i
KOROSI BAJA KARBON DALAM LINGKUNGAN
AIR SADAH
TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung
Oleh
TETY SUDIARTI
NIM : 20506003
Program Studi Kimia
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2008
ii
KOROSI BAJA KARBON DALAM LINGKUNGAN
AIR SADAH
Oleh
TETY. SUDIARTI
NIM : 20506003
Program Studi Kimia
Institut Teknologi Bandung
Menyetujui
Tanggal……Juni 2008
Dosen Pembimbing
Dr.Bunbun Bundjali,M.S
NIP.130890924
iii
Manusia itu hakekatnya mati, kecuali yang menuntut ilmu. Yang menuntut ilmu-pun hakekatnya tidur, kecuali yang mengamalkan ilmunya. Yang mengamalkan ilmunyapun hakekatnya merugi, kecuali orang yang ikhlas (Imam Al-Ghozali )
Teruntuk yang tercinta Orang tua, suami dan anak-anakku (Mamah, Bapak, Mahpudin, Putri dan Nanda)
i
ABSTRAK
KOROSI BAJA KARBON DALAM LINGKUNGAN
AIR SADAH
Oleh
TETY. SUDIARTI
NIM : 20506003 Air untuk keperluan heating dan/atau cooling system di berbagai industri banyak yang bersifat sebagai air sadah, dan dialirkan melalui pipa yang terbuat dari baja karbon. Sifat korosif air sadah, dipengaruhi oleh suhu, dan perbandingan ion-ion yang bersifat agresif yaitu ion Cl-, dan ion SO4
2- terhadap ion-ion yang bersifat inhibitif, yaitu ion CO3
2-, HCO3- dan Ca2+. Pada pekerjaan ini diteliti pengaruh
suhu, konsentrasi Cl- dan konsentrasi SO42- terhadap laju korosi baja karbon
dalam air sadah pada pH 9,7 serta efektifitas inhibitor tiourea dan simetidin sebagai inhibitor korosi dalam lingkungan tersebut. Sebagai contoh air sadah diambil dari salah satu industri tekstil di Bandung. Tiourea digunakan sebagai inhibitor korosi karena memiliki kinerja yang baik dalam menghambat korosi baja karbon pada suasana basa dan simetidin karena memiliki struktur imidazol yang juga diharapkan memiliki daya inhibisi yang baik dalam lingkungan tersebut. Pengukuran laju korosi dan efisiensi inhibisi dilakukan dengan metoda ekstrapolasi Tafel dan pengamatan secara fisik dengan menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laju korosi terus meningkat dengan naiknya suhu dari 25ºC sampai 55ºC, sedangkan peningkatan konsentrasi ion klorida maupun ion sulfat menghasilkan laju korosi maksimum pada konsentrasi 42,5 ppm untuk ion klorida dan 5 ppm untuk ion sulfat. Kondisi paling korosif terhadap baja karbon pada percobaan ini adalah air sadah yang mengandung ion klorida 42,5 ppm pada suhu 55 ºC. Efisiensi inhibisi 40 ppm tiourea dan 50 ppm simetidin terhadap korosi baja karbon dalam lingkungan air sadah paling korosif pada percobaan ini berturut-turut adalah 82,6 % dan 72,6 %. Konsentrasi inhibitor dengan daya inhibisi optimal ini sesuai dengan konsentrasi kritis misel untuk kedua inhibitor tersebut yang ditentukan dengan pengukuran tegangan permukaan. Kata kunci : tiourea, simetidin, ekstrapolasi Tafel, SEM
ii
ABSTRACT
CORROSION OF CARBON STEEL
IN HARD WATER MEDIUM
by
TETY SUDIARTI NIM : 20506003
Most of water for cooling and/or heating system needs in various industries is hard water and it is flown through pipes made of carbon steel. The corrosiveness of hard water depends on the ratio of the concentration of aggressive ions such as Cl- and SO4
2- to inhibitive ions such as HCO3-, CO3
2- and Ca2+. This research investigated the influence of temperature, Cl- and SO4
2- concentration to corrosion rate of carbon steel in hard water at pH of 9.7 and the effectiveness of inhibitors of thiourea and cimetidine as corrosion inhibitors in this medium. The example of hard water is taken from one of textile factories in Bandung. Thiourea is used as corrosion inhibitor since it is the efficient inhibitor on alkaline medium and cimetidine because it has imidazol structure which is also expected has good efficiency in this medium.The Measurement of corrosion rate and inhibition efficiency are done by extrapolation method of Tafel and physical perception by using Scanning Electron Microscopy (SEM).The Result of this research indicated that the corrosion rate keep increasing as the increasing of temperature from 25ºC until 55ºC, while both the increasing of chloride ion concentration and sulphate ion showed maximum corrosion rate at concentration at 42.5 ppm for the chloride ion and at 5 ppm for the sulphate ion.The most corrosive condition of carbon steel on this research is the hard water that contained of chloride ion 42.5 ppm at the temperature of 55ºC. The inhibition efficiency 40 ppm of thiourea and 50 ppm of cimetidine to corrosion of carbon steel in the most corrosive condition of hard water in this research are 82.6 % and 72.6 %. The Concentration of inhibitor with this optimal efficiency is as much as critical micellar concentration to both the inhibitors which are determined by the measurement of surface tension. Keyword : thiourea, cimetidine, extrapolation method of Tafel, SEM
iii
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS
Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HAKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutifan dan peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya. Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh isi tesis haruslah seizin Dekan Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung.
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Bismillaahirrahmannirrahiim.
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, sebab hanya berkat izin,
taufik serta hidayat-Nya sajalah penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Salawat dan
salam mudah-mudahan Allah SWT senantiasa limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta pengikutnya sampai akhir zaman. Amien.
Tesis ini terselesaikan hakekatnya berkat pertolongan Allah SWT, sedangkan
syareatnya melalui usaha yang sungguh-sungguh yang disertai dengan bantuan
berbagai pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu, dengan rasa syukur
saya menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Dr. Bunbun Bundjali, MS., yang telah membimbing saya dengan penuh
kesabaran, memberikan banyak bantuan dan masukan selama penelitian
hingga akhir penulisan tesis ini.
2. Dr. Dessy Natalia, sebagai ketua Program Studi Magister Kimia, yang
telah memberikan bantuan dan kelancaran selama saya melakukan
penelitian hingga akhir studi.
3. Institut Teknologi Bandung dan pihak yang terkait atas bantuan beasiswa
voucher yang telah diterima sehingga dapat menyelesaikan pendidikan
magister ini.
4. Semua staf pengajar di Prodi Kimia Institut Teknologi Bandung yang telah
memberikan bekal ilmu pengetahuan selama menjalani studi.
5. Drs. H. Rahmat Hidayat dan Drs. Engkun Kurnia yang telah memberikan
izin belajar, serta rekan-rekan pengajar di SMAN I Cipatat atas bantuan
dan pengertiannya selama saya menjalani studi.
6. Rekan-rekan magister 2006, Eka, Cepi, Evi, Baiq Fara, Mourizt, Alif,
Mas Wid, Yuli, Lorenz, Ganis, Alaudin, Erfan, Tunjung, Tina, Rina,
Neneng, Muhtar atas bantuan dan kerjasamanya.
7. Rekan-rekan program doktor, Pak Yayan, Pak Maskuri, Pak Dani, Pak
Bambang Piluharto, Pak Hadi, Pak Siang dan Pak Pirim atas bantuan dan
kerja samanya.
v
8. Rekan-rekan magister pengajaran Depag 2006 atas bantuan dan
kerjasamanya.
9. Bu Entin, Pak Mudi, Pak Dudung, Pak Wahyo atas semua bantuan dan
kerjasamanya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini.
10. Pak Win, Mas Budi dan Mas Yadi atas bantuan dan kerjasamanya.
11. Rekan-rekan di LKFM, atas semua bantuan dan kerjasamanya.
12. Orang tua, suami, dan anak-anakku, atas semua dukungan dan
pengertiannya.
13. Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Atas semua kebaikan yang diterima, saya tak dapat membalasnya kecuali mohon
doa kepada Allah SWT semoga semuanya mendapat balasan berlipat ganda.
Amien.
”Tak ada gading yang tak retak”, saya menyadari tesis ini masih jauh dari
sempurna, namun saya berharap penulisan tesis ini merupakan titik awal bagi saya
dalam mengembangkan wawasan di jalur kimia murni. Dan semoga tesis ini
bermanfaat bagi pembaca.
Bandung, Juni 2008
Penulis
vi
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK................................................................................................................i
ABSTRACT.............................................................................................................ii
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ................................................................. iii
UCAPAN TERIMA KASIH...................................................................................iv
DAFTAR ISI......................................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................v iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. x
DAFTAR TABEL...............................................................................................x iv
BAB I Pendahuluan..............................................................................................1
I.1 Latar Belakang penelitian............................................................................1
I.2 Metode, Hipotesis, dan Ruang Lingkup Penelitian................................... 2
I.3 Tujuan Penelitian........................................................................................ 3
BAB II Tinjauan Pustaka...................................................................................... 4
II.1 Pengertian Korosi.................................................... ................................ 4
II.2 Karakteristik Jenis Korosi.........................................................................4
II.3 Korosi Besi di Lingkungan Air................................................................ 5
II.3.1 Pengaruh pH.............................................................................................5
II.3.2 Pengaruh Garam-garam Terlarut………………………………………..6
II.3.3 Gas-gas yang Terlarut…………………………………………………...6
II.4 Diagram Potensial – pH.............................................................................7
II.5 Persamaan Tafel.................................................................................... ...8
II.6 Inhibitor Korosi...................................................................................... ..9
II.7 Adsorpsi Inhibitor pada Permukaan Logam............................................10
II.8 Perilaku Inhibitor dalam Larutan Basa................................................... 11
II.9 Inhibitor Korosi Tiourea..........................................................................12
II.10 Inhibitor Korosi Simetidin.................................................................... 13
BAB III Metodologi Penelitian......................................................................... 14
III.1 Metode Penelitian.................................................................................. 14
III.2 Bahan dan Larutan Uji........................................................................ .15
vii
III.3 Penentuan Laju Korosi dan Inhibisi dengan Metode Ekstrapolasi
Tafel.......................................................................................................16
III.3.1 Pengaruh Konsentrasi Ion klorida dan Ion Sulfat............................... 17
III.3.2 Pengaruh Konsentrasi Inhibitor........................................................... 18
III.3.3 Pengaruh Suhu.................................................................................... 19
III.4 Analisis Permukaan dengan SEM...................................................... 19
III.5 Pengukuran Tegangan Permukaan.................................................... ....19
BAB. IV Hasil dan Pembahasan.........................................................................20
IV.1 Analisis Hasil Pengujian Metalografi dan Spektrometri Sampel Baja
Karbon................................................................................................... 20
IV.2 Analisis Hasil Pengukuran Elektrokimia dengan Metode Ekstrapolasi
Tafel………………………………………………………………… 20
IV.2.1 Pengaruh Konsentrasi Ion Klorida dan Ion Sulfat terhadap Laju Korosi
pada Suhu 25 ºC...................................................................................21
IV.2.2 Pengaruh Suhu terhadap Laju Korosi..................................................24
IV.2.3 Jenis Inhibitor...................................................................................... 25
IV.2.4 Pengaruh Konsentrasi Inhibitor terhadap Efektifitas Inhibitor pada
Suhu 25 ºC …………………………………………………………. 27
IV.2.5 Pengaruh Suhu terhadap Efektifitas Inhibitor………………………..32
IV.2.6 Parameter Aktivasi………………………………………………… . 33
IV.2.7 Isoterm Adsorpsi Langmuir………………………………………….39
IV.2.8 Pengukuran Tegangan Permukaan…………………………………...43
IV.2.9 Analisis Permukaan dengan SEM………………............................... 45
BAB. V Kesimpulan.............................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... ...48
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A.1 Uji metalografi dan spektrometri sampel baja karbon................. 51
Lampiran A.2 Pengaruh konsentrasi ion klorida terhadap laju korosi baja
karbon dalam air sadah tiruan di lingkungan ion klorida pada
suhu 25 ºC………………………………………………………51
Lampiran A.3 Pengaruh suhu terhadap laju korosi baja karbon dalam air sadah
yang mengandung 42,5 ppm ion klorida pada suhu 25 ºC…........52
Lampiran A.4 Pengaruh konsentrasi ion sulfat terhadap laju korosi baja karbon
dalam air sadah tiruan di lingkungan ion sulfat pada
suhu 25 ºC.………………………………………………………52
Lampiran A.5 Pengaruh suhu terhadap laju korosi baja karbon dalam air sadah
yang mengandung 5 ppm ion sulfat pada suhu 25 ºC…………...52
Lampiran A.6 Hasil analisis kimia air sadah di industri tekstil tahun 2005....….53
Lampiran A.7 Pengaruh konsentrasi ion klorida terhadap laju korosi baja
karbon dalam air sadah di industri tekstil pada suhu 25 ºC…….53
Lampiran A.8 Pengaruh konsentrasi ion sulfat terhadap laju korosi baja
karbon dalam air sadah di industri tekstil pada suhu 25 ºC……..54
Lampiran A.9 Pengaruh suhu terhadap laju korosi baja karbon dalam air sadah
di industri tekstil dengan penambahan 90 ppm ion klorida……...54
Lampiran B.1 Pengaruh konsentrasi inhibitor terhadap laju korosi baja karbon
dalam air sadah tiruan yang mengandung 42,5 ppm ion klorida
dan efektifitasnya pada suhu 25 ºC……………………………....55
Lampiran B.2 Pengaruh suhu terhadap efektifitas inhibitor dalam air sadah
tiruan yang mengandung 42,5 ppm ion klorida ……………. …..55
Lampiran B.3 Pengaruh konsentrasi inhibitor terhadap laju korosi baja karbon
dalam air sadah tiruan yang mengandung 5 ppm ion sulfat dan
efektifitasnya pada suhu 25 ºC………………………………….56
Lampiran B.4 Pengaruh suhu terhadap efektifitas inhibitor dalam air sadah tiruan
yang mengandung 5 ppm ion sulfat ……………………………..56
ix
Lampiran B.5 Pengaruh konsentrasi inhibitor terhadap laju korosi baja karbon
dalam air sadah di industri tekstil dengan penambahan 90 ppm
ion klorida dan efektifitasnya pada suhu 25 ºC..............................57
Lampiran B.6 Pengaruh suhu terhadap efektifitas inhibitor dalam air sadah
di industri tekstil dengan penambahan 90 ppm ion klorida...........57
Lampiran B.7 Pengaruh konsentrasi inhibitor terhadap tegangan permukaan
dalam air sadah tiruan yang mengandung 42,5 ppm ion klorida
pada suhu 25 ºC………………………………………………..…58
Lampiran B.8 Pengaruh konsentrasi inhibitor terhadap tegangan permukaan
dalam air sadah tiruan yang mengandung 5 ppm ion sulfat pada
suhu 25 ºC……………………………….................................... 58
Lampiran B.9 Pengaruh konsentrasi inhibitor terhadap tegangan permukaan dalam
air sadah di industri tekstil dengan penambahan 90 ppm ion
klorida pada suhu 25 ºC…………………………………………..59
x
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar II.1 Diagram Pourbaix sederhana untuk besi pada suhu 25 ºC …… … 8
Gambar II.2 Aluran kurva Tafel ………………………………………… ... .. 9
Gambar II.3 Struktur tiourea ............................................................................ 12
Gambar II.4 Struktur simetidin ..................................................................... ... 12
Gambar III.1 Skema alur penelitian …………………………………………. . 15
Gambar III.2 Susunan sel elektrokimia tiga elektroda untuk pengukuran
elektrokimia ............................................................................... 17
Gambar IV.1 Pengaruh konsentrasi ion klorida terhadap laju korosi baja karbon
pada suhu 25 ºC dalam air sadah tiruan ………………………... 21
Gambar IV.2 Pengaruh konsentrasi anion klorida terhadap laju korosi pada
suhu 25 ºC dalam air sadah di industri tekstil……………………21
Gambar IV.3 Pengaruh konsentrasi anion sulfat terhadap laju korosi pada suhu
250C dalam air sadah tiruan ………………………. ………….. 22
Gambar IV.4 Pengaruh konsentrasi ion sulfat terhadap laju korosi baja
karbon pada suhu 25 ºC dalam air sadah di industri tekstil............22
Gambar IV.5 Pengaruh suhu terhadap laju korosi baja karbon dalam air sadah
tiruan yang mengandung 42,5 ppm ion klorida…………………...24
Gambar IV.6 Pengaruh suhu terhadap laju korosi baja karbon dalam air sadah
tiruan yang mengandung 5 ppm ion sulfat ………………………24
Gambar IV.7 Pengaruh suhu terhadap laju korosi baja karbon dalam air sadah
di industri tekstil dengan penambahan 90 ppm ion klorida……....25
Gambar IV.8 Aluran Tafel sebelum dan sesudah penambahan inhibitor dalam
air sadah tiruan yang mengandung 42,5 ppm ion klorida pada
suhu 25 ºC……………………………………………………...... 26
Gambar IV.9 Aluran Tafel sebelum dan sesudah penambahan inhibitor dalam
air sadah tiruan yang mengandung 5 ppm ion sulfat pada suhu
25 ºC……………………………………………………………….26
Gambar IV.10 Aluran Tafel sebelum dan sesudah penambahan inhibitor dalam
air sadah di industri tekstil dengan penambahan 90 ppm ion
xi
klorida pada suhu 25 ºC................................................................27
Gambar IV.11 Pengaruh konsentrasi inhibitor terhadap laju reaksi pada suhu
25 ºC dalam air sadah tiruan yang mengandung 42,5 ppm ion
klorida …………………………………………………………. 28
Gambar IV.12 Pembandingan efektifitas inhibitor korosi pada suhu 25 ºC dalam
air sadah tiruan yang mengandung 42,5 ppm ion klorida ……….28
Gambar IV. 13 Pengaruh konsentrasi inhibitor terhadap laju reaksi pada suhu
25 ºC dalam air sadah tiruan yang mengandung 5 ppm ion
sulfat…………………………………………………………….29
Gambar IV.14 Pembandingan efektifitas inhibitor pada suhu 25ºC dalam air sadah
tiruan yang mengandung 5 ppm ion sulfat ………………………29
Gambar IV.15 Pengaruh konsentrasi inhibitor terhadap laju korosi ada suhu
25 ºC dalam air sadah di industri tekstil dengan penambahan 90
ppm ion klorida..…………………………………………………30
Gambar IV.16 Pembandingan efektifitas inhibitor pada suhu 25 ºC dalam air
sadah di industri tekstil dengan penambahan 90 ppm ion klorida
…………………………………………………...........................30
Gambar IV.17 Pengaruh suhu terhadap efektifitas inhibitor korosi dalam air
sadah tiruan yang mengandung 42,5 ppm ion klorida …………. 32
Gambar IV.18 Pengaruh suhu terhadap efektifitas inhibitor korosi dalam air
sadah tiruan yang mengandung 5 ppm ion sulfat……………… 33
Gambar IV.19 Pengaruh suhu terhadap efektifitas inhibitor korosi dalam air
sadah di industri tekstil yang mengandung 90 ppm ion klorida
…………………………………………………………………...33
Gambar IV.20 Aluran ln Icorr terhadap 1/T pada korosi baja karbon dalam air
sadah tiruan yang mengandung 42,5 ppm ion klorida dengan dan
tanpa inibitor…………………………………………………….34
Gambar IV.21 Aluran ln (Icorr/T) terhadap 1/T pada korosi baja karbon dalam air
sadah tiruan yang mengandung 42,5 ppm ion klorida dengan dan
tanpa inhibitor…………………………………………………...35
Gambar IV.22 Aluran ln Icorr terhadap 1/T pada korosi baja karbon dalam air
sadah tiruan yang mengandung 5 ppm ion sulfat dengan dan tanpa
xii
inhibitor…………………………………………………………..36
Gambar IV.23 Aluran ln (Icorr/T) terhadap 1/T pada korosi baja karbon dalam air
sadah tiruan yang mengandung 5 ppm ion sulfat dengan dan tanpa
inhibitor…………………………………………………………..36
Gambar IV.24 Aluran ln Icorr terhadap 1/T pada korosi baja karbon dalam air
sadah di industri tekstil dengan penambahan 90 ppm ion klorida
dengan dan tanpa inhibitor………………………….…...............37
Gambar IV.25 Aluran ln (Icorr/T) terhadap 1/T pada korosi baja karbon dalam air
sadah di industri tekstil dengan penambahan 90 ppm ion klorida
dengan dan tanpa inhibitor……….……………………………...38
Gambar IV.26 Model isoterm adsorpsi Langmuir untuk tiourea dan simetidin
dalam air sadah tiruan yang mengandung 42,5 ppm ion klorida
pada suhu 25 ºC …………………………………………………40
Gambar IV.27 Model isoterm adsorpsi Langmuir untuk tiourea dan simetidin
dalam air sadah tiruan yang mengandung 5 ppm ion sulfat pada
suhu 25 ºC ………………………………………………………41
Gambar IV.28 Model isoterm adsorpsi Langmuir untuk tiourea dan simetidin
dalam air sadah di industri tekstil dengan penambahan 90 ppm
ion klorida pada suhu 25 ºC ........................................................42
Gambar IV.29 Pengaruh konsentrasi inhibitor terhadap tegangan permukaan dan
efisiensi inhibisi dalam air sadah tiruan yang mengandung 42,5
ppm ion klorida pada suhu 25 ºC………………….....................43
Gambar IV.30 Pengaruh konsentrasi inhibitor terhadap tegangan permukaan dan
efisiensi inhibisi dalam air sadah tiruan yang mengandung 5 ppm
ion sulfat pada suhu 25 ºC….........................................................44
Gambar IV.31 Pengaruh konsentrasi inhibitor terhadap tegangan permukaan dan
efisiensi inhibisi dalam air sadah di industri tekstil dengan
penambahan 90 ppm ion klorida pada suhu 25º.C.........................44
Gambar IV.32 Penampang lintang kupon baja karbon sebelum dan sesudah
24 jam corrosion wheel test dengan dan tanpa inhibitor dalam air
sadah tiruan yang mengandung 42,5 ppm ion klorida pada suhu
55 ºC…….. ……………………………………………………... 45
xiii
Gambar IV.33 Penampang lintang kupon baja karbon sebelum dan sesudah
24 jam corrosion wheel test dengan dan tanpa inhibitor dalam
air sadah di industri tekstil dengan penambahan 90 ppm ion
klorida pada suhu 55ºC ……………………………………….. 46
xiv
DAFTAR TABEL Halaman Tabel IV.1 Parameter aktivasi untuk korosi baja karbon dalam air sadah tiruan
yang mengandung 42,5 ppm ion klorida pada suhu 25oC dengan dan
tanpa inhibitor ………………………………………………………35
Tabel IV.2 Parameter aktivasi untuk korosi baja karbon dalam air sadah tiruan
yang mengandung 5 ppm ion sulfat pada suhu 25oC dengan dan
tanpa inhibitor………………………………………………………..37
Tabel IV.3 Parameter aktivasi untuk korosi baja karbon dalam air sadah
di industri tekstil dengan penambahan 90 ppm ion klorida pada
suhu 25oC dengan dan tanpa inhibitor ……………………………...38
Tabel IV.4 Parameter termodinamika untuk adsorpsi tiourea dan simetidin
dalam air sadah tiruan yang mengandung 42,5 ppm ion klorida pada
suhu 25oC………………………………………………………….....41
Tabel IV.5 Parameter termodinamika untuk adsorpsi tiourea dan simetidin dalam
air sadah tiruan yang mengandung 5 ppm ion sulfat pada suhu 25oC
………………………………………………………………………41
Tabel IV.6 Parameter termodinamika untuk adsorpsi tiourea dan simetidin
dalam air sadah di industri tekstil yang mengandung 90 ppm ion
klorida pada suhu 25oC ……………………………………………...42
Top Related