manfaat ganda dan nilai tambah
13
3. Pemerintah
a. Pengendalian penggunaan TKA
b. Pengawasan TKA
c. Kelancaran proses perijinan
d. Memberikan kepastian manfaat penggunaan TKA
14
PERSYARATAN WAJIB
Untuk penilaian kebutuhan dan seleksi TKA harus dan
wajib memenuhi persyaratan yang ditetapkan sebagai
berikut:
a. Pendidikan harus memenuhi syarat jabatan yang akan
diduduki TKA
b. Memiliki sertifikasi kompetensi dengan pengalaman
kerja minimal 5 tahun di bidang jabatan yang akan
diduduki
c. Menyusun program alih keterampilan/pelatihan
d. Dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia
15
SIFAT PEKERJAAN 1. Pekerjaan di sektor ekonomi dan industri
2. Pekerjaan sementara; adalah pekerjaan sekali selesai , diberikan untuk maksimum 6 bulan tidak dapat diperpanjang
3. Pekerjaan darurat; pekerjaan yang sangat mendesak jika tidak dilaksanakan akan merugikan perusahaan dan masyarakat diberikan maksimum 1 bulan dan tidak dapat diperpanjang
4. Kawasan ekonomi khusus adalah pelayanan untuk perusahaan yang berada di kawasan ekonomi khusus
5. Jasa impresariat adalah pelayanan yang diberikan untuk TKA yang bekerja di bidang seni dan olahraga
16
PERSYARATAN KERJA
1. TKA wajib memiliki rekomendasi sebagai dasar pemberian visa kerja untuk mendapatkan ijin mempekerjakan bagi pengguna selama 1 tahun dan dapat diperpanjang
2. Pengguna wajib memiliki kontrak kerja dengan TKA dan membayar dana kompensasi serta memiliki asuransi
3. Wajib bekerja pada jabatan dan lokasi yang telah ditentukan sesuai kontrak kerja
4. Perpanjangan ijin sesuai dengan peraturan pemerintah no. 38/2007
5. Perubahan nama dan lokasi pemberi kerja diajukan kepada direktur PPTKA
1. Masih ditemukan perusahaan mempekerjakan TKA tanpa IMTA
2. Rangkap jabatan TKA di beberapa perusahaan lain dan lokasi
3. Penunjukan TKI pendamping sebatas memenuhi syarat formal dan syarat pendidikan TKI sebagai pendamping tidak sepadan
4. Belum maksimal manfaat alih keterampilan kepada pendamping dan karyawan
5. Masih kurang memahami Permenakertrans no. 12/2013 beserta peraturan lainnya
6. Kurang memahami pentingnya pengertian jabatan dan kualifikasi kompetensi TKA
7. Masih ditemukan ketidaksesuaian jabatan dalam IMTA dengan pekerjaan TKA dan kontrak kerja
18
KONTRAK KERJA
Perjanjian kerja bagi TKA dan penyelesaian adanya perselisihan
hubungan industrial bagi TKA tidak diatur secara khusus (lex
specialis)didalam peraturan baik pada undang-undang
no.13/2003 Tentang Ketenagakerjaan dan undang-undang no.
2/2004.Tentang penyelesaian perselisihan Hubungan Industrial
Walaupun tidak diatur secara khusus akan tetapi peraturan
tersebut dapat dijadikan pedoman memingat kontrak kerja
termasuk didalam hukum perikatan yang diatur dalam buku 3
kitab undang-undang hukum perdata (lex generalis)
PERIKATAN
20
1. Tiap-tiap perikatan adalah untuk berbuat memberikan sesuatu,
atau untuk tidak berbuat sesuatu (pasal 1234 KUHP)
2. Perjanjian perburuhan adalah perjanjian dengan mana pihak yang
satu, si buruh mengikatkan dirinya untuk dibawa perintah pihak
lain si majikan, untuk sesuatu tertentu melakukan pekerjaan
dengan menerima upah (pasal 1601 A)
3. Perjanjian perburuhan diadakan antara majikan dan serikat
buruh, perjanjian kerja antara majikan dan buruh secara
perorangan
1. Kesepakatan kedua belah pihak
2. Mampu dan cakap melakukan perbuatan hukum
3. Ada pekerjaan yang diperjanjikan
4. Pekerjaan yang diperjanjikan tidak boleh bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan dan peraturan perundan-undangan yang berlaku
5. Jika perjanjian kerja yang dibuat bertentangan dengan butir 1 dan 2 diatas dapat dibatalkan dan jika perjanjian kerja bertentangan dengan butir 3 dan 4 diatas maka batal demi hukum
21
Isi perjanjian kerja dibuat secara tertulis sekurang-
kurangnya memuat hal sebagai berikut:
a. Nama, alamat perusahaan, dan jenis usaha
b. Nama, jenis kelamin, umur, dan alamat karyawan
c. Jabatan atau jenis pekerjaan
d. Tempat lokasi pekerjaan
e. Besarnya upah dan cara pembayarannya
f. Syarat-syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban
kedua belah pihak
g. Jangka waktu perjanjian kerja
h. Tempat dan tanggal perjanjian dibuat serta tandatangan
kedua belah pihak
22
BENTUK PERJANJIAN KERJA 1. Perjanjian kerja untuk waktu yang telah ditentukan harus dibuat
secara tertulis menggunakan bahasa Indonesia da huruf latin
2. Yang dimaksud dengan waktu tertentu didasarkan atas jangka
waktu yang telah ditetapkan dalam kontrak kerja atau selesainya
suatu pekerjaan tertentu
3. Dalam hal perjanjian kerja dibuat dalam bahasa Indonesia dan
bahasa asing apabila terdapat perbedaan penafsiran antara
keduanya maka yang berlaku adalah perjanjian kerja yang dibuat
dalam bahasa Indonesia
23
PERJANJIAN KERJA BERAKHIR Perjanjian kerja berakhir disebabkan oleh karena hal sebagai
berikut:
a. Pekerja meninggal dunia
b. Kesepakatan dengan pengguna untuk mengakhiri kontrak kerja
c. Berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja
d. Putusan pengadilan hubungan industrial yang telah berkekuatan
hukum pasti akibat adanya perselisihan
e. Adanya keadaan atau kejadian tertentu sesuai perjanjian kerja
atau peraturan perusahaan
24
PENYELESAIAN PERSELISIHAN 1. Melalui perundingan bipartid secara musyawarah untuk mufakat
dalam tenggang waktu 30 hari kerja untuk penyelesaiannya
2. Perantaraan oleh petugas mediator dari kantor instansi yang
bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan
3. Konsiliasi oleh konsiliator yang terdaftar di instansi yang
bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan
4. Melalui arbitrase oleh arbitor yang telah ditetapkan oleh menteri
5. Jika penyelesaian hal tersebut diatas tidak ada kesepakatan maka
dapat diajukan ke pengadilan hubungan industrial
25
1. Lembaga kerjasama bipartit dibentuk pada
perusahaan yang mempekerjakan lebih dari 50
orang karyawan dan yang berfungsi sebagai
forum komunikasi dan konsultasi mengenai hal
ketenagakerjaan di perusahaan.
2. Keberadaan forum ini dapat dimanfaatkan bagi
perusahaan pengguna TKA untuk membahas
berbagai masalah terutama yang menyangkut
rencana alih keterampilan dan program
pelatihan Atau hal yang lain menyangkut isu-
isu di perusahaan
26
PERATURAN PERUSAHAAN 1. Perusahaan yang mepekerjakan karyawan lebih dari 10 orang
wajib membuat peraturan perusahaan yang disahkan oleh
menteri kecuali perushaan tersebut telah memiliki perjanjian
kerja bersama
2. Dengan adanya keberadaan TKA di perusahaan tersebut wajib
diatur hak dan kewajiban dalam kontrak kerja.Selain itu harus
mengetahui juga peraturan perusahaan atau kontrak kerja besama
Dengan demikian TKA dapat memahami hubungan industrial
yang berlaku di perusahaan tersebut untuk menciptakan
hubungan harmonis dengan karyawan dan pengusaha.
27
# Sesuai Undang – undang Nomor : 13 Tahun 2003 tentang Ketenagaankerjaan dan
# Permenakertrans Nomor : 12/2013
BAGAN PROSES PENYELESAIAN PERMOHONAN PENGESAHAN RPTKA
Pemohon
RPTKA
Dirjen. Binapenta
Up. Dir. PTA
Tim Kelayakan
Penggunaan TKA
Pengesahan
RPTKA
Dirjen Binapenta
Untuk permohonan
50 orang keatas
DIR PPTA
Untuk permohonan
Sampai dengan 50
orang
SK Pengesahan
RPTKA
Dapat dilakukan Koordinasi
Instansi Teknis terkait
2 Hari Kerja
2 Hari Kerja
Keterangan Syarat Permohonan Pengesahan RPTKA :
BARU:
1.Surat Permohonan tertulis dari pemberi kerja TKA.
2.Formulir Isian RPTKA yang sudah dilengkapi
3.Foto Copy Surat Ijin Usaha dari Instansi yang
berwenang.
4.Akte Pengesahan sebagai Badan Hukum.
5.Keterangan domisili perusahaan dari Pemerintah
Daerah setempat;
6.Bagan/Struktur Organisasi Perisahaan;
7.Copy surat penunjukkan TKI sebagai pendamping;
8.Bukti Wajib Lapor Ketenagakerjaan yang masih
berlaku sesuai dengan Undang-undang No.711981;
9.Foto Copy Kontrak pekerjaan bagi perusahaan jasa
PERPANJANGAN:
1. Surat Permohonan te.ftulis clad pemberi kerja TKA.
2. Formulir Isian RPTKA-1 (L:I,II,III,IV)
3. Foto Copy RPTKA lama yang akan diperpanjang;
4. Foto Copy S1UP dari Instansi yang berwenang,
5. Foto Copy Akte pengesahan bagi perusahaan;
6. Keterangan domisili perusahaan dari Pemerintah
Daerah setempatL
7. Bagan / Struktur Organisasi Perusanaan;
8. Bukti Wajib Lapor Ketenagakerjaan yang masih
berlaku sesuai dengan Undang-undang No.7/1981:
9. Foto Copy Kontrak pekerjaan bagi perusahaem jasa
penunjang;
10.Laporan Pelaksanaan Program Diklat bagi TKI.
11.Copy IMTA yang masih berlaku;
12.Bukti Pembayaran Dana Kompensasi Penggunaan
TKA melalui Bank yang ditunjuk Menteri.
PERUBAHAN:
1. Pemberi kerja dapat mengajukan,
perubahan RPTKA sbb:
a. Penambahan. pengurangan jabatan
beserta jumlah TKI dan; atau
b. Perubahan jabatan dan; atau
c. Perubahan lokasi kerja.
2. Permohonan perubahan RPTKA
disertai dengan bukti-bukti
pendukung antara lain:
• Perluasan Usaha;
• Bukti Eksport;
• Penambahan 1 perubahan jenis
produksi. 28
BAGAN PROSES
PENYELESAIAN IMTA
DEPNAKER-
TRANS
RPTKA KITTAS Telex
Ke KBRI IMTA
DITJEN
IMIGRASI KANIM
TA-01
Copy Telex
PEMOHON
DPKK
• Setelah copy telex dari Ditjen Imigrasi diberikan ke Depnakertrans, maka pemohon membayar dana kompensasi.
• Jangka waktu berlakunya IMTA sejak dikeluarkannya KITTAS dan sesuai dengan masa berlaku telex visa dan jumlah
pembayaran Dana Kompensasi ( misal dibayarkan US$1.200, maka berlakunya IMTA 12 bulan sejak diterbitkannya KITTAS)
29
BAGAN PROSES PENYELESAIAN
PERPANJANGAN IMTA (TA - 02)
DEPNAKERTRANS
Dan DINAS
RPTKA IMTA Perpanjangan
KITTAS
DPKK
KANIM
* IMTA perpanjangan digunakan sebagai dasar pembuatan KITTAS perpanjangan
30
PIDANA; Pasal 185 ayat dan Pasal 187. Minimal 1 tahun dan maksimal 5 tahun. DENDA; Minimal 100 juta dan maksimal 400 juta. ADMINISTRATIF. Pasal 190 ayat (2) Teguran sampai dengan pencabutan
ijin.
31
1. Aplikasi melalui Internet mempersingkat
proses pendaftaran permohonan RPTKA dan
IMTA baru dan perpanjangannya.
2. Menggunakan Internet Browser dengan
alamat http://tka-online.depnakertrans.go.id.
Jika ada kesulitan hubungi 021.5227585 atau
email [email protected].
3. Setelah mengisi formulir pendaftaran dan
verifikasi perusahaan akan mendapat
username dan password untuk masuk ke
aplikasi sistem.
32
Peraturan Pemerintah R.I
nomor 38 Tahun 2007
tentang
pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi
dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Pemerintah Pemerintah Daerah
Provinsi
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota
• Pengesahan RPTKA baru
• Perpanjangan RPTKA
perpanjangan lintas Provinsi
• Pengesahan RPTKA
perubahan
• Pemberian Rekomendasi Visa
dan IMTA baru
• Penerbitan IMTA
perpanjangan yang lokasinya
lebih dari 1 (satu) provinsi
• Penyusunan Jabatan terbuka
dan tertutup
• Pembinaan dan Pengendalian
Penggunaan TKA skala
nasional
• Pengesahan RPTKA
perpanjangan yang tidak
mengandung perubahan dan
lokasi kerjanya dalam 1 (satu)
provinsi
• Penerbitan IMTA
perpanjangan untuk TKA yang
lokasi kerjanya
lintasKabupaten dalam 1(satu)
Provinsi
• Monitoring dan Evaluasi
Penggunaan TKA yang lokasi
kerjanya lebih dari 1 (satu)
Kabupaten/Kota dalam
wilayah Provinsi
• Penerbitan IMTA
perpanjangan untuk TKA
yang lokasi kerjanya
dalam wilayah
Kabupaten/Kota
• Monitoring dan Evaluasi
Penggunaan TKA yang
lokasi kerjanya dalam
wilayah Kabupaten/Kota
yang bersangkutan
33
PERATURAN PEMERINTAH NO. 97/2012
RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN TKA
34
1. Retribusi perpanjangan IMTA dipungut oleh pemerintah
provinsi dan kabupaten/kota berdasarkan penetapan
PERDA. Besarnya tarif ditetapkan berdasarkan peraturan
pemerintah
2. Pemanfaatan Restribusi diatur PERDA untuk:
• Dana penerbitan dokumen izin
• Pengawasan di lapangan
• Penegakan hukum
• Penata usahaan
• Dampak negatif perpanjangan
• Pengembangan keahlian dan keterampilan TK lokal
Top Related