Kelompok 3GILANG SATRIA
DIN MUHAMMAD
M. SADAN
CAHYO EDI UTOMO
RULY FATURRAHMAN
HIJAUAN
DESKRIPSI BAHANRumput
Raja
Tebon Jagung
Rumput Gajah
PROSESING
- Penanaman : pols/stek (20-50 cm) min terdiri atas 2 buku
- Ketinggian: 0-3000 mdpl- Aspek pengelolaan tanaman rumput gajah adalah
pengaturan interval pemotongan > Produksi- Kendala pengembangan
- Manajemen pengolahan- Pengembangan teknologi
Rumput Gajah
Langsung diberikan atau diolah:
- Pengolahan fisik dalam betuk segar- Pengolahan fisik dalam bentuk kering- Pengolahan secara kimiawi- Pengolahan secara biologi
Rumput Raja
Melimpah > Cadangan pakan pada musim paceklikPengolahan:- HayDikeringkan > perhatikan jamur yang tumbuh- Silase
Dikeringkan > dipotong > dipadatkan didalam silo.- Fermentasi
- Pleurotus flabelatus untuk fermentasi jerami jagung-Trichoderma virideae untuk memfermentasi tongkol jagung
Tebon Jagung
Kandungan nutrisi rumput gajah segar umur 43 – 56 hari
Kandungan Jumlah (%)
Abu 15,4
Ekstrak Eter 2,3
Serat Kasar 33,1
Nitrogen (BETN) 40,0
Protein Kasar 9,1
Protein Tercerna (untuk sapi) 5,7
TDN (untuk sapi) 51
KANDUNGAN ZAT MAKANAN
Sumber : Hartadi., dkk (1997)
Rumput raja
Uraian BK(%)
PK SDN SDA Energi(KJ/g) (%BK)
Rumput raja
Segar 15,31 9,58 65,6 67,1 16,85
Silase 31 11,7 41,8 44,2 16,42
SDN : Serat deterjen netralSDA : Serat deterjen asam
Sumber : *) Balai penelitian ternak,1997
Komposisi Zat Makanan Bahan Pakan (Dasar Bahan Kering)
Zat – Zat makanan
Bahan PakanRumput raja* Tebon jagung*
Protein kasar(%) 11,68 12,06Serat kasar(%) 25,48 25,2
Ca(%) 0,37 0,28P(%) 0,35 0,23
Energi metabolism
(kkal/kg)
2070 2350
Sumber : *)Rumiyati,2008 *)Erna dan sarjiman,2007
Rumput Raja Dan Gajah Yang Sudah Menjadi Silase
Zat – Zat makanan Bahan Pakan
Rumput raja* Rumput gajah*
Bahan keringProtein kasar(%)
22,7012,80
16,8013,30
NDF(%) 77,90 72,60
ADF(%) 57,90 49,20
Hemiselulosa(%) 20,00 23,40
Sumber : *)Media peternakan Universitas negeri papua,2009
Tebon Jagung
Umur (Hari)
BK (%) PK (%)
LK (%)
SK (%)
TDN (%)
34-56 91,1 10,7 2,1 30,5 59
56-70 92,2 9,9 1,9 29,6 54,3
99-112 91,3 9,2 2,3 25,7 49,6
Kandungan nutrisi tebon jagung diatas dibedakan dengan 3 tingkat umur pemotongan yang berbeda-beda
LAPORAN PENELITIAN TENTANG PENGGUNAAN BAHAN
RUMPUT GAJAH Titin (2016) dengan judul “Pengaruh Pemberian Pupuk Bokashi Yang Berbeda Terhadap Kandungan Protein dan Serat Kasar Rumput Gajah (Pennisetum purpureum)”Pupuk Bokashi > Mengandung N,P dan KTujuan: mengetahui pengaruh pemberian pupuk bokashi yang
berbeda terhadap kandungan protein dan serat kasar rumput gajah (Pennisetum purpureum).
Variabel yang diamati :- Berat segar rumput gajah- Kadar Protein Rumput gajah- Serat kasar rumput gajah
Rumput raja• Pemberian– segar ( lebih disukai ternak), pemberian langsung
dipotong-potong terlebih dahulu agar mudah dimakan ternak
– kering (kurang disukai) karena umumnya ternak lebih menyukai pakan dengan kadar air yang tinggi
– silase, melalui suatu proses fermentasi dingin yang dikenal dengan ensilase(Forbes dkk.1967), namun demikian,pengawetan dalam bentuk silase sering menimbulkan permasalahan lain. silase yang dihasilkan terkadang memiliki tingkat keasaman yang tinggi sehingga kurang disenangi oleh ternak.
Tebon jagung
• Bambang Kushartono dan Nani Iriani (2005) “Silase Tanaman Jagung Sebagai pengembangan Sumber Pakan Ternak”
Silase tanaman jagung bagus > bebas jamur, berbau harum, warna tanaman masih segarKualitas > tidak terjadi penurunan nilai gizi, bahkan kandungan protein, lemak energi lebih tinggi dari rumput raja
REKOMENDASI
• Rumput gajah– Suharno dan Nazaruddin (1994), mampu untuk mencukupi
kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh ternak dan tanaman ini mudah tumbuh serta proses adaptasinya sangat baik.
• Rumput Raja danTebon Jagung– pemberian rumput raja yang paling baik berjumlah 50%
sedangkan 50% lagi ditambahkan tebon jagung (Jurnal “pengaruh pemberian rumput raja(pennisetum purpuroides) dan tebon jagung terhadap performans sapi peranakan ongole (PO)”
– Tebon jagung yang di panen tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda
QUESTION?
KESIMPULAN
Hijauan sangat berguna untuk pakan yang berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan hidup pokok, produksi maupun bereproduksi hewan ternak tersebut, maka pemberian hijauan harus diperhatikan baik dari jenis hijauannya maupun cara pemberiannya karena hal ini sangat berguna untuk mendukung perfomans ternak tersebut.
Top Related