Yang akan dipelajari...
1 • Pengertian berbicara
2 • Tujuan berbicara
3 • Jenis-jenis berbicara
4 • Proses berbicara
Linguis berkata bahwa “speaking is language”
Berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan anak,
yang hanya didahului oleh keterampilan menyimak, dan pada masa tersebutlah
kemampuan berbicara atau berujar dipelajari. (Greene & Petty, 1971: 39-40)
Ujaran (speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan personalitas atau
kepribadian, mencerminkan lingkungan sang pembicara, kontak-kontak sosial,
pendidikannya. Aspek-aspek lain , seperti cara berpakaian atau mendandani pengantin,
adalah bersifat eksternal, tetapi ujaran sudah bersifat inheren, pembawaan.
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk
mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan.
Berbicara merupakan instrumen yang mengungkapkan kepada penyimak hamper-
hampir secara langsung apakah sang pembicara memahami atau tidak baik bahan
pembicaraannya maupun para penyimaknya; apakah dia bersikap tenang serta
dapat menyesuaikan diri atau tidak, pada saat dia mengkomunikasikan gagasan
gagasannya dan apakah dia waspada serta antusias atau tidak (Mulgrave, 1954:3-4).
Dengan demikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar pengucapan bunyi-bunyi
atau kata-kata. Berbicara adalah suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan
yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan kebutuhan sang pendengar
atau penyimak. Pada hakikatnya, berbicara merupakan suatu proses berkomunikasi sebab
di dalamnya terdapat pemindahan pesan dari suatu sumber ke tempat lain.
Tujuan Berbicarauntuk
berkomunikasi
Memberitahukan, melaporkan (to
inform)
Menjamu, menghibur (to
entertain)
Membujuk, mengajak, mendesak,
meyakinkan (to persuade
Gabungan atau campuran dan maksud itupun mungkin saja
terjadi. Suatu pembicaraan misalnya mungkin saja
merupakan gabungan dan melaporkan dan menjamu begitu
pula mungkin sekaigus menghibur dan meyakinkan (Ochs
and Winker, 1979: 9).
Agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif, maka seyogyanyalah sang
pembicara memahami makna segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan; dia harus
mampu mengevaluasi efek komunikasinya terhadap (para) pendengarnya; dan dia
harus mengetahui prinsip-prinsip yang mendasari segala situasi pembicaraan , baik
secara umum maupaun perorangan.
Prinsip yang mendasari kegiatan berbicara (Brooks, 1964: 30-31).
Membutuhkan paling sedikit dua orang
Membutuhkan sandi linguistik yang dipahami
bersama
Menerima atau mengakui suatu aturan referensi
umum
Merupakan suatu pertukaran antara
partisipan
Menghubungkan setiap pembicara dengan yang
lainnya dan lingkungan nya dengan segera.
Berhubungan atau berkaitan dengan masa
kini.
Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang
berhubungan dengan suara/ bunyi bahasa dan
pendengaran
Secara tidak pandang bulu menghadadapi serta
memperlakukan apa yang nyata dan apa yang
diterima sebagai dalil
Beberapa cara telah diusahakan oleh para ahli untuk menganalisa proses berbicara. Analisis
yang dilakukan oleh Woolbert (1927) bersifat khas serta mengandung modifikasi yang
sering diremehkan orang, tetapi sebenarnya perlu mendapat perhatian
Pertama, sang pembicara merupakan suatu kemauan, suatu maksud , suatu makna yang
diinginkannya dimiliki oleh orang lain yaitu suatu pikiran (a thought) .
Kedua, sang pembicara adalah pemakai bahasa, membentuk pikiran dan perasaaan menjadi
kata-, kata.
Ketiga, sang pembicara adalah sesuatu yang ingin disimak, ingin didengarkan, menyampaikan
maksud dan kata-katanya kepada orang lain melalui suara.
Terakhir, sang pembicara adalah sesuatu yang harus dilihat, memperhatikan rupa, suatu tindakan
yang harus diperhatikan dan dibaca melalui mata (Knower1957:1991)”
Pengetahuan mengenai hakekat sang pembicara itu akan turut pula membuat kita menjadi
penyimak yang baik. Keberhasilan seseoarang berkomunikasi dalam masyaralat
menunjukkan kematangan atau kedewasaan pribadinya. Ada empat keterampilan utama
yang merupakam cirri prinadi yang dewasa (a mature performance) yaitu:
Keterampilan sosial
Keterampilan semantik
Keterampilan fonetik
Keterampilan vokal
Jenis-Jenis Berbicara
Berbicara dimuka umum pada masyarakat (public
speaking)
Berbicara pada konferensi (conference
speaking)
Berbicara dimuka umum pada masyarakat (public speaking)
Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat melaporkan atau memberitahukan; yang bersifat informatif (informative speaking).
Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat kekeluargaan, persahabatan (fellowship speaking);
Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat membujuk, mengajak, mendesak dan meyakinkan (persuasive speaking);
Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat merundingkan dengantenang dan hati-hati (deliberative speaking).
Berbicara pada konferensi (conference
speaking)
Diskusi kelompok (group discussion),
Tidak resmi (informal),
Kelompok studi (study groups).
Kelompok pembuatkebijaksanaan (policy
making groups).
Komite
Resmi (formal)
Konferensi
Diskusi panel
Simposium
Prosedur Perlementer(parliamentary
procedure)
Debat.
Kegiatan berbicara dilakukan untuk mengadakan hubungan sosial dan untuk
melaksanakan suatu layanan.
Dalam proses belajar berbahasa di sekolah anak-anak mengembangkan
kemampuannya secara vertikal tidak secara horizontal. Maksudnya mereka sudah
dapat menyampaikan pesan secara lengkap meskipun belum sempurna. Makin lama
kemampuan tersebut menjadi semakin sempurna
Ellis Dewat Nunan (1991:46) mengemukakan adanya tiga cara untuk mengembangkan
secara vertikal dalam meningkatkan kemampuan berbicara
Menirukan pembicaraan orang lain (khususnya guru)
Mengembangkan bentuk-bentuk ujaran yang telah dikuasai. Mendekatkan atau
menyejajarkan dua bentuk ujaran, yaitu bentuk ujaran sendiri yang belum benar dan
ujaran orang dewasa (terutama guru) yang sudah benar.
Kesulitan berbicara seperti halnya kesulitan dalam menyimak disebabkan oleh
berbagai faktor, salah satu faktor yang menimbulkan kesulitan dalam bebicara yang
datang dari teman bicara. Seperti yang kita ketahui dalam setiap kegiatan
berbicara teman bicara menafsirkan makna pembicaraan agar dapat berlangsung
terus sampai tujuan pembicaraan tercapai. Apabila teman bicara tidak dapat
menangkap makna pembiacaraan maka pembicaraan terputus atau dengan kata
lain tujuan komunikasi tidak tercapai.
Kritik dan Saran
• Hendri
Bagan tolong diperbesar, warna dikontraskan. Tolong Prinsip-prinsip berbicara dibuat point-point.
• Nia Octavia
Tolong jelaskan 4 ketrampilan berbicara. Prinsip-prnsip berbicara sulit dipahami. Kalau menjelaskan tolong diberi point-pointnya.
• Mitha
Permainan warna tolong dibuat agar jelas. Bagan dibuat satu persatu supaya terlihat jelas.
Top Related