7/22/2019 Lampiran analisa walkability
1/5
"#
Tabel 4.3Analisa Walkability Elementspada Beberapa Titik di Kawasan
Connectivity
Lokasi Pengamatan Gambar
Jl. Jembatan
batu
(depan
Museum BI
Pasar
entrance1)
Exit/entrance tunnel yang
terkoneksi dengan busway dan
stasiun sangat sulit untuk di lalui
karena penjual dan parkir liar di
pedestrian tidak teratur dan sulit
menyeberang karena kendaraan
tetap melaju kencang walau
terdapat lampu penyebrangan.
Terdapat banyak lorong/jalan
menuju kali besar
- Untuk mengurangi kecepatan kendaraan dapat
diadakan marka jalan (melintang) timbul
sebagai peredam kecepatan sebelum lampu
penyeberangan.
- Pedagang tetap di beri kesempatan berdagang,
namun diatur keseragamannya, dibatasi
jumlahnya dan diawasi.
Jl. Lada
(depan
Kantor arsip
Bank BNI
46)
Lokasi yang bersebrangan membuat
kendaraan besar seperti bis wisata
menurunkan penumpang di tepi
jalan, tetapi tidak ada zebra cross
atau tempat beristirahat untuk
perjalan kaki.
- Mengadakan zebra cross sebagai alat bantu
penyebrangan, baik bagi para pengunjung
menuju alun-alun Fatahillah maupun
sebaliknya menuju ke bank BNI atau kantor
disekitarnya.
- Meletakkan sejenis gazebo atau tempat duduk disisi pedestrian.
7/22/2019 Lampiran analisa walkability
2/5
"$
Tabel 4.3Analisa Walkability Elementspada Beberapa Titik di Kawasan
Jl. Lada
(depan
side
entrance
Stasiun
Kota)
Exit dari stasiun kota melalui side
entrance menuju pasar entrance 1
tidak terbentuk dengan baik.,
karena tidak adanya fasilitas
menyeberang dan aksesnya
cenderung seadanya dengan
melintasi halaman kantor bank
Mandiri tanpa papan petunjuk.
Membingungkan apabila
pengunjung awam di kawasan ini,
tetapi tingkat efektifitas akses yang
baik.
- Mengadakan zebra cross sebagai alat bantu penyebrangan, baik bagi para
pengunjung menuju alun-alun Fatahillah maupun sebaliknya menuju ke bank BNI
atau kantor disekitarnya.
- Meletakkan sejenis gazebo atau tempat duduk disisi pedestrian.
Jl. Kali
Besar Timur
3
(jalan di arah
pintu
belakang
kantor pos)
Merupakan akses langsung dari
sirkulasi kendaraan, lebar badan
jalan yang kecil membuat
menyeberang lebih mudah, namun
arus kendaraan yang ramai
berbahaya bagi pejalan kaki.
Terkain rencana pemerintah
membuat kantong parkir di utara
kawasan, menjadikan akses ini
sebagai entrance yang akan
menampung pejalan kaki dari arah
Jl Cengkeh.
Menjadi area crossing dari jl. Cengkeh menuju
pusat alun-alun Museum Sejarah Jakarta. Saat
ini telah tersedia zebra cross dan lampu
penyebrangan namun kondisinya yang rusak dan
penempatan kurang tepat. Dibutuhkan
perbaharuan untuk akses crossing pejalan kaki
tersebut.
7/22/2019 Lampiran analisa walkability
3/5
"%
Tabel 4.3Analisa Walkability Elementspada Beberapa Titik di Kawasan
Density
Lokasi Pengamatan Gambar
Jl. Jembatan
besi
(Pasar
entrance1)
Fungsi sebagai akses utama pejalan
kaki menjadikan Jl. Jembatan besi
sebagai tempat pedagang dan
komunitas kesenian yang terkumpul
membentuk suatu pasar rakyat
setiap hari. Jalan ini juga di tutup
untuk kendaraan bermotor dan
menimbulkan parkir liar.
Penertiban penjual dapat dilakukan dengan menentukan batas posisi dimana
pedagang atau pelaku seni berjualan tanpa mengganggu pemandangan bangunan.
Jl. Kali
Besar Timur
3
Digunakan sebagai jalan perputaran
sirkulasi kendaraan bermotor,
membuat pedestrian selebar 2.5
meter dijadikan parkir motor, selain
itu lorong terdekat dijadikan gallery
pasar dan pasar kanopi oleh
pengelola guna menampung
pedagang, tetapi unit yang
disiapkan lebih sedikit dari jumlah
pedagang yang terus bertambah .
Penataan kembali dan pelebaran gallery pasar agar dapat menampung dapat
menampung para pedagang dan meratakan sirkulasi pengunjung di kawasan.
Jl. Kali
Besar Timur
Jalan tidak dilewati kendaraan
beroda empat namun bisa dilalui
kendaraan roda dua karena di jalan
ini terdapat beberapa kantor, lokasi
foto dan beberapa pedagang kaki
lima. lokasi yang tidak langsung
alun-alun dan kurangnya
penyebaran fasilitas membuat
pergerakan pengunjung tidak
banyak.
7/22/2019 Lampiran analisa walkability
4/5
&'
Tabel 4.3Analisa Walkability Elementspada Beberapa Titik di Kawasan
Diperlukan pengadaan fasilitas guna menunjang penyebaran pengunjung karena
lokasi yang potensial di sisi kali besar.
Land-used Mix
Lokasi Pengamatan Gambar
Jl. Jembatan
batu
Di jalan ini terdapat gedung-gedung
yang dulu berupa hunian atau
kantor, seperti gedung arsip bank
Mandiri. Tapi terdapat beberapa
fungsi baru yang menghuni
bangunan tua seperti caf , restoran
dan kantor pengelola.
Pengadaan fungsi baru sangat baik, akan tetapi
masih sangat bercampur dengan pedagang kaki
lima. pengelompokkan jenis barang dagangan
dapat menyelaraskan pasar diantara bangunan gol
A dan gol B.
Jl. Pintu
Besar Utara
Terdapat pasar serupa entrance 1,
tetapi jenis barang yang dijual
berupa barang bukan makanan.terdapat gallery pasar kota tua, bank
Mega, caf dan gedung lama Tjipta
Niaga (mixed use)
Terdapat gedung kosong ( Tjipta Niaga ) yang
cukup besar dapat dijadikan sarana untuk
menampung pedagang/retail dan menyebarkan
pengunjung kearah kali besar.
Jl. Lada
(Di seberang
kantor Bank
BNI 46)
Terdapat banyak bangunan lama
yang tidak difungsikan, seperti
bekas hotel dan kantor. saat ini
hanya terdapat Kantor pajak Jakarta
Barat yang berfungsi aktif.
7/22/2019 Lampiran analisa walkability
5/5
&(
Tabel 4.3Analisa Walkability Elementspada Beberapa Titik di Kawasan
Potensi pengadaan fungsi kantor dapat
dilakukan, selain itu fungsi hotel/penginapan
juga dapat dilakukan tetapi harus terjalin
kerjasama dengan pengelola UP Kota Tua
sebagai asset pelengkap wisata.
Aesthetic
Jl. Jembatan
besi
(Pasarentrance1)
Pada dasarnya seluruh sudut
kawasan wisata Kota Tua memiliki
nilai estetika arsitektur tersendiri,tetapi kurangnya perawatan
membuat kesan yang seram dn
kumuh. pada jalan Jembatan Besi
tidak ada tempat duduk kecuali di
restoran karena penuh pedagang
kaki lima. untuk pencahayaan
cukup baik namun belum
memenuhi untuk aktivitas pasar di
malam hari dan terdapat signage
serta papan petunjuk namun kurang
terawat.
Ditambahkan titik pencahayaan atau di ganti ukuran lampu penerangan dititik yang
sudah tersedia
Jl. Kali
Besar Timur
3
Pada jalan Kali Besar Timur,
pencahayaan sangat kurang saat
malam hari pengguna jalan harus
lebih berhati-hati, selain itu pada
lorong-lorong pasar juga masih
remang-remang karena lampu jalan
dalam keadaan mati dan cukup sepi
di sekitar gallery pasar sehingga
cukup rawan.
Ditambahkan kegiatan baru saat malam sehingga pasar yang tutup bisa tetap nyaman
dilalui, dibuat titik pencahayaan baru atau di ganti ukuran lampu penerangan dititik
yang sudah tersedia.
Top Related