Download - MAKALAH_SISTEM_MUSKULOSKELETAL_2_ASUHAN.docx

Transcript
  • 7/24/2019 MAKALAH_SISTEM_MUSKULOSKELETAL_2_ASUHAN.docx

    1/24

    KATA PENGATAR

    Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, saya dapat

    menyelesaikan penulisan makalah dengan pokok bahasan Konsep Asuhan

    Keperawatan dengan Amputasi.

    Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna karena

    keerbatsan kemampuan penulis dalam membahas dan memaparkan. Oleh karena itu,

    segala sesutu dan koreksi lebih lanjut sangat penulis harapkan dari semua pembaca.

    arapan penulis semoga makalah memenuhi tugas mata kuliah Sistem!uskuloskeletal . Dan semoga makalah ini dapat berman"aat bagi penulis khususnya

    dan pembaca pada umumnya.

    Pariaman, #o$ember %&'(

    Penulis

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR..................................................................................................i

    DAFTAR ISI................................................................................................................ii

    )A) 'P*#DA++A#.................................................................................. 1

    i

  • 7/24/2019 MAKALAH_SISTEM_MUSKULOSKELETAL_2_ASUHAN.docx

    2/24

    '.' atar )elakang....................................................................................1

    '.% !etode Penulisan................................................................................ 1

    '.- Sistematika Penulisan........................................................................... 1

    )A) %A#DASA# T*O/..............................................................................2

    %.' Pengertian.............................................................................................. 2

    %.% Anatomi 0isiologi.................................................................................... 2

    %.- Pato"isiologi...........................................................................................3

    %.1 Penyebab 2 "aktor predisposisi terjadinya amputasi............................................6

    %.( !etode Amputasi.....................................................................................7

    %.3 4enis Amputasi.........................................................................................7

    %.5 !ani"estasi klinik..................................................................................... 8

    %.6 Pemeriksaan Diagnostik.............................................................................8

    %.7 8omplikasi............................................................................................. 8

    %.'& Pencegahan...........................................................................................9

    %.'' Penatalaksanaan..................................................................................... 9

    %.'% Woc.................................................................................................. 10

    )A) -AS+A# 8*P*AWATA# 8/*# A!P+TAS/.........................................11

    )A) 1P*#+T+P..........................................................................................211.' 8esimpulan...........................................................................................21

    1.% Saran...................................................................................................21

    2

    ii

  • 7/24/2019 MAKALAH_SISTEM_MUSKULOSKELETAL_2_ASUHAN.docx

    3/24

    A !

    PENDA"#$#AN

    !.! $atar e%a&ang

    Amputasi adalah hilangnya sebagian alat gerak yang menyebabkan

    ketidakmampuan seseorang untuk melakukan akti$itas dalam derajat yang ber$ariasi,

    tergantung dari bagianmana alat gerak yang hilang, usia, dan penanganan operasi

    9untuk kasus kehilangan alat gerak yang disebabkan amputasi:. 8ehilangan alat gerak

    tersebut dapat disebabkan berbagai hal,seperti penyakit, "aktor cacat bawaan lahir,

    ataupun kecelakaan. Operasi pengangkatan alatgerak pada tubuh manusia ini diebut

    dengan amputasi. !enurut ;renshaw, dalam 7&= dari seluruh amputasi, dimana amputasi bawah lutut

    9transtibial amputation: merupakan jenis operasi amputasi yang paling sering

    dilakukan. Angka kejadian amputasi yang pasti di indonesia saat ini tidak diketahui,

    tapi menurut situs internet serta buku>buku yang

    ada.

    !.) Sistemati&a Penu%isan

    Penulisan makalah ini diawali dengan kata pengantar dan da"tar isi, kemudian

    dilanjutkan dengan )ab / Pendahuluan yang berisikan latar belakang,, metode

    penulisan, sistematika penulisan. )ab // andasan teoritis yang terdiri dari konsep

    medik, yang terdiri dari de"inisi, klasi"ikasi, anatomi "isiologi, etiologi, pato"isiologi,

    tanda dan gejala, pemeriksaan diagnostik, komplikasi dan penatalaksanaan medik,

    konsep asuhan keperawatan terdiri atas? pengkajian, diagnosa, perencanaan, discharge

    planning, pato"lowdiagram. )ab /// Asuhan keperawatan teoritis, yang berisikan

    pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan e$aluasi. )ab /< 8esimpulan

    dan saran diakhiri dengan da"tar pustaka.

    1

  • 7/24/2019 MAKALAH_SISTEM_MUSKULOSKELETAL_2_ASUHAN.docx

    4/24

    A '

    $ANDASAN TE*RI

    '.! Pengertian

    Amputasi berasal dari kata @amputare yang kurang lebih diartikan

    @pancung.Amputasi dapat diartikan sebagai tindakan memisahkan bagian tubuh

    sebagian atau seluruh bagian ekstremitas. Tindakan ini merupakan tindakan yang

    dilakukan dalam kondisi pilihan terakhir manakala masalah organ yang terjadi pada

    ekstremitas sudah tidak mungkin dapat diperbaiki dengan menggunakan teknik lain,

    atau manakala kondisi organ dapat membahayakan keselamatan tubuh klien secara

    utuh atau merusak organ tubuh yang lain seperti dapat menimbulkan komplikasi

    in"eksi.9Daryadi,%&'%:

    Amputasi berasal dari bahasa latin yaitu amputate yang berarti pancung. Dalam

    ilmu kedokteran diartikan sebagai membuang sebagian atau seluruh anggota gerak,

    sesuatu yang menonjol atau tonjolan alat 9organ: tubuh 9Soelarto eksoprodjo, '77( ?

    (6':

    Amputasi adalah perlakuan yang mengakibatkan cacat menetap 9Syamsuhidayat,

    '775 ?'%6% :

    8egiatan amputasi merupakan tindakan yang melibatkan beberapa sistem tubuh

    seperti sistem integumen, sistem persyara"an, sistem muskuloskeletal dan sisten

    cardio$askuler. abih lanjut ia dapat menimbulkan madsalah psikologis bagi klien

    atau keluarga berupa penurunan citra diri dan penurunan produkti"itas.

    '.' Anatomi Fisio%ogi

    Anatomi sisitem skelet. Ada %&3 tulang dalam tubuh manusia, yang terbagidalam 1 kategori ? tulang panjang 9mis. 0emur:, tulang pendek 9mis. Tulang tarsalia:,

    tulang pipih 9mis. Sternum:, dan tulang tidak teratur 9mis. anak. Pada orang dewasa mengalami klas"ikasi

    ujung tulang panjang ditutupi oleh kartilago artikular pada sendi>sendinya.

    2

  • 7/24/2019 MAKALAH_SISTEM_MUSKULOSKELETAL_2_ASUHAN.docx

    5/24

    Tulang panjang disusun untuk menyangga berat badan dan gerakan. Tulang pendek

    9mis. !etakarpal: terdiri dari tulang kanselus ditutupi selapis tulang kompak. Tulang

    pipih 9mis. Tulang sternum: merupakan temoat penting untuk hematopoiesis dan

    sering memberikan perlindungan bagi organ $ital. Tulang pipih tersusun dari tulang

    kanselus diantara % tulang kompak. Tulang tidak teratur 9mis.$ertebra: mempunyai

    bentuk yang unik sesuai dengan "ungsinya. Secara umum bentuk tulang tidak teratur

    sama dengan tulang pipih.

    Tulang tersusun atas sel, matriks protein dan deposit mineral. Sel>selnya

    terdiri atas tiga jenis dasarBosteoblas, osteosit dan osteoklas. Osteoblas ber"ungsi

    dalam pembetukan tulang dengan mensekresikan matriks tulang. !atriks merupakan

    kerangka dimana garam>garam anorganik ditimbun.

    Tulang diselimuti dibagian luar oleh membran "ibrus padat dinamakan perioeteum.

    Periosteum memberi nitrisi ke tulang dan memungkinkannya tumbuh, selain sebagai

    tempat perlekatan tendon dan ligamen. Periosteum mengandung sarat, pembuluh

    darah dan lim"atik. apisan yang paling dekat tulang mengandung oeteoblas yang

    merupakan sel pembentuk tulang.

    *ndesteum adalah membran $askular tipis yang menutupi rongga sumsun

    tulang panjang dan rongga>rongga dalan tulang kanselus. Osteoklast yamg

    melarutkan tulang untuk memelihara rongga sumsum, terletak dekat osteum dan

    dalam lakuna howship 9cekungan pada permukaan tulang:.

    Sumsun tulang merupakan jaringan $askular dalam rongga sumsum 9batang: tulang

    panjang dan dalam tulang pipih. Sumsum tulang merah, yang terutama terletak di

    sternum, ilium, $ertebra dan rusuk pada orang deawasa, bertanggung jawab pada

    produksi sel darah merah dan putih. Pada orang dewasa, tulang panjang terisi oleh

    sumsum lemak kuning.

    4aringan tulang mempunyai $askularisasi yang sangat baik. Tulang kanselus

    menerima asupan darah yang sangat banyak melalui meta"isis dan epi"isis pembuluh

    periosteum mengangkut darah ke tulang kompak melalui kanal $olkman yang sangat

    kecil. Selain itu, ada arteri nutrien yang menembus periosteum dan memasuki rongga

    meduler melalui "oramina 9 lubang>lubang kecil:. Arteri nutrien memasok darah ke

    sumsum dan tulang. Sistem $ena ada yang mengikuti arteri ada yang keluar sendiri.

    '.) Pato+isio%ogi

    Amputasi terjadi karena kelainan eCtremitas yang disebabkan penyakit

    pembuluh darah, cedera dan tumor oleh karena penyebab di atas, Amputasi harus

    dilakukan karena dapat mengancam jiwa manusia. Adapun pengaruhnya meliputi ?

    3

  • 7/24/2019 MAKALAH_SISTEM_MUSKULOSKELETAL_2_ASUHAN.docx

    6/24

    a. 8ecepatan metabolism

    4ika seseorang dalam keadaan immobilisasi maka akan menyebabkan penekanan pada"ungsi simpatik serta penurunan katekolamin dalam darah sehingga menurunkan

    kecepatan metabolisme basal.

    b. 8etidakseimbangan cairan dan elektrolit

    Adanya penurunan serum protein tubuh akibat proses katabolisme lebih besar dari

    anabolisme, maka akan mengubah tekanan osmotik koloid plasma, hal ini

    menyebabkan pergeseran cairan intra$askuler ke luar keruang interstitial pada bagian

    tubuh yang rendah sehingga menyebabkan oedema.

    c. Sistem respirasi

    '. Penurunan kapasitas paru

    Pada klien immobilisasi dalam posisi baring terlentang, maka kontraksi otot

    intercosta relati" kecil, dia"ragma otot perut dalam rangka mencapai inspirasi

    maksimal dan ekspirasi paksa.

    %. Perubahan per"usi setempat

    Dalam posisi tidur terlentang, pada sirkulasi pulmonal terjadi perbedaan rasio

    $entilasi dengan per"usi setempat, jika secara mendadak maka akan terjadi

    peningkatan metabolisme 9karena latihan atau in"eksi: terjadi hipoksia.

    -. !ekanisme batuk tidak e"ekti"

    Akibat immobilisasi terjadi penurunan kerja siliaris saluran perna"asan sehingga

    sekresi mukus cenderung menumpuk dan menjadi lebih kental dan mengganggu

    gerakan siliaris normal.

    d. Sistem 8ardio$askuler

    '. Peningkatan denyut nadi

    Terjadi sebagai mani"estasi klinik pengaruh "aktor metabolik, endokrin dan

    mekanisme pada keadaan yang menghasilkan adrenergik sering dijumpai pada pasien

    dengan immobilisasi.

    %. Penurunan cardiac reser$e

    Dibawah pengaruh adrenergik denyut jantung meningkat, hal ini mengakibatkan

    waktu pengisian diastolik memendek dan penurunan isi sekuncup.

    -. Orthostatik ipotensi

    4

  • 7/24/2019 MAKALAH_SISTEM_MUSKULOSKELETAL_2_ASUHAN.docx

    7/24

    Pada keadaan immobilisasi terjadi perubahan sirkulasi peri"er, dimana arteriol dan

    $enula tungkai berkontraksi tidak adekuat, $asodilatasi lebih panjang dari pada

    $asokontriksi sehingga darah banyak berkumpul di ekstremitas bawah, $olume darah

    yang bersirkulasi menurun, jumlah darah ke $entrikel saat diastolik tidak cukup untuk

    memenuhi per"usi ke otak dan tekanan darah menurun, akibatnya klien merasakan

    pusing pada saat bangun tidur serta dapat juga merasakan pingsan.

    b. Sistem !uskuloskeletal

    '. Penurunan kekuatan otot

    Dengan adanya immobilisasi dan gangguan sistem $askuler memungkinkan suplaiO%dan nutrisi sangat berkurang pada jaringan, demikian pula dengan pembuangan

    sisa metabolisme akan terganggu sehingga menjadikan kelelahan otot.

    %. Atropi otot

    8arena adanya penurunan stabilitas dari anggota gerak dan adanya penurunan "ungsi

    persara"an. al ini menyebabkan terjadinya atropi dan paralisis otot.

    -. 8ontraktur sendi

    8ombinasi dari adanya atropi dan penurunan kekuatan otot serta adanya keterbatasan

    gerak.

    1. Osteoporosis

    Terjadi penurunan metabolisme kalsium. al ini menurunkan persenyawaan organik

    dan anorganik sehingga massa tulang menipis dan tulang menjadi keropos.

    ". Sistem Pencernaan

    '. Anoreksia

    Akibat penurunan dari sekresi kelenjar pencernaan dan mempengaruhi sekresi

    kelenjar pencernaan dan mempengaruhi perubahan sekresi serta penurunan kebutuhan

    kalori yang menyebabkan menurunnya na"su makan.

    %. 8onstipasi

    !eningkatnya jumlah adrenergik akan menghambat pristaltik usus dan spincter anus

    menjadi kontriksi sehingga reabsorbsi cairan meningkat dalam colon, menjadikan

    "aeces lebih keras dan orang sulit buang air besar.

    g. Sistem perkemihan

    5

  • 7/24/2019 MAKALAH_SISTEM_MUSKULOSKELETAL_2_ASUHAN.docx

    8/24

    Dalam kondisi tidur terlentang, renal pel$is ureter dan kandung kencing berada dalam

    keadaan sejajar, sehingga aliran urine harus melawan gaya gra$itasi dan pel$is renal

    banyak menahan urine sehingga dapat menyebabkan ?

    > Akumulasi endapan urine di renal pel$is akan mudah membentuk batu ginjal.

    > Tertahannya urine pada ginjal akan menyebabkan berkembang biaknya kuman dan

    dapat menyebabkan /S8.

    h. Sistem integumen

    Tirah baring yang lama, maka tubuh bagian bawah seperti punggung dan bokong

    akan tertekan sehingga akan menyebabkan penurunan suplai darah dan nutrisi kejaringan. 4ika hal ini dibiarkan akan terjadi ischemia, hyperemis dan akan normal

    kembali jika tekanan dihilangkan dan kulit dimasase untuk meningkatkan suplai

    darah.

    '., Pen-ea / +a&tor predisposisi ter0adin-a amputasi

    /ndikasi utama bedah amputasi adalah karena ?

    '. /skemia

    /skemia karena penyakit reskulanisasi peri"er, bisanya pada oang tua,

    seperti klien dengan arteriosklerosis, diabetes mellitus.

    %. Trauma amputasi

    )isa diakibatkan karena perang, kecelakaan kendaraan bermotor, thermal

    injury seperti 9terbakar: , in"eksi, gangguan metabolism seperti pagets

    deases dan kelainan congenital.

    -. as ganggren

    8eadaan nyeri akut dan dimana otot dan jaringan subkutan menjadi terisi

    dengan gas dan eksudat serosangiunosaE disebabkan in"eksi luka oleh

    bakteri anaerob, yang diantaranya adalah berbagai spesies clostridium.

    1. Osteomielitis

    Peradangan pada tulang 9bisa menyebabkan lumpuh: dan bias juga terjadi

    assending in"ection.

    (. 8ehancuran jaringan kulit yang tidak mungkin diperbaiki.

    3. 8eganasan

    Adanya tumor pada organ yang tidak mungkin diterapi secara konser$ati"

    6

  • 7/24/2019 MAKALAH_SISTEM_MUSKULOSKELETAL_2_ASUHAN.docx

    9/24

    '.1 (etode Amputasi

    Amputansi di lakukan sebagian kecil samapi dengan sebagian besar dari

    tubuh dengan metode ?

    ': !etode terbuka guilottone amputasi : metode ini di lakukan pada klien

    dengan in"eksi yang mengembang atau berat di mana pemotongan di

    lakukan pada tinggkatyang samabentuknya benar benar terbuka dan di

    pasang drainage agar luka bersih dan luka dapat di tutup setelah in"eksi

    %: !etode tertutup di lakukan dalam kondisi yang lebih mungkin pada metode

    ini kulit tepi ditarik atau di buat skal"untuk menutupi luka pada atas ujung

    tulang dan di jahit pada daerah yang di amputansi

    '.2 3enis Amputasi

    )erdasarkan pelaksanaan amputasi menurut 9)runner F Suddart %&&':,

    dibedakan menjadi ?

    '. Amputasi *lekti"2Terencana

    Amputasi jenis ini dilakukan pada penyakit yang terdiagnosis dan mendapat

    penanganan yang baik serta terpantau secara terus>menerus. Amputasi

    dilakukan sebagai salah satu tindakan alternati" terakhir

    %. Amputasi Akibat Trauma

    !erupakan amputasi yang terjadi sebagai akibat trauma dan tidak

    direncanakan. 8egiatan tim kesehatan adalah memperbaiki kondisi lokasi

    amputasi serta memperbaiki kondisi umum klien.

    -. Amputasi Darurat

    8egiatan amputasi dilakukan secara darurat oleh tim kesehatan. )iasanya

    merupakan tindakan yang memerlukan kerja yang cepat seperti pada trauma

    dengan patah tulang multiple dan kerusakan2kehilangan kulit yang luas.

    4enis amputasi secara umum menurut 9Daryadi,%&'%:, adalah ?

    '. Amputasi Terbuka

    Amputasi terbuka dilakukan pada kondisi in"eksi yang berat dimana

    pemotongan pada tulang dan otot pada tingkat yang sama.

    %. Amputasi tertutup

    Amputasi tertutup dilakukan dalam kondisi yang lebih memungkinkan

    dimana dibuat skai" kulit untuk menutup luka yang dibuat dengan memotong

    kurang lebih ( sentimeter dibawah potongan otot dan tulang.

    Setelah dilakukan tindakan pemotongan, maka kegiatan selanjutnya

    meliputi perawatan luka operasi2mencegah terjadinya in"eksi, menjaga kekuatan

    7

  • 7/24/2019 MAKALAH_SISTEM_MUSKULOSKELETAL_2_ASUHAN.docx

    10/24

    otot2mencegah kontraktur, mempertahankan intaks jaringan, dan persiapan untuk

    penggunaan protese 9 mungkin :.

    )erdasarkan pada gambaran prosedur tindakan pada klien yang mengalami

    amputasi maka perawat memberikan asuhan keperawatan pada klien sesuai

    dengan kompetensinya.

    '.4 (ani+estasi &%ini&

    !ani"estasi klinik yang dapat di temukan pada pasien dengan post operasi

    amputasi antara lain E

    '. #yeri akut

    %. 8eterbatasan "isik-. Pantom snydrom e

    1. Pasien mengeluhkan adanya perasaan tidak nyaman

    (. Adanya gangguan citra tubuh mudah marah , cepat tersinggung pasien

    cenderung berdiam diri

    '.5 Pemeri&saan Diagnosti&

    !enurut 9Daryadi,%&'%:, pemeriksaan diagnostik pada klien Amputasi meliputi ?

    a. 0oto rongent

    +ntuk mengidenti"ikasi abnormalitas tulang

    b. ;T san!engidenti"ikasi lesi neoplestik, osteom"elitis, pembentukan hematoma

    c. Angiogra"i dan pemeriksaan aliran darah menge$aluasi perubahan sirkulasi 2

    per"usi jaringan dan membantu memperkirakan potensial penyembuhan

    jaringan setelah amputansi

    d. 8ultur luka mengidenti"ikasi adanya in"eksi dan organisme penyebab

    e. )iopsy mengkon"irmasi diagnosa benigna 2 maligna". ed peninggian mengidenti"ikasi respon in"lamasi

    g. itung darah lengkap 2 de"erensial peningian dan perpindahan ke kiri di duga

    proses in"eksi

    '.6 Komp%i&asi

    8omplikasi amputasi meliputi perdarahan in"eksi dan kerusakan kulit.8arena

    da pembuluh darah besar yang dipotong dapat terjadi perdarahan masi". /n"eksi

    merupakan in"eksi pada semua pembedahan dengan peredaran darah buruk atau

    kontaminasi luka setelah amputasi traomatika resiko in"eksi meningkat peyembuhan

    luka yang buruk dan iritasi akibat protesis dapat menyebabkan kerusakan kronik.

    '.!7 Pen8egahan

    Ada beberapa pencegahan amputasi antara lain ?

    '. !engajarkan klien tentang hidup sehat%. Pemeriksaan teraratur untuk deteksi penyakit diabetes melitus dan

    mengerjakan perawatan kaki

    -. !emberitahu kebiasaan berkendara yang aman

    8

  • 7/24/2019 MAKALAH_SISTEM_MUSKULOSKELETAL_2_ASUHAN.docx

    11/24

    1. Penggunaan mesin industri dengan prinsip k>-

    '.!! Penata%a&sanaanAda beberapa penatalaksanaan pada amputasi antara lain ?

    a. Tingkatan amputasiAmputasi dilakukan pada titik paling distal yang masih dapat mencapai

    penyembuhan dengan baik. Tempat amputasi ditentukan berdasarkan dua

    "aktor ? peredaran darah pada bagian itu dan kegunaan "ungsional misalnya

    9sesuai kebutuhan protesis:, status peredaran darah eksterimtas die$aluasi

    melalui pemerikasaan "isik dan uji tertentu. Per"usi otot dan kulit sangat

    penting untuk penyembuhan.0loemetri dopler penentuhan tekanan darah

    segmental dan tekanan persial oksigen perkutan 9pa&%:. !erupakan uji yang

    sangat berguna angiogra"i dilakukan bila re"askulrisasi kemungkinan dapat

    dilakukan

    Tujuan pembedahan adalah memepertahankan sebanyak mungkin tujuan

    ekstrmitas konsisten dengan pembasmian proses penyakit. !empertahankan

    lutut dan siku adalah pilihan yang diinginkan. ampir pada semua tingkat

    amputasi dapat dipasangi prostesis

    8ebutuhan energi dan kebutuhan kardo$askuler yang ditimbulkan akan

    menigktkan dan mengunaka kursi roda ke prostesis maka pemantauan

    kardi$askuler dan nutrisi yang kuat sangat penting sehingga batas "isiologis

    dan kebutuhan dapat seimbang.

    b. Penatalaksanaan sisa tungkaiTujuan bedah utama adalah mencapai penyembuhan luka amputasi

    menghasilkan sisa tungkai puntung yang tidak nyeri tekan dan kuli yang sehat

    untuk pengunaan prostesis, lansia mungkin mengalami keterlambatan

    penyembuhan luka karena nutrisi yang buruk dan masalah kesehatan lainnya.

    Perawatan pasca amputasi

    '. Pasang balut steril tonjolan>tonjolan hilang dibalut tekan pemasangan perban

    elastis harus hati>hati jangan sampai konstraksi putung di proksimlnya

    sehingga distalnya iskemik

    %. !eningikan pungtung dengan mengangkat kaki jangan ditahn dengan bantal

    sebab dapat menjadikan "leksi kontraktur pada paha dan lutut

    -. uka ditutup drain diangkat setelah 16>5% jam sedangkan putung tetap dibalut

    tekan, angkta jahitan hari ke '& sampai ''1. Amputasi bawah lutut tidak boleh mengantung dipinggir tempat tidur atau

    berbaring atau duduk lama dengan "leksi lutut

    9

  • 7/24/2019 MAKALAH_SISTEM_MUSKULOSKELETAL_2_ASUHAN.docx

    12/24

    (. Amputasi diatas lutut jangan dipadang bantal diantara paha atau memberikan

    abdukasi putung, mengatungnya waktu jalan dengan kruk untuk mencegah

    kostruktur lutut dan paha.

    '.!' 9o8

    8ecelakaan lalu lintas

    0raktur

    De"isit pengetahuan Penanganan yang salah

    /n"ormasi #ekrosis jaringan

    as ganggren

    terputusnya kontinuitas tlg otot sara" amputasi

    hilang organ luka pasca amputasi

    gangguan citra diri in$asi bakteri in"eksi

    in"lamasi kalor, rubor, dolor

    sara" terputus $asokontriksi dilatasi histamine,

    bradikinin

    ujung sara" makro"ag, leukosit menekan

    sara"

    merangsang hipotalamus menempel pada jaringan luka #yeri

    persepsi nyeri pus yang purulen

    phantom limb

    pasang stump

    gangguan mobilitas "isi

    A )

    AS#"AN KEPERA9ATAN K$IEN A(P#TASI

    ).! Peng&a0ian

    a: )iodata ?

    a. /dentitas klien mencakup ? nama, umur, jenis kelamin, pendidikan,

    pekerjaan, suku2bangsa, nomor medik, status,diagnosa medis, tanggal masuk

    rumah sakit, tanggal pengkajian dan alamat.

    b. /dentitas penanggung jawab meliputi ? nama, umur, pekerjaan, agama,

    hubungan dengan klien dan alamat.

    b: iwayat 8esehatan

    10

  • 7/24/2019 MAKALAH_SISTEM_MUSKULOSKELETAL_2_ASUHAN.docx

    13/24

    '. 8eluhan utama ? keterbatasan akti$itas, gangguan sirkulasi, rasa nyeri dan

    gangguan neurosensori

    %. iwayat penyakit sekarang? )agian ini menguraikan keluhan pertama

    yang muncul secara kronologis meliputi "aktor yang

    mencetuskan memper inginkangejala, kualitas, lokasi penyebaran, upaya

    yang dilakukan serta waktu dirasakannya keluhan, durasi dan "rekuensi.

    Dengan menggunakan alat bantuyang mencakup PGST ?P H Pro$okati$e palliati$e !erupakan hal atau "aktor

    yang pencetus terjadinya penyakit, hal yang memperberat atau

    memperingan, nyeri yangdirasakan biasanya bertambah bila klien

    berjalan,

    G H Guality Guantity Gualitas dari suatu keluhan Atau penyakit yang

    dirasakan.

    H egion adition, egion adalah daerah atau tempat dimana

    keluhan dirasakan

    S H Skala Guantity egion adition Scale.

    T H timeE yaitu kapan mulai muncul dan berapa lama berlangsungnya

    -. iwayat penyakit dahulu:Pada tahap ini dikaji mengenai latar belakang

    kehidupan klien sebelum masuk rumah sakit yang menjadi "aktor

    predisposisi seperti riwayat bekerja mengangkat benda>benda berat,

    tanyakan juga tentang riwayat penyakit menular dan atau

    penyakit keturunan.

    1. iwayat Penyakit 8eluarga ? Pada tahap ini dikaji tentang riwayat

    kesehatan keluarga, adakah dalam keluarga yang mengalami penyakit sama

    dengan klien saat ini dan atau riwayat penyakit keturunan.

    c:. Pemeriksaan 0isik 9 Dari kepala sampai ujung 8aki ; dengan

    menggunakan /PPA ? Terdapat 1 teknik pengkajian yang secara uni$ersal

    diterima untuk digunakan selama pemeriksaan "isik? inspeksi, palpasi, perkusi

    dan auskultasi. Teknik>teknik ini digunakan sebagai bingkai kerja yang

    men"okuskan pada indera penglihatan, pendengaran, sentuhan dan penciuman.

    Pemeri&saan Fisi& (e%iputi :

    a. Keadaan umum: 8aji tingkat kesadaran ;S kehilangan sensasi, susunan

    sara" dikaji #e$rus />I// gangguan penlihatan, gangguan ingatan !engkaji

    tanda>tanda $ital.

    b. Kesadaran:)isa composmentis sampai mengalami penurunan kesadaran

    kehilangan sensasi, susunan sara" dikaji />I// gangguan penglihatan, gangguan

    ingatan, tonus otot menurun dan kehilangan re"lek tonus, )) biasanya

    mengalami penurunan, tanda>tanda $ital biasanya melebihi batas normal.

    11

  • 7/24/2019 MAKALAH_SISTEM_MUSKULOSKELETAL_2_ASUHAN.docx

    14/24

    c. tanda $ital mislanya suhu,tekanan

    darah,nadi,pernapasan.dan sebagainya.

    d. Kepa%a

    !; /nspeksi? 8esimetrisan wajah dan tengkorak, warna dan distribusi rambut pada

    kulit kepala.

    '; Palpasi? 8eadaan rambut, tengkorak, kulit kepala massa, pembengkakan, nyeri

    tekan

    e. (ata

    ': /nspeksi? )ola mata, kelopak mata, bulu mata, kulit, keluasan mata membuka,

    konjungti$a dan sclera, warna dan ukuran iris, reaksi pupil terhadap cahaya,

    gerakan mata, lapang pandang 9$isus:.

    %: Palpasi? Tekanan bola mata, nyeri tekan.

    +. Te%inga

    ': /nspeksi? Telinga luar 9bentuk, warna, masa:.

    %: Palpasi? 4aringan lunak, jaringan keras, tragus.

    g. "idung dan sinus=sinus

    ': /nspeksi? )entuk hidung, keadaan kulit, kesimetrisan lubang hidung.

    %: Palpasi? )agian luar hidung, mobilitas septum, sinus maksilaris, sinus "rontalis.

    h. (u%ut dan Faring

    ': /nspeksi? )ibir, gigi dan gusi, bau mulut atau kebersihan, lidah, selaput lendir

    mulut, "aring.

    %: Palpasi? Pipi, palatum, dasar mulut, lidah.

    i. $eher

    ': /nspeksi? )entuk kulit, tiroid.

    %: Palpasi? 8elenjar lim"e, kelenjar tiroid, trakea.

    0. Peng&a0ian Dada dan Paru=Paru

    a. /nspeksi? Postur, bentuk, kesimetrisan ekspansi, keadaan kulit.

    b. Palpasi? 8eadaan kulit dinding dada, nyeri tekan, masa, peradangan,

    kesimetrisan ekspansi, $ibrasi yang dapat teraba.

    c. Perkusi? )unyi perkusi paru normal disebut sonor.

    d. Auskultasi? !engkaji kondisi paru>paru dan rongga pleura menggunakan

    stetoskop.

    k. Peng&a0ianSistem Kardio>as&u%er

    ': /nspeksi? 8etidaknormalan denyut atau dorongan

    12

  • 7/24/2019 MAKALAH_SISTEM_MUSKULOSKELETAL_2_ASUHAN.docx

    15/24

    %: Palpasi? !eraba area aorta dan area pulmonal untuk mengetahui ada atau

    tidaknya pulsasi.

    -: Perkusi? !engetahui ukuran dan bentuk jantung secara kasar.

    1: Auskultasi? !endengar detak jantung, bunyi jantung dapat didiskripsikan

    dengan @lup @dup.

    %. Peng&a0ian Adomen

    ': /nspeksi? !engetahui bentuk dan gerakan>gerakan abdomen, kontur

    permukaan abdomen, adanya retraksi, penonjolan, serta ketidaksimetrisan.

    %: Palpasi? bentuk, ukuran, konsistensi organ, dan struktur di dalam abdomen.

    -: Perkusi? mendengar atau mendeteksi adanya gas, cairan, atau masa di dalam

    abdomen.

    1: Auskultasi? mendengar dua suara abdomen yaitu bising usus 9peristaltic:.

    m. Peng&a0ian A%at Ke%amin

    a. A%at Ke%amin Pria

    ': /nspeksi? ambut pubis, penyebarannya dan pola pertumbuhannya, kulit,

    ukuran, adanya kelainan lain yang tampak pada penis, inspeksi skrotum dan

    perhatikan bila ada tanda kemerahan, bengkak, ulkus, ekskoriasi, atau nodular.

    %: Palpasi? #yeri tekan, benjolan, kemungkinan adanya cairan kental yang keluar,

    palpasi skrotum dan testis, perhatikan ukuran, konsistensi, bentuk, dan

    kelicinannya. Testis normal 9teraba elastic, licin, tidak ada benjolan atau masa:.

    Palpasi epididimis dari pucuk testis kebelakang. #ormalnya 9lunak:. Palpasi

    saluran sperma yang terasa lebih keras daripada epididimis.

    . A%at Ke%amin 9anita

    ': /nspeksi? Amati rambut pubis, distribusi dan jumlahnya, amati kulit dan area

    pubis, buka dan amati labia mayora, labia minora, klitoris, dan meatus uretra.

    %: Palpasi? !eraba dinding $agina untuk mengetahui adanya nyeri tekan. Palpasi

    ser$iks dan perhatikan posisi, ukuran, konsistensi, regularitas, mobilitas dan

    nyeri tekan.

    n. Peng&a0ian Sistem (us&u%os&e%eta% ?*tot@ Tu%ang dan Persendian;

    !; *tot

    a. /nspeksi? +kuran, amati otot dan tendon.

    . Palpasi? Tonus otot, kelemahan 9"laksiditas:.

    '; Tu%ang

    a. /nspeksi? Amati susunan tulang dan de"ormitas

    b. Palpasi? *dema atau nyeri tulang.

    13

  • 7/24/2019 MAKALAH_SISTEM_MUSKULOSKELETAL_2_ASUHAN.docx

    16/24

    ); Persendian

    a. /nspeksi? Amati untuk mengetahui adanya gangguan persendian.

    b. Palpasi? #yeri tekan, gerakan, bengkak, krepitasi, dan nodular.

    1. Peng&a0ian Fungsiona%

    a. Po%a persepsi dan tata %a&sana hidup sehat : Pada pasien dengan kasus

    amputasi jadi perubahan persepsi dan tata laksana hidup sehat karena kurangnya

    pengetahuan tentang dampak amputasi sehingga menimbulkan persepsi yang

    negati" terhadap dirinya dan kecenderungan untuk tidak mematuhi prosedur

    pengobatan dan perawatan yang lama, oleh karena itu perlu adanya penjelasan

    yang benar dan mudah dimengerti pasien.)agaimana ekspresi hati dan perasaan

    klien, tingkah laku yang menonjol, suasana yang membahagiakan klien, stressing

    yang membuat perasaan klien tidak nyaman,

    . Po%a Istirahat Dan Tidur : !engkaji waktu mulai tidur, waktu bangun,

    penyulit tidur, yang mempermudah tidur, gangguan tidur, pemakaian jenis obat

    tidur, hal yang menyebakan klien mudah terbangunJ

    8. A&ti>itas $ain :8lien mudah mengalami kelelahan dan lemas menyebabkan

    klien tidak mampu melaksanakan akti$itas sehari>hari secara maksimal. ejala ?

    kelelahan ektremitas, kelemahan, malaise. Tanda ? 8elemahan otot, kehilangan

    tonus, penurunan rentang.

    d. Po%a Pemenuhan Keutuhan Nutrisi: !engkaji jenis, jumlah, dan waktu

    makan selama di rumah dan di rumah sakit. Pantangan makananJ, 8esulitan

    menelan, mengunyah, mual, anoreksia.

    e. Po%a E%iminasi: !engkaji jumlah, warna, bau, konsistensi, 8onstipasi,

    /ncontinentia,"rekuensi, )A) dan )A8 klienJ, +paya mengatasi masalah yang

    dialami klien J

    +. Po%a &eersihan diri=Persona% "-giene : !engkaji status kebersihan mulai

    rambut hingga kaki, "rekuensi mandi, gosok gigi, cuci rambut, potong kuku.

    g. Po%a huungan dan peran? ejala ? kesulitan menentukan kondisi.Tanda ?

    Tidak mampu bekerja, mempertahankan "ungsi peran

    h. Po%a persepsi? Dan konsep diri ? Adanya perubahan "ungsi dan struktur tubuh

    akan menyebabkan penderita mengalami gangguan pada gambaran diri. amanya

    perawatan, banyaknya biaya perawatan dan pengobatan menyebabkan pasien

    mengalami kecemasan dan gangguan peran pada keluarga 9sel" esteem:.

    i. Po%a se&sua% :Dan reproduksi.? Angiopati dapat terjadi pada sistem pembuluh

    darah di organ reproduksi sehingga menyebabkan gangguan potensi seksual,

    14

  • 7/24/2019 MAKALAH_SISTEM_MUSKULOSKELETAL_2_ASUHAN.docx

    17/24

    gangguan kualitas maupun ereksi, serta memberi dampak pada proses ejakulasi

    serta orgasme.ejala ? Penurunan libido, amenorea, in"ertilitas.

    0. Po%a tata ni%ai dan &eper8a-aan? Adanya perubahan status kesehatan dan

    penurunan "ungsi tubuh serta amputasi dapat menghambat klien dalam

    melaksanakan ibadah maupun mempengaruhi pola ibadah klien.

    2. S-stem persara+an.

    a. #e$rus ' 9': Ol"aktori 9penciuman:

    b. #e$rus // 9%: Optic 9penglihatan:

    c. #e$rus /// 97-: Okulomotor 9 gerak ekstraokuler mata, kontriksi dilatasi pupil:

    d. #e$rus / ay mengidenti"ikasi kelainan tulang

    d. )iopsi untuk menguatkan dugaan adanya benigna. !aligna

    e. Angiopra"i, menge$aluasi perubahan dalam sirkulasi dan per"usi jaringan

    ". itung darah lengkap2di"erensial ? peninggian dan perpindahan ke kiri

    diduga proses in"eksi.

    ).' Diagnosa KeperawatanPre operasi

    '. 8ecemasan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kegiatan

    perioperati".

    %. )erduka yang antisipasi 9anticipated grie"ing: berhubungan dengan

    15

  • 7/24/2019 MAKALAH_SISTEM_MUSKULOSKELETAL_2_ASUHAN.docx

    18/24

    kehilangan akibat amputasi.

    Post operasi

    '. angguan rasa nyaman ? #yeri berhubungan dengan insisi bedah sekunder terhadap

    amputasi

    %. angguan harga diri 9 citra tubuh : berhubungan dengan kehilangan bagian tubuh

    ).) Ren8ana Keperawatan

    Pre operasi

    #o

    dCDiagnosa

    Tujuan dan

    kriteria hasil/nter$ensi asional

    ' 8ecemasan

    berhubungandengan kurang

    pengetahuan

    tentang

    kegiatan

    perioperati"

    Setelah

    dilakukantindakan

    keperawatan

    selama 'C %1

    jam diharapakan

    8ecemasan pada

    klien berkurang.

    8riteria e$aluasi

    ?

    >Sedikit

    melaporkan

    tentang gugup

    atau cemas.

    >!engungkapkanpemahaman

    tentang

    operasi

    '.)erikan bantuan

    secara "isikdan

    psikologis,

    memberikan

    dukungan

    moral.

    %.4elaskan prosedur

    operasi pada

    klien dengan

    sebaik>baiknya.

    -.)erikan *

    pada klien

    tentang

    mengurangi

    kecemasan

    klien .

    1.8olaborasi

    dengan tim

    medis untukmengurangi

    kecemasan.

    '.meningkatkan rasa

    aman danmeningkatkan rasa

    saling percaya.

    %.!eningkatkan2mem

    perbaiki

    pengetahuan2

    persepsi klien.

    -.!eningkatkan rasa

    aman dan

    memungkinkan

    klien melakukan

    komunikasi secara

    lebih terbuka dan

    lebih akurat.

    1.untuk mengurangi

    kecemasan pada klienagar pasien lebih

    tenang.

    % )erduka yang

    antisipasi

    9anticipated

    grie"ing:

    berhubungan

    dengan

    kehilangan

    akibat

    amputasi.

    Tujuan ? 8lien

    mampu

    mendemontrasik

    an kesadaran

    akan dampak

    pembedahan

    pada citra diri.

    8riteria

    e$aluasi?

    mengungkapkan

    perasaan bebas,

    tidak takut.

    '.Anjurkan

    klien untuk

    mengekspresik

    an perasaan

    tentang

    dampak

    pembedahan

    pada gaya

    hidup.

    %.)erikan

    in"ormasi yang

    adekuat dan

    '. !engurangi rasa

    tertekan dalam diri

    klien,

    menghindarkan

    depresi,

    meningkatkan

    dukungan mental.

    %.!embantu klienmengapai

    penerimaan terhadap

    kondisinya melalui

    16

  • 7/24/2019 MAKALAH_SISTEM_MUSKULOSKELETAL_2_ASUHAN.docx

    19/24

    !enyatakan

    perlunya

    membuatpenilaian akan

    gaya hidup

    yangbaru.

    rasional

    tentang alasan

    pemilihantindakan

    pemilihan

    amputasi.

    -.)erikan

    in"ormasi

    bahwa

    amputasi

    merupakan

    tindakan untuk

    memperbaiki

    kondisi klien

    dan

    merupakan

    langkah awal

    untuk

    menghindari

    ketidakmampu

    an atau

    kondisi yanglebih parah.

    1.berikan

    dukungan

    kepada pasien

    tentang

    kehilangan

    akibat

    amputasi

    teknik rasionalisasi.

    -.!eningkatkan

    dukungan mental.

    1.untuk menigkatakan

    adaptasi terhadap

    perubahan citra diri

    Post operasi

    #oDiagnosa

    keperawatan

    Tujuan dan kriteria

    hasil/nter$ensi asional

    ' angguan

    rasa nyama

    #yeri

    berhubungan

    dengan insisi

    bedah

    sekunderterhadap

    amputasi

    Setelah dilakukan

    tindakan

    keperwatan

    diharapkan nyeri

    hilang 2 berkurang.

    8riteria hasil ?

    >!enyatakan nyerihilang.

    >*kspresi wajah

    rileks

    '. !engober$asi

    tingkat nyeri,

    derajat nyeri,

    klasi"ikasi nyeri.

    %.Ajrkan klien

    teknik relakasai

    na"as dalam

    '. memantau

    seberapa jauh

    nyeri yang

    dirasakan klien

    %. untukmengurangi rasa

    nyeri yang

    dirasakan klien

    17

  • 7/24/2019 MAKALAH_SISTEM_MUSKULOSKELETAL_2_ASUHAN.docx

    20/24

    - berikan *kepada klien

    untuk

    memberikan

    tekanan lembut

    dengan

    menempatkan

    puntung pada

    handuk dan

    menarik handuk

    dengan berlahan.

    1. kolaborasi

    dengan tim medis

    dalam pemberian

    analgesik

    9kolaborati" :.

    -.!engurangi

    nyeri akibat

    nyeri panthom

    limb

    1. +ntuk

    menghilangkan

    nyeri

    % angguan

    harga

    diri9citra

    tubuh:

    berhubungan

    dengan

    kehilangan

    bagian tubuh

    Setelah dilakukan

    tindakan

    keperwatan

    diharapkan harga

    diri pasien kembali.

    8riteria hasil ?

    > Pasien dapat

    megekspresi

    kan

    perasaan

    negati",

    mendapat

    in"ormasi.>

    '. !emanatau

    kesiapan pasien

    dan pandagannnya

    terhadap amputasi.

    %. Dorong pasien

    megekpresikan

    perasaan negati"

    dan kehilangan

    bagian tubuh

    -. beri in"ormasi

    yang adekuat

    mengenai amputasi

    mulai dari pascaatau post operasi

    1. berikan moti$asi

    atau dukungan

    pada pasien

    '. pasien yang

    memandang

    amputasi

    sebagai

    rekrotunsi

    hidup akan

    menerima

    dirinya yang

    baru dengan

    cepat.

    %.ekspresi

    perasaan dapat

    membantupasien

    menerima

    kenyataan dan

    realitas hidup

    yang baru.-. memberi

    kesempatan

    untuk

    menayakan dan

    memberikanin"ormasi dan

    mulai

    menerima

    perubahan

    gambaran diri

    18

  • 7/24/2019 MAKALAH_SISTEM_MUSKULOSKELETAL_2_ASUHAN.docx

    21/24

    dan "ungsi yang

    dapat

    membantupenyembuhan

    1. dukungan yang

    cukup dapat

    membantu

    proses

    rehabilitasi

    - angguan

    mobilitas

    "isik b.d

    hilangnyaekstremitas

    d.d bedrest.

    Setelah dilakukan

    tindakan

    keperawatan

    diharapakan kliendapat !encapai

    mobilitas mandiri

    dengan kriteria hasil

    sbb ?

    !emperlihatkan

    rentang gerak

    akti".

    Tetap seimbang

    saat duduk danberpindah

    tempat.

    !eningkatkan

    kekuatan dan

    ketahanan.

    !ampu

    menggunakan

    prostesis dengan

    aman.

    !empumenggunakan

    alat bantu saat

    mobilisasi.

    !andiri ?

    8aji derajat

    imobilisasi.

    Dorong

    partisipasi pada

    akti$itas

    terapeutik,

    misalnya

    perubahan

    posisi ? berdiri

    setelah duduk

    atau berdiri

    dengan satu

    kaki

    Dekatkan alat>

    alat yang

    dibutuhkan

    klien.

    Dorong klien

    untuk

    melakukan

    latihan gerak

    sendi 9O!: ?

    latihan panggul

    dan lutut pada

    klien amputasi

    bawah lutut,

    latihan pingguluntuk klien

    amputasi atas

    lutut dan

    latihan pada

    tungkai yang

    !engetahui

    kemampuan

    klien dalamakti$itas.

    !empercepat

    klien untuk

    dapat

    bermobilisasi.

    !emudahkan

    klien dalam

    memenuhi

    kebutuhannya

    secara

    mandiri.

    !encegah

    kontraktur

    sendi.

    19

  • 7/24/2019 MAKALAH_SISTEM_MUSKULOSKELETAL_2_ASUHAN.docx

    22/24

    diamputasi.

    Dorong klien

    untukmelakukan

    latihan otot.

    !erubah posisi

    setiap ->1 jam

    sekali dan

    gunakan kasur

    busa.

    )antu klien

    dalam

    mobilisasi

    dengan kursi

    roda, kruk, atau

    tongkat.

    Ajarkan klien

    menggunakan

    prostesis.

    8olaborasi ?

    Ahli "isioterapi

    dan ahli

    prostesis.

    !enguatkan

    otot danmencegah

    atro"i.

    !enghindari

    dekubitus.

    !embantu

    klien dalammobilisasi.

    !emudahkan

    mobilisasi.

    !embantu

    penyembuhan

    klien.

    A ,

    PEN#T#P

    20

  • 7/24/2019 MAKALAH_SISTEM_MUSKULOSKELETAL_2_ASUHAN.docx

    23/24

    ,.! Kesimpu%an

    Asuhan keperawatan pada klien yang mengalami amputasi merupakan

    bentuk asuhan kompleks yang melibatkan aspek biologis, spiritual dan sosial

    dalam proporsi yang cukup besar ke seluruh aspek tersebut perlu benar>benar

    diperhatikan sebaik>baiknya.

    Tindakan amputasi merupakan bentuk operasi dengan resiko yang cukup

    besar bagi klien sehingga asuhan keperawatan perioperati" harus benar>benar

    adekuat untuk memcapai tingkat homeostatis maksimal tubuh. !anajemen

    keperawatan harus benar>benar ditegagkkan untuk membantu klien mencapai

    tingkat optimal dalam menghadapi perubahan "isik dan psikologis akibat

    amputasi.9anas:

    ,.' Saran

    +ntuk mencegah amputasi maka kita harus mengobati luka yang ada dengan

    tepat karena kalau tidak diobati akan terjadi gangguan $askuler dan akan

    mengakibatkan nekrosis jaringan yang kalau di biarkan harus di amputasi

    untuk mencegah penyebaran nekrotik

    DAFTAR P#STAKA

    )runner F Sunddart. 9%&&':.Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. 4akarta? *;

    Daryadi.9%&'%). Askep Amputasi.http?22www.nsyadi.blogspot.com9online:, di askes?

    %7 oktober %&'1

    21

    http://www.nsyadi.blogspot.com/http://www.nsyadi.blogspot.com/http://www.nsyadi.blogspot.com/
  • 7/24/2019 MAKALAH_SISTEM_MUSKULOSKELETAL_2_ASUHAN.docx

    24/24

    Suratun, dkk 9%&&6:. Seri Asuahan keperawatan klien dengan gangguan sistem

    muskuloselektal. 4akarta? *;

    !uttaKin Ari". 9%&&6). Buku Ajar Asuhan Keperawatn Klien Gangguan Sistem

    Muskuloskeletal. 4akarta? *;

    Suratun.dkk.%&&6. klien gangguan sistem muskuloskeletal seri Asuhan

    Keperawatan.4akarta? *;

    )runner F suddart.%&&'.Kep.Medikal Bedah,4akarta?*;