DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAHPROVINSI KALIMANTAN BARAT
LAPORAN HASIL KERJA
PANITIA KHUSUS DPRD PROVINSI KALIMANTAN BARATPEMBAHAS LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN KALIMANTAN BARATATAS
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARATTAHUN ANGGARAN 2010
DISAMPAIKAN DALAM RAPAT PARIPURNA DPRDPROVINSI KALIMANTAN BARATHari : R a b uTanggal : 21 September 2011
LAPORAN HASIL KERJA
PANITIA KHUSUS DPRD PROVINSI KALIMANTAN BARATPEMBAHAS LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN KALIMANTAN BARATATAS
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARATTAHUN ANGGARAN 2010
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Selamat Pagi dan salam sejahtera
Yth. Sdr. Pimpinan Rapat,
Yth. Sdr. Gubernur Kalimantan Barat beserta staf
Yth. Sdr. Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Kalbar
Yth. Sdr. Kepala Badan / Dinas Pemerintah provinsi Kalimantan Barat beserta jajarannya
Yth. Sdr. Rekan - rekan Wartawan serta hadirin yang kami hormati.
Pimpinan rapat dan hadirin yang berbahagia,
Mengawali Laporan Panitia Khusus DPRD Provinsi Kalimantan Barat Pembahas LHP
BPK – RI atas laporan Keuangan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2010,
terlebih dahulu marilah kita panjatkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, karena
berkat Rahmat Taufiq dan Hidayah-Nya, sehingga pada hari ini tanggal 21 September
2011, kita masih diberi waktu dan kesempatan serta kekuataan untuk dapat bersama sama
hadir di ruangan Sidang Paripurna dalam keadaan sehat walafiat.
1
Pada kesempatan ini perkenankan kami menyampaikan ucapan terima kasih
kepada Badan Musyawarah DPRD Provinsi Kalimantan Barat yang telah merespon Surat
Pansus untuk perubahan jadwal Dewan sehingga Pansus diberi waktu untuk menyelesaikan
tugasnya.
Juga perkenankan kami untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pimpinan
Rapat atas waktu yang telah diberikan kepada kami untuk menyampaikan Laporan Hasil
Kerja Panitia Khusus Pembahas LHP BPK – RI Tahun Anggaran 2010.
Pada kesempatan yang berbahagia ini pula perkenankan kami juga mengucapkan
selamat hari Raya Idul Fitri 1432 H bagi umat muslim, Minal Aidin Wal Faidzin mohon maaf
lahir dan bathin.
Pimpinan rapat dan hadirin yang berbahagia,
Perlu kami sampaikan pada Forum yang terhormat ini sebagai landasan
Yuridis Formal bagi Panitia Khusus DPRD Provinsi Kalimantan Barat dalam
membahas Laporan Hasil Pemeriksaan BPK – RI Perwakilan Kalimantan Barat
atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun Anggaran
2010 adalah sebagai berikut :
1. UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
3. UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara
4. UU Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan
2
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pedoman
Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
terhadap tindak lanjut Pemeriksaan Badan pemeriksa Keuangan
6. Peraturan BPK – RI Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara ( SPKN )
7. Peraturan DPRD Provinsi Kalimantan Barat Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Barat
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan DPRD Provinsi Kalimantan
Barat Nomor 1 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan DPRD
Provinsi Kalimantan Barat Nomor 1 Tahun 2009 tentang Tata Tertib Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Barat
8. Keputusan Pimpinan DPRD Provinsi Kalimantan Barat Nomor 18 / PIMP /
2011 tanggal 5 Juli 2011 tentang Penyusunan dan Penetapan Jadwal Kegiatan
DPRD Provinsi Kalimantan Barat Bulan Juli s/d Agustus 2011;
9. Keputusan Pimpinan DPRD Provinsi Kalimantan Barat Nomor: 15 / PIMP /
2011 Tanggal 9 Agustus 2011 tentang Pembentukan Panitia Khusus
Pembahas Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik
Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat;
10. Keputusan Pimpinan DPRD Provinsi Kalimantan Barat Nomor 23 / PIMP /
2011 Tanggal 9 Agustus 2011 tentang Personalia Pimpinan dan Keanggotaan
Panitia Khusus Pembahas Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat;
11. Keputusan Pimpinan DPRD Provinsi Kalimantan Barat Nomor : 24 / PIMP /
2011 Tanggal 9 Agustus 2011 tentang Penetapan Perubahan dan
3
Penjadwalan Ulang Jadwal Kegiatan DPRD Provinsi Kalimantan Barat untuk
Bulan Agustus s/d Desember 2011;
Pimpinan rapat dan hadirin yang berbahagia,
Dengan telah dibentuknya Personalia Pimpinan dan Keanggotaan Panitia
Khusus Pembahas Laporan Hasil Pemeriksaan BPK – RI Perwakilan Kalimantan
Barat atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun
Anggaran 2010, maka Panitia Khusus melakukan serangkaian kegiatan melalui
tahapan – tahapan sebagai berikut :
1. Melakukan Rapat – rapat Internal Panitia Khusus dalam rangka pendalaman
materi;
2. Melakukan Study Banding ke Provinsi Jawa Timur, guna mendapatkan
masukan / bahan Pembanding mengenai mekanisme / proses pembahasan
yang dilakukan oleh DPRD Provinsi Jawa Timur dengan Mekanisme / Proses
yang dilakukan oleh Panitia Khusus DPRD Provinsi Kalimantan Barat.
3. Melakukan Konsultasi ke Inspektorat Jenderal dan BAKD Kementerian Dalam
Negeri Republik Indonesia di Jakarta, guna mendapatkan masukan dan
penjelasan mengenai beberapa substansi materi dari pasal – pasal pada
Permendagri Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi
Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah terhadap tindak lanjut hasil
pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan.
4. Melakukan Rapat Gabungan dengan Tim Tindak Lanjut dan TP / TGR
Eksekutif guna mendapatkan masukan / penjelasan mengenai pelaksanaan
4
kegiatan ( Action Plan ) yang telah dilakukan oleh Eksekutif dalam menindak
lanjuti LHP BPK – RI Perwakilan Kalimantan Barat atas Laporan Keuangan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
5. Melakukan Konsultasi ke BPK – RI Perwakilan Kalimantan Barat, guna
mendapatkan masukan / penjelasan mengenai beberapa temuan – temuan
oleh BPK – RI dan sampai sejauh mana Eksekutif menindak lanjuti hasil
temuan BPK – RI Perwakilan Kalimantan Barat.
Pimpinan rapat dan hadirin yang berbahagia,
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Laporan Hasil Pemeriksaan BPK –
RI Perwakilan Kalimantan Barat atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2010 telah disampaikan oleh Kepala BPK – RI
Perwakilan Kalimantan Barat dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi
Kalimantan Barat pada tanggal 22 Juli 2011 di Ruang Rapat Balairungsari, dari
Laporan hasil Pemeriksaan BPK-RI Perwakilan Kalimantan Barat atas Laporan
Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2010 tersebut
BPK-RI Perwakilan Kalimantan Barat menyatakan Opini Wajar Dengan
Pengecualian ( Qualified Opinion ), hal ini berarti bahwa laporan keuangan
secara umum telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material sesuai
standar akuntansi Pemeritah ( SAP ), kecuali dampak hal – hal yang
berhubungan dengan di kecualikan.
Secara singkat dari LHP BPK-RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat, atas
Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat TA 2010 dapat
diketahui ada beberapa temuan yang perlu ditindak lanjuti oleh Pemerintah
Provinsi Kalimantan Barat antara lain :
5
I. SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Sistem Pengendalian Intern sesuai LHP No. 26.B / HP / XIX.PNK / 05 / 2011
tanggal 17 Mei 2011, dalam laporan ini BPK telah melaksanakan pengujian atas
sistem Pengendalaian Intern Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, sebab
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat bertanggung jawab untuk mengatur dan
menyelenggarakan Pengendalian tersebut, sehingga laporan atas sistem
pengendalian ini BPK – RI Perwakilan Kalimantan Barat TA 2010 telah
menemukan dan mengungkapkan kelemahan sistem pengendalaian intern yang
diketahui ada 11 ( sebelas ) temuan sebagai berikut :
1. Pengelolaan Keuangan Daerah oleh Bendahara Umum Daerah dan Kuasa
Bendahara Umum Daerah belum memadai.
2. Penyajian Saldo Piutang pajak sebesar Rp. 13.731.128. 500 tidak andal
3. Penyajian saldo persediaan Obat pada Rumah Sakit khusus
Provinsi Kalimantan Barat sebesar Rp. 410.848.247,07 tidak andal.
4. Penyajian Saldo Penyertaan Modal Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
pada Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Provinsi Kalimantan Barat per
31 Desember 2010 sebesar Rp. 1.000.000.000,- tidak andal.
5. Pengelolaan Barang Milik Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
belum memadai dan penyajian saldo asset tetap per 31 Desember 2010
sebesar Rp. 2.112.224.096.841,75,- tidak andal.
6. Penyajian Saldo Tagihan Piutang Penjualan Angsuran sebesar
Rp. 3.123.402.658,- dan saldo bagian lancar Tagihan Piutang Angsuran
sebesar Rp. 0,00 tidak andal.
6
7. Penyajian Saldo Kemitraan Pihak ketiga sebesar Rp. 95.383.000,- tidak
andal.
8. Penyajian saldo asset lain – lain per 31 Desember 2010 sebesar Rp.
74.345.453.842,59 tidak andal.
9. Penyajian anggaran dan realisasi pendapatan daerah sebesar
Rp. 35.590.439.887,38 dan belanja daerah minimal sebesar.
Rp. 83.938.669.106,- tidak sesuai standar Akuntansi Pemerintah.
10. Penyajian realisasi belanja jasa pelayanan kesehatan sebesar
Rp. 4.054.320. 344,29 pada Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedarso tidak
wajar.
11. Implementasi Mekanisme Penyaluran Belanja Bantuan Keuangan kepada
Partai Politik Tahun Anggaran 2010 sebesar Rp.1.045.883.187,- tidak
sesuai ketentuan.
II. LAPORAN ATAS KEPATUHAN
Laporan atas kepatuhan sesuai LHP No. 26.C / HP / XIX.PNK / 05 / 2011
tanggal 17 Mei 2011, BPK – RI Perwakilan Kalimantan Barat telah
melaksanakan pengujian atas Kepatuhan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
terhadap peraturan Perundang – Undangan yang merupakan tanggung Jawab
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dalam Pengelolaan Keuangan Daerah,
terhadap laporan atas kepatuhan ini terdapat 9 ( sembilan ) kasus / temuan:
1. Pengelolaan Keuangan Daerah oleh Bendaharawan Penerimaan / Bendahara
Penerimaan Pembantu dan Bendahara Pengeluaran / Bendahara
7
Pengeluaran Pembantu pada 4 ( empat ) satuan Kerja Perangkat Daerah
( SKPD ) belum memadai dan berpotensi disalahgunakan minimal sebesar
Rp. 779.638.901,-.
2. Terdapat Pembayaran Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah tidak
sesuai ketentuan dan berindikasi merugikan Keuangan Daerah sebesar
Rp. 91.200.000,-
3. Penyajian saldo tuntutan ganti rugi Daerah sebesar Rp. 159.576.137,- dan
tunggakan UYHD sebesar Rp. 6.864.329.658,- tidak didukung Surat
Keterangan Tanggung Jawab Mutlak ( SKTJM ) / SK Pembebanan.
4. Pekerjaan Pemeliharaan 4 ( empat ) Paket Pekerjaan Belanja Modal jalan
sebesar Rp.25.676.350.000,- belum dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana
5. Penyelesaian 4 ( empat ) Paket Pekerjaan pada 4 ( empat ) SKPD terlambat
dan belum dikenakan denda keterlambatan minimal sebesar
Rp.318.301.450,-
6. Terdapat penerimaan Tahun Anggaran 2010 sebesar minimal
Rp. 8.894.190.005,70 tidak melalui mekanisme Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah
7. Pertanggungjawaban Realisasi Belanja Barang sebesar Rp. 2.540.273.250,-
tidak Akuntabel
8. Realisasi Belanja Modal pada Dinas Pekerjaan Umum sebesar
Rp. 64.307.439.100,- tidak berdasarkan MUSRENBANG
8
9. Realisasi Belanja Hibah sebesar Rp. 3.116.832.000,- dan Bantuan Sosial
sebesar Rp. 210.000.000,- tidak sesuai ketentuan
III HASIL PEMANTAUAN ATAS PENYELESAIAN KERUGIAN DAERAH
Pemantauan atas kerugian Daerah yang dilakukan oleh BPK – RI adalah
untuk mengetahui keberadaan dan pelaksanaan tugas majelis Pertimbangan
Tuntutan Perbendaharaan ( TP ) dan Tuntutan Ganti Rugi ( TGR ) atau Tim
Penyelesaian Kerugian Negara ( TPKN ) dalam menangani kerugian daerah pada
Istansi yang dipantau sampai dengan 31 Desember 2010, yang mana
pemantauan oleh BPK dilaksanakan selama 5 ( lima ) hari Kalender mulai
tanggal 21 sampai dengan 25 Februari 2011.
Dalam pemantauan tersebut BPK melaporkan hasil temuan mengenai
kerugian Daerah Provinsi Kalimantan Barat sesuai LHP No 11 / HP / XIX.PNK /
02 / 2011 tanggal 25 Februari 2011 terdapat 178 ( seratus tujuh puluh delapan )
kasus / temuan senilai Rp. 156.050.046.632,41 dan $ 11.709.282,89 sebagai
berikut :
1. Kasus yang telah mempunyai kekuatan Hukum tetap ada 1 ( satu ) kasus
yakni :
- Kerugian Daerah yang penanggungjawabnya bendahara sebanyak 1 (
satu ) kasus dengan nilai kerugian daerah sebesar Rp.42.204.673,-
dan sudah diangsur senilai Rp. 20.204.673,- sehingga masih sisa
sebesar Rp.22.000.000,-.
9
2. Kasus yang dalam proses penetapan pembebanannya ada 18 ( delapan
belas ) kasus yakni ;
a) Kerugian Daerah yang penanggungjawabnya Bendahara
sebanyak 7 ( Tujuh ) Kasus dengan nilai kerugian daerah
sebesar Rp. 677.497.862,- dan telah diangsur senilai Rp. 34.095.525,-
sehingga masih sisa Rp.643. 402.337,- .
b) Kerugian Daerah yang penanggung jawabnya Pegawai Negeri Sipil Non
Bendahara 4 ( empat ) Kasus dengan nilai kerugian daerah
Rp.16.720.069.960,- dan telah diangsur senilai Rp. 506.287.000,-
sehingga masih sisa Rp.16.213.782.960,-.
c) Kerugian Daerah yang penanggungjawabnya Pihak III ( tiga ) ada
7 ( tujuh ) Kasus dengan nilai kerugian daerah sebesar Rp.
26.660.042.699,07 dan tidak ada angsuran dari pihak ketiga.
3. Kasus kerugian Daerah yang masih berupa Informasi ada 159 kasus yakni:
a. Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik
Indonesia ( LHP BPK – RI ) ada 68 ( enam puluh delapan ) kasus
dengan nilai kerugian daerah sebesar Rp.94.838.630.310,16 dan telah
disetor ke kas daerah sebesar Rp.683.516.372,75 sehingga masih sisa
Rp. 94.149. 113. 937, 41
b. Laporan Hasil Pemeriksaan Inspektorat Provinsi ( LHP APIP ) ada 91 (
Sembilan puluh satu ) kasus dengan nilai kerugian daerah sebesar
Rp.20.526.783.468,93 dan USD 11.709.282,89 telah
10
disetor ke kas daerah sebesar Rp. 2.165.078.770,- sehingga masih sisa
Rp. 18.361.704.698,93 dan USD 11.709.282,89
Pimpinan rapat dan hadirin yang berbahagia,
Dari hasil Rapat Gabungan antara Panitia Khusus DPRD Provinsi Kalimantan
Barat dengan Tim Eksekutif temuan yang sudah ditindak lanjuti adalah sebagai
berikut :
a. Untuk Sistem Pengendalian Intern, sesuai LHP No. 26.B / HP / XIX.PNK /
05 / 2011 tanggal 17 Mei 2011 terdapat 11 ( sebelas ) temuan, dari 11
temuan terdapat 24 rekomendasi dan 33 keluaran, adapun tindak lanjut
yang telah dilakukan sejumlah 21 dan yang belum sejumlah 12, artinya
sejauh ini Pemerintah Provinsi telah menyelesaikan 63,64 % dari
keseluruhan tindak lanjut yang wajib diselesaikan.
b. Untuk Kepatuhan sesuai LHP No. 26.C /HP/ XIX.PNK / 05 / 2011 tanggal
17 Mei 2011 terdapat 9 ( sembilan ) temuan, dari 9 temuan terdapat 24
rekomendasi dan 34 keluaran, adapun tindak lanjut yang telah dilakukan
sejumlah 30 dan yang belum sejumlah 4, artinya sejauh ini Pemerintah
Provinsi telah menyelesaikan 88,24 % dari keseluruhan tindak lanjut yang
wajib diselesaikan.
11
Pimpinan rapat dan hadirin yang berbahagia,
Dengan memperhatikan temuan – temuan dan mempelajari Laporan Hasil
Audit BPK - RI dan Rapat Gabungan dengan Tim Tindak Lanjut Pemeriksaan
BPK – RI maka, Panitia Khusus DPRD Provinsi Kalimantan Barat Pembahas
Laporan Hasil Pemeriksaan BPK-RI Perwakilan Kalimantan Barat TA 2010
merekomendasikan sebagai berikut:
1. Gubernur sebagai penanggung Jawab utama SKPD harus bersikap tegas
kepada pimpinan SKPD yang tidak melaksanakan rekomendasi temuan
BPK, bahkan kalau perlu memberikan sanksi kepada pimpinan SKPD yang
melakukan kesalahan berulang – ulang.
2. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat agar segera mengajukan Rancangan
Peraturan Daerah tentang Tata Cara Penyelesaian Kerugian Daerah
melalui TP/TGR kepada DPRD Provinsi Kalimantan Barat, sehingga dalam
melaksanakan tugasnya majelis pertimbangan TP/TGR dapat membedakan
kasus yang memang merupakan tugas majelis Pertimbangan, dan kasus
mana yang masih dalam proses tanggung jawab pengguna Anggaran /
Kuasa Pengguna Anggaran.
3. Pansus meminta saudara Gubernur untuk melakukan pengawasan dan
pengendalian atas pelaksanaan tugas dan fungsi majelis pertimbangan
TP/TGR dan memerintahkan saudara Sekretaris Daerah untuk melakukan
Pengawasan secara intensif kepada SKPD-SKPD yang ada.
12
4. Pansus meminta saudara Gubernur agar memerintahkan para pimpinan
SKPD yang mendapat temuan dari BPK, segera menindaklanjuti temuan
tersebut untuk penyelesaiannya.
5. Gubernur diminta secara tegas melarang pimpinan SKPD membuka
rekening-rekeninmg liar apapun alasannya karena dapat menjadi sumber
penyimpangan-penyimpangan.
6. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat agar melakukan upaya-upaya
pencegahan terjadinya kerugian Daerah/ Negara dengan mengintensifkan
pembinaan dan pengendalian terhadap aparatur pemerintah
7. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat hendaknya dapat memaksimalkan
fungsi Inspektorat dalam menindak lanjuti hasil temuan BPK dengan
memberikan dukungan pendanaan yang memadai sehingga Inspektorat
dapat bekerja lebih optimal.
8. Semua Pemasukan yang bersumber dari kerugian Keuangan Daerah agar
disetor Tunai ke Kas Daerah.
9. Adanya pendapatan retribusi perizinan tertentu berupa Retribusi Izin
penggunaan peruntukan tanah dengan kode
rekening1.20.03.00.00.4.1.2.3.01 yang terealisir sebesar Rp
8.621.135.000,00 atau meningkat 2.155,28 % dari yang dianggarkan
sebesar Rp 400.000.000,00. Oleh karena itu, pansus meminta kepada
inspektorat untuk menelusuri keabsahan penerimaan tersebut untuk
kemudian segera diklarifikasi ke BPK .
13
10. Pemerintah provinsi Kalimantan Barat hendaknya bersikap tegas kepada
para para pihak yang telah menimbulkan terjadinya kerugian
Daerah/Negara dengan cara meminta pertanggungjawaban kepada yang
bersangkutan untuk segera menyelesaikan kewajibannya sesuai dengan
yang direkomendasikan oleh BPK.
11. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat hendaknya dapat bersikap tegas
kepada para kontraktor yang melaksanakan pekerjaan/ proyek yang tidak
sesuai dengan batas waktu yang ditentukan dan atau melakukan
pelanggaran terhadap ketentuan yang ada.
12. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat agar segera melakukan
inventarisasi dan pendataan terhadap asset sesuai dengan rekomendasi
dan audit BPK , dan apabila dalam pelaksanaannya masih didapat
persoalan-persoalan yang nantinya berdampak Pemerintah Provinsi sulit
untuk mendapatkan penilaian Wajar Tanpa pengecualian( WTP) , maka
DPRD Provinsi Kalimantan Barat untuk dapat membentuk Pansus Aset
sebagai sebuah komitmen bersama agar asset pemerintah Provinsi
terdata dan tertata dengan baik secara keseluruhan.
13. Tim Tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan BPK-RI di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk bekerja terus menerus
sepanjang tahun guna menindak lanjuti laporan hasil temuan Pemeriksaan
BPK-RI,dan laporannya ditembuskan ke DPRD Provinsi Kalimantan Barat.
Pimpinan rapat dan hadirin yang berbahagia,
Demikian Laporan Hasil Panitia Khusus DPRD Provinsi Kalimantan Barat
Pembahas LHP BPK-RI Tahun Anggaran 2010 Perwakilan Kalimantan Barat ini
14
kami sampaikan, dan pada kesempatan yang berbahagia ini, tidak lupa kami
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Pimpinan beserta Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat yang telah
memberikan waktu dan kepercayaan kepada Panitia Khusus untuk
membahas LHP BPK-RI Perwakilan Kalimantan Barat.
2. Tim Eksekutif Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat atas kerjasamanya
dalam melakukan pembahasan tindak lanjut LHP BPK-RI
3. Sekretariat DPRD Provinsi Kalimantan Barat atas dukungan dan fasilitas
yang diberikan untuk menunjang kelancaran tugas Panitia Khusus DPRD
Provinsi Kalimantan Barat pembahas LHP BPK-RI.
Dan akhirnya, Laporan Hasil Kerja Panitia Khusus ini, dapat dijadikan bahan
masukan yang bermanfaat bagi semua pihak, dengan harapan melalui
perbaikan – perbaikan system pengelolaan dan manajemen keuangan serta
penataan asset kedepannya laporan keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan
Barat dapat ditingkatkan menjadi Wajar Tanpa Pengecualian ( Unqualified
Opinion ), sehingga pada akhirnya, apa yang selama ini kita perjuangkan
bersamadapat terwujud, yakni mewujudkan masyarakat yang makmur
berkeadilan dan adil berkemakmuran.
Demikian Laporan hasil Kerja Panitia Khusus DPRD Provinsi Kalimantan Barat
Pembahas LHP BPK – RI Perwakilan Kalimantan Barat. Sekali lagi kami menyampaikan
terima kasih kepada hadirin yang dengan tekun dan sabar menyimak dan
mengikuti penyampaian Laporan Panitia Khusus dalam Forum Rapat yang
terhormat ini dan mohon maaf jika terdapat hal – hal yang kurang berkenan.
15
Pontianak,21 September 2011
PANITIA KHUSUS DPRD PROVINSI KALIMANTAN BARATPEMBAHAS LHP BPK – RI PERWAKILAN KALIMANTAN BARAT
ATASLAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN ANGGARAN 2010
Koordinator Panitia Khusus
H AHMADI USMAN, S.Ag
Pimpinan PansusK e t u a,
TONY KURNIADI, ST
Wakil Ketua,
THOMAS ALEKSANDER, S.Sos
Anggota Pansus
1. TAPANUS, SH, MH 1………………….
2. KRISANTUS KURNIAWAN, S.Ip, M.Si 2. ……………….
3. H. MULYADI H. YAMIN 3. ………………..
4. GUSTI EFFENDI T, SE 4. ……………….
5. Drs. INOSENSIUS 5. ………………..
6. N. CH. SAIYAN, SH, MH 6. ……………….
7. BONIFATIUS BENNY, SH 7. …..……….…...
8. MUHAMMAD ISYA, SH 8. ……………...
9. H. RETNO PRAMUDYA, SH, MH 9………………….
10. SABIRIN, SP 10. …………….
11. Drs. TIMOTIUS KETAK 11.………………..
12. ANDI ASWAD, SH 12. …………….
13. ANTONIUS SITUMORANG 13.. ………………
Top Related