Download - Keperawatan Gawat Darurat 1

Transcript
  • ANI WIDIASTUTI

  • PENGERTIAN

    Keperawatan gawat darurat adalah Rangkaian kegiatan praktik keperawatan kegawatdaruratan yang diberikan oleh perawat yang kompeten untuk memberikan asuhan keperawatan di ruang gawat darurat. Proses KGD Proses dalam KGD meliputi : 1. Pengkajian 2. Perencanaan 3. Pelaksanaan 4. Evaluasi 5. Dokumentasi PPGD (Penanggulangan Penderita Gawat Darurat) Suatu pertolongan yang cepat dan tepat untuk mencegah kematian maupun kecatatan. Berasal dari istilah critical ill patient (pasien kritis/gawat) dan emergency patient (pasien darurat).

  • Klasifikasi pasien gawat daruratPasien Gawat DaruratPasien yang tiba-tiba dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badanya ( akan menjadi cacat ) bila tidak mendapat pertolongan secepatnya.Pasien gawat tidak daruratPasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat, misalnya kanker staium lanjut.Pasien darurat tidak gawatPasien akibat musibah yang datang tiba-tiba, tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badanya, misalnya luka sayat dangkalPasien tidak gawat tidak darurat Misal pasien ulkus kulit, tbc kulit, dll

  • Continous.Kecelakaan ( Accident )Suatu kejadian dimana terjadi interaksi berbagai factor yang datangnya mendadak, tidak dikehendaki sehingga menimbulkan cedera ( fisik mental, social ).CederaMasalah kesehatan yang didapat/dialami sebagai akibat kecelakaanBencanaPeristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam atau manusia yang mengakibatkan korban dan penderitaan manusia, kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana dan prasarana umum serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan dan penghidupan masyarakat dan pembangunan nasional yang memerlukan pertolongan dan bantuan.

  • PENANGGULANGAN PENDERITA GAWAT DARURAT ( PPGD )

    TujuanMencegah kematian dan cacat pada penderita gawat darurat, hingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat sebagaimana mestinya.Merujuk penderita gawat darurat melalui system rujukan untuk memperoleh penanganan yang lebih memadai.Menanggulangi korban bencana.

  • Penderita Gawat Darurat

    Kematian dapat terjadi bila seseorang mengalami kerusakan atau kegagalan dan salah satu sistem/organ di bawah ini yaitu : 1.Susunan saraf pusat 2.Pernapasan 3.Kardiovaskuler 4.Hati 5.Ginjal 6.Pancreas

  • Penyebab Kegagalan Organ

    1. Trauma/cedera3 2. lnfeksi 3. Keracunan (poisoning) 4. Degenerasi (failure) 5. Asfiksi 6. Kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar (excessive loss of wafer and electrolit) 7. Dan lain-lain. Kegagalan sistim susunan saraf pusat, kardiovskuler, pernapasan dan hipoglikemia dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat (4-6 menit), sedangkan kegagalan sistim/organ yang lain dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang lebih lama.

  • Komponen PPGD

    a. Komponen pra Rumah sakit ( Luar rumah sakit )orang awamTenaga ParamedisTenga medis ( dokter umum )Transportasi / kendaraan darat, laut, udaraAmbulance

  • b. Komponen intra rumah sakitPuskesmas, buka 24 jam ( wilayah kerja tertentu ) dan mampuMelakukan resusitasi dan life supportMelakukan rujukan penderitaMenampung dan menanggulangi korban bencanaMelakukan komunikasi- rumah sakit rujukanMenanggulagi false emergency baik medical dan surgical (bedah minor).Rumah sakitUnit gawat darurat ( UGD ) harus mampu :Mencegah kematian dan cacatMelakukan rujukanMenanngulangi korban bencana

  • Kriteria UGD

    Buka 24 jamMelayani penderita false emergency tanpa mengurangi pelayanan penderita gawat daruratHanya melakukan primary care , sedang definitive care dilakukan ditempat lain dgn kerjasama yang baikSDM berkualitas dalam PPGDMelakukan riset guna meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat

  • Keberhasilan PPGD dalam mencegah kematian dan kecacatan ditentukan oleh

    Kecepatan menemukan penderita gawat daruratKecepatan meminta pertolonganKecepatan dan kualitas pertolongan yang diberikandi tempat kejadiandalam perjalanan ke rumah sakitpertolongan selanjutnya secara mantap di RS

  • Kelompok kasus yang perlu penanganan segera karena adanya ancaman kecatatan 1. Fraktur tulang disertai cedera pada persyarafan 2. Crush Injury 3. Sindroma Kompartemen

  • Filosofi Dasar PPGD 1. Universal 2. Penanganan oleh siapa saja 3. Penyelesaian berdasarkan masalah Prinsip 1. Penanganan cepat dan tepat 2. Pertolongan segera diberikan oleh siapa saja yang menemukan pasien tersebut ( awam, perawat, dokter) Meliputi tindakan : A. Non medis : Cara meminta pertolongan, transportasi, menyiapkan alat-alat. B. Medis : Kemampuan medis berupa pengetahuan maupun ketrampilan : BLS, ALS

  • Cakupan pelayanan kesehatan yang perlu dikembangkan meliputi :

    Penanggulangan penderita ditempat kejadianTransportasi penderita gawat darurat dari tempat kejadian kesarana kesehatan yang lebih memadaiUpaya penyediaan sarana komunikasi untuk menunjang kegiatan penanggulangan penderitaUpaya rujukan ilmu pengetahuan, pasien dan tenaga ahliUpaya penanggulangan penderita di tempat rujukan ( UGD dan ICU )Upaya pembiayaan penderita gawat darurat

  • Kondisi Kedaruratan

    Suatu kondisi dimana terjadi gangguan integritas fisiologis atau psikologis secara mendadak.

    Rentang area pel. Gawat - Darurat

    Tempat transportasi UGD Kamar ICUKejadian pos siaga Bedah Komunikasi

  • KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

    Pel. Keperawatan yang diberikan kepada individu dan keluarga/orang terdekat yang diprakirakan atau sedang mengalami keadaan yang mengancam kehidupan; dan terjadi secara mendadak dalam suatu lingkungan yang tidak dapat dikendalikan.Cakupan KGD meliputi menetapkan diagnosis keperawatan dan manajemen respon klien / keluarganya terhadap kondisi kesehatan yang terjadi mendadak.Pel. Kep. Gawat Darurat tidak terjadwal dan biasanya dilaksanakan diruangan Gawat Darurat (Emergency) , ambulans G. D ke ruang kep. Kritikal (ICU).

  • Sasaran pel. Gawat DaruratKetepatan resusitasi efektif dan stabilisasi klien gawat dan yang mengalami perlukaan Aspek psikologis pada situasi Gawat DaruratMasalah psikologis sering ter jadi cemas , histeris , mudah marah dll.

  • Pengkajian terhadap prioritas pelayanan

    Perubahan tanda vital yang signifikan (hipo/hipertensi , hipo/hipertemia, disritmia, distrees pernafasan )Perubahan/gangguan tingkat kesaaran (L.O.C)Nyeri dada terutama pada pasien berusia > 35 tahunNyeri yang hebatPerdarahan yang tidak dapat dikendalikan dengan penekanan langsungKondisi yang dapat memperburuk jika pengobatan ditangguhkanHilang penglihatan secara tiba-tibaPerilaku membahayakan / menyerangKondisi psikologis yang terganggu/perkosaan

  • TRIAGE

    Sistem seleksi atau identifikasi /klasifikasi klien agar pertolongan yang diberikan tepat , efektif , efisien.

    PENETAPAN PRIORITAS (TRIAGE)Tujuan dari triage pada pelayanan gawat darurat adalah untuk menetapkan tingkat atau derajat kegawatan yang memerlukan pertolongan kearuratan.Triage dilakukan oleh orang yang paling berpengalaman , Triage officer dapat seorang dokter ahli, dokter umum ataupun perawat sesuai dengan kebijaksanaan rumah sakit.

  • AUSTRALIAN TRIAGE SCALE

    PemeriksaanKategori 1SEGERAKategori 210 menitKategori 330 menitKategori 4 60 menitAirwayObstruksi total/obstruksi partialPatent / bebasPatent / bebasPatent / bebas

    BreathingDistress pernapasan berat, tidak ada napas/HipoventilasiDistress pernapasan sedangDistress pernapasan sedangDistress pernapasan sedang

    CirculationGangguan hemodinamik berat/sirkulasi negatif Perdarahan yang tidak dapat terkontrolGangguan hemodinamik sedangGangguan hemodinamik ringanTidak ada gangguan hemodinamikDisabilityGCS < 9GCS 9 - 12GCS > 12GCS normal

  • Dengan melakukan triage tenaga kesehatan / keperawatan akan mampu :

    Menginisiasi atau melakukan intervensi yang cepat dan tepat kepada pasien.Menetapkan area yang paling tepat untuk dapat melaksanakan pengobatan lanjutanMemfasilitasi alur pasien melalui unit gawat darurat dalam proses penanggulangan / pengobatan gawat daruratSistem triage yang terdapat di unit gawat arurat tergantung dari beberapa factor yaitu:Jumlah tenaga professional dan pola ketenagaanJumlah kunjungan pasien dan pola kunjungan pasienDenah bangunan fisik unit gawat daruratTerdapatnya klinik rawat jalan dan pelayanan medis

  • Macam-macam TriageCAPE TRIAGE SCORE (CTS)BACA : http://www.medibank.co.za/south_african_triage_manual.pdf2. Australian Triage ScoreBaca : http://wacebnm.curtin.edu.au/workshops/Triage.pdf

  • Prinsip umum manajemen kedaruratan (kecelakaan )

    Bersikap tenang tapi cekatan dan berfikir sebelum bertindak (jangan panic)Sadari peran perawat dalam menghadapi korban dan wali/saksi Lakukan pengkajian yang cepat dan cermat terhadap masalah yang mengancam jiwa ( henti nafas, nadi (-) , perdarahan hebat dan keracunan)lakukan tindakan penyelamatan jiwa / kehidupanLakukan pengkajian sistematik sebelum melakukan tindakan secara menyeluruhPertahankan korban pada posisi datar atau sesuai yang cocok ( kecuali jika ada ortopnu); lindungi korban dari kedinginan Jika korban sadar , jelaskan apa yang terjadi , berikan bantuan untuk menenangkan dan yakinkan akan ditolongHinari mengangkat / memindahkan yang tidak perlu, memindahkan hanya jika ada kondisi yang membahayakan Jangan diberi minum jika terdapat rauma abdomen atau diperkirakan kemungkinan tindakan anestesi umum dalam waktu dekatJangan dipindahkan ( ditransportasi) sebelum pertolongan pertama selesai dilakukan dan terdapat alat transportasi yang memadai

  • Kategori Kasus Penyebab KematianImmediately Life Threatening Case : 1. Obstruksi Total jalan Napas 2. Asphixia 3. Keracunan CO 4. Tension Pneumothorax 5. Henti jantung 6. Tamponade Jantung Potentially Life Threatening Case 1. Ruptura Tracheobronkial 2. Kontusio Jantung / Paru 3. Perdarahan Masif 4. Koma

  • DISASTER

    Bencana : alamperbuatan manusiakejadian tiba-tiba, mengagetkan , merusak atau membahayakan kehidupan (nyawa dan harta benda)fek samping sangat tergantung dari luas dan beratnya bencana serta kesiapan komunitas/masyarakat menghadapi bencana.

  • Perencanaan Penanggulangan bencana di komunitas

    Pembentukan komite / tim penanggulangan bencanaMengidentifikasi kemungkinan bahaya bencana pada daerah tersebutmengadakan latihan / simulasi penanggulangan bencana ( termasuk cara meminta bantuan jaringan komunikasi.Penanggulangan saat kejadianPengelolaan jaringan komunikasi yang fektifBlok daerah bencanamengupayakan jaringan transportasi yang terbuka tapi terorganisirPelaksanaan Triage

  • Triage Komunitas Disaster

    Kategori :1. Yang memerlukan tindakan segera akan memburuk jika tidak segera ditanggulangi2. Serius yang memerlukan transportasi segera setelah diatasi pertolongan pertama3. Masalah minimal yang dapat ditanggulangi masyarakat4. Kategori yang dapat ditangguhkan

    Diperlukan :Pos komandoPersiapan di RSRS lapanganTindak lanjut pasca disaster

  • TRIAGE DISASTER

  • Peran & Fungsi Perawat Gadar1. Fungsi Independen Fungsi mandiri berkaitan dengan pemberian asuhan (Care) 2. Fungsi Dependen Fungsi yang didelegasikan sepenuhnya atau sebagian dari profesi lain 3. Fungsi Kolaboratif Kerjasama saling membantu dlm program kes. (Perawat sebagai anggota Tim Kes.)

  • Kemampuan Minimal Perawat UGD (Depkes, 1990)1. Mengenal klasifikasi pasien 2. Mampu mengatasi pasien : syok, gawat nafas, gagal jantung paru otak, kejang, koma, perdarahan, kolik, status asthmatikus, nyeri hebat daerah pinggul & kasus ortopedi. 3. Mampu melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan gawat darurat 4. Mampu melaksanakan komunikasi eksternal dan internal

  • Aspek Hukum Dalam KGDPemahaman terhadap aspek hukum dalam KGD bertujuan meningkatkan kualitas penanganan pasien dan menjamin keamanan serta keselamatan pasien.Aspek hukum menjadi penting karena konsensus universal menyatakan bahwa pertimbangan aspek legal dan etika tidak dapat dipisahkan dari pelayanan medik yang baik.

  • Tuntutan hukum dalam praktek KGD biasanya berasal dari : 1. Kegagalan komunikasi 2. Ketidakmampuan mengatasi dillema dalam profesi

  • Permasalahan etik dan hukum KGD merupakan isu yang juga terjadi pada etika dan hukum dalam kegawatdaruratan medik yaitu : 1. Diagnosis keadaan gawat darurat 2. Standar Operating Procedure 3. Kualifikasi tenaga medis 4. Hak otonomi pasien : informed consent (dewasa, anak) 5. Kewajiban untuk mencegah cedera atau bahaya pada pasien 6. Kewajiban untuk memberikan kebaikan pada pasien (rasa sakit, menyelamatkan) 7. Kewajiban untuk merahasiakan (etika >< hukum) 8. Prinsip keadilan dan fairness 9. Kelalaian 10. Malpraktek akibat salah diagnosis, tulisan yang buruk dan kesalahan terapi : salah obat, salah dosis 11. Diagnosis kematian 12. Surat Keterangan Kematian 13. Penyidikan medikolegal untuk forensik klinik : kejahatan susila, child abuse, aborsi dan kerahasiaan informasi pasien

  • Permasalahan dalam KGD dapat dicegah dengan : 1. Mematuhi standar operating procedure (SOP) 2. Melakukan pencatatan dengan benar meliputi mencatat segala tindakan, mencatat segala instruksi dan mencatat serah terima