BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga
kestabilan Negara, baik itu secara internal maupun eksternal. Secara luas sistem
pemerintahan itu berarti menjaga kestabilan masyarakat, menjaga tingkah laku
kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga
kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem yang
kontiniu. Sampai saat ini hanya sedikit negara yang bisa mempraktikkan sistem
pemerintahan itu secara menyeluruh. Sistem pemerintahan mempunyai fondasi
yang kuat dimana penerapannya kebanyakan sudah mendarah daging dalam
kebiasaan hidup masyarakatnya dan terkesan tidak bisa diubah dan cenderung
statis. Maka dari itu, mengingat sangat pentingngnya sistem pemerintahan,
dibutuhkan pembahasan lebih lanjut tentang sistem pemerintahan Indonesia
terutama pada kalangan para penerus bangsa.
Para pemuda harus paham betul tentang sistem pemerintahan yang berlaku
di negaranya. Hal ini penting untuk dilakukan karena bertujuan untuk
meningkatkan taraf hidup dan menjadikan bangsa indonesia semakin maju
sehingga mampu bersaing dengan negara lain. Untuk mengetahui sistem
pemerintahan yang ada di Indonesia, tidak cukup jika hanya mengenal
pengertiannya saja tanpa mengetahui jalannya pemerintahan yang ada. Sehingga
harus juga diketahui oleh para pemuda. Maka dari itu penulis membahas juga
pelaksanaan sistem pemerintahan yang ada di Negara Indonesia.
Jika para pemuda sudah mampu mengetahui dan memahami sistem
pemerintahan yang ada di Indonesia, maka para pemuda akan siap untuk menjadi
penerus bangasa dalam membangun Negara Indonesia. Namu, hal itu tidak cukup.
Para pemuda tidak cukup dengan hanya mengetahui sistem pemerintahan di
Negara Indonesia dan pelaksanaannya. Para pemuda juga harus bisa menganalisa
dan mengetahui perbedaan sistem pemerintahan Indonesia dengan negara lain
terutama Negara Inggris yang menggunakan sistem pemerintahan parlementer.
1
Hal ini sengaja penulis jabarkan agar supaya pembaca terutama kalangan muda
mampu membedakan sistem pemerintahan yang ada di Indonesia dan di negara
lain.
Jika semua itu sudah diketahui dan dipahami, maka tinggal
pelaksanaannya dalam kehidupan saja yang harus diperbaiki. Terutama
pelaksanaan sistem pemerintahan Indonesia. Oleh karena itu, penulis juga
membahas tentang pemerintahan yang baik (good governance). Jika semua itu
terlaksana, maka kehidupan dan kesejahteraan masyrakat Indonesia akan terjamin
dan Sejahtera.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini antara lain :
1. Apakah pengertian dari Sistem?
2. Apakah perbedaan Pemerintah dan Pemerintahan?
3. Apakah yang dimaksud sistem pemerintahan yang baik?
4. Apa dan bagaimakah Sistem pemerintahan Indonesia?
5. Apakah perbedaan sistem pemerintahan Negara Indonesia dengan sistem
pemerintahan Negara Inggris?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah adalah :
1. Menjelaskan pengertian dari sistem.
2. Menjelaskan perbedaan Pemerintah dan Pemerintahan.
3. Menjelaskan maksud dari pemerintahan yang baik.
4. Menjelaskan sistem pemerintahan Indonesia.
5. Apakah perbedaan sistem pemerintahan Negara Indonesia dengan sistem
pemerintahan Negara Inggris.
2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem
Menurut Sarsito (2011:1) sistem adalah sesuatu yang berhubung-hubungan
satu sama lain sehingga membentuk suatu kesatuan. Suatu sistem, dengan
demikian, pasti mempunyai struktur yang di dalamnya terdapat elemen-elemen
yang satu sama lain saling berjalinan, dan tidak dapat dipisahkan satu dari yang
lain sehingga membentuk suatu kesatuan yang bulat. Menurut sukarna (dalam
Sarsito, 2011:1) sistem adalah suatu kompleks gagasan, prinsip dan lain
sebagainya, yang membentuk suatu keseluruhan yang berhubung-hubungan,
seperti misalnya sistem pemerintahan Amerika.
2.2 Pemerintah dan Pemerintahan
Menurut kansil (2011:17), istilah pemerintah dapat dibedakan antara
pemerintah dalam arti luas dan dalam arti sempit. Pemerintah dalam arti luas ialah
semua organ negara termasuk DPR. Sedangkan pemerintah dalam arti sempit
dimaksudkan khusus pada kekuasaan eksekutif, misalnya :
a. Menurut UUD 1945, pemerintah ialah presiden yang dibantu oleh wakil
presiden dan menteri-menteri.
b. Menurut UUD 1950, pemerintah ialah presiden, wakil presiden bersama-
sama dengan menteri-menteri.
c. Menurut konstitusi RIS 1949, pemerintah ialah presiden bersama menteri-
menteri.
Menurut Kansil (2011:17-19), pemerintahan merupakan sebuah fungsi dari
pemerintah yang artinya pemerintahan merupakan suatu fungsi atau tindakan yang
dilakukan oleh lembaga pemerintah seperti eksekutif, legislative, dan yudikatif.
Bentuk pemerintahan Indonesia yaitu republic. Kata Republik (berasal dari bahasa
latin:res publica = kepentingan umum) yang merupakan suatu negara dengan
pemerintahan rakyat yang dikepalai oleh seorang Presiden sebagai kepala negara
yang dipilih dari dan oleh rakyat untuk suatu masa jabatan tertentu (Amerika
3
Serikat 4 tahun Indonesia 5 tahun). Biasanya Presiden dapat dipilih kembali
setelah habis masa jabatannya.
2.3 Pemerintah yang baik (Good Governance)
Pemerintahan yang baik merupakan suatu nilai-nilai yang menjunjung tinggi
keinginan atau kehendak rakyat, dan nilai-nilai yang dapat meningkatkan
kemampuan rakyat yang dalam pencapaian tujuan (nasional) kemandirian
pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan sosial (Universitas Diponegoro,
Palembang:35).
2.4 Sistem Pemerintahan Indonesia
Indonesia memiliki sistem pemerintahan Presidensial yaitu sistem
pemerintahan suatu negara republik di mana kekuasan eksekutif dipilih melalui
pemilu dan terpisah dengan kekuasan legislatif. Dalam sistem presidensial,
presiden memiliki posisi yang relatif kuat dan tidak dapat dijatuhkan karena
rendah subjektif seperti rendahnya dukungan politik. Namun masih ada
mekanisme untuk mengontrol presiden. Jika presiden melakukan pelanggaran
konstitusi, pengkhianatan terhadap negara, dan terlibat masalah kriminal, posisi
presiden bisa dijatuhkan. Bila ia diberhentikan karena pelanggaran-pelanggaran
tertentu, biasanya seorang wakil presiden akan menggantikan posisinya
(Wikipedia).
2.5 Sistem Pemerintahan Inggris
Negara Inggris merupakan sebuah negara berbentuk monarki dengan sistem
pemerintahan parlementer yang menganut paham demokrasi (Argama, 2006: 4).
Sistem pemerintahan terbagi dalam jabatan kepala negara dan kepala
pemerintahan sebagai dua jabatan yang terpisah. Sistem pemerintahan ditentukan
harus bertanggung jawab kepada perlemen. Kabinet dapat dibubarkan apabila
tidak mendapat dukungan parlemen. Parlemen dapat dibubarkan oleh pemerintah
apabila dianggap tidak dapat memberikan dukungan kepada pemerintah
(Kurniawan, tanpa tahun: 3).
4
BAB 3. PENDEKATAN
Dalam pembuatan makalah ini dilakukan beberapa pendekatan yaitu dari
segi pelaksanaan sistem pemerintahan, ciri-ciri sistem pemerintahan presidensil
dan parlementer, keunggulan dan kelebihan dari sistem pemerintahan yang ada di
Indonesia dan Ingrris sehingga dapat mempermudah dalam memahami masing-
masing sistem pemerintahan tersebut.
5
BAB 4. PEMBAHASAN
4.1 Sistem
Banyak definisi tentang sistem dan beberapa telah dipaparkan dalan tinjauan
pustaka. Sistem merupakan susunan kesatuan yang masing-masing tidak berdiri
sendiri-sendiri tetapi berfungsi membentuk kestuan secara keseluruhan (KUBI).
Menurut WJS. Poewadarminta, sistem adalah sekelompok bagian-bagian yang
bekerja bersama-sama untuk melakukan suatu maksud. Menurut Tatang M.
Amirin, Sistem adalah suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak
bagian, hubungan yang berlangsung antara satuan-satuan atau komponen-
komponen secara teratur, sedangkan menurut Kamus Besar Indonesia (KBBI)
Sistem merupakan susunan, jaringan dan cara.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat dihasilkan pengertian bahwa
Sistem adalah kesatuan yang utuh dari suatu rangkaian, yang kait mengkait satu
sama lain. Rusaknya salah satu bagian akan mengganggu kestabilan sistem itu
sendiri. Dalam konteks Pemerintahan negara, Sistem dapat juga berarti susunan
yang teratur dari pandangan, teori atau asas tentang pemerintahan negara.
4.2 Pemerintah dan Pemerintahan
Masyarakat sering kali salah dalam mengartikan perbedaan pemerintah dan
pemerintahan. Sesuai dengan tinjauan pustaka bahwa Pemerintah dalam arti
sempit yaitu suatu sistem yang terdiri dari presiden, wapres, dan para menteri
(dalam UUD 1945), Pemerintah ialah presiden, wakil presiden bersama-sama
dengan menteri-menteri (dalam UUD 1950), dan Pemerintah ialah Presiden
bersama menteri-menteri (konstitusi RIS 1949). Dalam arti luas pemerintah
adalah semua organ negara yang mengurusi negara termasuk DPR. Pemerintahan
dalam arti luas yaitu perbuatan memerintah yang yang dilakukan oleh badan-
badan eksekutif, legeslatif dan yudikatif di suatu negara dalam rangka mencapai
tujuan penyelenggaraan negara. Sedangkan dalam arti sempit, pemerintahan
6
merupakan perbuatan pemerintah yang dilakukan oleh badan eksekutif beserta
jajarannya dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara.
Menurut Austin Ranney, Pemerintah adalah sekelompok orang atau
sejumlah lembaga yang membuat dan menegakkan hukum dalam suatu negara,
sedangkan Pemerintahan adalah proses kegiatan pemerintah, yaitu proses
membuat dan menegakkan hukum dalam suatu negara. Kesimpulan dari pendapat
Ranney bahwa pemerintahan adalah suatu tindakan atau kegiatan pemerintah
dalam menyelenggarakan pembuatan dan penegakan hukum guna mewujudkan
kesejahteraan masyarakat dan kepentingan negara.
Menurut Ryaas Rasyid, Pemerintah sebagai suatu sistem mencakup tiga
komponen utama yaitu ada aturan (UUD 1945, UU/Perpu, PP, Perpres, Perda),
ada lembaga-lembaga negara (legislatif, eksekutif, dan yudikatif), dan ada pelaku
(pemimpin yang bertanggung jawab atas pelaksanaan suatu kewenangan
padanya).
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa Sistem pemerintahan
menyangkut bagaimana bekerjanya komponen-komponen utama dalam suatu
negara yaitu legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
4.3 Pemerintahan yang baik (Good Governance)
Pemerintahan yang baik merupakan suatu nilai-nilai yang menjunjung tinggi
keinginan atau kehendak rakyat, dan nilai-nilai yang dapat meningkatkan
kemampuan rakyat yang dalam pencapaian tujuan (nasional) kemandirian
pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan sosial (Universitas Diponegoro,
Palembang:35).
Ciri-ciri kepemerintahan yang baik, menurut Peraturan Pemerintah No. 101
Tahun 2000 antara lain profesionalitas, akuntabilitas, transparansi, pelayanan
prima, demokrasi, efisiensi, efektivitas, dan supremasi hukum dan dapat diterima
oleh seluruh masyarakat.
Prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan yang baik, menurut UU No.
28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas KKN
antara lain tercantum dalam asas-asas umum pemerintahan yang terdiri atas
7
kepastian hukum (kepatuhan, keadilan dalam menjalankan hukum/aturan), tertib
penyelenggaraan negara (keteraturan, keserasian, dan keseimbangan), keterbukaan
(membuka diri terhadap hak rakyat), kepentingan umum (utamakan
kesejahteraan), proporsionalitas (keseimbangan antara hak dan kewajiban
penyelenggara negara), profesionalitas (keahlian), dan akuntabilitas (dapat
dipertanggungjawabkan).
4.4 Sistem Pemerintahan Indonesia
Indonesia memiliki sistem pemerintahan Presidensil yaitu sistem
pemerintahan yang dipimpin oleh seorang presiden. Kedudukan presiden dalam
suatu negara yaitu sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan (Eksekutif).
Presiden dibantu oleh menteri-menteri yang bertanggung jawab kepadanya. Pada
sistem pemerintahan presidensil yang murni, eksekutif dan legislative tidak
berhubungan secara langsung. Antara eksekutif dan legislatif tidak dapat saling
mempengaruhi karena kedua lembaga tersebut memiliki kedudukan yang sama-
sama merdeka.
Cirri-ciri sistem pemerintahan presidensil yaitu :
a. Fungsi kepala negara dan kepala pemerintahan dilaksanakan oleh orang yang
sama yaitu presiden,
b. Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen,
c. Presiden tidak dapat dibubarkan parlemen,
d. Presiden dalam melaksanakan pemerintahan dibantu oleh para menteri yang
ditunjuk dan diangkat oleh presiden,
e. Para menteri tidak bertanggung jawab kepada parlemen tetapi kepada
presiden, dan
f. Masa jabatan kabinet, yaitu presiden beserta para menterinya sesuai dengan
masa jabatannya.
Kelebihan dari sistem pemerintahan presidensial antara lain :
a. Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya,
b. Lama masa jabatan eksekutif lebih jelas dan dalam jangka waktu tertentu,
8
c. Penyusunan program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu
masa jabatannya,
d. Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan- jabatan eksekutif.
Selain kelebihan, tentunya dalam sistem pemerintahan presidensial terdapat
kekurangan. Berikut adalah beberapa kekurangan dari sistem pemerintahan
presidensial diantaranya :
a. Sistem pertanggung jawabannya kurang jelas,
b. kekuasaan eksekutif di luar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat
menciptakan kekuasaan mutlak, dan
c. pembuatan keputusan/kebijakan publik, pada umumnya merupakan hasil
tawar menawar antara eksekutif dan legislative sehingga dapat menjadi
keputusan yang tidak tegas dan memerlukan waktu yang lama.
Sistem pemerintahan Indonesia dilaksanakan oleh lembaga eksekutif,
lembaga legislatif, dan lembaga yudikatif. Lembaga-lembaga tinggi negara yang
sesuai dengan urutan yang terdapat dalam UUD 1945 ialah presiden, Dewan
Pertimbangan Agung, Dewan Perwakilan Rakyat, Badan Pemeriksa Keuangan,
dan Mahkamah Agung.
Presiden ialah penyelenggara kekuasaan pemerintahan negara tertinggi di
bawah MPR, yang dalam melakukan kewajiabannya dibantu oleh satu orang
Wakil Presiden. Tugas Wakil Presiden ialah melakukan pengawasan operasional
pembangunan dengan bantuan departemen-departemen yang bersangkutan.
Presiden bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat membentuk undang-undang
termasuk menetapkan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN). Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat
dan Presiden juga tidak dapat membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat.
Dewan Pertimbangan Agung ialah sebuah Badan Penasihat Pemerintah, yang
berkewajiban memberikan jawaban atas pertanyaan presiden. Di samping itu,
DPA juga berhak mengajukan usul dan wajib memajukan pertimbangan kepada
presiden.
9
Dewan Perwakilan Rakyat yang seluruh anggotanya adalah MPR
berkewajiban senantiasa mengawasi tindakan-rindakan presiden dalam rangka
pelaksanaan haluan negara. Apabila DPR menganggap Presiden sungguh-sungguh
melanggar haluan negara, maka DPR menyampaikan memorandum untuk
mengingatkan presiden. Jika dalam waktu tiga bulan presiden tidak
memperhatikan memorandum DPR tersebut, DPR menyampaikan memorandum
yang kedua. Apabila dalam waktu satu bulan memorandum yang kedua tersebut
tidak diindahkan oleh presiden. DPR dapat meminta MPR mengadakan sidang
istimewa untuk meminta pertanggungjawaban presiden.
Mahakamah Agung (MA) ialah badan yang melaksanakan kekuasaan
kehakiman yang dalam pelaksanaan tugasnya terlepas dari pengaruh kekuasaan
pemerintahan dan pengaru-pengaruh lainnya. Mahkamah Agung dapat
memberikan pertimbangan-pertimbangan dalam bidang hokum, baik diminta
maupun tidak kepada lembaga-lembaga tinggi negara. Mahkamah Agung juga
dapat memberikan nasihat hokum kepada Kepala Negara untuk pemberian atau
penolakan grasi. Di samping itu, Mahkamah Agung mempunyai wewenang
menguji seorang menteri hanya terhadap peraturan-peraturan perundangan di
bawah undang-undang.
4.4.1 Kekuasaan Eksekutif (Badan Pemerintahan)
Pemerintahan Republik Indonesia ini dijalankan oleh Pemerintah
Republik Indonesia yang meliputi lembaga pemerintahan (goverment).
a. Pemerintah Indonesia
1) Tugas Pemerintah
a) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia.
b) Memajukan kesejahteraan umum.
c) Mencerdaskan kehidupan bangsa.
d) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
10
2) Wewenang Presiden
a) Selaku Kepala Negara:
(1) Memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan
Laut, Angkatan Udara, dan Kepolisian Negara;
(2) Dengan persetujuan DPR dapat menyatakan Perang, membuat
perdamaian, dan membuat perjanjian dengan negara lain;
(3) Menyatakan keadaan berbahaya;
(4) Mengangkat duta dan konsul;
(5) Menerima duta negara lain;
(6) Memberikan grasi, amnesty, abolisi, dan rehabilitasi;
(7) Member gelaran, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan.
b) Selaku Kepala Pemerintahan:
(1) Memegang kekuasaan pemerintahan dan dalam pelaksanaannya
dibantu seorang Wakil Presiden,
(2) Memegang kekuasaan membuat Undang-Undang dengan
persetujuan DPR,
(3) Menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-
undang (Perpu),
(4) Menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-
undang sebagaiman mestinya.
(5) Mengangkat dan memberhentikan menteri.
4.4.2 Kekuasaan Legislatif (Badan Perundang-undangan)
Indonesia mempunyai perwakilan rakyat yang hanya terdiri dari
satu badan saja, yang disebut Dewan Perwakilan Rakyat. Tugas DPR
(juga disebut parlemen) pada umumnya ialah memlihara atau menjaga,
memajukan kepentingan rakyat, serta membantu atau mengawasi
pemerintah. Untuk mengatur kehidupan rakyat dalam suatu negara,
perlu disusun undang-undang dan peraturan-peraturan lainnya. Di
Indonesia, undang-undang dibuat oleh Presiden dengan Persetujuan
11
DPR. Oleh karena itu, DPR disebut lembaga legislative, yakni lembaga
pembuat ataupenyusun undang-undang.
Wakil-wakil rakyat yang duduk dalam DPR, dipilih dalam suatu
pemilihan umum. Di Indonesia, pemilihan umum diselenggarakan lima
tahun sekali. DPR atau Parlemen pada umumnya mempunyai tugas
memelihara, menjaga, serta memajukan kepentingan rakyat. Selain itu,
DPR membantu dan mengawasi pemerintah agar menjalankan tugas
dengan sebaik-baiknya. Bersama-sama Presiden, DPR juga menetapkan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional.
4.4.3 Kekuasaan Yudikatif (Badan Peradilan)
Dalam pasal 24 ayat (1) UUD 1945 disebutkan kekuasaan
kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan lain-lain
Badan Kehakiman menurut undang-undang. Dalam penjelasan UUD
1945 disebutkan bahwa kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan yang
merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah ataupun
kekuasaan lainnya. Berhubung dengan itu, harus diadakan jaminan
dalam bentuk undang-undang tentang kedudukan para hakim, sebagai
syarat untuk mencapai keputusan seadil-adilnya.
Kekuasaan kehakiman adalah kekuasan negara yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hokum dan keadilan
berdasarkan Pancasila. Ketentuan ini menunjukkan bahwa di negara
Indonesia dijamin adanya hak-hak asasi menusia dan bukan kemauan
seseorang yang menjadi tindak dasar penguasa (Government by law not
by man). Undang-Undang Pokok Kekuasaan Kehakiman (UU No.14
Tahun 1970) dalam pasal 5 sampai dengan 8 memberi perlindungan
hak-hak asasi manusia dalam bidang peradilan. Berhubung dengan itu,
peradilan mengadili menurut hokum dengan tidak membeda-bedakan
orang.
Setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan dan/ dihadapkan
kedepan pengadilan, wajib dianggap tidak bersalah sebelum adanya
12
putusan pengadilan yang menyatakan kesalahannya dan memperoleh
kekuatan hokum yang tetap (asas presumption of innocence).
Mahkamah Agung sebagai Lembaga Tinggi Negara dalam bidang
kehakiman, berwenang untuk menyatakan tidak sah semua peraturan
perundangan dari tingkat yang lebih rendah dari undang-undang atas
alasan bertentangan bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi.
4.5 Sistem Pemerintahan Inggris
Kerajaan Inggris merupakan sebuah negara berbentuk monarki dengan
sistem pemerintahan parlementer yang menganut paham demokrasi. Pemegang
kedalutan, yaitu Ratu Elizabeth II sejak 1952, adalah kepala negara yang juga
bertindak sebagai kepala dari lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif, serta
panglima tertinggi angkatan bersenjata dan pemimpin Gereja Inggris (Church of
England). Dalam praktiknya, kekuasaan membuat hukum dan peraturan
perundang-undangan dilakukan melalui parlemen. Dalam tradisi asli Inggris,
pemegang kedaulatan berkuasa tidak berdasar atas sebuah aturan, namun saat ini,
Ratu pun tunduk pada hukum, mengatur hanya bila mendapat persetujuan
parlemen, dan bertindak atas nasihat para menterinya.
Pemegang kekuasaan eksekutif dalam negara ini adalah seorang Perdana
Menteri, dipilih oleh Ratu, yang secara tradisi merupakan ketua dari partai
berkuasa dalam parlemen. Dalam menjalankan tugasnya, Perdana Menteri dibantu
oleh para menteri yang dipilih dari partai berkuasa dan kebanyakan yang berada
dalam the House of Commons, serta harus orang-orang yang menyetujui segala
kebijakan pemerintah secara umum. Para menteri senior, berjumlah sekitar 20
orang, merupakan komposisi dari kabinet. Mereka mengadakan pertemuan secara
reguler untuk memutuskan kebijakan berkaitan dengan isu-isu besar. Secara
kolektif, para menteri bertanggung jawab atas semua keputusan yang dibuat
kabinet kepada parlemen. Sedangkan secara individu, menteri-menteri tersebut
bertanggung jawab kepada parlemen atas kinerja departemen mereka masing-
masing.
13
Ciri-ciri Sistem pemerintahan parlemen :
1) Kabinet, yaitu para menteri di bawah pimpinan perdana menteri yang
bertanggung jawab kepada parlemen
2) Presiden adalah kepala negara, sedangkan kepala pemerintahan adalah
perdana menteri
3) Parlemen dapat menjatuhkan kabinet melalui mosi tidak percaya
4) Kepala Negara atas saran pemerintah, yaitu perdana menteri dapat
membubarkan parlemen
5) Lama masa jabatan kabinet tidak dapat ditentukan meskipun memiliki
masa jabatan dalam waktu tertentu
Kelebihan sistem pemerintahan parlementer :
1) Sistem pertanggung jawaban dalam pembuatan dan pelaksanaan
kebijakan publik jelas/transparan.
2) Kontrol terhadap kekuasaan eksekutif dapat dilakukan secara efektif
melalui parlemen, dengan kata lain adanya pengawasan yang kuat
dari parlemen terhadap kabinet sehingga menjadikan kabinet perlu
berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.
3) Pembuatan kebijakan dapat ditangani secara tuntas karena mudah
terjadi penyesuaian pendapat antara eksekutif dan legislative
Kekurangan sistem pemerintahan parlementer :
1) Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada dukungan
dan kepercayaan parlemen
2) Masa jabatan eksekutif atau kabinet tidak bisa ditentukan berakhirnya
atau sesuai dengan masa jabatannya
3) Parlemen menjadi tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif
4) Dapat terjadi kabinet cenderung mengendalikan parlemen
14
BAB 5. KESIMPULAN
Dari paparan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1) Sistem adalah kesatuan yang utuh dari suatu rangkaian, yang kait mengkait
satu sama lain.
2) Pemerintah adalah semua organ negara termasuk DPR, sedangkan
pemerintahan adalah suatu fungsi atau tindakan dari pemerintah.
3) Pemerintahan yang baik merupakan suatu nilai-nilai yang menjunjung tinggi
keinginan atau kehendak rakyat demi tercapainya kesejahteraan rakyat.
4) Indonesia memiliki sistem pemerintahan Presidensial dimana presiden
sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
5) Lembaga-lembaga tinggi negara memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-
beda sesuai dengan kedudukannya dalam suatu negara.
6) Pemerintahan di Indonesia dilaksanakan oleh tiga lembaga yaitu Eksekutif,
Legislatif, dan Yudikatif.
7) Indonesia memiliki perbedaan dengan Negara inggris dalam sistem
pemerintahannya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Argama, R. 2006. Konstitusi, Kekuasaan Eksekutif, Kekuasaan Legislatif, dan Kekuasaan Yudiikatif pada Kerajaan Inggriis. http://argama.files.wordpress.com /2007/08/konstitusikekuasaaneksekutifkekuasaanlegislatifdankekuasaanyudikatif.pdf [18 November 2013]
Kurniawan, T. tanpa tahun. Sistem Pemerintahan Presidensial vs parlementer. http://staff.blog.ui.ac.id/teguh1/files/2009/05/presidensil_parlementer_tk_27mei2009.pdf [18 November 2013]
Sarsito. T. 2011. Sistem Pemerintahan Indonesia 1. http://sarsito1949. files.wordpress. com/2011/11/spi-bab-1.pdf [18 September 2013]
Sarwono, dan Hartati, A. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Buku Sekolah Elektronik
Universitas Padjajaran. (2008). Sistem Pemerintahan Indonesia. http://pustaka. unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2011/01/sistem_pemerintahan_Indonesia.pdf [18 September 2013]
Universitas Diponegoro. Penerapan Tata Pemerintahan yang Baik. http://eprints. undip.ac.id/18253/1/Muhammad_Arifin_Siregar.pdf [18 September 2013]
Wikipedia. (tanpa tahun). http:// http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem _presidensial.html [18 September 2013].
16