MEDIA CETAK, AUDIO CETAK, PROYEKSI VISUAL DIAM,
PROYEKSI AUDIO VISUAL, VISUAL GERAK Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Media Pembelajaran PAI”Semester V
Dosen Pengampu :
Ahmad Fauzi,M.Pd
Oleh :
Fajar Rotin Fitriyah D31212102
Fitri Novitasari D31212104
Hisbiyatul Fikriyah D31212105
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT, atas
rahmatNya kami dapat menyelesaikan tugas makalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Media Pembelajaran PAI. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
dalam mengantarkan mahasiswa dalam memahami “Media Cetak, Audio Cetak,
Proyeksi Visual Diam, Proyeksi Audio Visual, Visual Gerak” yang merupakan
salah satu materi dari pembelajaran semester V dari mata kuliah Media
Pembelajaran PAI.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Ahmad Fauzi,M.Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah Media Pembelajaran PAI yang telah
membimbing kami dalam mempelajari mata kuliah Media Pembelajaran PAI dan
rekan-rekan kelas yang selalu mengingatkan tugas-tugas ini dan memberikan ide-
ide yang positif untuk kami.
Tidak ada gading yang tak retak, dengan segala kerendahan hati kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Surabaya, 08 Oktober 2014
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................2
A. Macam-Macam Media Pembelajaran.............................................................3
B. Perawatan Media Pembelajaran.....................................................................13
BAB III KESIMPULAN............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pembelajaran adalah proses komunikasi antara guru dan siswa
melalui bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi pembelajaran.
Dalam kondisi semacam ini, proses pembelajaran sangat tergantung kepada
guru sebagai sumber belajar. Namun demikian, pada kenyataannya tidak semua
bahan pelajaran dapat disajikan oleh guru secara langsung.
Untuk mempelajari bagaimana kehidupan makhluk hidup di dasar laut,
seorang guru tidak mungkin membimbing siswa untuk langsung menyelam ke
dasar lautan, atau membelah dada manusia hanya untuk mempelajari cara kerja
organ tubuh manusia. Akan tetapi guru dapat menggunakan berbagai macam
alat bantu dalam menyampaikan pengajaran. Alat bantu belajar inilah yang
dimaksud dengan media atau alat peraga pembelajaran.1
Terkait dengan pembelajaran, maka media yang digunakan juga
bermacam-macam. Salah satu ciri media pembelajaran adalah bahwa media
mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu siswa.
Sebagian media dapat mengolah pesan dan respon siswa sehingga media itu
sering disebut media interaktif. Pesan dan informasi yang dibawa oleh media
dapat berupa pesan yang sederhana dan juga dapat berupa pesan yang
kompleks. Akan tetapi, yang terpenting adalah media tersebut disiapkan untuk
memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, serta siswa dapat aktif
berpartisipasi dalam proses belajar mengajar.2
1 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 1992 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, ( Jakarta : Rajawali Pers, 2009) h. 81
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah penggunaan macam-macam media pembelajaran (media
cetak, audio cetak, proyeksi visual diam, proyeksi audio visual diam, dan
visual gerak)?
2. Bagaimanakah pemeliharaan macam-macam media pembelajaran (media
cetak, audio cetak, proyeksi visual diam, proyeksi audio visual diam, dan
visual gerak)?
C. Tujuan Pembahasan
1. Bagaimanakah penggunaan macam-macam media pembelajaran (media
cetak, audio cetak, proyeksi visual diam, proyeksi audio visual diam, dan
visual gerak)?
2. Bagaimanakah pemeliharaan macam-macam media pembelajaran (media
cetak, audio cetak, proyeksi visual diam, proyeksi audio visual diam, dan
visual gerak)?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penggunaan Macam-Macam Media Pembelajaran (media cetak, audio
cetak, proyeksi visual diam, proyeksi audio visual diam, dan visual gerak)
1. Media Cetak
Media cetak merupakan sekumpulan bahan-bahan informasi yang di
cetak di atas kertas, dengan maksud untuk mencapai tujuan, seperti
memotivasi tingkat perhatian dan perilaku seseorang, menyampaikan
informasi dan pengetahuan serta memberikan instruksi. Di antara begitu
banyak media baru dan canggih, media cetak masih menduduki tempat
pertama dalam pendidikan. Bahan ajar cetak dapat berwujud dalam berbagai
bentuk, seperti: buku materi pokok, buku panduan belajar, pamflet, brosur,
peta, chart.
Bentuk cetakan ini tidak hanya berupa tulisan, tetapi dapat juga
menampilkan gambar-gambar, foto, grafik, tabel, dan sebagainya. Dari
sekian banyak jenis media cetak tersebut, modul merupakan bahan ajar
cetak utama yang digunakan dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh.
Modul telah dirancang dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga
memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan sekecil mungkin
mendapat bantuan dari guru atau tutor. Media pembelajaran merupakan
wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber atau penyalurnya yaitu
pendidik, kepada sasaran atau penerima pesan, yakni peserta didik yang
belajar. Tujuan penggunaan media pembelajaran adalah supaya proses
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
Dalam proses pembelajaran, media cetak merupakan media yang
paling banyak dan paling sering digunakan. Media ini berfungsi untuk
menyalurkan pesan dari pemberi ke penerima pesan (dari guru kepada
siswa). Secara sederhana, media cetak dapat diartikan sebagai media yang
mengandung pesan yang dituangkan dalam bentuk tulisan, huruf-huruf,
gambar-gambar, dan simbol-simbol yang mengandung arti.
3
Beberapa cara yang digunakan untuk menarik perhatian pada media
berbasis teks adalah warna, huruf, dan kotak. Warna digunakan sebagai alat
penuntun dan penarik perhatian kepada informasi yang penting, misalnya
kata kunci dapat diberi tekanan dengan cetakan warna merah. Selanjutnya
huruf yang dicetak tebal atau di cetak miring memberikan penekanan pada
kata-kata kunci atau judul. Informasi penting dapat pula diberi tekanan
dengan menggunakan kotak. Penggunaan garis bawah sebagai alat penuntun
seedapat mungkin dihindari karena membuat kata itu sulit dibaca.3
Hubungan media cetak ini untuk tujuan kognitif dapat berfungsi untuk
menyampaikan informasi yang bersifat nyata. Untuk tujuan afektif media
cetak ini dapat menunjang suatu materi dalam hubungannya dengan
perubahan sikap dan tingkah laku. Untuk tujuan psikomotor media cetak ini
dapat menunjukkan posisi sesuatu yang sedang terjadi dan mengajarkan
berbagai langkah dan prinsip dalam proses pembelajaran. Macam-macam
media cetak diantaranya: gambar atau foto, diagram, bagan, poster, grafik,
buku.
a. Gambar atau foto
Gambar atau foto merupakan salah satu media cetak paling umum
digunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena gambar
atau foto memiliki beberapa kelebihan, yakni sifatnya konkrit, lebih
realistis dibandingkan dengan media verbal dapat memperjelas suatu
masalah dalam bidang apa saja, murah harganya dan tidak memerlukan
peralatan khusus dalam menyampaikannya. Namun demikian, di
samping kelebihan, gambar dan foto memiliki kelemahan di antaranya
yakni hanya menekankan persepsi indera mata dan ukurannya sangat
terbatas untuk kelompok besar.
b. Diagram
Diagram adalah gambar yang sederhana yang menggunakan garis-
garis dan simbol-simbol untuk menunjukkan hubungan antara komponen
atau menggambarkan suatu proses tertentu. Dengan menggunakan
3 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), h. 91
4
diagram pesan yang bersifat kompleks akan lebih sederhana, sehingga
pesan dapat lebih mudah ditangkap dan dipahami.
c. Bagan
Bagan atau sering disebut chart adalah media cetak yang didesain
untuk menyajikan ringkasan visual secara jelas dari suatu proses yang
penting. Agar pesan yang disampaikan melalui bagan dapat dimengerti
dan mudah dipahami, maka biasanya dalam bagan disertai dengan media
lainnya, seperti gambar, foto, atau lambang-lambang verbal lainnya.
Suatu bagan dianggap baik jika berbentuk sederhana, tidak rumit dan
berbelit-belit.
d. Poster
Poster adalah media yang digunakan untuk menyampaikan suatu
informasi, saran, atau ide tertentu, sehingga dapat merangsang keinginan
yang melihatnya untuk melaksanakan isi pesan tersebut. Misalnya poster
tentang keluarga berencana, poster tentang kebersihan, dan lain
sebaiknya. Suatu poster yang baik harus mudah diingat, mudah dibaca,
dan mudah untuk ditempelkan dimana saja.
e. Grafik
Grafik adalah media cetak yang berupa garis atau gambar yang
dapat memberikan informasi mengenai keadaan atau berkembangan
sesuatu berdasarkan data secara kuantitatif. Melalui grafik, siswa dapat
menangkap gambaran secara lebih mudah tentang data-data statistik.4
Media cetak, khususnya modul merupakan media utama yang
digunakan dalam pendidikan jarak jauh. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam Menggunakan media cetak antara lain adalah sebagai
beirkut:
a. Pastikan bahwa semua modul dan atau media cetak lain seperti poster,
lembar kerja dan lain-lain yang dibutuhkan untuk semua mata ajar telah
4 Neng, “Aplikasi Media dalam Pembelajaran,” Artikel diakses pada 20 September 2014 pukul 10.00WIB dari Nengberbagi.blogspot.com/2013/II/aplikasi-media-dalam-pembelajaran-pai.html
5
dirancang dan diproduksi sesuai dengan prinsip pengembangan bahan
belajar mandiri.
b. Pastikan bahwa modul-modul yang dibutuhkan tersebut didistribusikan
dengan baik kepada seluruh tutor dan peserta didik sesuai dengan mata
ajar yang diambilnya.
c. Pastikan para tutor telah memahami semua modul sesuai dengan mata
ajar yang dibinanya untuk memudahkan memberikan bantuan konsultasi
kepada peserta didiknya.
d. Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengukur keberhasilan
belajarnya (ujian) secara fleksibel sesuai dengan kecepatan belajarnya
masing-masing.
e. Pastikan peserta didik memperoleh umpan balik sesegera mungkin
Kelebihan yang menonjol dari medium cetak adalah praktis
penggunaannya dan lebih ekonomis. Sedangkan kelemahan medium cetak
adalah tidak dapat menampilkan gerak dan suara seperti halnya pada
medium audio-video dan kelemahan lain yaitu keterbatasan di dalam
mengolah isi informasi karena tergantung kemampuan yang dimiliki oleh
pembaca. Media cetak memiliki keunggulan sebagai berikut:
a. Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing.
Materi pelajaran dapat dirancang sehingga mampu memenuhi kebutuhan
siswa, baik yang cepat, maupun yang lamban membaca dan memahami.
Namun pada akhirnya semua siswa diharapkan dapat menguasai materi
pelajaran itu.
b. Di samping dapat mengulangi materi dalam media cetakan, siswa akan
mengikuti urutan pikiran secara logis.
c. Perpaduan teks atau gambar dalam halaman cetak sudah merupakan hal
lumrah, dan ini dapat menambah daya tarik, serta dapat memperlancar
pemahaman informasi yang disajikan dalam dua format, verbal dan
visual.
d. Meskipun isi informasi media cetak harus diperbarui dan direvisi sesuai
perkembangan dan temuan-temuan baru dalam bidang ilmu itu, materi
6
tersebut dapat direproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan
mudah.
Keterbatasan media cetakan:
a. Sulit menampakkan gerak dalam halaman media cetakan
b. Biaya percetakan mahal apabila ingin menampilkan ilusi, gambar, atau
foto yang berwarna
c. Proses percetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari
sampai berbulan-bulan, tergantung kepada peralatan percetakan dan
kerumitan informasi pada halaman cetakan
2. Audio Cetak
Media audio menurut sadiman adalah media untuk menyampaikan
pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang-lambang auditif, baik
verbal (kedalam kata-kata atau lisan) maupun non verbal.
Sedangkan menurut Sudjana dan Rivai media audio untuk pengajaran
merupakan bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara
atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar.
Audio adalah salah satu elemen yang ikut berperan dalam membangun
sebuah sistem komunisi dalam bentuk suara, yaitu suatu sinyal elektrik yang
akan membawa unsur bunyi didalamnya.
Cetak adalah suatu dokumen atas segala hal yang dikatakan orang lain
dan rekaman peristiwa yang ditangkap oleh sang jurnalis dan diubah jadi
bentuk kata-kata, gambar, foto dan sebagainya.
Dapat kita simpulkan, bahwa audiocetak adalah pesan yang
mengandung pesan dalam bentuk auditif (suara) dan juga dilengkapi
dengan bahan tertulis.Contoh :
a. Audio: kaset audio, siaran radio, CD, telepon
b. Cetak: buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
c. Audio-cetak: kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis5
5 Ramdan, “ Audio dan Macam-macamnya,”Artikel diakses pada 04 September 2014 pukul 10.00 WIB dari http://ramdanarka.blogspot.com/2013/07/pengertian-audio-dan-macam-macam-nya.html
7
8
3. Proyeksi Visual Diam
Media proyeksi diam adalah media visual yang diprokyesikan atau
media yang memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak
bergerak atau memiliki sedikit unsur gerakan. Media jenis ini mempunyai
persamaan dengan media grafis, dalam arti menyajikan rangsangan-
rangsangan visual. Perbedaannya, media grafis dapat secara langsung
berinteraksi dengan pesan media yang bersangkutan.
Karakteristik umum media ini adalah: pesan yang sama dapat
disebarkan ke seluruh siswa secara serentak, penyajiannya berada dalam
kontrol guru, cara penyimpanannya mudah (praktis), dapat mengatasi
keterbatasan ruang, waktu, dan indera, menyajikan objek-objek secara diam
(pada media dengan penampilan visual saja), terkadang dalam penyajiannya
memerlukan ruangan gelap, lebih mahal dari kelompok media grafis, sesuai
untuk mengajarkan keterampilan tertentu, sesuai untuk belajar secara secara
berkelompok atau individual, praktis dipergunakan untuk semua ukuran
ruangan kelas, mampu menyajikan teori dan praktek secara terpadu,
menggunakan teknik-teknik warna, animasi gerak lambat untuk
menampilkan objek/kejadian tertentu (terutama pada jenis media film), dan
media film lebih realistik, dapat diulang-ulang, dihentikan, dsb., sesuai
dengan kebutuhan.
a. Jenis-jenis media proyeksi diam
Beberapa jenis media yang termasuk kelompok ini memerlukan
alat bantu misalkan proyektor dalam penyajiannya. Terdapat berbagai
jenis perangkat presentasi yang kini banyak digunakan untuk
pembelajaran, diantaranya, OHP/OHT, Opaque Projector, dan Slide
Projector.6
1) OHP/OHT
a) OHP
Dalam kelompok peralatan proyeksi, OHP ini adalah
peralatan yang paling sederhana. Karena peralatan ini hanya
6 Daryanto, Media Pembelajaran (Bandung: Satu Nusa, 2010), h. 132
9
menggunakan sistem optik (lensa-lensa) dan elektrik (kipas
pendingin dan lampu proyektor).7Media yang digunakan untuk
memproyeksikan program-program menggantikan papan tulis. Ada
dua jenis model OHP, yaitu :
(1)OHP Classroom, yaitu OHP yang dirancang dan dibuat secara
permanen untuk disimpan di suatu kelas atau ruangan. Biasanya
memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan dengan OHP
jenis portable.
(2)OHP Portable, yaitu OHP yang dirancang agar mudah dibawa
kemana-mana, sehingga ukuran dan bobot beratnya lebih
ringkas.
b) OHT (Overhead Transperency)
OHT adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat
proyeksi yang disebut OHP (Overhead Projector). OHT terbuat
dari bahan transparan yang berukuran 8,5x11 inci
Kelebihan Media OHT/OHP
a) Dapat digunakan untuk menyajikan pesan di semua ukuran ruangan
kelas.
b) Menarik, karena memungkinkan penyajian yang variatif dan
disertai dengan warna-warna yang menarik.
c) Tatap muka dengan siswa selalu terjaga dan memungkinkan siswa
untuk mencatat hal-hal yang penting.
d) Tidak memerlukan operator secara khusus dan tidak pula
memerlukan penggelapan ruangan.
e) Dapat menyajikan pesan yang banyak dalam waktu yang relatif
singkat.
f) Program OHT dapat digunakan berulang-ulang.
Kelemahan Media OHT/OHP
a) Memerlukan perencanaan yang matang dalam pembuatan dan
penyajiannya.
7 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran , h. 42
10
b) OHT dan OHP merupakan hal yang tak dapat dipisahkan, karena
sebuah gambar dalam kertas biasa tidak bisa diproyeksikan melalui
OHP.
c) Urutan OHT mudah kacau, karena merupakan urutan yang lepas.
2) Opaque Projector
Opaque Projector atau proyektor tak tembus pandang adalah
media yang digunakan untuk memproyeksikan bahan dan benda-
benda yang tidak tembus pandang, seperti buku, foto, dan model-
model baik yang dua dimensi maupun yang tiga dimensi. Berbeda
dengan OHP, opaque projector ini tak memerlukan transparansi, tapi
memerlukan penggelapan ruangan. Opaque projector biasanya dapat
pula digunakan untuk memproyeksikan film bingkai/slide akan tetapi
tidak dilengkapi dengan tape recorder. Kelebihan dan kelemahan
media opaque projector ini hampir mirip dengan kelemahan dan
kelebihan media OHP dan media slide. Oleh karena opaque projector
dengan segala karakteristiknya dapat berfungsi sebagai OHP dan Slide
Projector.8
3) Slide Projector
Media slide atau film bingkai adalah media visual yang
diproyeksikan melalui alat yang disebut dengan proyektor slide. Slide
atau film bingkai terbuat dari film positif yang kemudian diberi
bingkai yang terbuat dari karton atau plastik.
Kelebihan Media Slide
a) Membantu menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat pada
pesan yang disampaikan dan dapat dipadukan dengan unsur suara.
b) Merangsang minat dan perhatian siswa dengan warna dan gambar
yang kongkrit.
c) Program slide mudah direvisi sesuai dengan kebutuhan, karena
filmnya terpisah-pisah.
d) Penyimpanannya mudah karena ukurannya kecil.
8 Rudi Susilana, Media Pembelajaran, (Bandung : Wacana Prima, 2009), h. 16
11
Kelemahan Media Slide
a) Memerlukan penggelapan ruangan untuk memproyeksikannya.
b) Pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama, jika program
yang dibuatnya cukup panjang.
c) Memerlukan biaya yang boleh dikatakan besar.
d) Hanya dapat menyajikan gambar yang diam.
4) Film strip
Proyektor ini digunakan untuk memproyeksikan film rangkai
(film strip).9 Hanya filmstrip ini terdiri atas beberapa film yang
merupakan satu kesatuan.
a) Kelebihan filmstrip dibanding film slide
Media filmstrip mudah penggandaannya karena tidak
memerlukan bingkai, juga frame-frame filmstrip tidak akan
tertukar karena merupakan satu kesatuan.
b) Kekurangannya
Akan tetapi pengeditan dan perbaikan/ revisi filmstrip relatif
agak sukar, karena harus dilakukan di laboratorium khusus.
4. Media Proyeksi Audio Visual Diam
Media audio visual diam seperti film rangkai, TV diam. Media
pembelajaran audio visual diam (TV, VCD) dapat memberikan proses
kejadian yang yang sebenarnya pada suatu peristiwa aspek tersebut secara
stimulant dapat didengar dan dilihat oleh siswa sehingga diharapkan dari
media tersebut akan menstimulus siswa dalam mempraktekkan yang
dijelaskan guru. Media audio visual diam adalah media pembelajaran tidak
bergerak tanpa digerakkan guru/siswa yang mana gambar atau adegan tidak
bisa bergerak secara otomatis atau sendiri. Contohnya Ritaton, TV manual,
wayang (gambar solat dimodifiksi).
Sehubungan dengan materi pelajaran, dalam hal ini adalah fiqih dalam
pokok bahasan solat, setelah siswa tahu sedikit informmasi dan gambaran
tentang apa dan bagaimana urutan sholat, maka dengan penggunaan audio
9 Arief S Sadiman, dkk, Media Pendidikan (Jakarta: Rajawali, 1986), h. 218
12
visual ini, siswa akan dapat mengetahui proses yang sebenarnya dari tata
cara solat tersebut. Sehingga diharapkan siswa dapat mengaplikasikan
dalam kehidupan nyata,10
a. Film bingkai (slide film)
Dalam penggunaan film bingkai (slide film), biasanya ruangan
digelapkan supaya tulisan atau gambar tampak jelas. Alat ini mudah
disimpan dan jika diperlukan dapat digunakan kembali. Selain film
bingkai, dalam decade terakhir ini sudah mulai dipakai media penyajian
dengan proyeksi multimedia dengan menggunaan proyektor multimedia.
Proyektor diaktifkan bersama dengan computer, baik computer pribadi
ataupun laptop atau notebook. Pada saat penyajian computer
dihubungkan dengan proyektir sehungga apa yang sudah disiapkan dapat
ditayangkan. Cara tersebut dapat berupa animasi, baik dalam segi
penyampaian tulisan, gambar maupun suara serta dapat diatur waktu
penayangannya. Dalam penyajian film bingkai, beberapa hal yang perlu
diperhatikan adalah retina mata biasanya memerlukan waktu 15-25 detik
untk mnyesuaikan diri dengan lingkungan untuk menangkap apa yang
dilihat. Kecepatan bicara untuk satu ceramah berkisar antara 80 sampai
90 kata per menit. Karena itu film yang ditayangkan sebaiknya
disesuaikan dengan waktu yang tersedia. Sebagai perkiraan, untuk suatu
penyajian selama 15 menit dibutuhkan 15-20 buah film bingkai.
5. Visual Gerak
Visual gerak adalah visual yang mempunyai sekuens dengan
rangkaian yang memperlihatkan kejadian atau keadaan, yang mana
rangkaian ini memiliki kesan gerak, visual gerak dapat berupa film, video.
Selain itu visual gerak dapat juga mencakup efek transisi dari sebuah
program audio visual, missal fade in, fade out, panning, dan sebagainya.
Contoh dalam visual gerak adalah film bisu. Film bisu adalah film yang
diproduksi tanpa dialog dan rekaman suara, berasal dari periode sebelum
10 Muhammad Anas, Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Pada Pembelajaran Sholat untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik, (Surabaya: Muhammad Anas, 2014) h. 27
diperkenalkannya film berusara. Dalam film bisu yang dibuat untuk hiburan,
dialog disampaikan melalui gerak isyarat, pantomim dan telop antar judul.11
B. Perawatan Media Pembelajaran
Penggunaan media secara rutin membutuhkan perawatan yang baik,
perawatan ini dilakukan sesuai dengan karakteristik media dengan berbagai
komponennya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai perawatan beberapa
media yang sering digunakan dalam pembelajaran di sekolah, yakni:12
1. Media Grafis
Media grafis sangat dipengaruhi oleh kelembaban udara yang dapat
mengakibatkan pelapukan dan pengotoran, oleh karenanya media ini harus:
a. Ditempatkan pada ruangan yang kadar air dalam udaranya rendah, sejuk
serta bebas dari debu.
b. Menempatkan media pada tempat tertutup atau dibungkus dengan bahan
plastik sehingga tidak dimakan ngengat.
c. Sebaiknya selalu tergantung pada tempat penyimpanan (tidak tertindih)
2. Media Rekam
a. Pita Magnetik
1) Ditempatkan jauh dari bahan-bahan yang mengandung magnit
2) Ditempatkan pada ruangan yang kelembabannya rendah dan sejuk
3) Menempatkannya pada kotak pembungkus
b. Disket
1) Setelah selesai digunakan selalu dibersihkan permukaannya dengan
cairan pembersih
2) Menempatkannya pada kotak pembungkus
3) Ditempatkan pada tempat yang sejuk
c. Film
1) Menempatkannya pada ruangan yang kelembabannya rendah dan
sejuk
11 Jubilee Enterprise, Membuat Presentasi Power Point, (Jakarta:PT. Elex Media Komputindo, 2010), h. 6812 Rudi Susilana, Media Pembelajaran, h. 68
14
2) Menempatkan pada kotak penyimpanan
d. Flashdisk
1) Setelah selesai digunakan selalu dibersihkan dengan antivirus
2) Jika tidak digunakan top cupnya harus selalu terpasang
3. Media Transparansi
1) Antar transparansi harus diberi kertas pelapis
2) Ditempatkan pada ruangan yang kelembabannya rendah dan sejuk
4. Objek Fisik
1) Ditempatkan pada rak yang jaraknya cukup jauh sehingga tidak
bersentuhan ketika diangkat dari tempat peletakannya
2) Ditempatkan pada ruangan yang sejuk
3) Upayakan catnya selalu terjaga
5. Media cetak
1) Ditempatkan pada rak dengan posisi tegak di ruangan yang sejuk
2) Pada rak hendaknya diberi anti ngengat.
6. Multimedia Projector
1) Dalam menginstalasi projector sebelum digunakan, sebaiknya posisi
projector dan komputer (atau media lainnya) dalam keadaan mati, hindari
pemasangan komputer pada projector dalam keadaan menyala, atau juga
sebaliknya. Kalau komputer yang lebih dulu menyala, maka sebaiknya
komputer di restart untuk kemudian dipasang dan baru dinyalakan lagi.
2) Pada saat mematikan projector, dapat menggunakan remote dengan
menekan tombol on/off, ditekan dua kali sehingga muncul pertanyaan
turn off your projector? Kemudian tekan, maka lampu akan mati.
3) Dalam mencabut saluran listrik dari projector, lampu projector harus
sudah berwarna merah, yang menunjukan siap untuk dimatikan
(standby). Dalam keadaan aktif lampu indikator dalam projector
berwarna hijau. Jangan sekali-kali mencabut listrik sementara lampu
masih menyala atau kipas blower yang ada dalam projector masih aktif.
Kesalahan dalam mematikan projector ini akan berakibat putusnya lampu
projector.
4) Lensa projector yang berada di depan harus dalam keadaan bersih. Cara
membersihkannya dapat menggunakan bahan spon (kain lembut) yang
tidak mengandung banyak lemak, hindari sentuhan langsung dengan
tangan tanpa diberi alas.
5) Untuk menghindari lensa tidak cepat kotor atau terhindar dari benturan,
maka sebaiknya selain dalam keadaan digunakan tutup lensa dalam
keadaan tertutup.Tutup lensa biasanya agak kurang diabaikan sebab
ukurannya kecil tetapi fungsinya cukup tinggi, maka untuk menghindari
supaya tutup lensa itu tidak hilang gunakanlah tali yang menghubungkan
antara tutup lensa dengan tali.
6) Pada setiap LCD projector terdapat ventilasi udara yang berfungsi untuk
mengatur sirkulasi udara yang keluar dan masuk.Sirkulasi ini diatur oleh
blower yang ada di dalam LCD. Oleh sebab itu, pastikan ventilasi selalu
dalam keadaan bersih dari kotoran atau debu dan juga biarkan terbuka
jangan ditutupi oleh apapun misalnya lakban, solasi dll.
7) Untuk pengamanan saat membawa LCD, tidak sembarangan
menggunakan tas, tetapi menggunakan tas yang didesain khusus
sehingga apabila terjadi benturan kondisi LCD dapat terjaga, tas yang
baik untuk LCD biasanya dilapisi dengan busa yang agak tebal.
8) Pada saat melipat kabel LCD atau kabel komputer sebaiknya tidak terlalu
menukik atau terlelu berlipat, buatlah lipatan kabel agak besar.Cara
melipat kabel ini akan mempengaruhi kekuatan kabel,jika lipatannya
terlalu kecil maka serat yang ada di dalam kabel tersebut akan cepat
rusak bahkan bisa putus yang berakibat tidak normalnya kondisi LCD
Projector
9) Kerusakan LCD Projector pada umumnya sering terjadi diakibatkan
karena mati listrik secara mendadak pada saat projector sedang bekerja
(menyala).Untuk mengatasinya sebaiknya koneksi listrik sebaiknya
menggunakan Stabilizer untuk menyimpan arus listrik sementara,
sehingga apabila listrik mati masih sempat untuk mematikan secara
normal.
BAB III
KESIMPULAN
1. Penggunaan macam-macam media:
a. Media Cetak dalam pendidikan berfungsi untuk menyalurkan pesan dari
pemberi ke penerima pesan (dari guru kepada siswa). Bahan ajar cetak dapat
berwujud dalam berbagai bentuk, seperti: buku materi pokok, buku panduan
belajar, pamflet, brosur, peta, chart.
b. Media audio untuk pengajaran, berfungsi untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar
mengajar. Bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif. Contohnya,
adalah kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis.
c. Beberapa jenis media proyeksi visual diam dalam pembelajaran adalah
berbagai jenis perangkat presentasi, diantaranya, OHP/OHT, Opaque
Projector, dan Slide Projector. Alat ini menyajikan rangsangan-rangsangan
visual.
d. Media audio visual diam dapat memberikan proses kejadian yang
sebenarnya pada peristiwa aspek tersebut secara stimulant dapat didengar
dan dilihat oleh siswa sehingga diharapkan media tersebut akan
menstimulus siswa dalam mempraktekkan yang dijelaskan guru. Contoh
media ini adalah film slide.
e. Visual gerak mempunyai sekuens dengan rangkaian yang memperlihatkan
kejadian atau keadaan, yang mana rangkaian ini memiliki kesan gerak,
visual gerak dapat berupa film, video.
2. Perawatan media pembelajaran masing-masing mempunyai teknik tersendiri
bergantung pada jenis media yang digunakan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Anas, Muhammad. 2014. Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Pada Pembelajaran Sholat untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik. Surabaya: Muhammad Anas
Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa
Nengberbagi.blogspot.com/2013/II/aplikasi-media-dalam-pembelajaran-pai.html, diakses pada tanggal 20, September 2014, pukul 10.00 WIB
Rudi Susilana. 2009. Media Pembelajaran. Bandung : Wacana Prima
Sadiman, S Arif, dkk. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Sanjaya, Wina. 2011. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana
18
Top Related