BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPermukaan bumi memiliki berbagai macam relief, berbagai macam relief ini
menyebabakan rupa bumi ini tidaklah seragam tetapi bermacam-macam. Rupa
bumi yang bermacam-macam ini disebabkan karena adanya struktur geologi.
Struktur geologi itu sendiri merupakan arsitektur kulit bumi yang terbentuk karena
adanya suatu deformasi pada lapisan-lapisan batuan yang menyebabkan
berubahnya struktur pada suatu batuan itu sendiri. Geologi struktur sangat
dibutuhkan di dunia pertambangan karena dengan mempelajarimya, maka bisa
mengetahui bagaima arsitektural permukaan bumi. Dalam dunia pertambangan,
di pelajari mengenai struktur-struktur geologi. Dimana dari struktur-struktur
geologi ini, seperti struktur lipatan, sesar, dan kekar. Dari ketiga pembahasan ini
dapat memberikan informasi awal mengenai keadaan lapisan suatu batuan.
Struktur geologi berupa lipatan dapat menjadi suatu indikasi bahwa adanya
keterdapatan cebakan-cebakan mineral maupun cebakan minyak. Struktur sesar
dapat menjadi suatu indikasi bahwa adanya keterdapatan suatu singkapan dan
dapat diketahui arah umum sebaran dari batuanya. Maka dari itu sangat penting
bagi seorang engineer untuk mempelajari geologi struktur ini.
1.2 Maksud dan Tujuan1.2.1 Maksud
Maksud dari praktikum kali ini, dapat memeahami menegnai geologi
struktur, konversi sududt, trigonometri dan dapat mengetahui aplikasi geologi
struktur dalam dunia pertambangan.
1.2.2 Tujuan.
Dapat mengetahui dan memahami mengenai geologi struktur, contoh-
contoh geologi struktu, konversi sudut, dan trigonometri.
Dapat mengetahui dan memahami mengenai prosedur pengerjaan
struktur bidang dan struktur garis
BAB IILANDASAN TEORI
2.1 Pendahuluan Geologi StrukturPermukaan bumi memiliki berbagai macam relief, berbagai macam relief
ini menyebabakan rupa bumi ini tidaklah seragam tetapi bermacam-macam.
Rupa bumi yang bermacam-macam ini disebabkan karena adanya struktur
geologi. Struktur geologi itu sendiri merupakan arsitektur kulit bumi yang
terbentuk karena adanya suatu deformasi pada lapisan-lapisan batuan yang
menyebabkan berubahnya struktur pada suatu batuan itu sendiri, dimana adanya
deformasi tersebut disebabkan oleh adanya gaya-gaya geologi yang bekerja,
terutama gaya endogen maupun gaya geolgi yang berasal dari luar bumi seperti
karena adanya suatu kegiatan tektonik maupun vulakanisme. Ilmu yang
mempelajari tentang struktur kulit bumi ini disebut dengan geologi struktur.
Geologi struktur membahas mengenai susunan batuan. Susunan batuan
ini merupakan hasil dari sebuah deformasi yang terjadi sebagai akibat dari gaya-
gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Pengertian deformasi itu sendiri yaitu
merupakan suatu perubahan yang terjadi dalam tempat atau pada orientasi dari
tubuh batuan. Pada umumnya suatu deformasi terbagi menjadi empat bagiam
diantaranya :
Distortion, yaitu merupakan suatu perubahan bentuk susunan batuan
Dilatation, yaitu merupakan suatu perubahan volume
Rotation, yaitu merupakan suatu perubahan orientasi
Translation, yaitu merupakan suatu perubahan posisi
Adanya deformasi ini terjadi karena adanya gaya yang bekerja pada
batuan tersebut yaitu sebagaimana dijelaskan dalam teori tektonik lempeng yang
menyatakan “bahwa kulit bumi tersusun dari lempeng-lempeng yang saling
bergerak satu dengan lainnya”. Pergerakan dari lempeg ini dapat berupa
pergerakan yang saling mendekat (konvergen), saling menjauh (divergen),
ataupun yang saling berpapasan (transform).
Sumber : www.geology.comGambar 2.1
Divergen Plate, Konvergen Plate, Transform Plate
Pergerakan dari lempeng tersebut merupakan sumber dari adanya gaya
yang bekerja pada kerak bumi. Beberapa ahli berpendapat bahwa geologi
struktur ini lebih merujuk kepada unsur-unsur struktur geologi, seperti perlipatan
(fold), rekahan atau yang sering dikenal dengan kekar (fracture), patahan (fault),
dan sebagainya yang merupakan bagian dari satuan tektonik. Penjelasan
menegenai struktur - struktur geologi ini yaitu :
Struktur Lipatan
Lipatan merupakan salah satu struktur geologi dimana suatu batuan
mengalami lipatan yang disebabkan karena adanya suatu gaya yang bekerja,
dimana batuan yang telah terlipatkan tersebut akan mengalami perubahan
volume dan juga perubahan bentuk. Adapun jenis-jenis dari struktur lipatan ini
adalah sinklin dan antiklin.
Sumber : www.geology.comGambar 2.2
Struktur Lipatan Struktur Kekar
Kekar atau Joint merupakan salah satu jenis dari struktur geologi yang
berupa rekahan atau retakan saja yang terjadi pada suatu lapisan batuan
penyusun kerak bumi dimana struktur kekar ini hampir tidak akan terjadi
pergeseran pada setiap blok batuan yang mengalami rekahan tersebut. Biasanya
rekahan ini akan terjadi pada batuan karena adanya suatu gaya yang bekerja,
ataupun disebabkan karena adanya faktor-faktor tertentu yang berasal dari
proses pembentukan batuan itu sendiri, seperti kekar yang terjadi pada suatu
batuan beku yang biasanya diakibatkan oleh adaya proses pembekuan magma
yang kurang sempurna dan biasanya terjadi dengan sangat cepat.
Sumber : www.geology.comGambar 2.3
Struktur Kekar Struktur Sesar
Struktur sesar merupakan struktur geologi yang terjadi karena adanya
pergeseran pada suatu batuan yang disebabkan oleh adanya rekahan yang
terpengaruhi oleh suatu gaya yang sangat kuat sehingga menyebabkan rekahan
tersebut lama kelamaan akan tergeserkan, sehingga dapat memisahkan antara
blok-blok batuan yang satu dengan yang lainnya sehingga lapisan-lapisan pada
batuan tersebut akan mualai terpisan antara satu dengan yang lainnya.
Sumber : www.geology.comGambar 2.4
Struktur SesarUkuran sesar itu sendiri biasanya berkisar dengan ukuran beberapa
centimeter hingga beberapa kilometer. Struktur sesar ini terbagi menjadi 3 jenis
yaitu : sesar naik, sesar normal, dan sesar mendatar.
2.2 Konversi SudutSudut merupakan dua buah garis yang saling berpotongan, perpotongan
yang dihasilkan maka akan menghasilkan sebuah sudut, kedua buah garis yang
saling berpotongan itu biasa disebut dengan kaki sudut, sedangkan titik
pertemuan diantara kaki sudut tersebut disebut dengan titik sudut.
Sumber : www.trigonometri.comGambar 2.5
Sudut Untuk satuan sudut itu sendiri terbagi menjadi beberapa jenis satuan,
yaitu diantaranya :
Sistem Seksagesimal
Sistem seksagesimal merupakan salah satu jenis satuan ukur sudut yang
pada prinsipnya membagi keliling sebuah lingakaran menjadi 360 bagian,
dimana 360 bagian sudut yang dihasilkan tersebut dapat dituliskan
dengan satuan seperti, 1° (satu derajat) 1’ (satu menit) dan 1” (satu
detik).
Sistem Sentisimal
Sistem sentisimal merupakan satuan ukur sudut. Sistem sentisimal jenis
ini prinsipnya didasarkan pada 400 bagian yang berasal dari pembagian
dari keliling suatu lingkaran, dimana satuan sudut dengan sistem
ini biasa dituliskan dengan satuan 1g (dibaca satu grade), 1c (dibaca satu
centigrade), dan 1cc (dibaca centi-centigrade).
Sistem Radial
Sistem radial merupakan sistem satuan ukur sudut dimana satuan yang
dihasilkan merupakan hasil dari suatu keliling lingkaran yang disebut
dengan radial atau putaran.
Sistem Waktu
Sistem waktu merupakan satuan ukur sudut. Untuk sistem jenis ini,
prinsip yang digunakan yaitu dengan cara menkonversikan satu keliling
lingkaran yang memiliki nilai 360° kedalam satuan waktu.
Konversi sudut ini perlu dilakukan apabila ingin merubah suatu satuan
ukur sudut yang telah ada untuk dirubah kedalam satuan ukur sudut yang di
butuhkan atau diinginkan baik untuk perhitungan maupun untuk keperluan lainya.
Berikut ini adalah beberapa konversi sudut berdasarkan satuan ukur sudut yaitu
diantaranya:
Sistem seksagesimal
1° = 1/360 putaran, 1’ (menit) = 60 detik
Sistem sentisimal
1g = 100c dibaca seratus centigrade, 1c = 100 cc dibaca seratus Centi-
centigrade
Sistem radian
1 rad = 180°/ putaran
Sistem waktu
360° = 24 jam, dimana 1 jam = 15°
2.3 TrigonometriTrigonometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu berasal dari kata trigonon
yang berarti tiga sudut dan metro yang berarti mengukur. Trigonometri ini
merupakan sebuah cabang matematika yang berhubungan dengan sudut
segitiga dan fungsi-fungsi trigonometrik seperti sinus, cosinus, dan tangen. Para
ahli mulai mengembangkan teori mengenai trigonometri yang didasarkan pada
sebuah segitiga yang dapat menghasilkan sudut tertentu.
Sumber : www.Konversi Sudut Dan Trigonometri
Gambar 2.6Rumus Trigonometri
Itu merupakan perbadingan dari rumus trigonometri yang menjadi dasar
dari trigonometri itu sendiri. Metoda perhitungan trigonometri dengan
merumuskan masalah juga dapat menyelesaikan masalah dengan mengukur
ketinggian tanpa harus mengukur secara langsung dimana trigonometri dapat
juga diaplikasikan dalam berbagai macam ilmu, seperti geologi struktur, ilmu ukur
tanah, perpetaan, dan sebagainya.
BAB IITUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1 TugasAdapun tugas yang diberikan pada pertemuan minggu pertama ini
diantaranya :
1) Ubah data di bawah ini dalam bentuk grafis !
1. N 17 E/32 ⁰ ⁰2. N 73 E/41 ⁰ ⁰3. N 264 E/10 ⁰ ⁰4. N 216 E/76 ⁰ ⁰5. N 360 E/62 ⁰ ⁰6. N 32 E/82 ⁰ ⁰7. N 44 E/9 ⁰ ⁰8. N 34 W/13 ⁰ ⁰9. N 86 E/67 ⁰ ⁰10. N 86 E/45 ⁰ ⁰11. S 71 W/69 SE ⁰ ⁰12. S 78 E/39 ⁰ ⁰
13. 67 , N 262 E ⁰ ⁰14. 23 , N 172 E ⁰ ⁰15. 34 , S 22 W ⁰ ⁰16. 20 , N 36 W ⁰ ⁰17. 19 , S 45 E ⁰ ⁰18. 23 , N 56 W ⁰ ⁰19. 67 , N 80 W ⁰ ⁰20. 17 , S 72 E ⁰ ⁰21. 23 , N 362 E ⁰ ⁰22. 10 , S 76 W ⁰ ⁰23. 10 , S 69 E ⁰ ⁰24. 44 , N 812 W⁰ ⁰
2) Lengkapi jarak dan sudut pada gambar segitiga dibawah ini, dengan
menggunakan rumus pytagoras dan sin !
Sumber : Laboratorim Geologi UnisbaGambar 3.1
Soal Trigonometri
3) Lengkapi jarak dan sudut pada gambar segitiga dibawah ini, dengan
menggunakan rumus pytagoras dan cos !
Sumber : Laboratorim Geologi UnisbaGambar 3.2
Soal Trigonometri4) Tentukan :
Tebal semu dan tebah sebenarnya pada lapisan 2, 3, dan 4 !
Sudut BAC dan BAD !
Dari garis EF, berapa kedalaman lapisan 2, 3, 4 !
Sumber : Laboratorim Geologi UnisbaGambar 3.3
Tugas Assistensi
5) Dari gambar segitiga dibawah ini, Tentukan !
a. Jumlah segitiga pada gambar dan sebutkan jeis-jenis segitiga
tersebut
b. Lengkapi sudut-sudut yang tidak tercantum dalam gambar
Sumber : Laboratorim Geologi UnisbaGambar 3.4
Tugas Assistensi
3.2 PembahasanAdapun pembahasan tugas yang telah diberikan pada pertemuan
sebelumnya adalah sebagai berikut :
1) Mengubah data strike, dip, dan dip direction kedalam bentuk grafis
Sumber : Laboratorium Geologi UnisbaGambar 3.5
Struktur Garis dan Struktur Bidang
Sumber : Laboratorium Geologi UnisbaGambar 3.6
Struktur Garis dan Struktur Bidang
Sumber : Laboratorium Geologi UnisbaGambar 3.7
Struktur Garis dan Struktur Bidang
Sumber : Laboratorium Geologi UnisbaGambar 3.8
Struktur Garis dan Struktur Bidang
Sumber : Laboratorium Geologi UnisbaGambar 3.9
Struktur Garis dan Struktur Bidang
Sumber : Laboratorium Geologi UnisbaGambar 3.10
Struktur Garis dan Struktur Bidang
2) Diketahui : AB = 13cm
BC = 9cm
Ditanyakan : Lengkapi jarak dan sudut pada gambar segitiga dengan
menggunakan rumus pytagoras dan sin !
Jawab :
Panjang OC = √92+62= 3√13 atau 10,81665 cm
Panjang AC =√92+132
= 5√10 atau 15,811388 cm
Sudut BAC / α = BCAC
= 9cm5√10
= arcsin 0,5692099
= 34,695⁰
Sudut BOC / β = BCOC
= 9cm3√13
= arcsin 0,832050294
= 56,30993⁰
Sudut OCB = 180 -(90 +56,30993 )⁰ ⁰ ⁰= 33,69007⁰
Sudut ACO = 180 -(90 +34,695 )⁰ ⁰ ⁰= 21,61493⁰
3) Diketahui : AR = 9cm
PQ = 10cm
Sudut RQP = 42⁰ Sudut RPX = 20⁰
Ditanyakan : Lengkapi jarak dan sudut pada gambar segitiga dibawah
ini, dengan menggunakan rumus pytagoras dan cos !
Sumber : Laboratorim Geologi UnisbaGambar 3.11
Soal Trigonometri
Jawab :
Panjang PR
Cos 42 ⁰ = QR2+QP2−PR2
2 XQRXQP
0,7431 = 92+122−PR2
2 X 9 X 12
0,7431 = 225−PR2
216
160,5096 = 225-PR2
PR = √64,4904PR = 8,030 cm
Sudut PXO = (90 +42 )-180⁰ ⁰ ⁰= 48⁰
Sudut PRQ = (20 +42 +48 )-180 ⁰ ⁰ ⁰ ⁰ = 70⁰
Sudut OXP = 42⁰ Panjang PX
Sin 42⁰ = PXPO
= PX6
PX = 0,669130 X 6 cm = 4,0147 cm
Panjang XO
Cos 42⁰ = XOPO
= XO6
XO = 0,743144 X 6 cm = 4,458 cm
4) Diketahui : Panjang BC = 6cm
Panjang BX = 10 cm
Sudut AEX = 30 ⁰Ditanyakan :
a. Tebal semu dan tebah sebenarnya pada lapisan 2, 3, dan 4 !
b. Sudut BAC dan BAD !
c. Dari garis EF, berapa kedalaman lapisan 2, 3, 4 !
Sumber : Laboratorim Geologi UnisbaGambar 3.12
Tugas AssistensiJawab :
a. Tebal semu dan tebah sebenarnya pada lapisan 2, 3,
dan 4
Lapisan 2
Tebal semu = 7 cm
Tebal sebenarnya
Sin 30⁰ = X
TebalSemu=¿7 x sin 30 = 3.5 m⁰
Lapisan 3
Tebal semu
Tan 60⁰ = TS6cm
TS = 76 cm x Tan 60 = 10,392 m⁰ Tebal sebenarnya
Cos 60⁰ = TBTS
TB = 10,392 x Cos 60 = 5.195 m⁰ Lapisan 4
Tebal semu = 3,5 cm
Tebal sebenarnya
Sin 30⁰ = TBTS
TB = 3,5 x sin 30 = 1.25 m⁰b. Sudut BAC dan BAD !
Sudut BAC
Cari Panjang E
Tan 30⁰ = 6E
E = 6tan 30⁰ = 10,3923 m
Panjang AB = √10,39232+102=14 , 422 Sudut BAC
Tan α = 6
14,442 = arctan 0,41545
α = 22,560⁰ Sudut BAD
Panjang CD
Cos 30⁰ = 3.5X
X = 4,041 m
E = 6tan 30⁰ = 10,3923 m
Panjang BD = BC + CD = 6 + 4,041 = 10,041 m
Sudut BAD
Tan α = 10,04114,442 = arctan 0,695263
α = 34,80⁰5) Diketahui : Sudut PQV = 30⁰
Sudut PUQ = 120⁰ Sudut SUR = 60⁰
Ditanyakan :
Dari gambar segitiga dibawah ini, Tentukan !
a. Jumlah segitiga pada gambar dan sebutkan jeis-jenis segitiga
tersebut
b. Lengkapi sudut-sudut yang tidak tercantum dalam gambar
Sumber : Laboratorim Geologi UnisbaGambar 3.13
Tugas AssistensiJawab :
a. Jumlah segitiga pada gambar ada 14 segitiga. Jenis-jenis segitiga
yang terdapat pada gambar tersebut: segitiga siku-siku, segitiga sama
kaki, dan segitiga sama sisi
b. Sudut-sudut yang pada gambar
Sumber : Laboratorim Geologi Unisba
Gambar 3.14Tugas Assistensi
BAB IVANALISA
Dalam pengerjaan struktur bidang, langkah yang pertama adalah
harus menentukan atau menggambarkan arah dari strike dan dipnya.
Apabila sudah digambarkan maka akan diketahui unsur-unsur lainya.
Beda halnya dengan struktur garis, yang pertama ditentukan adalah arah
dari strike yang dijadikan sebagai dip. Kemudian untuk arah strike
senediri mengikuti arah tegak lurus dari dip yang telah didaptkan.
Mempelajari konversi sudut dan trigonometri sangatlah penting.
Aplikasi dari perhitungannya dapat digunakan untuk menghitung berbagai
hal,terutama digunakan untuk menghitung suatu ketebalan dan
kedalaman dari suatu lapisan. Digunakan untuk pengukuran ketebalan
ataupun struktur yang memiliki medan yang rumit, sangat susah apabila
melakukan pengukuran secara langsung, maka dengan menghitung
sudut kemiringan dari suatu lapisan atau singkapan yang akan diukur,
maka akan didapatkan hasil pengukuran yang mendekati pengukuran
secara langsung. Sedangkan untuk pengukuran kedalaman suatu lapisan
dapat dilakukan juga dengan menggunakan konversi sudut maupun
trigonometri. Hal yang perlu diperhatikan untuk menghitung ketebalan
adalah dengan memperhatikan jarak tegak lurus dan juga ketinggian dari
suatu lapisan. Apabila kedua aspek tersebut sudah didapatkan, maka
dapat dihitung dengan menggunakan rumus trigonometri.
BAB VKESIMPULAN
Permukaan bumi memiliki berbagai macam relief, berbagai
macam relief ini menyebabakan rupa bumi ini tidaklah seragam tetapi
bermacam-macam. Rupa bumi yang bermacam-macam ini disebabkan
karena adanya struktur geologi. Struktur geologi itu sendiri merupakan
arsitektur kulit bumi yang terbentuk karena adanya suatu deformasi pada
lapisan-lapisan batuan yang menyebabkan berubahnya struktur pada
suatu batuan itu sendiri, dimana adanya deformasi tersebut disebabkan
oleh adanya gaya-gaya geologi yang bekerja, terutama gaya endogen
maupun gaya geolgi yang berasal dari luar bumi seperti karena adanya
suatu kegiatan tektonik maupun vulakanisme. Ilmu yang mempelajari
tentang struktur kulit bumi ini disebut dengan geologi struktur.
Geologi struktur membahas mengenai susunan batuan. Susunan
batuan ini merupakan hasil dari sebuah deformasi yang terjadi sebagai
akibat dari gaya-gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Beberapa ahli
berpendapat bahwa geologi struktur ini lebih merujuk kepada unsur-unsur
struktur geologi, seperti perlipatan (fold), rekahan atau yang sering
dikenal dengan kekar (fracture), patahan (fault), dan sebagainya yang
merupakan bagian dari satuan tektonik
Sudut merupakan dua buah garis yang saling berpotongan,
perpotongan yang dihasilkan maka akan menghasilkan sebuah sudut,
kedua buah garis yang saling berpotongan itu biasa disebut dengan kaki
sudut, sedangkan titik pertemuan diantara kaki sudut tersebut disebut
dengan titik sudut.
Trigonometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu berasal dari kata
trigonon yang berarti tiga sudut dan metro yang berarti mengukur.
Trigonometri ini merupakan sebuah cabang matematika yang
berhubungan dengan sudut segitiga dan fungsi-fungsi trigonometrik
seperti sinus, cosinus, dan tangen. Para ahli mulai mengembangkan teori
mengenai trigonometri yang didasarkan pada sebuah segitiga yang dapat
menghasilkan sudut tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Geologi, Unpad, 2010, “Pendahuluan Geologi Struktur”, http://geologiunpad
2010 wordpress.com/2011/10/24/pendahuluan-geologi-struktur/. Diakses
pada tanggal 15 Maret 2016. Pukul 20.00 WIB
Januar, Indra, 2012, “Trigonometri”, http://matematikablogscience. blogspot.
com/2012/03/trigonometri.html. Diakses pada tanggal 15 Maret 2016.
Pukul 20.00 WIB
Rendy, 2011, “Pendahuluan Geologi Struktur”, http://primaedu.wordpress.
com/2011/08/05/ pendahuluan-geologi-struktur. /. Diakses pada tanggal
15 Maret 2016. Pukul 20.00 WIB
Top Related