LAPORAN MINGGUAN
AGROKLIMATOLOGI
PENGENALAN ALAT PENGUKURAN LAMA PENYINARAN SINAR
MATAHARI, SUHU UDARA DAN SUHU TANAH
DISUSUN OLEH
NAMA : JANUHARIADI
NIM : C1L009027
PROG. STUDI : KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2010
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti praktikum
Agroklimatologi
Mengetahui :
Mataram, 27 Mei 2010
Co.Asst Praktikan
SAHNUN
C1B007012
JANUHARIADI
C1L009027
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap alat di laboratorium mempunyai kegunaan-kegunaan tertentu. Semakin
lengkap alat-alat praktikum dalam sebuah laboratorium , maka semakin mudah
kita meneliti dan mengamati objek observasi.Pengenalan alat dalam praktikum
sangat berpengaruh terhadap kemampuan praktikan. Seorang praktikan akan
kesulitan untuk memahami setiap kegiatan praktikum kalau belum mengenal alat-
alat praktikum itu sendiri.Oleh karena itu, dalam laporan praktikum ini praktikan
ingin memperkenalkan setiap alat yang digunakan dalam pengukuran lama
penyinaran matahari, suhu udara dan suhu tanah.Dalam laporan ini tidak hanya
sebatas memperkenalkan alat-alat praktikum saja akan tetapi membahas secara
rinci tentang alat-alat tersebut beserta fungsinya yang tidak lain tujuannya adalah
untuk mempermudah praktikan dalam penelitiannya.Praktikan diharapkan untuk
memahami kegunaan dari alat-alat praktikum tersebut guna melanjutkan
penelitiannya ke observasi yang lebih rumit di mata kulyah agroklimatologi ini.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum ini adalah untuk mengenal alat-
alat pengukuran lama penyinaran sinar matahari, suhu udara, suhu tanah dan
memahami cara kerjanya masing-masing.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lama penyinaran surya adalah lamanya surya bersinar cerah sampai
kepermukaan bumi dalam periode satu hari, diukur dalam jam. (WMO, 2006.)
Halangan terhadap sinar matahari kepermukaan bumi terutama awan,aerosols dan
kabut. Kecerahan dapat juga terganggu oleh benda-benda penyusun atmosfer
lainnya. Lama penyinaran ditulis dalam satuan jam sampai nilai-nilai
persepuluhan atau sering ditulis dalam nilai persen perhari.(Anonim, 2007)
Di bidang pertanian suhu udara yang perlu diketahui adalah suhu udara
pada ketinggian rendah dan umumnya mengacu pada temperatur yang diukur di
ruangan atau sangkar cuaca yang dipasang pada ketinggian 1,5 – 2,0 meter. Suhu
seringkali juga diartikan sebagai energi kinetis rata-rata suatu benda. Satuan untuk
suhu adalah derajat suhu yang umumnya dinyatakan dengan satuan derajat Celsius
(°C) disamping tiga sistem skala lain, yaitu satuan Fahrenheit (F), satuan Reamur
(R), dan satuan Kelvin (K).. Sistem Kelvin memiliki sistem skala yang sama
dengan skala Celcius, tetapi berbeda pada dasar titik nolnya. Titik nol derajat
Kelvin berada pada 273 skala dibawah nol derajat Celsius, sehingga: satuan
derajat Kelvin = satuan derajat Celsius – 273 , atau t°K = t°FC– 273 Dalam skala
Celsius, titik beku air adalah 0°C dan titik didihnya adalah 100°C, sedangkan pada
skala Fahrenheit, titik beku air adaalah 32°F dan titik didihnya sama dengan
212°F, sehingga : t°C = 5/9 ( t°F – 32) (Gunawan Nawawi, Ir., MS, 2007)
Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan lahan
pangan, sandang, pangan, tambang dan temp[at gilaksanakannya beberapa
aktifitas (sunaryo 1998:32).
Tanah terdiri atas hancuran batu-batuan. Sifat-sifat tanah bergantung pada besar
kecilnya partikel-partikel yang merupakan komponen-komponen tanah tersebut.
Tanah mengandung partikel-partikel mineral, sisa-sisa tanaman dan binatang, air,
berbagai gas dan komposisi lainnya yang menjadikan tanah tersebut menjadi
subur, yang menjamin berlangsungnya kehidupan berbagai makhluk di bumi.
Suhu tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang merupakan
kombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas dalam tanah. Suhu tanah
juga disebut intensitas panas dalam tanah dengan satuan derajat Celcius, derajat
Fahrenheit, derajat Kelvin dan lain-lain. Tanah dapat dipandang sebagai campuran
antara partikel, mineral dan organic dengan berbagai ukuran dan komposisi. Suhu
tanah dapat di ukur dengan menggunakan alat yang dinamakan termometer tanah
selubung logam. Suhu tanah ditentukan oleh panas matahari yang menyinari
bumi. Intensitas panas tanah dipengaruhi oleh kedudukan permukaan yang
menentukan besar sudut datang, letak digaris lintang utara dan selatan dan tinggi
dari permukaan laut. Sejumlah sifat tanah juga menentukan suhu tanah antara lain
intensitas warna tanah, komposisi, panasienis tanah, kemampuan dan kaar legas
tanah. Salah satu fungsi tanah yang terpenting adalah tempat tumbuhnya tanaman.
Akar tanaman dalam tanah menyerap kebutuhan utama tumbuhan yaitu air, nitrisi
dan oksigen. Udara adalah kumpulan atau campuran gas, yang terbanyak adalah
nitrogen dan oksigen. Oksigen sangat penting untuk mendukung kehidupan
mahluk hidup dan memungkinkan terjadinya pembakaran bahan baker. Nitrogen
merupakan penyubur tanaman. Bakteri menggunakan nitrogen dari udara untuk
menyuburkan tanah. Udara juga melindungi bumi dari radiasi berbahaya yang
berasal dari ruang angkasa.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum Agroklimatologi ini dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2010 di
Laboratorium Fisika dan Konservasi Tanah
Alat dan Bahan Praktikum
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain : 1. Alat
pengukuran lama penyinaran sinar matahari tipe Jordan 2. Kertas pias untuk alat
pengukur tipe Jordan 3. Kertas pias untuk alat ukur tipe Campbell Stokes 4.
Termometer tanah selubung logam 5. Termometer ruangan dan 6. Waterpass.
Prosedur Kerja
Prosedur yang kita gunakan dalam praktikum Agroklimatologi ini antara lain :
Disediakan alat percobaan beserta dengan perlengkapanya
Disediakan kertas pias
Dipelajari sistem kerja alat
Dipraktekkan cara kerja alat tersebut oleh praktikan
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Gambar Alat-alat Praktikum
1. Alat pengukur lama penyinaran sinar matahari tipe Jordan
2. Kertas Pias tipe Jordan
3. Kertas pias tipe Campbell stokes
1
22
3
4
5
1
2
3
1
2
4. Termometer tanah selubung logam
5. Thermometer ruangan
6. Waterpass
1
2
3
4
5
1
2
3
4
1
Bagian-bagian Alat Praktikum
a) Alat pengukur lama penyinaran sinar matahari tipe Jordan
1. Tutup silinder Jordan
2. Silinder Jordan
3. Celah sinar
4. Pengatur Inklinasi(kemiringan)
5. Dasar alat
b) Kertas Pias tipe Jordan
1. Celah sinar
2. Garis penunjuk waktu ( Garis tebal = 1 jam ; Garis tipis = 10 menit)
c) Kertas pias tipe Campbell stokes
1. Garis penunjuk waktu setia 30 menit
2. Lubang bekas sinar matahari ( lubang tersebut menunjukan bahwa sinar
matahari bersinar sepanjang lubang pada kertas ).
d) Termometer tanah selubung logam
1. Tutup selubung
2. Selubung thermometer
3. Celah pembaca thermometer
4. Lubang kaca
5. Ujung selubung
e) Thermometer ruangan
1. Skala Fahrenheit ( F )
2. Skala Celcius ( C )
3. Angka satuan
4. Air raksa
f) Waterpass
1. Sebagai acuan posisi kedataran suatu tempat
Fungsi dan Cara Pemasangan
A. Pengukur lama penyinaran matahari tipe Jordan
Alat ini berfungsi untuk mengukur lama penyinaran matahari. Cara kerja
alat ini adalah di pasang di lapangan yang tidak ada tumbuhan atau bangunan
yang dapat menghalangi sinar matahari. Alat dipasang sebelum terbit
matahari dan di ambil setelah terbenam matahari.
B. Kertas pias untuk alat tipe Jordan
Berfungsi sebagai penunjuk lama penyinaran matahari. Kertas ini
dilengkapi oleh skala berupa garis – garis yang menunjukkan waktu yaitu
garis tebal sebagai penunjuk waktu dalam jangka 1 jam dan garis tipis
diantara garis tebal menunjukkan jangka waktu 10 menit. kertas ini juga
dilengkapi dengan 2 celah sinar.
C. Kertas pias untuk alat tipe Campbell Stokes
Berfungsi sebagai penunjuk lama penyinaran matahari. Kertas ini
dilengkapi oleh skala berupa garis – garis yang menunjukkan waktu yaitu
garispanjang sebagai penunjuk waktu dalam jangka 1 jam dan garispendek
diantara garis panjang menunjukkan jangka waktu 30 menit.
D. Waterpass
Berfungsi sebagai pengatur posisi kedataran suatu tempat atau alat
E. Termometer suhu
Alat ini berfngsi untuk mengukur suhu di suatu tempat ( ruangan ). Cara
penggunaannya adalah dengan meletakkan alat tersebut pada tempat atau
ruangan yang ingin di ukur suhunya, ka alat tresbut bekerja sendiri dan
menujukkan skala / suhu suatu tempat.
F. Termometer tanah selubung logam
Alat ini berfungsi sebagai pengukur suhu tanah. Cara penggunaannya
adalah ditancapkian thermometer tersebut kedalam tanah dan di diamkan
sekitar 5 menit, baru kemudian dicabut kembali untuk mengetahui skala yang
ditunjukkan oleh alat terhadap suhu tanah tersebut.
BAB V
PEMBAHASAN
Alat-alat praktikum yang digunakan untuk mengetahui lama penyinaran
matahari , suhu udara dan suhu tanah sangat penting untuk diketahui oleh para
praktikan. Pengetahuan awal dalam peraktikum kali ini adalah mengetahui alat-
alat yang digunakan selama proses praktikum sekaligus mempelajari cara kerja
dari alat-alat tersebut sehingga nantinya di harapkan para praktikan lebih
mengenal atau memahami Ilmu Agroklimatologi
sedangkan defenisi umum Agroklimatologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang seluk beluk atau prilaku cuaca dan unsur-unsur atmosfir dalam jangka
pendek dan jangka panjang ( I NYOMAN SOEMEIABOEDHY dkk,2007:1).
Sesuai dengan bahasasn laporan diatas mka kita akan mengulas sedikit tentang
penyinaran matahari, suhu udara dan suhu tanah.
A. Penyinaran Matahari
Di bidang pertanian lama penyinaran dan intensitas radiasi matahari
merupakan sumber energi baik dalam proses fotosintesa, yaitu dapat merubah air
dan CO2 di dalam tanaman menjadi karbohidrat maupun sebagai energi panas
yang dapat digunakan pada proses pengeringan hasilhasil pertanian atau lainnya.
Lama penyinaran matahari adalah lamanya matahari bersinar cerah sampai
permukaan bumi dalam periode satu hari mulai dari terbit sampai terbenam yang
dinyatakan dalam satuan waktu, yaitu jam. Lama penyinaran matahari ini
seringkali tidak penuh satu hari. Hal ini dapat disebabkan karena sinar matahari
terhalang oleh awan, aerosol atau kabut. Intensitas radiasi matahari diartikan
sebagai banyaknya atau jumlah energy dari cahaya matahari yang diterima bumi,
pada luas tertentu serta jangka waktu tertentu.
B. Suhu Udara
Udara adalah kumpulan atau campuran gas, yang terbanyak adalah nitrogen
dan oksigen. Oksigen sangat penting untuk mendukung kehidupan mahluk hidup
dan memungkinkan terjadinya pembakaran bahan baker. Nitrogen merupakan
penyubur tanaman. Bakteri menggunakan nitrogen dari udara untuk menyuburkan
tanah. Udara juga melindungi bumi dari radiasi berbahaya yang berasal dari ruang
angkasa. Suhu udara merupakan keadaan panasnya udara tersebut dalam jangka
waktu tertentu. Untuk mengukur suhu udara dalam suatu waktu diperlukan alat
yang bernama termometer bola basah dan kering. Thermometer ini akan
menyajikan tingkat suhu dalam suatu waktu tersebut sehingga peneliti bisa
mengetahui tingkat suhu itu.
C. Suhu Tanah
Suhu tanah dapat dideteksi dengan alat yang disebut thermometer tanah. Suhu
tanah ditentukan oleh panas matahari yang menyinari bumi. Intensitas panas tanah
dipengaruhi oleh kedudukan permukaan yang menentukan besar sudut datang,
letak digaris lintang utara atau selatan dan tinggi dari permukaan laut.
Suhu biasanya diamati pada kedalaman 5, 10, 20, 50, dan 100 cm. Untuk
keperluan ini telah dibuat termometer sesuai dengan kedalamannya. Pengukuran
suhu tanah dilakukan pada tanah yang tertutup oleh rumput maupun tanah yang
terbuka. Pengukuran biasanya dilakukan dalam areal stasiun pengamatan. Areal
tidak boleh ternaungi dan tergenang air, hal ini harus dihindari. Termometer
dilindungi dengan pagar kawat dan dijaga agar tanah disekitarnya tidak terganggu.
Prinsip kerja termometer tanah hampir sama dengan termometer biasa, hanya
bentuk dan panjangnya berbeda. Pengukuran suhu tanah lebih teliti daripada suhu
udara. Perubahannya lambat sesuai dengan sifat kerapatan tanah yang lebih besar
daripada udara. Sampai kedalaman 20 cm digunakan termometer air raksa dalam
tabung gelas dengan bola ditempatkan pada kedalaman yang diinginkan. Ciri-ciri
dari termometer tanah adalah pada bagian skala dilengkungkan.halini dibuat
adalah untuk memudahkan dalam pembacaan termometer dan menghindari
kesalahan paralaks.
Termometer tanah untuk kedalaman 50 cm dan 100 cm bentuknya berbeda dengan
kedalaman lain. Termometer berada dalam tabung gelas yang berisi parafin,
kemudian tabung diikat dengan rantai lalu diturunkan dalam selongsong tabung
logam ke dalam tanah sampai kedalaman 50 cm atau 100 cm. Pembacaan
dilakukan dengan mengangkat termometer dari dalam tabung logam, kemudian
dibaca. Adanya parafin memperlambat perubahan suhu ketika termometer terbaca
di udara. Termometer tanah pada kedua kedalaman ini bila meruapakan suatu
kapiler yang panjang dari mulai permukaan tanah, mudah sekali patah apabila
tanah bergerak turun atau pecah karena kekeringan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum kita bisa mengetahui alat-alat yang digunakan dalam melakukan pengukuran lama penyinaran sinar matahari, suhu udara dan suhu tanah.
Mengetahui cara kerja dari alat-alat yang digunakan selama proses praktikum sehingga praktikan mampu membedakan alat-alat yang dipakai dalam setiap percobaan.
SARAN
Dalam praktikum, diharapkan para praktikan selalu memperhatikan coordinator yang sedang menjelaskan alat-alat dan cara kerja dari alat-alat tersebut sehinga para praktikan dapat dengan mudah melakukan pengukuran lama sinar matahari, suhu udara dan suhu tanah.
DAFTAR PUSTAKA
WMO, 2006. Guide to Agricultural Meteorological Practises. WMO. No
134, TP 61. Sec. World Met. Org. Geneva, Switzerland
Anonim, 2007. Matahari dan Alam. Bina Aksara. Jakarta
Sunaryo, 2008. tanah Gambut dan Solusinya.Pustaka Ilmu. Tangerang
Gunawan Nawawi, Ir., MS. 2007. PENGANTAR KLIMATOLOGI
PERTANIAN Dinas Pendidikan. Jakarta
http://meteorologiamg.blogspot.com/2010/05/suhu-udara.html
http://teknologibenih.blogspot.com/2009/10/pengukuran-suhu-tanah.html