Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 955
HUBUNGAN KOMPETENSI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
Edi Suswardji, SE., MM., Rachmat Hasbullah, SE., M.Pd., Eka Albatross, SE.
Abstrak Saat ini pesaingan perguruan tinggi di tingkat nasional semakin ketat, akibat dari persaingan
tersebut setiap perguruan tinggi berlomba-lomba bersaing, sama halnya di Universitas Singaperbangsa Karawang. Dalam mencapai Visinya yaitu, “Menjadi Perguruan Tinggi yang berdaya saing ditingkat nasional tahun 2020” untuk itu perlu adanya usaha meningkatkan kinerja para tenaga kependidikan dengan memperhatikan kompetensi dan disiplin kerja setiap tenaga kependidikan yang bekerja di Universitas Singaperbangsa Karawang.
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.Menurut Veithzal Rivai (2005).
Metode penelitian yang digunakan deskriptif verifikatif, dengan tujuan untuk mengeahui, menganalisis dan menjelaskan bagaimana kompetensi, disiplin Kerja dan kinerja Tenaga Kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1 Kompetensi Tenaga Kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang, dapat diketahui sebesar
91,42% responden menyatakan setuju dalam arti baik terhadap kompetensi yang dimiliki para tenaga kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang.
2 Disiplin Kerja Tenaga Kependidika Universitas Singaperbangsa Karawang, dapat disimpulkan bahwa seluruh responden menyatakan setuju dalam arti baik mengenai disiplin kerja para tenaga kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang.
3 Sebesar 69,61% menyatakan setuju dalam arti baik mengenai Kinerja Tenaga Kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang.
4 Hasil korelasi antara Kompetensi dan Kinerja sebesar 0,716 artinya Kompetensi dan Kinerja tenaga kependidiakn Universitas Singaperbangsa Karawang memiliki hubungan yang kuat dan positif juga searah.
5 Korelasi antara Disiplin Kerja dan Kinerja sebesar 0,529 artinya Varibel Disiplin Kerja terhadap Kinerja memiliki hubungan yang sedang, positif dan searah.
6 Korelasi antara Kompetensi dan Disiplin kerja sebesar 0,555 artinya antara Kompetensi dan Disiplin Kerja memiliki hubungan korelasi yang sedang, positif dan searah. Dari ketiga variabel maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan korelasi dalam penelitian ini adalah signifikan secara statistik dan memiliki korelasi yang kuat dan positif (searah). Dalam penelitian ini diketahui sebesar 53,7% semua indikator memperngaruhi tingkat hubungannya terhadap kinerja.
Kata Kunci : Kompetensi, Disiplin Kerja dan Kinerja
A. PENDAHULUAN
Setiap organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu dan apa bila tercapai baru dapat dikatakan sebuah keberhasilan dalam meningkatkan kinerja. Untuk mencapai keberhasilan diperlukan landasan yang kuat salah satunya yaitu kompetensi, baik kompetensi pegawai, pemimpin dan organisasi dengan begitu dapat diketahui bahwa kompetensi sangat penting untuk mencapai suatu tujuan dalam organisasi dengan sukses. Kompetensi merupakan suatu kemampuan untuk melakukan sesuatu pekerjaan atau tugas yang didasari oleh keterampilan dan pengetahuan yang didukung oleh sikap tanggungjawab. Seorang pegawai yang unggul adalah mereka yang menunjukkan kompetensi pada skala tingkat tinggi, dengan frekuensi lebih tinggi dan dengan hasil yang lebih baik dari pada pegawai biasa atau rata-rata. Kompetensi merupakan karakteristik yang mendasar pada
Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 956
setiap individu yang dihubungkan dengan kriteria yang direferensikan terhadap kinerja yang unggul atau efektif dalam sebuah pekerjaan atau situasi.
Dalam perusahaan, pegawai yang berkompetensi tinggi merupakan suatu asset perusahaan. Karena itu untuk menjaga asetnya, perusahaan perlu adanya pelatihan dan pengembangan diri pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya.
Adapun menurut Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas profesinya. Kompetensi tersebut meliputi: Kompetensi pedagogik, Kompetensi professional, Kompetensi sosial dan Kompetensi kepribadian.
Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan kinerja yaitu disiplin kerja pada pegawai. Disiplin merupakan kesadaran pegawai akan mentaati setiap peraturan yang terdapat diperusahaan. Karena dengan disiplin pegawai akan merasa sebagai bagian dari organisasi tersebut maka pegawai akan berusaha menciptakan suasana kerja yang nyaman. Dalam disiplin terkandung pengertian tanggungjawab dan ketaatan. Kedua kata tersebut menunjukan suatu sikap mental yang harus dimiliki oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya.
Disiplin juga dapat membangun kepribadian seorang pegawai, lingkungan yang memiliki disiplin yang baik sangatlah berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Lingkungan organisasi yang memiliki keadaan yang tenang, tertib dan tentram sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik.
Sedangkan keberhasilan dan kesuksesan kinerja suatu organisasi ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya, pimpinan, dan bawahan sehingga pemahaman dan kemampuan dalam mengoperasikan manajemen kinerja merupakan suatu kebutuhan. Penilaian tentang kinerja individu karyawan semakin penting ketika perusahaan akan melakukan reposisi karyawan. Artinya bagaimana perusahaan harus mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja. Hasil analisis akan bermanfaat untuk membuat program pengembangan SDM sacara optimum. Pada gilirannya kinerja individu akan mencerminkan derajat kompetisi suatu perusahaan. Apakah sebenarnya arti kinerja itu? Berikut saya kutip ulasan yang ada dalam buku “Performance Appraisal”, karangan Veithzal Rivai Ahmad Fawzi MB, 2005. Kinerja dalam menjalankan fungsinya tidak berdiri sendiri, tapi berhubungan dengan kepuasan kerja dan tingkat imbalan, dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan dan sifat-sifat individu.
Saat ini pesaingan perguruan tinggi di tingkat nasional semakin ketat. Mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan output yang bermutu sehingga mampu bersaing ditingkat nasional maupun internasional. Berbagai cara dilakukan oleh perguruan tinggi untuk mencapai tujuan tersebut yang telah ditetapkan sebelumnya. Akibat dari persaingan ini setiap perguruan tinggi berlomba-lomba bersaing, sama halnya di Universitas Singaperbangsa Karawang. Universitas Singaperbangsa adalah universitas satu-satunya yang ada di karawang. Dalam mencapai Visinya yaitu, “Menjadi Perguruan Tinggi yang berdaya saing ditingkat nasional tahun 2020” untuk itu perlu adanya usaha meningkatkan kinerja para tenaga kependidikan dengan memperhatikan kompetensi dan disiplin kerja setiap tenaga kependidikan yang bekerja di Universitas Singaperbangsa Karawang.
Pengertian dari pegawai kependidikan menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu, anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Menurut daftar tenaga kependidikan yang terdapat dibagian kepegawaian Universitas Singaperbangsa ada sebanyak 84 orang tenaga kependidikan. Adapun rincian tenaga kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang yaitu sebagai berikut:
Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 957
Table 1.1. Data empirik: Daftar Tenaga Kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang
Bagian Jumlah Tenaga Kependidikan
Biro Kemahasiswaan, Alumni & Kerjasama 6 Orang
Biro Keuangan 6 Orang
Biro Umum & Kepegawaian 5 Orang
Biro Akademik 5 Orang
LPPM 5 Orang
BPM 5 Orang
Perpustakaan 5 Orang
Fakultas Hukum 3 Orang
Fakultas Ekonomi 4 Orang
Fakultas Pertanian 3 Orang
Fakultas Agama Islam 3 Orang
Fakultas Teknik 4 Orang
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan 4 Orang
Fakultas Ilmu Komputer 3 Orang
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 5 Orang
Akademi Kebidanan 16 orang
Pascasarjana 2 Orang
Jumlah 84 orang
Sumber: Kepegawaian UNSIKA
Dengan jumlah tenaga kependidikan tersebut maka dapat dilihat apakah kompetensi para tenaga
kependidikan telah sesuai dengan standar mutu dan apakah disiplin kerja para tenaga kependidikan telah membantu peningkatan kinerja di Universitas Singaperbangsa Karawang.
Dari banyaknya tenaga kependidikan di Universitas Singaperbangsa Karawang, maka perlunya adanya perhatian mengenai kompetensi yang dimiliki para pegawai Universitas Singaperbangsa Karawang. Hal ini penting mengingat banyaknya jumlah mahasiswa yang terdaftar diperguruan tinggi ini, itu artinya masyarakat kususnya dikarawang telah percaya pada kualitas pendidikan di Universitas ini. Karena itu seluruh tenaga kependidikan seharusnya memegang pekerjaan sesuai dengan bidang keahliannya. Selain itu, para pegawai dituntut untuk meningkatkan kedisiplinannya, yaitu dengan memiliki kesadaran dan ketaatan para pegawai terhadap setiap tanggungjawab dan peraturan-peraturan yang berlaku di Universitas Singaperbangsa Karawang.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian di Universitas Singaperbangsa Karawang guna mengetahui, menganalisis dan menjelaskan kompetensi dan disiplin kerja yang erat kaitannya dengan kinerja, yang diterapkan pada lembaga tersebut. Selanjutnya, penelitian ini akan dituangkan oleh penulis dalam bentuk Skripsi, dengan judul “Hubungan Kompetensi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Tenaga Kependidikan Universitas Singperbangsa Karawang”.
Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 958
B. TINJAU PUSTAKA 1 Pengertian Kompetensi
Kompetensi sebagai kemampuan seseorang untuk menghasilkan pada tingkat yang memuaskan ditempat kerja, termasuk diantaranya kemampuan seseorang untuk mentransfer dan mengaplikasikan keterampilan dan pengetahuan tersebut dalam situasi yang baru dan meningkatkan manfaat yang disepakati. Adapun beberapa pengertian kompetensi menurut para ahli.
Menurut Wibowo dalam bukunya (2010:324) “Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut.” Spencer dan Spencer dalam buku Wibowo (2010) menyatakan bahwa kompetensi
merupakan landasan dasar karakteristik orang dan mengindikasikan cara berperilaku atau berfikir, menyamankan situasi, dan mendukung untuk periode waktu cukup lama.
Adapun menurut Robin Kessler dalam bukunya (2011:15) menyatakan bahwa, Kompetensi merupakan karakteristik utama yang dimiliki oleh orang yang paling sukses dalam setiap bidang profesi yang telah membantunya untuk berhasil.
Sedangkan Burhanuddin Abdullah dalam buku Veithzal Rivai berpendapat bahwa, kompetensi adalah sesuatu yang orang bawa bagi suatu pekerjaan dalam bentuk dan tingkatan perilaku yang berbeda.
Tipe kompetensi yang berbeda dikaitkan dengan aspek yang berlaku manusia dan dengan kemampuannya mendemontrasikan kemampuan perilaku tersebut. Ada beberapa tipe kompetensi yang dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Planning competency, dikaitkan dengan tindakan tertentu seperti menetapkan tujuan, menilai
resiko dan mengembangkan urutan tindakan untuk mencapai tujuan. b. Influence competency, dikaitkan dengan tindakan seperti mempunyai dampak pada orang lain,
memaksa melakukan tindakan tertentu atau membuat keputusan tertentu, dan member inspirasi untuk bekerja menuju tujuan organisasional. Kedua tipe kompetensi ini melibatkan aspek yang berbeda dari perilaku manusia. Kompetensi secara tradiosional dikaitkan dengan kinerja yang sukses.
c. Communication competency, dalam bentuk kemampuan berbicara, mendengarkan orang lain, komunikasi tertulis dan nonverbal.
d. Interpersonal competency, meliputi empati, membangun consensus, networking, persuasi, negosiasi, diplomasi, manajemen konflik, menghargai orang lain, dan menjadi team plyer.
e. Thinking competency, berkenaan dengan berpikir strategis, berpikir analitis, berkomitmen terhadap tindakan, memerlukan kemampuan kognitif, mengidentifikasi mata rantai dan membangkitkan gagasan kreatif.
f. Organizational competency, meliputi kemampuan merencanakan pekerjaan, mengorganisasi sumber daya, mendapatkan pekerjaan dilakukan, mengukur kemajuan dan mengambil resiko.
g. Human resources management competency, merupakan kemampuan dalam bidang team building, mendorong partisipasi, mengembangkan bakat, mengusahakan umpan balik kinerja, dan menghargai keberagaman.
h. Leadership competency, merupakan kompetensi meliputi kecakapan memosisikan diri, pengembangan organisasional transisi, orientasi strategi, membangun visi, merencanakan masa depan, mengusai perubahan dan memelopori kesehatan tempat kerja.
i. Client service competency, merupakan kompensasi berupa mengidentifikasi dan menganalisis pelanggan, orientasi pelayanan dan pengiriman, pekerja dengan pelanggan, membangun partnership dan berkomitmen terhadap kualitas.
Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 959
j. Business competency¸merupakan kompetensi yang meliputi manajemen financial, keterampilan pengambilan keputusan bisnis, bekerja dalam sistem, menggunakan ketajaman bisnis, membuat keputusan bisnis dan membangkitkan pendapat.
k. Self management competency, kompetensi berkaitan dengan menjadi motivasi diri, bertindak dengan percaya diri, mengelola pembelajaran sendiri, mendemontrasikan fleksibilitas dan berinisiatif.
l. Technical/operational competency, kompetensi berkaitan dengan mengerjakan tugas kantor, bekerja dengan teknologi computer, menggunakan peralatan lain, mendemonstrasikan keahlian teknis dan professional, dan membiaskan bekerja dengan data dan angka.
Pengertian Disiplin Kerja
Secara etimologis disiplin berasal dari bahasa inggris “diciple” yang berarti pengukut atau penganut pengajaran, latihan dan sebagainya. Adapun pengertian Disiplin kerja menurut Muchdarsyah Sinungan (2005) dalam situs Perpustakaan UPI menyatakan,
“Disiplin merupakan keadaan tertentu dimana orang-orang tergabung dalam organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan rasa senang hati. Sedangkan kerja adalah merupakan segala aktivitas manusia yang dilakukan untuk menanggapi tujuan yang telah ditetapkan.” Sedangkan menurut Veitzzal Rivai (2004) dalam situs Perpustakaan UPI mengemukakan
bahwa, ”Disipilin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesdaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.”
Dalam teori yang dikemukakan Soegeng Prijodarminto dalam situs Perpustakaan UPI, disiplin terbagi pada tiga aspek yaitu:
a. Sikap mental (mental attitude), yang merupakan sikap taat dan tertib sebagai hasil atau pengembangan dari latihan, pengendalian pikiran dan pengendalian watak.
b. Pemahaman yang baik mengenai sistem aturan perilaku, norma, criteria, dan standar yang demikian rupa, sehingga pemahaman tersebut menumbuhkan pengertian yang mendalam atau kesadaran, bahwa ketataan akan aturan, norma, kriteria, dan standar tadi merupakan syarat mutlak untuk mencapai keberhasilan (sukses).
c. Sikap kelakuan yang secara wajar menunjukan kesanggupan hati, untuk mentaati segala hal secara cermat dan tertib.
Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi karena tanpa dukungan disiplin personil yang baik, maka organisasi sulit dalam mewujudlkan tujuannya. Jadi dapatlah dikatakan bahwa kedisiplinan merupakan kunci keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dari sekian banyak kewajiban yang harus dipenuhi, dalam stiap pelaksanaannya tidak selalu berjalan seperti apa yang diharapkan. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan disiplin selalu dibarengi dengan adanya pelanggaran terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku. Pelanggaran disiplin ini dapat berupa perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan norma yang telah ada.
3 Pengertian Kinerja Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi
yang telah ditetapkan. Para atasan atau manajer sering tidak memperhatikan kecuali sudah amat
Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 960
buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot sehingga perusahaan/instansi menghadapi krisis yang serius. Kesan-kesan buruk organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda-tanda peringatan adanya kinerja yang merosot. Adapun pengertian kinerja menurut para ahli yaitu: Veithzal Rivai (2005:14) dalam bukunya mengemukakan,
“Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.” Menurut Ambar Teguh Sulistiyani (2003) dalam Wikipedia. “Kinerja seseorang merupakan
kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya”. Menurut Bernardin dan Russel dalam buku Triton PB (2005:94). “The record of outcomes
produced on a specified job function or activity during a specified time periods”. (Catatan dari hasil diproduksi pada fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan selama periode waktu yang ditentukan.)
Dengan demikian, kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggungjawabnya dengan hasil yang diharapkan.
Ada empat aspek dari kinerja menurut Miner dalam buku Edy Sutrisno (2010:172), yaitu: a. Kualitas yang dihasilkan, menerangkan tentang jumlah kesalahan, waktu, dan ketepatan dalam
melakukan tugas. b. Kuantitas yang dihasilkan, berkenaan dengan berapa jumlah produk atau jasa yang dapat
dihasilkan. c. Waktu kerja, menerangkan akan berapa jumlah absen, keterlambatan, serta masa kerja yang
telah dijalani individu pegawai tersebut, d. Kerja sama, menerangkan akan bagaimana individu membantu atau menghambat usaha dari
teman sekerjanya.
4 Kerangka Pemikiran
Pada bagian ini, peneliti mengajukan kerangka pemikiran teoritis yang mengambil berdasarkan telaah pustaka. Kerangka pemikiran tersebut disajikan seperti berikut:
Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 961
Gambar 2.2 kerangka pemikiran
Sumber: Peneliti, 2012Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kompetensi memiliki hubungan yang signifikan terhadap Kinerja Pegawai Universitas
Singaperbangsa Karawang 2. Disiplin Kerja memiliki hubungan yang signifikan terhadap Kinerja Pegawai Universitas
Singaperbangsa Karawang 3. Kompetensi dan Disiplin Kerja memiliki hubungan yang signifikan terhadap Kinerja Pegawai
Universitas Singaperbangsa Karawang
C. METODE PENELITIAN 1 Desain Penelitian
a. Rancangan penelitian berdasarkan tujuan Dengan memfokuskan pada penelitian terapan yang ditujukan untuk memecahkan masalah praktis, artinya penelitian dilakukan dengan cara menerapkan teori yang akan dijadikan kerangka pemikiran dengan realitas di Universitas Singaperbangsa Karawang.
b. Rancangan penelitian berdasarkan metode penelitian Rancangan penelitian ini berdasarkan metode penelitian yang termasuk penelitian Naturalistik yaitu penelitian yang sering disebut penelitian kuantitatif. Penelitian secara langsung terjun pada objek yang diteliti untuk memahami dan menjelaskan kejadian serta untuk memahami makna.
Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 962
c. Rancangan Berdasarkan Tingkat Eksplanasinya Berdasarkan tingkat eksplanasinya penelitian ini temasuk penelitian Asosiatif. Analisis Asosiatif
yaitu penelitian yang bertujuan untuk meneliti hubungan antara dua variabel atau lebih. d. Berdasarkan Jenis Data dan Model Analisisnya Penelitian ini termasuk penelitian data kuantitatif, dimana data kuantitatif dianalisis dengan
mengutamakan analisis statistik.
2 Variabel Penelitian a. Definisi Konseptual
1) Definisi Konseptual Kompetensi
Kompetensi merupakan landasan dasar karakteristik yang dimiliki seseorang yaitu motif, sifat, konsep diri, pengetahuan, dan keterampilan seseorang dalam melakukan pekerjaannya, yang meliputi: a) Planning competency/perencanaan kompetensi b) Influence competency/ pengaruh kompetensi c) Communication competency/ kompetensi komunikasi d) Interpersonal competency/ interpersonal kompetensi e) Thinking competency/ kompetensi berpikir f) Organizational competency/ kompetensi organisasi g) Human resources management competency/ kompetensi manajemen Sumber daya manusia h) Leadership competency/ . kompetensi kepemimpinan i) Client service competency/ kompetensi melayani Klien j) Business competency/ kompetensi bisnis k) Self management competency/ manajemen diri kompetensi l) Technical/operational competency/ Teknis / operasional kompetensi
Kompetensi juga didorong oleh keyakinan dan nilai-nilai, keterampilan, pengalaman, karakteristik kepribadian, motivasi, isu emosional, kemampuan intelektual, budaya Organisasi.
2) Definisi Konsep Disiplin Kerja
Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan manajer untuk mengubah perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan norma-norma sosial yang berlaku. Ada tiga aspek disiplin yaitu sikap mental, pemahaman yang baik mengenai sistem aturan perilau, norma, dan kriteria, dan sikap kelakuan. Disiplin kerja merupakan sikap mental, kesadaran, kesediaan, dan kesanggupan seseorang untuk tunduk dan taat dalam melaksanakan aturan dan norma yang ditetapkan organisasi dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
3) Definisi Konsep Kinerja
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan, kemampuan, usaha dan tanggungjawab seseorang dalam melaksanakan pekerjaan dan menyempurnakan hasil pekerjaan sesuai fungsi target atau sasaran serta kriteria yang ditetapkan yang mencakup kualitas dan kuantitas hasil pekerjaan, waktu penyelesaian pekerjaan serta kerjasama secara tim dalam melakukan pekerjaan.
b. Definisi Operasional
1) Definisi Operasional Kompetensi
Definisi operasional kompetensi adalah persepsi responden terhadap motif, sifat, konsep diri, pengetahuan, dan keterampilan dalam melakukan pekerjaan yang meliputi: a) Planning competency/perencanaan kompetensi b) Influence competency/ pengaruh kompetensi
Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 963
c) Communication competency/ kompetensi komunikasi d) Interpersonal competency/ interpersonal kompetensi e) Thinking competency/ kompetensi berpikir f) Organizational competency/ kompetensi organisasi g) Human resources management competency/ kompetensi manajemen Sumber daya manusia h) Leadership competency/ . kompetensi kepemimpinan i) Client service competency/ kompetensi melayani Klien j) Business competency/ kompetensi bisnis k) Self management competency/ manajemen diri kompetensi l) Technical/operational competency/ Teknis / operasional kompetensi
Yang dioperasionalkan dalam bentuk jawaban responden terhadap pernyataan/petanyaan dalam kuisioner berupa pernyataan sangat setuju/ sangat baik/ sangat menguasai/ sangat memahami dalam bentuk skor 5 sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju/ sangat tidak baik/ sangat tidak menguasai/ sangat tidak memahami dalam bentuk skor 1.
2) Definisi Operasional Disiplin Kerja
Definisi operasional disiplin kerja yang dimaksud yaitu persepsi responden terhadap sikap mental, kesadaran, kesediaan, dan kesanggupan seseorang untuk tunduk dan taat dalam melaksanakan aturan dan norma yang ditetapkan organisasi dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Yang dioperasionalkan dalam jawaban responden terhadap pernyataan/petanyaan dalam kuisioner berupa pernyataan sangat setuju/ sangat baik/ sangat menguasai/ sangat memahami dalam bentuk skor 5 sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju/ sangat tidak baik/ sangat tidak menguasai/ sangat tidak memahami dalam bentuk skor 1.
3) Definisi Operasional Kinerja
Definisi operasional Kinerja merupakan persepsi responden terhadaphasil atau tingkat keberhasilan, kemampuan, usaha dan tanggungjawab seseorang dalam melaksanakan pekerjaan dan menyempurnakan hasil pekerjaan sesuai fungsi target atau sasaran serta kriteria yang ditetapkan yang mencakup kualitas dan kuantitas hasil pekerjaan, waktu penyelesaian pekerjaan serta kerjasama secara tim dalam melakukan pekerjaan. Yang dioperasionalkan dalam jawaban responden terhadap pernyataan/petanyaan dalam kuisioner berupa pernyataan sangat setuju/ sangat baik/ sangat menguasai/ sangat memahami dalam bentuk skor 5 sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju/ sangat tidak baik/ sangat tidak menguasai/ sangat tidak memahami dalam bentuk skor 1.
3 Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik.
Alat ukur dalam penelitian tersebut disebut instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena-fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik fenomena itu disebut variabel. Variabel penelitian merupakan konsep utama dari kajian yang diteliti. Untuk lebih jelasnya maka variabel harus disederhanakan dalam sub variabel atau dimensi kajian yang sesuai teori yang digunakan dalam penelitian. Selanjutnya variabel harus dapat diukur dengan indikator-indikator agar dapat teridentifikasi lebih detail sesuai teori dan kajian lapangan.
Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 964
Adapun uraian jelas dapat dilihat dalam table sebagai berikut:
Table 3.1. Variabel Penelitian
Variabel Sub Variabel Indikator Nomor Butir Pertanyaan
Kompetensi (X1)*
1. Motif 2. Sifat 3. Konsep Diri 4. Pengetahuan 5. Keterampilan
1. Planning competency/perencanaan kompetensi
2. Influence competency/ pengaruh kompetensi 3. Communication competency/kompetensi
komunikasi 4. Interpersonal competency/
interpersonal kompetensi 5. Thinking competency/kompetensi berpikir 6. Organizational competency/kompetensi
organisasi 7. Human resources management
competency/kompetensi manajemen Sumber daya manusia
8. Leadership competency/ kompetensi kepemimpinan
9. Client service competency/ kompetensi melayani Klien
10. Self management competency/ manajemen diri kompetensi
11. Technical/operational competency/ Teknis/ operasional kompetensi
1, 17. 12, 18. 13, 19, 23. 14. 2, 7, 15, 20, 24. 3, 8, 21. 4, 25. 9, 5, 22. 6, 10, 16. 11
Disiplin Kerja (X2)**
1. Sikap Mental 2. Kesadaran 3. Kesediaan 4. Kesanggupan
1. Aturan 2. Norma 3. Kode Etika 4. Target Pekerjaan
29. 26. 27. 28, 30, 31, 32.
Kinerja (Y)***
1. Tingkat Keberhasilan 2. Kemampuan 3. Usaha 4. Tanggungjawab 5.Menyempurnakan
Hasil Pekerjaan
1. Sesuai Fungsi Target 2. Mencapai Sasaran 3. Kriteria Yang Ditetapkan 4. Kualitas Hasil Pekerjaan 5. Waktu Penyelesaian Pekerjaan 6. Kerjasama Tim
33. 36. 39. 34. 37. 35, 38.
Sumber: * Wibowo (2010) ** Soegeng Prijodarminto dalam situs perpustakaan UPI ***Veithzal Rivai (2005) 4 Metode Pengumpulan Data
a. Populasi Menurut Sugiono (2011:80) pupulasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yng ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini dinaakan populasi jenuh, dimana populasinya adalah seluruh tenaga kependidikan yang bekerja pada lembaga pendidikan Universitas Singaperbangsa Karawang, yang seluruhnya berjumlah 84 orang. Karena populasi kurang dari dari 100 maka tidak perlu diambil sampel. Dengan begitu peneliti mengambil seluruh data langsung dari 84 orang tenaga kependidikan di Universitas Sinagaperbangsa Karawang. b. Sumber Data
Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 965
1) Data primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dengan melakukan observasi, yaitu
penulis melakukan penyebaran kuisioner kepada pihak yang dianggap dapat memberikan informasi mengenai data-data yang dibutuhkan sebagai bahan pelengkap dalam penyusunan skripsi.Dalam hal ini data yang diperoleh yaitu data primer yang menyangkut persepsi tenaga kependidikan terhadap kompetensi, disiplin kerja dan kinerja berbentuk jawaban kuisioner yang disebarkan. 2) Data skunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dimana diperoleh dengan bentuk yang sudah jadi tanpa publikasi atau data yang diperoleh dari pihak lain. Dalam hal ini penulis mengumpulkan data secara (library research), yaitu dengan jalan melihat buku-buku (literatur) yang berhubungan dengan masalah penelitian dan dapat melengkapi/mendukung data primer.Data skunder yang digunakan oleh penenulis yaitu buku-buku mengenai teori kompetensi, disiplin kerja dan kinerja, dan dikung oleh data kepegawaian, peraturan yang bersumber pada objek penelitian yaitu Universitas Singaperbangsa Karawang.
5 Jenis Data a. Data Kuantatif
Berdasarkan jenis data, pada penelitian ini data yang digunakan adalah data kuantitatif. Data Kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Penelitian ini termasuk penelitian data kuantitatif, dimana data kuantitaif yang berasal dari skor data jawaban responden dari tiap pertanyaan yang dianalisis dengan mengutamakan analisis statistik .
b. Data Diskrit Berdasarkan sifat data, data pada penelitian ini adalah data diskrit. Data diskrit adalah data yang nilai bilangannya asli. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data berupa jumlah tenaga kependidikan yang nantinya akan diolah dengan menggunakan metode-metode analisis statistik yang ada.
c. Data Times Series/Berkala
Berdasarkan waktu pengumpulannya, penelitian ini termasuk jenis data Times Series/berkala. Data berskala adalah data data yang menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Dimana pada penelitian ini mengalami perkembangan misalnya jumlah tenaga kependidikan di Universitas Singaperbangsa Karawang.
6 Sumber Data Data internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Dimana data yang digunakan oleh peneliti mencakup data tenaga kependidikan, aturan, dan persepsi para tenaga kependidikan dan data lainnya yang mendukung sebagai data empirik dalam penelitian.
c. Teknik Pengumpulan Data
1) Wawancara Menurut Esterberg dalam buku Sugiyono (2011:231), wawancara adalah merupakan
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontrukan makna dalam suatu topik tertentu. 2) Observasi
Menurut Nasution dalam buku Sugiono (2011:226), observasi adalah dasar semua ilmupengetahuan. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.
Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 966
3) Kuisioner/Angket Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengumpulan data dengan teknik
menyebarkan kuisioner. Menurut Sogiyono (2011:142), kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakuakan dengan cara memeberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya, yaitu cara mengajukan pertanyaan secara tertulis dan sistematika kepada responden sesuai dengan variable, untuk mendapatkan hasil kuisioner yang objektif terhadap responden yang menjadi subyek penelitian. Angket dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu angket terbuka, angket tetutup. Dalam penelitian ini angket yang digunakan adalah angket tertutup dimana responden hanya memberikan tanda centang (√) pada kolom yang sesuai, yang biasanya angket model ini bisa peneliti nominalkan hasilnya dengan catatan standarisasi kategori penilaian harus jelas.
d. Teknik Skala
Penelitian ini menggunakan Skala Likert, Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Indikator tersebut dijadikan tolak ukur untuk menyusun item-item instrumen, dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sanpai sangat negatif.
Tabel 3.2. Skala Likert
Kompetensi Disiplin Kerja Kinerja Bobot Skor
Sangat Setuju/ Sangat Baik/Sangat
Menguasai/Sangat Memahami
Sangat Setuju/ Sangat Baik/Sangat
Menguasai/Sangat Memahami
Sangat Setuju/ Sangat Baik/Sangat
Menguasai/Sangat Memahami
5
Setuju/ Baik/Menguasai/
Memahami
Setuju/ Baik/Menguasai/
Memahami
Setuju/ Baik/Menguasai/
Memahami 4
Ragu-ragu Ragu-ragu Ragu-ragu 3
Tidak Setuju/ Tidak Baik/ Tidak Menguasai/
Tidak Memahami
Tidak Setuju/ Tidak Baik/ Tidak
Menguasai/ Tidak Memahami
Tidak Setuju/ Tidak Baik/ Tidak
Menguasai/ Tidak Memahami
2
Sangat Tidak Setuju/ Sangat Tidak Baik/
Sangat Tidak Menguasai/ Sangat Tidak Memahami
Sangat Tidak Setuju/ Sangat Tidak Baik/
Sangat Tidak Menguasai/ Sangat Tidak Memahami
Sangat Tidak Setuju/ Sangat Tidak Baik/
Sangat Tidak Menguasai/ Sangat Tidak Memahami
1
Sumber : Sugiono (2011:93)
e. Analisis Rentang Skala
1) Skala penilaian tiap kriteria Jumlah populasi sebanyak 84 orang.Instrumen menggunakan skala likert pada skala
terendah 1 dan skala tertinggi 5.
2) Perhitungan skala
Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 967
Skala Terendah = Skor Terendah x Jumlah Sampel ( n ) = 1 x 84 = 84 Skala Tertinggi = Skor Tertinggi x Jumlah Sampel ( n ) = 5 x 84 = 420 Sehingga dalam penelitian ini rentang skalanya adalah :
n (m-1) RS = m RS = 84 (5-1) 5 = 67,2
Tabel 3.3. Analisis Rentang Skala
Skala Skor Rentang Skala Deskripsi Skor
Kompetensi Disiplin Kerja Kinerja
1 84-151,2
Sangat Tidak Setuju/ Sangat Tidak Baik/
Sangat Tidak Menguasai/ Sangat Tidak Memahami
Sangat Tidak Setuju/ Sangat Tidak Baik/
Sangat Tidak Menguasai/ Sangat Tidak Memahami
Sangat Tidak Setuju/ Sangat Tidak Baik/
Sangat Tidak Menguasai/ Sangat Tidak Memahami
2 151,3-218,4
Tidak Setuju/ Tidak Baik/ Tidak
Menguasai/ Tidak Memahami
Tidak Setuju/ Tidak Baik/ Tidak
Menguasai/ Tidak Memahami
Tidak Setuju/ Tidak Baik/ Tidak
Menguasai/ Tidak Memahami
3 218,5-285,6 Ragu-ragu Cukup Setuju Cukup Setuju
4 285,7-352,8 Setuju/
Baik/Menguasai/ Memahami
Setuju/ Baik/Menguasai/
Memahami
Setuju/ Baik/Menguasai/
Memahami
5 352,9-420
Sangat Setuju/ Sangat Baik/Sangat
Menguasai/Sangat Memahami
Sangat Setuju/ Sangat Baik/Sangat Menguasai/Sangat
Memahami
Sangat Setuju/ Sangat Baik/Sangat Menguasai/Sangat
Memahami
Sumber : Sugiyono ( 2011:93) disesuaikan Berdasarkan hasil dari perhitungan diatas, maka dapat dihitung rentang skala yang
selanjutkan dapat dipakai untuk memprediksi keeratan hubungan Kompetensi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Tenaga Kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang. Jika dituangkan dalam bentuk gambar Bar Scale sebagai berikut :
STS/STB/STM TS/TB/TM RG S/B/M SS/SB/SM 84 151,3 218,5 285,7 352,9 420
Gambar 3.1 Bar Scale
Sumber :Sugiyono (2011 : 95) Metode Penelitian Bisnis
Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 968
7 Metode Analisis Data a. Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana skor/nilai/ukuran yang diperoleh benar-benar menyatakan hasil pegukuran/pengamatan yang diinginkan. Cara mengukur validitas konstruk yaitu dengan mencari korelasi natara masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunanakn rumus teknik korelasi product moment, adapun dari perhitungan pengujian validitas kontruksi menghasilkan koefisien korelasi diatas 0,30, maka dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh dari semua pertanyaan merupakan data yang valid, sedangkan koefisien korelasi dibawah 0,30, maka data yang dipeoleh merupakan data yang tidak valid. (Sogiono 2011:126).
b. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas dinyatakan dengan interval consistency dengna terknik belah dua (split
half) yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown (Split half), untuk keperluan tersebut maka butir-butir instrumen dibelah dua menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instumen ganjil dan genap, yang kemudian masing-masing dijumlahkan untuk mendapatkan skor total setiap kelompok, selanjutnya skot total setiap kelompok tersebut dicarikan korelasinya yang kemudian dimasukan kedalam rumus Spearman Brown dalam buku sugiyono (2009:186) sebagai berikut:
Dimana : ri = Reliabilitas Internal seluruh instrumen rb = Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
Dengan kesimpulan variabel yang reabel memiliki nilai diatas 0,5 dan merupakan construct yang kuat. c. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data model regresi, variabel bebas dan variabel terikat, keduanya terdistribusikan secara normal atau tidak. Normalitas data dalam penelitian dilihat dengan cara memperhatikan titik-titik pada normal P-Plot of Regression Standarized Residual dari variabel terikat. Persyaratan dari uji normalitas adalah jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
d. Analisis Statistik Deskriptif Analisis Statistik Desktiptif yaitu suatu metode pengumpulan untuk memperoleh bahan-bahan teoritis yang dapat dijadikan dasar bagi pengkajian masalah. Melalui penelitian ini penulis mempelajari buku-buku dan lainnya yang ada hubungannya dengan masalah yang dibahas, baik secara langsung maupun tidak langsung.Teknik deskriptif yang memberikan informasi mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud menguji hipotesis. e. Transformasi Data
Transformasi data, berasal dari transform, merubah bentuk data. Merubah bentuk data dari bentuk asli ke bentuk lain tanpa merubah datanya. Pada pendekatan analisis jalur seringkali digunakan tipe data ordinal. Tipe data tersebut merefleksikan peubah-peubah yang sebelumnya berasal dari suatu konsep yang sudah diubah bentuknya sehingga dapat diukur (Nazir, 1988 dalam Buku pedoman Penyusunan Tugas akhir mahasiswa, 2012). Analisis Jalur membutuhkan perhitungan matematis didalamnya. Oleh karena itu skala pengukuran data yang dibutuhkan minimal berskala interval. Jika data yang akan dianalisis berskala ordinal , maka perlu d’transformasi terlebih menjadi skala interval agar dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut, metode pentrasformasian data tersebut umumnya menggunakan Uji MSI (Method of Successive Interval)
rb
rbri
1
.2
Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 969
Dalam analisis secara statistik, terutama pada statistik parametik (statistik yang tergantung pada distribusi tertentu dan yang menetapkan adanya syarat-syarat tertentu tentang parameter populasi seperti pegujian hipotesis dan penaksiran parameter), diperlukan persyaratan bahwa skala pengukuran sekurang-kurangnya interval, sedangkan bila dari data penelitian diperoleh data yang memberikan skala pengukuran ordinal, maka harus dinaikkan (ditransformasikan) kedalam skala interval dengan menggunakan metode MSI (Method of Successive Interval)
f. Teknik Analisis Data Analisis data yang dimaksud adalah untuk menguji keeratan hubungan kompetensi dan
displin kerja terhadap kinerja pegawai di Universitas Singaperbangsa Karawang. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis data Multivariat.
Dalam hal ini, peneliti menggunakan tehnik analisis data multivariat untuk menganalisis hubungan kompetensi dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Universitas Singaperbangsa Karawang. Analisis multivariat digunakan karena pada kenyataannnya masalah yang terjadi tidak dapat diselesaikan dengan hanya menghubung-hubungkan dua variabel atau melihat pengaruh satu variabel terhadap variabel lainnya. Sebagaimana hubungan diatas, variabel kinerja tidak hanya dipengaruhi oleh kompetensi saja, tetapi juga oleh disiplin kerja para pegawai Universitas Singaperbangsa Karawang.
Dalam penelitian ini menggunakan metode Analisis Jalur dengn alat bantu Program SPSS for Windows 16. Ada tiga variabel yang akan diteliti, sebagai variabel terikatnya adalah Kompetensi (X1) dan Disiplin Kerja (X2), sedangkan variabel bebasnya adalah Kinerja (Y).
g. Analisis Korelasi Dalam penelitian ini digunakan teknik statistik korelasi sederhana dan korelasi ganda dalam
menguji hipotesis. Yaitu dengan rumus sebagai berikut: Rumus Korelasi Ganda yaitu sebagai berikut:
R X1.X2.Y =√ ( ) ( ) ( )
Dimana: R X1.X2.Y = Koefisien Korelasi Ganda r²X1.Y = Korelasi Pearson Product Moment Y dengan X1
r²X2.Y = Korelasi Pearson Product Moment Y dengan X2
r²X1.X2 = Korelasi Pearson Product Moment X1 dengan X2
h. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah uji pihak kanan yaitu:
1) Terdapat hubungan yang signifikan antara Kompetensi terhadap Kinerja Tenaga Kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang.
2) Terdapat hubungan yang signifikan antara Disiplin Kerja terhadap Kinerja Tenaga Kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang.
3) Terdapat hubungan yang signifikan antara Kompetensi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Tenaga Kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang.
Dengan ketentuan : 1) Ho : ρ< = 0, Kompetensi tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap Kinerja Tenaga
Kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang
Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 970
Ha : ρ > 0 Kompetensi memiliki hubungan yang signifikan terhadap Kinerja Tenaga Kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang
2) Ho : ρ< = 0, Disiplin Kerja tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap Kinerja Tenaga Kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang Ha : ρ > 0 Disiplin Kerja memiliki hubungan yang signifikan terhadap Kinerja Tenaga Kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang
3) Ho : ρ< = 0, Kompetensi dan Disiplin Kerja tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap Kinerja Tenaga Kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang Ha : ρ > 0 Kompetensi dan Disiplin Kerja memiliki hubungan yang signifikan terhadap Kinerja Tenaga Kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang Kriteria : Ho ditolak jika t hitung > tabel, dalam hal ini hopotesis alternatif (Ha) diterima Ho diterima jika t hitung tebel, dalam hal ini hipotesis alternatif (Ha) ditolak Menggunakan taraf signifikan: Untuk masalah ini peneliti mengambil : α : 5% (0,05) Dengan derajat kebebasan (Dk) n-2 dimana n banyaknya sampel dalam penelitian. Berikut merupakan kurva pengujian hipotesis.
Daerah Penerimaan Ho
Daerah Penolakan Ho
0
t α
8 Analisis Jalur/Path Analysis Tehnik analisis jalur (path analisys). Analisis ini digunakan dalam menguji besarnya
kontribusi yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antara variabel X terhadap Y. Untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel Kompetensi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) terhadap variabel Kinerja (Y) dilakukan penyebaran kusioner dan analisis yang digunakan teknik korelasi yang merupakan dasar dari perhitungan koefisien jalur. Dalam analisis ini digunakan program SPSS for windows 16
Gambar 3.3. Analisis Jalur
Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 971
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 Rekapitulasi Variabel Kompetensi
Berikut ini adalah rekapitulasi variabel kompetensi pada tenaga kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang, yang terbagi menjadi 2 klasifikasi yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.59. Rekapitulasi Variabel Kompetensi
No. Indikator Kategori Skor
1 Motif untuk merencanakan tindakan Sangat Setuju 369
2 Konsep diri dalam komunikasi Sangat Setuju 356
3 Motif dalam berfikir strategis dalam bekerja Setuju 350
4 Pengetahuan dalam pengaruh kompetensi Setuju 349
5 Pengetahuan dalam melayani mahasiswa Setuju 349
6 Sifat dalam memenejemen diri Setuju 348
7 Sifat dalam mengoperasikan fasilitas kerja Setuju 347
8 Konsep Diri dalam kemampuan interpersonal Setuju 344
9 Konsep diri pengaruh baik dalam bekerja Setuju 342
10 Keterampilan berkomunikasi saat bekerja Setuju 341
11 Motif dalam melayani mahasiswa Setuju 340
12 Sifat dalm berbudaya organisasi Setuju 340
13 Sifat Kepemimpinan dalam posisian jabatan Setuju 340
14 Pengetahuan dalam merencanakan Setuju 339
15 keterampilan dalam pengembangan HRM Setuju 339
16 Motif dalam menciptakan budaya organisasi Setuju 338
17 Pengetahuan dalam berorganisasi Setuju 338
18 Keterampilan dalam berfikir Setuju 338
19 Sifat dalam berfikir analitis saat bekerja Setuju 336
20 Motif dalam memenejemen diri Setuju 334
21 Konsep diri dalam memanajemen diri Setuju 333
22 Konsep diri dalam berfikir Setuju 324
Sumber: Hasil Olahan Data penelitian, 2012
Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 972
Tabel 4.59. Lanjutan Rekapitulasi Variabel Kompetensi
No. Indikator Kategori Skor
23 Pengetahuan dalam cara berfikir Setuju 322
24 Pengetahuan dalam berkomunikasi Setuju 302
25 Motif dalam pengembangan HRM Setuju 293
Rata-rata skor 338
Sumber: Hasil Olahan Data penelitian, 2012
Dari penyebaran angket yang berupa pernyataan mengenai kompetensi Tenaga Kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang, dapat diketahui sebesar 91,42% responden menyatakan setuju dalam arti baik terhadap kompetensi yang dimiliki para tenaga kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang.
2 Rekapitulasi Variabel Disiplin Kerja
Berikut ini adalah rekapitulasi variabel kualitas disiplin kerja pada tenaga kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang:
Tabel 4.74. Rekapitulasi Variabel Disiplin Kerja
No. Indikator Kategori Skor
1 Kesediaan untuk mengikuti kode etika yang berlaku Setuju 351
2 Kesadaran dalam mencapai target pekerjaan Setuju 350
3 Kesediaan dalam mencapai target pekerjaan Setuju 348
4 Kesanggupan dalam mencapai target pekerja Setuju 341
5 Kesadaran yang berhubungan dengan norma Setuju 329
6 Sikap mental dalam mencapai target pekerjaan Setuju 329
7 Kesadaran untuk mengikuti aturan Setuju 316
Skor Rata-rata 338
Sumber: Hasil Olahan Data Penelitian, 2012
Dari hasil penyebaran angket mengenai pernyataan mengenai Disiplin Kerja Tenaga Kependidika Universitas Singaperbangsa Karawang, dapat disimpulkan bahwa 100% responden menyatakan setuju dalam arti baik mengenai disiplin kerja para tenaga kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang
Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 973
3 Rekapitulasi Variabel Kinerja
Berikut ini merupakan rekapitulasi variabel kinerja tenaga kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang, dbagi menjadi 2 kategori sebagai berikut:
Tabel 4.89. Rekapitulasi Variabel Kompetensi
No. Indikator Kategori Skor
1 Tingkat keberhasilan sesuai dengan fungsi target Sangat Setuju 365
2 Tingkat keberhasilan dalam bekerjasama tim Sangat Setuju 360
3 Menyempurnakan hasil pekerjaan yang berkaitan dengan kriteria pekerjaan
Setuju 345
4 Kemampuan dalam waktu menyelesaikan pekerjaan Setuju 339
5 Usaha dalam mencapai sasaran Setuju 338
6 Kemampuan untuk bekerjasama tim Setuju 330
7 Tanggung jawab terhadap hasil kerja Setuju 309
Skor Rata-rata 341
Sumber: Hasil Olahan Data Penelitian, 2012 Tanggapan responden sebesar 69,61% menyatakan setuju dalam arti baik mengenai Kinerja
Tenaga Kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang 4 Analisis Korelasi Berganda
Berikut ini adalah analisis data yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui
hubungan antara kompetensi dan disiplin kerja terhadap kinerja tenaga kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang dengan menggunakan program SPSS for windows 16.
Tabel 4.96. Correlations
Kompetensi Disiplin Kerja Kinerja
Kompetensi Pearson Correlation 1 .555** .716**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 84 84 84
Disiplin Kerja Pearson Correlation .555** 1 .529**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 84 84 84
Kinerja Pearson Correlation .716** .529** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 84 84 84
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Hasil Olahan Data Penelitian, 2012 Dari analisis korelasi diatas dapat diketahui bahwa hasil korelasi antara Kompetensi dan
Kinerja adalah 0,716 dengan nilai sig 0,000, karena nilai sig kurang dari 0,05 maka hal ini menunjukkan bahwa hubungan kompetensi dan kinerja tenaga kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang adalah positif dan kuat, searah.
Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 974
Korelasi antara disiplin kerja dan kinerja adalah 0,529 dengan nilai sig 0,000 karena nilai sig kurang dari 0,05 maka membuktikan bahwa hubungan disiplin kerja terhadap kinerja tenaga kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang adalah positif dan sedang, searah.
Dan korelasi antara kompetensi dan disiplin kerja adalah 0,555 dengan nilai sig 0,000 karena nilai sig kurang dari 0,05 maka menyatakan bahwa hubungan kompetensi dan disiplin kerja yang dimiliki oleh para tenaga kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang adalah positif dan sedang, searah.
Dan korelasi keseluruhan antara Kompetensi dan Disiplin Kerja terhadap kinerja Tenaga Kependidikan Universitas singaperbangsa Karawang dapat dilihat pada tabel dibawah ini yang menujukan bahwa koefisien korelasinya sebesar 0,733 artinya hubungan kompetensi memiliki hubungan yang positif dan kuat, searah.
Tabel 4.97.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .733a .537 .526 .32223
a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Kompetensi
Sumber: Hasil Olahan Data Penelitian, 2012
5 Analisis Jalur/Path Analysis Tehnik analisis jalur (path analisys). Analisis ini digunakan dalam menguji besarnya kontribusi
yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antara variabel X terhadap Y. Untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel Kompetensi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) terhadap variabel Kinerja (Y) dilakukan penyebaran kusioner dan analisis yang digunakan teknik korelasi yang merupakan dasar dari perhitungan koefisien jalur. Dalam analisis ini digunakan program SPSS for windows 16 dan didapat hasil analisis sebagai berikut: a. Pengujian Secara Keseluruhan
Hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut: Ha : ρyx1≠ρyє = 0 H0 : ρyx1≠ρyє = 0
Tabel 4.98.
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 9.765 2 4.882 47.021 .000a
Residual 8.411 81 .104
Total 18.175 83
a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja, Kompetensi
b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Hasil Olahan Data Penelitian, 2012
Dari tabel Anova diatas, diperoleh nilai F sebesar 47,021 dengan nilai probabilitas (sig)=0,000. Karena nilai sig kurang dari 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa HO ditolak artinya, antara Kompetensi dan disiplin kerja memiliki hubungan terhadap Kinerja Tenaga Kependidikan Universitas singaperbangsa. b. Pengujian Secara Individual
Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel (Coefisien) yang telah dibahas sebelumnya. Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:
Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 975
Ha : ρyx1>0 H0 : ρyx2=0
Tabel 4.99.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .218 .335 .651 .517
Kompetensi .692 .103 .610 6.714 .000
Disiplin Kerja .168 .080 .190 2.097 .039
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Hasil Olahan Data Penelitian, 2012 Hipotesis dapat diuji dengan melihat tabel diatas dengan keterangan sebagai berikut:
1) Koefisien Jalur ρyx1 Ho : ρyx1 = 0 Ha : ρyx1≠ 0 Terlihat pada p-value (kolom sig) = 0,000 lebih kecil dari 0,05, dan dalam pengujian hipotesis pada tingkat signifikasi 5% dari dk didapat nilai t tabel 1,66230 sedangkan untuk t hitung didapat nilai 6,714 (t tabel < t hitung). Hal itu menyatakan bahwa Ho ditolak, artinya antara kompetensi dan kinerja Tenaga Kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang memiliki hubungan yang signifikan.
Gambar 4.42. Kurva Pengujian Hipotesis Variabel Kompetensi
Sumber: Hasil Olahan Data Penelitian, 2012
2) Koefisien Jalur ρyx2 Ho : ρyx2 = 0 Ha : ρyx2≠ 0 Terlihat pada p-value (kolom sig) = 0,039 lebih kecil dari 0,05 dalam pengujian hipotesis pada tingkat signifikasi 5% dari dk didapat nilai t tabel 1,66230 sedangkan untuk t hitung didapat nilai 2,097 (t tabel < t hitung). hal itu menyatakan bahwa Ho ditolak, artinya antara Disiplin Kerja dan kinerja Tenaga Kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang memiliki hubungan yang signifikan.
Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 976
Gambar 4.43.
Kurva Pengujian Hipotesis Variabel Disiplin Kerja Sumber: Hasil Olahan Data Penelitian, 2012
Kerangka hubungan antara jalur variabel X1 (Kompetensi) dan X2 (Disiplin Kerja) terhadap Y (Kinerja) dapat dibuat dengan melalui persamaan struktural sebagai berikut:
Gambar 4.44. Hubungan struktural antara X1, X2, dan Y
Sumber: Hasil Olahan Data Penelitian, 2012 Pada gambar diatas dijelaskan bahwa korelasi antara kompetensi dan disiplin kerja memiliki
nilai sebesar 0,555 adapun nilai kontribusi dari kompetensi terhadap kinerja ditujukan nilai 0,610 dan disiplin kerja terhadap kinerja yaitu 0,910. Dan faktor diluar penelitian yang mempengaruhi (koefisien deteminasi) yaitu sebesar 0,680.
E. KESIMPULAN DAN SARAN 1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari analisa mengenai Hubungan Kompetensi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Tenaga Kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Dari penyebaran angket yang berupa pernyataan mengenai kompetensi Tenaga Kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang, dapat diketahui sebesar 91,42% responden menyatakan setuju dalam arti baik terhadap kompetensi yang dimiliki para tenaga kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang.
b. Dari hasil penyebaran angket mengenai pernyataan mengenai Disiplin Kerja Tenaga Kependidika Universitas Singaperbangsa Karawang, dapat disimpulkan bahwa seluruh responden
Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 977
menyatakan setuju dalam arti baik mengenai disiplin kerja para tenaga kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang.
c. Tanggapan responden sebesar 69,61% menyatakan setuju dalam arti baik mengenai Kinerja Tenaga Kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang
d. Dari hasil analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows 16 maka dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Kompetensi terhadap kinerja Tenaga Kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang. Hal ini dapat dilihat dari hasil korelasi antara Kompetensi dan Kinerja sebesar 0,716 artinya Kompetensi dan Kinerja tenaga kependidiakn Universitas Singaperbangsa Karawang memiliki hubungan yang kuat dan positif juga searah.
e. Diketahui juga nilai korelasi antara Disiplin Kerja dan Kinerja sebesar 0,529 artinya Varibel Disiplin Kerja terhadap Kinerja memiliki hubungan yang sedang, positif dan searah.
f. Korelasi antara Kompetensi dan Disiplin kerja sebesar 0,555 artinya antara Kompetensi dan Disiplin Kerja memiliki hubungan korelasi yang sedang, positif dan searah. Dari ketiga variabel maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan korelasi dalam penelitian ini adalah signifikan secara statistik dan memiliki korelasi yang kuat dan positif (searah). Dalam penelitian ini diketahui sebesar 53,7% semua indikator memperngaruhi tingkat hubungannya terhadap kinerja.
2 Saran Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis yang dilakukan, maka saran-saran yang dapat
menjadi masukan bagi tenaga kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang yaitu, a. Kompetensi yang dimiliki oleh para tenaga kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang
terdapat 15 indikator yang diharapkan para tenaga kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang dapat mempertahankan bahkan meningkatkan kompetensi tersebut. Adapun yang perlu diperhatikan mengenai indikator yang memiliki nilai skor dibawah rata-rata perlu adanya peningkatan kompetensi dengan cara dilakukannya pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Universitas Singaperbangsa Karawang secara berkala mengenai pengetahuan, keterampilan, motif, konsep diri dan sifat guna menunjang proses peningkatan kinerja.
b. Perlu adanya peningkatan disiplin yang berhubungan indikator yang nilai skor dibawah rata yaitu: Kesadaran yang berhubungan dengan norma, Sikap mental dalam mencapai target pekerjaan, dan Kesadaran untuk mengikuti aturan. Peningkatan kinerja mengenai variabel ini dapat dilakukan dengan cara melakukan pelatihan-pelatihan softskill, seminar pengembangan diri, dan pelatihan lainnya yang diselenggarakan oleh Universitas Singaperbangsa Karawang.
c. Variabel kinerja tedapat didapat 3 indikator yang nilai skor nya dibawah rata-rata yaitu indikator kemampuan dalam waktu menyelesaikan pekerjaan, usaha dalam mencapai sasaran, kemampuan untuk bekerjasama tim, tanggung jawab terhadap hasil kerja. Dalam hal ini tenaga kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang diharapkan terus meningkatkan indikator-indikator tersebut dengan cara mengadakan pelatihan-pelatihan, seminar, pelatihan softskill dan lebih meningkatkan kesadaran diri setiap tenaga kependidikan untuk lebih meningkatkan kinerja
d. Dari hasil korelasi diketahui kompetensi terhadap kinerja yang dikalukan tenaga kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang memiliki hubungan yang kuat, positif dan searah. Artinya kompetensi semakin baik kompetensi yang dimiliki tenaga kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang, maka kinerja yang dihasilkan akan meningkat. Dengan demikian, selain pelatihan-pelatihan yang disarankan, Universitas Singaperbangsa Karawang diharapkan memberi reward (Penghargaan) untuk tenaga kependidikan yang bekerja secara optimal sesuai kompetensi sehingga para tenaga kependidikan termotivasi dalam meningkatkan kinerjanya.
e. Dari analisis korelasi yang telah dilakukan terdapat hubungan sedang, positif dan searah terhadap disiplin kerja terhadap kinerja, dengan begitu diharapkan para tenaga kependidikan
Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 978
untuk meningkatkan kesadarannya mengenai disiplin kerja dengan selalu mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Universitas Singaperbangsa Karawang.
f. Dari semua indikator yang telah dibahas, terdapat faktor lain yang mempengaruhi kinerja sebanyak 46,3% yang tidak termasuk dalam penelitian ini, maka untuk itu perlu dilakukan lagi penelitian lebih lanjut mengenai Motivasi, Budaya Organisasi, Lingkungan kerja, Kualitas Kerja, Tanggungjawab dan lainnya untuk mengetahui bagaimana kinerja Tenaga Kependidikan Universitas Singaperbangsa Karawang dan apa saja yang harus dilakukan sebagai upaya selanjutnya dalam meningkatan Kinerja.
F. DAFTAR PUSTAKA
H. Malayu S.P,.2008. Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta : Bumi Aksara --------------------.2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara Kessler, Robin. 2011. Competency Based Performance Reviews. Jakarta: PPM Kurniawan, Albert. 2011. SPSS: Serba-serbi Analisis Statistika Dengan Cepat Dan Mudah: Jasakom Nasution, S dan M Thomas. 2011. Buku Penuntun Membuat Tesis, Skripsi, Disertasi, Makalah. Jakarta:
Bumi Aksara Riduwan. 2010. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta Rivai, Veithzal dan Ahmad Fawzi Mohd Basri. 2005. Performance Appraisal. Jakarta: Rajagrafindo
Persada ------------------- dan Deddy Mulyadi. 2003. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada Sedarmayanti. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen
Pegawai Negeri Sipil. Bandung: Refika Aditama Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sungkono. 2007. Sumber Daya Manusia. Modul Kuliah, Karawang: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang Sunyoto, Danang dan Burhanudin. 2011. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: CAPS Sutrisno, Edy. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana Thoha, Miftah. 2003. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: RajaGrafindo Persada Wibowo. 2010. Manajemen Kinerja. Jakarta: RajaGrafindo Persada -----------. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada PB, Triton. 2005. Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja . Yogyakarta: TUGU (diakses tanggal 02 April 2012)
Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 979
Perpustakaan UPI. Landasa Teori Disiplin Kerja. http://repository.upi.edu/operator/upload/s_a0151_0605449_chapter2.pdf (diakses tanggal 03 April 2012)
Riri. 2007. Kinerja apa itu?. http://ronawajah.wordpress.com/2007/05/29/kinerja-apa-itu/ (diakses
tanggal 18 April 2012) Eka. 2011. Kompetensi Guru Menurut UU No. 14/2005. http://www.
bloggermajalengka.com/2011/09/kompetensi-guru-menurut-uu-no-142005.html (diakses tanggal 18 April 2012)
Sarwono, Jonathan. TEORI ANALISIS MULTIVARIAT. http://www.jonathansarwono.
info/mvariat/multivariat.htm (diakses tanggal 19 April 2012) Widhiarso, Wahyu. Praktek Model Persamaan Struktural (SEM) Melalui Program
AMOS.http://widhiarso.staff.ugm.ac.id/files/widhiarso_teori_dan_praktek_pemodelan_persamaan_struktural_(sem).pdf (diakses tanggal 19 April 2012)
Yunus, Ahmad. 2010. Cara Penulisan Daftar Pustaka dari Internet.
http://penayunus.wordpress.com/2010/02/17/cara-penulisan-daftar-pustaka-dari-internet/ (diakses tanggal 21 April 2012)
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
http://www.dikti.go.id/Archive2007/UUno20th2003-Sisdiknas.htm (diakses tanggal 06 Juni 2012)
Junaedi, 2010. Titik Persentase Distribusi t. http://junaidichaniago.wordpress.com (diakses tanggal 09 September 2012)
Top Related