KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM DIREKTORAT PEMOLAAN DAN INFORMASI KONSERVASI ALAM
Jl. Ir. H. Juanda No. 15 Bogor, Telp/Faks (0251) 8380742 Jl. Padjadjaran No. 79 Bogor, Telp/Faks (0251) 8357956, 8357960
Gedung Manggala Wanabakti Blok VII, Lantai 14, Jl. Jenderal Gatot Subroto, Jakarta 10270 Email : [email protected]
LAPORAN KINERJA [ LKj ]
Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam
Direktorat Jenderal KSDAE Tahun 2016
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA Tahun 2017) Januari , 2017
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
ii
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja (LKj) Direktorat PIKA Tahun 2016 disusun sebagai
bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan
kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran sebagaimana
diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor : 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, dan Peraturan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam
dan Ekosistem Nomor : P.8/KSDAE-SET/2015 Tentang Pedoman Penyusunan
Laporan Kinerja (LKj) dan Reviu Atas Dokumen Laporan Kinerja Lingkup
Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem.
Dalam Laporan Kinerja (LKj) Direktorat PIKA Tahun 2016 memuat
pertanggungjawaban/akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan kinerja
Direktorat PIKA dengan menyajikan gambaran mengenai tingkat pencapaian
sasaran, Indikator Kinerja Kegiatan ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai
penjabaran dari visi, misi, dan strategi instansi pemerintah yang
mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-
kegiatan (pencapaian kinerja kegiatan) sesuai dengan program dan kebijakan
yang ditetapkan.
Kepada para pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan Laporan
Kinerja (LKj) Direktorat PIKA Tahun 2016 ini, kami sampaikan ucapan terima
kasih dan penghargaan atas waktu, tenaga dan pemikirannya. Kiranya Tuhan
Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
sekalian.
Jakarta, Januari 2017 Direktur Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam
Ir. Listya Kusumawardhani, M.Sc NIP. 19590520 198501 2 001
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam (PIKA) sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya dalam rangka mendukung penyelenggaraan
Program Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistem, khususnya
peningkatan pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan pelestarian Alam,
melaksanakan tugas sebagai penanggungjawab kegiatan pemolaan dan
informasi konservasi alam. Rencana Strategis Direktorat PIKA Tahun 2015-2019
merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Direktorat Jenderal KSDAE
Tahun 2015-2019, yang sekaligus berfungsi sebagai acuan di lingkungan
Direktorat PIKA dalam menyusun perencanaan jangka menengah. Disamping
itu penyusunan LKJ ini juga mempedomani Peraturan Dirjen KSDAE No
P.14/KSDAE-SET/2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Pencapaian Target
Kinerja Program KSDAE Tahun 2015-2019 tanggal 18 Desember 2015.
Tugas Direktorat PIKA merupakan bagian dari embanan Direktorat
Jenderal KSDAE untuk mencapai dua sasaran konservasi, yaitu (1)
Memanfaatkan potensi Sumber Daya Hutan dan Lingkungan Hidup secara
lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang
berkeadilan; dan (2) Melestarikan keseimbangan ekosistem dan
keanekaragaman hayati serta keberadaan Sumber Daya Alam sebagai sistem
penyangga kehidupan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Pada tahun 2016, Direktorat PIKA sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya mempunyai 5 (lima) Indikator Kinerja Kegiatan sesuai dengan
Renstra Direktorat PIKA Tahun 2015-2019 dan Perjanjian Kinerja (PK) Direktur
PIKA dengan Direktur Jenderal KSDAE. Pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan
Direktorat PIKA Tahun 2016, adalah sebagai berikut:
1. Rata-rata capaian IKK Renstra (2015-2019) sampai dengan tahun 2016
adalah sebesar 131,7%, sedangkan rata-rata capaian IKK Renstra (2015-
2019) total/ akumulasi adalah 76,42%. Realiasasi anggaran Direktorat PIKA
tahun 2016 sebesar Rp8,560,941,907 atau 78,28% dari total anggaran
sebesar Rp10,936,551,000,- atau 98,44% dari total anggaran
Rp8,696,551,000,- (yang sudah dikurangi Self Blocking).
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
iv
2. Capaian Kinerja IKK 1 (Jumlah Dokumen Perencanaan Penataan Kawasan
Konservasi yang Tersusun dan Mendapat Pengesahan Sebanyak 150
Dokumen Zonasi dan/atau Blok) tahun 2016 adalah 82 dokumen dari target
30 dokumen (273,3%), Capaian Kinerja s.d tahun 2016 Renstra 2015-2019
adalah 117 dokumen dari target 150 dokumen (78%), dan realisasi
anggaran pada IKK 1 sebesar 98,7%. Target IKK tahun ini dapat tercapai,
namun masih terdapat beberapa kendala dalam pencapaian antara lain
kawasan memiliki permasalahan tenurial, batas dan pengukuhan kawasan,
belum dialokasikannya anggaran untuk penataan zonasi/blok oleh UPT
secara optimal, perlu memaksimalkan peranan mitra untuk kegiatan
penataan zonasai/blok. Untuk peningkatan efektifitas pelaksanaan penataan
zona/blok pengelolaan KSA/KPA dan implementasi Kebijakaan Satu Peta
(KSP) dilakukan sosialisai dan bimbingan teknis, optimalisasi penyusunan
penataan zona/blok, penilaian dan pengesahan dokumen zona/blok
pengelolaan, dukungan anggaran dari kemitraan, serta peningkatan
koordinasi Ditjen KSDAE dan Ditjen PKTL.
3. Capaian Kinerja IKK 2 (Jumlah Rekomendasi Hasil Evaluasi Kesesuaian
Fungsi Kawasan Konservasi untuk 521 Unit KSA, KPA, dan TB di Seluruh
Indonesia) dengan metoda desk study pada tahun 2016 adalah 120 unit
dari target 100 unit rekomendasi (120%). Dengan demikian capaian Kinerja
s.d tahun 2016 Renstra 2015-2019 adalah 235 unit dari target 521 unit
rekomendasi (45,11%), dan realisasi anggaran pada IKK 2 untuk tahun
2016 sebesar 98,52%. Kendala dalam IKK ini antara lain kegiatan dan
panjangnya proses pengadaan, membuat kegiatan pengkajian dilaksanakan
pada periode terakhir anggaran, dan adanya pemotongan anggaran
menjadikan kegiatan evaluasi kesesuaian fungsi tidak dapat dilakukan
secara optimal. Selain itu dilakukan pula evaluasi kesesuaian fungsi (EKF) di
tingkat lapangan. Untuk tahun 2016 dilaksanakan EKF pada 4 (empat)
kawasan konservasi, yaitu CA Dolok Tinggi Raja, CA Gunung Papandayan,
TB Pulau Moyo - TWAL P. Moyo - TWA P. Satonda, dan CA Waigeo Barat.
Tindak lanjut agar EKF dengan metoda desk analyses lebih optimal adalah
melaksanakan persiapan lebih dini dan memperhatikan waktu efektif untuk
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
v
mengoptimalkan anggaran, antara lain dengan menghindari pelaksanaan
desk analyses pada bulan-bulan yang memiliki libur panjang. Sedangkan
untuk meningkatkan jumlah rekomendasi hasil evaluasi kesesuaian fungsi
kawasan konservasi tingkat lapangan adalah dengan memberikan
bimbingan teknis yang lebih intensif kepada UPT-UPT lingkup Ditjen KSDAE,
perlu dibuat pedoman turunan Permenhut P.49/Menhut-II/2014 sebagai
NSPK pedoman pelaksanaan lapangan, dan alokasi anggaran yang
memadai untuk kegiatan evaluasi kesesuaian fungsi tingkat lapangan
kepada UPT-UPT.
4. Capaian Kinerja IKK 3 (Jumlah Paket Data dan Informasi Kawasan
Konservasi yang Valid dan Reliable pada 521 KSA, KPA dan TB di Seluruh
Indonesia) tahun 2016 adalah 521 dari target 521 paket data (100%),
Capaian Kinerja s.d tahun 2016 Renstra 2015-2019 adalah 521 dari target
521 paket data (100%), dan realisasi anggaran pada IKK 3 sebesar
97,44%. Target IKK tahun ini dapat tercapai, namun masih terdapat
beberapa kendala dalam pencapaian IKK ini antara lain UPT belum memiliki
data yang lengkap pada KK yang dikelola dan membuthkan dana yang
besar untuk melaksanakan inventarisasi sesuai amanat Permenhut
No.P.81/Menhut-II/2014. Strategi dalam rangka penyempurnaan jumlah
paket data adalah sosialisasi Permenhut No. P.81/Menhut-II/2014 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Inventarisasi Potensi pada KSA dan KPA, diperlukan
anggaran yang lebih besar untuk UPT dalam melakukan inventarisasi data,
percepatan hasil, sosialisasi dan bimbingan teknis tentang KSP pada UPT.
5. Capaian Kinerja IKK 4 (Jumlah KPHK pada Kawasan Konservasi Non Taman
Nasional yang Terbentuk Sebanyak 100 Unit KPHK) tahun 2016 adalah 59
dari target 60 unit usulan KPHK (98,33%). Sedangkan Capaian Kinerja s.d
tahun 2016 Renstra 2015-2019 adalah 101 dari target 100 unit usulan
KPHK (101%), dan realisasi anggaran pada IKK 4 sebesar 99,6%. Kendala
yang dihadapi dalam pencapaian IKK ini antara lain belum dipahaminya
materi penyusunan rancang bangun KPHK secara baik oleh UPT lingkup
KSDAE sehingga berdampak pada kurang lengkapnya data dan informasi
yang disampaikan, kurang tepatnya pengelompokan unit-unit kawasan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
vi
konservasi pembentuk KPHK, serta diperlukan waktu yang lebih lama untuk
penyusunan rancang bangun di tingkat UPT, yang pada akhirnya
terlambatnya penyampaian Rancang Bangun KPHK kepada Menteri LHK.
Solusi tindak lanjut pencapaian IKK ini antara lain diperlukan bimbingan
teknis yang lebih intensif kepada UPT-UPT lingkup Ditjen KSDAE, dan
kegiatan-kegiatan pendampingan perlu dilakukan lebih intensif.
Memperhatikan hasil-hasil diskusi dalam rapat koordinasi regional
pembentukan KPHK non taman nasional yang dilaksanakan selama tahun
2016, diperlukan adanya perhatian yang lebih intens kepada Tahura dan
alokasi anggaran untuk UPT pengelola Tahura dalam rangka pembentukan
KPHK. Dikarenakan kewenangan pengelolaan Tahura berada di Pemerintah
Daerah, diperlukan adanya mekanisme tersendiri untuk pembentukan KPHK
yang berasal dari Tahura. Tindak lanjut lain yang diperlukan agar
pengelolaan kawasan konservasi non taman nasional dapat lebih optimal,
maka diperlukan adanya review terhadap kawasan-kawasan konservasi
yang belum dikelola dalam mekanisme KPHK atau kawasan-kawasan
konservasi dengan luasan kecil yang berdekatan dengan KPHK Taman
Nasional, maupun KPHK Non Taman Nasional yang telah terbentuk. Selain
itu, perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara reguler terhadap dari
KPHK-KPHK yang telah terbentuk, sehingga kawasan konservasi dapat
dikelola dalam konteks KPHK secara lebih optimal.
6. Capaian Kinerja IKK 5 (Jumlah Kerjasama Pembangunan Strategis dan
Kerjasama Penguatan Fungsi pada Kawasan Konservasi Sebanyak 100 PKS)
tahun 2016 adalah 38 PKS dari target 20 PKS (190%), Capaian Kinerja s.d
tahun 2016 Renstra 2015-2019 adalah 58 PKS dari target 100 PKS (58%),
dan realisasi anggaran pada IKK 5 sebesar 98,79%. Target IKK tahun ini
dapat tercapai, namun masih terdapat beberapa kendala terkait masalah
kerjasama di dalam KSA dan KPA. Diantaranya ialah masih kurangnya
komitmen mitra kerjasama, perlunya ditingkatkan monitoring dan evaluasi
atas kegiatan kemitraan, serta penguatan peran UPT dalam kerjasama.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
vii
Keberhasilan pencapaian indikator kinerja kegiatan Direktorat PIKA pada
tahun 2016 diharapkan dapat terus berlanjut pada tahun mendatang dengan
terus melakukan pembinaan dan pembenahan setiap kegiatan yang mendukung
langsung pencapaian IKK pada masing-masing unit kerja.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
viii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ii RINGKASAN EKSEKUTIF iii DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL ix DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN xii BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PERENCANAAN KINERJA 10 A. Rencana Strategis (Renstra) 10 B. Target Jangka Menegah 11 C. Target Tahunan 12 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 14
A. Capaian Kinerja Organisasi 14 B. Realisasi Anggaran 41
BAB IV PENUTUP 43 LAMPIRAN - LAMPIRAN 46
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah Pegawai Direktorat PIKA Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............................................................................. 3
Tabel 2. Target Jangka Menengah Direktorat PIKA Tahun 2015-2019 .... 12 Tabel 3. Perjanjian Kinerja dan Revisi Perjanjian Kinerja 2016 ............... 13
Tabel 4. Pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam Tahun 2016 ............ 15
Tabel 5. Pencapaian IKK 1 Direktorat PIKA Tahun 2016 .................... 16 Tabel 6. Persentase Kenaikan/Penurunan Capaian Kinerja IKK 1 ........... 16
Tabel 7. Jumlah Dokumen Penataan Zona/Blok Pengelolaan Berdasarkan Fungsi Kawasan ................................................................ 18
Tabel 8. Persentase Capaian Kinerja IKK 1 Tahunan dan Renstra ........ 19 Tabel 9. Pencapaian IKK 2 Direktorat PIKA Tahun 2016 .................... 23 Tabel 10. Persentase Kenaikan/Penurunan Capaian Kinerja IKK 2 ........... 23 Tabel 11. Persentase Capaian Kinerja IKK 2 Tahunan dan Renstra ........ 24 Tabel 12. Pencapaian IKK 3 Direktorat PIKA Tahun 2016 .................... 27 Tabel 13. Persentase Kenaikan/Penurunan Capaian Kinerja IKK 3 ........... 27 Tabel 14. Jumlah Paket Data dan Informasi KK Tahun 2015 dan 2016 .... 28 Tabel 15. Persentase Capaian Kinerja IKK 3 Tahunan dan Renstra ........ 29 Tabel 16. Target dan Realisasi Kebijakan Satu Peta (KSP) Direktorat PIKA 30 Tabel 17. Target dan Data KPHK s/d Tahun 2016 .................................. 31 Tabel 18. Persentase Kenaikan/Penurunan Capaian Kinerja IKK 4 ........... 32 Tabel 19. Pencapaian IKK 4 Direktorat PIKA Tahun 2016 .................... 32 Tabel 20. Persentase Capaian Kinerja IKK 4 Tahunan dan Renstra ........ 32 Tabel 21. Pencapaian IKK 5 Direktorat PIKA Tahun 2016 .................... 37 Tabel 22. Persentase Kenaikan/Penurunan Capaian Kinerja IKK 5 ........... 37
Tabel 23. Rekapitulasi Perkembangan Proses Permohonan Kerjasama Penyelenggaraan KSA dan KPA Tahun 2016 ......................... 38
Tabel 24. Kategori Permohonan Kerjasama Pembangunan Strategis Tahun 2016 .................................................................................... 39
Tabel 25. Persentase Capaian Kinerja IKK 5 Tahunan dan Renstra ........ 39 Tabel 26. Pencapaian Realisasi Anggaran Direktorat PIKA Tahun 2016 ...... 42
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi Direktorat PIKA .................................... 2
Gambar 2. Komposisi PNS Direktorat PIKA Berdasarkan Tingkat Pendidikan ....................................................................... 3
Gambar 3. Bimbingan Teknis terkait Penataan Zona/Blok di Samarinda Kalimantan Timur ............................................................. 6
Gambar 4. Tim Pelaksana Kegiatan EKF CA Dolok Tinggi Raja ............. 7 Gambar 5. Kegiatan Bimbingan Teknis Inventarisasi Potensi Kawasan ... 8 Gambar 6. Rapat Pembahasan PKS Peningkatan Jalan di TN Kelimutu ... 9
Gambar 7. Diagram Persentase Penganggaran Setiap IKK pada Direktorat PIKA ................................................................. 13
Gambar 8. Diagram Kenaikan/Penurunan Capaian Kinerja IKK 1 ....... 17 Gambar 9. Koordinasi ke UPT dalam rangka penyusunan Blok KK ........ 17
Gambar 10. Diagram Jumlah Dokumen Penataan Blok/Zonasi Tahun 2015 dan 2016 ................................................................. 18
Gambar 11. Diagram Persentase Capaian Kinerja Tahunan dan Renstra IKK 1 ............................................................................... 19
Gambar 12. Bimbingan Teknis terkait Penataan Zona Blok di Samarinda Kaltim ........................................................................... 20
Gambar 13. Pembahasan Finalisasi NSPK terkait Penataan Zona Blok Pengelolaan KSA KPA ....................................................... 21
Gambar 14. Potensi Wisata Alam dan Rapat Persiapan Pelaksanaan Evaluasi Kesesuaian Fungsi CA Dolok Tinggi Raja ................ 22
Gambar 15. Diagram Kenaikan/Penurunan Capaian Kinerja IKK 2 ......... 23
Gambar 16. Diagram Persentase Capaian Kinerja Tahunan dan Renstra IKK 2 ............................................................................... 25
Gambar 17. Pelaksanaan EKF CA Gunung Papandayan (Atas), Aktivitas pemanfaatan wisata dan panas bumi yang melatarbelakangi pelaksanaan EKF CA Gunung Papandayan (Bawah) ............
26
Gambar 18. Buku Informasi 521 Kawasan Konservasi .......................... 28
Gambar 19. Diagram Persentase Capaian Kinerja Tahunan dan Renstra IKK 3 ............................................................................... 29
Gambar 20. Kegiatan Sosilasasi dan Validatasi Data KSP ...................... 30 Gambar 21. Diagram Kenaikan/Penurunan Capaian IKK 4 ...................... 32
Gambar 22. Diagram Persentase Capaian Kinerja Tahunan dan Renstra IKK 4 ............................................................................... 33
Gambar 23. Rapat Koordinasi Pembentukan KPHK di Makasar, Surabaya dan Bandung ................................................................... 34
Gambar 24. Bimbingan Teknis Pembentukan KPHK di Balai Besar KSDA Jawa Barat ....................................................................... 35
Gambar 25. Bimbingan Teknis Pembentukan KPHK di Balai KSDA Sulawesi Tenggara ........................................................... 36
Gambar 26. Rapat Fasilitasi Kerjasama Pengelolaan Kawasan Konservasi 36 Gambar 27. Diagram Kenaikan/Penurunan Capaian IKK 5 ...................... 37 Gambar 28. Rekapitulasi Lokasi PKS Tahun 2015 dan 2016 .................. 38
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
xi
Gambar 29. Diagram Persentase Capaian Kinerja Tahunan dan Renstra IKK 5 ............................................................................... 39
Gambar 30. Rapat Pembahasan PKS Peningkatan Jalan di TN Kelimutu ... 40
Gambar 31.
Penandatanganan Kerjasama antara Plt. Dirjen KSDAE dengan Dirjen Bina Marga tentang Pembangunan Jalan Paralel/Sejajar Perbatasan Ruas Temajuk Simpang Tanjung Kab. Sambas di TWA Gn. Asuansang dan TWA Gn. Melintang dan Ruas Putussibau Nanga Era Batas Kalimantan Timur Kab. Kapuas Hulu di TN Betung Kerihung Provinsi Kalimantan Barat .............................................................
40
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
xii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Matriks Target Kinerja Tahun 2015 – 2019 Direktorat PIKA .... 47 Lampiran 2. Matriks Perjanjian Kinerja Tahun 2016 ................................. 49 Lampiran 3. Matriks Perjanjian Kinerja Tahun 2016 (Revisi) ..................... 51
Lampiran 4. Data Capaian Penataan Zonasi/Blok Pengelolaan Kawasan Konservasi Tahun 2015 ...................................................... 53
Lampiran 5. Data Capaian Penataan Zonasi/Blok Pengelolaan Kawasan Konservasi Tahun 2016 ...................................................... 54
Lampiran 6. Data Capaian EKF 2015 Tahun 2015 dan 2016 ..................... 57 Lampiran 7. Form Paket Data IKK 3 ........................................................ 69 Lampiran 8. Hasil Penilanan dan Berita Acara Integrasi KSP ....................... 74 Lampiran 9. Data KPHK Tahun 2015 dan 2016 ........................................ 76 Lampiran 10. Data PKS Tahun 2015 dan 2016 ............................................ 80
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pengelolaan Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam
(KPA) bertujuan untuk mengawetkan keanekaragaman tumbuhan dan satwa
dalam rangka mencegah kepunahan spesies, melindungi sistem penyangga
kehidupan, dan pemanfaatan keanekaragaman hayati secara lestari. Untuk
meningkatkan pengelolaan KSA dan KPA, Pemerintah selaku pengelola negara
yang dalam hal ini diwakili oleh Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya
Alam dan Ekosistem (KSDAE), telah membentuk satuan kerja setingkat Eselon
II salah satunya adalah Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam
(PIKA) yang melaksanakan tugas di bidang pemolaan dan informasi konservasi
alam untuk mendukung penyelenggaraan upaya konservasi sumberdaya alam
hayati dan ekosistem pada kawasan hutan konservasi yang telah ditetapkan di
Indonesia.
Sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor:
P.18/MenLHK-ll/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktorat PIKA mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, bimbingan teknis, dan
evaluasi bimbingan teknis di bidang pemolaan dan informasi konservasi alam.
Dalam melaksanakan tugas, Direktorat PIKA menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan di bidang inventarisasi potensi, penataan, pemolaan,
evaluasi kesesuaian fungsi, kerjasama pengelolaan, serta pengelolaan data
dan sistem informasi manajemen kawasan cagar alam (CA), suaka
margasatwa (SM), taman nasional (TN), taman wisata alam (TWA), taman
hutan raya (Tahura), dan taman buru (TB);
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang inventarisasi potensi, penataan, pemolaan,
evaluasi kesesuaian fungsi, kerjasama pengelolaan, serta pengelolaan data
sistem informasi manajemen kawasan CA, SM, TN, TWA, Tahura, dan TB;
c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang inventarisasi
potensi, penataan, pemolaan, evaluasi kesesuaian fungsi, kerjasama
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
2
pengelolaan, serta pengelolaan data dan sistem informasi manajemen
kawasan CA, SM, TN, TWA, Tahura, dan TB;
d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan bimbingan teknis di
bidang inventarisasi potensi, penataan, pemolaan, evaluasi kesesuaian
fungsi, kerjasama pengelolaan, serta pengelolaan data dan sistem informasi
manajemen kawasan CA, SM, TN, TWA, Tahura, dan TB;
e. Pelaksanaan supervisi atas pelaksanaan urusan inventarisasi petensi,
penataan, pemolaan, evaluasi kesesuaian fungsi, kerjasama pengelolaan,
serta pengelolaan data dan sistem informasi manajemen kawasan Tahura;
dan
f. Pelaksanaan administrasi Direktorat.
Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya, Direktorat PIKA
didukung oleh perangkat organisasi yang terdiri dari:
a. Subdirektorat Inventarisasi dan Informasi Konservasi Alam;
b. Subdirektorat Pemolaan Kawasan Konservasi;
c. Subdirektorat Penataan Kawasan Konservasi;
d. Subdirektorat Pemanfaatan Kawasan Strategis;
e. Subbagian Tata Usaha.
Struktur Organisasi Direktorat PIKA adalah sebagaimana ditampilkan
pada Gambar 1 di bawah ini.
Gambar 1. Struktur Organisasi Direktorat PIKA
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
3
Direktorat PIKA sampai saat ini memiliki jumlah pegawai sebanyak 51
orang (PNS) dan 12 orang (Non PNS) yang tersebar dimasing-masing
Subdirektorat dan Subbagian Tata Usaha. Dari jumlah pegawai (PNS), apabila
dilihat dari tingkat/jenis pendidikannya, maka pegawai Direktorat PIKA
didominasi lulusan S2 sebanyak 20 orang (38%), lulusan S1 sebanyak 15 orang
(30%), SMU/D1/D2 sebanyak 15 orang (28%), dan D3 sebanyak 4 orang (4%)
dari seluruh pegawai yang ada. Gambaran lengkap terkait jumlah kepegawaian
dan tingkat pendidikan pegawai sebagaimana disajikan dalam tabel 1 dan
gambar 2.
Tabel 1. Jumlah Pegawai PNS Direktorat PIKA Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Gambar 2. Komposisi PNS Direktorat PIKA Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Jabatan/Subdit/Subbag Tingkat Pendidikan Jumlah S2 S1/D4 D3 SMA/D1/D2
1 Direktur 1 - - - 1
2 Subdit Inventarisasi dan Informasi Konservasi Alam 4 4 - 4 12
3 Subdit Pemolaan Kawasan Konservasi 3 3 - 2 8 4 Subdit Penataan Kawasan Konservasi 3 3 - 2 8 5 Subdit Pemanfaatan kawasan Strategis 7 1 1 2 11 6 Sub Bagian Tata Usaha 2 4 1 4 11
Jumlah 20 15 2 14 51
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
4
Sesuai aspek strategis organisasi, Direktorat PIKA mengemban sasaran
kegiatan untuk menjamin efektivitas pemolaan dan penataan pengelolaan
kawasan konservasi, serta ketersediaan data dan informasi konservasi alam.
Untuk mencapai sasaran kegiatan tersebut, Direktorat PIKA selaku penanggung
jawab kegiatan pemolaan dan informasi konservasi alam mempunyai ruang
lingkup tugas, yang meliputi :
a. Perencanaan pengelolaan kawasan konservasi di tingkat tapak melalui
penataan kawasan konservasi yang meliputi penyusunan zonasi/blok
pengelolaan dan penataan wilayah kerja.
b. Evaluasi Kesesuaian Fungsi (EKF) kawasan konservasi yang terindikasi
mengalami degradasi berat, yang tidak sesuai dengan model/fungsi, yang
masih berstatus HSA/KSA/KPA/HK, dan kawasan konservasi baru hasil
proses revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) untuk ditindak lanjut
baik dalam bentuk pemulihan bagi kawasan yang terdegradasi, maupun
melalui perubahan fungsi.
c. Inventarisasi petensi melalui analisis data kondisi kawasan konservasi
sampai tingkat resort sehingga dapat menyediakan kebutuhan data dan
informasi yang reliable dan up to date, baik hayati maupun non hayati pada
kawasan konservasi yang masih banyak belum ditemukenali dan
terdokumentasikan dengan baik.
d. Pembangunan KPHK dalam bentuk wadah penyelenggara kegiatan
pengelolaan hutan secara efisien dan lestari ditingkat tapak.
e. Kerjasama penyelenggara KSA dan KPA merupakan kegiatan bersama para
pihak (mitra) yang dibangun atas kepentingan bersama untuk optimalisasi
dan efektivitas pengelolaan kawasan, atau karena adanya pertimbangan
khusus bagi penguatan ketahanan nasional.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, tidak terlepas dari
timbulnya permasalahan yang dihadapi. Adapun permasalahan utama (strategic
issued) dalam rangka mendukung pengelolaan kawasan konservasi,
antara lain:
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
5
1. Penataan Kawasan
Berdasarkan data Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi
Alam, sampai dengan tahun 2016, dari 556 unit kawasan konservasi yang
dikelola, telah dilakukan penataan kawasan (zonasi/blok) sebanyak 168 unit
kawasan dengan rincian: 49 zonasi taman nasional; 67 blok pengelolaan
taman wisata alam; 7 blok pengelolaan taman hutan raya; 24 blok cagar
alam; 18 blok suaka margasatwa, dan 3 blok taman buru.
Dengan demikian masih ± 388 KK yang belum memiliki rencana
penataan zona atau blok. Berdasarkan data dan informasi ini masih banyak
unit kawasan konservasi, khususnya pada kawasan non taman nasional
yang belum dikelola berdasarkan rencana penataan kawasan.
Rendahnya tingkat penyelesaian penataan kawasan disebabkan
antara lain masih banyak status pengukuhan kawasan konservasi yang
belum selesai sehingga menimbulkan keraguan dalam melakukan penataan
kawasan, masih terdapat kawasan konservasi yang belum ditetapkan
fungsinya (KSA, KPA, HSA) sehingga belum dapat dilakukan penataan,
kurangnya data dan informasi potensi kawasan konservasi hasil
inventarisasi potensi.
Mengingat pentingnya penataan zona dan blok sebagai dasar
perencanaan pengelolaan dan pengembangan kawasan konservasi, maka
dalam Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
periode 2015 – 2019 telah ditetapkan salah satu satu indikator kinerja
kegiatan (IKK) dari program konservasi sumberdaya alam dan
ekosistemnya yaitu tersusunnya 150 dokumen penataan zonasi taman
nasional maupun penataan blok non taman nasional.
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Presiden No 9 Tahun 2016 tanggal
1 Pebruari 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta (KSP)
pada Tingkat Ketelitian Peta skala 1:50.000 Direktorat Jenderal KSDAE juga
diamanatkan untuk menyelesaikan penataan zona /blok seluruh Kawasan
Konservasi skala 1:50.000 yang harus diselesaikan sampai akhir tahun 2018
pada semua provinsi di Indonesia.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
6
Gambar 3. Bimbingan Teknis terkait Penataan Zona/Blok di Samarinda Kalimantan Timur
2. Pemolaan dan Evaluasi Kesesuaian Fungsi Kawasan
Beberapa kondisi kawasan konservasi saat ini masih ada yang
belum diketahui secara pasti, penetapan fungsi kawasan konservasi tidak
sesuai dengan kriteria, dan kawasan konservasi yang belum mempunyai
fungsi konservasi yang jelas (KSA/KPA, HSA, HK), menyebabkan lemahnya
kepastian hak atas kawasan hutan. Pengelolaan kawasan konservasi,
terutama kawasan konservasi non taman nasional selama ini masih belum
efektif. Hal ini diindikasikan dengan adanya konflik dan tekanan terhadap
kawasan konservasi sangat tinggi akibat adanya aktivitas yang dilakukan
secara illegal. Berdasarkan hal tersebut maka dalam rangka pengelolaan
kawasan konservasi diperlukan langkah-langkah yang strategis dan terukur
sesuai amanah peraturan perundang-undangan untuk memastikan
tercapainya tujuan pengelolaan kawasan hutan yang lebih efektif dan
efisien.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
7
Gambar 4. Tim Pelaksana Kegiatan EKF CA Dolok Tinggi Raja 3. Inventarisasi Potensi, Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Manajemen
Kawasan.
Kegiatan inventarisasi potensi dan pengelolaan data dan informasi yang
selama ini telah dilaksanakan dianggap belum efektif. Data dan informasi
potensi kawasan konservasi perlu terus diupayakan untuk dilengkapi, baik
keanekaragaman jenis, habitat/ekosistem, populasi, dan distribusinya dalam
rangka optimalisasi pengelolaan kawasan konservasi. Oleh karena itu
diperlukan peningkatan intensitas pelaksanaan identifikasi dan inventarisasi
di lapangan, dan di sisi lain diperlukan sebuah sistem basis data yang
mampu menghimpun dan menyajikan data dan informasi yang tersebar di
berbagai kalangan sebagai bahan pengambilan keputusan dalam
pengelolaan kawasan konservasi.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
8
Gambar 5. Kegiatan Bimbingan Teknis Inventarisasi Potensi Kawasan 4. Kerjasama Pengelolaan Kawasan.
Kerjasama dan kemitraan bidang KSDAE dikembangkan untuk mengisi
“gap” input dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal
KSDAE, khususnya dalam hal pendanaan serta peningkatan kapasitas
kelembagaan, tujuannya adalah agar upaya KSDAE dapat terlaksana
optimal. Upaya pengembangan kerjasama pengelolaan kawasan
konservasi dalam rangka memberikan manfaat yang positif kepada
pengelola kawasan konservasi dan mitra kerja atau pihak-pihak terkait
(stakeholder) masih terkendala, seperti:
a. masih kurangnya sosialisasi mekanisme kerjasama penyelenggaraan
KSA dan KPA;
b. proses persetujuan dan penyusunan naskah perjanjian kerjasama
masih membutuhkan waktu yang relatif lama karena harus melalui
proses verifikasi;
c. persetujuan kerjasama belum seluruhnya ditindaklanjuti dengan
penyusunan naskah perjanjian kerjasama, penyusunan RPP dan RKT ;
d. monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama belum berjalan
optimal;
e. beberapa keterlanjuran penggunaan kawasan konservasi khususnya
pembangunan strategis non prosedural belum dapat ditindaklanjuti
dengan penyelesaian melalui kerjasama.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
9
Gambar 6. Rapat Pembahasan Permohonan Kerjasama Peningkatan Jalan di TN Kelimutu
Sebagai bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang
dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran
selama satu tahun, maka Direktorat PIKA berkewajiban menyusun laporan hasil
capaian kinerjanya atau Laporan Kinerja (LKj), sebagaimana tertuang dalam
Perpres Nomor: 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor : 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, dan Peraturan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam
dan Ekosistem Nomor P.8/KSDAE-SET/2015 tentang Pedoman Penyusunan
Laporan Kinerja (LKj) dan Reviu atas Dokumen Laporan Kinerja Lingkup
Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem.
Laporan Kinerja (LKj) Direktorat PIKA Tahun 2016 ini disusun dengan
maksud sebagai wujud pertanggungjawaban/akuntabilitas dan transparansi
pelaksanaan kinerja Direktorat PIKA Tahun Anggaran 2016. Sedangkan
tujuannya adalah untuk memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian
sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi,
dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan
kebijakan yang ditetapkan.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
10
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis (Renstra)
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
2015 telah ditetapkan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 merupakan periode ketiga dari Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025.
Rencana Strategis Direktorat PIKA Tahun 2015-2019 merupakan
penjabaran dari Rencana Strategis Direktorat Jenderal KSDAE Tahun 2015-
2019, yang sekaligus berfungsi sebagai acuan di lingkungan Direktorat PIKA
dalam menyusun perencanaan jangka menengah. Karena lingkupnya sebagai
penanggung jawab kegiatan dari program yang ditetapkan Direktorat Jenderal
KSDAE, maka Rencana Strategis Direktorat PIKA Tahun 2015-2019 hanya
menjabarkan strategi pencapaian Indikator Kinerja Program (IKP) dan Indikator
Kinerja Kegiatan (IKK).
Visi : Berdasarkan RPJMN tahun 2015-2019, visi pembangunan adalah
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong” .
Misi : Untuk mewujudkan pencapaian visi tersebut, pembangunan
nasional dilaksanakan dengan misi: 1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga
kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan negara hukum;
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim;
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera;
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing; 6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang
mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional; serta
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
11
Tujuan : Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah merumuskan tujuan pembangunan tahun 2015-2019, yaitu mendukung upaya peningkatan kesejahteraan dan mutu kehidupan manusia.
Sasaran : Tugas Direktorat PIKA merupakan bagian dari embanan
Direktorat Jenderal KSDAE untuk mencapai dua sasaran konservasi, yaitu: 1. Memanfaatkan potensi Sumber Daya Hutan dan Lingkungan
Hidup secara lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan; dan
2. Melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati serta keberadaan Sumber Daya Alam sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Program : Direktorat PIKA termasuk dalam Program Konservasi Sumber
Daya Alam dan Ekosistem Kegiatan : Sebagai salah satu penanggungjawab kegiatan dilingkungan
Direktorat Jenderal KSDAE, maka Direktorat PIKA melaksanakan kegiatan Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam tahun 2015-2019, antara lain : 1. Penyusunan dokumen perencanaan penataan kawasan
konservasi untuk mendapatkan pengesahan dokumen zonasi dan/atau blok.
2. Pemantapan rekomendasi hasil EKF kawasan konservasi untuk KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia.
3. Pengelolaan data dan informasi kawasan konservasi yang valid dan reliable pada KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia.
4. Pembentukan KPHK pada kawasan konservasi non taman nasional.
5. Pemantapan kerjasama pembangunan strategis dan kerjasama penguatan fungsi pada kawasan konservasi.
B. Target Jangka Menengah
Target jangka menengah yang harus dicapai Direktorat PIKA dalam
kegiatan Program KSDAE adalah rencana jangka menengah yang telah disusun
dan ditetapkan dalam dokumen Renstra Direktorat PIKA Tahun 2015-2019
sebagaimana disajikan pada Tabel 2 di bawah ini.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
12
Tabel 2. Target Jangka Menengah Direktorat PIKA Tahun 2015-2019
No. Sasaran Program/ Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
Target Kinerja (Volume dan Satuan) Per Tahun
2015 2016 2017 2018 2019 1. Tersedianya dokumen
perencanaan penataan kawasan konservasi yang tersusun dan mendapat pengesahan
Jumlah dokumen perencanaan penataan kawasan konservasi yang tersusun dan mendapat pengesahan sebanyak 150 Dokumen Zonasi dan/atau Blok
30 Doku-men
60 Doku-men
90 Doku-men
120 Doku-men
150 Doku- men
2. Terbentuknya rekomendasi hasil evaluasi fungsi kawasan konservasi
Jumlah rekomendasi hasil evaluasi kesesuaian fungsi kawasan konservasi untuk 521 unit KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia
100 Unit
200 Unit
310 Unit
420 Unit
521 Unit
3. Jumlah paket data dan informasi kawasan konservasi yang valid dan reliable pada 521 unit KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia
Jumlah paket data dan informasi kawasan konservasi yang valid dan reliable pada 521 KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia
521 Paket Data
521 Paket Data
521 Paket Data
521 Paket Data
521 Paket Data
4. Terbentuk dan ditetapkannya 100 unit KPHK pada kawasan konservasi
Jumlah KPHK pada kawasan konservasi non taman nasional yang terbentuk sebanyak 100 unit KPHK
20 Unit
100 Unit
100 Unit
100 Unit
100 Unit
5. Terwujudnya kerjasama pembangunan dan kerjasama penguatan pada kawasan konservasi
Jumlah kerjasama pembangunan strategis dan kerjasama penguatan fungsi pada kawasan konservasi sebanyak 100 PKS
20 PKS
40 PKS
60 PKS
80 PKS
100 PKS
Target-target sebagaimana pada tabel di atas harus dicapai dalam kurun
waktu 5 tahun, sedangkan target setiap tahun akan dijabarkan di dalam
dokumen Rencana Kerja setiap tahunnya.
C. Target Tahunan
Direktorat PIKA telah menetapkan target tahunan yang dituangkan
dalam 5 (lima) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Direktorat PIKA. Dalam tahun
2016 terjadi dinamika penganggaran yang mengakibatkan perubahan
anggaran, namun jumlah target kinerja kegiatan tidak berubah. Perjanjian
Kinerja Awal dan Revisi Perjanjian Kinerja tahun 2016 disajikan sebagai berikut.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
13
Tabel 3. Perjanjian Kinerja 2016 dan Revisi Perjanjian Kinerja 2016
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target
Perjanjian Kinerja Awal
Perjanjian Kinerja Revisi
1. Tersedianya dokumen perencanaan penataan kawasan konservasi yang tersusun dan mendapat pengesahan
Jumlah dokumen perencanaan penataan kawasan konservasi yang tersusun dan mendapat pengesahan sebanyak 150 Dokumen Zonasi dan/atau Blok
30 Dokumen
30 Dokumen
2. Terbentuknya rekomendasi hasil evaluasi fungsi kawasan konservasi
Jumlah rekomendasi hasil evaluasi kesesuaian fungsi kawasan konservasi untuk 521 unit KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia
100 Unit
100 Unit
3. Jumlah paket data dan informasi kawasan konservasi yang valid dan reliable pada 521 unit KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia
Jumlah paket data dan informasi kawasan konservasi yang valid dan reliable pada 521 KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia
521 Paket Data
521 Paket Data
4. Terbentuk dan ditetapkannya 100 unit KPHK pada kawasan konservasi
Jumlah KPHK pada kawasan konservasi non taman nasional yang terbentuk sebanyak 100 unit KPHK
60 Unit
60 Unit
5. Terwujudnya kerjasama pembangunan dan kerjasama penguatan pada kawasan konservasi
Jumlah kerjasama pembangunan strategis dan kerjasama penguatan fungsi pada kawasan konservasi sebanyak 100 PKS
20 PKS
20 PKS
Untuk mewujudkan pencapaian IKK tersebut, Direktorat PIKA
mendapatkan alokasi anggaran awal sebesar Rp9,800,000,000,-. Setelah
adanya penghematan dan mendapat dana hibah luar negeri (HLN) total
anggaran sebesar Rp10,936,551,000,- dengan dana Self Blocking sebesar
Rp2,240,000,000,- sehinggan pagu efektif Direktorat PIKA TA 2016 adalah
sebesar Rp8.696.551.000,-. Rincian penganggaran setiap IKK dapat dilihat pada
gambar berikut.
Gambar 7. Diagram Persentase Penganggaran Setiap IKK pada Direktorat PIKA
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
14
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pengukuran capaian kinerja dapat membantu suatu organisasi dalam
mendeteksi kelebihan/kekurangan dari target yang telah ditentukan, sehingga
kelebihan/kekurangan tersebut dapat dianalisa untuk mengambil langkah-
langkah perbaikan. Pengukuran capaian kinerja dilakukan setiap tahun untuk
mengetahui capaian kinerja yang dihasilkan dalam rangka mendukung program
yang ditetapkan dalam Renstra Ditjen KSDAE Tahun 2015-2019, Renja Ditjen
KSDAE Tahun 2016, dan Renstra Direktorat PIKA Tahun 2015-2019.
Direktorat PIKA sebagai penanggung jawab salah satu kegiatan
Program KSDAE, yaitu kegiatan Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam telah
menetapkan 5 (lima) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang harus dicapai pada
tahun 2016.
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Direktorat PIKA yang harus dicapai
sebanyak 5 (lima) kinerja kegiatan. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) tersebut
dituangkan dalam dokumen yang ditandatangani Direktur PIKA sebagai
Komitmen Pertanggungjawaban kepada Direktur Jenderal KSDAE atas
Pencapaian Kinerja Kegiatan Tahun 2016. Adapun hasil pengukuran capaian
kinerja kegiatan Direktorat PIKA seperti disajikan pada tabel 4 di bawah ini.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
15
Tabel 4. Pencapaian IKK Direktorat PIKA Tahun 2016.
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Renstra (2015-2019)
Target s/d 2016
Target Renstra
Capaian s/d 2016
% Capaian s/d 2016
% Capaian
Renstra
1.
Tersedianya dokumen perencanaan penataan kawasan konservasi yang tersusun dan mendapat pengesahan
Jumlah dokumen perencanaan penataan kawasan konservasi yang tersusun dan mendapat pengesahan sebanyak 150 Dokumen Zonasi dan/atau Blok
60 Dokumen
150 Dokumen
117 Dokumen 195 78
2. Terbentuknya rekomendasi hasil evaluasi fungsi kawasan konservasi
Jumlah rekomendasi hasil evaluasi kesesuaian fungsi kawasan konservasi untuk 521 unit KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia
200 Unit 521 Unit 235 Unit 117,5 45,1
3.
Jumlah paket data dan informasi kawasan konservasi yang valid dan reliable pada 521 unit KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia
Jumlah paket data dan informasi kawasan konservasi yang valid dan reliable pada 521 KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia
521 Paket Data
521 Paket Data
521 Paket Data
100 100
4. Terbentuk dan ditetapkannya 100 unit KPHK pada kawasan konservasi
Jumlah KPHK pada kawasan konservasi non taman nasional yang terbentuk sebanyak 100 unit KPHK
100 Unit 100 Unit 101 Unit 101 101
5. Terwujudnya kerjasama pembangunan dan kerjasama penguatan pada kawasan konservasi
Jumlah kerjasama pembangunan strategis dan kerjasama penguatan fungsi pada kawasan konservasi sebanyak 100 PKS
40 PKS 100 PKS 58 PKS 145 58
RATA-RATA 131,7 76,42
A.1 IKK 1 : Jumlah dokumen perencanaan penataan kawasan konservasi yang tersusun dan mendapat pengesahan sebanyak 150 Dokumen Zonasi dan/atau Blok.
Sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 tentang
Pengelolaan KSA dan KPA, dijelaskan bahwa penataan kawasan konservasi
yang meliputi penyusunan zonasi/blok pengelolaan dan penataan wilayah kerja,
dilakukan oleh unit pengelola dengan memperhatikan hasil konsultasi publik
dengan masyarakat sekitar serta pemerintah provinsi dan atau pemerintah
kabupaten/kota. Secara teknis penatapan zonasi/blok dilakukan berdasarkan
tingkat/derajat kepekaan ekologi, yang merupakan hasil kajian/analisis data
dan informasi kondisi potensi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya,
tingkat interaksi kawasan dengan masyarakat sekitar dan kebutuhan
pengelolaan kawasan konservasi. Adapun penetapan zonasi atau blok dilakukan
oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
16
Dalam rangka pencapaian target IKK I, kegiatan yang dilaksanakan
adalah :
1. Penyiapan perumusan kebijakan penataan kawasan CA, SM, TN, TWA,
Tahura, dan TB;
2. Penyiapan pelaksanaan kebijakan penataan kawasan CA, SM, TN, TWA,
Tahura, dan TB;
3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria penataan
taman hutan raya;
4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan bimbingan teknis
penataan kawasan c CA, SM, TN, TWA, Tahura, dan TB;
5. Supervisi atas pelaksanaan urusan penataan kawasan taman hutan raya di
daerah.
Pencapaian IKK 1 Jumlah dokumen perencanaan penataan kawasan
konservasi yang tersusun dan mendapat pengesahan sebanyak 150 Dokumen
Zonasi dan/atau Penataan Blok, tersaji pada tabel berikut.
Tabel 5. Pencapaian IKK 1 Direktorat PIKA Tahun 2016
No. Indikator Kinerja Kegiatan
Target IKK
Tahun 2016
Realisasi IKK
Tahun 2016
% Realisasi
IKK
Anggaran pada IKK
(Rp.)
Realisasi Anggaran pada
IKK (Rp.) % Realisasi Anggaran
1.
Jumlah dokumen pe-rencanaan penataan kawasan konservasi yang tersusun dan mendapat pengesahan sebanyak 150 Dokumen Zonasi dan/atau Blok
30 Dokumen
82 Dokumen 273,3 929.124.000 917.047.000 98,7
Tabel 6. Persentase Kenaikan/Penurunan Capaian Kinerja IKK 1 No. Tahun Target Jumlah Dokumen
Penataan Blok % Kenaikan/Penurunan (Dibandingkan
Tahun Sebelumnya) 1. 2015 30 35 - 2. 2016 30 82 134,29
Total 60 117 Kenaikan capaian kinerja IKK 1 dapat dilihat pada grafik berikut.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
17
Gambar 8. Diagram Kenaikan/Penurunan Capaian Kinerja IKK 1
Proses penataan zona dan/atau blok pengelolaan merupakan proses
awal perencanaan kawasan untuk pengelolaan kawasan konservasi selanjutnya,
sehingga keberhasilan pencapaian kinerja pada IKK 1 ini dikarenakan Unit
Pelaksana Teknis (UPT) di daerah yang memiliki kawasan konservasi secara
aktif melakukan proses penataan blok sehingga target capaian kinerja dapat
tercapai dan akan terus dilakukan pembinaan dan supervisi agar semua
kawasan konservasi dapat dilakukan proses penataan zonasi dan/atau blok
pengelolaan.
Gambar 9. Koordinasi ke UPT dalam rangka penyusunan Blok KK
Dokumen
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
18
Pada tahun 2015, ditargetkan jumlah dokumen perencanaan penataan
kawasan konservasi yang tersusun dan mendapat pengesahan sebanyak 30
dokumen zonasi dan/atau blok. Realisasi pencapaian kinerja ini dapat tercapai
sebesar 116,7% dari target 30 dokumen atau telah tersusun dan disahkan
sebanyak 35 dokumen zonasi dan/atau blok. Data capaian kinerja pada IKK 1
dapat dilihat pada lampiran 4 dan 5, untuk ringkasan dapat dilihat pada tabel
dan gambar berikut.
Tabel 7. Jumlah Dokumen Penataan Zona/Blok Pengelolaan Berdasarkan
Fungsi Kawasan
No. Tahun Fungsi Kawasan Konservasi
CA SM TWA TB THR TN Total 1. 2015 3 4 13 1 4 10 35 2. 2016 21 12 32 - 3 14 82
TOTAL 24 16 45 1 7 24 117
Gambar 10. Diagram Jumlah Dokumen Penataan Zona/Blok
Tahun 2015 dan 2016
Pada tahun 2016, ditargetkan jumlah dokumen perencanaan penataan
kawasan konservasi yang tersusun dan mendapat pengesahan sebanyak 30
dokumen zonasi dan/atau penataan blok. Realisasi pencapaian kinerja ini dapat
tercapai sebesar 273,3% dari target 30 dokumen atau telah tersusun dan
disahkan sebanyak 82 dokumen zonasi dan/atau penataan blok.
Jumlah Dokumen
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
19
Dengan tercapainya jumlah dokumen perencanaan penataan kawasan
konservasi yang tersusun dan mendapat pengesahan sampai dengan tahun
2016, maka persentase target jangka menengah yang telah dicapai adalah
sebesar 78% atau 117 dokumen zonasi dan/atau penataan blok dari rencana
150 dokumen. Jika dibandingkan dengan seluruh jumlah kawasan konservasi
(556 unit), maka sampai tahun 2016 dokumen perencanaan penataan kawasan
konservasi yang telah disusun dan mendapat pengesahan sebanyak 117
dokumen atau dengan kata lain bahwa 21,04% kawasan konservasi telah
memiliki zonasi dan/atau penataan blok pengelolaan.
Tabel 8. Persentase Capaian Kinerja IKK 1 Tahunan dan Renstra No. Tahun Target
Tahunan Target Renstra
(2015-2019) Capaian IKK (Dokumen Penataan Zonasi/Blok) % Capaian Tahunan %Pencapaian
Renstra (2015-2019) 1. 2015 30 150 35 116,7 23,3 2. 2016 30 150 82 273,3 54,67
Total 150 117 78
Gambar 11. Diagram Persentase Capaian Kinerja Tahunan dan Renstra IKK 1
Dokumen
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
20
Gambar 12. Bimbingan Teknis terkait Penataan Zona Blok di Samarinda Kalimantan Timur
Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam rangka pencapaian target
IKK 1 ini yaitu sebagai berikut :
1. Beberapa rancangan dokumen zona dan blok yang disampaikan untuk
dinilai dan disahkan masih memiliki permasalahan tenurial dilapangan
seperti perambahan, tumpang tindih sertifikat, pemukiman illegal, fasilitas
sosial dan fasilitas umum didalam kawasan.
2. Beberapa kawasan konservasi yang diusulkan untuk pengesahan dokumen
zona dan blok, memiliki permasalahan dalam batas dan pengukuhan
kawasan.
3. Belum dialokasikannya anggaran untuk penataan zonasi/blok oleh UPT
secara optimal, perlu memaksimalkan peranan mitra untuk kegiatan
penataan zonasi/blok.
Dalam rangka peningkatan efektifitas pelaksanaan penataan zona/blok
pengelolaan KSA/KPA dan implementasi Kebijakaan Satu Peta (KSP), beberapa
tindak lanjut yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Diilakukan sosialisasi, bimbingan teknis maupun pelatihan teknis terkait
metode dan analisis penataan zona/blok pengelolaan KSA/KPA.
2. Optimalisasi proses penyusunan penataan zona/blok, penilaian dan
pengesahan dokumen penataan zona/blok pengelolaan KSA KPA antara
UPT/UPTD (pengelola kawasan) dan Subdit Penataan KK – Direktorat PIKA.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
21
3. Agar ada dukungan anggaran tambahan selain dari anggaran APBN dan
DAK, dengan cara mendorong mitra Kementerian LHK untuk membantu
kegiatan penataaan KK baik dari segi anggaran maupun bantuan teknis
(technical assistance)
4. Direktorat Jenderal KSDAE berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal PKTL
terkait klarifikasi data dan informasi peta yang seharusnya digunakan/
dipedomani oleh UPT/UPTD dalam penataan zona/blok kawasan konservasi.
Gambar 13. Pembahasan Finalisasi NSPK terkait Penataan
Zona Blok Pengelolaan KSA KPA
A.2 IKK 2 : Jumlah Rekomendasi Hasil Evaluasi Kesesuaian Fungsi Kawasan Konservasi Untuk 521 Unit KSA, KPA, dan TB di Seluruh Indonesia.
Kerusakan atau degradasi pada banyak kawasan konservasi telah
menimbulkan pertanyaan atau keraguan dari banyak kalangan mengenai
apakah kawasan masih berfungsi sebagaimana tujuan penunjukannya atau
apakah tujuan pengelolaan yang telah ditetapkan masih relevan dengan kondisi
terkini kawasan konservasi. Pertanyaan atau keraguan tersebut harus dijawab
dengan cara melakukan kajian/telaahan yang disebut dengan Evaluasi
Kesesuaian Fungsi (EKF).
Evaluasi Kesesuaian Fungsi KSA dan KPA adalah serangkaian kegiatan
untuk melakukan evaluasi terhadap kondisi kawasan untuk diketahui
kesesuaiannya dengan kriteria kawasan dan tujuan pengelolaannya.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
22
Pelaksanaan kegiatan ini ditujukan untuk menetapkan tindaklanjut
penyelenggaraan KSA dan KPA yang terdegradasi, baik dalam bentuk
pemulihan maupun perubahan fungsi.
Selain itu, kegiatan EKF juga dapat menjadi langkah awal bagi proses
perubahan fungsi yang bukan berbasis degradasi kawasan. Sesuai dengan
ketentuan di atas, ada dua kemungkinan tindak lanjut dari EKF yakni:
pemulihan ekosistem/habitat atau perubahan fungsi. Kegiatan EKF merupakan
amanah Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 jo. Peraturan Pemerintah
Nomor 108 tahun 2015 tentang Pengelolaan KSA dan KPA, dimana pada Pasal
41 ayat (1) dijelaskan bahwa KSA dan KPA dievaluasi secara periodik setiap 5
(lima) tahun sekali atau sesuai kebutuhan. Selain merupakan amanah undang-
undang, kegiatan EKF perlu dilakukan untuk memperoleh gambaran secara
menyeluruh kawasan konservasi.
Evaluasi kesesuaian fungsi kawasan konservasi dilakukan untuk
mendukung pengelolaan KSA dan KPA yang terindikasi mengalami degradasi
berat, yang tidak sesuai dengan fungsi, yang masih berstatus
HSA/KSA/KPA/HK, dan kawasan konservasi baru (hasil proses RTRW). Dengan
kondisi tersebut maka EKF kawasan perlu dilaksanakan untuk menetapkan
tindak lanjut penyelenggaraan KSA dan KPA, baik dalam bentuk pemulihan
kawasan bagi kawasan yang terdegradasi, maupun melalui perubahan fungsi.
Gambar 14. Potensi Wisata Alam dan Rapat Persiapan Pelaksanaan Evaluasi
Kesesuaian Fungsi CA Dolok Tinggi Raja
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
23
Pelaksanaan EKF yang dilakukan secara rutin dimaksudkan agar dalam
perkembangannya, pengelola dapat memahami secara ilmiah bagaimana
kondisi KSA dan KPA yang menjadi lingkup kerjanya dari waktu ke waktu.
Pencapaian kinerja Pada IKK 2 tersaji pada tabel berikut.
Tabel 9. Pencapaian IKK 2 Direktorat PIKA Tahun 2016
No. Indikator Kinerja Kegiatan
Target IKK
Tahun 2016
Realisasi IKK
Tahun 2016
% Realisasi
IKK
Anggaran pada IKK
(Rp.)
Realisasi Anggaran pada IKK
(Rp.)
% Realisasi Anggaran
1.
Jumlah rekomendasi hasil evaluasi kesesuaian fungsi kawasan konservasi untuk 521 unit KSA, KPA, dan TB di seluruh Indonesia
100 Unit 120 Unit 120 699.538.000 689.180.600 98,52
Tabel 10. Persentase Kenaikan/Penurunan Capaian Kinerja IKK 2.
No. Tahun Target Jumlah Rekomendasi EKF
% Kenaikan/Penurunan (Dibandingkan Tahun Sebelumnya)
1 2015 100 115 - 2 2016 100 120 4,35
TOTAL 200 235 Lebih jelas dapat dilihat pada grafik berikut.
Gambar 15. Diagram Kenaikan/Penurunan Capaian Kinerja IKK 2
Unit
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
24
Pada tahun 2015, ditargetkan jumlah rekomendasi hasil EKF kawasan
konservasi untuk 100 unit KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia. Realisasi
pencapaian kinerja ini dapat tercapai sebesar 115% dari target 100 unit KSA,
KPA dan TB di seluruh Indonesia atau telah direkomendasikan hasil EKF
kawasan konservasi sebanyak 115 unit KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia.
Untuk tahun 2016, capaian jumlah rekomendasi hasil EKF kawasan
konservasi untuk 100 unit KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia adalah sebesar
120 unit kawasan atau 120% dari target tahun 2016. Peningkatan capaian
Tahun 2016 sebesar 4,35% atau 120 unit rekomendasi dari capaian Tahun
2015 yaitu 115 unit rekomendasi. Data terkait capaian kinerja pada IKK 2 dapat
dilihat pada lampiran 6.
Proses capaian IKK ini terbilang cukup sulit bila berdasarkan EKF di
tingkat lapangan, dikarenakan EKF kawasan konservasi sangat tergantung pada
usulan UPT/satker di daerah yang akan melakukan EKF pada kawasan
konservasi yang dikelola, serta ketersediaan anggaran pada setiap UPT. Oleh
karena itu, verifier keberhasilan capaian IKK ini tidak dilakukan berdasar
rekomendasi EKF di lapangan, namun rekomendasi melalui desk study, yaitu
proses EKF yang dilakukan secara ilmiah dengan kajian dan analisis terhadap
berbagai referensi. Rekomendasi dari EKF dengan metoda desk study tersebut
kemudian dijadikan sebagai salah satu dasar untuk kajian lebih lanjut melalui
pelaksanaan EKF di tingkat lapangan dan usulan pengalokasian anggarannya.
Jika dibandingkan dengan target jumlah kawasan konservasi (521 unit)
yang harus di evaluasi, maka sampai dengan tahun 2016 telah dihasilkan
rekomendasi terhadap 235 unit KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia atau
dengan kata lain telah direkomendasikan sebanyak 45,11% KSA, KPA dan TB di
seluruh Indonesia.
Tabel 11. Persentase Capaian Kinerja IKK 2 Tahunan dan Renstra
No. Tahun Target Tahunan
Target Renstra (2015-2019)
Capaian IKK (Unit Rekomedasi EKF)
% Capaian Tahunan
%Pencapaian Renstra (2015-2019)
1. 2015 100 521 115 115 22,07 2. 2016 100 521 120 120 23,03
Total 521 235 45,11
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
25
Gambar16. Diagram Persentase Capaian Kinerja Tahunan dan Renstra IKK 2.
Dalam upaya mencapai IKK jumlah rekomendasi hasil EKF kawasan
konservasi, terdapat beberapa kendala yang dihadapi:
a. Kegiatan dan panjangnya proses pengadaan, membuat kegiatan pengkajian
dilaksanakan pada periode terakhir anggaran. Untuk mengantisipasi hal
tersebut, maka proses pengadaan konsultan pekerjaan akan dilaksanakan
pada periode pertama pelaksanaan DIPA.
b. Keterbatasan anggaran dan/atau adanya pemotongan anggaran,
menjadikan kegiatan EKF di tingkat lapangan tidak dapat dilakukan secara
optimal. Pada tahun 2016, terdapat 1 kegiatan kajian lapangan yang tidak
dapat direalisasikan karena adanya kegiatan penghematan anggaran tahun
2016.
Unit
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
26
Gambar 17. Pelaksanaan EKF CA Gunung Papandayan (Atas), Aktivitas
pemanfaatan wisata dan panas bumi yang melatarbelakangi pelaksanaan EKF CA Gunung Papandayan (Bawah)
c. Belum dipahaminya oleh UPT lingkup Direktorat Jenderal KSDAE bahwa
kegiatan EKF merupakan kewajiban yang harus dilakukan terhadap setiap
kawasan, sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun
2011 Jo Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2015. Hal tersebut juga
berimplikasi pada kesiapan UPT untuk mengalokasikan anggaran kegiatan
EKF.
d. Standar biaya pelaksanaan EKF yang besar, sehingga dibutuhkan alokasi
yang besar untuk kegiatan EKF di UPT-UPT.
e. Persiapan pelaksanaan EKF yang panjang, sehingga dibutuhkan
perencanaan yang lebih terencana dengan baik.
f. Tidak semua rekomendasi hasil EKF dapat diltindaklanjuti dengan segera
dikarenakan terbatasnya anggaran.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
27
Solusi sebagai tindak lanjut permasalahan dalam rangka meningkatkan
jumlah rekomendasi hasil EKF kawasan konservasi adalah:
a. Perlunya bimbingan teknis yang lebih intensif kepada UPT lingkup
Direktorat Jenderal KSDAE.
b. Perlunya dibuat pedoman turunan P.49/Menhut-II/2014 sebagai NSPK
pedoman pelaksanaan lapangan.
c. Alokasi yang besar untuk kegiatan EKF kepada UPT.
A.3 IKK 3 : Jumlah paket data dan informasi kawasan konservasi
yang valid dan reliable pada 521 KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia.
Inventarisasi potensi KK akan dipakai sebagai dasar dalam penataan
zonasi/blok pengelolaan kawasan konservasi. Inventarisasi potensi dilakukan
oleh masing-masing UPT baik Balai Taman Nasional maupun Balai KSDA,
dengan total jumlah kawasan sebanyak 521 unit. Jenis-jenis data yang
dikumpulkan mengacu pada Permenhut No. P.81/Menhut-II/2014 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Inventarisasi Potensi pada KSA dan KPA, yang diuraikan
dalam bentuk paket data.
Tabel 12. Pencapaian IKK 3 Direktorat PIKA Tahun 2016
No. Indikator Kinerja Kegiatan
Target IKK
Tahun 2016
Realisasi IKK
Tahun 2016
% Realisasi
IKK
Anggaran pada IKK
(Rp.)
Realisasi Anggaran pada IKK
(Rp.)
% Realisasi Anggaran
1.
Jumlah paket data dan informasi kawasan konservasi yang valid dan reliable pada 521 KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia
521 Paket Data
521 Paket Data 100 1.977.807.000 1.927.099.871 97,44 %
Tabel 13. Persentase Kenaikan/Penurunan Capaian Kinerja IKK 3
No. Tahun Target Jumlah Paket Data % Kenaikan/Penurunan (Dibandingkan Tahun Sebelumnya)
1 2015 521 521 - 2 2016 521 521 -
Persentase kenaikan/penurunan yang dicapai bernilai 0 atau tetap,
karena target sepanjang tahun (2015 - 2019) konstan yaitu paket data pada
521 kawasan konservasi. Hasil pengumpulan data dan peta potensi kawasan
konservasi, kemudian dikelompokan, dianalisa, disimpan, dan kemudian
didokumentasikan dalam bentuk aplikasi data. Paket data tahun 2015 selain
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
28
didokumentasikan dalam bentuk aplikasi data, juga didokumentasikan dalam
bentuk buku dengan judul “Paket Data pada 521 Kawasan Konservasi” untuk
masing-masing region Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua,
Nusa Tenggara dan Jawa. Seperti terlihat dalam gambar di bawah ini.
Gambar 18. Buku Informasi 521 Kawasan Konservasi
Tabel 14. Jumlah Paket Data dan Informasi KK Tahun 2015 dan 2016
No. Tahun Target Lokasi Satker Keterangan
1. 2015 521 KK 53 TN
KK non TN terdiri dari CA, SM, TWA dan THR dan THR
21 BKSDA (486 Kawasan) 28 Tahura
2. 2016 521 KK 53 TN
21 BKSDA (486 Kawasan) 28 Tahura
Target IKK paket data adalah konstan dari tahun 2015 - 2019, yaitu
paket data pada 521 kawasan konservasi. Oleh karena itu paket data dibagi
menjadi paket data tahun 2015 sampai dengan paket data tahun 2019.
Pengisian paket data tiap tahun berbeda akan tetapi jumlah KK yang didata
tetap yaitu 521 kawasan konservasi, oleh karena itu tidak bisa dilakukan
penghitungan kenaikan/penurunan persentase paket data yang terkumpul.
Setiap tahun targetnya sama yaitu 521 kawasan konservasi, dengan isi paket
data yang berbeda. Isian paket data dapat dilihat pada lampiran 7.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
29
Untuk perhitungan pencapaian IKK ini pada Capaian Renstra (2015-
2019) adalah bukan akumulasi dari capaian tahunan, melainkan tetap
dikarenakan indikator paket data adalah pemutakhiran paket data 521 kawasan
konservasi.
Tabel 15. Persentase Capaian Kinerja IKK 3 Tahunan dan Renstra
No. Tahun Target Tahunan
Target Renstra (2015-2019)
Capaian IKK (Paket Data KK)
% Capaian Tahunan
%Pencapaian Renstra (2015-2019)
1. 2015 521 521 521 100 100 2. 2016 521 521 521 100 100
Total 521 521 521 100 100
Gambar 19. Diagram Persentase Capaian Kinerja Tahunan dan Renstra IKK 3.
Kebijakan Satu Peta (KSP)
Selain IKK paket data, dengan terbitnya Keppres No. 9 tahun 2016
tentang Percepatan Kebijakan Satu Peta, pada skala 1:50.000, Sub Direktorat
Inventarisasi dan Informasi Konservasi Alam (Subdit IIKA) mendapat tugas
tambahan melaksanakan KSP, tugas ini akan dijadikan IKK baru pada tahun
2017. Tugas dari Subdit IIKA adalah melakukan validasi dan penyelarasan data
spasial zonasi dan blok, yang dibuat oleh UPT sesuai kriteria penilaian Tim KSP
(Badan Informasi Geospasial/BIG dan Kementerian Koordinator Perekonomian).
Kegiatan validasi dan penyelarasan tersebut meliputi
(1) Topologi,
(2) Atributing, dan
(3) Penyesuaian polygon peta.
Paket Data
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
30
Peta zonasi dan blok yang telah dilakukan validasi dan penyelarasan
tersebut kemudian diverifikasi oleh tim dari BIG dan Kemenko Bidang
Perekonomian. Adapun kriteria verifikasi data geospasial Kegiatan Percepatan
Pelaksanaan KSP antara lain:
- Kondisi data meliputi: format data, datum, sistem proyeksi dan skala.
- Kualitas data meliputi: kelengkapan data, konsistensi logis, akurasi posisi,
akurasi tematik dan akurasi temporal.
Meskipun Pelaksanaan KSP akan dijadikan IKK pada tahun 2017, namun
untuk Tahap 1 Target B12T16, berdasarkan rencana aksi KSP Direktorat
Jenderal KSDAE mendapat tugas untuk menyelesaikan Peta Zona KK yang telah
diintegrasikan pada skala 1:50.000 sesuai kriteria penilaian KSP pada 12
Provinsi. Direktorat PIKA telah menyerahkan target KSP B12T16 sejumlah 18
Provinsi yang terdiri dari 25 Taman Nasional, dan telah memenuhi kriteria
penilaian dengan memperoleh nilai 105 (data dapat dilihat pada lampiran 8).
Target KSP pada tahun 2016 adalah 10 provinsi dan termasuk di
dalamnya Pulau Kalimantan. Target KSP tahun 2016 telah terpenuhi dengan
nilai sempurna, 100 dari tim penilai. Target 2017 adalah Pulau Sumatera dan
Sulawesi.
Tabel 16. Target dan Realisasi Kebijakan Satu Peta (KSP) Direktorat PIKA
No. Tahun Target Lokasi Realisasi Lokasi Nilai Kualitas Data % Realisasi
1. 2016 10 Provinsi Pulau Kalimantan 18 Provinsi 25 TN 105 180
Gambar 20. Kegiatan Sosilasasi dan Validatasi Data KSP
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
31
A.4 IKK 4 : Jumlah KPHK pada kawasan konservasi non taman nasional yang terbentuk sebanyak 100 unit KPHK.
Penentuan target KPHK pada Renstra Direktorat PIKA dan Perjanjian
Kinerja (PK) 2016 terdapat perbedaan jumlah target pada tahunan. Semula
target pembentukan KPHK sebanyak 20 unit setiap tahun selama periode
Renstra 2015-2019, namun berdasar Peraturan Direktur Jenderal KSDAE Nomor
P.14/KSDAE-SET/2015 tanggal 18 Desember 2015 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pencapaian Target Kinerja Program KSDAE Tahun 2015-2019,
maka target pembentukan KPHK pada tahun 2015 dan 2016 disesuaikan
menjadi masing-masing sebesar 40 dan 60 Unit KPHK yang terbentuk, dengan
mempertimbangkan agar pada akhir Renstra 2015-2019 semua KPHK yang
dibentuk selama periode Renstra 2015-2019 dapat beroperasi. Sementara di
dalam Renstra Direktorat Jenderal KSDAE tercantum target pembentukan KPHK
untuk tahun 2015 dan 2016 masing-masing 20 unit dan 80 unit. Direncanakan
akan ada review Renstra Ditjen KSDAE sehingga Direktorat PIKA mengusulkan
untuk tahun 2015 dan 2016, jumlah unit KPHK yang terbentuk diusulkan
menjadi 40 dan 60 Unit KPHK. Data usulan ini yang dijadikan dasar dalam
membuat PK tahun 2016. Data tentang perbedaan target IKK 4, dan data
informasi KPHK sampai dengan saat ini tersaji dalam tabel berikut.
Tabel 17. Target dan Data KPHK s/d Tahun 2016.
No. Tahun Target
Renstra (Unit)
Target PK (Unit)
KPHK Disahkan (Unit) Pengusulan
KPHK (Unit) KPHK
terbentuk (Unit) TN Non TN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (7) 1. > 2014 - - 38 12 - - 2. 2015 20 40 41 1 42 3. 2016 80 60 8 51 59
Total 100 100 61 52 101 Sampai dengan Tahun 2014, Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan telah menetapkan sebanyak 50 unit KPHK yang terdiri dari 38 KPHK
TN dan 12 kawasan Non-TN.
Dalam kurun waktu tahun 2015-2019 direncanakan terbentuk sebanyak
100 unit KPHK non-TN baru. Sampai akhir tahun 2016, dari sejumlah 113
usulan KPHK, yang telah mendapat pengesahan KPHK Non-TN sebanyak 61
unit. Persentase kenaikan/penurunan pada IKK 4 tersaji pada tabel dan gambar
berikut.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
32
Tabel 18. Persentase Kenaikan/Penurunan Capaian Kinerja IKK 4. No. Tahun Target Jumlah KPHK Non
TN Yang Terbentuk % Kenaikan/Penurunan (Dibandingkan Tahun
Sebelumnya) 1. 2014 - 12 12 2. 2015 40 42 250 3. 2016 60 59 40,48
Total 100 113
Gambar 21. Diagram Kenaikan/Penurunan Capaian IKK 4.
Tabel 19. Pencapaian IKK 4 Direktorat PIKA Tahun 2016
No. Indikator Kinerja Kegiatan
Target IKK
Tahun 2016
Realisasi IKK
Tahun 2016
% Realisasi
IKK
Anggaran pada IKK
(Rp.)
Realisasi Anggaran pada IKK
(Rp.)
% Realisasi Anggaran
1.
Jumlah KPHK pada kawasan konservasi non taman nasional yang terbentuk sebanyak 100 unit KPHK
60 Unit
59 Unit 98,33 480.867.000 478.964.440 99,6
Tabel 20. Persentase Capaian Kinerja IKK 4 Tahunan dan Renstra
No. Tahun Target
Tahunan PK
Target Tahunan Renstra
Target Renstra
(2015-2019) Capaian IKK (Unit KPHK)
% Capaian Tahunan
%Pencapaian Thdp Renstra (2015-2019)
1. 2015 40 20 100 42 105 42 2. 2016 60 80 100 59 98,33 59
Total 100 101 101 Pencapaian kinerja IKK 4 dibandingkan dengan target pada tahun 2016
adalah sebesar 98,33% (59 Unit) dari 60 Unit KPHK, namun pada tahun 2015
pencapaian kinerja IKK 4 adalah sebesar 105% (42 Unit) dari target 40 Unit
KPHK. Sehingga secara total pencapaian Renstra 2015-2019 untuk IKK 4 adalah
Unit
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
33
sebesar 101 Unit (101%) dari target akumulasi Renstra di tahun 2016 sebesar
100 Unit. Namun bila dibandingkan terhadap target Renstra Ditjen KSDAE,
maka capaian kinerja untuk IKK 4 Tahun 2016 adalah sebesar 73,75% (59
Unit) dari target 80 Unit KPHK, sedangkan capaian kinerja di tahun 2015 adalah
sebesar 210% (42 Unit) dari target 20 Unit (Lampiran 9).
Perbedaan penentuan target capaian IKK 4 antara target Renstra
Direktorat PIKA 2015-2019 dan target PK 2016 (sebagai usulan review Renstra
Ditjen KSDAE 2015-2019) menyebabkan pencapaian pada IKK 4 ini kurang
memenuhi target yang diharapkan, namun target pencapaian kinerja Renstra
2015-2019 akumulatif dapat tercapai.
Gambar 22. Diagram Persentase Capaian Kinerja Tahunan dan Renstra IKK 4.
Dalam pencapaian IKK Jumlah KPHK pada kawasan konservasi non-TN
yang terbentuk sebanyak 100 Unit KPHK, terdapat beberapa kegiatan yang
dilakukan:
1. Penyusunan NSPK Rancang Bangun KPHK.
Kegiatan penyusunan NSPK dilakukan dengan cara pengumpulan bahan
dan penyusunan materi draft NSPK. Rapat pembahasan NSPK tidak dapat
dilanjutkan karena anggaran terkena penghematan.
2. Bimbingan Teknis dan Supervisi penyusunan rancang bangun KPHK.
Bimbingan teknis dan supervisi dilakukan kepada UPT yang sedang
menyusun rancang bangun KPHK.
Unit
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
34
3. Koordinasi Regional Pembentukan KPHK.
Maksud dari kegiatan Koordinasi Regional Pembentukan KPHK Non-TN
adalah untuk menyamakan pengertian, tahapan-tahapan serta kriteria dan
indikator yang diperlukan dalam melakukan penyusunan dokumen usulan
rancang bangun KPHK. Sedangkan tujuannya adalah untuk meningkatkan
koordinasi dan komunikasi para pihak terkait untuk mencapai target
pembentukan KPHK yang sesuai dengan ketentuan.
4. Pembinaan dan Koordinasi Bidang Pemolaan dan Evaluasi Kesesuaian
Fungsi.
Pembinaan dan koordinasi dilakukan dalam upaya meningkatkan efektivitas
dan efisiensi di bidang pemolaan dan EKF.
Gambar 23. Rapat Koordinasi Pembentukan KPHK di Makasar, Surabaya dan Bandung
Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian IKK Jumlah KPHK pada
kawasan konservasi non taman nasional yang terbentuk sebanyak 100 Unit
KPHK adalah:
a. Belum dipahaminya materi penyusunan rancang bangun KPHK oleh UPT
lingkup KSDAE.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
35
b. Biaya pelaksanaan dalam pencapaian IKK terkena penghematan sehingga
pelaksanaan pendampingan kurang optimal.
c. UPT pengelola Tahura belum mendapatkan pendampingan dalam
pembentukan KPHK.
Beberapa solusi sebagai tindak lanjut permasalahan dalam pencapaian
IKK ini adalah:
a. Perlunya bimbingan teknis yang lebih intensif kepada UPT-UPT lingkup
Ditjen KSDAE.
b. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan pendampingan perlu dilakukan lebih
intensif.
c. Perlunya pendampingan dan alokasi anggaran untuk UPT pengelola Tahura
dalam rangka pembentukan KPHK
Dengan pembentukan KPHK diharapkan dapat memperbaiki pengelolaan
kawasan konservasi dan mengisi kekosongan kelembagaan ditingkat tapak dan
menyediakan sarana pengelolaan hutan langsung dilapangan, sehingga
persoalan-persoalan dapat diatasi secara cepat. KPHK juga memiliki peran
sebagai resolusi konflik di lapangan, baik masalah-masalah yang menyangkut
tenurial, hubungan masyarakat dengan pemegang izin maupun akses
masyarakat terhadap sumber daya hutan. KPHK dapat berfungsi sebagai
operator pengelolaan kawasan konservasi sekaligus memastikan
pelaksanaannya berjalan dengan baik, dan dapat mendukung jaminan
kepastian usaha dan juga keadilan bagi masyarakat lokal.
Gambar 24. Bimbingan Teknis Pembentukan KPHK di Balai Besar KSDA Jawa Barat
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
36
Gambar 25. Bimbingan Teknis Pembentukan KPHK di Balai KSDA Sulawesi Tenggara
A.5 IKK 5 : Jumlah Kerjasama Pembangunan Strategis dan Kerjasama Penguatan Fungsi pada Kawasan Konservasi Sebanyak 100 PKS.
Dalam upaya mendukung pengelolaan kawasan konservasi, Pemerintah
telah membuka ruang kerjasama penyelenggaraan di KSA dan KPA berdasarkan
Pasal 43, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2011 Jo.
Nomor 108 Tahun 2015 tentang Pengelolaan KSA dan KPA. Kerjasama
penyelenggaraan KSA dan KPA merupakan kegiatan bersama para pihak (mitra)
yang dibangun atas kepentingan bersama untuk optimalisasi dan efektifitas
pengelolaan kawasan, atau karena adanya pertimbangan khusus bagi
penguatan ketahanan nasional.
Gambar 26. Rapat Fasilitasi Kerjasama Pengelolaan Kawasan Konservasi
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
37
Kerjasama penyelenggaraan KSA dan KPA berdasarkan Peraturan
Menteri Kehutanan Nomor P.85/Menhut-II/2014 tentang Tata Cara
Penyelenggaraan KSA dan KPA, bertujuan untuk mewujudkan penguatan tata
kelola pengeloaan kawasan konservasi dan konservasi keanekaragaman hayati.
Kerjasama penyelenggaraan KSA dan KPA tersebut meliputi:
a. Kerjasama penguatan fungsi KSA dan KPA serta konservasi
keanekaragaman hayati, dan
b. Kerjasama pembangunan strategis yang tidak dapat dielakkan.
Tabel 21. Pencapaian IKK 5 Direktorat PIKA Tahun 2016.
No. Indikator Kinerja Kegiatan
Target IKK
Tahun 2016
Realisasi IKK
Tahun 2016
% Realisasi
IKK
Anggaran pada IKK
(Rp.)
Realisasi Anggaran pada IKK
(Rp.)
% Realisasi Anggaran
1.
Jumlah kerjasama pembangunan strategis dan kerjasama penguatan fungsi pada kawasan konservasi sebanyak 100 PKS
20 PKS 38 PKS 190 3.624.461.000 3.580.730.357 98,79
Tabel 22. Persentase Kenaikan/Penurunan Capaian Kinerja IKK 5.
No. Tahun Target Jumlah PKS % Kenaikan/Penurunan (Dibandingkan Tahun Sebelumnya)
1. 2015 20 20 - 2. 2016 20 38 90
TOTAL 40 58 Kenaikan capaian kinerja IKK 1 dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Gambar 27. Diagram Kenaikan/Penurunan Capaian Kinerja IKK 5.
PKS
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
38
Dari target akumulasi sebanyak 40 dokumen PKS sampai dengan tahun
2016, Subdit Pemanfaatan Kawasan Strategis telah menerima sebanyak 104
permohonan kerjasama dan telah selesai pada tahap penandatanganan Naskah
PKS sebanyak 58 dokumen PKS yang terdiri atas :
a. Tahun 2015 sebanyak 20 PKS (data pada lampiran 10).
b. Tahun 2016 sebanyak 38 PKS (data pada lampiran 10), rekapitulasi lokasi
kerjasama disajikan dalam gambar berikut.
Gambar 28. Rekapitulasi Lokasi PKS Tahun 2015 dan 2016
Khusus pada tahun 2016, telah diselesaikan 38 naskah Perjanjian
Kerjasama dengan rincian sebagaimana tabel berikut.
Tabel 23. Rekapitulasi Perkembangan Proses Permohonan Kerjasama Penyelenggaraan KSA dan KPA Tahun 2016
No. Uraian Jumlah A. Kerjasama Penguatan Fungsi 45 1. Perjanjian Kerjasama telah ditandatangani 16 2. Sudah Persetujuan Dirjen KSDAE, PKS dalam proses 5 3. Permohonan Kerjasama Baru 24 B. Kerjasama Pembangunan Strategis 59 1. Perjanjian Kerjasama telah ditandatangani 22 2. Sudah ada Persetujuan Menteri, PKS dalam proses 13 3. Proses Persetujuan ke Menteri 4 4. Melengkapi Persyaratan Psl. 26 P.85/2014 7 5. Permohonan Kerjasama Baru 13 JUMLAH TOTAL (A+B) 104
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
39
Tabel 24. Kategori Permohonan Kerjasama Pembangunan Strategis Tahun 2016 No. Kategori Kerjasama Jumlah 1. Pertahanan dan Keamanan Negara 2 2. Transportasi Terbatas 38 3. Komunikasi 10 4. Kelistrikan 8 5. Lain-lain 1
JUMLAH 59 Tabel 25. Persentase Capaian Kinerja IKK 5 Tahunan dan Renstra
No. Tahun Target Tahunan
Target Renstra (2015-2019)
Capaian IKK (Dokumen Penataan Zonasi/Blok)
% Capaian Tahunan
%Pencapaian Renstra (2015-2019)
1. 2015 20 100 20 100 20 2. 2016 20 100 38 190 38
Total 100 58 58
Gambar 29. Diagram Persentase Capaian Kinerja Tahunan dan Renstra IKK 5.
Dengan tercapainya jumlah kerjasama pembangunan strategis dan
kerjasama penguatan fungsi pada kawasan konservasi sebanyak 58 PKS (2015
sebanyak 20 PKS dan 2016 sebanyak 38 PKS), maka persentase target jangka
menengah yang harus dicapai adalah 58 PKS atau 58%.
PKS
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
40
Gambar 30. Rapat Pembahasan Permohonan Kerjasama Peningkatan Jalan di TN Kelimutu
Gambar 31. Penandatanganan Kerjasama antara Plt. Dirjen KSDAE dengan Dirjen Bina Marga tentang Pembangunan Jalan Paralel/Sejajar Perbatasan Ruas Temajuk Simpang Tanjung Kab. Sambas di TWA Gn. Asuansang dan TWA Gn. Melintang dan Ruas Putussibau Nanga Era Batas Kalimantan Timur Kab. Kapuas Hulu di TN Betung Kerihung Provinsi Kalimantan Barat.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
41
Beberapa permasalahan strategis terkait dengan kerjasama
penyelenggaraan KSA dan KPA antara lain:
1. Harmonisasi Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.85/Menhut-II/2014
dengan Peraturan Menteri LHK Nomor P.78/MenLHK-Setjen/2015;
2. Penyelesaian permasalahan keterlanjuran di dalam Kawasan Konservasi
yaitu adanya jalan, listrik, dan infrastruktur fasum/fasos di dalam KK,
serta kegiatan eksplorasi bahan tambang.
B. Realisasi Anggaran
Dalam rangka pencapaian IKK pemolaan dan informasi konervasi Alam
tahun 2016, Direktorat PIKA telah melaksanakan berbagai kegiatan dengan
alokasi anggaran Rp10,936,551,000,- dengan dana blokir (Self Blocking)
sebesar Rp2,240,000,000,-. Secara umum realisasi anggaran Direktorat PIKA
tahun 2016 sebesar Rp8,560,941,907 atau 78,28 % dari total anggaran sebesar
Rp10,936,551,000,- atau 98,44 % dari total anggaran Rp8,696,551,000,-(yang
sudah dikurangi Self Blocking) sebagaimana disajikan pada tabel 15 dibawah
ini.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
42
Tabel 26 : Pencapaian Realisasi Anggaran Direktorat PIKA Tahun 2016
No. Kegiatan/IKK Anggaran Awal (+Self Blocking)
(Rp.) Self Blocking Anggaran Akhir
(Rp.) Realisasi
Anggaran (Rp.) %Realisasi dari Anggaran Awal
%Realisasi dari Anggaran Akhir
Kegiatan : Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam
1.
Jumlah dokumen perencanaan penataan kawasan konservasi yang tersusun dan mendapat pengesahan sebanyak 30 Dokumen Zonasi dan/atau Blok
1.061.824.000 132.700.000 929.124.000 917.047.500 86,37 98,70
2. Jumlah rekomendasi hasil evaluasi kesesuaian fungsi kawasan konservasi untuk 521 unit KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia
925.648.000 226.110.000 699.538.000 689.180.600 74,45 98,52
3. Jumlah paket data dan informasi kawasan konservasi yang valid dan reliable pada 521 KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia
2.277.303.000 299.496.000 1.977.807.000 1.927.099.871 84,62 97,44
4. Jumlah KPHK pada kawasan konservasi non taman nasional yang terbentuk sebanyak 100 unit KPHK
755.457.000 274.590.000 480.867.000 479.525.440 63,47 99,72
5. Jumlah kerjasama pembangunan strategis dan kerjasama penguatan fungsi pada kawasan konservasi sebanyak 100 PKS
3.964.574.000 340.113.000 3.624.461.000 3.580.730.357 90,34 98,79
6. Layanan Perkantoran dan Pengadaan Sarpras 1.951.745.000 966.991.000 984.754.000 966.508.139 49,52 98,15
TOTAL 10.936.551.000 2.240.000.000 8.696.551.000 8.560.941.907 78,28 98,44
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
43
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja (LKj) Direktorat PIKA tahun 2016 merupakan alat yang
dapat digunakan untuk melakukan pengukuran kinerja guna mengetahui
keberhasilan/kegagalan organisasi Direktorat PIKA dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsinya.
Capaian kinerja Direktorat PIKA tersaji sebagai berikut :
1. Rata-rata capaian IKK Renstra (2015-2019) sampai dengan tahun 2016
adalah sebesar 131,7%, sedangkan rata-rata capaian IKK Renstra (2015-
2019) adalah 76,42%. Realiasasi anggaran Direktorat PIKA tahun 2016
sebesar Rp8,560,941,907 atau 78,28% dari total anggaran sebesar
Rp10,936,551,000,- atau 98,44% dari total anggaran Rp8,696,551,000,-
(yang sudah dikurangi Self Blocking)
2. Capaian Kinerja IKK 1 (Jumlah Dokumen Perencanaan Penataan Kawasan
Konservasi yang Tersusun dan Mendapat Pengesahan Sebanyak 150
Dokumen Zonasi dan/atau Blok) tahun 2016 adalah 82 dokumen dari target
30 dokumen (273,3%), Capaian Kinerja s.d tahun 2016 Renstra 2015-2019
adalah 117 dokumen dari target 150 dokumen (78%), dan realisasi
anggaran pada IKK 1 sebesar 98,7%. Untuk peningkatan efektifitas
pelaksanaan penataan zona/blok pengelolaan KSA/KPA dan implementasi
Kebijakaan Satu Peta (KSP) dilakukan sosialisai dan bimbingan teknis,
optimalisasi penyusunan penataan zona/blok, penilaian dan pengesahan
dokumen zona/blok pengelolaan, dukungan anggaran dari kemitraan, serta
peningkatan koordinasi Ditjen KSDAE dan Ditjen PKTL.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
44
3. Capaian Kinerja IKK 2 (Jumlah Rekomendasi Hasil Evaluasi Kesesuaian
Fungsi Kawasan Konservasi untuk 521 Unit KSA, KPA, dan TB di Seluruh
Indonesia) tahun 2016 adalah 120 unit dari target 100 unit rekomendasi
(120%), Capaian Kinerja s.d tahun 2016 Renstra 2015-2019 adalah 235
unit dari target 521 unit rekomendasi (45,11%), dan realisasi anggaran
pada IKK 2 sebesar 98,52%. Tindak lanjut dalam rangka meningkatkan
jumlah rekomendasi hasil evaluasi kesesuaian fungsi kawasan konservasi
adalah bimbingan teknis yang lebih intensif kepada UPT-UPT lingkup Ditjen
KSDAE, perlu dibuat pedoman turunan P.49/Menhut-II/2014 sebagai NSPK
pedoman pelaksanaan lapangan, dan Alokasi yang besar untuk kegiatan
evaluasi kesesuaian fungsi kepada UPT-UPT.
4. Capaian Kinerja IKK 3 (Jumlah Paket Data dan Informasi Kawasan
Konservasi yang Valid dan Reliable pada 521 KSA, KPA dan TB di Seluruh
Indonesia) tahun 2016 adalah 521 dari target 521 paket data (100%),
Capaian Kinerja s.d tahun 2016 Renstra 2015-2019 adalah 521 dari target
521 paket data (100%), dan realisasi anggaran pada IKK 3 sebesar
97,44%. Strategi dalam rangka penyempuranaan jumlah paket data adalah
sosialisasi Permenhut No. P.81/Menhut-II/2014 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Inventarisasi Potensi pada KSA dan KPA, diperlukan anggaran
yang lebih besar untuk UPT dalam melakukan inventarisasi data,
percepatan hasil, sosialisasi dan bimbingan teknis tentang KSP pada UPT.
5. Capaian Kinerja IKK 4 (Jumlah KPHK pada Kawasan Konservasi Non Taman
Nasional yang Terbentuk Sebanyak 100 Unit KPHK) tahun 2016 adalah 59
dari target Renstra 80 unit usulan KPHK (73,75%) atau 98,33% dari target
PK 60 Unit, Capaian Kinerja s.d tahun 2016 Renstra 2015-2019 adalah 101
dari target 100 unit usulan KPHK (101%), dan realisasi anggaran pada IKK
4 sebesar 99,6%. Solusi tindak lanjut pencapaian IKK ini antara lain
diperlukan bimbingan teknis yang lebih intensif kepada UPT-UPT lingkup
Ditjen KSDAE, kegiatan-kegiatan pendampingan perlu dilakukan lebih
intensif, dan diperlukan perhatian dan alokasi anggaran untuk UPT
pengelola Tahura dalam rangka pembentukan KPHK.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
45
6. Capaian Kinerja IKK 5 (Jumlah Kerjasama Pembangunan Strategis dan
Kerjasama Penguatan Fungsi pada Kawasan Konservasi Sebanyak 100 PKS)
tahun 2016 adalah 38 PKS dari target 20 PKS (190%), Capaian Kinerja s.d
tahun 2016 Renstra 2015-2019 adalah 58 PKS dari target 100 PKS (58%),
dan realisasi anggaran pada IKK 5 sebesar 98,79%. Langkah dan strategi
dalam peningkatan IKK ini adalah melakukan harmonisasi Peraturan
Menteri Kehutanan Nomor P.85/Menhut-II/2014 dengan Peraturan Menteri
LHK Nomor P.78/MenLHK-Setjen/2015, melakukan peralihan Perizinan
Penggunaan Kawasan Konservasi dari mekanisme IPPKH ke mekanisme
Kerjasama Penyelenggaraan KSA dan KPA, serta menyelesaikan
permasalahan keterlanjuran di dalam Kawasan Konservasi.
Keberhasilan pencapaian indikator kinerja kegiatan Direktorat PIKA pada
tahun 2016 diharapkan dapat terus berlanjut pada tahun mendatang dengan
terus melakukan pembinaan dan pembenahan pada masing-masing kegiatan
yang mendukung langsung pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) pada
masing-masing unit kerja.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
46
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1 2 3 4 7 8 9 10 11 121. 1. 1. Dokumen 30 60 90 120 150
a Penyusunan NSPK2 b. Bimbingan Teknis dan Supervisi
c. Pembinaan dan Koordinasid. Penilaian dan Pengesahan
Dokumen Zonasi dan/atau Bloke. Monitoring dan Evaluasi
2. Unit 100 200 310 420 521
a. Penyusunan NSPKb. Bimbingan Teknis dan Supervisic. Pembinaan dan Koordinasid. Verifikasi Hasil Evaluasie. Monitoring dan Evaluasi
3. Paket 521 521 521 521 521Data
a. Penyusunan NSPKb. Bimbingan Teknis dan Supervisic. Pembinaan dan Koordinasid. Pembangunan Sistem IKAe. Operasional dan Pemeliharaan
Sistem IKA
Jumlah paket data dan informasi kawasan konservasi yang valid dan reliable pada 521 KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia
5 6
Peningkatan penerimaan PNBP dan pemanfaatan jasa lingkungan kawasan konservasi dan k k Jumlah rekomendasi hasil evaluasi
kesesuaian fungsi kawasan konservasi untuk 521 unit KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia.
Terjaminnya efektivitas pemolaan dan penataan pengelolaan kawasan konservasi, serta ketersediaan data dan informasi konservasi alam
Nama Program
Kegiatan Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam
Promram Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
Indikator Kinerja Program (IKP)
Indikator Kinerja Kegiatan
Peningkatan efektivitas pengelolaan hutan konservasi dan upaya konservasi keanekaragaman hayati
Jumlah dokumen perencanaan penataan kawasan konser vasi yang tersusun dan men dapat pengesahan sebanyak 150 Dokumen Zonasi dan/atau Blok
Lampiran 1
20192016
MATRIK KEGIATAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015 - 2019DIREKTORAT PEMOLAAN DAN INFORMASI KONSERVASI ALAM
No Nama Kegiatan Satuan
Target Kinerja (Volume dan Satuan) per Tahun
2017 20182015Sasaran Kegiatan Tahun 2015-2019
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Laporan Kinerja Tahun 2016Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
47
1 2 3 4 7 8 9 10 11 124. Unit 20 100 100 100 100
a. Penyusunan NSPKb. Bimbingan Teknis dan Supervisi
c. Pembinaan dan Koordinasid. Penyusunan Indikatif Rancang
Bangun KPHKe. Penilaian Rancang Bangun KPHK
f. Penetapan KPHKg. Monitoring dan Evaluasi
5. PKS 20 40 60 80 100
a. Penyusunan NSPKb. Bimbingan Teknis dan Supervisic. Pembinaan dan Koordinasid. Monitoring dan Evaluasi
6
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Jumlah KPHK pada kawasan konservasi non taman nasional yang terbentuk sebanyak 100 Unit KPHK
Jumlah kerjasama pemba ngunan strategis dan kerja sama penguatan fungsi pada kawasan konservasi sebanyak 100 PKS
Nama Program Sasaran KegiatanTahun 2015-2019
Indikator Kinerja Program (IKP)
5
No Nama KegiatanIndikator Kinerja Kegiatan
Satuan
Target Kinerja (Volume dan Satuan) per Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Laporan Kinerja Tahun 2016Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
48
Lampiran 2
Laporan Kinerja Tahun 2016Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
49
Laporan Kinerja Tahun 2016Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
50
Lampiran 3
Laporan Kinerja Tahun 2016Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
51
Laporan Kinerja Tahun 2016Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
52
Data Capaian Penataan Zonasi/Blok Pengelolaan Kawasan Konservasi Tahun 2015 Lampiran 4No. Fungsi Kawasan Provinsi UPT/UPTD NO. SK/ Tanggal1 CA Panua Gorontalo BKSDA Sulawesi Utara SK.254/KSDAE-SET/2015 tanggal 4 November 20152 CA Gunung Tinombala Sulawesi Tengah BKSDA Sulawesi Tengah SK.340/KSDAE-Set/2015 tanggal 31 Desember 20153 CA Gunung Sojol Sulawesi Tengah BKSDA Sulawesi Tengah SK.296/KSDAE-SET/2015 tanggal 18 Desember 20154 SM Cikepuh Jawa Barat BBKSDA Jawa Barat SK.342/KSDAE-Set/2015 tanggal 31 Desember 20155 SM Karakelang Sulawesi Utara BKSDA Sulawesi Utara SK.244/KSDAE-SET/2015 tanggal 20 Oktober 20156 SM Nantu Gorontalo BKSDA Sulawesi Utara SK.243/KSDAE-SET/2015 tanggal 20 Oktober 20157 SM Tanjung Peropa Sulawesi Tenggara BKSDA Sulawesi Tenggara SK.288/KSDAE-SET/2015 tanggal 11 Desember 20158 TB Lingga Isaq Aceh BKSDA Aceh SK.5/IV-KKBHL/2015 tanggal 7 Januari 20159 THR Ir. H. Djuanda Jawa Barat BBKSDA Jawa Barat SK.28/IV-KKBHL/ 2015, tgl 3 Feb 201510 THR Bunder DI Yogyakarta BKSDA Yogyakarta SK.345/KSDAE-Set/2015 tanggal 31 Desember 201511 THR Ngurah Rai Bali BKSDA Bali SK.255/KSDAE-SET/2015 tanggal 6 November 201512 THR Murhum / Nipa-Nipa Sulawesi Tenggara BKSDA Sulawesi Tenggara SK.289/KSDAE-SET/2015 tanggal 11 Desember 201513 TWA Linggarjati Jawa Barat BBKSDA Jawa Barat SK.35/IV-SET/2015 tanggal 6 Februari 201514 TWA Talaga Bodas Jawa Barat BBKSDA Jawa Barat SK.222/KSDAE-SET/2015 tanggal 22 September 201515 TWA Pananjung Pangandaran Jawa Barat BBKSDA Jawa Barat SK.343/KSDAE-Set/2015 tanggal 31 desember 201516 TWA Gunung Papandayan Jawa Barat BBKSDA Jawa Barat SK.34/IV-SET/2015 tanggal 6 Februari 201517 TWA Danau Rawa Taliwang NTB BKSDA NTB Dirjen PHKA No. SK.4/IV-SET/2015, tanggal 7 Januari 201518 TWA Batuangus Sulawesi Utara BKSDA Sulawesi Utara SK.293/KSDAE-SET/2015 tanggal 11 Desember 201519 TWA Batuputih Sulawesi Utara BKSDA Sulawesi Utara SK.292/KSDAE-SET/2015 tanggal 11 Desember 201520 TWA Danau Matano Sulawesi Selatan BBKSDA Sulawesi Selatan No.SK.141/IV-SET/2015 tanggal 25 Mei 201521 TWA Lejja Sulawesi Selatan BBKSDA Sulawesi Selatan SK.140/IV-SET/2015 tanggal 25 Mei 201522 TWA Mangolo Sulawesi Tenggara BKSDA Sulawesi Tenggara SK.269/KSDAE-SET/2015 tanggal 30 November 201523 TWA Tirta Rimba Air Jatuh Sulawesi Tenggara BKSDA Sulawesi Tenggara SK.287/KSDAE-SET/2015 tanggal 11 Desember 201524 TWA Teluk Youtefa Papua BBKSDA Papua SK.157/IV-SET/2015 tanggal 1 Juni 201525 TWA Teluk Lasolo Sulawesi Tenggara BKSDA Sulawesi Tenggara SK.286/KSDAE-SET/2015 tanggal 11 Desember 201526 TN Bukit Duabelas Jambi BTN Bukit Dua Belas SK.22/IV-KKBHL/2015 tanggal 27 Januari 201527 TN Manupeu-Tanadaru NTT BTN Manupeu Tanadaru SK.346/KSDAE-Set/2015 tanggal 31 Desember 201528 TN Kayan Mentarang Kalimantan Utara BTN Kayan Mentarang SK.348/KSDAE-Set/2015 tanggal 31 Desember 201529 TN Siberut Sumatera Barat BTN Siberut SK.32/IV-Set/2015 tanggal 4 Februari 201530 TN Tesso Nilo Riau BTN Tesso Nilo Dirjen PHKA No. SK.154/IV-SET /2015, tgl 1 Juni 2015 31 TN Gunung Ciremai Jawa Barat BTN Gunung Ciremai Dirjen PHKA No. SK.87/IV-Set/2015 tanggal 30 Maret 201532 TN Alas Purwo Jawa Timur BTN Alas Purwo SK.341/KSDAE-Set/2015 tanggal 31 Desember 201533 TN Bantimurung -Bulusaraung Sulawesi Selatan BTN Bantimurung Bulusaraung SK.358/KSDAE-Set/2015 tanggal 31 Desember 201534 TN Bunaken Sulawesi Utara BTN Bunaken SK.6/IV-KKBHL/2015 tanggal 7 Januari 201535 TN Gunung Tambora NTB BTN Gunung Tambora SK.339/KSDAE-Set/2015 tanggal 31 Desember 2015
Laporan Kinerja Tahun 2016Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
53
Lampiran 5
No. Fungsi Kawasan Provinsi UPT/UPTD NO.SK/Tanggal1 THR Banten (TWA Carita) Banten Dishut Prov Banten SK. 46/KSDAE/SET/KSDAE.2/2/2016 tanggal 12 Februari 20162 TWA Muka Kuning Kepulauan Riau BBKSAD Riau SK.149/KSDAE/SET/KSDAE.0/5/2016 tanggal 20 Mei 20163 TWA Telaga Warna Jawa Barat BBKSDA Jawa barat SK.35/KSDAE/Set/KSDAE.0/2/2016 tanggal 9 Februari 20164 TWA Jember Jawa Barat BBKSDA Jawa barat SK.35/KSDAE/Set/KSDAE.0/2/2016 tanggal 9 Februari 20165 CA Hutan Bakau Pantai Timur Jambi BKSDA Jambi SK.13/KSDAE/SET/KSDAE.01/1/2016 tanggal 22 Januari 20166 CA Dua Saudara Sulawesi Utara BKSDA Sulawesi Utara SK.17/KSDAE/SET/KSDAE.3/1/2016 tanggal 22 januari 20167 CA Durian Luncuk I Jambi BKSDA Jambi SK. 23/KSDAE/SET/KSDAE.02/2/2016 tanggal 27 januari 20168 CA Durian Luncuk II Jambi BKSDA Jambi SK. 23/KSDAE/SET/KSDAE.02/2/2016 tanggal 27 januari 20169 TWA Telogo Warno/ Telogo Pengilon Jawa Tengah BKSDA Jawa Tengah SK. 34/KSDAE/SET/KSDAE.0/2/2016 tanggal 9 Februari 201610 TWA Gunung Batur Bukit payang Bali BKSDA Bali SK. 41/KSDAE/SET/KSDAE.0/2/2016 tanggal 11 Februari 201611 SM Manembo-nembo Sulawesi Utara BKSDA Sulawesi Utara SK. 42/KSDAE/SET/SET/KSDAE.0/2016 tanggal 11 Februari 201612 CA Tanjung Panjang Gorontalo BKSDA Sulawesi Utara SK. 39/KSDAE/SET/KSDAE.0/2/2016 tanggal 11 Februari 201613 TWA Pulau Weh Aceh BKSDA Aceh SK. 38/KSDAE/SET/KSDAE.0/2/2016 tanggal 11 Februari 201614 CA Gunung Lokon Sulawesi Utara BKSDA Sulawesi Utara SK. 50/KSDAE/SET/KSDAE.0/2/2016 tanggal 16 Februari 201615 TWA Talaga Patengan Jawa Barat BBKSDA Jawa Barat SK.54/KSDAE/SET/KSDAE.0/2/2016 tanggal 19 Februari 201616 CA Gunung Ambang Sulawesi Utara BKSDA Sulawesi Utara SK.55/KSDAE/SET/KSDAE.0/2/2016 tanggal 19 Februari 201617 TWA Camplong Nusa Tenggara Timur BBKSDA NTT SK.78/KSDAE/SET/KSADE.0/3/2016 tanggal 14 Maret 201618 TWA Menipo Nusa Tenggara Timur BBKSDA NTT SK.83/KSDAE/SET/KSDAE.0/3/2016 tanggal 14 Maret 201619 TWA Teluk Maumere Nusa Tenggara Timur BBKSDA NTT SK.95/KSDAE/SET/KSDAE.0/3/2016 tanggal 22 maret 201620 TWA Baumata Nusa Tenggara Timur BBKSDA NTT SK.94/KSDAE/SET/KSDAE.0/3/2016 tanggal 22 Maret 201621 TWA Tujuh Belas Pulau Nusa Tenggara Timur BBKSDA NTT SK.96/KSDAE/SET/KSDAE.0/3/2016 tanggal 22 Maret 201622 SM Pulau Rambut DKI Jakarta BKSDA Jakarta SK.142/KSDAE/SET/KSDAE.0/5/2016 tanggal 18 Mei 201623 SM Muara Angke DKI Jakarta BKSDA Jakarta SK.140/KSDAE/SET/KSDAE.0/5/2016 tanggal 18 Mei 201624 CA Pulau Bokor DKI Jakarta BKSDA Jakarta SK.143/KSDAE/SET/KSDAE.0/5/2016 tanggal 18 Mei 201625 TWA Angke Kapuk DKI Jakarta BKSDA Jakarta SK.144/KSDAE/SET/KSDAE.0/5/2016 tanggal 18 Mei 201626 TWA Sicikeh-cikeh Sumatera Utara BBKSDA Sumatera Utara SK.134/KSDAE/SET/KSDAE.0/5/2016 tanggal 12 Mei 201627 TWA Tanjung Keluang Kalimantan Tengah BKSDA Kalimantan Tengah SK.141/KSDAE/SET/KSDAE.0/5/2016 tanggal 18 Mei 201628 TWA Kepulauan Banyak Aceh BKSDA Aceh SK.162/KSDAE/SET/KSDAE.0/6/2016 tanggal 9 Juni 201629 CA Pulau Mas Popaya Raya Gorontalo BKSDA Sulawesi Utara SK.166/KSDAE/SET/KSA.0/6/2016 tanggal 13 Juni 201630 TWA Rimbo Panti Sumatera Barat BKSDA Sumatera Barat SK.165/KSDAE/SET/KSA.0/6/2016 tanggal 13 Juni 2016
Data Capaian Penataan Zonasi/Blok Pengelolaan Kawasan Konservasi Tahun 2016
Laporan Kinerja Tahun 2016
Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
54
31 TWA Lembah Harau Sumatera Barat BKSDA Sumatera Barat SK.167/KSDAE/SET/KSA.0/6/2016 tanggal 13 Juni 201632 SM Kerumutan Riau BBKSDA Riau SK.170/KSDAE/SET/KSA.0/6/2016 tanggal 15 Juni 201633 SM Bukit batu Riau BBKSDA Riau SK.180/KSDAE/SET/KSA.0/6/2016 tanggal 23 Juni 201634 TWA Sumber Semen Jawa Tengah BKSDA Jawa Tengah SK.178/KSDAE/SET/KSA.0/6/2016 tanggal 23 Juni 201635 SM Gunung Tunggangan Jawa Tengah BKSDA Jawa Tengah SK.179/KSDAE/SET/KSA.0/6/2016 tanggal 23 Juni 201636 TWA Punti Kayu Sumatera Selatan BKSDA Sumatera Selatan SK.192/KSDAE/SET/KSA.0/7/2016 tanggal 1 Juli 201637 TWA Grojogan Sewu Jawa Tengah BKSDA Jawa Tengah SK.191/KSDAE/SET/SET.0/7/2016 tanggal 1 Juli 201638 SM Bentayan Sumatera Selatan BKSDA Sumatera Selatan SK.198/KSDAE/SET/KSA.0/7/2016 tanggal 20 Juli 201639 SM Padang Sugihan Sumatera Selatan BKSDA Sumatera Selatan SK.201/KSDAE/SET/KUM.1/7/2016 tanggal 20 Juli 201640 SM Dangku Sumatera Selatan BKSDA Sumatera Selatan SK.199/KSDAE/SET/KUM.0/7/2016 tanggal 20 Juli 201641 TWA Ruteng Nusa Tenggara Timur BKSDA NTT SK.208/KSDAE/SET/KSA.0/7/2016 tanggal 20 Juli 201642 TWA Pelaihari Kalimantan Selatan BKSDA Kalimantan Selatan SK.210/KSDAE/SET/KUM.1/7/2016 tanggal 20 Juli 201643 SM Paliyan DI Yogyakarta BKSDA Yogyakarta SK.224/KSDAE/SET/KUM.1/7/2016 tanggal 29 Juli 201644 SM Sermo DI Yogyakarta BKSDA Yogyakarta SK.222/KSDAE/SET/KUM.1/7/2016 tanggal 20 Juli 201645 CA Pulau Saobi Jawa Timur BBKSDA Jawa Timur SK.245/KSDAE/SET/KSA.0/8/2016 tanggal 31 Agustus 201646 THR R. Soerjo Jawa Timur Dishut Prov Jawa Timur SK.258/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 tanggal 13 September 201647 TWA Sungai Liku Kalimantan Barat BKSDA Kalimantan Barat SK.249/KSDAE/SET/KSA/0/9/2016 tanggal 13 September 201648 TWA Kamojang Jawa Barat BBKSDA Jawa Barat SK.255/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 tanggal 13 September 201649 THR Abdul Latief Sulawesi Selatan Dishut Kab. Sinjai SK.257/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 tanggal 13 September 201650 TWA Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah BKSDA Kalimantan Tengah SK.264/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 tanggal 20 September 201651 CA Muara Kendawangan Kalimantan Barat BKSDA Kalimantan Barat SK.271/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 tanggal 20 September 201652 CA Raya Pasi Kalimantan Barat BKSDA Kalimantan Barat SK.256/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 tanggal 13 September 201653 TWA Gn Melintang Kalimantan Barat BKSDA Kalimantan Barat SK.355/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 tanggal 30 September 201654 TWA Teluk Lasolo Sulawesi Tenggara BKSDA Sulawesi Tenggara SK.343/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 tanggal 30 September 201655 TWA Kepulauan Padamarang Sulawesi Tenggara BKSDA Sulawesi Tenggara SK.336/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 tanggal 30 September 201656 CA Donoloyo Jawa Tengah BKSDA Jawa Tengah SK.349/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 tanggal 30 September 201657 TWA Baning Kalimantan Barat BKSDA Kalimantan Barat SK.348/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 tanggal 30 September 201658 CA Sungi Kolbu Jawa Timur BBKSDA Jawa Timur SK. 380/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 tanggal 30 September 201659 CA Dataran Tinggi Yang Jawa Timur BBKSDA Jawa Timur SK.394/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 tanggal 30 September 201660 TWA Satonda Nusa Tenggara Barat BKSDA NTB SK.379/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 tanggal 30 September 2016
Laporan Kinerja Tahun 2016
Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
55
61 CA Gn Butak Jawa Tengah BKSDA Jawa Tengah SK.366/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 tanggal 30 September 201662 CA Tlogo Ranjeng Jawa Tengah BKSDA Jawa Tengah63 CA Gn Nyiut Kalimantan Barat BKSDA Kalimantan Barat64 TWA Sukawayana Jawa Barat BBKSDA Jawa Barat 65 CA Pangi Binangga Sulawesi Tengah BKSDA Sulawesi Tengah 66 SM Bakiriang Sulawesi Tengah BKSDA Sulawesi Tengah 67 CA Morowali Sulawesi Tengah BKSDA Sulawesi Tengah 68 TN Sebangau Kalimantan Tengah BTN Sebangau69 TN Bukit Tigapuluh Riau, Jambi BTN Bukit Tiga Puluh70 TN Gunung Halimun Salak Banten & Jawa Barat BTN Gunung Halimun Salak
SK.361/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 tanggal 30 September 2016 SK. 397/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 tanggal 30 September 2016 SK. 405/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 tanggal 10 Oktober 2016 SK. 430/KSDAE/SET/KSA.0/12/2016 tanggal 28 Desember 2016 SK. 431/KSDAE/SET/KSA.0/12/2016 tanggal 28 Desember 2016 SK. 440/KSDAE/SET/KSA.0/12/2016 tanggal 29 Desember 2016 SK.97/KSDAE/SET/KSDAE.0/3/2016 tanggal 24 Maret 2016 SK.159/KSDAE/Set/KSA.0/6/2016 tanggal 9 Juni 2016SK.216/KSDAE/PIKA/KSA.0/7/2016 tanggal 29 Juli 2016
71 TN Gunung Gede Pangrango Jawa Barat BBTN Gunung Gede Pangrango SK.356/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 tanggal 30 September 201672 TN Gunung Merapi Jawa Tengah & DIY BTN Gunung Merapi SK. 37/KSDAE/SET/KSDAE.0/2/2016 tanggal 11 Februari 201673 TN Gunung Rinjani NTB BTN Gunung Rinjani SK.205/KSDAE/SET/KSA.0/7/2016 tanggal 20 Juli 201674 TN Kelimutu NTT BTN Kelimutu SK.363/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 tanggal 30 September 201675 TN Gunung Palung Kalimantan Barat BTN Gunung Palung SK. 109/KSDAE/Set/KSA.0/4/2016 tanggal 11 April 201676 TN Bogani Nani Wartabone Sulawesi Utara & Gorontalo BTN Bonani Nani Wartabone SK. 32/KSDAE/SET/KSDAE.0/2/2016 tanggal 9 Februari 201677 TN Bromo Tengger Semeru Jawa Timur BBTN BTS SK.381/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 tanggal 30 September 201678 TN Meru Betiri Jawa Timur BTN Meru Betiri SK.382/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 tanggal 30 September 201679 TN Baluran Jawa Timur BTN Baluran SK.387/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 tanggal 30 September 201680 TN Rawa Aopa Watumohai Sulawesi Tenggara BTN Rawa Aopa SK.343/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 tanggal 30 September 201681 TN Kepulauan Seribu DKI Jakarta BTN Kep Seribu SK.386/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 tanggal 30 September 201682 CA Cycloop Papua BBKSDA Papua SK.448/KSDAE/SET/KSA.0/12/2016 tanggal 30 Desember 2016
Laporan Kinerja Tahun 2016
Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
56
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE 57
Lampiran 6 Data EKF Tahun 2015
No Nama Kawasan Rekomendasi 1 Air Hitam • Pemulihan ekosistem
• Penyelesaian permasalahan pertanian dan pemukiman • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
2 Air Ketebat Danau Tes • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian dan pemukiman • Perlu perhatian terhadap pemanfaatan panas bumi • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
3 Air Rami I/II • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian dan pemukiman • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
4 Angke Kapuk • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan tambak • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
5 Asuansang • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
6 Bangko Bangko • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan 7 Baning • Pemulihan ekosistem
• Penyelesaian permasalahan pertanian dan pemukiman • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun
8 Batu Angus • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
9 Batu Putih • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
10 Baumata • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE 58
No Nama Kawasan Rekomendasi 11 Beriat • Pemulihan ekosistem
• Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
12 Bipolo • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
13 Bukit Kaba • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Perlu perhatian terhadap pemanfaatan panas bumi • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
14 Bukit Kelam • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
15 Bukit Sari • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
16 Bukit Serelo/ PLG • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
17 Camplong • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
18 Cani Sirenreng • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
19 Cimanggu • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Perlu perhatian terhadap pemanfaatan panas bumi • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun
20 Danau Buyan - Danau Tamblingan • Pemulihano ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian dan pemukiman • Perlu perhatian terhadap pemanfaatan panas bumi • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun
21 Danau Mahalona • Penjagaan kawasan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE 59
No Nama Kawasan Rekomendasi 22 Danau Matano • Pemulihan ekosistem
• Penyelesaian permasalahan pertanian dan pemukiman • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan 23 Danau Rawa Taliwang • Pemulihan ekosistem
• Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
24 Danau Towuti • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun
25 Egon Ilimedo • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
26 Grojogan Sewu • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Perlu perhatian terhadap pemanfaatan panas bumi • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun
27 Guci • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
28 Gugus Pulau Teluk Maumere • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
29 Gunung Api Banda • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
30 Gunung Batu Gamping • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
31 Gunung Batur Bukit Payang • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian dan pemukiman • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun
32 Gunung Baung • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE 60
No Nama Kawasan Rekomendasi 33 Gunung Dungan • Pemulihan ekosistem
• Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun
34 Gunung Guntur • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Perlu perhatian terhadap pemanfaatan panas bumi • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun
35 Gunung Meja • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
36 Gunung Melintang • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
37 Gunung Pancar • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian dan pemukiman • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
38 Gunung Papandayan • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan 39 Gunung Selok • Pemulihan ekosistem
• Penyelesaian permasalahan pertanian • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
40 Gunung Tampomas • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Perlu perhatian terhadap pemanfaatan panas bumi • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
41 Gunung Tunak • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan 42 Holiday Resort • Pemulihan ekosistem
• Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
43 Jantho • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
44 Jember • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE 61
No Nama Kawasan Rekomendasi pengelolaan jalan
• Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun 45 Kawah Gunung Tangkuban Perahu • Pemulihan ekosistem
• Penyelesaian permasalahan pertanian • Perlu perhatian terhadap pemanfaatan panas bumi • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan 46 Kawah Ijen Merapi Ungup Ungup • Pemulihan ekosistem
• Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
47 Kawah Kamojang • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Perlu perhatian terhadap pemanfaatan panas bumi • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun
48 Kepulauan Banyak • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian dan pemukiman • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun
49 Kepulauan Padamarang • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
50 Kerandangan • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun
51 Klamono • Penjagaan kawasan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
52 Lejja • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan 53 Lembah Harau • Pemulihan ekosistem
• Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
54 Linggarjati • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian dan pemukiman • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
55 Lubuk Tapi Kayu Ajaran • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
56 Madapangga • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
57 Malino • Pemulihan ekosistem
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE 62
No Nama Kawasan Rekomendasi • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
58 Mangolo • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
59 Manipo • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian dan pemukiman • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
60 Muka Kuning • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian dan pemukiman • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
61 Muko-Muko • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian dan pemukiman • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
62 Nabire • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian dan tambak • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
63 Nanggala III • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun
64 Pananjung Pangandaran • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pemukiman • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
65 Panelokan • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian dan pemukiman • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
66 Pantai Panjang dan P. Baai • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian dan pemukiman • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan 67 Pelangan • Pemulihan ekosistem
• Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama pengelolaan jalan
• Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun 68 Pleihari Tanah Laut • Pemulihan ekosistem
• Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE 63
No Nama Kawasan Rekomendasi pengelolaan jalan
• Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
69 Pulau Bakut • Penjagaan kawasan • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
70 Pulau Batang • Pemulihan ekosistem • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
71 Pulau Besar • Pemulihan ekosistem • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
72 Pulau Kembang • Penjagaan kawasan • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
73 Pulau Lapang • Pemulihan ekosistem • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
74 Pulau Marsegu • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
75 Pulau Moyo • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian dan pemukiman • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
76 Pulau Pasoso • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
77 Pulau Pombo • Penjagaan kawasan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
78 Pulau Rusa • Penjagaan kawasan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
79 Pulau Sangiang • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan 80 Pulau Satonda • Penjagaan kawasan
• Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
81 Pulau Tokobae • Penjagaran kawasan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
82 Pulau Weh • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian dan pemukiman • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun
83 Punti Kayu • Pemulihan ekosistem
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE 64
No Nama Kawasan Rekomendasi • Penyelesaian permasalahan pemukiman • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun
84 Rimbo Panti • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian dan pemukiman • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
85 Ruteng • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian dan pemukiman • Perlu perhatian terhadap pemanfaatan panas bumi • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
86 Sangeh • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
87 Seblat • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
88 Semongkat • Pemulihan ekosistem • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
89 Sibolangit • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian dan pemukiman • Perlu perhatian terhadap pemanfaatan panas bumi • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan 90 Sicikeh-Cikeh • Pemulihan ekosistem
• Penyelesaian permasalahan pertanian • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun
91 Sidrap • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun
92 Sijaba Hutaginjang • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian dan pemukiman • Perlu perhatian terhadap pemanfaatan panas bumi • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
93 Sisimeni Sanam • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian dan pemukiman • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
94 Sorong • Pemulihan ekosistem
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE 65
No Nama Kawasan Rekomendasi • Penyelesaian permasalahan pertanian dan pemukiman • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan 95 Sukawayana • Pemulihan ekosistem
• Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
96 Sumber Semen • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun
97 Sungai Dumai • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian, pemukiman dan
pelabuhan udara/ laut • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun
98 Sungai Liku • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian dan tambak • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
99 Suranadi • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan 100 Talaga Bodas • Pemulihan ekosistem
• Penyelesaian permasalahan pertanian dan pemukiman • Perlu perhatian terhadap pemanfaatan panas bumi
101 Tanjung Belimbing • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun
102 Tanjung Keluang • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian dan tambak • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
103 Tanjung Tampa • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian dan sawah • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan 104 Telaga Patengan • Pemulihan ekosistem
• Penyelesaian permasalahan pertanian • Perlu perhatian terhadap pemanfaatan panas bumi
105 Telaga Warna • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
106 Telogo Warno/ Telogo Pengilon • Penjagaan kawasan • Perlu perhatian terhadap pemanfaatan panas bumi • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun
107 Teluk Kupang • Penjagaan kawasan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE 66
No Nama Kawasan Rekomendasi • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
108 Teluk Lasolo • Penjagaan kawasan • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
109 Teluk Youtefa • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian dan pemukiman • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan 110 Tirta Rimba/ Air Jatuh • Pemulihan ekosistem
• Penyelesaian permasalahan pertanian dan pemukiman • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
111 Tretes • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian
112 Tujuh Belas Pulau • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun
113 Tuti Adagae • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian dan pemukiman • Klarifikasi penggunaan jalan dan penyelesaian kerjasama
pengelolaan jalan • Dokumen blok pengelolaan perlu segera disusun • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
114 Way Hawang • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
115 Wera • Pemulihan ekosistem • Penyelesaian permasalahan pertanian • Perlu perhatian terhadap pemanfaatan panas bumi • Dokumen rencana pengelolaan perlu segera disusun
Data EKF Tahun 2016 No Nama Kawasan Rekomendasi 1 CA Hutan Pinus Jantho Pemulihan Ekosistem 2 KSA/KPA Calon TWA Jantho Ditetapkan dengan fungsi pokok TWA dan dilakukan pemulihan
ekosistem 3 CA Serbojadi Pemulihan Ekosistem 4 SM Rawa Singkil Pemulihan ekosistem 5 TB Lingga Isaq Pemulihan ekosistem 6 KSA/KPA Calon Tahura Simelue Ditetapkan sebagai Tahura dan dilakukan pemulihan ekosistem 7 KSA/KPA Calon Tahura Subulussalam Ditetapkan sebagai Tahura dan dilakukan pemulihan ekosistem 8 KSA/KPA Calon TWA Kuta Malaka Ditetapkan sebagai TWA dan dilakukan pemulihan ekosistem 9 Tahura Pocut Meurah Intan Pemulihan Ekosistem
10 TN Leuser Pemulihan Ekosistem 11 TN Batang Gadis Pemulihan Ekosistem 12 CA Batu Gajah Pemulihan Ekosistem 13 CA Batu Ginurit Pemulihan Ekosistem 14 CA Dolok Saut Pemulihan Ekosistem 15 CA Dolok Sibual-buali Pemulihan Ekosistem 16 CA Dolok Sipirok Pemulihan Ekosistem 17 CA Aek Liang Balik Evaluasi kesesuain Fungsi di Tingkat Lapangan 18 CA Dolok Tinggi Raja Evaluasi kesesuain Fungsi di Tingkat Lapangan 19 CA Martelu Purba Pemulihan Ekosistem 20 CA Sibolangit Pemulihan Ekosistem
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE 67
No Nama Kawasan Rekomendasi 21 KSA/KPA Lubuk Raya Ditetapkan sebagai Cagar Alam dan dilakukan pemulihan
ekosistem 22 KSA/KPA Sei Ledong Evaluasi Kesesuain Fungsi di tingkat lapangan 23 SM Barumun Pemulihan Ekosistem 24 SM Dolok Surungan Evaluasi Kesesuaian Fumgsi di tingkat lapangan 25 SM Siranggas Pemulihan Ekosistem 26 SM Karang Gading/LTL Evaluasi Kesesuaian Fungsi di Tingkat Lapanga 27 TB Pulau Pini Pemulihan ekosistem 28 Tahura Bukit Barisan Pemulihan Ekosistem 29 TN Siberut Pemulihan Ekosistem 30 CA Batang Palupuh Pemulihan Ekosistem 31 CA Batang Pangean II Pemulihan Ekosistem 32 CA Beringin Sati Pemulihan Ekosistem 33 CA Lembah Anai Pemulihan Ekosistem 34 CA Lembah Harau Pemulihan Ekosistem 35 CA Rimbo Panti Pemulihan ekosistem 36 TWA Air Putih Kelok 9 Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 37 SM Tarusan Arau Hilir Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 38 SM Barisan Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 39 CA Batang Pangean I Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 40 TWA Gunung Marapi Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 41 TWA Gunung Sago Malintang Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 42 SM Malampah Alahan Panjang Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 43 CA Maninjau Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 44 SM Pagai Selatan Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 45 TWA Saibi Sarabua Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 46 TWA Singgalang Tandikat Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 47 Tahura Dr. Moh Hatta Pemulihan ekosistem 48 Tn Tesso Nilo Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 49 TN Zamrud Pemulihan ekosistem 50 TN Bukit Tiga Puluh Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 51 CA Bukit Bungkuk Pemulihan ekosistem 52 CA Pulau Berkeh Pemulihan ekosistem 53 KSA/KPA Buluh Cina Diusulkan untuk ditetapkan sebagai TWA dan dilakukan
pemulihan ekosistem 54 KSA/KPA Mahato Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 55 SM Giam Siak Kecil Pemulihan ekosistem 56 SM Bukit Batu Pemulihan ekosistem 57 SM Balai Raja Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 58 SM Bukit Rimbang – Bukit Baling Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 59 SK. Kerumutan Pemulihan ekosistem 60 Suaka Margasatwa PLG Sibanga Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 61 SM Tasik Belat Pemulihan ekosistem 62 SM Tasik Besar /Tasik Metas Pemulihan ekosistem 63 SM Tasik Serkap /Tasik Sarang Burung Pemulihan ekosistem 64 SM Tasik Tanjung Padang Pemulihan ekosistem 65 Tahura Minas (Sultan Syarif Kasim) Pemulihan ekosistem 66 TN Berbak Pemulihan ekosistem 67 TN Bukit Dua Belas Pemulihan ekosistem 68 TN Kerinci Seblat Pemulihan ekosistem 69 CA Durian Lucuk I Pemulihan ekosistem 70 CA Durian Lucuk II Pemulihan ekosistem 71 CA Hutan Bakau Pantai Timur Pemulihan ekosistem 72 CA Sungai batara Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 73 KSA/KPA Buluh Hitam Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 74 KSA/KPA Cempaka/Tabir Kejasung Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 75 TB Pulau Rempang Pemulihan ekosistem 76 Tahura Sekitar Tanjung/Orang Kayo Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE 68
No Nama Kawasan Rekomendasi Hitam
77 Tahura Sultan Thaha Syaifudin Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 78 TN Sembilang Pemulihan ekosistem 79 SM Bentayan Pemulihan ekosistem 80 SM Isau-Isau Pasemah Pemulihan ekosistem 81 SM Dangku Pemulihan ekosistem 82 SM Gumai Pasemah Pemulihan ekosistem 83 SM Gunung Raya Pemulihan ekosistem 84 SM Padang Sugihan Pemulihan ekosistem 85 Tahura Gunung Lalang Pemulihan ekosistem 86 Tahura Gunung Mangkol Pemulihan ekosistem 87 TN Gunung Maras Pemulihan ekosistem 88 Tahura Gunung Menumbing Pemulihan ekosistem 89 TWA Gunung Permisan Pemulihan ekosistem 90 TWA Jering Mendayung Pemulihan ekosistem 91 TN Bukit Barisan Seatan Pemulihan ekosistem 92 CA Air Alas Reg. 103 Pemulihan ekosistem 93 CA Air Ketebat Danau Tes Reg. 57 Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 94 CA Air Rami I/II Reg. 87 Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 95 CA Air Seblat Reg. 89 Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 96 Pemulihan ekosistem Pemulihan ekosistem 97 CA Danau Menghijau Reg. 56 Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 98 CA Kioyo Pemulihan ekosistem 99 Cagar Alam Muko-muko Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan
100 CA Pagar Gunung I Pemulihan ekosistem 101 CA Pagar Gunung II Pemulihan ekosistem 102 CA Pagar Gunung III Pemulihan ekosistem 103 CA Pagar Gunung IV Pemulihan ekosistem 104 CA Pagar Gunung V Pemulihan ekosistem 105 Cagar Alam Pasar Ngalam Reg. 92 Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 106 CA Pasar Seluma Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 107 CA Pasar Talo Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 108 CA Sungai Baheuwo Teluk Klowe Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 109 CA Taba Penanjung I Pemulihan Ekosistem 110 CA Taba Penanjung II Pemulihan Ekosistem 111 CA Talang Ulu I Pemulihan Ekosistem 112 CA Talang Ulu II Pemulihan Ekosistem 113 CA Tanjung Laksaha Reg. 98 Pemulihan Ekosistem 114 TB Gunung Nanu’ua Pemulihan Ekosistem 115 TB Semidang Bukit Kubu Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 116 Tahura Bukit Rabang Gluguran Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 117 Tahura Raja Lelo (Pungguk Menakat) Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan 118 TN Way Kambas Pemulihan ekosistem 119 Tahura Wan Abdul Rahman Pemulihan ekosistem 120 CA Krakatau dan CAL Kep. Krakatau Evaluasi kesesuaian fungsi di tingkat lapangan
Lampiran 7
Kawasan No Data Kawasan KeteranganTaman Nasional 1 Nama Kawasan
2 Status Hukum SK Penunjukan/SK Penetapan3 Luas Kawasan4 Letak geografis kawasan (BT/LS/LU)5 Letak Administrasi6 Unit Pengelola7 Sejarah Pengelolaan KawasanNo. Kehati1. Potensi Flora dan fauna secara umumNo. Sosekbud
1. Ekonomi dan sosial budaya masyarakatsekitar kawasan
Non-Taman Nasional No Data Kawasan Keterangan1. Nama Kawasan2. Status Hukum SK Penunjukan/SK Penetapan3. Luas Kawasan4. Letak Administrasi5 Unit PengelolaNo. Kehati1. Potensi Flora dan fauna secara umumNo Sosekbud1 -
Form pengumpulan data tahun 2015 (IKK 3)
Laporan Kinerja Tahun 2016Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
69
Kawasan No Data Kawasan KeteranganTaman Nasional 1. Type Ekosistem di Kawasan
Potensi kawasan yang meliputi: - Sebaran gambut, - bentang alam/landscape,
- jenis tanah (dapat diambil dari peta tanahatau hasil penelitian ttg tanah dikawasan tersebut)
- geologi ( dapat diambil dari peta geologi,jenis batuan )
- Posisi Kawasan konservadi dalam DAS (hulu, tengah, hilir)- Tipe Iklim,- Curah hujan,- ketinggian, - kelerengan/topografi,
- gejala/fenomena alam (kaldera, kawah, gunung berapidll)
- obyek daya tarik wisata (air terjun, air panas, panoramaalam dll)
- keberadaan situs sejarah (kuil, candi, makam keramat,gua tempat bertapa)
3. Nilai Konservasi4. Aksesibilitas menuju kawasan, 5. Sarpras di dalam kawasan
6. Data kerjasama pengelolaan kawasan denganpihak lain,
7. Permasalahan Kawasan
(kerusakan, kebakaran,perambahan, illog dll), dampakkerusakan pada ekosistem, floradan fauna.
8. Data pemulihan ekosistem9. Kondisi Penataan Zonasi10. Kerjasama Pengelolaan Kawasan
11. Arah prioritas pengelolaan (resume Rencana Pengelolaan)
Target pengumpulan data tahun 2016
2.
Laporan Kinerja Tahun 2016Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
70
No. Kehati
1. Satwa kunci/flagship spesies (satwa yg menjadi Prioritaspengelolaan oleh UPT TN/KSDAdalam suatu kawasan),
2. Data kondisi habitat satwa (terutama 25prioritas )
(mencakup jumlah individu dankepadatan populasi, ancamankepunahan dan konflik satwa)
No. Sosekbud
1. Demografi Desa sekitar Kawasan Konservasi
(mencakup nama desa, jumlahpenduduk, rasio sex penduduk,tingkat pendidikan, agamamayoritas, mata pencaharianpokok, jumlah pendapatanmasyarakat dll)
2. Sejarah pemuki-man di dalam KK (jumlah KK dan luaspemukiman)
Non-Taman Nasional No Data Kawasan Keterangan1. Type Ekosistem di Kawasan2. Nilai Konservasi
4. Sarpras di dalam kawasan
5. Data kerjasama pengelolaan kawasan denganpihak lain,
6. Kondisi Penataan BlokKerjasama Pengelolaan Kawasan
7.No. Kehati
1. Data Potensi satwa terutama 25 prioritas (mencakup jumlah individu dankepadatan populasi, ancamankepunahan dan konflik satwa)
2. Sosekbud3. Sosekbud masyarakat Kawasan
3. Aksesibilitas menuju kawasan,
Sejarah Kawasan: perlindungan jenis, penunjukan kawasan dan pengelolaan kaw
Laporan Kinerja Tahun 2016Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
71
Kawasan No Data Kawasan KeteranganTaman Nasional 1. Type Ekosistem di Kawasan
No. Kehati(disatu tempat ada tetapi ditempat lain tidak ada misalnyaJalak Bali, Maleo, Anggrek hitamdi CA Kersik Luwai),
2. Data kondisi habitat satwa (terutama 25prioritas )
(ketersediaan pakan satwa,daya dukung habitat satwa)
No. Sosekbud
1.
Ketergantungan masyarakat terhadap sumberdaya alam di Kawasan Konservasi (mencakupadat istiadat masyarakat, kearifan tradisionaldalam pengelolaan sumber daya alam olehmasyarakat setempat (PIAPS) dan potensitekanan masyarakat terhadap Kawasankonservasi misalnya perambahan, illog dll),
catatan : analisa butir 1 dan 2dapat dikaji mengenai sumber-sumber eko-nomi masyarakat didalam/sekitar kawa-san,perkembangan usaha daninvestasi pemanfaatan kawa-san.
Non Taman Nasional No Data Kawasan KeteranganPotensi kawasan yang meliputi: - Sebaran gambut, - bentang alam/landscape,
- jenis tanah (dapat diambil dari peta tanahatau hasil penelitian ttg tanah dikawasan tersebut)
- geologi ( dapat diambil dari peta geologi,jenis batuan )
- Posisi Kawasan konservadi dalam DAS (hulu, tengah, hilir)- Tipe Iklim,- Curah hujan,- ketinggian, - kelerengan/topografi,
- gejala/fenomena alam (kaldera, kawah, gunung berapidll)
- obyek daya tarik wisata (air terjun, air panas, panoramaalam dll)
- keberadaan situs sejarah (kuil, candi, makam keramat,gua tempat bertapa)
2. Permasalahan Kawasan
(kerusakan, kebakaran,perambahan, illog dll) dampakkerusakan pada ekosistem, floradan fauna.
3. Data pemulihan ekosistem
4. Arah prioritas pengelolaan (resume RencanaPengelolaan)
Target pengumpulan data tahun 2017
1. Flora dan fauna endemik
1
Laporan Kinerja Tahun 2016Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
72
No. Kehati
1. Flora dan fauna endemik
(disatu tempat ada tetapi ditempat lain tidak ada misalnyaJalak Bali, Maleo, Anggrek hitamdi CA Kersik Luwai),
2. Satwa kunci/flagship spesies (satwa yg menjadi Prioritaspengelolaan oleh UPT TN/KSDAdalam suatu kawasan),
3. Data kondisi habitat satwa (terutama 25prioritas )
(ketersediaan pakan satwa,daya dukung habitat satwa)
No. Sosekbud
1. Demografi Desa sekitar Kawa-san Konservasi
(mencakup nama desa, jumlahpenduduk, rasio sex penduduk,tingkat pendidikan, agamamayoritas, mata pencaharianpokok, jumlah pendapatanmasyarakat dll)
2. Sejarah pemukiman di dalam KK (jumlah KK dan luaspemukiman)
Kawasan No Sosekbud Keterangan
Taman Nasional 1. Data persepsi masyarakat dan instansi terkaitsetempat terhadap kawasan dan potensinya
Non Taman Nasional 1.
Ketergantungan masyarakat terhadap sumberdaya alam di Kawasan Konservasi (mencakupadat istiadat masyarakat, kearifan tradisionaldalam pengelolaan sumber daya alam olehmasyarakat setempat (PIAPS) dan potensitekanan masyarakat terhadap Kawasankonservasi misalnya perambahan, illog dll),
catatan : analisa butir 1 dan 2dapat dikaji mengenai sumber-sumber ekonomi masyarakat didalam/sekitar kawasan,perkembangan usaha daninvestasi pemanfaatan kawasan.
2. Data persepsi masyarakat dan instansi terkaitsetempat terhadap kawasan dan potensinya
Target pengumpulan data tahun 2018
Laporan Kinerja Tahun 2016Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
73
Lampiran 8Gambar Hasil Penilaian Target B12T16 :
Laporan Kinerja Tahun 2016Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
74
Gambar Berita Acara Kegiatan Integrasi KSP Tahun 2016
Laporan Kinerja Tahun 2016Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
75
Lampiran 9
No Nama KPHK Status (Diusulkan/Disahkan) PROVINSI Luas (Ha)1 Bolmalit-Maghlit SK.450/Menlhk/Setjen/PLA.0/6/2016 Papua Barat 9,194.002 Sorong-Klamono SK.456/Menlhk/Setjen/PLA.0/6/2016 Papua Barat 2,990.003 Gunung Meja Sidei Kaironi SK.457/Menlhk/Setjen/PLA.0/6/2016 Papua Barat 968.004 Arfak SK.458/Menlhk/Setjen/PLA.0/6/2016 Papua Barat 68,325.005 Waigeo SK.459/Menlhk/Setjen/PLA.0/6/2016 Papua Barat 264,073.006 Morowali SK.460/Menlhk/Setjen/PLA.0/6/2016 Sulawesi Tengah 216,908.007 Bakiriang SK.461/Menlhk/Setjen/PLA.0/6/2016 Sulawesi Tengah 17,479.008 Pamona SK.462/Menlhk/Setjen/PLA.0/6/2016 Sulawesi Tengah 35,125.009 Pangi Binangga SK.463/Menlhk/Setjen/PLA.0/6/2016 Sulawesi Tengah 70,997.0010 Gunung Tinombala SK.464/Menlhk/Setjen/PLA.0/6/2016 Sulawesi Tengah 38,608.0011 Gunung Dako SK.465/Menlhk/Setjen/PLA.0/6/2016 Sulawesi Tengah 21,659.0012 Kuala Lupak SK.466/Menlhk/Setjen/PLA.0/6/2016 Kalimantan Selatan 4,008.0013 Giam Siak Kecil-Bukit Batu SK.467/Menlhk/Setjen/PLA.0/6/2016 Riau 99,858.0014 Bukit Rimbang Bukit Baling SK.468/Menlhk/Setjen/PLA.0/6/2016 Riau 142,156.0015 Bukit Kaba SK.469Menlhk/Setjen/PLA.0/6/2016 Bengkulu 15,133.0016 Pati Barat SK.471/Menlhk/Setjen/PLA.0/6/2016 Jawa Tengah 1,426.0017 Cilacap SK.472/Menlhk/Setjen/PLA.0/6/2016 Jawa Tengah 982.0018 Pararawen SK.473/Menlhk/Setjen/PLA.0/6/2016 Kalimantan Tengah 5,855.0019 Lamandau SK.474/Menlhk/Setjen/PLA.0/6/2016 Kalimantan Tengah 61,425.0020 Bedugul-Sangeh SK.475/Menlhk/Setjen/PLA.0/6/2016 Bali 3,635.0021 Kintamani SK.476/Menlhk/Setjen/PLA.0/6/2016 Bali 2,649.0022 Enggano SK.723/Menlhk/Setjen/PLA.0/9/2016 Bengkulu 9,281.0023 Kawah Ijen SK.725/Menlhk/Setjen/PLA.0/9/2016 Jawa Timur 2,575.0024 Dataran Tinggi Yang SK.726/Menlhk/Setjen/PLA.0/9/2017 Jawa Timur 12,865.0025 Cycloops Youtefa SK.727/Menlhk/Setjen/PLA.0/9/2017 Papua 33,289.0026 Muara Kaman Sedulang SK.728/Menlhk/Setjen/PLA.0/9/2018 Kalimantan Timur 65,445.0027 KPHK Gunung Sahuwai SK.729/Menlhk/Setjen/PLA.0/9/2016 Maluku 32,476.0028 Taliabu SK.730/Menlhk/Setjen/PLA.0/9/2016 Maluku Utara 13,114.0029 Jakarta SK.731/Menlhk/Setjen/PLA.0/9/2016 DKI Jakarta 242.0030 Kepulauan Krakatau SK.732/Menlhk/Setjen/PLA.0/9/2016 Lampung 13,365.0031 Lambusango SK.733/Menlhk/Setjen/PLA.0/9/2016 Sulawesi Tenggara 28,595.0032 Peropa SK.734/Menlhk/Setjen/PLA.0/9/2016 Sulawesi Tenggara 44,012.0033 Durian Luncuk SK.735/Menlhk/Setjen/PLA.0/9/2016 Jambi 111.0034 KPHK Hutan Bakau Pantai Timur SK.736/Menlhk/Setjen/PLA.0/9/2016 Jambi 4,872.0035 Muara Kendawangan SK.737/Menlhk/Setjen/PLA.0/9/2016 Kalimantan Barat 147,614.0036 Gunung Nyiut SK.738/Menlhk/Setjen/PLA.0/9/2016 Kalimantan Barat 91,759.0037 Simpang Tilu SK.739/Menlhk/Setjen/PLA.0/9/2016 Jawa Barat 23,356.0038 Burangrang Tangkuban Perahu SK.740/Menlhk/Setjen/PLA.0/9/2016 Jawa Barat 4,772.0039 Moyo SK.741/Menlhk/Setjen/PLA.0/9/2016 Nusa Tenggara Barat 30,945.0040 KPHK Gunung Tunak SK.742/Menlhk/Setjen/PLA.0/9/2016 Nusa Tenggara Barat 2,225.0041 Padang Sugihan SK.743/Menlhk/Setjen/PLA.0/9/2016 Sumatera Selatan 88,148.0042 KPHK Danau Pulau Besar ND Dirjen No.409/KSDAE-PIKA/2015 Riau
Daftar 41 unit KPHK yang diusulkan tahun 2015, dan disahkan tahun 2016
Laporan Kinerja Tahun 2016Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
76
Daftar 8 unit KPHK yang diusulkan tahun 2016 dan sudah disahkan oleh MenteriNo Nama KPHK No. SK PROVINSI Luas
1 Sicike Cike SK.724/Menlhk/Setjen/PLA.0/9/2016, 20/09/2016 Sumatera Utara 6,144
2 Harlu SK.744/Menlhk/Setjen/PLA.0/9/2031, 20/09/2016 Nusa Tenggara Timur 3,681
3 Gunung Mutis SK.745/Menlhk/Setjen/PLA.0/9/2032, 20/09/2016 Nusa Tenggara Timur 12,315
4 Pulau Weh SK.746/Menlhk/Setjen/PLA.0/9/2033, 20/09/2016 Aceh 6,481
5 Lingga Isaq SK.747/Menlhk/Setjen/PLA.0/9/2034, 20/09/2016 Aceh 86,634
6 Tangkoko SK.748/Menlhk/Setjen/PLA.0/9/2035, 20/09/2016 Sulawesi Utara 8,545
7 Yogyakarta SK.749/Menlhk/Setjen/PLA.0/9/2036, 20/09/2016 DI. Yogyakarta 632
8 Barumun SK.694/Menlhk/Setjen/PLA.0/9/2037, 02/09/2016 Sumatera Utara 36,261
160,693
Daftar 51 unit KPHK yang diusulkan tahun 2016No Nama UPT Nama KPHK
1. Balai Besar KSDA Sumatera Utara Karang Gading Langkat Timur Laut(15.765 ha)
(67.498,72 ha)2. Sibolangit (562 ha)
3. Sipirok (15.059)
4. Dolok Tinggi Raja (398,2 Ha)
5. Dolok Surungan (24.900,81 Ha)
6. TB Pulau Pini (8.350 Ha)7. Holiday Resort (1.963,71 Ha)8. Sijaba Hutaginjang (500 Ha)
9. Balai KSDA Nusa Tenggara Barat Semongkat (1.741,75 Ha)(21.269,97 Ha)
10. Taliwang (5.061,20 Ha)
11. Suranadi (448,10 Ha)
12 Sangiang (11.064,75)
Laporan Kinerja Tahun 2016Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
77
13 KPHK Pelangan (2.954,17 Ha)
14. Tuti Adegae (7.521,23 Ha)
(166.795,37 ha)
15. Ndeta Kilikima (2.060,30 Ha)
16. Wae Wuul (1.848,44 Ha)17. Teluk Maumere (63.851,52 Ha)
18. Riung (15.916,8)
19. Kateri (7.945,32 Ha)
20. Camplong (1.049,22 Ha)
21. Ale Aisio (10.051,24 Ha)
22. Watu Ata (4.898,80 Ha)23. Teluk Kupang (51.652,5 Ha)
24. Papua (4.478 Ha) Nabire-Tanjung Wiay (4.478 Ha)
1 KPHK Jantho (19.513,09 Ha)25
26 KPHK Pulau Banyak (205.720,24 Ha)
27 Balai KSDA Sumatera Barat ( 24.513,97 Ha) 50 Kota (10.841,17 Ha)
28 Lembah Anai (13.672,80 Ha)
29 BKSDA Bengkulu (9.682,95 Ha) KPHK Seblat (8.138,75 Ha)
30 KPHK Pantai Panjang (1.544,20 Ha)
31 Balai Besar KSDA Jawa Timur (5.106,67 Ha) Baung - Abang - Tretes (257,31 Ha)
BKSDA Aceh (225.233,33 Ha)
Balai Besar KSDA Nusa Tenggara Timur
Laporan Kinerja Tahun 2016Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
78
32 Picis-Sigogor-Nglirip-Manggis-Besowo (240,76 Ha)
33 Bawean-Noko Nusa (4.608,60 Ha)
34 Kelam Komplek (1.340,23 Ha)
35 Mandor - Pasi (6.063,90 Ha)
36 Balai KSDA Sulawesi Tenggara Mangolo (4.568,46 Ha)(95.594,10 Ha)
37 Buton Utara (91.025,64 Ha)
38 Mario (5.389,25 Ha)
39 Ko'mara (11.500,00 Ha)
JUMLAH40 KPHK Isau-Isau41 KPHK Gumai Pasemah42 KPHK Gunung Raya
43 BKSDA Jawa Tengah KPHK Pewoba44 KPHK Sablokare
45 BBKSDA Jawa Timur KPHK Nusa Barong-Watangan-CurahManis
46 KPHK Pulau Sempu47 KPHK Pulau Saobi48 BKSDA Kalimantan Barat KPHK Kepulauan Karimata49 BKSDA Maluku KPHK Gunung Api Banda50 BKSDA Kalimantan Tengah KPHK Tanjung Keluang
51 BKSDA Kalimantan Selatan KPHK Tanah Laut – Gunung Kentawan
Balai KSDA Kalimantan Barat (7.404,13 Ha)
Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan (16.889,25 Ha)
BKSDA Sumatera Selatan
Laporan Kinerja Tahun 2016Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
79
Lampiran 10Data PKS Tahun 2015No. Nama Mitra Kerjasama Lokasi Nomor PKS Tentang
A.
1. Direktur PDAM Tirtawening Kota Bandung Tahura Ir. H. Djuanda
No.522/141/BPTHR/2015 dan No. 694/PRJ.89-PDAM/2015 tgl 11 Jun 2015
Kerjasama Penguatan Fungsi terkait Pemasangan pipa transmisi air bersih PDAM Tirta Wening di dalam kawasan Tahura Ir. H. Djuanda sepanjang ± 6 km.
2. Yayasan Komodo Survival Program dan Pusat Penelitian Biologi LIPI
Balai Besar KSDA NTT
No.PKS.23/BBKSDA-16.1/2015, No.PKS.05/KSP/2015, No.2263/IPH.I/KS.02.04/2015 tgl. 26 Agustus 2015
Kajian DNA Molekuler Biawak Komodo dan Keanekaragaman Hayati Lain dalam rangka Optimalisasi Pengelolaan Populasi Biawak Komodo (Varanus komodoensis) di Wilayah Kerja Balai Besar KSDA NTT
3. POLDA ACEH TN Gunung LeuserNo.666/BBTNGL-1/2015 & No.MoU/02/VIII/2015 tgl. 21 Agustus 2015
Pengamanan Hutan di Kawasan TNGL Wil. Prov. Aceh
4. Yayasan Biodhicitha Mandala Medan
SM Barumun (BBKSDA Sumut) --- Optimalisasi Pengelolaan SM Barumun di Prov
Sumut
5. Yayasan Kanopi Indonesia dan Kelompok Tani Ngudi Makmur Balai TN Gn Merapi
No.02/BTNGM/REM/2015 - No.008/AAM/KANOPI/II/2015 - No.01/KTN-NM/II/2015 tgl. 16 Feb 2015
Pengelolaan Program Adopsi Anggrek
6. Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia
BBTN Bukit Barisan Selatan
No. PKS. 34.a/BBTNBBS-1/2015 dan No. 004/PK/YIARI-BGR/II/2015 tgl. 27 Februari 2015
Penyelamatan Satwa dan Penyadartahuan Masyarakat
7. PT TS TECH Indonesia dan Sumitomo Forestry Co.Ltd Balai TN Gn Merapi
No.020/JICA-RECA/IX/2012 tgl. 1 Sept 2012 diperpanjang No.04/BTNGM/REN/2015 tgl. 16 Maret 2015
Restorasi Ekosistem terdegradasi di Kawasan TN Gunung Merapi
8. Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat
BBTN Bukit Barisan Selatan
No. PKS.37/BBTNBBS-1/2015 dan No. 522/329/II.13/2015 tgl. 4 Mei 2015
Optimalisasi Pengamanan Kawasan Sekitar Jalan Sukabumi-Suoh yang Melintasi Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Kabupaten Lampung Barat
9. Universitas Sanata Dharma Balai TN Gn MerapiNo.PKS.06/BTNGM/Renc/2015 - No.12/MoU-USDVI/2015 tgl. 18 Juni 2015
Kolaborasi Pengelolaan Tumbuhan Obat Kawasan TN Gunung Merapi
10. Lembaga Molekuler Eijkman (LBME)
BBTN Bukit Barisan Selatan
No.PKS.49/BTNBBS-1/2015 dan No.561/EIJK/VII/2015 tgl. 14 Agustus 2015
Konservasi Sumber Daya Genetik Tumbuhan dan Satwa Liar di TN Bukit Barisan Selatan
11. PT Adhiniaga Kreasinusa BBTN Bukit Barisan Selatan
No. PKS.36/BBNTBBS-I/2015 ; No. PKS-289/BKSDA.L-I/2015 ; dan No. 02/AKN-PKS/III/2015
Optimalisasi Pengelolaan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Kabupaten Tanggamus dan Kabupaten Pesisir Barat
12. Yayasan Operasi Wallacea Terpadu (OWT)
BBTN Bukit Barisan Selatan
No. PKS. 40/BBTNBBS-1/2015 dan No. PKS.48/OWT/III/2015
Restorasi Kawasan TNBBS Seluas 100 Ha di Daerah Pedamaran Resort Way Nipah Register 22 B Kubu Nicik
B.
13.
General Manager PT. PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh dan Riau
KSA/KPA Malampah (BKSDA Sumbar)
No.PKS.733/BKSDA Sumbar-1/2015 dan No.0003.PJ/HKM.00.01/UIP II/2015 tanggal 21 Mei 2015
Penempatan Tapak Tower dan Jaringan Transmisi 275 kV Payakumbuh - Padang Sidempuan di KSA/KPA Malampah, Kab. Pasaman, Prov. Sumatera Barat
14.
General Manager PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera II
KSA/KPA Batang Pangean I (BKSDA Sumbar)
No.PKS.734/BKSDA Sumbar-1/2015 dan No.0004.PJ/HKM.00.01/UIP II/2015 tanggal 21 Mei 2015
Pembangunan Jalur SUTET 275 kV Kiliranjo-Payakumbuh yang melalui KSA/KPA Batang Pangean I
15. Walikota Sabang TWA Pulau Weh (BKSDA Aceh)
PKS No. PKS.6/KSDAE-PIKA/2015 dan No.643/79 dan No.23/BPKS-KS/2015 tanggal 28 Sept 2015
Peningkatan Daerah Milik Jalan (DMJ) dan Renovasi Tugu Km Nol di TWA Pulau Weh Sabang
16. Mgr. Procurement Sumatera PT Telkomsel Area Sumatera
TWA Pulau Weh (BKSDA Aceh)
PKS No.PKS.5/KSDAE-PIKA/2015 dan No.PKS.226/LG.05/RB.04/IX/2015 tgl. 28 Sept 2015
Penempatan menara telekomunikasi seluler (BTS) PT Telkomsel di TWA Pulau Weh
17. Bupati Malaka, NTT SM Kateri (BBKSDA NTT) No.PKS.2/IV-KKBHL/2015; No.4 Tahun 2015 tgl 19 Maret 2015
Pengelolaan Jalan Nasional di Kawasan SM Kateri
18. PT. Sumber Hijau Permai TN SembilangNo.PKS.14/IV-T7/2015 dan No.SP.051/SHP/ERD/VIII/2015 tgl. 10 Juli 2015
Pemanfaatan Alur Sungai Sembilang sepanjang ±24,8 Km lebar ±40 meter kedalaman 5-9 meter di TN Sembilang
19. PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam
TWA Muka Kuning (BBKSDA Riau)
PKS No.PKS.3/IV-SET/2015 dan No.0015.Pj/040/DIRUT/2015 tgl. 21 Mei 2015
Pengelolaan Jaringan Listrik Transmisi SUTT 150 kV yang melewati kawasan TWA Muka Kuning
20. EGM Divisi Network of Broadband PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
TN ManuselaNo.PKS.4/KSDAE-PIKA/2015 dan No. Tel.484/HK.000/DPD-A1000000/2015 tanggal 14 Sept 2015
Pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Serat Optik yang melalui kawasan TN Manusela pada Project Sulawesi Maluku Papua Cable System (SPMC) Paket-1
Kerjasama Penguatan Fungsi
Kerjasama Pembangunan Strategis
Laporan Kinerja Tahun 2016Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
80
Data PKS Tahun 2016No. Nama Mitra Kerjasama Lokasi Nomor PKS TentangA.
1. Yayasan Ekosistem Lestari (YEL-SOCP) BKSDA Aceh
Dirjen PHKA dg Yayasan Ekosistem Lestari Nomor : NK.1/IV-SET/2015 dan Nomor : 31/YEL/II/2015 tanggal 18 Februari 2015
Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya secara berkelanjutan di wil. Kerja BKSDA Aceh
2. Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HaKa)
TWA Kep. Banyak (BKSDA Aceh)
PKS.02/BKSDA.9/2015 dan No.02/HaKa/II/2015 tgl. 13 Februari 2015
Pelestarian Penyu dan Pengembangan Ekowisata di Kawasan TWA Kep. Banyak
3. Yayasan Satucita Lestari Indonesia (YSLI) BKSDA Aceh PKS.03/BKSDA.9/2015 dan
No.06/III/SI/2015 tgl. 17 Maret 2015Pelestarian Spesies Tuntong Laut (Batagur borneoensis) di Kab. Aceh Tamiang
4. Yayasan Orangutan Sumatera Lestari - Orang Utan Information Centre
BKSDA AcehPKS.04/BKSDA.9/2015 dan No.33/ADM/B/YOSL-OIC/4/2015 tgl. 14 April 2015
Penanggulangan Konflik antara Manusia dengan Orangutan di Wilayah Kerja BKSDA Aceh
5. PT. Tunggal Perkasa Plantations BKSDA AcehPKS.5/BKSDA.9/2015 dan No.Leco/007/SPK-Kons/Ext/IV/2015 tgl. 30 April 2015
Konservasi Gajah di Wilayah Kab. Aceh Jaya
6. VESSWIC BKSDA AcehPKS.06/BKSDA.9/2015 dan No.50/VESSWIC/9/XII/2015 tgl. 18 November 2015
Pelestarian Penyu dan Pengembangan Ekoswisata di Kawasan TWA Kep. Banyak
7. Fahutan UGM n.a. PKS.2/KSDAE/SET/KUM.3/3/2016 dan No. 79/KS/2016 Tgl 31 Maret 2016
Pengelolaan Kawasan Konservasi dan Keanekaragaman Hayati melalui Pendekatan Ilmiah (Scientic Based )
8. PT. Natarang Mining BBTN Bukit Barisan Selatan
No. PKS.44/BBTNBBS-1/2015 dan No.186/PK/NM/MGT/V/2015
Perlindungan dan Pengamanan Kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang Berbatasan Langsung dengan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan PT. Natarang Mining di Kabupaten Tanggamus
9. Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako BKSDA Sulawesi Tengah
Nomor : PKS. /BKSDA-SULTENG/2015 dan Nomor : 001/FAPETKAN/XII/2015 tanggal
Kerjasama Penguatan Fungsi Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya di Provinsi Sulawesi Tengah
10. Aliansi Konservasi Tompotika (AlTo) BKSDA Sulawesi Tengah
No.PKS.113/IV.K.22/2016 dan No.003/SPPMou.B/Alto/II/2016 tanggal 4 Februari 2016
tentang Pelestarian Burung Maleo (Macrocephalon maleo ) di Desa Taima, Kecamatan Bualemo; Dan Kaumosongi, Desa Toweer, Kecamatan Balantak Utara, Provinsi Sulawesi Tengah
11. PT Pertamina EP BKSDA Sulawesi TengahNo.S.1513/IV.K.22/2015 dan No.470/EP1500/2015-S0 tanggal 15 Desember 2015
Kerjasama Penguatan Fungsi Kawasan Suaka Margasatwa Bakiriang Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah untuk Area Perlintasan Pipa PT Pertamina EP
12. Panglima Kodam ll/Sriwijaya BBTN Bukit Barisan Selatan
PKS. 04 /BBTNBBSi-1/2016 dan 03/lllf20l6 Tgl 1 Maret 2016
Perlindungan/Pengamanan dan Restorasi Rehabilitasi Kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
13. Pemkab Pesisir Barat BBTN Bukit Barisan Selatan
PKS.03/BBTNBBS-1/2016 dan No. 139/06/II.02HK-PSB/2016 tgl. 16 Feb 2016
Optimalisasi Pengelolaan Kawasan TNBBS di Wilayah Way Heni-Way Haru Kecamatan Bengkunat Belimbing Kabupaten Pesisir Barat
PKS 2600/BBKSDAJABAR.1/2015 dan
nomor PKS 013-IST/SPK/DPXXIV/W/XI/2015 tanggal 27 November 2015
TWA Tampo Mas(BBKSDA Jawa Barat)TWA Telaga Patengan(BBKSDA Jawa Barat)
Kerjasama Penguatan Fungsi
14.
Ketua Umum Dewan Pengurus XXIV WANADRI (Perhimpunan Penempuh Rimba & Pendaki Gunung)
TB Masigit Kareumbi (BBKSDA Jawa Barat)
Penguatan Fungsi Taman Buru Masigit Kareumbi
15. Fahutan Universitas Winaya Mukti No.PKS.800/BBKSDA.JABAR-1/2016 dan No.005/074/FHT-UNW/2016 tgl. 12
Kerjasama Bantuan Teknis serta Penelitian dan Pengembangan di Wilayah TWA
16. Dirut PT Prakarsa Mulia No.PKS.1350/BBKSDA.JABAR-1/2016 dan No.003/PM/PKS/2016 tgl. 2 Juni
Pengembangan Wisata Alam di TWA Telaga Patengan
Laporan Kinerja Tahun 2016Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
81
B
17. Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional IV Makasar
TN Bantimurung Bulusaraung
No.01/BTNBABUL-1/PLY/2016 dan No.001/Kpts/By/1/2016 Tgl 28 Januari 2016
Peningkatan Ruas Jalan Nasional Maros-Ujung Lamuru-Watampone melalui TN Bantimurung Bulusaraung di Provinsi Sulawesi Selatan sepanjang ± 11 Km (KM 48 – KM 59)
CA Kamojang(BBKSDA Jawa Barat)
19. Walikota Sungai Penuh TN Kerinci SeblatNo.PKS.1/KSDAE/PIKA/KSDAE.0/1/2016 dan No.130/01/MoU/KSD-SPN/I/2016 tgl. 18 Jan 2016
Peningkatan/pelebaran ruas jalan yang telah ada Sungai Penuh – Batas Sumatera Barat (Tapan) di Zona Khusus TN Kerinci Seblat
20. Direktur CV Adi Putro Tahura Bukit SoehartoNo.003.1/4859/DK-V/2015 dan oo3/Dis-Kehutanan Prov. Kaltim-CV.AP/XII/2015 Tgl 30 Des 2015
Pemanfaatan Jalan Eks HPH di dalam Tahura Bukit Soeharto sepanjang 6,4 km
21. Kepala BKSDA Sumatera Barat dan Dinas Prasarana Jalan, Tarkim Provinsi Sumatera Barat
KSA Air Putih (BKSDA Sumbar) Sudah Peningkatan Jalan dan Jebatan Kelok-9 di
KSA Air Putih
22. Direktur CV. Artha Pratama Jaya Tahura Bukit SoehartoNo.003.1/14/DK-V/2016 dan No.004/APJ/SMD/I/2016 Tgl. 4 Januari 2016
Pemanfaatan Jalan Eks HPH Sepanjang ± 9,3 km dan Pelabuhan Seluas ± 2,6 ha di Tahura Bukit Soeharto
EGM Divisi Network of Broadband PT.Telekomunikasi Indonesia,Tbk
24. Direktur PT Kaltim Batu Manunggal Tahura Bukit Soeharto
Pemanfaatan Jalan di dalam kawasan Tahura Bukit Soeharto sepanjang ±2,67 km untuk Keperluan Jalan Rehabilitasi Lahan dan Jalan Angkutan Batubara
25. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. TN Manupeu Tanadaru Penempatan Kabel Fiber Optik di Ruas
Jalan Nasional melintasi TNMTTWA Pulau Kembang(BKSDA Kalsel)CA Teluk Adang(BKSDA Kalsel)
NoPKS.03/T.10/KSA/6/2016 dan No.134/RHM/ERD/VI/2016Tgl. 28 Juni 2016NoPKS.02/T.10/KSA/6/2016 dan No.057/TPJ/ERD/VI/2016Tgl. 28 Juni 2016
30. Direktur PT. Konsorsium Arwana Tahura Bukit Soeharto No.003.1/533/DK-V/2016 dan No.003/KA/II/2016 Tgl 26 Feb 2016
Kerjasama Pemanfaatan Jalan Eks HPH PT. Alas Kesuma sepanjang ± 8,5 Km di Tahura Bukit Soeharto
31. Direktur Utama CV Fazar Utama Tahura Bukit SoehartoNo.003.1/4690/DK.V/2015 dan No.002/Dis.Hut Prov.Kaltim-CV.FU/XII/2015 Tgl 4 Des 2015
Pemanfaatan Jalan Eks HPH di Tahura Bukit Soeharto sepanjang ±6,4 km
32. Direktur CV Energi Bumi Kartanegara Tahura Bukit Soeharto
No.003.1/4689/DK.V/2015 dan No.001/Pjj-KS.Tahura Bkt.Soeharto/Dis.Hut Prov.Kaltim-CV.EBK/X/2015 Tgl 4 Des 2015
Pemanfaatan Jalan Eks HPH di Tahura Bukit Soeharto sepanjang ±6,4 km
TWA Ruteng (BBKSDA NTT)
34. Dirjen Bina Marga, Kementerian PUPR
TWA Asuansang dan Gn Melintang, serta TN Betung Kerihun
No.PKS.8/KSDAE/PIKA.0/10/2016 dan No.03/PKS/Db/2016 tgl. 28 Oktober 2016
Pembangunan Jalan Paralel/Sejajar Perbatasan Indonesia - Malaysia di Provinsi Kalimantan Barat di TWA Asuansang dan Gn Melintang, serta TN Betung Kerihun
35. TN Bukit Barisan Selatan TN Bukit Barisan Selatan No. PKS.37/BBTNBBS-1/2015 dan No. 522/329/II.13/2015 tanggal 4 Mei 2015
Kerjasama dg Bupati Lampung Barat tentang Addendum PKS Optimalisasi Pengamanan Kawasan Sekitar Jalan Sukabumi-Suoh yang Melintasi TN Bukit Barisan Selatan Kabupaten Lampung Barat
36. Balai Besar TN Kerinci Seblat TN Kerinci SeblatNo.025/IV-10/BTU/2015; No.025/HKM.00.01/UIP III/2015 tgl 23 Des 2015
Kerjasama GM UIP III ttg Addendum PKS Pembangunan Jaringan Listrik SUTT 150 kV Jalur Bangko-Merangin-Sungai Penuh di Zona Rehabilitasi Kawasan TNKS
37. EGM Planning and Deployment PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. TN Wakatobi No.'PKS.9/KSDAE/SET/Kum.3/12/2016
tgl 7 Des 2016
Pembangunan SKKL SMPC Paket 1 Phase 2 di Pulau Wangiwangi TN Wakatobi
38. Kepala Balai KSDA NTB dg Kepala Distrik Navigasi Kelas II Benoa
BKSDA NTB Kerjasama Rambu Suar Tanjung Awang dan Tanjung Pandanan
33. General Manager ICT Region Bali Nusra PT. Telkomsel
No.PKS.29/BKSDA-16.1/2016 dan No. PKS.007/LG.05/FB-032/V/2016 tanggal
Keberadaan Base Transceiver Station (BTS) PT. Telkomsel di TWA Ruteng di
28. Direktur PT Rimba Hutani Mas TN SembilangKerjasama Pemanfaatan Alur Sungai Sembilang sepanjang ±24,8 Km lebar ±40 meter kedalaman 5-9 meter di TN
29. Direktur PT Tri Pupajaya TN SembilangKerjasama Pemanfaatan Alur Sungai Sembilang sepanjang ±24,8 Km lebar ±40 meter kedalaman 5-9 meter di TN
26. GM PT PLN (Persero) Wilayah Kalsel-Kalteng
No.PKS.7179/BKSDAKALSEL-1.5/2016 dan
Keberadaan 2 Tower dan Jaringan SUTT 150 kV di TWA Pulau Kembang Provinsi
27. Presiden Direktur PT Kideco Jaya Agung
Nomor PKS.53/BKSDA-1.4/2015 dan Nomor 390/180/C/XI/2015-01 tanggal 17
Pemanfaatan Jalan dan Dermaga di dalam Kawasan CA Teluk Adang dengan luas
Kerjasama Pembangunan Strategis
23. TN Bukit Barisan SelatanNo.PKS.69/T.7/TU/KS/8/2016 dan No.K.TEL12/HK.810/DR1-10400000/2016 Tgl. 31 Agustus 2016
Perpanjangan Kerjasama Jaringan Fisik Kabel Serat Optik Bawah Tanah Rute Kotaagung-WonosoboSanggi-Bengkunat-
18. PT. PLN (Persero) PKS.1647/BBKSDA.JABAR.1/2016 dan Nomor :
Kerjasama/Kolaborasi terkait Pembangunan SUTT 150 kV di CA
Laporan Kinerja Tahun 2016Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
82