LAPORAN OPERATIF STRUMAa. Pre operatif
1. Identitas pasien
Nama
: Ny. Katinem
Umur
: 48 tahun
Alamat
: Sumberjo, Binangun Kabupaten Blitar
Tindakan Medis: Strumektomi
Tanggal operasi : 2-10-2013
2. Pengkajian pre opp
a. Keadaan umum : cukup baik
Kesadaran composmentis
GCS : 4, 5, 6
TD : 140/90 mmHg. N : 88x/menit, RR : 18 x/menit
b. Kenyamanan
DS : Klien mengatakan takut operasi
DO : Akral dingin, klien tampak tegang
c. Riwayat kesehatan yang lalu
Klien belum pernah MRS atau menjalani tindakan pembedahan
d. Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengatakan ada benjolan di leher sebelah kiri sejak 1 bulan yang lalu
Klien memeriksakan diri ke petugas kesehatan dan dianjurkan untuk operasi dan klien setuju untuk menjalani operasi tanggal 2 Oktober 20133. Premedikasi yang diberikan Obat pembiusan :
Jenis anestesi : General anestesi intubasi
Tim anestesi : dr. Yani dan Eko4. Keperawatan pre operasi
a. Data
S : Klien mengatakan takut untuk di operasi
O : KU Cukup baik, pasien tampak tegang, TD : 140/90 mmHg, N : 88x/menit
b. Diagnosa keperawatan
Kecemasan berhubungan prosedur pembedahan yang akan dijalani
c. Intervensi
NIC :
1. Identifikasi tingkat kecemasan
2. Lakukan pendekatan dengan pasien selama di ruang pre opp
3. Jelaskan prosedur dan apa yang akan dirasakan selama prosedur
4. Instruksikan kepada pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
d. Implementasi
a. Mengidentifikasi tingkat kecemasanHasilnya : kecemasan sedang
b. Melakukan pendekatan dengan pasien selama di ruang pre oppHasilnya : pasien merasa agak lebih tenang
c. Menjelaskan prosedur dan apa yang akan dirasakan selama prosedurHasilnya ; pasien mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan takut berkurang
d. Menginstruksikan kepada pasien untuk menggunakan teknik relaksasi Hasilnya :
Pasien melakukan instruksi yang diberikanb. Intra Operatif Jenis operasi
: Subtotal Tiroidectomy
Tim bedah :
Operator
:
Asisten
:
Instrumen
:
Persiapan bedah
1. Kamar Operasi
Peralatan tidak steril
Meja instrumen
Meja operasi (underpad, bantal, alas kepala dan tali pasien)
Lampu operasi
Mesin suction
Monitor EKG
Tim anestesi (masker, laringoskop. ETT, spuit 10 cc dan 5 cc, mayo tube)
Standar infus
Sarung diathermi
Mesin diathermi
Sampah medis
Penyambung kabel
Peralatan steril
Tromol benag
Tromol handscoen
Tromol depress
Tromol kasa kecil
Tromol kasa besar
Tromol duk steril
Tromol suctioan
Korentang steril
Handle dan kabel diathermi
Blood set
2. Persiapan alat tenun
1 set alat tenun steril 2
2 duk besar buntu
1 duk besar lubang
4 duk kecil buntu
3 skort operasi
3 lap tangan steril
1 slup meja instrument
1 slup meja mayo3. Persiapan instrumen
Meja 1
10 kassa steril
5 deppers
1 cucing betadin
1 cucing aquadest
1 pinset anatomi
2 pinset sirrurgis
6 pean lurus
6 pean bengkok
2 hak tajam
2 langen beck
1 pemegang pisau
1 pisau operasi
1 gunting jaringan
1 gunting metzambaum
Meja 2
2 nald fulder panjang, pendek
1 pinset anatomis untuk benang
1 gunting benang
2 jarum round sedang
1 jarum trojam sedang
1 jarum whus sedang
Cromic no 2/0, 3/0, 1
Plain no 2/0, 0
Seide no 2/0, 3/0
Dexon no 2/0
Blood set
Slang suction
Handel dan kabel diathermi
Kassa deppers 5
1 duk besar lubang
3 duk kecil buntu
3 skort OP + lap tangan steril4. Persiapan Operator, Asisten dan Instrumen Mencuci tangan secara steril
Mengeringkan tangan dengan lap/handuk tangan steril
Memakai skort operasi steril
Memakai handscoen steril
Perawat instrument memasang duk meja instrument I dan II
Perawat instrument menyiapkan dan mengatur instrument set5. Pelaksanaan operasi
a. Memasang manset dan saturasi O2
b. Dokter anestesi melakukan pembiusan kepada pasien, memasang ETT, mayo dan fiksasi mulut dan obat-obat anestesi
c. Operator mendisinfeksi daerah sekitar leher sampai dada atas, mempersempit daerah yang akan di operasi dengan memasang duk besar buntu di bagian bawah, duk besar lubang dan dua duk steril buntu di samping kiri dan kanan lalu di klem dengan duk klem. Perawat instrument mendekatkan meja instrument I dan II dan memasang slang suction dan handle kabel diathermi. Operator mengukur dan menginsisi pada batas atas struma dengan seide2/0
d. Operator menginsisi di daerah leher muka sepanjang 11-15 cm dengan pisau operasi no 18, rawat perdarahan dengan chouter. Memperbesar irisan pada lapisan kulit dan sub cutan dengan pisau operasi dan hak tajam, jahit di 4 bagian (sudut kiri atas/bawah sudut kanan atas/bawah dengan menggunakan benang seide 2/0 dan jarumg tajam kea rah lateral
e. Buka lapisan fasia dengan jepit double pinset chirurgis di gunting dengan gunting metzemboum diperlebar sampai strume terlihat
f. Bebaskan lobus struma dari otot dan vicera dengan menjepit lobus struma dengan pean bengkok sebagai pegangan rawat perdarahan dengan cuoter. Memisahkan strumas secara kapsular pisahkan kelenjar tiroid dan paratiroid serta mengidentifikasi nervus laringeus jahit dengan dexon no. 2/0 pada jaringan yang ditinggal dan dijahit dengan zeide no 2/0 pada jaringan yang dibuang.
g. Operator melakukan reseksi total tiroidektomy dengan klem dan pean lurus pada jaringan struma dan sebagian tang pada trache ditinggalkan. Perdarahan di rawat dengan jaghit dengan dexon 2/0 dan cuoter
h. Memasang darin ukur panjang selang blood set yang akan dijahit, menuangkan betadin, manjahit darin dengan jarum tajam dan benang seide 2/0
i. Menghitung jumlah kasa dan strumen yang dipakai dan melaporkan hasil kelengkapan keoada operator dan asisten bedah
j. Menjahit otot dengan cromic no 3/0, menjahita facia dengan cromis no 3/0, lemak dijahit dengan plain 2/0, kulit dijahit dengan dexon 2/0 secara jelujur
k. Membersihkan luka dengan kasa basah steril keringkan dengan kasa steril lalu tutup dengan kasa+isodin, difiksasi dengan hipafix
l. Pemberian obat-obat anestesi diturunkan, ETT, Mayo, fiksasi mulut dilepas. Sle, cairan atau lender yang ada di mulut, biarkan pasien napas spontan sambil kepala tetap diekstensikan
m. Operasi selesai pasien dirapikan dan dipindahkan ke tempat tisdue pasien dengan transfer bed
n. Alat-alat dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula. Instrument di rendam dengan savlon+air, dicuci dan dikeringkan.