Konsep Dasar
Definisi:Fraktur
Terputusnya hubungan normal suatu tulang atau tulang rawan yang disebabkan oleh kekerasan (Herman 2000:144)
Patahnya hubungan tulang yang terjadi ketika tulang tidak mampu menahan tekanan yg diberikan kepadanya (Doenges, 2000:625)
Klasifikasi Fraktur berdasarkan sifat
Close/Simple Fraktur (PatahTulangTertutup)
Open/Compound Fraktur (Patah Tulang Terbuka)
Jika tulang patah tidak menembus kulit atau tidak mempunyai hubungan dg dunia luar
Jika tulang patah menembus kulit atau mempunyai hubungan dg dunia luar
Klasifikasi Fraktur berdasarkan bentuk garis patah
1. Fraktur Oblique Fraktur yang arah garis patahnya membentuk sudut pada sumbu tulang.
2. Fraktur TransversalFraktur yang arah
garis patahnya melintang pada tulang
3. Fraktur Spiral Fraktur yang arah
garis patahnya berbentuk spiral (berputar)
4. Fraktur ComminutedFraktur dimana garis
patah lebih dari satu.
5. Fraktur Greenstick
Fraktur dimana salah satu sisi tulang patah sedang sisi lain membengkok. Biasa terjadi pd anak-anak karena tulangnya masih fleksibel dan masih dlm masa pertumbuhan.
6. Fraktur Kompresi
Terjadi pada tulang yang berongga (tulang belakang). Tulang mengalami kompresi (hancur)
Etiologi
1. Kekerasan langsung menyebabkan patah tulang pada titik terjadinya kekerasan. Ex. Open fraktur, fraktur tranversal, fraktur oblique.
2. Kekerasan tidak langsung menyebabkan patah tulang ditempat jauh dari tempat terjadinya kekerasan. Ex. Jatuh dari ketinggian yg menyebabkan fraktur bias lebih dari 1 tulang.
3. Kekerasan akibat tarikan otot. Hal ini jarang terjadi, kekuatan dapat berupa pemuntiran, penekukan, dan penarikan. Ex. Fraktur spiral.
(Carpenito, 2000:47)
Tanda Dan Gejala
1. Nyeri (karena kerusakan jaringan dan perubahan struktur yg meningkat karena penekanan sisi fraktur dan pergerakan bagian fraktur)
2. Deformitas (perubahan struktur dan bentuk)3. Krepitasi (suara berderik, dpt dirasakan
bila/didengar bila fraktur digerakkan)4. Bengkak (karena ada kerusakan pembuluh
darah mengakibatkan perdarahan)
5. Peningkatan temperature local (hal ini terjadi karena adanya proses inflamasi setelah terjadi fraktur)
6. Perubahan warna local pada kulit (karena terjadi perdarahan)
7. Kehilangan fungsi (bagian yang fraktur tidak dapat digerakkan)
8. Echymosis (perdarahan subkutan yang lebar-lebar)
Patofisiologi
Tulang bersifat rapuh namun cukup mempunyai kekuatan dan gaya pegas untuk menahan tekanan. Tapi bila tekanan eksternal datang lebih besar dari yang dapat diserap tulang, maka terjadilah trauma pada tulang yg mengakibatkan rusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang. Setelah terjadi fraktur, periostium dan pembuluh darah serta saraf yang terdapat didalam jaringan tulang mengalami kerusakan.
Lanjutan patofisiologi,,,
Perdarahan akan terjadi karena kerusakan tersebut sehingga volume darah menurun.Fraktur terbuka/tertutup mengenai serabut saraf yang akan menimbulkan rasa nyeri dan mobilitas terganggu.Fraktur terbuka dapat mengenai jaringan lunak yang berisiko tinggi infeksi karena terhubung dengan udara luar.Pembengkakan dan perubahan warna kulit juga akan terjadi karena adanya perdarahan dan perfusi darah kejaringan terganggu.
Penatalaksanaan Medis
Imobilisasi pada px fraktur dapat dicapai dengan menggunakan:
1. Pembidaian (Splinting)2. Gips 3. Traksi
1. Pembidaian (Splinting) Suatu proses imobilisasi pada patah tulang. Bidai adalah alat dari kayu atau bahan lain yang kuat tetapi ringan.
Tujuan pembiadaian:•Menahan/menjaga agar bagian tulang yang patah tidak bergerak, •Memberikan istirahat •Mengurangi rasa sakit.
2. Gips
Gips adalah suatu bubuk campuran yang digunakan untuk membungkus secara keras area yang mengalami patah tulang.
Gips adalah imobilisasi eksternal yang kaku yang dicetak sesuai kontur tubuh tempat gips dipasang ( brunner dan suddart, 2000 ).
Tujuan Pemasangan GipsUntuk menyatukan kedua bagian tulang yang
patah agar tak bergerak sehingga dapat menyatu dan fungsinya pulih kembali dengan cara mengimobilisasi tulang yang patah tersebut dalam posisi tertentu dan memberikan tekanan yang merata pada jaringan lunak yang terletak didalamnya.
3. Traksi Traksi adalah pemasangan gaya tarikan ke bagian tubuh.
Tujuan pemasangan traksi:•Mengurangi tekanan•Membantu merileksasikan otot yang sangat berkontraksi•Menjaga posisi yang tepat sampai terjadi penyembuhan.
Traksi terdiri dari 2 jenis yaitu:
1. Traksi kulit/skin traction: Skin traction adalah menarik bagian tulang yan fraktur dg menempelkan plester langsung pd kulit. Beban tarikan pada traksi kulit tidak boleh melebihi 5 kg, Karena bila beban berlebih kulit akan mengalami nekrosis akibat tarikan yang terjadi karena iskemia kulit
Tujuan nya untuk menarik otot dari jaringan sekitar fraktur sehingga akan kembali ketempat semula (48-72 jam)
Jenis-jenis traksi kulit1. Traksi Ekstensi Buck
Digunakan utk imobilisasi fraktur panggul sebelum pembedahan.
2. Traksi RussellTraksi ini di gunakan paling sering pada pasien
fraktur lutut sebelum pembedahan.
3. Traksi GallowsTraksi ini digunakan pada bayi dan anak-anak dg
fraktur femur
4. Traksi Dunlop Dipergunakan pada fraktur sekitar humerus. Traksi horizontal diberikan pada humerus dalam posisi abduksi dan traksi vertical diberikan pada lengan bawah dalam posisi fleksi.
5. Traksi servikalDigunakan pada fraktur servikal, maksilaris, dan
klavikulla
6. Traksi PelvisDigunakan pada fraktur pelvis dan fraktur tulang
belakang
Lanjutan 2 jenis traksi,,,
2. Traksi SkeletTraksi yang digunakan untuk meluruskan
tulang yang cedera dan sendi panjang Traksi skelet dipasang langsung pada tulang
menggunakan pin logam atau kawat. Metode traksi ini digunakan paling sering untuk menangani fraktur femur, tibia, humerus, dan tulang leher.
Post Test
1. Jelaskan pengertian fraktur.2. Apa perbedaan open fraktur dg close
fraktur.3. Sebutkan klasifikasi fraktur berdasarkan
bentuk garis patah.4. Sebutkan tanda dan gejala fraktur.5. Apa saja penyebab terjadinya fraktur