LAPORAN DISKUSI KELOMPOK
Bronchopneumonia
Disusun Oleh :
1 Rizki Ayu R 41101087
2 Desi Dwi Anggia 41101085
3 Indah 41101120
4 Bakti Subangkit 41101094
Pembimbing : Ina, dr. Sp.A (K)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2011
LAPORAN PEMERIKSAAN PASIEN BANGSAL
Nama Mahasiswa : Rizki Ayu .R
NIM : 41101087
Tgl.Pemeriksaan : 23 Maret 2011
Nama Pasien : M.Rafi
Umur Pasien : 10bulan
No.Med.Rec. : 02143526
Alamat : Contong cimahi
HASIL PEMERIKSAAN
KELUHAN UTAMA
Sesak napas
ANAMNESIS
Sejak 1 hari sebelum masuk RS, ibu pasien mengeluh anaknya sesak nafas yang
terlihat dari hidungnya kembang kempis, dinding dada bawah yang terlihat lebih
dalam ketika bernafas dan nafas pasien terlihat lebih cepat dari biasanya. Sesak
napas timbul secara tiba-tiba dan semakin lama menurut ibunya semakin
bertambah berat. Keluhan sesak nafas baru pertama kali dialami oleh pasien.
Empat hari sebelum masuk RS, sesak nafas didahului dengan batuk
berdahak dan pilek serta panas badan terus menerus. Panas dirasakan pasien sama
tinggi pada siang dan malam. Keluhan sesak nafas tidak disertai dengan suara
mengi saat menghembuskan nafas dan tidak dipengaruhi oleh cuaca. Ibu pasien
mengaku pasien sering ditetekin sambil tidur.
Keluhan sesak nafas tidak didahului bengkak di kelopak mata, kaki atau
perut.
Riwayat di keluarga batuk dan pilek tidak ada.
Pasien sudah berobat ke dokter umum dan diberi obat penurun panas dan
antibiotic namun belum ada perkembangan yang berarti.
PEMERIKSAAN FISIK
BB : 8 kg
Tanda Vital
T : -
N : 120 kali/menit
R : 65 kali/menit
S : 37,7 ⁰
KU : compos mentis
Kesan sakit : Tampak sakit sedang
Kepala : Simetris, normochepal
Mata : Anemis -/-, ikterik -/-
Pupil : Bulat isokhor
Hidung : PCH +/+ , rinorhea +/+
Mulut : Mukosa basah, lidah bersih
Leher : KGB tidak teraba membesar
JVP tidak meningkat
Thorax : Bentuk dan gerak simetris, retraksi intercostal (+)
Paru-paru : VBS ka = ki, Rh +/+, Wh -/- slemp (+)
Jantung : BJ I – II murni reguler
Abdomen : Datar lembut, NT (-), BU (+) N
Retraksi epigastrium (+)
Hepar : Tidak teraba
Lien : Tidak teraba
Ekstremitas : Akral hangat, Rumpel Leed (-)
Kulit : Sianosis (-) Petekie (-)
DIAGNOSIS BANDING
Pneumonia e.c bacterial infection
DIAGNOSIS KERJA
Pneumonia e.c bacterial infection
TERAPI
− Istirahat
− O2 1-2 L/menit, nasal canule
− Paracetamol syr 3 x 1cth (KP)
− Atroven , berotec, nebulizer / 12 jam
− a
PEMERIKSAAN PENUNJANG
− Foto thoraks
− Kultur sekret bronkus
DISKUSI KELOMPOK
1. Apa yang disebut dengan pneumonia?
Jawaban: pneumonia merupakan infeksi saluran nafas bagian bawah yang
dapat disebabkan oleh berbagai etiologi dengan tanda penyakit yang paling
menonjol adalah akibat dari peradangan parenkim paru. Pneumonia
didefinisikan sebagai perdangan akut dari parenkim paru, bagian distal
bronkiolus terminalis dan meliputi bronkiolus respiratorius, duktus
alveolaris, sakus alveolaris dan alveoli.
2. Sebutkan klasifikasi pneumonia!
Jawaban:
- atas dasar letak anatomi dari pneumonia dibagi menjadi :
pneumonia lobaris (pneumonia), pneumonia lobularis
(bronkopneumonia) dan pneumonia interstitialis (bronchiolitis).
- atas dasar etiologi : pneumonia virus, pneumonia bakteri,
pneumonia jamur dan aspirasi pneumonia.
- atas dasar gejala klinis: pneumonia tipikal dan pneumonia
atipikal.
- atas dasar cara mendapatkannya: pneumonia yang didapat di
masyarakat dan pneumonia yang didapat di rumah sakit
3. Sebutkan etiologi tersering atas berdasarkan umut!
Jawaban:
- Bayi baru lahir (neonatus – 2bln)
Ogranisme saluran genital ibu: Streptokokus grup B,
Echerichia coli dan kuman gram negatif lain, Listeria
monocytogenes, Chlamydia trachomatis tersering sifilis
kongenital pneumonia alba
- Usia > 2-12 bulan
Streptokokus grup B, E.coli, P. aeruginosa, Klebsiela, S.
pneumoniae dan H. influenzae
- Usia 1-5 tahun
Streptococcus pneumoniae, H. influenzae, Streptokokus grup A,
S. aureus.
- Usia sekolah dan remaja
S. pneumoniae, Streptokokus grup A, dan Mycoplasma
pneumoniae (pneumonia atipikal)
4. Bagaimana gambaran klinis pneumonia?
Jawaban: gambaran klinis tergantung pada berat ringannya infeksi, tetapi
secara umum adalah sebagai berikut:
- Gejala infeksi umum, yaitu demam, sakit kepala, gelisah,
malaise, penurunan napsu makan.
- Gejala gangguan respiratori, yaitu batuk, sesak nafas, retraksi
dada, takipneu, nafas cuping hidung, merintih dan sianosis.
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda klinis seperti pekak perkusi,
suara nafas melemah, dan ronkhi.
5. Sebutkan klasifikasi pneumonia berdasarkan pedoman diagnosis dan
tatalaksana sederhana WHO!
Jawaban:
Bayi dan anak berusia 2 bulan – 5 tahun
Bayi berusia di bawah 2 tahun
6. Bagaimana perjalanan penyakit ini?
Jawaban: pada keadaan yang normal, saluran respiratorik mulai dari area
sublaring sampai parenkim paru adalah steril. Paru terlindungi dari infeksi
bakteri oleh berbagai mekanisme perlindungan yang meliputi barier
anatomi dan mekanis, serta faktor imunologi lokal dan sistemik. Infeksi
paru terjadi apabila ≥ 1 dari mekanisme tersebut berubah atau
mikroorganisme yang masuk sangat banyak dan virulen. Inhalasi
mikroorganisme atau masuknya kuman flora normal saluran respiratorik
atas, sebagian kecil melalui hematogen ke dalam alveoli hiperaemia,
eksudasi cairan intra alveolar, deposisi fibrin, serta infiltrasi neutrofil
konsolidasi eksudatif lobuler (bronkopneumonia), lobar (pneumonia
lobaris), atau interstitial peningkatan aliran darah ke daerah yang
terkena sehingga menyebabkan ventilation-perfusion mismatching
hipoksemia penurunan compliance dan kapasitas vital paru desaturasi
oksigen akan menyebabkan meningkatnya kerja jantung deposisi fibrin
dan disintegrasi sel inflamasi makin meningkat secara progresif resolusi
terjadi setelah 8 – 10 hari bila berlangsung digesti eksudat secara
enzimatik reabsorpsi dan pengeluaran oleh mekanisme batuk.
7. Apa saja faktor yang dapat meningkatkan resiko pneumoni bakteralis ?
Faktor yang dapat meningkatkan resiko pneumoni bakteralis adalah :
- Kelainan anatomi bawaan
- Status imunologi menurun akibat penyakit atau obat
- Fistula trakeoesofageal
- Fibrosis kistik
- Refluks gastroesofageal
- Aspirasi benda asing
- Ventilasi mekanik
- Perawatan lama
8. Terapi apa yang sebaiknya diberikan pada pasien pneumoni ?
Terapi pneumoni bakterial berdasarkan penyebab yang diduga serta
manifestasi klinis .
Pneumoni ringan gunakan amoksisilin.
Antibiotik yang merupakan drug of choice untuk kuman yang dicurigai.
Bila tidak ada kuman yang dicurigai berikan antibiotik awal ( 24-72 jam
pertama) menurut kelompok usia
Neonatus dan bayi muda ( < 2 bulan )
- Ampisilin + Aminoglikosida
- Amoksisilin-asam klavuanat
- Amoksisilin + Aminoglikosid
- Sefalosporin generasi ke-3
Bayi dan anak usia prasekolah ( 2 bulan – 5 tahun )
- Beta laktam amoksisilin
- Amosisilin/amoksisilin klavuanat
- Golongan sefalosporin
- Kotrimoksazol
- Makrolid
Anak usia sekolah ( > 5 tahun)
- Amoksisilin atau makrolid
- Tetrasiklin (pada anak usia > 8 tahun)
Karena pemberian antibiotik bersifat coba-coba maka harus dilakukan
pengawasan ketat minimal tiap 24 jam selama 3 hari.