MALARIABatasanPenyakit infeksi akut atau kronik yang ditandai dengan gejala panas yang khas, anemia dan pembesaran limpaEtiologi* Plasmodium vivax * Plasmodium falciparum * Plasmodium malariae * Plasmodium ovaleP. vivax malaria tertianaP. falciparum malaria tropikaP. malariae malaria quartanaP. ovale malaria ovale
Epidemiologi Siklus manusia nyamuk plasmodium Gejala mapalaria di daerah satu dapat berbeda dengan daerah lainnya, karena :- Ras (manusia)- Status imunitas- Jenis dan strain plasmodium- Kepadatan plasmodium- Lingkungan- Genetik (thalasemia, defisiensi G6PD, ovalositosis) sulit terinfeksi plasmodium- Usia (bayi, ibu hamil dan orang tua rentan terhadap infeksi plasmodium- Sudah / belum dapat obat anti malaria
Manifestasi klinik :Malaria ringan malaria tanpa penyulit Malaria berat malaria dengan penyulitMalaria ringan* Sakit kepala* Sakit otot-otot (myalgia)* Sakit pwerut* Napsu makan * DemamSerangan demam berlangsung de-ngan interval tertentu dan sangat khas
Serangan demam dengan urutan :* Std frigoris menggigil* Std acme puncak demam* Std sudoris berkeringat banyak dan suhu tubuh Stadium frigorisDimulai dengan rasa dingin, menggi-gil, gigi gemeretak, penderita mem-butuhkan selimut unuk menutup tubuhnya, nadi cepat dan lemah, bibir dan ujung jari pucat / sianosis, kulit kering, muntah dan sering terjadi kejang pada anakBerlangsung 15 60 menit
Stadium acmeSetelah std frigoris timbul panas tinggi ( 40 o C), berlangsung 2 12 jam.Suhu tubuh karena pecahnya sizon yang sudah matang dan masuknya merozoit kedalam aliran darah.Plasmodium vivax dan ovale mem-punyai sizon tiap generasi akan ma-tang dalam 48 jam serangan de-mam akan terjadi tiap hari ketiga di- hitung dari serangan demam sebelumnyaP. malariae tiap 72 jam (hari ke-empat). P falciparum tiap 24-48 jam (tiap hari atau hari kedua)
Pada std acme, muka menjadi kemerahan, kulit kering, sakit kepala, mual muntah, rasa haus dan nadi menjadi kuat kembali.Stadium sudoris- Penderita berkeringat banyak, - Tempat tidur dapat basah - Suhu tubuh menurun dengan cepat SpenomegaliDisebabkan karena hipertrofi dan hiperplasia sel retikuloendothelial secara akut, sehingga simpai limpa teregang dan menimbulkan nyeriGambaran darah tepi sel makrofag bertambah dan monositosis
* Anemia- Penghancuran sel eritrosit pada fase sporulasi- Fagositosis sistim RES * Trombositopenia ringan* Serum bilirubin sedikit B. Malaria beratMalaria dengan penyulit.Umumnya disebabkan oleh P. Falsiparum10% malaria karena P. falsiparum adalah malaria berat disebabkan kecenderungan plasmodium berkumpul pada pembuluh darah dari beberapa organ tubuh, seperti otak, hati dan ginjal
Berakibat tersumbatnya pembuluh darah organ tersebut.Angka kematian 19 40 %.Gambaran klinikMenurut WHO, manifestasi klinis malaria berat :Malaria otak (malaria cerebral)- Penurunan kesadaran- Edema paru- Anemia berat- Gagal ginjalSering berakhir dgn kematian (20-25%)
2. Malaria dgn perdarahan / DIC- Perdarahan pada retina, subkon-jungtifal, gusi, hidung, melena, hema-temesis dan atau dengan tanda -tanda DIC (trombositopenia, FDP , fibrinogen )3. Malaria dengan anemia berat- anemia normositik dengan hematokrit < 15 % atau Hb < 5 g%4. Malaria dengan edema paru- Dyspneu - Batuk-batuk - Rasa dada tertekan - Krepitasi - Sianosis - Kejang-kejang - Kesadaran menurun - LF : gambaran edema paru
5. Malaria dengan jaundice- Hepatomegali - Serum biliruibin > 3 mg%6. Malaria dengan gagal ginjal- Diuresis < 12 ml / kg BB / 24 jam - Tidak menunjukan perbaikan setelah rehidrasi - Serum kreatini > 3 mg%7. Malaria dengan hemoglobinuria- Dikenal Black water fever - Bukan sebagai akibat pemakaian obat antimalaria pada G6PD defisiensi - Urine berwarna kehiotaman atau merah-coklat akibat hemolisis yang masif
8. Malaria dengan hipoglikemia- Kadar gula darah < 40 mg% - Gelisah - Berkeringat - Sukar bernapas - Kesadaran sampai komaLaboratoriumDarah- Hemolisis oleh plasmodium - Penekanan sisitim eritropoesis - Hemolisis oleh sistim imunologisEritrosit poikilositosis, anisotosis, polikromasia dengan bintik-bintik basofilik -> menyerupai anemia pernisiosa- DIC Bilirubin indirek Glukosa darah & alkalin fosfatase ( glukosa digunakan untuk metabolisme dan respirasi plasmodium
Diagnosis- Riwayat perjalanan penyakit dan gambaran klinis- Sediaan darah tebal dan hapus darah tepi : Plasmodium (+)TatalaksanaPengobatan dan tindakan bergantung dari :Manifestasi klinik (tanpa atau dengan komplikasi) Umur penderita Ibu hamil atau menyusui Jenis plasmodium Tempat tinggal (daerah sensitif atau resisten klorokuin atau multidrug)
Malaria tanpa komplikasiMalaria tropika (P.falciparum)Klorokuin total 25 mg / kg bb / oral hari I dan II : 10 mg / kg bb dan hari III : 5 mg / kg bb / oral diberi sekaligusDan primakuin 0,5 1 mg / kg bb/ dosis tunggal dan tidak diberikan pada bayi dan ibu hamil. Ditujukan untuk membunuh gametosis sehingga penularan dan dikurangi / dicegahDosis :..Malaria tertiana (P.vivax), M. ovale (P.ovale) dan M. quartana (P.malariae)Dosis klorokuin sama dengan Plasmo- dium falciparum.Primakuin diberi selama 5 14 hari dengan tujuan mencegah relaps
-. Malaria resisten klorokuin* Malaria tropika (P. falsiparum)Sulfadoksin pirimetaminSulfadoksin: 25 mg / kg bb dan pirimetamin : 1,25 mg / kg bb diberi sebagai dosis tunggal (1 tab sulfadoksin-pirimetamin : 500 mg sulfadoksin dan 25 mg pirimetamin)Obat ini bersifat skizotosida dan sporon-tosida. Efek samping Steven JohnsonBila tidak sembuh tab kina sulfat : 10 mg / kg bb / dibagi 3 dosis / hari selama 7 haru dan primakuin dengan dosis sesuai dengan umur.Efek samping kina : tinitus
Malaria dengan komplikasi Umumnya disebabakan P. Falsiparum yang resisten klorokuinPengobatan kausal: Kina dihidroklorida : dosis awal 20 mg bentuk garam atau 16,7 mg bentuk basa dalam NaCl 0,9% atau dextrose 5% / 10 cc / kg bb / 4 jam pertamaDilanjutkan 10 mg bentuk garam atau 8,3 mg basa / kg bb / 4 jam berikutnyaDiulang tiap 8 jam sampai penderita dapat menelan obat, diteruskan sampai hari ke-7Bila 12 jam sebelumnya sudah dapat klorokuin atau kina, diberi kina dengan dosis 10 mg garam atau 8,3 mg basa / kg bb
Bila ada gangguan fungsi ginjal setelah hari ke-3 pengobatan dosis kina dikurangi separuhnya hindari efek toksik kumulatif.Bila tidak ada kina, pada yang sensitif klorokuin klorokuin 5 mg / kg bb dalam larutan NaCl 0,9 % atau dextrose 5% / 10 cc kg bb / 4 jam, diulang tiap 6-8 jam sampai dosis total 25 mg basa / kg bb / 3 hari
Top Related