LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)
DI DESA MELAYU TENGAH RW 02
KECAMATAN TANAH PUTIH TANJUNG MELAWAN
KABUPATEN ROKAN HILIR
GELOMBANG II, PERIODE 2013
DARI TANGGAL 05 JULI – 10 SEPTEMBER 2013
PENYUSUN
Mengetahui Disetujui Oleh
Camat Tanah Putih Tanjung Melawan Dosen Pembimbing KKN
Kabupaten Rokan Hilir
ERRIE Y.S., SH Febby Yulianti
NIP. 19600916 198101 1 001
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT kami ucapkan atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
kami mahasiswa KUKERTA Desa Melayu Tengah RW 2 Kecamatan Tanah Putih Tanjung
Melawan Kabupaten Rokan Hilir dapat menyelesaikan program kuliah kerja nyata.
Dengan berakhirnya program KUKERTA maka dengan ini kami menyampaikan
laporan akhir kegiatan. Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk menyampaikan seluruh
kegiatan kami kepada semua pihak, yaitu kegiatan yang kami laksanakan selama periode
waktu 2 (dua) bulan dari tanggal 5 Juli – 10 September 2013 di Desa Melayu Tengah RW 2
Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan Kabupaten Rokan Hilir. Sebagai ucapan terima
kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kami ucapkan kepada semua pihak yang ikut
menyukseskan setiap program kerja kami, yaitu :
1. Ibu Dr. Febby Yulianti selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) mahasiswa
Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Universitas Riau Desa Melayu Tengah RW 2
Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan Kabupaten Rokan Hilir.
2. Bapak Erry Y.S, SH selaku Camat Tanah Putih Tanjung Melawan beserta
perangkatnya yang telah mendukung setiap kegiatan KUKERTA dimasing-masing
desa.
3. Bapak Samsul Bahri selaku Penghulu Desa Melayu Tengah, Bapak Jumrizal selaku
Sekretaris Desa serta seluruh perangkat Desa Melayu Tengah yang sangat mendukung
dan membantu pelaksanaan kegiatan kerja kami selama mengabdi di Desa Melayu
Tengah.
4. Ketua pemuda, tim penggerak PKK, pengurus mesjid, kepala sekolah, kepala dusun,
ketua RW, ketua RT dan seluruh masyarakat Desa Melayu Tengah yang telah
bekerjasama dalam menyukseskan program kerja kami.
5. Rekan-rekan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Universitas Riau
Gelombang II Tahun 2013 di Desa Melayu Tengah yang selalu bekerjasama dan aktif
dalam melaksanakan program kerja untuk pengembangan Desa Melayu Tengah
Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan Kabupaten Rokan Hilir.
Atas perhatian semua pihak kami mengucapkan terima kasih serta kami mohon maaf
atas kesalahan dalam penulisan laporan akhir ini, oleh sebab itu kritik dan saran dari pembaca
sangat kami harapkan.
Melayu Tengah, 3 September 2013
Mahasiswa KUKERTA 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) yang merupakan sebuah kewajiban
dan keharusan bagi seorang intelektualis yang progresif dalam rangka memaknai sebuah
realitas dalam masyarakat yang beragam paradigmanya dan juga sebagai upaya mengabdikan
dirinya sebagai mahasiswa kepada masyarakat, tentu di dalamnya akan terjadi proses timbal
balik antara mahasiswa dan masyarakat itu berupa pengalaman Empiris yang merupakan
hasil dari pengaplikasian disiplin ilmu yang telah dipelajari selama meduduki bangku kuliah,
sebaliknya juga dengan masyarakat yang memiliki berbagai macam karakter tentunya
memiliki latar belakang yang berbeda.
Selanjutnya dalam orientasi kuliah kerja mahasiswa perlu dipahami bahwa khalayak
sasaran pemberdayaan masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat yang berada dalam
lingkungan otoritas tertentu yaitu : Kota, Kabupaten, Kecamatan atau Desa/Kelurahan yang
secara insitusional dan memiliki institusi “Pemberdayaan Masyarakat” Secara hirarkis dari
atas sampai kebawah.
Problematika yang begitu banyak di masyarakat ibarat sebuah rangkaian mesin yang
tidak dapat dipisahkan dan apabila cara penanganannya tidak begitu efektif maka akan terjadi
problem yang lebih besar yang menghambat pembangunan di masyarakat itu. Oleh karena itu
kesungguhan mahasiswa sebagai calon Sarjana yang merupakan agen perubahan sosial perlu
mendapatkan pendidikan yang tidak hanya teori semata tapi juga secara praktek yang faktual
di tengah–tengah masyarakat agar dapat bekerja secara interdisipliner dan menyelesaikan
problematika secara profesioanal
Dalam hal ini terdapat tiga unsur yang ada dalam pengertian Kuliah Kerja Nyata
(KKN), yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Sebagai kegiatan
pendidikan selain mempelajari berbagai macam teori dan praktek sebelum pelaksanaan
Kuliah Kerja Nyata (KKN), terdapat juga jenis pendidikan yang melalui KKN mahasiswa
akan berhadapan secara langsung dengan masyarakat dan segala problematikanya dengan
cara kerja antar sektoral atau interdisipliner. Sebagai kegiatan penelitian mahasiswa
diorientasikan untuk menganalisis dan meramu problematika yang begitu kompleks,
menelaah segala potensi-potensi serta kelemahan–kelemahan yang ada di masyarakat dan
merumuskan solusinya.
Selanjutnya sebagai kegiatan pengabdian masyarakat melalui KKN, mahasiswa
mengaplikasikan serta mengamalkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya untuk membantu
memecahkan masalah tersebut dan menaggulanginya secara pragmatis berupa membantu
membangun masyarakat yang tidak hanya secara nyata atau fisik tetapi juga secara non fisik .
Karena berkembang dan majunya sebuah masyarakat tidak hanya dilihat dari sejauhmana
pembangunan fisik yang ada, tetapi melihat juga sudah sejauh mana perubahan paradigma
masyarakat yang semata-mata tekstual dan klasik menjadi kontekstual dan kritis sehinggga
nyatalah aktifitas KKN sebagai kegiatan kurikuler yang tidak terkesan formalitas belaka,
tetapi menjadi kegiatan yang dapat memberikan manfaat yang begitu besar bagi masyarakat,
Perguruan Tinggi yang bersangkutan dan terutama bagi mahasiswa itu sendiri.
Dengan demikian Kuliah Kerja Nyata (KKN), dapat diartikan sebagai pengaplikasian
Tri Dharma Perguruan Tinggi oleh Perguruan Tinggi yang bersangkutan dan bagi mahasiswa
itu sendiri. Atau dapat juga diartikan sebagai salah satu bentuk pengintegrasian antara
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat oleh mahasiswa secara interdisipliner.
BAB II
KONDISI YANG ADA (DAS SEIN)
Desa Melayu Tengah merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Tanah
Putih Tanjung Melawan Kabupaten Rokan Hilir. Luas wilayah Desa Melayu Tengah adalah
1040 KM2. Jarak Desa Melayu Tengah ke ibukota Kabupaten Rokan Hilir (Bagansiapi api)
adalah 76 KM, sedangkan jarak Desa Melayu Tengah ke ibukota Provinsi Riau (Pekanbaru)
adalah 340 KM.
II.1 Letak Geografis
Batas Wilayah
Sebelah Utara : Jumrah dan Dumai
Sebelah Selatan : Ujung Tanjung
Sebelah Barat : Melayu Besar
Sebelah Timur : Batu Hampar
II.2 Keadaan Pertanian
Masyarakat Desa Melayu Tengah sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani.
Hal ini disebabkan oleh letak geografis dan luas wilayah yang sangat memungkinkan.Jenis
pertanian Desa Melayu Tengah didominasi oleh perkebunan sawit dan karet. Adapun tanah
Desa Melayu Tengah yang diperuntukkan sebagai lahan perkebunan adalah seluas 335 Ha.
II.3 Keadaan Penduduk
Desa Melayu Tengah memiliki 275 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah penduduk
sebanyak 947 jiwa yang tersebar di 2 dusun, 2 Rukun Warga (RW), dan 5 Rukun Tetangga
(RT).
II.4 Keadaan Pendidikan dan Sosial Budaya
Keadaan pendidikan masyarakat Desa Melayu Tengah cukup baik. Namun sarana
dan prasarana peunjang pendidikan masih sangat kurang. Untuk wilayah Desa Melayu
Tengah hanya terdapat 1 buah Sekolah Dasar, yaitu SDN 007 Melayu Tengah dengan jumlah
siswa sebanyak 118 orang. Keadaan sosial budaya masyarakat Desa Melayu Tengah masih
sangat bagus. Dapat dilihat dari budaya gotong royong di tengah-tengah masyarakat.
II.5 Sarana dan Prasarana Desa
Secara umum sarana dan prasarana Desa Melayu Tengah cukup baik. Hal ini dapat
dilihat dari sarana perhubungan seperti jalan dan sarana penerangan (PLN) pada malam hari.
Desa ini memiliki sarana peribadatan sebanyak 3 buah Musholla. Selain itu, Desa Melayu
Tengah juga memiliki sarana pendidikan yaitu SDN 007 Melayu Tengah yang keadaannya
cukup baik
BAB III
KONDISI YANG DIINGINKAN (DAS SOLLEN)
Dari gambaran desa yang ada dan dari observasi yang telah dilakukan, diharapkan
adanya kecerdasan dan kepedulian masyarakat akan pendidikan, kesehatan, pemerintahan,
dan pembangunan daerah untuk membawa Desa ini menuju perkembangan yang lebih maju
dan kesejahteraan masyarakat yang makin meningkat.
Program kerja yang kami susun sebagian besar mengarah pada berbagai bidang
diantaranya adalah Bidang Pendidikan, Kesehatan, Sosial, Keagamaan, Kewirausahaan,
Kepemudaan, Olahraga, dan lain-lain.
Dengan dilaksanakan program kerja yang telah disusun, terutama dalam bidang
pendidikan, diharapkan masyarakat Desa Melayu Tengah memiliki kesadaran yang tinggi
akan pentingnya pendidikan formal dan dapat meningkatkan motivasi anak usia Sekolah
Dasar untuk giat belajar.
Organisasi keagamaan yang ada di Desa Melayu Tengah diharapkan bisa lebih optimal
pengelolaannya dan diupayakan pembentukan alur pembinaan dan kaderisasi, sehingga
estafet pengelolaan mesjid dan musholla bisa diwariskan dari generasi ke generasi hal ini
juga seiring dengan beratnya tantangan zaman dan gencarnya perang pemikiran atau aliran
agama tertentu yang dengan cepat bisa mewarnai generasi muda yang tidak bekali dengan
taqwa dan iman yang kokoh.
Selanjutnya bagi aparat pemerintahan Desa Melayu Tengah diharapkan tetap
meningkatkan upaya menjalin komunikasi dan koordinasi kepada seluruh lembaga desa pada
khususnya dan masyarakat Desa Melayu Tengah umumnya. Hal ini diharapkan bisa
mendorong terciptanya keserasian gerak dan langkah untuk menciptakan Desa Melayu
Tengah lebih baik dari hari ke hari, baik dalam aspek program, event kegiatan, pembangunan,
ketertiban, dan keamanan.
BAB IV
PROGRAM KERJA DAN PELAKSANAAN KUKERTA 2013
Program kerja yang disusun adalah kesimpulan atau pertimbangan berdasarkan hasil
survei lokasi Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Universitas Riau Gelombang II Tahun 2013
di Desa Melayu Tengah ditambah dengan program-program kerja fleksibel yang disusun
setelah berada di Melayu Tengah berdasarkan saran dari dosen pembimbing lapangan.
Adapun program-program kerja yang dilaksanakan dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KUKERTA) Di Desa Melayu Tengah, antara lain :
1. ORIENTASI DESA
Penyambutan di Kecamatan
Observasi Lingkungan
Sosialisasi dengan Masyarakat
Pengumpulan data Monografi Desa
2. KEAGAMAAN
Pesantren Kilat Ramadhan
3. PENDIDIKAN
Bimbingan Belajar
Mengajar di Sekolah Dasar
4. KESEHATAN
Penyuluhan Bahaya Narkoba dan Free Sex
5. KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
Perlombaan 17 Agustus
6. KEWIRAUSAHAAN
Bazaar Ramadhan
7. SOSIAL DAN BUDAYA
Buka Bersama
Pelatihan Tari Melayu
BAB V
MASALAH YANG DITEMUI DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN
Adapun permasalahan yang timbul dalam melaksanakan kegiatan KUKERTA secara
umum, yaitu :
Jarak tempuh yang jauh dan terbatasnya sarana transportasi pada pelaksanaan
kegiatan bimbingan belajar.
Terbatasnya teknologi yang menjadi media pembelajaran dalam KBM pada
pelaksanaan kegiatan KUKERTA Goes To School.
Terbatasnya dana yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan.
BAB VI
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Dari berbagai kendala yang ditemui selama kegiatan KUKERTA ini, ada berbagai
usaha yang telah dilakukan untuk meminimalisir hal tersebut, yaitu :
Menjalin kerjasama yang baik antara mahasiswa dan masyarakat Desa Melayu
Tengah sehingga permasalahan transportasi dapat teratasi.
Memberdayakan media pembelajaran yang ada secara maksimal.
Mengusahakan dana dari berbagai pihak yang halal dan tidak mengikat, terutama
iuran kelompok dalam mencapai kesuksesan pelaksanaan program kerja.
Program kerja yang dilaksanakan selama kegiatan KUKERTA Universitas Riau
Gelombang II Tahun 2013 di Desa Melayu Tengah ini secara umum telah dapat dijalankan
sesuai dengan perencanaan awal dan berjalan lancar walaupun masih ada terdapat
kekurangan. Namun, usaha untuk mencari alternatif pemecahan masalah tetap dilakukan
untuk menghindari meluasnya suatu masalah.
BAB VII
HASIL LOKAKARYA
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
VIII.1 Kesimpulan
Dari kegiatan KUKERTA yang telah dilaksanakan di desa Melayu Tengah
Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan Kabupaten Rokan Hilir, dapat diambil suatu
kesimpulan bahwa semua program-program kerja yang telah dirancang oleh mahasiswa
dengan seluruh lapisan masyarakat desa tidak akan dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya
tanpa adanya partisipasi langsung dari seluruh masyarakat dalam pelaksanaannya.
Dalam pelaksanaan kegiatan Kukerta, mahasiswa tidak bisa terlepas dari masyarakat
karena dalam kegiatan ini masyarakatlah yang memegang peranan utama dan mahasiswa
hanyalah sebagai pengarah dan penunjuk apa yang seharusnya dilaksanakan dan bagaimana
teknik dalam pelaksanaannya.
Hal yang paling berharga dalam pelaksanaan KUKERTA ini adalah kami sebagai
mahasiswa memperoleh banyak manfaat dan pengalaman berharga, baik dalam mencari
solusi dalam penyelesaian masalah hingga bagaimana kami memposisikan diri kami dalam
kehidupan bermasyarakat terutama sesuai dengan adat dan kebiasaan yang berlaku di Desa
Melayu Tengah.
Dengan demikian terbuktilah bahwa kegiatan kukerta merupakan suatu kegiatan
dalam bidang pendidikan dimana mahasiswa diharapkan dapat bersosialisasi dan bekerjasama
dengan masyarakat. Melalui kegiatan inilah mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang diperoleh diperguruan tinggi. Melalui kegiatan ini juga mahasiswa
mendapatkan banyak pengalaman dan pembelajaran hidup bersosialisasi dengan masyarakat
yang beragam suku dan beragam corak kehidupannya.
VIII.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan atas berbagai hambatan yang terurai diatas adalah
adanya kerjasama yang baik dengan seluruh lapisan masyarakat, karena semua program yang
sudah terencana dengan baik tidak akan terlaksana dengan sebaik-baiknya tanpa adanya
bantuan dan partisipasi langsung dari seluruh lapisan masyarakat.
Kemudian kepada aparatur desa dan lembaga-lembaga yang terkait agar dapat
mendukung semua kegiatan yang berbasis pengembangan daerah, pendidikan dan
pembangunan di desa terlaksana dengan baik. Juga kepada para orang tua wali agar lebih
dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan di dalam keluarga.
Top Related