Download - makalah identitas nasional

5/26/2018 makalah identitas nasional

1/24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada hakikatnya manusia hidup tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, manusia

senantiasa membutuhkan orang lain. Pada akhirnya manusia hidup secara berkelompok-

kelompok. Manusia dalam bersekutu atau berkelompok akan membentuk suatu organisasi

yang berusaha mengatur dan mengarahkan tercapainya tujuan hidup yang besar. Dimulai

dari lingkungan terkecil sampai pada lingkungan terbesar. Pada mulanya manusia hidup

dalam kelompok keluarga. Selanjutnya mereka membentuk kelompok lebih besar lagi

sperti suku, masyarakat dan bangsa. Kemudian manusia hidup bernegara. Mereka

membentuk negara sebagai persekutuan hidupnya. Negara merupakan suatu organisasi

yang dibentuk oleh kelompok manusia yang memiliki cita-cita bersatu, hidup dalam

daerah tertentu, dan mempunyai pemerintahan yang sama. Negara dan bangsa memiliki

pengertian yang berbeda. Apabila negara adalah organisasi kekuasaan dari persekutuan

hidup manusia maka bangsa lebih menunjuk pada persekutuan hidup manusia itu sendiri.

Di dunia ini masih ada bangsa yang belum bernegara. Demikian pula orang-orang yang

telah bernegara yang pada mulanya berasal dari banyak bangsa dapat menyatakan dirinya

sebagai suatu bangsa. aik bangsa maupun negara memiliki ciri khas yang membedakan

bangsa atau negara tersebut dengan bangsa atau negara lain di dunia. !iri khas sebuah

bangsa merupakan identitas dari bangsa yang bersangkutan. !iri khas yang dimiliki

negara juga merupakan identitas dari negara yang bersangkutan. "dentitas-identitas yang

disepakati dan diterima oleh bangsa menjadi identitas

nasional bangsa.

Dengan perkataan lain, dapat dikatakan bah#a hakikat identitas asional kita sebagai

bangsa di dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah Pancasila yang

aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan kehidupan kita dalam arti luas,

misalnya dalam Pembukaan beserta $$D kita, sistem pemerintahan yang diterapkan,

nilai-nilai etik, moral, tradisi, bahasa, mitos, ideologi, dan lain sebagainya yang secara

normati% diterapkan di dalam pergaulan, baik dalam tataran nasional maupun

internasional. Perlu dikemukaikan bah#a nilai-nilai budaya yang tercermin sebagai

"dentitas Nasional tadi bukanlah barang jadi yang sudah selesai dalam kebekuan normati%

dan dogmatis, melainkan sesuatu yang terbuka-cenderung terus menerus bersemi sejalan

dengan hasrat menuju kemajuan yang dimiliki oleh masyarakat pendukungnya.

Konsekuensi dan implikasinyaadalahidentitas nasional juga sesuatu yang terbuka,

Makalah Tentang Identitas Nasional Page 1


2/24

dinamis, dan dialektis untuk dita%sir dengan diberi makna baru agar tetap rele&an dan

%unsional dalam kondisi aktual yang berkembang dalam masyarakat. Krisis multidimensi

yang kini sedang melanda masyarakat kita menyadarkan bah#a pelestarian budaya

sebagai upaya untuk mengembangkan "dentitas Nasional kita telah ditegaskan sebagai

komitmen konstitusional sebagaimana dirumuskan oleh para pendiri negara kita dalam

Pembukaan, khususnya dalam Pasal '( $$D )*+ beserta penjelasannya, yaitu

Kebudayan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budaya rakyat

"ndonesia seluruhnya. Kebudayaan lama dan asli terdapat ebagi puncak-puncak

kebudayaan di daerah-daerah seluruh "ndonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa.

$saha kebudayaan harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya dan persatuan dengan

tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan

atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan

bangsa "ndonesia . Kemudian dalam $$D )*+ yang diamandemen dalam satu naskah

disebutkan dalam Pasal '(

). Negara memajukan kebudayan Nasional "ndonesia di tengah peradaban dunia dengan

menjamin kebebasan masyarakat dalam memeliharra dan mengembangkan nilai-nilai

budaya.

(. Negara menghormatio dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya

nasional.

Dengan demikian secara konstitusional, pengembangan kebudayan untuk membina

dan mengembangkan identitas nasional kita telah diberi dasar dan arahnya, terlepas

dari apa dan bagaimana kebudayaan itu dipahami yang dalam khasanah ilmiah

terdapat tidak kurang dari )// de%inisi sebagaimana dinyatakan oleh Kroeber dan

Klukhohn di tahun )*(.

1.2 Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini antara lain yait u

Mendeskripsikan latar belakang dan pengertian identitas nasional

Mendeskripsikan tentang unsure-unsur identitas nasional

Mendeskripsikan ketrkatan antara globalisasi dan integrasi dengan identitas nasional

Mendeskripsikan tentang paham nasionalisme, serta re&italisasi pancasila sebagai

pemberdayaan identitas nasional.



3/24


4/24

9akekat angsa

angsa 8nation: atau nasional, nasionalitas atau kebangsaan, nasionalisme atau paham

kebangsaan, semua istilah tersebut dalam kajian sejarah terbukti mengandung konsep-

konsep yang sulit dirumuskan, sehingga para pakar di bidang Politik, Sosiologi, dan

Antropologi pun sering tidak sependapat mengenai makna istilah-istilah tersebut. Selain

istilah bangsa, dalam bahasa "ndonesia, kita juga menggunakan istilah nasional,

nasionalisme yang diturunkan dari kata asing nation0 yang bersinonim dengan kata

bangsa. 5idak ada rumusan ilmiah yang bisa dirancang untuk mende%inisikan istilah

bangsa secara objekti%, tetapi %enomena kebangsaan tetap aktual hingga saat ini.

Dalam kamus ilmu Politik dijumpai istilah bangsa, yaitu natie0 dan nation0, artinya

masyarakat yang bentuknya di#ujudkan oleh sejarah yang memiliki unsur sebagai

berikut

). Satu kesatuan bahasa 1

(. Satu kesatuan daerah 1

'. Satu kesatuan ekonomi 1

+. Satu Kesatuan hubungan ekonomi 1

. Satu kesatuan ji#a yang terlukis dalam kesatuan budaya.

"stilah natie 8nation: mulai populer sekitar tahun );' dan sering diperdebatkan,

dipertanyakan apakah yang dimaksud dengan bangsa>, salah satu teori tentang bangsa

sebagai berikut

5eori ?rnest 4enan

Pembahasan mengenai pengertian bangsa dikemukakan pertama kali oleh ?rnest 4enan

tanggal )) Maret );;(, yang dimaksud dengan bangsa adalah ji#a, suatu asas kerohanian

yang timbul dari 8):. Kemuliaan bersama di #aktu lampau, yang merupakan aspek

historis. 8(:. Keinginan untuk hidup bersama 8le desir de vivre ensemble: di#aktu

sekarang yang merupakan aspek solidaritas, dalam bentuk dan besarnya tetap

mempergunakan #arisan masa lampau, baik untuk kini dan yang akan datang.



5/24

3ebih lanjut ?rnest 4enan mengatakan bah#a hal penting merupakan syarat mutlak

adanya bangsa adalah plebisit, yaitu suatu hal yang memerlukan persetujuan bersama

pada #aktu sekarang, yang mengandung hasrat untuk mau hidup bersama dengan

kesediaan memberikan pengorbanan-pengorbanan. ila #arga bangsa bersedia

memberikan pengorbanan bagi eksistensi bangsanya, maka bangsa tersebut tetap bersatu

dalam kelangsungan hidupnya 84ustam ?. 5amburaka, )*** ;(:.5itik pangkal dari teori

?rnest 4enan adalah pada kesadaran moral 8conscience morale:, teori ini dapat

digolongkan pada 5eori Kehendak,

Si%at dan 9akekat Negara

Si%at Negara merupakan suatu keadaan dimana hal tersebut dimiliki agar dapat

menjadikannya suatu Negara yang bertujuan. Si%at-si%at tersebut umumnya mengikat bagi

setiap #arga negaranya dan menjadi suatu identitas bagi Negara tersebut.

Si%at suatu Negara terkadang tidaklah sama dengan Negara lainnya, ini tergantung pada

landasan ideologi Negara masing-masing. Namun ada juga beberapa si%at Negara yang

bersi%at umum dan dimiliki oleh semua Negara, yaitu

a. Si%at memaksa

Negara merupakan suatu badan yang mempunyai kekuasaan terhadap #arga negaranya,hal ini bersi%at mutlak dan memaksa.

b. Si%at monopoli

Negara dengan kekuasaannya tersebut mempunyai hak atas kekayaan alam yang

terkandung di dalamnya, hal ini menjadi sesuatu yang menjadi landasan untuk menguasai

sepenuhnya kekayaan alam yang terkandung di dalam #ilayah Negara tersebut.

c. Si%at mencakup semua



6/24

Kekuasaan Negara merupakan kekuasaan yang mengikat bagi seluruh #arga negaranya.

5idak ada satu orang pun yang menjadi pengecualian di hadapan suatu Negara. 5idak

hanya mengikat suatu golongan atau suatu adat budaya saja, tetapi mengikat secara

keseluruhan masyarakat yang termasuk kedalam #arga negaranya.

d. Si%at menentukan

Negara memiliki kekuasaan untuk menentukan sikap-sikap untuk menjaga stabilitas

Negara itu. Si%at menentukan juga membuat Negara dapat menentukan secara unilateral

dan dapat pula menuntut bah#a semua orang yang ada di dalam #ilayah suatu Negara

8kecuali orang asing: menjadi anggota politik Negara.

Ada pula si%at-si%at yang hanya dimiliki suatu Negara berdasarkan pada landasan ideologi

Negara tersebut, misalnya Negara "ndonesia memiliki si%at-si%at yang sesuai dengan

pancasila, yakni

). Ketuhanan, ialah si%at-si%at keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat 5uhan 8yaitu

kesesuaian dalam arti sebab dan akibat:8merupakan suatu nilai-nilai agama:.

(. Kemanusiaan adalah si%at-si%at keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat manusia.

'. Persatuan yaitu si%at-si%at dan keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat satu, yang

berarti membuat menjadi satu rakyat, daerah dan keadaan negara "ndonesia sehingga

ter#ujud satu kesatuan.

+. Kerakyatan yaitu si%at-si%at dan keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat rakyat

. Keadilan yaitu si%at-si%at dan keadaan Negara yang sesuai dengan hakikat adil

Pengertian si%at-si%at meliputi empat hal yaitu

). Si%at lahir, yaitu sejumlah pengaruh yang datang dari luar dan sesuai dengan

pandangan hidup bangsa bangsa "ndonesia.

). Si%at batin atau si%at ba#aan Negara "ndonesia antara lain berupa unsur-unsur Negara,

yang diantaranya



7/24

@ Kekuasaan Negara

@ Pendukung kekuasaan Negara

@ 4akyat

@


8/24

Maka manusia harus dapat beradaptasi dengan baik untuk menyesuaikan kepentingan-

kepentingannya agar dapat hidup dengan rukun.

b. 5eori uridis

). Patriarchaal

5eori yang menganut asas kekeluargaan, dimana terdapat satu orang yang bijaksana dan

kuat yang dijadikan sebagai kepala keluarga.

(. Patriamonial

4aja mempunyai hak sepenuhnya atas daerah kekuasaannya, dan setiap orang yang

berada di #ilayah tersebut haru tunduj terhadap raja tersebut.

'. Pejanjian

4aja mengadakan perjanjian dengan masyarakatnya untuk melindungi hak-hak

masyarakat itu, dan jika hal tersebut tidak dilakukan maka masyarakat dapat meminta

pertanggung ja#aban raja.

2.2 UnsurUnsur Identitas Nasional

$nsur-unsur pembentuk identitas yaitu

). Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusus yang bersi%at askripti% 8ada sejak

lahir:, yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di "ndonesia

terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang '== dialeg

bangsa.

(. Agama bangsa "ndonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-agama yan

tumbuh dan berkembang di nusantara adalah agama "slam, Kristen, Katolik, 9indu,

udha dan Kong 9u !u. Agama Kong 9 !u pada masa orde baru tidak diakui sebagai

agama resmi negara. Namun sejak pemerintahan presiden Abdurrahman


9/24

'. Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang isinya adalah

perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolekti% digunakan oleh

pendukung-pendukungnya untuk mena%sirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi

dan digunakan sebagi rujukan dan pedoman untuk bertindak 8dalam bentuk kelakuan dan

benda-benda kebudayaan: sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.

+. ahasa merupakan unsure pendukung "dentitas Nasonal yang lain. ahsa dipahami

sebagai system perlambang yang secara arbiter dientuk atas unsure-unsur ucapan manusia

dan yang digunakan sebgai sarana berinteraksi antar manusia.

Dari unsur-unsur "dentitas Nasional tersebut dapat dirumuskan pembagiannya menjadi '

bagian sebagai berikut

"dentitas 6undamental, yaitu pancasila merupakan %alsa%ah bangsa, Dasar Negara,

dan "deologi Negara

"dentitas "nstrumental yang berisi $$D )*+ dan tata perundangannya, ahasa

"ndonesia, 3ambang Negara, endera Negara, 3agu Kebangsaan "ndonesia

4aya0.

"dentitas Alamiah, yang meliputi Negara kepulauan 8Archipelago: dan pluralism

dalam suku, bahasa, budaya, dan agama, sertakepercayaan. Menurut sumber lain

8 httpBBgoecities.comBsttintimBjhontitaley.html: disebutkan bah#a

Satu jati diri dengan dua identitas

). "dentitas Primordial

Crang dengan berbagai latar belakang etnik dan budaya ja#ab, batak,

dayak, bugis, bali, timo, maluku, dsb.

Crang dengan berbagai latar belakang agama "slam, Kristen, Khatolik,

9indu, udha, dan sebagainya.

(. "dentitas Nasional

Suatu konsep kebangsaan yang tidak pernah ada padanan sebelumnya.

Perlu diruuskan oleh suku-suku tersebut. "stilah "dentitas Nasional secara

terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara

%iloso%is membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.

?ksistensi suatu bangsa pada era globalisasi yang sangat kuat terutama

karena pengaruh kekuasaan internasional. Menurut erger dalam 5he



10/24

!apitalist 4e&olution, era globalisasi de#asa ini, ideology kapitalisme

yang akan menguasai dunia. Kapitalisme telah mengubah masyarakat satu

persatu dan menjadi sistem internasional yang menentukan nasib ekonomi

sebagian besar bangsa-bangsa di dunia, dan secara tidak langsung juga

nasib, social, politik dan kebudayaan. Perubahan global ini menurut

6akuyama memba#a perubahan suatu ideologi, yaitu dari ideologi

partikular kearah ideology uni&ersal dan dalam kondisi seperti ini

kapitalismelah yang akan menguasainya. Dalam kondisi seperti ini, negara

nasional akan dikuasai oleh negara transnasional yang laimnya didasari

oleh negara-negara dengan prinsip kapitalisme. Konsekuensinya, negara-

negara kebangsaan lambat laun akan semakin terdesak. Namun demikian,

dalam menghadapi proses perubahan tersebut sangat tergantung kepada

kemampuan bangsa itu sendiri. Menurut 5oyenbee, cirri khas suatu bangsa

yang merupakan local genius dalam menghadapi pengaruh budaya asing

akan menghadapi !hallence dan response. 2ika !hallence cukup besar

sementara response kecil maka bangsa tersebut akan punah dan hal ini

sebagaimana terjadi pada bangsa Aborigin di Australia dan bang%sa "ndian

di Amerika. Namun demikian jika !hallance kecil sementara response

besar maka bangsa tersebut tidak akan berkembang menjadi bangsa yang

kreati%. Cleh karena itu agar bangsa "ndonesia tetap eksis dalam

menghadapi globalisasi maka harus tetap meletakkan jati diri dan identitas

nasional yang merupakan kepribadian bangsa "ndonesia sebagai dasar

pengembangan kreati%itas budaya globalisasi. Sebagaimana terjadi di

berbagai negara di dunia, justru dalam era globalisasi dengan penuh

tantangan yang cenderung menghancurkan nasionalisme, muncullah

kebangkitan kembali kesadaran nasional.

2.! "aktor"aktor Pendukung #ela$iran Identitas Nasional

). 6aktor-%aktor yang mendukung kelahiran identitas nasional bangsa "ndonesia

meliputi

6aktor Cbjekti%, yang meliputi %aktor geogra%is-ekologis dan demogra%is



11/24

6aktor Subjekti%, yaitu %aktor historis, social, politik, dan kebudayaan yang

dimiliki bangsa "ndonesia 8Suryo, (==(:

(. Menurut 4obert de Eentos, dikutip Manuel !astelles dalam bukunya 5he Po#er o%

"dentity0 8Suryo, (==(:, munculnya identitas nasional suatu bangsa sebagai hasilinteraksi historis ada + %aktor penting, yaitu

6aktor primer, mencakup etnisitas, territorial, bahasa, agama, dan yang

sejenisnya.

6aktor pendorong, meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi,

lahirnya angkatan bersenjata modern dan pembanguanan lainnya dalam

kehidupan bernegara.

6aktor penarik, mencakup modi%ikasi bahasa dalam gramatika yang resmi,

tumbuhnya birokrasi, dan pemantapan sistem pendidikan nasional

6aktor reakti%, pada dasarnya tercakup dalam proses pembentukan

identitas nasional bangsa "ndonesia yang telah berkembang dari masa

sebelum bangsa "ndonesia mencapai kemerdekaan dari penjajahan bangsa

lain.

6aktor pembentukan "dentitas ersama. Proses pembentukan bangsa-

negara membutuhkan identitas-identitas untuk menyataukan masyarakat

bangsa yang bersangkutan. 6aktor-%aktor yang diperkirakan menjadi

identitas bersama suatu bangsa, yaitu

Primordial

Sakral

5okoh

hinneka 5unggal "ka

Sejarah

Perkembangan ?konomi

Kelembagaan

6aktor-%aktor penting bagi pembentukan bangsa "ndonesia sebagai berikut

). Adanya persamaan nasib , yaitu penderitaan bersama diba#ah penjajahan bangsa

asing lebih kurang selama '= tahun

(. Adanya keinginan bersama untuk merdeka , melepaskan diri dari belenggu

penjajahan



12/24

'. Adanya kesatuan tempat tinggal , yaitu #ilayah nusantara yang membentang dari

Sabang sampai Merauke

+. Adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai suatu

bangsa

angsa "ndonesia bercita-cita me#ujudkan negara yang bersatu, berdaulat, adil dan

makmur. Dengan rumusan singkat, negara "ndonesia bercita-cita me#ujudkan

masyarakat "ndonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan $$D )*+.

9al ini sesuai dengan amanat dalam Alenia "" Pembukaan $$D )*+ yaitu negara

"ndonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur.

5ujuan Negara "ndonesia selanjutnya terjabar dalam alenia "E Pembukaan $$D

)*+. Secara rinci sbagai berikut

). Melindungi seganap bangsa "ndonesia dan seluruh tumpah darah "ndonesia

(. Memajukan kesejahteraan umum

'. Mencerdaskan Kehidupan bangsa

+. "kut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan , perdamaian

abadi, dan keadilan sosial.

Adapun &isi bangsa "ndonesia adalah ter#ujudnya masyarakat "ndonesia yang damai ,

demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera, dalam #adah Negara

Kesatuan 4epublik "ndonesia yang didukung oleh manusia "ndonesia yang sehat,

mandiri, beriman, bertak#a dan berahklak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum

dan lingkungan, mengausai ilmu pengetahuandan teknologi, serta memiliki etos kerja

yang tinggi serta berdisiplin. Setelah tidak adanya F9N makan berdasarkan

4encana Pembangunan 2angka mengenah 84P2M: Nasional (==+-(==*, disebutkan

bah#a Eisi pembangunan nasional adalah

). 5er#ujudnya kehidupan masyarakat , bangsa dan negara yang aman, bersatu, rukun

dan damai.

(. 5er#ujudnya masyarakat , bangsa dan negara yang menjujung tinggi hukum,

kesetaraan, dan hak asasi manusia.

'. 5er#ujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan

penghidupan yang layak serta memberikan %ondasi yang kokoh bagi pembangunan

yang berkelanjutan.

2.% #etrkaitan &lo'alisasi dengan Identitas Nasional



13/24

"dentitas nasional pada hakikatnya merupakan mani%estasi nilai-nilai budaya yang

tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-

ciri khas. Dengan ciri-ciri khas tersebut, suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain

dalam hidup dan kehidupannya. Diletakkan dalam konteks "ndonesia, maka "dentitas

Nasional itu merupakan mani%estasi nilai-nilai budaya yang sudah tumbuh dan

berkembang sebelum masuknya agama-agama besar di bumi nusantara ini dalam

berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang kemudian dihimpun dalam satu

kesatuan "ndonesia menjadi kebudayaan Nasional dengan acuan Pancasila dan roh

hinneka 5unggal "ka sebagai dasar dan arah pengembangannya dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara. Dengan perkataan lain, dapat dikatakan bah#a hakikat

identitas asional kita sebagai bangsa di dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan

bernegara adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan

kehidupan kita dalam arti luas, misalnya dalam Pembukaan beserta $$D kita, sistem

pemerintahan yang diterapkan, nilai-nilai etik, moral, tradisi, bahasa, mitos, ideologi,

dan lain sebagainya yang secara normati% diterapkan di dalam pergaulan, baik dalam

tataran nasional maupun internasional. Perlu dikemukaikan bah#a nilai-nilai budaya

yang tercermin sebagai "dentitas Nasional tadi bukanlah barang jadi yang sudah

selesai dalam kebekuan normati% dan dogmatis, melainkan sesuatu yang terbuka-

cenderung terus menerus bersemi sejalan dengan hasrat menuju kemajuan yang

dimiliki oleh masyarakat pendukungnya.

Konsekuensi dan implikasinya adalah identitas nasional juga sesuatu yang terbuka,

dinamis, dan dialektis untuk dita%sir dengan diberi makna baru agar tetap rele&an dan

%unsional dalam kondisi aktual yang berkembang dalam masyarakat.

Krisis multidimensi yang kini sedang melanda masyarakat kita menyadarkan bah#a

pelestarian budaya sebagai upaya untuk mengembangkan "dentitas Nasional kita telah

ditegaskan sebagai komitmen konstitusional sebagaimana dirumuskan oleh para

pendiri negara kita dalam Pembukaan, khususnya dalam Pasal '( $$D )*+ beserta

penjelasannya, yaitu

Pemerintah memajukan Kebudayan Nasional "ndonesia yang diberi penjelasan

0 Kebudayan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budaya rakyat

"ndonesia seluruhnya. Kebudayaan lama dan asli terdapat ebagi puncak-puncak



14/24

kebudayaan di daerah-daerah seluruh "ndonesia, terhitung sebagai kebudayaan

bangsa. $saha kebudayaan harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya dan

persatuan dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat

memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri serta

mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa "ndonesia .

Kemudian dalam $$D )*+ yang diamandemen dalam satu naskah disebutkan dalam

Pasal '(

1. Negara memajukan kebudayan Nasional "ndonesia di tengah peradaban dunia

dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memeliharra dan

mengembangkan nilai-nilai budaya.

2. Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya

nasional.

Dengan demikian secara konstitusional, pengembangan kebudayan untuk

membina dan mengembangkan identitas nasional kita telah diberi dasar dan

arahnya, terlepas dari apa dan bagaimana kebudayaan itu dipahami yang dalam

khasanah ilmiah terdapat tidak kurang dari )// de%inisi sebagaimana dinyatakan

oleh Kroeber dan Klukhohn di tahun )*(

Kata GglobalisasiG diambil dari kata global, yang maknanya ialah uni&ersal.

Flobalisasi belum memiliki de%inisi yang mapan, kecuali sekadar de%inisi kerja

8#orking de%inition:, sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada

yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses

alamiah yang akan memba#a seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat

satu sama lain, me#ujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-

eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geogra%is, ekonomi dan budaya

masyarakat.

Flobalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk

diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai 8&alues:

yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh #arga

masyarakat terhadap berbagai hal. aik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan

dengan aspek-aspek keji#aanBpsikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam

pikiran. Aspek-aspek keji#aan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bah#a

tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran

orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan

seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.



15/24

Flobalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu

keseluruh dunia 8sehingga menjadi budaya dunia atau #orld culture: telah terlihat

semenjak lama. !ikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari

perjalanan para penjelajah ?ropa arat ke berbagai tempat di dunia ini.

Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensi% terjadi pada a#al

ke-(= dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media

menggantikan kontak %isik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa.

Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan,

hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.

!iri berkembangnya globalisasi kebudayaan

). erkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.

(. Penyebaran prinsip multikebudayaan 8multiculturalism:, dan kemudahan akses

suatu indi&idu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.

'. erkembangnya turisme dan pari#isata.

+. Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.

. erkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, %ilm dan lain lain.

/. ertambah banyaknya e&ent-e&ent berskala global, seperti Piala Dunia 6"6A.

Munculnya arus globalisme yang dalam hal ini bagi sebuah Negara yang sedang

berkembang akan mengancam eksistensinya sebagai sebuah bangsa. Sebagai

bangsa yang masih dalam tahap berkembang kita memang tidak suka dengan

globalisasi tetapi kita tidak bisa menghindarinya. Flobalisasi harus kita jalani

ibarat kita menaklukan seekor kuda liar kita yang berhasil menunggangi kuda

tersebut atau kuda tersebut yang malah menunggangi kita. Mampu tidaknya kita

menja#ab tantangan globalisasi adalah bagaimana kita bisa memahami dan

malaksanakan Pancasila dalam setiap kita berpikir dan bertindak.

Persolan utama "ndonesia dalam mengarungi lautan Flobal ini adalah masih

banyaknya kemiskinan, kebodohan dan kesenjangan sosial yang masih lebar. Dari

beberapa persoalan diatas apabila kita mampu memaknai kembali Pancasila dan

kemudian dimulai dari diri kita masing-masing untuk bisa menjalankan dalam



16/24

kehidupan sehari-hari, maka globalisasi akan dapat kita arungi dan keutuhan

NK4" masih bisa terjaga.

2.( #eterkaitan Integrasi dengan Identitas Nasional

erbagai peristi#a sejarah di negeri ini telah menunjukkan bah#a hanya

persatuan dan kesatuanlah yang memba#a negeri "ndonesia ini menjadi negeri

yang besar. esarnya kerajaan Sri#ijaya dan Majapahit tidaklah mengalami

proses kejayaan yang cukup lama, karena pada #aktu itu persatuan cenderung

dipaksakan melalui ekspansi perang dengan menundukkan Negara- Negara

tetangga.

Sangat berbeda dengan proklamasi kemerdekaan "ndonesia )7 Agustus )*+ yang

sebelum proklamasi tersebut telah didasari keinginan kuat dari seluruh elemen

bangsa "ndonesia untuk bersatu dengan me#ujudkan satu cita-cita yaitu bertanah

air satu tanah air "ndonesia, berbangsa satu bangsa "ndonesia dan menggunakan

bahasa melayu sebagai bahasa persatuan 8Sumpah Pemuda (; Cktober )*(;:

Dilihat dari banyak ragamnya suku, bangsa, ras, bahasa dan corak budaya yang

ada membuat bangsa ini menjadi rentan pergesekan, oleh karena itu para pendiri

"ndonesia telah menciptakan Pancasila sebagai dasar bernegara.

Dilihat dari bentuknya Pancasila merupakan pengalaman sejarah masa lalu untuk

menuju sebuah cita-cita yang luhur. Pancasila dilambangkan seekor burung

Faruda yang mana burung tersebut dalam kisah pe#ayangan melambangkan anak

yang berjuang mencari air suci untuk ibunya, sedangkan pita bertuliskan hineka

5unggal "ka berartikan berbeda tetapi tetap satu. Kemudian tergantung di dada

burung tersebut sebuah perisai yang mana biasanya perisai adalah alat untuk

menahan serangan perang pada jaman dulu, jadi kalau diartikan untuk menjaga

integritas bangsa "ndonesia baik itu ancaman dari dalam maupun dari luar yaitu

dengan menggunakan perisai yang didalam nya terkandung lima sila.

Dalam pidato bahasa "nggris di


17/24

berarti landasan atau dasar yang mana dasar pertama Negara "ndonesia ini dalah

berdasar Ketuhanan, kedua berdasar Kemanusiaan, ketiga persatuan , dan keempat

adalah demokrasi, serta kelima adalah keadilan social.

Seringkali bangsa kita ini mengalami disintegrasi dan kemudian bersatu kembali

konon kata beberapa tokoh adalah berkat kesaktian Pancasila. Sampai pemerintah

juga menetapkan hari kesaktian pancasila tanggal ) Cktober. 9al ini menunjukan

bah#a sebenarnya Pancasila hingga saat ini masih kuat rele&ansinya bagi sebuah

ideology Negara seperti "ndonesia ini.

$ntuk itu dengan perkataan lain, dapat dikatakan bah#a hakikat identitas asional

kita sebagai bangsa di dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara

adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan

kehidupan kita dalam arti luas, misalnya dalam Pembukaan beserta $$D kita,

sistem pemerintahan yang diterapkan, nilai-nilai etik, moral, tradisi, bahasa, mitos,

ideologi, dan lain sebagainya yang secara normati% diterapkan di dalam pergaulan,

baik dalam tataran nasional maupun internasional.

2.) Pa$a* Nasionalis*e

Dasar pembenaran Kemerdekaan yaitu

Negara8State: angsa 8Nation: melahirkan paham nasionalismeBkebangsaan

angsa #adah kesamaan keyakinan dan cita-cita

angsa terdiri banyak etnis B suku

Nation rasa kebangsaan suatu negara senasib sepenanggungan

Negara "nsitusi yang sah berd. hukum internasional

"dentitas politik atau kep. bersama dlm sebuah #adah.8keyakinan, ras,etnis,

agama, bahasa, budaya:. Dean A. MiniH I Sandra M 9a#ley angsa yang

memiliki bangunan politik 8political building: teritorial, pemerinthan sah,

pengakuan 3uar Negri, dsb.



18/24

Nasiolisme di "ndonesia ditandai 3ahirnya 9asil Politik ?tis 8abad )*-(=:,

5umbuhnya Paham Nasionalisme udi $tomo )*=;, "ndische Partij )*)(,

Eolksraad )*)7Sumpah Pemuda )*(;, Proklamasi )*+.

Dalam paha nasional terjadi "ntegrasi Sosial, yaitu penyatu paduan kelmpok-

kelompok masyarakat yang asalnya berbeda menjadi kelompok bessr. !ontoh,

asimilasi, koordinasi, kerjasama, akomodasi. 5erjadinya pluralisme

kebudayaan,yaitu Pendididikan 9eterogenitas atau ke hinekhaan kebudayaan yg

berbeda, dengan kebudayaan suku J suku bangsa dan kelompok minoritas.

"ntegrasi Nasional merupakan penyatupaduan bagian-bagian yg berbeda dari suatu

masyarkat mnjdi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat

kecil mnjdi bangsa. "nregrasi angsa yaitu kemampuan pemerintah yang semakin

meningkat untuk menerapkan kekuasaannya 8Mah%ud MD )**' 7):

Dalam paham nasional terjadipula disintegrasi yang menunjukan ketegangan dan

kon%lik. Akankah Kita 2unjung 5inggi "dentitas Nasional> Atau 2ustru kita

Merusak dan Meniadakannya>

Sekilas kata-kata diatas memang membuat tanda tanya besar dalam memaknainya.

eribu-ribu kemungkinan yang terus melintas dibenak pikiran, untuk menja#ab

sebuah pertanyaan yang membahas tentang identitas nasional. Kendatipun, dalam

hidup keseharian yang mencakup suatu negara berdaulat, "ndonesia sendiri sudah

menganggap bah#a dirinya memiliki identitas nasional. Akan tetapi pada

kenyataannya negara kita ini masih merasakan kekritisan yang mengancam

disintegrasi.

Adapun pengertian identitas sendiri adalah ciri-ciri, tanda-tanda, jati diri yang

melekat pada seseorang atau sesuatu yang bisa membedakannya.

Cleh karena ciri-ciri atau tanda-tanda yang terdapat dalam identitas nasional itu,

suatu negara mampu menampilkan #atak, karakteristik kebudayaan dan

memperkuat rasa kebangsaan. Dan identitas nasional juga bisa dikatakan sebagai

jati diri yang menjadi selogan-selogan kibaran bendera kehidupan.



19/24

Karena kedudukannya yang amat penting itu, identitas nasional harus dimiliki

oleh setiap bangsa. Karena tanpa identitas nasional suatu bangsa akan terombang-

ambing.

Namun apabila kita melihat penomena yang terjadi di masyarakat saat ini,

identitas yang dimiliki bangsa kita seolah-olah telah terkikis dengan adanya

pengaruh yang timbul dari pihak luar. udaya-budaya barat yang masuk ke negara

kita ini, rasanya begitu capat di serap oleh lapisan masyarakat. Misalnya saja kita

ambil contoh dalam hal berpakaian. Pakaian kita pada umumnya sudah bergaya

kebarat-baratan, dan secara tidak langsung kita telah mengabaikan prinsip-prinsip

ajaran yang memang telah di tentukan. Dan di samping itu menjadi budaya

masyarakat kita pada umumnya. Masyarakat lebih mudah mengambil budaya-

budaya barat yang tidak sesuai dengan corak ketimuran. ang pada dasarnya

masih menjunjung tinggi nilai moral dan etika. Namun kenyataannya, hal itu

sering kali di abaikan.

Dengan melihat kenyataan ini, terlihat jelas bah#a identitas nasional telah mulai

terkikis dengan datangnya budaya-budaya barat yang memang tidak sesuai dengan

budaya bangsa indonesia.

3angkah kita selanjutnya adalah bagaimana caranya untuk memerangi pengikisan

identitas nasional. 9al pertama yang harus kita lakukan adalah menumbuhkan

kembali si%at-si%at identitas nasional kedalam pribadi manusia itu sendiri. Agar

timbul dalam dirinya sebuah pemahaman akan identitas nasional suatu bangsa.

ang menjadi pertanyaan kita sekarang adalah akankah kita junjung tinggi

identitas nasional, atau justru kita merusak dan meniadakannya. 2a#aban akan

pertanyaan ini tentu kembali kepada pribadi kita masing-masing. Sejauh mana kita

mengaktualisasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

2.+ ,e-italisasi Panasila se'agai Identitas Nasional

Suatu bangsa harus memiliki identitas nasional dalam pergaulan internasional.

5anpa national identity, maka bangsa tersebut akan terombang-ambing mengikuti

ke mana angin memba#a. Dalam ulang tahunnya yang ke-/(, bangsa "ndonesia

dihadapkan pada pentingnya menghidupkan kembali identitas nasional secara



20/24

nyata dan operati%."dentitas nasional kita terdiri dari empat elemen yang biasa

disebut sebagai konsensus nasional. Konsensus dimaksud adalah Pancasila,

$ndang-$ndang Dasar )*+, Negara Kesatuan 4epublik "ndonesia 8NK4":, dan

hinneka 5unggal "ka.

4e&italisasi Pancasila harus dikembalikan pada eksistensi Pancasila sebagai

ideologi bangsa dan negara. Karena ideologi adalah belie% system, pedoman hidup

dan rumusan cita-cita atau nilai-nilai 8Sergent, )*;):, Pancasila tidak perlu

direduksi menjadi slogan sehingga seolah tampak nyata dan personalistik. Slogan

seperti GMembela Pancasila Sampai MatiG atau GDengan Pancasila Kita 5egakkan

KeadilanG menjadikan Pancasila seolah dikepung ancaman dramatis atau lebih

buruk lagi, hanya dianggap sebatas instrumen tujuan. Akibatnya, kekece#aan bisa

mudah mencuat jika slogan-slogan itu tidak menjadi pantulan realitas kehidupan

masyarakat.

Karena itu, Pancasila harus dilihat sebagai ideologi, sebagai cita-cita. Maka secara

otomatis akan tertanam pengertian di alam ba#ah sadar rakyat, pencapaian cita-

cita, seperti kehidupan rakyat yang adil dan makmur, misalnya, harus dilakukan

bertahap. Dengan demikian, kita lebih leluasa untuk merencanakan aneka

tindakan guna mencapai cita-cita itu.

Selain perlunya penegasan bah#a Pancasila adalah cita-cita, hal penting lain yang

dilakukan untuk mere&italisasi Pancasila dalam tataran ide adalah mencari

maskot. Meski dalam hal ini ada pandangan berbeda karena dengan memeras

Pancasila berarti menggali kubur Pancasila itu sendiri, namun dari sisi strategi

kebudayaan adalah tidak salah jika kita mengikuti alur pikir Soekarno, jika perlu

Pancasila diperas menjadi ekasila, Fotong 4oyong. Mungkin inilah maskot yang

harus dijadikan dasar strategi kebudayaan guna penerapan Pancasila. Pendeknya,

ketika orang enggan menyebut dan membicarakan Pancasila, Fotong 4oyong

dapat dijadikan maskot dalam rangka re&italisasi Pancasila.

$paya pemberdayaan identitas nasional indonesia melalui re&italisasi nilai-nilai

yang terkandung dalam pancasila. Pembukaan $$D + sebagai

staat%ondamentalnorm , di eksplorasikan pada dimensi

4ealitas nilai J nilai diaplikasikan secara konkrit dalam kehidupan secara

objekti% yang bersi%at Sein im sollen dan sollen im sein



21/24


22/24

pembentukan identitas nasional bangsa "ndonesia yang telah berkembang dari masa sebelum

bangsa "ndonesia mencapai kemerdekaan dari penjajahan bangsa lain.

!.2 Saran

"dentitas nasional merupakan suatu ciri yang dimiliki oleh bangsa kita untuk dapat

membedakannya dengan bangsa lain. 2adi, untuk dapat mempertahankan keunika-keunikan

dari bangsa "ndonesia itu sendiri maka kita harus menanamkan akan cinta tanah air yang

di#ujudkan dalam bentuk ketaatan dan kepatuhan terhadap atura-aturan yang telah ditetapkan

serta mengamalkan nilai-nilai yang sudah tertera dengan jelas di dalam pancasila yang

dijadikan sebagai %alsa%ah dan dasar hidup bangsa "ndonesia. Dengan keunikan inilah,

"ndonesia menjadi suatu bangsa yang tidak dapat disamakan dengan bangsa lain dan itu

semua tidak akan pernah lepas dari tanggung ja#ab dan perjuangan dari #arga "ndonesia itu

sendiri untuk tetap menjaga nama baik bangsanya.



23/24

DA"TA, PUSTA#A

Aiy, A. odri, MA. (=='. Mela#an Flobalisasi J 4einterpretasi Ajaran "slam. ogyakarta

Pustaka Pelajar.

chaplien77.blospot.comB(==;B=7Bpengertian dan hakikat-bangsa.html

Kaelan dan Lubaidi.(==7.Pendidikan Ke#arganegaraan.ogyakartaParadigma,

?disi pertama

Samsudin. (==/. Ke#arganegaraan. Surakarta P5.


24/24
