Download - Majalah Bali Post Edisi 136

Transcript
Page 1: Majalah Bali Post Edisi 136

RP 20.000

136 |2 - 8 Mei 2016

Pajak Progresif Jangan Hanya Kejar PAD

Page 2: Majalah Bali Post Edisi 136
Page 3: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 2016 3

D A F T A R I S I

KIPRAH REMAJA Melestarikan Jajan Bali,

Mengasah Jiwa Wirausaha 18MANCANEGARA

Wacana Melegalkan Ganja 20DAERAH

Dua Alur Sungai di Denpasar Ditata 22

LENSA ”FLYBOARD” 26

PENDIDIKAN Laporan Dana BOS

Banyak Salah Posting 27OLAHRAGA

Gladiator di Pengujung Karier 28IPTEK

RSUP Sanglah Sukses Cangkok Otot 33LINGKUNGAN

TPA Suwung Tebar Bau Tak Sedap 36PARIWISATA

Selamatkan Geopark Kintamani dari Ancaman UNESCO 38HIBURAN

Adele, Musisi Muda Terkaya di Inggris 42TRADISI

“Aci Tatebahan” Ungkapan Rasa Syukur 48PROPERTI

Nilai Estetika Rumah Bambu Tinggi 50

OPINIMembidik Suap dalam Proyek Reklamasi 6

BALI SEPEKANFestival Babi Guling Meriahkan “Car Free Night” 7

LAPORAN UTAMA Pajak Progresif Sepeda Motor

Rakyat Kecil Kian Terhimpit 8 Jangan Hanya Kejar PAD 9 Harus Berkeadilan 10 Tak Pengaruhi Retribusi Parkir 11

POLITIKPolitisi Bali Membisu? 16Mengkaveling Pantai untuk Koorporasi 17

Page 4: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 20164

D A R I P E M B A C A

Bagi Anda yang ingin mengirimkan artikel/opini atau pikiran pembaca silakan kirimkan ke [email protected] atau [email protected]. Panjang artikel maksimal 2.500 karakter, sertakan foto, pikiran pembaca maksimal 1.000 karakter.

PerintisK Nadha

Pemimpin UmumABG Satria Naradha

Pemimpin Redaksi/Penanggung JawabWirata

Redaktur PelaksanaSugiartha

RedaksiDira Arsana, Mawa, Sueca, Daniel Fajry,

Yudi Winanto, Budi Wiriyanto, Diah Dewi, Subrata, Sumatika,

Asmara Putra, Dedy Sumartana.

Anggota Redaksi DenpasarGiriana Saputra, Oka Rusmini, Umbu Landu

Paranggi, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Parwata, Rindra, Agustoni, Ngurah

Kertanegara, Komang Suryawan, Agung Dharmada, .

Bangli: Ida Ayu Swasrina, Sosiawan.Buleleng: Dewa Kusuma, Mudiarta,

Gianyar: Manik Astajaya, Karangasem: Budana, Bagiarta Klungkung: Dewa

Dedy Farendra, Negara: IB Surya Dharma,Tabanan: Dewi Puspawati, Wira Sanjiwani.

JakartaNikson, Hardianto, Ade Irawan

NTBAgus Talino,

Izzul Khairi, Raka Akriyani

SurabayaBambang Wiliarto

Kantor RedaksiJalan Kepundung 67 A Denpasar 80232.

Telepon : (0361)225764, Facsimile: 227418,

Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi:

Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat.

NTB: Jalam Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543,

Facsimile: (0370) 628257 Manajer Iklan: Suryanta,

Manajer Sirkulasi: Budiarta, Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A,

Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00,

Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers

SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP,

PenerbitPT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an

Pt.Bali Post.Dicetak di Percetakan BP

Zonasi Wilayah Rakyat JAKARTA kini ribut-ribut soal zonasi wilayah. Sampai-sampai karena tak

jelasnya zonasi ini, reklamasi di Teluk Jakarta Utara dihentikan. Ini semacam hukum alam. Di Bali, baru-baru ini nelayan Bali juga melakukan demo menuntut kepedulian semua pihak terhadap nasib para nelayan. Untuk itu, saya berharap kebijakan untuk kepentingan rakyat kecil jangan dikorbankan hanya untuk membela investor. Kepada DPRD Bali saya mohon agar dibuat zonasi wilayah yang memenuhi harapan masyarakat. Jangan semua ruang di Bali dijadikan ruang bisnis sehingga nelayan tak lagi berdaulat atas pantainya. Jangan buat nelayan tergusur sementara investor difasilitasi menguasai pantai. DPRD mestinya melihak kepentingan warganya dan berbuat untuk kepent-ingan masyarakatnya. Ingat jadi wakil rakyat itu harus mengayomi jangan terus-terusan jadi tangan kanan eksekutif. Mohon bela kepentingan warga Bali di tanah Bali.

Putu Dwijasena Denpasar, Bali

Page 5: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 2016 5

PERKEMBANGANbaru dibuat dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) inisiatif dewan terkait perubahan Perda tentang Pajak Daerah. Pajak progresif kini tidak hanya dirancang untuk kendaraan roda empat, tapi juga roda dua. Padahal dalam Perda No.1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah, kendaraan roda dua termasuk yang dikecualikan.

Menyikapi rencana ini Pusat Data Bali Post menggelar jajak Pendapat di seluruh Bali. Jajak dilakukan dengan pengajuan kuesioner dan wawancara via telepon. Berdasarkan tabulasi atas jawaban respon-den, 82,32 persen responden menyatakan langkah ini hanya akan membuat rakyat kecil makin susah. Langkah mengumpulan pendapatan daerah dengan memberlakukan pajak progresif terhadap pemilik kendaraan bermotor adalah bentuk tidak kreatifnya DPRD dan eksekutif mencari lahan PAD. Ini juga cermin tidak aspiratifnya DPRD terhadap penderitaan rakyatnya. Respon-den menilai langkah ini merupakan strategi untuk memperkaya daerah dengan memeras rakyat kecil. Responden menegaskan dengan dalih apapun, pengenaan pajak progresif bagi sepeda motor tidak akan ada pengar-uhnya untuk menekan jumlah kendaraan di jalan raya. Sejauh ini sepeda motor tidak

menjadi pemicu utama kemacetan jalanan. Yang membuat macet justru kendaraan roda empat dan sejenisnya. Responden berharap DPRD Bali dan eksekutif jangan mencari uang dengan membebani rakyat. Pemba-hasan ranperda ini juga harus dihentikan karena akan menyusahkan rakyat. Mestinya aset-aset daerah yang selama ini disewakan kepada pihak ketiga dengan harga murah yang dievaluasi.

Sementara itu, 15,53 persen responden mendukung langkah ini. Namun, harus ada

pajak progresif. Jangan pemilik sepeda motor yang harganya di bawah Rp 10 juta dikenai pajak progresif. Pemerintah mesti mendata pemilik motor gede dengan harga ratusan juta. Mestinya inilah yang disasar jangan semua pemilik kendaraan dibebani. Ingat, DPRD itu mestinya mencari solusi untuk mengatasi beban rakyat, bukan malah mem-bebani rakyat dengan pajak-pajak baru.

Selebihnya, 2,15 persen responden tidak memberikan respons terkait hal ini. Respon-den mengaku tidak bisa memahami pola pikir politisi yang duduk sebagai wakil rakyat. Ketiaka mencari uang targetnya rakyat ketika mengelola aset relasinya koorporasi. Re-sponden kelompok ini yakin, pajak progresif bagi pemilik kendaraan bermotor merupakan

bentuk ketidakpekaan DPRD terhadap beban rakyatnya. Cara seperti ini perlu dievaluasi mengingat kebijakan-kebijakan politis yang selama ini diambil justru memunculkan masalah baru bagi rakyat Bali.

Dira Arsana

Menjerat Rakyat Lewat Pajak Progresif

Page 6: Majalah Bali Post Edisi 136

O P I N I

2 - 8 Mei 20166

OlehI Made Mulyawan SubawaA da yang menarik pada operasi

tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK)

terhadap oknum anggota DPRD DKI Jakarta. Dari operasi ini setidaknya ada dua hal yang diyakinkan kepada publik, yaitu: pertama, mesin pemberantasan korupsi di negeri ini masih berfungsi dengan baik; kedua, bahwa proyek reklamasi yang selama ini dikritik oleh masyarakat ternyata memang ter-indikasi suap menyuap. Harus diakui bahwa keberanian KPK untuk menguak kasus penyuapan dalam proyek rekla-masi di Teluk Jakarta adalah upaya yang luar biasa.

OTT ini membuktikan bahwa KPK semakin memberikan harapan bagi se-riusnya upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Penangkapan oknum anggota DPRD DKI Jakarta bisa jadi menjadi tonggak awal bagi terbong-karnya praktek-praktek grand corrup-tion yang selama ini terkesan sangat sulit diberantas. Mampukah KPK men-guak tuntas tabir dibalik perkasanya para pengembang raksasa yang diduga telah mempengaruhi kewenangan para pemimpin di negeri ini? Akankah kasus OTT kali ini memberikan efek jera dan peringatan keras bagi para calon-calon koruptor di lahan–lahan reklamasi berikutnya?

Proyek reklamasi yang melabrak aturan main tentu sangat berdampak buruk bagi masyarakat dan lingkun-gannya. Apa yang dilakukan oleh KPK telah memperlihatkan bahwa memang ada usaha dari korporasi besar yang berusaha untuk mempengaruhi kebi-jakan publik. Bayangkan apa yang ter-jadi jika peraturan daerah yang sedang dibahas diatur supaya isinya berpihak kepada pengusaha dengan menyuap oknum DPRD yang sedang membahas-nya. Nilai suap dua miliar rupiah tentu sangat kecil jika dibandingkan dengan dampak buruk yang akan ditimbulkan di kemudian hari. Hal inilah yang perlu disadari oleh pihak-pihak terkait yang meloloskan proyek-proyek curang ini dan membiarkannya terus berjalan. Sedangkan untuk membrantasnya mustahil dapat dilakukan jika tidak

ada dukungan dari semua komponen bangsa ini. Apa yang dilakukan KPK ibarat pengibaran bendera start untuk bergerak bersama-sama mempersempit ruang gerak para koruptor.

Mengupas bersih dan menyaji-kannya kepada publik, itulah yang diharapkan atas perkembangan kasus ini selanjutnya. Untuk menuntaskan-nya tentu saja diperluan kerja keras dan upaya yang extra ordinary dari Pimpinan KPK dan jajarannya. Jika benar ada keinginan dari tersangka yang sudah ditangkap untuk menjadi justice collaborator perlu disambut baik dan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para penyidik KPK. Apabila hal ini benar-benar dilakukan maka bukan satu atau dua orang saja yang akan terjerat. Mengingat persetujuan atas proyek reklamasi tentu tidak cukup hanya berurusan dengan satu orang oknum anggota dewan saja. Persetu-juan yang dihasilkan secara kolektif sangat berpotensi melibatkan banyak orang, dan hal inilah yang akan terjadi jika kasus ini dikupas tuntas. Apalagi terkonfirmasi bahwa oknum DPRD DKI sendiri tidak menampik adanya lobi – lobi dalam kelancaran pem-bahasan raperda reklamasi tersebut. Tersangka kemungkinan tidak sedang bermain sendiri, revisi biasanya di-usulkan eksekutif dan dibahas bersama legislatif. Menyikapi hal tersebut maka memeriksa pihak yang berada di ling-kungan eksekutif pun adalah sebuah keniscayaan bagi KPK.

Peraturan perundang-undangan atau payung hukum mestinya hadir sebagai pelindung kepentingan ma-nusia dari gangguan manusia lainnya baik sebagai individu maupun dalam kelompok masyarakat. Tetapi apa jadinya jika payung hukum yang dibuat direkayasa sedemikian rupa sehingga menguntungkan segelintir orang atau kelompok tertentu saja. Hasilnya ada-lah ketidakadilan dan produk hukum seperti ini tidak akan mampu me-lindungi kepentingan masyarakat dan perkembangannya. Harus diakui bahwa

pembahasan regulasi baik yang ada di pusat maupun di daerah memang rentan diselewengkan oleh oknum-oknum di dalamnya, posisi strategis yang dimi-liki oleh oknum DPR maupun oknum DPRD inilah yang seringkali dilirik oleh para pengembang untuk memu-luskan niatnya. Dalam posisi seperti ini tidak ada lagi yang bisa mencegah korupsi itu terjadi selain mengandalkan kekuatan iman dan kesadaran dari pe-jabat itu sendiri untuk memperkuat dan mengamalkan nilai-nilai anti korupsi yang ada dalam dirinya.

Berbicara tentang penindakan dan efek jera bagi para pelaku dan calon-calon pelaku korupsi, tidak penting lagi memperdebatkan payung hukum pemberantasan korupsi. Diketahui bahwa revisi undang-undang KPK yang cenderung melemahkan upaya pemberantasan korupsi sudah ditunda. Bukan pula karena kekurangtegasan penegakan hukum (law inforcement)yang dilakukan oleh KPK. Tetapi lebih kepada oknum-oknum pejabat di negeri ini yang belum mempunyai keperdulian terhadap negerinya. Dan hal lainya adalah tidak terlepas dari kesadaran hukum yang masih rendah sehingga para koruptor ini lebih mementingkan kepentingan diri sendiri daripada ke-pentingan negara. Kesadaran hukum yang rendah bukan semata-mata karena pendidikan yang rendah, tetapi karena mereka tidak sadar atau pura-pura tidak sadar bahwa peraturan daerah yang di-hasilkannya adalah produk hukum yang akan melindungi kepentingan manusia dan sesamanya (masyarakat). Kete-gasan KPK dalam memproses kasus suap pembahasan raperda reklamasi di teluk Jakarta diharapkan mampu memberikan kesadaran akan penting-nya payung hukum yang bersih dari suap menyuap dalam proyek tersebut, sehingga rakyat bisa terlindungi. OTT KPK kali ini adalah peringatan keras bagi proyek-proyek reklamasi baik yang dilaksanakan di Jakarta maupun yang akan dilaksanakan di daerah-daerah lain di Indonesia.

Penulis, pengajar dan anggota tim PUKAT Korupsi Unmar

Membidik Suap dalam Proyek Reklamasi

Page 7: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 2016 7

B A L I S E P E K A N

KEBIJAKAN Bupati Made Gianyar menetapkan moratorium pembangu-nan di kawasan tebing sepanjang jalur Penelokan-Kintamani mendapat apresiasi dari kalangan DPRD Bangli. Wakil Ketua DPRD Bangli I Komang Carles menilai kebijakan itu dapat memaksimalkan potensi pariwisata kawasan setempat. Hanya saja Carles berharap moratorium yang disam-paikan bupati itu tak sekadar wacana.

Dijelaskan Carles Selasa (19/4), maraknya pembangunan di bibir tebing se-lama ini kerap dikeluhkan pelaku pariwisata maupun wisatawan karena pemandangan

berupa gunung dan Danau Batur yang menjadi daya tarik utama terhalang. Oleh karena itu, adanya kebijakan moratorium dinilai sebagai langkah yang baik. ‘’Mun-culnya sikap bupati untuk melakukan itu (moratorium-red) sangat saya apresiasi,’’ tegasnya.

Hanya saja, kata dia, kebijakan tersebut jangan bertengger di tataran wacana saja. Langkah konkret berupa pengawasan pem-bangunan secara berkelanjutan sangat perlu dilakukan. Demikian juga dengan perda RTRW yang harus terus disosialisasikan.

Sosiawan

KASUS pembuangan orok kini benar-benar tidak pilih-pilih tempat, seperti di tempat sampah, tanah kosong, depan rumah atau sungai. Kali ini, seorang ibu membuang mayat oroknya di toilet UGD sebuah klinik di Jalan Teuku Umar Barat, Denpasar, Minggu (17/4). Saat ditemukan, mayat orok berjenis kelamin perempuan tersebut diperkirakan usianya sudah 6 bulan.

Dugaaan awal, mayat orok yang dibuang di toilet UGD Klinik PM tersebut hasil aborsi. ‘’Kasus ini tergolong baru karena mayat orok dibuang di klinik,’’ kata Kanit Reskrim Polsek Denpasar Barat Iptu Lutfhi. Mayat orok itu pertama kali ditemukan pu-kul 09.15 Wita. Menurut Lutfhi, saksi yang

menemukan pertama kali mayat orok itu tak lain karyawan cleaning service klinik, Aprilis Saptian Maga (24) asal Sumba Barat Daya, NTT.

Pada waktu bersih-bersih klinik dan mengangkat sampah di toilet UGD pukul 09.15 Wita, ia merasa aneh karena kantong plastik sampah terasa berat. Padahal, isinya cuma setengah. ‘’Setelah dituang di tempat sampah, ditemukan mayat bayi tertimbun sampah medis klinik. Saksi langsung me-lapor ke perawat yang jaga saat itu, Tuti, Emi, Diky dan disaksikan dokter Yulia,’’ tegasnya. Selanjutnya, mayat orok itu dibawa ke RSUP Sanglah menggunakan ambulans BPBD Denpasar.

Tim MBP

KEKHASAN kuliner Gianyar khusus-nya babi guling telah memikat berbagai kalangan, tak terkecuali wisatawan man-canegara. Beberapa rumah makan di Gian-yar yang menyediakan menu babi guling bahkan telah melegenda. Sejatinya bukan saja cita rasanya yang menarik minat kon-sumen, tetapi juga proses pembuatannya.

Kekhasan cita rasa dan proses pem-buatan babi guling oleh Pemkab Gianyar dikemas dalam sebuah festival dan lomba serangkaian HUT ke-245 Kota Gianyar pada Sabtu (16/4). Tak ayal lomba ini me-nyedot perhatian pengunjung dari berbagai

kalangan. Sejumlah wisatawan mancane-gara juga tampak antusias menyaksikan proses pembuatan dan penyajiannya. Apalagi penyajiannya dipadukan dengan unsur buah dan bunga lokal.

Penyajian babi guling yang dilombakan dilakukan saat Car Free Night, bertempat di areal Taman Kota Ciung Wanara. Na-mun, tempat untuk mengolah babi guling berlokasi di GOR Kebo Iwa. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Gianyar A.A. Gde Dalem Jagadhita, lomba ini diikuti 20 peserta.

Dedy Sumartana

POLRES Klungkung melaksanakan razia di Pelabuhan Tribuana Kusamba, Pelabuhan Pesinggahan, dan Pelabuhan Banjar Bias Kusamba, Sabtu (16/4). Razia ini digelar se-rangkaian Operasi Berantas Sindikat Narkoba (Bersinar) Agung 2016. Polisi memeriksa para penumpang dan barang bawaan yang akan dibawa ke Nusa Penida.

Razia dilakukan di bawah pimpinan Kabag Ops. Kompol Nyoman Suarsika, Kasat Narkoba AKP Wiastu Andri Prajitno, dan Kapolsek Dawan AKP Ketut Suastika, dibantu K9 Polda Bali dan Kodim 1610/Klungkung. Petugas pertama kali menyasar pelabuhan rakyat Banjar Tribuana. Di tempat ini semua penumpang dan barang diperiksa satu per satu. Setelah diperiksa barulah para penumpang dipersilakan naik ke kapal. Razia dilanjutkan dengan menyisir gudang tempat penitipan sepeda motor.

Tim kemudian dibagi dua. Tim pertama di bawah kendali Kabag Ops Kompol Nyoman Suarsika menuju Pelabuhan Pesinggahan dan tim lainnya yang dipimpin Kapolsek Dawan AKP Ketut Suastika bergerak ke Pelabuhan Banjar Bias untuk memastikan tidak ada penumpang yang membawa narkoba dan barang terlarang lainnya melalui pelabuhan rakyat atau tradisional. Petugas tidak men-emukan adanya indikasi peredaran narkoba dan barang-barang terlarang lainnya.

Dewa Farendra

Festival Babi Guling Meriahkan “Car Free Night”

MBP/ist

Mayat Orok Dibuang di Toilet Klinik

Diapresiasi, Moratorium Bangunan di Kawasan Tebing

Polisi Razia Pelabuhan Rakyat

Page 8: Majalah Bali Post Edisi 136

L A P O R A N U T A M A

Revisi Perda No.1 Tahun 2011 ten-tang Pajak Daerah, salah satunya merancang pajak progresif untuk sepeda motor selain kendaraan

roda empat. Konsep progresif diubah dari Kartu Keluarga (KK) menjadi Kartu Tanda Penduduk (KTP). Artinya, pajak progresif baru dikenakan pada pembelian kedua sepeda motor menggunakan satu KTP yang sama.

Kebijakan ini ternyata mengundang reaksi masyarakat. Salah satunya seperti terungkap dari hasil jajak pendapat Pusat Data Bali Post (Senin, 18/4). Bahkan, pihak Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali menilai kebijakan ini memang tak perlu diterapkan di Bali. Alasannya, dampaknya

asli daerah (PAD), termasuk dalam upaya menekan kemacetan lalu lintas. Langkah ini justru berpotensi jadi beban baru bagi krama Bali. Rakyat kecil terutama yang bergerak di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) akan menjadi kian terhimpit. Maklum, sektor UMKM ini ter-masuk yang paling banyak memanfaatkan sepeda motor untuk menggerakkan pereko-nomian mereka.

‘’Saya bisa memahami jika masyarakat Bali menolak penerapan pajak progresif untuk sepeda motor. Pajak ini cenderung menjadi beban masyarakat kelas menengah ke bawah. Mestinya kelompok ini diayomi oleh pemimpinnya,’’ ujar Ketua Umum Kadin Bali A.A. Ngurah Alit.

Ia mengingatkan agar eksekutif dan DPRD Bali tidak mengambil terobosan instan dalam mengelola pendapatan daerah, termasuk mencari solusi mengatasi kemac-etan. Kadin menyarankan agar Pemerintah Daerah Bali lebih mengoptimalkan pos-pos lain jika ingin meningkatkan pendapatan daerah. Selama ini, katanya, banyak aset daerah yang tidak dikelola secara efektif untuk kepentingan rakyat Bali. Aset-aset daerah di lokasi strategis malah disewakan dengan harga murah kepada pihak-pihak

rakyat Bali tak menjadi sasaran target kenaikan pajak terus-menerus,’’ sarannya. Menurutnya, transparansi pengelolaan aset daerah perlu dibangun.

Solusi lain yang bisa dilakukan Bali untuk meningkatkan pajak daerah adalah dengan mendata objek pajak yang selama ini noname atau investasi milik orang asing yang dikelola atas nama orang pribumi. Kadin meyakini masih banyak objek pajak yang berstatus noname ini di Bali belum melakukan kewajibannya. ‘’Ini sumber pendapatan daerah dan nasional yang bisa digarap. Kadin berkeyakinan 30-40 persen tambahan pajak bisa dihasilkan dari pos ini jika Pemprov Bali kreatif dalam mencari terobosan pajak daerah,’’ ujarnya.

Kadin sebagai mitra pemerintah, kata dia, akan membantu pemerintah dalam melakukan pendataan dan siap memberikan informasi terkait dengan investasi semacam ini. ‘’Bali harus mencari terobosan. Jangan

menyasar pajak dari rakyat terus-menerus. Lakukan penggalian pajak atas investasi yang selama ini dilakukan dengan menyia-sati aturan,’’ ujarnya.

Kadin Bali mengingatkan krama Bali harus berani urun pikiran dan penda-pat untuk menentukan yang terbaik dalam pengelolaan Bali. Ini penting dibudayakan agar kebijakan dan keputusan yang diam-bil pemimpin Bali tetap berpihak kepada kepentingan rakyat Bali. ‘’Tak hanya soal pajak daerah, krama Bali juga harus berani bicara soal budaya, adat, termasuk kelaya-kan investasi. Ruang bicara kini terbuka lebar, silakan digunakan dengan nalar dan logika yang jelas. ‘’Kadin Bali akan mem-bangun budaya komunikasi dan koordinasi lintas komponen secara profesional. KramaBali memiliki hak yang sama untuk menen-tukan nasib Bali,’’ ujarnya.

Penilaian sama disampaikan pengamat UMKM, Bambang Gede Kiswardi. Menu-rutnya, beban pajak tambahan bagi pemilik kendaraan bermotor di Bali memang kurang strategis untuk diterapkan saat ini. Kepemilikan sepeda motor bagi krama Bali cenderung bukan untuk bisnis, melainkan kepentingan sekolah bagi anak-anaknya, di samping untuk kegiatan usaha kecil lainnya. ‘’Secara ekonomis, pemilik sepeda motor adalah golongan ekonomi menengah ke bawah. Jika ini dijadikan target pajak pro-gresif, saya usulkan rencana itu dievaluasi,’’ sarannya.

Umumnya, lanjut dia, kepemilikan sepeda motor juga banyak proses kredit. Dalam kondisi begini, jika dibebani pajak tambahan, mereka akan menjadi wajib pajak yang tidak ikhlas dan tak berdaya. Ini perlu kajian jelas dan utuh. ‘’Jangan sasaran tertentu dicapai dengan membuat beban tambahan bagi masyarakat kecil,’’ tegasnya dan mendukung usulan Kadin Bali agar pemerintah mencari pos lain untuk meningkatkan pajak daerah.

Dira Arsana

Pajak Progresif Sepeda Motor

Rakyat Kecil Kian Terhimpit

MOTOR - Deretan sepeda motor parkir di salah satu pertokoan di Denpasar. Kepemi-likan sepeda motor lebih dari satu bakalan dikenakan pajak progresif.

8

Page 9: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 2016 9

RENCANA penerapan pajak pro-gresif untuk sepeda motor, mengundang berbagai reaksi dari berbagai komponen. Termasuk, wakil rakyat di Denpasar A.A. Ngurah Gede Widiada didampingi rekan-nya, Umar Dany. Kedua anggota DPRD Denpasar ini menilai, sepeda motor bukan merupakan barang mewah sehingga tidak tepat bila dikenakan pajak progresif. ‘’Ini sudah sangat memberatkan,’’ ujar Umar Dany.

Sementara Widiada menyatakan, pe-merintah harusnya mencari objek pajak lain. Misalnya, menggarap investasi yang lebih berpeluang untuk dikenakan pajak. ‘’Kalau sepeda motor dikenakan pajak, maka akan memberatkan masyarakat kecil. Karena saat ini sepeda motor sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat,’’ kata politisi asal Peguyangan, Denpas-dar ini.

Yang justru perlu dilakukan pemer-intah saat ini, menurut Widiada, yakni membuat regulasi untuk membatasi ke-beradaan sepeda motor. Bukan malah

sebaliknya, mengenakan pajak pro-gresif. Sebab, pengenaan pajak progresif itu tidak akan mampu mengurangi jumlah sepeda motor di Denpasar. ‘’Membatasi

sepeda motor sangat mendesak di Den-pasar, hanya caranya yang harus dicarikan solusinya. Pola mana yang digunakan sehingga bisa menguntungkan semua pihak,’’ jelasnya.

Pendapat serupa disampaikan Kanit Dikyasa Dit. Lantas Polda Bali Kompol Putu Dedi Ujiana. Ia mengatakan, kebi-jakan ini akan menambah berat beban rakyat kecil yang merasa terbantu dengan adanya sepeda motor. Jika ingin mengu-rai kemacetan di Denpasar dan Badung, semestinya pertumbuhan kendaraan yang ditekan. ‘’Menurut saya, saat ini tidak fokus kepada masalah progresif, tetapi lebih pada bagaimana mengurangi kemacetan,’’ tegasnya.

Yang perlu diperhatikan dalam masalah kemacetan, menurutnya adalah tumbuh-nya jumlah kendaraan yang di dalamnya dipengaruhi kendaraan baru, kendaraan masuk dari luar Bali dan kendaraan lama. ‘’Efektif atau tidak kebijakan itu sebenarnya bisa dilihat dan dianalisis dari penerapan pajak progresif untuk mobil yang sudah diterapkan. Sudah efektifkah pengaruhnya terhadap kondisi kemacetan?’’ ujar mantan Waka Polres Bangli ini.

Meskipun misalnya penerapan pajak progresif terhadap mobil efektif, kata mantan Kapolsek Kuta ini, sebelum diter-apkan terhadap sepeda motor, sebaiknya terlebih dahulu dipersiapkan dan diing-katkan infrastruktur serta layanan moda transportasi umum. Dengan demikian, pada saat diterapkan kebijakan terhadap moda transportasi pribadi, masyarakat punya solusi yaitu naik transportasi publik yang memadai. ‘’Sebaiknya da-hulukan pengembangan dan peningkatan layanan angkutan umum. Jangan sampai, kebijakan itu terkesan hanya mengejar PAD. Kebijakan sebaiknya benar-benar memberikan solusi terhadap kondisi kemacetan dan keselamatan di jalan,’’ ujarnya.

Pendapat berbeda disampaikan ang-gota DPRD Denpasar lainnya A.A. Susruta Ngurah Putra. Ia menilai, tidak ada persoalan dengan pengenaan pajak progresif untuk sepeda motor. Apalagi dengan menggunakan KTP. Artinya, setiap orang yang memiliki dua sepeda motor atau lebih baru dikenakan pajak progresif.

Asmara, Kertanegara

MBP/eka

Jangan Hanya Kejar PAD

PAD – Pajak progresif jangan dipakai hanya untuk mengejar PAD, tetapi lebih pada untuk membatasi kepemilikan sepeda motor

guna mengurangi kemacetan dan kecelakaan di jalan raya.

Page 10: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 201610

L A P O R A N U T A M A

Penerapan pajak progresif pada sepeda motor dinilai sudah ber-dasarkan konsep berkeadilan. Penggunaan KTP sudah menga-

komodir hak masyarakat yang memang memiliki kemampuan untuk membeli kendaraan. Namun, memberi keadilan juga bagi orang lain bila dikaitkan dengan kemacetan. Oleh karena itu, spirit dari revisi perda sebenarnya adalah bagaimana mengendalikan kendaraan bermotor.

Pendapat itu disampaikan anggota Pansus DPRD Bali A.A. Ngurah Adhi Ardhana, terkait penerapan pajak pro-gresif pada kepemilikan sepeda motor lebih dari satu pada masyarakat. ‘’Kita sekarang mengubah konsep progresif itu dari KK ke KTP dengan konsep keadi-lan. Pertama, kita sudah adil semua bisa membeli kendaraan bermotor dengan harga yang sama, dengan pajak yang sama, kan begitu. Kedua, kalau dia mau lebih dari satu kendaraan, tentu tidak adil dengan yang lain, dia memengar-uhi manusia yang lainnya. Di sinilah kita menerapkan progresifnya. Poinnya

keadilan, untuk rata maksimal satu. Berikutnya, keadilan harus dibayar,’’ jelas politisi PDI-P ini.

Anggota pansus lainnya, Gede Kusuma Putra mengatakan, masyarakat justru dipermudah dengan perubahan konsep dari KK menjadi KTP. Kalau menggunakan KK, masyarakat sudah langsung dikenai pajak progresif pada saat membeli kendaraan kedua. Tetapi dengan KTP, belum tentu dikenai pajak progresif pada saat pembelian kedua. ‘’Kalau dengan KK itu berarti beli kendaraan satu, normal. Begitu beli lagi atas nama siapa pun di KK itu, kena progresif. Kalau sekarang dengan KTP, pertama pakai atas nama bapak, kedua atas nama ibu, ketiga atas nama anak, kan tidak kena progresif,’’ jelasnya.

Kepala Dinas Pendapatan Bali I Made Santha mengatakan, sepeda motor secara umum memang dikenai pajak progresif dalam revisi Perda Pajak Daerah. Namun, besaran pajak dibedakan untuk sepeda motor di bawah 250cc dan di atas 250cc. Untuk sepeda motor di bawah 250cc,

besaran pajak progresif pada pembelian kedua yakni 2 persen, kepemilikan ke-tiga 2,5 persen, kepemilikan keempat 3 persen, kepemilikan kelima dan seterus-nya 3,5 persen. ‘’Untuk sepeda motor di atas 250cc, besaran pajak progresif untuk kepemilikan kedua 3 persen, kepemilikan ketiga 4,5 persen, kepemilikan keempat 5 persen, kepemilikan kelima dan seter-usnya 7,5 persen,’’ imbuhnya.

Pada pembelian pertama yang tidak dikenai pajak progresif, sepeda motor di bawah 250cc dikenai pajak 1,5 persen. Selama 10 tahun terakhir, pengenaan tarif pajak ini tidak pernah berubah. Sementara itu, pembelian pertama un-tuk sepeda motor di atas 250cc dikenai pajak 1,75 persen. Dari data Dispenda Bali, pengenaan pajak progresif mulai dilaksanakan bulan Juni 2014. Penda-patan dari pajak progresif dari Juni 2014 s.d. Desember 2014 sebesar Rp 18.174.452.850. Sedangkan dari Januari 2015 s.d. Desember 2015 sebesar Rp 27.642.129.200.

Rindra

Harus Berkeadilan

MBP/eka

SAMSAT - Masyarakat antre mengurus samsat kendaraan bermotor. Kini sepeda

motor bakalan dikenakan pajak progresif seperti halnya mobil.

Page 11: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 2016 11

IMPLIKASI pengenaan pajak progresif yang sudah diterapkan untuk mobil di Bali dan direncanakan untuk diterapkan pada sepeda motor, ternyata tidak terlalu berpengaruh pada retri-busi parkir di Tabanan. Kepala Dinas Perhubungan, Informasi dan Teleko-munikasi Tabanan Made Agus Har-tawiguna memaparkan jika tidak ada pengaruhnya pajak progresif terhadap retribusi parkir. Jadi, bisa dikatakan tidak ada pengurangan terhadap jumlah kendaraan di Tabanan.

Rata-rata per bulan, retribusi parkir yang diterima oleh Pemkab Tabanan mencapai Rp 200 juta lebih. Jika pajak progresif diterapkan juga di sepeda mo-tor, dia menilai tetap tidak akan berpen-garuh pada retribusi parkir. Hal ini bisa dilihat dari penerapan pajak ini pada mobil dan penerimaan retribusi parkir di Tabanan tidak mengalami penurunan.

Berdasarkan data, jumlah sepeda motor di Tabanan tahun 2014 tercatat 285.566 unit. Jumlah ini naik menjadi 309.399 unit pada tahun 2015. Sementara untuk mobil penumpang, tahun 2014 tercatat 25.003 unit dan naik menjadi 24.510 unit pada tahun 2015. Sementara berdasarkan data stok material BPKB Polres Tabanan, tahun 2015 diterima 25.704 pengurusan BPKB dan dicetak sebanyak 24.350. Dari jumlah itu, 19.459 di antaranya adalah kendaraan roda dua dan 4.891 kendaraan roda empat. Sementara hingga Maret 2016, jumlah yang diterima adalah 7.854 dan yang dicetak sebanyak 4.981. Dari jumlah ini, 3.766 di antaranya kendaraan roda dua dan 1.215 kendaraan roda empat.

Penerapan pajak progresif, menu-rut Agus, lebih berpengaruh kepada pemasukan pajak kendaraan. ‘’Jika hendak menekan jumlah kendaraan serta mengurai kemacetan khususnya di perkotaan, selain penerapan pajak ini, harusnya disediakan angkutan umum untuk masyakarat,’’ ujarnya. Pemer-intah sendiri telah mulai menyediakan angkutan umum seperti Trans Sarbagita dan di Tabanan memiliki Trans Serasi. Hanya saja, diakui Agus, masih me-merlukan transportasi yang mencapai hingga ke jalan kecil.

Wira Sanjiwani

Tak Pengaruhi Retribusi Parkir

MBP/eka

PROGRESIF – Pengenaan pajak progresif sepeda motor rencananya berdasarkan KTP, bukan KK seperti

halnya pada mobil.

Page 12: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 201612

A K T I V I T A S

UNDHIRA - Serangkaian Dies Natalis ke-V Universitas Dhyana Pura (Undhira) digelar berbagai kegiatan yang dikemas dalam Pekan Kreativitas Mahasiswa, mulai 18 April hingga 22 April 2016. Kegiatan yang bertema “Membentuk Jiwa Kewirausahaan” ini dibuka Rektor Un-dhira Dr. dr. Made Nyandra, Sp.KJ., M.Repro., FIAS. didampingi Ketua Yayasan Dhyana Pura Dr. Wayan Damayana, M.Si., Wakil Rektor 1 Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, S.E., M.MA., M.A. dan Wakil Rektor 2 Dr. I Wayan Ruspendi Junaedi, S.E., M.A.

MBP/ist

FKIK UNWAR - Kampus Fakultas Kedokteran dan Ilmu Keseha-tan (FKIK) Unwar, Jumat (15/4) diserbu siswa SMA se-Bali dan luar Bali. Mereka mengikuti tes tulis seleksi penerimaan calon

mahasiswa baru gelombang I. Sebanyak 165 peserta bersaing untuk mendapat jatah kursi di FKIK Unwar. Pelaksanaan testing

langsung dipantau Dekan FKIK Unwar dr. I Gusti Ngr. Anom Mhurdana, Sp.FK., Rektor Unwar Prof. Dewa Putu Widjana

bersama Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi (YKKPB) Bali Dr. Drs. A.A. Gede Oka Wisnumurti, M.Si., dan lainnya.

MADE URIP - Wakil rakyat yang duduk di Komisi IV DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan Drs. I

Made Urip, M.Si., selaku anggota MPR-RI terus menggalakkan Sosialisasi Pemahaman 4 Pilar Ke-bangsaan yang kali ini dipusatkan di Banjar Dinas

Delod Sema, Desa Lumbung, Selemadeg Barat, Tabanan, Minggu (17/4) . Kunjungan Ketua DPP

PDI-P itu langsung diserbu warga yang sangat antusias dan bersemangat mengikuti sosialisasi

yang diikuti ratusan krama Desa Lumbung, yang meliputi tujuh banjar dinas hingga tumpah ruah

meluber ke jalan raya.

MBP/ist

XL PASS - XL Pass diluncurkan PT XL Axiata Tbk. (XL) untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap layanan internet

di luar negeri. Selama ini penggunaan internet di luar negeri sering menjadi persoalan bagi penggunanya, karena alasan tarif yang mahal. GM Price Plans & Roaming Kakit Tan mengatakan, selama melakukan perjalanan ke luar negeri, internet telah men-

jadi kebutuhan utama untuk tetap terhubung dengan keluarga dan kerabat.

MBP/ist

Page 13: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 2016 13

Mbp/ist

SPB STPB - Untuk pertama kalinya Stratton Mountain Resort yang berlokasi di Southern Vermont melakukan perekrutan mahasiswa perhotelan di Kampus SPB-STPB untuk melak-

sanakan internship di hotel mereka. Hotel-hotel yang sebelum-nya sudah melaksanakan kunjungan ke Kampus SPB-STPBI seperti The Setai South Beach, Faena Hotel, dan St.Regis Bal

Harbour yang merupakan hotel-hotel besar yang berlokasi Miami, Florida. Pada 15 April 2016, Stratton Vermont Resort

melaksanakan perekrutan perdananya di kampus SPB-STPBI Denpasar. Kunjungan mereka di wakili oleh Anne Reynold selaku Director of Human Resource dan Jonathan Larson

selaku Director of Culinary/Food & Beverage.

Mbp/ist

UNHI DENPASAR- Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar menggelar ujian promosi doktor Drs. Ida Bagus

Gede Candrawan, M.Ag., Selasa (19/4). Sebenarnya disertasi tersebut berangkat dari latar belakang bahwa secara umum

masyarakat Hindu di Bali memiliki tradisi-tradisi lokal, kearifan lokal dalam kehidupannya, salah satunya adalah pe-lestarian lingkungan hidup. ‘’Termasuk di kawasan Tri Danu

yang berada di kawasan kaldera yaitu Danau Beratan, Buyan, Tamblingan,’’ ujar Drs. Ida Bagus Gede Candrawan, M.Ag.

Mbp/ist

PEMKAB TABANAN - Pemkab Tabanan mendapat apresiasi karena dikunjungi langsung oleh Auditor Keuangan Wilayah

VI BPK Wilayah Indonesia Timur Syafrudin Mosii dan Kepala BPK RI Perwakilan Provinsi Bali Dori Santosa. Rombongan diterima Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dan Wakil

Bupati Komang Gede Sanjaya di Kantor Bupati, Senin (18/4). Hadir SKPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan.

Mbp/ist

PEMKOT DENPASAR - Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar yang meneka-

nkan pada kemanfaatan bagi masyarakat, mendapat apre-siasi pemerintah pusat. Tahun ini Pemkot Denpasar menjadi

salah satu pemerintah daerah (pemda) terbaik di Indonesia dalam penyusunan program Rencana Kerja Pemerintah

Daerah (RKPD) dan meraih Anugerah Pangripta Nusantara (APN) pemerintah pusat melalui Kementerian Perencanaan

Pembangunan Nasional/Bappenas.

Page 14: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 201614

A K T I V I TA S

MBP/ist

TEKEN MOU - Bupati Badung Nyoman Giri Prasta teken MoU Pengembangan ULP dan Pengembangan 44 ULP

Percontohan dalam modernisasi pengadaan fase 2, kali ini dalam hal modernisasi pengadaan barang dan jasa. Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Badung menjadi

percontohan se-Indonesia. Acara dilaksakan di ruang per-temuan Birawa Bidakara, Kamis (14/4), di Jakarta. Bupati

Badung Nyoman Giri Prasta menandatangani MoU dengan 44 ULP percontohan terbaik se-Indonesia, dengan Lembaga

Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).

MBP/ist

ISI DENPASAR - Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar dari tanggal 12-14 April 2016 kembali menerima kunjungan dari Okinawa Prefectural University Of Arts (OPUA) Jepang

yang langsung dipimpin oleh presidennya yaitu Mr. Yasu-hara Higa dan dua jajarannya yaitu Mr. Hirayama Hideki

(Dean Of Arts and Crafts Departement) dan Prof. Okishige Maeshiro dari Fakulty Of Arts and Crafts. Kunjungan

tersebut disambut langsung Rektor ISI Denpasar Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.Skar., M.Hum. dan diikuti segenap civitas

akademika ISI Denpasar.

MBP/ist

KEDAULATAN PANGAN - Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta kembali menegaskan Pemerintah Kabupaten

(Pemkab) Badung memiliki komitmen yang amat kuat untuk menjaga kedaulatan pangan di Kabupaten Badung. Keberhasilan bersama dalam menjaga kedaulatan pangan

ini akan berimplikasi terhadap tingkat kesejahteraan petani. Di sinilah diperlukan adanya program pembangunan yang

terintegrasi yang melibatkan semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait di lingkungan Pemkab Badung.

MBP/ist

PKK BULELENG - Tim Penggerak (TP) PKK di bawah pimpinan Ny. Aries Suradnyana kembali meraih prestasi.

Tim Penggerak PKK Kabupaten Buleleng melalui dutanya, Tim Penggerak PKK Desa Gesing, Kecamatan Banjar,

menjadi yang terbaik pada Lomba PKK-KB-Kes kategori Pelaksana Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Rumah

Tangga di tingkat provinsi. Setelah menjadi yang terbaik di tingkat provinsi, TP PKK Desa Gesing menjadi duta Provinsi

Bali ke tingkat nasional. Serangkaian dengan hal tersebut, TP PKK Desa Gesing dinilai tim penilai dari TP PKK Pusat,

Jumat (15/4).

Page 15: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 2016 15

MBP/ist

PPS UNDIKNAS - Keluarga Besar Program Pascasarjana Undiknas, Minggu (17/4) menggelar puncak HUT ke-16.

Puncak HUT digelar di auditorium baru Undiknas di lan-tai empat Gedung A Kampus Undiknas di Jalan Bedugul, Denpasar. Puncak HUT sengaja dilakukan di auditorium

baru yang megah berkapasitas 400 orang untuk mem-perkenalkan pembangunan gedung lantai empat Undiknas University senilai Rp 5,5 miliar itu. Puncak HUT ditandai

dengan pemotongan kue ultah oleh Rektor Undiknas Prof. Gede Sri Darma, DBA.

MBP/ist

SENATOR WEDAKARNA - Dukungan atas eksistensi Paiketan Puri Sajebag Bali di bawah pimpinan Ida Dalem

Semara Putra (Raja Klungkung) yang telah dideklarasikan beberapa tahun lalu, mendapat dukungan penuh dari Shri I

Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasterapu-tra Suyasa III. Hal ini disampaikan saat menerima Ida Agra Pemayun, AA Ugrasena, AA Rama Puja Dalem, I Gusti Ngu-rah Nitya Santiarsa, I Gusti Nyoman Suartha, I Gusti Bagus

Padma dalam rangka mematangkan ide pembentukan Ikatan Cendekiawan Keraton Nusantara (ICKN) di The Sukarno

Center Tampaksiring.

MBP/ist

WALI KOTA - Otonomi daerah (otda) dengan pilkada langsung memberi ruang bagi lahirnya pemimpin-pemimpin daerah yang inovatif. Kedekatan jarak antara pemimpin dan yang dipimpin membuat berbagai persoalan publik mendap-at respons lebih cepat. Saat ini Indonesia memiliki 12 potret

kepemimpinan daerah yang inovatif. Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra menjadi salah satu wali kota

di Indonesia yang memiliki inovasi yang luar biasa dalam membangun daerah.

MBP/ist

BIDANG KESEHATAN - Komite III DPD-RI Bidang Keseha-tan dan Kesra Senator Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Weda-

karna MWS III menyatakan keprihatinannya terhadap kinerja pemerintah kabupaten/kota di Bali, terkait antisipasi wabah

demam berdarah (DB) yang menimbulkan korban masyarakat. Pelayanan RSUD yang amburadul, tenaga kesehatan yang tidak

ramah dan juga koordinasi antar dinas di kabupaten dan kota yang belum sinergi menyebabkan rakyat menderita, termasuk

belum maksimalnya fogging di sejumlah wilayah.

Page 16: Majalah Bali Post Edisi 136

16

2 - 8 Mei 201616

P O L I T I K

Harapan agar politisi Bali berjuang membela kepentingan krama Bali terus bergulir. Se-bagai pengelola kekuasaan lewat jaringan partai politiknya, politisi Bali pun diharap-

kan ikut bersuara. Ketika anggota DPD Jakarta berani berteriak minta reklamasi distop, ke mana politisi Bali? Mengapa hanya sebagian kecil yang bersuara?

‘’Kami kecewa. Politisi Bali mestinya segera jabar-kan putusan Sabha Pandhita. Siapa lagi yang akan ditunggu,’’ ujar Sekretaris Desa Pakraman Sesetan Dudiek Mahendra kepada Majalah Bali Post. ‘’Ketika DPD di Jakarta berani secara tegas menolak reklamasi, kenapa orang Bali yang menjadi wakil rakyat di Bali justru diam? Yang jelas saya menunggu DPRD Bali bersikap dan Gubernur Bali membuat surat resmi ke pemerintah pusat untuk mengusulkan pencabutan Perpres 51/2014. Ini harapan rakyat Bali yang sudah diakomodasi Sabha Pandhita,’’ ujarnya.

Ia mengingatkan agar politisi Bali jangan jadi politisi yang gamang tidak berani bersikap. Politisi Bali terlebih yang sudah duduk di DPRD Bali, DPR Pusat termasuk DPD bersuara. Tolong ayomi kami, jangan hanya minta jadi penguasa dan wakil rakyat,’’ ujarnya.

Ia mengingatkan bahwa iklim demokrasi yang masih diakui saat ini dalah demokrasi berbasis rakyat. Ke depan jika mentalitas para politisi Bali seperti ini, jangan salahkan jika rakyat Bali juga melakukan politik diam. Ingat, rekam jejak politisi dalam mem-bela kepentingan Bali akan terus menjadi rujukan. Jika saat ini, ketika krama Bali berjuang mengatasi problem lingkungan dan budaya, mestinya politisi yang berambisi jadi penguasa aspiratif. ‘’Kapan politisi Bali peka dan aspiratif, saat itulah Bali bisa melakukan perjuangan secara totalitas. Ingat, walaupaun dalam proyek reklamasi ini rakyat diabaikan, tapi ingat

dalam politik demokrasi rakyat memegang hak pilih,’’ ujarnya.

Pengamat Budaya Bali Prof. Sutjaja meng-ingatkan bahwa menjaga alam dan budaya Bali ke depan adalah tantangan berat. Ke depannya, permasalahan alam dan budaya akan menjadi isu startegis bahkan berpotensi menjadi ancaman ketika pengelolaan Bali didasari kepentingan bisnis. Untuk

yang sadar betul dirinya adalah orang Bali dan memi-liki kepekaan dalam mengelola alam Bali.

Untuk itu, ia berharap tingkat kepekaan pemimpin dan politisi Bali terhadap permasalahan Bali layak dipertan-yakan. Ia mengatakan perusa-kan secara sistemtis dengan kedok investasi terhadap Bali diyakini hanya akan mempercepat kehan-curan Bali. Ia juga mengingatkan untuk mewaspadai kepu-nahan generasi Bali, ada banyak hal yang harus segera dipetakan. Baik itu penduduk, alam, budaya termasuk tipe pemimpinnya. Untuk itu, poli-tisi sebagai kandidat pemimpin Bali harus peka dan aspiratif.

Dira Arsana

PolitisiBali Membisu?

Ketika DPD di Jakarta berani secara tegas menolak rekla-

masi, kenapa orang Bali yang menjadi wakil rakyat di Bali

justru diam. Yang jelas saya menunggu DPRD Bali bersikap dan

Gubernur Bali membuat surat resmi ke pemerintah pusat untuk

mengusulkan pencabutan Perpres 51/2014. Ini harapan rakyat Bali

yang sudah diakomodasi Sabha Pandhita,’’ ujarnya.

Dudiek MahendraSekretaris Bendesa Adat Sesetan

Page 17: Majalah Bali Post Edisi 136

17

2 - 8 Mei 2016 17

REKLAMASI. Penolakan terhadap kata ini bergulir dari daerah hingga ke pusat. Kasus suap yang melingkari prak-tik reklamasi membuat publik bereaksi. Mereka menuntut bagi-bagi wilayah pantai untuk koorporasi harus dihentikan. Publik harus tetap berdaulat atas wilayah pesisir.

Komitmen ini mungkin yang menjadi salah satu alasan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti menyetop sementara reklamasi Teluk Jakarta. Komit-men ini juga mestinya berlaku terhadap semua proyek reklamasi di seluruh daerah di Indonesia. Masalahnya, proyek reklamasi ini ditentang masyarakat sekitarnya dan dituding mengabaikan kearifan lokal.

Dalam konteks reklamasi Teluk Ja-karta, Menteri KKP menginginkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menghentikan proyek reklamasi Teluk Jakarta. Ia meminta semua perizinan dipenuhi sebelum proyek ini digulirkan. “Reklamasi dilakukan tanpa adanya re-komendasi serta tidak ada Perda zonasi wilayah pesisir,” tegas Susi Pudjiastuti. Ia mengingatkan Kementerian Kelautan dan Perikanan merupakan salah satu pihak yang dapat memberikan rekomendasi

terkait proyek reklamasi tersebut. Ia mengingatkan bahwa bila pemerin-

tah provinsi ingin melakukan reklamasi maka harus mendapatkan rekomendasi dari pihak pemerintah pusat. Baru ke-mudian, reklamasi tersebut bisa dilak-sanakan sesuai dengan peraturan daerah zonasi wilayah pesisir yang ada di setiap daerah.

Menteri Susi Pudjiastuti mengingink-an proyek reklamasi di Teluk Jakarta memperhatikan akses publik agar tidak berkembang anggapan yang menyatakan bahwa reklamasi tersebut hanya men-guntungkan pengembang. “Pengembang harus melaksanakan semua kewajiban kepada pemerintah dan publik, termasuk nelayan yang hidup di sana,” katanya. Menurut Susi, pihaknya bakal menge-luarkan rekomendasi bila Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa memastikan pengembang melaksanakan hal tersebut.

Dia mengingatkan bahwa selama ini pantai seperti sudah menjadi kebiasaan dibagi-bagi kepada perusahaan sehingga tidak ada akses bebas bagi publik. “Hal ini harus ditata dan bisa dipenuhi sebelum dimulainya pembangunan reklamasi,” katanya. Di lain pihak, Menteri Susi juga

menyadari bahwa bila reklamasi dihenti-kan sepenuhnya akan berdampak buruk bagi investor sehingga pihaknya bakal duduk bersama dengan Pemprov DKI guna membahas jawaban akan persoalan tersebut. Dengan adanya penghentian sementara, ujar dia, maka reklamasi di Teluk Jakarta juga bisa dipikirkan ulang secara matang untuk memastikan bahwa reklamasi itu tidak hanya diperuntukkan bagi properti tetapi seluruh masyarakat.

Dia juga menegaskan bahwa pihaknya sebenarnya tidak memiliki otoritas untuk menghentikan reklamasi Teluk Jakarta karena KKP hanya bisa mengeluarkan rekomendasi sedangkan untuk pelaksan-aannya di tangan Pemprov DKI. Menteri Kelautan dan Perikanan, berdasarkan Peraturan Presiden No 122/2012 tentang Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil menyatakan Menteri bisa memberikan izin lokasi dan izin pelak-sanaan reklamasi pada kawasan strategis nasional tertentu, kawasan reklamasi lintas provinsi, dan kegiatan reklamasi di pelabuhan perikanan yang dikelola pemerintah.

Hardianto

Mengkaveling Pantaiuntuk Koorporasi Susi Pudjiastuti

Proyek reklamasi Teluk Jakarta Utara

Page 18: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 201618

K I P R A H R E M A J A

Nama jajan khas Bali seperti jajan lukis, laklak, giling-giling, cero-rot dan sejenisnya, boleh jadi terdengar asing di telinga may-

oritas anak-anak dan remaja Bali. Saat ini, mereka merasa lebih akrab dengan aneka kue ala barat yang dijajakan di gerai-gerai waralaba. Padahal, citarasa jajan khas Bali itu tidak kalah nikmat dibandingkan kue-kue produk impor tersebut. Selain itu, jajan khas Bali ini juga dijamin menyehatkan lantaran bebas bahan pengawet dan bahan pewarna berbahaya.

Namun, bagi siswa-siswa SMP PGRI 2 Denpasar khususnya mereka yang memilih ekstrakurikuler Tata Boga, aneka jenis ja-jan khas Bali itu bukan sesuatu yang asing. Sejak duduk di kelas VII, mereka sudah mendapat pelatihan membuat aneka jenis jajan khas Bali. ”Materi ekstrakurikuler Tata Boga ini memang lebih difokuskan pada pelatihan pembuatan makanan khas Bali khususnya aneka jenis jajan khas Bali,” ujar Nyoman Diva Aryaningrat, siswa kelas VII F yang memantapkan pili-hannya pada ekstrakurikuler Tata Boga.

Menurut Diva Aryaningrat, dirinya bersama sekitar 60 orang temannya bi-asanya diberikan pelatihan pembuatan jajan dan makanan khas Bali lainnya setiap Sabtu. Awalnya, dia mengaku hanya sekadar ikut-ikutan. Namun, lama-kelamaan dia merasakan kepuasan tersendiri jika mampu membuat jajan khas Bali yang rasanya gurih. Setelah praktek di sekolah, seringkali dia kembali membuat jajan tersebut di rumahnya dan dihidangkan untuk keluarganya. ”Tingkat kepuasannya, tentu saja jika melihat kelu-arga menyantap jajan buatan kita dengan ekspresi penuh kenikmatan. Rasa lelah, mulai dari menyiapkan bahan, memproses dan menyajikannya, mendadak lenyap,” katanya dengan wajah sumringah.

Hal senada juga dilontarkan Ni Komang Ayu Indah Lestari dan Ni Made Andriani yang juga bergabung di ekstrakurikuler Tata Boga. Bahkan, kedua siswa kelas

VIII ini mengaku tertarik belajar mem-buat jajan khas Bali karena termotivasi untuk melestarikan salah satu kekayaan kuliner Bali ini. Apalagi, jajan khas Bali inilah yang biasanya disajikan setiap ada perhelatan di desa seperti saat ada upacara perkawinan maupun upacara adat lainnya. Dengan memiliki keterampilan membuat jajan khas Bali, keduanya mengaku tidak canggung-canggung lagi turun ngayah menggantikan orangtuanya. ”Paling tidak, saya tidak hanya bisa bengong saja saat ngayah bersama ibu-ibu di desa. Biasanya, saat ngayah saya bergabung dengan ibu-ibu yang membuat jajan. Saat mem-persiapkan perlengkapan upacara agama di pura, misalnya, seringkali krama istri membuat jajan khas Bali untuk disajikan kepada para pangayah. Jadi, keterampilan yang saya peroleh di sekolah langsung bisa diterapkan di masyarakat,” kata Ayu Indah Lestari dengan nada bangga.

Sementara itu, Ni Made Andriani justru

melihat potensi bisnis yang sangat menjan-jikan dari keterampilan membuat jajan khas Bali ini. Setelah menamatkan pendidikan di SMP, remaja putri yang hobi memasak ini berniat melanjutkan ke SMK yang membuka program keahlian Tata Boga. ”Saya ingin memperdalam keahlian saya di bidang masak memasak khususnya yang berkaitan dengan kuliner Bali. Selain ikut langsung dalam upaya pelestarian kuliner Bali, keterampilan ini juga bisa ditekuni sebagai sumber penghasilan jika nanti su-dah menyelesaikan pendidikan. Siapa tahu saya bisa membuka usaha di bidang kuliner. Misalnya, membuka toko yang khusus menjual jajan khas Bali maupun masakan khas Bali lainnya. Ini juga potensi bisnis yang sangat menjanjikan,” tegas Andriani yang mengaku sangat terobsesi dengan kesuksesan ”Warung Men Gabrug” yang terkenal dengan kelezatan jajan laklaknya.

Sumatika

Melestarikan Jajan Bali, Mengasah Jiwa Wirausaha

MBP/sumatika

Tiga siswa SMP PGRI 2 Denpasar tengah menghidangkan aneka jenis jajan khas Bali hasil kreasinya.

Page 19: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 2016 19

PENYELENGGARAAN ekstrakuri-kuler Tata Boga di SMP PGRI 2 Denpasar memang dijiwai semangat pelestarian kuliner Bali, sesuai dengan jargon sekolah swasta favorit ini yang mengedepankan keunggulan konten kearifan lokal dan budaya Bali. Makanya, hampir 90 persen materi yang diajarkan dalam ekstrakuri-kuler ini mengangkat kekayaan kuliner Bali. ”Selain jajan khas Bali, puluhan siswa yang bergabung dalam ekstrakuri-kuler Tata Boga ini juga diperkenalkan dengan tata cara memasak masakan khas Bali lainnya seperti lawar, jukut ares dan sebagainya. Sisanya, kami juga mengajari mereka membuat masakan khas Indone-sia lainnya seperti gado-gado dan soto ayam,” kata A.A. Sagung Putri Purwathi, S. Pd., guru pembina ekstrakurikuler Tata Boga SMP PGRI 2 Denpasar.

Menurut Putri Purwathi, para siswa tidak semata diajari tata cara memasak. Namun, mereka juga wajib menguasai

proses pemilihan bahan yang baik dan sehat. Setelah seluruh bahan diolah menjadi masakan, mereka juga wajib bisa menyajikan masakan itu semenarik mungkin sehingga menggoda orang yang melihatnya untuk menikmati masakan tersebut. ”Jadi, mereka harus menguasai tiga rangkaian proses terse-but. Memilih dan menyiapkan bahan, mengolah sekaligus menghidangkan-nya,” paparnya.

Mengingat proses penilaian tidak hanya ditumpukan kepada cita rasa ma-sakan semata, kata Putri Purwathi, para siswa yang bergabung di ekstrakurikuler Tata Boga juga diberikan keterampilan merangkai buah dan bunga guna mem-perindah kemasan masakan saat dihi-dangkan. Tak kalah pentingnya, mereka juga diberikan pengetahuan praktis tata cara mengolah makanan secara higienis, meracik menu dengan gizi seimbang serta memperkenalkan mereka dengan

zat pewarna alami sehingga produk ma-kanan yang dihasilkan sangat aman untuk dikonsumsi. ”Selain citarasa masakan yang lezat, higienitas dalam pengolahan makanan juga menjadi penilaian utama,” tegasnya.

Putri Purwathi menegaskan, keter-ampilan masak memasak ini sangat po-tensial dijadikan sumber penghasilan jika ditekuni dengan serius. Sebagai contoh, siswa-siswa yang memiliki jiwa wirau-saha sejatinya bisa memanfaatkan waktu luangnya di sela-sela rutinitas belajar untuk membuka usaha jajan khas Bali secara kecil-kecilan. ”Mudah-mudahan, ada satu atau dua siswa yang bergabung di ekstrakurikuler ini termotivasi untuk membuka usaha kecil-kecilan itu. Dari segi keterampilan, mereka sebenarnya sudah memiliki kemampuan untuk itu,” ujarnya.

Sumatika

MBP/sumatika

Keterampilan membuat jajan khas Bali sangat potensial dijadikan sumber penghasilan jika ditekuni dengan serius.

Potensial sebagai Sumber Penghasilan

Page 20: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 201620

M A N C A N E G A R A

Pemerintah Kanada dilaporkan akan segera melegalkan ganja. Undang-undang terkait pelegalan ganja ini akan mulai diperkenalkan dan

diberlakukan pada pertengahan tahun 2017 mendatang.

Menteri Kesehatan Kanada, Jane Phil-pott, yang berbicara saat konferensi obat khusus di Majelis Umum PBB di New York, menuturkan bahwa legalisasi akan memastikan ganja tidak akan dikonsumsi anak di bawah umur, serta mencegah ke-jahatan terorganisir untuk mendapatkan akses akan ganja.

“Sementara rencana ini menantang status quo di banyak negara, kami yakin itu adalah cara terbaik untuk melindungi remaja kita, sekaligus meningkatkan keselamatan publik,” kata Philpott dalam pernyataan-

nya. “Kami akan bekerja sama dengan para penegak hukum untuk mendorong adanya langkah-langkah peradilan pidana yang tepat dan proporsional,” sambungnya.

Sebuah putusan yang disetujui oleh 2.000 pengadilan di Kanada, memung-kinkan warga Kanada untuk menanam dan memiliki sejumlah kecil bahan untuk tujuan pengobatan. Legalisasi penuh akan mem-buat ganja tersedia untuk digunakan dalam cara yang mirip dengan bagaimana alkohol didistribusikan, dijual dan dikonsumsi.

Langkah ini sendiri, bagaimanapun akan melanggar beberapa perjanjian global peng-gunaan narkoba, yang turut ditandatangani oleh pemerintah Kanada sebelumnya.

sebagai barang ilegal di beberapa negara, namun kampanye dan perayaan Hari

Ganja Internasional tetap berjalan. Orang-orang dari negara-negara di seluruh dunia berkumpul untuk mengkampanyekan pel-egalan ganja.

Presiden Uruguay dan Kolombia bah-kan menyerukan secara terbuka agar peredaran Ganja (Marijuana atau Can-nabies) dilegalkan melalui keputusan parlemen yang sedang mempersiapkan aturan tentang hal tersebut. Diperkiarakan hak inisiatif parlemen itu akan berhasil mengingat kubu ke dua presiden tersebut di parlemen Kolumbia dan Uruguay men-dominasi parlemen.

Mengapa wacana legalisasi ganja ini muncul?Utamanya adalah karena ada pene-litian yang menunjukan bahwa ada manfaat positif dari tumbuhan ini. Menurut sebuah tulisan yang dikeluarkan oleh Lingkar

Wacana Melegalkan Ganja

Page 21: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 2016 21

Ganja Nusantara (LGN), dampak positifnya antara lain Ganja memiliki potensi medis dalam pengobatan (meringankan rasa sakit, obat-obatan dari ganja juga digunakan un-tuk menambah nafsu makan bagi penderita anorexia, dan untuk melawan efek samping kemoterapi pada penderita kanker), dan bijinya memiliki sumber makanan bergizi dengan protein kualitas tinggi, bahkanlebih tinggi dari kacang kedelai.

Selain itu bagian seratnya merupakan bahan istimewa untuk pembuatan kertas dan kain. Karena tanaman ganja tidak rumit, pada jenis tanaman ganja membu-tuhkan sangat sedikit pestisida dari bahan kapas, itulah istimewanya dan ini juga ramah lingkungan. Namun tidak dapat dipungkiri banyak juga efek negatif dari ganja.

Ganja (cannabis) merupakan obat depresan yang dibuat dari daun cannabis¸ zat yang ditemukan di dalam ganja ada-lah THC (delta 9 tetrahidrokanibinol) zat tersebut merupakan salah satu dari 400 zat kimia yang ditemukan di dalam ganja dan zat tersebut dapat menyebabkan efek perubahan suasana hati. Ganja disebut juga sebagai obat depresan karena ganja dapat mempengaruhi sistem saraf dengan cara membuat lambat sistem saraf.

Sejak jaman dulu ganja sudah diguna-kan, di India sering disebut dengan bhang, charas, atau Ghana. Di Negara Mesir disebut dengan hasish, di Negara Afrika menyebutnya kef dan di benyak negara lain disebut marijuana. Pusat sistem syaraf manusia dapat terpengaruh oleh konsumsi ganja. Yang sering menjadi pecandu ganja

adalah mereka yang emosinya tidak stabil atau terlibat kejahatan.

Adanya penelitian tentang ganja dan kesehatan jiwa menyebutkan 40 persen dapat meningkatkan risiko timbulnya sakit jiwa dengan menggunakan narkoba, para dokter menghimbau kepada pihak-pihak yang berwenang untuk masalah kesehatan, agar mengingatkan kepada kaum muda tentang bahaya ganja terhadap pikiran. Kesimpulan tersebut didasarkan pada 35 penelitian yang meneliti khayalan, frekw-ensi sizofrenia, halusinasi, sakit kejiwaan dan kekacauan pikiran yang dialami para pemakai ganja. Nah, apakah fakta-fakta tersebut cukup untuk membuat peredaran ganja dilegalkan?

Gugiek Savindra

Efek penggunaan ganja : Kehilangan kendaliSalah satu efek ganja yang sangat dikenal di

masyarakat luas ialah ganja bisa menyebabkan seseorang hilang kendali, menyebabkan Halusi-

Masalah paru-paruPengguna ganja biasanya memiliki masalah

paru-paru terutama pernapasan, dengan mengkon-sumsi ganja 3-4 puntung ganja sama bahayanya dengan mengkonsumsi rokok 20 puntung. Se-lain masalah pernapasan akan muncul berbagai masalah lain pada paru-paru. Bahkan ganja lebih beresiko menyebabkan ganguan paru-paru dibanding rokok di lansir Steadyhealth.

KecanduanGanja memiliki kadar bahan adiktif sehingga

dapat menyebabkan ketergantungan dan yang berbahaya ialah pengguna ganja dari hari kehari akan mengkonsumsi ganja lebih banyak karena ketergantungan, oleh karena itu dapat menyebab-kan berbagai efek negatif hingga overdosis.

Sakit jiwaEfek yang satu ini merupakan lanjutan dari

efek sebelumnya yaitu kehilangan kendali, akibat penggunaan ganja yang berlebihan efek ini akan muncul. Si penggunga makin lama akan kehilan-

gan kendali atas dirinya pada suatu saat si peng-guna akan benar-benar tidak bisa mengendalikan dirinya dan mengalami gangguan jiwa.

Menganggu sistem produksiMelalui proses penelitian diketahui bahwa ganja

membuat hormon testosterone oleh karena itu dapat mengurangi jumlah sperma, dan dampak selanjt-nya ialah menurunnya vitalitas pria atau bisa juga mandul.

Meningkatnya kriminalitasBanyak mungkin yang bertanya apa hubungan-

nya kriminalitas dengan ganja, saya jelaskan ganja membuat orang ketergantungan bagi orang yang tidak punya uang banyak tentu akan berusaha untuk mendapatkan uang dan membeli ganja. Di saat tertentu dimana pengguna telah sangat ber-gantung pada ganja maka ia melakukan apapun untuk mendapatkan ganja walaupun dengan cara kriminalitas sekalipun.

Masuk penjaraIni adalah dampak yang pasti akan timbul

jika anda menggunakan ganja karena negara kita mengilegalkan barang yang satu ini, setidaknya ini akan menjadi alasan kuat anda untuk menolak ganja. Dan hukumannya juga tidaklah ringan untuk pengguna ganja.

Page 22: Majalah Bali Post Edisi 136

D A E R A H

2 - 8 Mei 201622

Sungai selama ini masih dijadikan bagian belakang sebuah kawasan. Karena itu, tidak salah bila masih banyak yang membuang sampah ke sungai. Pada-hal, dampak yang ditimbulkan sangat merugikan

masyarakat. Salah satunya, yakni ancaman bencana banjir ketika musim hujan tiba. Bercermin dari persoalan itu, kini Pemkot Denpasar melalui Dinas PU setempat mulai menata kawasan alur sungai. Tahap pertama, dua alur sungai ditata dengan membuat jalan inspeksi dengan paving. Dua sungai itu, yakni Tukad Badung dan Tukad Tagtag.

Program ini sejatinya untuk menjaga kebersihan sungai. Melalui penataan tersebut, kedua alur sungai tampak asri dan air yang mengalir tampak semakin bersih.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Denpasar I Ketut Winarta, didampingi Kabid Pengairan IGN Putra Sanjaya mengatakan, penataan alur sungai ini salah satunya bertujuan menjaga kebersihan sungai. Setelah ditata, masyarakat diharap-kan tak lagi menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah, melainkan sebagai tempat rekreasi.

Tahun ini, kata Winarta, penataan dilaksanakan di dua lokasi, yakni di alur Tukad Badung sebelah utara jembatan Jalan Gajah

Dua Alur Sungai

di Denpasar Ditata

Page 23: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 2016 23

SELAMA ini perilaku masyarakat dalam mengelola sampah masih setengah hati. Belum ada yang dikelola dengan tunutas. Bahkan, tidak sedikit yang membuang sampah ke sungai. Kon-disi ini menimbulkan dampak yang kurang baik bagi kebersihan lingkungan.

Program penataan alur sungai di Denpasar dinilai sangat tepat, guna mengurangi tumpukan sampah di sungai. Melalui penataan alur sungai tersebut, diharapkan masyarakat mulai menjadi sungai sebagai tempat rekreasi. Seperti yang terlihat di beberapa alur sungai yang sudah ditata.

Beberapa warga sekitar lokasi penataan, (Tukad Tagtag) men-gakui trobosan yang dilakukan Pemkot Denpasar sangat positif. Bahkan, warga berharap penataan alur sungai, khsususnya yang melintasi Kota Denpasar dilanjutkan lagi. ‘’Setelah ditata alur sungai jauh lebih bersih. Selain itu, jalur jalan inspeksi yang dikombinasi dengan pemasangan batu sikat, nantinya bisa dijadikan tempat rekreasi, termasuk mancing,’’ kata Nyoman Yuniarta, salah satu warga Denpasar.

Dikatakan, dengan adanya penataan ini, masyarakat sudah tak membuang sampah lagi ke sungai. ‘’Kami harap program ini dilanjutkan lagi. Langklah ini menjadi pemicu warga sekitar bantaran sungai untuk tetap menjaganya,’’ ujarnya.

Asmara Putera

Mada, dan alur Tukad Tagtag, tepatnya di sebelah timur SMPN 10 Denpasar. Tahap awal, baik di Tukad Badung maupun Tu-kad Tagtag, masing-masing ditata sepanjang 80 meter kanan-kiri. Selain pemasangan paving dipadu dengan hiasan batu sikat, di kawasan tersebut juga dilengkapi lampu taman.

‘’Pada anggaran perubahan nanti kami akan mengusul-kan dana untuk melanjutkan penataan Tukad Tagtag hingga di sebelah timur Taman Kota Denpasar. Sedangkan untuk penataan alur Tukad Badung, akan dilaksanakan di selatan jembatan. Ini akan diusulkan pada anggaran induk 2017 mendatang,’’ ujar Putra Sanjaya.

Dikatakan untuk awal proyek, pihaknya menyiapkan Rp 198 juta untuk menata di sepanjang bantaran Tukad Badung sepanjang 80 meter. Sedangkan untuk yang ke selatan akan anggarkan di tahun 2017.

Sanjaya menambahkan untuk penataan yang lebih panjang di tahun 2017, PU sudah mulai merancang anggaran yang diperkirakan menghabiskan Rp 1 miliar. “DED-nya akan mulai kami rancang di perubahan 2016,” ujarnya.

Asmara Putera

Sungai Bukan Tempat Buang Sampah

MBP/dok

Page 24: Majalah Bali Post Edisi 136

K E S E H ATA N

2 - 8 Mei 201624

Puskesmas dalam pelayanannya, memegang fungsi vital sekali kar-ena institusi itu bersentuhan paling awal dan langsung di desa-desa.

Puskesmas merupakan ujung tombaknya implementasi goal kesehatan di tanah air ini. Karena itu, tempat pelayanan primer yang ada di kecamatan bahkan di desa

mumpuni. Alasannya, puskesmas ini da-lam fungsi perannya cukup berat, yakni melakukan tindakan promotif dan juga preventif. Di satu sisi berat beban puskes-mas itu. Tetapi di sisi lainnya, masih ada tenaga yang berperan penting pada tinda-kan preventif dan promotif masih minim jumlahnya. Tenaga kesehatan lingkungan (kesling) salah satunya perlu jumlah me-madai agar fungsi puskesmas itu bisa baik. Nyatanya, keberadaan tenaga kesling di puskesmas ini masih minim. Sejauh ini di seluruh Indonesia terdapat 9.532 puskes-mas, untuk di Bali saja 137 puskesmas tersebar di desa-desa.

Ketua Pengurus Daerah Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (HAKLI) Bali I Made Suwitra, mengatakan di Bali terdapat 600-an tenaga kesling. Tenaga itu tersebar di instansi pemerintah, rumah sakit, puskesmas, dan kantor kesehatan.

Idealnya, proporsi ketersediaan tenaga kesling di Bali 40/100.000 penduduk. Artinya, dalam 100.000 populasi idealnya ada 40 tenaga kesling. Mengingat jumlah penduduk Bali lebih dari 4 juta, maka masih kekurangan tenaga kesling sekitar 1.000-an orang. “Proporsi ideal jumlah tenaga kesling itu di Bali 1.600 orang. Saat ini hanya ada 600 tenaga kesling saja,” ujarnya.

Upaya pemerintah memenuhi kebutu-han tenaga kesling tidak dapat tercover 100 persen. Hal itu tergantung dari masing-masing daerah yang memang memerlukan tenaga keslingnya. Sering yang diperlukan tidak sesuai dengan apa yang didesain oleh sang pemangku kebijakan. Saat ini pemasok atau lulusan tenaga kesling itu be-rasal dari Poltekes dan Udayana. “Karena keterbatasan anggaran hal itu menyebab-kan belum bisa mengangkat tenaga kesling tersebut,” katanya.

Hingga saat ini puskesmas di Bali, rata-rata memiliki satu tenaga kesling seh-ingga untuk menjalankan program kesling (promotif-preventif) belum bisa secara optimal. Belum lagi beban kerja tambahan yang lain. “Kalau saja, dia (tenaga kesling) fokus pada program kesling, masih bisa diharapkan,” imbuhnya. Diakui, tenaga

kesling di puskesmas bukan tidak ada. Hanya, tidak semua puskesmas memiliki tenaga kesling.

Menteri Kesehatan RI Nila F. Moeloek mengakui jumlah SDM kesling di puskes-mas masih sedikit. Alasannya, orang lebih) tertarik menjadi dokter. Saat ini puskesmas memerlukan 42.000 SDM alias tenaga di seluruh Indonesia. “Ini agak sedikit berkurang, saya mencoba mendukung kes-ling itu. Karena itu untuk keperluan tenaga kesehatan lingkungan, tenaga sanitarian, tenaga ahli laboratorium itu sudah mulai ditingkatkan,” ujarnya.

Kepala Badan PPSDM (Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan) dan Ketua HAKLI juga didor-ong mengisi kekosongan dan kekurangan tenaga kesling itu. Untuk menggugah masyarakat khususnya anak muda agar mau melanjutkan studi di Poltekes, apalagi di Indonesia ini banyak ada Poltekes. Ia juga menyambut baik gagasan Pak Wapres tentang solusi tenaga kesehatan termasuk tenaga kesling, itu secara otomatis diang-kat jadi PNS saja.

Cittamaya

Kinerja Tenaga Kesling Belum Optimal

Page 25: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 2016 25

Mbp/ist

HARDYSBAKERY - Sejak dibuka untuk pertama kali di HardysMalls Nusa Dua, Minggu (17/4), HardysBakery telah mampu mencuri perhatian masyarakat dan pelanggan setia

Hardys untuk mencicipi berbagai jenis roti yang disajikan dengan kualitas premium tapi harga yang murah.Menurut

Ketut Semaradana, S.E., Director Of Operation HardysRetail didampingi Itim Suherman yang dipercaya sebagai Excecu-tive Cheff HardysBakery, mengatakan ada berbagai varian

yang disajikan dalam kondisi fresh mulai dari Roti Abon Superpedas sampai Banana Cheese.

Mbp/ist

BNI LIFE - Rumah Sakit (RS) BaliMéd Denpasar bekerja-sama dengan BNI Life menggelar Health Talk atau Bincang-

bincang Kesehatan di Kantor BNI Renon, Rabu (13/4). Health Talk mengangkat topik utama tentang penyakit kronis

yang dibawakan oleh spesialis penyakit dalam RS BaliMéd dr. Beny Surya Wijaya, M.Bio.Med., Sp.PD. Beny Surya Wijaya mengatakan, selain membahas tentang penyakit

kronis, juga dibahas mengenai pencegahan penyakit demam berdarah yang banyak terjadi saat ini, pencegahan terhadap

infeksi virus HIV dan pengenalan virus lainnya termasuk Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang banyak dida-

patkan di masyarakat kita lantaran pengaruh cuaca yang kurang baik.

Mbp/ist

BRI SEMARAPURA - BRI Kantor Cabang Semarapura memberikan hadiah grandprize satu unit mobil keluarga

pada penarikan undian Simpedes Periode II untuk September 2015, hingga Februari 016.Selain mobil, delapan unit sepeda

motor juga dibagikan kepada nasabah yang beruntungdi periode kedua ini. Pimpinan BRI Kantor Cabang Semarapura

Pamadi Purno Widodo mengungkapkan, hingga Februari 2016 pihaknya telah menghimpun Rp 176 miliar dengan

jumlah penabung mencapai42.563 nasabah yang diundi pada Simpedes Periode II.

Mbp/ist

PENGELOLAAN SAMPAH - Memutus mata rantai per-masalahan sampah dengan penampungan akhir di Tempat

Penampungan Akhir (TPA) Suwung, dibutuhkan kepedulian dan kerja bersama. Saat ini Pemkot Denpasar telah melun-

curkan pengelolaan sampah berbasis lingkungan. Selain itu, Pemkot Denpasar juga mendorong eksploitasi pengelolaan

sampah melalui teknologi di Tempat Penampungan Semen-tara (TPS) menjadi energi gas dan listrik.

Page 26: Majalah Bali Post Edisi 136

L E N S A

Seorang wisatawan berusaha menjaga keseimbangan saat mencoba permainan

Benoa, Nusa Dua. Permainan air ini

atas permukaan air. Permainan ekstrim

MBP/edy

”FLYBOARD”

Page 27: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 2016 27

P E N D I D I K A N

Menindaklanjuti pertemuan dengan BPK, belum lama ini, Dinas Pendidikan, Pe-muda dan Olahraga (Dis-

dikpora) Kabupaten Tabanan kini gencar

Salah satunya, dana Bantuan Operasional

Hal ini diakui Ketua Tim Manajemen BOS Disdikpora Tabanan Dewa Kerta

368 laporan dari jenjang SD dan SMP se-Kabupaten Tabanan, ia harus bertu-gas sampai dini hari bersama 20 orang

puluhan operator BOS dari beragam wilayah pun harus rela mengantre hingga

-tidur menunggu gilirannya sampai dini

sekolah yang wilayahnya cukup jauh

seperti Kecamatan Pupuan, Baturiti dan

Menurut Kerta Wijaya, dalam laporan tersebut setidaknya ada tiga poin yang harus dilaporkan secara terinci yakni belanja pokok, belanja pegawai, barang

cross check,pemahaman sekolah tentang pengelom-

yang belum balancelaporannya sudah balance, biasanya mer-eka membantu operator sekolah lain agar

Sementara itu, Kepala Disdikpora Tabanan Putu Santika menjelaskan,

demikian, ia mengakui masih ada ken-

Dalam memenuhi kekurangan TU,

Hanya saja, masih banyak tenaga kon-trak atau guru pengabdian yang tidak memahami penggunaan program excel yang kini digunakan dalam sistem lapo-

penyajian pembukuan masih lemah dan

sambil mengajar, guru juga bertindak

Salah satu operator dana BOS dari SD di Jatiluwih mengaku dirinya sudah sejak

hingga siang hari ia belum mendapatkan pelayanan karena masih menunggu antri-

Dewi Puspa

Laporan Dana BOS Banyak Salah Posting

MBP/dewi puspa

Page 28: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 201628

O L A H R A G A

Stadion -ator’ dimana fans mengelu-elukan mantan jagoan mereka Francesco Totti. Dan sang pahlawan dengan gayanya yang telah matang membalas sorakan itu

dengan tenang. Jelang ulang tahun ke-40, Totti justru tampil mengejutkan pendukungnya. Disia-siakan klub karena hanya sebagai pemain pengganti, Totti justru meresponnya dengan mencetak gol krusial yang memenangkan Roma 3-2 atas To-rino. Dua gol jelang akhir pertandingan ini tidak hanya menye-lamatkan Roma dari kekalahan namun kian mengamankan klub itu masuk zona Liga Champions dibawah Juventus dan Napoli yan menempati peringkat 1 dan 2 Serie A Liga Italia.

Tidak hanya laga melawan Torino di pekan ke-34 pertengahan April, pemain berjuluk ‘il Re di Roma’ (Raja Roma) itu unjuk gigi jadi pahlawan timnya. Tiga hari sebelumnya, Totti yang juga sebagai pemain peng-ganti, mencetak gol yang menyelamatkan Roma dari kekalahan saat bermain imbang m e l a w a n Atalanta 3-3.

Konon usai pertandingan Totti sempat bersitegang dengan pelatihnya Luciano Spalletti.

Sebelumnya Spaletti mempertanyakan dedikasi Totti pada tim karena tindakannya yang tidak disiplin. Padahal kehadiran-nya amat berpengaruh pada rekan-rekannya baik saat bermain atau tidak. “Totti melaksanakan apa yang saya inginkan di Bergamo (melawan Atalanta). Dia sumber daya yang luar biasa bagi kami,” ujar Spaletti yang bersiap-siap mencoret pemain-pemain yang tak diperlukan un- tuk musim depan. “Mengurus dia memang sulit. Tapi d e n g a n kehadirannya di lapangan, pemain- pemain terlihat termotivasi dan Olimpico ber- p i h a k kepada kami saat dia (Totti) bermain,” lanjutnya.

Bagaimana pemain lain tidak ter-pengaruh, Totti hanya memerlukan waktu 22 detik saja untuk menjebol gawang Torino. Catatan waktunya menjadi yang tercepat bagi se-orang pemain pengganti yang

mencetak gol di kompetisi Serie A.

Pros-es golnya

terjadi den-gan ar t is t ik .

B e r m u l a d a r i tembakan bebas

Miralem Pjanic yang kemudian diarahkan Totti

ke tiang jauh dengan cara menjulurkan kedua kakinya ke udara untuk menjangkau bola.

Sesaat kemudian Roma mendapat hadiah penalti dan Totti mengekskusinya dengan sempurna. Ini menjadi gol Totti ke-303 di semua kompetisi dan ke-247 di Serie A. Jika kontrak Totti tak diperpanjang, maka ia potensial tak bisa memecahkan rekor 274 gol yang dibukukan Silvio Piola yang bermain dari 1929-1954. “Saat kami dalam masalah, Totti adalah solusinya,” tegas Spaletti. Seperti diketahui, Totti hanya mau bermain di Roma saja. Pemain dengan tato gladiator di lengan itu, membela klub tersebut sejak 1992 dan tidak mau pindah ke klub lain. “Masalahnya adalah apa yang diinginkan manajer dan sejarah Totty terdapat serentetan cerita dimana saya selalu menjadi korbannya,” kata mantan pelatih Zenit Saint Petersburg.

Totti yang lahir dan dibesarkan di Roma, dikenal dengan sebutan ‘bandiera’ atau pemain yang fanatik dengan satu tim saja. Tahun ini adalah musim ke-24 di Roma dan perjalanan kariernya ditentukan pada akhir musim ini. “Ini dongeng fantastis,” puji Pjanic pada sosok Totti. “Totti, ya Roma. Jika Anda berbicara tentang Rom, maka anda berbicara tentang Totti,” kata Pjanic kepada Associated Press.

Yudi Winanto

Gladiator di Pengujung Karier

Page 29: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 2016 29

ERA Klitschko telah ber-lalu. Penguasa tinju kelas berat dunia kini berada di tanah Inggris. Setelah Tyson Fury menguasai sabuk WBA super, WBO dan IBO, kini Inggris memiliki juara IBF Anthony Joshua. Sementara pemegang sabuk WBC adalah Deontay Wilder dari AS dan WBA Lucas Browne dari Australia.

Joshua menguasai sabuk IBF dengan meng-KO Charles Martin pada pertarungan di 02 Arena, Lon-don bulan lalu. Kemenangan atas petinju AS itu membuat dia semakin diperhitungkan di kelas ini.

Pemegang medal i emas kelas berat Olimpiade 2012 London itu, menyatakan akan mempertahankan gelar pada 25 Juni mendatang. Namun untuk lawannya, ia belum memutuskan hingga saat ini. “Saya sudah tidak sabar lagi untuk kembali ke atas ring dan mem-pertahankan gelar,” ujar petinju berusia 26 tahun.

Promotornya, Eddie Hearn, pun berencana menggelar laga tersebut di stadion Wembley pada 9 Juli. Untuk menambah tensi pertarungan itu, laga Joshua itu menjadi partai tambahan dari laga ulang antara Fury dan Vladimir Klitschko di kelas WBA dan WBO.

Hearn berpendapat Joshua potensial memper-tahankan gelar melawan Eric Molina atau Dominic Breazeale. Sementara laga ulang melawan Dillian Whyte dijadwalkan akhir tahun ini. Yang juga masuk dalam radar Joshua meliputi Johann Duhau-pas dari Prancis. Duhaupas dimasukan dalam daftar menyusul gagalnya mantan juara dunia Bermane Stiverne masuk dalam ranking 15 IBF.

Molina menempati opsi tertinggi meski tahun lalu ia dikalahkan Wilder. Sementara di posisi kedua adalah Brezeale yang memeiliki rekor tak terkalahkan, laporan Associated Press.

Yudi Winanto

Tak Sabar Pertahankan Gelar

Page 30: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 201630

O L A H R A G A

DI tengah isu impeachment terhadap Presiden Brazil Dilma Rousseff, virus Zika yang merebak di Amerika Selatan dan persiapan yang tak kunjung rampung, Olimpiade 2016 memulai tahapan pent-ingnya. Ritual penyalaaan obor dimulai di reruntuhan kuil Dorik di Olimpia Lama, Yunani Selatan pertengahan April lalu.

Di sebuah kuil yang dibangun pada abad ke-7 Sebelum Masehi dan dulunya dipersembahkan untuk Dewi Hera, proses pengambilan api dilakukan. Aktris Yunani Katerina Lehou berperan sebagai pendeta tertinggi. Ia menggunakan sebuah pa-rabola untuk mendapatkan titik api untuk menyalakan obor Olimpiade. Api dari Dewa Apolo itu kemudian dipakai untuk menyalakan obor yang dibawa Eleftherios Petrounias, pembawa obor pertama dari Yunani.

Tradisi yang digelar di Semenanjung Peloponnese, tempat pertama kalinya digelar Olimpiade pertama kali pada abad ke-7 SM, ini dilanjutkan dengan perarakan obor. Pebolavoli Brazil Giovanie Gavio menjadi pembawa obor kedua untuk di-arak keliling Yunani selama sepekan.

Obor selanjutnya diterbangkan ke Brazil dengan lebih dahulu singgah ke Swiss untuk ditempatkan di Museum Olimpiade di Lausanne. Perjalanan selama 15 pekan itu berakhir di Rio 5 Agustus mendatang.

Pemerintah Brazil menjamin penye-lenggaraan Olimpiade Musim Panas ini berjalan aman dan memuaskan serta tak terganggu dengan persoalan politik negara itu. “Ini akan menjadi pesta gala. Orang-orang akan melupakan semua hal dan fokus pada pertandingan,” ungkap Menteri Olahraga Brazil Ricardo Leyser, kepada Associated Press.

Yudi Winanto

MBP/ap

Ritual penyalaan api untuk obor Olimpiade di kuil Dorik, Yunani. Obor Olimpiade akan diarak keliling Yunani sebelum diterbangkan ke Swiss dan selanjutnya diter-

bangkan ke Brazil untuk dipakai pada upacara pembukaan 5 Agustus mendatang di Stadion Maracana, Rio de Janeiro.

TradisiJelangPesta

Olahraga

Page 31: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 2016 31

USIA muda tidak menjadi pengha-lang bagi Aditia Yoga Pratama untuk tampil pada PON 2016 di Jawa Barat, September mendatang. Meski belum genap 19 tahun, ia berpeluang berlaga di sana setelah dipanggil mengikuti seleksi pembentukan tim sepak bola PON Bali.

Pemain Arema Malang U-21 ini masuk pantauan pelatih kesebelasan PON Bali sebab membela tim Klung-kung pada Porprov Bali 2013 di Den-pasar dan 2015 di Buleleng. ‘’Saya pulang ke Bali usai mengikuti UN,’’ tutur siswa kelas III SMA PGRI 6 Ma-lang ini di Denpasar pekan lalu.

Yoga merasa tertantang menjalani seleksi tim PON Bali. Apalagi rekan setimnya rata-rata lebih senior. Ia bangga bisa bersaing dengan pemain yang usianya lebih tua dan optimis lolos seleksi. Pesepak bola kelahiran Bogor, Jabar, 25 Oktober 1997 ini ingin sekali berkostum tim Bali pada PON 2016.

Yoga hobi main bola sejak kecil ditempa di SSB Arema Malang. Ia sempat pindah ke Bali bergabung dengan SSB Canggu dan berlatih di SSB Bali Soccer Boys (BSB) sambil bersekolah di SMP PGRI 6 Denpasar. Pengalaman berharganya adalah ketika membela Timnas Indonesia U-13 pada turnamen yang diselengarakan yayasan sosial di Singapura pada 2011 silam yang melibatkan tim tuan rumah Sin-gapura, Malaysia, Jepang, Bangladesh, Timor Leste, Kamboja, Thailand, dan Australia.

Tim Indonesia U-13 dibawanya menjadi juara setelah menaklukkan Thailand dengan skor 3-0 di final. Ber-kat penampilan apiknya di Singapura, Yoga yang bermain di posisi gelandang serang direkrut Timnas U-15 dan tim Villa 2.000.

Setamat SMP PGRI 6 Denpasar, Yoga mengadu nasib dengan mengikuti seleksi di Arema Malang. Peserta yang menjalani seleksi mencapai 600 dan yang lolos 23 pemain termasuk dirinya. Meskipun berstatus pemain Arema, ia diizinkan membela tim PON Bali. ‘’Saya dilarang jika membela salah

satu klub,’’ kilahnya.Yoga berharap kompetisi sepak

bola di Tanah Air segera digulirkan, sebab berdampak pada tim nasional. Ia bermimpi turun di kompetisi resmi U-21 untuk kemudian memperkuat timnas. Target jangka panjangnya

adalah merumput di liga-liga Eropa. Pengidola klub Barcelona tertarik dengan kompetisi di Benua Biru karena menyuguhkan teknik dan intelegensia tinggi serta sepak bola bermutu.

Daniel Fajry

MBP/nel

Aditia Yoga Pratama

Aditia Yoga Pratama

Peluang Tampil di PON

Page 32: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 201632

O L A H R A G A

TORABIKA Soccer Champioship (TSC) A dibuka Presiden Joko Widodo di Stadion Mandala, Jayapura, Papua, 29 April. Kompetisi diawali laga tuan rumah Persipura melawan Persija Jakarta. Pertandingan ini merupakan satu dari 306 laga yang akan digulirkan selama satu musim.

Sebanyak 18 klub Indonesia Super League (ISL) ambil bagian dalam TSC A, yaitu Persipura, Persija, Persib Band-ung, Arema Cronus Malang, Sriwijaya FC Palembang, Bhayangkara Surabaya United, Bali United, Persela Lamon-gan, Persegres Gresik, Mitra Kukar, Pusamania Borneo FC, Semen Padang, Madura United, PS TNI, Perseru Serui, Persiba Balikpapan, PSM Makassar, dan Barito Putra Banjarmasin. TSC diluncurkan di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (18/4), dihadiri seluruh pemangku kepentingan termasuk perwakilan dari 18 klub.

Promotor PT Gelora Trisula Semesta (GTS) tidak hanya memutar TSC A, tetapi juga TSC B, Liga Nusantara (klub amatir), kompetisi ISC U-21, dan Piala Soeratin (U-17). TSC B digelar

mulai 30 April diikuti 53 klub Divisi Utama. Kompetisi ini memakai sistem penyisihan grup, delapan besar, empat besar, semifinal hingga final selama delapan bulan.

Digelarnya kompetisi dari level tera-tas hingga terendah membuat sepak bola Indonesia bergairah kembali. Olahraga yang paling banyak peminatnya di Ta-nah Air ini seolah hidup lagi menyusul dibekukannya PSSI oleh Menteri Pe-muda dan Olahraga Imam Nahrawi pada akhir 2014 lalu. Setelah sebelumnya dije-jali oleh sejumlah turnamen, TSC adalah puncaknya mesti tidak memberlakukan sistem degradasi atau promosi.

Dari ke-18 klub kontestan TSC A, PS TNI yang terang-terangan berbicara soal target. Tim yang merger dengan Persiram Raja Ampat dan memilih Stadion Siliwangi, Jawa Barat, sebagai kandangnya ini, mengincar peringkat dua atau runner-up yang dicanangkan Presiden Direktur PT PS TNI Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi di Ja-karta pekan lalu. Target ini termasuk tinggi mengingat 16 lawannya sudah berpengalaman berlaga di ISL. Hanya

Bhayangkara Surabaya United seperti halnya PS TNI menjadi pendatang baru di TSC.

Menurut Edy Rahmayadi, sportivitas menjadi hal utama dalam menjalani perebutan juara di liga nasional. Apa pun yang terjadi nanti pihaknya akan sportif. Kalau pun ada yang tidak sesuai aturan akan ada mekanisme sendiri, bukan karena pihaknya anggota TNI. Terpenting PS TNI turut serta mera-maikan dan membina prestasi sepak bola Indonesia.

Kepala Pelatih PS TNI Eduard Tjong menganggap target tersebut sebagai tantangan yang menarik, bukan beban. Kalau bisa memenuhi itu, dianggapnya sebagai hasil luar biasa. Soalnya, timnya tidak diperkuat pemain asing. Dari 29 pemain yang dimiliki, 23 orang ang-gota TNI dan enam dari PSMS Medan. Legimin Raharjo dipercaya sebagai kapten tim. Rata-rata umur pemain PS TNI adalah 22 tahun. Termuda 19 tahun, sedangkan paling tua Legimin berumur 33 tahun.

Mawa

Pemain PS TNI Wigan-da Pradika (kiri)berebutbola dengan penyerangPersib Sam-sul Arif pada pertandin-gan Piala Bhayang-kara di Sta-dion Si Jalak Harupat,KabupatenBandung,Jawa Barat.

Peserta TSC A

PersipuraPersijaPersibArema CronusSriwijaya FCSurabaya UnitedBali UnitedPerselaPersegresMitra KukarPusamania Borneo FCSemen PadangMadura UnitedPS TNIPerseru SeruiPersibaPSMBarito Putera

Torabika Soccer Championship

PS TNI Usung Target Tinggi

MBP/ant

Page 33: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 2016 33

I P T E K

Seorang teman baik dari Ubud, Gianyar, terpaksa harus terbang ke Singapura untuk menjalani operasi pencangkokan otot pada

pergelangan tangannya. Otot pada perge-langan tangannya itu putus lantaran kena sabetan taji, senjata yang dipasangkan pada ayam aduan saat ada tajen (sabungan ayam) di daerahnya itu. Sebelumnya, dia telah mencoba melakukan cangkok otot di dalam negeri, namun tidak berhasil dan pergerakan pergelangan tangannya tetap terbatas bahkan seperti bengkok.

Itu cerita teman, puluhan tahun yang lalu. Tetapi kini, ternyata operasi pen-cangkokan otot telah berhasil dilakukan di dalam negeri. Bahkan, itu sukses dilaku-kan di Bali, yakni di RSUP Sanglah, Den-pasar. Sebelumnya, RS terbesar di Bali itu juga sukses melakukan operasi cangkok ginjal pertama, operasi EVAR. Dan kini, RSUP Sanglah berhasil melakukan op-erasi Brachial Plexus Injury (BPI).

Operasi BPI adalah operasi yang

dilakukan pada pasien yang mengalami cedera pada anyaman saraf yang ber-sumber dari celah tulang belakang leher ke-5 hingga celah tulang belakang dada ke-1, yang kemudian melewati bagian leher, bahu dan cabang-cabangnya di-distribusikan ke seluruh bagian lengan atas dan bawah. “Serat saraf ini ber-fungsi dalam mengatur fungsi otot-otot dan fungsi perabaan pada lengan. Jika seseorang mengalami cedera serat saraf ini, maka fungsi otot dan rasa raba akan terganggu, baik total maupun sebagian, tergantung dari tingkat cedera saraf yang dialami,” jelas Ketua Tim Bedah Tangan SMF Orthopaedi RSUP Sanglah dr. Made Bramantya Karna, Sp.OT.(K) Hand.

Operasi yang dilakukan 5 Maret lalu itu, dilakukan tindakan berupa free func-tional muscle transfer, yaitu pencangko-kan otot yang diambil dari salah satu otot pada paha kanan pasien, kemudian dis-ambungkan pada bahu hingga ke lengan

bawah. Tujuannya, agar pasien nantinya dapat melakukan sebuah gerakan seder-hana berupa mengangkat bahu, menekuk siku, serta menekuk pergelangan tangan yang bersifat fungsional. “Si Iron Man dari Karangasem pun sekarang sudah menjadi salah satu pasien kami. Dia masih dalam tahap persiapan untuk dilakukan tindakan,” imbuhnya.

Lain lagi dengan pasien perempuan berusia 20 tahun yang mengalami ke-lumpuhan pada lengan kanannya setelah kecelakaan lalu lintas dua tahun yang lalu. Hasil analisis, ternyata pasien terse-but mengalami cedera pada akar saraf di lehernya. “Kita harus berbangga karena saat ini RSUP Sanglah telah memiliki per-alatan dan sumber daya tenaga kerja yang dapat memfasilitasi dilakukannya operasi ini,” imbuh Kepala SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUP Sanglah dr. I Ketut Suyasa, Sp.B., Sp.OT.(K).

Cittamaya

MBP/ist

RSUP Sanglah Sukses Cangkok Otot

Page 34: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 201634

A K T I V I TA S

MBP/ist

BPJS - Keikutsertaan almarhumah Sang Ayu Putu Puspita Dewi pada progam BPJS Ketenagakerjaan dapat membantu meringankan beban keluarga yang ditinggalkan. Almarhu-mah yang sebelumnya bekerja pada perusahaan celuler di Denpasar ini mendapatkan santunan sebesar Rp 94,2 juta

yang diserahkan kepada ahli waris yakni orangtua almarhu-mah. Santunan tersebut diserahkan langsung Kepala Kan-

tor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Bali Denpasar Tonny Isprijanto kepada ahli waris.

MBP/ist

PENGUAT KEBINEKAAN - Dalam ajaran Pancasila bahwa suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) ada-

lah penguat dari kebinekaan Indonesia. Semakin sering masyarakat berbicara SARA, maka sesungguhnya semakin

mendekatkan esensi dari Pancasila itu sendiri. Karena dalam platform Tri Sakti Bung Karno, berbicara tentang keberagaman secara terus-menerus adalah upaya untuk

menghentikan radikalisasi. Demikian diungkapkan Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III saat berpidato

dan menyosialisasikan Piagam Tantular terkait penolakan Bali terhadap Desa Syariah dan Wisata Syariah di hadapan

Warga Kayu Selem (WKS) di Gianyar.

MBP/ist

GRISDA DENPASAR - Siswa dan guru SMP PGRI 2 (Grisda) Denpasar tak pernah berhenti mempersembahkan

prestasi bagi sekolah. Semua prestasi itu ditampilkan dalam liputan khusus Apresiasi Seni yang digelar, Selasa (19/4)

dengan menampilkan 22 jenis esktra di sekolah ini. Di ajang yang disaksikan Ketua YPLP Kota PGRI Denpasar Drs. I

Nengah Madiadnyana, siswa sekolah di Jl. Meduri No. 45 Denpasar ini meraih sejumlah prestasi tingkat daerah dan

regional.

MBP/ist

STIBA SARASWATI - Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing (STIBA) Saraswati Denpasar, dikenal sebagai lembaga

pendidikan tinggi yang konsisten dan seimbang men-jalankan Tri Darma Perguruan Tinggi. Program pengab-

dian masyarakatnya diimplementasikan dalam bentuk bakti sosial (Baksos). Baksos, Jumat (15/4) menyasar warga Desa Kamasan, Klungkung. Sebanyak 490 mahasiswa semester II dan IV Prodi S-1 Sastra Inggris dan Prodi S-1 Sastra Jepang

diterjunkan selama sehari di 11 dusun di Desa Kamasan.

Page 35: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 2016 35

MBP/ist

BNI DENPASAR - Angin segar bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Sebab, PT Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI memastikan telah menurunkan suku bunga ke level 9,95% dari 13,5%, yaitu untuk segmen kredit usaha kecil/ritel atau pinjaman

di bawah Rp 5 miliar. ‘’Langkah ini merupakan bentuk dukungan BNI terhadap program pemerintah untuk

menurunkan suku bunga pinjaman menjadi di bawah 10% atau single digit,’’ kata Pemimpin BNI Kantor Wilayah

Denpasar Risang Widoyoko saat press conference, Jumat (15/4).

MBP/ist

PERTEMUAN RESMI - Perjuangan Senator DPD-RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III untuk

membawa Bali menuju ke panggung dunia kian nyata. Salah satunya dengan adanya pertemuan Senator RI

dengan Lubomir Zaoralek, Menteri Luar Negeri Czech, di Jakarta. Dalam pertemuan resmi tersebut, Senator Gusti

Wedakarna menyampaikan harapannya agar Bali memiliki hubungan yang baik dengan negara Eropa, khususnya di

Eropa Timur, mengingat orientasi anak muda bangsa saat ini masih berfokus di negara macam Eropa Barat, Amerika Serikat, Jepang, Cina, Australia dan negara maju lainnya.

ITS SURABAYA - Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali (PNB) mengikuti

Lomba Tender dengan tema ‘’Tender Cup 3 D’Village 6 Th Edition’’ yang diselenggarakan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur. Lomba tersebut diseleng-

garakan dari 6 Februari – 27 Maret 2016. Keg-iatan ini rutin setiap tahun diselenggarakan oleh ITS. Lomba bertaraf nasional tersebut diikuti 33

tim mahasiswa Teknik Sipil se-Indonesia, baik dari universitas dan politeknik ternama, seperti

ITS, UGM, ITB, UI, Polinema, Unud, PNB dan juga beberapa tim dari universitas lainnya.

BPR LESTARI - Rabu (20/4), pelataran Desa Pakraman Banjar Segara Kuta tampak ramai dipadati para krama banjar. Mereka berkum-pul hendak menyimak dharma wacana yang dibawakan oleh Ida Pedanda Gede Giri Dwija Guna. Dharma wacana ini digelar dengan mengusung tema ‘’Etika Yadnya yang Dikait-kan dengan Tri Kaya Parisudha’’. Dharma wacana ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan BPR Lestari Mebanjar bek-erja sama dengan banjar atau desa adat untuk meningkatkan pemahaman krama banjar terhadap ajaran agama Hindu.

MBP/ist

MBP/ist

Page 36: Majalah Bali Post Edisi 136

36

L I N G K U N G A N

2 - 8 Mei 2016

Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Suwung, Denpasar Selatan, mulai menuai keluhan warga di sekitarnya.

Tumpukan sampah yang menggunung di TPA ini, kini menebarkan bau tak sedap dan tercium sampai ke jalan. Buktinya, beberapa waktu lalu warga setempat telah melakukan aksi protes agar TPA dipindahkan.

Klian Adat Pesanggaran Wayan Widiada mengatakan, masyarakat selama ini sudah mentoleransi masalah TPA itu. Mereka sudah sering mengeluh terkait persoalan yang dipicu tumpukan sampah tersebut. TPA yang berada di Suwung, Denpasar Selatan itu dikeluhkan warga, dipicu bau tak sedap yang keluar dari tumpukan sampah di ka-wasan itu. Warga di sekitar wilayah itu yakni Pesanggaran sudah merasa tidak nyaman lagi. Bahkan, dalam rapat banjar (parumanagung Banjar) per 7 Februari lalu, warga menyampaikan keluhan tersebut. Warga pun akhirnya menyatakan sikap supaya Pe-merintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) segera merealisasikan pengolahan sampah di TPA.

Menyikapi masalah itu, Pemda Sarbagita

(Denpasar, Badung, Gainyar dan Tabanan) telah memutuskan empat rumusan. Dalam rapat Pemda Sarbagita yang dipimpin Wakil Wali Kota Denpasar I G.N. Jaya Negara yang juga Ketua Forum Komunikasi (Forkom) Pemda Sarbagita, mengeluarkan solusi yakni memutus kontrak PT NOEI. Keputusan lainnya, yakni akan mengambil empat rumusan langkah strategis penan-ganan TPA Suwung.

Di sisi lain, saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang datang ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan menyatakan keinginannya untuk mengelola sampah di TPA Suwung. Perusahaan yang datang antara lain dari Tiongkok, Korea, dan Austria dengan membawa teknolog-inya masing-masing. Namun, sama-sama menawarkan energi listrik dari pengola-han sampah. Terkait hal itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menya-takan pada prinsipnya ia setuju sepan-j a n g

dilakukan dengan sungguh-sungguh. “Dari segi teknologi, semuanya bagus ka-

lau menurut saya dan di negeri dia pun sudah dipraktikkan. Tetapi sekarang persoalannya, dia kan harus jual listriknya. Ini hitungan-nya hitungan bisnis, harus jual listriknya ke mana? Ke PLN, harganya enggak cocok,” ujar Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Press Room Hu-mas Pemprov Bali.

TPA Suwung Tebar Bau Tak Sedap

Page 37: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 2016 37

Pastika menambahkan, PLN hanya berani membeli seharga 9 sen per kWh. Sedangkan biaya produksi atau operasional mencapai 12 sen per kWh. Itu pun tidak mungkin dijual 12 sen, tetapi paling sedikit 15 sen sampai 20 sen. Kalau PLN membeli mahal lalu menjual murah, dirinya mempertanyakan siapa yang akan mensubsidi. Persoalan inilah yang

sampai

sekarang belum mendapatkan titik temu. “Investasi itu kalau harga jualnya cukup. Investasi itu kan harus pakai duit, emang pakai engkah (napas, red)? Dan ini tidak ada charity, tidak ada belas kasihan, tetapi bis-nis,” katanya. Pastika menyebutkan, nilai in-vestasi pengelolaan sampah di TPA Suwung tergolong mahal, mencapai Rp 1 triliun. Se-lain mengharapkan investor, pihaknya juga sedang memperjuangkan agar pemerintah

pusat mau membantu. Dengan demikian, pengolahan sampah menjadi lis-

trik bisa langsung dilakukan pemerintah. Begitu juga

keuntungan yang didapat dari

menjual listrik, langsung masuk ke pemer-intah.

Pastika menyebutkan, Pemprov Bali sudah memberi masukan agar pemerintah Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan) mencabut kerja sama dengan PT NOEI terkait pengelolaan sampah di TPA Suwung. Sebab, energi listrik yang dijan-jikan dari pengelolaan sampah di sana tak kunjung terealisasi. Pencabutan kerja sama saat ini sedang dibahas dengan hati-hati karena ada produk hukum berupa perjan-jian antara pemerintah Sarbagita dan PT NOEI. Sementara Pemprov Bali, tidak boleh mencabut karena tidak menjadi para pihak dalam kerja sama tersebut. “Kita sudah beri masukan, minta supaya mereka (pemerintah

Sarbagita - red) mencabut. Jadi, yang harus duduk itu mer-

eka dengan PT NOEI, bicara,” jelasnya.

Asmara/Rindra

MBP/edi

Page 38: Majalah Bali Post Edisi 136

P A R I W I S A T A

2 - 8 Mei 201638

Indonesia memiliki gunung api terbanyak di dunia. Saat ini Indonesia memiliki 127 gunung api aktif. Sejarah letusan beberapa gunung api di Indonesia memberikan dampak

perubahan geologi, muka bumi, sosial budaya dan peradaban yang luar biasa. Salah satunya adalah letusan gunung api Batur, Kintamani, Bangli, Bali yang membentuk Kaldera yang sangat luas. Bahkan, kawasan Kaldera Gunung Batur terbentuk sekitar 20-an ribu tahun yang lampau ini mendapat perhatian UNESCO (Organisasi Pendidikan, Keil-muan, dan Kebudayaan PBB).

Kaldera yang terbentuk karena runtuhnya atau merosotnya permukaan tanah dan bebatuan ke perut Bumi karena kosongnya kantung magma di bawah gunung berapi ini mulai terancam dengan maraknya aktifitas penambangan pasir ilegal. Penambangan pasir tersebut telah menimbulkan kerusakan lingkungan di sekitar areal geopark, karena hampir sekitar 500 truk pasir beroperasi setiap harinya mengangkut pasir dari kaldera tersebut untuk kepentingan ekonomi.

Dalam kurun waktu beberapa bulan, jumlah galian justru bertambah. Padahal, pemberian im-bauan dari instansi terkait sudah sering dilakukan. Jika kondisi ini terus berlanjut, dikhawatirkan warisan geologi akan semakin rusak. Berdasarkan pantauan dilapangan pada Februari 2015, luas galian C mencapai 64 hektar. Saat pemantauan kembali dilakukan pada Desember, luasnya men-jadi 70 hektar dan tersebar di 23 titik. Terkait dengan kedalaman galian, disampaikan ada yang mencapai sekitar 25 meter. “Galian C semakin me-luas. Bertambah enam hektar,” ujar Kepala Badan Lingkungan Hidup Bangli, I Made Alit Parwata.

Lanjut dia, sekitar 60 are bekas galian C sudah ditanami cabai dan beberapa jenis sayur lainnnya. Meskipun demikian, apa yang menjadi temuan saat pemantauan akan tetap disampaikan ke pemerintah provinsi dan diharapkan bisa ditindaklnjuti. “Saat kami turun, bekas galian sudah ada yang ditanami cabai dan sayur lainnya,”katanya.

Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, M.R. Karliansyah, dalam keterangan pers menyampaikan, bahwa untuk menyelamatkan kawasan kaldera di geopark saat ini Kementerian LHK segera berkoordinasi dengan pemerintah provinsi Bali dan kabupaten Bangli un-tuk mengkaji dan mencarikan solusi yang tepat.

“Jika penambangan ini tidak dihentikan, keru-sakan kawasan geopark (di Gunung Batur) akan semakin parah, dan ada kemungkingan statusnya sebagai geopark akan dicabut lagi oleh UNESCO. Hal ini tentu akan merugikan bangsa Indonesia, dan merugikan Bali sendiri,” ungkap Karlian-syah seraya menambahkan, jika status Geopark Kaldera Gunung Batur sebagai jaringan geopark dunia dicabut, potensi daerah wisata di Bali akan berkurang.

Pemerintah Kabupaten Bangli juga berupaya kerusakan tersebut dengan membentuk Badan Oto-rita untuk mengelola kawasan pariwisata Geopark Kintamani. Sebagaimana yang direncanakan, Ba-dan otorita yang melibatkan 15 desa tersebut diben-tuk untuk mengatasi segala persoalan pariwisata yang menumpuk di kawasan Kintamani.

Bupati Bangli Made Gianyar saat ditemui men-gakui bahwa pengelolaan pariwisata di Kintamani saat ini belum baik. Dahulu ketika pariwisata Kintamani dikelola yayasan, kondisinya diakui Gianyar sangat bagus. Tetapi setelah pengelolaan oleh yayasan dicabut dan pengelolaanya diser-ahkan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), kondisi pariwisata di Kintamani menurun.

Atas kondisi tersebut, pihaknya memandang perlu dibentuk badan otorita. Selain mengelola pariwisata, nantinya badan otorita yang bakal dibentuknya tahun ini juga akan bertanggungjawab pada kebersihan, keamanan termasuk infrastruktur. Sebagaimana komitmennya, payung hukum badan otorita sementara yakni berupa Perbup (peraturan bupati) akan ditandatangani dalam 100 hari kerja pertamanya.

Selain membentuk badan otorita, pihaknya juga bakal membangun tourist information centre/TIC (pusat informasi pariwisata) untuk melengkapi informasi tempat wisata di Bangli. Tak hanya berisi informasi mengenai geopark, TIC tersebut juga berisikan semua potensi wisata di Bangli. Swasrina/Sosiawan

Penambangan pasir telah menimbulkan kerusakan lingkungan di sekitar areal geopark, karena hampir

sekitar 500 truk pasir beroperasi setiap harinya meng-angkut pasir dari kaldera tersebut untuk kepentingan

ekonomi.

Selamatkan Geopark Kintamani dari Ancaman UNESCO

Page 39: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 2016 39

MBP/dok

Page 40: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 201640

A K T I V I T A S

Raih sukses dengan menginformasikan kegiatan/usaha, tanggung jawab sosial pe-rusahaan (CSR), peluncuran produk, dan promosi lainnya melalui rubrik Event dengan

menghubungi bagian Iklan Bali Post - (0361) 225764. Penyampaian materi dilakukan dua minggu sebelum penerbitan.

Mbp/ist

HUT GIANYAR - Pawai budaya yang digelar, Sabtu (16/4) lalu serangkaian hari jadi ke-245 Kota Gianyar berlangsung

semarak. Peserta pawai dari tujuh kecamatan dan satu sekolah mendapat sambutan hangat dari ribuan penonton yang me-

madati Lapangan Astina Gianyar. Pawai budaya dibuka Bupati Gianyar A.A. Gde Agung Bharata, ditandai dengan pemukulan kulkul pada Sabtu sore sekitar pukul 15.00 wita, di Open Stage Balai Budaya Gianyar. Para peserta pawai menampilkan kes-

enian sesuai potensi kecamatan dengan mengambil tema besar “Inspirasi Bunga dan Buah Nusantara”.

Mbp/ist

WABUP GIANYAR - Besarnya perhatian dan kasih sayang Wakil Bupati (Wabup) Gianyar I Made Mahayastra, terhadap

masyarakat memang tidak diragukan lagi. Seperti Jumat (15/4), ia menyerahkan bantuan dua kursi roda dan paket

sembilan bahan pokok (sembako) kepada penyandang disabili-tas, yakni I Wayan Dana (70) dan Ni Ketut Kemul asal Banjar

Sapat Desa Tegallalang.

Mbp/ist

STIKI INDONESIA - Delapan tahun sudah STIKI Indonesia hadir bersama masyarakat. Dalam usia dini, STIKI Indonesia

menjadi kampus idaman yang selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi mahasiswa dan masyarakat pada umumnya. STIKI hadir di tengah masyarakat, bersama masyarakat mem-bangun kecerdasan bangsa yang berpangkal pada tradisi dan

budaya Indonesia dalam balutan teknologi komputer. Wajar bila mahasiswa STIKI sangat mencintai kampusnya.

Mbp/ist

DESA BEDULU - Serangkaian karya Panca Wali Krama di Pura Samuan Tiga, Bedulu, Gianyar, yang jatuh pada 20

April medatang, pada Senin (18/4) dilaksanakan upacara ma-pakelem di Pura Segara Ulundanu Batur, Kintamani. Upacara yang mengambil tingkatan utamaning utama tersebut berlang-

sung hikmat dan khusuk. Upacara mapekelem dilaksanakan krama Desa Adat Bedulu didampingi krama dari Desa Pakra-

man Batur.

Page 41: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 2016 41

Mbp/ist

GRAPARI RENON - GraPARI Renon yang berlokasi di Jalan Raya Puputan, Nomor 33 Renon Denpasar, Senin

(18/4) telah resmi beroperasi. Pusat pelayanan pelanggan yang sebelumnya berlokasi di Jalan Gunung Agung tersebut

menyediakan beragam layanan digital lifestyle (DigiLife) Telkomsel, termasuk layanan berbasis 4G Long Term Evolu-tion (LTE). GM Sales Regional Bali Nusra Ihsan mengung-

kapkan, keberadaan GraPARI Renon ini berkat sinergi yang baik dengan Telkom sebagai induk perusahaan.

Mbp/ist

BUPATI KARANGASEM - Dalam rangka mendukung pro-gram 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Karangasem,

Dinas Peternakan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karan-gasem menggelar “Kegiatan Terpadu Perternakan dan Perika-

nan” di Banjar Tenganan Dauh Tukad, Kecamatan Manggis, Karangasem, Jumat (15/4). Kegiatan ini dibuka langsung

oleh Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri, didampingi Sekda Karangasem beserta jajaran SKPD terkait.

Mbp/ist

BPPD BALI - Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bali semakin gencar melakukan pemasaran dan promosi wisata di

periode kuartal pertama 2016 ke luar negeri, khususnya negara Cina. Cina menjadi sasaran utama promosi pariwisata Indone-

sia. Sebab, melihat potensi dari negeri bambu ini yang warga negaranya kerap berwisata ke luar negeri, salah satunya IT & CM

Cina (Incentive Travel & Conventions, Meetings), pada 6-8 April 2016 di Shanghai, Tiongkok.

Mbp/ist

GMIS - Gandhi Memorial Indonesian School (GMIS) meng-gelar pertunjukan seni di Play Area sekolah setempat, Sabtu (16/4) malam. Pengisi acara merupakan siswa-siswi Middle

Years Programme (MYP) atau setingkat SMP. Mereka me-mentaskan cerita tentang Julius Caesar karya William Shake-

speare. Tepatnya tentang tragedi pembunuhan jenderal perang sekaligus politikus Romawi itu. Kepala Sekolah GMIS Ms.

Jaba Biswas mengatakan, dalam setahun ada empat pertunju-kan seni yang digelar sekolah pimpinannya.

Page 42: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 201642

H I B U R A N

ALBUM terlaris Adele “25” telah me-nambahkan pemasukan 43 juta dolar AS pada total kekayaan penyanyi kelahiran London itu. Dengan demikian dia me-muncaki daftar musisi 30 tahun ke bawah nan kaya raya versi surat kabar Sunday Times, Young Musicians 2016.

Hit itu dirilis ke seluruh dunia Novem-ber silam untuk menjadikan penyanyi berusia 27 tahun ini mengumpulkan kekayaan sebesar 85 juta pound dan mengereknya ke posisi 30 daftar penyanyi dan komponis terkaya di Inggris Raya dan Irlandia pada 2016.

Paul McCartney memuncaki daftar

musisi terkaya ini dua tahun berturut-turut, dengan 760 juta pound setelah tahun lalu mendapat tambahan 30 juta pound.

Setelah McCartney, disusul komponis Andrew Lloyd Webber dengan 715 juta pound, sedangkan Rolling Stones menjadi band paling kaya di Inggris Raya dan Irlandia dengan mengoleksi kekayaan senilai 630 juta pound.

Grup band asal Irlandia U2 yang ke-kayaannya melonjak menjadi 500 juta pound dari 431 juta pound, adalah grup rock paling banyak menangguk pemasu-kan tahun lalu setelah berhasil menjual

1,29 juta tiket senilai 66 juta pound untuk 76 konser.

Penyanyi/penulis lagu Ed Sheeran meloncat lima tingkat untuk membuatnya menjadi penyanyi muda terkaya setelah Adele dengan mengumpulkan kekayaan90 juta pound.

Sedangkan di antara musisi yang turun peringkat adalah Cliff Richard yang turun empat tingkat kendati mendapatkan tam-bahan pemasukan 3 juta pound. Dua be-kas anggota band Oasis --Noel dan Liam Gallagher--malah turun kekayaannya sampai 12 juta pound sehingga terlempar tujuh tingkat, demikian Reuters. (kmb)

Adele

Musisi Muda Terkaya di Inggris

MBP/rtr

Page 43: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 2016 43

MBP/rtr

MEMAKNAI Hari Kartini bagi aktris dan pe-nyanyi Krisdayanti bukan hanya sebuah seremoni. Ibu dua orang putra dan dua orang putri itu melihat karakter Kartini patut ditiru, dan diimplementasi-kan dalam kehidupan sehari-hari.

“Bagi saya sebetulnya 21 April bukan hanya seremonial, tapi kita melihat sosok Kartini setiap tahun umur kita semakin dewasa, pemahamannya juga semakin besar, ternyata betapa besar keinginan Kartini untuk maju,” kata Krisdayanti, saat ditemui baru-baru ini, di Jakarta.

Lebih jauh, saat ini dia melihat, semangat Kartini ada pada perempuan-perempuan masa kini, bahkan lintas generasi, dan dari berbagai penjuru negeri. Salah satunya dia menyebut aktivis perempuan asal Pakistan, Malala Yousafzai.

“Sekarang ada Malala di Paskitan, di usianya yang 16 tahun sampai dia ditembak Taliban karena dia menyuara-kan keinginannya pada dunia agar di negaranya perempuan bisa sekolah,” ujar Krisdayanti.

“Jadi, upaya itu bisa dilakukan oleh semua perempuan di dunia, sama seperti perempuan di Indonesia. Walaupun mer-eka jadi isteri, mereka mencari tambahan dengan bekerja mencari uang, mereka sudah menjadi pahlawan buat dirinya, buat rumah dan keluarganya,” sambung dia.

Jebolan ajang tarik suara Asia Bagus itu tak memungkiri dan menganggap wajar jika hampir semua perempuan saat ini, terutama yang berada di kota besar, bekerja dikarenakan himpitan ekonomi. Di saat itulah, menurut dia, dibutuhkan pengertian suami.

“Karena bohong kalau semua wanita di kota-kota maju enggak bekerja, suami dan isteri dua-duanya kerja saja kadang masih kurang,” kata perempuan yang akrab disapa KD itu. “Suami merasa tidak dihargai karena harus bergantian menjaga anak dengan isteri, jadi kita semua era globalisasi harus satu, sal-ing mendukung,” lanjut dia.

Lebih lanjut, dia berpesan agar seluruh perempuan dapat menjadi pahlawan setidaknya untuk dirinya sendiri. (kmb)

Krisdayanti

MEMAKNAIKARTINI

Page 44: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 201644

B U D A Y A

Dalam menggelar upacara piodalan di pura, masyarakat Hindu di Bali biasanya sela-lu diiringi gamelan, kidung

maupun suara genta. Tidak demikian halnya dengan di Pura Dalem Umbalan di Desa Yangapi, Kecamatan embuku, Bangli. Piodalan dilangsungkan den-gan suasana yang sangat hening.

Warga yang memasuki areal jeroan pura pantang untuk berbicara. Pan-tangan ini tidak hanya berlaku saat piodalan, namun juga pada hari-hari biasa. Pemangku yang memimpin jalannya piodalan hanya akan nganteb

wewantenan dengan puja yang dilon-tarkan di dalam hati. Begitu juga saat menginstruksikan warganya untuk melakukan panca kramaning sembah,pemangku hanya akan memberikan arahan dengan menggunakan kode atau bahasa isyarat yang sebelumnya sudah dipahami warganya.

Tokoh masyarakat desa setempat, Nyoman Sutami menuturkan, adanya pantangan untuk berbicara di Pura Dalem Umbalan, khususnya di areal jeroan (utama mandala) memang sudah menjadi tradisi masyarakat sejak dahu-lu kala. Tradisi ini diperkirakan sudah

diwariskan sejak pura tersebut mulai dibangun. “Khusus di jeroan, warga pantang bersuara. Semua komunikasi hanya dilakukan dengan menggunakan kode atau bahasa isyarat,” terangnya.

Warga hanya boleh berbicara, lanjut Sutami, jika telah berada luar jeroan, seperti di jaba tengah ataupun di jaba sisi. Adanya pantangan warga berbicara di dalam areal jeroan karena adanya kepercayaan yang menyebutkan bahwa Ida Batara yang berstana di Pura Dalem Umbalan tidak senang dengan suara berisik. Siapapun yang masuk dilarang untuk berbisik apalagi berbicara.

Piodalan di Pura Dalem Umbalan

Pantang Bicara di Areal Utama Mandala

MBP/Budarsana

Pura Dalem Umbalan

Page 45: Majalah Bali Post Edisi 136

452 - 8 Mei 2016

Sutami juga mengatakan, upacara piodalan di pura ini biasanya digelar pada tengah malam, sekitar pukul 24.00 wita. “Dan piodalan akan mulai dilaksanakan setelah terdengar suara duen Ida Batara Dalem yang berupa gadagan,” ujarnya.

Warga setempat sangat memper-cayai hal itu. Jika ada yang berani melanggar, maka petaka akan segera menimpa mereka. Sebab hal ini sudah dibuktikan dengan beberapa kejadian yang sempat menimpa warga Umbalan. “Kira-kira setahun yang lalu sempat ada warga yang meninggal ketika se-dang melaksanakan gotong royong di jeroan pura. Ketika itu warga tersebut melanggar pantangan yang berlaku di pura,” ucapnya.

Padahal, jelas Sutami, warga itu sudah mengetahui pantangan tersebut, namun ia tetap berbicara. Tak lama

kemudian dia langsung meninggal di areal pura. Padahal ketika itu yang dia bicarakan bukan soal yang jelek-jelek. Kejadian yang menimpa warganya sep-erti itu, kata Sutami tidak hanya terjadi saat itu saja. Setidaknya kejadian itu sudah terjadi sekitar dua kali. “Adanya kejadian itu membuat warga setempat patuh terhadap pantangan yang berlaku di pura itu,”ceritanya.

Selain pantang untuk berbicara, di Pura Dalem Umbalan ini juga berlaku kepercayaan lain. Warga yang tanpa sengaja meninggalkan barangnya di je-roan pura, maka barang itu tidak boleh diambil saat hari itu juga, melainkan diambil saat piodalan digelar kembali (enam bulan kemudian).

Dulu, saat upacara piodalan selesai sempat ada salah satu warga yang saab-nya (tudung saji) secara tidak sengaja tertinggal di dalam pura.

Ketika si pemilik berusaha mengam-bilnya kembali ke dalam areal pura, si pemilik saab dibuat sangat terkejut. Saab yang terbuat dari anyaman ental itu dilihatnya berubah menjadi seekor ular yang menggulung. Sontak mem-buatnya ketakutan dan tidak berani mengambilnya.

Pernah juga ada warga yang hendak mengambil benda yang tertinggal di jeroan pura keesokan harinya. Akan tetapi saat hendak diambil benda yang dimaksud justru tidak kelihatan. Pada-hal dia ingat betul dimana posisi benda miliknya tertinggal. “Saat upacara piodalan enam bulan kemudian, benda itu ditemukan. Warga desa ini percaya, sehingga patuh dan selalu taat.

Budarsana

Mbp/ist

DEWAN BADUNG - Dewan Badung terus menyempurna-

kan rancangan perda (ranperda) tentang rencana induk

pembangunan kepariwisataan daerah (Rippda) Kabupaten

Badung. Bahkan, Selasa (19/4) Panitia Khusus (Pansus) Ran-

perda Rippda melakukan penyerapan aspirasi ke masyarakat

Badung, kususnya para komponen pariwisata Kabupaten

Badung untuk menyelaraskan pembentukan ranperda yag

akan digunakan selama 15 tahun tersebut.Wakil Ketua DPRD

Badung Nyoman Karyana didampingi Ketua Pansus Ran-

perda Rippda IGusti Anom Gumanti mengungkapkan, tujuan

dari penyerapan aspirasi ini adalah untuk menggali masukan

dari sejumlah komponen masyarakat.

Mbp/ist

SENDRATARI KOLOSAL - Pesta Kembang Api dan pemen-

tasan Sendratari kolosal warnai Puncak peringatan Hari Jadi

Kota Gianyar (HJKG) ke-245. Pementasan sendratari kolosal di

panggung terbuka Balai Budaya Gianyar, Selasa (19/4) malam,

mampu menghipnotis ribuan penonton yang memadati areal

lapangan Astina Raya.Sendratari dengan lakon “Sumantri

Pramada” melibatkan 400 penari dengan menampilkan konsep

estetis sendratari sebagai dramatari modern dalam bentuk tari

berlakon.

A K T I V I T A S

LAPORAN

Page 46: Majalah Bali Post Edisi 136

A K T I V I T A S

2 - 8 Mei 201646

Mbp/ist

BANTUAN - Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Suma-

tri bersama Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa

didampingi Sekdakab Karangasem I Gede Adnya Mulyadi

beserta Kepala SKPD di jajaran Pemkab Karangasem, Sabtu

(16/4) pagi usai kegiatan senam jantung sehat di Desa Tauka,

Abang, menyerahkan bantuan kemanusiaan Rp 5 juta yang

diterima Wayan Sumardana alias Tawan.

Mbp/ist

SERIKAT PEKERJA - Komite III DPD-RI Bidang Tenaga Kerja, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III mendukung

segala upaya dari pembentukan Serikat Pekerja di setiap perusa-haan di Bali, khususnya perusahaan menengah ke atas, mengin-

gat UU melindungi kepentingan kaum pekerja. Apalagi Bali yang dipenuhi oleh perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata.

Kerap terjadi perselisihan manajemen dengan karyawannya, utamanya pribumi Bali. Dan pembelaan terhadap karyawan orang

Bali terus digelorakan oleh Senator Wedakarna, salah satunya mendukung keberadaan Serikat Pekerja Mandiri (SPM) dalam

meresmikan unit–unitnya di tiap perusahaan pariwisata di Bali.

Mbp/ist

PKK SESETAN - Ketua Umum Tim Penggerak (TP) PKK Pusat Ny. Erni Guntarti Tjahjo Kumolo menyampaikan

apresiasi terhadap inovasi penanganan kebersihan yang dilakukan PKK Kelurahan Sesetan. ‘’Saya lihat PKK Kelu-rahan Sesetan telah melaksanakan 10 program pokok PKK

terutama dalam lingkungan bersih dan sehat (LBS),’’ ujar Ny. Erni Guntarti Tjahjo Kumolo saat menghadiri penilaian LBS tingkat nasional di Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar

Selatan, Kamis (14/4).

Mbp/ist

BIDANG KESEHATAN - Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri mengatakan pada zaman dahulu peranan dukun

(balian) yang membantu persalinan, sangat penting. Merekalah cikal bakal bidan zaman kini. Dia sendiri mengakui ibunya

dulu melahirkannya dibantu balian.Kini, ketika sumber daya manusia bidang kesehatan sudah lebih maju, peranan dukun

beranak perlahan digantikan bidan. Bidan kini menjadi ujung tombak menolong ibu hamil sampai melahirkan.

Page 47: Majalah Bali Post Edisi 136

472 - 8 Mei 2016

Mbp/ist

BRI MENGWI - Nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Mengwi Kanca Gatsu I Made Suhartana berhasil meraih hadiah mobil Suzuki Ertiga. Hadiah tersebut diraih pada

acara Penarikan undian Simpedes Semester II Tahun 2015, Rabu (20/4) di Wantilan Desa Adat Munggu. Selain grand-

prize berupa satu buah mobil Suzuki Ertiga, juga disediakan hadiah berupa 6 sepeda motor Honda Supra 125 CW, 6 sepeda

motor Honda Beat F1 110, 6 sepeda motor Honda Beat F1 POP CW dan lainnya.

Mbp/ist

HUT KOTA GIANYAR - Hari jadi Kota Gianyar ke-245 yang mengambil tema ‘’Inspirasi Bunga dan Buah Nu-

santara’’ dapat dijadikan pijakan awal sebagai momentum mengembangkan dan memunculkan segala jenis potensi bunga dan buah yang dimiliki Kabupaten Gianyar agar

mampu bersaing dengan produk nasional maupun impor. Implikasinya akan berdampak terhadap kesejahteraan

masyarakat desa, sehingga terciptanya SDM yang berkuali-tas. Hal itu diungkapkan Bupati Gianyar Anak Agung Gde

Agung Bharata, Selasa (19/4).

Mbp/ist

DPRD BADUNG - Setelah melalui pembahasan, Laporan

Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Badung tahun

2015 mendapat rekomendasi dari DPRD Badung. Rekomendasi

atas LKPJ ini dituangkan dalam Keputusan DPRD Badung No.

23 tahun 2016. Hal tersebut terungkap saat Sidang Paripurna

DPRD Badung, Rabu (20/4) di Ruang Sidang Utama Gosana

Kantor DPRD Badung, Puspem Badung. Sidang dipimpin Ketua

DPRD Badung Putu Parwata serta dihadiri Bupati Badung I

Nyoman Giri Prasta, Wabup I Ketut Suiasa.

Mbp/ist

PEMKAB BADUNG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab)

Badung melakukan kerja sama (MoU) di bidang Koperasi

dan UKM dengan Ikatan Notaris Indonesia (INI) Daerah

Badung dan dua lembaga pendidikan yakni Universitas

Prasetiya Mulya Jakarta dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

(STIE) Triatma Mulya. Kerja sama ini dituangkan dalam

penandatanganan MoU yang dilakukan Bupati Badung I

Nyoman Giri Prasta bersama perwakilan dari INI Daerah

Badung, Universitas Prasetiya Mulya Jakarta dan STIE

Triatma Mulya di Puspem Badung, Jumat (15/4).

Page 48: Majalah Bali Post Edisi 136

T R A D I S I

2 - 8 Mei 201648

Warga saling pukul dengan pelepah pisang. Mereka tak merasa sakit, apalagi den-dam. Itu dilakukan dalam

tradisi Aci Tatebahan sebagai ungkapan rasa syukur atas karunia Tuhan. Warga Desa Adat Bugbug, Karangasem me-lestarikan tradisi tersebut hingga kini. Warga setempat kembali melakukan AciTatebahan, Selasa (19/4) lalu.

Ritual tatebahan dilaksanakan setiap tahun sekali, bertepatan dengan rahinaPurnama sasih Jhista nuju beteng.Klian Desa Adat Bugbug Wayan Mas Suyasa, mengatakan prosesi ritual tate-

bahan dilakukan oleh krama laki-laki baik tua maupun muda. Seluruhnya dipusatkan di Pura Desa Bale Agung pada pagi hari.

Sebelum pelaksanaan ritual ini, setiap krama Desa Adat Bugbug me-nyiapkan perlengkapan yang diper-lukan. Seperti pelepah pisang (papah biu) sebanyak satu ikat kurang lebih berisi 5 batang. Selain itu krama juga menyiapkan kayu bakar, kelapa, ketela pohon (singkong), sayuran, kacang-kacangan dan perlengkapan lainnya. Segala perlengkapan ini akan diolah menjadi gibungan, dengan olahan

masakan tradisional yang terdiri atas singkong (sebagai pengganti nasi), sayuran, urab, kacang-kacangan, serta masakan tradisional lainnya. Semua bahan makanan diolah dari bahan non beras, karena saat ritual ini digelar, warga mensyukuri atas karunia Tuhan kepada warga berupa hasil bumi di ladang yang melimpah.

Perlengkapan dibawa pagi hari ke mas-ing-masing banjar adat yang terdiri dari 12 banjar adat yaitu Banjar Adat Bancingah, Madya, Puseh, Garia, Segaa, Baruna, Dukuh Tengah, Dharma Laksana, Celuk Kangin, Celuk Kauh, Asah, dan Samuh.

“Aci Tatebahan”

Ungkapan Rasa Syukur

Page 49: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 2016 49

Kemudian krama yang laki-laki se-cara langsung ngayah bersama-sama di masing-masing banjar adat, menyiap-kan perlengkapan dan gibungan yang berupa masakan tradisional dengan ba-han pokok berupa ubi perahu (sebagai pengganti nasi), berisi sayuran, urap, lawar kacang dan masakan tradisional lainnya.

Setelah semuanya disiapkan, olahan tersebut lebih dulu dipersembahkan/dihaturkan sebagai sesajen. Kemudian krama yang ikut ngayah bersama-sama magibung menikmati makanan tradis-ional tersebut. “Uniknya, di sini adalah gibungan/makanan yang dihidangkan tanpa nasi dan daging, hanya berupa ubi, sayuran, urap, dan lawar kacang. Tradisi ini seolah-olah mencerminkan suatu kesederhanaan masyarakat kami,” kata Mas Suyasa.

Setelah prosesi itu, warga berduyun-duyun mendatangi Pura Bale Agung

sebagai tempat prosesi upacara. Se-mentara para petugas /prajuru desa menyiapkan segala perlengkapan untuk prosesi upacara. Nah, di sinilah adegan pukul memukul antara dua petarung dengan memakai pelepah pisang ter-jadi. Prosesi ini dilakukan secara adil dan bergiliran antar lawannya den-gan diiringi musik gamelan. Namun, sebelum dilaksanakan, para peserta diperciki tirta dengan mengenakan busana pakaian adat tanpa memakai baju. Sesuai aturan, bagian tubuh yang boleh dipukul hanyalah pada bagian punggung sampai leher.

Selain bentuk rasa syukur, tradisi ini juga sebagai penolak bala dan penolak wabah penyakit. Terlebih, belakangan banyak warga menjadi korban wabah demam berdarah. Bahkan, warga meya-kini pelepah pisang yang dipukulkan di punggung juga bisa menyembuhkan suatu penyakit. Secara tidak langsung,

ritual ini juga dapat memupuk rasa per-saudaraan antar warga. Karena meski awalnya saling memukulkan pelepah pisang, tetapi warga tidak boleh me-nyimpan dendam. “Ungkapan rasa syukur tak boleh ada dendam. Tidak sakit, malah nanti badan tambah segar bugar,” kata salah satu warga, Komang Purna.

Selain dilaksanakan setiap tahun, tradisi ini juga kerap diadakan dalam serangkaian aci besar di Desa Adat Bugbug. Seperti aci gumang, di mana aci ini melibatkan masyarakat yang memiliki hubungan historis, yang dikenal dengan sebutan krama catur desa (Bugbug, Jasri, Bebandem, dan Ngis (Manggis). Selain itu, juga pada saat Usaba Kaja yang melibatkan masyarakat Datah. Tujuannya, adalah menjalin rasa persaudaraan.

Bagiarta

MBP/gik

Warga saling pukul dengan pelepah pohon pisang saat aci tatebahan.

Page 50: Majalah Bali Post Edisi 136

2 - 8 Mei 201650

P R O P E R T I

ARSITEKTUR rumah dan tempat usaha di Bali dimeriahkan dengan desain dari bahan bambu. Tak kalah dengan kayu, bambu juga bisa per-mak menjadi berbagai dekorasi dan pelengkap bangunan yang indah serta klasik. “Rumah bambu memiliki nilai estetika yang tinggi. Lihatlah ban-gunan gazebo yang dibangun secara alami ditempat-tempat wisata, vila, dan resort. Bahkan bangunan rumah tinggal pun yang terbuat dari bambu bisa dirancang lebih estetik, artistik dan natural,” kata pengurus DPD REI Bali Made Ariyana.

Rumah bambu termasuk pada rumah tahan gempa. Menurut Ariyana, anya-man bambu tidak akan mudah roboh sebagaimana bangunan dari batu. “Jika pun Anda kejatuhan dinding bambu, akibatnya tentu tidak akan seburuk tertimpa material bangunan rumah dari batu dan beton,” ungkapnya.

Keistimewaan lainnya adalah rumah bambu lebih nyaman dan tidak mem-

butuhkan AC karena kesejukan alami akan datang menyusup ke sela-sela dinding rumah. Di samping itu, pen-gelolaan ketahanan yang benar, rumah bambu bisa bertahan hingga 20 tahun. Bambu merupakan salah satu tana-man lingkungan yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan alam. Dengan banyaknya bambu yang ditanam, tentu sa ja akan menjaga keselamatan ling-kungan.

Direktur PT Ariyana Property juga menyampaikan beberapa kelemahan bambu yang perlu mendapat perhatian. Kelemahannya itu di antaranya, mudah keropos. Apalagi di daerah tropis dengan curah hujan yang tinggi akan membuat bambu kena air sehingga membuat bambu keropos dan mudah membusuk. Selain itu, penghuni ru-mah bambu harus hati-hati terhadap kemunginan kebakaran. Pasalnya rumah ini mudah terbakar. Selain itu sangat mudah diserang oleh rayap dan kumbang bubuk. Tetapi dengan pera-

watan yang tepat maka permasalahan ini dapat diatasi.

Hal serupa juga disampaikan Arsi-tek Ir. Made Suardana. Bambu secara alami memang sebagai bahan alternatif untuk bangunan. Jika dilihat dari sisi arsitektur, bambu dipakai sebagai bahan untuk interior dan eksterior. Di-pakai interior sudah biasa dilihat baik bangunan pribadi dan komersial. Be-gitu juga eksterior, bisa dipakai sebagai bahan dinding atau bahan atap.

Menurutnya, kelebihan bambu dari sisi estetika yaitu sangat bagus dan klasik. Di samping itu dari biaya juga sangat murah. “Jauh lebih murah dari rumah bahan kayu,” tegasnya. Namun, rumah ini sangat mudah kena bubuk atau diserang binatang, walaupun sudah di-treatment sekalipun. “Kalau sudah terjadi perubahan suhu, seran-gan binatang itu akan terjadi,” kata Suardana.

Kertanegara

Nilai Estetika Rumah Bambu TinggiMBP/ist

Page 51: Majalah Bali Post Edisi 136
Page 52: Majalah Bali Post Edisi 136