Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Hal i
Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Hal ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas Rahmat, limpahan taufik dan hidayah-Nya jugalah akhirnya Laporan
Tahunan Stasiun Karantina Pertanian (SKP) Kelas I Cilacap Tahun Anggaran 2019
dapat diselesaikan.
Laporan ini menyajikan data hasil kegiatan selama satu tahun anggaran
dengan harapan dapat memberikan gambaran hasil kerja yang telah dicapai
sehingga dapat dijadikan acuan dalam menentukan langkah-langkah strategis untuk
penyempurnaan kegiatan operasional maupun non operasional baik karantina hewan
maupun karantina tumbuhan, serta untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat pengguna jasa di masa yang akan datang.
Ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
Kepala Urusan Tata Usaha, Kasubsi Yanop, Koordinator Jabatan Fungsional serta
seluruh jajaran pegawai SKP Kelas I Cilacap atas partisipasi, kesungguhan dan kerja
kerasnya selama satu tahun anggaran dalam melaksanakan tugas dan fungsi unit
kerja SKP Kelas I Cilacap. Demikian juga kepada kalangan pengguna jasa karantina
dan masyarakat lainnya yang peduli terhadap perkarantinaan, yang telah
memberikan andil yang sangat besar dalam rangka mewujudkan karantina pertanian
yang profesional, modern, tangguh dan terpercaya. Harapan kami semoga laporan
tahunan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Cilacap, Januari 2020
Kepala,
Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Hal iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR GRAFIK xi
DAFTAR DIAGRAM xii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
C. Keadaan Umum Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
1. Keadaan Umum
2. Wilayah Kerja
1
1
6
BAB II KEGIATAN UMUM 9
A. Perencanaan dan Keuangan
1. Realisasi Anggaran
9
9
B. Kepegawaian dan Tata Usaha
1. Kondisi Umum Pegawai
a. Kenaikan Pangkat
b. Kenaikan Gaji Berkala
c. Mutasi Jabatan/ Alih tugas
d. Pegawai yang Melakukan Cuti
e. CPNS 2019
2. Ketatausahaan
a. Kondisi Kearsipan
b. Kondisi Perpustakaan atau Pengadaan Buku
c. Barang Milik Negara (BMN)
15
15
19
20
21
21
21
22
22
23
24
BAB III KEGIATAN OPERASIONAL 26
A. Karantina Hewan
1. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHK
Impor
2. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHK
Ekspor
3. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHK
yang diantarareakan
4. Kegiatan 8 P
27
28
28
28
29
Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Hal iv
5. Penggunaan Formulir Karantina Hewan
6. Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar HPHK
7. Kegiatan Koleksi HPHK
8. Penilaian Instalasi Karantina
36
37
48
48
B. Karantina Tumbuhan
1. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap Media Pembawa OPTK
ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia
2. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap Media Pembawa OPTK
ke Luar Wilayah Negara Republik Indonesia
3. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap Media Pembawa OPTK
Antar-area
4. Kegiatan 8 P
5. Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK di Wilayah Kerja
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
6. Koleksi OPT/OPTK dan Media Pembawa
7. Penyidikan Kasus Tindak Karantina
8. Penggunaan Formulir
9. International Standard for Phytosanitary Measure (ISPM#15)
10. Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak
50
50
58
62
65
67
70
74
74
75
75
BAB IV KEGIATAN LAIN-LAIN 78
A. Koordinasi dan Kerjasama
1. Koordinasi/Kerjasama lingkup Badan Karantina Pertanian
2. Koordinasi/Kerjasama dengan instansi terkait di daerah
78
78
79
B. Kegiatan Public Awareness
1. Standar Pelayanan Publik
2. Wilayah Bebas Korupsi
3. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-2008, dan ISO 17025-2008
4. Indeks Penerapan Nilai Budaya Kerja (IPNBK)
5. Indeks Survei Kepuasan Masyarakat (SKM)
6. Refleksi Budaya Kerja
82
82
83
83
85
86
91
C. Apresiasi/Sosialisasi/workshop/Seminar
1. Sosialisasi Tupoksi Karantina Pertanian
2. Workshop Regional HPHK
3. Seminar Lokal Pemantauan OPTK
4. Kegiatan Akselerasi Ekspor
5. Kunjungan Lapang Mahasiswa
94
94
95
96
97
89
Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Hal v
D. Lain-lain
1. Bakti Sosial
2. Pembinaan Mental & Spiritual
100
100
101
BAB V. PERMASALAHAN DAN SOLUSI 103
A. Permasalahan
1. Kegiatan Operasional Perkarantinaan Hewan
2. Kegiatan Operasional Perkarantinaan Tumbuhan
3. Kegiatan Operasional Perkarantinaan Hewan & Tumbuhan
4. Kegiatan Operasional Ketatausahaan
5. Kegiatan Kehumasan
103
103
103
104
105
105
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 107
A. Simpulan 107
B. Saran 107
LAMPIRAN
Lampiran 1. Data ASN per 31 Desember 2019 SKP Kelas I Cilacap.
Lampiran 2 TENAGA HARIAN LEPAS.
109
111
Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Hal vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 DIPA Tahun Anggaran 2013 sd 2019 Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Cilacap
9
Tabel 2.2 Perbandingan Anggaran Belanja antara DIPA TA 2013 sd 2019 10
Tabel 2.3 Realisasi Anggaran Belanja Pegawai tahun 2013 s/d 2019
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
11
Tabel 2.4 Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013 s/d 2019 13
Tabel 2.5 Realisasi Anggaran Belanja Modal tahun 2013 s/d 2019 13
Tabel 2.6 Jumlah pegawai menurut jenis jabatan per 31 Desember 2019. 15
Tabel 2.7 Jumlah pegawai merurut klasifikasi pendidikan per 31
Desember 2019.
16
Tabel 2.8 Jumlah Pegawai Menurut Pangkat dan Golongan/Ruang per 31
Desember 2019.
18
Tabel 2.9 Kenaikan Pangkat Pegawai TA. 2019 20
Tabel 2.10 Pegawai Naik Gaji Berkala TA. 2019 20
Tabel 2.11 Rekapitulasi Surat Keluar/Masuk Tahun Anggaran 2019 22
Tabel 2.12 Pembelian Peralatan dan Mesin 24
Tabel 3.1 Jenis dermaga di Pelabuhan Tanjung Intan - Cilacap 26
Tabel 3.2 Kegiatan Importasi Sapi Bakalan, Sapi Indukan, Domba/
Kambing Bibit dari Negara Asal Australia Tahun 2014 s/d 2019
27
Tabel 3.3 Kegiatan Eksportasi SKP Kelas I Cilacap tahun 2018 s/d 2019 28
Tabel 3.4 Kegiatan Domestik Keluar SKP Kelas I Cilacap tahun 2018 s/d
2019
29
Tabel 3.5 Lokasi Pengasingan Media Pembawa Hama Penyakit Hewan
Karantina Pada Tahun 2019
33
Tabel 3.6 Penggunaan formulir karantina Hewan 01 Januari - 18 April
tahun 2019tahun 2019
37
Tabel 3.7
Penggunaan blank sertifikat karantina Hewan 18 April – 31
Desember tahun 2019
37
Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Hal vii
Tabel 3.8 Data Informasi Status dan Situasi HPHK di Kabupaten
Banjarnegara Sepanjang Tahun 2018
39
Tabel 3.9 Data Informasi Status dan Situasi HPHK di Kabupaten
Banyumas Sepanjang Tahun 2018
40
Tabel 3.10 Data Informasi Status dan Situasi HPHK di Kabupaten Brebes
Sepanjang Tahun 2018
41
Tabel 3.11 Data Informasi Status dan Situasi HPHK di Kabupaten Cilacap
Sepanjang Tahun 2018
42
Tabel 3.12 Data Informasi Status dan Situasi HPHK di Kabupaten
Kebumen Sepanjang Tahun 2018
43
Tabel 3.13 Data Informasi Status dan Situasi HPHK di Kabupaten
Purbalingga Sepanjang Tahun 2018
44
Tabel 3.14 Data Informasi Status dan Situasi HPHK di Kabupaten
Purworejo Sepanjang Tahun 2018
46
Tabel 3.15 Data Informasi Status dan Situasi HPHK di Kabupaten
Wonosobo Sepanjang Tahun 2018
47
Tabel 3.16 Kegiatan Pemasukan MP-PSAT Tahun 2015 s/d 2019 51
Tabel 3.17 Volume Importasi Biji Gandum Tahun 2015 s/d 2019 52
Tabel 3.18 Volume Importasi Biji Kedelai Tahun 2015 s/d 2019 52
Tabel 3.19 Frekwensi Kegiatan Impor Biji Gandum tahun 2015 s/d 2019 53
Tabel 3.20 Frekwensi Kegiatan Impor Biji Kedelai tahun 2015 s/d 2019 54
Tabel 3.21 Rangkuman Hasil Pengujian Kesehatan MP PSAT (OPT/K)
Media Pembawa Gandum dan Kedelai Th. 2019
56
Tabel 3.22 Daftar IKT di Wilayah SKP Kelas I Cilacap 59
Tabel 3.23 Daftar Tempat Lain di Wilayah SKP Kelas I Cilacap 59
Tabel 3.24 Frekuensi dan Jumlah komoditas pada Pengeluaran MP dari
wilayah negara RI di SKP Kelas I Cilacap Tahun 2019 berupa
hasil tanaman mati
60
Tabel 3.25 Frekuensi dan Jumlah komoditas pada Pengeluaran MP Antar
Area
63
Tabel 3.26
Kegiatan Pemeriksaan Pada Tahun 2019 66
Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Hal viii
Tabel 3.27 Kegiatan Pembebasan Pada Tahun 2019 67
Tabel 3.28 Temuan OPTK tahun 2019 68
Tabel 3.29 Temuan OPT invasive species Spodoptera frugiperda 69
Tabel 3.30 Penggunaan formulir karantina tumbuhan tahun 2019 74
Tabel 3.31 Realisasi PNBP Tahun 2011 - 2019 76
Tabel 4.1 Indek Penerapan Nilai Budaya Kerja (IPNBK) 2019 85
Tabel 4.2 Perbandingan hasil pengukuran SKM sistem 14 dan 9 Kuis. 87
Tabel 4.3 Hasil pengukuran SKM SKP Kelas I Cilacap Tahun 2014 - 2019 87
Tabel 4.4 Responden SKM Tahun 2019 88
Tabel 4.5 Responden SKM Semester II Tahun 2019 *) 89
Tabel 4.6. Nilai Indeks SKM tahun 2016 s/d 2018 (semester I) 90
Tabel 4.7. Nilai Indeks SKM tahun 2018 (semester II) s/d 2019 91
Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Hal ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Cilacap
2
Gambar 1.2 Peta Wilayah Kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Cilacap
8
Gambar 1. 3 Peta Wilayah Kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Cilacap
8
Gambar 3.1 Kegiatan desinfeksi truk berisi domba/kambing 30
Gambar 3.2 Tindakan karantina pemeriksaan dokumen diatas alat
angkut/kapal laut
30
Gambar 3.3 Tindakan karantina pemeriksaan fisik terhadap media
pembawa sarang burung walet (ekspor).
31
Gambar 3.4 Tindakan karantina pemeriksaan fisik terhadap media
pembawa sarang burung Lipan (antar area).
31
Gambar 3.5 Tindakan pengamatan oleh petugas Medik dan Paramedik
Veteriner di IKHS (sapi bakalan) dan IKH (kambing Saanen)
34
Gambar 3.6 Tindakan karantina berupa pengobatan pada sapi bakalan. 35
Gambar 3.7 Gambar 3.7. Pemusnahan kambing 36
Gambar 3.8 Peta Pemantauan Daerah Sebar HPHK TA. 2019. 38
Gambar 3.9 Instalasi karantina hewan SKP Cilacap Jl. Laut Jawa
Pelabuhan Tanjung Intan
49
Gambar 3.10 Instalasi karantina hewan milik PT. CABS 49
Gambar 3.11 Timbangan Individu Gangway dan kandang Isolasi IKH milik
PT CABS
50
Gambar 3.12 Pengambilan sampel MP-PSAT di palka kapal 56
Gambar 3. 13 Kegiatan Pemeriksaan Ekspor Gula Semut Organik dan
Produk Kayu Olahan di Gudang Pemilik
62
Gambar 3.14
Pemeriksaan pengiriman benih sayuran dan bibit tanaman
hias Sansieviera
65
Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Hal x
Gambar 3.15 Pengambilan sampel kayu albasia yang terserang
Uromycladium tepperianum (A), Pengambilan sampel tebu
yang terserang Ustilago scitaminea (B) dan Pengambilan
sampel jagung yang terserang Spodoptera frugiperda (C)
69
Gambar 3.16 Peta Pemantauan Dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK Tahun
2019
70
Gambar 3.17 Peta Pemantauan Dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK Tahun
2019 Kabupaten Cilacap
71
Gambar 3.18 Peta Pemantauan Dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK Tahun
2019 Kabupaten Banyumas
71
Gambar 3.19 Peta Pemantauan Dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK Tahun
2019 Kabupaten Purbalingga
72
Gambar 3.20 Peta Pemantauan Dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK Tahun
2019 Kabupaten Banjarnegara
72
Gambar 3.21 Peta Pemantauan Dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK Tahun
2019 Kabupaten Kebumen
73
Gambar 3.22 Peta Pemantauan Dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK Tahun
2019 kabupaten Purworejo
73
Gambar 3.23 Peta Pemantauan Dan Evaluasi Daerah Sebar Spodoptera frugiperda (Invassive Species) Tahun 2019
74
Gambar 4.1 Penyerahan data ekspor 2019 dan data potensi ekspor
Cilacap ke Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Cilacap (kiri); Koordinasi dengan Kepala BKP
Kelas I Semarang (kanan)
81
Gambar 25 Pengiriman Bibit Aglonema merupakan kegiatan domestik
keluar
61
Gambar 26 Peta Temuan OPTK Pemantauan Tahun 2019 Kabupaten
Banjarnegara
65
Gambar 27 Peta Temuan OPTK Pemantauan Kabupaten Kebumen
Tahun 2019
65
Gambar 28 Peta Temuan OPTK Pemantauan Kabupaten Purbalingga
Tahun 2019
66
Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Hal xi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1 Pagu DIPA SKP Kelas I Cilacap TA 2013 s/d 2019 10
Grafik 2.2 Pagu Anggaran SKP Kelas I Cilacap TA 2013 s/d 2019 11
Grafik 2.3 Realisasi Anggaran Belanja Pegawai tahun 2013 s/d 2019 12
Grafik 2.4 Prosentase Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013 s/d
2019
13
Grafik 2.5 Realisasi Anggaran Belanja Modal tahun 2013 s/d 2019 14
Grafik 2.6 Prosentase Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013 s/d
2019
16
Grafik 2.7 Jumlah pegawai merurut klasifikasi pendidikan per 31 Desember 2019
17
Grafik 2.8 Jumlah Pegawai Menurut Pangkat dan Golongan/Ruang per 31
Desember 2019.
19
Grafik 3.1 Volume Impor Biji Gandum dan Biji Kedelai Tahun 2015 sd
2019
51
Grafik 3.2 Volume Impor Biji Gandum ke wilayah SKP Kelas I Cilacap
2015 sd 2019
52
Grafik 3.3 Volume Impor Biji Kedelai ke wilayah SKP Kelas I Cilacap 2015
sd 2019
53
Grafik 3.4 Frekuensi Impor Biji Gandum Tahun 2015 sd 2019 53
Grafik 3.5 Frekuensi Impor Biji Gandum Tahun 2015 sd 2019 54
Grafik 3.6 Realisasi PNBP Tahun 2011 - 2019 pada SKP Kelas I Cilacap 79
Laporan Tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Hal xii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 3.1 Status dan Situasi HPHK di Kab.Banjarnegara 39
Diagram 3.2 Status dan Situasi HPHK di Kab.Banyumas 41
Diagram 3.3 Status dan Situasi HPHK di Kab.Brebes 36
Diagram 3.4 Status dan Situasi HPHK di Kab.Cilacap 37
Diagram 3.5 Status dan Situasi HPHK di Kab.Kebumen 37
Diagram 3.6 Status dan Situasi HPHK di Kab.Purbalingga 38
Diagram 3.7 Status dan Situasi HPHK di Kab.Purworejo 38
Diagram 3.8 Status dan Situasi HPHK di Kab. Wonosobo 39
Diagram 4.1. Diagram Laba-laba Hasil capaian Indek Penerapan Nilai
Budaya Kerja (IPNBK) tahun 2019 pada SKP Kelas I Cilacap.
86
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Laporan Tahunan
2019
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Cilacap
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan Tahunan 2019 menggambarkan hasil kinerja pelaksanaan
kegiatan tugas dan fungsi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap seperti
yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia
Nomor 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian.
Penyusunan Laporan Tahunan ini berdasarkan Pedoman Laporan
Tahunan Balai Besar/Balai/Stasiun Karantina Pertanian. Informasi yang
disajikan didalamnya disusun sesuai ketentuan yang berlaku.
Laporan Tahunan ini menggambarkan keseluruhan kegiatan hasil
kinerja yang telah dilaksanakan oleh Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Cilacap sepanjang tahun 2019, sehingga dapat dilakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan tugas dan fungsi untuk menentukan kebijakan di tahun
mendatang.
B. Tujuan
Tujuan penyusunan Laporan Tahunan 2019 Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Cilacap adalah :
1. Bahan informasi hasil pelaksanaan kegiatan tugas pokok dan fungsi
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap selama kurun waktu tahun
2019;
2. Bahan informasi terhadap tingkat pengukurancapaian kinerja Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap sampai akhir tahun 2019;
3. Sebagai bahan evaluasi dan monitoring untuk kebijakan penyelenggaraan
perkarantinaan di tahun-tahun mendatang.
C. Keadaan Umum Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
1. Keadaan Umum
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap merupakan unit pelaksana
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
KASUBAG TATA USAHA JUWAKIR, SE
KASUBSI YAN-OPS DWI ASTUTI YUNIASIH, SP MSc
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL UMUM,
MEDIK, PARAMEDIK, POPT
Kepala Stasiun
drh Puji Hartono, MP
teknis di bidang karantina hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan
pangan hayati hewani dan nabati yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, struktur organisasi Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Cilacap adalah sebagai berikut :
STRUKTUR ORGANISASI INTERNAL STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELASI I CILACAP
TAHUN 2019
Gambar 1.1 : Struktur OrganisasiStasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap dipimpin oleh seorang
Kepala Stasiun berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia
Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata
Kementerian Pertanian.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap adalah organisasi dengan
eselon IV-a, dengan demikian Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Cilacap adalah pejabat eselon IV-a yang membawahi Kepala Urusan Tata
Usaha (eselon V-a), Kepala Sub Seksi Pelayanan Operasional (eselon V-a),
serta kelompok Jabatan Fungsional, sebagaimana gambar 1 di atas.
Dasar Hukum penyelenggaraan Karantina Pertanian adalah UU No.16
tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, PP No. 82 tahun
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
2000 tentang Karantina Hewan dan PP No.14 Tahun 2002 tentang Karantina
Tumbuhan dan sejumlah peraturan perundang-undangan turunannya, serta
peraturan-peraturan daerah yang terkait. Berdasarkan Permentan No. 22
Tahun 2008, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap melaksanakan
kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta
pengawasan keamanan hayatihewani dan nabati, dan dalam melaksanakan
tugas dimaksud, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
menyelenggarakan fungsi :
1) Penyusunan rencana, evaluasi dan laporan;
2) Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,
penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan media pembawa
hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu
tumbuhan karantina (OPTK);
3) Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK;
4) Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK;
5) Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;
6) Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan
tumbuhan;
7) Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan
hayati hewani dan nabati;
8) Pelaksanaan sistem informasi, dokumentasi dan sarana teknik karantina
hewan dan tumbuhan;
9) Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan
perundang-undangan di bidang karantina hewan, bidang karantina
tumbuhan dan keamanan hayati hewani dan nabati;
10) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
Tugas Tambahan
Selain tugas pokok yang harus dilakukan, SKP Kelas I Cilacap juga
mempunyai tugas tambahan, yaitu :
1. Auditor Instalasi Karantina Hewan (IKH) berdasarkan Surat Keputusan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Kepala Badan Karantina Pertanian nomor : 349/Kpts/PD.670.210/L/12/2006
tentang Pedoman Persyaratan Teknis Instalasi Karantina Hewan untuk
Ruminansia Besar. Hal ini dimaksudkan untuk menjadi acuan secara
nasional akan pembangunan/penetapan Instalasi Karantina Hewan baik
milik negara ataupun pihak ketiga sebagai tempat pelaksanaan tindak
karantina hewan.
2. Penilaian untuk Penetapan Instalasi Karantina Tumbuhan (IKT)
berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 73/permentan/OT.140/12/
2012 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penetapan Instalasi Karantina
Tumbuhan Milik Perorangan atau Badan Hukum, serta tempat lain
berdasarkan permentan no 38 tahun 2014.
3. Koordinator Skim Audit Barantan sesuai Keputusan Kepala Barantan No.
20/Kpts/PD.540.210/L.2/04 dalam pelaksanaan kegiatan skim audit
Fumigasi dan ISPM.
Sedangkan tugas masing-masing pejabat struktural di bawah Kepala
Stasiun adalah sebagai berikut :
a. Kepala Urusan Tata Usaha (Kaur TU) mempunyai tugas melakukan :
a.1. penyiapan bahan penyusunan rencanakerja,
a.2. sistim evaluasi dan pelaporan,
a.3. menjalankanurusan ketata usahaan dan rumah tangga.
b. Sub Seksi Pelayanan dan Operasional (Kasubsi Yan-op) melakukan tugas:
b.1. pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan karantina
tumbuhan,
b.2. pengawasan keamanan hayati hewani,
b.3. dukungan sarana teknikperkarantinaan,
b.4. pengelolaan sistem informasi dan dokumentasi,
b.5. melakukan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan
perundang-undangan di bidang karantina hewan dan tumbuhan, serta
keamanan hayati hewani dan nabati.
Kelompok Jabatan Fungsional Medik Veteriner (MV) dan Paramedik
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Veteriner (PV) mempunyai tugas :
a. Melakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,
penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan media pembawa
Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK);
b. Melakukan pemantauan daerah sebar HPHK;
c. Melakukan pembuatan koleksi HPHK;
d. Melakukan pengawasan keamanan hayati hewani;
e. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Kelompok Jabatan Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu
Tumbuhan (POPT) mempunyai tugas :
a. Melakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,
penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa
Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK);
b. Melakukan pemantauan daerah sebar OPTK;
c. Melakukan pembuatan koleksi OPTK;
d. Melakukan pengawasan keamanan hayati nabati;
e. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Masing-masing kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan oleh
seorang tenaga fungsional yang kompeten dengan ketetapan Kepala Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap dengan surat keputusan. Koordinator
Jabatan Fungsional KH dan POPT memiliki tugas dan fungsi selain tugas
pokok sesuai jenjangnya antara lain :
✓ Bimbingan dan pengaturan kegiatan operasional oleh masing-masing
jenjang jabatannya.
✓ Penyiapan bahan penyusunan rencana kerja, sistim evaluasi dan
pelaporan.
✓ Penyelarasan dukungan sarana teknik dan metode operasional
perkarantinaan.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Sarana dan prasarana yang telah dimiliki oleh SKP Kelas I Cilacap
sampai saat ini berupa :
a. Gedung perkantoran utama yang cukup representatif guna pelaksanaan
kegiatan pelayanan operasional bertempat di Komplek Bandar Udara
Tunggul Wulung Cilacap
b. Gedung Instalasi Karantina Hewan (IKH) dan Gudang yang berada di Jl.
Laut Jawa Pelabuhan Tanjung Intan – Cilacap;
c. Gedung tempat peristirahatan para supir truk yang ada di Instalasi
Karantina Hewan.
d. Gedung Wilayah Kerja Pelabuhan Tg. Intan Cilacap, Jl. Selat Madura No. 3
Pelabuhan Tanjung Intan – Cilacap
e. Gedung Wilayah Kerja Kantor Pos Indonesia Purwokerto
f. Rumah Dinas dan Sarana Gudang Arsip di Jl. Swadaya no. 45 – Cilacap;
g. Mess Pegawai dan Sarana Gudang di Jl. Kuntul no. 7 Tegalreja - Cilacap;
Khusus untuk gedung perkantoran utama, kini memiliki Gedung
Pelayanan terhadap pengguna jasa yang representatif, untuk meningkatkan
kinerja dalam melaksanakan tugas. Ditambah dengan gedung fungsional
untuk mendukung setiap kegiatan dari setiap jajaran fungsional baik
fungsional karantina hewan (medik/paramedik veteriner) maupun fungsional
karantina tumbuhan (POPT) dan Ruang Rapat.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap hingga saat ini (per 31
Desember 2019) memiliki 55 pegawai/staff yang terdiri dari 37 orang PNS/ASN
dan 18 Tenaga Harian Lepas.
2. Wilayah Kerja
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
94/Permentan/OT.140/12/2011 tentang tempat-tempat Pemasukan dan
Pengeluaran Media Pembawa Hama dan Penyakit Hewan Karantina dan
Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina, Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Cilacap adalah sebagai berikut :
A. Tempat-tempat Pemasukan Media Pembawa Hama & Penyakit Hewan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina
(OPTK) KE DALAM Wilayah Negara RI (Impor)
1. Pelabuhan Laut atau Pelabuhan Sungai
Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap
B. Tempat-tempat Pengeluaran Media Pembawa HPHK dan OPTK DARI
DALAM Wilayah Negara RI (Ekspor)
1. Pelabuhan Laut dan Pelabuhan Sungai
Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap
C. Tempat-tempat Pemasukan & Pengeluaran Media Pembawa HPHK dan
OPTK DI DALAM Wilayah Negara RI (Antar Area)
1. Bandar Udara
Tunggul Wulung Cilacap
2. Pelabuhan Laut atau Pelabuhan Sungai
Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap
3. Kantor Pos
Kantor Pos Purwokerto
Untuk kegiatan karantina hewan, ada beberapa kegiatan lintas provinsi
dikarenakan IKH (Instalasi Karantina Hewan) terletak di Provinsi Jawa Barat,
yaitu di Kecamatan Malangbong, Kab. Garut yaitu di Jl. Raya Malangbong
Wado KM 5 dan KM 6. Kedua IKH milik swasta yang terletak di Provinsi Jawa
Barat tersebut berada di bawah pengawasan SKP Kelas I Cilacap.
Wilayah Kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap dapat dilihat
pada peta berikut ini :
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Gambar 1.2. : Wilayah Kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Gambar 1.3 : Peta Kabupaten Cilacap
Wilker Bandara Tunggul Wulung
Wilker Pelabuhan Tg. Intan
Bandara Tg. Wulung - Cilacap
Pelabuhan Tg. Intan – Cilacap Kantor Pos Purwokerto
IKH milik Swasta
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
BAB II
KEGIATAN UMUM
Salah satu fungsi dari Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap sesuai
dengan Permentan Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Unit Pelayanan Teknis Karantina Pertanian adalah melakukan penyiapan
bahan penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan serta urusan tata usaha dan
rumah tangga yang menjadi tanggung jawab urusan tata usaha.
A. Perencanaan dan Keuangan
1. Realisasi Anggaran
Pelaksanaan anggaran instansi pemerintah pada tahun 2019 tetap
mengacu pada sistem anggaran yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran Petikan (DIPA) Tahun Anggaran 2019 Stasiun Karantina Pertanian
(SKP) Kelas I Cilacap.
Anggaran Belanja Negara yang digunakan untuk membiayai seluruh
kegiatan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Cilacap sesuai dengan DIPA No. SP DIPA-018-
12.2.237369/2019 tanggal 05 Desember 2018, terakhir di Revisi ke 06 tanggal
5 Desember 2019 sebesar Rp. 8.828.410.000,00 terdiri dari Rupiah Murni Rp.
7.504.197.000,00 dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp.
1.324.213.000,00.
Tabel 2.1 : DIPA Tahun Anggaran 2013 sd 2019 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap. (dalam ribuan rupiah)
NO. TH. DIPA PAGU DIPA
1 T.A. 2013 7.368.778.000
2 T.A. 2014 5.669.271.000
3 T.A. 2015 8.747.923.000
4 T.A. 2016 7.313.884.000
5 T.A. 2017 6.398.038.000
6 T.A. 2018 6.914.246.000
7 T.A. 2019 8.828.410.000
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Grafik 2.1. Pagu DIPA SKP Kelas I Cilacap TA 2013 s/d 2019
Tabel 2.2 : Perbandingan Anggaran Belanja antara DIPA TA 2013 sd 2019 (dalam ribuan rupiah)
No. Uraian Bel. Pegawai Bel. Barang Bel. Modal Jumlah
1. DIPA 2013 2.247.154.000 3.294.174.000 1.827.450.000 7.368.778.000
2. DIPA 2014 2.328.764.000 3.105.047.000 235.460.000 5.669.271.000
3 DIPA 2015 2.484.061.000 3.116.782.000 3.147.080.000 8.747.923.000
4 DIPA 2016 2.397.704.000 3.008.680.000 1.907.500.000 7.313.884.000
5 DIPA 2017 2.301.632.000 2.641.966.000 1.454.440.000 6.398.038.000
6. DIPA 2018 2.482.365.000 3.003.454.000 1.428.427.000 6.914.246.000
7. DIPA 2019 2.821.404.000 3.474.106.000 2.532.900.000 8.828.410.000
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Grafik 2.2. Pagu Anggaran SKP Kelas I Cilacap TA 2013 s/d 2019
Berdasarkan tabel 1 di atas, maka anggaran tahun 2019 mengalami
kenaikan sebesar Rp 1.914.164.000,00 atau 27,68% dari tahun sebelumnya
yaitu Rp 6.914.246.000,00 menjadi Rp 8.828.410.000,00.
Realisasi anggaran belanja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
tahun 2019, sebesar Rp.8.785.604.032,00 (99,52%) dengan realisasi anggaran
masing-masing belanja pegawai, belanja barang maupun belanja modal di
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
bawah pagu yang tersedia.
Anggaran tersebut direalisasikan melalui 3 jenis belanja yaitu belanja
pegawai, belanja barang dan belanja modal. Besar realisasi anggaran per jenis
belanja dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.3. Realisasi Anggaran Belanja Pegawai tahun 2013 s/d 2019 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
No Belanja Pegawai
Pagu Realisasi % Saldo
1. T.A 2013 2.247.154.000 2.173.121.230 96,71 74.032.770
2. T.A 2014 2.328.764.000 2.297.858.655 98,67 30.905.345
3. T.A 2015 2.484.061.000 2.481.736.171 99,89 2.324.829
4. T.A 2016 2.397.704.000 2.393.864.468 99,84 3.838.532
5. TA 2017 2.301.632.000 2.265.191.128 98,42 36.440.872
6. TA 2018 2.482.365.000 2.454.780.061 98,89 27.584.939
7. TA 2019 2.821.404.000 2.809.843.621 99,59 11.560.379
Grafik 2.3. Realisasi Anggaran Belanja Pegawai tahun 2013 s/d 2019 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Tabel 2.4. Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013 s/d 2019 Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Cilacap
Grafik 2.4. Prosentase Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013 s/d 2019 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
3.294.174.000
3.105.047.000
3.116.782.000
3.008.680.000
2.641.966.000
3.003.454.000
3.474.106.000
2.845.011.520
3.016.228.801
3.022.943.359
2.878.926.778
2.594.747.591
2.981.428.804
3.443.592.603
86,36
97,14
96,98
95,69
98,21
99,27
99,12
449.162.480
88.818.199
93.838.641
129.752.222
47.218.409
22.025.196
30.513.397
TA
2013
TA
2014
TA
2015
TA
2016
TA
2017
TA
2018
TA
2019
Realisasi Anggaran Belanja Barang tahun 2013 s/d 2019
StasiunKarantina Pertanian Kelas I Cilacap
Saldo % Realisasi Pagu
No Belanja Barang Pagu Realisasi % Saldo
1. T.A 2013 3.294.174.000 2.845.011.520 86,36 449.162.480
2. T.A 2014 3.105.047.000 3.016.228.801 97,14 88.818.199
3. T.A 2015 3.116.782.000 3.022.943.359 96,98 93.838.641
4. T.A 2016 3.008.680.000 2.878.926.778 95,69 129.752.222
5. TA 2017 2.641.966.000 2.594.747.591 98,21 47.218409
6. TA 2018 3.003.454.000 2.981.428.804 99,27 22.025.196
7. TA 2019 3.474.106.000 3.443.592.603 99,12 30.513.397
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Tabel 2.5. Realisasi Anggaran Belanja Modal tahun 2013 s/d 2019 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Grafik 2.5. Realisasi Anggaran Belanja Modal tahun 2013 s/d 2019 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
No Belanja Modal
Pagu Realisasi % Saldo
1. T.A 2013 1.827.450.000 1.699.070.000 92,97 128.380.000
2. T.A 2014 235.460.000 229.431.120 97,44 6.028.880
3. T.A 2015 3.147.080.000 3.131.498.700 99,50 15.581.300
4. T.A 2016 1.907.500.000 1.900.791.645 99,65 6.708.355
5. T.A 2017 1.454.440.000 1.441.672.398 99,12 12.767.602
6. TA 2018 1.428.427.000 1.423.343.912 99,64 5.083.088
7. TA 2019 2.532.900.000 2.532.167.808 99,97 732.192
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
B. Kepegawaian dan Tata Usaha
1. Kondisi Umum Pegawai
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) SKP Kelas I Cilacap per-31
Desember 2019 berjumlah 37 (tiga puluh delapan) orang PNS. Jenis jabatan,
latar belakang pendidikan dan jenjang kepangkatan dapat dilihat pada tabel-
tabel berikut ini.
Tabel 2.6. Jumlah pegawai menurut jenis jabatan per 31 Desember 2019.
No Jenis Jabatan Jumlah
1 Kepala SKP Kelas I Cilacap 1
2 Kepala Urusan Tata Usaha 1
3 Kepala Sub Seksi Pelayanan Operasional 1
4 Medik Veteriner Madya 2
5 Medik Veteriner Muda 3
6 Medik Veteriner Pertama 1
7 Paramedik Veteriner Penyelia 3
8 Paramedik Veteriner Mahir 3
9 Paramedik Veteriner Terampil 2
10 Paramedik Veteriner Pemula 0
11 POPT Ahli Madya 1
12 POPT Ahli Muda 1
13 POPT Ahli Pertama 2
14 POPT Penyelia 2
15 POPT Mahir 0
16 POPT Terampil 2
17 Calon Medik Veteriner 0
18 Calon Paramedik Veteriner 1
18 Calon POPT Ahli 0
19 Calon POPT Terampil 0
20 Tenaga Administrasi Umum *) 11
Total Jumlah : 37
Keterangan :
*) Pelaksana pada Subbag/Seksi.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Grafik 2.6. Jumlah pegawai menurut jenis jabatan per 31 Desember 2019.
Kepala
SKP K
ela
s I
Cilacap
Kepala
Uru
san T
ata
Usaha
Kepala
Sub S
eksi…
Medik
Vete
riner
Madya
Medik
Vete
riner
Muda
Medik
Vete
riner
Pert
am
a
Para
medik
Vete
riner…
Para
medik
Vete
riner
Mahir
Para
medik
Vete
riner…
Para
medik
Vete
riner…
PO
PT A
hli M
adya
PO
PT A
hli M
uda
PO
PT A
hli P
ert
am
a
PO
PT P
enyelia
PO
PT M
ahir
PO
PT T
era
mpil
Calo
n M
edik
Vete
riner
Calo
n P
ara
medik
Vete
riner
Calo
n P
OPT A
hli
Calo
n P
OPT T
era
mpil
Tenaga A
dm
inis
trasi…
1 1 12
3
1
3 32
01 1
2 2
0
2
01
0 0
11
Jenis Jabatan
Jumlah Pegawai Menurut Jenis Jabatan per 31 Desember
2019
Jumlah
Tabel 2.7. Jumlah pegawai merurut klasifikasi pendidikan per 31 Desember 2019. No. Pendidikan Terakhir Program Pend./ Jurusan Jumlah
1 SD - 1
2 SLTP - 0
3 SLTA/SPP/SPMA/SNAKMA - IPA - IPS - SMT Pertanian - SPMA Peternakan - SMEA Tata Niaga - SPP Pertanian - STM MESIN
1 1 2 2 2 2 2
4 DIPLOMA (D3) - Peternakan - Kesehatan Hewan - Pertanian
3 3 1
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
5 Sarjana (S1) - Ekonomi Manajemen - Pertanian - Biologi - Peternakan - Matematika
1 4 1 1 1
6 Pasca Sarjana (S2) - Pertanian - Kedokteran Hewan
5 4 (7) *)
Total Jumlah : 37
Keterangan *) : 3 dari 7 drh adalah juga master (S2)
Grafik 2.7. Jumlah pegawai merurut klasifikasi pendidikan per 31 Desember 2019
0 1 2 3 4 5
0
0
IPA
IPS
SMT Pertanian
SPMA Peternakan
SMEA Tata Niaga
SPP Pertanian
STM MESIN
Peternakan
Kesehatan Hewan
Pertanian
Ekonomi Manajemen
Pertanian
Biologi
Peternakan
Matematika
Pertanian
Kedokteran Hewan
SD
SL
TP
SL
TA
/SP
P/S
PM
A/S
NA
KM
A
DIP
LO
MA
(D3
)S
arja
na
(S1
)
Pas
ca
Sar
jan
a
(S2
)
0
0
1
1
2
2
2
2
2
3
3
1
1
4
1
1
1
5
4
Pen
did
ika
n
Klasifikasi Pendidikan PNS SKP Kelas I Cilacap per 31 Desember 2019.
Jumlah
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Tabel 2.8. Jumlah Pegawai Menurut Pangkat dan Golongan/Ruang per 31 Desember
2019.
No. Jenis Pangkat Gol. Ruang Jumlah
1 Juru Muda I/a 0
2 Juru Muda Tk. I I/b 0
3 Juru I/c 0
4 Juru Tk. I I/d 1
5 Pengatur Muda II/a 0
6 Pengatur Muda Tk.I II/b 4
7 Pengatur II/c 2
8 Pengatur Tk. I II/d 4
9 Penata Muda III/a 5
10 Penata Muda Tk. I III/b 6
11 Penata III/c 4
12 Penata Tk. I III/d 7
13 Pembina IV/a 3
14 Pembina Tk. I IV/b 1
15 Pembina Utama Muda IV/c 0
16 Pembina Utama Madya IV/d 0
17 Pembina Utama IV/e 0
Total Jumlah : 37
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Grafik 2.8. Jumlah Pegawai Menurut Pangkat dan Golongan/Ruang per 31 Desember 2019.
Secara rinci dan detail uraian kepegawaian dari masing-masing
pegawai yang meliputi tempat tanggal lahir, pangkat terakhir dan lain-lain
dapat dilihat pada Lampiran 1.
Selain jumlah pegawai tersebut diatas, SKP Kelas I Cilacap masih
memiliki tenaga harian lepas (THL) sebanyak 18 (delapan belas) orang,
dengan masa pengabdian dari 1 hingga 13 tahun. Data selengkapnya terdapat
pada Lampiran 2.
Untuk kelancaran tugas dan fungsi SKP Kelas I Cilacap dalam Tahun
Anggaran 2019 Sub-bagian Kepegawaian dan Tata Usaha telah melakukan
tugas dan fungsi Kepegawaian dan Tata Usaha sebagai berikut :
a. Kenaikan Pangkat
Dalam Tahun Anggaran 2019 SKP Kelas I Cilacap telah mengusulkan
4 (empat) orang yang memenuhi persyaratan untuk mendapat Kenaikan
Pangkat regular dan fungsional untuk periode April dan Oktober 2019 dengan
rincian sebagaimana tabel berikut ini :
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Tabel 2.9. Kenaikan Pangkat Pegawai TA. 2019
No N a m a Pra Pasca Jabatan Tmt
1 Drh. Trifera Melaningrum, M.Si. IV/a IV/b Medik Veteriner Madya 01 April 2019
2 drh. Wahyu Dwiyatmo III/c III/d Medik Veteriner Muda 01 April 2019
3 Zulaekhah Rahmi, A. Md II/c III/d POPT Terampil 01 April 2019
4 Edi Wuryanto, S.Si. II/b III/a Fungsional Umum 01 Oktober 2019
b. Kenaikan Gaji Berkala
Dalam Tahun Anggaran 2019 pegawai SKP Kelas I Cilacap yang
mendapatkan Kenaikan Gaji Berkala (KGB) sebanyak 20 (dua puluh) orang
pegawai, seperti terlihat pada Tabel berikut :
Tabel 2.10. Pegawai Naik Gaji Berkala TA. 2019
No N a m a Dalam Gol/Pkt
Jabatan TMT
1 Nuro’is, S.P. III/c POPT Penyelia
01 Januari 2019
2 Winarti, S.P. III/d POPT Ahli Muda
3 Istiqomah, S.Pt. III/c Paramedik Veteriner Penyelia
4 Indra Tri Wibowo, A. Md. III/b Paramedik Veteriner Mahir
5 Drh. Puji Hartono, M.P. IV/a Kepala Stasiun
01 Maret 2019
6 Endang Purwanti, S.TP. III/d Pengolah dan Penyaji Data Kepeg.
7 Purwanto III/b Pengumpul dan Pembuat Laporan
8 Zulaekhah Rahmi, A. Md. II/d POPT Pelaksana
9 Triyanto II/b Paramedik Veteriner Pelaksana
10 Sakum II/b Pengadminitrasi Umum 01 April 2019
11 Drh. Aan Setyanto III/b Medik Veteriner Muda 01 Mei 2019
12 Jumadi I/d Pramu Publikasi 01 Agustus 2019
13 Dwi Astuti Yuniasih, S.P. M. Sc. III/c Ka Sub Seksi Pelayanan Operasional
01 Desember 2019
14 Drh. Wahyu Dwiyatmo III/d Medik Veteriner Muda
15 Drh. Titik Kurniawati III/b Medik Veteriner Pertama
16 Riyanti Ika Yunita Sari, S.Si. III/b POPT Ahli Pertama
17 Catur Rahayu Prihatiningrum, S.P. II/d POPT Ahli Pertama
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
18 Ariandra Bayu Wicaksono, A. Md. III/a Paramedik Veteriner Mahir
19 Suhadha Nur Sefriyanto, A. Md. III/a Petugas SAI
20 Mumfarid Ruri Listiono, A. Md. III/a Paramedik Veteriner Mahir
c. Mutasi Jabatan/Alih tugas
Selama tahun 2019 di lingkungan SKP Kelas I Cilacap terdapat 3 kali
mutasi alih tugas pegawai yaitu :
c.1. Mutasi Ke-satu yang mendapatkan adalah pegawai bernama Ir. Idham,
M.Si selaku fungsional POPT Madya yang dimutasi alih tugas dari SKP
Kelas I Cilacap ke Kantor Pusat Badan Karantina Pertanian,
c.2. Mutasi Ke-dua yang mendapatkan adalah pegawai bernama drh. Aan
Setyanto selaku fungsional Medik Veteriner Pertama yang dimutasi alih
tugas dari SKP Kelas I Cilacap ke Balai Karantina Pertanian Kelas II
Yogyakarta,
c.3. Mutasi Ke-tiga yang mendapatkan adalah pegawai bernama Amir, SP.
M.Si., selaku fungsional POPT Ahli Madya yang dimutasi alih tugas Balai
Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta ke SKP Kelas I Cilacap.
d. Pegawai yang Melakukan Cuti tahun 2019 pada Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Cilacap
Pegawai yang melakukan cuti di Stasiun Karantina Pertanian Kelas
I Cilacap sepanjang tahun 2019 sebanyak 34 pegawai, dengan rincian
• Cuti tahunan = 34 orang
• Cuti alas an penting = 0 orang
• Cuti melahirkan = 0 orang
• Cuti besar = 0 orang
• Cuti dalam tanggungan Negara = 0 orang
e. CPNS 2019
Pada tahun 2019 SKP Kelas I Cilacap mendapatkan tambahan
pegawai dari jenjang pengadaan pegawai baru (CPNS). Pegawai
tersebut atas nama Wahyu Kumala Cahyaningrum, A.Md. Vet., Calon
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Paramedik Veteriner Terampil, pangkat II/c, Terhitung mulai tanggal
(Tmt) 1 Februari 2019. Sehingga komposisi jabatan dalam jabatan
fungsional tertentu (JFT) mengalami perubahan komposisi. Namun untuk
Jabatan Fungsional Umum (JFU) masih dirasakan kurang sehingga perlu
adanya penambahan agar mengurangi beban kinerja yang cukup berat
buat pegawai maupun SKP Kelas I Cilacap.
2. Ketatausahaan
Kegiatan ketatausahaan di SKP Kelas I Cilacap suatu kegiatan yang cukup
vital dalam menunjang semua kegiatan operasionalnya. Hal ini harus didukung
dengan tenaga yang mampu menangani salah satunya adalah urusan surat
menyurat. Kegiatan ini meliputi penanganan surat keluar masuk, penggandaan
surat, pendistribusian dan pengarsipan. Indikator keberhasilan unit kerja dalam
sistim pelayanan publik adalah kecepatan dan kemudahan dalam pencarian arsip
surat yang masih dibutuhkan.
Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap menunjuk 1 (satu)
tenaga harian lepas (THL) untuk penatausahaan persuratan, agar ke depan
kegiatan tersebut semakin baik. Khusus untuk kegiatan surat menyurat dalam
tahun 2019 telah memproses surat masuk maupun surat keluar dengan
menggunakan aplikasi e-office sehingga memudahkan dalam penatausahaan
kearsipan. Rekapitulasi surat menyurat sebagai mana tercantum pada tabel di
bawah ini :
Tabel 2.11. Rekapitulasi Surat Keluar/Masuk Tahun Anggaran 2019
No. Jenis Surat Jumlah
1 Surat Masuk SKP Kelas I Cilacap 716 surat
2 Surat Keluar SKP Kelas I Cilacap 4.343 surat
a. Kondisi Kearsipan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap telah memfungsikan
gudang untuk kegiatan kearsipan surat masuk dan surat keluar serta dokumen
lainnya. Hal ini dimaksudkan agar capaian kinerja Stasiun Karantina Pertanian
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Kelas I Cilacap lebih efisien dan mampu bersaing dengan UPT lainnya. Tata
kearsipan dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori yaitu :
➢ Kategori arsip aktif
Arsip kategori ini merupakan persuratan yang setiap saat masih
dibutuhkan baik dalam monitoring maupun untuk evaluasi. Pada umumnya
kategori ini persuratan/kearsipan maksimal waktunya 1 (satu) tahun, dan
tata kelola kearsipan ini berada dalam kantor.
➢ Kategori arsip tidak aktif
Arsip kategori ini merupakan persuratan yang kebutuhannya tidak setiap
saat, dan lebih cenderung sebagai dokumen/bukti dari suatu kegiatan.
Pada umumnya kategori persuratan/kearsipan ini di arsipkan dengan kurun
waktu minimal 5 (lima) tahun, sebelum dialihkan kedalam kategori purna
(pemusnahan) dan tata kelola kearsipan ini berada dalam gudang
kearsipan. Untuk penempatan arsip tersebut berada dan menyatu denngan
rumah dinas Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap di Jalan
Swadaya, Kelurahan Tambakreja, Kecamatan Cilacap Selatan.
➢ Kategori arsip purna
Arsip kategori tersebut merupakan persuratan yang tidak dibutuhkan dan
lebih cenderung sebagai dokumen/bukti yang bersifat purna
(dimusnahkan) agar tidak menjadi beban operasional. Kegiatan
pemusnahan arsip dan/atau dokumen lain yang akan dimusnahkan pada
umumnya sudah lebih dari 5 (lima) tahun, dalam kategori arsip tidak
aktif,dan tata kelola kearsipan ini berada dalam gudang kearsipan dalam
lingkungan instalasi karantina hewan, untuk persiapan pemusnahan
menggunakan metode pembakaran di incenerator. Lokasi incenerator
sebagai peralatan pemusnahan berada di jalan jawa komplek pelabuhan
tanjung intan Cilacap yang masuk dalam wilayah Kelurahan Tambakreja,
Kecamatan Cilacap Selatan.
b. Kondisi Perpustakaan atau Pengadaan Buku
Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak,
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna
memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan
rekreasi para pemustaka.
Hingga saat ini koleksi pustaka hanya didapat dari sumber-sumber
berupa Peraturan Peraturan baru baik dari Kementerian pertanian maupun
beberapa kementerian lain yang menunjang tugas pokok dan fungsi SKP,
Laporan Tahunan, karya tulis ilmiah pegawai Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Cilacap, materi-materi pelatihan seperti TC, diklat, leaflet-leaflet
seputar Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan dsb dalam bentuk soft
dan hard copy.
c. Barang Milik Negara (BMN)
Mutasi transaksi terkait Barang Milik Negara adalah sebagai berikut :
c.1. Penambahan Asset Peralatan dan Mesin
Penambahan Asset terdiridari belanja modal peralatan dan mesin senilai
Rp. 227.582.100-. Terdiri dari :
c.1.1. Pembelian Peralatan dan Mesin Rp. 227.582.100,- berupa
pengadaan/pembelian :
Tabel 2.12. Pembelian Peralatan dan Mesin
No Jenis Barang Kuantitas Nilai (Rp)
1 P.C. 7 Unit 63.953.400
2 Finger Print 2 Unit 18.564.000
3 Kursi Besi Metal 1 Unit 2.600.000
4 Sound System 3 Unit 19.821.700
5 Lap Top 4 Unit 65.479.100
6 Printer 6 Unit 29.440.800
Total Nilai : 227.582.100,-
c.1.2. Mutasi Kurang senilai Rp. 20.700.000,-
Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas Microscope senilai 20.700.000,-
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
c.2. Penambahan nilai Aset Gedung dan Bangunan.
Belanja Modal penambahan Nilai Langsung Gedung dan bangunan
senilai Rp.54.000.000 terdiridari :
c.2.1 Penambahan Nilai Bangunan Gedung secara langsung senilai
Rp.25.500.000 atas Bangunan Gudang Lainnya (Rumah
Incenerator).
c.2.2 Penambahan Nilai Gedung Bangunan secara Langsung senilai Rp.
28.500.000 atas Bangunan Pembakaran Bangkai Hewan
Permanen
c.2.2. Pengembangan nilai Gedung Bangunan melalui KDP senilai Rp.
2.131.485.708,- berupa :
c.2.2.1 Penambahan nilai bangunan gedung kantor NUP 3 berupa
Penambahan Nilai Fisik senilai Rp. 2.131.485.708,-
c.3. Penambahan Nilai Irigasi secara KDP senilai Rp. 193.800.000 berupa :
Penambahan Nilai Irigasi (Saluran Pembuangan) NUP. 1 senilai Rp.
193.800.000.
c.4. Pengurangan Asset
Penghentian asset yang tidak digunakan dalam operasional peralatan
mesin 76 unit dan irigasi 1 unit dalam kurun waktu tahun 2019 senilai Rp.
579.422.383,-
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
BAB III
KEGIATAN OPERASIONAL
Kegiatan operasional pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
merupakan kegiatan tindakan karantina terhadap media pembawa Hama Penyakit
Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina
(OPTK). Kegiatan tindakan karantina terhadap media pembawa HPHK seluruhnya
merupakan kegiatan import selama tahun 2019. Sedangkan kegiatan tindakan
karantina terhadap media pembawa OPTK adalah kegiatan antar area, import dan
eksport.
Pelabuhan Laut Cilacap, yang lebih dikenal dengan nama Pelabuhan Laut
Tanjung Intan, mempunyai potensi yang cukup besar untuk menjadi pelabuhan
samudera atau pelabuhan internasional. Saat ini pelabuhan mempunyai fasilitas 23
buoy dan kedalaman efektif antara 11 s.d. 12 meter mLWS (mean Low Water
Springs) dengan panjang dermaga 753 meter.
Tabel 3.1. Jenis dermaga di Pelabuhan Tanjung Intan - Cilacap
No. Dermaga Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (M LWS)
1 I 157 15 -11
2 II 134 25.5 -11
3 III 50 15 -11
4 Multipurpose 150 27 -11.5
5 IV 72 17.4 -10
6 VI 120 50 -11
7 Batubara 70 16 -7.5
Dermaga Multi Purpose sepanjang 150 meter diperuntukkan untuk dermaga peti
kemas dengan kapasitas ruang penumpukan seluas 30.055,5 m2.
Bandar udara Cilacap, dikenal dengan Bandar Udara Tunggul Wulung. Bandar
Udara Tunggul Wulung sampai saat ini hanya melayani penerbangan antar area
dengan rute Jakarta – Cilacap pp. Lalu lintas komoditas hewan maupun tumbuhan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
sampai akhir tahun 2019 adalah nihil.
A. Karantina Hewan
1. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK Impor.
Kegiatan untuk karantina hewan berupa pemasukan (importasi) dan
pengeluaran (eksportasi), yaitu sebagai berikut :
o Sapi bakalan dari Australia dengan jumlah 14.864 ekor;
o Sapi bibit dari Australia dengan jumlah 10 ekor;
o Domba/kambing dari Australia dengan jumlah 413 ekor;
o Pengadaan sapi bibit milik BIB Ungaran Semarang berupa sapi indukan
sebanyak 10 ekor yang merupakan program pemerintah melalui
anggaran DIPA tahun 2019 yang dilaksanakan oleh CV. Bara Hardam
Karhan selaku pemenang tender. Untuk lebih jelas mengenai kegiatan
importasi dapat dilihat pada table dibawah ini :
Tabel 3.2. Kegiatan Importasi Sapi Bakalan, Sapi Bibit, Domba/Kambing Bibit dari Negara Asal Australia ke SKP Kelas I Cilacap tahun 2015 s/d 2019
No Tahun Frekuensi Jumlah (Ekor) Ket.
1 2015 11 21.707 Sapi bakalan
2 2016 8 18.892 Sapi bakalan
3 2017 6 13.751 Sapi bakalan
4 2017 1 176 Sapi indukan
5 2018 10 16.768 Sapi bakalan
6 2018 2 1.549 Sapi indukan
7 2018 7 242 Domba/kambing
8 2019 6 14.864 Sapi bakalan
9 2019 1 10 Sapi bibit
10 2019 9 413 Domba/kambing
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Berdasarkan tabel di atas maka pada tahun 2019 terjadi
peningkatan importasi pada jumlah (ekor) media pembawa berupa sapi
bakalan dan domba/kambing. Pada tahun 2019, sapi bibit masuk sekali
sebagai milik pemerintah (dhi. Balai Inseminasi Bibit (BIB) Ungaran). Hal ini
dikarenakan adanya peningkatan permintaan sapi dalam negeri serta
pemasukan pengadaan sapi bibit dan kambing indukan milik pemerintah.
Tindakan karantina untuk semua sapi bakalan impor dilakukan di
Instalasi Karantina Hewan (IKH) milik SKP Kelas I Cilacap yang beralamat
di Jalan Laut Jawa, Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap dan IKH milik swasta
yaitu PT. Citra Agro Buana Semesta yang beralamat di Jl. Raya
Malangbong KM. 6 Kabupaten Garut, Jawa Barat.
2. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK Ekspor.
Selama tahun 2019, komoditi wajib periksa karantina hewan pada
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap berupa sarang burung walet
(Collocalia fuciphaga) dan Telur Serangga Lalat BSF (Black Soldier Fly).
Tujuan eksportasi sarang burung walet tersebut bukan untuk
diperdagangkan tetapi dikonsumsi sendiri, berbeda halnya dengan telur
Lalat BSF peruntukannya sebagai pakan ikan. Sarang burung wallet masih
dikirim ke Taiwan, namun bertambah 2 pengguna jasa, sementara negara
tujuan pengiriman telur Serangga Lalat BSF adalah Jerman.
Tabel 3.3. Kegiatan Eksportasi SKP Kelas I Cilacap tahun 2018 s/d 2019
No Tahun Media Pembawa Frekuensi Jumlah (kg) Negara
1 2018 Sarang Burung Walet 2 2 Taiwan
2 2019 Sarang Burung Walet 9 15 Taiwan
3 2019 Telur Serangga Lalat BSF 1 0,1 Jerman
3. Tindakan Karantina Hewan terhadap Media Pembawa HPHK yang
diantarareakan.
a. Kegiatan Domestik Masuk
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Kegiatan domestik masuk pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas
I Cilacap tahun 2019 terhadap komoditi wajib periksa karantina hewan
adalah nihil.
b. Kegiatan Domestik Keluar
Selama tahun 2019, pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Cilacap komoditi wajib periksa karantina hewan untuk domestik keluar
adalah lipan dan telur serangga lalat BSF. Lipan dikirim ke Jambi,
Batam, Manado, Bengkulu, Pangkal Pinang, Bangka Belitung, Bekasi,
Balikpapan, Bali, Lampung, Pontianak dan Samarinda dengan tujuan
sebagai pakan ikan. Begitu pula telur lalat BSF sebagai pakan ikan
dikirim ke Soppeng, Baubau, Riau, Polewali Mandar dan Mamuju.
Tabel 3.4. Kegiatan Domestik Keluar SKP Kelas I Cilacap tahun 2018 s/d 2019
No Tahun Media Pembawa Frekuensi Jumlah
1 2018 - - -
2 2019 Lipan 48 9.575 ekor
3 2019 Telur Serangga Lalat BSF 5 0,25 kg
4. Kegiatan 8P
Pelaksanaan tindakan karantina hewan pada Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Cilacap meliputi 8P yang terdiri dari pemeriksaan,
pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan,
pemusnahan dan pembebasan.
Persiapan kandang sebelum digunakan yaitu didesinfeksi
menggunakan larutan desinfektan (Istam). Alat angkut (truck) diberi jaring
pengaman agar sapi tidak melompat. Lantai bak truck diberi alas pengaman
dari serbuk gergaji agar tidak licin dan mencegah urine serta kotoran
tercecer di jalan. Kemudian didesinfeksi/disemprot di ruangan carwash
sebanyak dua kali, yaitu pada saat kosong dan sewaktu bersamaan dengan
sapi agar media pembawa dan alat angkut terbebas dari hama penyakit.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Untuk pemasukan domba/kambing desinfeksi dilakukan dengan cara
menyemprot truk domba/kambing yang datang dengan penyemprot
manual.
Gambar 3.1. Kegiatan desinfeksi truk berisi domba/kambing
a. Pemeriksaan
Pelaksanaan pemeriksaan berupa pemeriksaan dokumen,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan klinis dan pemeriksaan laboratorium.
Pada tahun 2019 terdapat 16 (enam belas) kali permohonan sehingga
dilakukan pemeriksaan sebanyak 16 (enam belas) kali. Semua
dokumen yang diperiksa benar, lengkap dan sah. Hasil pemeriksaan
fisik media pembawa baik dan tidak terdapat gejala klinis hama
penyakit hewan karantina. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna jasa
telah mengetahui semua dokumen yang dipersyaratkan.
Gambar 3.2. Pemeriksaan dokumen (16/7/2019) dan media pembawa di atas kapal (impor)
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Gambar 3.3. Tindakan karantina pemeriksaan fisik (8/5/2019) terhadap media pembawa sarang burung walet (ekspor).
Gambar 3.4. Tindakan karantina pemeriksaan fisik (25/2/2019) terhadap media pembawa Lipan (antar area).
Pemeriksaan klinis pada media pembawa yang dilalulintaskan
pada tahun 2019 adalah sehat (hewan hidup), tidak ada perubahan
fungsi serta layak konsumsi (untuk sarang burung walet).
Pemeriksaan laboratorium terhadap sampel yang dilakukan uji
screaning Rose Bengal Test (RBT) di laboratorium Stasiun Karantina
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Pertanian Kelas I Cilacap menghasilkan 1.342 sampel serum darah
negatif dan 1 sampel positif terhadap Brucella sp. Kemudian terhadap
1 sampel dilakukan uji lanjutan Complement Fixation Test (CFT) ke
BBVet Wates dan diketahui positif Brucellosis. Sampel 1 (satu) positif
Brucellosis terjadi pada masa tindak karantina bulan Juli milik PT.
Citra Agro Buana Alam Semesta. Sedangkan pemeriksaan terhadap
sampel preparat ulas darah (PUD) secara mikroskopis menghasilkan
1.182 sampel negatif parasit darah dan 65 sampel positif parasit darah
yang selanjutnya hal ini dilakukan pengobatan terhadap keseluruhan
populasi. Penentuan jumlah sampel terhadap sapi bakalan memakai
metode detect disease dan untuk golongan indukan atau bibit
penentuan jumlah sampel sebanyak 100% populasi yang
dilalulintaskan.
Pemeriksaan laboratorium terhadap media pembawa golongan
indukan dilakukan uji ELISA terhadap Paratuberculosis, RBT dan
parasit darah (mikroskopis), sedangkan untuk media pembawa
golongan bibit dilakukan uji ELISA (Enzyme-linked immunosorbent
assay atau 'penetapan kadar imunosorben taut-enzim') -
merupakan uji serologis yang umum digunakan di berbagai
laboratorium imunologi- terhadap Paratuberculosis, Bovine Viral
Diarrhea (BVD), Rose Bengal Test (RBT) dan parasit darah
(mikroskopis). Pemeriksaan laboratorium terhadap media pembawa
sapi bakalan dilakukan pemeriksaan laboratorium RBT dan
pemeriksaan parasit darah (mikroskopis).
Pemeriksaan sampel darah dengan metode uji ELISA terhadap
Paratuberculosis, BVD, Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR) dan
metode uji Agar Gel Immuno Difusion (AGID) terhadap Epizootica
Bovine Leukosis (EBL) dilakukan di laboratorium rujukan Balai Besar
Veteriner (BBVet.) Wates.
b. Pengasingan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Pengasingan dilakukan untuk memastikan media pembawa
terbebas dari HPHK, sehingga diperlukan tindakan karantina lebih
lanjut dengan lebih intensif di IKH baik milik pemerintah maupun pihak
ketiga yang telah ditetapkan. Lamanya pengasingan untuk sapi
bakalan sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) hari, sedangkan lama
pengamatan untuk sapi indukan atau domba/kambing bibit dilakukan
selama 14 hari. Selama masa pengasingan pelaksana Medik
Veteriner dan Paramedik Veteriner melakukan tindakan karantina baik
di IKH maupun di IKHS.
Tabel 3.5. Lokasi Pengasingan Media Pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina pada tahun 2019
No. BULAN PEMILIK LOKASI IKH JENIS
KOMODITI
1. Februari PT. Lunar Chemplast
Jl. Laut Jawa, Pelabuhan Laut Tanjung Intan, Cilacap
Domba Bibit
2. Februari PT. Lunar Chemplast
Jl. Laut Jawa, Pelabuhan Laut Tanjung Intan, Cilacap
Kambing Bibit
3. April PT. CABS - Jl. Laut Jawa, Pelabuhan Laut Tanjung Intan, Cilacap
- Jl. Malangbong–Wado Km. 6, Mekarasih, Malangbong
Sapi Bakalan
4. Mei PT. CABS Jl. Malangbong – Wado Km. 6, Mekarasih, Malangbong
Sapi Bakalan
5. Juli PT. CABS Jl. Malangbong – Wado Km. 6, Mekarasih, Malangbong
Sapi Bakalan
6. Juli PT. Lunar Chemplast
Jl. Laut Jawa, Pelabuhan Laut Tanjung Intan, Cilacap
Domba Bibit
7. Juli PT. CABS Jl. Malangbong – Wado Km. 6, Mekarasih, Malangbong
Sapi Bakalan
8. Juli PT. CABS Jl. Malangbong – Wado Km. 6, Mekarasih, Malangbong
Sapi Bakalan
9. Oktober PT. Lunar Chemplast
Jl. Laut Jawa, Pelabuhan Laut Tanjung Intan, Cilacap
Kambing Bibit
10. November CV. BHK Jl. Laut Jawa, Pelabuhan Laut Tanjung Intan, Cilacap
Sapi Bibit
11. November PT. CABS Jl. Malangbong – Wado Km. 6, Mekarasih, Malangbong
Sapi Bakalan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
12. November CV. LARISSA Jl. Laut Jawa, Pelabuhan Laut Tanjung Intan, Cilacap
Kambing Bibit
13. November CV. LARISSA Jl. Laut Jawa, Pelabuhan Laut Tanjung Intan, Cilacap
Kambing Bibit
14. November PT. Lunar Chemplast
Jl. Laut Jawa, Pelabuhan Laut Tanjung Intan, Cilacap
Domba Bibit
15. Desember CV. LARISSA Jl. Laut Jawa, Pelabuhan Laut Tanjung Intan, Cilacap
Kambing Bibit
16. Desember PT. MDS Jl. Laut Jawa, Pelabuhan Laut Tanjung Intan, Cilacap
Kambing Bibit
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh petugas Medik dan Paramedik
selama masa pengasingan dan didokumentasikan dalam catatan
harian tindak karantina mengenai kondisi kesehatan sapi, kambing
dan domba impor, pengawasan pemberian pakan dan minum. Hasil
pengamatan terhadap media pembawa selama tahun 2019 tidak
ditemukan gejala klinis hama penyakit hewan karantina.
Gambar 3.5. Tindakan pengamatan oleh petugas Medik dan Paramedik Veteriner di IKHS (sapi bakalan) dan IKH (kambing Saanen) (23/11/2019).
d. Perlakuan
Tindakan karantina perlakuan berupa tindakan preventif, kuratif
dan suportif. Tindakan preventif berupa pemberian vaksin Septicaemia
Epizootica (SE) secara Intra Muscular (IM) terhadap sapi bakalan.
Tindakan kuratif berupa pemberian obat terhadap sapi, kambing dan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
domba yang mengalami kelemahan umum dan mengalami penurunan
nafsu makan serta pemberian anti parasit darah pada sapi yang
berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopis Preparat ulas darah
menunjukan adanya parasit darah. Tindakan suportif berupa
pemberian vitamin terhadap sapi, kambing dan domba yang
mengalami kelemahan umum.
Gambar 3.6. Tindakan karantina berupa pengobatan (12/4/2019) pada sapi bakalan.
e. Penahanan
Pada tahun 2019 tidak ada kegiatan penahanan.
f. Penolakan
Pada tahun 2019 tidak ada kegiatan penolakan.
g. Pemusnahan
Pada tahun 2019 terdapat 2 (dua) kegiatan pemusnahan.
Pemusnahan terhadap 1 (satu) kambing pada bulan Februari milik PT.
Lunar Chemplast dikarenakan media pembawa dengan nomor eartag
880 tidak tercantum dalam dokumen maka dibuatkan Surat Perintah
Pemusnahan (KH-10A). Pemusnahan terhadap 1 (satu) sapi pada
bulan Juli milik PT. Citra Agro Buana Semesta diketahui berdasarkan
pemeriksaan laboratoris positif Brucellosis. Pemusnahan kambing
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
dilakukan di IKH Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap dengan
cara menganestesi dosis tinggi secara IV dan menguburnya di IKH,
selanjutnya dibuatkan Berita Acara Pemusnahan (KH-10B) dan
pemilik membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi
pelanggaran di atas materai. Sedangkan pemusnahan sapi dilakukan
pemotongan bersyarat di Rumah Potong Hewan Pemerintah
Kabupaten Garut.
Gambar 3.7. Pemusnahan kambing
h. Pembebasan
Pembebasan dinyatakan oleh medik veteriner jika media
pembawa berdasarkan pemeriksaan fisik sehat dan pemeriksaan
laboratorium negatif HPHK. Pembebasan dilaksanakan setelah
pemilik melaksanakan kewajiban berupa pembayaran Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP) sesuai PP 35 tahun 2016.
5. Penggunaan Formulir Karantina Hewan
Selama tahun 2019, total penggunaan sertifikat karantina hewan
sebanyak 86 sertifikat berupa sertifikat KH-14 (sertifikat pelepasan) yaitu 16
sertifikat, sertifikat KH-14 (sertifikat pelepasan) yaitu 1 buah sertifikat (untuk
pemasukan sapi pada bulan Desember 2018 pembebasan tahun 2019),
sertifikat KH-12 (sertifikat sanitasi produk hewan) yaitu 9 buah sertifikat,
sertifikat KH-11 (sertifikat kesehatan hewan) yaitu 48 buah sertifikat,
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
sertifikat KH-13 (surat keterangan untuk benda lain) yaitu 6 buah sertifikat.
Sertifikat batal/rusak yaitu 1 sertifikat KH-11, 2 sertifikat KH-13, dan 3
sertifikat KH-14.
Tabel 3.6. Penggunaan formulir lama karantina Hewan 01 Januari - 18 April tahun 2019
No Jenis Formulir Pemakaian (set)
1 KH -11 18
2 KH -12 1
3 KH -13 0
4 KH -14 3
Tabel 3.7. Penggunaan blank sertifikat karantina Hewan 18 April – 31 Desember tahun
2019
No
Jenis Sertifikat Pemakaian (set)
1 KH -11 30
2 KH -12 8
3 KH -13 8
4 KH -14 16
6. Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar HPHK
Pemantauan daerah sebar HPHK yang dilakukan melalui kegiatan
pemantauan daerah sebar HPHK tahun anggaran 2019 di wilayah kerja
SKP Kelas I Cilacap. Kegiatan pemantauan dilakukan berdasarkan
Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian No.
611/KPTS/KR.110/K/03/2019 Tentang Pedoman Pemantauan Daerah
Sebar HPHK tahun 2019. Pemantauan dilaksanakan melalui prioritas
nasional dengan kegiatan pengamatan status dan situasi HPHK dan
prioritas regional berupa kegiatan pengambilan dan pengujian sampel dari
daerah sebar. Pemantauan prioritas nasional difokuskan pada HPHK
Golongan I dan II; sebagaimana diatur dalam Kepmentan Nomor :
3238/Kpts/PD.630/9/2009 tentang Penggolongan Hama Penyakit Hewan
Karantina dan Klasifikasi Media Pembawa.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
A. Prioritas Nasional
Secara umum gambaran HPHK dari daerah pemantauan SKP
Kelas I Cilacap berasal dari data gejala klinis, uji laboratorium pasif
dan surveilans dari dinas yang membidangi fungsi teknis kesehatan
hewan di 9 (Sembilan) Kabupaten (Kab. Banjarnegara, Kab.
Banyumas, Kab. Brebes, Kab. Cilacap, Kab. Kebumen, Kab.
Purbalingga, Kab. Purworejo, Kab. Temanggung dan Kab.
Wonosobo), Dinas Peternakan Provinsi Jawa Tengah, Balai Besar
Veteriner Wates, hasil penelitian di Fakultas Kedokteran Hewan UGM
serta hasil uji laboratorium media pembawa yang dilalulintaskan
melalui SKP Kelas I Cilacap yang tersaji dalam peta/matrik status dan
situasi HPHK sebagai berikut :
Gambar 3.8. Peta Pemantauan Daerah Sebar HPHK TA. 2019
Data HPHK sepanjang tahun 2018 yang diperoleh dalam
pengumpulan data sekunder melalui kegiatan pemantauan daerah
sebar HPHK tahun anggaran 2019 meliputi Avian Influenza (AI), Avian
Mikroplasmosis, Brucellosis, Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR),
Paratubercullosis, Trypanosomiasis, Newcastle Disease (ND), Bovine
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Viral Diarhea (BVD), dan Scabies.
1. Kabupaten Banjarnegara
Data informasi status dan situasi HPHK di Kabupaten Banjarnegara yang diperoleh dari Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Banjarnegara, BBVet Wates dan Dinas Peternakan Provinsi Jawa tengah baik data gejala klinis, data Uji laboratorium pasif maupun data hasil surveilans dapat dilihat pada Tabel 7 dan Diagram 1 dibawah ini :
Tabel 3.8. Data Informasi Status & Situasi HPHK di Kabupaten Banjarnegara Sepanjang Tahun 2018
No Jenis HPHK
Jenis Hewan
Informasi Status dan Situasi HPHK
Keterangan Lokasi Data
Sumber Informasi
Data Gejala Klinis (GK)
Data Penelitian
Data Uji Lab Pasif Data Hasil Surveilance
Jenis Uji
Jumlah Uji
Jumlah Negatif
Jenis Uji
Jumlah Positif
Jumlah Negatif
1 AI Ayam kampung 7
Purwareja wetan iShikhnas
2 ND Merpati 1 Susukan iShikhnas
3 Scabies Sapi 17 Banjarnegara iShikhnas
4 Scabies Kambing 241 Banjarnegara iShikhnas
5 Scabies Kucing 5 Banjarnegara iShikhnas
6 Scabies Kelinci 10 Banjarnegara iShikhnas
Diagram 3.1. Status dan Situasi HPHK TA. 2018 Kab. Banjarnegara
2. Kabupaten Banyumas
Data informasi status dan situasi HPHK di Kabupaten
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Banyumas yang diperoleh dari Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Kebumen, BBVet Wates dan Dinas Peternakan Provinsi
Jawa tengah baik data gejala klinis, data uji laboratorium pasif
maupun data Hasil surveilans dapat dilihat pada Tabel 8 dan Diagram
2 dibawah ini :
Tabel 3.9. Data Informasi Status & Situasi HPHK di Kabupaten Banyumas Sepanjang Tahun 2018
No Jenis HPHK Jenis
Hewan
Informasi Status dan Situasi HPHK
Data Gejala Klinis (GK)
Data Peneliti
an Data Uji Lab Pasif Data Hasil Surveilance Keterangan Sumber
Jenis
Uji Jumlah
Uji Jumlah Negatif
Jenis Uji
Jumlah Positif
Jumlah Negatif
Lokasi Data Informasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Brucellosis Sapi perah
RBT 4 116 Tumiyang Pekuncen
Lab Keswan Pemprov
2 Brucellosis Sapi perah
CFT 2 2 Tumiyang Pekuncen BBVET Wates
3 AI Ayam buras
HI 200 Kembaran
Lab Keswan Pemprov
4 Brucellosis
sapi perah
CFT 1
Tumiyang, Pekuncen, Banyumas (Bms)
hasil surveilans (Pemrov Jateng)
5 Brucellosis
sapi perah
CFT 1
Karangwangkal, Purwokerto Utara, Bms
hasil surveilans (Pemrov Jateng)
6 Brucellosis
sapi perah
CFT 1
Karangtengah, Cilongok, Bms
hasil surveilans (Pemrov Jateng)
7 AI Ayam
30
*1733 Panusupan, Cilongok, Bms
BBVET WATES
8 Ayam
1
Karanganyar, Patikraja, Bms
BBVET WATES
9 Ayam
Isolasi Virus AI
55
(Krajan, Cikembulan, Glempang), Pekuncen, Bms
BBVET WATES
10
BVD
Sapi
Elisa BVD
Antigen 1 1689 Kemutuglor, Baturraden, Bms
BBVET WATES
11 BBVET WATES
12 Brucellosis Sapi CFT 1 *587 Karangtengah, Cilongok, Bms
BBVET WATES
13 Sapi CFT 1 Tumiyang, Pakuncen, Bms
BBVET WATES
14 BBVET WATES
15 ND Ayam
Isolasi Virus ND 5 1079
Krajan, Pakuncen, Bms
BBVET WATES
16 Avian Mycoplasmosis Ayam 2 2
Cikawung, Pakuncen, Bms
BBVET WATES
17 Ayam 8 0 Krajan, Pakuncen, Bms
BBVET WATES
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Diagram 3.2. Status dan Situasi HPHK TA. 2018 Kab. Banyumas
3. Kabupaten Brebes
Data informasi status dan situasi HPHK di Kabupaten Brebes
yang diperoleh dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Kabupaten Brebes, BBVet Wates dan Dinas Peternakan Provinsi
Jawa tengah baik data gejala klinis, data uji laboratorium pasif
maupun data hasil surveilans dapat dilihat pada Tabel 9 dan Diagram
3 di bawah ini :
Tabel 3.10. Data Informasi Status dan Situasi HPHK di Kabupaten Brebes Sepanjang Tahun 2018
No. Jenis HPHK
Jenis Hewan
Informasi Status dan Situasi HPHK
Ket. Lokasi Smber
Data Gejala Klinis ( GK )
Data Penelitian
Data Uji Lab Pasif Data Hasil Surveilans
Jenis Uji
Jumlah Positif
Jumlah Negatif Jenis Uji
Jumlah Positif
Jumlah Negatif
Data Informasi
1 Newcastle Disease (ND)
Unggas 1672 - - - - PCR 35 - Brebes
Data Dinas Brebes BBVET Wates
2 Scabies Kerbau 4 - - - - - - - Brebes, brebes
Data Dinas Brebes
3 Scabies Domba 632 - - - - - - - Brebes, brebes
Data Dinas Brebes
4 Scabies Kambing 820 - - - - - - - Brebes, brebes
Data Dinas Brebes
5 Scabies Kucing 32 - - - - - - - Brebes, brebes
Data Dinas Brebes
6 Scabies Sapi 138 - - - - - - - Wanasari brebes
Data Dinas Brebes
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
7 Avian Influenza
Ayam Influenza Type A PCR Realtime
92 *395 Bulakamba, BREBES
FKH UGM
8 Avian Influenza
Ayam Influenza Type A PCR Realtime
55 Wanasari, BREBES
FKH UGM
9 Trypanosoma evansi
Kerbau V V PCR 6 20 Brebes Penelitian UGM
10 Trypanosoma evansi
Kerbau V V LAMP 14 12 Brebes Penelitian UGM
Diagram 3.3. Status dan Situasi HPHK di Kab.Brebes Tahun 2018
1672
14735 4 20
632820
32 138
Suspect ND Scabies Avian Influenza Trypanosoma evansi
Pemantauan Status dan Situasi HPHK di Kab.Brebes Tahun 2019
Unggas Positif ND Kerbau Domba Kambing Kucing Sapi
4. Kabupaten Cilacap
Data informasi status dan situasi HPHK di Kabupaten Cilacap
yang diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, BBVet Wates
dan Dinas Peternakan Provinsi Jawa tengah baik data gejala klinis,
data uji laboratorium pasif maupun data Hasil surveilans dapat dilihat
pada Tabel 10 dan Diagram 4 dibawah ini :
Tabel 3.11. Data Informasi Status dan Situasi HPHK di Kabupaten Cilacap Sepanjang Tahun 2018
No Jenis HPHK Jenis
Hewan
Informasi Status dan Situasi HPHK Keterangan Sumber
Data Gejala Klinis (GK)
Data Penelitian
Data Uji Lab Pasif Data Hasil Surveilance
Lokasi Data Informasi
Jenis
Uji Jml Uji
Jml Negatif
Jenis Uji
Jumlah Positif
Jumlah Negatif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Trypanosomiasis Kerbau CATT 40 53 Desa Adiraja, Adipala
BBVet Wates Yogyakarta
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Diagram 3.4. Status dan Situasi HPHK di Kab.Cilacap Tahun 2018
5. Kabupaten Kebumen
Data informasi status dan situasi HPHK di Kabupaten Kebumen
yang diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Kebumen, BBVet
Wates dan Dinas Peternakan Provinsi Jawa tengah baik data gejala
klinis, data uji laboratorium pasif maupun data Hasil surveilans dapat
dilihat pada Tabel 11 dan Diagram 5 di bawah ini :
Tabel 3.12. Data Informasi Status dan Situasi HPHK di Kabupaten Kebumen Sepanjang Tahun 2018
No Jenis HPHK
Jenis Hewan
Informasi Status dan Situasi HPHK
Keterangan Sumber
Data
Gejala Klinis (GK)
Data Penelitian
Data Uji Lab Pasif Data Hasil Surveilance
Jenis
Uji Jumlah
Uji Jumlah Negatif
Jenis Uji
Jml Positif
Jml Negatif
Lokasi Data Informasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 IBR Sapi Elisa 137 359 Elisa 24 66 Surveilance Distapang/ BBVET Wates
2 ParaTB Sapi Elisa 101 195 Surveilance Distapang/ BBVET Wates
3 Johne's Disease
V V PCR 3 34 Puring, Kebumen Penelitian UGM
4 Johne's Disease
V V PCR 1 43 Buluspesantren, Kebumen
Penelitian UGM
5 Johne's Disease
V V PCR 1 27 Petanahan, Kebumen
Penelitian UGM
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Diagram 3.5. Status dan Situasi HPHK di Kab.Kebumen Tahun 2018
6. Kabupaten Purbalingga
Data informasi status dan situasi HPHK di Kabupaten
Purbalingga yang diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten
Purbalingga, BBVet Wates dan Dinas Peternakan Provinsi Jawa
tengah serta data penelitian FKH UGM baik data gejala klinis, data uji
laboratorium pasif maupun data Hasil surveilans dapat dilihat pada
Tabel 12 dan Diagram 6 di bawah ini :
Tabel 3.13. Data Informasi Status dan Situasi HPHK di Kabupaten Purbalingga Sepanjang Tahun 2018
No Jenis HPHK
Jenis Hewan
Informasi Status dan Situasi HPHK
Keterangan Lokasi Data
Sumber Informasi
Data Gejala Klinis (GK)
Data Penelitian
Data Uji Lab Pasif Data Hasil Surveilance
Jenis Uji Jumlah
Uji Jumlah Negatif
Jenis Uji
Jumlah Positif
Jumlah Negatif
1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Avian Influenza Unggas Mati Mendadak Serologi 1 200
Laporan Tahun 2018 Kegiatan UPTD Puskeswan dan Hasil Laboratorium
Tortikolis
2 ND Unggas paralysis partialis Serologi 55 146
Tortikolis
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Diagram 3.6. Status & Situasi HPHK di Kab.Purbalingga berdasarkan hasil uji Laboratorium T. 2018
7. Kabupaten Purworejo
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pertanian,
Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Purworejo dan BBVet.
Wates dan data penelitian dari UGM, kejadian penyakit HPHK
sepanjang Tahun 2018 di Kabupaten Purworejo adalah nihil.
Merupakan salah satu keberhasilan pihak Dinas Pertanian, Pangan,
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Purworejo dalam mengendalikan
kejadian penyakit hewan, mengingat bahwa beberapa penyakit yang
dilaporkan pada pemantauan HPHK tahun 2018 seperti Brucellosis
dan data pemantauan HPHK tahun 2017 yaitu Avian Influensa telah
berhasil dikendalikan sehingga tidak ditemukan lagi laporan kejadian
kasus serupa. Kedepannya tetap perlu diperhatikan laulintas hewan
dan ternak antar area agar HPHK tidak menyebar ke dalam
Kabupaten Purworejo terutama penyakit anthrax karena berbatasan
dengan wilayah DIY dimana terdapat kejadian penyakit tersebut di
Gunung kidul pada awal tahun 2019.
8. Kabupaten Temanggung
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Data informasi status dan situasi HPHK di Kabupaten
Temanggung yang diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten
Temanggung, BBVet Wates dan Dinas Peternakan Provinsi Jawa
tengah serta data penelitian dari UGM baik data gejala klinis, data uji
laboratorium pasif maupun data Hasil surveilans dapat dilihat pada
Tabel 13 dan Diagram 6 di bawah ini :
Tabel 3.14. Data Informasi Status dan Situasi HPHK di Kabupaten Purworejo Sepanjang Tahun 2018
No Jenis HPHK Jenis
Hewan
Informasi Status dan Situasi HPHK
Keterangan Lokasi Data
Sumber Informasi
Data Gejala Klinis (GK)
Data Penelitian
Data Uji Lab Pasif Data Hasil Surveilance
Jenis Uji Jumlah
Uji Jumlah Negatif
Jenis Uji
Jumlah Positif
Jumlah Negatif
1 Avian
Influenza Ayam 1 Rapid Test
Traji, Parakan, Temanggung
isikh16736555 (Pemprov Jateng)
2 Avian
Influenza Ayam 50 Rapid Test
Gondosuli, Bulu, Temanggung
isikh16736555 (Pemprov Jateng)
3 Avian
Influenza Ayam 100 Rapid Test
Gondosuli, Bulu, Temanggung
isikh16736555 (Pemprov Jateng)
Diagram 3.7. Status dan Situasi HPHK di Kab. Purworejo berdasarkan hasil uji Laboratorium Tahun 2018
9. Kabupaten Wonosobo
Data informasi status dan situasi HPHK di Kabupaten
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Wonosobo yang diperoleh dari Dinas Pertanian dan Perikanan
Kabupaten Wonosobo, BBVet Wates dan Dinas Peternakan Provinsi
Jawa tengah baik data gejala klinis, data uji laboratorium pasif
maupun data Hasil surveilans dapat dilihat pada Tabel 14 dan
Diagram 8 di bawah ini :
Tabel 3.15. Data Informasi Status & Situasi HPHK di Kabupaten Wonosobo Sepanjang Tahun 2018
No Jenis HPHK
Jenis Hewan
Informasi Status dan Situasi HPHK
Keterangan Lokasi Data
Sumber Informasi
Data Gejala Klinis (GK)
Data Penelitian
Data Uji Lab Pasif Data Hasil Surveilance
Jenis
Uji Jumlah
Uji Jumlah Negatif
Jenis Uji Jumlah Positif
Jumlah Negatif
1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Scabies Kambing borok, gatal, bulu rontok,
Kec. Selomerto, Kec. Kepil, Kec. Kertek, iSIKHNAS
bulu kusam, anorexia
Kec. Kalibawang, Kec. Sapuran, Kec. Kaliwiro,
Kec. Wonosobo, Kec. Kalikajar, Kec. Sukoharjo
2 Scabies Domba bulu kusam, gatal,
Kec. Wonosobo iSIKHNAS
daun telinga keropeng
3 Scabies Sapi Gatal
Kec. Kertek, Kec. Wonosobo iSIKHNAS
4 Scabies Kucing
gatal, daun telinga keropeng
Kec. Sukoharjo iSIKHNAS
5 Scabies Kelinci bulu kusam, bulu rontok
Kec. Sukoharjo, Kec. Selomerto iSIKHNAS
10. SKP Kelas I Cilacap
Berdasarkan uji laboratorium, sepanjang tahun 2019 terdapat 1
sampel positif Brucella abortus melalui uji RBT di laboratorium
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Karantina Hewan SKP Kelas I Cilacap, sampel selanjutnya diuji CFT
di BBVet. Wates dan hasilnya dinyatakan positif.
B. Prioritas Regional
Target dan wilayah pemantauan daerah sebar HPHK prioritas
regional sesuai dengan pedoman pemantauan daerah sebar HPHK
TA. 2019 yaitu mendukung dan berdasarkan hasil koordinasi dengan
BBVet Wates, BBPTU Baturraden, FKH UGM serta tiga dinas yang
membidangi kesehatan hewan di Jawa Tengah. Kegiatan difokuskan
pada penyakit Brucellosis di Kabupaten Banjarnegara.
Perhitungan besaran dan lokasi sampel dilakukan sesuai kaidah
epidemiologi. Total hasil sampel dilapangan yang diperoleh 120
sampel yang terdiri dari 15 sampel dari Kecamatan Bawang, 36
sampel pada Kecamatan 15 sampel pada Banjarnegara, 15 sampel
pada Kecamatan Sigaluh, 7 sampel pada Kecamatan Punggelan, 20
sampel pada Kecamatan Pagentan dan 27 sampel Kecamatan
Wanayasa. Pelaksanaan pengambilan sampel didampingi petugas
dari Dinas Peternakan Kabupaten Banjarnegara dan bersamaan
dengan pengambilan data kuesioner dari BBVET Wates. Sampel
kemudian dikirim ke BBVet Wates dengan kemasan cold chain guna
di Uji RBT dan dilanjutkan dengan CFT apabila positif. Hasil pengujian
RBT diperoleh 1 sampel yang positif, selanjutnya sampel diuji CFT
dan diperoleh hasil negatif. Sehingga diambil kesimpulan bahwa
seluruh sampel negatif terhadap Brucellosis.
7. Kegiatan Koleksi HPHK
Kegiatan koleksi HPHK pada tahun 2019 telah dilaksanakan berupa
pembaruan cairan formalin pada fetus sapi yang dikoleksi serta preparat
ulas darah positif parasit darah.
8. Penilaian Instalasi Karantina
a. Karantina Hewan
Penilaian IKH SKP Kelas I Cilacap tahun 2019 dilakukan oleh
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
medik dan paramedik SKP Kelas I Cilacap. Ditinjau dari hasil evaluasi
pemeriksaan fisik prasarana dan sarana lokasi milik Stasiun Karantina
Pertanian (SKP) Kelas I Cilacap pada prinsipnya layak (dengan
system all in all out) dijadikan IKH Permanen milik pemerintah untuk
hewan besar.
Gambar 3.9. IKH SKP Cilacap Jl. Laut Jawa Pelabuhan Tanjung Intan
b. IKHS P.T. Citra Agro Buana Semesta
Penilaian terhadap IKHS milik pihak ketiga di wilayah Kerja
SKP Kelas I Cilacap yaitu dilakukan terhadap IKHS milik PT. Citra
Agro Buana Semesta yang terletak di Garut. Kegiatan ini dilakukan
satu kali selama 3 tahun, sedangkan untuk evaluasi dilakukan satu
kali dalam setahun yaitu di PT. Citra Agro Buana Semesta di Jl. Raya
Malangbong-Wado KM 6. Malngbong, Garut, Jawa Barat.
Gambar 3.10. Instalasi karantina hewan milik PT. CABS
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Gambar 3.11. Timbangan Individu gangway dan kandang Isolasi IKH milik PT CABS
B. KARANTINA TUMBUHAN
1. Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap Pemasukan Media Pembawa
Ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia
Pemasukan Media Pembawa ke dalam wilayah negara Republik
Indonesia harus memenuhi persayaratan administrasi seperti yang tertuang
dalam Undang Undang Nomor 16 Tahun 1992 antara lain :
a. Melalui pintu pemasukan yang telah ditetapkan;
b. Dilaporkan kepada petugas karantina;
c. Dilengkapi dengan sertifikat kesehatan dari negara asal.
Pelabuhan Tanjung Intan yang berada di wilayah kerja Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap merupakan salah satu pintu pemasukan
Media Pembawa PSAT khususnya biji gandum dan kedelai. Biji gandum dan
kedelai masuk ke wilayah SKP Kelas I Cilacap guna memenuhi bahan baku
industri tepung dan tempe di wilayah Cilacap, Banyumas dan sekitarnya. Pada
Tahun 2019 Importir yang rutin melakukan kegiatan importasi melalui wilker
Tanjung Intan yaitu PT Manunggal Perkasa (gandum) dan PT FKS Multi Agro
(kedelai).
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Pengawasan keamanan pangan biji gandum dan kedelai di wilayah SKP
Kelas I Cilacap mengacu pada Permentan Nomor
55/Permentan/KR.040/11/2016 tentang Pengawasan Keamanan Pangan
terhadap Pemasukan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT). Dalam
Permentan ini diatur tentang persyaratan dan tata cara pemasukan serta cara
pengawasan terhadap Media Pembawa (MP) PSAT, dimana gandum dan
kedelai merupakan salah satu MP PSAT yang termasuk dalam permentan
tersebut. Daftar pemasukan MP PSAT melalui pelabuhan Tanjung Intan dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.16. Kegiatan Pemasukan MP-PSAT ke wilayah SKP Kelas I Cilacap Tahun 2015 - 2019
NO NAMA MP JUMLAH MP-PSAT (TAHUN DALAM KG)
2015 2016 2017 2018 2019
1 Biji Gandum 128.596.130 205.687.000 427.803.527 510.696.506 564.138.614
2 Biji Kedelai - 20.250.000 75.158.734 81.595.712 77.203.927
TOTAL 128.596.130 225.937.000 502.962.261 592.292.218 641.342.541
Grafik 3.1. Volume Impor Biji Gandum dan Biji Kedelai pada SKP Kelas I Cilacap Tahun 2015 - 2019
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Tabel 3.17. Volume Importasi Biji Gandum ke wilayah SKP Kelas I Cilacap Tahun 2015 – 2019
Negara Asal Volume Importasi Biji Gandum Pada Tahun (KG)
2015 2016 2017 2018 2019
Amerika Serikat - - 34.017.000 29.450.134 140.765.766
Argentina - - - 85.204.384 181.981.000
Australia 97.343.140 120.687.000 293.227.160 64.049.300 80.963.000
Bulgaria - - - - 33.000.000
Kanada 10.800.000 11.000.000 40.623.572 29.459.882 -
Rusia 20.452.990 - 15.000.000 101.445.442 -
Ukraina - 74.000.000 44.935.795 201.087.364 96.548.808
Uruguay - - - - 30.880.040
Jumlah 128.596.130 205.687.000 427.803.527 510.696.506 564.138.614
Grafik 3.2. Volume Importasi Biji Gandum ke wilayah SKP Kelas I Cilacap Th. 2015 – 2019
Tabel 3.18. Volume Importasi Biji Kedelai ke wilayah SKP Kelas I Cilacap Tahun 2015 – 2019
No Negara Asal Volume Importasi Biji Kedelai Pada Tahun (KG)
2015 2016 2017 2018 2019
1 Amerika Serikat - 20.250.000 75.158.734 81.595.712 77.203.927
TOTAL - 20.250.000 75.158.734 81.595.712 77.203.927
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Grafik 3.3. Volume Importasi Biji Kedelai ke wilayah SKP Kelas I Cilacap Tahun 2015 – 2019
Tabel 3.19. Frekuensi Kegiatan Impor Biji Gandum Tahun 2015 – 2019
Nama Komoditas Frekuensi Importasi Gandum Pada Tahun (Kali)
Total
2015 2016 2017 2018 2019
Biji Gandum 13 24 36 121 85 279
Grafik 3.4. Frekuensi Kegiatan Impor Biji Gandum Tahun 2015 – 2019
Berdasarkan tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemasukan biji
gandum pada tahun 2019 mengalami peningkatan volume jika dibandingkan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
dengan pemasukan biji gandum pada tahun 2015 – 2018. Peningkatan volume
ini disebabkan karena adanya peningkatan permintaan pasar dalam negeri
terhadap hasil olahan gandum yaitu tepung terigu. Namun secara frekuensi
mengalami penurunan. Hal ini disebabkan jumlah volume yang besar dalam
sekali pemasukan, sehingga secara frekuensi menurun namun secara volume
meningkat.
Tabel 3.20. Frekuensi Kegiatan Impor Biji Kedelai tahun 2015 – 2019
Nama Komoditas Frekuensi Importasi Kedelai Pada Tahun (Kali)
Total
2015 2016 2017 2018 2019
Biji Kedelai 0 5 16 17 15 53
Grafik 3.5. Frekuensi Kegiatan Impor Biji Kedelai Tahun 2015 – 2019
Pemasukan biji kedelai tahun 2019 mengalami penurunan. Berdasarkan
volume dan frekuensi pemasukan biji kedelai menurun jika dibandingkan
dengan pemasukan pada tahun 2015 - 2018.
Pada setiap pemasukan MP PSAT dilakukan pengambilan sampel oleh
Petugas Pengambil Contoh (PPC). Pengambilan sampel dilakukan secara acak
atau random agar dapat mewakili. Pengambilan sampel dilakukan pada palka di
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
atas kapal. Sampel yang diambil digunakan untuk pengujian kesehatan
(ada/tidaknya OPTK) dan pengujian PSAT untuk residu pestisida dan logam
berat sesuai dengan ketentuan dalam Permentan Nomor
55/Permentan/KR.040/11/2016 tentang Pengawasan Keamanan Pangan
terhadap Pemasukan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) dilakukan apabila
ada penugasan kegiatan monitoring dari Kepala Pusat Keamanan Hayati
Nabati.
Sesuai ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pertanian
Nomor 55/Permentan/KR.040/11/2016 tentang Pengawasan Keamanan
Pangan Terhadap Pemasukan Pangan Segar Asal Tumbuhan yang berasal
dari negara atau tempat produksi yang sistem pengawasan keamanan
pangannya telah diakui atau berasal dari negara yang memiliki perjanjian
ekuivalensi, keamanan pangan atas pemasukan produk PSAT dilakukan
melalui pelaksanaan monitoring.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap melaksanakan kegiatan
monitoring sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh Badan Karantina
Pertanian sesuai Surat Kepala Badan Nomor : 8138/KR.040/K/04/2019 Tanggal
22 April 2019 tentang Penugasan Tindakan Monitoring Keamanan Pangan
Segar Tumbuhan (PSAT)..
Kegiatan monitoring dilakukan dua kali yaitu pengujian PSAT di Balai
Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP) yang merupakan
laboratorium PSAT Lingkup Barantan yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian
sesuai dengan arahan dari Kepala Badan (sesuai Permentan No.
55/Permentan/KR.340/11/2017 lampiran IV).
Pelaksanaan kegiatan monitoring pangan segar asal tumbuhan
bertujuan untuk mengetahui kandungan cemaran kimia (residu pestisida, logam
berat dan mikotoksin) atas pemasukan impor gandum biji asal Argentina dan
biji kedelai asal Amerika.
Berdasarkan hasil pengusian PSAT yang dilakukan pada parameter
yang dapat diuji baik untuk komoditas Biji Gandum (Argentina) dan Biji Kedelai
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
(Amerika) tidak menunjukkan hasil yang melebihi Batas Maksimal Residu atau
Batas Maksimum Cemaran yang ditentukan pada Permentan
No.55/PERMENTAN/KR.040/11/2016.
Gambar 3.12. Pengambilan sampel MP-PSAT di palka kapal
Tabel 3.21. Rangkuman Hasil Pengujian Kesehatan M.P. PSAT (OPT/K) Media Pembawa Gandum dan Kedelai pada tahun 2019 sebagai berikut :
No. Negara Asal Hasil Pengujian Golongan Status
A MEDIA PEMBAWA BIJI GANDUM
No Negara Asal Hasil Temuan Golongan
Temuan
1 Amerika
Serikat
Tidak Ditemukan Serangga SERANGGA --
Pithomyces chartarum, Alternaria tritici,
Alternaria triticina, Melanospora zamiae,
Dothiorella sp., Stemphylium herbarum,
Epicoccum purpurascens, Pucinia recondita,
Alternaria triticina
CENDAWAN OPT
Chromolaena odorata, Avena fatua, Setaria
lutescens, Setaria viridis, Panicum miliaceum,
Vicia angustifolia, Convolvulus sepium,
Polygonum convolvulus, Amaranthus
spinosus, Saponaria vaccaria, Chenopodium
alba, Polygonum persicaria, Anthemis cotula,
GULMA OPT
2 Argentina
Tidak ditemukan serangga SERANGGA OPT
Alternaria triticina, Fusarium oxysporum,
Stemphylium herbarum, Fusarium
moniliforme, Alternaria triticina, Drechslera
sorokiniana, Tilletia laevis, Puccinia recondita,
Nigrosopoa panici, Epicoccum purperasens,
Fusarium moniliforme, Puccinia graminis,
CENDAWAN
Tilletia laevis, (OPTK
A1), Cendawan yang
lain OPT
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Avena fatua, Echinochloa colona, Conium
maculatum, Polygonum persicaria, Sorghum
halepense, Argemone mexicana,
Chenopodium alba, polygnum convolvulus,
sorghum halepense, Echinocloa turneriana,
Lithospermum arvense, Echinocloa turneriana,
Raphanus raphanistrum, Chromolaena
odorata,
GULMA OPT
3
Australia
Tidak ditemukan serangga SERANGGA --
Alternaria triticina, Epicoccum purpurascens CENDAWAN -
Avena fatua, Chromolaena odorata, Vicia
angustifolia, Raphanus raphanistrum,
Raphanus sativus
GULMA OPT
4 Bulgaria
Tidak ditemukan serangga SERANGGA --
Tilletia laevis, Tilletia tritici, Puccinia graminis,
Puccinia recondita, Nigrospora panici,
Alternaria triticina, Epicoccum purpurascens,
Cladosporium herbanum,
CENDAWAN
Tilletia laevis,
Tilletia tritici
(OPTK A1) dan
OPT Cendawan
Lainnya
Polygonum convolvulus, Convolvulus arvensis GULMA OPT
5 Ukraina
Tidak ditemukan serangga SERANGGA --
Tilletia laevis, Tilletia tritici, Alternaria triticina,
Nigrospora sphaerica, Epicoccum
purpurascens, Tilletia contraversa, Puccinia
sorghi,
CENDAWAN
Tilletia laevis,
Tilletia tritici
(OPTK A1),
Cendawan yang
lain OPT
Polygonum convolvulus, Brassica kaber,
Convulus arvensis, Convolvulus sepium, Vicia
angustifolia, Avena fatua, Saponaria vaccaria,
Brassica juncea, Euphorbia esula
GULMA OPT
6 Uruguay Tidak ditemukan serangga SERANGGA --
Alternaria triticina, Fusarium moniliforme,
Nigrospora panici CENDAWAN OPT
Avena fatua, Raphanus raphanistrum, GULMA OPT
B MEDIA PEMBAWA BIJI KEDELAI
1 Tidak ditemukan baik yang hidup maupun mati SERANGGA --
Amerika Peronospora manshurica (spora mati) CENDAWAN OPT
Ambrosia artemisifolia, Ambrosia trifida GULMA OPT
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
2. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap Media Pembawa OPTK ke
Luar Wilayah Negara Republik Indonesia
Berdasarkan UU Nomor 16 Tahun 1992 pasal 6 bahwa setiap media
pembawa HPHK dan media pembawa OPTK akan dikeluarkan dari wilayah
negara Republik Indonesia wajib :
a. Dilengkapi sertifikat kesehatan
b. Melalui tempat-tempat pengeluaran yang telah ditetapkan
c. Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina di tempat tempat
pengeluaran untuk keperluan tindakan karantina
Persyaratan tersebut harus dipenuhi oleh pemilik barang/media
pembawa apabila akan mengeluarkan MP tersebut dari wilayah negara RI,
sehingga beberapa pemilik barang yang berada di wilayah Layanan SKP
Kelas I Cilacap wajib melaporkan apabila akan mengeluarkan MP tersebut
meskipun pelabuhan pengeluarannya melalui Pelabuhan Tanjung Emas
Semarang maupun Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Media pembawa yang
secara rutin dilaporkan pengeluarannya di wilayah SKP Kelas I Cilacap yaitu
produk kayu olahan (barecore, plywood, block board), Gula merah, daun
ketapang, kemiri dan bahan-bahan herbal.
PP No. 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan Pasal 48 ayat 1
menyebutkan bahwa Pelaksanaan tindakan Karantina Tumbuhan dapat
dilakukan di luar tempat pemasukan dan/atau pengeluaran, baik di dalam
maupun di luar Instalasi Karantina. Tindakan karantina tumbuhan di SKP
Kelas I Cilacap di luar tempat pemasukan/pengeluaran dilakukan di IKT milik
badan hukum yang telah ditetapkan berdasarkan Permentan No 73 Tahun
2012 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penetapan Instalasi Karantina
Tumbuhan Milik Perorangan atau Badan Hukum. Tindakan karantina
tumbuhan di SKP Kelas I Cilacap di luar tempat pemasukan/pengeluaran juga
dilakukan di Tempat lain milik badan hukum yang telah disetujui oleh Kepala
SKP Kelas I Cilacap berdasarkan Permentan Nomor
38/Permentan/OT.140/3/2014 tentang Tindakan Karantina Tumbuhan di luar
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Tempat Pemasukan dan Pengeluaran. Berdasarkan lampiran Permentan
Nomor 38/Permentan/OT.140/3/2014 tentang Tindakan Karantina Tumbuhan
di luar Tempat Pemasukan dan Pengeluaran bahwa wilayah layanan SKP
Kelas I Cilacap meliputi kabupaten Cilacap, Kebumen, Banyumas dan
Purworejo.
Tabel 3.22. Daftar IKT di Wilayah SKP Kelas I Cilacap yaitu :
No Nama Perusahaan IKT Alamat Komoditas Keterangan
1 CV. Hikmat Jaya Dusun Babakan RT 01 /RW 002, Desa Madura, Kec Wanareja, Kab Cilacap
Kayu Olahan Aktif
2 PT. Indotama Omicron Kahar
Jl. Grantung Legok, Dukuh Rejo Kecamatan Bayan Purworejo
Kayu Olahan Aktif
3 PT. Manunggal Perkasa Jl. Laut Jawa Kompleks Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap
Kayu Olahan Aktif
4 PT. Mitra Cimalati Indonesia Dusun Cimalati Rt 03/Rw V, Ds. Madusari, Kec. Wanareja, Kab. Cilacap
Kayu Olahan Aktif
5 PT. Rama Gombong Sejahtera
Jl. Yos Sudarso 481, Gombong Kab. Kebumen
Kayu Olahan Aktif
6 PT. Sabda Alam Prima Nusa
Jl.Cigobang No.26 Majenang-Cilacap Kayu Olahan Aktif
7 PT. Waroeng Batok Industry Jl. Raya Majenang Km 7 Panulisan Timur Dayeuhluhur Cilacap
Kayu Olahan Aktif
8 UD. Hasil Saw Mill Jl. MT. Haryono 173 Kawasan Industri Cilacap
Kayu Olahan Aktif
Tabel 3.23. Daftar Tempat Lain di Wilayah SKP Kelas I Cilacap yaitu :
No Nama Perusahaan Tempat Lain
Alamat Komoditas Keterangan
1 CV. Inagro Jinawi Desa Pancurendang No.4 RT 01/RW 02 Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas
Gula Merah Aktif
2 CV. Karya Purabaya Jl. Desa Banjarsari, Desa Karanglo RT 03 RW 01 Kec. Cilongok Kabupaten Banyumas
Kayu Olahan Aktif
3 PT Holos Integra Jl. DI Panjaitan No.108, Purwokerto, Kabupaten Banyumas
Gula Merah Aktif
4 PT Sinar Abadi Utama JL. Pahlawan, Sucen Jurutengah, Bayan, Purworejo, Jawa tengah
Kayu Olahan Aktif
5 PT. Albasia Cipta Sejahtera
Jl. Raya Lesmana Ajibarang, KM 3, No. 6, RT.04, Rw. 03, Banyumas, Jawa Tengah
Kayu Olahan Aktif
6 PT. Anugrah Karya Trisakti
Desa Sumberrejo Kec. Purwodadi Kab. Purworejo
Kayu Olahan Aktif
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
7 PT. Berkah Plywood Industry
Jl. Pandansari - Desa Pandansari RT 04 RW 01 , Ajibarang , Banyumas
Kayu Olahan Tidak Aktif Sejak Juli 2019/Berubah Nama menjadi CV. Karya
Purabaya
8 PT. Coco Sugar Indonesia
Jl. Gerilya Timur 289 B RT 03 RW 10 Kel. Purwokerto Kidul Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas
Gula Merah Aktif
9 PT. FKS Multi Agro Jl. MT. Haryono Kawasan Industri Cilacap No.168 Cilacap
Kedelai Aktif
10 PT. Giri Santosa Adiraya Jl. Menteri Supeno Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas
Kayu Olahan Aktif
11 PT. Kemilau Anugrah Sejati
Jl. Raya Pageraji KM.8 RT 02/04 Desa Pageraji Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas
Kayu Olahan Aktif
12 PT. Lestari Jaya Bangsa Jl. Raya Buntu - Sampang KM. 03, Utara Pasar Bangsa, Kebasen, Banyumas
Kemiri Aktif
13 PT. Pundi Indokayu Industri
Jl. Siliwangi RT 011 RW 004 Desa Kalibagor Kec. Kalibagor Kab. Banyumas
Kayu Olahan Aktif
14 PT. Rich Harvest Hasil Timber
Jl. Martadireja II No. 1 Kel. Arcawinangun Kec. Purwokerto Timur, Banyumas
Kayu Olahan Tidak Aktif Sejak April 2019/tidak
memperpanjang karena belum ada rencana kegiatan
ekspor
Hampir 80 persen perusahaan yang berada di wilayah SKP Kelas I
Cilacap merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan
kayu sehingga komoditas unggulan berupa kayu olahan. Jumlah komoditas
ekspor yang telah disertifikasi oleh SKP Kelas I Cilacap dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 3.24. Frekuensi dan Jumlah komoditas pada Pengeluaran MP dari wilayah negara RI di SKP Kelas I Cilacap Tahun 2019 berupa hasil tanaman mati
No. Nama Komoditas Negara Tujuan Jumlah Frekuensi
(kali)
1 Daun Ketapang Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan
43.519 Gram 21
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
2 Produk Kayu Olahan
Cina, Hongkong, Vietnam, Singapura, Malaysia, Jerman, Korea Selatan, Australia, Rumania, Kuwait, Jerman, Jepang, Kroasia, Meksiko, Inggris, Afrika Selatan, Belgia, Peru , Yunani, Finlandia , Mesir
209.222,9 M3 751
3 Gula Merah Kristal/Gula Semut
Meksiko, Inggris, Srilanka, Yunani, Ukraina, Jerman, Amerika Serikat, India, Brasil, Rusia, Bulgaria, Afrika Selatan, Perancis, Israel, Belanda, Libanon, Ekuador, Malaysia, Vietnam
743.876 Kg 65
4 Produk Lainnya (mahkota dewa, mahoni, kayu manis, temu lawak, kulit kayu manis, kayu bajakah)
Taiwan, Cina, Belanda, Thailand, Malaysia
15.000 Gram 9
5 Kemiri Arab Saudi 7.872,2 Kg 2
Komoditas tersebut dikeluarkan dari wilayah negara RI memiliki tujuan
pemakaian yang berbeda-beda biasanya untuk bahan baku (produk kayu
olahan) dan konsumsi (bahan jamu, kopi). Persyaratan kegiatan sertifikasi
ekspor ini tergantung permintaan dari negara tujuan.
Pada proses pemeriksaan MP tersebut mengacu pada peraturan yang
ada, seperti pemeriksaan kayu olahan, selain pemeriksaan fisik dan
kesehatan pada media pembawa juga dilakukan pengawasan marking pada
kemasan kayu oleh pihak ke-tiga/provider (ISPM 15). Provider yang berada di
wilayah SKP Kelas I Cilacap yaitu PT. Kemasan Jaya Indah dengan ID-006,
CV. Arjuna Sekuritas Abadi dengan ID-008 dan PT. Equaliti dengan ID-0127.
Berdasarkan Permentan Nomor : 73/permentan/OT.140/12/2012 dan
Permentan Nomor : 38/Permentan/OT.140/3/2014 maka SKP Kelas I Cilacap
menghimbau kepada perusahaan-perusahaan yang berada di wilayah layanan
untuk mengajukan permohonan penetapan IKT atau tempat lain agar tindakan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
karantina tumbuhan bisa berjalan secara efektif dan efisien.
Gambar 3.13. Kegiatan Pemeriksaan Ekspor Gula Semut Organik (atas) dan Produk kayu olahan (bawah) di Gudang Pemilik
3. Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap Media Pembawa Antar Area
di Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia
Kegiatan Tindak Karantina Tumbuhan untuk antar area secara jelas
diatur dalam Permentan Nomor 11/Permentan/OT.140/2/2009 mengenai
Persyaratan dan Tata Cara Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap
Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa OPTK dari suatu area ke area
lain di dalam wilayah Negara Republik Indonesia. Pada Permentan ini
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
dijelaskan bahwa tindakan karantina dilakukan apabila Media Pembawa
tersebut berasal dari area yang tidak bebas OPTK ke area yang bebas OPTK.
Hal tersebut di atas yang mendasari tindakan karantina antar area di
wilayah SKP Kelas I Cilacap, dimana apabila ada pemeriksaan terhadap
komoditas tumbuhan yang akan diantarareakan maka terlebih dahulu dilihat
target pest yang ada pada komoditas tersebut. Target pest tersebut dapat
dilihat di lampiran Permentan Nomor : 31/Permentan/KR.010/7/2018
mengenai jenis-jenis Organisme Penganggu Tumbuhan Karantina.
Pada tahun 2019 di SKP Kelas I Cilacap terdapat beberapa komoditas
benih/bibit tanaman yang diantarareakan. Komoditas tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 3.25. Frekuensi dan Jumlah komoditas pada Pengeluaran MP Antar Area
No Nama
Komoditas
Jumlah
Satuan
Fre-
kuensi Daerah Tujuan
A. Bibit Tanamn
Hias
1. Adenium 8 batang 1 Makasar
2. Aglonema 661
batang
22 Kabupaten Berau, Kota Kotamobagu, Kota Makassar, Kota
Bitung, Kabupaten Jayapura, Kota Samarinda, Kota
Jayapura, Kabupaten Kupang, Kota Ternate, Kabupaten
Parigi, Moutong, Kabupaten Malinau, Kota Gorontalo,
Kabupaten Pasaman Barat, Kota Tarakan, Kabupaten Tojo
Una-Una, Kota Mataram, Kota Manado, Kota Konawe.
3 Bibit Keladi
Tikus 11 batang
2
Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Balikpapan
4. Bibit Bougenvil 2 batang 1 Denpasar
5. Anthurium 4 batang 1 Kabupaten Kutai Kartanegara
6. Bibit Melati 1 batang 1 Kabupaten Lombok Tengah
7. Sansievera 1 batang 1 Kabupaten Beray
8. Bibit Tanaman
Hias Lainnya
9 batang 4 Kota Pagar Alam, Denpasar, Medan
9. Bonsai 2
tanaman
1 Makasar
Jumlah 699 35
B. Bibit Tanaman
Buah
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
1. Bibit Alpukat 2
batang
1 Bengkulu
2. Bibit Duren 1025
batang
2 Kota Tidore Kpeulauan, Kabupaten Tabalong
3. Bibit Mangga 4 batang 2 Banjarmasin
4. Bibit Nanas 210
Batang
1 Kabupaten Keerom, Jayapura
5. Bibit Strawbery 10
Batang
1 Ternate
6. Bibit Buah Tin 1 Batang 1 Kabupaten Indragiri Hulu
7. Bibit Kurma 26 batang 4 Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Jambi, Kota
Balikpapan, Kabupaten Berau
Jumlah 1278 12
C Bibit Tanaman
1. Bibit Lada 260
batang
2 Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Tabalong
2. Bibit Kelapa 5 batang 1 Kabupaten Samarinda
3. Bibit Ketapang 1 batang 1 Kabupaten Palembang
4. Bibit Genitri 12 batang 1 Kota Pekan Baru
Jumlah 278 5
D. Benih Sayuran 1120
gram
9 Kabupaten Labuhan Batu
Kabupaten Tanggamus
Kabupaten Rokan Hilir
Kabupaten Batu Bara
Kabupaten Musi Banyuasin
Kabupaten Bangka Barat
Kabupaten Asahan
Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir
Kabupaten Lampung Selatan
Jumlah 1120
gram
9
E. Buah/Biji
1. Beras 3000 kg 1 Tanjung Pinang
2. Kurma 6,5 kg 6 Kalimantan, Pontianak, Lampung
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
3. Buah Mangga 29 kg 6 Kota Medan
Kabupaten Aceh Utara
Kabupaten Solok
Kabupaten Kutai Kartanegara
Kabupaten Tabalong
Jumlah 3035,5 13
Rata-rata komoditas domestik keluar hanya berasal dari wilayah
Cilacap, untuk kegiatan domestik keluar mengalami peningkatan frekuensi,
volume dan jenis komoditas jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada SKP Kelas I Cilacap tidak terdapat komoditas dari domestik masuk,
sehingga kegiatan antar area hanya didominasi domestik keluar. Kegiatan
domestik keluar yang meningkat diantaranya dipengaruhi oleh semakin
banyaknya metode jual beli on-line sehingga mempermudah masyarakat
untuk melakukan transaksi jual beli.
Gambar 3.14. Pemeriksaan pengiriman benih sayuran dan bibit tanaman hias Sansieviera
4. Kegiatan 8P
Sesuai dengan Undang Undang nomor 16 tahun 1992 bahwa Tindakan
Karantina Pertanian meliputi kegiatan 8P yaitu :
a. Pemeriksaan
Pada kurun waktu tahun 2019 Stasiun Karantina Pertanian Kelas
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
I Cilacap telah melakukan pemeriksaan terhadap media pembawa antara
lain :
Tabel 3.26. Kegiatan Pemeriksaan Pada Tahun 2019
No Kegiatan Frekuensi (Kali)
1 Ekspor 848
2 Impor 100
3 Domestik Masuk 0
4 Domestik Keluar 75
Total 1.023
b. Pengasingan
Pada tahun 2018 di SKP Kelas I Cilacap tidak terdapat kegiatan
pengasingan.
c. Pengamatan
Pada tahun 2018 di SKP Kelas I Cilacap tidak terdapat kegiatan
pengamatan.
d. Penahanan
Pada tahun 2018 di SKP Kelas I Cilacap tidak terdapat kegiatan
Penahanan.
e. Perlakuan
Pada tahun 2019 di SKP Kelas I Cilacap melakukan 6 kali
kegiatan perlakuan terhadap pemasukan Media Pembawa OPTK Biji
Gandum dari Argentina 2 kali (ditemukan Tilletia laevis), Bulgaria 1 kali
(ditemukan Tilletia laevis dan Tilletia tritici) dan Ukraina 3 kali
(ditemukan Tilletia laevis dan Tilletia tritici). Perlakuan yang dilakukan
dengan melakukan pengawasan terhadap proses pemanasan selama
produksi gandum di perusahaan gandum sesuai dengan SOP
perlakuan Heat Treatment Tilletia sp. pada gandum.
f. Penolakan
Pada tahun 2019 di SKP Kelas I Cilacap tidak terdapat kegiatan
penolakan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
g. Pembebasan.
Selama tahun 2018 SKP kelas I Cilacap telah membebaskan
media pembawa sebanyak 976 kali.
Tabel 3.27. Kegiatan Pembebasan Pada Tahun 2019
No Kegiatan Frekuensi (Kali)
1 Ekspor 848
2 Impor 100
3 Domestik Masuk 0
4 Domestik Keluar 75
Total 1.023
h. Pemusnahan
Pada tahun 2019 di SKP Kelas I Cilacap pemusnahan yang
dilakukan adalah pemusnahan sampel media pembawa dan dokumen
yang sudah tidak dipakai (Sertifikat KT-9, KT-10 dan KT-12) karena
perubahan menjadi Blank document yang dilakukan pada tanggal 20
September 2019.
5. Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK Di Wilayah Kerja Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Cilacap
Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Tahun Anggaran 2019 dari
persiapan sampai dengan pembuatan laporan dilaksanakan pada bulan
Februari sampai dengan Desember 2019. Kegiatan ini dilaksanakan oleh para
pejabat fungsional baik POPT ahli maupun terampil.
Lokasi Pemantauan dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK dilaksanakan di
wilayah pemantauan Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas,
Cilacap, Kebumen dan Purworejo. Berdasarkan hasil pemantauan OPTK
tahun 2019 ditemukan OPTK A1 dapat diuraikan di bawah ini yaitu :
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Tabel 3.28. Temuan OPTK tahun 2019
NO JENIS TANAMAN
OPTK TEMUAN LOKASI METODE
Kabupaten Kecamatan Desa IDENTIFIKASI
1 Semangka Acidovorax citrulli Cilacap Adipala Bunton PCR (BBUSKP)
2 Melon Acidovorax citrulli Cilacap Adipala Bunton PCR (BBUSKP)
3 Melon Acidovorax citrulli Cilacap Adipala Karanganyar PCR (BBUSKP)
4 Melon Acidovorax citrulli Cilacap Nusawungu Jetis PCR (BBUSKP)
5 Kentang Globodera rostochiensis Banjarnegara Batur Kali Anget Sidik Perineal
6 Kentang Globodera rostochiensis Banjarnegara Batur
Karang Tengah
Sidik Perineal
7 Kentang Globodera rostochiensis Banjarnegara Batur Dieng Kulon
Sidik Perineal
8 Kentang Globodera rostochiensis Banjarnegara Pejawaran Tembok
Sidik Perineal
9 Kentang Globodera rostochiensis Banjarnegara Pejawaran
Condong Campur
Sidik Perineal
10 Jagung Pantoea stewartii Banyumas Baturraden Rempoah PCR (BBUSKP Primer HRP)
11 Jagung Pantoea stewartii Banyumas Sumbang Tambak Sogra
PCR (BBUSKP Primer HRP)
12 Pepaya Papaya ringspot potyvirus Banjarnegara Bawang Kutayasa
RT-PCR (BBUSKP)
13 Albasia Uromycladium tepperianum
Banyumas Karang Lewas
Karang Lewas
Identifikasi morfologi
14 Albasia Uromycladium tepperianum Banjarnegara Karang Kobar Laksana
Identifikasi morfologi
15 Albasia Uromycladium tepperianum Banyumas Baturraden Kemutug Lor
Identifikasi morfologi
16 Albasia Uromycladium tepperianum Banyumas Sumbang Gandatapa
Identifikasi morfologi
17 Albasia Uromycladium tepperianum Purbalingga Karangreja Tlahap Lor
Identifikasi morfologi
18 Albasia Uromycladium tepperianum Purbalingga Karangreja Kutabawa
Identifikasi morfologi
19 Albasia Uromycladium tepperianum Purbalingga Karangreja Serang
Identifikasi morfologi
20 Albasia Uromycladium tepperianum Purworejo Purworejo Semawung
Identifikasi morfologi
21 Tebu Ustilago scitaminea Kebumen Mirit Tlogo Depok
Identifikasi morfologi
22 Tebu Ustilago scitaminea Purworejo Ngombol Wonoroto
Identifikasi morfologi
23 Tebu Ustilago scitaminea Purworejo Purworejo Semawung
Identifikasi morfologi
Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK Tahun 2019 juga
memantau keberadaan OPT invasive species Spodoptera frugiperda di wilayah
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Pemantauan SKP Kelas I Cilacap sesuai dengan Surat Badan Karantina
Pertanian Nomor S-8489/KR.010/K.3/04/2019 tentang Pemantauan Spodoptera
frugiperda. Berikut ini adalah hasil temuan OPT invasive species Spodoptera
frugiperda.
Tabel 3.29. Temuan OPT invasive species Spodoptera frugiperda
NO JENIS TANAMAN
OPT TEMUAN LOKASI METODE IDENTIFIKASI
Kabupaten Kecamatan Desa
1 Jagung Spodoptera frugiperda
Banyumas Rawalo Tambaknegara Identifikasi morfologi Kebumen Mirit Tlogopragoto
Purworejo Grabag Pasar Anom
Banjarnegara Bawang Winong
Purbalingga Bobotsari Telagayasa
A B C
Gambar 3.15. Pengambilan sampel kayu albasia yang terserang Uromycladium tepperianum (A), Pengambilan sampel tebu yang terserang Ustilago scitaminea (B) dan Pengambilan sampel jagung yang terserang Spodoptera frugiperda (C)
Hasil Pemantauan ini telah dikoordinasikan dengan BPTPH masing-
masing wilayah pemantauan dan dipublikasikan dalam kegiatan Seminar
Lokal Hasil Pemantauan dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK Tahun 2019 pada
tanggal 21 Oktober 2019 Di Hotel Hom Premier Cilacap dan dilaporkan dalam
kegiatan seminar nasional dengan judul Seminar Pemantauan OPTK Tahun
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
2019 di Bandung pada tanggal 22 s/d 25 Oktober 2019.
6. Koleksi dan Pemetaan OPT/OPTK dan Media Pembawa
Koleksi OPT/OPTK di laboratorium SKP Kelas I cilacap berasal dari
hasil pemantauan daerah sebar OPT/OPTK dan hasil intersepsi operasional
seperti pada pemasukan biji gandum seperti koleksi biji gulma yang terbawa
media pembawa gandum. Selain koleksi OPT/OPTK juga terdapat koleksi
media pembawa dari hasil pemeriksaan di lapangan seperti koleksi biji
gandum, kayu olahan albasia. Koleksi-koleksi tersebut disimpan di
laboratorium tumbuhan SKP Kelas I Cilacap.Berdasarkan hasil pemantauan
OPTK tahun 2019 dapat dipetakan sesuai lokasi temuan OPTK seperti di
uraikan dibawah ini :
Gambar 3.16 : Peta Pemantauan Dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK Tahun 2019
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Gambar 3.17: Peta Pemantauan Dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK Tahun 2019 Kabupaten Cilacap
Gambar 3.18 : Peta Pemantauan Dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK Tahun 2019 Kabupaten Banyumas
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Gambar 3.19 : Peta Pemantauan Dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK Tahun 2019 Kabupaten Purbalingga
Gambar 3.20 : Peta Pemantauan Dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK Tahun 2019 Kabupaten Banjarnegara
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Gambar 3.21 : Peta Pemantauan Dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK Tahun 2019 Kabupaten Kebumen
Gambar 3.22 : Peta Pemantauan Dan Evaluasi Daerah Sebar OPTK Tahun 2019 kabupaten Purworejo
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Gambar 3.23 : Peta Pemantauan Dan Evaluasi Daerah Sebar Spodoptera frugiperda
(Invassive Species) Tahun 2019
7. Penyidikan Kasus Tindak Karantina
Pada tahun 2019 kegiatan Tindak Karantina Tumbuhan tidak terdapat
kasus tindak karantina.
8. Penggunaan Formulir
Beberapa jenis formulir karantina tumbuhan mempunyai mempunyai
kegunaan masing masing terkait dengan sertifikasi komoditas tumbuhan baik
ekspor, impor dan antar area. Jumlah dokumen formulir karantina yang
digunakan menjadi indikator banyaknya frekuensi sertifikasi yang dilakukan di
SKP Kelas I Cilacap. Pada tahun 2019 penggunaan formulir karantina
tumbuhan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.30. Penggunaan formulir karantina tumbuhan tahun 2019
No JENIS
FORMULIR PENERIMAAN
FORMULIR PEMAKAIAN FORMULIR SALDO
1 KT-9 482 292 190
2 KT-10 1810 1433 377
3 KT-12 496 218 278
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
9. International Standard for Phytosanitary Measure (ISPM#15)
Pada tahun 2002 FAO-Interim Commission for Phytosanitary Measures
(ICPM) telah mengesahkan suatu standar International Standard for
Phytosanitary Measure (ISPM#15) untuk kayu. Aturan tersebut dibuat dengan
maksud untuk menciptakan suatu aturan yang seragam dan berlaku secara
universal untuk kemasan kayu yang dipergunakan dalam perdagangan
international. Dengan adanya standar tersebut , diharapkan dapat dicegah
timbulnya aturan yang beraneka ragam yang dibuat dan diterapkan secara
unilateral (sepihak) oleh setiap negara terhadap kemasan kayu yang
dikhawatirkan dapat menghambat kelancaran perdagangan international.
Sebagai salah satu wujud dari langkah antisipasi tersebut, Badan
Karantina Pertanian, sesuai dengan kompetensinya sebagai National Plant
Protection Organization (NPPO) Indonesia sebagaimana diatur dalam pasal IV
IPPC dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
264/Kpts/OT.140/4/2006 tentang Penetapan Focal Point Organisasi
Perlindungan Tumbuhan Nasional (NPPO), telah melaksanakan program
registrasi terhadap perusahaan kemasan kayu yang akan ditunjuk untuk
melaksanakan sertifikasi terhadap kemasan kayu sesuai standar ISPM#15
Perusahaan pelaksana kegiatan ISPM#15 yang teregistrasi dalam
wilayah kerja SKP Kelas I Cilacap adalah:
✓ PT. Kemasan Jaya Indah ID – 062
✓ PT. Arjuna Scuritas Abadi ID – 008
✓ PT. Ekualiti Jaya S ID – 0127
✓ CV Ina Rista inspectama ID -067
✓ PT. Paletindo ID – 063
10. Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Frekuensi Tindak Karantina Tumbuhan di SKP Kelas I Cilacap
dewasa ini mengalami kenaikan cukup pesat, sehingga realisasi target
pendapatan dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada tahun 2019
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
melampui dari target awal yang ditetapkan. Penerimaan Negara Bukan Pajak
didominasi oleh penerimaan fungsional dari kegiatan tupoksi karantina hewan
dan karantina tumbuhan pada SKP Kelas I Cilacap. Realisasi PNBP yang
disetorkan langsung ke kas Negara oleh mitra kerja. Target PNBP SKP Kelas
I Cilacap Tahun 2019 sebesar Rp. 600.000.000,00 dengan Realisasi PNBP
sebesar Rp. 1.324.213.000 sehingga PNBP SKP Kelas I Cilacap telah
melampaui target sebesar Rp. 724.213.000,- (120,7 %)
PNBP pada SKP Kelas I Cilacap memiliki beberapa akun sebagai
pos pemasukan, namun hal ini hanya sebagai penerimaan saja. Namun akun
yang pokok untuk PNBP pada SKP Kelas I Cilacap hanya kegiatan Sensor
Karantina Pertanian yang memiliki basis pengembalian belanja untuk
pembiayaan dengan PNBP, selain itu juga merupakan salah satu tolak ukur
keberhasilan UPT. Pembiayaan dari pos PNBP masih mutlak pada kegiatan
Sensor Karantina Pertanian belum kepada realisasi PNBP secara umum.
Realisasi PNBP pada SKP Cilacap dapat di uraikan pada tabel di
bawah ini untuk kurun waktu 9 (sembilan) tahun terakhir. Data tersebut hasil
pelaporan petugas Sistim Akuntansi Instansi (SAI) sebagai berikut :
Tabel 3.31. Realisasi PNBP Tahun 2011 – 2019 pada SKP Kelas I Cilacap.
TAHUN
REALISASI
REALISASI AKUN PNBP
UMUM FUNGSIONAL JUMLAH
2011 729.450 381,357,885 382,087,335
2012 4.538.036 538,941,938 543,479,974
2013 73.663.800 438,596,105 512,259,995
2014 16.640.850 701,649,531 718,290,381
2015 4.415.881 567,505,332 571,921,213
2016 46.236.000 709,841,133 756,077,133
2017 14676.450 1.332.460.309 1.347.136.759
2018 7.566.595 1.749.114.673 1.756.681.268
2019 38.722.855 1.676.727.187 1.715.450.042
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Grafik 3.6. Realisasi PNBP Tahun 2011 - 2019 pada SKP Kelas I Cilacap
Berdasarkan data tersebut diatas dapat di analisa bahwa realisasi PNBP Tahun
2019 telah melebihi target hal ini disebabkan oleh :
a. Terbitnya Peraturan penentuan Tarif Baru dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 35 Tahun 2016.
b. Pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2016 yang terjadi
kenaikan pada tarif Impor, Ekspor dan transport Petugas Karantina
dibebankan kepada pemakai jasa karantina.
c. Dominasi penerimaan PNBP 2018 dari komponen tugas pokok dan fungsi
yaitu :
c.1. Hasil sertifikasi Ekspor komoditas pertanian
c.2. Hasil sertifikasi Import komoditas pertanian
c.3. Hasil sertifikasi Importasi sapi indukan, bakalan dan domba
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
BAB IV
KEGIATAN LAIN-LAIN
A. Koordinasi/Kerjasama
1. Koordinasi kerjasama lingkup Badan Karantina Pertanian
Koordinasi/kerjasama lingkup Badan Karantina Pertanian pada tahun
2019 telah dilakukan antara lain :
a. BKP Yogyakarta, kegiatan ini dilakukan dalam rangka pemantapan dan
evaluasi program Nasional Barantan dan Sakip kementerian pertanian
yang berlaku di badan Karantina Pertanian.
b. BBKP Tanjung Priok, BBKP Soekarno-Hatta, BBUSKP, BBKP Surabaya,
dan BKP Kelas I Semarang dalam rangka Magang tindakan karantina
hewan, pengujian dilaboratorium dalam pelaksanaan SMM SNI ISO/IEC
17025;2017 untuk Laboratorium Pengujian
c. SKP Bandung dalam rangka Uji Konsep Petunjuk Pelaksanaan (Juklak)
dan Petunjuk Teknis (Juknis) Kepolisian Khusus (Polsus) Badan Karantina
Pertanian.
d. BKP Semarang dan Yogyakarta dalam rangka penyatuan persepsi
langkah-langkah akselerasi ekspor dan kesepahaman kewenangan
kegiatan operasional dalam wilayah layanan Jawa Tengah dan D.I.
Yagyakarta.
Kegiatan ini dilakukan untuk pemantapan program, menuju sistim
ketahanan pangan nasional. SKP Kelas I Cilacap melaksanakan koordinasi
tersebut untuk memperkuat kerjasama, pengawasan bertukar informasi dan
evaluasi serta deteksi dini dalam lalu lintas media pembawa impor khususnya
galongan benih/bibit, peredaran dan hasil analisis OPTK yang kemungkinan
area penyebarannya hingga ke wilayah kerja SKP Kelas I Cilacap. Tujuan lain
dari kegiatan koordinasi/kerjasama dengan UPT lingkup Badan Karantina
Pertanian adalah untuk penguatan kelembagaan melalui kerjasama,
pengawasan bertukar informasi, dan evaluasi serta kegiatan karantina antar
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
UPT agar dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya bisa lebih lancar
dan tertib.
Kegiatan koordinasi lingkup Barantan dilakukan dalam rangka
pertemuan koordinator pejabat fungsional medik/paramedik veteriner dan
POPT, untuk penyusunan analisa jabatan dan analisa beban kerja.
Dalam bidang anggaran, koordinasi dilakukan dengan melakukan
rapat regional evaluasi kegiatan tahun lalu, tahun berjalan dan penyusunan
rencana kegiatan tahun 2020, rapat penyusunan dan pengesahan DIPA 2020,
rekonsiliasi data SAK dan SIMAK/BMN tahun 2019.
2. Koordinasi/kerjasama dengan instansi terkait di daerah
a. Koordinasi/kerjasama dengan instansi terkait di bidang Penindakan dan
Penegakan Hukum
Koordinasi/kerjasama dilakukan dengan Kepolisian Daerah Jawa
Tengah dalam rangka pemantapan kinerja Penyidik Pegawai Negeri
Sipil Badan Karantina Pertanian (PPNS BARANTAN) dalam teknis
penyidikan pelanggaran peraturan perkarantinaan pertanian .
Koordinasi juga dilakukan dengan Kejaksaan Negeri Cilacap dalam
rangka konsultasi sistim penindakan pelanggaran dan sistim
pemberkasan perkara, termasuk sistim pemusnahan barang bukti
sesuai kaidah KUHP yang berlaku.
Mengingat frekuensi tindak Karantina Tumbuhan di SKP Kelas I
Cilacap yang semakin ramai namun sedikitnya kasus penyimpangan
yang terjadi sehingga tidak perlu tindakan penyidikan. Tidak adanya
kasus penyidikan disebabkan karena para pemilik barang telah
memahami tentang aturan karantina tumbuhan.
Capaian koordinasi dibidang penindakan dan penegakan hukum
juga dilakukan dalam rangka kerjasama pemusnahan barang
bukti/sitaan dari Kepolisian dan Kejaksaan, mengingat fasilitas
pemusnahan di SKP Kelas I Cilacap cukup respentatif dan sangat
memadai baik dari segi volume maupun sistim pemusnahannya.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
b. Koordinasi/kerjasama dengan instansi terkait di bidang Karantina
Pertanian
Koordinasi/kerjasama dilakukan dengan Dinas Peternakan dan
Perikanan di 9 (Sembilan) Kabupaten/Kota, antara lain Kabupaten/
KotaBrebes, Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara,
Kebumen, Purworejo, Wonosobo dan Temanggung dalam rangka
kegiatan Pemantauan HPHK, dan 5 (lima) Kabupaten/Kota antara lain
Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen dan Purworejo
dalam rangka kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Daerah Sebar
OPT/OPTK.
SKP Kelas I Cilacap juga melakukan koordinasi dengan Instansi
Bea dan Cukai Purwokerto, Kantor Pos Indonesia Purwokerto.
Koordinasi dilakukan dalam rangka mempererat hubungan kerjasama
antara Instansi serta rencana pengalihan kewenangan Bea dan Cukai
di kantor Pos Purwokerto ke Bea dan Cukai Yogyakarta, serta para
stake holder di Kantor Pos Indonesia Purwokerto dalam operasional ke
depan.
Gambar 4.1. Penyerahan data ekspor 2019 dan data potensi ekspor Cilacap ke Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Cilacap (kiri); Koordinasi dengan Kepala BKP Kelas I Semarang (kanan)
c. Koordinasi/kerjasama dengan instansi Kementerian Keuangan
Koordinasi/kerjasama dengan instansi Kementerian Keuangan di
daerah terkait konsolidasi penyusunan laporan keuangan semester I,
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
maupun tahunan, kegiatan rekonsiliasi SIMAK-BMN semester maupun
tahunan, sosialisasi peraturan keuangan yang baru, kegiatan ini
melibatkan KPPN Cilacap, Kantor Dirjen dan Perbendaharaan Negara
Semarang, KPKNL Purwokerto.
d. Koordinasi/kerjasama dengan instansi lingkup kepabeanan
Koordinasi/kerjasama dengan instansi lingkup kepabeanan di
daerah terkait konsolidasi dan pemantapan Program Kelayakan
Pelabuhan Tanjung Intan sebagai pelabuhan pemasukan Sapi Impor
dan Antar Area serta Bandara Tunggul Wulung. Program ini merupakan
penjabaran dari kebijakan Kementerian Pertanian dalam rangka
pemusatan pelabuhan pemasukan komoditas hewan ruminansia besar
ke wilayah Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap, dan sistim
pelayanan serta deteksi dini pada bandara. Koordinasi dalam rangka
penyusunan kesiapan aparatur kepabeanan dalam menyongsong
program pemusatan pemasukan sapi impor tersebut.
Koordinasi melibatkan instansi kepabeanan dan mitra kerjanya
antara lain dari PT. Pelindo, Agen/Ekspedisi Pelayaran, Bandar Udara,
Instansi unsur kemaritiman, Instansi terkait dalam pemerintah propinsi
Jawa Tengah dan kabupaten Cilacap.
Koordinasi ditindaklanjuti dengan koordinasi lingkup pelabuhan
Tanjung Intan Cilacap dan unsur maritim serta bandara yang dikemas
dalam kegiatan Coffe Morning yang dilaksanakan di Aula Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap. Dengan agenda kajian Kelayakan
Pelabuhan Tanjung Intan Sebagai Pelabuhan Pemasukan komoditas
hewan ruminansia besar (Sapi) Impor dan Antar Area. Kesepahaman
dengan seluruh unsur untuk mempersiapkan diri sesuai tugas dan
fungsinya tanpa intervensi kegiatan operasional masing masing instansi
yang diselaraskan pihak Adpel dan PT Pelindo serta bandar udara.
Koordinasi dilakukan dalam rangka mempererat hubungan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
kerjasama antar instansi kepabeanan, kegiatan ini melibatkan PT.
Pelindo, Adpel, Polsek Pelabuhan, Kesehatan Pelabuhan, Bea dan
Cukai, Imigrasi, Navigasi, Agen/Ekspedisi Pelayaran, Instansi unsur
kemaritiman, Instansi terkait dalam pemerintah propinsi Jawa Tengah
dan kabupaten Cilacap.
e. Koordinasi/kerjasama dengan Kantor Perhubungan Udara – Cilacap
Koordinasi dilakukan dalam rangka mempererat hubungan
kerjasama antara Kantor Perhubungan Udara bandara Tunggul
Wulung, instansi terkait dan stake holder di bandara. Koordinasi juga
untuk pemantapan dalam rangka Operasional Perkantoran Utama SKP
Kelas I Cilacap dikomplek Bandar Udara Tunggul Wulung Cilacap.
B. Kegiatan Public Awareness
1. Standar Pelayanan Publik Dalam upaya monitoring dan evaluasi penerapan sistim aplikasi
standar pelayanan publik (public hearing) yang telah dicanangkan pada
tanggal 11 November 2014,
Gambar 4.2. Peserta Evaluasi Standar Public Hearing
Maka Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap sebagai
instansi pemerintah yang memberikan pelayanan secara baik, bersih,
transparan dan akuntabel sesuai dengan tugas pokok dan fungsi,
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
mengadakan rapat koordinasi dan evaluasi sistim standar pelayanan
publik (public hearing). Pada tahun 2018 telah tercapai standar sistim
pelayanan dengan diperolehnya sertifikat SMM SNI ISO/IEC 9001;2015
untuk Sistim Pelayanan
Kegiatan Evaluasi SMM SNI ISO/IEC 9001;2015 untuk Sistim
Pelayananini selain penyampaian materi juga diadakan diskusi. Banyak
masukan dari para peserta baik berupa pertanyaan, kritik, saran, dan
pemenuhan janji layanan yang telah diberikan oleh SKP Kelas I
Cilacap.
Pada kesempatan ini SKP Kelas I Cilacap bersama-sama
dengan pengguna jasa karantina tumbuhan, pengguna jasa karantina
hewan, dan Lembaga Swadaya Masyarakat instansi terkait lainnya
menyepakati pemberlakuan penerapan standar SMM SNI ISO/IEC
9001;2015 untuk Sistim Pelayanan ini.
2. Wilayah Bebas Korupsi
Dari tahun 2015 hingga 2019 ini Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Cilacap mengupayakan dalam mempertahankan dan
meningkatkan pemerintahan yang bersih, akuntabel dan kredibel,
sesuai yang diamanahkan dalam sertifikat WBK (Wilayah Bebas dari
Korupsi) oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia yang dicapai pada
tahun 2014. Upaya tersebut masih dilakukan secara kontinyu
berkesinambungan dalam predikat sebagai Unit Kerja yang Bebas dari
Korupsi.
Hal ini sejalan dengan beberapa penghargaan yang telah
diperoleh baik dari institusi keuangan Negara maupun audit eksternal
serta tingkat kepuasan pengguna jasa karantina pertanian, salah
satunya bebas pungli dan gratifikasi.
3. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-2008, dan ISO 17025-2008
Stasiun Karantina Pertanian kelas I Cilacap telah berupaya untuk
mendapatkan sertifikat ISO 9001-2008 yang telah diselaraskan menjadi
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
ISO 9001-2015 dan 17025-2008 yang dicanangkan pada tanggal 5
September 2014 dengan diterbitkannya Surat Keputusan (SK) dari
Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap tentang penetapan
tim penyempurnaan Sistem Manajemen Mutu (SMM), ISO 9001-2015,
dan 17025-2008. Sehingga tim yang telah dibentuk segera melakukan
penyusunan dokumen pada tanggal 8 s/d 16 September 2014 dan
penyusunan dokumen telah dimantapkan pada tahun 2018. Sosialisasi
kepada seluruh pegawai Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
mengenai Sistem Manajemen Mutu (SMM) dilaksanakan pada tahun
2018. Sehingga ditahun 2018 ini Stasiun Karantina Kelas I Cilacap
telah mendapatkan 3 (tiga) sertifikat sekaligus untuk kategori Sistem
Manajemen Mutu (SMM), SNI ISO/IEC 17025;2008 untuk Laboratorium
Pengujian, SNI ISO/IEC 9001;2015 untuk Sistim Pelayanan dan SNI
ISO/IEC 37001;2016 untuk Sistem SMAP.
Gambar 4.3. Kegiatan Audit (4/9/2019) SNI ISO/IEC 37001;2016 untuk Sistem SMAP
Gambar 4.4. Kegiatan Audit (6/9/2019) Sistem Manajemen Mutu (SMM), SNI ISO/IEC 17025;2008
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Gambar 4.5. Audit Surveilans Pertama 17025;2017 oleh KAN (16/10/2019)
4. Indeks Penerapan Nilai Budaya Kerja (IPNBK)
Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010
tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025, artinya pada
tahun 2019 saat ini sudah menginjak tahun yang ke-9 dalam khasanah
Reformasi Birokrasi. Tujuan reformasi birokrasi adalah menciptakan
birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik adaptif,
berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dan bebas KKN, serta mampu
melayani publik dengan netral, sejahtera, berdedikasi dan berpegang
pada nilai dasar dan kode etik aparatur Negara.
Maka untuk menata ulang birokrasi dan aparatur pemerintah
dari pusat hingga tingkatan daerah adalah lewat perubahan paradigma
atau pemikiran baru. Perubahan yang paling mendasar adalah
perubahan pola pikir dan budaya kerja yang merupakan satu dari 8
area perubahan/reformasi yang harus dilakukan oleh seluruh aparatur
termasuk Aparatur Sipil Negara pada Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Cilacap,.
Tabel 4.1. Indek Penerapan Nilai Budaya Kerja (IPNBK) 2019
No Komponen Pertanyaan Nilai Konversi
1 Komitmen 1.1 – 1.8 3,61 90,37
2 Keteladanan 2.1 – 2.6 3,62 90,54
3 Profesionalisme 3.1 – 3.6 3,68 92,00
4 Integritas 4.1 – 4.5 3,66 91,49
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
5 Disiplin 5.1 – 5.4 3,66 91,49
Nilai Kualitas Budaya Kerja (IPNBK) 3,65 91,16
Klasifikasi Kualitas Budaya Kerja A (SANGAT BAIK)
Diagram 4.1. Diagram Laba-laba Hasil capaian Indek Penerapan Nilai Budaya Kerja (IPNBK) tahun 2019 pada SKP Kelas I Cilacap.
5. Survey Kepuasan Masyarakat (SKM)
Berdasarkan pada perubahan paradigm pemerintahan dari
semula sebagai pemegang kekuasaan sehingga minta dilayani menjadi
fungsi pelayanan, atau yang melayani. Pemerintah berkeinginan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan public kepada masyarakat, maka
Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memahami dengan sunguh-
sungguh akan arti pelayanan public. ASN merupakan jajaran terdepan
instansi pemberi pelayanan public (public service), yang memiliki
kualitas kinerja yang memiliki dampak (impact) dalam pencapaian
tingkat kesejahteraan masyarakat.
Upaya penyempurnaan pelayanan publik (public service) harus
dilakukan berkesinambungan, secara bersama, terpadu, terprogram,
terarah dan selalu konsisten dengan memperhatikan kebutuhan dan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
harapan dasar masyarakat, sehingga tepat sasaran, cepat, murah,
terbuka, sederhana dan mudah dilaksanakan serta tidak diskriminatif.
Untuk mengukur kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) Badan
Karantina Pertanian khususnya Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Cilacap dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sekaligus
mendengarkan dan menyerap aspirasi masyarakat (stakeholder)
perihal kebutuhan dan harapan maka diadakanlah “Survey Indeks
Kepuasan Masyarakat” di Unit Pelayanan Stasiun karantina Pertanian
Kelas I Cilacap.
Tabel 4.2. Perbandingan hasil pengukuran SKM sistem 14 dan 9 Kuis.
D
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk memperoleh nilai
“sangat baik” dengan skema survey yang baru (mulai semester II tahun
2018) baru dapat dicapai jika konversi nilai yang diperoleh adalah
minimal 88,31 dibandingkan 81,26 pada semester I tahun 2018.
Tabel 4.3. Hasil pengukuran IKM SKP Kelas I Cilacap Tahun 2014 -2019
No Pelaksanaan Jumlah Nilai
Jumlah Responden
Ket
1 Semester I, Januari – Juni 2014 83.37 23 Sangat Baik
Semester II, Juli – Desember 2014 80.59 23 Sangat Baik
2 Semester I, Januari – Juni 2015 80,67 23 Sangat Baik
Semester II, Juli – Desember 2015 84,81 27 Sangat Baik
3 Semester I, Januari – Juni 2016 82,45 20 Sangat Baik
Semester II, Juli – Desember 2016 82,72 20 Sangat Baik
Nilai Perse
psi
Nilai Interval IKM
Nilai Interval Konversi IKM
Mutu Pelayanan
Kinerja Unit Pelayanan
Semester I Semester II Semester I Semester II
1 1,00 – 1,75 1,00-2,5996 25 – 43,75 25,00 - 64,99 D Tidak baik
2 1,76 – 2,50 2,60-3,064 43,76 – 62,50 65,00 - 76,60 C Kurang baik
3 2,51 – 3,25 3,0644-3,532 62,51 – 81,25 76,61-88,30 B Baik
4 3,26 – 4,00 3,532-4,00 81,26– 100,00 88,31-100,00 A Sangat Baik
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
4 Semester I, Januari – Juni 2017 81,85 25 Sangat Baik
Semester II, Juli – Desember 207 81,1603 29 Sangat Baik
5 Semester I, Januari – Juni 2018 80,76 27 Baik
Semester II, Juli – Desember 2018 83,571 24 Baik
6 Semester I, Januari – Juni 2019 84,975 20 Baik
Semester II, Juli – Desember 2019 85,0 23 Baik
@) Jumlah Responden adalah Jumlah Pengguna Jasa
Pada semester I dan II tahun 2019, Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Cilacap melakukan pengambilan data kuisioner ke pengguna
jasa karantina.
Untuk pada semester pertama hasilnya menunjukkan bahwa
nilai Indeks Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Cilacap berada pada posisi “Baik”.
Jumlah Responden yang menjadi sasaran kuesioner IKM
ditetapkan sebanyak 20 responden untuk semester I, ditentukan
berdasarkan responden yang aktif melakukan kegiatan pada semester
itu sesuai dengan cakupan unit pelayanan dan wilayah kerja Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap.
Tabel 4.4. Responden SKM Semester I Tahun 2019
No Jumlah
Kuisioner Nama Pelanggan Jumlah
1 1 PT. Rama Gombong Sejahtera 1
2 1 PT. Indotama Omicron Kahar 1
3 1 CV. Hikmat Jaya 1
4 1 PT. Rich Harvest Hasil Timber 1
5 1 PT. Albasia Citra Sejahtera 1
6 1 PT. Mitra Cimalati Indonesia 1
7 1 PT. Muara Kayu Sengon Jatilawang 1
8 1 PT. Waroeng Batok Industry 1
9 1 UD. Hasil Sawmill 1
10 1 PT. Kemilau Anugerah Sejati 1
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
11 1 PT. Manunggal Perkasa 1
12 1 PT Giri Santosa Adiraya 1
13 1 PT. Anugrah Karya Trisakti 1
14 1 PT. Coco Sugar Indonesia 1
15 1 PT Pundi Indokayu Industri 1
16 1 CV Inagro Jinawi 1
17 1 PT FKS Multi Agro Tbk Cabang Cilacap 1
18 1 CV Karya Purabaya 1
19 1 CV. holos integra 1
20 1 PT. berkah pi 1
TOTAL JUMLAH 20
Sedangkan untuk semester II tahun 2019 ada perubahan
paradigma mengenai Survey Kepuasan Masyarakat dengan penilaian
menggunakan system on-line dengan penilaian pada 9 (sembilan)
unsur. Responden lebih ditujukan pada individu yang disurvey. Dengan
system on-line ini diharapkan hasilnya dapat lebih bisa
dipertanggungjawabkan. Sedang jumlah respondennya diperoleh
sebanyak 23 orang yang aktif berhubungan dengan pelayanan SKP
Kelas I Cilacap pada periode tersebut. Baik atas nama individu maupun
mewakili/mengatasnamakan perusahaan).
Dengan komposisi penetapan jumlah sasaran responden dapat
dilihat pada table berikut :
Tabel 4.5. Responden SKM Semester II Tahun 2019 *) No Nama Responden Asal Perusahaan Jumlah
1 Agus Fa’iq Fauzi Larva BSF 1
2 Sarwono Daun tapak liman 1
3 Bayu Prasetio Daun Ketapang 1
4 Abdul Majid Lipan 1
5 Toni Hermawan PT. Mitra Cimalati Indonesia 1
6 Aziz Muslim PT. Waroeng Batok Industry 1
7 Andri T SBW 1
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
8 Devi Indriyanti CV. Hikmat Jaya 1
9 Diat Purnomo Aglonema 1
10 Sumiyati PT Giri Santosa Adiraya 1
11 Aini Putri Nurmalik PT Albasia Cipta Sejahtera 1
12 Dwi Andriyati CV Inagro Jinawi 1
13 Deti Apriawati PT. Kemilau Anugerah Sejati 1
14 Puput Media Dwi Kartika CV. Karya Purabaya 1
15 Akbar Wahyudianto PT. Coco Sugar Indonesia 1
16 Akhir Karnoto UD. Hasil Sawmill 1
17 Ujang J PT. Manunggal Perkasa 1
18 Syakib Muhammad PT. Lestari Jaya Bangsa 1
19 Wasikin PT. Rama Gombong Sejahtera 1
20 Pipip PT. Citra Agro Buana Semesta 1
21 Nugroho PT Sinar Abadi Utama 1
22 Zumrotin Solihah PT. Anugrah Karya Trisakti 1
23 Riza Isnaini PT. Indotama Omicron Kahar 1
JUMLAH Saeful PT. Sinar Abadi Utama 23
*) Untuk data lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran
Survey penyusunan indeks Survey Kepuasan Masyarakat ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kinerja Pegawai
Negeri Sipil Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat dan sekaligus sebagai
sarana penyerap aspirasi masyarakat baik yang berupa saran,
harapan, sekaligus komplain terhadap pelayanan yang telah diberikan
selama ini untuk dijadikan pedoman kebijakan, program dan guna
peningkatan pelayanan.
Tabel 4.6 Nilai Indeks SKM tahun 2016 s/d 2018 (semester I)
No Unsur Pelayanan
2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8
Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I
Rerata Rerata Rerata
U1 Prosedur Pelayanan 3,15 3,15 3,16 3,00 3,09
U2 Persyaratan Pelayanan 3,15 3,15 3,16 3,28 3,19
U3 Kejelasan Petugas Pelayanan 3,30 3,30 3,24 3,41 3,22
U4 Kedisiplinan Petugas Pelayanan 3,15 3,20 3,20 3,17 3,25
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
U5 Tanggungjawab Petugas Pelayanan 3,40 3,40 3,40 3,45 3,22
U6 Kemampuan Petugas Pelayanan 3,25 3,25 3,16 3,31 3,13
U7 Kecepatan Pelayanan 3,10 3,15 3,24 3,14 3,03
U8 Keadilan Mendapatkan Pelayanan 3,25 3,25 3,16 3,03 3,22
U9 Kesopanan Dan Keramahan Petugas 3,50 3,50 3,28 3,34 3,22
U10 Kewajaran Biaya Kegiatan Operasional 3,40 3,40 3,08 3,21 3,28
U11 Kesesuaian Antara Biaya Yang Dibayarkan 3,70 3,70 3,76 3,66 3,78
U12 Ketepatan Pelaksanaan 3,55 3,60 3,40 3,38 3,53
U13 Kenyamanan Dilingkungan 3,25 3,25 3,16 3,14 3,13
U14 Keamanan Pelayanan 3,30 3,30 3,32 3,21 3,22
*) Unsur Pelayanan Semester I & II Tahun 2016 s/d 2019
Tabel 4.7. Nilai Indeks SKM tahun 2018 (semester II) s/d 2019
No Unsur Pelayanan
2018 2019
Sem II Sem I Sem II
Nilai Rerata Nilai Rerata
U1 Persyaratan Pelayanan 3.2609 3,400 3,522
U2 Prosedur Pelayanan 3.2174 3,550 3,304
U3 Kecepatan Pelayanan 3.1739 3,400 3,217
U4 Kewajaran Biaya Kegiatan Operasional 3.2609 3,050 3,435
U5 Kesesuaian Antara Biaya Yang Dibayarkan 3.5652 3,350 3,913
U6 Kompetensi/Kemampuan Petugas Pelayanan 3.3913 3,450 3,435
U7 Perilaku/Kesopanan dan Keramahan Petugas 3.3913 3,500 2,957
U8 Kualitas Sarana dan Prasana 3.3913 3,300 3,391
U9 Penangan Pengaduan 3.3739 3,900 3,435
Nilai Indeks SKM = {∑ (NRR x 0,1111) x 25} 83,575 84,975 85,016
6. Refleksi Budaya Kerja
a. Disiplin Pegawai
Pegawai Negeri Sipil, Tenaga Harian Lepas lingkup SKP Kelas I
Cilacap secara rutin melaksanakan kegiatan upacara bendera yang
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
dilaksanakan setiap tanggal 17 bulan bersangkutan dan apel setiap
awal bulan. Hal ini merupakan salah satu budaya kerja yang perlu
dikembangkan menuju tertib dan disiplin diri yang baik.
Refleksi yang diharapkan adalah pemantapan kedisiplinan
pegawai dan tenaga harian lepas agar senantiasa sadar akan tugas
dan tanggung jawabnya kepada institusi tempat mengabdikan dirinya.
Selain itu juga sebagai media penyampaian informasi terbaru dan
sarana mawas diri dengan ucapan janji selaku pegawai dalam Korps
Pegawai Republik Indonesia yang professional sesuai tuntutan
Reformasi Birokrasi.
Gambar 4.6. Kegiatan Apel KORPRI dan Apel Awal Bulan
b. Pembinaan Mental
Karantina Peduli terhadap pembinaan mental pegawai
Lingkungan SKP Cilacap sekaligus menjadi sarana sosialisasi tupoksi
Karantina Pertanian dan penyampaian informasi kedinasan dalam
rangka bersama melindungi negeri.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Gambar 4.7. Kegiatan Up grading Kepegawaian oleh Kasubag Umum Ir Wahyu Heryana, MSi (26/12/2019)
Gambar 4.8. Kegiatan Pembinaan Mental Tenaga Satpam sebagai Garda Depan Satker. c. Memeriahkan HUT RI yang ke-74
Dalam rangka memeriahkan HUT RI yang ke-74 diadakan
berbagai macam lomba. Selain kemeriahan juga sejenak melapaskan
penat dari kegiatan rutinaitas kantor dan mempererat keakraban antar
pegawai.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Gambar 4.9. Kegiatan Lomba memeriahkan HUT RI ke-74
C. Apresiasi/Sosialisasi/Workshop/Seminar
1. Sosialisasi Tupoksi Karantina Pertanian
Pelaksanaan kegiatan apresiasi/sosialisasi/seminar merupakan
program yang berkelanjutan setiap tahunnya, dengan tujuan menyuarakan
suatu program dalam tupoksi karantina pertanian pada SKP Kelas I
Cilacap. Hal ini dimaksudkan bagi para pejabat struktural maupun pejabat
fungsional lingkup SKP Kelas I Cilacap agar mandiri menyampaikan
pelaksanaan tupoksinya kepada masyarakat/stake holder, terlebih kepada
para akademisi. Dengan harapan untuk jangka panjang target pemahaman
tentang perkarantinaan pertanian dapat dipahami secara luas ditiap
lapisan masyarakat nantinya. Karena para akademisi akan kembali
bermasyarakat setelah mendapatkan informasi/keilmuan yang memadai
dipendidikan formal maupun non formal.
Penyampaian kegiatan ini dirangkum dalam berbagai kegiatan
baik Seminar/Sosialisasi/Kuliah Umum maupun menerima kunjungan dari
masyarakat akademisi/mahasiswa. Kegiatan tersebut khususnya ditujukan
kepada pengguna jasa di wilayah layanan serta para akademisi dari
berbagai universitas/perguruan tinggi. Kegiatan ini disampaikan juga
dalam sesi kegiatan lapang, agar landasan teori yang mereka dapatkan
dalam perkulihan formal dapat dimaksimalkan. Materi disampaikan secara
diskusi agar pemahaman lebih lengkap dan penyerapan keilmuan semakin
signifikan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Gambar 4.10. Mengisi Maateri Kuliah di Jurusan Peternakan di Unsoed Purwokerto
Penyampaian ini antara lain dalam kegiatan kuliah Umum di
hadapan para civitas akademi dari Universitas Jendral Soedirman
Purwokerto. Materi disampaikan secara diskusi agar pemahaman lebih
lengkap dan penyerapan keilmuan semakin signifikan.
2. Workshop Regional HPHK
Hasil pelaksanaan kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Daerah
Sebar HPHK kemudian dikonfirmasi antar dinas pertanian yang
wilayahnya ditetapkan sebagai lokasi kegiatan tersebut. Hasil konfirmasi
dan hasil pengujian baik tingkat lapangan maupun tingkat laboratorium
akan dikaji bersama dengan melibatkan narasumber dari para akademisi,
dalam sesi Workshop Pemantauan HPHK Regional Jawa Madura 2019.
Gambar 4.11. Kegiatan Workshop Pemantauan HPHK Regional Jawa Madura 2019 (1/8/2019)
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
3. Seminar Lokal Pemantauan OPTK
Hasil pelaksanaan kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Daerah
Sebar OPTK selanjutnya dikonfirmasi antar dinas pertanian yang
wilayahnya ditetapkan sebagai lokasi kegiatan tersebut. Hasil konfirmasi
dan hasil pengujian baik tingkat lapangan maupun tingkat laboratorium
akan dikaji bersama dengan melibatkan narasumber dari para akademisi,
dalam sesi seminar local sebelum dilaporkan ketingkat pusat.
Seminar dilaksanakan di Hotel Hom Cilacap (21/10/2019),
dihadiri oleh Petugas PHP Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga,
Kebumen, Purworejo, Pejabat struktural dan seluruh POPT lingkup SKP
Kelas I Cilacap. Narasumber seminar dari Dosen Fakultas Pertanian
UNSOED bidang cendawan, virus dan Koordinartor Laboratorium PHPT
Banyumas.
Kegiatan seminar hasil evaluasi dan pemantauan OPTK ini selain
penyampaian materi juga diadakan diskusi. Banyak masukan dari para
peserta baik berupa pertanyaan, kritik, saran dan pemberdayaan sistim
koordinasi yang tangguh dan terpercaya sesuai janji layanan yang telah
diberikan oleh SKP Kelas I Cilacap.
Gambar 4.12. Kegiatan Seminar Lokal hasil Pemantauan OPTK (21/Okt/2019)
Pada kesempatan ini SKP Kelas I Cilacap bersama-sama dengan
PHP Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo
dan seluruh POPT lingkup SKP Kelas I Cilacap menyepakati perbaikan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
sistim koordinasi dan pertukaran informasi dalam rangka mendukung
Akselerasi Ekspor Produk Petanian Indonesia.
4. Kegiatan Akselerasi Ekspor
Untuk ikut menunjang program pemerintah dalam meningkatkan
eksport produk pertanian diselenggarakan kegiatan Akselerasi Eksport
produk Pertanian. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali
yaitu di Kab. Banyumas, Kab. Purworejo dan Kab Cilacap.
Gambar 4.13. Kegiatan Agro Gemilang Pembinaan Petani Gula Merah dalam rangka Akselerasi Ekspor (12/2/2019) di Kab. Banyumas
Gambar 4.14. Kegiatan Akselerasi Ekspor (23/3/2019) di Kab. Banyumas Bersama Kepala Barantan dan Bupati Banyumas
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Gambar 4.15. Kegiatan Akselerasi Ekspor (21/6/2019) di Kab. Purworejo
Gambar 4.16. Kegiatan Akselerasi Ekspor (21/6/2019) di Kab. Cilacap berupa FGD dengan Instansi dan Stake holder
5. Kunjungan Lapang Mahasiswa
SKP Kelas I Cilacap juga mendapatkan kepercayaan sebagai lokasi
kunjungan lapang mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.
Kegiatan kunjungan lapang mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas
Jendral Soedirman Purwokerto (14/11/2019) bermanfaat untuk mengetahui
secara mendalam baik teknis maupun non teknis pada kegiatan
operasional perkarantinaan hewan. Hal ini sejalan dengan bidang studi
yang mereka jalani. Untuk menambah wawasan penunjang dalam sistim
pembelajaran yang riil dalam pelaksanaan kegiatan sehingga kegiatan ini
dapat dimanfaatkan untuk maksimalkan pemahaman teori yang mereka
dapatkan dalam perkulihan.
Kunjungan lapang juga dilakukan mahasiswa Akademi Maritim
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Nasional (AMN) Cilacap di Instalasi Karantina Hewan (IKH) dan Pelabuhan
Tanjung Intan dalam pengenalan Industri Feedlot (23/11/2019). Kegiatan
berupa diskusi dan penyampaian secara umum yang ditindaklanjuti
kegiatan secara khusus yang dipandu oleh para pejabat fungsional Medik
dan Paramedik Veteriner SKP Kelas I Cilacap.
Gambar 4.17. Kegiatan kuliah lapang Mahasiswa di Instalasi Karantina Hewan (IKH)
Gambar 4.18. Kegiatan kuliah lapang Mahasiswa Akademi Maritim Nasional di Instalasi Karantina Hewan (IKH) dalam pengenalan Industri Feedlot.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Mahasiswa begitu antusias menyimak pembelajaran dari petugas
maupun pegawai SKP Kelas I Cilacap khususnya oleh Medik dan
Paramedik Veteriner. Pembelajaran tingkat lapangan memberikan nuansa
baru dalam penerapan metodologi pembelajaran.
Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan khasanah baru dalam
sistim pembelajaran, sehingga pembekalan keilmuan yang diperoleh
nantinya dapat diselaraskan dalam aplikasi keilmuan di tingkat lapang,
setelah kembali kepada masyarakat.
D. Lain-lain
1. Bakti Sosial
a. Kegiatan Bakti Sosial
Bakti Sosial berupa kegiatan Buka Puasa Bersama dan Penyantunan
Anak Yatim/Piatu dalam rangka kegiatan Bulan Bakti Karantina
Pertanian.
Gambar 4.19. Kegiatan Penyantunan Anak Yatim/Piatu dalam rangka kegiatan Bulan Bakti Karantina Pertanian (17/5/2019)
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
b. Pembagian Sumbangan Air Bersih
Karena pengaruh siklon tropis, musim kemarau tahun ini lebih panjang
dari biasanya, karena itu beberapa lokasi di Kabupaten Cilacap
mengalami kekerinan yang cukup parah. Sebagai bentuk kepedulian
insan karantina melakukan kegiatan Bakti Sosial berupa sumbangan Air
Bersih bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) Kab. Cilacap.
Gambar 4.29. Kegiatan Bakti Sosial berupa sumbangan Air Bersih (3/7/2019)
2. Pembinaan Mental & Spiritual
Konsolidasi dan pembinaan pada tahun 2019 ini Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Cilacap mengedepankan upaya
peningkatan pemerintahan yang bersih, akuntabel dan kredibel, sesuai
yang diamanahkan dalam sertifikat WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi)
oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia, sesuai standar ISO 9001-
2016 dan 17025-2008 yang penerapannya di semua kegiatan yang
dimulai pada bulan Oktober 2014. Hal ini diwujudkan dalam kegiatan
Ceramah Pengajian untuk pembinaan mental dan spiritual pegawai
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
SKP Cilacap.
Agenda ini dilaksanakan secara berkesinambungan dengan
harapan mental pegawai kearah yang lebih baik, sehingga upaya
peningkatan pemerintahan yang bersih, akuntabel dan kredibel dapat
terpenuhi. Kegiatan ini merupakan agenda khusus yang mengedepankan
rasa sosial, kepedulian kepada sesama dan terbangunnya sistim
kepercayaan yang tangguh.
Gambar 4.30. Kegiatan Ceramah Pengajian untuk pembinaan mental dan spiritual pegawai SKP Cilacap (17/5/2019).
Norma norma yang terkandung dalam pembinaan mental
spiritual sangat dimungkinkan dalam mendukung sistim budaya kerja
yang bersih penuh rasa keimanan yang teguh. Insan manusia yang
bertakwa pada hakikatnya selalu menuju kearah yang lebih baik
dengan memperkecil kesalahan yang tidak sesuai dengan norma
keyakinan yang selama ini anut dan imani.
Pembinaan Mental Pegawai SKP Kelas I Cilacap diharapkan
pelaksanaan Tupoksi yang telah dilakukan akan mendapatkan
keberhasilan yang cukup baik, dengan mengedepankan pelayanan
yang prima, tangguh dan terpercaya.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
BAB V
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
A. Permasalahan
1. Kegiatan Operasional Perkarantinaan Hewan
Permasalahan yang dihadapi pada kegiatan operasional perkarantinaan
hewan pada SKP Kelas I Cilacap pada tahun 2019 adalah sebagai berikut :
Bidang Kegiatan IMPORT :
1. Penambahan sarana dan prasarana di Instalasi Karantina Hewan Milik
Pemerintah yang berlokasi di Jalan Laut Jawa Pelabuhan laut Tanjung
Intan.
2. Penambahan anggaran untuk perbaikan sarana dan prasarana di Instalasi
Karantina Hewan Milik Pemerintah yang berlokasi di Jalan Laut Jawa
Pelabuhan laut Tanjung Intan.
3. Penambahan sarana dan prasarana Laboratorium untuk meningkatkan ruang
lingkup pengujian.
4. Perlunya meningkatkan kompetensi petugas karantina.
Bidang Kegiatan EKSPORT :
1. Penambahan sarana dan prasarana untuk pemeriksaan media pembawa.
2. Perlunya meningkatkan kompetensi petugas karantina.
Bidang Kegiatan ANTAR AREA :
1. Penambahan sarana dan prasarana untuk pemeriksaan media pembawa.
2. Perlunya meningkatkan kompetensi petugas karantina.
2. Kegiatan Operasional Perkarantinaan Tumbuhan
Permasalahan yang dihadapi pada kegiatan operasional perkarantinaan
tumbuhan padaSKP Kelas I Cilacap pada tahun 2019 adalah sebagai berikut :
Bidang Kegiatan IMPORT :
1. Penambahan sarana dan prasarana serta penganggaran dalam pemenuhan
standar peralatan operasional dan perangkat keselamatan petugas
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
pelaksana tingkat lapangan.
2. Penambahan sarana dan prasaranaserta penganggarandalam pemenuhan
standar peralatan operasional Laboratorium untuk peningkatan ruang
lingkup pengujian.
3. Perlunya meningkatkan kompetensi petugas karantina.
Bidang Kegiatan EKSPORT :
1. Penambahan sarana dan prasaranaserta penganggaran dalam pemenuhan
standar peralatan operasional dan perangkat keselamatan petugas
pelaksana tingkat lapangan untuk pemeriksaan media pembawa.
2. Penambahan sarana dan prasaranaserta penganggarandalam pemenuhan
standar peralatan operasional Laboratorium untuk peningkatan ruang
lingkup pengujian.
3. Perlunya meningkatkan kompetensi petugas karantina.
Bidang Kegiatan ANTAR AREA:
1. Penambahan sarana dan prasaranaserta penganggaran dalam pemenuhan
standar peralatan operasional dan perangkat keselamatan petugas
pelaksana tingkat lapangan untuk pemeriksaan media pembawa.
2. Penambahan sarana dan prasaranaserta penganggarandalam pemenuhan
standar peralatan operasional Laboratorium untuk peningkatan ruang
lingkup pengujian
3. Perlunya meningkatkan kompetensi petugas karantina.
3. Kegiatan Pelayanan Operasional Perkarantinaan hewan dan tumbuhan
Permasalahan yang dihadapi pada kegiatan pelayanan operasional
perkarantinaan hewan dan tumbuhan pada SKP Kelas I Cilacap pada tahun 2019
adalah sebagai berikut :
➢ Penambahan pegawai/petugasdan penganggaran untuk pelaksana
administrasi penatausahaan pelayanan operasional dalam pemenuhan
standar pelayanan operasional.
➢ Penambahan sarana dan prasaranaserta penganggaran untuk computer
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
dalam pemenuhan standar peralatan pelayanan operasional.
➢ Perlunya meningkatkan kompetensi petugas administrasi penatausahaan
pelayanan operasional.
4. Kegiatan Operasional Ketatausahaan
Permasalahan yang dihadapi pada kegiatan operasional perkarantinaan
tumbuhan padaSKP Kelas I Cilacap pada tahun 2019 adalah sebagai berikut
4.1. Kegiatan Sumber Daya Manusia
Kegiatan penatausahaan sumber daya manusia telah dilaksanakan
dengan berbagai metode untuk peningkatan kinerjanya, baik dalam bentuk
pembinaan mental dan peningkatan kompetensi lainnya.Namun dikarenakan
kekurangan pegawai untuk mengisi kebutuhan standar pada SKP Kelas I
Cilacap seperti yang tertuang pada peta jabatan yang telah disusun dan
ditetapkan oleh kementerian pertanian.
Kendala yang dihadapi antara lain masih adanya rangkap
tanggungjawab pada pelaksanaan tugas administrasi yang mengakibatkan
kurangnya capaian kinerja yang ada, sehingga capaian kinerja upt belum
maksimal sehingga realisasi capaian tahunan belum maksimal. Hal ini akan
berdampak pada realisasi baik tingkat regional maupun nasional.
Kekurangan pegawai pada pelaksana kegiatan ketatausahaan
pada SKP Kelas I Cilacap meliputi kegiatan bagian :
1. Perencanaan Keuangan
2. Pengadaan Barang dan Jasa
3. Pengadministrasi Keuangan baik bagian penerimaan dan pengeluaran
4. Data dan Informasi bagian pelayanan operasional
5. Pengadministrasi dan Penyaji data baik di tata usaha maupun
pelayanan operasional.
4.2. Kegiatan Kehumasan
Kegiatan kehumasan memiliki peranan penting dalam sistim
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
pelayanan pada SKP Kelas I Cilacap dengan diperolehnya sertifikat Sistim
Manajemen Mutu (SMM) SNI ISO/IEC 9001;2015 untuk Sistim Pelayanan.
Kegiatan ini memerlukan dukungan personil yang memiliki kemampuan
dalam bidang IT, agar selarasnya operasional kegiatan berbasis elektronik
disemua kegiatan yang ada.
Pada kegiatan kehumasan tetap berusaha untuk terus
menyampaikan informasi/memberitakan kegiatan-kegaitan yang ada kepada
masyarakat baik lewat aplikasi android (facebook, twitter dan youtube).
Karena keterbatasan SDM, kehumasan dirangkap oleh pelaksana kegiatan
lain, karena itu bisa jadi hasil kinerja masih belum maksimal jika kegaitan itu
ditangani langsung oleh pranata humas. Kegiatan kehumasan sudah
memanfaatkan teknologi IT, dalam menyampaikan berita maupun informasi
lainnya. Sehingga hasil kinerja secara umum pada SKP Kelas I Cilacap
dapat disampaikan ke masyarakat secara utuh dan komperhensip. Aplikasi
berbasis elektronik juga diterapkan pada kegiatan kepegawaian,
perencanaan, pengadaan dan pelaporan keuangan baik tingkat lokal,
regional maupun nasional.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Tindakan karantina hewan yang dilaksanakan oleh Medik dan Paramedik
telah dilaksanakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
2. Total Media pembawa karantina hewan yang dilalulintaskan yaitu 14.864 ekor
sapi bakalan, 413 sapi bibit, 413 domba/kambing (impor) dan 15 Kg sarang
burung walet dan 0,1 Kg telur serangga Lalat BSF (ekspor), 9.575 ekor Lipan
dan 0,25 kg telur serangga Lalat BSF (antar area).
3. Tindakan karantina tumbuhan yang dilaksanakan oleh Pengendali Organisme
Pengganggu Tumbuhan (POPT) telah dilaksanakan sesuai dengan Standar
Operasional Prosedur (SOP).
4. Total Media pembawa karantina hewan yang dilalulintaskan dapat dilihat pada
tabel dan grafik tersebut diatas.
B. Saran
Untuk menuju capaian kinerja yang baik perluadanya daya dukung
yang maksimal baik dari segi Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Sistim
Peningkatan Kapasitas pegawai yang kontinyu berkesinambungan. Hal ini
dibarengi dengan menyusun perencanaan secara komprehensif dan
melaksanakan pengadaan guna meningkatkan sarana dan prasarana serta
mengadakan bimtek/in house training/ pelatihan teknis untuk meningkatkan
kompetensi petugas teknis karantina hewan, POPT dan tenaga administrasi.
Hal tersebut dapat tercapai sepanjang kebutuhan SDM dapat
dipenuhi sesuai kebutuhan yang ada seperti pada Peta Jabatan SKP Kelas I
Cilacap, Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian. Pemenuhan
kekurangan pegawai antara lain dalam bidang :
1. Pengadministrasi dan penyaji data yang memiliki kwalifikasi IT kegiatan
Pelayanan Operasional
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
2. Pengadministrasi dan penyaji data yang memiliki kwalifikasi IT kegiatan
ketatausahaan.
3. Pengolah dan Penyusun Data kegiatan Pelayanan Operasional
4. Pengolah dan Penyusun Data kegiatan Ketata usahaan
5. Petugas Perencanaan dan pengadaan
6. Petugas kehumasan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Lampiran 1. Data ASN per 31 Desember 2019 SKP Kelas I Cilacap.
NO NAMA NIP TANGGAL
LAHIR PANGKAT/GOL JABATAN
1 drh. PUJI HARTONO, MP 19671230 199503 1 001 30/12/1967 PEMBINA, IV - A KEPALA UPT
2 drh. TRIFERA MELANINGRUM, M. Si 19740530 200003 2 001 30/05/1974 PEMBINA, Tk. I / IV - B MEDIK VETERINER MADYA
3 drh. AGUS WASANA 19690802 199803 1 004 02/08/1969 PEMBINA / IV. A MEDIK VETERINER MADYA
4 AMIR, SP, M. Sc 19710817 200003 1 001 17/08/1971 PEMBINA, IV - A POPT AHLI MADYA
5 ENDANG PURWANTI, S.TP 19690831 199905 2 001 31/08/1969 PENATA TINGKAT I, III - D FU (PENGOLAH DAN PENYAJI DATA KEPEG)
6 KARYONO 19650309 198903 1 001 09/03/1965 PENATA TINGKAT I, III - D PARAMEDIK VETERINER PENYELIA
7 ARSANUDIN 19650302 198903 1 002 02/03/1965 PENATA TINGKAT I, III - D POPT PENYELIA
8 drh. SAIMAH, M. Si 19791130 200801 2 016 30/11/1979 PENATA TINGKAT I, III - D MEDIK VETERINER MUDA
9 DWI ASTUTI YUNIASIH, SP, M. Sc 19730614 200604 2 001 14/06/1973 PENATA TINGKAT I, III - D KASUBSI PELAYANAN OPERASIONAL
10 WINARTI, SP 19800319 200501 2 001 19/03/1980 PENATA TINGKAT I, III - D POPT AHLI MUDA
11 drh. WAHYU DWIYATMO 19831031 200912 1 005 31/10/1983 PENATA TINGKAT I, III - D MEDIK VETERINER MUDA
12 NURO'IS, SP 19680516 199803 2 002 16/05/1968 PENATA, III - C POPT PENYELIA
13 ISTIQOMAH, S. Pt 19810501 200501 2 001 01/05/1981 PENATA, III - C PARAMEDIK VETERINER PENYELIA
14 JUWAKIR, SE 19620727 199503 1 001 27/07/1962 PENATA, III - C KEPALA URUSAN TATA USAHA
15 drh. MEI WARDHANI SETYANINGRUM, A 19870502 201403 2 004 02/05/1987 PENATA / III. C MEDIK VETERINER MUDA
16 SALUD SISWADI 19640410 198703 1 001 10/04/1964 PENATA MUDA TINGKAT I, III - B FUNGSIONAL UMUM (OPERATOR SPM)
17 drh. TITIK KURNIAWATI 19851021 200912 2 002 21/10/1985 PENATA MUDA TINGKAT I, III - B MEDIK VETERINER PERTAMA
18 RIYANTI IKA YUNITA SARI, S. Si 19870629 200912 2 001 29/06/1987 PENATA MUDA TINGKAT I, III - B POPT AHLI PERTAMA
19 CATUR RAHAYU PRIHATININGRUM, SP 19810901 200912 2 004 01/09/1981
PENATA MUDA TINGKAT I, III - B POPT AHLI PERTAMA
20 PURWANTO 19670524 199203 1 002 24/05/1967 PENATA MUDA TINGKAT I, III - B FU (PENGUMPUL DAN PEMBUAT LAPORAN)
21 INDRA TRI WIBOWO, A. Md 19851108 200901 1 002 08/11/1985 PENATA MUDA TINGKAT I, III - B PARAMEDIK VETERINER MAHIR
22 ARINDRA BAYU WICAKSANA, A.Md 19830805 200912 1 006 05/08/1983 PENATA MUDA, III - A PARAMEDIK VETERINER MAHIR
23 PURWANI ASIH PANUNTUN 19640812 200112 2 001 12/08/1964 PENATA MUDA / III - A FU (VERIFIKATOR SPM)
24 MUMFARID RURI LISTIONO, A. Md 19840131 200912 1 004 31/01/1984 PENATA MUDA / III - A PARAMEDIK VETERINER MAHIR
25 SUHADHA NUR SEFRIYANTO, A. Md 19860923 200912 1 004 23/09/1986 PENATA MUDA / III - A FUNGSIONAL UMUM (PETUGAS SAI)
26 EDI WURYANTO, S, Si 19710612 201407 1 001 12/06/1971 PENATA MUDA / III - A FU (PPABP)
27 RESPATI PUJIANTO 19661124 200604 1 009 24/11/1966 PENGATUR TINGKAT I, II - D FU (PENATAUSAHA SIMAK BMN)
28 IDHATIN SUKANDARI, A. Md 19830917 201403 2 002 17/09/1983 PENGATUR TINGKAT I, II - D BENDAHARA PENERIMAAN
29 SUTIANAH 19800110 200912 2 003 10/01/1980 PENGATUR TINGKAT I, II - D POPT PELAKSANA
30 ZULAEKHAH RAHMI, A. Md 19820702 201503 2 001 02/07/1982 PENGATUR TINGKAT I, II - D POPT PELAKSANA
31 HARDIYANTO 19780729 200910 1 001 29/07/1978 PENGATUR, II - C BENDAHARA PENGELUARAN
32 TRIMO BEKTI 19880927 201101 1 003 27/09/1988 PENGATUR MUDA TINGKAT I, II - B PARAMEDIK VETERINER PELAKSANA
33 SAKUM 19640311 199803 1 001 11/03/1964 PENGATUR MUDA TINGKAT I, II - B FU PENGADMINISTRASI UMUM
34 TRIYANTO 19880804 201403 1 002 04/08/1988 PENGATUR MUDA TINGKAT I, II - B PARAMEDIK VETERINER PELAKSANA
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
35 DANI ANDAYONO 19820523 201407 1 002 23/05/1982 PENGATUR MUDA TINGKAT I, II - B FUNGSIONAL UMUM (SIMAK BMN)
36 JUMADI 19650217 200604 1 007 17/02/1965 JURU TINGKAT I , I - D FU (PRAMU PUBLIKAS TATA USAHAI)
37 WAHYU KUMALA CAHYANINGRUM, A. Md. Vet 19970312 201902 2 001 12/03/1997 PENGATUR, II - C CALON PARAMEDIK VETERINER TRAMPIL
JUMLAH PNS : 37
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
Lampiran 2 : TENAGA HARIAN LEPAS
NO. NAMA TANGGAL
LAHIR TMT PENDIDIKAN
1 Ujianto 10-Mar-80 1 Januari 2007 STM
2 Hakso Priyo Wasono, A. Md 25/01/1980 1 Januari 2009 D 3
3 Rismanto 21-Jul-76 1 Januari 2010 SMK
4 Teguh Firmanto 11-Nov-77 1 Januari 2010 SD
5 Arif Juhaeryana 11-Aug-92 1 Januari 2011 SMK
6 Dwi Ratna Saputro 23-Nov-81 1 November 2014 SMK
7 Wihan Triyono 15-Feb-91 1 Mei 2017 SMK
8 Ario Dermawan 02-Jun-87 1 Januari 2018 SMK
9 Rokhaedi 05-May-51 1 Agustus 2009 SD
10 Muharno 23-Oct-74 1 Agustus 2009 SD
11 Dedi Wahyudi 15-Apr-88 1 Januari 2009 SMK
12 Soemanto 07-Jul-50 1 Februari 2010 SLTA
13 Deny Murdiana, A. Md 03-Aug-91 1 Juni 2015 D 3
hjk14 Marsimin 5-Mar-58 1 Juni 2016 SMA
15 Yevi Pratama, S. Sos 02-Sep-91 1 Juni 2016 S 1
16 Triana Wulandari, S. Sos 09-Jan-85 1 Januari 2018 S 1
17 Risky kusuma 13-Nov-00 1 Januari 2019 SMK
18 Hery Istiawan 14-Nov-81 1 Oktober 2019 SMA
JUMLAH THL : 18
Top Related