8/17/2019 Kegawatdaruratan Pada Pasien Psikiatri
1/14
Kegawatdaruratan pada Pasien Psikiatri
Kedaruratan Psikiatri Adalah tiap gangguan pada pikiran, perasaan dan tindakan
seseorang yang memerlukan intervensi terapeutik segera. Diantaranya yang sering adalah
SUICIDE (BUNUH DII! . VIOLENCE AND ASSAULTIVE BEHAVIOR (P"I#AKU
K"K"A$AN DAN %"N&"AN'!.
'angguan ipolar, )uga dikenal seagai manik*depresi+, adalah gangguan otak yang
menyeakan peruahan yang tidak iasa dalam suasana hati, energi, tingkat aktivitas, dan
kemampuan untuk melaksanakan tugas sehari*hari. 'e)ala gangguan ipolar dapat
mengakiatkan huungan yang dapat merusak, peker)aan atau kiner)a sekolah, dan ahkan
unuh diri. api gangguan ipolar dapat dioati, dan orang*orang dengan penyakit ini dapat
menyeakan hidup produkti+. 'angguan ipolar sering erkemang pada rema)a seelum usia
-tahun. /rang dengan gangguan ipolar mungkin memiliki periode +ungsi normal atau
mendekati normal antara episode.
Berdasarkan Diagnosti0 and $tatisti0al %anual (D$%! I1, gangguan ipolar diedakan
men)adi - yaitu gangguan ipolar I dan II. 'angguan ipolar I atau tipe klasik ditandai dengan
adanya - episode yaitu manik dan depresi, sedangkan gangguan ipolar II ditandai dengan
hipomanik dan depresi. 'angguan ipolar mendasari satu spektrum kutu dari gangguan
mood2suasana perasaan meliputi 3
4. Bipolar I (BP I!
-. Bipolar II (BP II!
5. $iklotimia (periode mani0 dan depresi+ yang ergantian2naik*turun!
6. Depresi yang heat
$edangkan erdasarkan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis 'angguan 7i8a (PPD'7!
III, gangguan ini ersi+at episode erulang yang menun)ukkan suasana perasaan pasien dan
tingkat aktivitasnya )elas terganggu, dan gangguan ini pada 8aktu tertentu terdiri dari peninggian
suasana perasaan serta peningkatan energi dan aktivitas (mania atau hipomania!, dan pada 8aktu
lain erupa penurunan suasana perasaan serta pengurangan energi dan aktivitas (depresi!.
'e)ala yang khas adalah terdapat penyemuhan sempurna antar episode. "pisode manik
iasanya mulai dengan tia*tia dan erlangsung antara - minggu sampai 6* ulan, sedangkan
depresi 0enderung erlangsung leih lama (rata*rata sekitar 9 ulan! meskipun )arang meleihi 4
8/17/2019 Kegawatdaruratan Pada Pasien Psikiatri
2/14
tahun ke0uali pada orang usia lan)ut. Kedua ma0am episode itu seringkali ter)adi setelah
peristi8a hidup yang penuh stress atau trauma mental lain.
B. Etiologi
"tiologi dari gangguan ipolar memang elum dapat diketahui se0ara pasti, dan tidak ada
penanda iologis (iologi0al marker! yang o)ekti+ yang erhuungan se0ara pasti dengan
keadaan penyakit ini, tetapi diduga erkaitan dengan virus yang menyerang otak. $erangan virus
erlangsung semasa )anin dalam kandungan atau di tahun pertama sesudah lahir. Namun, aru
4*-: tahun kemudian me8u)ud men)adi ipolar. Itu karena pada usia 4 tahun kelen)ar timus
dan pinealis yang mengeluarkan hormon yang dapat men0egah gangguan psikiatrik heat sudah
erkurang men)adi : persen.
Beerapa studi erhasil memuktikan keterkaitan antara gangguan ipolar dengan
kromosom 4; dan --, namun masih elum dapat diselidiki lokus mana dari kromosom terseutyang enar*enar terliat. Beerapa diantaranya yang telah diselidiki adalah 6p49, 4-
8/17/2019 Kegawatdaruratan Pada Pasien Psikiatri
3/14
Angka ke)adian dari BP I, sama pada kedua )enis kelamin, namun rapid*0y0ling ipolar
disorder (gangguan ipolar dengan 6 atau leih episode dalam setahun! leih sering ter)adi pada
8anita diandingkan pria. Insiden BP II leih tinggi 8anita daripada pria.
5. Usia
Usia individu yang mengalami gangguan ipolar ini ervariasi 0ukup esar. entang usia
dari keduanya, BP I dan BP II adalah antara anak*anak hingga : tahun, dengan perkiraan rata*
rata usia -4 tahun. Kasus ini teranyak pada usia 4 = 4> tahun, dan rentang usia teranyak
kedua adalah pada usia -: = -6 tahun. $eagian penderita yang didiagnosa dengan depresi heat
erulang mungkin )uga mengalami gangguan ipolar dan aru erkemang mengalami episode
mani0 yang pertama saat usia mereka leih dari : tahun. %ereka mungkin memiliki ri8ayat
keluarga yang )uga menderita gangguan ipolar. $eagian esar penderita dengan onset mani0
pada usia leih dari : tahun harus dilakukan penelusuran terhadap adanya gangguan neurologis
seperti penyakit sererovaskular. 'angguan ipolar )uga dipengaruhi oleh eerapa +aktor,meliputi genetik, iokimia8i, psikodinamik dan lingkungan.
6. 'enetik
'angguan ipolar, terutama BP I, memiliki komponen genetik utama. Bukti yang
mengindikasikan adanya peran dari +aktor genetik dari gangguan ipolar terdapat eerapa
entuk, antara lain 3 Huungan keluarga inti dengan orang yang menderita BP I diperkirakan ?
kali leih sering mengalami BP I diandingkan populasi umum. Perlu digaris*a8ahi, keturunan
dari orang tua yang menderita gangguan ipolar memiliki kemungkinan : @ menderita
gangguan psikiatrik lain. Penelitian pada orang yang kemar menun)ukkan huungan 55 = >: @
menderita BP I dari saudara kemar yang identik. Penelitian pada keluarga adopsi, memuktikan
ah8a lingkungan umum ukanlah satu*satunya +aktor yang memuat gangguan ipolar ter)adi
dalam keluarga. Anak dengan huungan iologis pada orang tua yang menderita BP I atau
gangguan depresi+ heat memiliki resiko yang leih tinggi dari perkemangan gangguan a+ekti+,
ahkan meskipun mereka ertempat tinggal dan diesarkan oleh orang tua yang mengadopsi dan
tidak menderita gangguan. ardno dan ka8an*ka8an di #ondon menun)ukkan ah8a
skio+renia, skioa+ekti+, dan sindrom mani0 eragi +aktor resiko genetik dan genetik yang
ertanggung )a8a terhadap gangguan skioa+ekti+ seluruhnya se0ara umum )uga terdapat pada
dua sindrom yang lain tadi. Penemuan ini menimulkan dugaan suatu genetik tersendiri
ertanggung)a8a pada psikosis eragi dengan gangguan mood dan skio+renia. suang dan
ka8an*ka8an mengindikasikan adanya kontriusi genetik pada %DI dengan gamaran psikotik,
serta menun)ukkan adanya huungan antara skio+renia dan gangguan ipolar. $tudi tentang
ekspresi gen )uga menun)ukkan orang dengan gangguan ipolar, depresi+ erat, dan skio+renia
mengalami penurunan yang sama dalam ekspresi dari gen huungan oligodendrosit*myelin dan
8/17/2019 Kegawatdaruratan Pada Pasien Psikiatri
4/14
anormalitas sustansia nigra pada erma0am daerah otak. $euah penelitian teraru
menyimpulkan, saat orangtua memiliki kelainan ipolar, maka anak*anak mereka erisiko
terkena kelainan ke)i8aan )uga. Dr Boris Birmaher dan rekan*rekannya dari University o+
Pittsurgh %edi0al enter yang menuliskan laporan ini dalam Ar0hives o+ 'eneral Psy0hiatry.
%ereka mengungkapkan, hasil penelitiannya seagai indikasi perlunya identi+ikasi dan
pera8atan dini agi anak*anak yang orangtuanya mengalami gangguan ipolar.
Hasil penelitian dari he Pittsurgh Bipolar /++spring $tudy diu)i0oakan pada 5;;
anak dari -55 orangtua yang memiliki kelainan ipolar. $ementara itu, -4 anak lainnya dari 465
orangtua yang tidak memiliki kelainan ipolar. Hasilnya menun)ukkan ah8a anak dengan
orangtua yang memiliki kelainan ipolar erisiko 45 kali leih esar terkena penyakit yang sama
seperti orangtua mereka diandingkan anak yang orangtuanya tidak memiliki kelainan ipolar.
. Biokimia8i
%ultipel )alur iokimia8i mungkin erperan pada gangguan ipolar, hal ini yangmenyeakan sulitnya mendeteksi suatu anormalitas tertentu.Beerapa neurotransmitter
erhuungan dengan gangguan ini, seagian esar didasrkan pada respon pasien terhadap agen*
agen psikoakti+. $e)umlah ukti menun)ukkan ah8a terdapat kaitan antara glutamat dengan
gangguan ipolar dan depresi erat. $tudi postmortem dari lous +rontal dengan kedua gangguan
menun)ukkan peningkatan level glutamat. /at tekanan darah reserpin, yang
menghaiskan2mendeplesikan katekolamin pada sara+ terminal telah ter0atat menyeakan
depresi. Ini erpedoman pada hipotesis katekolamin yang erpegang pada peningkatan epine+rin
dan norepine+rin menyeakan mani0 dan penurunan epine+rin dan norepine+rin menyeakan
depresi.
/at*oatan seperti kokain, yang )uga eker)a pada sistem neurotransmitter ini
mengeksaserasi ter)adinya mani0. Agen lain yang dapat mengeksaserasi mani0 termasuk #*
dopa, yang menginhiisi reuptake dopamin dan serotonin. 'angguan dan ketidakseimangan
hormonal dari aksis hipotalamus*pituitari*adrenal, menggangu homeostasis dan menimulkan
respon stres yang )uga erperan pada gamaran klinis gangguan ipolar. Antidepresan trisiklik
dapat memi0u ter)adinya manik.
9. Psikodinamik
Banyak praktisi melihat dinamika %DI seagai suatu hal yang erhuungan melalui
suatu )alur. %ereka melihat depresi seagai mani+estasi dari suatu kehilangan, 0ontohnya
hilangnya pegertian terhadap diri dan adanya perasaan harga diri rendah. /leh karena itu, manik
timul seagai mekanisme de+ens dalam mela8an rasa depresi (%elanie Klein!
?. #ingkungan
8/17/2019 Kegawatdaruratan Pada Pasien Psikiatri
5/14
Pada eerapa ke)adian, suatu siklus hidup mungkin erkaitan langsung dengan stres
eksternal atau tekanan eksternal yang dapat memperuruk erulangnya gangguan pada eerapa
kasus yang memang sudah memiliki predisposisi genetik atau iokimia8i. Kehamilan
merupakan stres tertentu agi 8anita dengan ri8ayat %DI dan meningkatkan kemungkinan
psikosis postpartum. ontoh lain, oleh karena si+at peker)aan, eerapa orang memiliki periode
permintaan yang tinggi diikuti periode keutuhan yang sedikit. Hal ini didapati pada seorang
petani, dimana ia akan sangat siuk pada musim semi, panas, dan gugur, namun selama musim
dingin akan relati+ inakti+ ke0uali memersihkan sal)u, sehingga ia akan tampak mani0 pada
hampir sepan)ang tahun dan tenang selama musim dingin. Hal ini menun)ukkan lingkungan )uga
dapat erpengaruh terhadap keadaan psikiatri seseorang.
E. Tanda dan GejalaDiagnosis dari BP I ditegakkan dengan setidaknya terdapat episode mani0 paling tidak
dengan durasi 4 minggu yang mengindikasikan penderita untuk dira8at inap atau kelainan lain
yang signi+ikan dalam +ungsi okupasi dan sosial. "pisode mani0 ukan diseakan oleh penyakit
medis lain atau penyalahgunaan at. Kriteria ini erdasarkan spesi+ikasi dari Diagnosti0 and
$tatisti0al %anual o+ %ental Disorders, Courth "dition, et evision (D$%*I1*!.
4. "pisode mani0 ditandai oleh ge)ala*ge)ala erikut ini 3
$etidaknya terdapat 4 minggu gangguan mood yang dalam, yang ditandai dengan suasana
perasaan yang meningkat (elasi!, mudah marah (iritael!, atau adanya keinginan untuk keluar
rumah.
-. 'e)ala lain yang menyertai antara lain (paling tidak 5 atau leih!3 Perasaan keesaranE gangguan
tidurE nada suara yang tinggi dan i0ara erleihanE +light o+ ideasE menghilangkan ukti
keka0auan pikiranE meningkatnya tingkat +okus ker)a di rumah, tempat ker)a atau seksualE
meningkatnya aktivitas yang menyenangkan dan ahkan yang memiliki konsekuensi
menyakitkan.
5. 'angguan mood 0ukup untuk memuat kerusakan di tempat ker)a, memahayakan pasien atau
orang lain.
6. 'angguan suasana perasaan terseut ukan diseakan oleh penyalahgunaan at atau karena
gangguan medis lain. 'e)ala lain seperti 3
• aktivitas meningkat, ekspansi+
• mudah tersinggung
• hiperaktivitas
• eri0ara sangat 0epat
8/17/2019 Kegawatdaruratan Pada Pasien Psikiatri
6/14
• ide melon0at*lon0at
• keutuhan tidur erkurang
• harga diri erleihan
• perhatian mudah teralihkan
• memiliki pertimangan uruk dan suasana hati yang tidak aman
• sikap erleihan (misalnya gila elan)a dan seks tidak aman!.
a. "pisode hipomanik ditandai oleh ge)ala*ge)ala erikut 3
Penderita mengalami suasana perasaan yang meningkat (elasi!, adanya keinginan untuk keluar
rumah, atau mudah marah (iritael! setidaknya selama 6 hari.
Paling tidak terdapat 5 atau leih ge)ala*ge)ala erikut ini 3 Perasaan keesaran atau mengagumi
diri sendiriE gangguan tidurE nada suara tinggiE +light o+ ideasE menghilangkan ukti keka0auan
pikiranE agitasi psikomotor di rumah, tempat ker)a atau seksualE mulai melakukan aktivitasdengan resiko tinggi terhadap konsekuensi yang menyakitkan.
'angguan mood tampak oleh orang lain.
'angguan suasana perasaan terseut ukan diseakan oleh penyalahgunaan at atau karena
gangguan medis lain.
. "pisode depresi+ ditandai dengan ge)ala*ge)ala erikut 3
Karena sea yang sama selama - minggu, dengan paling tidak terdapat ge)ala perasaan depresi
atau ditandai dengan kehilangan kesenangan atau perhatian, setidaknya pada seseorang terdapat
atau leih ge)ala erikut ini 3 Perasaan depresi2tertekanE penurunan perasaan senang dan minat
pada hampir semua aktivitasE penurunan erat adan yang signi+ikan dan seleraE hipersomnia
atau insomniaE retardasi psikomotor atau agitasiE kehilangan energi atau kelemahanE penurunan
daya konsentrasiE preokupasi dengan kematian atau unuh diri, penderita memiliki ren0ana untuk
unuh diri atau telah melakukan unuh diri terseut.
'e)ala*ge)ala terseut menyeakan kerusakan dan distress.
'angguan suasana perasaan terseut ukan diseakan oleh penyalahgunaan at atau karena
gangguan medis lain.
0. "pisode 0ampuran ditandai dengan ge)ala*ge)ala erikut ini 3
Pada penderita harus terdapat kedua kriteria aik mani0 maupun depresi, dengan ge)ala depresi
hanya ter)adi selama 4 minggu.
'angguan mood mengakiatkan ter)adinya gangguan +ungsi sosial dan ker)a.
'angguan suasana perasaan terseut ukan diseakan oleh penyalahgunaan at atau karena
gangguan medis lain.
8/17/2019 Kegawatdaruratan Pada Pasien Psikiatri
7/14
F. Pemeriksaan Fisik
%enggunakan %ental $tatus "amination (%$"! untuk mendiagnosis adanya gangguan
ipolar. $tatus mental penderita tergantung pada keadaan depresi, hipomani0, mani0, atau
0ampuran, dengan variasi area %$" ditandai sesuai dengan +ase tertentu dari penderita.
4. Penampilan
a! Periode depresi 3 /rang yang menun)ukkan suatu periode depresi mungkin menun)ukkan sedikit
sampai tidak ada kontak mata. Pakaian mereka mungkin tidak tera8at, kotor, erluang, kumal,
serta tidak 0o0ok dengan ukuran adan. Bila seseorang kehilangan erat adan se0ara signi+ikan,
ukuran pakaiannya tidak akan 0o0ok. Keersihan diri ter0ermin dari mood mereka yang rendah,
yang ditun)ukkan dengan adan yang kurus, tidak er0ukur, dan tidak memersihkan diri. Pada
8anita, kuku )ari tangannya mungkin terdapat lapisan 8arna yang ereda atau seagian 8arna
yang rusak pada kuku mereka, ahkan 0enderung kotor )uga pada tangannya. amut mereka )uga tidak terurus. Bila orang ini ergerak, a+ek depresi )elas terlihat. %ereka ergerak dengan
lamat dan sangat sedikit yang menun)ukkan retardasi psikomotor. %ereka )uga eri0ara
dengan suara yang pelan atau suara yang monoton.
! "pisode hipomani0 3 Penderita ini sangat siuk dan akti+. %ereka memiliki energi dan selalu
kemana*mana. %ereka selalu eren0ana melakukan sesuatu, seagian mengalami peruahan
tingakat energi dan suasana hati (Ke0k, -::5!.
0! "pisode manik 3 Pada anyak kasus, perilaku penderita dengan +ase mani0 menun)ukkan
perilaku yang erla8anan dengan penderita dengan +ase depresi. Penderita +ase mani0
menun)ukkan keadaan hiperakti+ dan hipervigilasi. %ereka kurang istirahat, ertenaga, akti+,
serta eri0ara dan ertindak 0epat. Pakaian mereka men0erminkan keadaan itu, dimana terlihat
dikenakan dengan tergesa*gesa dan ka0au. Pakaian mereka iasanya terlalu terang, penuh 8arna,
serta men0olok. %ereka erdiri di keramaian dan men)adi menon)ol karena pakaian mereka yang
sering menarik perhatian.
-. A+ek atau $uasana Hati
a! "pisode depresi3 Kesedihan mendominasi suasana hati seseorang dalam episode depresi.
Penderita merasa sedih, tertekan, kehilangan, kosong dan terisolasi. F- HsG sering menyertai
suasana hati penderita, tanpa pengahrapan dan semua terasa sia*sia.
! "pisode hipomani03 $uasana hati penderita meningkat, meluas dan peka.
0! "pisode mani03 $uasana hati penderita tampak menggemirakan, dan ahkan erleihan.
"uphoria. Penderita sangat mudah marah.
d! "pisode 0ampuran3 penderita menun)ukkan ge)ala kedua episode (depresi dan mani0! dalam
suatu periode singkat (4 minggu atau kurang!.
8/17/2019 Kegawatdaruratan Pada Pasien Psikiatri
8/14
5. Pikiran
a! "pisode Depresi3 Penderita mempunyai pemikiran yang men0erminkan kesedihan mereka.
'agasan yang negati+, perhatian nihilistik, dan mereka mempunyai suatu istilah ah8a F mereka
agaikan gelas yang separuh kosongG. Pemikiran mereka leih er+okus tentang kematian dan
tentang unuh diri.
! "pisode Hipomanik3 Penderita mempunyai pemikiran yang optimis, erpikir ke depan dan
mempunyai sikap yang positi+.
0! "pisode %anik3 Penderita mempunyai pemikiran yang sangat opimis dan luas. Per0aya diri yang
erleihan. %ereka dapat dengan 0epat memuat pemikiran2gagasan. %ereka merasa pemikiran
mereka sangat akti+ dan akti+.
d! "pisode ampuran3 Penderita dapat eruah se0ara 0epat antara depresi dan eu+oria dan meraka
)uga mudah marah.
6. Persepsi
"pisode Depresi3 erdapat - +ormat dari tipe depresi yang di)elaskan. Dengan psikotik dan tanpa
psikotik. Dengan psikotik, penderita mempunyai khayalan dan halusinasi yang sesuai atau tidak
dengan suasana hati. Penderita merasa telah erdosa, ersalah, dan merasakan penyesalan yang
snagat dalam.
"pisode Hipomani03 Penderita tidak mengalami gangguan persepsi.
"pisode %ani03 5 dari 6 penderita dalam tahap ini mengalami halusinasi. Khayalan mani0
menun)ukkan persepsi gengsi dan kemuliaan.
"pisode ampuran3 Penderita menun)ukkan khayalan dan halusinasi yang konsisten dengan
depresi atau mani0 atau keduanya.
. Bunuh Diri
"pisode Depresi3 Angka ke)adian unuh diri anyak ter)adi pada penderita depresi. %ereka
adalah individu yang men0oa dan erhasil dalam usaha unuh diri.
"pisode Hipomani03 Angka unuh diri rendah. "pisode %ani03 Angka unuh diri rendah.
"pisode ampuran3 Pada tahap depresi pasien memiliki resiko untuk unuh diri.
9. Pemunuhan2Kekerasan
"pisode Depresi3 Pemunuhan yang dilakukan oleh penderita iasanya diikuti dengan unuh diri.
Pada eerapa penderita depresi iasanya merasa dunia sudah tidak erguna lagi untuknya dan
untuk orang terdekatnya2orang lain.
"pisode Hipomani03 Penderita menun)ukkan si+at mudah marah dan agresi+. %ereka dapat
men)adi tidak saar terhadap orang lain.
8/17/2019 Kegawatdaruratan Pada Pasien Psikiatri
9/14
"pisode %ani03 Penderita agresi+. %ereka tidak memiliki si+at saar atau toleransi dengan orang
lain tidak ada. %ereka dapat men)adi sangat menuntut, kasar, sangat mudah marah. Pemunuhan
ter)adi )ika penderita mempunyai suatu khayalan terhadap kesenangan penderita.
"pisode ampuran3 Penderita dapat men)adi sangat agresi+ terutama dalam tahap mani0.
?. Pengertian Diri2Insight
"pisode Depresi3 Depresi dapat mempengaruhi penilaian seseorang mengenai dirinya sendiri.
Penderita iasanya gagal dalam melakukan tindakan yang penting sea mereka sangat )atuh dan
menurun dalam mengenali diri mereka sendiri. %eraka memeiliki sedikit pengertian terhadap
diri mereka sendiri.
"pisode Hipomani03 Biasanya penderita memiliki penegrtian yang aik mengenai diri mereka.
Namun sangat luas. %ereka menilai diri mereka sangat produkti+ dan teliti, ukan seagai
hipomani0. "pisode %ani03 Dalam tahap ini pengertian diri2insight sangat lemah. Penderita tidak mempunyai
pengertian yang )elas mengenai keutuhan, ren0ana dan perilaku mereka.
"pisode ampuran3 Pergeseran2peruahan dalam a+ek dapat merusak pengertian pasien tentang
dirinya dan ertentangan dengan insight mereka.
;. Kogniti+
Kemunduran2kelemahan dalam orientasi dan daya ingat sangat )arang diamati pada pasien
dengan gangguan a+ek ipolar ke0uali mereka psikotik. %ereka mengetahui 8aktu dan temapt
mereka erada.mereka dapat mengingat ke)adian yang lampau dan teraru. Pada eerapa kasus
hipomani0 dan kadang hipomani0, kemampuan penderita untuk mengingat in+ormasi dapat
sangat luas. Pada dpresi dan mani0 yang erat, penderita dapat mengalami kesulutan dalam
erkonsentrasi dan memusatkan perhatiannya.
G. Pemeriksaan Penunjang
erdapat peredaan gamaran otak antara kelompok sehat dengan penderita ipolar.
%elalui pen0itraan magneti0 resonan0e imaging (%I! dan positron*emission tomography
(P"!, didapatkan )umlah sustansia nigra dan aliran darah yang erkurang pada korteks
pre+rontal sugenual. ak hanya itu, Blumerg dkk dalam Ar0h 'en Psy0hiatry -::5 pun
menemukan volume yang ke0il pada amygdala dan hipokampus. Korteks pre+rontal, amygdala
dan hipokampus merupakan agian dari otak yang terliat dalam respon emosi (mood dan a+ek!.
Penelitian lain menun)ukkan ekspresi oligodendrosit*myelin erkurang pada otak
penderita ipolar. $eperti diketahui, oligodendrosit menghasilkan memran myelin yang
8/17/2019 Kegawatdaruratan Pada Pasien Psikiatri
10/14
memungkus akson sehingga mampu memper0epat hantaran konduksi antar sara+. Bila )umlah
oligodendrosit erkurang, maka dapat dipastikan komunikasi antar sara+ tidak er)alan lan0er.
H. Penatalaksanaan
4! Penentuan Kega8at daruratan Penderita
Pengoatan dari gangguan ipolar se0ara langsung terkait pada +ase dari episodenya, seperti
depresi atau mani0, dan dera)at keparahan +ase terseut. $eagai 0ontoh, seseorang dengan
depresi yang ekstrim dan menun)ukkan perilaku unuh diri memerlukan2mengindikasikan
pengoatan ra8at inap. $ealiknya, seseorang dengan depresi moderat yang masih dapat eker)a,
dioati seagai pasien ra8at )alan.
a. Indikasi seseorang dengan gangguan ipolar untuk dira8at inap adalah seagai erikut 3
Berahaya untuk diri sendiri 3 Pasien yang terutama dengan episode depresi+, dapat terlihat
dengan resiko yang signi+ikan untuk unuh diri. Per0oaan unuh diri yang serius dan ideasispesi+ik dengan ren0ana menghilangkan ukti, memerlukan oservasi yang ketat dan
perlindungan pen0egahan. Namun, ahaya agi penderita isa datang dari aspek lain dari
penyakit, 0ontohnya seorang penderita depresi yang tidak 0ukup makan eresiko kematian,
se)alan dengan itu, penderita dengan mani0 yang ekstrim yang tidak mau tidur atau makan
mungkin mengalami kelelahan yang heat.
Berahaya agi orang lain 3 Penderita gangguan ipolar dapat mengan0am nya8a ornag lain,
0ontohnya seorang penderita yang mengalami depresi yang erat meyakini ah8a dunia itu
sangat suram2gelap, sehingga ia eren0ana untuk memunuh anaknya untuk memeaskanmereka dari kesengsaraan dunia.
Ketidakmampuan total dari +ungsi 3 Adakalanya depresi yang dialami terlalu dalam, sehingga
orang tidak dapat melakukan +ungsinya sama sekali, meninggalkan orang seperti ini sendirian
sanagt erahaya dan tidak menyemuhkannya. idak dapat diarahkan sama sekali 3 Hal ini enar*enar ter)adi selama episode mani0. Dalam
situasi ini, perilaku penderita sangat di luar atas, mereka menghan0urkan karir dan erahaya
agi orang di sekitarnya. Kondisi medis yang harus dimonitor 3 ontohnya penderita gangguan )i8a yang disertai
gangguan )antung harus erada di lingkungan medi, dimana oat psikotropik dapat dimonitor
dan dioservasi.
. a8at inap parsial atau program pera8atan sehari
8/17/2019 Kegawatdaruratan Pada Pasien Psikiatri
11/14
$e0ara umum, penderita ini memiliki ge)ala yang erat namun memiliki tingkat pengendalian
dan lingkungan hidup yang stail. ontohnya, penderita dengan depresi erat yang erpikir akan
unuh diri tapi tidak eren0ana untuk melakukannya dan dapat memiliki tingkat motivasi yang
tinggi ila dieri anyak dukungan interpersonal, terutama sepan)ang hari dan dengan antuan
dan keterliatan dari keluarga. Keluarga harus selalu erada di rumah setiap malamdan harus
peduli terhadap penderita. a8at inap parsial )uga men)ematani untuk isa segera kemali
eker)a. Kemali se0ara langsung ke peker)aan seringkali sulit agi penderita dengan ge)ala yang
erat, dan ra8at inap parsial memeri dukungan dan huungan interpersonal. Pengoatan ra8at
)alan memiliki 6 tu)uan utama 3
• #ihat stresornya dan 0ari 0ara untuk menanganinya. $tres ini isa erasal dari keluarga atau
peker)aan, namun ila terakumulasi, mereka mendorong penderita men)adi mani0 atau depresi.
Hal ini merupakan agian dari psikoterapi.
• %emonitor dan mendukung pengoatan. Pengoatan memuat peruahan yang luar iasa.
Kun0inya adalah mendapatkan keuntungan dan men0egah e+ek samping. Penderita memiliki rasa
yang ertentangan dengan pengoatan mereka. %ereka mengetahui ah8a oat memantu dan
men0egah mereka untuk dira8at inap, namun mereka )uga menyangkal memerlukannya. /leh
karena itu, harus diantu untuk mengarahkan perasaan mereka dan memantu mereka untuk mau
melan)utkan pengoatan.
• %emangun dan memelihara sekumpulan orang yang peduli. Hal ini merupakan satu dari
anyak alasan agi para praktisi setu)u dengan amivalensi penderita tentang pengoatan.
$eiring per)alanan 8aktu, kekuatan sekumpulan orang yang peduli memantu mempertahnkan
ge)ala penderita dalam keadaan minimum dan memantu penderita tinggal dan diterima di
masyarakat.
• Aspek yang meliatkan edukasi. Klinisi harus memantu edukasi agi penderita dan keluarga
tentang penyakit ipolar. %ereka harus sadar dan 8aspada terhadap ahaya penyalahgunaan at,
situasi yang mungkin memi0u kekamuhan, dan peran pengoatan yang penting. Dukungan
kelompok agi penderita dan keluarga memiliki arti penting yang sangat luar iasa. Keadaan
kesehatan tuuh penderita gangguan ipolar )uga harus diperhatikan oleh para praktisi, termasuk
keadaan kardiovaskular, diaetes, masalah endokrin, in+eksi, komplikasi sistem urinari, dan
gangguan keseimangan elektrolit.
-! erapi
$e)ak ditemukannya eerapa oat yang erhasil meringankan ge)ala ipolar, peneliti mulai
menduga adanya huungan neurotransmiter dengan gangguan ipolar. Neurotransmiter terseut
adalah dopamine, serotonin, dan noradrenalin. Kandidat gen yang erhuungan dengan
neurotransmiter terseut pun mulai diteliti seperti gen yang mengkode monoamine oksidase A
8/17/2019 Kegawatdaruratan Pada Pasien Psikiatri
12/14
(%A/A!, tirosin hidroksilase, 0ate0hol*/*metiltrans+erase (/%!, dan serotonin transporter
(H!. ak erhenti sampai disitu, peneliti )uga mempunyai tersangka aru yaitu gen yang
mengekspresi rain derived neurotrophi0 +a0tor (BDNC!. BDNC adalah neurotropin yang
erperan dalam regulasi plastisitas sinaps, neurogenesis dan perlindungan neuron otak. BDNC
diduga ikut terliat dalam mood. 'en yang mengatur BDNC terletak pada kromosom 44p45.
erdapat 5 penelitian yang men0ari tahu huungan antara BDNC dengan gangguan ipolar. Dan
hasilnya, positi+.
A. erapi Carmakologi
Pengoatan yang tepat tergantung pada stadium gangguan ipolar yang dialami penderita.
Pilihan oat tergantung pada ge)ala yang tampak, seperti ge)ala psikotik, agitasi, agresi, dan
gangguan tidur. Antipsikosis atipikal meningkat penggunaannya untuk kedua hal yaitu mani0akut dan mood stailiation. entang yang luas dari antidepresan dan " digunakan untuk
episode depresi akut (0ontoh, depresi erat! $elan)utnya, suatu medikasi lain dipilih untuk terapi
pemeliharaan2 maintenan0e dan pen0egahan.
Pengalaman klinik menun)ukkan ah8a ila diterapi dengan oat mood stailier, penderita
gangguan ipolar akan mengalami leih sedikit periode mani0 dan depresi. %edikasi ini eker)a
menstailkan mood penderita sesuai namanya, )uga menstailakn mani0 dan depresi yang
ekstrim. Antipsikosis atipikal kini )uga sering digunakan untuk menstailkan mani0 akut, ahkan
untuk mengoati eerapa kasus depresi ipolar untuk menstailkan mood, seperti iprasidone,
8/17/2019 Kegawatdaruratan Pada Pasien Psikiatri
13/14
erleihan dengan peningkatan perspirasi dapat meningkatkan kadar litium serum dan
menyeakan toksisitas litium.
6. "dukasi Penderita, Pengoatan penderita gangguan ipolar meliatkan edukasi penderita a8al
dan lan)utan. u)uan edukasi harus diarahkan tidak hanya langsung pada penderita, namun )uga
melalui keluarga dan sistem disekitarnya. #agipula, +akta menun)ukkan peningkatan dari tu)uan
edukasi ini, tidak hanya meningkatkan ketahanan dan pengetahuan mereka tentang penyakit,
namun )uga kualitas hidupnya.
• Pertama, pen)elasan iologis tentang penyakit harus )elas dan enar. Hal ini mengurangi
perasaan ersalah dan mempromosikan pengoatan yang adekuat.
• Kedua, memeri in+ormasi tentang agaimana 0ara memonitor penyakit terkait apresiasi tanda
a8al, pemun0ulan kemali, dan ge)ala. Pengenalan terhadap adanya peruahan memudahkan
langkah*langkah pen0egahan yang aik.
• Kelompok pengoatan yang adekuat tinggal suatu agian yang penting dari pera8atan dan
edukasi.
• "dukasi )uga harus memperhatikan ahaya dari stresor. %emantu identi+ikasi individu dan
eker)a dengan stresor yang ada menyediakan aspek kritis penderita dan ke8aspadaan keluarga.
• Akhirnya, in+ormasikan kepada penderita tentang kekamuhan dalam konteks gangguan.
• erita*0erita tentang individu memantu penderita dan keluarga, terutama 0erita tentang
individu dengan %DI dapat memantu penderita untuk erusaha menghadapi tantangan dari
perspekti+ lain.
5! Pen0egahan
'angguan ipolar harus dioati se0ara kontinu, tidak oleh putus. Bila putus, +ase normal akan
memendek sehingga kekamuhan semakin sering. Adanya +ase normal pada gangguan ipolar
sering mengakiatkan uruknya 0omplian0e untuk eroat karena dikira sudah semuh. /leh
karena itu, edukasi sangat penting agar penderita dapat ditangani leih dini. Prevensi merupakan
kun0i dari terapi )angka pan)ang dari gangguan ipolar. Hal ini men0akup eerapa hal seagai
erikut 3
I. %edikasi seperti litium ertindak seagai mood stailiers.etapi terdapat eerapa orang
yang kurang memeri respon terhadap lithium di antaranya penderita dengan ri8ayat 0edera
kepala, mania dera)at erat (dengan ge)ala psikotik!, dan yang disertai dengan komorid. Bila
penggunaanya dihentikan tia*tia, penderita 0epat mengalami relaps. $elain itu, indeks
terapinya sempit dan perlu monitor ketat kadar lithium dalam darah. 'angguan gin)al men)adi
kontraindikasi penggunaan lithium karena akan menghamat proses eliminasi sehingga
menghasilkan kadar toksik. Di samping itu, pernah )uga dilaporkan lithium dapat merusak gin)al
8/17/2019 Kegawatdaruratan Pada Pasien Psikiatri
14/14
ila digunakan dalam )angka lama. Karena keteratasan itulah, penggunaan lithium mulai
ditinggalkan.
II. Psikoedukasi dimulai dari penderita dan keluarga penderita. Keduanya harus memahami dan
mengetahui pentingnya pengoatan adekuat dan tanda*tanda a8al dari mani0 dan depresi, ini
merupakan hal yang penting.
I. Komplikasi
Komplikasi dari gangguan ini antara lain unuh diri, pemunuhan, dan adiksi.
J. Prognosa
• Penderita dengan BP I leih uruk daripada penderita depresi erat. Dalam - tahun pertama
setelah episode a8al, 6: = : @ penderita mengalami serangan mani0 lain.
• Hanya : = 9: @ penderita BP I dapat dikontrol dengan litium terhadap ge)alanya. Pada ? @
penderita, ge)ala tidak kemali2mengalami penyemuhan, 6 @ penderita mengalami episode erulang, dan 6: @ mengalami gangguan yang menetap.
• $eringkali perputaran episode depresi+ dan mani0 erhuungan dengan usia.
• Caktor*+aktor yang memuat prognosis men)adi leih uruk antara lain 3 i8ayat ker)a yang
urukE penyalahgunaan alkoholE gamaran psikotikE gamaran depresi+ diantara episode mani0
dan depresiE adanya ukti keadaan depresi+, )enis kelamin laki*laki.
• Indikator prognosis yang aik adalah seagai erikut 3 +ase mani0 (dalam durasi pendek!E /nset
ter)adi pada usia yang lan)utE pemikiran untuk unuh diri yang rendahE gamaran psikotik yang
rendahE masalah kesehatan (organik! yang rendah
Top Related