Mata Kuliah : Psikologi Komunikasi
Dosen : Euis Heryati
Seksi : 04
Th. Ajaran : 2014
Sistem Komunikasi Intrapersonal
Disusun oleh
Kamsilah (201353012)
Indriany Rovita S. (201353022)
Nuri Anzani (201353031)
Adik Tika Lestari (201353035)
Yunita M. Irine (201358021)
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Esa Unggul
2014
BAB I
1.1 Latar Belakang
Setiap informasi akan diberi makna yang berlainan oleh orang yang berbeda. Proses
penerimaan dan pengolahan informasi yang terjadi dalam diri manusia dikenal sebagai
komunikasi intrapersonal. Dalam proses penerimaan informasi, alat indera merupakan faktor
yang menentukan, karena setiap stimuli yang datang dari luar diri kita ditangkap melalui alat
indera. Proses menangkap stimuli melalui alat indera ini disebut proses sensasi. Sensasi ini
terjadi disebabkan oleh faktor-faktor personal seperti kapasitas alat indera, perbedaan
pengalaman, lingkungan budaya dan faktor luar (situasional) yaitu stimulus yang datang ke
alat indera kita. Kemudian di lanjut dengan persepsi dimana objek, peristiwa, atau hubungan-
hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Ada lagi
yang dinamakan memori dan berpikir. Ke empat bagian itulah yang akan melengkapi sistem
komunikasi intrapersonal.
1.2 Permasalahan
Pengertian Sensasi
Pengertian Persepsi
Pengertian Memori
Pengertian Berfikir
BAB II
Pembahasan
Pembahasan ini akan menguraikan bagaimana orang menerima informasi,
mengolahnya, menyimpannya, dan menghasilkannya kembali. Proses pengolahan informasi,
yang di sini kita sebut komunikasi intrapersonal yang meliputi sensasi, persepsi, memori, dan
berpikir.
2.1 Sensasi
Sensasi berasal dari kata “sense”, artinya alat penginderaan, yang menghubungkan
organisme dengan lingkungannya. Sensasi pada dasarnya merupakan tahap awal dalam
penerimaan informasi. “Bila alat-alat indera mengubah informasi menjadi impuls-impuls
saraf dengan ‘bahasa’ yang dipahami (‘komputer’) otak maka terjadilah proses sensasi,” kata
Dennis Coon. “Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan
penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan
kegiatan alat indera,” tulis Benyamin B. Wolman. Apa pun definisi sensasi, fungsi alat indera
dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting. Melalui alat indera, manusia
dapat memahami kualitas fisik lingkungannya. Lebih dari itu dengan alat inderalah, manusia
memperoleh pengetahuan dan semua kemampuan untuk berinteraksi dengan dunianya.
Melalui alat inderalah manusia memperoleh pengetahuan dan semua kemampuan
untuk berinteraksi dengan dunianya. Tanpa alat indera manusia tidak dengan sempurna dalam
menjalani kehidupan ini. Di samping alat indera sebagai penerima stimulus harus di bantu
oleh kemampuan otak untuk mengolah segala rangsangan yang diterima.
Dalam kehidupan sensasi sangat penting, agar manusia mampu untuk belajar
memanfaatkan banyaknya potensi, termasuk potensi untuk mengembangkan diri dalam
berhubungan atau berkomunikasi dengan yang lain dan lingkungan dimana ia berada. Serta
dapat menilai mana sesuatu yang baik dan sesuatu yang buruk.
Jadi, sensasi merupakan penerimaan stimulus (rangsangan) melalui indera, dan
sensasi lebih cenderung hubungannya dengan perasaan. Dan alat penginderaan itulah yang
menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Sensasi itu sebagai proses atau
pengalaman elementer yang timbul apabila satu perangsang merangsang satu reseptor atau
proses merasakan.
2.1.1 Macam-macam Sensasi
1. Sensasi Penglihatan
Alat penginderaannya yaitu mata, dengan melalui penglihatan individu bisa melihat
keindahan atau kejelekan di lingkungannya, serta mata adalah salah satu instrumen manusia
untuk menerima informasi pada tahap awal dan mata adalah jendela yang menghubungkan
manusia dengan dunia. Misalnya, melihat seseorang yang cantik atau ganteng, melihat
rambu-rambu lalu lintas dan sebagainya.
2. Sensasi Pendengaran
Sensasi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga. Pendengaran
adalah kemampuan untuk mengenali suara pada manusia dan binatang bertulang belakang,
hal ini dilakukan terutama oleh sistem pendengaran yang terdiri dari telinga, syaraf-syaraf,
dan otak. Melalui indera pendengaran ini kita bisa membedakan suara-suara yang keras,
lemah dan lembut dari suatu dialog percakapan, atau mendengarkan nada-nada musik yang
indah. Indra yang digunakan untuk mendengarkan adalah telinga yang akan terstimulasi oleh
adanya gelombang suara.
3. Sensasi Perabaan
Alat penginderaannya yaitu kulit, dengan alat perabaan inilah kita bisa merasakan
permukaan benda yang halus atau yang kasar, basah mauun kering. Dengan perabaan ini pula
kita dapat merasakan rasa sakit apabila tersentuh benda tajam atau kasar. Contoh dari
perabaan ini yaitu lembutnya pada saat menyentuh selimut dan kasarnya pada saat berjalan di
bebatuan dan sebagainya.
4. Sensasi Pengecapan
Alat penginderaannya yaitu lidah, Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra
pengecap yang terdapat kemoreseptor (bagian yang berfungsi untuk menangkap rangsangan
kimia yang larut pada air) untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap
rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang
berbeda-beda.
Contohnya yaitu kita dapat merasakan enaknya masakan ibu kita, pahitnya buah
pare/kopi, manisnya gula, asamnya cuka, asinnya garam. Dan apabila itu semua dapat kita
rasakan maka kita akan bisa membedakan mana makanan yang tidak enak dan makanan yang
enak.
5. Sensasi Penciuman
Alat penginderaannya yaitu hidung, dengan alat penciuman itu kita dapat
membedakan mana yang wangi dan mana yang bau. Misalnya ketika seseorang memakai
parfum akan tercium wanginya, tapi ketika mobil sampah lewat maka akan
tercium/menyengatnya bau yang tidak sedap seperti bau busuk.
2.2 Persepsi
Adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah
memberikan pesan pada stimulus inderawi (sensory stimuli). Hubungan sensasi dengan
persepsi sudah jelas, karena sensasi bagian dari persepsi. Walaupun begitu, menafsirkan
makna informasi inderawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi,
motivasi, dan memori.
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu
merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut
proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut
diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Karena itu proses persepsi
tidak dapat lepas dari proses penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses
pendahulu dari proses persepsi.
Definisi lainpun menyebutkan, bahwa persepsi adalah membedakan,
mengelompokkan, dan memfokuskan perhatian terhadap suatu objek rangsang. Dalam proses
pengelompokkan dan membedakan ini persepsi melibatkan proses interpretasi (penafsiran)
berdasarkan pengalaman terhadap suatu objek.
Pareek memberikan definisi yang lebih luas, yaitu persepsi dapat didefinisikan
sebagaiproses menerima, menyeleksi, mengorganisasikan, mengartikan, menguji, dan
memberikan reaksi kepada rangsangan pencaindra atau data.
Dalam persepsi stimulus dapat datang dari luar, tetapi juga dapat datang dalam diri
individu sendiri. Namun demikian sebagian terbesar stimulus datang dari luar individu yang
bersangkutan. Sekalipun persepsi dapat melalui macam-macam alat indera yang ada pada diri
individu, tetapi sebagian besar persepsi melalui alat indera penglihatan. Karena itulah banyak
penelitian mengenai persepsi adalah persepsi yang berkaitan dengan alat penglihatan.
2.3 Memori
Sejarah singkat memori diselidiki dan sistematis terhadap memori. Dimulai dari
ebbinghaus pada akhir abad ke-19, kemudian berkembang via bartlett pada 1930-an.
Pentingnya memori hampir ada pada setiap hal yang kita lakukan. Tanpa memori, kita tidak
akan mampu berbicara, membaca, mengidentifikasi objek, mengarahkan cara kita terhadap
lingkungan sekitar, atau mempertahankan hubungan personal.
Memori membawa kita pada psikologi kogntitif. Lalu, apakah memori itu? Memori
menurut Schlessinger dan Groves (1976:352) adalah sistem yang sangat berstruktur, yang
menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan
pengetahuan untuk membimbing perilakunya. Sedangkan memori pada penelitian di Era
modern mengatakan bahwa memori adalah bukti bagi tingkat bagaimana suatu peristiwa
mempengaruhi perilaku di kemudian hari.
Jadi,memori adalah suatu informasi yang diterima oleh otak kita yang di peroleh dari
pendengaran, pengelihatan, dan sebagainya. Proses ini dengan cara dikodekan, disimpan,
diambil.
Secara singkat memori melewati tiga proses :
a. Encode ( Perekaman/mengkodekan), yakni menerima atau mendapatkan, lalu
mengolah informasi ini menggunakan reseptor indera dan sirkit saraf internal.
b. Store ( penyimpanan), menyimpan informasi di dalam memori kita mengenai
informasi yang diterima.
c. Retrieve ( Pemanggilan/ mengambil kembali), mengigat lagi atau mengambil
ulang informasi yang pernah atau sudah disimpan.
Contoh : Dari tiga proses ingatan yang telah dijelaskan di atas : Suatu saat ketika anda
sedang dalam perjalanan melihat sebuah kecelakaan, tabrakan antara motor dan bus. Saat itu
anda melihat dengan jelas karena terjadi di depan mata (terjadi proses masuknya informasi
lewat mata, telinga, persepsi, lalu diubah menjadi kode, maka telah terjadi proses pertama
encoding). Kemudian anda menyimpan informasi yang telah terkode ke dalam otak (misalnya
jenis motor, jenis bus, besar bus, jumlah pengendara motor, dan lain-lain, maka pada tahap
ini terjadi proses storage). Lalu anda menjadi saksi mata kejadian itu dan dimintai keterangan
oleh polisi. Di kantor polisi anda menceritakan kronologi kejadian seperti yang telah anda
ingat (maka pada saat menceritakan kronologi kejadian tabrakan anda sedang berada dalam
proses mengingat kembali, proses retrieval stage).
2.3.1 Jenis- Jenis Memori :
a. Pengingatan (recall)
Adalah proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan informasi secara verbatim
(kata demi kata), tanpa petunjuk yang jelas. Jika Anda ditanya, “Apakah jenis-jenis
ikan laut yang termasuk mamalia?” Anda menjawabnya dengan pengingatan. Ketika
Anda menjawab pertanyaan dalam bentuk essai, Anda juga mencoba mengingat
kembali fakta yang tersimpan di memori.
b. Pengenalan (Recognition)
Agak sukar mengingat kembali sejumlah fakta; lebih mudah mengenalnya kembali.
Pertanyaan, “siapa nama presiden Mesir sekarang?” lebih sukar dijawab daripada
prtanyaan “siapa nama presiden Mesir sekarang – Sadat atau Mubarak?” Pada
pertanyaan kedua, Anda tidak usah mengingatnya, Anda harus mengenal satu diantara
dua. Pilihan berganda dalam tes objektif menuntut pengenalan, bukan pengingatan.
c. Belajar Lagi (Relearning)
Menguasai kembali pelajaran yang sudah kita peroleh termasuk pekerjaan memori.
d. Redintegrasi (Redintegration)
Adalah merekonstruksi seluruh masa lalu dari satu petunjuk memori kecil. Suatu takbir
pada malam ‘Id sering membawa orang Islam pada kenangan-kenangan indah (atau
pahit) pada masa lalu, lengkap dengan seluruh emosi yang menyertainya.
2.3.2 Mekanisme Memori :
Sudah lama orang tidak mengetahui bagaimana cara kerja memori itu sendiri. Bukannya jika
kita handal, kita dapat menggunakan nya sebagai arsip yang murah, praktis, efisien, dan
portable ( mudah dibawa). Ada tiga teori yang menjelaskan memori :
1. Teori Aus ( Disuse Theory )
Menurut teori ini, memori hilang atau pudar karena waktu. Sering terjadi, kita masih
ingat pada peristiwa puluhan tahun yang lalu, tetapi lupa kejadian seminggu yang
lewat.
2. Teori Interferensi ( Interference Theory)
Menurut teori ini, informasi yang kita simpan di awal bisa terlupakan dikarenakan
munculnya informasi kedua atau selainnya atau menyatakan bahwa penyebab
terjadinya kehilangan ingatan adalah interferensi yang terjadi di antara objek-objek dari
suatu informasi yang memiliki kemiripan, baik pada proses penyimpanan maupun pada
proses pemanggilan kembali informasi dari otak.
Contoh : Bayangkan anda sedang berada di acara ulang tahun. Anda berkenalan dengan
Nana. Sesaat kemudian anda berkenalan dengan seseorang yang lain bernama Tati.
Kemudian anda melanjutkan pembicaraan dengan orang lainnya. Setengah jam berlalu, anda
bertemu lagi dengan Nana, namun anda salah memanggil namanya, anda memanggilnya Tati.
Dalam peristiwa ini, nama dari orang yang kedua telah menginterferensi nama orang yang
pertama. Jenis Interferensi ini, saat informasi baru menginterferensi kemampuan Anda untuk
mengingat informasi yang lama, disebut sebagai interferensi reoaktif.
Contoh lain, misalkan anda sedang menghafal buku biologi halaman pertama. Anda berhasil.
Teruskan ke halaman kedua. Berhasil juga, tetapi yang diingat pada halaman pertama
berkurang.
3. Teori Pengolahan Informasi ( Information Theory )
Secara singkat, teori ini menyatakan bahwa informasi mula-mula disimpan pada
sensory storage (gudang inderawi), kemudian masuk short-term memory ( memori
jangka pendek), lalu dilupakan atau di conding untuk dimasukkan kedalam long- term
memory ( memory jangka panjang).
Contoh :Ada 8 dadu diatas meja untuk dimainkan, ketika dijatuhkan ke lantai dadu itu
menunjukan 5 angka yang berbeda. Secara cepat dadu itu dikocok kembali dan dilemparkan,
disini sensory storage lah yang menangkap beberapa dadu yang dilemparkan tadi. Jika disaat
melempar dadu kedua kalinya lupa, maka harus mengulanginya agar mengingatnya. Disini
melanjutkan untuk beberapa angka dikumpulkan dan dilanjutkan ke short term memory yang
dimana jangkauan nya lebih kuat untuk menghafalkan beberapa bit informasi. Seperti hal nya
dadu tadi ketika dilempar kedua kalinya jika menggunakan short term memory ini harus
menggunakan penggelompokan lebih rinci seperti 8 dadu pertama tadi ketika dilemparan
pertama menggelompokan menjadi 2-2, dan lemparan kedua menjadi 2-2 jadi secara otomatis
pasti akan mengingatnya. Lalu dilanjutkan dengan long term memory dimana jangkauan
pengingatan akan hal ini lebih lama bahkan seumur hidup. Jadi dadu yang sudah
dikategorikan tadi bisa di ingat disaat kita mencoba lagi bahkan jika lupa pun akan mudah di
ingat akibat dahulu sudah pernah di dengar.
2.4 Berpikir
Adalah penyususan ulang informasi dari lingkungan maupun simbol-simbol yang
disimpan dalam long term memory. Solso (1998 dalam Khodijah, 2006:117) berpikir adalah
sebuah proses dimana representasi mental baru dibentuk melalui transformasi informasi
dengan interaksi yang komplek atribut-atribut mental, seperti; penilaian, abstraksi, logika,
imajinasi, dan pemecahan masalah. Berpikir adalah suatu aktivitas dalam menanggapi suatu
situasi yang tidak objektif yang menyerang organ panca indera (Philip L. Harriman).
Dengan menggunakan bahasa yang lebih sederhana, berpikir dapat didefinisikan
sebagai proses yang intens untuk memecahkan masalah dengan menghubungkan satu hal
dengan yang lainnya. Sebagaimana yang diungkapkan Anita Taylor, bahwa berpikir adalah
proses penarikan kesimpulan.
Top Related