MAKALAH HIPERLIPIDEMIA
FARMAKOTERAPI TERAPAN
Dosen Pengampu : Yance Anas, M.Sc., Apt.
Disusun Oleh :
Nama Kelompok I
NUR CHAKIM 155020002
AYYU KHAERUNNISA 155020003
ANTUNG LISA ARIATI 155020005
DOMINGGUS PANIEL 155020006
FERAWATI SILLEHU 155020030
ZULFIYANA 155020033
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS WAHID HASYIM
SEMARANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebanyakan masyarakat saat ini lebih memilih makanan cepat saji yang sebenarnya
makanan tersebut kurang baik untuk kesehatan, karena banyak mengandung lemak dengan
sedikit serat. Disamping itu, cara hidup yang sibuk menyebabkan tidak adanya kesempatan
untuk melakukan aktivitas fisik yaitu berolahraga. Salah satu perubahan pada pola hidup yang
seperti ini mengakibatkan gangguan metabolisme dalam tubuh misalnya hiperlipidemia.
Survey terkini di delapan Negara asia melaporkan, 50 penduduk asia gagal
menurunkan kadar kolesterol jahat mereka sesuai target yang disarankan dalam panduan
pengobatan. Di Indonesia, kegagalan ini bahkan mencapai 70%. Jumlah yang sangat bersar,
tidaki mengherankan jika penyakit-penyakit seperti jantung koroner dan stroke masih menjadi
salah satu factor terbesar terjadinya kematian di Indonesia dengan angka kematian 17 juta
orang pertahun. Prediksi ini seharusnya membuat kita sadar untuk selalu menjaga kondisi
kolesterol dalam keadaan normal. Berdasarkan laporan badan kesehatan dunia tahun 2002,
tercatat sebanyak 4,4 juta kematian akibat hiperlipidemia atau sebesar 7,9 % dari jumlah
kematian terjadi pada usia muda.
Kolesterol dibawa oleh beberapa lipoprotein yang diklasifikasi menurut densitasnya.
Lipoprotein dalam urutan densitasnya yang meningkat adalah chylomicron Very Low Desenty
Lipoprotein (VLDL), Low Desenty Lipoprotein (LDL) dan High Desenty lipoprotein (HDL).
Kolesterol dalam jumlah besar terdapat dalam lipoprotein LDL atau membawa hampir 2/3
kolestrol. Lipoprotein sebagai alat angkut lipida bersikulasi dalam tubuh dan dibawa ke dalam
sel-sel otot, lemak dan sel-sel lain begitu juga pada trigliserida dalam aliran darah di pecah
menjadi ngliserol dan asam lemak bebas oleh enzim lipoprotein lipase yang berada pada sel-
sel endotel kapiler. Reseptor LDL oleh reseptor yang ada didalam hati akan mengeluarkan
LDL dari sirkulasi. Pembentukan LDL oleh reseptor yang ada didalam hati akan
mengeluarkan LDL dari sirkulasi . pembentukkan LDL oleh reseptor LDL ini penting dalam
pengontrolan kplestrol darah . disamping itu dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak
yang dapat merusak LDL, yaitu melalui jalur sel-sel perusak yang dapat merusak LDL.
Melalui jalur ini (scanvenger pathway) molekul LDL di oksida, sehingga tidak dapat masuk
kembali kedalam aliran darah. Kolestrol yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk
pada dinding pembuluh darah dan membentuk plak. Plak akan bercampur pada protein dan di
tutupi oleh bsel-sel otot dan kalsium yang akhirnya berkembang menjadi artherosclerosis.
Berbeda dengan LDL,HDL mempunyai peran sebaliknya yaitu tidak menyebabkan
artherosclerosis sehingga terjadi PJK menurun. Mekanisme menurunnya kejadian PJK dengan
memindahkan kolestrol dari jaringan kehati tempat kolestrol di metabolisme dan kemudian di
ekskresikan dari tubuh.
Pembuluh darah koroner yangf menderita artherosclerosis selainmenjadi tidak elastic
juga mengalami penyempitan sehingga tekanan aliran darah dalam pembuluh koroner juga
naik. Tekanan sistolik yang meningkat karena pembuluh darah tidak elastis serta naiknya
tekanan diastolic akibat penyempitan pembuluh darah disebut juga tekanan darah tinggi atau
hipertensi.
Berdasarkan hal tersebut, dapat dibahas dalam kasus berikut Ny. Ds, berumur 35
tahun, BB 66, TB 155 cm datang ke klinik dekat rumahnya. Dia mengeluh pusing dan sering
capek. Ny. Ds berkerja dari jam 7 hingga jam 5 sore sebagai pegawai di took mainan, dia
tidak ada waktu memasak sehingga lebih sering makan makanan cepat saji. Ny. Ds tidsk
merokok dan tidak minum minuman beralkohol. Jarang melakukan olahhraga karena
kesibukannya. Dokter menyarankan untuk periksa di laboratorium.
B. Perumusan masalah
a. Menganalisa kasus dan menentukan assestment terhadap kondisi kesehatan Ny.Ds
b. Apa saja yang mendukung assestment dalam data/informasi Ny. Ds
c. Mengapa Ny. Ds menjalankan terapi
d. Apa saja tujuan dan sasaran terapi pada kasus ini
e. Apa rencana tertulis (Plan) terapi Ny. Ds meliputi terapi awal tidak efektif dalam
mengobati penyakit dan rencana yang dilakukan jika terjadi efek samping obat
f. Bagaimana terapi non farmakologi yang bisa dilakukan terapi Ny. DS
g. Bagaimana rencana monitoring terapi akan dilakukan dan parameter apa saja yang
harus di amati dalam memonitoring efektivitas terapi
h. Apa saja informasi yang diberikan kepada Ny. Ds untuk meningkatkan kepatuhan,
memastikan efektivitas terapi, meminimalkan efek samping serta mencegah
komplikasi
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui penyakit Ny. Ds
b. Untuk mengetahui terapi yang efektif dalam pengobatan serta komplikasi penyakit Ny.
Ds
c. Mencegah kekambuhan
d. Mencegah perkembangan penyakit lebih lanjut yaitu penyakit jantung koroner (PJK)
BAB II
ISI
A. Definisi
Hiperlipidemia adalah peningkatan satu atau lebih dari komponen lemak yang terdiri dari
kolesterol, fosfolipid, atau trigliserida. Lemak mengikat dirinya pada protein tertentu sehingga
bisa mengikuti aliran darah. Gabungan antara lemak dan protein ini disebut lipoprotein.
Lipoprotein terdiri dari silomikron, silomikron remnant, very low density lipoprotein (VLDL),
intermediate density lipoprotein (IDL), low density lipoprotein (LDL), dan high density
lipoprotein (HDL). Abnormalitas dari lemak plasma merupakan predisposisi timbulnya
penyakit jantung koroner (Priyanto, 2008).
B. Patofisiologi
Hiperlipidemia Primer (familial)
Terjadinya peningkatan kadar lemak dalam plasma yang dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain : keturunan dan lingkungan. Hiperlipidemia primer diklasifikasikan
menjadi empat, yaitu :
1. Familial Hiperkolesterolemia, salah satu penyakit yang didapat sejak lahir. Yang
ditandai dengan peningkatan kadar LDL kolesterol. Hal ini terjadi karena defisiensi
reseptor LDL yang menyebabkan akumulasi LDL dalam serum.
2. Hiperlipidemia Kombinasi
Terjadi peningkatan kolesterol dan trigliserida secara bersamaan.
3. Familial tipe III hiperlipoproteinemia, yang ditandai dengan adanya akmuluasi
silomikron dan VLDL remnant karena kegagalan hepar dalam membersihkannya.
4. Familial defisiensi lipoprotein lipase, ditandai dengan hipertrigliseridemia dan
silomikron, kasus ini biasanya terjadi pada anak-anak.
Hiperlipidemia Sekunder
Kejadian hiperlipidemia sekunder ini kira-kira 40% dari seluruh kasus hiperlipidemia.
Terjadinya hiperlipidemia ini disebabkan antara lain oleh kondisi penyakit dan penggunaan
obat-obat tertentu. Penyakit yang mempengaruhi kadar lemak antara lain : DM, Hipotiroid,
Gagagl Ginjal Kronik (GGK), Sindro neprotik, Obesitas dan Alkohol.
Sedangkan faktor yang disebabkan oleh obat-obatan tertentu seperti golongan : diuretik,
beta bloker, kontrasepsi oral, kortikosteroid, siklosporin dan obat-obat yang menginduksi
enzim mikrosomal hati (Priyanto, 2008).
C. Etiologi
a. Usia
Kelainan awal di pembuluh darah dan plak aterosklerotik yang ada pada umur lebih
dari 20 tahun sebenarnya sudah bermula sejak kanak-kanak dan remaja yang
disebabkan oleh pola hidup seperti merokok, pola makan dan perilaku olahraga.
Sebelum umur 10 tahun garis lemak (fatty streak) pada intima pembuluh aorta dan
arteri koroner telah ada, dan bila kadar kolesterol pada umur 2-20 tahun tidak
terkendali maka garis lemak yang sudah ada akan lebih cepat menjadi plak fibrous dan
akan menutupi lumen pembuluh koroner.
b. Jenis Kelamin
Dalam keadaan normal, pria memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi. Pada wanita
peningkatan kolesterol terjadi setelah menopause. Mortalitas pada PJK lebih sering
terjadi pada pria. Aterosklerosis lebih banyak diderita oleh kaum pria dibandingkan
dengan wanita karena diduga faktor hormonal seperti estrogen melindungi wanita.
setelah menopause perbandingan wanita dan pria yang menderita PJK adalah sama.
Serangan jantung lebih awal lazimnya terjadi terutama pada pria yang berumur diatas
40 tahun dan wanita pada umur post menopause atau diatas 55 tahun. Setelah
menopause meskipun insiden PJK pada wanita meningkat dua kali lipat, namun masih
lebih rendah dari pria. Wanita yang kemungkinan PJK sebelum menopause adalah
pada keadaan Diabetes Mellitus (DM) dan riwayat PJK pada keluarga.
c. Riwayat Keluarga
Terdapat beberapa fenomena hubungan antara riwayat keluarga dan kolesterol atau
lemak yang abnormal, diantaranya adalah kolesterol yang amat tinggi dalam satu
keluarga (familial hypercholesterolemia) atau kadar LDL yang amat tinggi, HDL
terlalu rendah (hypo-HDL), kombinasi lipid yang terlalu tinggi (Familial Combined
Hyperlipidemia-FCH), dan trigliserida yang terlalu tinggi (Familial
Hypertrigliceridemia).
d. Obesitas
Adanya intake kalori yang berlebihan secara terus menerus menyebabkan peningkatan
kadar trigliserida dan penurunan HDL. Obesitas dapat memperparah kejadiaan
hiperlipidemia.
e. Diet
Menu makanan yang mengandung asam lemak jenuh seperti mentega, margarine, es
krim, daging berlemak.
f. Olahraga
Olahraga secara teratur memberikan banyak keuntungan, antara lain berkurangnya
berat badan, dapat mengontrol tekanan darah dan kolesterol darah, menghindari
penyumbatan pembuluh darah mencegah penyakit jantung.
g. Merokok dan Penggunaan Alkohol
Resiko kematian kardiovaskuler menurun sekitar 24% hanya dengan menghentikan
kebiasaan merokok. Angka morbiditas dan mortalitas akibat PJK pada perokok jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan bukan perokok.
Etanol dapat meningkatkan sintesis trigliserida di hepar, namun pada penggunaan
secara kronik menyebabkan LDL cenderung turun dan HDL mengalami peningkatan.
D. Gejala
Biasanya kadar lemak yang tinggi tidak menimbulkan gejala, jika kadarnya sangat
tinggi endapan lemak akan membentuk suatu pertumbuhan yang disebut xantom
(penumpukan lemak dibawah jaringan kulit). Gejala yang mungkin muncul antara lain,
sakit dada, jantung berdebar, berkeringat,cemas, nafas pendek, hilangnya kesadaran atau
kesulitan berbicara atau bergerak, sakit abdominal, kematian mendadak.
E. Penatalaksanaan
a. Pemeriksaan dan Diagnosa
a) Di lakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar TC, TG, HDL, LDL,
Sebaiknya Ny. Ani berpuasa terlebih dahulu selama 12-16 jam untuk
menghindari pasca absobsi trigliserida.
b) Kadar lemak yang abnormal dalam sirkulasi darah bisa menyebabkan masalah
jangka panjang. Jika tidak ditangani dengan cepat maka akan menyebabkan
komplikasi lebih lanjut seperti:
1. Arteriskerosis
2. Penyakit jantung koroner
3. Stroke
b. Subjective
a) Nama: Ibu Ani
b) Jenis kelamin: Perempuan
c) Umur: 38 tahun
c. Objective (Pemeriksaan Pisik Ny. DS)
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal KeteranganKolestrol 180 mg/dl <200 mg/dl NormalTrigliserid 230 mg/dl <150 mg/dl Sangat tinggiHDL 50 mg/ml 40-60 mg/ml NormalLDL 130 mg/ml <100 mg/ml Di atas normal
(Dipiro, )d. Assesment
a. Hiperlipidemia tipe IV
Hiperlipidemia terjadi jika adanya peningkatan kadar lemak/lipid darah
melewati batas normal dengan hasil pemeriksaan labotarium menunjukan
a) TC = 180 mg/dl (N : <200 mg/dl) normal
b) TG = 230 mg/dl (N : <150 mg/dl) sangat tinggi
c) HDL = 50 mg/ml (N : 40-60 mg/dl) normal
d) LDL = 130 mg/ml (N : <100 mg/dl) di atas normal
e. Tuuan Terapi
a) Menurunkan kadar TG dan LDL
b) Mencegah kekambuhan dan terjadinya komplikasi lebih lanjut.
f. Sasaran Terapi
a) Menurunkan kadar TG menjadi <150 mg/dl
b) Menjaga kestabilan nilai normal dari TC <200 mg/dl
c) Menjaga kestabilan nilai normal dari HDL 40-60 mg/dl
d) Menurunkan jumlah LDL menjadi <100 mg/ml
g. Srategi Terapi
a) Tebel Efek Terapi Obat Lipid dan Lipoprotein
ObatMekanisme
AksiEfek Lipid
EfekLipoprotein
Keterangan
CholestyraminColestipolColesevam
Naiknya katabolisme LDL, turunnya absorbsi kolesterol.
Turunnya kolesterol
Turunnya LDL
Permasalahan akibat komplikasi, ikatan dengan beberapa obat golongan asam.
Niacin Turunnya LDL, sintesis VLDL
Turunnya trigliserida dan kolesterol
Turunnya VLDL, LDL, HDL
Masalah dengan penerimaan pasien kombinasi yang baik dengan resin obat, menyebabkan
hepatotoksik yang rendah.
ProbucolNaiknya bersihan LDL
Turunnya kolesterol
Turunnya LDL dan HDL
Menurunnya HDL efikasi dengan menghambat oksidasi LDL dan vasilitator bolak balik kolesterol.
GemfibrozilFenofibrateClofibrate
Naiknya bersihan VLDL dan turunnnya VLDL
Turunnya trigliserida dan kolesterol
Turunnya VLDL, LDL, dan naiknya HDL.
Menyebabkan kolesterol, rendahnya IDL akibat HDL, Gemfibrosil menghambat glukoronidasi oleh simvastatin, lovastatin, atrovastatin
LomvastatinPravastatinSimvastatinFluvastatinAtrovastatinFurvastatin
Naiknya katabolisme LDL dan menghambat sintesa LDL.
Turunnya kolesterol
Turunnya LDL
Naiknya aktivitas family heterozygote hiperkolestrolemia dengan kombinasi beberapa agen
Ezitimie
Menghambat absorpsi kolesterol dan melewati saluran intestinal
Turunnya kolesterol
Turunnya LDL
Menimbulkan reaksi efek samping dan reaksi aditive dengan obat lain
b) Tabel Klasifikasi Fredickson
Kolesterol mg%
Trigliserida mg%Serum puasa 12 jam
(tes refigerator)Klasifikasi
Frederickson
<220 <150 Jernih Normal<260 >1000 Lapisan atas seperti T 1
susu, Infranatan jernih
>300 <150 Jernih T 2a>300 150-300 Jernih atau keruh T 2b
350-500 350-500 Keruh T 3
<260 200-1000Keruh sampai seperti
susuT 4
>300 >1000Lapisan atas seperti
susu, infranatan keruh
T 4
(Kapsel 1)
h. Terapi Non Farmakologia) Mengurangi asupan lemak jenuh (<7% total kalori), seperti masakan yang
menggunakan minyak jenuh, memperbanyak masakan yang direbus.b) Mengurangi asupan kolestrol (<200 mg/dl), seperti kuning telur, babat, kulit dll.c) Konsumsi omega 3d) Olah raga yang teratur 30 menit per hari beberapa hari per minggu, seperti
joging, renang, jalan kaki dan bersepedae) Hindari stressf) Istirahat yang cukupg) Minum air putih 2 liter per hari
i. Terapi FarmakologiTerapi Farmakologi ( Balai Informasi Teknologi Lipi, 2009)
Jenis Obat Contoh Cara Kerja
Penyerap asam empedu
Kolestiramin
Kolestipol
Mengikat asam empedu di usus dan meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah
Penghambat sintesa protein
Niacin
Mengurangi kecepatan VLDL (VLDL merupakan prekursos dari LDL)
Penghambat HMG Koenzim-A reduktase
AdrenalinFlufastatinLovastatinPravastatinSimvastatin
Menghambat pembentukan kolesterol dan meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah
Derivat asam fibratKlofibratFenofibrat
Gemfibrosil
Meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase sehingga katabolisme lipoprotein kaya TG seperti VLDL dan IDL meningkatn LDL turun
a) Terapi farmakolgi yang dipilih adalah Niacin
b) Tepat indikasi
Nama Obat Indikasi Mekanisme Ket.
Simvastatin Hiperlipidemia tipe IV
Meningkatkan penurunan kolesterol dari darah dengan mengurangi produksi kolesterol dengan cara menghambat enzim yang mengkatalisis sisntesis kolesterol
Ezetimibe Hiperlipidemia tipe IVMenghalani penyerapan kolesterol dari usus
c) Tepat Obat
Nama Obat Drug of Choice Mekanisme Keterangan
Niacin
Turunnya sisntesis VLDL, turunnya TG dan turunnya TC
Menghambat metabolisme lemak dan menstimulasi lipoprotein lipase akibatnya terjadi peningkatan peruraian trigliserida. Dalam dosis tinggi dapat menurunkan kadar plasma dari LDL dan VLDL
Tepat obat
d) Tepat pasien
Nama Obat Kontraindikasi KeteranganNiacin Tidak direkomendasikan untuk penyakit hati
kronik, ginjal, kandung empedu dan pada pasien dengan sakit encok parah.
Tepat pasien
e) Tempat Regimen Obat
Nama Obat Regimen StandartRegimen Yang
DisarankanKet.
Niacin
Dewasa: oral 500 mg/hari, diberikan sesudah makan sebelum tidur malah hari
1 x 500 mg dalam dosis terbagi dan bisa dinaikkan
sampai 9 gram per hari
Tepat regimen dosis
f) Tepat Efek Samping
Nama Obat Efek Samping Keterangan
NiacinReaksi kemerahan pada kulit, mengganggu hati, mual.
Waspada ESO
g) Monitoring Efek Samping Obat1. Jika efek samping obat tidak dapat ditoleransi maka obat di ganti dengan obat lain
yang masih dalam satu golongan terapi.2. Dilakukan pemeriksaan hingga mencapai: TC <200 mg/dl, TG <150 mg/dl, HDL
40-60 mg/dl, LDL <100 mg/dl.3. Jika lebih dari satu bulan pengobatan tidak mengalami perubahan maka farmasis
memberikan saran kepada dokter untuk menaikkan dosis obat.
h) Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)1. Diusahakan minum oabat secara teratur supaya cepat sembuh dan tidak terjadi
komplikasi lebih lanjut2. Jangan mengkonsumsi dosis ganda untuk mengganti dosis yang tidak terminum
jika pasien lupa.3. Hindari makanan yang berlemak tinggi seperti daging, kuning telur, susu full
cream..4. Memperbanyak minum air putih minimal 2 L perhari.5. Lakukan olah raga secara teratur, istrihat cukup dan hindari stres.
DAFTAR PUSTAKA
A to Z
Kapita Selekta
Dipiro
Priyanto.2008.Farmakoterapi & Terminologi Medis.Jakarta:Leskonfi
Top Related