8/12/2019 Lembar Radiologi
1/5
Page 1
FORM REFLEKSI KASUSFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
_____________________________________________________________________________________________
Nama Dokter Muda : Daniel Kusuma NIM: 12712309
Stase : Radiologi
Identitas Pasien
Nama / Inisial : Tn. S No RM : 00-39-01
Umur : 47 tahun Jenis kelamin : Laki-laki
Diagnosis/ kasus : Sirosis Hepatis
Pengambilan kasus pada minggu ke: 2
Jenis Refleksi: Tebalkan yang sesuai (minimal pilih 2 aspek, untuk aspek ke-Islaman sifatnya wajib)
a. Ke-Islaman*b. Etika/ moralc. Medikolegald. Sosial Ekonomie. Aspek lain
Form uraian
1. Resume kasus yang diambil (yang menceritakan kondisi lengkap pasien/ kasus yang diambil ).Seorang pria 47 tahun, datang ke RS dengan keluhan muntah dan berak darah.
Riwayat tersebut sudah dirasa sejak 3 hari yang lalu. Pasien tidak merasa pusing, sakitkepala ataupun sampai pingsan. Pasien muntah 7 kali disertai darah pada saat dibawa ke
IGD. Setelah masuk RS dan dilakukan observasi & pemeriksaan, dokter mendiagnosis
pasien dengan diagnosis kerja hepatitis kronis dengan kecurigaan sirosis hepatik. Dokter
memutuskan untuk merawat inap pasien dan melakukan pemeriksaan penunjang.
2. Latar belakang /alasan ketertarikan pemilihan kasusSirosis Hepatis atau sirosis hati merupakan kelainan bentuk dan fungsi hati sebagai
salah satu organ besar manusia yang salah satu fungsinya adalah menetralisir racun
dalam tubuh. Seseorang dengan sirosis mengalami pergantian jaringan hati yang normal
dengan jaringan parut yang merusak sel hati sehingga hati tidak dapat berfungsi secara
normal. Beberapa penyebab sirosis hepatis adalah virus, obat-obatan tertentu, ataupun
8/12/2019 Lembar Radiologi
2/5
Page 2
penyakit autoimun hati.
Pada kasus ini, pasien adalah seorang laki-laki dengan berusia 47 tahun dengan
keluhan hematemesis dan melena 3 hari yang lalu. Pasien sebelum dilakukan
pemeriksaan radiologi, sudah diperiksa oleh dokter bagian IGD dan didiagnosis kerja
hepatitis kronis dengan kecurigaan sirosis hepatic. Untuk menegakkan diagnosis adanya
sirosis hepatic maka perlu dilakukan pemeriksaan radiologi berupa pemeriksaan USG.
Setelah diperiksa ternyata terbukti pasien memang sudah terjadi sirosis heaptik. Atas
pemeriksaan radiologi tersebut, maka kasus ini menarik untuk direfleksikan.
3. Refleksi dari aspek etika moral /medikolegal/sosial ekonomibeserta penjelasan evidence/ referensiyang sesuai *
*pilihan minimal satu
Hal yang dialami oleh pasien adalah permasalahan Autonomy. Dalam prinsip iniseorang dokter menghormati martabat manusia. Setiap individu harus diperlakukan
sebagai manusia yang mempunyai hak menentukan nasib diri sendiri. Dalam hal ini
pasien diberi hak untuk berfikir secara logis dan membuat keputusan sendiri. Autonomy
bermaksud menghendaki, menyetujui, membenarkan, membela, dan membiarkan pasien
demi dirinya sendiri (bioetik kedokteran).
Pada kasus yang dialami oleh pasien, segala tindakan baik itu pemeriksaan atau
pengobatan dijelaskan kepada keluarga mulai dari tindakan awal, pemeriksaan, biaya,
kemungkinan bila dilakukan tindakan dan bila tidak dilakukan tindakan. Dengan
memberitahukan semua informasi yang cukup diperlukan pasien untuk langkah
pemeriksaan selanjutnya ini, maka pasien memiliki hak untuk patuh terhadap himbauan
dokter atau memilih untuk mencari jalan lain.
Seorang pasien memiliki hak dan kewajiban yang harus dijalaninya, yang sudah
diatur di dalam UU kesehatan.
Hak pasien dalam UU No.44/ 2009 tentang rumah sakit (pasal 32 UU 44/2009)
menyebutkan bahwa setiap pasien mempunyai hak sebagai berikut, diantaranya:
o Memperoleh informasi tentang hak dan kewajinban pasieno Memperoleh layanan yang elektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi
8/12/2019 Lembar Radiologi
3/5
Page 3
o Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokterlain (second opinion) yan mempunyai surat izin praktek (SIP) baik
didalam maupun di luar Rumah sakit
o Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasukdata-data medisnya
o Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akandilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya
o Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata caratindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan
yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan
o Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
Dengan pemberitahuan dari dokter bahwa untuk pemeriksaan lanjutan pasien ini
perlu pemeriksaan USG, sudah dijelaskan prosedur dan segala tindakan pemeriksaan
juga alternative lain selain pemeriksaan USG. Maka pihak pasien berhak untuk
memutuskan apakah mau mengikuti saran dokter atau menolak.
4. Refleksi ke-Islaman beserta penjelasan evidence/ referensi yang sesuaiAllah sebagaimana tertulisa dalam firman-Nya : Apakah kalian mengira bahwa kalian
akan masuk ke dalam surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana
halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan
kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam goncangan) sehingga
berkatalah Rasul dan orang-orang yang bersamanya : Bilakah datang pertolongan Allah?
Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah amatlah dekat. (QS. Al Baqarah : 214)
Dari ayat Al-Quran surah Al-Baqarah diatas, dapat diambil nilai bahwa hal yang
dialami oleh pasien dan keluarga ini merupakan salah satu cobaan yang Allah SWT
berikan kepada keluarga ini, dan dari setiap cobaan yang diberikan oleh Allah kepada
seseorang selalu Allah memberikan pertolongan.
Kesabaran merupakan perkara yang amat dicintai oleh Allah dan sangat dibutuhkan
seorang muslim dalam menghadapi ujian atau cobaan yang dialaminya. Sebagaimana
8/12/2019 Lembar Radiologi
4/5
Page 4
dalam firman-Nya : Allah mencintai orang-orang yang sabar. (QS. Al Imran : 146)
Sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya sbb: dan sabarlah sesungguhnya Allah
beserta orang-orang yang sabar. (QS Al Anfal : 46)
Ditambah dengan penjelasan hadist berikut ;
Ketahuilah olehmu!Bahwasa-nya datangnya pertolongan itu bersama dengan
kesabaran. (HR. At Tirmidzi, dari shahabat Ibnu Abbas ra)
Dapat diambil nilai juga bahwa Allah tidak semena-mena langsung memberikan
pertolongannya kepada hambanya yang diberi cobaan, tetapi untuk menguji apakah
hambanya tersebut bisa bersabar menghadapai cobaan yang diiberikan. Keluarga pasien
yang merawat pasien, harus bersabar dalam menghadapai cobaan yang diberikan
kekeluarganya ini, terutama anak dikarenakan juga kewajiban anak terhadap orang tua
berdasarkan ayat Al- Quran:
Beribadahlah kalian kepada Allah & janganlah kalian mempersekutukan-Nya dgn
sesuatupun & berbuat baiklah kalian kepada kedua orangtua. (An-Nisa: 36)
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orangtuanya,
ibunya telah mengandungnya dgn susah payah, & melahirkannya dgn susah-payah
(pula). (Al-Ahqaf: 15)
Maka sudah semestinya bagi seorang anak untuk berbuat baik kepada orangtuanya,
karena orang yang berakal tentu tak akan melupakan kebaikan orang lain terhadapnya
apalagi membalas kebaikannya dengan menyakitinya. Maka, apakah layak bagi seorang
anak untuk melupakan kebaikan orangtuanya sehingga tak berbuat baik kepadanya?
Begitu pula, tentu lebih tak pantas lagi bagi seorang anak untuk menyakiti orangtuanya
yang telah terus-menerus berbuat baik kepadanya dengan mengeluarkan pengorbanan
yang sangat besar bahkan hingga mempertaruhkan nyawanya.
Umpan balik dari pembimbing
8/12/2019 Lembar Radiologi
5/5
Page 5
.,...
TTD Dokter Pembimbing TTD Dokter Muda
----------------------------------- --------------------------------