INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
KATA PENGANTAR
Sejalan dengan Reformasi Birokrasi di Kementerian Hukum dan HAM melalui
kegiatan perubahan di segala bidang, kita senantiasa selalu memanjatkan puji syukur
kehadirat Allah Subhanahu wa ta'ala, atas semua limpahan Rahmat dan Karunia-Nya yang
tidak terhingga bagi kita semua. Laporan Kinerja ini merupakan pertanggungjawaban
Inspektorat Jenderal atas pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam membantu Menteri
Hukum dan HAM dalam menyelenggarakan pengawasan intern terhadap pelaksanaan
tugas di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM, sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Hukum dan HAM R.I Nomor M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 Tanggal 30 Desember
2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan HAM Republik
Indonesia.
Terkait dengan pelaksanaan pencapaian kinerja Inspektorat Jenderal tahun 2012,
kita menyusun Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Jenderal
Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2012. Kita tunjukkan kepada masyarakat bahwa
Inspektorat Jenderal mempunyai komitmen dan tekad yang kuat untuk melaksanakan
kinerja organisasi yang berorientasi pada hasil, baik berupa output maupun outcomes.
penyusunan LAKIP Inspektorat Jenderal juga dimaksudkan sebagai pengejawantahan
prinsip transparansi dan akuntabilitas yang merupakan pilar penting pelaksanaan tata
kelola pemerintahan yang baik.
Mudah-mudahan, penyajian LAKIP Inspektorat Jenderal ini menjadi bahan evaluasi
kinerja bagi intern Inspektorat Jenderal sendiri serta untuk mengevaluasi kinerja
organisasi selama satu tahun agar dapat melaksanakan kinerja ke depan secara lebih
produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian,
manajemen keuangan maupun koordinasi dengan pihak lain yang terkait.
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Jenderal
Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2012 disusun sebagai akuntabilitas kinerja atas
pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM
sebagaimana amanat Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM mempunyai kedudukan dan
peran strategis dalam melaksanakan tugas pengawasan internal Kementerian Hukum
dan HAM, yaitu sebagai quality assurance dan katalisator bagi kinerja dalam rangka
mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran yang tertuang dalam Rencana Startegis
Kementerian Hukum dan HAM. Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM
selaku aparat pengawas intern melaksanakan tugas dan fungsi Pengawasan Intern yaitu
melakukan serangkaian proses kegiatan audit terhadap penyelenggaraan tugas dan
fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan
telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan
efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik.
Bahwa dari 4 (empat) indikator kinerja terdapat 3 (t iga) indikator kinerja yang
tingkat capaiannya dapat dicapai sesuai target yang telah ditentukan dan masih terdapat
ada 1 (satu) indikator kinerja yang target kinerjanya belum tercapai yaitu “ Persentase
unit kerja yang menyelenggarakan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi sesuai ketentuan.”
Penyebab belum tercapainya target kinerja tersebut antara lain karena Peraturan
MENPAN dan RB nomor 31 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara online sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan
reformasi birokrasi secara online (PMPRB) baru ditetapkan tanggal 31 Mei 2012,
Inspektorat Jenderal sebagai penanggung jawab pelaksanaan PMPRB telah melakukan
sosialisasi kepada unit eselon I, sedangkan penilaian secara online baru akan dilakukan
pada tahun 2013.
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Rincian capaian kinerja masing-masing indikator sasaran strategis tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel berikut :
Sasaran Strategis
Peningkatan Kualitas Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di
Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM
Indikator Kinerja Target ( %) Realisasi Capaian
1. Persentase unit kerja yang berhasil
mencapai standard pelayanan dan
target kinerja yang ditetapkan
40 % 211 / 399 unit kerja (52,88%)
132,20%
2. Persentase unit kerja yang
menyelenggarakan akuntabilitas
keuangan sesuai standard untuk
mendapatkan Opini BPK yang WTP
80 % 44 unit kerja /44 unit kerja Kantor Wilayah
dan 11 unit eselon I (100%)
* )
125%
3. Persentase unit kerja yang
menyelenggarakan Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi sesuai ketentuan
40% Masih dalam proses
4. Jumlah unit kerja yang mendapat nilai
akuntabilitas kinerja minimal kategori ‘B’
15 unit kerja 17 unit kerja 113,33%
* ) Seluruh Kantor Wilayah dan unit eselon I yang menyusun Laporan Keuangan
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ……………………………………………………………………
Ringkasan Eksekutif ……………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Organisasi …………………….………………… 1
B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi.......………………............................ 1
C. Sasaran Strategis …………………………….…............................ 6
D. Permasalahan Organisasi ………………………………………….. 7
BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
A. Rencana Strategis Tahun 2010-2014………………………….….. 8
B. Penetapan Kinerja Tahun 2012…………………………………..... 10
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012
A. Pengukuran Capaian Kinerja ……………..………………………… 14
B. Analisis Capaian Kinerja .................................................................. 17
C. Akuntabilitas Keuangan…………………………………………. 44
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………...……………...……… 45
B. Saran .............................................................................................. 46
LAMPIRAN
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Organisasi
Keberadaan Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM tidak
terlepas dari perjalanan dalam mengawal pelaksanaan tugas sebagai unsur
pengawas intern di Kementerian Hukum dan HAM. Dengan memberikan arah
kebijakan dibidang pengawasan yaitu sebagai quality assurance dan katalisator bagi
kinerja yaitu mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran yang tertuang dalam
Rencana Startegis Kementerian Hukum dan HAM.
Untuk melaksanakan amanat strategis tersebut, Inspektorat Jenderal
melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai ketentuan berdasarkan peraturan Menteri
Hukum dan HAM R.I Nomor M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 Tanggal 30 Desember 2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan HAM yaitu melakukan
pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Hukum
dan HAM. Tugas tersebut harus senantiasa dilaksanakan dengan penuh
tanggungjawab, efektif, efisien dan akuntabel.
Sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), Instruksi Presiden tersebut
mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk
mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi, serta peranannya dalam
pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan
perencanaan strategis yang ditetapkan.
B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Berdasarkan peraturan Menteri Hukum dan HAM R.I Nomor M.HH-
05.OT.01.01 Tahun 2010 Tanggal 30 Desember 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Hukum dan HAM, maka kedudukan, tugas, fungsi, susunan organisasi
dan tata kerja Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM sebagai berikut:
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 2
Kedudukan :
Inspektorat Jenderal adalah unsur pengawas yang berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Inspektorat Jenderal dipimpin
oleh Inspektur Jenderal.
Tugas :
Melaksanakan pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan
Kementerian Hukum dan HAM RI.
Fungsi :
1. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia ;
2. pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM
terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan
kegiatan pengawasan lainnya ;
3. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia ;
4. penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia ;
5. pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal.
Struktur Organisasi :
1. Sekretariat Inspektorat Jenderal
Mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada
seluruh satuan organisasi di lingkungan Inspektorat Jenderal. Sekretariat
Inspektorat Jenderal terdiri dari :
a. Bagian Program dan Pelaporan ;
b. Bagian Laporan Hasil Pengawasan I ;
c. Bagian Laporan Hasil Pengawasan II ;
d. Bagian Kepegawaian ;
e. Bagian Umum ;
f. Kelompok Jabatan Fungsional Umum.
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 3
2. Inspektorat Wilayah I,
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan pengawasan
intern, pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui
audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya serta
pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri dan
penyusunan laporan hasil pengawasan pada Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan, Inspektorat Jenderal dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia Aceh, Banten, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan dan
Kepulauan Riau
Inspektorat Wilayah I terdiri dari :
a. Subbagian Tata Usaha ;
b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.
3. Inspektorat Wilayah II,
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan pengawasan
intern, pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui
audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya serta
pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri dan
penyusunan laporan hasil pengawasan pada Badan Penelit ian dan
Pengembangan Hak Asasi Manusia, Pusat Pengkajian dan Pengembangan
Kebijakan dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Riau,
Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara dan
Maluku
Inspektorat Wilayah II terdiri dari :
a. Subbagian Tata Usaha ;
b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.
4. Inspektorat Wilayah III
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan pengawasan
intern, pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui
audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya serta
pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri dan
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 4
penyusunan laporan hasil pengawasan pada Direktorat Jenderal Imigrasi,
Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia Sumatera Barat, Jambi, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan,
Sulawesi Utara dan Papua
Inspektorat Wilayah III terdiri dari :
a. Subbagian Tata Usaha ;
b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.
5. Inspektorat Wilayah IV
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan pengawasan
intern, pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui
audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya serta
pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri dan
penyusunan laporan hasil pengawasan pada Sekretariat Jenderal, Badan
Pembinaan Hukum Nasional dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Bali
dan Sulawesi Barat
Inspektorat Wilayah IV terdiri dari :
a. Subbagian Tata Usaha ;
b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.
6. Inspektorat Wilayah V
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan pengawasan
intern, pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui
audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya serta
pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri dan
penyusunan laporan hasil pengawasan pada Direktorat Jenderal Peraturan
Perundang-undangan, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dan Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara, Sumatera
Selatan, D.I. Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur dan Maluku Utara.
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 5
Inspektorat Wilayah V terdiri dari :
a. Subbagian Tata Usaha ;
b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.
7. Inspektorat Wilayah VI
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan pengawasan
intern, pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui
audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya serta
pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri dan
penyusunan laporan hasil pengawasan pada Direktorat Jenderal Administrasi
Hukum Umum, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak
Asasi Manusia, Akademi Ilmu Pemasyarakatan dan Akademi Imigrasi dan Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Bengkulu, Lampung, Jawa
Timur, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Papua Barat
Inspektorat Wilayah VI terdiri dari :
a. Subbagian Tata Usaha ;
b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.
INSPEKTUR
JENDERAL
INSPEKTUR
WILAYAH I
INSPEKTUR
WILAYAH II
INSPEKTUR
WILAYAH III
INSPEKTUR
WILAYAH IV
INSPEKTUR
WILAYAH V
INSPEKTUR
WILAYAH VI
SEKRETARIS
INSPEKTORAT
JENDERAL
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 6
C. Sasaran Strategis
Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM selaku aparat
pengawas intern melaksanakan tugas dan fungsi Pengawasan Intern yaitu
melakukan serangkaian proses kegiatan audit terhadap penyelenggaraan tugas dan
fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa
kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara
efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata
kepemerintahan yang baik.
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2010 –
2014, yaitu :
1. Pembentukan peraturan perundang-undangan mampu menjawab kebutuhan
masyarakat dan perkembangan global secara tepat waktu ;
2. Seluruh peraturan perundang-undangan di t ingkat pusat maupun daerah
harmonis dan melindungi kepentingan nasional ;
3. Seluruh pengawasan dan penindakan dilakukan secara konsisten untuk menjamin
kepastian hukum ;
4. Seluruh desa sadar hukum ;
5. Seluruh masyarakat, terutama kelompok rentan dan minoritas memperolehn
perlindungan dan pemenuhan atas hak asasinya ;
6. Hak kekayaan intelektual masyarakat menjadi produk bernilai ekonomi yang
diakui secara internasional ;
7. Seluruh perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan dilakukan secara
tepat waktu dan terintegrasi serta berdasarkan data yang akurat ;
8. Seluruh unit kerja memenuhi standar pelayanan pr ima dan mencapai target
kinerjanya dengan administrasi yang akuntabel ;
9. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai Law Centre memiliki kantor
pelayanan hukum dan Hak Asasi Manusia di setiap kabupaten/kota ;
10. Seluruh aparatur hukum dan hak asasi manusia memiliki kompetensi sesuai
bidangnya dan memperoleh pengembangan karir yang jelas ;
11. Seluruh unit kerja memiliki sumber daya manusia profesional sesuai kebutuhan
dan kaderisasi yang berkesinambungan.
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 7
Sasaran yang terkait tugas dan fungsi Inspektorat Jenderal Kementerian
Hukum dan HAM adalah Seluruh unit kerja memenuhi standar pelayanan prima dan
mencapai target kinerjanya dengan administrasi yang akuntabel. Selain itu,
Inspektorat Jenderal juga mendukung terhadap keseluruhan sasaran strategis
lainnya dalam upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat di berbagai sektor.
Untuk mencapai sasaran tersebut dilakukan melalui pengawasan intern yaitu
memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi
pencapaian tujuan organisasi, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset,
dan ketaatan terhadap peraturan perundang undangan yang dilakukan melalui
kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya.
D. Permasalahan Organisasi
Kementerian Hukum dan HAM dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
belum sepenuhnya dilakukan secara optimal baik yang berkaitan dengan pelayanan
kepada masyarakat maupun kinerja Sumber Daya Manusia (SDM), diantaranya :
1. kinerja pelayanan kepada masyarakat di unit pelaksana teknis belum seluruhnya
berjalan sesuai yang diharapkan
2. Sistem Pengendalian Intern pada satuan kerja belum berjalan dengan efektif,
yaitu masih terdapat kurang tertib dalam pengelolaan keuangan maupun
pelayanan publik berdasarkan hasil pemeriksaan BPK-RI dan pengwas intern.
3. Masih dijumpai pengaduan terhadap pelayanan publik yang belum sesuai yang
diharapkan yaitu di bidang Pemasyarakatan, bidang Keimigrasian, bidang Hak
Kekayaan Intelektual, bidang Administrasi Hukum Umum, serta pengadaan
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
4. Kebijakan internal Kementerian Hukum dan HAM serta Standar Operasional
Prosedur (SOP) belum dilaksanakan sehingga mengakibatkan pelanggaran
terhadap ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Masih adanya pegawai yang melakukan pelanggaan kode etik maupun disiplin
pegawai.
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 8
BAB II
PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa berdasarkan Pasal 945 Peraturan
Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 Tanggal 30 Desember
2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan HAM, Inspektorat
Jenderal diberikan tugas untuk melaksanakan pengawasan intern di lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya agar efektif, efisien dan
akuntabel, Inspektorat Jenderal berpedoman pada dokumen perencanaan yang terdapat
pada :
1. Renstra Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2010-2014 ;
2. Penetapan Kinerja Tahun 2012.
A. Rencana Strategis Tahun 2010-2014
Rencana Strategis (Renstra) tahun 2010-2014 merupakan perencanaan
jangka menengah Kementerian Hukum dan HAM yang berisi tentang gambaran
sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun oleh
Kementerian Hukum dan HAM beserta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai
sasaran sesuai dengan tugas, fungsi dan peran yang diamanahkan.
Berdasarkan Renstra Kementerian Hukum dan HAM tahun 2010-2014
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Visi
“ Masyarakat Memperoleh Kepastian Hukum”
b. Misi
Dalam rangka untuk mewujudkan Visi tersebut, ditetapkan misi yang akan
dilakukan secara konsisten, yaitu:
“ Melindungi Hak Asasi Mausia “
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 9
c. Tujuan
Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan tujuan yang akan dicapai, yaitu:
“ memperkuat manajemen dan kelembagaan secara nasional”
d. Sasaran
Sasaran yang terkait tugas dan fungsi Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum
dan HAM yang dicapai sebagai alat ukur keberhasilan adalah Seluruh unit kerja
memenuhi standar pelayanan prima dan mencapai targe t kinerjanya dengan
administrasi yang akuntabel
Focus Grup Discusion (FGD) Motor Penggerak Intergritas dengan KPK
B. Penetapan Kinerja Tahun 2012
Penetapan Kinerja merupakan amanat Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010
tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah. Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan
komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas
dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan
sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus Penetapan Kinerja antara lain :
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 10
1. meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur ;
2. sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi
amanah ;
3. sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi ;
4. menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur ;
5. sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.
Inspektorat Jenderal telah membuat Penetapan Kinerja tahun 2012 secara
berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada. Penetapan Kinerja
ini telah menggunakan indikator – indikator kinerja dan target yang mengacu dari
indikator kinerja utama Kementerian Hukum dan HAM.
Penetapan Kinerja di lingkungan Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum
dan HAM Tahun 2012 telah ditandatangani oleh Inspektur Jenderal kementerian
Hukum dan HAM pada bulan Maret 2012, yaitu :
Sasaran Strategis
Peningkatan Kualitas Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM
Indikator Kinerja Target
1. Persentase unit kerja yang berhasil mencapai standard pelayanan dan target kinerja yang ditetapkan
40 %
2. Persentase unit kerja yang menyelenggarakan akuntabilitas keuangan sesuai standard untuk mendapatkan Opini BPK yang WTP
80 %
3. Persentase unit kerja yang menyelenggarakan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi sesuai ketentuan
40 %
4. Jumlah unit kerja yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal kategori ‘B’
15 unit kerja
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 11
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012
A. Pengukuran Capaian Kinerja
Pengukuran tingkat capaian kinerja Inspektorat Jenderal Kementerian
Hukum dan HAM tahun 2012 dilakukan dengan cara membandingkan antara target
pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja
Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM tahun 2012 dengan realisasinya.
Tingkat capaian kinerja dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai berikut :
Sasaran Strategis
Peningkatan Kualitas Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di
Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
1. Persentase unit kerja yang berhasil
mencapai standard pelayanan dan
target kinerja yang ditetapkan
40 % 211 / 399 unit kerja (52,88%)
132,20%
2. Persentase unit kerja yang
menyelenggarakan akuntabilitas
keuangan sesuai standard untuk
mendapatkan Opini BPK yang WTP
80 % 44 unit kerja /44 unit kerja Kantor Wilayah
dan 11 unit eselon I
(100%) *)
125%
3. Persentase unit kerja yang
menyelenggarakan Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi sesuai ketentuan
40 % Masih dalam proses
4. Jumlah unit kerja yang mendapat nilai
akuntabilitas kinerja minimal kategori
‘B’
15 unit kerja
17 unit kerja 113,33%
* ) Seluruh Kantor Wilayah dan unit eselon I yang menyusun Laporan Keuangan
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 12
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa dari 4 (empat) indikator kinerja
terdapat 3 (t iga) indikator kinerja yang tingkat capaiannya dapat dicapai sesuai target
yang telah ditentukan dan masih terdapat ada 1 (satu) indikator kinerja yang target
kinerjanya belum tercapai yaitu “ Persentase unit kerja yang menyelenggarakan
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi sesuai ketentuan.”
Penyebab belum tercapainya target kinerja tersebut antara lain karena
Peraturan MENPAN dan RB nomor 31 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penilaian
Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara online sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan reformasi birokrasi secara online (PMPRB) baru ditetapkan tanggal 31 Mei
2012, Inspektorat Jenderal sebagai penanggung jawab pelaksanaan PMPRB telah
melakukan sosialisasi kepada unit eselon I, sedangkan penilaian secara online baru
akan dilakukan pada tahun 2013.
Seluruh Pegawai Inspektorat Jenderal menandatangani Pakta Integritas
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 13
Perbandingan target kinerja tahun 2010 s.d tahun 2012 sebagai berikut :
Sasaran : Peningkatan Kualitas Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi dilingkungan Kementeri an Hukum dan HAM
Indikator Kinerja Formulasi Perhitungan
Capaian Target Kendala/ permasala
han 2010 2011 2012 2013 2014
Persentase unit kerja wilayah I yang mencapai standar pelayanan prima dan target kinerjanya dengan administrasi yang akuntabel
Jumlah unit kerja yang telah melaksanakan standard pelayanan DIBAGl jumlah unit kerja yang dilakukan pengawasan dilingkungan Inspektorat Wilayah I DIKALI 100%
Target =84% Realisasi =98% (35 laporan / 36 laporan) Capaian =116.67%
Target=65% Realisasi = 100% (4 laporan / 4 laporan) Capaian =153.84%
Indikator Kinerja belum dapat
terukur dengan
jelas yaitu formulasi
perhitungannya “ unit
kerja” namun
output di RKAKL nya “ Laporan” sehingga unit kerja
yang akuntabel
tidak dapat diketahui
secara pasti
berapa jumlahnya
Persentase unit kerja wilayah II yang mencapai standar pelayanan prima dan target kinerjanya dengan administrasi yang akuntabel
Jumlah unit kerja yang telah melaksanakan standard pelayanan DIBAGl jumlah unit kerja yang dilakukan pengawasan dilingkungan Inspektorat Wilayah II DIKALI 100%
Target =84% Realisasi =75% (27 laporan / 36 laporan) Capaian =89.297%
Target=65% Realisasi =100% (4 laporan / 4 laporan) Capaian =153.84%
Persentase unit kerja wilayah III yang mencapai standar pelayanan prima dan target kinerjanya dengan administrasi yang akuntabel
Jumlah unit kerja yang telah melaksanakan standard pelayanan DIBAGl jumlah unit kerja yang dilakukan pengawasan dilingkungan Inspektorat Wilayah III DIKALI 100%
Target =84% Realisasi =92% (33 laporan / 36 laporan) Capaian =109.52%
Target=65% Realisasi =100% (4 laporan / 4 laporan) Capaian =153.84%
Persentase unit kerja wilayah IV yang mencapai standar pelayanan prima dan target kinerjanya dengan administrasi yang akuntabel
Jumlah unit kerja yang telah melaksanakan standard pelayanan DIBAGl jumlah unit kerja yang dilakukan pengawasan dilingkungan Inspektorat Wilayah IV DIKALI 100%
Target =84% Realisasi =89% (32 laporan / 36 laporan) Capaian =105.95%
Target=65% Realisasi =100% (4 laporan / 4 laporan) Capaian =153.84%
Terdapat perubahan Indikator Kinerja Utama
Inspektorat Jenderal
(KepMenhumham
No.M.HH-13.OT.02.01.
Th.2012 tanggal
9-12- 2012)
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 14
Persentase unit kerja wilayah V yang mencapai standar pelayanan prima dan target kinerjanya dengan administrasi yang akuntabel
Jumlah unit kerja yang telah melaksanakan standard pelayanan DIBAGl jumlah unit kerja yang dilakukan pengawasan dilingkungan Inspektorat Wilayah V DIKALI 100%
Target =84% Realisasi = 89% (32 laporan / 36 laporan) Capaian =105.95%
Target=65% Realisasi =100% (4 laporan / 4 laporan) Capaian =153.84%
Indikator Kinerja belum dapat
terukur dengan
jelas yaitu formulasi
perhitungannya “ unit
kerja” namun
output di RKAKL nya “ Laporan” sehingga unit kerja
yang akuntabel
tidak dapat diketahui
secara pasti
berapa jumlahnya
Persentase unit kerja wilayah VI yang mencapai standar pelayanan prima dan target kinerjanya dengan administrasi yang akuntabel
Jumlah unit kerja yang telah melaksanakan standard pelayanan DIBAGl jumlah unit kerja yang dilakukan pengawasan dilingkungan Inspektorat Wilayah VI DIKALI 100%
Target =84% Realisasi =92% (33 laporan / 36 laporan) Capaian =109.52%
Target=65% Realisasi =100% (4 laporan / 4 laporan) Capaian =153.84%
Presentase pengaduan dan kasus yang dituntaskan secara tepat waktu
Jumlah Pengaduan yang diterima DIBAGI dengan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti DIKALI 100%
Target=20% Realisasi =209% (69 laporan / 33 laporan) Capaian =1045%
Target=40% Realisasi =199% (4 laporan / 4 laporan) Capaian =497.5%
Persentase perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan dilakukan secara tepat waktu dan terintegrasi serta berdasarkan data yang akurat
Jumlah penyelesaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan dilakukan secara tepat waktu dan terintegrasi berdasarkan data yang akurat DIBAGl jumlah kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan DIKALI 100%
Target=84% Realisasi =100% (41 laporan / 41 laporan) Capaian =119,04%
Target=65% Realisasi =100% (38 laporan /38 laporan) Capaian =153.84%
Terdapat perubahan Indikator Kinerja Utama
Inspektorat Jenderal
(KepMenhumham
No.M.HH-13.OT.02.01.
Th.2012 tanggal
9-12- 2012)
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 15
Sasaran : Peningkatan Kualitas Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi dilingkungan Kementeri an Hukum dan HAM
Indikator Kinerja Formulasi
Perhitungan
Capaian Target Kendala/
Permasalahan 2010 2011 2012 2013 2014
Persentase unit kerja yang berhasil mencapai standard pelayanan dan target yang ditetapkan
Jumlah unit kerja yang telah melaksanakan standard pelayanan (WBK) DIBAGl jumlah unit kerja yang dilakukan penilaian DIKALI 100%
Target = 40% Realisasi= 211 / 399 unit kerja (52,88%) Capaian = 132,20%
50%
60%
Keterbatasan SDM dan anggaran Itjen dalam melakukan tugas pembinaan, pengendalian dan pungutan dalam rangka mewujudkan satker WBK
Persentase unit kerja yang menyelenggarakan akuntabilitas keuangan sesuai standard untuk mendukung Kementerian mendapatkan Opini BPK yang WTP
Jumlah satuan kerja yang laporan akuntabilitas keuangan sesuai standard DIBAGl jumlah unit kerja Kementerian Hukum dan HAM DlKALI 100 %,
-
-
Target = 80% Realisasi =44 unit kerja /44 unit kerja Kantor Wilayah dan 11 unit eselon I 44 (100%) Capaian =125%
85%
90%
Masih banyak terdapat temuan BPK yang belum ditindaklanjuti oleh satuan kerja (2005-2012 terdapat 71 rekomendasi BPK yg blm ditindaklanjuti
Persentase unit kerja yang menyelenggarakan pelaksanaan Reformasi Birokrasi sesuai ketentuan
Jumlah unit kerja yang dinilai Qudlity Assurance sesuai standard DIBAGl jumlah unit kerja yang dilakukan penilaian DlKALl 100 %.
-
-
Target = 40% Realisasi =nihil Capaian = nihil
50%
60%
Pada Tahun 2012 belum dilakukan Penilaian Quality Assurance oleh ITJEN , baru dilakukan sosialisasi tentang PMPRB pada 11 Eselon 1
Jumlah unit kerja yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal kategori 'B'
Jumlah unit kerja yang akuntabilitas kinerjanya baik DlBAGl jumlah unit kerja yang dilakukan panilaian DIKALI 100 %.
-
-
Target =15 Unit Kerja Realisasi =17 Unit Kerja Capaian =113,33%
19
Unit Kerja
12 Unit Kerja
Belum semua Unit Kerja membuat LAKIP sehingga sulit mengukur capaian Akuntabilitas Kinerjanya
Terdapat perubahan Indikator Kinerja Utama
Inspektorat Jenderal
(KepMenhumham
No.M.HH-13.OT.02.01.
Th.2012 tanggal
9-12- 2012)
sda
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 16
Beberapa hambatan dan kendala yang dihadapi dalam penerapan
manajemen kinerja dan pencapaian target kinerja antara lain :
1. Belum seluruh unit kerja melaksanakan rekomendasi hasil pengawasan.
2. Masih terdapat beberapa unit kerja yang belum melaksanakan Sistem
Pengendalian Intern dalam penyusunan laporan keuangan.
3. Peraturan MENPAN dan RB nomor 31 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara online sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan reformasi birokrasi secara online (PMPRB) baru ditetapkan
tanggal 31 Mei 2012.
4. Petunjuk Teknis (Juknis) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) belum
seluruhnya dilaksanakan sehingga mengakibatkan akuntabilitas kinerja yang
kurang memadai.
Berdasarkan atas penyebab, kendala dan hambatan diatas, diusulkan
untuk dapat dilakukan perbaikan pada periode mendatang diantaranya lebih
dikuatkan Sistem Pengendalian Intern pada satuan kerja dan komitmen pimpinan
dalam meningkatkan kinerja serta perlu adanya revisi target maupun indikator kinerja
yang dituangkan dalam Renstra Kementerian Hukum dan HAM.
Inspektur Jenderal menerima piagam opini Wajar Tanpa Pengacualian (WTP) dari Menteri
Hukum dan HAM
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 17
B. Analisa Capaian Kinerja
Beberapa Informasi penting tentang capaian indikator kinerja dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Persentase unit kerja yang berhasil mencapai standard pelayanan dan target
kinerja yang ditetapkan
Indikator ini mengukur hasil pencapaian unit kerja yang mencapai standar
pelayanan melalui t indak lanjut hasil pengawasan Inspektorat Jenderal. Unit
kerja yang melaksanakan standar pelayanan yaitu telah menindaklanjuti
rekomendasi hasil pengawasan Inspektorat Jenderal sebanyak 211 satuan kerja,
yang terdiri dari 152 satuan kerja pada Lapas/Rutan, 52 satuan kerja pada Kantor
Imigrasi, 6 satuan kerja pada Kantor Wilayah dan 1 satuan kerja pada Balai Harta
Peninggalan
Formulasi pengukuran sebagai berikut : Jumlah unit kerja yang
melaksanakan standar pelayanan dibagi jumlah unit kerja yang dilakukan
pengawasan di kali 100 %. (211/399) x 100 % = 52,88 % . Capaiannya yang telah
dilaksanakan sebesar 132,20 % yaitu dari realisasi sebesar 52,88% dibagi dengan
target 40%.
Kegiatan Pengawasan intern dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM
dilakukan sebagai pencapaian tujuan Inspektorat Jenderal dalam melaksanakan
tugas dan fungsi sebagaimana dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor : M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 Tentang Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Hukum dan HAM.
Pengawasan intern tersebut mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor
60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Adapun tujuan
pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Hukum
dan HAM yaitu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, dengan cara:
1. memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan
efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi
Kementerian Hukum dan HAM;
2. meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM;
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 18
3. meningkatkan kualitas Laporan Keuangan, kepatuhan terhadap peraturan yang
berlaku dan memberikan peringatan dini serta pengamanan aset negara.
Program Kerja Pengawasan Internal Inspektorat Jenderal Tahun 2012, yaitu
telah melakukan audit kinerja pada satuan kerja dilingkungan Kementerian Hukum
dan HAM. Pelaksanaan audit kinerja ini terbagi dalam Wilayah I, Wilayah II,
Wilayah III, Wilayah IV, Wilayah V dan Wilayah VI. Hasil audit kinerja tertuang
dalam Laporan Hasil Audit yang didalam nya memberikan beberapa informasi
terkait Audit i/unit yang dilakukan pemeriksaan serta memberikan rekomendasi
atas beberapa hal yang perlu dilakukan perbaikan dilihat dari aspek Pengendalian
Intern dan Ketaatan terhadap Peraturan Perundang-undangan.
Tindak lanjut hasil audit kinerja dari satuan kerja disampaikan kepada
Inspektorat Jenderal dan selanjutnya akan dianalisa dan dijadikan laporan ke
Menteri Hukum dan HAM setiap tahun nya sesuai ketentuan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 42 Tahun 2011
tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Ikhtisar Laporan Hasil Pengawasan
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah.
Menteri Hukum dan HAM besama Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ketua Ombudsman Republik Indonesia (ORI), dan Menteri Pendayaunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Menpan dan RB)
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 19
Penjabaran sasaran Audit Kinerja Inspektorat Jenderal yang berhasil
mencapai standar pelayanan dan target kinerja Tahun 2012, yaitu :
Inspektorat Wilayah I pada Tahun 2012, telah dilakukan audit kinerja pada
71 unit kerja dari 126 unit kerja Inspektorat Wilayah I, yaitu :
No Eselon I / Kanwil Satker
Jumlah Eselon I Kanwil Lapas/Rutan/ Rupbasan/Bapas
Kanim/ Rudenim
1 Kep. Riau 1 7 3 11 2 Aceh 9 3 12 3 Kalimantan Barat 1 13 4 18 4 Sulawesi Selatan 1 15 2 18 5 Banten 9 3 12
Jumlah 3 53 15 71
Sasaran Audit Inspektorat Wilayah I
1 Rutan Tj. Pinang 24 Kanim Serang 48 Lapas Makassar 2 Rutan Batam 25 Rutan Pandeglang 49 Lapas Takalar 3 Lapas Tj. Pinang 26 Lapas Serang 50 Lapas Wanita
Sungguminasa 4 Kanim Batam 27 Bapas Serang 51 Kanim Pare-pare 5 Kanwil Kep. Riau 28 Lapas Anak Pria
Tangerang 52 Lapas Pare-pare
6 Kanim Aceh 29 Rubasan Serang 53 Lapas Narkotika Sungguminasa
7 Rupbasan Aceh 30 Bapas Sintang 54 Kanim Tangerang 8 Kanim Sabang 31 Lapas Sintang 55 Rutan Tangerang 9 Rutan Sabang 32 Rutan Pontianak 56 Lapas Pria Tangerang
10 Rutan Sigli 33 Kanim Pontianak 57 Rutan Rangkas Bitung
11 Bapas Aceh 34 Kanwil Kalimantan Barat 58 Lapas P. Tangerang 12 Lapas Pontianak 35 Bapas Pontianak 59 Kanim Cilegon 13 Rupbasan Singkawang 36 Kanwil Sulawesi Selatan 60 Kanim Tarempa 14 Rutan Sambas 37 Bapas Makassar 61 Bapas Tj. Pinang 15 Lapas Singkawang 38 Rutan Makale 62 Lapas Batam 16 Rutan Sanggau 39 Rutan Enrekang 63 Rupbasan Tj. Pinang 17 Kanim Sanggau 40 Lapas Bulukumba 64 Kanim Tj. Uban 18 Lapas Palopo 41 Rutan Selayar 65 Rudenim Tj. Pinang 19 Bapas Palopo 42 Cabrutan Jantho di
Lhoknga 66 Kanim Entikong
20 Lapas Watampone 43 Kanim Langsa 67 Lapas Anak Entikong 21 Bapas Watampone 44 Cabrutan Lhokseumawe
di Lhoksukon 68 Rutan Putusibau
22 Rutan Makassar 45 Lapas Kuala Simpang 69 Rupbasan Pontianak 23 Kanim Makassar 46 Lapas Lhokseumawe 70 Rupbasan Sanggau 47 Lapas Langsa 71 Rudenim Pontianak
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 20
Inspektorat Wilayah II pada Tahun 2012, telah dilakukan audit kinerja pada 67 unit
kerja dari 124 unit kerja Inspektorat Wilayah II, yaitu :
No Eselon I / Kanwil Satker
Jumlah Eselon I
Kanwil Lapas/Rutan/ Rupbasan/Bapas
Kanim/ Rudenim
1 NTB 1 4 1 6 2 Jawa Barat 1 17 1 19 3 Kalimantan Tengah 1 9 1 11 4 Riau 1 14 8 23 5 Sulawesi Tenggara 1 5 6 6 Balitbangham 1 1 7 Pusjianbang 1 1
Jumlah 2 5 49 11 67
Sasaran Audit Inspektorat Wilayah II
1 Kanwil Jawa Barat 24 Kanwil Sulawesi Tenggara
48 Lapas Wanita Bandung
2 Lapas Purwakarta 25 Rutan Unaha 49 Lapas Ciamis 3 Lapas Karawang 26 Lapas Kendari 50 Rutan Bandung 4 Lapas Bekasi 27 Rutan Kolaka 51 Lapas Sukabumi 5 Lapas Tasikmalaya 28 Bapas Kendari 52 Lapas Sukamiskin 6 Kanim Tasikmalaya 29 Rutan Raha 53 Lapas Cianjur 7 Kanwil Kalimantan
Tengah 30 Kanwil NTB 54 Rutan Buntok
8 Lapas Pangkalan Bun 31 Lapas Terbuka Mataram
55 Rutan Palangkaraya
9 Bapas Pangkalan Bun 32 Lapas Mataram 56 Lapas Sampit 10 Lapas Muara Taweh 33 Rupbasan Sumbawa
Besar 57 Kanim Sampit
11 Bapas Muara Taweh 34 Lapas Sumbawa Besar 58 Lapas Palangkaraya 12 Kanim Siak Indrapura 35 Kanim Sumbawa Besar 59 Bapas Palangkaraya 13 Cabrutan Bengkalis di
Bagan Siapi-api 36 Kanim Bekasi 60 Rupbasan Rengat
14 Kanim Selat Panjang 37 Lapas Garut 61 Lapas Anak Pekanbaru
15 Cabrutan Bengkalis di Selat Panjang
38 Lapas Bogor 62 Lapas Bengkalis
16 Lapas Tembilahan 39 Kanim Sukabumi 63 Kanim Bengkalis 17 Kanim Tembilahan 40 Lapas Narkotika
Bandung 64 Cabrutan Rengat
18 Lapas Narkotika Cirebon
41 Kanim Bandung 65 Lapas Pekanbaru
19 Rupbasan Cirebon 42 Kanwil Riau 66 Balitbangham 20 Lapas Sumedang 43 Rupbasan Bangkinang 67 Pusjianbang 21 Lapas Majalengka 44 Kanim Pekanbaru 22 Lapas Indramayu 45 Lapas Pasir Pangarayan 23 Rupbasan Indramayu 46 Kanim Dumai 47 Rutan Dumai
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 21
Inspektorat Wilayah III pada Tahun 2012, telah dilakukan audit kinerja pada 70 unit
kerja dari 124 unit kerja Inspektorat Wilayah III, yaitu :
No Eselon I / Kanwil Satker
Jumlah Eselon I
Kanwil Lapas/Rutan/ Rupbasan/Bapas
Kanim/ Rudenim
1 Sumatera Barat 1 14 2 17 2 Sulawesi Utara 10 8 18 3 Kalimantan Selatan 1 8 2 11 4 DKI Jakarta 6 6 12 5 Jambi 10 2 12
Jumlah 2 48 20 70
Sasaran Audit Inspektorat Wilayah III
1 Lapas Tanjung Pati 24 Rutan Sungai Penuh 48 Lapas Bukit Tinggi 2 Rutan Batu Sangkar 25 Lapas Muaro Bulian 49 Bapas Bukit Tinggi 3 Rutan Lubuk Sikaping 26 Lapas Muaro Bungo 50 Rutan Padang
Panjang 4 Cabrutan Lubuk
Sikaping 27 Bapas Muaro Bungo 51 Cabrutan Bukit
Tinggi di Maninjau 5 Kanwil Sumatera
Barat 28 Lapas Bangko 52 Lapas Payah
Kumbuh 6 Lapas Tondano 29 Kanim Jambi 53 Kanim Bukit Tinggi 7 Lapas Bitung 30 Lapas Terbuka
Pasaman 54 Kanim Jakarta Barat
8 Bapas Manado 31 Rupbasan Padang 55 Lapas Terbuka Jakarta
9 Lapas Manado 32 Lapas Padang 56 Kanim Jakarta Utara 10 Rupbasan Manado 33 Bapas Padang 57 Lapas Salemba 11 Kanim Manado 34 Rutan Sawah Lunto 58 Kanim Tj. Priuk 12 Kanim Banjarmasin 35 Kanim Padang 59 Rutan Salemba 13 Lapas Anak
Martapura 36 Kanim Biak 60 Rutan Manado
14 Lapas Marabahan 37 Lapas Wamena 61 Lapas Tahuna 15 Rutan Kandangan 38 Kanim Merauke 62 Kanim Bitung 16 Rutan Rantau 39 Lapas Merauke 63 Cabrutan Enemawira 17 Kanim Kota Baru 40 Kanim Jayapura 64 Lapas Anak
Tomohon 18 Kanim Jakarta Pusat 41 Rudenim Jayapura 65 Kanim Tahuna 19 Bapas Jakarta Timur 42 Lapas Jambi 66 Kanwil Kalimantan
Selatan 20 Kanim Soekarno
Hatta 43 Rupbasan Jambi 67 Lapas Banjarmasin
21 Rutan Jakarta Timur 44 Lapas Muara Tebo 68 Rutan Tanjung 22 Kanim Jakarta Timur 45 Bapas Jambi 69 Lapas Narkotika
Karang Intan 23 Rupbasan Jaktim 46 Lapas Kuala Tungkal 70 Rupbasan
Banjarmasin 47 Kanim Kuala Tungkal
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 22
Inspektorat Wilayah IV pada Tahun 2012, telah dilakukan audit kinerja pada 63 unit
kerja dari 122 unit kerja Inspektorat Wilayah IV, yaitu :
No Eselon I / Kanwil Satker
Jumlah Eselon I
BHP Kanwil Lapas/Rutan/ Rupbasan/Bapas
Kanim/ Rudenim
1 Jawa Tengah 1 2 35 2 40 2 Bali 4 2 6 3 Kalimantan Timur 4 2 6 4 Kep. Bangka Belitung 1 2 2 5 5 Sulawesi Barat 1 3 1 5 6 BPHN 1 1
Jumlah 1 1 4 48 9 63
Sasaran Audit Inspektorat Wilayah IV
1 Rutan Blora 24 Kanwil Bangka Belitung 45 Rutan Purbalingga 2 Rupbasan Semarang 25 Lapas Tanjung Pandan 46 Rupbasan
Purbalingga 3 Lapas Klaten 26 Kanim Tj. Pandan 47 Rupbasan
Pekalongan 4 Rutan Boyolali 27 Kanim Pangkal Pinang 48 Rutan Batang 5 Kanwil Jawa Tengah 28 Bapas Pangkal Pinang 49 Rutan Purworejo 6 Kanim Cilacap 29 Kanwil Jawa tengah 50 Lapas Anak Kutoarjo 7 Lapas Terbuka
Nusakambangan 30 Lapas Semarang 51 Rutan Kebumen
8 Lapas Cilacap 31 BHP Semarang 52 Bapas Purwokerto 9 Rupbasan
Purwokerto 32 Rutan Surakarta 53 Rutan Wonosobo
10 Lapas Purwokerto 33 Kanim Semarang 54 Rutan Banjarnegara 11 Rupbasan Cilacap 34 Rutan Jepara 55 Rudenim Semarang 12 Lapas Singaraja 35 Rutan Rembang 56 Rutan Banyumas 13 Rudenim Denpasar 36 Lapas Pekalongan 57 Bapas Magelang 14 Rutan Negara 37 Bapas Pekalongan 58 Lapas Kendal 15 Kanim Ngurah Rai 38 Bapas Semarang 59 Lapas Ambarawa 16 Lapas Tabanan 39 Rutan Demak 60 Bapas Surakarta 17 Bapas Tabanan 40 Kanwil Sulawesi Barat 61 Rutan Wonogiri 18 Lapas Nunukan 41 Rutan Mamuju 62 Rupbasan Wonogiri 19 Kanim Tarakan 42 Kanim Mamuju 63 BPHN 20 Bapas Balikpapan 43 Rutan Majene 21 Rutan Tanah Grogot 44 Bapas Polewali 22 Kanim Balikpapan 23 Rutan Tanjung Redeb
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 23
Inspektorat Wilayah V pada Tahun 2012, telah dilakukan audit kinerja pada 66 unit
kerja dari 123 unit kerja Inspektorat Wilayah V, yaitu :
No Eselon I / Kanwil Satker
Jumlah Eselon I
BHP Kanwil Lapas/Rutan/ Rupbasan/Bapas
Kanim/ Rudenim
1 Sumatera Utara 1 2 21 5 29 2 Sumatera Selatan 17 1 18 3 D.I.Y 1 10 1 12 4 N.T.T 5 1 6 5 H.K.I 1 1
Jumlah 1 1 1 53 8 66
Sasaran Audit Inspektorat Wilayah V
1 Rutan Balige 24 Kanim Medan 47 Rutan Wates 2 Cabrutan Lubuk
Pakam di Pancur Batu 25 Cabrutan Rantau
Prapat di Labuhan Bilik 48 Lapas Lahat
3 Kanim Belawan 26 Kanim Polonia 49 Rutan Prabumulih 4 Rutan Pangkalan
Brandan 27 Cabrutan Rantau
Prapat di Kota Pinang 50 Lapas Tanjung Raja
5 Kanwil Sumatera Utara
28 Kanim Sibolga 51 Lapas Wanita Palembang
6 Lapas Narkotika Lubuk Linggau
29 Bapas Sibolga 52 Rutan Baturaja
7 Cabrutan Sorolangun Rawas
30 Rutan Palembang 53 Cabang Rutan Martapura
8 Kanim Palembang 31 Lapas Sekayu 54 Lapas Medan 9 Cabrutan Lahat di
Tebing Tinggi 32 Lapas Palembang 55 Lapas Panyambungan
10 Rupbasan Baturaja 33 Lapas Anak Palembang 56 Rutan Sidikalang 11 Cabrutan Muara Dua 34 Lapas Lubuk Linggau 57 Rutan Medan 12 Bapas Yogyakarta 35 Bapas Lahat 58 Cabrutan Padang
Sidempuan di Gunung Tua
13 Rupbasan Wonosari 36 Kanwil Sumatera Utara 59 Bapas Medan 14 Rupbasan Wates 37 Rupbasan Medan 60 Lapas Wanita Medan 15 Bapas Wonosari 38 Lapas Pematang
Siantar 61 Cabrutan Padang
Sidempuan di Kota Nopan
16 Rupbasan Yogyakarta 39 BHP Medan 62 Lapas Lubuk Pakam 17 Rupbasan Bantul 40 Lapas Anak Medan 63 Cabrutan Padang
Sidempuan di Siporok 18 Lapas Kupang 41 Kanim Pematang Siantar 64 Lapas Labuhan Ruku 19 Bapas Kupang 42 Kanwil D.I Yogyakarta 65 Cabrutan Barus di
Sibolga 20 Rutan Maumere 43 Rutan Yogyakarta 66 Ditjen HKI 21 Kanim Maumere 44 Lapas Yogyakarta 22 Rupbasan Kupang 45 Rutan Wonosari 23 Lapas Ende 46 Kanim Yogyakarta
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 24
Inspektorat Wilayah VI pada Tahun 2012, telah dilakukan audit kinerja pada 62 unit
kerja dari 123 unit kerja Inspektorat Wilayah VI, yaitu :
No Eselon I / Kanwil Satker
Jumlah Eselon I Kanwil Lapas/Rutan/ Rupbasan/Bapas
Kanim/Rudenim
1 Jawa Timur 2 23 3 28 2 Sulawesi Tengah 6 6 3 Lampung 11 2 13 4 Papua Barat 1 4 1 6 5 Bengkulu 6 6 6 BPSDM 1 1 7 AIM 1 1 8 AKIP 1 1
Jumlah 3 3 50 6 62
Sasaran Audit Inspektorat Wilayah VI
1 Lapas Malang 21 Kanim Sorong 42 Lapas Kota Agung 2 Lapas Wanita Malang 22 Lapas Fak-fak 43 Rutan Krui 3 Kanim Malang 23 Lapas Sorong 44 Lapas Bandar
Lampung 4 Lapas Blitar 24 Rupbasan Surabaya 45 Lapas Way Kanan 5 Kanwil Jawa Timur 25 Rutan Trenggalek 46 Lapas Metro 6 Kanim Panjang 26 Kanim Blitar 47 Kanim Lampung 7 Rutan Menggala 27 Lapas Tulungagung 48 Lapas Pasuruan 8 Rutan Lampung 28 Lapas Anak Blitar 49 Rupbasan
Mojokerto 9 Lapas Anak Kotabumi 29 Rupbasan Blitar 50 Rutan Gresik 10 Rupbasan Lampung 30 Lapas Palu 51 Bapas Bojonegoro 11 Lapas Kalianda 31 Lapas Toli-toli 52 Rutan Nganjuk 12 Bapas Surabaya 32 Cabang Rutan Toli-toli
di Leok 53 Rutan Pacitan
13 Lapas Ngawi 33 Lapas Ampana 54 Rutan Manna 14 Lapas Madiun 34 Rutan Poso 55 Rupbasan
Bengkulu 15 Kanim Madiun 35 Cabang Rutan Poso di
Kolondale 56 Lapas Bengkulu
16 Lapas Kediri 36 Kanwil Jawa Timur 57 Lapas Curup 17 Bapas Kediri 37 Bapas Malang 58 Rupbasan Agra
Makmur 18 Kanwil Papua Barat 38 Kanim Surabaya 59 Lapas Agra
Makmur 19 Bapas Sorong 39 Lapas Banyuwangi 60 AKIP 20 Lapas Manokwari 40 Lapas Porong 61 AIM 41 Lapas Bondowoso 62 BPSDM
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 25
Selain melakukan audit kinerja, kegiatan pengawasan Inspektorat Jenderal
Kementerian Hukum dan HAM yang bersifat tujuan tertentu diantara nya :
a. Pengawasan Pengadaan CPNS Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2012
Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM dalam membantu
menciptakan transparansi dalam kegiatan pengadaan CPNS Kementerian
Hukum dan HAM Tahun 2012 dilakukan dengan menggadakan pengawasan
internal baik di t ingkat pusat maupun Kantor Wilayah yaitu melalui :
- Pengawasan Tahap pengecekan berkas lamaran CPNS
- Pengawasan Tahap Pemberian Kartu Peserta Ujian
- Pengawasan Tahap seleksi Kesehatan dan Kesamaptaan
- Pengawasan Tahap seleksi ujian Tes Kemampuan Dasar (TKD)
Pengawasan Eksternal Pengadaan CPNS dilakukan oleh ICW, Ombudsman RI,
LSM di daerah dan BEM Perguruan Tinggi se-Indonesia.
Laporan hasil pengawasan pengadaan CPNS tahun 2012 disampaikan
secara komulatif dari Inspektur Jenderal kepada Menteri Hukum dan HAM
serta Kepada Wakil Menteri Hukum dan HAM.
b. Pengawasan Serah Terima Jabatan Kepala Kanwil Ke menterian Hukum dan
HAM Tahun 2012
Kegiatan Serah terima jabatan Kepala Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan HAM dilakukan setelah ada Surat Keputusan dan Pelantikan dari
Menteri Hukum dan HAM kepada pejabat yang baru atau pejabat yang
mengalami mutasi. Selama tahun 2012, kegiatan pengawasan serah terima
jabatan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM sebagai berikut :
- Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah
- Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kep.Riau
- Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM NTT
- Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bengkulu
- Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Gorontalo
- Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tenggara
- Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau
- Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Utara
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 26
Kegiatan Pencanangan Pembangunan Zona Integritas pada Kementerian Hukum dan HAM menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bebas dan Melayani
(WBBM)
Persentase unit kerja yang menyelenggarakan akuntabilitas keuangan sesuai
standard untuk mendapatkan Opini BPK yang WTP
Indikator ini mengukur pencapaian unit kerja dengan laporan akuntabilitas
keuangan sesuai standar, yaitu melalui kegiatan Reviu Laporan Keuangan
Kementerian Hukum dan HAM pada bulan Februari 2012 yang terdiri dari 33
Kantor Wilayah dan 11 unit eselon I.
Formulasi pengukuran sebagai berikut : Jumlah unit kerja yang laporan
akuntabilitas keuangan sesuai standar dibagi jumlah unit kerja Kementerian
Hukum dan HAM yang membuat laporan keuangan di kali 100 %. (44/44) x 100 %
= 100 % . Capaiannya yang telah dilaksanakan sebesar 125 % yaitu dari realisasi
sebesar 100% dibagi dengan target 80%.
Kementerian Hukum dan HAM mendapatkan opini dari BPK-RI atas
Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2011 berupa “ Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP) “ . Hal ini mendorong Inspektorat Jenderal dalam
mengawal dan mempertahankan opini dari BPK tersebut melalui kegiatan
pegawasan, tentunya bersama seluruh jajaran di Lingkungan Kementerian Hukum
dan HAM. Kegiatan pengawasan terkait dengan penyelenggaraan akuntabilitas
keuangan dan pengelolaan keuangan negara sesuai standar yaitu melalui Reviu
Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM.
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 27
Tujuan reviu adalah untuk memberikan keyakinan akurasi, keandalan,
keabsahan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan sebelum
disampaikan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga kepada Presiden melalui Menteri
Keuangan. Dalam hal sistem pengendalian intern, reviu hanya mengumpulkan
keterangan yang dapat menjadi bahan untuk penyusunan Statement of
Responsibility (Pernyataan Tanggung Jawab) oleh Menteri.
Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM telah melaksanakan
Reviu pada bulan Januari 2012 terhadap Laporan Keuangan Kementerian Hukum
dan HAM Tahun 2011 serta terhadap Laporan Keuangan Semester I Tahun 2012
pada bulan Juli 2012. Kegiatan reviu ini dilakukan dengan menelusuri angka-angka
yang disajikan pada Laporan Keuangan tingkat Kantor Wilayah dan tingkat eselon
I ke buku atau catatan-catatan yang digunakan untuk menyakini bahwa angka-
angka tersebut sesuai standar akuntansi pemerintah, serta dilakukan permintaan
keterangan kepada petugas / operator.
Selain melakukan reviu, Inspektorat Jenderal telah melakukan
pendampingan atas penyusunan Laporan Keuangan pada satuan kerja Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM.
Kegiatan Entry Meeting atas Pemeriksaan Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 28
Persentase unit kerja yang menyelenggarakan Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi sesuai ketentuan
Penerapan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)
secara mandiri merupakan instrumen penilaian kemajuan pelaksanaan reformasi
birokrasi yang dilakukan secara mandiri (self assessment) oleh Kementerian
Hukum dan HAM sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 1 tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) serta Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 31 tahun 2012
tentang Petunjuk Teknis Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara
online. Tujuan yang hendak dicapai yaitu untuk melakukan penilaian kesiapan
dan kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi secara mandiri.
Inspektorat Jenderal sebagai penanggung jawab pelaksanaan PMPRB
telah melakukan sosialisasi kepada unit eselon I pada bulan Desember 2012,
sedangkan penilaian secara online baru akan dilakukan pada tahun 2013.
Penyebab belum tercapainya target kinerja tersebut antara lain karena
Peraturan MENPAN dan RB nomor 31 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara online sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan reformasi birokrasi secara online (PMPRB) baru ditetapkan
tanggal 31 Mei 2012.
Kegiatan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di
Kementerian Hukum dan HAM
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 29
Jumlah unit kerja yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal
kategori ‘B’
Indikator ini mengukur hasil-hasil pencapaian unit kerja yang akuntabilitas
kinerjanya baik dilihat dari pemenuhan unsur-unsur yang mendukung akuntabilitas
kinerja. Formulasi pengukuran sebagai berikut : Jumlah unit kerja yang
akuntabilitas kinerjanya baik dibagi jumlah unit kerja yang dilakukan penilaian
dikali 100 % (17/15) x 100 % = 133,33 % . Capaian telah melampaui dari target, yaitu
dari realisasi sebesar 17 unit kerja dibagi dengan target 15 unit kerja.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
pada tahun 2012 membuat Laporan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pusat Tahun
2011. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, Kementerian Hukum dan HAM
mendapat nilai “B” .
Atas hasil laporan evaluasi tersebut, dan merujuk pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 60 tahun 2012
tentang Pedoman Pembangunan Zona Intergritas menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Kementerian
/Lembaga dan Pemerintah Daerah, dimana salah satu indikator keberhasilan unit
kerja dalam menunjang ditetapkan nya sebagai Wilayah Bebas Korupsi adalah
adanya akuntabilitas kinerja yang baik .
Bahwa suatu unit kerja dinyatakan baik dalam akuntabilitasnya bila
memenuhi aspek, yaitu :
Pemenuhan Telah ada Renstra Telah ada RKT Telah ada Indikator Kinerja Utama LAKIP telah disusun tepat waktu Kualitas Tujuan/Sasaran telah berorientasi hasil Tujuan/Sasaran selaras Indikator kinerja memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik Indikator kinerja dilengkapi dengan target yang baik Implementasi
Akuntabilitas kinerja telah digunakan untuk perbaikan perencanaan
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 30
Akuntabilitas kinerja telah digunakan untuk perbaikan penerapan manajemen kinerja Akuntabilitas kinerja telah digunakan untuk perbaikan kinerja
Akuntabilitas kinerja telah digunakan untuk mengukur keberhasilan unit kerja
Inspektorat Jenderal pada tahun 2012 telah melakukan evaluasi terhadap
akuntabilitas kinerja pada 48 (empat puluh delapan) unit kerja, dengan hasil
17 unit kerja yang mempunyai nilai akuntabilitas kinerja baik dari target awal 15
unit kerja (113,33 %), yaitu :
1. Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum
2. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
3. Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia
4. Direktorat Jenderal Imigrasi
5. Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan
6. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara
7. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kepulauan Riau
8. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali
9. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku Utara
10. Lapas Wanita Malang
11. Lapas Wanita Semarang
12. Lapas Surabaya
13. Lapas Ambon
14. Kantor Imigrasi Madiun
15. Kantor Imigrasi Bandung
16. Kantor Imigrasi Denpasar
17. Kantor Imigrasi Jakarta Selatan
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 31
Persentase pengaduan dan kasus yang dituntaskan secara tepat waktu
Pada Tahun 2012 jumlah laporan pengaduan masyarakat sebanyak 188
laporan. Target di awal tahun 2012 terkait dengan pengaduan masyarakat dan
kasus yang ditangani secara tepat waktu telah tercapai, yaitu apabila ada surat
pengaduan masyarakat yang masuk langsung dit indak lanjuti oleh masing-masing
Inspektorat Wilayah.
Sebanyak 165 surat pengaduan telah dit indak lanjuti. Sebanyak 23 surat
pengaduan belum dit indak lanjuti dikarenakan terdapat 20 pengaduan masih
kekurangan data dan sebanyak 3 pengaduan bukan wewenang Kementerian
Hukum dan HAM.
Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM telah melakukan audit
dengan tujuan tertentu (pemeriksaan khusus). Sumber data pemeriksaan khusus
berasal dari pengaduan masyarakat, perintah langsung Inspektur Jenderal atau
Menteri Hukum dan HAM (SIDAK), maupun dari isu aktual di media massa.
Permasalahan yang ditangani oleh Inspektorat Jenderal terkait pemeriksaan
dengan tujuan tertentu dilaporkan sebagai berikut :
Data pemeriksaan khusus tahun 2012
No. Substansi Pengaduan Jumlah %
1. Dugaan Penyimpangan, Penggelapan, Pemerasan dan Suap 38 29,69
2. Penyalahgunaan Wewenang 22 17,19
3. Pelanggaran Tata Tertib Kepegawaian 6 4,88
4. Perbuatan Pribadi yang Tercela, Lalai dan Pemalsuan 4 3,13
5. Narkotika 3 2,34
6. Sidak 18 14,06
7. Pengawasan Pengadaan CPNS 33 25,76
8. Lain-Lain 4 3,13
JUMLAH 128 100,00
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 32
ANALISIS ATAS KUALITAS CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SA SARAN TERKAIT
URUSAN ADMINISTRASI DAN DUKUNGAN TEKNIS LAINNYA INS PEKTORAT
JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM DIJABARKAN SEBAG AI BERIKUT :
Persentase pencapaian standard pelayanan prima dalam pelayanan tugas
pimpinan dan kerumah tanggaan dengan adminstrasi yang akuntabel
Inspektorat Jenderal adalah unsur pengawas intern yang yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan HAM. Inspektorat
Jenderal yang dipimpin oleh Inspektur Jenderal dalam melaksanakan tugas
membantu Menteri Hukum dan HAM dalam bidang pengawasan. Kegiatan yang
dilakukan Inspektorat Jenderal selaras dengan dokumen Rencana Strategis
Kementerian Hukum dan HAM, serta berdasarkan indikator kinerja yang
ditetapkan.
Selama tahun 2012 dari target yang ditetapkan telah tercapai yaitu
terpenuhinya 22 laporan yang berkaitan dengan layanan perkantoran di
lingkungan Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM.
Untuk menunjang kegiatan pengawasan telah ditetapkan anggaran dalam
DIPA Inspektorat Jenderal tahun 2012 sebesar Rp.28.777.871.000. Berdasarkan
Laporan Realisasi Anggaran yang berakhir 31 Desember 2012, dapat dijelaskan
bahwa Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp.76.680.712, dan Realisasi
Belanja sebesar Rp.28.060.456.352 atau mencapai 97,51 % dari pagu anggaran.
Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2012
Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
PNBP 18.000.000 76.680.712
Belanja Rupiah Murni 28.777.871.000 28.060.456.352
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 33
laporan Barang Milik Negara pada Neraca Tahun 2012
Uraian Jumlah (Rp)
Barang Konsumsi 25.476.300
Peralatan dan Mesin 8.662.550.509
Gedung dan Bangunan 2.274.392.127
Jaringan 0
Aset Tetap Lainnya 26.057.824
Software 893.937.000
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintah 168.348.000
JUMLAH 12.050.761.760
Kegiatan Rapat dengar Pendapat dengan Komisi III DPR-RI
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 34
Persentase perencanaan, penganggaran dan pelaporan program dan kegiatan
berbasis kinerja yang tepat waktu, terintegrasi dan akuntabel
Kegiatan perencanaan dilakukan untuk merencanakan kegiatan di
Inspektorat Jenderal selama satu tahun anggaran yang meliputi kegiatan
penganggaran DIPA, rencana umum pengadaan, rencana audit, rencana program
kerja pengawasan, rencan kegiatan pendidikan dan pelatihan di bidang
pengawasan, dll.
Selama tahun 2012 dari target yang ditetapkan telah tercapai yaitu
terpenuhinya 7 laporan yang berkaitan dengan laporan dokumen perencanaan,
pengelolaan anggaran dan pelaporan program.
Dalam tahun anggaran 2012, terjadi 5 (lima) kali revisi atas dokumen
pelaksanaan anggaran Inspektorat Jenderal, yaitu :
- tanggal 16 Februari 2012, tentang revisi halaman III DIPA No. 0007/013-
02.1.01/00/2012 rencana penarikan pengeluaran/perkiraan penerimaan.
- tanggal 2 Maret 2012, tentang revisi halaman III DIPA No. 0007/013-
02.1.01/00/2012 rencana penerimaan (PNBP) Inspektorat Jenderal
- tanggal 9 Maret 2012, tentang revisi perubahan mata anggaran kegiatan (MAK)
- tanggal 13 April 2012, tentang revisi perubahan mata anggaran kegiatan (MAK)
- tanggal Desember 2012, tentang revisi perubahan mata anggaran kegiatan
(MAK)
Kegiatan pelaporan Inspektorat Jenderal terkait hasil pengawasan intern
dan pengawasan eksternal sebagai berikut :
a. Laporan Pemantauan BPK-RI
Dalam tahun 2012 telah dilakukan pemeriksaan oleh BPK-RI di
lingkungan Kementerian Hukum dan HAM. Pemeriksaan dilakukan atas
Laporan Keuangan maupun Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentu. Terhadap
Laporan hasil pemeriksaan tersebut telah dibuatkan surat t indak lanjut dan
dilakukan pemantauan kepada satuan kerja yang diperiksa untuk menindak
lanjuti dan dikirimkan ke Inspektorat Jenderal.
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 35
Berdasarkan laporan hasil pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan
BPK-RI sampai dengan semester II tahun 2012 mencakup obyek temuan dan
rekomendasi dari tahun 2005 s.d tahun 2012, dijelaskan sebagai berikut :
Pemantauan Hasil Pemeriksaan BPK-RI
No Tahun Rekomendasi Tindak Lanjut
Sesuai Dalam Proses
Belum ditindak lanjuti
Tidak dapat ditindak lanjuti
1. 2005 89 89 0 0 0 2. 2006 112 112 0 0 0 3. 2007 69 69 0 0 0 4. 2008 184 180 3 0 1 5. 2009 166 166 0 0 0 6. 2010 136 128 8 0 0 7. 2011 65 63 2 0 0 8. 2012 207 149 29 29 0
Jumlah 1.028 956 42 29 1
Berdasarkan pemantauan tindak anjut hasil pemeriksaan BPK tersebut,
diketahui bahwa dari 529 temuan dengan 1.028 rekomendasi senilai
Rp.140.936.365.104,22. Kementerian Hukum dan HAM telah menindaklanjuti
sesuai rekomendasi BPK sebanyak 956 rekomendasi senilai
Rp.27.052.427.750,25. Tindak lanjut belum sesuai rekomendasi (dalam proses)
sebanyak 42 rekomendasi senilai Rp.2.316.815.051,54. Rekomendasi belum
dit indaklanjuti sebanyak 29 rekomendasi senilai Rp.164.474.238,43 dan
rekomendasi t idak dapat dit indak lanjuti sebanyak satu rekomendasi senilai
Rp.111.402.648.064,00.
b. Laporan Pemantauan BPKP
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengirimkan
laporan hasil pengawasan setiap triwulan kepada Menteri Hukum dan HAM
dengan tembusan Inspektorat Jenderal. Terhadap Laporan hasil pengawasan
tersebut telah dibuatkan surat t indak lanjut dan dilakukan pemantauan
kepada satuan kerja yang diperiksa untuk menindak lanjuti serta t indak
lanjutnya dikirimkan ke Inspektorat Jenderal dan BPKP Perwakilan terkait.
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 36
Laporan hasil pengawasan yang diterbitkan dalam triwulan IV tahun
2012 berjumlah 20 laporan, diantaranya laporan tentang kegiatan evaluasi
penyerapan anggaran, laporan pendampingan proses lelang dan laporan
pendampingan penyusunan laporan keuangan serta t idak terdapat temuan
hasil pengawasan dalam triwulan IV tahun 2012.
Saldo temuan yang belum dit indak lanjuti sampai dengan trwulan IV
Tahun 2012 sebanyak 46 temuan senilai Rp. 703.947.508,65. Nilai temuan yang
berkaitan dengan pengembalian ke kas negara diantaranya disebabkan karena
kelalaian bendahara, sehingga jenis t indak lanjutnya berupa Tuntutan Ganti
Rugi (TGR) yang akan diselesaikan dengan mencicil. Selain itu juga disebabkan
karena rekomendasi yang mewajibkan pihak ketiga diluar Kementerian Hukum
dan HAM untuk bertanggung jawab dan sampai saat ini keberadaannya sudah
tidak diketahui. Rincian saldo temuan per tahun pelaporan hasil pengawasan
BPKP sebagai berikut :
Pemantauan Hasil Pengawasan BPKP
Tahun Pelaporan
Saldo
Temuan Nilai (Rp)
s.d 2007 23 367.188.883,65
2008 1 15.588.625,00
2009 1 0,00
2011 10 53.825.000,00
2012 11 267.345.000,00
Jumlah 46 703.947.508,65
c. Laporan Rekapitulasi Hukuman Disiplin Pegawai
Tugas pengawasan lainnya dari Inspektorat Jenderal adalah
memberikan saran terhadap usul penjatuhan hukuman disiplin pegawai. Usul
penjatuhan hukuman disiplin terlebih dahulu dilakukan analisa (telaahan staf)
tentang kesesuaian dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010
tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Berdasarkan rekapitulasi hukuman
disiplin tahun 2012, dijelaskan sebagai berikut :
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 37
No. Jenis Jumlah
1. Tingkat Ringan 225 pegawai
2. Tingkat Sedang 178 pegawai
3. Tingkat Berat 89 pegawai
Jumlah 492 pegawai
Berdasarkan klasifikasi penyimpangan sebagai berikut :
No. Uraian Jumlah
1. Penyimpangan, penggelapan, pemerasan, suap 27 pegawai
2. Penyalahgunaan wewenang 33 pegawai
3. Pelanggaran tata tert ib kepegawaian 129 pegawai
4. Lalai dalam melaksanakan tugas, pelarian narapidana 270 pegawai
5. Narkotik 32 pegawai
6. Terorisme 1 pegawai
Jumlah 492 pegawai
Persentase hasil pengawasan pada Bagian LHP I yang ditindak lanjuti
secara tepat waktu
Laporan Hasil Audit kinerja dilakukan analisis terlebih dahulu terhadap
substansi temuan dan rekomendasi sebelum dikirimkan ke satuan kerja untuk di
t indak lanjuti. Materi analisa substansi temuan dan rekomendasi memuat
kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan, Standar Operating Prosedur
(SOP), Petunjuk Pelaksana dan Petunjuk Teknis.
Jumlah Temuan Audit Kinerja hasil pengawasan Inspektorat Jenderal pada
Bagian LHP I tahun 2012 sebanyak 1.188 rekomendasi. Jumlah temuan yang selesai
di t indak lanjuti sebanyak 368 rekomendasi.
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 38
Rekap Temuan Hasil Audit Kinerja Tahun 2012
No Sub Kelompok Temuan Jumlah Nilai (Rp) % I. Temuan Ketidakpatuhan Terhadap Peraturan
1 Kerugian negara/daerah atau kerugian
negara/daerah yang terjadi pada perusahaan milik negara/daerah
0
0,00
2 Potensi kerugian negara/daerah atau kerugian negara/daerah yang terjadi pada perusahaan milik negara/daerah
0 0,00
3 Kekurangan penerimaan negara/daerah atau perusahaan milik negara/daerah 58 18,18
4 Administrasi 261 81,82 5 Indikasi tindak pidana 0 0,00 SUB TOTAL 319
II. Temuan Kelemahan Sistem Pengendalian Intern
1 Kelemahan sistem pengendalian akuntansi dan pelaporan 227
28,66
2 Kelemahan sistem pengendalian pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja 251 31,69
3 Kelemahan struktur pengendalian intern 314 39,65 SUB TOTAL 792
III. Temuan 3 E 1 Ketidakhematan/pemborosan/ketidakekonomisan 12
15,58
2 Ketidakefisienan 32
41,56 3 Ketidakefektifan 33
42,86
SUB TOTAL 77 JUMLAH TOTAL 1.188
Persentase hasil pengawasan pada Bagian LHP II yang ditindak lanjuti
secara tepat waktu
Laporan Hasil Audit kinerja dilakukan analisis terlebih dahulu terhadap
substansi temuan dan rekomendasi sebelum dikirimkan ke satuan kerja untuk di
t indak lanjuti. Materi analisa substansi temuan dan rekomendasi memuat
kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan, Standar Operating Prosedur
(SOP), Petunjuk Pelaksana dan Petunjuk Teknis.
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 39
Jumlah Temuan Audit Kinerja hasil pengawasan Inspektorat Jenderal pada
Bagian LHP II tahun 2012 sebanyak 1.057 rekomendasi. Jumlah temuan yang
selesai di t indak lanjuti sebanyak 373 rekomendasi.
Rekap Temuan Hasil Audit Kinerja Tahun 2012
No Sub Kelompok Temuan Jumlah Nilai (Rp) % I. Temuan Ketidakpatuhan Terhadap Peraturan
1 Kerugian negara/daerah atau kerugian negara/daerah yang terjadi pada perusahaan milik negara/daerah
22 9,57
2 Potensi kerugian negara/daerah atau kerugian
negara/daerah yang terjadi pada perusahaan milik negara/daerah
9
3,91
3 Kekurangan penerimaan negara/daerah atau perusahaan milik negara/daerah 56
24,35
4 Administrasi 143
62,17 5 Indikasi tindak pidana 0
0,00
SUB TOTAL 230 II. Temuan Kelemahan Sistem Pengendalian Intern
1 Kelemahan sistem pengendalian akuntansi dan pelaporan 290 37,61
2 Kelemahan sistem pengendalian pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja 138
17,90
3 Kelemahan struktur pengendalian intern 343
44,49 SUB TOTAL
III. Temuan 3 E 1 Ketidakhematan/pemborosan/ketidakekonomisan 21
37,50
2 Ketidakefisienan 25 44,64 3 Ketidakefektifan 10 17,86 SUB TOTAL 56
JUMLAH TOTAL 1.057
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 40
Persentase aparatur ITJEN yang memiliki kualifikasi dan kemampuan teknis
bidang pengawasan serta persentasi kelengkapan administrasi kepegawaian
yang akuntabel
Laporan bezzeting pegawai Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan
HAM sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebanyak 185 pegawai, terdiri dari
laki-laki 120 pegawai dan wanita 65 pegawai.
Bezzeting keadaan berdasarkan Golongan
No. Golongan Jumlah 1 IV/d 2 2 IV/c 3 3 IV/b 11
4 IV/a 12 5 III/d 25
6 III/c 24 7 III/b 48 8 III/a 39 9 II/d 1
10 II/c 15 11 II/b 3 12 II/a 2
Bezzeting keadaan sumber daya pengawasan Inspektorat Jenderal
No Jabatan Jumlah Keterangan
1. Struktural
a. Eselon I 0 1 Pelaksana Tugas
b. Eselon II 4 3 jabatan yang kosong
c. Eselon III 5
d. Eselon IV 24
2. Jabatan Fungsional Auditor
a. Auditor Madya 16
b. Auditor Muda 19
c. Auditor Pertama 48
d. Auditor Terampil 17
3. Jabatan Fungsional Umum 52
Jumlah 185
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 41
Dalam meningkatkan profesionalisme dan kompetensi aparat pengawasan
di lingkungan Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM telah
melakukan kegiatan orkan sebagai berikut :
a. Pendalaman materi substansi pengawasan melalui Pelatihan di Kantor Sendiri
(PKS) meliputi :
No. Materi Jumlah Peserta
1. Pembangunan Zona Intergritas Menuju Wilayah
Bebas dari Korupsi (WBK)
30
2. Pembangunan Zona Intergritas Menuju Wilayah
Bebas dari Korupsi (WBK) dan Peran APIP dalam
Reformasi Birokrasi Internal Kementerian
30
3. Implemantasi PP Nomor 60 Tahun 2008 dalam
mewujudkan Akuntabilitas Pengendaiian Internal
Pemerintah dalam Desain Penyelenggaraan SPIP
30
4. Sistem Pengendalian Gratifikasi 30
b. Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) meliputi :
No. Diklat Jumlah Peserta
A. Penjenjangan Jabatan Fungsional Auditor
1. Sertifikasi JFA Pembentukan Auditor Terampil 3
2. Sertifikasi JFA Pembentukan Auditor Ahli 2
3. Sertifikasi JFA Pembentukan Auditor
Pengendali Teknis
3
B. Kepemimpinan
1. Diklat Kepemimpinan Tk.IV 2
2. Diklat Kepemimpinan Tk.III 2
C. Bendaharawan 2
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 42
D. Penunjang Pengawasan
1. Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan
Pemerintah
2
2. Audit Berbasis Resiko 32
3. Manajemen Pengadaan Barang dan Jasa 10
4. Penyusunan Kertas Kerja Audit 3
5. Penjenjangan Auditor Peran Ketua Tim Dengan
Pola PNBP
15
6. Pelayanan Publik 1
7. Sertifikasi QIA 2
8. Arsiparis tingkat ahli 1
9. Intelejen 1
10. Teknis Pengelolaan Dokumentasi dan Jaringan
Informasi Hukum
1
11. e-Procurement 3
12. Teknis Rudenim 2
Kegiatan Capacity Building Inspektorat Jenderal
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 43
c. Mengikutsertakan dalam kegiatan Sosialisasi, Lokakarya, Seminar, Rakernis,
Narasumber yang relevan dan menunjang peningkatan profesionalisme
pengawasan meliputi :
Sosialisasi, Lokakarya, Seminar, Rakernis, Narasumb er Jumlah Peserta
1. Rakernis Kehumasan 1
2. Rakernis Bidang Kepegawaian 1
3. Rakor Instrumen Penelit ian dan Jadwal Penelit ian Tim
Rintisan Gelar
1
4. Rapat Koordinasi Penyusunan Program dan Rencana
Kerja Anggaran Kantor Wilayah Tahun 2013
2
5. Lokakarya pengembangan mekanisme audit internal 1
6. Sosialisasi Pelaksanaan Anggaran Tahun 2012 1
7. FGD Legal Assistance for the Poor 1
8. FGD Kajian Analisis Dampak dan Penilaian Kebutuhan
Program Pendidikan
1
9. FGD Penyesuaian Uraian Jabatan Fungsional Khusus
dan Fungsional Umum
2
10. FGD Penyusunan Kajian Pengawasan Internal
Pemasyarakatan
1
11. Sosialisai Perpres 70 Tahun 2012 3
12. Sosialisasi Pengelolaan BMN 2
13. Kegiatan ESQ 100
d. Kegiatan Bimbingan Teknis meliputi :
Bimbingan Teknis Jumlah Peserta
1. Bimbingan Teknis Pengadaan Barang dan Jasa 10
2. Pelatihan Aplikasi e-Procurement 1
3. Bimtek SPIP 2
4. Bimtek LAKIP 1
5. Peningkatan Wawasan dan Pembinaan Administrasi
Pengelola BMN
2
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 44
C. Akuntabilitas Keuangan
Laporan pertanggung jawaban keuangan Inspektorat Jenderal
berdasarkan DIPA Nomor : 0007/013-02.1.01/00/2012 tanggal 9 Desember 2011, yaitu
Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Hukum
dan HAM dilaporkan sebagai berikut :
Laporan Realisasi anggaran dan kinerja Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum
dan HAM Tahun 2012 :
1. Pagu Tahun 2012 adalah sebesar Rp.28.777.871.000,- ( dua puluh delapan
milyar tujuh ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus tujuh puluh satu ribu
rupiah), dengan rincian:
- Belanja pegawai Rp. 10.169.362.000,-
- Belanja barang Rp. 18.597.709.000,-
- Belanja modal Rp. 10.800.000,-
2. Realisasi anggaran pada per 31 Desember 2012 adalah sebesar
Rp.28.060.456.352 (dua puluh delapan milyar enam puluh tujuh juta empat
ratus lima puluh enam ribu t iga ratus lima puluh dua rupiah) atau 97,51 % dari
pagu anggaran, dengan rincian :
- Belanja pegawai Rp. 10.133.371.988 (99,65 %)
- Belanja barang/jasa Rp.17.916.297.764 (96,34 %)
- Belanja modal Rp.10.786.600 (99,88 %)
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 45
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM merupakan unit organisasi
yang diberikan tugas, tanggungjawab dan amanah untuk melakukan pengawasan
intern di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM sebagaimana ditegaskan
dalam Pasal 946 Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH-05.OT.01.01
TAHUN 2010 tanggal 30 Desember 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. Dalam melaksanakan
tugasnya, Inspektorat Jenderal berlandaskan pada tujuan, sasaran dan program
kerja yang ditetapkan baik dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014, Penetapan Kinerja Tahun 2012 maupun
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2010-2014.
2. Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum
dan HAM Tahun 2012 merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas dan fungsi, kebijakan, program, dan kegiatan. LAKIP juga menyajikan
berbagai keberhasilan maupun kegagalan capaian strategis yang ditunjukkan oleh
Inspektorat Jenderal pada Tahun 2012. Berbagai capaian strategis tersebut
tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), maupun analisis kinerja
berdasarkan tujuan dan sasaran.
3. Hasil capaian kinerja sasaran yang ditetapkan secara umum dapat terpenuhi
sesuai target dan rencana yang telah ditetapkan. Meskipun demikian, berbagai
pencapaian target indikator kinerja Inspektorat Jenderal memberikan gambaran
bahwa keberhasilan dalam pelaksanaan pengawasan intern secara keseluruhan
sangat ditentukan oleh komitmen pimpinan, intergritas dan keterlibatan semua
elemen masyarakat yang menjadi pemangku kepentingan (stakeholders) dalam
pelaksanaan Good Governance dan Reformasi Birokrasi.
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012
Halaman 46
4. Dalam kaitan dengan kebijakan pengawasan Inspektorat Jenderal Kementerian
Hukum dan HAM, program-program yang telah dilaksanakan dan diselesaikan
oleh Inspektorat Jenderal dit it ikberatkan pada seluruh unit kerja mencapai target
kinerja dengan administrasi yang akuntabel dengan target yang telah ditentukan
melalui kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan
lainnya.
B. SARAN
1. Dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan yang diemban oleh Inspektorat
Jenderal Kementerian Hukum dan HAM, perlu kiranya memperkuat peran
Inspektorat Jenderal sehingga dapat lebih efektif dalam mengendalikan
pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di lingkungan
Kementerian Hukum dan HAM.
2. Agar pelaksanaan program dan kegiatan dapat dilaksanakan secara optimal sesuai
dengan target indikator kinerja yang telah ditetapkan, maka optimalisasi
mekanisme manajemen internal organisasi di lingkungan Inspektorat Jenderal
lebih dit ingkatkan yaitu secara pro aktif memonitor dan mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan pengawasan.
3. Upaya lebih dit ingkatkan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai instansi
terkait baik di pusat maupun daerah akan dilakukan dengan lebih intensif,
mengingat berbagai pencapaian target indikator yang telah ditetapkan hanya
dapat dilakukan dengan melibatkan segenap beberapa pihak terkait.
4. Keberhasilan yang telah dicapai pada tahun 2012 merupakan dasar berpijak yang
lebih kuat bagi Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM untuk
melanjutkan pelaksanaan program yang telah ditetapkan pada Rencana Strategis
Kementerian Hukum dan HAM pada tahun berikutnya dapat dilaksanakan secara
lebih efektif dan efisien.
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
Top Related