i
Kata Pengantar
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT yang telah memberikan
kita nikmat, baik berupa nikmat jasmani maupun rohani. Berkat nikmat-Nya saya
dapat menyelesaikan penyusunan tugas makalah ini yang berjudul “proses belajar
bagi para mahasiswa”. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
nabi kita yaitu Muhammad SAW, dan saya berterimakash kepada dosen saya
yaitu Bapak Budi Riswandi.,M.pd. yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Mungkin dalam makalah ini masih banyak sekali kesalahan-kesalahan dalam
penyusunannya, dan saya minta kritik dan saran kepada pembaca dan guru dosen
saya agar saya bisa memperbaiki lagi hasil dari penyusunan yang telah saya
selesaikan.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, terutama bagi para mahasiswa
ataupun calon mahasiswa karena dalam makalah ini dijelakan tentang bagaimana
peran seharusnya yang dilakukan para mahasiswa dalam kegiatan belajar di
universitas maupun di lingkungan sekitar, karena pada tingkat mahasiswa lah
kemandirian itu seharusnya sudah diterapkan. Selain itu pembaca juga dapat
mengetahui dan memahami faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses
belajar seseorang.
Tasikmlaya, November 2015
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................
i
DAFTAR ISI................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................
1
1.1........................................................................................................ Latar Belakang
..............................................................................................................................1
1.2................................................................................................... Rumusan Masalah
..............................................................................................................................4
1.3..................................................................................................................... Tujuan
..............................................................................................................................4
1.4................................................................................................................... Manfaat
..............................................................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN................................................
5
1.1. Landasan Teori......................................................................................................
5
1.2. Pembahasan...........................................................................................................
6
iii
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................
13
3.1 Kesimpulan............................................................................................................
13
3.2 Saran......................................................................................................................
14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................15
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Universitas merupakan suatu perguruan tinggi untuk para manusia yang
ingin memperdalam ilmu pengetahuannya. Universitas bukan hanya lanjutan
sekolah menengah, tetapi juga sebagai tempat untuk mengembangkan dan
mempertajam suatu potensi yang terdapat dalam individu untuk meraih tujuan
yang akan dicapai yaitu sebuah kesuksesan. Dalam meraih kesuksesan, tentu
harus ada proses yang harus dikerjakan karena sebagai jalan untuk meraih tujuan
yang akan dicapai yaitu dengan proses belajar dalam individu. Di universitas
terdapat banyak sekali mahasiswa yang menempuh proses pembelajaran, pada
masa mahasiswa ini merupakan masa untuk berjuang dalam mendapatkan ilmu
untuk diaplikasikan dalam kehidupan. Proses belajar para mahasiswa sangat
mempengaruhi kualitas ilmu yang terdapat pada dirinya, karena jika dalalam
proses belajar seorang mahasiswa jelek, maka akan sangat sulit sekali memahami
mata kuliah yang telah disampaikan sehingga mahasiswa tersebut akan mengalami
kesulitan, baik dalam mengerjakan tugas yang dipberikan dosen, soal UTS
(Ulangan Tengah Semester), dan UAS (Ulangan Akhir Semester). Belajar
merupakan perubahan yang terjadi pada seseorang karena telah melakukan proses
belajar. Jadi jika seorang mahasiswa tidak mengalami perubahan dalam dirinya
maka mahasiswa tersebut tidak terjadi berlangsungnya proses belajar.
1
2
Mahasiswa merupakan orang yang menempuh penidikan tertinggi dari
SD(Sekolah Dasar), SMP(Sekolah Menengah Pertama), dan SMA(Sekolah
Menengah Atas). Tentu dalam proses pembelajaran dari tingkatan itu berbeda-
beda karena kejiwaan seseorang dari usia balita sampai usia dewasa mengalami
perubahan. Semakin dewasanya seseorang maka kejiwaannya semakin matang
sehigga lebih mandiri dalam hidupnya dan pikirannya semakin kritis sehingga
menimbulkan rasa ingin tahu yang semakin kuat sehingga banyaknya memberikan
pertanyaan-pertanyaan dan percobaan terhadap kejadian disekitarnya ataupun
materi yang disampaikan dosen. Mandiri itu bukan hanya mandi sendiri, makan
sendiri, nyuci sendiri, tidur sendiri, tetapi mandiri itu adalah bisa menempatkan
dirinya dimanapun berada, berkomunikasi yang baik dengan masyarakat
dilingkungan disekitar dan tidak individualis contohnya mengurung diri sendiri
dikamar tidak mau berkomunikasi dengan lingkungan sekitar.
Tetapi pada zaman sekarang ini kebanyak para mahasiswa belum menyadari
terhadap peranan dirinya sendiri tentang apa yang seharusnya dia lakukan sebagai
mahasiswa dan bagaimana dia melakukanya. Kebanyakan mahasiswa
mempergunakan waktu luangnya dengan kegiatan yang kurang bermanfaat
dibandingkan dengan belajar mandiri, para mahasiswa lebih senang dengan
menonton film-film movie, bermain gamae, bermalas-malasan, pacaran,
nongkrong, dll. Kurangnya kesadaran mahasiswa ini sangat berpengaruh sekali
kepada cara belajar atau proses belajar dalam sehari-hari, banyak dan sering sekali
mahasiswa yang mengeluh atas masalah apa yang mereka hadapi sehingga mereka
kesulitan dalam proses belajar, kebanyakan dari mereka mengatakan bahwa
susahnya berkonsentrasi pada saat proses belajar berlangsung, baik pada proses
3
belajar di kelas ataupun belajar mandiri dan kelompok di tempat tinggalnya
masing-masing, sering kali kesusahan dalam membaca buku-buku teks dan
pelajaran, padahal membaca merupakan salah satu cara bagi para mahasiswa
untuk bisa lebih memahami materi yang disampaikan oleh deosen, inilah masalah
yang sangat sering terjadi pada mahasiswa, kurangnya membaca buku
menyebabkan para mahasiswa susah sekali mengikuti pembelajaran diuniversitas.
Cara belajar seseorang tidak bisa dirubah oleh orang lain, yang hanya bisa
merubah pola pembelajaran seseorang hanya dirinya sendiri. Orang lain hanya
bisa memberi nasehat dan pengarahan bagaimana seharusnya belajar yang baik itu
seperti apa. Banyak mahasiswa yang ingin berprestasi di sekolahnya tetapi dilihat
dalam usaha yang mereka lakukan tidak mencerminkan seperti tujuan mereka
untuk berprestasi, kebanyakan manusia hanya berkatata ingin saja tetapi dalam
usaha yang mereka lakukan tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan, pola
belajar yang jelek timbul akibat kebiasaan yang jelek dalam belajar sehari-hari,
contohnya disiplin dalam waktu, jika seseorang sudah terbiasa tepat waktu dalam
melaksanakan kewajibannya seperti shalat, makan, mandi, olahraga, tepat janji.
Maka dalam berangkat ks sekolah pun pasti tidak akan terlambat karena sudah
terbiasa disiplin waktu. Didalam belajar juga sama, jika seseorang sudah terbiasa
belajar mandiri di tempat tinggalnya masing-masing, maka proses belajar di
universitas pun akan mudah dipahami karena sudah terbiasa belajar.
Jadi proses belajar seseorang itu hanya dapat dirubah oleh diri sendiri
karena kebiasaan yang terdapat pada dirinya sangat sulit untuk dirubah dan perlu
waktu yang sangat lama untuk menjadi kebiasaan belajar yang baik dalam dirinya,
dari kebiasaan itulah mahasiswa dapat mendapatkann hasil yang memuaskan, dan
4
ingat kita menderita hanya sebentar, tetapi mendapatkan hasil yang sangat
memuaskan sesuai dengan tujuan yang kita inginkan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas maka permasalahan yang
akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana cara belajar yang baik di Universitas ?
2. Bagaimana cara merubah kebiasaan buruk mahasiswa dalam belajar
sehari-hari ?
1.3. Tujuan
Tujuan Penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaiman cara
belajar yang baik dan benar terutama bagi para mahasiswa, dan mengetahui
faktor-faktor yang dapat menimbulkan beberapa masalah dalam kegiatan belajar
baik di universitas atauun di lingkungan sekitar.
1.4. Manfaat
Manfaat penulisan makalan ini adalah untuk :
1. Mengetahui dan mengerti bagaimana cara yang benar dan baik dalam
belajar terutama ditingkatan universitas, sehingga para mahasiswa bisa
mengikuti kegiatan proses belajar dengan baik.
2. Mengetahui solusi-solusi untuk menyelesaikan beberapa masalah dalam
kegiatan belajar, sehingga mahasiswa dapat merubah kebiasaan buruknya
dalam kegiatan belajar baikdi unversitas ataupun di lingkungan sekitar.
1
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN
2.1. Landasan Teoritis
Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di
universitas atau institut, mahasiswa harus mengetahui dan mengerti peran dan
fungsi mahasiswa itu sebagaimana mestinya, tentunya untuk mengetahui dan
memahami peran dan fugsi mahasiswa, harus sering belajar sehingga terbentuk
kepribadian yang disiplin dan lebih madndiri, menurut Winarno Surakhmad
(1980: 10) mengatakan “Belajar adalah proses perubahan di dalam diri manusia.
Perhatikanlah kalimat pertama itu. Bila sesudah selesainya suatu usaha belajar
tidak trjadi perubahan di dalam diri manusia tersebut, maka tidak dapatlah
dikatakan bahwa padanya telah berlangsung poses belajar”. Dalam proses belajar
seseorang pasti mendapatkan masalah-masalah yang menghamba dan
menghalangi terjadinya belajar. Masalah belajar dapat berasal dari faktor intern
atau faktor ekstern, menurut Dimyati dan Mudjino (2009: 260) mengatakan
Faktor Intern yang dialami dan dihayati oleh siswa meliputi hal-hal seperti
(i) sikap terhadap belajar, (ii) motivasi belajar, (iii)konsentrasi belajar, (iv)
kemampuan mengolah bahan belajar, (v) kemampuan menyimpan perolehan
belajar, (vi) kemampuan menggali hasil belajar yang tersimpan, (vii) kemampuan
berprestasi atau unjuk hasil belajar, (viii) rasa percaya diri siswa, (ix) intelegensi
dan keberhasilan belajar, (x) kebiasaan belajar, (xi) dan cita-cita siswa. Faktor-
faktor ektern belajar meliputi hal-hal sebagai berikut: (i) guru sebagai pembina
belajar, (ii) prasarana dan sarana pembelajaran, (iii) kebijakan penilaian, (iv)
lingkungan sosial siswa di sekolah (v) kurikulum sekolah.
5
6
2.2. Pembahasan
Mahasiswa merupakan orang yang menempuh pendidikan tertinggi dari
SD, SMP dan SMA. Mahasiswa mempunyai peran dan fungsi yang harus di
pahami agar dalam kegiatan belajarnya dapat di ikuti dengan baik. Universitas
bukan hanya lanjutan sekolah menengah, tetapi dalam beberapa hal pokok
dipandang berbeda dengan sekolah menengah. Dalam tujuannya yang khusus,
universitas mendidik ahli-ahli dalam satu bidang. Menjadi pelajar dan mahasiswa
merupakan masas-masa yang sangat menyenangkan. Banyak teman dan ilmu yan
dapat di kaji sedalam-dalamnya. Maka sudah seharusnya masa-masa yang
menyenangkan ini diisi dengan hal-hal positif dan bermanfaat. Dengan sering nya
belajar, tentu mahasiswa bisa lebih menguasai dan memahami peran fungsinya
sebagai mahasiswa. Di universitas juga banyak sekali organisasi dan UKM (Unit
Kegiatan Mahasiswa) untuk menampung bakat-bakat yang terdapat pada
mahasiswa, dan juga banyak sekali fasilitas-fasilitas untuk belajar seperti
perpustakaan dan lab yang dapat digunakan. tetapi tidak sedikit mahasiswa
mengeluh dalam mempertinggi prestasi belajarnya yaitu masalah konsentrasi
dalam kegiatan proses belajarnya, baik di universitas maupun dii lingkungan dia
berada, dan kurangnya kesadaran tentang peran sebagai mahasiswa sehingga
kurangnya pemanfaatan fasilitas belajar yang telah disediakan seperti lab,
perpustakaan dan jaringan internet. Akibat dari kurangnya kesadaran itu
kebanyakan para mahasiswa terseret oleh mata kuliah yang mereka pelajari karena
kurangnya belajar mandiri, mahasiswa lebih senang bermain, bermalas-malasan,
kongkow-kongkow, belanja, pacaran, jalan-jalan di supermarket, main HP, nonton
7
film movie, dan kegiatan lain yang kurang bermanfaat. Sehingga mereka dalam
kuliahnya hanya belajar di kelas saja tanpa adanya belajar mandiri.
Cara baik yang dapat membantu para mahasiswa dalam memnuhi tuntutan
belajar di universitas tidak akan ada gunanya aabila tidak didahului dengan satu
sikap belajar yang sehat. Setelah menyadari tujuan dan sifat universitas dan
setelah memiliki sikap belajar yang sehat, lalu siapkan lah diri sendiri secara
sistematis untuk belajar pada umumnya.
Dalam rangka persiapan diri ini kita harus mengetahui syarat-syarat
lingkungan, syarat fysik serta syarat-syarat mental. Diantaranya akan diuraikan di
bawah ini.
2. Syarat-syarat lingkungan
Untuk belajar dengan baik diperlukan lingkungan hidup yang mendukung
suasana belajar.
2.1. Lingkungan rumah.
Tempat tinggal harus memenuhi syarat-syarat kesehatan, ketenangan dan
penerangan. Karena dalam belajar kebanyakan duduk terus di dalam
kamar sehingga lingkungan belajar harus diperhatikam agar lebih bisa
konsentrasi dan nyaman untuk belajar. Karena jika lingkungan kotor,
penerangan kurang dan ketenangan di linkungan tidak sesuai maka belajar
kita akan terganggu seperti bau yang menyengat, mata dan otak mudah
lelah, dan konsentrasi akan terganggu jika suasana tidak tenang.
8
2.2. Lingkungan universitas
Kita juga harus mengenali lingkungan di universitas, belajar di
universitas bukan hanya di kelas saja, tetapi harus memanfaatkan fasilitas
yang telah di sediakan terutama perpustakaan. Karena perpustakaan itu
adalah sumbernya ilmu, mahasiswa jangan hanya “kuliah pulang, kuliah
pulang” tetapi harus rajin sesekali membaca buku di perpustakaan dan juga
bisa mengikuti UKM untuk mengembangkan potensi atau bakat yang
terdapat pada dirinya.
3. Syarat-syarat mental
Mental yang kuat harus tertanam dalah jiwa mahasiswa terutama dalam hal
disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Disiplin sehari-hari sangat diperlukan.
Kalau kita teratur dalam menjalankan semua jenis pekerjaan pada waktunya, maka
kita juga akan terbiasa disiplan dalam pelajaran, karena belajar efektif juga adalah
kedisiplinan waktu dalam belajar.
Banyak mahasiswa yang mengeluh karena kekurangan waktu padahal
mereka banyak waktu tetapi tidak bisa dan tidak tau membagi waktu, karena salah
satu rahasia kesuksesan orang-orang itu ialah dalam keampuan mereka membagi
waktu. Makin pandai kita membagi waktu, makin banyak ula waktu kita untuk
melakukan berbagai hal. Yang penting dicatat adalah kegiatan seperti makan,
mandi, tidur, sekolah, bekerja, belajar dirumah, istirahat, hiburan. Setiap orang
harus bersungguh-sungguh menetakan waktu belajar secukupnya. Rata-rata 2 jam
sehari (semalam) adalah waktu yang minimal dan 8 jam waktu yang maksimal
bagi mahasiswa biasa.
9
Faktor pengganggu dalam belajar yaitu diantaranya adalah :
1. Malas
Malas terjadi karena kurangnya motivasi dalam diri dan juga godaan setan
yang sangat kuat. Kita juga dapat measakan ketka setiap melakukan kebaikan apa
pun bentuknya, selalu malas itu datang. Setan itu membisiki kita untuk menunda-
nunda, seperti para pelajar dan mahasiswa kebanyakan di tunda-tunda dalam
mengerjakan PR(Pekerjaan Rumah) sehingga jika sudah tepat waktu
pengumpulan, baru tergesa-gesa. Akhirnya tugas pun belum di kerjakan dan tidak
mendapatkan nilai.
2. Ngantuk
Penyebab ngantuk ini ada hubungannya dengan malas, karena jika sudah
malas dalam belajar maka diantaranya adalah timbul ngantuk sehingga dalam
belajarpun lebih tidak konsentrasi lagi. Tetapi masih banyak lagi penyebabnya
seperi diantaranya yaitu capek, kekenyangan, kurang darah, dan tidak
bersemangat. Kita harus membiasakan hidup disiplin karena ini adalah salah-satu
cara agar dapat belajar dengan efektif. Contohnya kalo capek kita harus istirahat
mengatur jadwal tidur yang efektif agar badan segar, lalu mengatur pola makan
yang sehat jangan sampai kekenyangan dan tidak makan, karena itu juga
berpengaruh terhadap kesehatan da kebugaran badan agar bisa belajar dengan
baik.
10
3. Orang yang dekat dengan kita
Terkadang orang yang dekat dengan kita juga adalah pengganggu dalam
belajar karena tidak jarang sekali yang mengajak kita bermain, jalan-jalan,
belanja, ngajak ngobrol. Sehingga kita dalam belajar tidak konsentrasi, maka kita
harus mengatur strategi seperti belajar dikamar sendirian dan menegur mereka
agar tidak mengganggu pada saat kita sedang belajar.
4. TV (Televisi)
Ini adalah pengganggu terbesar karena dengan menonton TV
mengakibatkan orang untuk malas belajar, apalagi kalu sudah menonton acara TV
kesukaannya mulai dari sinetron, film, gosip, kuis, pertandingan sepak bola, dan
semua acaranya ditayangkan secara beruntun, akhirnya menunda belajarnya
karena terlalu asik nonton TV. Kebiasaan ini harus dihindari dengan
menggantikan nonton TV menjadi membaca buku, karena dengan membaca buku
banyak sekali informasi dan melatih kita dalam kecepatan membaca.
5. Games
Bermain game itu memang mengasyikan. Tentu dalam bermain game kita
tidak mau diganggu leh siapa pun termasuk jadwal belajar, sehingga kita
menunda-nunda lagi dalam belajar. Kita bukan tidak boleh dalam bermain games,
tetapi kita harus bisa menyeimbangkan waktu dengan serius waktu belajar dengan
waktu untuk bermain.
11
6. SMS dan chatting
Hampir 99% smua orang mempunyai handphone(HP). Jangankan orang
dewasa, anak-anak SD saja sudah banyak yang sudah mempunyai HP. Ternyata
SMS sudah mencuri waktu kita untuk belajar, belum lagi mengganggu aktivitas
yang lain seperti lupa makan, mandi, shalat ,dll. Apalagi orang yang sudah
memiliki pacar tiap menit bahkan tiap detik selalu ber-SMS ria. Bisa sampai
seharian bahkan di toilet saja masih sempat mengang HP, bisa di bayangkan
apabila HP itu diganti oleh sebuah buku teks maka pasti ilmu pengetahuan kita
lebih banyak. Maka kita harus berhati-hati dalam penggunaan HP yang
berlebihan.
Setelah kita mengetahui faktor penggangu dalam belajar, maka kita harus
dapat merubah dan mengatasi semua pengganggu agar kita dapat belajar dengan
maksimal. Adapun untuk memudahkan kita dalam belajar efektif, maka kita harus
mempunyai agenda kegiatan harian, mingguan, dan bulanan. Dalam agenda di
atur jam berapa kita harus makan, mandi, shalat, belajar, bermain, membaca buku,
berolahraga dan kegiatan lainnya yang menjadi rutinitas sehari-hari. Agenda itu
ditempel baik dikamar atau depan pintu agar kita selalu ingat dan konsekuensi
terhadapa agenda yang telah kita buat, sehingga kalau kita sudah disiplin waktu
maka dalam belajarpun akan terbiasa disiplin, baik dalam mengerjakan tugas atau
pun kegiatan belajar lainnya sehingga tidak terganggu karena sudah terdapat
dalam agendanya.
12
Sebelum belajar, kita harus memotivasi diri kita sendiri terlebih dahulu agar
kita tau tujuan belajar itu apa dan kenapa kita harus belajar. Pentingnya motivasi
belajar adalah sebagai berikut :
1. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir;
contohnyasetelah seorang siswa membaca suatu bab buku bacaan,
dibandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab tersebut; ia
kurang berhasil menangkap isi, maka ia terdorog membaca lagi.
2. Menginformasikan tenang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan
dengan teman sebaya; sebagai ilustrasi, jika terbukti usaha belajar seorang
siswa belum memadai, maka ia berusaha setekun temannya yang belajar dan
berhasil.
3. Mengarahkan kegiatan belajar; sebagai ilustrasi, setelah ia ketahui bahwa
dirinya belum belajar secara serius, terbukti banyak bersenda gurau
misalnya, maka ia akan mengubah perilaku belajarnya.
4. Membesarkan semangat belajar; sebagai ilustrasi, jika ia telah
menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua,
maka ia berusaha agar cepat lulus.
5. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja (di
sela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambungan; individu
dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa sehingga dapat
berhasil.
5
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kesulitan dalam belajar di
universitas itu disebabkan karena kebiasaan belajar yang sangat jelek dalam
kehidupan sehari-hari. Dan perilaku jelek itu hanya bisa di ubah oleh diri sendiri,
untuk dapat merubah cara belajar yang jelek, seseorang harus daat memotivasi
dirinya dan dapat menerima motivasi dari orang lain sehingga mempunyai tekad
dan keyakinan diri untuk dapat merubah kebiasaan jeleknya dalam belajar.
Kurangnya motivasi adalah salah satu faktor utama dalam mempengaruhi
kebasaan jelek belajar para pelajar, karena dengan tidak adanya motivasi dari diri
sendiri maupun orang lain sehingga para mahasiswa tidak mengerti dan tidak tahu
apa peran dan fungsinya sebagai mahasiswa. Jadi motivasi itu sangat penting
sekali untuk kelangsungan belajar para mahasiswa. Terutama kurangnya dalam
membaca buku baik di perpustakaan atau dilingkungan sekitarnya, karena
membaca adalah jendelanya ilmu, jadi kita harus rajin membaca. Dengan
membaca, kita akan akan mendapatkan ilmu yang banyak dan kita akan menjadi
tahu tentang banyak hal.
13
14
3.2. Saran
1. Karena motivasi itu adalah faktor penting dalam mempengaruhi proses
belajar mahasiswa, maka seharusnya didalam universitas ada pembinaan
khusus utuk memotivasi para mahasiswa agar mengetahui dan memahami
peran fungsi sebagai mahasiswa. Sehingga ada kepercayaan diri untuk
menggerakan mahasiswa dalam merubah pola belajar yang kurang baik.
2. Bagi para mahasiswa dapat membuat jadwal kegiatan harian, mingguan dan
bulanan untuk dapat membantu dalam mengefesienkan waktu sehingga para
mahasiswa dapat disiplin dan konsisten terhadap jadwal yang telah
dibuatnya. Terutama dalam jadwal belajar, sehingga tidak ada kegiatan yang
mengganggu dan tidak ada alasan lagi untuk tidak belajar.
3. Banyak membaca buku-buku teks, karena bagi mahasiswa itu merupakan
keharusan yang harus sering dilakukan. Manfaatkan fasilitas perpustakaan
sehingga terbiasa untuk membaca buku, karena membaca buku merupakan
jendelanya ilmu, jadi jika kita ingin banyak ilmunya maka rajinlah
membaca, sehingga kita banyak mengetahui informasi.
15
DAFTAR PUSTAKA
Surakhmad, W. (1980). Cara Belajar Di Universitas. Bandung: JEMMARS
Harjasujana, A.S. dan Misdan, U. (1987). Proses Belajar Mengajar Membaca.
Bandung: Yayasan BFH
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta
Holstein, H. (1994). Murid Belajar Mandiri. Bandung: Remaja Rosdakarya
Handa dan Ning. (2007). Belajar Itu Asyik, Lho!. Bandung: Khansa
Top Related