Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Biro Keuangan dan Umum
Kebijakan PenyelesaianKerugian Negara
Biro Keuangan dan Umum
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Dasar Hukum Pelaksanaan Penyelesaian KerugianNegara1Pengertian Kerugian Negara2Informasi Kerugian Negara3Penyelesaian Kerugian Negara oleh Bendahara4Penyelesaian Kerugian Negara oleh PNS bukanBendahara, Pegawai Lain atau Pejabat Lain5
Tugas dan Peran Kepala Satker dan Upaya PencegahanTerjadinya Kerugian Negara
6 Perangkat Penyelesaian Kerugian Negara
7Rekomendasi BPK terhadap Hasil PemantauanPenyelesaian Kerugian Negara8
Outline
UU Nomor 31 Tahun 1999 jo. UU Nomor 20 Tahun 2001 tentangPemberantasan Tindak Pidana Korupsi (pasal 2, 3, 4, 32,33, dan 34);
UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (pasal 35);
UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (pasal 1 angka22, pasal 59 s.d. 67);
UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan danTanggung Jawab Keuangan Negara (pasal 22, 23, dan 27);
UU Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan (pasal 1angka 12, 15, dan 16, pasal 10, pasal 11 huruf c);
Peraturan BPK RI Nomor 3 Tahun 2007 tentang Tata Cara PenyelesaianKerugian Negara terhadap Bendahara;
PP Nomor 38 Tahun 2016 tentang Tata Cara Tuntutan Ganti KerugianNegara/Daerah terhadap Pegawai Negeri Bukan Bendahara atau PejabatLain;Permenristekdikti Nomor 26 Tahun 2016 tentang Tata Cara PenyelesaianKerugian Negara di Lingkungan kemenristekdikti (dalam prosespengundangan di Kemenkumham).
Dasar Hukum Pelaksanaan Penyelesaian Kerugian Negara
Pengaturan Ganti Kerugian dalamhukum Administrasi Negara,Hukum Pidana, dan Hukum Perdata
MEKANISMEPENYELESAIAN
KERUGIAN NEGARA
MEKANISMEPENYELESAIAN
KERUGIAN NEGARA
TGR terhadap PNS non Bendahara
(Psl. 63 (2) UU 1/2004 --- diatur dlm PP 38/2016)
TGR terhadap PNS non Bendahara
(Psl. 63 (2) UU 1/2004 --- diatur dlm PP 38/2016)
TGR terhadap Bendahara
(Ps 22 (4) UU 15/2004 jo. Ps --- diatur dalamPeraturan BPK No.3/2007)
TGR terhadap Bendahara
(Ps 22 (4) UU 15/2004 jo. Ps --- diatur dalamPeraturan BPK No.3/2007)
Hukum
Administrasi
Negara
Hukum
Administrasi
NegaraTGR terhadap Pengelola BUMN
(Psl. 22 (5) UU 15/2004, Ps 67 UU 1/04, Ps 10(1) UU 15/06 ---ditetapkan BPK)
TGR terhadap Pengelola BUMN
(Psl. 22 (5) UU 15/2004, Ps 67 UU 1/04, Ps 10(1) UU 15/06 ---ditetapkan BPK)
Gugatan Ganti Rugi kepada Pihak Ke-3 melalui Pengadilan Perdata --- Pasal1365 KUHPer
Gugatan Ganti Rugi kepada Pihak Ke-3 melalui Pengadilan Perdata --- Pasal1365 KUHPer
Tuntutan Uang Pengganti kepada paraPihak yg Terlibat melalui PengadilanTipikor
Tuntutan Uang Pengganti kepada paraPihak yg Terlibat melalui PengadilanTipikor
Hukum
Pidana
Hukum
Pidana
Hukum
Perdata
Hukum
Perdata
KERUGIAN NEGARA(PASAL 1.22 UU 1/2004)
UNSUR-UNSUR:1. PELAKU2. KEKURANGAN UANG/SURAT BERHARGA/
BARANG3. JUMLAH NYATA & PASTI4. PERBUATAN MELAWAN HUKUM (PMH)5. HUB. KAUSALITAS ANTARA PMH DENGAN
KERUGIAN YG TERJADI
PENGERTIAN:KEKURANGAN UANG, SURAT BERHARGA,
DAN BARANG, YANG NYATA DAN PASTIJUMLAHNYA SEBAGAI AKIBAT PERBUATAN
HUKUM BAIK SENGAJA MAUPUN LALAI
Pengertian Kerugian Negara
BENDAHARAPenanggungJawabKerugian
Pegawai NegeriNon
Bendahara
Pihak Ketiga
Penanggung Jawab Kerugian Negara
• Ditetapkan berdasarkan harga pasar resmi pada saat hilang, yaitu nilai jualkendaraan untuk menghitung BBNKB di instansi yang berwenang(Dispenda/Samsat)
Kendaraan
• Ditetapkan berdasarkan harga pada saat barang hilang/rusak dengan referensi harga pasaryang dibuktikan dengan brosur atau price list dari distributor resmi untuk barang sejenis
BMN Non Kendaraan
• Ditetapkan berdasarkan aturan yang berlaku
Ikatan Dinas (Tugas Belajar)
• Jumlah kerugian negara ditetapkan berdasarkan perkiraan nilai jual tanah yang berpedomanpada NJOP yang diterbitkan oleh DJP, juga memperhatikan pedoman harga tanah dariPemda setempat pada tahun yang bersangkutan
Tanah
Dasar Penetapan Nilai Kerugian Negara
Perbuatan Melawan Hukum
Pencurian, perampokan, kecelakaan, penggelapan,penghilangan, pengrusakan, force majure(kebakaran, bencana alam);
Pelanggaran terhadap perjanjian/kontrak tugasbelajar PNS yang mendapat beasiswa; dan/atau
Pelanggaran perjanjian/kontrak pemboronganpekerjaan dan konstruksi/jasa satuan kerja denganpihak swasta.
Perbuatanmelawan hukumyang dapatmenimbulkanKerugian Negarameliputi:
Hasil pengawasan yang dilaksanakan oleh atasan langsung;
Laporan hasil pemeriksaan unit pengawasan internal ataueksternal;
Hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan;
Laporan tertulis dari yang bersangkutan;
Informasi tertulis dari masyarakat secara bertanggung jawab;
Perhitungan ex officio; dan/atau
Pelapor secara tertulis.
Informasi Kerugian Negara
Info
rmas
i ker
ugia
nne
gara
Pene
litia
n TP
KN
Pem
erik
saan
BPK
Proses di SatkerSKTJM (Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak +jaminan, bukti kepemilikan dan surat kuasa menjual
/mencairkan barang/kekayaan)
Proses di Kementerian
SKPS (Surat Keputusan Pembebanan Sementara)
Proses di BPK
SKPBW (Surat Keputusan Penetapan Batas Waktu)
SKP (Surat Keputusan Pembebanan)
Penyelesaian Kerugian Negara oleh Bendahara(Per. BPK No. 3 Tahun 2007)
Info
rmas
i ker
ugia
nne
gara
Proses di SatkerSKTJM (Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak + jaminan, bukti kepemilikandan surat kuasa menjual/mencairkan bar
ang/kekayaan)
Verifikasi Atasan Langsung /Kepala Satker
Pemeriksaanoleh
Tim Ad Hoc
Proses di Kementerian
SKP2KS (Surat Keputusan Pembebanan Penggantian Kerugian
Sementara)
SKP2K (Surat Keputusan Pembebanan Penggantian Kerugian)
Sidang Majelis PenyelesaianKerugian Negara
Pemeriksaan oleh TPKN
Penyelesaian Kerugian Negara oleh PNS Non Bendahara, Pejabat Lain,dan PegawaiLain (Permenristekdikti No. 29 Tahun 2019)
Tim Penyelesaian Kerugian Negara
Tim Ad Hoc Penyelesaian Kerugian Negara
Majelis Penyelesaian Kerugian Negara
Perangkat Penyelesaian Kerugian Negara oleh PNS Non Bendahara,Pejabat Lain, Pegawai Lain (Permenristekdikti No. 29 Tahun 2019)
dibentuk di Kementerian oleh Menteri
TPKN mempunyai tugas untuk membantu Menteridalam memproses penyelesaian KerugianNegara.Wewenang TPKN: menghitung jumlah kerugian negara; menyelesaikan kerugian negara; dan menatausahakan kerugian negara.
Tim Penyelesaian Kerugian Negara
Dalam hal yang diperlukan, Direktur Jenderal, InspekturJenderal, Sekretaris Jenderal, Koordinator LLDIKTI,Rektor, dan Direktur dapat membentuk Tim Ad Hoc.
Tugas Tim Ad Hoc terdiri atas:
menghitung jumlah kerugian negara; menyelesaikan kerugian negara; dan melaporkan penyelesaian kerugian negara.
Tim Ad Hoc Penyelesaian Kerugian Negara
Dalam hal SKTJM tidak diperoleh dan kerugian Negara bukandisebabkan karena perbuatan melanggar hukum, PPKN membentukmajelis penyelesaian kerugian Negara.
Jumlah anggota Majelis terdiri atas 5 (lima) orang
Anggota Majelis terdiri atas:
• Sekretaris Jenderal;• Inspektur Jenderal; dan• 3 (tiga) orang pimpinan tinggi madya di Kementerian
Majelis Penyelesaian Kerugian Negara
Langkah-langkah penanganan penyelesaian kerugian negara :1. Pemeriksaan Kerugian Negara/Daerah dalam hal menyusun kronologis terjadinya Kerugian; mengu
mpulkan bukti pendukung terjadinya Kerugian; menghitung jumlah Kerugian; menginventarisasi hartakekayaan milik Pegawai Negeri Bukan Bendahara atau Pejabat Lain yang dapat dijadikan sebagai jaminan penyelesaian Kerugian; dan melaporkan hasil pemeriksaan kepada pejabat yang membentuknya.
2. Apabila terbukti melakukan tindakan melawan hukum baik sengaja maupun lalai, Kepala Satker mengupayakan penyelesaian kerugian negara secara damai melalui Surat Keterangan Tanggung JawabMutlak (SKTJM);
3. Membuat laporan kepada Menteri u.p. Sekretaris Jenderal dengan disertai kelengkapan dokumen;4. Memantau pelaksanaan SKTJM/penagihan pemulihan kerugian dan melaporkan perkembangannya
kepada Biro Keuangan dan Umum;5. Menerbitkan Surat Keterangan Tanda Lunas (SKTL) kepada penanggung jawab kerugian negara apa
bila kerugian negara telah terpulihkan sepenuhnya.
Langkah-langkah penanganan penyelesaian kerugian negara :1. Pemeriksaan Kerugian Negara/Daerah dalam hal menyusun kronologis terjadinya Kerugian; mengu
mpulkan bukti pendukung terjadinya Kerugian; menghitung jumlah Kerugian; menginventarisasi hartakekayaan milik Pegawai Negeri Bukan Bendahara atau Pejabat Lain yang dapat dijadikan sebagai jaminan penyelesaian Kerugian; dan melaporkan hasil pemeriksaan kepada pejabat yang membentuknya.
2. Apabila terbukti melakukan tindakan melawan hukum baik sengaja maupun lalai, Kepala Satker mengupayakan penyelesaian kerugian negara secara damai melalui Surat Keterangan Tanggung JawabMutlak (SKTJM);
3. Membuat laporan kepada Menteri u.p. Sekretaris Jenderal dengan disertai kelengkapan dokumen;4. Memantau pelaksanaan SKTJM/penagihan pemulihan kerugian dan melaporkan perkembangannya
kepada Biro Keuangan dan Umum;5. Menerbitkan Surat Keterangan Tanda Lunas (SKTL) kepada penanggung jawab kerugian negara apa
bila kerugian negara telah terpulihkan sepenuhnya.
PP 38 Tahun 2016PP 38 Tahun 2016
Tugas dan Peran Kepala Satuan Kerja
Upaya Pencegahan Terjadinya Kerugian Negara
1. Kepala Satker memberikan pemahaman kepada pegawai mengenai tanggung jawab atas BMN yang diserahterimakan
2. Menaati prosedur tetap (protap) dalam penggunaan BMN.
3. Pengguna BMN melaksanakan tertib administrasi dalam hal peminjaman BMN.
1. Kepala Satker memberikan pemahaman kepada pegawai mengenai tanggung jawab atas BMN yang diserahterimakan
2. Menaati prosedur tetap (protap) dalam penggunaan BMN.
3. Pengguna BMN melaksanakan tertib administrasi dalam hal peminjaman BMN.
Segera melakukan serah terima dokumen kerugian negara dengan Kemendikbudatas kasus kerugian negara pada eks Ditjen Dikti Kemendikbud;
Memerintahkan TPKN Kemenristekdikti untuk segera melakukan penetapankerugian negara yang berasal dari informasi/indikasi kerugian negara yangberasal dari BPK;
Melaporkan seluruh kasus kerugian negara berupa informasi/indikasi kerugiannegara yang berasal dari APIP dalam pemantauan penyelesaian kerugian negara;
Segera menerbitkan SK Pembebanan dan menagih secara intensif kepadapegawai yang terkena TGR dan menyampaikan copy bukti setor ke kas negarakepada BPK;
Rekomendasi BPK dalam Hasil Pemantauan Penyelesaian Kerugian –Semester II Tahun 2018
Menertibkan penatausahaan dan pengadministrasian kasus-kasus kerugian negara yangberada di bawah tanggung jawab Kemenristekdikti;
Menginstruksikan kepada seluruh satuan kerja untuk melaporkan kepada pimpinaninstansi apabila terjadi kerugian negara selambat-lambatnya tujuh hari setelah kerugiannegara Diketahui;
Menyampaikan laporan perkembangan penyelesaian kerugian negara kepada BPKsesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara Pasal 60 ayat (1) dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Pasal 23ayat (1)
Rekomendasi BPK dalam Hasil Pemantauan Penyelesaian Kerugian –Semester II Tahun 2018
Pengumpulan Laporan Kerugian Negara
TERIMA KASIH
Biro Keuangan dan Umum