LAPORAN PP 39 TRIWULAN II
TAHUN 2019 DIREKTORAT INDUSTRI MARITIM, ALAT TRANSPORTASI, DAN ALAT PERTAHANAN
2019
KATA PENGANTAR
Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas alokasi sumberdaya, serta meningkatan
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan program pembangunan dilakukan upaya pengendalian dan
evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembangunan sebagai tahap pengendalian rencana
pembangunan. Sejalan dengan tujuan tersebut, pemerintah telah menerbitkan Undang-undang
Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan. Berdasarkan peraturan tersebut, lembaga pemerintah baik di tingkat pusat maupun
daerah harus menata organisasinya untuk mengimplementasikan seluruh sistem dan prosedur
pengendalian serta evaluasi pelaksanaan rencana pembangunannya.
Hasil pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan selanjutnya ditindaklanjuti yang
merupakan kegiatan atau langkah-langkah operasional yang ditempuh berdasarkan hasil pelaksanaan
kegiatan dan pengawasan untuk menjamin agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan acuan dan
rencana kegiatan yang telah ditetapkan, seperti antara lain; melakukan koreksi atas penyimpangan
kegiatan, akselerasi keterlambatan pelaksanaan atau pun klarifikasi atas ketidajelasan pelaksanaan
rencana. Hasil tindaklanjut dibuat dalam bentuk pelaporan yang merupakan salah satu kegiatan
penting di dalam proses pembangunan. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan informasi yang
cepat, tepat, dan akurat kepada pemangku kepentingan sebagai bahan pengambil keputusan sesuai
dengan kondisi yang terjadi serta menentukan kebijakan yang relevan.
Kami menyadari bahwa dalam penyajian laporan ini masih banyak hal yang jauh dari sempurna,
untuk itu kami mengharapkan masukan dari semua pihak untuk menyempurnakan penyajian laporan
ini dimasamendatang. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Jakarta, Juli l 2019
Direktur Industri Maritim,
Kedirgantaraan dan Alat Pertahanan
Putu Juli Ardika
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I 3
PENDAHULUAN 3
1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan 3
1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan 5
1.3 Struktur Organisasi 6
BAB II 7
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN 7
2.1 Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2019 7
2.2 Sasaran dan Indikator Kinerja Tahun Anggaran 2019 8
2.3 Rencana Aksi Dit. IMATAP Triwulan II 9
BAB III 11
ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM DAN CAPAIAN KINERJA 11
3.1 Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2019 11
3.2 Realisasi Fisik Program 2019 13
3.3 Analisis Capaian Kinerja dan Anggaran 14
3.3 Hambatan dan Kendala Pelaksanaan 17
BAB IV 0
PENUTUP 0
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Struktur Organisasi Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan 6
Tabel 2 Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dit. IMATAP 8
Tabel 3 Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dit. IMATAP 9
Tabel 4 Pelaksanaan Kegiatan Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan 11
Tabel 5 Rekapitulasi Sasaran dan Realisasi Triwulan II Dit. IMATAP 12
Tabel 6 Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri 15
Tabel 7 Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri 16
Tabel 8 Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif 16
Tabel 9 Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan
17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat
Pertahanan
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 107/M-
IND/PER/11/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian Direktorat Industri
Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) mempunyai tugas melaksanakan perumusan
dan pelaksanaan rencana induk pembangunan industry nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran
industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri,
pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan
fasilitas industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri maritim, alat
transportasi, dan alat pertahanan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Industri Maritim, Kedirgantaraan dan Alat Pertahanan
(IMKAP) menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan pengembangan industri
maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan
2. Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi industri maritim, alat
transportasi, dan alat pertahanan;
3. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan industri nasional,
kebijakan industri nasional, penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri,
pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan
industri, penanaman modal dan fasilitas industri serta kebijakan teknis pengembangan industri
di bidang industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan;
4. Penyiapan penyusunan dan pelaksanaan norma, standar, prosedur, kriteria di bidang
perencanaan, perizinan, data dan informasi industri maritim, alat transportasi, dan alat
pertahanan;
5. Penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang perencanaan, perizinan, data
dan informasi industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan;
6. Pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia, standar industri hijau, Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia pada industri maritim, alat transportasi, dan alat
pertahanan; dan
7. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat.
Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) terdiri atas :
1. Subdirektorat Program Pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat
Pertahanan;
2. Subdirektorat Industri Maritim;
3. Subdirektorat Industri Alat Transportasi Darat;
4. Subdirektorat Industri Kereta Api, Alat Transportasi Udara, dan Alat Pertahanan; dan
5. Subbagian Tata Usaha.
Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat
Pertahanan tersebut dijabarkan kedalam program Penumbuhan Industri Maritim, Alat Transportasi dan
Alat Pertahanan yang didasarkan pada arahan seperti pengembangan klaster, peningkatan utilisasi
kapasitas produksi, daya saing industri mencakup pengembangan industri yang berdaya saing global dan
berbasis sumberdaya alam lokal, serta pengembangan ekspor yang diarahkan pada peningkatan ekspor
non migas dalam upaya memenuhi kebutuhan devisa.
Program Penumbuhan Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (08) memiliki
Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan
(1864) dengan 9 (sembilan) output yaitu :
1. (1846.019) Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Industri Maritim, Alat Transportasi
dan Alat Pertahanan.
2. (1846.038) Road Map Pengembangan Flexi Engine Bio Diesel (B100).
3. (1846.039) Roadmap Pengembangan Industri Komponen Pesawat Terbang.
4. (1846.040) Penyusunan Regulasi Alat Mekanis Multiguna Pedesaan.
5. (1846.045) Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan Dan Tata Usaha.
6. (4914.001) Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional (RSKKNI) IMATAP.
7. (4914.002) Sdm Industri Maritim, Alat Transportasi Dan Alat Pertahanan Yang Terlatih
Dan/atau Tersertifikasi.
8. (4914.003) Pilot Project Industri 4.0 Di Sektor Otomotif
1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan
Perkembangan Ekonomi Indonesia jika dilihat dari kebijakan makro ekonomi Pemerintah baik dari
sudut kebijakan fiskal maupun moneter, dapat terlihat bahwa sektor industri memegang peranan
strategis dalam upaya mencapai sasaran pembangunan. Pembangunan sektor industri, khususnya industri
alat angkut menjadi sangat penting karena kontribusinya terhadap pencapaian sasaran pembangunan
ekonomi nasional, terutama dalam pembentukan PDB sangat besar. Industri juga dapat membuka
peluang untuk menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan, yang berarti meningkatkan
kesejahteraan serta mengurangi kemiskinan. Peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional
tersebut tercermin dari dampak kegiatan ekonomi sektor riil bidang industri dalam komponen konsumsi
maupun investasi. Dari hal ini sektor industri berperan sebagai pemicu kegiatan ekonomi lain yang
berdampak ekspansif atau meluas ke berbagai sektor jasa keteknikan, penyediaan bahan baku,
transportasi, distribusi atau perdagangan, pariwisata dan sebagainya. Sedangkan dampak selanjutnya
adalah peningkatan penerimaan negara dari pertumbuhan sektor industri khususnya dan pertumbuhan
ekonomi pada umumnya, memperkuat neraca pembayaran atau cadangan devisa.
Sejalan dengan Kebijakan Industri Nasional yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 28
Tahun 2008 proses pengembangan industri nasional diarahkan untuk menerapkan prinsip-prinsip
pembangunan industri berkelanjutan yang didasarkan pada beberapa aspek diantaranya lingkungan dan
pengembangan teknologi. Pengembangan industri dilakukan melalui pendekatan klaster yang
mengintegrasikan secara sinergi semua potensi pengembangan industri yaitu industri inti (core industry)
dengan industri pemasok serta industri terkait lainnya termasuk potensi infrastruktur pendukung,
lembaga litbang/perguruan tinggi, dan balai-balai industri yang diharapkan dapat menjadi generator
inovasi dalam meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk industri nasional.
Industri maritim, alat transportasi dan alat pertahanan merupakan sektor industri yang berbasis
kepada teknologi tinggi, dimana penguasaan teknologi, sumber daya dan kemampuan manajerial menjadi
faktor penting penumbuhan industri. Sebagai salah satu sektor industri unggulan masa depan yang
menjadi prioritas pengembangan nasional maka perlu adanya program penumbuhan industri maritim,
alat transportasi dan alat pertahanan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan industri nasional
masa depan.
1.3 Struktur Organisasi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 107/M-IND/PER/11/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, dimana Direktorat Industri Maritim, Alat
Pertahanan memiliki struktur organisasi sebagai berikut :
Tabel 1 Struktur Organisasi Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan
Direktorat Industri Maritim,
Alat Transportasi, dan Alat
Pertahanan
Subdirektorat Program
Pengembangan Industri
Maritim, Alat Transportasi,
dan Alat Pertahanan
Subdirektorat Industri
Maritim Subdirektorat Industri Alat
Transportasi Darat
Subdirektorat Industri
Kereta Api, Alat
Transportasi Udara, dan
Alat Pertahanan
Subbagian Tata
Usaha dan
Manajemen Kinerja
Seksi Program
Seksi Evaluasi dan
Pelaporan
Seksi
Pemberdayaan
Industri
Seksi Sumber Daya
Industri
Seksi
Pemberdayaan
Industri
Seksi Sumber Daya
Industri
Seksi
Pemberdayaan
Industri
Seksi Sumber Daya
Industri
BAB II
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
2.1 Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2019
Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan pada tahun 2019 memiliki program,
kegiatan, dan output sebagai berikut :
Program
(08) : Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi,
dan Elektronika
Kegiatan
(1846) : Penumbuhan dan Pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat
Pertahanan
Kegiatan
(4914)
: Peningkatan Kompetensi SDM Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan
Kode Output / Rincian Akun Sasaran (Fisik) Pagu
(Ribu Rupiah)
1846.019 Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Industri
Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan
3 RSNI 1.782.495
1846.038 Road Map Pengembangan Flexi Engine Bio Diesel
(B100)
1 Rancangan
Regulasi
350.000
1846.039 Roadmap Pengembangan Industri Komponen Pesawat
Terbang
1 Rancangan
Regulasi
750.000
1846.040 Penyusunan Regulasi Alat Mekanis Multiguna
Pedesaan
1 Rancangan
Regulasi
1.094.165
1846.045 Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan Dan Tata
Usaha
4 Dokumen 1.684.582
4914.001 Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional
(RSKKNI) IMATAP
3 RSKKNI 1.949.175
4914.002 Sdm Industri Maritim, Alat Transportasi Dan Alat
Pertahanan Yang Terlatih Dan/atau Tersertifikasi
800 SDM Industri 11.436.185
4914.003 Pilot Project Industri 4.0 Di Sektor Otomotif 1 Pilot Project 10.000.000
2.2 Sasaran dan Indikator Kinerja Tahun Anggaran 2019
Berdasarkan rencana kinerja yang telah disusun, dengan dukungan pembiayaan yang telah disetujui
dalam bentuk DIPA, maka diterapkan kinerja yang akan dicapai. Dengan telah diterbitkannya Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor 150/M-IND/PER/12/2011 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di lingkungan Kementerian Perindustrian, maka Direktorat
Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan menyusun sasaran, indikator, dan target rencana
pada tahun anggaran berjalan.
Sasaran, indikator, dan target yang akan dicapai pada rencana kinerja Direktorat Industri Maritim, Alat
Transportasi, dan Alat Pertahanan (Dit. IMATAP) pada tahun anggaran 2019 adalah sebagai berikut :
Tabel 2 Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dit. IMATAP
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Target Satuan
(1) (2) (3) (4)
PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN
I Meningkatnya Populasi dan
Persebaran Industri
1 Jumlah unit industri pengolahan non-
migas besar sedang
94-104 Unit
2 Nilai investasi di sektor industri
pengolahan non-migas
54,11 Rp Triliun
II Meningkatnya daya saing
dan produktivitas sektor
industri
1 Kontribusi ekspor produk industri
pengolahan non-migas terhadap
ekspor nasional
4,9 Persen
2 Produktivitas SDM industri 1187,4 Rp.Juta
PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL INTERNAL
I
II
Tersedianya kebijakan
pembangunan industri yang
efektif
Terselenggara nya urusan
pemerintahan di bidang
perindustrian yang berdaya
saing dan berkelanjutan
1
2
1
Jumlah Rancangan Standar Nasional
Indonesia (RSNI)
Regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST
dan/atau PTC secara wajib
Infrastruktur kompetensi yang
terbentuk
3
1
1
RSNI
Regulasi
SKKNI
2.3 Rencana Aksi Dit. IMATAP Triwulan II
Tabel 3 Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dit. IMATAP
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Rencana Aksi
Target Target TW I
2019 Target TW II
2019 Rencana Kegiatan
2 3 4 5 7 8
Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri
Unit industri pengolahan non-migas besar sedang
94-104 unit 20 unit 20 Unit
- Penyusunan Regulasi AMMDes
- Pembangunan kemampunan RD&D sektor otomotif
- Pembaharuan data dan informasi di imatap
Nilai investasi di sektor industri pengolahan non-migas
54,11 Triliun 10 Triliun 10 Trilirun
- Road Map pengembangan flexi engine bio diesel (b100)
- Penyusunan laporan, pemaantauan dan Evaluasi kegiatan IMATAP
Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri
Kontribusi ekspor produk industri pengolahan non-migas terhadap ekspor nasional
4,9 persen 4
persen 4,2
Persen
- Pilot Project Industri 4.0 di sektor otomotif.
- Penyusunan Task force percepatan implementasi industry 4.0 pada sektor otomotif.
Produktivitas SDM industri
1187,4 Juta 1014 Juta 1057 juta
- Pelatihan dan sertifikasi key technology industry 4.0
- SDM industry perkapalan yang terlatih dan tersertifikasi
- SDM industri kedigantaraan yang terlatih atau sertifikasi.
- SDM industry kereta api yang terlatih atau tersertifikasi.
- SDM industry Kbm dan AMMDes yang terlatih atau tersertifikasi.
Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif
Jumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI)
3 RSNI 0 0 - Perumusan SNI
Regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib
1 Regulasi 0 0
- Penyusunan rencana program dan kegiatan imatap
- Layanan tata usaha
Terselenggara nya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan
Infrastruktur kompetensi yang terbentuk
3 SKKNI 0 0
- Pembentukan tim RSKKNI dan persiapan
- Penyusunan draft Rskkni - Pelaksanaan rapat verifikasi
internal - Pelaksanaan pra konvensi - Pelaksanaan rapat verifikasi
eksternal - Pelaksanaan konvensi
BAB III
ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM DAN CAPAIAN KINERJA
3.1 Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2019
Pelaksanaan Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat
Pertahanan untuk Triwulan II I tahun 2019 adalah sebagai berikut :
Tabel 4 Pelaksanaan Kegiatan Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan
4914.002 - Sdm Industri Maritim, Alat Transportasi Dan Alat Pertahanan Yang Terlatih Dan/atau
Tersertifikasi
004 SDM Industri KBM dan AMMDes
Yang Terlatih dan/atau
Tersertifikasi
- Pelatihan dan sertifikasi Mekanik Bengkel Sepeda Motor
untuk Alumni SMK di NTT tanggal 22-26 May 2019
- Pelatihan dan sertifikasi Mekanik Bengkel Sepeda Motor
untuk Alumni SMK di NTB tanggal 22-26 May 2019
- Pelatihan dan sertifikasi welder Industri Karoseri tanggal 27
juni – 2 July 2019
- 4914.003 – Pilot Project Industri 4.0 di Sektor Otomotif
001 Pilot Project Industri 4.0 di
Sektor Otomotif
- Pembahasan hasil assessment INDI 4.0 PT. Hino dan supplier
nya pada tanggal 16 Mei 2019
- Pembahasan rencana penyusunan Road Map industri 4.0 dan
rencana Training SDM 4.0.
003 Penyusunan Task Force
Percepatan Implementasi
Industri 4.0 pada Sektor
Otomotif
- Pelaksanaan kegiatan APEC AD yang merupakan sharing informasi
kebijakan ekonomi APEC terkait pengembangan Indutri Otomotif
pada tanggal 26 – 28 Juni 2019
- PPNMBM Depok - Kajian analisis perubahan kemenperin 34 terkait CKD
Tabel 5 Rekapitulasi Sasaran dan Realisasi Triwulan II Dit. IMATAP
1846 - Penumbuhan dan Pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan
4914 - Peningkatan kompetensi SDM Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan
S R S R
6 7 8 9
019 40,00 7,95 40,00 24,00
038 40,00 8,14 34,29 40,00
039 40,00 19,95 34,29 -
040 30,00 13,01 34,29 12,00
045 34,30 20,51 23,09 12,14
7,09 2,78 6,38 3,11
Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan dan Tata Usaha
Jumlah
1
Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Industri Maritim,
Road Map Pengembangan Flexi Engine Bio Diesel (B100)
Roadmap Pengembangan Industri Komponen Pesawat Terbang
Penyusunan Regulasi Alat Mekanis Multiguna Pedesaan
Output
Triwulan Ini (%)
Keuangan Fisik
S R S R
6 7 8 9
001 20,53 - 31,75 -
002 30,00 5,02 34,29 3,42
003 29,12 3,62 29,19 21,34
23,21 3,22 25,68 8,69
1
Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional (RSKKNI)
SDM Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan
Pilot Project Industri 4.0 di sektor otomotif
Jumlah
Output
Triwulan Ini (%)
Keuangan Fisik
3.2 Realisasi Fisik Program 2019
Realisasi fisik atas pelaksanaan Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Maritim, Alat
Transportasi, dan Alat Pertahanan untuk Triwulan II tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Tabel 6 Realisasi Fisik Triwulan II
Kode Output / Rincian
Akun Sasaran (Fisik)
Capaian TW I 2019
Capaian TW II 2019
1.846.019
Rancangan Standar Nasional Indonesia
(RSNI) Industri Maritim, Alat
Transportasi dan Alat Pertahanan
3 RSNI
Sedang disusun Standar Nasional Indonesia (SNI) Kendaraan Berbasis Listrik (Electrified Vehicle)
• Finalisasi penentuan standar acuan dalam penyusunan RSNI
• Penentuan parameter uji dan metode uji pada UNR 100 yang akan diacu menjadi RSNI persyaratan keselamatan baterai kendaraan bermotor roda4
• Penentuan parameter uji dan metoda uji pada UNR 136 yang akan diacu menjadi RSNI persyaratan keselamatan baterai kendaraan bermotor roda 2
• Finalisasi Drafting RSNI life jacket.
1.846.038
Road Map Pengembangan Flexi Engine Bio
Diesel (B100)
1 Rancangan
Regulasi
- • Pelaksanaan FGD pemanfaatan Biofuel.
• Penyusunan Roadmap serta tahap koordinasi imlementasi E2 dan E5
1.846.039
Roadmap Pengembangan
Industri Komponen Pesawat Terbang
1 Rancangan
Regulasi
- Koordinasi Penyusunan Roadmap Pengembangan Industri Komponen Pesawat Terbang
1.846.040
Penyusunan Regulasi Alat
Mekanis Multiguna Pedesaan
1 Rancangan
Regulasi
- • Menyelenggarakan AMMDes SUMMIT di Ice BSD
• Pembahasan Pilot Project AMMDes Ambulance Feeder
• Pembahasan MOU, PKS dan Pedoman pelaksanaan pilot Project
• Persiapan AMMDes mengikuti IMX
1.846.045 Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan
Dan Tata Usaha
4 Dokumen
- • Pencetakan Laporan.
• Pelaksanaan Kegiatan
• Pencetakan RKT dan Perkin • Pencetakan Laporan PP 39
• Pencetakan Dokumen SAKIP
4.914.001
Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional (RSKKNI)
IMATAP
3 RSKKNI
- RSKKNI sedang
dalam tahap pembahasan
dengan Pusdiklat
Industri dan pelaku usaha
RSKKNI sedang dalam tahap pembahasan dengan Pusdiklat
Industri dan pelaku usaha
4.914.002
Sdm Industri Maritim, Alat
Transportasi Dan Alat Pertahanan
Yang Terlatih Dan/atau
Tersertifikasi
800 SDM Industri
- 210 SDM Industri
- Persiapan Pelaksanaan Pelatihan Mekanik Sepeda Motor di Jawa Tengah
4914.003 Pilot Project
Industri 4.0 Di Sektor Otomotif
1 Pilot Project
- Sebanyak 196 perusahaan telah mengisi Self Assessment INDI 4.0
- Koordinasi dengan Pemda Bali tentang persiapan pelaksanaan Proyek technical demonstration project new concept battery vehicle and battery sharing in Indonesia - Workshop Making Indonesia 4.0 Dan Self Assement Indi 4.0 (untuk perusahaan otomotif Supplier PT Toyota Manufacturing Motor Indonesia) - Koordinasi pembentukan dukungan pimpinan perusahaan untuk program making indonesia 4.0 sektor otomotif untuk supplier PT TMMIN
Berdasarkan rekapitulasi table diatas bahwa capaian fisik kegiatan dan program Dit IMATAP Sampai
triwulan II I 2019 seluruhnya belum tercapai dengan baik. Hal ini perlu mengoptimalkan pelaksanaan
kegiatan dan koordinasi dengan stakeholder terkait lainnya.
3.3 Analisis Capaian Kinerja dan Anggaran
Akuntabilitas kinerja yang diukur dalam rangka menggambarkan capaian kinerja Direktorat Industri
Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan tahun 2019 mencakup sasaran strategis: Meningkatnya
populasi dan persebaran industri; Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri; dan
Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan.
1. Meningkatnya populasi dan persebaran industri
Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri dimaksudkan untuk melihat sejauh mana peran
industri dalam mendukung perekonomian nasional. Sasaran strategis ini akan dicapai melalui indikator
kinerja utama:
1. Jumlah unit industri pengolahan non-migas besar sedang dengan target 94-104 unit; dan
2. Nilai investasi di sektor industri pengolahan non-migas dengan target 54,11 Triliun rupiah.
Capaian IKU dari Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri pada triwulan II tahun 2019 sebagai
berikut :
Tabel 6 Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri
Sasaran Strategis IKU (satuan) Target Realisasi TW I
2019
Realisasi TW II
2019
Meningkatnya Populasi
dan Persebaran
Industri
1. Jumlah unit industri
pengolahan non-migas besar
sedang (unit)
2. Nilai investasi di sektor industri
pengolahan non-migas (Rp.
Triliun)
94-104
54,11
2
1.1
12
5.50
Tumbuhnya investasi industri sektor IMATAP karena meningkatnya kebutuhan barang produksi yang
didukung membaiknya perekonomian yang tumbuh di angka 5,06 %. Hal ini meningkatkan daya beli
masyarakat akan kebutuhan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat. Faktor
peningkatan pasar dalam negeri ini menjadi faktor utama tumbuhnya industri pendukung sektor
transportasi.
Didukung oleh rencana investasi produsen automotif asal Korea Selatan Hyundai Motor Company
(HMC) yang diperkirakan mencapai angka US$ 1 Milyar dan membantu meningkatkan pertumbuhan
industry serta perekonomian negara. Jika rencana ini terealisasi makan akan digunakan untuk
membangun fasilitas perakita mobil penumpang di Indonesia.
Pertumbuhan industri sektor IMATAP juga didukung oleh program pemerintah dibidang
pembangunan infrastruktur. Di Sektor industri maritim, program poros maritim yang diantara
dilaksanakan dengan pembangunan tol laut dan telah berhasil mendorong pertumbuhan industri
perkapalan terutama sektor industri komponen pendukungnya. Selain sektor maritim, program
pengembangan infrastruktur juga berdampak positif untuk sektor kereta api nasional yang ditandai
dengan tumbuhnya industri pendukung industri perkeretaapian di dalam negeri.
2. Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri
Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri dimaksudkan untuk melihat sejauh mana
daya saing industri dalam rangka meningkatkan ekspor dan produktivitas SDM industri. Sasaran
strategis ini dapat diukur melalui indikator kinerja utama yaitu : Kontribusi ekspor produk industri
pengolahan non-migas terhadap ekspor nasional dengan target 4,9 persen; dan produktivitas SDM
industri dengan target 1086 juta rupiah.
Capaian IKU dari Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri pada triwulan II tahun
2019 sebagai berikut :
Tabel 7 Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri
Sasaran Strategis IKU (satuan) Target Realisasi TW
I 2019
Realisasi TW
II 2019
Meningkatnya daya
saing dan
produktivitas
sektor industri
1. Kontribusi ekspor produk industri
pengolahan non-migas terhadap
ekspor nasional (persen)
2. Produktivitas SDM industri (Rp.
Juta)
4,9
1187,4
5,70
968.6
5,74
967,5
Peningkatan daya saing sektor IMATAP ditandai dengan capaian ekspor oleh sektor otomotif. Pada
tahun 2019 untuk pertama kalinya PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mencapai
volume ekspor kendaraan dalam bentuk utuh (CBU) sebanyak 200 ribu unit/tahun atau senilai sekitar
3,000 juta USD. Ekspor CBU tersebut akan dikirim ke berbagai negara tujuan di Asia, Afrika, dan
Amerika Latin serta akan terus di tingkatkan performa eskpornya dimasa mendatang.
3. Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif
Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif dimaksudkan untuk mendorong daya saing
industri melalui kebijakan yang kondusif. Sasaran strategis ini dapat diukur melalui indikator kinerja
utama yaitu :
1. Jumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia dengan target 3 RSNI; dan
2. Jumlah regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib dengan target 1
Regulasi.
Capaian IKU dari Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif pada triwulan II I tahun
2019 sebagai berikut :
Tabel 8 Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif
Sasaran Strategis IKU (satuan) Target Realisasi TW II 2019
Tersedianya
kebijakan
pembangunan
industri yang efektif
1. Jumlah Rancangan Standar Nasional
Indonesia (RSNI)
2. Regulasi teknis pemberlakuan SNI,
ST dan/atau PTC secara wajib
(Regulasi)
3
1
- Finalisasi
penentuan standar
acuan dalam
penyusunan RSNI
- Sedang
menentukan
parameter uji dan
metode uji yang
akan di acu menjadi
RSNI
Pada triwulan II kegiatan perumusan RSNI industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan
serta regulasi teknis masih dalam tahap pembahasan bersama stakeholder terkait.
4. Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan
berkelanjutan
Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan
berkelanjutan dimaksudkan untuk menyediakan fasiltas dan pelayanan dalam rangka mendukung
daya saing industri. Sasaran strategis ini dapat diukur melalui indikator kinerja utama yaitu :
1. Infrastruktur kompetensi yang terbentuk dengan target 1 SKKNI.
Capaian IKU dari Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing
dan berkelanjutan pada triwulan II I tahun 2019 sebagai berikut :
Tabel 9 Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan
berkelanjutan
Sasaran Strategis IKU (satuan) Target Realisasi TW II
2019
Terselenggara nya urusan
pemerintahan di bidang
perindustrian yang berdaya
saing dan berkelanjutan
1. Infrastruktur
kompentensi yang
terbentuk (SKKNI)
1 - Sedang dalam
tahap pembahasan
1.
Pada triwulan II kegiatan perumusan SKKNI industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan
masih dalam tahap pembahasan bersama stakeholder terkait.
3.3 Hambatan dan Kendala Pelaksanaan
Pada triwulan II tidak terdapat hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan
Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan karena pada tahap pelaksanaan
kegiatan masih berupa persiapan, identifikasi permasalahan, koordinasi dengan stakeholder trekait serta
survey dalam rangka pelaksanaan.
BAB IV
PENUTUP
Laporan PP 39 triwulan II ini adalah laporan kegiatan dalam kurun waktu tiga semester pada tahun
anggarna 2019 yang menginformasikan pelaksanaan kegiatan baik dari sisi anggaran maupun fisik di Direktorat
Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan khususnya yang berkaitan dengan Kegiatan
penumbuhan dan pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan. Diharapkan laporan
ini mampu menjadi bahan pertimbangan dalam pelaksanaan kegiatan pada triwulan selanjutnya sehingga
target, realisasi anggaran dan fisik pada tahun anggaran selanjutnya dapat tercapai lebih optimal.
Demikian laporan ini disusun untuk dijadikan bahan evaluasi bagi Direktorat Industri Maritim, Alat
Transportasi, dan Alat Pertahanan terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan dan pencapaian keluaran (output).
LAMPIRAN
Target
antara
Target
antara
Target
antara
Target
antara
1 Jumlah unit industri
pengolahan non-migas besar
sedang
94-104 Unit 12,077,929,000 20 Unit 1. Revitalisasi Kegiatan Usaha
Industri Pasca Bencana di Palu
20 Unit 1. konsinyering
pengembangan AMMDes di
Serang
2. Rapat pilot project
ambulance feeder di Jakarta
3. Rapat Koordinasi pilot
project peningkatan
pelayanan transportasi
rujukan kesehatan di
kabupaten Lebak
35 Unit 1. Pameran Litbang
Kemenperin Mendukung Hari
Batik Nasional di Jogjakarta
19 Unit 1. Pengadaan Pengembangan
Center Of Excelent IR 4.0
2. “THE 1ST JOINT
COMMITTEE MEETING”
Ministry of Industry the
Republic of Indonesia and
National Research Council of
the Republic of Korea di Bali
2 Nilai investasi di sektor
industri pengolahan non-
migas
54.11 Rp. Triliun 1,827,294,000 10 Triliun 10 Triliun 1. FGD dalam rangka
mendorong pemanfaatan
bioethanol pada kendaraan
bermotor di Jakarta
2. Penyusunan Regulasi
Industri Maritim (Penyusunan
Peta Jalan/Roadmap Industri
Maritim di Bogor
25 Triliun 1. Pembahasan Regulasi
Standardisasi Komponen
Kapal (SNI) di Bogor
2. Penyusunan Regulasi
Industri Maritim (Draft RPP
Industri Maritim) di Bogor
3. Penyusunan Regulasi
Industri Maritim (Draft RPP
Industri Maritim) di Jakarta
9,11 Triliun 1. FGD Penyusunan Roadmap
Industri Kedirgantaraan
Indonesia I di Bandung
2. FGD-2 Penyusunan
Roadmap Industri
Kedirgantaraan di Sentul
3. workshop kajian penetrasi
pasar biodiesel (B100) dan
bioethanol (E100) di Jakarta
Meningkatnya daya saing dan
produktivitas sektor industri
1 Kontribusi ekspor produk
industri pengolahan non-
migas terhadap ekspor
nasional
4.9 Persen 4,819,360,000 4 Persen 1. FGD Penyusunan Standar
Nasional Indonesia Kendaraan
Berbasis Listrik (Electrified
Vehicle) di Bogor
2. Dialog dan Seminar
Indonesia-Japan Automotive
di Jakarta
3. Sarana Promosi Industri
Indonesia Di Indonesia
Pavilion Davos di Davos-
Klosters, Switzerland
4. Program Making Indonesia
4.0 dan Self Assessment Indi
4.0 Sektor Industri Otomotif
di Jakarta
4,2 Persen 1. rapat pembahasan revisi PP
41/2013 di Depok
2. FGD PPnBM
3. The 30th APEC Automotive
Dialogue di Bali
4. program making indonesia
4.0 dan self asessment INDI
4.0 sektor otomotif di Jakarta
5. Program Making Indonesia
4.0 dan Self Assessment Indi
4.0 Sektor Industri Otomotif
di Jakarta
6. Program Making Indonesia
4.0 dan Self Assessment Indi
4.0 Sektor Industri Otomotif
di Jakarta
7. Rapat persiapan
pelaksanaan proyek technical
demonstration project new
concept battery vehicle and
battery sharing indonesia di
Jakarta
8. rapat persiapan
pelaksanaan the study on the
demonstration project to
increase energy efficiency
through utilitation of electric
vehicle and mobile battery
sharing
4,6 Persen 1. seminar dan pameran
industri komponen otomotif
dengan tema "Membangun
Kemampuan Industri
Komponen Dalam Negeri" di
Jakarta
2. program Making Indonesia
4.0 dan Self-Assessment Indi
4.0 di Jakarta
3. program Making Indonesia
4.0 dan Self-Assessment Indi
4.0 di Jakarta
4. Workshop Program Making
Indonesia 4.0 dan Self
Assesment INDI 4.0 di Bekasi
5. Sosialisasi Demonstrasi
Proyek Demonstrasi dan Studi
Kendaraan Listrik dan
Pengenalan Mobile Battery
Sharing Technology di Jakarta
4,9 Persen 1. The 2nd Indonesia-Japan
Automotive Dialogue di Bali
2. Pembahasan Substansi 1st
Sub-Joint Committee Meeting
di Bogor
2
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Satuan Anggaran
RENCANA AKSI TAHUN ANGGARAN 2019
DIREKTORAT INDUSTRI ALAT TRANSPORTASI DAN ALAT PERTAHANAN
Rencana Kegiatan
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Perspektif Pemangku Kepentingan
1 Meningkatnya Populasi dan
Persebaran Industri
Rencana Kegiatan Rencana Kegiatan Rencana Kegiatan
Target
antara
Target
antara
Target
antara
Target
antara
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Satuan AnggaranRencana Kegiatan
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Rencana Kegiatan Rencana Kegiatan Rencana Kegiatan
2 Produktivitas SDM industri 1187 Rp. Juta 5,253,731,000 1014 Juta 1 1. Pelatihan Mekanik Bengkel
Sepeda Motor untuk Alumni
SMK di Palu
2. Pelatihan Mekanik Bengkel
Sepeda Motor untuk Alumni
SMK dan Guru SMK
3. Pelatihan Mekanik Bengkel
Sepeda Motor untuk Bengkel
Umum
1057 Juta 1. Pelatihan dan sertifikasi
mekanik sepeda motor di
Kupang, Nusa Tenggara Timur
2. Pelatihan dan sertifikasi
mekanik sepeda motor di
Lombok
3. pelatihan dan sertifikasi
mekanik sepeda motor di Solo
4. pelatihan dan sertifikasi
mekanik sepeda motor di
Tegal
5. Pelatihan dan Sertifikasi
Mekanik Sepeda Motor di
Malang
6. Pelatihan dan Sertifikasi
Sdm Industri Maritim (Bidang
Pengelasan FCAW) di
Surabaya
7. Fasilitasi Workshop Industri
4.0 Transformasi Manajer
sektor industri otomotif di
Batam
8. Workshop Industri 4.0
Transformasi Manajer sektor
industri otomotif di Batam
1143 Juta 1. Pelatihan dan Sertifikasi
Mekanik Sepeda Motor di
Karawang
2. Pelatihan Dan Sertifikasi
Mekanik Sepeda Motor di
Cikarang
3. Pelatihan dan Sertifikasi
Mekanik Sepeda Motor di
Ponorogo
4. Pelatihan dan Sertifikasi
Mekanik Sepeda Motor di
Surabaya
5. pelatihan dan sertifikasi
mekanik sepeda motor di
Banyumas
6. Pelatihan dan Sertifikasi
Mekanik Sepeda Motor di
Kabupaten Bali (Buleleng,
Karangasem, Tabanan,
Jembrana, Badung)
7. Pelatihan dan Sertifikasi
Mekanik Sepeda Motor di
Kabupaten Jabar
(Tasikmalaya, Garut, Cirebon,
Kuningan)
8. Pelatihan dan Sertifikasi
Sdm Industri Maritim (Juru
Las Metode SMAW) di Serang
9. Pelatihan Sdm Welding
1187,4 Juta 1. Pelatihan dan Sertifikasi
Sdm Industri Maritim (Bidang
Pengelasan Ferro Industri
Komponen Kapal) di Tegal
2. Pelatihan dan Sertifikasi
Gambar Teknik Pada Industri
Komponen Kapal di Bandung
3. Pelatihan dan Sertifikasi
SDM Industri kereta Api
Bidang Pengelasan Angkatan I
di Madiun, Jawa Timur
4. Pelatihan dan Sertifikasi
SDM Industri kereta Api
Bidang Pengelasan Angkatan
II di Madiun, Jawa Timur
5. Pelatihan dan Sertifikasi
SDM Industri kereta Api
Bidang Pengelasan Angkatan
III di Madiun, Jawa Timur
6. Workshop Manajer
Transformasi Industri 4.0
Sektor Industri Otomotif di
Batam
7. Workshop Industry 4.0
Transformation Manager
untuk PT. Astra Honda Motor
dan Industri Supplier di Batam
8. Workshop Industry 4.0
Transformation Manager
1 Jumlah Rancangan Standar
Nasional Indonesia (RSNI)
3 RSNI 1. rapat penentuan parameter
uji dan metoda uji pada UNR
136 yang akan diacu menjadi
RSNI di Bekasi
2. rapat persiapan
penandatanganan, ratifikasi
dan implementasi ASEAN MRA
on Type Approval for
Automotive Products di
Jakarta
3. rapat teknis RSNI
kendaraan bermotor
berpenggerak listrik kategori L
- sistem penyimpanan energi
listrik mampu-isi-ulag REESS-
spesifikasi keselamatan di
Jakarta
4. rapat teknis RSNI
persyaratan keselamatan
baterai kendaraan bermotor
listrik roda dua di Jakarta
5. rapat teknis RSNI
kendaraan bermotor
berpenggerak listrik kategori L
- Sistem penyimpanan energi
listrik mampu-isi-ulang REESS -
Spesifikasi keselamatan di
Jakarta
3. rapat pembahasan naskah
3 1. Penyusunan Drafting Rsni
Sektor Industri Maritim (SNI
Life Jacket) di Bogor
2. Rapat Penyusunan Drafting
Rsni Sektor Industri Maritim
(SNI Life Jacket) di Jakarta
3. Rapat Teknis RSNI
Persyaratan Keselamatan
Baterai Kendaraan Bermotor
Berpenggerak Listrik Kategori
M - N Sistem Penyimpanan
Energi Listrik Mampu Isi Ulang
(Rechargeable Electrical
Energy Strorage System) RESS
Spesifikasi Keselatan di Jakarta
4. Rapat Konsensus RSNI
Kendaraan Berpenggerak
Listrik Kategori M dan N -
Sistem Penyimpanan Energi
Listrik Mampu Isi Ulang
(Rechargeable Electrical
Energy Stroge System) REESS -
Spesifikasi Keselamatan di
Surabaya
5. Rapat Konsensus
Kendaraan Bermotor
Berpenggerak Listrik Kategori
L - Sistem Penyimpanan Energi
Listrik Mampu Isi Ulang 2 Jumlah regulasi teknis
pemberlakuan SNI, ST
dan/atau PTC secara wajib
1 Regulasi 1
2
Perspektif Proses Bisnis Internal
1 Tersedianya kebijakan
pembangunan industri yang
efektif
1,782,495,000
Target
antara
Target
antara
Target
antara
Target
antara
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Satuan AnggaranRencana Kegiatan
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Rencana Kegiatan Rencana Kegiatan Rencana Kegiatan
2 Terselenggara nya urusan
pemerintahan di bidang
perindustrian yang berdaya
saing dan berkelanjutan
1 Infrastruktur kompetensi yang
terbentuk
3 RSKKNI 1,949,175,000 3 1. FGD Penyusunan
Rancangan SKKNI Dalam
Mendukung Implementasi 4.0
Sektor Otomotif di Batam
2. Focus Group Discussion
Penyusunan RSKKNI Industri
4.0 Sektor Otomotif di Jakarta
3. Focus Group Discussion
Penyusunan RSKKNI Industri
4.0 Sektor Otomotif di Jakarta
4. Focus Group Discussion
Penyusunan RSKKNI Industri
4.0 Sektor Otomotif di Bekasi
5. Focus Group Discussion
Penyusunan RSKKNI Industri
4.0 Sektor Otomotif di Bekasi
6. FGD Penyusunan
Rancangan SKKNI dalam
mendukung implementasi
Industri 4.0 Sektor Otomotif
di Bali
7. Pembahasan Konsep Dan
Kerangka Kerja Penyusunan
RSKKNI Industri Maritim di
Surabaya
8. Penyusunan RSKKNI
Modifikasi Kendaraan Roda 2
dan 4 di Bekasi
9. FGD Penyusunan RSKKNI
Top Related