LaporanMingguanAgroklimatologi

21
LAPORAN MINGGUAN AGROKLIMATOLOGI PENGENALAN ALAT PENGUKURAN LAMA PENYINARAN SINAR MATAHARI, SUHU UDARA DAN SUHU TANAH DISUSUN OLEH NAMA : JANUHARIADI NIM : C1L009027 PROG. STUDI : KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN

Transcript of LaporanMingguanAgroklimatologi

Page 1: LaporanMingguanAgroklimatologi

LAPORAN MINGGUAN

AGROKLIMATOLOGI

PENGENALAN ALAT PENGUKURAN LAMA PENYINARAN SINAR

MATAHARI, SUHU UDARA DAN SUHU TANAH

DISUSUN OLEH

NAMA : JANUHARIADI

NIM : C1L009027

PROG. STUDI : KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MATARAM

2010

Page 2: LaporanMingguanAgroklimatologi

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti praktikum

Agroklimatologi

Mengetahui :

Mataram, 27 Mei 2010

Co.Asst Praktikan

SAHNUN

C1B007012

JANUHARIADI

C1L009027

Page 3: LaporanMingguanAgroklimatologi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap alat di laboratorium mempunyai kegunaan-kegunaan tertentu. Semakin

lengkap alat-alat praktikum dalam sebuah laboratorium , maka semakin mudah

kita meneliti dan mengamati objek observasi.Pengenalan alat dalam praktikum

sangat berpengaruh terhadap kemampuan praktikan. Seorang praktikan akan

kesulitan untuk memahami setiap kegiatan praktikum kalau belum mengenal alat-

alat praktikum itu sendiri.Oleh karena itu, dalam laporan praktikum ini praktikan

ingin memperkenalkan setiap alat yang digunakan dalam pengukuran lama

penyinaran matahari, suhu udara dan suhu tanah.Dalam laporan ini tidak hanya

sebatas memperkenalkan alat-alat praktikum saja akan tetapi membahas secara

rinci tentang alat-alat tersebut beserta fungsinya yang tidak lain tujuannya adalah

untuk mempermudah praktikan dalam penelitiannya.Praktikan diharapkan untuk

memahami kegunaan dari alat-alat praktikum tersebut guna melanjutkan

penelitiannya ke observasi yang lebih rumit di mata kulyah agroklimatologi ini.

B. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum ini adalah untuk mengenal alat-

alat pengukuran lama penyinaran sinar matahari, suhu udara, suhu tanah dan

memahami cara kerjanya masing-masing.

Page 4: LaporanMingguanAgroklimatologi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Lama penyinaran surya adalah lamanya surya bersinar cerah sampai

kepermukaan bumi dalam periode satu hari, diukur dalam jam. (WMO, 2006.)

Halangan terhadap sinar matahari kepermukaan bumi terutama awan,aerosols dan

kabut. Kecerahan dapat juga terganggu oleh benda-benda penyusun atmosfer

lainnya. Lama penyinaran ditulis dalam satuan jam sampai nilai-nilai

persepuluhan atau sering ditulis dalam nilai persen perhari.(Anonim, 2007)

Di bidang pertanian suhu udara yang perlu diketahui adalah suhu udara

pada ketinggian rendah dan umumnya mengacu pada temperatur yang diukur di

ruangan atau sangkar cuaca yang dipasang pada ketinggian 1,5 – 2,0 meter. Suhu

seringkali juga diartikan sebagai energi kinetis rata-rata suatu benda. Satuan untuk

suhu adalah derajat suhu yang umumnya dinyatakan dengan satuan derajat Celsius

(°C) disamping tiga sistem skala lain, yaitu satuan Fahrenheit (F), satuan Reamur

(R), dan satuan Kelvin (K).. Sistem Kelvin memiliki sistem skala yang sama

dengan skala Celcius, tetapi berbeda pada dasar titik nolnya. Titik nol derajat

Kelvin berada pada 273 skala dibawah nol derajat Celsius, sehingga: satuan

derajat Kelvin = satuan derajat Celsius – 273 , atau t°K = t°FC– 273 Dalam skala

Celsius, titik beku air adalah 0°C dan titik didihnya adalah 100°C, sedangkan pada

skala Fahrenheit, titik beku air adaalah 32°F dan titik didihnya sama dengan

212°F, sehingga : t°C = 5/9 ( t°F – 32) (Gunawan Nawawi, Ir., MS, 2007)

Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan lahan

pangan, sandang, pangan, tambang dan temp[at gilaksanakannya beberapa

aktifitas (sunaryo 1998:32).

Tanah terdiri atas hancuran batu-batuan. Sifat-sifat tanah bergantung pada besar

kecilnya partikel-partikel yang merupakan komponen-komponen tanah tersebut.

Tanah mengandung partikel-partikel mineral, sisa-sisa tanaman dan binatang, air,

Page 5: LaporanMingguanAgroklimatologi

berbagai gas dan komposisi lainnya yang menjadikan tanah tersebut menjadi

subur, yang menjamin berlangsungnya kehidupan berbagai makhluk di bumi.

Suhu  tanah merupakan  hasil dari keseluruhan radiasi yang merupakan

kombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas dalam tanah. Suhu tanah

juga disebut intensitas panas dalam tanah dengan satuan derajat Celcius, derajat

Fahrenheit, derajat Kelvin dan lain-lain. Tanah dapat dipandang sebagai campuran

antara partikel, mineral dan organic dengan berbagai ukuran dan komposisi. Suhu

tanah dapat di ukur dengan menggunakan alat yang dinamakan termometer tanah

selubung logam. Suhu tanah ditentukan oleh panas matahari yang menyinari

bumi. Intensitas panas tanah dipengaruhi oleh kedudukan permukaan yang

menentukan besar sudut datang, letak digaris lintang utara dan selatan dan tinggi

dari permukaan laut. Sejumlah sifat tanah juga menentukan suhu tanah antara lain

intensitas warna tanah, komposisi, panasienis tanah, kemampuan dan kaar legas

tanah. Salah satu fungsi tanah yang terpenting adalah tempat tumbuhnya tanaman.

Akar tanaman dalam tanah menyerap kebutuhan utama tumbuhan yaitu air, nitrisi

dan oksigen. Udara adalah kumpulan atau campuran gas, yang terbanyak adalah

nitrogen dan oksigen. Oksigen sangat penting untuk mendukung kehidupan

mahluk hidup dan memungkinkan terjadinya pembakaran bahan baker. Nitrogen

merupakan penyubur tanaman. Bakteri menggunakan nitrogen dari udara untuk

menyuburkan tanah. Udara juga melindungi bumi dari radiasi berbahaya yang

berasal dari ruang angkasa.

Page 6: LaporanMingguanAgroklimatologi

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum Agroklimatologi ini dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2010 di

Laboratorium Fisika dan Konservasi Tanah

Alat dan Bahan Praktikum

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain : 1. Alat

pengukuran lama penyinaran sinar matahari tipe Jordan 2. Kertas pias untuk alat

pengukur tipe Jordan 3. Kertas pias untuk alat ukur tipe Campbell Stokes 4.

Termometer tanah selubung logam 5. Termometer ruangan dan 6. Waterpass.

Prosedur Kerja

Prosedur yang kita gunakan dalam praktikum Agroklimatologi ini antara lain :

Disediakan alat percobaan beserta dengan perlengkapanya

Disediakan kertas pias

Dipelajari sistem kerja alat

Dipraktekkan cara kerja alat tersebut oleh praktikan

Page 7: LaporanMingguanAgroklimatologi

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

Gambar Alat-alat Praktikum

1. Alat pengukur lama penyinaran sinar matahari tipe Jordan

2. Kertas Pias tipe Jordan

3. Kertas pias tipe Campbell stokes

1

22

3

4

5

1

2

3

1

2

Page 8: LaporanMingguanAgroklimatologi

4. Termometer tanah selubung logam

5. Thermometer ruangan

6. Waterpass

1

2

3

4

5

1

2

3

4

1

Page 9: LaporanMingguanAgroklimatologi

Bagian-bagian Alat Praktikum

a) Alat pengukur lama penyinaran sinar matahari tipe Jordan

1. Tutup silinder Jordan

2. Silinder Jordan

3. Celah sinar

4. Pengatur Inklinasi(kemiringan)

5. Dasar alat

b) Kertas Pias tipe Jordan

1. Celah sinar

2. Garis penunjuk waktu ( Garis tebal = 1 jam ; Garis tipis = 10 menit)

c) Kertas pias tipe Campbell stokes

1. Garis penunjuk waktu setia 30 menit

2. Lubang bekas sinar matahari ( lubang tersebut menunjukan bahwa sinar

matahari bersinar sepanjang lubang pada kertas ).

d) Termometer tanah selubung logam

1. Tutup selubung

2. Selubung thermometer

3. Celah pembaca thermometer

4. Lubang kaca

5. Ujung selubung

e) Thermometer ruangan

1. Skala Fahrenheit ( F )

2. Skala Celcius ( C )

3. Angka satuan

4. Air raksa

f) Waterpass

1. Sebagai acuan posisi kedataran suatu tempat

Page 10: LaporanMingguanAgroklimatologi

Fungsi dan Cara Pemasangan

A. Pengukur lama penyinaran matahari tipe Jordan

Alat ini berfungsi untuk mengukur lama penyinaran matahari. Cara kerja

alat ini adalah di pasang di lapangan yang tidak ada tumbuhan atau bangunan

yang dapat menghalangi sinar matahari. Alat dipasang sebelum terbit

matahari dan di ambil setelah terbenam matahari.

B. Kertas pias untuk alat tipe Jordan

Berfungsi sebagai penunjuk lama penyinaran matahari. Kertas ini

dilengkapi oleh skala berupa garis – garis yang menunjukkan waktu yaitu

garis tebal sebagai penunjuk waktu dalam jangka 1 jam dan garis tipis

diantara garis tebal menunjukkan jangka waktu 10 menit. kertas ini juga

dilengkapi dengan 2 celah sinar.

C. Kertas pias untuk alat tipe Campbell Stokes

Berfungsi sebagai penunjuk lama penyinaran matahari. Kertas ini

dilengkapi oleh skala berupa garis – garis yang menunjukkan waktu yaitu

garispanjang sebagai penunjuk waktu dalam jangka 1 jam dan garispendek

diantara garis panjang menunjukkan jangka waktu 30 menit.

D. Waterpass

Berfungsi sebagai pengatur posisi kedataran suatu tempat atau alat

E. Termometer suhu

Alat ini berfngsi untuk mengukur suhu di suatu tempat ( ruangan ). Cara

penggunaannya adalah dengan meletakkan alat tersebut pada tempat atau

ruangan yang ingin di ukur suhunya, ka alat tresbut bekerja sendiri dan

menujukkan skala / suhu suatu tempat.

F. Termometer tanah selubung logam

Alat ini berfungsi sebagai pengukur suhu tanah. Cara penggunaannya

adalah ditancapkian thermometer tersebut kedalam tanah dan di diamkan

sekitar 5 menit, baru kemudian dicabut kembali untuk mengetahui skala yang

ditunjukkan oleh alat terhadap suhu tanah tersebut.

Page 11: LaporanMingguanAgroklimatologi

BAB V

PEMBAHASAN

Alat-alat praktikum yang digunakan untuk mengetahui lama penyinaran

matahari , suhu udara dan suhu tanah sangat penting untuk diketahui oleh para

praktikan. Pengetahuan awal dalam peraktikum kali ini adalah mengetahui alat-

alat yang digunakan selama proses praktikum sekaligus mempelajari cara kerja

dari alat-alat tersebut sehingga nantinya di harapkan para praktikan lebih

mengenal atau memahami Ilmu Agroklimatologi

sedangkan defenisi umum Agroklimatologi adalah ilmu yang mempelajari

tentang seluk beluk atau prilaku cuaca dan unsur-unsur atmosfir dalam jangka

pendek dan jangka panjang ( I NYOMAN SOEMEIABOEDHY dkk,2007:1).

Sesuai dengan bahasasn laporan diatas mka kita akan mengulas sedikit tentang

penyinaran matahari, suhu udara dan suhu tanah.

A. Penyinaran Matahari

Di bidang pertanian lama penyinaran dan intensitas radiasi matahari

merupakan sumber energi baik dalam proses fotosintesa, yaitu dapat merubah air

dan CO2 di dalam tanaman menjadi karbohidrat maupun sebagai energi panas

yang dapat digunakan pada proses pengeringan hasilhasil pertanian atau lainnya.

Lama penyinaran matahari adalah lamanya matahari bersinar cerah sampai

permukaan bumi dalam periode satu hari mulai dari terbit sampai terbenam yang

dinyatakan dalam satuan waktu, yaitu jam. Lama penyinaran matahari ini

seringkali tidak penuh satu hari. Hal ini dapat disebabkan karena sinar matahari

terhalang oleh awan, aerosol atau kabut. Intensitas radiasi matahari diartikan

sebagai banyaknya atau jumlah energy dari cahaya matahari yang diterima bumi,

pada luas tertentu serta jangka waktu tertentu.

Page 12: LaporanMingguanAgroklimatologi

B. Suhu Udara

Udara adalah kumpulan atau campuran gas, yang terbanyak adalah nitrogen

dan oksigen. Oksigen sangat penting untuk mendukung kehidupan mahluk hidup

dan memungkinkan terjadinya pembakaran bahan baker. Nitrogen merupakan

penyubur tanaman. Bakteri menggunakan nitrogen dari udara untuk menyuburkan

tanah. Udara juga melindungi bumi dari radiasi berbahaya yang berasal dari ruang

angkasa. Suhu udara merupakan keadaan panasnya udara tersebut dalam jangka

waktu tertentu. Untuk mengukur suhu udara dalam suatu waktu diperlukan alat

yang bernama termometer bola basah dan kering. Thermometer ini akan

menyajikan tingkat suhu dalam suatu waktu tersebut sehingga peneliti bisa

mengetahui tingkat suhu itu.

C. Suhu Tanah

Suhu tanah dapat dideteksi dengan alat yang disebut thermometer tanah. Suhu

tanah ditentukan oleh panas matahari yang menyinari bumi. Intensitas panas tanah

dipengaruhi oleh kedudukan permukaan yang menentukan besar sudut datang,

letak digaris lintang utara atau selatan dan tinggi dari permukaan laut.

Suhu biasanya diamati pada kedalaman 5, 10, 20, 50, dan 100 cm. Untuk

keperluan ini telah dibuat termometer   sesuai dengan kedalamannya. Pengukuran

suhu tanah dilakukan pada tanah yang tertutup oleh rumput maupun tanah yang

terbuka. Pengukuran biasanya dilakukan dalam areal stasiun pengamatan. Areal

tidak boleh ternaungi dan tergenang air, hal ini harus dihindari. Termometer  

dilindungi dengan pagar kawat dan dijaga agar tanah disekitarnya tidak terganggu.

Prinsip kerja termometer tanah hampir sama dengan termometer biasa, hanya

bentuk dan panjangnya berbeda. Pengukuran suhu tanah lebih teliti daripada suhu

udara. Perubahannya lambat sesuai dengan sifat kerapatan tanah yang lebih besar

daripada udara. Sampai kedalaman 20 cm digunakan termometer   air raksa dalam

tabung gelas dengan bola ditempatkan pada kedalaman yang diinginkan. Ciri-ciri

dari termometer   tanah adalah pada bagian skala dilengkungkan.halini dibuat

adalah untuk memudahkan dalam pembacaan termometer   dan menghindari

kesalahan paralaks.

Page 13: LaporanMingguanAgroklimatologi

Termometer tanah untuk kedalaman 50 cm dan 100 cm bentuknya berbeda dengan

kedalaman lain. Termometer berada dalam tabung gelas yang berisi parafin,

kemudian tabung diikat dengan rantai lalu diturunkan dalam selongsong tabung

logam ke dalam tanah sampai kedalaman 50 cm atau 100 cm. Pembacaan

dilakukan dengan mengangkat termometer dari dalam tabung logam, kemudian

dibaca. Adanya parafin memperlambat perubahan suhu ketika termometer terbaca

di udara. Termometer tanah pada kedua kedalaman ini bila meruapakan suatu

kapiler yang panjang dari mulai permukaan tanah, mudah sekali patah apabila

tanah bergerak turun atau pecah karena kekeringan.

Page 14: LaporanMingguanAgroklimatologi

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Setelah melakukan praktikum kita bisa mengetahui alat-alat yang digunakan dalam melakukan pengukuran lama penyinaran sinar matahari, suhu udara dan suhu tanah.

Mengetahui cara kerja dari alat-alat yang digunakan selama proses praktikum sehingga praktikan mampu membedakan alat-alat yang dipakai dalam setiap percobaan.

SARAN

Dalam praktikum, diharapkan para praktikan selalu memperhatikan coordinator yang sedang menjelaskan alat-alat dan cara kerja dari alat-alat tersebut sehinga para praktikan dapat dengan mudah melakukan pengukuran lama sinar matahari, suhu udara dan suhu tanah.

Page 15: LaporanMingguanAgroklimatologi

DAFTAR PUSTAKA

WMO, 2006. Guide to Agricultural Meteorological Practises. WMO. No

134, TP 61. Sec. World Met. Org. Geneva, Switzerland

Anonim, 2007. Matahari dan Alam. Bina Aksara. Jakarta

Sunaryo, 2008. tanah Gambut dan Solusinya.Pustaka Ilmu. Tangerang

Gunawan Nawawi, Ir., MS. 2007. PENGANTAR KLIMATOLOGI

PERTANIAN Dinas Pendidikan. Jakarta

http://meteorologiamg.blogspot.com/2010/05/suhu-udara.html

http://teknologibenih.blogspot.com/2009/10/pengukuran-suhu-tanah.html