Kelompok 4 berbicara

27
SELAMAT PAGI... Selasa, 19 Mei 2015

Transcript of Kelompok 4 berbicara

SELAMAT PAGI...Selasa, 19 Mei 2015

Margareta Suryandani

Nur IsniPurwinanti

Yanuar Prima Nur Hakim

Kelompok 4

Namun Sebelumnya...

Menyimak Berbicara

Membaca Menulis

BERBICARA SEBAGAI KETERAMPILAN

BERBAHASA INDONESIA

Yang akan dipelajari...

1 • Pengertian berbicara

2 • Tujuan berbicara

3 • Jenis-jenis berbicara

4 • Proses berbicara

PENGERTIAN BERBICARA

Linguis berkata bahwa “speaking is language”

Berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan anak,

yang hanya didahului oleh keterampilan menyimak, dan pada masa tersebutlah

kemampuan berbicara atau berujar dipelajari. (Greene & Petty, 1971: 39-40)

Ujaran (speech) merupakan suatu bagian yang integral dari keseluruhan personalitas atau

kepribadian, mencerminkan lingkungan sang pembicara, kontak-kontak sosial,

pendidikannya. Aspek-aspek lain , seperti cara berpakaian atau mendandani pengantin,

adalah bersifat eksternal, tetapi ujaran sudah bersifat inheren, pembawaan.

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk

mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan.

Berbicara merupakan instrumen yang mengungkapkan kepada penyimak hamper-

hampir secara langsung apakah sang pembicara memahami atau tidak baik bahan

pembicaraannya maupun para penyimaknya; apakah dia bersikap tenang serta

dapat menyesuaikan diri atau tidak, pada saat dia mengkomunikasikan gagasan

gagasannya dan apakah dia waspada serta antusias atau tidak (Mulgrave, 1954:3-4).

Dengan demikian maka berbicara itu lebih daripada hanya sekedar pengucapan bunyi-bunyi

atau kata-kata. Berbicara adalah suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan

yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan kebutuhan sang pendengar

atau penyimak. Pada hakikatnya, berbicara merupakan suatu proses berkomunikasi sebab

di dalamnya terdapat pemindahan pesan dari suatu sumber ke tempat lain.

TUJUAN BERBICARA

Tujuan Berbicarauntuk

berkomunikasi

Memberitahukan, melaporkan (to

inform)

Menjamu, menghibur (to

entertain)

Membujuk, mengajak, mendesak,

meyakinkan (to persuade

Gabungan atau campuran dan maksud itupun mungkin saja

terjadi. Suatu pembicaraan misalnya mungkin saja

merupakan gabungan dan melaporkan dan menjamu begitu

pula mungkin sekaigus menghibur dan meyakinkan (Ochs

and Winker, 1979: 9).

Agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif, maka seyogyanyalah sang

pembicara memahami makna segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan; dia harus

mampu mengevaluasi efek komunikasinya terhadap (para) pendengarnya; dan dia

harus mengetahui prinsip-prinsip yang mendasari segala situasi pembicaraan , baik

secara umum maupaun perorangan.

Prinsip yang mendasari kegiatan berbicara (Brooks, 1964: 30-31).

Membutuhkan paling sedikit dua orang

Membutuhkan sandi linguistik yang dipahami

bersama

Menerima atau mengakui suatu aturan referensi

umum

Merupakan suatu pertukaran antara

partisipan

Menghubungkan setiap pembicara dengan yang

lainnya dan lingkungan nya dengan segera.

Berhubungan atau berkaitan dengan masa

kini.

Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang

berhubungan dengan suara/ bunyi bahasa dan

pendengaran

Secara tidak pandang bulu menghadadapi serta

memperlakukan apa yang nyata dan apa yang

diterima sebagai dalil

Beberapa cara telah diusahakan oleh para ahli untuk menganalisa proses berbicara. Analisis

yang dilakukan oleh Woolbert (1927) bersifat khas serta mengandung modifikasi yang

sering diremehkan orang, tetapi sebenarnya perlu mendapat perhatian

Pertama, sang pembicara merupakan suatu kemauan, suatu maksud , suatu makna yang

diinginkannya dimiliki oleh orang lain yaitu suatu pikiran (a thought) .

Kedua, sang pembicara adalah pemakai bahasa, membentuk pikiran dan perasaaan menjadi

kata-, kata.

Ketiga, sang pembicara adalah sesuatu yang ingin disimak, ingin didengarkan, menyampaikan

maksud dan kata-katanya kepada orang lain melalui suara.

Terakhir, sang pembicara adalah sesuatu yang harus dilihat, memperhatikan rupa, suatu tindakan

yang harus diperhatikan dan dibaca melalui mata (Knower1957:1991)”

Pengetahuan mengenai hakekat sang pembicara itu akan turut pula membuat kita menjadi

penyimak yang baik. Keberhasilan seseoarang berkomunikasi dalam masyaralat

menunjukkan kematangan atau kedewasaan pribadinya. Ada empat keterampilan utama

yang merupakam cirri prinadi yang dewasa (a mature performance) yaitu:

Keterampilan sosial

Keterampilan semantik

Keterampilan fonetik

Keterampilan vokal

JENIS BERBICARA

Jenis-Jenis Berbicara

Berbicara dimuka umum pada masyarakat (public

speaking)

Berbicara pada konferensi (conference

speaking)

Berbicara dimuka umum pada masyarakat (public speaking)

Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat melaporkan atau memberitahukan; yang bersifat informatif (informative speaking).

Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat kekeluargaan, persahabatan (fellowship speaking);

Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat membujuk, mengajak, mendesak dan meyakinkan (persuasive speaking);

Berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat merundingkan dengantenang dan hati-hati (deliberative speaking).

Berbicara pada konferensi (conference

speaking)

Diskusi kelompok (group discussion),

Tidak resmi (informal),

Kelompok studi (study groups).

Kelompok pembuatkebijaksanaan (policy

making groups).

Komite

Resmi (formal)

Konferensi

Diskusi panel

Simposium

Prosedur Perlementer(parliamentary

procedure)

Debat.

PROSES BERBICARA

Kegiatan berbicara dilakukan untuk mengadakan hubungan sosial dan untuk

melaksanakan suatu layanan.

Dalam proses belajar berbahasa di sekolah anak-anak mengembangkan

kemampuannya secara vertikal tidak secara horizontal. Maksudnya mereka sudah

dapat menyampaikan pesan secara lengkap meskipun belum sempurna. Makin lama

kemampuan tersebut menjadi semakin sempurna

Ellis Dewat Nunan (1991:46) mengemukakan adanya tiga cara untuk mengembangkan

secara vertikal dalam meningkatkan kemampuan berbicara

Menirukan pembicaraan orang lain (khususnya guru)

Mengembangkan bentuk-bentuk ujaran yang telah dikuasai. Mendekatkan atau

menyejajarkan dua bentuk ujaran, yaitu bentuk ujaran sendiri yang belum benar dan

ujaran orang dewasa (terutama guru) yang sudah benar.

Kesulitan berbicara seperti halnya kesulitan dalam menyimak disebabkan oleh

berbagai faktor, salah satu faktor yang menimbulkan kesulitan dalam bebicara yang

datang dari teman bicara. Seperti yang kita ketahui dalam setiap kegiatan

berbicara teman bicara menafsirkan makna pembicaraan agar dapat berlangsung

terus sampai tujuan pembicaraan tercapai. Apabila teman bicara tidak dapat

menangkap makna pembiacaraan maka pembicaraan terputus atau dengan kata

lain tujuan komunikasi tidak tercapai.

TERIMA KASIH

Kritik dan Saran

• Hendri

Bagan tolong diperbesar, warna dikontraskan. Tolong Prinsip-prinsip berbicara dibuat point-point.

• Nia Octavia

Tolong jelaskan 4 ketrampilan berbicara. Prinsip-prnsip berbicara sulit dipahami. Kalau menjelaskan tolong diberi point-pointnya.

• Mitha

Permainan warna tolong dibuat agar jelas. Bagan dibuat satu persatu supaya terlihat jelas.

Pertanyaan

• Puput

Faktor-faktor pendukung public speaking. (Yanuar, Nisa Romadhoni)

• Luth P

Cara mengatasi orang yang malu berbicara. (Nur Isni)