LAPORAN HASIL TUTORIAL 1BLOK 1
TENTANG KETERAMPILAN BELAJAR
KELOMPOK 7
1. Christine Nathalia G1A1110132. Agnesia F. Panggabean G1A1110143. Ahmad Rezki Chairamsyah G1A1110294. Maya Indri Laraswati G1A1110305. Nindi Adesmnita G1A1110456. Dwi Patimahhyen G1A1110467. Zuharmita G1A1110618. Windy Claudia Aresta G1A1110629. Evie Marsela as G1A11107710.Virolin Las Vina G1A111078
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS JAMBI
2011
SKENARIO 1
Tutor : dr. Nindya Aryanti, M. MedKetua : Ahmad RezkiSekretaris 1 : Maya Indri LaraswatiSekretaris 2 : Christine Nathalia
Reno adalah mahasiswa baru kedokteran yang belum terbiasa dengan kegiatan pembelajaran PBL. Ia merasa kesulitan dalam membaca dan memahami literatur yang sangat tebal dan banyak jumlahnya. Ia juga belum menemukan gaya belajar dan strategi belajar yang sesuai dan tidak memiliki time management yang baik. Pada ujian blok 1, komponen nilai ujiannya kurang memuaskan. Apa yang terjadi dengan Reno?
A. Klarifikasi Istilah Literatur : Sumber bahan belajar berupa buku, internet, perpustakaan, dan lain-
lain. PBL : (Problem-Based Learning) Pembelajaran berbasis masalah dimana
mahasiswa diberikan skenario dan didiskusikan dalam suatu kelompok kecil serta di fasilitasi oleh seorang tutor.
Time management : suatu cara yang digunakan dalam mengatur waktu, sehingga tercipta sistem yang efektif, efisien, dan produktif.
Komponen nilai : Segala sesuatu yang mencakup segala aspek penilaian, baik itu nilai praktek, teori, maupun sikap mahasiswa (kognitif, afektif, dan psikomotor).
Gaya Belajar : Kencenderungan seseorang dalam mengumpulkan, mengolah, dan mengatur informasi.
Strategi belajar : Langkah cerdas dalam pencapaian tujuan belajar yang sesuai. Ujian blok : Ujian yg diadakan pada akhir blok. Mahasiswa : Orang yang menuntut ilmu di perguruan tinggi.
B. Identifikasi Masalaha. Reno mahasiswa baru kedokteran yang belum terbiasa menggunakan sistem PBL.b. Reno merasa kesulitan dalam membaca dan memahami literatur yang sangat tebal dan
banyak jumlahnya.c. Reno belum menemukan strategi dan gaya belajar yang sesuai.d. Reno tidak memiliki time management yang baik.e. Komponen nilai ujian Reno tidak memuaskan.
C. Analisis Masalah
a. Reno mahasiswa baru kedokteran yang belum terbiasa menggunakan sistem PBL.- Apa definisi dari Problem-Based Learning (PBL)?
Jawab : Proses pembelajaran berbasis masalah dimana mahasiswa dihadapkan pada masalah dalam bentuk skenario dan didiskusikan dalam suatu kelompok dengan seorang fasilitator seorang tutor.
- Apakah tujuan dari Problem-Based Learning (PBL)?Jawab :
Mengembangkan kemampuan dasar yang mudah diingat Mengembangkan keterampilan belajar mahasiswa Mampu mengungkapakn alasan-alasan secara klinis dan pemecahan masalah Mengembangangkan jiwa professionalisme Mengembangkan kemampuan non kognitif : empati, kepribadian, komunikasi Mahasiswa terbiasa dengan masalah yang sebenarnya dari definisi Pbl Mhssw lbih aktf dlm mgmbgkan komunikasi efektif
- Bagaimana proses dan cara pembelajaran PBL?Jawab :1. Mahasiswa menyelesaikan masalah dengan 7 jumps tutorial,
Klarifikasi istilah, Identifikasi masalah, Analisis masalah,
Menarik hipotesis dari diskusi, Merumuskan learning issue, Belajar mandiri, Sintesis.
- Apa saja keunggulan dan kelemahan sistem PBL?Jawab :1. Keunggulan PBL
Melatih mahasiswa berpikir kritis, Melatih mahasiswa menghadapi keadaan yang sebenarnya, Mengembangkan keahlian siswa dalam memecahkan masalah,
2. Kelemahan PBL Kesulitan dalam mengatur waktu dalam belajar mandiri Kesulitan mencari referensi belajar/ literature. Kesulitan komunikasi dan bekerja sama dalam kelompok tutorial. Minimalnya panduan dan bimbingan oleh dosen.
- Apa saja prinsip pada sistem PBL?Jawab :1. Pembelajaran konstruktif (mahasiswa membangun pengetahuannya sendiri)2. Pembelajaran keinginan diri sendiri (melakukan perencanaan, monitoring,
dan evaluasi)3. Pembelajaran kolaborasi (dapat bekerjasama)4. Pembelaran kontekstual (mahasiswa dipaparkan pada konteks dimana
pengetahuan itu diperlukan, misalnya ketika menghadapi skenario)
b. Reno merasa kesulitan dalam membaca dan memahami literatur yang sangat tebal dan banyak jumlahnya.- Apa saja hal-hal yang membuat seseorang kesulitan dalam membaca dan memahami
literatur?Jawab :
a) Beberapa mahasiswa belum terbiasa di beri literatur yg banyak, padahal ada buku lain yg lebih ringkas.
b) Gaya belajar yang belum diketahui oleh mahasiswa sehingga terkadang memunculkan kebingungan.
c) Mahasiswa tersebut sudah menilai terlebih dahulu bahwa buku yg akan dibacanya pasti membosankan.
d) Mahasiswa tidak mengerti cara membaca efektif (effective reading).e) Mahasiswa tidak mengerti dengan istilah buku yang dibacanya.
- Bagaimana cara mengatasi kesulitan dalam membaca dan memahami literatur?Jawab :
a) Membuat literatur tampak menarik.b) Mengerti gaya belajar baik.c) Memilih literatur yg mudah di pahami.
- Darimana sajakah literatur dapat diperoleh dan apa saja macam-macamnya?Jawab :
a) Media elektronik, contoh: e-book, e-jurnal, e-library, video, dan lain-lain.b) Media massa, contoh: koran, majalah, text book, diktat, jurnal, dan lian-lain.
- Bagaimana cara membaca yang efektif?Jawab :1. Cara membaca efektif
Melakukan scanning (menelusuri sampul buku, judul, pembukaan/bagian awal, daftar isi, dan indeks)
Menandai informasi yang penting atau apa saja yang ingin kita ingat menggunakan stabilo atau pena berwarna.
Pahami jalan pikiran penulis. Hindari baca kata-perkata dan kalimat-perkalimat Buat ringkasan dari hasil membaca.
- Bagaimana cara mencari literatur dari berbagai macam media?Jawab :
1. Perpustakaan : Mencari referensi buku terlebih dahulu melalui internet atau referensi, bertanya kepada petugas, mengetahui pokok masalah yang akan dicari, mencari judul buku yg membahas/relevan pokok masalah, mencari dipembagian rak. Mencari terlebih dahulu di internet buku yg jd referensi
2. Internet : Mencari pada search engine, mencari yg mendekati pd pokok permasalah yg di cari, dan memilih literatur yang valid.
3. Referensi
- Bagaimana menentukan sebuah data layak untuk dijadikan referensi?Jawab : Jika kita mengambil data dari website, kita harus pastikan alamat website
tersebut resmi atau tidak. Kemudian, apakah kita bisa memasukkan/merubah informasi kedalam websitenya atau tidak.
- Apakah suatu blog dapat menjadi referensi? Jelaskan alasannya! Jawab : Tidak bisa, karena blog merupakan tempat menyalurkan opini. Informasi
apa saja bisa dimasukkan kedalamnya, sehingga tidak valid untuk dijadikan literatur, hanya bisa dijadikan bahan perbandingan.
c. Reno belum menemukan strategi dan gaya belajar yang sesuai.- Apa sajakah strategi belajar yang dapat diterapkan dalam pembelajaran PBL?
Jawab :1. Mengingat nama atau fakta secara berurutan.2. Mencatat atau menggarisbawahi materi yang dibahas.3. Membentuk gambaran mental atau kalimat yang menunjukkan hubungan.4. Mengembangkan diagram atau tabel yang menunjukkan hubungan.5. Membuat self- questioning untuk mengecek pemahaman materi yang dipelajari.6. Belajar di tempat yang sepi untuk menghindari gangguan.
- Apa sajakah tipe gaya belajar? Jawab :
Tipe gaya belajar merupakan kombinasi dari a) Modalitas
1) Visual cenderung melalui pengelihatan2) Auditorial cenderung belajar melalui pendengaran3) Kinestetik cenderung melakukan sesuatu, menyentuh, dan merasakan
dalam belajar
b) Dominasi otak1) Sekuensia konkret,2) Sekuensial abstrak,3) Acak konkret, dan4) Acak abstrak.
- Apakah perbedaan antara strategi belajar dan gaya belajar?Jawab : Gaya Belajar : Kecenderungan seseorang dalam mengumpulkan, mengolah,
dan mengatur informasi. Strategi belajar : Langkah cerdas yang digunakan dalam menerapkan gaya
belajar untuk pencapaian tujuan belajar sehingga belajar menjadi efektif.
- Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi gaya belajar seseorang? Jawab :
a) Internal : Kebiasaan sendiri dalam belajar. Misalnya: belajar sambil melakukan aktivitas tertentu
b) Eksternal : Dari keluarga lingkungan yang kondusif maupun tidak.
- Hal-hal apa saja yang dapat mendukung pembelajaran seseorang?
a) Eksternal : Fasilitas yg dimiliki. Con: laptopb) Internal : Berasal dari sendiri (motivasi belajar), meskipun individu
memiliki kondisi yg tdk kondusif
d. Reno tidak memiliki time management yang baik.- Bagaimana cara melakukan time management yang baik pada seorang mahasiswa?
Menurut Opini :1) Tahu membagi waktu2) Mengidentifikasi waktu yg optimal3) Pembagian waktu untuk kebutuhan keluarga, pribadi, atau4) Komiten pada jadwal5) Membuat jadwal harian, mingguan, bahkan bulanan.6) Membuat skala prioritas (memprioritaskan hal-hal yang penting)7) Menjadikan waktu belajar di kampus menjadi waktu yang terbaik untuk
belajar8) Konsentrasi dan fokus
- Apa saja hambatan untuk mencapai time management yang baik?1) Beberapa jadwal tidak bisa diikuti karena diluar dugaan. Contoh : keadaan
fisik.2) Mengundur waktu mengerjakan tugas.3) Rasa malas yang timbul dalam membuat jadwal.4) Ada rasa malas dari individu tersebut5) Tidak memahami penerapan time management yg baik.
- Apa definisi dari time management?Penyusunan rencana dari awal sampai akhir dg baik
e. Komponen nilai ujian Reno tidak memuaskan.- Apa yang harus dilakukan seseorang agar nilai ujiannya memuaskan?
1) Mempersiapkan diri dengan baik (memahami materi ujian, kesehatan).2) Eksternal : bahan-bahan yang harus kita pelajari, buku-buku dan referensi.3) SKS (sistem kebut semalam): belum tentu bisa dapat dipahami, tapi ada
orang-orang tertentu yang mempunyai gaya belajar seperti itu.
- Bagaimana persiapan mahasiswa dlm menghadapi ujian?1) Mengulang pelajaran, 2) Belajar sedikit demi sedikit tetapi konstan,3) Banyak latihan soal, 4) Menjaga kesehatan.
D. Hipotesis Sementara
Belajar yang Efektif
Tujuan
PBL
Keunggulan dan Kelemahan
Prinsip Pembelajaran
Definisi Gaya Belajar
Definisi
Gaya belajar yang cocok
Strategi Belajar
Faktor Pendukung
Faktor Pengaruh
Definisi
Macam Strategi
Menyusun Literatur
Membaca Literatur
Cara membaca efektif
Mencari Literatur
Macam Literatur
Validitas Literatur
Sumber LiteraturContoh: Perpustakaan, Internet
Persiapan Ujian Faktor Pendukung
Faktor Penghambat
Metode Persiapan
Time Management
Definisi
Cara Jadwal
Hari
Bulan
Minggu
Hambatan
E. Learning Issue
Topik What I Know What I Have to Prove What I Don’t Know
How I Will Learn
PBL Definisi - Tujuan- Prinsip- Kelemahan
Proses dan Cara Text book, internet
Pemahaman Literatur
Alasan kesulitan memahami literatur
- Cara mencari literatur- Data valid
Membaca efektif e-book
Gaya belajar - Macam strategi belajar- Faktor pangaruh- Tipe gaya belajar- Perbedaan strategi belajar
dg gaya belajar- Faktor pendukung
e-book, bahan dosen
Time management
Hambatan - Definisi- Cara penyusunan
Internet
F. Sintesisa. Problem-Based Learning (PBL)
Definisi Problem-Based Learning adalah proses pembelajaran berbasis masalah dimana mahasiswa dihadapkan pada masalah dalam bentuk skenario dan didiskusikan dalam suatu kelompok dengan seorang fasilitator seorang tutor.
Tujuan pembelajaran berbasis masalah ini antara lain,1. Mengembangkan kemampuan untuk mengidentifikasi permasalahan,2. Mengembangkan pemahaman mengenai keterkaitan antara ilmu alam dasar,
biomedik, dan humaniora.3. Mengembangkan dasar ilmiah keilmuan, mencakup aspek fisik, emosi, dan
sosial.4. Mengembangkan kemampuan pertimbangan klinis yang efektif dan kritis
seperti menganalisis masalah dan mengambil keputusan.5. Menstimulus mahasiswa agar menguasai keterampilan dalam belajar mandiri.6. Memfasilitasi mahasiswa agar mahasiswa aktif dalam kelompok.7. Memfasilitasi mahasiswa agar mampu mengidentifikasi, mengembangkan, dan
mempertahankan sikap dan perilaku dalam kedokteran.
Problem-Based Learning oleh Schimdt dijalankan dengan proses yang disebut dengan 7 Jumps Problem-Based Learning. Tetapi sebelum masuk kepada 7 langkah dalam tutorial, sebuah kelompok harus terlebih dahulu dibentuk dan diberikan suatu masalah dalam bentuk skenario. Kemudian setelah itu barulah 7 langkah dalam tutorial dilaksanakan. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut,
1. Klarifikasi istilah Mahasiswa mengemukakan istilah dalam skenario yang belum dipahami, yang didiskusikan untuk memperoleh pemahaman yang sama pada istilah tersebut.
2. Identifikasi permasalahan Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada dalam skenario untuk dibahas pada langkah selanjutnya.
3. Analisis masalah Mahasiswa mengembangkan pertanyaan sebanyak mungkin berdasarkan pokok permasalahan yang telah diidentifikasi pada tahap kedua.Setelah itu, pertanyaan yang ada dijawab dengan prior knowledge (pengetahuan awal) untuk memecahkan permasalahan. Tetapi uraian yang ada belum sempurna.
4. Membuat kesimpulan sementara (hipotesis) Merumuskan kesimpulan sementara dari diskusi tahap 1. Sebaiknya kesimpulan dibuat dalam bentuk kerangka konsep berdasarkan hubungan sebab-akibat atau patofisiologis (mind mapping).
5. Merumuskan keterbatasan pengetahuan dan Learning Issue Mahasiswa mengidentifikasi pokok bahasan yang sudah terjawab serta yang belum jelas atau belum lengkap untuk dicatat sebagai isu-isu pembelajaran.
6. Belajar mandiri mahasiswa secara mandiri mengumpulkan informasi yang relevan dengan learning issue yang telah dirumuskan.Diawali dengan menyusun, merangkum, dan menuliskan kembali informasi dan konsep-konsep yang telah didapat dan disempurnakan dengan informasi baru hasil penelusuran sumber pelajaran.
7. Mensintesis dan merangkum hasil belajar Masing-masing mahasiswa memaparkan hasil dair proses belajar mandiri, mengoreksi konsep-konsep yang salah dan meninjau ulang learning issue yang telah dirumuskan dan diuraikan dalam tutorial tahap pertama.
Setelah 7 tahap dalam tutorial sudah diterapkan, setiap kelompok harus memaparkan hasil tutorial dalm sebuah diskusi, yang disebut diskusi pleno.
Dari pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah tentu saja terdapat keunggulan dan kelemahannya, yaitu
1. Keunggulan PBL (Universitas Pendidikan Indonesia, [http://repository.upi.edu/operator/upload/s_bio_0702584_chapter2.pdf], diunduh tanggal 6 Oktober 2011)
Melatih mahasiswa berpikir kritis, Melatih mahasiswa belajar mandiri, Melatih mahasiswa berkomunikasi efektif, Melatih mahasiswa bekerja sama dengan tim, Melatih mahasiswa menghadapi keadaan yang sebenarnya, Mengembangkan keahlian siswa dalam memecahkan masalah, Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam manajemen waktu, lebih fokus,
mengumpulkan data, menyiapkan laporan, mempersiapkan laporan, dan mengevaluasi hasil belajar.
2. Kelemahan PBL (Aryanti, 2011:19) Ada beberapa mahasiswa kurang percaya diri karena menemukan mahasiswa
lain di kelompok tutorial tampil lebih aktif berkontribusi dalam diskusi. Mahasiswa terbiasa belajar secara individual dan memandang mahasiswa lain
dalam kelompok sebagai saingan. PBL dirasakan sebagai tekanan oleh mahasiswa, karena mahasiswa merasa
adanya ketidakjelasan mengenai keluasan dan kedalaman materi yang dipelajari.
Kesulitan dalam mengatur waktu dalam belajar mandiri Kesulitan mencari referensi belajar/ literatur. Kesulitan komunikasi dan bekerja sama dalam kelompok tutorial. Minimalnya panduan dan bimbingan oleh dosen.
Menurut Dolmans et al., (2005) ada empat prinsip penting dalam sistem pembelajaran berbasis masalah.
Prinsip pertama, pembelajaran adalah suatu proses konstruktif. Prinsip ini menekankan bahwa pembelajaran adalah suatu proses dimana mahasiswa secara aktif membangun pengetahuan mereka sendiri. Di sini mahasiswa diharapkan untuk dapat belajar secara aktif dan ‘mendalam’ (deep learning).
Prinsip kedua, pembelajaran adalah suatu proses yang dimotori oleh keinginan dari dalam diri sendiri (learning should be a self-directed process). Mahasiswa memiliki peranan aktif dalam perencanaan, monitoring, dan evaluasi proses pembelajarannya sendiri. Mahasiswa diharapkan menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat (life-long learner), dapat merencanakan, memonitoring, dan mengevaluasi proses belajarnya
Prinsip ketiga, pembelajaran adalah suatu proses kolaborasi. Kolaborasi adalah suatu struktur sosial dimana dua atau lebih orang berinteraksi satu dengan yang lainnya, dan pada suatu kondisi tertentu, interaksi ini mampu memberikan hasil yang positif.
Prinsip keempat, pembelajaran adalah suatu proses kontekstual. Proses pembelajaran akan lebih terfasilitasi jika mahasiswa dipaparkan pada konteks dimana pengetahuan itu diperlukan.
b. Pemahaman LiteraturLiteratur merupakan sumber bahan pembelajaran yang menjadi acuan dalam
referensi. Literatur bisa kita dapatkan dengan mudah dari berbagai media yang ada, yaitua) Media elektronik, contoh: e-book, e-jurnal, e-library, video, dan lain-lain.b) Media massa, contoh: koran, majalah, text book, diktat, jurnal, dan lian-lain.
Cara-cara mencari literatur dari berbagai media yaitu:1. Perpustakaan : Mencari referensi buku terlebih dahulu melalui internet atau
referensi, bertanya kepada petugas, mengetahui pokok masalah yang akan dicari, mencari judul buku yg membahas/relevan pokok masalah, mencari dipembagian rak. Mencari terlebih dahulu di internet buku yg jd referensi
2. Internet : Mencari pada search engine, mencari yg mendekati pd pokok permasalah yg di cari, dan memilih literatur yang valid.
3. Referensi
Kesulitan-kesulitan dalam memahami literatur, disebabkan oleh:a) Beberapa mahasiswa belum terbiasa di beri literatur yg banyak, padahal ada
buku lain yg lebih ringkas.b) Gaya belajar yang belum diketahui oleh mahasiswa sehingga terkadang
memunculkan kebingungan.
c) Mahasiswa tersebut sudah menilai terlebih dahulu bahwa buku yg akan dibacanya pasti membosankan.
d) Mahasiswa tidak mengerti cara membaca efektif (effective reading).e) Mahasiswa tidak mengerti dengan istilah buku yang dibacanya.
Cara mengatasi kesulitan dalam memahami sebuah literatura) Membuat literatur kelihatan menarik.b) Mengerti gaya belajar baik.c) Memilih literatur yg mudah di pahami.
Cara membaca efektif untuk memahami literatur dalam bentuk banyak, yaitu adalah sebagai berikut,
1. Buat nyaman perasaanmu dalam membaca, karena perasaan akan mempengaruhimu terhadap yang akan kamu tangkap selama membaca.
2. Mengembangkan “3R”3R terdiri atas:
a. Read to REVEAL Untuk mengungkapak pengetahuan dan data-data baru dari kuliah
dan tutorial dalam persiapan untuk ujian.b. Read to REVIEW
Menguatkan pemahaman setelah kuliah dengan cara mengulang kembali apa yang dipelajari
c. Read to REMIND Mengingat kembali apa yang telah dibaca.
3. Jadilah pembaca yang selektif. Janganlah sampai kita membaca buku dari judul ke judul. Pilihlah buku yang relevan untuk dijadikan literatur.
4. Jadilah pembaca yang pintar. Dengan melihat atau membaca kesimpulan dan mencari ide pokok dalam suatu paragraf.
5. Jadilah pembaca yang fokus dan cepat.a. Jangan membaca dengan bersuara atau menggumam,b. Tidak membaca apa yang sudah dibaca hanya untuk memastikan,c. Jangan berhenti membaca pada kata yang sulit dan mencarinya di kamus.
6. Jadilah pembaca yang aktif yaitu dengan cara membuat catatan dari apa yang kita baca.
Ada beberapa literatur yang tidak valid, seringkali kita menemukannya pada media internet. Jika kita mengambil data dari website, kita harus pastikan alamat website tersebut resmi atau tidak, karena keresmian website akan mempengaruhi kevalidan suatu data. Kemudian kita harus melihat, apakah kita bisa memasukkan/merubah informasi kedalam websitenya atau tidak.
Salah satu media internet yang tidak bisa dibilang valid adalah blog. Blog tidak bisa dijadikan bahan referensi, karena
1. Blog bersifat opini atau pendapat dari penulis blog itu sendiri (blogger).2. Bahasa dalam blog seringkali tidak pas untuk dijadikan sebagai dalam bahasa
referensi.3. Beberapa konten blog tidak bisa dipercayai, karena didalamnya banyak
tercampur rumor yang sensasional dan tidak memiliki kajian dasar ilmiah. Bahkan kadang berita sensasional tersebut hanya untuk menggali keuntungan tertentu sehingga secara sengaja memanipulasi data.
c. Gaya dan Strategi BelajarPerbedaan antara gaya dan strategi belajar, yaitu: Gaya Belajar : Kecenderungan seseorang dalam mengumpulkan, mengolah,
dan mengatur informasi. Strategi belajar : Langkah cerdas yang digunakan dalam menerapkan gaya
belajar untuk pencapaian tujuan belajar sehingga belajar menjadi efektif.
Weinstein dan Mayer mengemukakan 8 kategori strategi belajar berdasarkan proses enkoding. Kedelapan strategi belajar tersebut adalah sebagai berikut
1. Basic Rehearsal Strategies, misalnya mengingat nama atau fakta secara berurutan.
2. Complex Rehearsal Strategies, misalnya mencatat atau menggarisbawahi materi yang dibahas.
3. Basic Elaboration Strategies, misalnya membentuk gambaran mental atau kalimat yang menunjukkan hubungan.
4. Complex Elaboration Strategies, misalnya memparafrase, merangkai, atau menjelaskan hubungan informasi baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki.
5. Basic Organizational Strategies, misalnya mengelompokkan atau mengurutkan hal-halyang harus dipelajari.
6. Complex Organizational Strategies, misalnya membuat out line atau mengembangkan diagram atau tabel yang menunjukkan hubungan.
7. Comprehension Monitoring Strategies, misalnya membuat self- questioning untuk mengecek pemahaman materi yang dipelajari.
8. Affective Strategies, misalnya belajar di tempat yang sepi untuk menghindari gangguan,atau bersikap santai untuk mengatasi kecemasan mengikuti ujian.
Tipe gaya belajar merupakan kombinasi dari (Aryanti et al., 2010) :a) Modalitas otak (kecenderungan dalam mengumpulkan informasi)
Visual Auditorial Kinestetik Mengingat dengan asosiasi visual Rapi dan teratur Teliti terhadap detail Mengingat apa yang dilihat, daripada
yang didengar Mempunyai masalah utk mengingat
instruksi verbal kecuali jika ditulis & seingkali minta bantuan orang untuk mengulanginya
Pembaca cepat & tekun Lebih suka membaca drpd
dibacakan Mencoret-coret tanpa arti selama
bicara di tlp & dlm rapat Lupa menyampaikan pesan verbal Perencana dan pengatur jangka
panjang yang baik Biasanya tidak terganggu oleh
keributan
Berbicara kpd diri sendiri saat bekerja
Menggerakkan bibir & mengucapkan tulisan buku ketika membaca
Senang membaca dg keras & mendengarkan
Belajar dg mendengarkan & mengingat apa yang didiskusikan drpd yg dilihat
Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar
Berbicara dalam irama yang terpola
Biasanya pembicara yg fasih Mudah terganggu oleh
keributan
Belajar melalui praktik Menghafal dg cara berjalan &
melihat Menggunakan jari sbg
penunjuk ketika membaca Banyak menggunakan isyarat
tubuh Tidak dapat duduk diam untuk
waktu lama Berbicara dg perlahan Menanggapi perhatian fisik Menyentuh orang untuk
mendapatkan perhatian mereka Berdiri dekat ketika berbicara
dg orang Selalu berorientasi pada fisik
& banyak bergerak
b) Dominasi otak (mengatur dan mengelola informasi)Sekuensial KonkretBerpegang pd kenyataan & proses informasi dg cara yg teratur, linear, dan sekuensialMemperhatikan & mengingat realitas (apa yg ditangkap pancaindera) dg mudahMengingat fakta, informasi, rumus-rumus, & aturan-aturan khusus dg mudahMenyukai arahan dan prosedur khususSuka menggunakan catatan atau makalah utk belajarSekuensial AbstrakSuka berpikir dalam konsep dan menganalisis informasiSangat menghargai orang-orang & peristiwa yg teratur rapiProses berpikir logis, rasional, intelektualTeliti terhadap detailMeneliti scr mendalam, Ingin mengetahui sebab-akibat, memahami teori & konsep
Hal-hal yang mempengaruhi gaya belajar seseorang adalah sebagai berikut:a) Internal : Kebiasaan sendiri dalam belajar. Misalnya: belajar sambil
melakukan aktivitas tertentu.Tergantung pada dominasi otak seseorang
c) Eksternal : Dari keluarga lingkungan yang kondusif atau tidak
Faktor-faktor yang dapat mendukung dari gaya belajar sesorang adalah:a) eksternal : Fasilitas yg dimiliki. Con: laptop
Keadaan lingkungan sekitar.b) internal : Berasal dari keinginan diri sendiri (motivasi belajar), meskipun
individu memiliki kondisi yang tidak kondusif.
d. Time ManagementDefinisi dari time management adalah suatu cara yang digunakan dalam
mengatur waktu, sehingga tercipta sistem yang efektif, efisien, dan produktif.Cara menerapkan time management yang baik pada mahasiswa (http://www.studygs.net/timman.htm) : Atur waktu belajar dan istirahat.
- Atur waktu belajar untuk seminggu.- Idealnya belajar cukup dalam 50 menit.- Beberapa materi membutuhkan waktu istirahat yang lebih sering.- Perpendek waktu belajarmu jika perlu. Tapi jangan lupa kembali mengerjakan
tugas!- Di saat sedang istirahat, usahakan menyantap snack, merelaksasi diri, atau kegiatan
lain yang dapat menambah energi- Pilih waktu yang produktif, misalnya di pagi hari atau malam hari.
Tentukan tempat yang bebas dari gangguan dimana bisa memaksimalkan konsentrasi. Peninjauan ulang setiap minggu dan memperbaharui siasat penting. Setiap minggu
tinjau kembali tugas-tugas dan catatan. Pada saat belajar biasakan memulai dari tugas yang susah terlebih dahulu. Kamu akan
segar dan akan mempunyai energi yang lebih banyak ketika kamu sedang di saat yang terbaik
Tunda segala aktivitas yang tidak penting sampai tugas telah selesai dikerjakan.Kita sering menemui kesempatan yang tidak terduga dan kelihatan menarik, sehingga mengakibatkan hasil tugas yang kita kerjakan tidak baik. Jangan katakan “nanti”!
Kenali sumber belajar untuk menolong kita dan gunakan itu untuk menyelesaikan masalah.
Gunakan waktu senggangmu dengan bijak. Baca kembali catatan sebelum kelas dimulai. Hal ini akan membantu kita untuk
menemukan beberapa pertanyaan dan bisa ditanyakan saat kuliah dimulai. Baca kembali bahan kuliah dari dosen.
Acak KonkretMempunyai sikap eksperimental dg perilaku yg kurang terstrukturBerpegang pd kenyataan, tp menyukai pendekatan trial & errorMempunyai dorongan kuat utk menemukan alternative & mengerjakan segala sesuatu dg cara mereka sendiriKurang mempedulikan waktuLebih terorientasi pd proses dr pd hasilAcak AbstrakMenyerap ide-ide, informasi, kesan dan mengaturnya dg refleksi (reaksi atau pendapat disampaikan stlh berpikir lama)Tdk menyukai lingkungan yg teraturMelihat keseluruhan gambar scr holisticMengingat dg baik informasi yg dipersonifikasikanPerasaan mempengaruhi belajar
Beberapa hambatan dalam penerapan time management pada sesorang, antara lain:
1) Beberapa jadwal tidak bisa diikuti karena ada hal-hal yang terjadi diluar dugaan. Contoh : keadaan fisik, perubahan jadwal kuliah, perubahan cuaca, dan lain-lain.
2) Mengundur waktu mengerjakan tugas.3) Rasa malas untuk membuat jadwal harian, mingguan, atau bulanan.4) Ada rasa malas dari individu tersebut5) Tidak memahami penerapan time management yg baik.6) Ada gangguan dari luar.
e. Persiapan Sebelum Ujian Yang harus dilakukan oleh seorang mahasiswa sebelum melaksanakan ujian yaitu:a. Mempersiapkan diri dengan baik (memahami materi ujian, kesehatan).b. Eksternal : bahan-bahan yang harus kita pelajari, buku-buku dan referensi.c. Tidak menerapkan SKS (sistem kebut semalam): belum tentu bisa dapat dipahami,
tapi ada orang-orang tertentu yang mempunyai gaya belajar seperti itu.
ReferensiBuku Pedoman Tutorial Program Studi Pendidikan Universitas Jambi T.A 2011/2012Universitas Pendidikan Indonesia,[http://repository.upi.edu/operator/upload/s_bio_0702584_chapter2.pdf], diunduh tanggal 6 Oktober 2011Aryanti, Nindya. Pengalaman Belajar Mahasiswa Tahun Pertama menggunakan PBL. Hal. 9. 2011