Saliva terdiri atas 99,5% air dan 0,5% substansi lainnya. Komposisi saliva terdiri dari
komponen organik dan anorganik. Komponen organik yang terkandung di dalam saliva
seperti urea, uric acid, glukosa, asam amino, asam laktat dan asam lemak. Makromolekul
yang ditemukan di dalam saliva seperti protein, amilase, peroksidase, thiocyanate, lisozym,
lemak, imunoglobulin (IgA, IgM, dan IgG).
Komponen anorganik penting yang ditemukan di dalam saliva yaitu ion-ion seperti
kalsium (Ca2+), klorida (Cl-), bikarbonat (HCO3 -), natrium (Na+), kalium (K+), amonium
(NH4 +), dan asam fosfat (H2PO4 – dan HPO4 2-); serta sedikit magnesium (Mg2+), sulfat,
iodida, dan fluoride (F-). Gas yang terdapat dalam saliva seperti CO2, N2, dan O2. Air dan
substansi lain yang terkandung di dalam saliva seperti sel epitel yang deskuamasi,
polymorphonuclear leukosit dari cairan krevikular, dan bakteri. (Edgar WM., 1992;172)
Kelenjar saliva terdiri dari dua kelenjar sekresi utama yaitu sel serus dan sel mukus.
Umumnya sel serus menghasilkan protein dan glikoprotein, sejumlah enzim, anti mikoba,
ikatan kalsium, dan lainnya. Produk utama dari sel mukus adalah mucin. Sel serus
menghasilkan saliva yang encer sehingga viskositasnya menjadi lebih rendah sedangkan sel
mukus menghasilkan saliva yang kental sehingga viskositas lebih tinggi.
Saliva diproduksi oleh kelenjar saliva mayor dan minor. Kelenjar saliva mayor
merupakan kelenjar saliva utama yang terdiri dari kelenjar parotid, kelenjar submandibular,
dan kelenjar sublingual. Kelenjar parotid adalah kelenjar yang murni serus pada manusia
dewasa, walaupun kadang-kadang sel mukus ditemukan pada anak-anak. Kelenjar
submandibular merupakan campuran. Kelenjar sublingual merupakan campuran tapi yang
lebih dominan adalah mukus. Pada kelenjar ini ditemukan sedikit acini serus.
Komponen organik saliva
1. Protein
(Amerongen and Bolscher and Veerman, Page 4, Figure 1)
a. Mucin, berfungsi sebagai :
- Tissue coating
o Lapisan pelindung seperti jaringan keras dan lunak
o Peran utama didalam pembentukan pelikel
o Molekul konsentrat anti-mikroba di mukosa
- Lubrication
- Aggregation of bacterial cells
Mucin melapisi bakteri sehingga tidak dapat menempel di permukaan
- Bacterial adhesion
Oligosakarida mucin meniru permukaan sel mukosa, bereaksi dengan adhesi
bakteri sehingga menghalangi perlekatan bakteri.
b. Amilase
Menghidrolisis ikatan α(1-4) dari pati
c. Lingual lipase
- Terlibat dalam tahap pertama pencernaan lemak
- Menghidrolisis rantai panjang triglycerida
- Penting dalam pencernaan susu
d. Sthatherins
Mencegah pengendapan kalsium fosfat jenuh dalam air liur dan cairan mulut
e. Proline-rich Proteins (PRPs)
Menghambat pertumbuhan kalsium fosfat kristal
2. Urea ; Konsentrasi 12-20mg/100ml.
3. Karbohidrat ; Konsentrasi 0.5-1mg/100ml, dapat meningkat pada penderita diabetes.
4. Lipid
Disekresi oleh glandula saliva mayor. konsentrasi 80-100mg/L. Terdiri dari neutral
lipids (about 75%), glycolipids (20-30%) and phospholipids (2-5%)
5. Asam amino ; Konsentrasi rendah (dibawah 0.1mg/100ml).
Komponen arorganik saliva
1. Hidrogen (Ole Fejerskov & Edwina Kidd, 2008, hal 34)
Ion hidrogen dalam saliva memiliki beberapa sumber asal:
• sekresi kelenjar sebagai asam anorganik atau organik
• diproduksi oleh mikroba mulut
• dibawa ke rongga mulut dalam minuman asam
• Konsentrasi H + dalam air liur memiliki pengaruh terbesar pada reaksi kimia dalam
rongga mulut : kesetimbangan antara kalsium fosfat dalam jaringan keras gigi dan
sekitarnya, dan kelarutan, serta aktivitas, enzim saliva yang penting.
2. Kalsium
Konsentrasi kalsium dalam saliva dipengaruhi oleh laju alir saliva:
• kalsium disekresi oleh kelenjar bersama-sama dengan protein
• Konsentrasi sangat dipengaruhi oleh ritme sirkadian
• baik beredar sebagai Ca + + ion atau kalsium terikat (untuk fosfat, bikarbonat, ion
organik kecil dan makromolekul) tergantung pada nilai pH saliva
• rasio normal Ca + + kalsium terikat adalah 1:1, dengan Ca + + konsentrasi
meningkat dengan menurunnya pH
3. Fosfat anorganik
Fosfat anorganik dalam saliva ditemukan sebagai H3PO4 asam fosfat dan konjugasi
nya: H2PO4-, HPO4, 2 - dan PO4, 3 -
Konsentrasinya dipengaruhi oleh laju aliran saliva serta pH saliva, dan juga ritme
sirkadian:
• konsentrasi dari setiap jenis tergantung pada pH saliva, pH menurun menyebabkan
konsentrasi menurun dari ion tersier
• dengan laju alir meningkat menurunkan konsentrasi total fosfat anorganik
Fungsi fosfat anorganik termasuk
• memberikan kontribusi untuk produk fosfat kalsium, yang sangat penting dalam
mempertahankan struktur gigi
• penting sebagai penyangga (Buffer )
• merupakan nutrisi penting untuk mikroflora oral untuk jalur metabolik
4. Fluor
Konsentrasi fluoride dalam air liur tergantung pada fluoride dalam lingkungan,
seperti air minum fluoride dan produk gigi digunakan untuk profilaksis karies.
Konsentrasi basal fluoride kurang dari 1 mikromol per liter, tapi bisa jauh lebih tinggi
di tempat-tempat di mana kadar fluoride dalam air minum yang tinggi. Fluoride juga
memasuki air liur melalui transportasi difasilitasi melalui membran jaringan kelenjar
ludah. Pembukaan tingkat fosfat anorganik tergantung pada laju aliran saliva (Ole
Fejerskov & Edwina Kidd, 2008, Pg 38)