1
Mengoptimalkan Peran Penyuluh SWADAYA dan Penyuluh SWASTA
Oleh: SYAHYUTIKomisi Penyuluhan Pertanian Nasional
15 Juli 2014
2
Materi presentasi:
1. Permasalahan penyuluh swadaya dan swasta 2. Sisi-sisi keunggulan penyuluh swadaya3. Kajian optimalisasi penyuluh swasta4. Agenda ke depan
3
Paradigma penyuluhan lama vs baru:Penyuluhan lama Penyuluhan baru
Penanggung jawab penyuluhan
Pemerintah pusat Banyak pihak pada berbagai level (PT, petani, swasta, NGO, dll)
Fungsi penyuluhan Tranfer teknologi untuk peningkatan produksi
Lebih luas (memobilisasi, mengorganisasikan dan mendidik petani).
Posisi penyuluhan Terpisah dengan instansi lain Koheren
Model transfer teknologi
Linear, sekuensial, dan satu arah Lebih realistik, siklis, dan dinamis (antara petani, peneliti, penyuluh)
Desain proyek Menurut perspektif pengajar learning model, melibatkan stakeholders
Pendekatan Lip sevice = menyampaikan teknologi
Mengambil resiko dengan melibatkan teknologi eksperimental, serta mengaitkan penelitian, manajer penyuluhan, dan organisasi petani
4
Agricultural Extension: Needed Paradigm Shift (Baldeo Singh, 2009)
1. Information now has real, measurable value2. Public extension services are no more
solesource of information3. Essential shift from “provider mentality” to
“user mentality”4. Required shift from broadcasting to narrow
casting5. Instance Performance6. Demand driven and customized information
5
Permasalahan yang dihadapi Penyuluh swadaya dan swasta (dalam Permentan No. 61 tahun 2008):
1. pembinaan terhadap pelaksanaan kegiatan penyuluhan bagi penyuluh pertanian swadaya dan swasta belum memiliki arah yang jelas.
2. belum didayagunakan secara optimal untuk memenuhi kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha.
3. masih lemahnya fungsi dan peran penyuluh swadaya dalam penyelenggaraan penyuluhan,
4. masih rendahnya motivasi kerja, 5. belum terciptanya mekanisme kerja antara ketiga jenis penyuluh,
dan 6. belum terciptanya kinerja dan profesionalisme penyuluh swadaya.
6
Pelibatan petani sebagai “penyuluh” di Indonesia:
• Era Bimas – Insus = kontak tani • P4S = farmer to farmer extension • 2004= pengangkatan penyuluh swakarsa • 2008 = pengangkatan penyuluh pertanian
swadaya (jumlah tahun 2014 = + 8.000 orang)
7
Enam keunggulan penyuluh swadaya(hasil riset Indraningsih dkk., 2013):
1. Pengetahuan dan keterampilan teknologi lebih kuat, namun spesifik (Jarkoni = mengajar karena melakoni)
2. Lebih mampu menciptakan penyuluhan yang partisipatif3. Lebih mampu mengorganisasikan masyarakat
(Community-Organizing Role)4. Mampu menjadi penghubung (change agent) yang lebih
powerfull5. Agen bisnis yang potensial (umumnya menjadi pelaku
usaha)6. Memiliki nilai lebih pada kepemilikan modal sosial
8
Siapa penyuluh swasta?
Kategori pelaku:1. Private bisnis (penyedia input, perusahaan
pengolahan, dan pemasaran). Saat ini penyuluh swadaya sudah ada yang menajalankannya.
2. Non profit sector (perguruan tinggi, NGO, dll)3. Pay for service (dibayar oleh organisasi
petani, bisa Gapoktan, atau asosiasi komoditas)
9
• Menurut Schwartz (1994: “The Role Of The Private Sector In Agricultural Extension: Economic Analysis And Case Studies”), private extension adalah:
1. Perguruan tinggi2. Public3. Contract farming schemes4. Input supply companies (private extension as
part of commercial firm activities)5. NGO
10
Khusus untuk commercial firms:
Kebijakan yang dibutuhkan berupa: 1. Kebijakan pajak (tax breaks), 2. Kredit (special financing terms),3. Kemudahan investasi (easier licensing procedures etc.), 4. Sikap umum terhadap keberadaan private sector dalam
pembangunan.
Kondisi yang dibutuhkan: 5. Liberalisation of input-supply markets6. Positive environment for investment in processing and
marketing of agricultural products
11
Keberhasilan tipe mixed system ext (public + private ext.)
1. Terpengaruh oleh perbedaan tujuan dan target antara pemerintah, swasta dan donor (misal: organic farming)
2. Karakteristik komoditas yang dikembangkan dan keterkaitan dengan industri pengolahan
3. Kebijakan, infrastruktur, dan relasi politik4. Level seberapa banyak informasi-informasi
yang dibutuhkan petani merupakan public good
12
Informasi yang perlu dijawab:
13
Agenda ke depan:
1. Penelitian (policy research) untuk pola yang lebih sesuai di Indonesia (level kebijakan, dan level lapang)
2. Rumusan pembagian peran antara penyuluh3. Rumusan kebijakan/pedoman (Perpres,
Permentan, buku pedoman, dll)4. Membangun struktur keorganisasian yang
efektif5. Dan lain-lain
14
Opsi pembagian peran ke depan:
Penyuluh PNS Penyuluh swasta Penyuluh swadaya
Pelaku PPL PNS dan PPL-THL
Dosen, penelitia, staf perusahaan inti, staf asosiasi komoditas, pegawai perusahaan swasta, NGO
Petani (Kontak Tani, petani maju, pengurus organisasi petani).
Basis kerjanya Pelayanan dan administrasi
Pelayanan dan mencari keuntungan. Pelayanan, pendampingan, dan bisnis
Sosoknya Polivalent atau monovalent, administrasi
Monovalent, cenderung spesifik komoditas/bidang
Monovalent, spesifik komoditas/bidang
Peran Motivator dan komunikator
Komunikator, motivator, suplai input, buyer.
Pembaharu, motivator, organisator komunitas, pemimpin lapang.
Tanggung jawab wilayah
Wilayah tertentu (1 penyuluh = 1-3 desa)
Area tertentu (kawasan) Wilayah tidak dibatasi utamakan di desa/kec bersangkutan
15
Demikian, semoga bermanfaat
Top Related