8/16/2019 kti intan alergi makanan.docx
1/25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Meningkatnya angka kejadian alergi selama 20 tahun terakhir dapat
menimbulkan masalah bagi dunia kesehatan. Alergi ditimbulkan karena
perubahan reaksi tubuh (menjadi rentan) terhadap suatu bahan yang
ada dalam lingkungan hidup kita sehari hari. 1 Alergi adalah suatu
perubahan reaksi atau respon pertahanan tubuh yang menolak dan
tidak tahan terhadap zat-zat yang sebenarnya tidak berbahaya. 2 Ada
berbagai cara alergen masuk ke dalam tubuh yaitu melalui saluran
pernaasan (alergen inhalati!alergi hirup)" alergen kontak" melalui
suntikan atau sengatan" dan lergi makanan. 2"# $stilah alergi makanan
juga dikenal sebagai hipersensiti%itas (terhadap) makanan yang
mencakup reaksi imunologik terhadap makanan atau bahan pelengkap
makanan. & Alergi makanan merupakan suatu kondisi yang disebabkan
oleh reaksi $g' terhadap bahan (zat kimia) makanan dan merupakan
jenis alergi yang mengkhaatirkan. *ejadian alergi makanan
merupakan ancaman bagi masyarakat karena makanan merupakan kebutuhan pokok,
tetapi makanan juga dapat membahayakan jiwa. Kejadian alergi makanan dipengaruhi
oleh genetik. umur, jenis kelamin, pola makan, jenis makanan awal, jenis makanan, dan
faktor lingkungan. Penyakit alergi merupakan gangguan kronik yang umum terjadi pada
anak-anak dan dewasa.6 Berdasarkan hasil penelitian yang dilaporkan oleh Oehling et al .
Dalam Prawirohartono pada !! anak umur "-#$ tahun didapatkan data bahwa 6!% penderita alergi makanan adalah perempuan dan !% laki-laki.& Pola makan 'eating
habits( juga memberi pengaruh terhadap reaksi tubuh, contohnya populasi di )kandina*ia
sering menderita alergi terhadap ikan.& Pre*alensi alergi makanan di +ndonesia adalah -
##%.# Pre*alensi alergi makanan yang kecil ini dapat terjadi karena masih banyak
masyarakat yang tidak melakukan tes alergi untuk memastikan apakah mereka positif
alergi makanan atau tidak. Persepsi mereka, jika setelah makan makanan tertentu 'telur,
kepiting, udang, dan lain-lain( mereka merasa gatal-gatal, maka mereka menganggap
bahwa mereka alergi terhadap makanan itu sehingga data yang ada tidak cukup mewakili.
1
8/16/2019 kti intan alergi makanan.docx
2/25
isamping itu, tempat untuk melakukan tes alergi masih belum banyak ditemukan. )alah
satu rumah sakit yang memiliki Poli lergi +munologi untuk melakukan tes alergi adalah
/umah )akit 0ipto 1angunkusumo '/)01(. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui gambaran sensiti*itas terhadap alergen makanan di Poli lergi
+munologi /)01 baik pada anak maupun dewasa nalisis uni*ariat dilakukan terhadap
jenis makanan yang biasanya menyebabkan alergi pada kelompok anak maupun dewasa
seperti kacang tanah, mai2ena, tomat, coklat, soya, tepung terigu, pisang, stroberi,
alpukat, putih telur, udang, kuning telur, daging ayam, tuna, oyster, susu sapi dan
kepiting. nalisis tersebut kemudian diinterpretasikan secara deskriptif.
1.2 Tujuan
3ujuan yang ingin dicapai dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah 4
1.2.1 Tujuan Umum
a. 1emenuhi penugasan sebagai pesyaratan 5jian khir semester dalam 1odul
7awat arurat 1edik
b. 1engetahui dan memahami tentang alergi makanan
1.2.2 Tujuan Khusus
a. 5ntuk mengetahui definisi alergi makanan
b. 5ntuk mengetahui etiologi atau penyebab alergi makanan
c. 5ntuk mengetahui gejala dan tanda klinis alergi makanan
d. 5ntuk mengetahui patofisiologi alergi makanan
e. 5ntuk mengetahui pemeriksaan penunjang alergi makanan
f. 5ntuk mengetahui penatalaksanaan dan pengobatan alergi makanan
g. 5ntuk mengetahui progonosa alergi makanan
h. 5ntuk mengetahui pencegahan makanan
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Ilmu pengetahuan
8asil karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat sebagai khasanah ilmu pengetahuan
khususnya dalam bidang kesehatan yang memberikan gambaran mengenai alergi
makanan
2
8/16/2019 kti intan alergi makanan.docx
3/25
1.3.2 Manfaat Institusi Pendidikan
8asil karya tulis ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan untuk
mempersiapkan peserta didik dilingkungan pendidikan nasional.
1.3.3 Manfaat bagi Penulis
1emberikan gambaran dan menambah wawasan tentang alergi makanan.
1.3.4 Manfaat bagi Pembaca
1emberikan dan menyebarluaskan informasi kepada pembaca maupun
masyarakat tentang alergi makanan.
#
8/16/2019 kti intan alergi makanan.docx
4/25
BB II
TI!"U! K#PU$TK!
2.1 %efinisi le&gi Makanan
Pengertian lergi 1akanan )ecara umum, istilah alergi dipakai dalam konteks reaksi
hipersensiti*itas yang disebabkan oleh reaksi imun yang berakibat buruk terhadap jaringan
atau mengganggu proses fisiologik manusia. /eaksi imun tersebut dicetuskan oleh adanya
kompleks biokimiawi atau respons inflamasi yang menghasilkan gejala klinis. /espons
tersebut bergantung pada tingkat reakti*itas reseptor jaringan yang terlibat dan sel efektor.
Pengertian alergi makanan mencakup reaksi imunologik terhadap makanan atau bahan
pelengkap makanan. +stilah alergi makanan 'food hypersensiti*ity( perlu dibedakan dengan
intoleransi makanan ' food for intolerance atau food sensiti*ity(. lergi makanan adalah
reaksi terhadap makanan yang dapat berulang, mempunyai latar belakang reaksi imunologik
abnormal. i lain pihak, pada intoleransi makanan, terdapat faktor mak anan itu sendiri,
seperti kontaminasi toksin bakteri, kandungan farmakologik 'seperti tiramin yang terdapat
pada keju yang telah lama(, atau kelainan " metabolik 'seperti defisiensi en2im laktase(.
+ntoleransi makanan bertalian dengan semua jenis reaksi fisiologik abnormal terhadap
makanan atau bahan pelengkap makanan. 3ermasuk dalam kategori ini ialah reaksiidiosinkratik 'misal intoleransi laktosa(, keracunan makanan, dan reaksi farma- kologik
'misal terhadap kafein, tiramin(. +ntoleransi makanan merupakan reaksi terhadap makanan
yang dapat berulang, tidak mengenakkan, bukan psikologis, dengan latar belakang non-
imunologik, seperti defisiensi en2im 'misal defisiensi laktase(, farmakologis 'misal reaksi
terhadap kafein(, pelepasan histamin non-imunologis 'misal sehabis makan sejenis kerang(,
dan iritasi langsung 'oleh isi lambung pada esofagus sehingga terjadi esofagitis(.
2.2 #ti'l'gi atau Pen(ebab le&gi Makanan
a. 9aktor 7enetik
lergi dapat diturunkan dari orang tua atau kakek:nenek pada penderita . Bila
ada orang tua menderita alergi kita harus mewaspadai tanda alergi pada anak sejak
dini. Bila ada salah satu orang tua yang menderita gejala alergi maka dapat
menurunkan resiko pada anak sekitar $! ; !%, ke dua orang tua alergi resiko
meningkat menjadi ! -
orang tua maka resikonya adalah ; #%. Pada kasus terakhir ini bisa saja terjadi bila
&
8/16/2019 kti intan alergi makanan.docx
5/25
nenek, kakek atau saudara dekat orang tuanya mengalami alergi. Bisa saja gejala
alergi pada saat anak timbul, setelah menginjak usia dewasa akan banyak berkurang.
b. +maturitas 5sus
lergi makanan sering terjadi pada usia anak dibandingkan pada usia dewasa.
9enomena lain adalah bahwa sewaktu bayi atau usia anak mengalami alergi makanan
tetapi dalam pertambahan usia membaik. 8al itu terjadi karena belum sempurnanya
saluran cerna pada anak. )ecara mekanik integritas mukosa usus dan peristaltik
merupakan pelindung masuknya alergen ke dalam tubuh. )ecara kimiawi asam
lambung dan en2im pencernaan menyebabkan denaturasi allergen. )ecara imunologik
s+g pada permukaan mukosa dan limfosit pada lamina propia dapat menangkal
allergen masuk ke dalam tubuh. Pada usus imatur 'tidak matang( sistem pertahanan
tubuh tersebut masih lemah dan gagal berfungsi sehingga memudahkan alergen
masuk ke dalam tubuh. Pada bayi baru lahir sel yang mengandung +g,
+munoglobulin utama di sekresi eksternal, jarana ditemui di saluran cerna. alam
pertambahan usia akan meningkat sesuai dengan maturasi 'kematangan( sistem
kekebalan tubuh. ilaporkan persentasi sampel serum yang mengandung antibodi
terhadap makanan lebih besar pada bayi berumur kurang " bulan dibandingkan
dengan bayi yang terpapar antigen setelah usia " bulan. Penelitian lain terhadap
anak yang diikuti secara prospektif dari lahir sampai usia " tahun. )ebagian besar
reaksi makanan terjadi selama tahun pertama kehidupan.
c. Pajanan lergi
Pajanan alergi yang merangsang produksi +g= spesifik sudah dapat terjadi
sejak bayi dalam kandungan. iketahui adanya +g= spesifik pada janin terhadap
penisilin, gandum, telur dan susu. Pajanan juga terjadi pada masa bayi. Pemberian
)+ eksklusif mengurangi jumlah bayi yang hipersensitif terhadap makanan pada
tahun pertama kehidupan. Beberapa jenis makanan yang dikonsumsi ibu akan sangat
berpengaruh pada anak yang mempunyai bakat alergi. Pemberian P)+ meningkatkan
angka kejadian alergi. ibanding dengan air susu sapi maka )+ dapat mengurangi
kejadian eksema sebanyak & kali lipat. =liminasi telur, susu, dan ikan pada ibu yang
menyusui selama " bulan pertama mengurangi sensiti*itas berikutnya, dan
menurunkan kejadian dermatitis atopik 6 bulan berikutnya.
8/16/2019 kti intan alergi makanan.docx
6/25
Pajanan terhadap alergen tergantung juga pada kebiasaan dan norma
kehidupan setempat. i +ndonesia mulai banyak dijumpai alergi beras. )usu kedelai
yang dahulu dianggap hipoalergenik sekarang mulai banyak dilaporkan sebagai
penyebab alergi karena makin banyak pajanan terhadap susu kedelai tersebut. Orang
tua seringkali mengetahui makanan kesukaan anak, dan tidak jarang gejala alergi
akan menghilang kalu makanan kesukaan ini dihindari.
9aktor pencetus sebetulnya bukan penyebab serangan alergi, tetapi menyulut
terjadinya gejala alergi. 3anpa pajanan alergen maka faktor pencetus tidak akan
berarti. 9aktor pencetus dapat berupa faktor fisik misalnya dingin, hujan, faktor psikis
misalnya sedih, stres, menghadapi ujian, atau beban latiahan misalnya lari, sepak bola,
lelah.
Makanan lainnya (bukan alergi makanan)
3erdapat juga beberapa makanan yang dapat mengganggu otak tetapi tidak melalui
reaksi imunologi melainkan karena raksi simpang makanan atau intoleransi makanan
diantaranya adalah salisilat, tartar2ine '2at pewarna makanan(, nitrat, amine,
1)7'monosodium 7lutamat(, antioksidan, yeast, lactose, ben2oate.
SALISILAT
ditemukan dalam buah, saur, kacang, the, kopi, bir, anggur dan obat-obatan seperti
aspirherbs, spices, spreads, teas & coee, !uices, beer and "ines and medications
such as Aspirin# $onsestrasi tinggi terdapat dalam dried ruits seperti sultanas#
AMI%S
diproduksi selama ermentasi dan pemecahan protein ditemukan dalam ke!u, coklat,
anggur, bir, tempe, sayur dan buah seperti pisang, alpukat dan tomat#
'%ATS
ditemukan dalam beberapa buah, sayur, kacang, anggur, kopi dan sebagainya
M)!)$)%IUM *+UTMT# ,M$*-$e&ing ditemukan pada pen(edap makanan /etsin0 kecap0 atau makanan lainn(a
+
MAKANAN TERSERING PENYEBAB ALERGIIKAN LAUT (CUMI, UDANG, KEPITING, IKAN LAUT LAINNYA)
COKLAT, KACANG TANAH, KACANG HIJAU, SUSU SAPI, KEJU, TELOR
AYAM/PUYUH, BUAH-BUAHAN (TERUTAMA MELON, SEMANGKA, MANGGA,
RAMBUTAN , NANAS, TOMAT, DURIAN, KORMA, DUKU, KELENGKENG DLL)
MAKANAN KADANG PENYEBAB ALERGI AYAM, ITIK, IKAN LAUT SALMON/TUNA, ALKOHOL, DOMBA, KALKUN
JERUK, PISANG, PEAR, APRIKOT, CRANBERRY, ANGGUR, PEACH, PIR PLUM
JAGUNG, GULA, BERAS OAT, GANDUM BARLEY, UBI, SINGKONG, ASPARAGUS,
SELADA, KEMBANG KOL, BAYAM, SQUASH, BROKOLI, TEH, KOPI, MINYAKZAITUN, SAFFLOWER
8/16/2019 kti intan alergi makanan.docx
7/25
+akt'se
se&ing te&dapat di dalam susu sapi
*lutamat
banyak didapatkan pada tomat, ke!u, mushrooms, saus, ekstrak daging dan !amur#
Ta&taine
banyak didapatkan pada *at pe"arna makanan + sosis
'ahan kimia yang digunakan dalam produksi dan pemrosesan makan atauyang muncul sebagai contaminan dalam makanan#
AITI MA$A%A%
'ahan .enga"et
'ahan .e"arna
'ahan .emutih
mulsiier
n*im
'ahan .enetap
'ahan .elapis atau .engkilat
'ahan .engatur p/
'ahan pemisah
.erubah patiu
0agi makanan
.elarut untuk ekstraksi atau pemba"a
'ahan Anti .embekuan
'ahan pemanis
'A/A% TAM'A/A% .M0SSA%
'ahan .erasa dan 0empah-rempah buatan
'ahan $emasan Makanan
bat-obatan yang digunakan dalam produksi
'inatang 1 peternakan
'ahan-bahan kimia .ertanian
.estisida (anti serangga)
/erbisida (anti 2ulma)
ungisida (anti 3amur)4ontaminan (pencemar) + bahan nimia industri
2.3 *ejala dan Tanda le&gi Makanan
7ejala klinis alergi makanan, terutama pada reaksi cepat, seringkali dapat
diungkapkan oleh penderita sendiri kalau ia cukup besar atau oleh orangtua pada anak
yang lebih kecil, karena hubungan sebab akibatnya cukup jelas. lergi makanan fase
,
8/16/2019 kti intan alergi makanan.docx
8/25
lambat seringkali memerlukan pertolongan doketr, dan ini merupakan bagian terbanyak
dari penderita alergi makanan.
7ejala seringkali sudah dijumpai sejak masa bayi. 1akanan tertentu dapat
menimbulkan gejala tertentu pada seorang anak, tetapi pada anak lain menimbulkan
gejala yang lain. Pada seseorang makanan yang satu dapat mempunyai organ sasaran
yang lain dengan makanan lain. 1isalnya udang menyebabkan urtakaria, sedangkan
kacang tanah menyebabkan sesak nafas. )usu sapi pada anak bisa menimbulkan gejala
alergi pada saluran nafas, saluran cerna, kulit, dan reaksi anafilaksis. 1akanan lain juga
dpat menimbulakn reaksi anafilaksis. )usu formula hidrosilat kasein yang dianggap
aman sebagi pengganti susu sapi pernah pula dilaporkan menimbulkan reaksi anafilaksis.
7ejala alergi makanan dapat terjadi pada berbagai organ sasaran seperti kulit, saluran
nafas, saluran cerna, mata, dan telinga. Organ sasaran yang terkena dapat berpindah.
3idak eksim, dan sekarang mengalami sesak nafas. tau dulu anaknya sesak.
Tabel 5# 3anda dan gejala klinis yang sering dikaitkan dengan alergi pada anak .
)*! %! $I$T#M TUBU *#"+ %! T!%
$istem Pe&napasan Ba(i Bayi lahir dengan sesak "- hari
'3ransient 3achipneu Of 3he newborn(, cold-
like respiratory congestion 'napas berbunyiatau grok-grok (.
nak 4 batuk berkepanjangan terutama
malam dan pagi hari, sesak'astma(, sering
batuk pendek 'berdehem(
Telinga hidung dan Teng'&'kan idung 4 8idung buntu, bersin, hidung gatal,
pilek, hidung buntu-menggosok gosok
hidung, menggerakkan cuping hidung,
epistaksis 'mimisan(, post nasal drip,
epitaksis, salam alergi, rabbit nose, nasal
creases, kotoran hidung berlebihan
Tengg'&'k 4 3onsilitis 'amandel(,
3enggorokan nyeri:kering:gatal, palatum
gatal, suara parau:serak
Telinga 4 telinga terasa penuh:
bergemuruh:berdenging, telinga bagian
dalam gatal, nyeri telinga dengan gendang
telinga kemerahan atau normal, gangguan
pendengaran hilang timbul, terdengar suara
lebih keras, akumulasi cairan di telingatengah, pusing, gangguan keseimbangan.
8/16/2019 kti intan alergi makanan.docx
9/25
Kulit Ba(i 4 sering timbul penebalan merah di
daerah pipi popok dan telinga, timbul kerak
di kulit kepala.
nak 4 )ering gatal, dermatitis, urticaria,
bengkak di bibir, lebam biru kehitaman, bekas hitam seperti digigit nyamuk,
berkeringat berlebihan.
Mata Ba(i 4 1ata berair, mata gatal, sering belekan
'>like conjuncti*itis neonatal?(. Biasanya
salah satu sisi mata. @istagmus 'juling(
nak 4 bintil pada mata 'hordeolum like
symptom(. Kulit di bawah mata tampak ke
hitaman, mata belekan, mata gatal
dan sedikit kemerahan dan gatal 'sering
digosok-gosok(. conjungti*itis *ernalis.$istem '&m'nal Ba(i 4 /ambut rontok, keputihan atau
perdarahan di *agina, eritema toksikum
'timbul jerawat kecil berwarna putih( di
wajah, kepala atau leherA payudara
membesar.
nak 3umbuh rambut yang berlebihan,
obesitas, gangguan pertumbuhan 'tinggi
badan kurang(, alat kelamin kecil.
$istem $alu&an Kemih )ering kencing, nyeri kencing, bed wetting
'ngompol(, @yeri, urgent atau sering kencing,
nyeri kencing, bed wetting
'ngompol(A tidak mampu mengintrol kandung
kemihA mengeluarkan cairan di *aginaA gatal,
bengkak atau nyeri pada alat kelamin. )ering
timbul infeksi saluran kencing.
"a&ingan 't't dan tulang N!"# $%&' *' +$+$ #''' $!"'*# '&' 0'"#!&!1' '"#, !2'2 *# &!0!" (!1!"$#
3+*+!4)
$alu&an Pence&naan 'a(i 4 sering rewel, kolik:menangis terus
menerus tanpa sebab pada malam hari, sering
cegukan, sering >berak geden?, kembung,
sering gumoh, berak berwarna hitam atau
hijau, berak timbul warna darah. idah
berwarna putih '>like moniliasis symtomp?(,
ngiler. 8ernia umbilikalis, scrotalis atau
inguinalis.
nak 4 nyeri perut, sering buang air besar
'C$ kali:perhari(, gangguan buang air besar
'kotoran keras, berak, tidak setiap hari, berakdi celana, berak berwarna hitam atau hijau,
8/16/2019 kti intan alergi makanan.docx
10/25
berak ngeden(, kembung, muntah, sulit
berak, sering buang angin ' flatus(, sariawan,
mulut berbau.@yeri perut, sering diare,
kembung, muntah, konstipasi 'sulit berak( ,
kelaparan, haus, sali*a 'air liur( meningkat,canker sores 'sariawan(, stinging
tongue 'lidah terasa pedih(, drooling 'ngiler(,
nyeri gigi, burping 'sendawa(, retasting
foods, gejala sakit mag 'nyeri perut ulu hati,
muntah, mual, “gelegekan”), swallowing
difficulty 'kesulitan menelan(, abdominal
rumbling 'perut keroncongan(, konstipasi
'sulit buang air besar(, nyeri perut, passing
gas 'sering buang angin(, timbul lendir atau
darah dari rektum, anus gatal atau panas.$istem Pembuluh %a&ah dan
"antung
P'&1#$'#, 5&%0# (%2' 2! !"'0'), !"# *'*',
6+&'1, 1#', $!2'' *'"'0 "!*'0,
$istem $usunan $a&af Pusat
)tak
Ba(i 4 sensitif, sering mudah kaget dengan
rangsangan suara:cahaya, gemetar 'terutama
tangan, kaki dan bibir(, bahkan sampai
kejang.
nak 4 )ering sakit kepala, migrain,
keterlambatan bicara dan gangguan perilaku..
Perilaku 4 impulsif, sering marah, agresifemosi berlebihan, agresif, o*eraktif,
gangguan belajar, gangguan konsentrasi,
gangguan koordinasi, hiperaktif hingga
autisme.
*angguan tidu& 4 sulit tidur, tidur tengah
malam, gangguan awal tidur, tidur bolak
balik gelisah, tertawa, berteriak atau
menangis sewaktu tidur. Brushing 'gigi
beradu:gemeretak(, tidur nungging atau
tengkurap,
T&igge&
)eorang ibu membawa anaknya yang berumur & bulan ke /) dengan keluhan sering
menangis, rewel, mencret lebih dari "D sehari dalam satu hari ini. )elain itu terlihat timbul
penebalan merah di pipi dan telinga. )i ibu menceritakan bahwa pagi tadi ia memberikan
anaknya susu formula dan telah memberikan bedak antigatal pada daerah yang merah.)etelah ditanya dokter ternyata itu adalah susu sapi. Pasien tinggal di kompleks perumahan
10
8/16/2019 kti intan alergi makanan.docx
11/25
elit. Kedua orangtuanya bekerja di sebuah kantor Pemerintahan 5mum. )akit seperti ini
sebelumnya '-(, riwayat alergi '-(.
)tatus Pasien
@ama 4 Putri /amadhani
5mur 4 & bulan
)uku 4 melayu
/iwayat penyakit dahulu 4 tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya
3empat tinggal 4 kompleks perumahan elit
iagonosa
namnesa4
• Pasien sering menangis, rewel, mencret
• iberiksn susu sapi pada pagi hari
• iberikan bedak antigatal
Pemeriksaan 9isik4
Keadan umum 4 tampak pucat
tampak sakit ringan
*ital sign 4 nadi lemah
tekanan darah rendah
suhu "6oc
+nspeksi 4
• Penebalan merah di pipi, telinga, badan
• @afas cuping hidung
• Perut terlihat agak kembung
=ktremitas 4 akral dingin
Pemeriksaan penunjang4
• pemeriksaan darah tepi 4 hitung leukosit !!!:ml, eosinofilia 6!:ml
• pemeriksaan uji kulit
Penatalaksaan 4 penghentian pemeberian susu formula dan memberikan obat alergi makanan.
2.4 Pat'fisi'l'gi
11
8/16/2019 kti intan alergi makanan.docx
12/25
lergen dalam makanan adalah protein, glikoprotein atau polipeptida dengan besar
molekul lebih dari #alergen-# dan alergen-$ masing-masing dengan berat molekul $#.!!! dalton dan $!!.!!!
dalton. lbumin, pseudoglobulin dan eugllobulin adalah alergen utama pada gandum.
Pada paparan awal, alergen makanan akan dikenali oleh sel penyaji antigen untuk
selanjutnya mengekspresikan pada sel 3 secara langsung atau melebihi sitokin. )el 3
tersensitisasi dan akan merangsang sel B menghasilkan antibodi dan berbagai subtipe.
lergen yang utuh diserap oleh usus dalam jumlah cukup banyak dan mencapai sel-sel
pembentuk antibodi didalam mukosa usus dan organ limfoid usus, yang pada kebanyakan
anak-anak membentuk antibodi dari subtipe +g7, +g, +g1. Pada anak-anak atopi cenderung
terbentuk +g= lebih banyak yang selanjutnya mengadakan sensitisasi melalui air susu ibu
terhadap makanan yang dikonsumsi ibu. Bayi-bayi dengan alergi awal terhadap satu
makanan, misalnya susu, juga mempunyai risiko yang tinggi untuk berkembang menjadi
alergi terhadap makanan lain. Pembuatan antibodi +g= dimulai sejak paparan awal dan
berlanjut dilakukan diet eleminasi. Komplemen akan mulai mengalami akti*asi oleh
kompleks antigen antibodi.
Pada paparan selanjutnya mulai terjadi produksi sitokin oleh sel 3. )itokin
mempunyai berbagai efek terhadap berbagai sel terutama dalam menarik sel-sel radang
misalnya neutrofil dan eosinofil, sehingga menimbulkan reaksi peradangan. kti*asi
komplemen dan terjadinya lompleks imun akan menarik neutrofil.
Kombinasi alergen dengan +g= pada sel mast bisa terjadi ketika +g= telah melekat
pada sel mast, atau ketika l+g= masih belum melekat pada sel mast, atau +g= telah melekat
pada sel mast kemudian diakti*asi oleh pasanagn nonspesifik. Kombinasi ini kan
menimbulkan degranulasi mediator. 7ejala klinis yang timbul adalah hasil interaksi mediator,
sitokin, dan kerusakan jaringan yang ditimbulkannya.
12
8/16/2019 kti intan alergi makanan.docx
13/25
2.5 Peme&iksaan Penunjang le&gi makanan
a. Tes cukit kulit , prick test -
3es cukit kulit ' prick test ( merupakan tes penapisan dengan sensiti*itas dan
spesifisitas tinggi, cepat, dan relatif tidak mahal. Prinsip tes ini adalah memasukkan
sejumlah kecil alergen ke epidermis yang kemudian akan berikatan dengan +g= yang
melekat di permukaan sel mast yang selanjutnya akan mengeluarkan berbagai
mediator yang menyebabkan indurasi yang dapat diukur. 3es ini dilakukan dengan
membubuhkan beberapa tetes alergen berbeda, larutan histamin 'kontrol positif (, dan
pelarut 'kontrol negatif ( pada daerah *olar lengan bawah. Earum ditusukkan ke
epidermis. 8asil dibaca dalam # menit. Kriteria pembacaan '/+( yaitu hasil
positif satu 'F#( apabila indurasi berdiameter # mm lebih besar dari diameter kontrol
negatif, 'F$( indurasi berdiameter #-" mm lebih besar dari diameter kontrol negatif,
'F"( indurasi berdiameter C" mm lebih besar dari diameter kontrol negatif disertai
flare, dan 'F( indurasi berdiameter C mm dari diameter kontrol negatif disertai
flare. 8asil tes cukit kulit terhadap makanan positif menunjukkan kemungkinan alergi
makanan yang diperantarai +g= hanya !% 'akurasi prediksi positif G!%(. @amun,
hasil uji cukit kulit negatif menyingkirkan kemungkinan alergi makanan yang
diperantarai +g= 'akurasi prediksi negatif CH%(. Bila uji cukit kulit negatif, tetapi
pada anamnesis diduga kuat ada sindrom alergi mulut, dapat dilakukan uji
menggunakan 2at makanan tersangka dalam bentuk segar, misalnya susu sapi segar
dan putih telur segar, langsung pada bibir atau mulut.
b. M'difikasi tes cukit kulit ,modified prick test -
3es ini merupakan modifikasi tes cukit kulit menggunakan alat dengan
beberapa jarum yang lebih panjang sehingga dapat memasukkan lebih banyak antigen
ke dalam dermis seperti tes intradermal 'multi test I/II (. 3es dilakukan pada keadaan
bebas obat antihistamin, beta-blocker , dan anti-depresan trisiklik. engan tempat tes
dibersihkan dengan alkohol, sementara antigen yang akan diujikan diletakkan dalam
ceruk-ceruk multipronged terpisah. Earum multitest kemudian ditekan dengan tekanan
terkendali ke permukaan kulit dan pelan-pelan digoyang ke segala arah. )etelah alat
dilepas dari kulit, akan didapatkan setetes antigen di permukaan kulit, yang tidak
boleh dihapus. /espons pembengkakan dibaca setelah $! menit. /eaksi dinilai positif
jika diameter pembengkakan " mm atau lebih ' European grading system(.
1#
8/16/2019 kti intan alergi makanan.docx
14/25
c. %a&ah Tepi
8itung jenis leukosit dapat menyingkirkan kemungkinan penyakit infeksi, dan
bila eosinofilia C % atau C !!:ml condong pada alergi. 8itung leukosit G!!!ml
disertai neutropenia G"!% seringkali ditemukan pada alergi makanan.
8emoglobin dan hematokrit yang rendah sering ditemukan pada alergi susu
sapi oleh karena adanya perdarahan usus, yaitu timbulnya reaksi rthus 'tipe +++(.
aju endap darah yang meningkat terdapat pada penyakit infeksi atau autoimun
d. Tes tempel , patch test -
3est tempel kurang bermanfaat dalam penegakan diagnosis karena hanya dapat
mendeteksi reaksi alergi fase lambat yang diperantarai +g= dan reaksi tipe +. @amun,
apabila tes dilakukan dalam "! menit, dapat mendeteksi reaksi alergi fase cepat.
Kombinasi tes tempel dengan tes cukit kulit atau pemeriksaan +g= serum spesifik
akan meningkatkan nilai prediksi positif hingga #!!% pada kasus alergi susu sapi dan
telur ayam, sehingga tidak diperlukan tes pro*okasi makanan. 3es ini memiliki
kelemahan, yaitu sulit menjaga keping alergen yang digunakan tetap kontak pada
permukaan kulit, khususnya pada pasien anak.
e. Uji Ig# spesifik
5ji ini digunakan untuk menge*aluasi kasus alergi makanan yang diperantarai
+g=. Kelebihan cara ini dibanding tes cukit kulit adalah dapat dilakukan pada pasien
alergi yang tidak dapat berhenti dari pengobatan antihistamin serta jika tes cukit kulit
tidak mungkin dilakukan pada kelainan kulit yang luas. )eperti pada tes cukit kulit,
hasil negatif tes ini dapat menyingkirkan alergi makanan yang diperantarai +g=A
namun, bila positif, tidak memastikan diagnosis. 3es pro*okasi makanan pada #H6
anak pengidap dermatitis atopik sedang sampai berat, dengan konsentrasi +g= spesifik yang diukur menggunakan Pharmacia 0P )ystem 9=+ 'k5:+(, mendapatkan bahwa
nilai +g= yang tinggi pada makanan tertentu 'telur, susu, kacang, dan ikan( akan
memberikan reaksi positif sehingga tidak diperlukan pemeriksaan lebih lanjut.
f. Int&acutane'us p&'g&essi/e diluti'n f''d test ,IP%6T-
+P93 pertama kali diperkenalkan oleh merican cademy of
Otolaryngology llergy 'O( tahun #H
8/16/2019 kti intan alergi makanan.docx
15/25
dilutional testing ID!) yang biasa dilakukan pada alergen inhalan. +3 merupakan
tes intrakutan pengenceran berganda, umumnya dipakai pengenceran #4. Konsentrat
alergen yang disediakan umumnya menggunakan pengenceran #4$!. Pada teknik +3,
larutan disuntikkan mulai dari konsentrasi terendah, yang secara bertahap dinaikkan
ke konsentrasi lebih tinggi hingga tercapai titer end-point . 3iter end-point adalah titik
saat respons negatif berubah menjadi positif. arutan alergen pada +P93
menggunakan pengenceran #4. lergen yang digunakan dengan konsentrasi #4#!
menggunakan pelarut gliserin ! g:#!! m. Eadi, untuk larutan alergen per tama,
digunakan konsentrasi #4!. arutan alergen kedua dengan konsentrasi #4$!, larutan
alergen ketiga dengan konsentrasi #4#.$!, larutan alergen keempat #46.$!, larutan
alergen kelima #4"#.$!, dan larutan alergen keenam menggunakan konsentrasi
#4#6.$!. 8istamin sebagai kontrol positif juga diencerkan seperti ekstrak alergen
'#4(, konsentrasi histamin adalah !,!$& mg:m. )ejumlah " m buffered saline
ditambah dengan $ m histamin menghasilkan m sediaan yang ekui*alen dengan
larutan alergen kedua, kemudian sediaan ini diencerkan kali, sehingga diperoleh
larutan alergen ketiga 'yang digunakan sebagai kontrol positif (. )ebagai kontrol
negatif, digunakan larutan gliserin yang konsentrasinya sebanding dengan konsentrasi
gliserin dalam larutan alergen. )ebelum tes dilakukan, beberapa ketentuan harus
diketahui oleh klinisi 4
• 3es tidak boleh dilakukan pada pasien yang diketahui memiliki reaksi alergi tipe
tetap ' IgE-mediated (.
• 3es dilakukan hanya untuk makanan dalam diet sehari-hari. Eika makanan
tersebut jarang dikonsumsi 'kurang dari dua kali seminggu(, tes tidak diperlukan
karena biasanya makanan tersebut tidak menimbulkan gejala alergi.
• Pasien yang akan menjalani tes harus ditanyai secara detail mengenai reaksi alergi
serius yang pernah dialami.• 1akanan yang akan diuji harus dikonsumsi dalam waktu $ jam untuk
meminimalkan risiko pro*okasi.
• Perlu tes +g= in "itro terhadap pasien yang akan diuji menggunakan alergen
poten, seperti kacang atau biji kapas.
+P93 dilakukan dengan menyuntikkan !,! m larutan alergen ketiga secara
intradermal hingga menimbulkan indurasi dengan ukuran & mm dan, setelah
didiamkan selama #! menit, indurasi tersebut akan membesar. Pertambahan ukuran
indurasi I $ mm dari kontrol negatif dinyatakan sebagai hasil positif. 3es dilanjutkan
1
8/16/2019 kti intan alergi makanan.docx
16/25
menggunakan konsentrat alergen keempat. )etelah ditunggu #! menit, jika
pembesaran indurasi G$ mm dari kontrol negatif, tes dapat dihentikan. 8asil negatif
pertama ini disebut sebagai end-point . @amun, apabila pertambahan indurasi tersebut
kurang dari $ mm dibanding kontrol negatif 'menggunakan konsentrat alergen ketiga(,
tes dinyatakan negatif. 8asil negatif tidak berarti makanan tersebut tidak
menimbulkan alergiA pemeriksaan harus dilanjutkan dengan larutan alergen pertama.
Eika hasil tetap negatif, kemungkinan alergi terhadap makanan tersebut dapat
disingkirkan. Pada pasien yang diduga kuat memiliki alergi makanan 'berdasarkan
anamnesis(, tetapi hasil tes tidak jelas atau tidak didapatkan perbedaan indurasi antara
konsentrat alergen yang diuji dengan kontrol negatif, sebaiknya dilanjutkan dengan
tes pro*okasi makanan. Pada pasien yang diduga sangat sensitif terhadap tes,
sebaiknya dimulai dengan konsentrat alergen kelima atau keenam. @amun, cara
demikian dapat memberi hasil positif palsu 'underdose reaction( sehingga tidak dapat
digunakan sebagai patokanA selanjutnya, dilakukan penyuntikan dengankonsentrat
yang lebih encer. Eika indurasi timbul lebih besar dari yang pertama, suntikan harus
diulang menggunakan konsentrat yang lebih pek at untuk menetralisir gejala. End-
point +P93 adalah konsentrasi larutan antigen terpekat yang tidak menimbulkan
reaksi positif. 8al ini berguna untuk menentukan dosis untuk netralisasi. 3es +P93
dikontraindikasikan pada penderita alergi makanan tipe tetap.
g. Tes p&'/'kasi makanan
3es pro*okasi makanan merupakan pemeriksaan baku emas untuk
menegakkan diagnosis alergi makanan, mengingat tidak ada pemeriksaan yang dapat
secara akurat memprediksi reaksi klinis yang timbul bila pasien terpajan makanan
tersebut. 3es pro*okasi makanan dapat dilakukan secara terbuka, single-blind
'penderita tidak mengetahui makanan yang diberikan(, atau double-blind 'penderita
dan peneliti tidak mengetahui makanan yang diberikan(. Keuntungan metode double-
blind ialah dapat mengurangi angka positif palsu. ima puluh persen tes pro*okasi
terbuka yang hasilnya positif akan memberikan hasil negatif dengan cara double-
blind placebocontrolled food challenge 'BP090(, sementara tes pro*okasi terbuka
yang hasilnya negatif akan memastikan bahwa alergi terhadap makanan tersebut dapat
disingkirkan. Book dan )ampson melaporkan bahwa #,
8/16/2019 kti intan alergi makanan.docx
17/25
dengan pengawasan ketat dokter ahli dan harus tersedia sarana penanganan reaksi
anafilaktik. Pasien harus bebas dari pengaruh obat-obatan, antara lain anti-histamin,
kortikosteroid, teofilin dan agonis beta, juga harus bebas dari makanan yang akan
diuji selama &-# hari, atau selama #$ minggu pada kasus gangguan gastrointestinal.
3es pro*okasi makanan terbagi dalam " tahap4
#. =liminasi
)ebelum eliminasi, penderita harus mengonsumsi makanan yang akan diuji
setiap hari selama $ minggu. )etelah itu, pasien harus menghindari konsumsi
makanan yang akan diuji selama hari. Pada hari ke-, dilakukan tes pro*okasi dalam
keadaan lambung kosong. Pada kasus tertentu, yang melibatkan saluran cerna, seperti
pada gastroesofagitis eosinofilik atau pada coeliac disease, diperlukan waktu
eliminasi yang lebih lama '6 minggu sampai " bulan( guna memberi kesempatan bagi
proses penyembuhan mukosa saluran cerna.
$. Pro*okasi
Pasien diberi makanan yang diduga menimbulkan reaksi alergi. 1akanan
harus dalam keadaan murni. Pada alergi tipe tetap, dosis makanan bentuk kering ialah
8/16/2019 kti intan alergi makanan.docx
18/25
". #echallenge 'pro*okasi ulang(
)etelah makanan penyebab alergi dapat diidentifikasi, langkah selanjutnya
adalah rechallenge, yaitu memasukkan makanan tersebut dalam diet pasien, tetapi
tidak sampai menimbulkan gejala. 8al ini dapat terjadi karena pada alergi jenis siklik,
penghindaran alergen selama $ bulan atau lebih akan menghilangkan gejala. Eika
rechallenge pertama ternyata positif, makanan tersebut harus dihindari selama
beberapa bulan sebelum rechallenge kedua. #echallenge harus dilakukan secara
periodik sampai pasien benar-benar bebas gejala ketik a mengonsumsi mak anan
tersebut. @amun, apabila gejala alergi masih timbul dalam waktu $ tahun, makanan
tersebut harus dihindari untuk seterusnya.
2.7 Penatalaksanaan dan Peng'batan le&gi Makanan
Penatalaksanaan
Perlu ditekankan sekali lagi bahwa diet eliminasi:pro*okasi adalah untuk diagnosis.
Bila alergen telah ditemukan maka harus dihindari sebaik mungkin. 1akanan-makanan yang
tergolong hipoalergenik dipakai sebagai pengganti, bila mungkin untuk selamanya.
5mumnya alergi susu sapi menghilang pada kebanyakan kasus pada umur $ tahun. 8arus
diingat bahwa alergi tidak bisa disembuhkan, tetapi dikendalikan jumlah frekuensi
serangannya, dikurangi intensitas serangannya, dikurangi penggunaan obatnya, dikurangi
jumlah hari tidak masuk sekolah, dan ditingkatkan kualitas hidupnya.
esentisisasi pada alergi makanan tidak dilakukan sebab rekasinya hebat dan sedikit
sekali bukti-bukti keberhasilannya. ndaikata berhasil, penderita juga tetap harus
menyingkirkan makanan penyebab serangan alergi itu, seperti halnya pada desentisasi dengan
debu rumah dimana pasien tetap tidak boleh memakai kasur kapuk. Orangtua penderita harus
diberi tahu mengenai makanan pengganti, sebab seringkali orangtua khawatir akan terjadi
kekurangan gi2i pada anak mereka. 5ntuk pengganti susu sapi dapat dipakai susu hidrolisat
whey atau hidrolisat casein. alaupun ada beberapa laporan terjadi anafilaksis pada
penggunaan susu ini, tetapi pada umumnya aman. Pilihan lainnya adalah formula kedelai,
namun harus tetap waspada terhadap kemungkinan alergi terhadap kedelai. Pada bayi yang
menderita alergi makanan derajat berat yang telah menggunakan formula susu hipoalergenik,
andaikata ingin memeberikan lagi susu formula sapi, harus dilakukan dirumah sakit karena
jika gagal ada kemungkinan terjadi renjatan anafilaksis. alam hal ini epinefrin subkutan
dengan dosis !,!# ml:kg maksimum !," ml bisa diberikan, 8idrokortison intra*ena bisa
1
8/16/2019 kti intan alergi makanan.docx
19/25
ditambahkan selama resusitasi. Pada anak-anak tanpa riwayat asam atau anafilaksis dan
reaksi sebelumnya hanay urtikaria, diphenhidramin #-$ mg:kg maksimum & mg dapat
diberikan pada setiap kekeliruan paparan alergen. )ayur mayur bisa dianjurkan sebagai
penggati buah, daging sapi atau kambing sebagai pengganti telur ayam dan ikan.
1akan di restoran kurang aman dan dianjurkan selalu membaca labe bahan-bahan
makanan jika membeli makanan jadi 'label reading (. Pada bayi yang melakukan eliminasi
makanan yang masih menyusu pada ibu, maka ibu juga harus pentang makanan yang
dipantang bayinya karena alergen bisa ditansfer melalui susu ibu. Bila diet tidak bisa
dilaksanakan maka harus diberikan farmakoterapi.
6a&mak'te&api
#. Kromolin, nedokromil
Obat ini dipakai pada penatalaksanaan farmakoterapi terutama pada penderita dengan
gejal asam dan rinitis alergika, dan akhir-akhir ini mengalami kemajuan pesat. Pada
penderita dengan geajala asma ringan dan asma latihan, khasiat anti inflamasi nedokromil
lebih kuat dibanding kromolin in*itro, lebih banyak digunakan untuk tujuan pencegahan
sebelum terjadinya serangan sesak. Penggunaan kromolin pada penderita alergi makanan
dengan beberapa geja gastrointestinal sangat efektif. Pengobatan dimulai pada waktu
penderita masih melakukan diet eliminasi. Kromilin juga efektif untuk gejala kulit pada
dermatitis atopik yang disebabkan alergi makanan, sedangkan peneliti lain mendapatkan
bahwa kromolin baik untuk mengatasi gejala gastrointestinal karena alergi susu sapi,
tetapi tidak bisa mengatasi gejala ekstraintestinal.
$. 7lukokortikoid
igunakan sebagai antiinflamasi pada penderita alergi makanan dengan gejala
terutama asma. Pada asma akut tidak diperlukan kecuali pada penderita yang tergantungsteroid atau dalam pengobatan steroid sebelumnya. Pe,berian prednison -& hari akan
mempercepat penyumbuhan asam akut dan tidak berbahaya.
Pada keadaan lain, setiap steroid oral dipakai pada asma akut dengan indikasi sebagi
berikut 4 gajala dan P=9 makin hari makin memburuk, P=9 kurang dari 6!%, gangguan
asma malam dan menetap pada pagi hari, penggunaan bronkodilator lebih dari kalu per
hari, serta penderita yang memerluka nebuli2er dan bronkodilator parenteral darurat.
Preparat oral yang dipakai adalah4 metil prednisolon, prednisolon dan prednison.
Prednison diberikan sebagai loadi ng dose #-$ mg:kg:hari dosis tunggal pagi hari samapi
keadaan stabil kira-kira hari, kemudian diturunkan dalm -#! hari. )teroid parenteral
1
8/16/2019 kti intan alergi makanan.docx
20/25
digunakan untuk penderita alergi makanan dengan gejala status asmatikus. Preparat yang
digunakan adalah metil prednisolon atau hidrokortison dengan dosis -#! mg:kg:dosis
tiap !6 jam samapi kegawatan dilewati, diikuti denagn rumatan prednison oral.
Kortikosteroid hirupan digunakn pada asma dan rinitis alergika.
". gonis beta adrenergik
igunakan untuk relaksasi otot polos bronkus. gonis-L$ long acting dapat
melindungi selama #$ jam dari bronkokontriksi. =pinefrin mempunyai khasiat agonis
M$,L# dan L$ sehingga digunakan sebagai pengobatan renjatan anafilakstik.
. 1etil Dantin
igunakan sebagai bronkodilator. Pada dosis rendah sudah mempunyai efek
bronkodilatasi terhadap penyempitan bronkus oleh latihan, uji pro*okasi dan
metakolin.
. ntagonis kolinergik 'musakrinik(3ermasuk golongan ini adalah atropin, ipatropium bromide, oDitropium bromide,
thia2inamium chloride, dan glycopyrolate. Penggunaannya adalah untuk pengobatan
tambahan pada penderita dengan asma. Beberapa penderita non atropik mendapat
manfaat dan penggunaan agonis-L$ dan ipatropium bromide dalam meningkatkan
efek bronkodilatasi.
6. ntagonis reseptor-8#
ntagonis reseptor-8# generasi kedua mulai banyak digunakan dalam penanganan
alergi karena tidak adanaya efek samping 0@). 0etiri2ine bisa digunakan pada anak
mulai umur # tahun dan tidak ada efek samping kardi*askular, dapat digunakan untuk
jangka lama karena khasiatnya terhadap penekanan molekul adhesi +01-#. Obat ini
telah banyak berhasil digunakan dalam pengobatan rinitis alergika dan urtakaria
kronik, serta terbukti efektif dan aman. 0etiri2ine, karena agregasi platelet, juga
berkhasiat menekan ekspresi sel adhesi, membuka cakrawala baru dalam pengobatan
asma. ntihistamin generasi sebelumnya, efek antikolinergik memperburuk gejala
asma karena pengentalan mukus dan pada dosis tinggi efek samping pada 0@) sangat
membatasi pengguannya dalam pengobatan asama. Beberapa penelitian membuktikan
efekti*itas cetiri2ine pada asma ringfan, pada asma sedang dan berat berperan sebagi
obat >corticosteroid sparing?.
2.8 P&'gn'sa le&gi Makanan
Pada prinsipnya alergi tidak bisa disembuhkan. )emua penatalaksanaan yang
dilakukan bertujuan mengendalikan gejala alergi untuk meringankan intensitas serangan,
mengurangi frekuensi serangan, membatasi penggunaan obat, dan mengurangi jumlah hari
tidak hadir disekolah.
20
8/16/2019 kti intan alergi makanan.docx
21/25
ermatitis atopik akan berkurang pada usia #$ tahun akan tetapi ada kemingkinan
organ sasaran berpindah karena !-
lergi makananb yang mulai pada usia " tahun mempunyai prognosis yang lebih baik karena
ada kemungkinan kurang lebih !% dari mereka akan mengalami grow-out . nak yang
mmengalami alergi pada usia # tahun ke ats cenderung untuk menetap, tetapi toleransi
terhadap susu, telur, dan kedelai cukup sering dijumpai.
2.9 Pencegahan le&gi Makanan
• 1asa bahaya terhadap kepekaan adalah empat sampai enam bulan pertama, jadi
tundalah penyapihan dan teruskan memberi )+ atau susu formula selama masa ini.
Bayi anda akan mendapat semua nutrisi yang dibutuhkan dari )+ atau susu formula
sampai usianya enam bulan.
• )elama memberi )+ harus berhati-hati terhadap makanan yang berpotensi
menimbulkan alergi, untuk menghindarkan bayi dari alergi melalui )+.
• Perkenalkan bayi pada makanan padat satu demi satu. Beri jarak waktu beberapa hari
untik setiap jenis makanan baru agar anda dapat mengeceknya bila suatu reaksi alergi.
• Eika alergi mengenai keluarga anda, perhatikan saat pengenalan selai kacang dan
makanan lain dari kacang.
• 8indari bayi dari bahan-bahan yang dapat menimbulkan alergi, seperti asap, rokok,
debu ruam, sebuk sari, dan binatang piaraan.
6'&mula Khusus
Eika bayi alergi terhadap susu sapi dan kita tidak dapat memberinya )+, coba gunakan susu
bayi dari kacang kedelai. )usu ini juga diberikan pada bayi yang tidak tahan terhadap laktosa.
)ayangnya, kedelai sendiri jadi pencetus alergi. )elama masa penyapihan, susu kacang
kedelai dapat diberikan sebagai minuman dalam cangkir.
21
http://bidanku.com/Panduan-Pemberian-Makanan-Padat-Pada-Bayihttp://bidanku.com/Panduan-Pemberian-Makanan-Padat-Pada-Bayihttp://bidanku.com/Panduan-Pemberian-Makanan-Padat-Pada-Bayi
8/16/2019 kti intan alergi makanan.docx
22/25
• )usu formula dari kacang kedelai mengandung gula bukan dari susu. aspadalah
kesehatan gigi bayi dan jangan berikan susu dalam botol setelah usianya satu tahun.
8indari pemberian susu formula diantara waktu makan dan waktu tidur.
• )usu kedelai biasanya 'bukan susu kedelai bayi(, tidak boleh diberikan pada bayi
yang sedang disapih karena tidak mengandung cukup kalori, *itamin, dan kalsium
• da pula susu bayi yang menggunakan protein susu sapi yang telah dimodifikasi
secara khusus untuk bayi yang punya kecenderungan alergi.
• )usu domba atau kambing terkadang dianggap kurang menimbulkan alergi. @amun
belum ada bukti ilmiah tentang hal ini. alam keadaan apapun, sebaiknya jangan berikan susu ini pada bayi di bawah usia satu tahun karena susu ini tidak mengandung
cukup nutrisi penting seperti itamin , , asam folat dan 2at besi.
22
8/16/2019 kti intan alergi makanan.docx
23/25
BB III
K#$IMPU+! %! $!
3.1 Kesimpulan
Permasalahan alergi pada anak tampaknya tidak sesederhana seperti yangdiketahui. )ering berulangnya penyakit, demikian luasnya sistem tubuh yang terganggu
dan bahaya komplikasi yang terjadi termasuk pengaruh ke otak dan perilaku pada anak.
Pengaruh alergi makanan ke otak tersebut adalah sebagai salah satu faktor pemicu dalam
memperberat penyakit utisme. =liminasi makanan tertentu dapat mengurangi gangguan
perilaku pada penderita utisme. )elain mengidentifikasi penyebab alergi makanan, kita
harus mengenali pemicu alergi.Penanganan terbaik pada penderita alergi makanan adalah
dengan menghindari makanan penyebabnya, pemberian obat-obatan anti alergi,mengenali secara cermat gejala alergi dan mengidentifikasi secara tepat penyebabnya.
3.2 $a&an
Perlunya pengetahuan tentang alergi makanan, agar orangtua atau penderita dapat
menghindari bahan-bahan saja yang dapat menjadi pemicu terjadinya alergi dan bahaya
yang ditimbulkan. )ehingga kejadian alergi dapat diminimalisirkan.
2#
8/16/2019 kti intan alergi makanan.docx
24/25
%6T U"UK!
as K. 9ish llergy and the codfish allergen model. +n4 Brostoff EA 0hallocombe )E, eds.
9ood llergy nd +ntolerance. ondon4 Bailliere 3indallA #H
8/16/2019 kti intan alergi makanan.docx
25/25
0hristanto, nton, 3edjo Oedono. :5ji iagnostik lergi 1akanan?.
http4::www.kalbemed.com:Portals:6:$