Hasil:
Pembuluh Darah Vena Lengan Bawah
Waktu ditekan di daerah siku, pembuluh vena di voler mengalami
pengembangan. Sebaliknya ketika menekan pembuluh vena di bagian voler,
pembuluh vena yang tadinya mengembang menjadi menghilang.
Pembahasan:
Pembuluh Darah Vena Lengan Bawah
Vena dengan dinding yang lebih tipis mengirimkan darah kembali ke jantung
dengan kecepatan dan tekanan rendah setelah darah itu melewati hamparan
kapiler. Darah mengalir melalui vena terutama sebagai akibat dari kerja otot ;
tiap kali bergerak, otot rangka menekan vena dan menyebabkan darah itu
mengalir melaluinya. Di dalam vena besar, kelepak – kelepak jaringan yang
berfungsi sebagai katup satu arah memungkinkan darah hanya mengalir
menuju jantung.
Vasokontriksi vena dan kompresi vena eksternal keduanya mendorong darah
kearah jantung. Namun, apabila anda memeras suatu selang berisi cairan di
bagian tengah, cairan akan terdorong kedua arah dari titik penekanan. Darah
hanya dapat terdorong ke arah depan kerena vena-vena besar dilengkapi
dengan katup satu arah yang terdapat pada jarak 2 sampai 4 cm; katup katup
ini memungkinkan darah bergerak ke depan kearah jantung tetapi
mencegahnya balik ke jaringan. Katup katup vena ini juga berperan melawan
gaya gravitasi yang ditimbulkan dari posisi berdiri dengan membantu
memperkecil aliran balik darah yang cenderung terjadi sewaktu seseorang
berdiri dan untuk sementara waktu menunjang bagian kolom darah pada saat
otot rangka berelaksasi.
Pada percobaan dengan OP, pengembangan vena disebabkan penekanan di
daerah siku . Hal itu terjadi karena di dekat siku terdapat suatu katup yang
mengarah ke arah jantung. Dengan ditekan, maka aliran balik vena tersumbat,
sehingga vena vena yang mengembang terlihat jelas. Pendorongan darah ke
arah perifer, tidak bisa menghilangkan pengembangan kapiler karena kapiler
hanya bergerak satu arah yaitu ke arah jantung tidak balik ke jaringan.
Penekanan salah satu vena di dekat pergelangan tangan , dan pengosongan
sebagian vena menuju sentral berjalan dengan lancar karena yang kita
membantu darah kea rah sentral yang sesuai dengan katupnya sendiri yang
menghadap sentral.
Pada orang dewasa dalam keadaan tegak, darah di pembuluh-pembuluh yang
berjalan antara jantung dan ekivalen dengan sebuah kolom darah setinggi 1,5
m. Tekanan yang ditimbulkan oleh kolom darah ini akibat efek gravitasi adalah
90 mmHg. Tekanan yang terjadi pada darah oleh jantung telah berkurang
menjadi sekitar 10 mmHg di vena-vena tungkai bawah karena hilangnya
tekanan akibat pergesekkan di pembuluh-pembuluh sebelumnya. Tekanan
yang ditimbulkan oleh gravitasi (90 mmHg) ditambah tekanan yang
ditimbulkan oleh jantung (10 mmHg) menghasilkan tekanan vena 100 mmHg di
pergelangan kaki. Demikian juga kapiler didaerah ini mendapat pengaruh
gravitasi yang sama.
Fungsi jantung dan pembuluh darah dipengaruhi oleh saraf otonom, yaitu saraf
simpatis dan saraf parasimpatis. Saraf simpatis mempengaruhi fungsi jantung
serta pembuluh darah dan pemacunya menyebabkan naiknya frekuensi
jantung, bertambah kuatnya konstriksi otot jantung, dan vasokonstriksi
pembuluh darah resisten. Saraf parasimpatis mempengaruhi fungsi jantung
saja dan pemacuannya mengakibatkan menurunnya frekuensi jantung. Jadi,
naik turunnya tekanan darah dipengaruhi oleh saraf otonom, pemacuan saraf
simpatis menaikkan tekanan darah arteri dan penghambatan saraf simpatis
ditambah dengan pemacu saraf parasimpatis yang mengakibatkan
menurunnya tekanan darah.
Karena terjadi peningkatan tekanan yang disebabkan oleh efek gravitasi,
terjadi penimbunan darah di vena-vena yang melebar, sehingga aliran balik
vena berkurang. Filtrasi menembus dinding kapiler juga meningkat yang
menyebabkan pergelangan kaki dan kaki membengkak, kecuali apabila
tindakan-tindakan kompensasi mampu melawan efek gravitasi tersebut.
Pada posisi berbaring darah dapat kembali ke jantung secara mudah tanpa
harus melawan kekuatan gravitasi. Terlihat bahwa selama kerja pada posisi
berdiri, isi sekuncup meningkat secara linier dan mencapai nilai tertinggi pada
40% -- 60% VO2 maksimal. Pada posisi berbaring, dalam keadaan istirahat isi
sekuncup mendekati nilai maksimal sedangkan pada kerja terdapat hanya
sedikit peningkatan. Nilai pada posisi berbaring dalam keadaan istirahat
hampir sama dengan nilai maksimal yang diperoleh pada waktu kerja dengan
posisi berdiri. Jumlah isi sekuncup pada orang dewasa laki-laki mempunyai
variasi antara 70 -- 100 ml. Makin besar intensitas kerja (melebihi batas 85%
dari kapasitas kerja) makin sedikit isi. sekuncup; hal ini disebabkan
memendeknya waktu pengisian diatole akibat frekuensi denyut jantung yang
meningkat (bila mencapai 180/menit maka 1 siklus jantung hanya berlangsung
selama 0,3 detik dan pengisian diastole merupakan bagian dari 0,3 detik
tersebut)
B. Pengaruh gaya berat pada peredaran darah vena
Cara Kerja:
Sambil berdiri angkatlah lengan kanan saudara stinggi- tingginya dengan sikap
lurus ke atas sedangkan lengan kiri dibiarkan menggantung lurus ke bawah.
Sesudah 1 menit, gerakanlah kedua lengan dalam keadaan tetap lurus ke suatu
tempat setinggi jantung dan bandingkan warna kulit kedua telapak tangan
saudara.
Ulangilah percobaan itu dan bandingkanlah sekarang pengembangan vena
kedua punggung tangan tersebut.
Catatlah hasilnya
Hasil:
Yang diangkat ke atas warna kulit lebih terang dari yang menggantung.
Yang diangkat venanya tidak kelihatan tapi yang menggantung keliatan
venanya
Landasan Teori:
engembalian darah melalui vena/jumlah darah yang kembali ke jantung melalui
vena. Jika darah yang kembali menurun, otot jantung tidak akan terdistensi,
kekuatan ventrikular pada fase sistolik akan menurun dan tekanan darah akan
menurun. Hal ini bisa disebabkan oleh perdarahan berat. Pada keadaan tidur
atau berbaring dimana tubuh dalam keadaan posisi horizontal, pengembalian
darah ke jantung melalui vena bisa dipertahankan dengan mudah. Tapi, ketika
berdiri aliran darah vena kembali ke jantung mengalami tahanan lain, yaitu
gravitasi. Tedapat tiga mekanisme membantu pengembalian darah melalui
vena, yakni konstriksi vena, pompa otot rangka, dan pompa respirasi.
C. Waktu pengisian pembuluh darah vena
Pasanglah manset sfigmomanometer pada lengan atas kanan orang percobaan
yang berbaring telentang
Angkatlah lengan ini dengan sikap lurus sehingga lebih tinggi dari jantung dan
pompalah manset dengan cepat sehingga tekanan di dalam manset sedikit di
bawah tekanan diastolic (± 50-60 mmHg) untuk membendung vena
Catatlah lama waktu pengisian vena mulai dari akhir pemompaan manset
sampai tampak dengan jelas pengembangan salah satu vena pada punggung
tangan orang percobaan
Ulangi no.2 tetapi setelah melakukan percobaan, gerakkanlah otot-otot lengan
bawah dengaan jalan membuka dan mengepalkan tangan sebanyak 10-20 kali
Catat lama waktu pengisian
Hasil dan Kesimpulan
Tanpa dikepal: 46 s
Dikepal: 27 s
Vena di Punggung tangan mengembang karena terisi penuh oleh darah kotor,
obstruksi yang dilakukan dengan sfigmomanometer mempercepat terjadinya
pengembangan pembuluh vena di tangan karena dengan obstrusi yang
dilakukan, akan menghambat aliran darah vena. Waktu tangan dikepal,
terisinya pembuluh vena di tangan lebih cepat daripada saat diam karena
ketika dikepal, otot-otot di tangan bergerak secara aktif, dan menyebabkan
darah lebih cepat mengalir dan terisinya pembuluh vena menjadi lebih cepat.