BAGIAN ANGGARAN019.07.412528
LAPORAN KEUANGANTAHUN ANGGARAN 2016
AUDITED
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
Laporan Keuangan TA 2.01& (Audited) Balai 8esar Kimia dan Kei^asan
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Tahun Anggaran 2014, Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang
mempunyai tugas antara Iain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian
Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Balai Besar Kimia dan Kemasan adalah salah satu entitas akuntansi di bawah Badan Penelitian
dan Pengembangan Industri, Kementerian Perindustrian RI yang berkewajiban
menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2016 Audited Balai Besar Kimia dan Kemasan
mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan,
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.01/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Pemerintah Pusat serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PMK No.
222/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.05/2015
Tentang Pedoman Penjoisunan Dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga
akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para
pemakai laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban
dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Balai Besar Kimia dan Kemasan Disamping
itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen
dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
(good governance).
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Tabel dan Lampiran iii
Pernyataan Tanggung Jawab v
Ringkasan 1
I. Laporan Realisasi Anggaran 35
II. Neraca 46
III. Laporan Operasional 7
IV. Laporan Perubahan Ekuitas 8
V. Catatan atas Laporan Keuangan 59
A. Penjelasan Umum 9
B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 31
C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 44
D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional 56
E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas 62
F. Pengungkapan Penting Lainnya 65
VI. Lampiran dan Daftar 5
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Daftar Tabel dan Lampiran iii
DAFTAR TABEL DAN LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A1.
Lampiran 1. Rincian Harga Perolehan, Akumulasi Penyusutan dan Nilai Buku
Aset Tetap
LAMPIRAN LAPORAN KEUANGAN
Lampiran 2. Laporan Realisasi Anggaran Belanja
Lampiran 3. Laporan Realisasi Anggaran Pengembalian Belanja
Lampiran 4. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Negara dan Hibah
Lampiran 5. LRA Pengembalian Pendapatan Negara dan Hibah
Lampiran 6. Laporan Operasional Detail per 31 Desember 2016
Lampiran 7. Laporan Operasional Detail Tahunan
Lampiran 8. Laporan Perubahan Ekuitas Detail per 31 Desember 2016
Lampiran 9. Laporan Perubahan Ekuitas Detail Tahunan
Lampiran 10. Neraca per 1 Januari 2016
Lampiran 11. Neraca Percobaan per 1 Januari 2016
Lampiran 12. Neraca Percobaan per 31 Desember 2016 (Akrual dan Kas)
Lampiran 13. Laporan Kinerja Satker per 31 Desember 2016
LAMPIRAN BARANG MILIK NEGARA
Lampiran 14. Laporan Posisi Barang Milik Negara di Neraca
Lampiran 15. Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan Gabungan
Lampiran 16. Berita Acara Rekonsiliasi BMN
Lampiran 17. Berita Acara Serah Terima Barang
Lampiran 18. Risalah Lelang
LAMPIRAN PERSEDIAAN
Lampiran 19. Laporan Persediaan Per 31 Desember 2016
Lampiran 20. Laporan Stock Opname Per 31 Desember 2016
LAMPIRAN LAINNYA
Lampiran 21. Surat Keterangan dari Bank Mandiri
Lampiran 22. Memo Penyesuaian
Lampiran 23. Informasi Piutang PNBP
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Daftar Tabel dan Lampiran iv
Lampiran 24. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran TA 2016
Lampiran 25. Register Transaksi Harian (RTH) SPM KPPN
Lampiran 26. Berita Acara Rekonsiliasi KPPN Jakarta VII
Lampiran 27. Daftar SSBP dan Validasi SSBP
Lampiran 28. Rekening BBKK Per 31 Desember 2016
Lampiran 29. Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran
Lampiran 30. Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan
Lampiran 31. SK Pengelola DIPA TA 2016
Lampiran 32. Lembar Telaah Laporan Keuangan TA 2016
Kementerian Perindustrian
;-UBLfK IHOONESfA Jl. Balai Kimia No. 1, Pekayon Pasar Rebo, Jakarta 13710, Kotak Pos 6916 JATPK
Telp. (021) 8717438 (Hunting), 8720449, 8710630 Fax. (021) 8714928 E-mail :[email protected]; http://bbkk.kemenperin.go.id
BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan Tahun Anggaran 20\6 Audited Balai Besar K i m i a dan Kemasan Kementerian
Perindustrian yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan
Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan sebagaimana terlampir, adalah merupakan
tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan
isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai
dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
^ f ^ ^ ^ ^ a , 20 April 2017 K*l)a^3'^alai Besar Kimia dan Kemasan
NIP. 19590324 198703 1 001
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Ringkasan Laporan Keuangan 1
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.01/2014,
menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan
menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri
Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah
Pusat (LKPP).
Laporan Keuangan Balai Besar Kimia dan Kemasan Tahun Anggaran 2016 ini telah disusun
dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang
sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi :
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan – LRA dan Belanja, selama periode
1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016.
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun Anggaran 2016 berasal dari Pendapatan
Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 6.976.058.681,- atau mencapai 115,04 persen dari
estimasi pendapatannya sebesar Rp 6.064.000.000,-.
Realisasi Belanja Negara pada Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar Rp 26.478.864.676,-
atau mencapai 99,01 persen dari alokasi anggarannya sebesar Rp 26.744.861.000,-.
TA 2015%
Realisasithd
AnggaranPendapatan Negara 6.064.000.000 6.976.058.681 115,04% 6.254.321.123Belanja Negara 26.744.861.000 26.478.864.676 99,01% 25.319.723.893
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2016 dan 2015
Uraian
TA 2016
Anggaran Realisasi Realisasi
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Ringkasan Laporan Keuangan 2
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada
31 Desember 2016.
Nilai Aset per 31 Desember 2016 dicatat dan disajikan sebesar sebesar Rp 98.262.699.369,-
yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp 746.453.925,- ; Aset Tetap (netto setelah akumulasi
penyusutan) sebesar Rp 97.478.695.444,- dan Aset Lainnya (netto setelah dikurangi akumulasi
penyusutan) sebesar Rp 37.550.000,-. Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar
Rp2.075.708.282,- dan Rp 96.186.991.087,-.
31-Des-16 31-Des-15 (Rp) %
Aset Lancar 746.453.925 834.620.296 (88.166.371) -10,57%Aset Tetap 97.478.695.444 83.917.392.533 13.561.302.911 16,15%Aset Lainnya 37.550.000 78.784.000 (41.234.000) -52,35%
98.262.699.369 84.830.796.829 13.431.902.540 15,83%
Kewajiban Jangka Pendek 2.075.708.282 1.394.618.410 681.089.872 48,83% 2.075.708.282 1.394.618.410 681.089.872 48,83%
Ekuitas 96.186.991.087 83.436.178.419 12.750.812.668 15,28% 96.186.991.087 83.436.178.419 12.750.812.668 15,28% 98.262.699.369 84.830.796.829 13.431.902.540 15,83%
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2016 dan 2015
UraianTanggal Neraca Kenaikan/(Penurunan)
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
ASET
Jumlah AsetKEWAJIBAN
Jumlah KewajibanEKUITAS
Jumlah Ekuitas
3. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit
dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional, surplus/defisit sebelum
pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian
yang wajar. Pendapatan - LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2016 adalah
Rp 6.194.940.500,- sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp 30.769.920.069,- sehingga
terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp (24.601.979.569),- ; Kegiatan Non
Operasional dan Pos-Pos Luar Biasa masing-masing defisit sebesar Rp 93.668.928,- dan
defisit sebesar Rp (0),- sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp (24.508.310.641),-
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Ringkasan Laporan Keuangan 3
TA 2016 TA 2015
PENDAPATAN 6.194.940.500 6.205.319.243BEBAN 30.796.920.069 28.553.399.918
(24.601.979.569) (22.348.080.675)
Surplus 84.984.215 28.711.252Defisit 8.684.713 -
76.299.502 28.711.252 93.668.928 57.422.504
- - (24.508.310.641) (22.319.369.423)
Ringkasan Laporan Operasional untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015URAIAN
KEGIATAN OPERASIONAL
SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONALKEGIATAN NON OPERASIONAL
SURPLUS /DEFISIT DART KEGIATAN NON OPERASIONALSURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASAP0S LUAR BIASASURPLUS/DEFISIT LO
4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun
pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari
2016 adalah sebesar Rp 83.436.178.419,- dikurangi Defisit-LO sebesar
Rp (24.508.310.641),- kemudian ditambah dengan Penyesuaian nilai tahun berjalan sebesar
Rp 0-, Dampak kumulatif perubahan kebijakan akuntansi / kesalahan mendasar sebesar
Rp (4.567.209),-, dan ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp 37.263.690.518,-
sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2016 adalah senilai
Rp 96.186.991.087,-.
URAIAN 31-Des-16 31-Des-15EKUITAS AWAL 83.436.178.419 83.368.846.122SURPLUS/DEFISIT - LO (24.508.310.641) (22.319.369.423)PENYESUAIAN NILAI TAHUN BERJALAN - 36.117.388
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKANAKUNTANSI / KESALAHAN MENDASAR
(4.567.209) (52.737.500)
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS 37.263.690.518 22.403.321.832EKUITAS AKHIR 96.186.991.087 83.436.178.419
Ringkasan Laporan Perubahan Ekuitas untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Ringkasan Laporan Keuangan 4
5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar
terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran,
Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK
adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi
Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian
yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan
tanggal 31 Desember 2016 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca,
Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun Anggaran 2016 disusun
dan disajikan dengan basis akrual.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Laporan Realisasi Anggaran 5
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASANLAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 dan 2015(Dalam Rupiah)
TA 2015ANGGARAN REALISASI REALISASI
PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH B.1.Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya B.1.1. 6.064.000.000 6.976.058.681 115,04% 6.254.321.123JUMLAH PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH 6.064.000.000 6.976.058.681 115,04% 6.254.321.123BELANJA NEGARA B.2.Belanja OperasiBelanja Pegawal B.2.1. Rupiah Murni 17.069.573.000 16.928.381.621 99,17% 17.063.782.215 Pinjaman dan Hibah - - 0,00% - Transaksi Non Kas - - 0,00% - Jumiah Belanja Pegawai 17.069.573.000 16.928.381.621 99,17% 17.063.782.215Belanja Barang B.2.2. Rupiah Murni 8.024.968.000 7.918.123.180 98,67% 6.966.701.478 Pinjaman dan Hibah - - 0,00% 212.412.000 Transaksi Non Kas - - 0,00% - Jumiah Belanja Barang 8.024.968.000 7.918.123.180 98,67% 7.179.113.478Jumlah Belanja Operasi 25.094.541.000 24.846.504.801 99,01% 24.242.895.693Belanja Modal B.2.3. Rupiah Murni 1.650.320.000 1.632.359.875 98,91% 1.066.828.200 Pinjaman dan Hibah - - 0,00% 10.000.000 Transaksi Non Kas - - 0,00% -Jumiah Belanja Modal 1.650.320.000 1.632.359.875 98,91% 1.076.828.200JUMLAH BELANJA 26.744.861.000 26.478.864.676 99,01% 25.319.723.893
URAIAN CATATANTA 2016
% thd Angg
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
laporan keuangan ini.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Neraca 6
II. NERACA
BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASANNERACA
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 dan 2015(Dalam Rupiah)
URAIAN CAT 31 Des 2016 31 Des 2015
ASET
ASET LANCAR C.1.
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1.1. - -
Kas di Bendahara Penerimaan C.1.2. 7.941.000 -
Kas Lainnya dan Setara Kas C.1.3. 119.609.300 563.348.570
Pendapata yang Masih Harus Diterima C.1.4. 56.940.000 -
Piutang Bukan Pajak C.1.5. 51.895.000 27.595.000 Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Bukan Pajak C.1.6. (259.475) (137.975)
Persediaan C.1.7. 510.328.100 243.814.701
Jumlah Aset Lancar 746.453.925 834.620.296
ASET TETAP C.2.
Tanah C.2.1. 55.976.700.000 55.976.700.000
Peralatan dan Mesin C.2.2. 54.800.258.265 42.940.524.490
Gedung dan Bangunan C.2.3. 20.086.436.548 13.965.696.848
Jalan, Irigasi dan Jaringan C.2.4. 885.954.000 885.954.000
Aset Tetap Lainnya C.2.5. 461.783.576 451.783.576
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.2.6. (34.732.436.945) (30.303.266.381)
Jumlah Aset Tetap 97.478.695.444 83.917.392.533
ASET LAINNYA C.3.
Aset Tak Berwujud C.3.1. 78.784.000 78.784.000
Aset Lain-lain C.3.2. 17.900.000 -
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya C.3.3. (59.134.000) -
Jumlah Aset Lainnya 37.550.000 78.784.000
JUMLAH ASET 98.262.699.369 84.830.796.829
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK C.4.
Utang kepada Pihak Ketiga C.4.1. 550.980.998 567.251.594
Uang Muka dari KPPN C.4.2. - -
Utang Jangka Pendek Lainnya C.4.3. 7.892.044 34.395.816
Pendapatan Diterima di Muka C.4.4. 1.516.835.240 792.971.000
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 2.075.708.282 1.394.618.410
JUMLAH KEWAJIBAN 2.075.708.282 1.394.618.410
EKUITAS
Ekuitas C.5. 96.186.991.087 83.436.178.419
JUMLAH EKUITAS 96.186.991.087 83.436.178.419
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 98.262.699.369 84.830.796.829
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
laporan keuangan ini.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Laporan Operasional 7
III. LAPORAN OPERASIONAL
BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASANLAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 dan 2015(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN TA 2016 TA 2015
KEGIATAN OPERASIONALPENDAPATAN D.1.
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1.1. 6.194.940.500 6.205.319.243Pendapatan Badan Layanan Umum D.1.2. - -Pendapatan Hibah D.1.3. - -
JUMLAH PENDAPATAN 6.194.940.500 6.205.319.243
BEBAN D.2.Beban Pegawai D.2.1. 17.306.351.251 17.039.244.804Beban Persediaan D.2.2. 1.180.158.423 1.392.819.702Beban Barang dan Jasa D.2.3. 3.386.729.717 3.976.267.768Beban Peme!iharaan D.2.4. 1.277.266.677 971.569.281Beban Perjalanan Dinas D.2.5. 1.773.897.538 857.000.369Beban Penyusutan dan Amortisasi D.2.6. 5.872.394.963 4.316.383.744Beban Penyisihan Pi utang Tak Tertagih D.2.7. 121.500 114.250
JUMLAH BEBAN 30.796.920.069 28.553.399.918SURPLUS (DEFISIT) DART KEGIATAN OPERAS1ONAL (24.601.979.569) (22.348.080.675)
KEGIATAN NON OPERASIONAL D.3.Surplus / (Defisit) Pelepasan Aset Non LancarSurplus Penjualan Aset Nonlancar D.3.1 121.897.530 32.300.000Defisit Penjualan Aset Non Lancar D.3.2 36.913.315 3.588.748Defisit Selisih Kurs - -Jumlah Surplus / (Defisit) Pelepasan Aset Non Lancar 84.984.215 28.711.252Surplus / (Defisit) Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - -Jumlah Surplus / (Defisit) Pelepasan Aset Non Lancar - -
Surplus / (Defisit) Dari Kegiatan Non Operasional LainnyaPendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.3.3 12.653.130 -Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.3.4 3.968.417 -Jumlah Surplus / (Defisit) Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 8.684.713 -SURPLUS/DEFISITSEBELUM POS LUAR BIASA 93.668.928 28.711.252
P05 LUAR BIASA D.4.Beban Luar Biasa - -
SURPLUS/DEFISIT LO (24.508.310.641) (22.319.369.423)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
laporan keuangan ini.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Laporan Perubahan Ekuitas 8
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASANLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 dan 2015
(Dalam Rupiah)URAIAN CATATAN 31-Des-16 31-Des-15
EKUITAS AWAL E.1. 83.436.178.419 83.368.846.122SURPLUS/DEFISIT LO E.2. (24.508.310.641) (22.319.369.423)PENYESUAIAN NILAI TAHUN BERJALAN - 36.117.388
Penyesuaian Nilai Aset - 36.117.388Penyesuaian Nilai Kewajiban - -
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI /KESALAHAN MENDASAR E.3. (4.567.209) (52.737.500)
Koreksi Nilai Persediaan - -Selisih Revaluasi Aset Tetap - -Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi (4.567.209) (52.737.500)Lain-lain - -
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4. 37.263.690.518 22.403.321.832KENAIKAN / PENURUNAN EKUITAS E.5. 12.750.812.668 67.332.297EKUITAS AKHIR E.6. 96.186.991.087 83.436.178.419
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
laporan keuangan ini.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 9
A. PENJELASAN UMUM
A.1. PROFIL DAN KEBIJAKAN ORGANISASI
Dasar HukumEntitas danRencanaStrategis
Dasar Hukum Tupoksi
1. Keputusan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 38/M-
IND/PER/6/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Kimia
dan Kemasan;
2. Peraturan Menteri Perindustrian No. 58/M-IND/PER/6/2015 tentang
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Balai Besar dan Balai Riset dan
Standardisasi Industri di Lingkungan Kementerian Perindustrian.
Tugas Pokok
Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) adalah Unit Pelaksana
Teknis di lingkungan Kementerian Perindustrian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Industri (BPPI). BBKK mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
penelitian, pengembangan, kerjasama, standardisasi, pengujian, sertifikasi,
kalibrasi, dan pengembangan kompetensi industri kimia dan kemasan
sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan Industri.
Fungsi
Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut, BBKK
menyelenggarakan fungsi :
1. Penelitian dan pengembangan, pelayanan jasa teknis bidang teknologi
bahan baku, bahan pembantu, proses, produk, peralatan dan
pelaksanaan pelayanan dalam bidang pelatihan teknis, konsultansi/
penyuluhan, alih teknologi serta rancang bangun dan perekayasaan
industri, inkubasi, dan penanggulangan pencemaran industri;
2. Pelaksanaan pemasaran, kerjasama, pengembangan dan pemanfaatan
teknologi informasi;
3. Pelaksanaan pengujian dan sertifikasi bahan baku, bahan pembantu,
dan produk industri kimia dan kemasan, serta kegiatan kalibrasi mesin
dan peralatan;
4. Pelaksanaan perencanaan, pengelolaan, dan koordinasi sarana dan
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 10
prasarana kegiatan penelitian dan pengembangan di lingkungan
BBKK, serta penyusunan dan penerapan standardisasi industri kimia
dan kemasan; dan
5. Pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan
BBKK.
PERAN STRATEGIS
Peran strategis BBKK adalah sebagai pendukung dalam pemberlakuan
SNI wajib yang ditetapkan oleh Menteri Perindustrian, memfasilitasi
industri kimia dan kemasan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
proses serta kualitas produknya agar dapat bersaing dalam perdagangan,
serta membantu penanggulangan pencemaran industri. Dalam rangka
mendukung peran strategis BBKK tersebut, maka BBKK melaksanakan
kegiatan – kegiatan sebagai berikut :
1. Pengujian Bahan dan Produk Industri
Sebagai Unit Pelaksana Teknis yang memiliki fungsi untuk
memberikan pelayanan jasa teknis bidang teknologi bahan baku,
bahan pembantu, proses, dan produk, maka BBKK memiliki
laboratorium pengujian yang terakreditasi oleh KAN. Adanya
akreditasi ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan mutu atas
hasil uji kepada masyarakat, terutama masyarakat industri.
Disamping itu laboratorium pengujian juga mendukung akreditasi
LSPro – ChemPack. Hal ini dilakukan dengan cara memperluas
kemampuannya dengan melaksanakan permohonan akreditasi untuk
beberapa produk.
Laboratorium pengujian BBKK telah memperoleh sertifikat
akreditasi dari KAN sesuai dengan SNI ISO/IEC 17025:2008
(ISO/IEC 17025:2005) tentang Persyaratan Umum untuk
Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi
dengan nomor sertifikat LP – 114 – IDN yang berlaku dari tanggal
19 Juli 2012 hingga 18 Juli 2016. Asesmen reakreditasi sertifikasi
laboratorium uji dan kalibrasi telah dilaksanakan pada tanggal 1-2
Desember 2016. Pelaksanaan reakreditasi dilaksanakan pada
Desember 2016 karena adanya integrasi antara Hingga akhir tahun
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 11
2015 jumlah produk yang bisa diuji sebanyak 75 produk. Kemudian
pada tahun 2016 ada 10 ruang lingkup pengujian produk yang di-
drop, sehingga jumlah produk yang dapat diuji sebanyak 65 produk.
2. Kalibrasi Peralatan
Peralatan yang memadai untuk mendukung pengujian harus
dikalibrasi agar terjamin kepastian pengukurannya. Laboratorium
Kalibrasi BBKK melaksanakan kalibrasi peralatan untuk
laboratorium pengujian BBKK dan alat – alat yang ada di industri,
baik untuk keperluan laboratorium maupun proses produksi.
BBKK telah memperoleh sertifikat akreditasi dari KAN sesuai
dengan SNI ISO/IEC 17025:2008 tentang Persyaratan Umum untuk
Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi
dengan nomor sertifikat LK – 040 – IDN yang berlaku dari tanggal
19 Januari 2016 hingga 18 Januari 2020. Hingga akhir tahun 2016
laboratorium kalibrasi BBKK telah diakreditasi untuk 31 bahan
uji/alat yang dikalibrasi.
3. Sertifikasi Produk
Dalam rangka memberikan jasa Sertifikasi Produk Penggunaan
Tanda SNI (SPPT SNI) dan pemberlakuan SNI secara wajib sesuai
ruang lingkup yang sudah diakreditasi, maka BBKK berperan aktif
melalui lembaga sertifikasi produknya (LSPro – Chempack). Apabila
ada penambahan produk baru terhadap penerapan regulasi teknis SNI
atau produk yang dipersyaratkan konsumen untuk bertanda SNI,
maka BBKK berusaha untuk menambah ruang lingkup
produk/komoditinya agar diakreditasi oleh Komite Akreditasi
Nasional (KAN). Untuk dapat diakreditasi, BBKK harus menyiapkan
laboratorium pengujian, sumber daya manusia, peralatan yang
memadai, serta mengembangkan sistem manajemen mutu ISO
17065:2012.
Saat ini LSPro – ChemPack telah melakukan perubahan
standar dan memperoleh sertifikat akreditasi dari KAN sesuai dengan
SNI ISO/IEC 17065:2012 tentang Penilain Kesesuaian - Persyaratan
untuk Lembaga Sertifikasi Produk, Proses dan Jasa dengan nomor
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 12
sertifikat LSPr – 021 – IDN yang berlaku dari tanggal 25 Februari
2015 hingga 15 September 2019. Jumlah ruang lingkup SNI produk
LSPro – Chempack sebanyak 52 SNI. Namun sesuai dengan Surat
Keputusan Re-akreditasi dan Penambahan Ruang Lingkup KAN No.
3802/4.c1/PLP/09/2015 tanggal 23 September 2015 diberikan
penambahan ruang lingkup sebanyak 1 (satu) SNI yaitu SNI 19-
0057-1998 karung tenun plastik polidefin. Dengan demikian jumlah
SNI yang dapat diterbitkan menjadi 53 SNI.
4. Standardisasi
Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal terkait
memberikan tugas kepada BBKK untuk menyiapkan
konsep/Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI), baik berupa
konsep baru maupun revisi. BBKK menyiapkan panitia teknis yang
antara lain terdiri dari editor dan konseptor. Selain itu BBKK juga
berperan aktif dalam pembahasan konsep RSNI bidang kimia dan
kemasan yang disusun/direvisi, dan dalam diskusi pembahasan
petunjuk teknis pemberlakuan SNI wajib.
5. Pelatihan Teknis Operasional
Pelatihan teknis operasional merupakan kegiatan yang
dilakukan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia di
industri, dan institusi terkait lainnya. Sebagai Unit Pelaksana Teknis
yang memberikan pelayanan pelatihan teknis operasional, maka
BBKK harus menerapkan sistem manajemen mutu dalam
organisasinya. Hal yang harus diperhatikan dalam rangka
mendukung pelaksanaan kegiatan pelatihan teknis operasional ini
adalah adanya pengaturan. Pengaturan yang dimaksud adalah
perbaikan dalam penataan dokumen sistem manajemen mutu dan
implementasinya.
BBKK telah disertifikasi oleh lembaga sertifikasi TUV –
Rheinland untuk ruang lingkup Penyediaan Jasa Pelatihan Teknis
Terkait Kemasan dengan nomor sertifikat 824 100 11035 yang
berlaku dari tanggal 01 Maret 2015 hingga 01 Maret 2018.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 13
6. Konsultansi
Konsultansi merupakan fasilitas yang disediakan oleh BBKK
untuk industri yang memerlukan bantuan informasi terkait hal-hal
berikut :
Sistem manajemen mutu;
Pencegahan dan penanggulangan pencemaran;
Pendaftaran paten dan Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI);
Peningkatan mutu produk lainnya.
7. Penelitian dan Pengembangan
Para peneliti melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan
(litbang) guna meningkatkan kualitas produk, kualitas kemasan,
efisiensi proses produksi, dan melaksanakan pencegahan
pencemaran/polusi agar tidak mencemari lingkungan. Disamping itu,
dari kegiatan ini juga dimungkinkan adanya pengembangan jenis-
jenis produk hasil derivatisasi produk alam yang diproses dan
semuanya dikelola dalam bentuk pranata litbang BBKK (PPP-
BBKK).
Pranata litbang BBKK dinilai telah memenuhi Pedoman
KNAPPP 02 : 2007 tentang Persyaratan Umum Akreditasi Pranata
Penelitian dan Pengembangan oleh Komite Nasional Akreditasi
Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP). Oleh karena itu
KNAPPP telah memberikan sertifikat dengan nomor PLM 030-INA
yang berlaku dari tanggal 21 Desember 2010 hingga 20 Desember
2013. BBKK telah melakukan reakreditasi pada bulan April 2014
dan mendapatkan sertifikat reakreditasi yang berlaku tanggal 1 April
2014 sampai dengan 31 Maret 2017.
8. Rancang Bangun dan Perekayasaan Industri
BBKK dapat memberikan layanan jasa teknis berupa kegiatan
RBPI kepada masyarakat industri. Selain itu kegiatan ini dapat
dimanfaatkan oleh para fungsional perekayasa dalam rangka
menciptakan alat baru, proses produksi, dan memberikan informasi
kepada industri/laboratorium pengujian tentang manfaat, serta nilai
ekonomi dari hasil rancang bangun dan perekayasaan.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 14
9. Penanggulangan Pencemaran
Kegiatan penanggulangan pencemaran air dan udara telah
dilakukan oleh BKKK. Beberapa industri/institusi melakukan
kerjasama dalam pengambilan contoh dan pengujian cemaran, baik
yang dilakukan di laboratorium cemaran maupun di lokasi industri.
Dalam melaksanakan peran strategis tersebut di atas BBKK
memiliki fasilitas – fasilitas pendukung yang terdiri dari :
Laboratorium Pengujian (diakreditasi KAN)
Laboratorium pengujian mempunyai kemampuan untuk
menguji bahan/produk kimia termasuk makanan dan minuman, serta
bahan/produk kemasan (karton, plastik, jerigen, dll). Laboratorium
pengujian dilengkapi dengan sarana/peralatan terkini seperti GC-
MSMS, GC-MS, GC, HPLC, AAS Grafit Furnace, NMR, ICP,
Voltametri, Impact Tester, Water Vapour Transmission Rate, Melt
Flow Index, Gas Transmission Rate, Vibration, dll. Laboratorium
pengujian yang dimiliki BBKK adalah :
Laboratorium Kimia Aneka;
Laboratorium Mikrobiologi;
Laboratorium Lingkungan;
Laboratorium Instrumen;
Laboratorium Kemasan;
Laboratorium Fisika.
Laboratorium Kalibrasi (diakreditasi KAN)
Laboratorium kalibrasi mempunyai kemampuan untuk melakukan
kalibrasi alat-alat ukur untuk industri dan konstruksi yang dapat dilakukan
di laboratorium kalibrasi maupun di lokasi yang diminta oleh industri.
Kalibrasi dilakukan dengan peralatan teknis seperti Calibration Tester,
Gauge Block, Torque Calibrator, Temperature Calibrator, Dead Weight
Calibrator, laser interferometer dan lain-lain. Ruang lingkup kalibrasi
BBKK adalah:
Temperatur;
Massa;
Gaya;
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 15
Tekanan;
Torsi;
Kekerasan;
Panjang;
Instrumen Analisis.
Laboratorium Riset
Laboratorium riset mempunyai kemampuan untuk melakukan riset
dalam bidang bahan, proses, produk, serta peralatan di bidang kimia dan
kemasan. Laboratorium riset BBKK terdiri dari :
Laboratorium Riset Teknologi Proses Kimia;
Laboratorium Riset Polimer;
Laboratorium Riset Cemaran (cair, padat, dan udara);
Laboratorium Riset Kemasan.
Unit Rancang Bangun dan Perekayasaan Industri (RBPI)
Unit RBPI di BBKK mempunyai kemampuan untuk membuat
mesin-mesin teknologi tepat guna skala kecil dan menengah, baik untuk
kepentingan proses maupun pengujian. Unit RBPI BBKK terdiri dari :
Workshop/ Bengkel;
Test House/ Unit Uji Coba;
Sarana Perancangan/ Desain.
Perpustakaan dan Pusat Informasi
Perpustakaan BBKK mempunyai koleksi buku dan terbitan lain
seperti majalah, jurnal ilmiah dari dalam dan luar negeri, serta
Laporan Hasil Penelitian.
Website BBKK dapat diakses oleh pengguna jasa BBKK dengan
mengunjungi website: http://bbkk.kemenperin.go.id
Sarana Pelatihan
Untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan pelatihan teknis, BBKK
mempunyai sarana pelatihan yang cukup memadai yang terdiri dari ruang
pelatihan, sarana untuk pelatihan.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 16
STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian Republik Indonesia
No. 38/M-IND/PER/6/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar
Kimia dan Kemasan, Organisasi BBKK terdiri dari 1 (satu) Eselon II yaitu
Kepala Balai Besar Kimia dan Kemasan, 5 (lima) Eselon III yaitu 1 (satu)
Kepala Bagian Tata Usaha yang terdiri dari 4 (empat) Sub Bagian, dan 4
(empat) Kepala Bidang yang masing-masing terdiri dari 3 (tiga) Kepala Seksi
serta sejumlah Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana terlihat pada gambar
dibawah ini.
Tugas masing-masing bagian/bidang adalah sebagai berikut :
1. Bagian Tata Usaha
memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur di
lingkungan BBKK.
2. Bidang Pengembangan Jasa Teknis
melaksanakan pemasaran, kerjasama, serta pengembangan dan
pemanfaatan teknologi informasi.
3. Bidang Sarana Riset dan Standardisasi
melakukan kegiatan perencanaan, pengelolaan, dan pengkoordinasian
penggunaan sarana dan prasarana kegiatan penelitian dan
pengembangan di lingkungan BBKK, serta penyusunan dan penerapan
standar produk industri kimia dan kemasan.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 17
4. Bidang Pengujian, Sertifikasi dan Kalibrasi
melakukan kegiatan pengujian dan sertifikasi bahan baku, bahan
pembantu, dan produk industri kimia dan kemasan, serta kegiatan
kalibrasi mesin dan peralatan.
5. Bidang Pengembangan Kompetensi dan Alih Teknologi
melakukan kegiatan pelayanan dalam bidang pelatihan teknis,
konsultansi,alih teknologi, rancang bangun dan perekayasaan industri,
inkubasi, dan penanggulangan pencemaran industri.
Rekapitulasi pegawai BBKK per 31 Desember 2016 dapat
dikelompokkan menjadi :
a. Berdasarkan Golongan
Jumlah Pegawai BBKK Berdasarkan Golongan dapat dilihat padatabel dibawah ini :
Gol / Ruang Jumlah
II/a 4II/b 2II/c 3II/d 3III/a 19III/b 42III/c 18III/d 33IV/a 10IV/b 7IV/c 0IV/d 1IV/e 0Total 142
b. Berdasarkan Pendidikan
Jumlah Pegawai BBKK Berdasarkan Pendidikan dapat dilihat padatabel dibawah ini :
Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai
SD 0
SMP 1
SMA 44
D3 17
S1 52
S2 24
S3 4
Total 142
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 18
c. Berdasarkan Bidang Pekerjaan
Jumlah Pegawai BBKK Berdasarkan Bidang Pekerjaan dapatdilihat pada tabel dibawah ini :
Bidang Jumlah
Teknis 79Administrasi 63
Total 142
d. Berdasarkan Jabatan Fungsional
Jumlah Pegawai BBKK Berdasarkan Jabatan Fungsional dapatdilihat pada tabel dibawah ini :
Fungsional Jumlah1. Penguji Mutu Barang
- PMB Madya- PMB Muda- PMB Pertama- PMB Penyelia- PMB Pel. Lanjutan- PMB Pelaksana- PMB Pemula
34442
13362
2. Peneliti- Peneliti Madya- Peneliti Muda- Peneliti Pertama
2669
11
3. Perekayasa- Perekayasa Madya- Perekayasa Pertama
321
4. Perencana- Perencana Pertama
11
5. Teknisi Litkayasa- Teknisi Litkayasa Penyelia
22
6. Arsiparis- Arsiparis Penyelia
22
7. Penerjemah- Penerjemah Muda
11
8. Analis Kepegawaian- Analis Kepegawaian Penyelia
11
VISI
” Pada Tahun 2020 Balai Besar Kimia dan Kemasan Menjadi Institusi
Terkemuka di Indonesia dalam Litbang dan Pelayanan Jasa Teknis Bidang
Kimia dan Kemasan ”.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 19
MISI
Adapun misi yang diemban Balai Besar Kimia Kemasan adalah:
1. Melakukan litbang terapan di bidang kimia dan kemasan guna mendukung
industri hijau;
2. Memberikan jasa pelayanan teknis di bidang litbang terapan, rancang
bangun dan perekayasaan industri, pengujian, kalibrasi, standardisasi,
sertifikasi, dan konsultansi serta pelatihan secara profesional di bidang kimia
dan kemasan;
3. Mengembangkan jejaring litbang dan jasa layanan teknis di bidang kimia
dan kemasan
NILAI-NILAI
Adapun nilai-nilai yang dimiliki Balai Besar Kimia dan Kemasan adalah:
1. Jujur
Dalam setiap aktivitasnya personil BBKK harus selalu bersikap jujur
dengan mematuhi peraturan yang berlaku, disiplin, dan terbuka.
2. Inovatif
Setiap karyawan BBKK diharuskan untuk dapat mandiri dan mampu
melakukan terobosan baru serta menemukan hal – hal baru, baik terobosan
di bidang teknologi maupun manajemen yang pada akhirnya akan mampu
meningkatkan reputasi BBKK.
3. Profesional
Dalam melaksanakan tugasnya personil BBKK harus bekerja dengan baik,
benar serta menguasai bidang tugas masing – masing serta selalu berusaha
untuk mengembangkan kemampuan dan potensi dirinya sehingga dapat
memberikan pelayanan kepada dunia usaha/ industri semaksimal mungkin.
4. Independen
Dalam memberikan pelayanan kepada dunia usaha/ industri BBKK harus
selalu mengedepankan sikap tidak memihak, tidak mudah dipengaruhi, serta
bersikap obyektif.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 20
TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Untuk dapat memenangkan persaingan di era global maka sebuah institusi yang
bergerak di bidang penelitian dan pengembangan serta standardisasi harus
mempunyai strategi tertentu yang sanggup menjawab setiap permasalahan yang
muncul dan berkembang dengan cepat sejalan dengan pertumbuhan
perekonomian dan teknologi yang pesat.
BBKK sebagai lembaga penelitian dan pengembangan milik pemerintah harus
mampu bersaing dengan lembaga sejenis milik pemerintah lainnya dan swasta.
Agar mampu bersaing maka disusun langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan visi dan misi organisasi yang jelas;
2. Mengimplementasikan kompetensi inti (core competency) BBKK;
3. Membuat business plan BKKK untuk kurun waktu tertentu;
4. Menentukan tujuan dan sasaran;
5. Menjalankan apa yang diarahkan dan ditargetkan tersebut, baik yang
berhubungan dengan SDM, sarana dan prasarana, serta kegiatan
lainnya.
1. Tujuan
Berdasarkan visi dan misi BBKK, maka ditetapkanlah tujuan yang ingin
dicapai BBKK pada tahun 2015 – 2019 adalah meningkatkan daya saing
industri kimia dan kemasan melalui kegiatan litbang dan layanan jasa
teknis.
2. Sasaran
Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, maka disusunlah peta
strategis BBKK dengan menggunakan metode Balance Score Card. Peta
Strategis yang disusun dengan mengakomodir perspektif Pemangku
Kepentingan (Stakeholder), perspektif Proses Internal, dan Perspektif
Pembelajaran Organisasi. Berdasarkan ketiga perspektif tersebut, maka
disusunlah sasaran strategis yang ingin dicapai serta indikator kinerja yang
digunakan sebagai alat untuk menilai capaian atas sasaran strategis.
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis BBKK tahun
2015 – 2019 adalah sebagai berikut :
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 21
1. Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholder)
Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya kemampuan inovasi dan
penguasaan teknologi industri
Indikator Kinerja
Utama (IKU)
: 1. Hasil litbang yang siap diterapkan
2. Hasil litbang yang telah
diimplementasikan
Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya layanan jasa teknis
kepada industri
1. Peningkatan kepuasan pelanggan
2. Pertumbuhan infrastruktur pelayanan
teknis
3. Persentase pertumbuhan PNBP
4. Peningkatan SDM industri yang
memperoleh pelatihan teknis
5. Jumlah perusahaan yang dilayani
2. Perspektif Proses Internal
Sasaran Strategis 1 : Berkembangnya R & D di instansi dan
industry
Indikator Kinerja
Utama (IKU)
: 1. Kerjasama litbang dengan instansi dan
industri
2. Karya Tulis Ilmiah yang dipublikasikan
Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya dukungan instansi dalam
penguatan standardisasi industri
Indikator Kinerja
Utama (IKU)
: 1. Penambahan lingkup pengakuan produk
LPK yang diakui oleh KAN
2. Jumlah SDM industri yang memperoleh
pelatihan teknis
3. Perspektif Pembelajaran Organisasi
Sasaran Strategis 1 : SDM yang kompeten
Indikator Kinerja
Utama (IKU)
: 1. Peningkatan SDM S2 dan S3
2. Peningkatan SDM Peneliti dan
Perekayasa
3. Peningkatan SDM Penguji Mutu Barang
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 22
Sasaran Strategis 2 : Sistem informasi yang handal
Indikator Kinerja
Utama (IKU)
: Jumlah aplikasi system informasi yang
tersedia
Sasaran Strategis 3 : Sistem perencanaan dan penganggaran
yang optimal
Indikator Kinerja
Utama (IKU)
: Tingkat kesesuaian rencana kegiatan dengan
dokumen perencanaan (Persentase realisasi
jumlah output dengan jumlah output RKA-
K/L)
Sasaran Strategis 4 : Sistem pelaporan yang handal
Indikator Kinerja
Utama (IKU)
: Tingkat ketepatan waktu penyampaian
laporan
Sasaran Strategis 5 : Sistem tata kelola keuangan yang
transparan dan akuntabel
Indikator Kinerja
Utama (IKU)
: Tingkat penyerapan anggaran
PendekatanPenyusunanLaporanKeuangan
A.2. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2016 ini merupakan laporan yang
mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Balai Besar Kimia dan
Kemasan Jakarta. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi
Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang
terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran
sampai dengan sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan
pada Kementerian Negara/Lembaga.
BasisAkuntansi
A.3 BASIS AKUNTANSI
Balai Besar Kimia dan Kemasan menerapkan basis akrual dalam
penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan
Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui
pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 23
terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau
dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang mengakui
pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
DasarPengukuran
A.4 DASAR PENGUKURAN
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang
diterapkan Kantor Akuntansi Istimewa Papua dalam penyusunan
dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai
perolehan historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran penggunaan sumber daya ekonomi atau
sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh
asset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi
yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.
Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah.
KebijakanAkuntansi
A.5 KEBIJAKAN AKUNTANSI
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2016 telah mengacu
pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan
prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-
praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan
dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam
laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Balai
Besar Kimia dan Kemasan. Di samping itu, dalam penyusunannya telah
diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan
pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam
penyusunan Laporan Keuangan Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 24
adalah sebagai berikut:
Pendapatan
(1) Pendapatan – LRA
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum
Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan
- LO
(2) Pendapatan – LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui
sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan
dan atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk
sumber daya ekonomi. Secara khusus pengakuan
pendapatan-LO pada Balai Besar Kimia dan Kemasan adalah
sebagai berikut:
o Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan
selesai dilaksanakan.
o Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporslonal
antara nllal dan periode waktu sewa.
o Pendapatan Denda diakui pada saat
dikeluarkannya surat keputusan denda atau dokumen
lain yang dipersamakan.
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Belanja
(3) Belanja
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 25
tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja
dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan
fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
Beban
(4) Beban
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya
konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau
potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis
belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan
fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset
(5) Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang
Jangka Panjang dan Aset Lainnya .
Aset Lancar
a. Aset Lancar
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam
bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs
tengah BI pada tanggal neraca.
Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan
sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito
dicatat sebesar nilai nominal.
Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:
Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/ Ganti Rugi apabila
telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung
Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang
mempunyai kekuatan hukum tetap.
Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa
yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian
yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa
diukur dengan andal.
Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 26
realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan
piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas
piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan
yang dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai
berikut:
Kualitas
PiutangUraian Penyisihan
LancarBelum dilakukan pelunasan s.d.
tanggal jatuh tempo0.5%
Kurang
Lancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Pertama tidak
dilakukan pelunasan
10%
Diragukan
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan
pelunasan
50%
Macet
1. Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Ketiga
tidak dilakukan pelunasan100%
2. Piutang telah diserahkan kepada
Panitia Urusan Piutang
Negara/DJKN
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbedaharaan/Ganti
Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian
Lancar TPA.
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada
tanggal neraca dikalikan dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualanannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 27
Aset Tetap
b. Aset Tetap
Nilai aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi
sebagai berikut:
a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan
olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000
(tiga ratus ribu rupiah);
b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai beban kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman,
tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang,
rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau
masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain
pada pos Aset Lainnya.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya,
dikeluarkan dari neraca pada saat ada usulan penghapusan dari entitas
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan
BMN/BMD.
c. Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
a. Tanah;
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP); dan
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber
sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah
diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 28
penghapusan.
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan
setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode
garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan
dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang
Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara
berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum
tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya (Alat Musik
Modern)4 tahun
PiutangJangkaPanjang
d. Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan
akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan
setelah tanggal pelaporan.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan
nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.
Aset Lainnya
e. Aset Lainnya
a. Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan
piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak
berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12
(dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan
kas yang dibatasi penggunaannya.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 29
b. Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu
sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
c. Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan
metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan
masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 620/KM.6/2015 tentang Masa
Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset
Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel
masa manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
Kelompok Aset Tak BerwujudMasa Manfaat
(tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain
Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu.
10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten
Biasa, Perlindungan Varietas Tanaman
Semusim.
20
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan
Varietas Tanaman Tahunan25
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak Ekonomi
Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser
Fonogram.
50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar
nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 30
Kewajiban
(6) Kewajiban
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek
jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas
bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,
Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka,
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek
Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua
belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban
pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Ekuitas
(7) Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban
dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan
dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 31
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASIANGGARAN
Selama periode berjalan, Balai Besar Kimia dan Kemasan telah
mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari
DIPA awal. Hal ini disebabkan oleh adanya program penghematan
belanja pemerintah dan adanya perubahan kegiatan sesuai dengan
kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan. Perubahan
tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja adalah
sebagai berikut:
ANGGARAN ANGGARANAWAL SETELAH REVISI
PendapatanPendapatan Jasa 6.064.000.000 6.064.000.000
Jumlah Pendapatan 6.064.000.000 6.064.000.000Belanja
Belanja Pegawai 16.736.336.000 16.928.381.621Belanja Barang 8.697.344.000 7.918.123.180Belanja Modal 1.235.190.000 1.632.359.875
Jumlah Belanja 26.668.870.000 26.478.864.676
2016Uraian
Sedangkan apabila dilihat dari program Balai Besar Kimia dan
Kemasan maka perubahannya adalah sebagai berikut:
ANGGARAN ANGGARANAWAL SETELAH REVISI
Hasil Penelitian dan PengembanganTeknologi Industri Kimia dan Kemasan
1.036.606.000 961.854.000
Fasilitas Layanan Litbang dan JasaTeknis Industri 3.748.275.000 2.929.129.000
Layanan Dukungan Manajemen 1.273.653.000 1.310.875.000Layanan Perkantoran 19.821.336.000 20.310.643.000Kendaraan Bermotor 317.250.000 315.800.000Perangkat Pengolah Data danKomunikasi 110.800.000 113.140.000
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 360.950.000 803.420.000
Total Belanja 26.668.870.000 26.744.861.000
PROGRAM2016
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 32
Pendapatan Rp6.976.058.681,-
B.1. Pendapatan
Realisasi Pendapatan dan Hibah untuk periode yang berakhir
31 Desember 2016 adalah sebesar Rp 6.976.058.681,-. atau sebesar
115,04% dari estimasi pendapatan yang ditetapkan yaitu sebesar
Rp 6.064.000.000,-. Pendapatan Negara dan Hibah Balai Besar Kimia dan
Kemasan terdiri dari Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan,
Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan dan Teknologi
Sesuai dengan Tugas dan Fungsi Masing-masing Kementerian dan Pendapatan
DJBC, dan Pendapatan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL.
Rincian Estimasi Pendapatan dan realisasinya dapat dilihat sebagai berikut:
ANGGARAN REALISASI% REALISASIANGGARAN
1Pendapatan dari Pemindahtanganan BMNLainnya (423129)
- 121.897.530 0,00%
2Pendapatan Sewa Tanah, Gedung danBangunan (423141)
- 474.300 0,00%
3
Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan,Informasi, Pelatihan dan Teknologi Sesuaidengan Tugas dan Fungsi Masing-masingKementerian Negara / Lembaga (423216)
6.064.000.000 6.829.149.440 112,62%
4Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TahunAnggaran Yang Lalu (423951)
- 24.537.411 0,00%
JUMLAH 6.064.000.000 6.976.058.681 115,04%
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
NO URAIANTA 2016
Berdasarkan Tabel Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2016 dan 2015
menunjukkan bahwa realisasi pendapatan dari PNBP pada TA 2016
mengalami kenaikan sebesar 11,54 persen dari realisasi pendapatan dari PNBP
pada TA 2015.
Hal ini disebabkan antara lain :
1. Adanya kebijakan untuk kegiatan pengujian lebih fokus untuk
pengujian bidang kimia dan kemasan, penambahan infrastruktur
baik pembelian belanja modal, pemeliharaan alat dan penerapan
Implementasi Sistem Manajemen Mutu;
2. Melakukan Promosi (Pameran, Temu Teknis, Workshop, Jurnal,
Website, Vidio Profile, Facebook, dsb) dan langsung pendekatan ke
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 33
Industri (Kunjungan Pemasaran);
3. Mempertahankan Pelanggan yang sudah ada dengan meningkatkan
kualitas dan layanan BBKK;
4. Melakukan evaluasi kegiatan promosi terkait peningkatan
pelanggan;
5. Meningkatkan kompetensi SDM dan sarana prasarana laboratorium
untuk meningkatkan jumlah jenis produk yang bisa diuji di
laboratorium guna mendukung penerapan SNI wajib;
6. Pemeliharaan dan penambahan infrastruktur layanan;
7. Melakukan evaluasi terhadap potensi pengujian didasarkan pada
kompetensi yang dimiliki, regulasi serta permintaan pasar;
8. Pengembangan dan Update Aplikasi berbasis Informasi dan
Teknologi seperti Sistem Informasi Laboratorium dan update
website secara berkala;
9. Meningkatnya kerjasama litbang instansi dengan industry yaitu
antara lain :
Fraksinasi Alphaphine sebagai Bahan Baku Pembuatan
Verbenon.
Purifikasi Minyak Nilam dari Kontaminasi Minyak Nabati
Penelitian Pembuatan High Surface Activated Carbon
10. Laboratorium pengujian yang dilengkapi dengan sarana/peralatan
yang tidak dimiliki oleh laboratorium uji lainnya seperti : GC-
MSMS, GCMS, GC, HPLC, AAS Grafit Furnace, NMR, ICP,
Voltametri, Impact Tester, Water Vapour Transmission Rate, Melt
Flow Index, Gas Transmission Rate, Vibration dll, serta
laboratorium BBKK yang telah diakreditasi oleh KAN;
11. Meningkatnya kerjasama untuk kalibrasi alat-alat ukur untuk
industry dan konstruksi yang dapat dilakukan di laboratorium
kalibrasi BBKK maupun di lokasi yang diminta oleh industri, serta
laboratorium Kalibrasi BBKK yang telah diakreditasi oleh KAN;
12. Meningkatnya permintaan pelatihan di bidang kemasan yang telah
bersertifikat oleh Lembaga TUV-Rheinland dengan nomor sertifikat
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 34
824 100 11035 yang berlaku dari tanggal 1 Maret 2016 sampai
dengan 1 Maret 2018;
13. Meningkatnya permintaan konsultansi yang disediakan oleh Balai
Besar Kimia dan Kemasan untuk industri yang memerlukan bantuan
terkait : system manajemen mutu, pencegahan dan penanggulangan
pencemaran, pendaftaran paten dan hak kekayaan intelektual
(HaKI), dan peningkatan mutu produk lainnya.
Pada TA 2016, Balai Besar Kimia dan Kemasan, selain penerimaan dari jasa
pelayanan teknis juga memperoleh pendapatan lain-lain sebesar
Rp 53.9611.138,- terdiri dari Pendapatan dari Pemindahtangan BMN Lainnya,
Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan dan Penerimaan Kembali
Belanja Pegawai Tahun Anggaran yang Lalu.
(Rp) %
1Pendapatan dari PemindahtangananBMN Lainnya (423129)
121.897.530 32.300.000 89.597.530 0,00%
2Pendapatan Sewa Tanah, Gedungdan Bangunan (423141)
474.300 1.260.258 (785.958) -62,36%
3
Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan,Informasi, Pelatihan dan TeknologiSesuai dengan Tugas dan FungsiMasing-masing Kementerian Negara/ Lembaga (423216)
6.829.149.440 6.200.359.985 628.789.455 10,14%
4Penerimaan Kembali BelanjaPegawai Tahun Anggaran Yang Lalu(423951)
24.537.411 20.400.880 4.136.531 20,28%
Jumlah Pendapatan 6.976.058.681 6.254.321.123 721.737.558 11,54%
REALISASI TA2015
Perbandingan Realisasi PNBP Lainnya TA 2016 dan 2015
KENAIKAN/PENURUNANNO URAIAN
REALISASI TA2016
Realisasi BelanjaNegara Rp26.478.864.676,-
B.2. Belanja
Realisasi belanja Balai Besar Kimia dan Kemasan pada TA 2016 adalah
sebesar Rp 26.478.864.676,- atau sebesar 99,01 persen dari anggarannya
setelah dikurangi pengembalian belanja. Anggaran belanja Balai Besar Kimia
dan Kemasan Tahun TA 2016 adalah sebesar Rp 26.744.861.000,-. Anggaran
dan realisasi belanja TA 2016 tersaji sebagai berikut:
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 35
URAIAN ANGGARAN
(Rp) REALISASI (Rp) %
Belanja Pegawai 17.069.573.000 16.936.749.177 99,22%Belanja Barang 8.024.968.000 7.918.123.180 98,67%Belanja Modal 1.650.320.000 1.632.359.875 98,91%Jumlah Rupiah Murni Kotor 26.744.861.000 26.487.232.232 99,04%
Belanja Barang - - 0,00%Belanja Modal - - 0,00%Jumlah Hibah Kotor - - 0,00%TOTAL BELANJA KOTOR 26.744.861.000 26.487.232.232 99,04%Pengembalian Belanja - 8.367.556 0BELANJA NETTO 26.744.861.000 26.478.864.676 99,01%
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2016
RUPIAH MURNI (DAN PNBP)
HIBAH LANGSUNG LUAR NEGERI
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut
ini:
Berdasarkan Tabel Perbandingan Realisasi Belanja (Bersih) TA 2016 dan TA
2015 menunjukkan bahwa realisasi belanja pada TA 2016 mengalami
kenaikan sebesar 4,58 persen dibandingkan realisasi belanja pada TA 2015.
Hal ini disebabkan antara lain :
1. Perencanaan yang baik yaitu penyusunan Rencana Kebutuhan BMN
(RKBMN) yang dilakukan pada tahun sebelumnya dan SIRUP yang
dilakukan awal tahun anggaran;
2. Koordinasi yang baik antara user dan pejabat pengadaan dibantu aplikasi
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 36
ALKI guna monitoring baik realisasi keuangan dan realisasi fisik;
3. Adanya penambahan anggaran pada Belanja Modal di operasional
perkantoran dan layanan jasa teknis untuk mendukung infrastruktur
peralatan perkantoran dan laboratorium BBKK;
4. Adanya kenaikan tunjangan kinerja pada Kementerian Perindustrian;
5. Adanya system Integrasi manajemen mutu yang sudah diterapkan di
Balai Besar Kimia dan Kemasan sehingga semua pelaksanaan kegiatan
operasional perkantoran, kegiatan penelitian dan system manajemen
laboratorium dan kalibrasi sudah sesuai dengan ISO 9001 : 2008.
Uraian Jenis Belanja Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik
(Turun)%
Belanja Pegawai 16.936.749.177 17.072.527.139 -0,80%Belanja Barang 7.918.123.180 6.966.701.478 13,66%Belanja Modal 1.632.359.875 1.066.828.200 53,01%Jumlah Rupiah Murni Kotor 26.487.232.232 25.106.056.817 5,50%Pengembalian Belanja 8.367.556 8.744.924 -4,32%Jumlah RM dan PNBP Netto 26.478.864.676 25.097.311.893 5,50%
Belanja Barang - 212.429.621 -100,00%Belanja Modal - 10.000.000 -100,00%Jumlah Hibah Kotor - 222.429.621 -100,00%Pengembalian Belanja - 17.621 0,00%Jumlah Hibah Netto - 222.412.000 -100,00%Total Belanja 26.478.864.676 25.319.723.893 4,58%
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2016 dan 2015
RUPIAH MURNI (DAN PNBP)
HIBAH LANGSUNG LUAR NEGERI
Belanja PegawaiRp16.928.381.621,-
B.3 Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai Balai Besar Kimia dan Kemasan pada TA 2016
meliputi: Belanja Gaji dan Tunjangan PNS dan Belanja Lembur. Realisasi
Belanja Pegawai TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp16.928.381.621,- dan Rp 17.063.782.215,-. Berdasarkan Tabel realisasi TA
2016 mengalami penurunan sebesar 0,79 persen dari realisasi belanja TA
2015. Hal ini disebabkan antara lain oleh:
1. Berkurangnya pegawai yang pensiun di tahun 2016 sebanyak 15
pegawai;
2. Berkurangnya tunjangan anak yg disebabkan karena anak pegawai yg
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 37
sudah mulai bekerja sehingga tidak masuk ke tunjangan anak;
3. Berkurangnya tunjangan PPH PNS yang disebabkan dengan adanya
perubahan sistem perhitungan pada aplikasi GPP tahun 2016;
4. Berkurangnya tunjangan beras yang disebabkan karena banyak pegawai
yg pensiun di tahun 2016;
5. Berkurangnya uang makan PNS yang disebabkan banyaknya hari libur
nasional di tahun 2016 dan pegawai yang pensiun;
6. Berkurangnya tunjangan umum PNS yang disebabkan karena adanya
pegawai yang memilih ke fungsional tertentu;
7. Berkurangnya uang lembur PNS yang disebabkan sedikitnya pegawai
yang melakukan lembur, dikarenakan semakin baiknya kinerja karyawan;
8. Berkurangnya uang tunjangan kinerja PNS dikarenakan adanya pegawai
yang pensiun di tahun 2016 sebanyak 15 orang.
Uraian Jenis BelanjaRealisasiTA 2016
RealisasiTA 2015
Naik(Turun) %
Belanja Gaji Pokok PNS 7.446.177.520 7.193.844.640 3,51%Belanja Pembulatan Gaji PNS 96.760 123.840 -21,87%Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 476.396.260 493.771.928 -3,52%Belanja Tunj. Anak PNS 118.915.788 124.946.470 -4,83%Belanja Tunj. Struktural PNS 167.710.000 166.450.000 0,76%Belanja Tunj. Fungsional PNS 723.830.000 680.855.000 6,31%Belanja Tunj. PPh PNS 135.800.963 228.005.271 -40,44%Belanja Tunj. Beras PNS 323.644.980 342.760.640 -5,58%Belanja Uang Makan PNS 928.110.000 1.023.210.000 -9,29%Belanja Tunj. Lain-lain 0 0 0,00%Belanja Tunjangan Umum PNS 163.760.000 175.325.000 -6,60%Belanja Uang Lembur 83.558.000 105.390.300 -20,72%Belanja Tunj.Khusus/Kegiatan 6.368.748.906 6.537.844.050 -2,59%Realisasi Belanja Kotor 16.936.749.177 17.072.527.139 -0,80%Pengembalian Belanja 8.367.556 8.744.924 -4,32%Realisasi Belanja Bersih 16.928.381.621 17.063.782.215 -0,79%
Perbandingan Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015
Belanja BarangRp7.918.123.180,-
B.4. Belanja Barang
Realisasi belanja barang dari anggaran Rupiah Murni (termasuk PNBP) TA
2016 dan TA 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 7.918.123.180,- dan
Rp 6.966.701.478,-. Berdasarkan Tabel, Realisasi Belanja Barang Rupiah
Murni (termasuk PNBP) TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 13,66 persen
dari Realisasi Belanja Barang TA 2015.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 38
Hal ini disebabkan adanya :
1. Perbaikan perencaaan penganggaran pada masing-masing kegiatan agar
dapat merealisasikan anggarannya sesuai jadwal yang telah ditentukan,
kinerja pengelola DIPA yang selalu memonitoring anggaran kegiatan
dan pejabat pengadaan yang mendukung lebih cepatnya merealisasikan
anggaran serta perencanaan penganggaran yang direalisasikan sesuai
jadwal penarikan anggaran;
2. Kenaikan pada Belanja Barang Operasional yang digunakan untuk
untuk keperluan kegiatan operasional perkantoran dan layanan
perkantoran;
3. Kenaikan pada Belanja Barang Non Operasional yang digunakan untuk
keperluan yang mendukung kegiatan Layanan Jasa teknis dan
penelitian;
4. Kenaikan pada Belanja Barang Persediaan yang digunakan untuk
pembelian bahan kimia, non kimia, ATK yang mendukung kegiatan jasa
layanan teknis, penelitian dan kalibrasi agar kegiatan layanan konsumen
dapat dikerjakan dengan hasil analisa dan hasil sesuai jadwal;
5. Kenaikan pada Belanja Pemeliharaan yang digunakan untuk
memperbaiki peralatan laboratorium uji, kalibrasi dan peralatan
penelitian yang rusak sehingga kegiatan pengujian sampel dan analisa
kegiatan penelitian dapat diselesaikan dengan tepat waktu;
6. Kenaikan pada Belanja Perjalanan Dalam Negeri yang digunakan untuk
kegiatan jasa pelayanan teknis dimana adanya kebijakan untuk honor
tidak boleh diberikan pada kegiatan PNBP, sehingga untuk pembayaran
Honor Auditor, Petugas`Pengambil Contoh dan Konsultansi dibiayai
menggunakan perjalanan dinas biasa dimana besarannya berdasarkan
SBM.
7. Kenaikan Belanja Perjalanan Dinas Luar Negeri yang digunakan untuk
melayani kegiatan layanan jasa teknis sertifikasi produk yang ada di
Luar Negeri dimana perusahaan tersebut merupakan konsumen LSPRO
BBKK, untuk sertifikasi produk yaitu mainan anak, korek api, helm,
tangka air, pupuk dan lainnya.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 39
(RP) %Belanja Barang Operasional (5211) 1.067.949.948 928.918.215 139.031.733 14,97%Belanja Barang Non Operasional (5212) 1.060.686.525 1.729.115.209 (668.428.684) -38,66%Belanja Barang Persediaan (5218) 1.631.549.577 1.578.619.123 52.930.454 3,35%Belanja Jasa (5221) 1.259.635.383 1.130.726.202 128.909.181 11,40%Belanja Pemeliharaan (5231) 1.124.404.209 771.092.360 353.311.849 45,82%Belanja Perjalanan Dalam Negeri (5241) 1.474.385.650 745.130.369 729.255.281 97,87%Belanja Perjalanan Luar Negeri (5242) 299.511.888 83.100.000 216.411.888 260,42%Realisasi Belanja Kotor 7.918.123.180 6.966.701.478 951.421.702 13,66%Pengembalian Belanja 0 0 0 0,00%Realisasi Belanja Bersih 7.918.123.180 6.966.701.478 951.421.702 13,66%
Perbandingan Belanja Barang TA 2016 dan TA 2015
Uraian Jenis Belanja Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015Naik (Turun) %
Belanja ModalPeralatan danMesin Rp1.632.359.875,-
B.5. Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp 1.632.359.875,- dan Rp 1.066.828.200,-. Belanja modal merupakan
pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang
memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Berdasarkan tabel Realisasi Belanja Modal pada TA 2016 mengalami
kenaikan sebesar 53,01% dibandingkan TA 2015 disebabkan oleh
meningkatnya sarana prasarana untuk infrastruktur kegiatan operasional
perkantoran dan pengadaan peralatan dan mesin untuk mendukung kegiatan
penelitian, laboratorium uji dan kalibrasi serta belanja modal lainnya agar
kegiatan penelitian, pengujian dan kalibrasi dapat diselesaikan tepat waktu.
Realisasi Realisasi Naik/TurunTA 2016 TA 2015 (Rp) %
Belanja Modal Peralatan dan Mesin (5321) 1.622.359.875 1.022.778.200 599.581.675 58,62%Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan (5341) - 13.500.000 (13.500.000) -100,00%Belanja Modal Lainnya (5361) 10.000.000 30.550.000 (20.550.000) -67,27%Jumlah Belanja Kotor 1.632.359.875 1.066.828.200 565.531.675 53,01%Pengembalian Belanja Modal 0 0 0 0,00%Jumlah Belanja Bersih 1.632.359.875 1.066.828.200 565.531.675 53,01%
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Uraian Jenis Belanja
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 40
Belanja ModalTanah Rp 0,-
B.5.1 Belanja Modal Tanah
Realisasi Belanja Modal Tanah untuk TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp 0,- dan Rp 0,-. Rincian dan perbandingan realisasi belanja
modal tanah adalah sebagai berikut:
URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2016 REALISASI T.A 2015Naik
(Turun) %
Belanja Modal Tanah 0 0 0,00
Belanja Modal Pembayaran Honor TimTanah 0 0 0,00
Belanja Modal Pembuatan Sertifikat 0 0 0,00Belanja Modal Pengurukan danPematangan Tanah 0 0 0,00
Belanja Modal Perjalanan PengadaanTanah 0 0 0,00
Jumlah Belanja Kotor 0 0 0,00
Pengembalian Belanja Modal 0 0 0,00
Jumlah Belanja 0 0 0,00
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Belanja ModalPeralatan danMesinRp1.622.359.875,-
B.5.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin untuk TA 2016 dan TA 2015
adalah masing-masing sebesar Rp 1.622.359.875,- dan Rp 1.032.778.200,-.
Berdasarkan tabel Realisasi Belanja Modal TA 2016 mengalami kenaikan
sebesar 57,09 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya. Hal ini
disebabkan antara lain oleh penambahan pada peralatan dan fasilitas
perkantoran, perangkat pengolah data dan komunikasi, pengadaan kendaraan
bermotor dan peralatan jasa layanan teknis berupa peralatan laboratorium dan
pendukungnya.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 41
URAIANREALISASI T.A.
2016REALISASI T.A
2015
NAIK(TURUN)
%Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1.622.359.875 1.032.778.200 57,09%Belanja Modal Bahan Baku Peralatan dan Mesin 0 0 0,00%Belanja Modal Upah dan Honor Pengelola Peralatan dan Mesin 0 0 0,00%Belanja Modal Pemasangan Peralatan dan Mesin 0 0 0,00%Jumlah Belanja Kotor 0 0 0,00%Pengembalian 0 0 0,00%
Jumlah Belanja 1.622.359.875 1.032.778.200 57,09%
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2016 dan 2015
Belanja ModalGedung danBangunan Rp0,-
B.5.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan untuk TA 2016 dan TA 2015
adalah masing-masing sebesar Rp 0,- dan Rp 0,-. Berdasarkan Tabel Realisasi
Belanja Modal TA 2016 Hal ini disebabkan karena tidak adanya penambahan
gedung dan bangunan di satuan kerja lingkup Balai Besar Kimia dan
Kemasan dalam rangka mendukung rencana strategis.
URAIAN JENIS BELANJA T.A. 2016 T.A 2015 Naik (Turun)%
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 0 0 0,00Belanja Modal Upah Tenaga Kerja danHonor Pengelola Teknis Gedung danBangunan
0 0 0,00
Belanja Modal Perencanaan danPengawasan Gedung dan Bangunan 0 0 0,00
Belanja Modal Pengosongan danPembongkaran Bangunan Lama, Gedungdan Bangunan
0 0 0,00
Belanja Modal Perjalanan Gedung danBangunan 0 0 0,00
Jumlah Belanja Kotor 0 0 0,00
Pengembalian Belanja Modal 0 0 0,00
Jumlah Belanja 0 0 0,00
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan TA 2016 dan 2015
Belanja ModalJalan, Irigasi,dan JaringanRp0,-
B.5.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp 0,- dan Rp13.500.000,-. Berdasarkan tabel Realisasi Belanja
Modal TA 2016 mengalami penurunan sebesar 100 persen dibandingkan
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 42
Realisasi Belanja Modal TA 2015.
Hal ini disebabkan karena tidak adanya penambahan jaringan teknologi
informasi di semua satuan kerja lingkup Balai Besar Kimia dan Kemasan
dalam rangka mendukung rencana strategis.
URAIAN JENIS BELANJA T.A. 2016 T.A 2015Naik
(Turun)%
Belanja Modal Jaringan 0 13.500.000 -100,00Belanja Modal Upah Tenaga Kerja danHonor Pengelola Teknis Jaringan 0 0 0,00
Jumlah Belanja Kotor 0 13.500.000 -100,00Pengembalian Belanja Modal 0 0 0,00
Jumlah Belanja 0 13.500.000 -100,00
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015
Belanja ModalLainnyaRp10.000.000,-
B.5.5 Belanja Modal Lainnya
Realisasi Belanja Modal Lainnya untuk TA 2016 dan TA 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp 10.000.000,- dan Rp 30.550.000,-. Berdasarkan
Tabel, Realisasi Belanja Modal TA 2016 mengalami penurunan sebesar 67,27
persen dibandingkan Realisasi Belanja Modal TA 2015. Hal ini disebabkan
ketiadaan pengadaan belanja modal lainnya, melainkan hanya berupa
perbaikan-perbaikan dan updating.
URAIAN JENIS BELANJA T.A. 2016 T.A 2015 Naik(Turun) %
Belanja Modal Lainnya 10.000.000 30.550.000 -67,27
Belanja Buku dan Koleksi Perpustakaan 0 0 0,00
Jumlah Belanja Kotor 10.000.000 30.550.000 -67,27
Pengembalian Belanja Modal 0 0 0,00
Jumlah Belanja 10.000.000 30.550.000 -67,27
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2016 dan 2015
Belanja Barang –Pinjaman danHibah Rp0,-
B.6. Belanja Barang – Pinjaman dan Hibah
Realisasi belanja barang dari anggaran Pinjaman dan Hibah TA 2016 dan TA
2015 adalah masing-masing sebesar Rp 0,- dan Rp 212.412.000,-.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 43
Berdasarkan Tabel Realisasi Belanja Barang Pinjaman dan Hibah TA 2016
penurunan sebesar 100 dari Realisasi Belanja Barang TA 2015. Hal ini
disebabkan karena pada tahun 2016, Balai Besar Kimia dan Kemasan tidak
menerima HIBAH.
Naik/Turun %Belanja Barang Non Operasional(5212)
Rp - Rp 128.165.000 Rp (128.165.000) -100,00%
Belanja Barang Persediaan (5218) Rp - Rp 3.447.000 Rp (3.447.000) 0,00%Belanja Jasa (5221) Rp - Rp 52.030.000 Rp (52.030.000) -100,00%Belanja Pemeliharaan Rp - Rp - Rp - 0,00%Belanja Perjalanan Dinas Rp - Rp 28.770.000 Rp (28.770.000) -100,00%Realisasi Belanja Bersih Rp - Rp 212.412.000 Rp (212.412.000) -100,00%
Perbandingan Belanja Barang – Pinjaman dan Hibah TA 2016 dan 2015Naik (Turun) %
Uraian Jenis Belanja Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015
Belanja Modal –Pinjaman danHibah Rp0,-
B.7. Belanja Modal – Pinjaman dan Hibah
Realisasi belanja barang dari anggaran Pinjaman dan Hibah TA 2016 dan TA
2015 adalah masing-masing sebesar Rp 0,- dan Rp 10.000.000,-.
Berdasarkan Tabel, Realisasi Belanja Modal Pinjaman dan Hibah TA 2016
mengalami penurunan sebesar 100 persen dari Realisasi Modal Barang TA
2016. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2016, Balai Besar Kimia dan
Kemasan tidak menerima HIBAH.
Naik/Turun %Belanja Modal Tanah -Rp -Rp -Rp 0,00%Belanja Modal Peralatan dan Mesin -Rp 10.000.000Rp (10.000.000)Rp -100,00%Belanja Modal Gedung dan Bangunan -Rp -Rp -Rp 0,00%Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan -Rp -Rp -Rp 0,00%Belanja Modal Fisik Lainnya -Rp -Rp -Rp 0,00%Belanja Modal Aset Tidak Berwujud -Rp -Rp -Rp 0,00%Jumlah Belanja Modal Kotor -Rp 10.000.000Rp (10.000.000)Rp -100,00%
Perbandingan Realisasi Belanja Modal – Pinjaman dan Hibah TA 2016 dan TA 2015Naik (Turun) %
Uraian Jenis BelanjaRealisasi TA
2016Realisasi TA
2015
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 44
Kas di Bendahara
Pengeluaran
Rp0,-
C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA
C.1. Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2016 dan 2015
adalah masing-masing sebesar Rp 0,- dan Rp 0,- yang merupakan kas
yang dikuasai, dikelola dan di bawah tanggung jawab Bendahara
Pengeluaran yang berasal dari sisa uang persediaan dan tambahan uang
persediaan yang belum dipertanggungjawabkan atau belum
disetorkan ke Kas Negara per tanggal neraca.
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut.
Keterangan Tahun 2016 Tahun 2015Rekening Bank - -Uang Tunai - -Kwitansi UP -
Junilah - -
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran
Kas di Bendahara
Penerimaan
Rp7.941.000,-
C.2. Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2016 dan
2015 masing-masing adalah sebesar Rp 7.941.000,- dan Rp 0,-.
Pada Tabel Kas di Bendahara yang mencakup seluruh kas, baik saldo
rekening di bank maupun saldo uang tunai, yang berada di bawah
tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya berasal dari
pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak.
Saldo kas ini mencerminkan saldo yang berasal dari pungutan yang sudah
diterima oleh bendahara penerimaan selaku wajib pungut yang belum
disetorkan ke Kas Negara per tanggal neraca.
Jumlah tersebut terdiri dari :
No Jenis TA 2016 TA 2015
1Bank Mandiri KCP Jakarta Cimanggis NoRekening : 129-00-0978794-2
2.930.000Rp -Rp
2 Uang Tunai 5.011.000Rp -Rp7.941.000Rp -RpJumlah
Rincian Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo pada kas di Bendahara Penerimaan telah disetor ke Kas Negara
pada tanggal 03 Januari 2017 sebesar Rp 2.930.000,- dan 05 Januari 2017
sebesar Rp 5.011.000,-. Terdapat saldo kas di Bendahara Penerimaan
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 45
dikarenakan pada tanggal 30 Desember 2016 ada perusahaan yang
mentransfer sebesar Rp 1.440.000,- ke rekening Bendahara Penerimaan.
Dan pada tanggal 31 Desember 2016 ada 1 perusahaan yang mentransfer
sebesar Rp 1.490.000,-.
Adanya saldo sebesar Rp 5.011.000,- yang baru disetorkan pada tanggal
05 Januari 2017 sesuai dengan surat keterangan dari Bank Mandiri No.
R04.BrJCS/023/2017 tanggal 18 Januari 2017 sebagaimana terlampir.
Kas Lainnya dan
Setara Kas
Rp119.609.300,-
C.3. Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 masing-masing sebesar Rp 119.609.300,- dan
Rp 563.348.570,-. Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada
bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya
dan setara kas. Setara kas yaitu investasi jangka pendek yang siap
dicairkan menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak
tanggal pelaporan. Rincian Sumber Kas Lainnya dan Setara Kas adalah
sebagai berikut:
Jenis TH 2016 TH 2015Tunjangan Kinerja Desember 2016 YMHD 103.514.523 504.415.343Pajak Tunkin Desember 2016 YMHD 7.892.044 34.395.816Kelebihan Tunkin Desember 2016 YMHD 8.202.733 24.537.411
Jumlah 119.609.300 563.348.570
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
Pendapatan yang
Masih Harus
Diterima
Rp56.940.000,-
C.4 Pendapatan Yang Masih Harus Diterima
Pendapatan yang Masih Harus Diterima per tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 masing-masing adalah sebesar Rp 56.940.000,- dan Rp 0,-,
merupakan hak pemerintah atas pelayanan yang telah diberikan namun
belum diserahkan tagihannya kepada penerima jasa. Rincian Pendapatan
yang Masih Harus Diterima berdasarkan jenis pendapatan sebagai
berikut :
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 46
Perbandingan Rincian Pendapatan yang Masih Harus DiterimaTA 2016 dan 2015
Jenis TH 2016 TH 2015
Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi,Pelatihan, Teknologi, Pendapatan DJBC
56.940.000 -
Jumlah 56.940.000 -
Piutang Bukan
Pajak Netto
Rp 51.895.000,-
C.5 Piutang PNBP
Saldo Piutang Bukan Pajak per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
masing-masing adalah sebesar Rp 51.895.000,- dan Rp 27.595.000,-
dengan rincian sebagai berikut :
Uraian TH 2016 TH 2015Piutang PNBP 51.895.000 27.595.000Piutang Lainnya - -
Jumlah 51.895.000 27.595.000
Rincian Piutang Bukan Pajak
Piutang bukan pajak merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas
uang atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum
diselesaikan pembayarannya. Piutang PNBP pada Balai Besar Kimia dan
Kemasan antara lain berasal dari piutang jasa layanan teknis.
Rincian Piutang Bukan Pajak sebagai berikut :
No. Nama Perusahaan No. Invoice Tanggal Jumlah
1 PT Purna Baja HarscoNo. Invoice :0330/Inv/BPPI/BBKK.1/12/2016
5-Dec-16 25.795.000Rp
2PT Mutu GlobalInstrumentasi
No. Invoice :0331/Inv/BPPI/BBKK.1/12/2016
5-Dec-16 250.000Rp
3 PT PZ Cussons IndonesiaNo. Invoice :0332/Inv/BPPI/BBKK.1/12/2016
5-Dec-16 20.700.000Rp
4 PT Grahaexcel PlastindoNo. Invoice :0337/Inv/BPPI/BBKK.1/12/2016
13-Dec-16 1.250.000Rp
5PT Jebsen Jessen IngredientsIndonesia
No. Invoice :0339/Inv/BPPI/BBKK.1/12/2016
16-Dec-16 900.000Rp
6 PT Indeso AromaNo. Invoice :0344/Inv/BPPI/BBKK.1/12/2016
22-Dec-16 2.750.000Rp
7 PT Kalimutu Mitra PerkasaNo. Invoice :0346/Inv/BPPI/BBKK.1/12/2016
28-Dec-16 250.000Rp
Total 51.895.000Rp
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 47
Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih -
Piutang Jangka
Pendek
Rp259.475,-
C.6 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Pendek
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Jangka Pendek per
31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp 259.475,- dan Rp 137.975,-. Pada Tabel Penyisihan Piutang Tak
Tertagih-Piutang Jangka Pendek merupakan estimasi atas
ketidaktertagihan piutang jangka pendek yang ditentukan oleh kualitas
masing-masing debitur.
Untuk penggolongan kualitas piutang di Balai Besar Kimia dan
Kemasan, karena tidak ada tanggal jatuh tempo piutang yang pasti, maka
penggolongan piutang yang digunakan adalah sebagai berikut :
NO KUALITASJUMLAHDEBITUR
NILAI PIUTANG PENYISIHANNILAI
PENYISIHAN1 Lancar 5 51.895.000 0,5 259.475
2 Kurang Lancar 0 - 10 -
3 Diragukan 0 - 50 -
4 Macet 0 - 100 -
51.895.000 259.475
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Bukan Pajak
Total
Persediaan
Rp 510.328.100,-
C.7 Persediaan
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan
yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah,
dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan
kepada masyarakat. Nilai Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015
masing-masing adalah sebesar Rp 510.328.100,- dan Rp 243.814.701,-
dengan rincian sebagai berikut
Persediaan TH 2016 TH 2015Barang Konsumsi 189.398.859 41.458.055Earang untuk Pemeliharaan 4.118.100 3.263.000Suku Cadang 86.115.025 10.755.950Bahan Baku 230.696.116 188.337.696
Jumlah 510.328.100 243.814.701
Rincian Persediaan
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi
baik.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 48
Tanah
Rp
55.976.700.000,-
C.8 Tanah
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Balai Besar Kimia dan
Kemasan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp 55.976.700.000,- dan Rp 55.976.700.000,-. Tidak ada perubahan pada
nilai tanah di Balai Besar Kimia dan Kemasan. Aset tanah tersebut
terletak di Jalan Balai Kimia No.1 Pekayon Pasar Rebo Jakarta Timur
dan di Jl. Terusan I No.24 RT 008/002 Kel. Ragunan, Kec. Pasar
Minggu, Jakarta Selatan.
Rincian saldo Tanah per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut :
No. KIB Luas Nilai1 No.1 43.816 m2 52.579.200.000Rp2 No.6 1.359 m2 3.397.500.000Rp
55.976.700.000RpJumlah
Rincian TanahTabel 27
Peralatan dan
Mesin
Rp54.800.258.265,-
C.9 Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa peralatan dan mesin per 31 Desember 2016 dan
2015 masing-masing adalah Rp 54.800.258.265,- dan
Rp 42.940.524.490,-
Kenaikan nilai peralatan dan mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Saldo per 31 Desember 2015 42.940.524.490Rp
Mutasi Tambah :Pembelian 1.470.337.125RpTransfer Masuk 12.578.021.000RpPenyelesaian Pembangunan KDP 152.022.750RpMutasi Kurang :Penghentian Aset dari Penggunaan 2.340.647.100RpSaldo per 31 Desember 2016 54.800.258.265RpAkumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2016 (30.982.802.240)RpNilai Buku per 31 Desember 2016 23.817.456.025Rp
Sedangkan transaksi penambahan dan pengurangan peralatan dan mesin
adalah berupa :
a. Penambahan dari pembelian 95 unit peralatan dan mesin senilai
Rp 1.470.337.125,-;
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 49
b. Transfer masuk berupa alat-alat laboratorium yang berasal dari
Pusat Standardisasi Badan Penelitian dan Pengembangan Industri
Kementerian Perindustrian berdasarkan Berita Acara Serah
Terima Nomor 1262/BPPI.1/VI/2016 Tanggal 13 Juni 2016
berupa 1 paket alat laboratorium uji SNI sebesar
Rp471.650.000,- serta hibah alat-alat laboratorium yang berasal
dari Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian
berdasarkan Berita Acara Serah Terima Nomor 03/IA.1/BAST-
INV/3/2016 tanggal 21 Maret 2016 berupa dua paket alat
laboratorim dalam rangka mendukung penerapan SNI Wajib
sebesar Rp 12.106.371.000,-.
c. Penyelesaian Pembangunan KDP merupakan transaksi
konstruksi dalam pengerjaan berupa peralatan dan mesin sebesar
3 unit / Rp 152.022.750,- ( Seratus lima puluh dua juta dua
puluh dua ribu tujuh ratus lima puluh rupiah ) yang telah
selesai, berupa alat drop test, tungku pirolisis dan alat pemotong
singkong yang dilakukan secara swakelola oleh tim perekayasa
dan peneliti Balai Besar Kimia dan Kemasan.
d. Aset BMN rusak berat sebanyak 203 unit sebesar
Rp 2.340.647.100,- sudah dihentikan dari penggunaannya. Dari
jumlah tersebut sebanyak 201 unit sebesar Rp 2.322.747.100,-
sudah diusulkan penghapusannya ke pengelola barang, dimana
proses pengajuan penghapusan tersebut sudah sampai ke tahap
lelang dengan dikeluarkannya dokumen Risalah Lelang nomor
563/2016 Tanggal 14 November 2016 dan Risalah lelang Nomor
594/2016 tanggal 28 November 2016 ( terlampir ), selanjutnya
kami masih menunggu proses penerbitan SK Penghapusan yang
dikeluarkan oleh Sekjen Kemenperin. Sisanya sebanyak 2 ( dua )
unit / Rp 17.900.000,- merupakan BMN hilang karena pencurian,
sudah kami ajukan surat laporan kehilangan BMN berdasarkan
surat nomor 425/BPPI/BBKK.1/10/2016 tanggal 28 Oktober
2016, selanjutnya kami masih menunggu proses penerbitan SK
persetujuan penghapusan BMN hilang yang dikeluarkan oleh
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 50
Sekjen Kemenperin.
e. Nilai penyusutan dan akumulasi peralatan dan mesin disajikan
dalam tabel dibawah.
Gedung dan
Bangunan
Rp20.086.436.54
8,-
C.10 Gedung dan Bangunan
Nilai gedung dan bangunan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
Rp 20.086.436.548,- dan Rp 13.965.696.848,-. Mutasi nilai Gedung dan
Bangunan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Saldo per 31 Desember 2015 13.965.696.848Rp
Mutasi Tambah :Transfer Masuk 6.080.039.700RpPengembangan nilai aset 40.700.000RpKoreksi Pencatatan Nilai / Kuantitas -RpMutasi Kurang :Koreksi Pencatatan Nilai / Kuantitas -RpSaldo per 31 Desember 2016 20.086.436.548RpAkumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2016 (3.451.218.079)RpNilai Buku per 31 Desember 2016 16.635.218.469Rp
a. Transfer masuk berupa gedung dan bangunan yang berasal
dari Balai Diklat Industri Jakarta berdasarkan Berita Acara
Serah Terima Nomor 291/SJ-IND.7.20/6/2016 Tanggal 24
Juni 2016 berupa 1 unit bangunan gedung diklat sebesar
Rp 6.080.039.700,-.
b. Pengembangan nilai aset sebesar Rp 40.700.000 merupakan
transaksi kegiatan penambahan lahan parkir untuk gedung
baru yang diterima dari Balai Diklat Industri Jakarta dengan
menggunakan mata anggaran pemeliharaan gedung kantor
yang dikapitalisasi menjadi pengembangan atas aset
bangunan/gedung tersebut.
c. Nilai akumulasi penyusutan Gedung dan Bangunan
disajikan dalam dibawah.
Jalan, Irigasi
dan Jaringan
Rp885.954.000,
-
C.11 Jalan, Irigasi dan Jaringan
Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar Rp 885.954.000,- dan Rp 885.954.000,-. Tidak
ada perubahan pada nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan di Balai Besar Kimia
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 51
dan Kemasan.
Rincian saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2016 adalah
sebagai berikut :
Saldo per 31 Desember 2015 885.954.000Rp
Mutasi Tambah :Reklasifikasi masuk -RpPengembangan nilai aset -RpSaldo per 31 Desember 2016 885.954.000RpAkumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2016 (298.416.626)RpNilai Buku per 31 Desember 2016 587.537.374Rp
Aset Tetap
Lainnya
Rp461.783.576,
-
C.12 Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat
dikelompokkan dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan,
jalan, irigasi dan jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember
2016 dan 2015 adalah Rp 461.783.576,- dan Rp 451.783.576,-.
Mutasi Aset Tetap Lainnya tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Saldo per 31 Desember 2015 451.783.576Rp
Mutasi Tambah :Pembelian 10.000.000RpSaldo per 31 Desember 2016 461.783.576RpAkumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 -RpNilai Buku per 31 Desember 2016 461.783.576Rp
Penambahan sebesar Rp 10.000.000,- merupakan pembelian atas 5 buah
buku perpustakaan.
Akumulasi
Penyusutan
Aset Tetap
Rp
(34.732.436.94
5,-),-
C.13 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 dan 2015
adalah masing-masing Rp (34.732.436.945,-),- dan Rp (30.303.266.381),
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap
yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai
sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain
untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Berikut disajikan rangkuman Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31
Desember 2016, sedangkan rincian akumulasi penyusutan aset tetap
disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 52
No Aset Tetap Nilai PerolehanAkumulasiPenyusutan
Nilai Buku
1 Peralatan dan mesin 54.800.258.265 30.982.802.240 23.817.456.0252 Gedung dan Bangunan 20.086.436.548 3.451.218.079 16.635.218.4693 Jalan, Irigasi dan Jaringan 885.954.000 298.416.626 587.537.3744 Aset Tetap Lainnya 451.783.576 0 451.783.576
Total 76.224.432.389 34.732.436.945 41.491.995.444
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Aset Tak
Berwujud
Rp 78.784.000,-
C.14. Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
Rp 78.784.000,- dan Rp 78.784.000,-.
Aset Tak Berwujud merupakan Aset yang dapat diidentifikasi dan
dimiliki, tetapi tidak mempunyain wujud fisik. Aset Tak Berwujud pada
Balai Besar Kimia dan Kemasan berupa software yang digunakan untuk
menunjang operasional kantor. Mutasi transaksi terhadap Aset Tak
Berwujud pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut :
Saldo per 31 Desember 2015 78.784.000Rp
Mutasi Tambah :Reklasifikasi Masuk 5.400.000RpMutasi Kurang :Koreksi Pencatatan Nilai / Kuantitas 5.400.000RpSaldo per 31 Desember 2016 78.784.000RpAkumulasi Amortisasi s.d 31 Desember 2016 (41.234.000)RpNilai Buku Per 31 Desember 2016 37.550.000Rp
Reklasifikasi masuk dan Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas dilakukan
untuk mengkoreksi kesalahan atas pencatatan pembelian software di
tahun 2015 sebanyak 3 unit dengan nilai total sebesar Rp 8.100.000,-
tetapi tercatat sebanyak 1 unit dengan nilai total sebesar Rp 8.100.000,-.
No Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku1 Software 47.984.000 41.234.000 6.750.000
Rincian Akumulasi Amortisasi Aset idak Berwujud
Berdasarkan updet Aplikasi SIMAK-BMN 16.1 untuk aset tidak
berwujud dilakukan penyesuaian nilai ( amortisasi ) per 1 Januari 2016
sesuai PMK nomor 251/PMK.06/2015 tentang Tata Cara Amortisasi
Barang Milik Negara berupa Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah
Pusat tanggal 29 Desember 2015 sehingga menyebabkan perbedaan saldo
awal nilai buku Aset Tak Berwujud
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 53
Aset Lain-Lain
Rp 17.900.000,-
C.15. Aset Lain-Lain
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
Rp 17.900.000,- dan Rp 0,-. Aset Lain-lain merupakan Barang Milik
Negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi
digunakan dalam operasional Balai Besar Kimia dan Kemasan.
No Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku1 Aset Tetap yang tidak digunakan 17.900.000 17.900.000 -
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain
Kewajiban
Jangka Pendek
Rp
2.075.708.282,-
C.16. Kewajiban Jangka Pendek
Nilai Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2016 dan 2015 tersaji
sebesar Rp 2.075.708.282,- dan Rp 1.394.618.410,-.
Kewajiban Jangka Pendek merupakan kelompok kewajiban yang
diharapkan segera diselesaikan dalam waktu kurang dari 12 (dua belas)
bulan setelah tanggal pelaporan.
Rincian Kewajiban Jangka Pendek pada Balai Besar Kimia dan Kemasan
per 31 Desember 2016 disajikan dalam tabel berikut ini :
No. Aset Lancar Jumlah
1 Utang kepada Pihak ketiga 550.980.998Rp2 Uang Muka dari KPPN -Rp3 Pendapatan Diterima di Muka 1.516.835.240Rp4 Utang Jangka Pendek Lainnya 7.892.044Rp
Jumlah 2.075.708.282Rp
Rincian Kewajiban Jangka Pendek
Utang kepada
Pihak Ketiga
Rp550.980.998,-
C.17. Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2016 dan 2015
masing-masing sebesar Rp 550.980.998,- dan Rp 567.251.594,-.
Utang Kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar
dan merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada pihak
ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas) bulan.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 54
Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada Balai Besar Kimia dan Kemasan
per tanggal pelaporan disajikan sebagai berikut :
No Uraian Jumlah Penjelasan
1Belanja Pegawai yangMasih Harus Dibayar
386.172.363Tunjangan Kinerja bulan Desember 2016yang dibayarkan dengan pagu TA 2017
2Belanja Barang yang MasihHarus Dibayar
61.294.112
Belanja operasional kantor dan langganandaya dan jasa yang belum dibayar, yaitulangganan koran, listrik, telepon dan sewamesin fotokopi
3Utang Kepada Pihak KetigaLainnya
103.514.523Tunjangan Kinerja bulan Desember 2016yang belum dibayarkan kepada pegawaiBBKK
Total 550.980.998
Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga
Uang Muka dari
KPPN
Rp 0,-
C.18. Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per per 31 Desember 2016 dan
31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp 0,- dan Rp 0,-
Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan
Uang Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerja
yang masih berada pada atau dikuasai oleh bendahara pengeluaran pada
tanggal pelaporan. Uang Muka dari KPPN adalah akun pasangan dari Kas
di Bendahara Pengeluaran yang ada di kelompok aset lancar.
Pendapatan
Diterima di Muka
Rp
1.516.835.240,-
C.19. Pendapatan Diterima di Muka
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2016 dan 2015
adalah masing-masing sebesar Rp1.516.835.240,- dan Rp792.971.000,-.
Pendapatan Diterima di Muka merupakan pendapatan yang sudah
diterima pembayarannya, namun barang/jasa belum diserahkan.
Keseluruhan Pendapatan Diterima di Muka tersebut bersumber dari jasa
konsultasi akuntansi yang jangka waktu kontraknya lebih dari satu tahun,
dengan rincian dapat dilihat pada Lampiran Pendapatan Diterima
Dimuka.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 55
Utang Jangka
Pendek Lainnya
Rp 7.892.044,-
C.20. Utang Jangka Pendek Lainnya
Utang Jangka Pendek Lainnya 31 Desember 2016 dan 2015 sebesar
Rp7.892.044,- dan Rp34.395.816, merupakan kewajiban pemerintah
kepada pihak ketiga yang pada tanggal pelaporan keuangan belum
diterima tagihannya, dengan rincian sebagai berikut:
Rincian Utang Jangka Pendek Lainnya
Uraian JumlahUtang Pajak Bendahara Pengeluaran yang BelumDisetor 7.892.044
Total 7.892.044
Ekuitas Dana
Lancar
Rp
96.186.991.087,-
C.21. Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp 96.186.991.087,- dan Rp 83.436.181.419,-. Ekuitas adalah merupakan
kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalarn Laporan
Perubahan Ekuitas.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 56
D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
Pendapatan
Penerimaan
Negara Bukan
Pajak
Rp6.194.940.500,
-
D.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Jumlah Pendapatan pada Balai Besar Kimia dan Kemasan untuk periode
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp6.194.940.500,- dan Rp 6.205.319.243,- dengan rincian
sebagai berikut :
Pendapatan JasaPendapatan Sewa Tanah, Gedung, Bangunan 474.300 1.260.258 -62,36%
Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan danTeknologi Sesuai dengan Tugas dan Fungsi Masing-masingKementerian Negara/Lembaga 6.194.466.200 6.204.058.985
-0,15%
6.194.940.500 6.205.319.243 -0,17%
Tabel 33Pendapatan PNBP Lainnya TA 2016 dan 2015
TH 2016 TH 2015 %NAIK
(TRN)URAIAN
Pendapatan PNBP Lainnya
Pendapatan PNBP Lainnya
Beban Pegawai
Rp
17.306.351.251,-
D.2 Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai untuk TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp 17.306.351.251,- dan Rp 17.039.244.804,-. Beban Pegawai
adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang
yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan
pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS
sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan
yang berkaitan dengan pembentukan modal.
Selisih antara LRA dan LO pada Belanja Pegawai karena adanya
Pengembalian Tunkin bulan Desember sebesar Rp 8.202.733,-,
Kekurangan Tunkin bulan Desember 2016 Rp 380.972.363,- dan
kekurangan Tunjangan Fungsional sebesar Rp 5.200.000,-.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 57
Rincian Belanja Pegawai disajikan sebagai berikut:
Akun URAIAN JENIS BEBAN TH 2016 TH 2015
511111 Beban Gaji Pokok PNS 7.446.177.520 7.193.663.840
511119 Beban Pembulatan Gaji PNS (306.336) 96.636
511121 Beban Tunjangan Suami/Istri PNS 474.914.300 489.326.048
511122 Beban Tunjangan Anak PNS 118.915.788 124.946.470
511123 Beban Tunjangan Struktural PNS 167.710.000 162.929.060
511124 Beban Tunjangan Fungsional PNS 724.027.500 680.855.000
511125 Beban Tunjangan PPh PNS 135.800.963 228.005.271
511126 Beban Tunjangan Beras PNS 323.644.980 342.760.640
511129 Beban Uang Makan PNS 928.110.000 1.023.210.000
511151 Beban Tunjangan Umum PNS 162.280.000 174.755.000
512211 Beban Uang Lembur 83.558.000 105.390.300
512411Beban Pegawai (TunjanganKhusus/Kegiatan
6.741.518.536 6.513.306.639
Jumlah 17.306.351.251 17.039.244.904
Rincian Beban Pegawai TA 2016 dan 2015
Beban
Persediaan
Rp1.180.158.423,
-
D.3 Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan pada TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp 1.180.158.423,- dan Rp 1.392.819.702,-. Beban Persediaan
merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang yang
habis pakai, termasuk barang¬-barang hasil produksi baik yang
dipasarkan maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk TA
2016 dan 2015 disajikan dibawah ini :
REALISASI TA 2016 REALISASI TA 2015
(Rp) (Rp) (Rp) %
Beban Persediaan Konsumsi (593111) 307.646.950 452.222.008 (144.575.058) 100%Beban Persediaan Bahan Baku (593131) 840.615.356 928.411.344 (87.795.988) 100%Beban Persediaan Lainnya (593149) 31.896.117 12.186.350 19.709.767 100%Jumlah Beban Persediaan 1.180.158.423 1.392.819.702 (212.661.279) 100%
Perbandingan Beban Persediaan TA 2016 dan 2015
Kenaikan / (Penurunan)Uraian
Nilai Persediaan habis pakai selama TA 2016 berdasarkan perhitungan
Aplikasi Persediaan yang menggunakan metode harga perolehan terakhir
adalah sebesar Rp 1.646.168.223,-. Pada Laporan Operasional di SAIBA
tercatat sebagai beban persediaan sebesar Rp 1.392.819.702,- yang terdiri
dari beban persediaan konsumsi sebesar Rp 452.222.008,-, beban
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 58
persediaan bahan baku sebesar Rp 928.411.344,-, dan beban persediaan
lainnya Rp 12.186. 350,-. Sedangkan sebesar Rp 253.348.521,- tercatat
sebagai beban pemeliharaan yang terdiri dari beban persediaan untuk
pemeliharaan sebesar Rp 1.585.455,- dan beban persediaan suku cadang
sebesar Rp 251.763.076,-.
Beban Barang
dan Jasa
3.386.729.71,-
D.4 Beban Barang dan Jasa
Jumlah Beban Jasa TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp 3.386.729.717,- dan Rp 3.976.267.768,-. Beban Jasa adalah konsumsi
atas jasa-Jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas. Rincian
Beban Jasa dapat di rinci sebagai berikut:
REALISASI TA 2016 REALISASI TA 2015(Rp) (Rp) (Rp) %
Beban Keperluan Kantor 739.738.813 610.905.411 128.833.402 100%Beban Penambah Daya TahanTubuh
115.161.635 118.108.804 (2.947.169) 100%
Beban Pengiriman Surat Dinas PosPusat
2.689.500 684.000 2.005.500 100%
Beban Honor Operasional Satker 210.360.000 199.220.000 11.140.000 100%Beban Bahan 308.216.125 187.577.905 120.638.220 100%Beban Honor Output Kegiatan 656.805.000 1.614.179.195 (957.374.195) 100%Beban Barang Non OperasionalLainnya
95.665.400 - 95.665.400 100%
Beban Langganan Listrik 583.206.384 691.150.153 (107.943.769) 100%Beban Langganan Telepon 17.105.967 25.123.251 (8.017.284) 100%Beban Langganan Daya dan JasaLainnya
103.675.213 85.928.600 17.746.613 100%
Beban Sewa 11.054.685 14.769.887 (3.715.202) 100%Beban Jasa Profesi 90.100.000 57.875.000 32.225.000 100%Beban Jasa Lainnya 452.950.995 370.745.562 82.205.433 100%Jumlah Beban Jasa 3.386.729.717 3.976.267.768 (589.538.051) 100%
Perbandingan Beban Barang dan Jasa TA 2015 dan 2014
UraianKenaikan / (Penurunan)
Beban
Pemeliharaan
Rp1.277.266.677,
-
D.5 Beban Pemeliharaan
Beban Pemeliharaan TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp 1.277.266.677,- dan Rp 968.819.281,-. Beban Pemeliharaan
merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap
atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 59
Rincian beban pemeliharan untuk TA 2016 dan 2015 disajikan sebagai
berikut :
REALISASI REALISASITA 2016 TA 2015
(Rp) (Rp) (Rp) %Beban Pemeliharaan Gedung danBangunan 739.187.266 370.860.838 368.326.428 99,32%Beban Pemeliharaan Gedung danBangunan Lainnya (40.700.000) - (40.700.000) 0,00%Beban Pemeliharaan Peralatan danMesin 380.305.143 347.359.922 32.945.221 9,48%Beban Persediaan Bahan untukPemeliharaan 6.653.350 1.585.445 5.067.905 319,65%Beban Persediaan Suku Cadang 191.820.918 251.763.076 (59.942.158) -23,81%Jumlah Beban Pemeliharaan 1.277.266.677 971.569.281 305.697.396 31,46%
Perbandingan Beban Pemeliharaan TA 2016 dan 2015
UraianKenaikan / (Penurunan)
Beban
Perjalanan Dinas
Rp1.773.897.538,
-
D.6 Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp 1.773.897.538,- dan Rp 857.000.369,-. Beban tersebut adalah
merupakan beban yang terjadi untuk perialanan dinas dalam rangka
pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban Perjalanan Dinas
untuk TA 2016 dan 2015 disajikan sebagai berikut :
REALISASITA 2016
REALISASITA 2015
(Rp) (Rp) (Rp) %Beban Perjalanan Biasa 1.066.995.084 540.582.369 526.412.715 100%Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 186.827.500 178.788.000 8.039.500 100%Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting dalamKota 18.140.000 38.230.000 (20.090.000) 100%Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting LuarKota 202.423.066 16.300.000 186.123.066 100%Beban Perjalanan Biasa - Luar Negeri 299.511.888 83.100.000 216.411.888 100%Jumlah Beban Perjalanan Dinas 1.773.897.538 857.000.369 916.897.169 100%
Perbandingan Beban Perjalanan Dinas TA 2016 dan 2015
UraianKenaikan / (Penurunan)
Beban
Penyusutan dan
Amortisasi
Rp5.872.394.963,
-
D.7 Beban Penyusutan dan Amortisasi.
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk TA 2016 dan 2015
adalah masing-masing sebesar Rp 5.872.394.963,- dan
Rp 4.316.383.744,-. Beban Penyusutan adalah merupakan beban untuk
mencatat alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 60
disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang
bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat
alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud. Rincian
Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk TA 2016 dan 2015 tersaji pada
tabel dibawah ini :
URAIAN BEBAN PENYUSUTAN DANAMORTISASI
TH 2016 TH 2015NAIK
(TURUN) %
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 5.182.293.330 3.692.378.278 40,35%Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 648.293.407 588.035.960 10,25%Beban Penyusutan Irigasi 219.153 218.454 0,32%Beban Penyusutan Jaringan 37.101.573 35.751.052 3,78%
Jumlah Penyusutan 5.867.907.463 4.316.383.744 35,94%
Beban Amortisasi Software 4.487.500 - 0,00%Jumlah Amortisasi 4.487.500 - 0,00%
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi 5.872.394.963 4.316.383.744 36,05%
Perbandingan Beban Penyusutan dan Amortisasi TA 2016 dan 2015
Nilai akumulasi penyusutan dan amortisasi dan pada Laporan Barang
Kuasa Pengguna TA 2016 per 31 Desember 2016 per akun neraca sebesar
Rp 34.791.570.945,-. Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebesar
Rp 30.303.266.381,-, mutasi tambah sebesar Rp 4.488.304.564,-. Pada
laporan operasional ( LO ) beban penyusutan dan amortisasi sebesar Rp
5.872.394.963,-. Terdapat selisih sebesar Rp 1.384.090.399,-. Selisih
tersebut dikarenakan adanya akumulasi penyusutan atas pencatatan
transaksi-transaksi sbb :
NO BULAN JENIS TRANSAKSI KODE TRANSAKSI JUMLAH DEBIT/KREDIT1 Januari Amortisas i software pertama ka l i S01 36.746.500 K2 Apri l Transfer Masuk 102 747.280.392 K3 Juni Transfer Masuk 102 29.236.880 K4 Jul i Transfer Masuk 102 120.658.905 K5 Jul i Penghentian Aset dari Penggunaan 401 (2.285.833.786) D6 Desember Normal isas i BMN aset tetap 209 (32.179.290) D
(1.384.090.399)Jumlah
Beban Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih
Rp121.500,-
D.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Jumlah Beban Penyisihan Piutang tak Tertagih untuk TA 2016 dan 2015
adalah masing-masing sebesar Rp 121.500,- dan Rp 114.250,-. Beban
Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban estimasi
ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode. Rincian Beban Penyisihan
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 61
Piutang Tak Tertagih untuk TA 2016 dan 2015 tersaji pada tabel dibawah
ini :
REALISASITA 2016
REALISASITA 2015
(Rp) (Rp) (Rp) %Beban Penyisihan Piutang tak Tertagih JangkaPanjang
- - - 0%
Beban Penyisihan Piutang tak Tertagih JangkaPendek
121.500 114.250 7.250 6,35%
Jumlah Beban Penyisihan Piutang tak Tertagih 121.500 114.250 7.250 6,35%
Perbandingan Beban Penyisihan Piutang tak Tertagih TA 2015 dan 2014
UraianKenaikan / (Penurunan)
Kegiatan Non
Operasional
Rp93.668.926,-
D.9 Kegiatan Non Operasional
Rincian Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2016 dan
2015 adalah sebagai berikut :
URAIAN TH 2016 TH 2015NAIK
(TURUN)%
Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya 121.897.530 32.300.000 277,4%
Beban Kerugian Pelepasan Aset (36.913.315) (3.588.748) 928,6%
Jumlah Surplus/(Defisit) Pelepasan Aset Non Lancar 84.984.215 28.711.252 196,0%
0,0%
Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan 12.653.130 - 0,0%
Beban Penyesuaian Nilai Persediaan (3.968.417) - 0,0%
Jumlah Surplus/(Defisit) dari kegiatan NonOperasional Lainnya
8.684.713 - 0,0%
Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional 93.668.928 28.711.252 226,2%
Perbandingan Rincian Kegiatan Non Operasional TA 2016 dan 2015
*) Pendapatan/Beban Penyesuaian Nilai Persediaan timbul karena
kebijakan penilaian persediaan menggunakan metode Harga Perolehan
Terakhir. Akun ini tidak akan muncul ketika penilaian persediaan
menggunakan metode First In First Out (FIFO) mulai tahun 2017.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 62
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN
EKUITAS
Ekuitas Awal Rp
83.436.178.419,-
E.1 Ekuitas Awal
Nilai ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp 83.436.178.419,- dan Rp 83.368.846.122,-.
Surplus (Defisit)
LO Rp
(24.508.310.641),
-
E.2 Surplus (Defisit) LO
Jumlah Surplus (Defisit) LO untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2016 dan 2015 adalah defisit sebesar Rp (24.508.310.641),-
dan Rp (22.319.369.423),-. Surplus (Defisit) LO merupakan penjumlahan
selisih lebih antara surplus/defisit kegiatan operasional, kegiatan non
operasional, dan kejadian luar biasa.
Dampak
Kumulatif
Perubahan
Kebijakan
Akuntansi/Kesala
han Mendasar
E.3.1 Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan
Akuntansi/Kesalahan Mendasar
Transaksi Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi/Kesalahan
Mendasar untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 sebesar
Rp0,-.
Penyesuaian
Nilai Aset
E.3.2 Penyesuaian Nilai Aset
Nilai Penyesuaian Nilai Aset untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp0,- dan Rp 36.117.388,-.
Penyesuaian Nilai Aset merupakan hasil penyesuaian nilai persediaan
akibat penerapan kebijakan harga perolehan terakhir.
Koreksi Aset
Tetap Non
Revaluasi
Rp4.567.209,-
E.3.3 Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp 4.567.209,- dan
Rp52.737.500,-. Koreksi ini berasal dari transaksi koreksi nilai aset tetap
dan aset lainnya yang bukan karena revaluasi nilai.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 63
Tambah Kurang
Peralatan dan Mesin - - -
Gedung dan Bangunan - - -
Aset Tetap Lainnya 32.179.291 (36.746.500) (4.567.209)
Aset Tak Berwujud - - -
Jumlah 32.179.291 (36.746.500) (4.567.209)
TotalJenis Aset Tetap KoreksiKoreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Transaksi Antar
Entitas
Rp37.263.690.51
8,-
E.4 Transaksi Antar Entitas
Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31 Desember
2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 37.263.690.518,- dan
Rp 22.403.321.832,-. Transaksi antar Entitas adalah transaksi yang
melibatkan dua atau lebih entitas yang berbeda baik internal KL, antar
KL, antar BUN maupun KL dengan BUN. Rincian Transaksi Antar
Entitas terdiri dari:
Ditagihkan ke Entitas Lain 26.478.864.676Diterima dari Entitas Lain (6.976.058.681)Transfer Keluar -Transfer Masuk 17.760.884.523Pengesahan Hibah Langsung -Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung
Jumlah 37.263.690.518
NilaiTransaksi Antar Entitas
Rincian Ekuitas
Diterima dari
Entitas Lain
(DDEL) Rp
(6.976.058.681),-
Ditagihkan ke
Entitas Lain
(DKEL) Rp
26.478.864.676,-
E.4.1 Diterima dari Entitas Lain (DDEL)/Ditagihkan ke Entitas Lain
(DKEL)
Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain merupakan
transaksi antar entitas atas pendapatan dan belanja pada KL yang
melibatkan kas negara (BUN). Pada periode hingga 31 Desember 2016,
DDEL sebesar Rp (6.976.058.681),- sedangkan DKEL sebesar
Rp26.478.864.676,-.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 64
Transfer Masuk
Rp
17.760.884.523,-
Transfer Keluar
Rp 0,-
E.4.2 Transfer Masuk/Transfer Keluar
Transfer Masuk/Transfer Keluar merupakan perpindahan aset/kewajiban
dari satu entitas ke entitas lain pada internal KL, antar KL dan antara KL
dengan BA-BUN.
Transfer Masuk sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp 17.760.884.523,- terdiri dari:
1 Peralatan dan Mesin PUSTAND BPPI 471.650.0002 Peralatan dan Mesin DIRJEN AGRO 12.106.371.0003 Gedung dan Bangunan BDI JAKARTA 6.080.039.700
4 Akumulasi Penyusutan Peralatandan Mesin (776.517.272)
5 Akumulasi Penyusutan Gedungdan Bangunan (120.658.905)
Jumlah 17.760.884.523
NilaiJenisNo Entitas Asal
Sedangkan Transfer Keluar sampai dengan tanggal 31 Desember 2016
sebesar Rp 0,-:
1 Peralatan dan Mesin - -2 Aset Tetap Lainnya - -3 Persediaan - -
Jumlah -
NilaiJenisNo Entitas Tujuan
Ekuitas Akhir Rp
96.186.991.087,-
E.5 Ekuitas Akhir
Nilai ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp 96.186.991.087,- dan Rp 83.436.178.419,-.
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 65
F. PENGUNGKAPAN – PENGUNGKAPAN LAINNYA
F.1 KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL
NERACA
Tidak ada kejadian penting yang dialami oleh Balai Besar Kimia dan
Kemasan setelah tanggal neraca.
F.2 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
F.2.1. SK Pengelola DIPA
Berdasarkan Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Balai Besar Kimia
dan Kemasan No. 13/BPPI/BBKK/KPA/4/2016 tanggal 29 April 2016,
Pengelola DIPA di Balai Besar Kimia dan Kemasan terdiri dari:
Kuasa Pengguna Anggaran : Ir. Roy Sianipar, MM.
Pejabat Pembuat Komitmen : 1. Ir. Sri Pudji Rahayu, M.Si
2. Ir. Wiwik Pudjiastuti, M.Si
Pejabat Penandatangan SPM : Ratna Kusuma Dewi, SE
Bendahara Pengeluaran : Ramona Finandita, SE
Bendahara Penerimaan : Wahyu Widyastuti, SE.
F.2.2 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang digunakan oleh Balai Besar
Kimia dan Kemasan sebagai acuan pengelolaan anggaran merupakan
DIPA Petikan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI)
Tahun Anggaran 2016 dengan Nomor : DIPA-019.07.2.412528/2016
tanggal 7 Desember 2015.
Selama tahun anggaran 2016, Balai Besar Kimia dan Kemasan
melakukan empat kali revisi DIPA. Revisi DIPA tersebut yaitu :
NO
DIPA REVISI TANGGAL KETERANGAN
1. DIPA-
019.07.2.412528/2016
Revisi ke 01
28 Februari
2016
Pergeseran anggaran
belanja modal dari
output 995 ke output
Laporan Keuangan TA 2016 (Audited) Balai Besar Kimia dan Kemasan
Catatan Atas Laporan Keuangan 66
997, pagu
Rp 26.668.870.000
2. DIPA-
019.07.2.412528/2016
Revisi ke 02
20 April 2016 self blocking, pagu
Rp 26.411.624.000
3 DIPA-
019.07.2.412528/2016
Revisi ke 03
25 Agustus
2016
penambahan volume
belanja modal, pagu
Rp 26.411.624.000
4 DIPA-
019.07.2.412528/2016
Revisi ke 04
23 September
2016
kekurangan gaji dan
tunjangan, pagu
Rp 26.744.861.000.
F.2.3 Hibah Luar Negeri
Balai Besar Kimia dan Kemasan tidak ada Hibah.
F.2.4 Temuan dan Tindak Lanjut Atas Temuan BPK
Adanya koreksi Laporan Keuangan Audited atas hasil pemeriksaan BPK
yaitu pada Pendapatan diterima dimuka sebesar Rp. 877.484.000,- dan
Pendapatan yang masih harus diterima sebesar Rp 56.940.000,-.
Top Related