KRONOLOGIS PENGANIAYAAN DAN PERAMPOKAN YANG MENIMPA MAHASISWA ITB
OLEH GENG MOTOR AREA BANDUNG
Pada hari Senin dini hari, kira-kira sekitar pukul 02.00 tanggal 7 Oktober
2013, seorang mahasiswa Teknik Geofisika ITB angkatan 2011 yang
bernama Julius Timothy, telah dianiaya dan dirampok oleh sekelompok
anggota geng motor. Lokasi kejadian berada di daerah Cikutra, sekitar
Borma dekat Taman Makam Pahlawan.
Kejadian berawal saat Julius usai mengantar temannya pulang ke daerah
Cicaheum. Setelah mengantar temannya, Julius sempat makan dahulu di
daerah Cikutra. Saat makan, ternyata Julius telah diincar oleh geng motor.
Setelah selesai makan, Julius hendak ingin pulang ke rumahnya di
Ciheulang. Namun, tiba-tiba 2 buah motor yang berjumlah 4 orang
mendekati Julius yang sedang naik motor, dan kemudian memukulinya.
Karena dipukul secara tiba-tiba, Julius turun dari motor dan melawan balik
ke 4 orang yang telah memukulinya tersebut. Julius berhasil mengalahkan
ke 4 orang tersebut. Namun tiba-tiba, 4 motor lain yang berjumlah 8
orang datang dengan membawa linggis dan golok. Kemudian
menghampiri Julius dan membantu ke empat temannya yang telah
berhasil diatasi oleh Julius sebelumnya. Akhirnya 12 orang mengeroyoki
Julius dan kemudian menikamnya dengan senjata-senjata yang mereka
bawa. Julius mendapat 4 tikaman di kepala, 1 tikaman di leher, 1 tikaman
di tangan, dan 1 tikaman di punggung. Rata-rata tikaman mencapai 15 cm
dalamnya. Selain itu, Julius mengalami cedera tendon putus dan tulang
lengan bawah terkikis karena saat salah satu geng motor hendak
menikam kepala Julius, Julius menangkisnya dengan tangan, dan
tangannya terkena tikaman golok. Kedalaman tikaman hingga menembus
tulang.
Setelah Julius mengalami luka parah karena dikeroyok dan ditikam
berkali-kali, para geng motor melempar Julius ke selokan depan Taman
Makam Pahlawan. Motor milik Julius, Honda CBR, berhasil dibawa oleh
sekelompok anggota geng motor tersebut. Bersyukur saat itu Julius masih
ada dalam keadaan sadar, lalu dia teriak minta tolong di dalam selokan.
Karena lama dan tidak ada yang mendengar, dia keluar dari selokan
dengan sendirinya, lalu jalan ke bagian tengah jalan dan berbaring. Saat
sedang berbaring di tengah jalan, Julius menelpon orang tua-nya, dan
meminta orang-tua nya pergi ke Bandung karena Julius merasa sudah
tidak dapat menahan rasa sakitnya. Untungnya terdapat bapak-bapak
yang melihat Julius dan langsung menghubungi polisi. Lalu, polisi datang
dan menghubungi orang tuanya Julius melalui telepon. Orang tua Julius
kemudian meminta polisi untuk segera membawa Julius ke RS Borromeus.
Kemudian, polisi mengantar Julius ke RS Borromeus untuk menjahit dan
menutup luka-luka karena tikaman. Saat orang tuanya sampai di
Bandung, orang tua Julius langsung meminta pihak RS untuk
memindahkan Julius ke RS TNI-AL Mintoharjo di Jakarta untuk
mendapatkan perawatan lebih lanjut. Saat ini, Julius masih dirawat di RS
tersebut dan kondisinya sudah semakin membaik. Cedera di badan dan di
kepala sudah dijahit dan diperban. Luka-lukanya sudah kering. Tangannya
sudah dioperasi, tendonnya telah dijahit.
Secara keseluruhan, kondisi Julius sudah membaik. Kekhawatiran yang
ditunjukkan oleh Julius adalah takut akan kehilangan beberapa kali waktu
perkuliahan dan UTS, karena dia masih harus menjalani perawatan di
rumah sakit sampai beberapa hari kedepan. Julius termasuk salah satu
mahasiswa yang berprestasi dan memiliki rencana untuk mengikuti
program Fast Track S2. Sehingga dia memiliki kekhawatiran seperti itu.
Namun setelah mendapat penjelasan dari pihak kami (ITB), yaitu akan
adanya ujian-ujian susulan, akhirnya Julius merasa tenang dan sudah bisa
bersenda gurau dengan kami.
Top Related