A. KLASIFIKASI KERAMIK
Keramik dapat di klasifikasikan sesuai dengan fussion temperature, aplikasi, teknik
pembuatan pabrik, dan fase kristalin.
1. Berdasarkan Fusion Temperature
High Fusing Ceramic (1315-1370) derajat celcius
Medium Fusing Ceramic (1090-1260) derajat celcius
Low Fusing Ceramic (870-1065) derajat celcius
Keramik ini terdiri dari tiga bahan utama yaitu, kuarsa, feldspar, dan clay (atau kaolin) yang
akanmempengaruhi Fusion Temperature sesuai jumlah komposisinya.
High Fusing gigi tiruan strength terkuat, tidak dapat larut, menjaga
keakuratan bentuk gigi dalam proses pembakan yang berulang.
Medium Fusing dan Low Fusing ceramic-metal, all-ceramic restorasi.
2. Berdasarkan Aplikasi
Keramik memilikii dua aplikasi utama pada kedokteran gigi. Yang pertama adalah
keramik untuk pembuatan crown gigi tiruan cekat sebagian dengan logam-keramik
dan yang kedua adalah pembuatan crown gigi tiruan cekat sebagian dengan komposisi
keseluruhan keramik.
(all-ceramic crown inlays, onlays, veneers), sebagai tambahan ceramic orthodontic
brackets, fondasi dari dental implant, dan pembuatan gigi tiruan ceramic juga tersedia.
3. Berdasarkan Fabrication Method
Fabrication technique yang paling terkenal untuk restorasi logam-keramik disebut
sintering (proses pembakaran serbuk padat ceramic untuk memastikan pemadatan
yang optimal).
Ini dihasilkan dari eliminasi cairan melalui pori dan viscous flow ketika temperature
pembakan dicapai.
All-ceramic restorations dapat pula diproduksi dengan menggunakan sintering, namun
all-ceramic restoration mampu mencakup tehnik pengolahan yang lebih luas seperti
slip-casting, heat pressing, dan tehnik mesin. Beberapa tehnik, seperti tehnik
menggunakan mesin dan heat pressing dapat dikombinasikan untuk menghasilkan
restorsasi akhir.
4. Berdasarkan Fase Kristalin
Setelah tehnik pembuatan dan pembakaran, keramik gigi terbagi dalam dua fase :
a. Fase glassy (mengelilingi fase kristalin)-(GM-Glassy matrix)
b. Fase Kristalin (LC-Leucite crystal)
B. Aplikasi Umum Keramik
1. Metal-Ceramic Crowns
Keramik secara luas digunakan sebagai pelapis material pada metal-ceramic crowns.
Ini sebagai hasil dari perpaduan yang berhasil dari koefisien thermal expansion antara
keramik dengan logam alloy dan menerima ikatan logam-keramik yang tepat.
Lapisan glazed pada keramik memberikan kestabilan warna, aman terhadap jaringan
lunak, biokompatible dan memiliki difusi yang rendah terhadap perubahan
temperatur.
2. All-ceramic Crowns, Inlay, Onlay
Inlay dan onlay keramik pada gigi posterior dapat menggantikan resin komposit, dan
memiliki sifat yang lebih resisten terhadap abrasif, maka diperlukan poles, agar tidak
mngabrasi gigi antagionisnya.
C. Komposisi
1. SiO2(silika)
a. Quartz kristalin, kristobalit kristali, tridymite kristalin, silika nonkristal
Sumber gambar: Craig’s Restorative Dental Material
b. Memiliki titik leleh yang tinggi
c. Ditambahkan fluks (low fusing glass) untuk menurunkan titik leleh dan untuk
mencegah deformasi pada proses sintering. Sintering merupakan proses
pemanasan dari partikel-partikel untuk mendapat ikatan antarpartikel dan
menaikkkan kepadatan struktur.
2. K2O.Al2O3.6SiO2 (feldspar potas)
3. Na2O. Al2O3.6SiO2 (feldspar soda)
4. Pigmen
D. Sifat Keramik
1. Sifat Mekanik
Brittle Fracture
Proses fraktur karena brittle adalah:
1. Formation (Pembentukan) of crack.
2. Propagation (Perambatan) of crack.
Fracture Toughness
Kemampuan keramik menahan frakture sampai saat crack.
Delayed Fracture/Stastic fatigue
Fraktur keramik yang terjadi perlahan-lahan dengan stress yang statik.
2. Struktur Kristal
Ikatan keramik merupakan gabungan antara ikatan ion dan ikatan kovalen.
Ikatan ion ditentukan dari perbedaan elektronegatif anatara kation (+) dan
anion (-). Ikatan ion kristal biasanya antara kation golongan alkalis atau alkalin
dengan anion oksigen atau halogen.
RESTORASI KERAMIK-LOGAM
- Restorasi all keramik sangat baik penampilannya dan terlihat natural, tetapi brittle dan
cenderung mudah fraktur.
- Sebaliknya pada metal restorasi kuat tetapi tidak dapat digunakan pada gigi anterior,
hanya acceptable pada gigi poterior
- Kombinasi keduanya metal keramik restorasi memiliki kekuatan yang baik dan
penampilan yang diharapkan.
1. Persyaratan Sistem Metal-Keramik
a. Alloy harus memiliki temperatur lebur yang tinggi 1000C karena temperatur
pembakaran keramik yang tinggi.
b. Keramik mempunyai titik lebur yang rendah (<all ceramic restorations), sehingga
tidak terjadi distorsi pada metal coping.
c. Keramik harus melapisi logam campur secara merata untuk menghindari voids.
d. Ikatan yang baik antara metal dengan keramik didapatkan dengan interaksi keramik
dengan oksida metal pada permukaan metal dan kekasaran pada coping metal.
e. Koefisien termal ekspansi keramik dan metal harus kompatibel agar tidak terjadi
crack pada proses pembuatan
f. Kekakuan dan kekuatan pada inti logam sangat penting untuk pembuatan fixed-bridge
dan crown posterior. Tingginya kekakuan menurunkan stress keramik, tingginya
kekuatan penting untuk regio interproksimal fixed-bridge.
g. Tingginya ketahanan terhadap kelenturan: penting karena coping relatif tipis.
h. Casting metak coping: harus akurat.
i. Desain restorasi yang baik: ketebalan preparasi harus cukup.
2. Persyaratan Keramik Untuk Restorasi Keramik-Logam:
a. Dapat tetap memberikan penampilan natural dari gigi.
b. Low fuse temperature.
c. Koefisien ekspansi termal yang sesuai dengan metal.
d. Adaptasi yang baik dengan keadaan di dalam mulut (oral environment).
e. Tidak abrasif terhadap gigi antagonisnya.
3. Ikatan Keramik-Logam
a. Perlekatan keramik dan metal di dapat dari difusi antara permukaan oksida alloy dan
keramik.
b. Terbentuknya lapisan oksida pada permukaan metal sangat berperan pada perlekatan
yang baik antara keramik-logam.
c. Kekasaran dari permukaan metal coping dapat memberikan perlekatan yang baik.
4. Aplikasi dan Kondensasi
a. Setelah mendapatkan metal coping, diberi lapisan tipis opaque porcelain
b. Bubuk dentin porcelain dicampur dengan air distilasi __> creamy konsistensi
c. Dilakukan kondensasi pada metal frame work
d. Drying: restorasi diletakkan di dalam prheated porcelain furnace terbuka selama 5-8
menit. Proses pengeringan ini sangan penting sebelum pembakaran, untuk membuang
sisa air
e. Pembakaran (firing/sintering)
f. Penambahan bahan glazing
g. Pendinginan(cooling)
5. Logam untuk Metal Keramik
Noble(noun, nobility)
Metal yang tahan terhadap korosi dan oksidasi karena sifatnya yang inertness
Nobel yang digunakan di kedokteran gigi yakni:
Gold
Grup Platinum (Pt, Pd, Ir, Os, Rh, Ru)
Menurut Phillips, 1982: Ag tidak termasuk nobel karena mengalami oksidasi dalam
mulut.
NonNobel
Metal non-nobel yang mengalami oksidasi
Sebagai alternatif nobel disebut sebagai “base metal” atau “nonprecious”
Precious
Metal yang memiliki nilai komersial intrinsik yang tinggi berdasarkan persediaan dan
permintaan
C/Gold, silver, berilium, gallium, dan indium
Macam-macamnya:
Noble metal termasuk precious namun tidak semua precious metal adalah
noble.
Semi-precious: ½ alloy precious + ½ alloy non-precious.
Metal/ alloy yang tidak memiliki nilai intrinsik tinggi.
6. Logam untuk Restorasi Metal Keramik
Nobel Alloy Base Metal Alloy
Au-Pt-Pd Ni-Cr
Au-Pd-Ag Co-Cr
Pd-Ag
Au-Pd
Pd-Cu
Top Related