KEKERASAN TERHADAP PEREMPUANKEKERASAN TERHADAP PEREMPUANDefinisi yang digunakan untuk “Kekerasan terhadap Perempuan” Definisi yang digunakan untuk “Kekerasan terhadap Perempuan” mengacu pada Undang-undang Nomor 7 tahun 1984mengacu pada Undang-undang Nomor 7 tahun 1984 tentang tentang Pengesahan mengenai Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Pengesahan mengenai Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap PerempuanDiskriminasi terhadap Perempuan pasal 1 pasal 1, Rekomendasi Umum , Rekomendasi Umum PBB Nomor 19 Sidang ke 11 tahun 1992, dan Deklarasi Beijing.PBB Nomor 19 Sidang ke 11 tahun 1992, dan Deklarasi Beijing.
Diskriminasi Diskriminasi pembedaanpembedaan atas dasar jenis atas dasar jenis kelamin kelamin pengucilanpengucilan pembatasanpembatasan
mengurangi mengurangi hak asasi hak asasi menghapuskan menghapuskan manusia manusia PengakuanPengakuan di segala bidang penikmatandi segala bidang penikmatan penggunaan penggunaan
penderitaanpenderitaan fisik, seksual, psikologis fisik, seksual, psikologis
I. KONSEP KEKERASAN BERBASIS GENDER
• GENDER SIFAT, PERILAKU, TANGG. JAWAB, NILAI-NILAI ANTARA PRP DAN LAKI-LAKI JANG DIKONSTRKSI OLEH SOSIAL BUDAYA
• SEX : JENIS KELAMIN
KEKERASAN BERBASIS GENDER MENURUT KEKERASAN BERBASIS GENDER MENURUT REKOMENDASI KE 19 SIDANG KE 11 TAHUN 1992 JO REKOMENDASI KE 19 SIDANG KE 11 TAHUN 1992 JO
PSL 1 UU NOMER 7 TAHUN 1984PSL 1 UU NOMER 7 TAHUN 1984 Definisi Diskriminasi yang terdapat dalam pasal 1 Konvensi Definisi Diskriminasi yang terdapat dalam pasal 1 Konvensi
CEDAWCEDAW termasuk kekerasan berbasis gender, yaitu termasuk kekerasan berbasis gender, yaitu
kekerasan yang langsung ditujukan terhadap seorang kekerasan yang langsung ditujukan terhadap seorang
perempuan, karena dia adalah perempuan atau hal-hal perempuan, karena dia adalah perempuan atau hal-hal
yang memberi akibat pada perempuan secara tidak yang memberi akibat pada perempuan secara tidak
proporsionalproporsional, , termasuk tindakan-tindakan yang termasuk tindakan-tindakan yang
mengakibatkan kerugian fisik, mental, dan seksual, atau mengakibatkan kerugian fisik, mental, dan seksual, atau
penderitaan atau ancaman-ancaman, atas tindakan penderitaan atau ancaman-ancaman, atas tindakan
tersebut atau kekerasan/paksaan atau perampasan tersebut atau kekerasan/paksaan atau perampasan
kebebasan. Kekerasan berbasis gender bisa melanggar kebebasan. Kekerasan berbasis gender bisa melanggar
ketentuan konvensi tersebut tanpa membedakan apakah ketentuan konvensi tersebut tanpa membedakan apakah
ketentuan tersebut mengekspresikan kekerasan ketentuan tersebut mengekspresikan kekerasan didimaksud.maksud.
KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN = KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN = KEKERASAN BERBASIS GENDERKEKERASAN BERBASIS GENDER
(AKIBAT PEMBEDAAN PERLAKUAN, AKIBAT TUBUH, KARAKTER (AKIBAT PEMBEDAAN PERLAKUAN, AKIBAT TUBUH, KARAKTER REPRODUKTIF YANG BERBEDA)REPRODUKTIF YANG BERBEDA)
KEKHASAN TUBUH/KARAKTER REPRODUKTIF TIDAK KEKHASAN TUBUH/KARAKTER REPRODUKTIF TIDAK DIHORMATIDIHORMATI
DALAM RELASI PERSONAL/KELUARGA: DIANGGAP DALAM RELASI PERSONAL/KELUARGA: DIANGGAP PROPERTY/HAK MILIK/INFERIOR/LEBIH RENDAHPROPERTY/HAK MILIK/INFERIOR/LEBIH RENDAH
DALAM KOMUNITAS----------DALAM KOMUNITAS---------- PENYANGGA MORAL, PENYANGGA MORAL, MENJADI SUMBER KEHORMATAN MENJADI SUMBER KEHORMATAN KELUARGA/MASYARAKAT/NEGARAKELUARGA/MASYARAKAT/NEGARA
DALAM KONTEKS KONFLIK /NEGARA DAPAT DALAM KONTEKS KONFLIK /NEGARA DAPAT MENJADI ALAT TEROR, ALAT PENGHINAAN, ALAT MENJADI ALAT TEROR, ALAT PENGHINAAN, ALAT PERANGPERANG
BENTUK-BENTUK KEKERASAN TERHADAP BENTUK-BENTUK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN MENURUT UU 23/2004PEREMPUAN MENURUT UU 23/2004
Kekerasan fisik, adalah perbuatan yang Kekerasan fisik, adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau luka berat mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau luka berat sepertiseperti,,
dipukul/ditinju, dipukul/ditinju, ditendangditendang dicakar, dicakar, diinjakdiinjak dibanting, dibanting, ditamparditampar digigit, digigit, dijambak, dijambak, didorong secara kasar, didorong secara kasar, disekapdisekap disundut rokok, disundut rokok, lemparan benda keraslemparan benda keras diikat,diikat, penyiksaan dengan penyiksaan dengan
senjata (Pisau, Silet, Senjata Api, Benda Tumpul, senjata (Pisau, Silet, Senjata Api, Benda Tumpul, Gunting, setrikaan, pembakaran, dll)Gunting, setrikaan, pembakaran, dll)
II. BENTUK-BENTUK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK
Kekerasan psikis adalah, perbuatan yang Kekerasan psikis adalah, perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan bertindak, rasa tidak diri, hilangnya kemampuan bertindak, rasa tidak berdaya, dan/atau penderitaan psikis berat pada berdaya, dan/atau penderitaan psikis berat pada seseorang seperti, seseorang seperti,
diancam akan diceraikan, diancam akan diceraikan,
diancam akan ditinggal pergi, diancam akan ditinggal pergi,
dipisahkan dari anak, dipisahkan dari anak,
tidak boleh menemui keluarganya, tidak boleh menemui keluarganya,
dilecehkan secara verbal (dikata-katai yang tidak dilecehkan secara verbal (dikata-katai yang tidak menyenangkan), menyenangkan),
bentakan dan ancaman untuk memunculkan rasa bentakan dan ancaman untuk memunculkan rasa takut.takut.
• Kekerasan ekonomi dan penelantaran adalah Kekerasan ekonomi dan penelantaran adalah
tindakan yang mengakibatkan ketergantungan tindakan yang mengakibatkan ketergantungan
ekonomiekonomi, seperti, seperti
PPembatasembatasanan dan/atau melarang bekerja yang dan/atau melarang bekerja yang
layak di dalam atau di luar rumah, sehingga layak di dalam atau di luar rumah, sehingga
korban di bawah kendalinya, korban di bawah kendalinya,
TTidak diberi nafkah, idak diberi nafkah,
BBekerja tidak dibayar, ekerja tidak dibayar,
DDibatasi secara ketat tidak boleh bekerja, dll.ibatasi secara ketat tidak boleh bekerja, dll.
• Kekerasan seksual, adalah kekerasan yang Kekerasan seksual, adalah kekerasan yang bernuansa seksual termasuk berbagai bernuansa seksual termasuk berbagai perilaku yang tak diinginkan dan perilaku yang tak diinginkan dan mempunyai makna seksual dan berbagai mempunyai makna seksual dan berbagai bentuk pemaksaan hubungan seks yang bentuk pemaksaan hubungan seks yang tidak dikehendaki salah satu pihaktidak dikehendaki salah satu pihak, seperti,, seperti,
diperkosa, diperkosa, dicabuli, dicabuli, dilecehkan, dilecehkan, dipaksa melakukan hubungan seksual dipaksa melakukan hubungan seksual
dengan berbagai model yang tidak disukai, dengan berbagai model yang tidak disukai, memasukkan alat ke dalam vagina dengan memasukkan alat ke dalam vagina dengan
paksa, paksa, dijual sebagai pekerja seks, dlldijual sebagai pekerja seks, dll
DATA KASUS KEKERASAN TERHADAP DATA KASUS KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK DI JAWA TENGAH PEREMPUAN DAN ANAK DI JAWA TENGAH TAHUN 200TAHUN 2005 - 2007 (yang sudah ditangani 5 - 2007 (yang sudah ditangani PPT Kab/Kota & KPPA PROV).PPT Kab/Kota & KPPA PROV).
Jenis Jenis KekerasaKekerasa
nn
20052005 20062006 20072007
KDRTKDRT 95 kss95 kss 428 kss428 kss 612 kss612 kss
PerkosaaPerkosaann 74 kss74 kss 234 kss234 kss 176 kss176 kss
TrafikingTrafikingData tidak Data tidak
adaada 19 kss19 kss 18 kss18 kss
Sumber Data: Laporan dari 18 Kab/Kota dan KPPA
SINGAPURA
BATAM
MALAYSIA
KOREAJAPAN
HONGKONGTAIWAN
ENGLAND
MIDDLE EAST USAEUROPE
PONTIANAK
KUCHING
BRUNAI
KINIBALU
TAWAU
NUNUKANTARAKAN
BALIKPAPAN
PARE-PARE
JAKARTA SEMARANG
DAERAH TUJUAN DALAM NEGERI
Jawa, Batam, Bali Medan, Papua, Makasar, Kaltim, Kalbar
LUAR NEGERIAsia : Malaysia, Singapura, Taiwan, Hongkong, JepangUniEmiratArab, Dubai, Kuwait, SyiriaEropa: Belanda, PerancisAustraliaAmerikaSerikatMEDAN
I. KONDISI: KEKERASAN BERBASIS GENDER, ANAK DAN TRAFICKING LINTAS PROVINSI DAN NEGARA (YANG DIALAMI JATENG)
SINGAPURA
BATAM
MALAYSIA
KOREAJAPAN
HONGKONGTAIWAN
ENGLAND
MIDDLE EAST USAEUROPE
PONTIANAK
KUCHING
BRUNAI
KINIBALU
TAWAU
NUNUKANTARAKAN
BALIKPAPAN
PARE-PARE
JAKARTA
SEMARANG
DAERAH TUJUAN DALAM NEGERI
Jawa, Batam, Bali Medan, Papua, Makasar, Kaltim, Kalbar
LUAR NEGERIAsia : Malaysia, Singapura, Taiwan, Hongkong, JepangUniEmiratArab, Dubai, Kuwait, SyiriaEropa: Belanda, PerancisAustraliaAmerika Serikat
MEDAN
JATIM
DIY
JABAR
BALI
NTB
NTT
BANTEN
LAMPUNG
KEKERASAN BERBASIS GENDER, ANAK DAN TRAFICKING LINTAS PROVINSI MPU
III. DAMPAK III. DAMPAK KEKERASANKEKERASAN
1. Kematian2. Menghambat pertumbuhan
dan perkembangan anak 3. Mempengaruhi kesehatan
perempuan (terutama kesehatan reproduksi) dan anak
4. Mempengaruhi kemampuan untuk belajar dan kemauannya untuk bersekolah.
5. Mengakibatkan anak lari dari rumah. Hal tersebut menjadikan anak lebih rentan terhadap pada resiko-resiko lain a.l. trafiking
6. Menghancurkan trauma berkepanjangan dan rasa percaya diri perempuan dan anak
7. Dapat mengganggu kemampuannya untuk menjadi orang tua yang baik di kemudian hari
IV. FIV. Faktor aktor PPenyebabenyebab
Struktur masyarakat, masih Struktur masyarakat, masih kental dengan budaya kental dengan budaya patriarkipatriarki
Pandangan masyarakat tentang Pandangan masyarakat tentang kedudukan perempuankedudukan perempuan
Persepsi masyarakatPersepsi masyarakat tentang tentang kekerasankekerasan
KEKERASAN BERBASIS GENDER
Kebijakan Negara belumResponsif gender
POLA ASUH
Struktur HukumYg kurang mendukung
Tempat Kerja/Majikan
Teman/Saudara
Adat Istiadat
Kemiskinan
Budaya Global(Media, trans, kom)Keyakinan Gender
Interpretasiagama
PPermasalahan ermasalahan ppadaada DDiriiri KKorbanorban Takut pembalasan pelakuTakut pembalasan pelaku Kewajiban melindungi nama baik Kewajiban melindungi nama baik
keluargakeluarga Menyalahkan diri sendiriMenyalahkan diri sendiri Malu, cemas, dan takut akan Malu, cemas, dan takut akan
stigmasasi, reaksi keluarga/masyarakatstigmasasi, reaksi keluarga/masyarakat Buta hukumButa hukum Jarak kantor polisi yang jauh dari Jarak kantor polisi yang jauh dari
rumahrumah Tidak adanya perlindungan hukum bagi Tidak adanya perlindungan hukum bagi
korban/saksi korbankorban/saksi korban Korban pesimis akan tindak lanjut Korban pesimis akan tindak lanjut
penegak hukumpenegak hukum
PPermasalahan ermasalahan ppadaada KKeluargaeluarga
Seringkali menutup-nutupiSeringkali menutup-nutupi Menyalahkan korbanMenyalahkan korban Tidak peduliTidak peduli Menyuruh korban diamMenyuruh korban diam Mengancam korban tidak Mengancam korban tidak
melapormelapor Malu pada tetanggaMalu pada tetangga
PPermasalahan ermasalahan ppada ada KKomunitasomunitas
Seakan tidak tahu/tidak peduliSeakan tidak tahu/tidak peduli Menyalahkan korbanMenyalahkan korban Menyelesaikan secara damaiMenyelesaikan secara damai Merupakan permasalahan Merupakan permasalahan
pribadi, bukan masalah publikpribadi, bukan masalah publik
V. PELAKU KEKERASAN TERHADAP V. PELAKU KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK PEREMPUAN DAN ANAK
NEGARANEGARA
MEDIAMEDIA
MASYARAKAT/TEMPAT KERJAMASYARAKAT/TEMPAT KERJA
KELUARGAKELUARGA
INDIVIDUINDIVIDU
KEKERASAN sbg FENOMENA GUNUNG ES
MEMPEROLEH KEADILAN (HUKUM)
------------------------------------ PROSES PENGADILAN ½ YG LAPOR DIPROSES POLISI
---------------------------------------------------------------------------
PROSES DI KEPOLISIAN
------------------------------------------------------------------------
LAPOR OTORITAS NEGARA
------------------------------------------------------------------
MEMINTA PERTOLONGAN PST KRISIS
-------------------------------------------------------------------------------
TIDAK TERUNGKAP
VI. SISTEM PELAYANAN TERPADUVI. SISTEM PELAYANAN TERPADU
Pelayanan terhadap Korban secara Holistik dan Terintegrasi yang mencakup :
• Penyembuhan fisik;
• Pemenuhan kebutuhan dasar;
• Penguatan ekonomi;
• Pendampingan sosial;
• Penguatan psikologis;
• Penguatan spiritual;
• Penanganan hukum/jaminan keadilan;
• Pengembangan sistem pemulihan terintegrasi;
• Penanganan struktur sosial;
• Advokasi politis.
KEWAJIBAN NEGARA MENURUT UU NOMER 7 TAHUN KEWAJIBAN NEGARA MENURUT UU NOMER 7 TAHUN 1984 TENTANG PENGESAHAN KONVENSI MENGENAI 1984 TENTANG PENGESAHAN KONVENSI MENGENAI PENGHAPUSAN SEGALA BENTUK DISKRIMINASI PENGHAPUSAN SEGALA BENTUK DISKRIMINASI TERHADAP PEREMPUANTERHADAP PEREMPUAN
PASAL 2:PASAL 2:1. WAJIB MENJALANKAN ASAS PERSAMAAN DAN
JAMINAN REALISASI ASAS INI2. MEMBUAT PERATURAN YANG TEPAT3. TEGAKKAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP
HAK-HAK PEREMPUAN4. TIDAK LAKUKAN DISKRIMINASI TERHADAP
PEREMPUAN5. MEMBUAT PERATURAN UNTUK MENGHAPUS
DISKRIMINASI
TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN PEMERINTAH BERDASAR UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2004 (PASAL 11 – 14)
1. TANGGUNG JAWAB UPAYA PENCEGAHAN2. MERUMUSKAN KEBIJAKAN3. MENYELENGGARAKAN KIE4. MENYELENGGARAKAN ADVOKASI5. MENYELENGGARAKAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SENSITIVITAS GENDER DAN ISU KDRT6. MENETAPKAN STANDAR PELAYANAN7. PENYELENGGARAN PELAYANAN KORBAN a. Penyediaan ruang khusus di kepolisian b. Sediakan aparat, Nakes, Pekerja Sosial,
Pendamping, Pembimbing rohani c. Buat sistem mekanisme kerjasama program
pelayanan yang mudah diakses d. beri perlindungan bagi pendamping, saksi,
keluarga dan teman korban
• UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2007 TTG PT PPO, PASAL 58 2007 TTG PT PPO, PASAL 58 TENTANG TENTANG
“ “KEWAJIBAN PEMERINTAH UNTUK KEWAJIBAN PEMERINTAH UNTUK MELAKUKAN PENCEGAHAN DAN MELAKUKAN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN TERHADAP TINDAK PENANGANAN TERHADAP TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG”PIDANA PERDAGANGAN ORANG”
KESEPAKATAN BERSAMA MENTERI NEGARA PP + MENTERI KESEHATAN + MENTERI SOSIAL + KAPOLRI
NOMOR: 14/MEN PP/DEP.IV/X/2002NOMOR: 14/MEN PP/DEP.IV/X/2002
1329/MENKES/SKB/X/20021329/MENKES/SKB/X/2002
75/HUK/200275/HUK/2002
NO. POL: B/3048/X/2002NO. POL: B/3048/X/2002
TENTANGTENTANG
PELAYANAN TERPADU KORBAN KEKERASAN PELAYANAN TERPADU KORBAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAKTERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK
VII. KEBIJAKAN RENSTRA 2003 – VII. KEBIJAKAN RENSTRA 2003 – 20082008 PERDA 11 TAHUN 2003 PERDA 11 TAHUN 2003
MEWUJUDKAN KEBIJAKAN PUG DALAM PERDA, KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAN SELURUH PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENCEGAHAN, PENGURANGAN DAN PENANGGULANGAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN PENEGAKAN HAM
PENINGKATAN PEMAHAMAN, HAK-HAK REPRODUKSI DAN KESEHATAN REPRODUKSI SERTA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESPRO
STRATEGI RENSTRA 2003 – 2008STRATEGI RENSTRA 2003 – 2008PERDA 11 TAHUN 2003PERDA 11 TAHUN 2003
KAMPANYE ANTI KEKERASAN DAN ADVOKASI TERHADAP KORBAN KEKERASAN BERBASIS GENDER
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA PEREMPUAN TERMASUK BURUH MIGRAN
PENINGKATAN AKSES PEREMPUAN PADA PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI YANG MEMADAI DAN TERJANGKAU, DAN MENGHORMATI HAK-HAK REPRODUKSI
MENDORONG PENINGKATAN KUALITAS SDM PEREMPUAN MELALUI PENDIDIKAN FORMAL DAN NON FORMAL, PENGEMBANGAN METODE PEMBELAJARAN RESPONSIF GENDER
PENGEMBANGAN MODEL PENANGANAN KORBAN KEKERASAN BERBASIS GENDER
MEMANTAPKAN FUNGSI WCC DAN PENGUATAN MEKANISME PENANGANAN KEKERASAN BERBASIS GENDER
LANJUTANLANJUTAN
MENGINTEGRASIKAN PERSPEKTIF GENDER KE DALAM PERDA, KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DAN SELURUH PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
ADVOKASI DALAM RANGKA PUG BAGI SEMUA UNIT KERJA, PENGAMBIL KEPUTUSAN DAN STAKEHOLODERS DAN PENGUATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN YANG MENANGANI PP
VIII. 5 KATEGORI KERANGKA KERJAVIII. 5 KATEGORI KERANGKA KERJA
KOORDINASI DAN
KERJASAMA
UPAYA PENCEGAHAN
UPAYA PERLINDUNGAN
UPAYA PEMULIHAN DAN REINTEGRASI SOSIAL
PENINGKATANPARTISIPASI
MASYARAKAT
Pemerintah bersama organisasi non pemerintah dapat Pemerintah bersama organisasi non pemerintah dapat melaksanakan beberapa kegiatan penting, seperti :melaksanakan beberapa kegiatan penting, seperti :
Membentuk jaringan kerja terpadu;Membentuk jaringan kerja terpadu; Menjabarkan peraturan perundangan dan Rencana Aksi Menjabarkan peraturan perundangan dan Rencana Aksi
Nasional menjadi Kebijakan dan Rencana Aksi Daerah;Nasional menjadi Kebijakan dan Rencana Aksi Daerah; Mengembangkan mekanisme pemantauan dan evaluasi;Mengembangkan mekanisme pemantauan dan evaluasi; Mengembangkan indikator untuk pemantauan kasus-kasus Mengembangkan indikator untuk pemantauan kasus-kasus
sebagai sebagai data base;data base; Memetakan daerah-daerah rawan;Memetakan daerah-daerah rawan; Upaya melakukan analisis berkelanjutan dengan melibatkan Upaya melakukan analisis berkelanjutan dengan melibatkan
perguruan tinggi.perguruan tinggi.
KOORDINASI DAN KERJASAMA
Untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen Untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen ttg hak anak dan perempuan dan akibat dari ttg hak anak dan perempuan dan akibat dari kekerasankekerasanKegiatan yang penting, antara lain :Kegiatan yang penting, antara lain :
Kampanye publik dengan materi untuk penghapusan Kampanye publik dengan materi untuk penghapusan
berbagai bentuk kekerasan thd perempuan dan anak;berbagai bentuk kekerasan thd perempuan dan anak;
Pendidikan untuk pencegahan kekerasan terhadap Pendidikan untuk pencegahan kekerasan terhadap
perempuan dan anak melalui pendidikan formal perempuan dan anak melalui pendidikan formal
maupun non formal;maupun non formal;
Pengembangan berbagai model pendidikan alternatif, Pengembangan berbagai model pendidikan alternatif,
terutama bagi korban yang sudah tidak ingin kembali terutama bagi korban yang sudah tidak ingin kembali
sekolah dan untuk menyadarkan masyarakat ttg sekolah dan untuk menyadarkan masyarakat ttg
perlindungan HAM.perlindungan HAM.
UPAYA PENCEGAHAN
Diarahkan untuk memberikan perlindungan yang memadai bagi Diarahkan untuk memberikan perlindungan yang memadai bagi perempuan dan anak dari ancaman kekerasan, melalui perempuan dan anak dari ancaman kekerasan, melalui kegiatan :kegiatan :
• Melakukan telaah kritis terhadap Perundang-undangan Melakukan telaah kritis terhadap Perundang-undangan
Nasional maupun Peraturan Daerah;Nasional maupun Peraturan Daerah;• Upaya dan dorongan aparat penegak hukum untuk Upaya dan dorongan aparat penegak hukum untuk
mengkriminalisasikan pelaku kekerasan thd perempuan dan mengkriminalisasikan pelaku kekerasan thd perempuan dan
anak;anak;• Mengembangkan mekanisme perlindungan bagi perempuan Mengembangkan mekanisme perlindungan bagi perempuan
dan anak korban kekerasan;dan anak korban kekerasan;• Mengembangkan perangkat/prosedur pelayanan publik yang Mengembangkan perangkat/prosedur pelayanan publik yang
sensitif dan ramah dalam penanganan kasussensitif dan ramah dalam penanganan kasus;;• Pemprograman berbagai pelatihan untuk penanganan korban;Pemprograman berbagai pelatihan untuk penanganan korban;• Terbentuknya mekanisme di masyarakat untuk melakukan Terbentuknya mekanisme di masyarakat untuk melakukan
monitoring terhadap berbagai kasus untuk menciptakan monitoring terhadap berbagai kasus untuk menciptakan
kontrol sosial;kontrol sosial;• Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penanganan.Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penanganan.
UPAYA PERLINDUNGAN
Dilakukan untuk menyelamatkan dan memulihkan korban, Dilakukan untuk menyelamatkan dan memulihkan korban, mengintegrasikan dan mengembangkan suasana kondusif bagi mengintegrasikan dan mengembangkan suasana kondusif bagi pemulihan, melalui kegiatan :pemulihan, melalui kegiatan :
• Memberikan jaminan peradilan/proses hukum;Memberikan jaminan peradilan/proses hukum;• Mengembangkan berbagai model pelatihan tentang penanganan Mengembangkan berbagai model pelatihan tentang penanganan
kekerasan bagi pihak yang menangani perkara, pekerjayang kekerasan bagi pihak yang menangani perkara, pekerjayang menjalankan program pemulihan dan para pendidik;menjalankan program pemulihan dan para pendidik;
• Membentuk Hotline dan Helpline;Membentuk Hotline dan Helpline;• Mengembangkan sistem pelayanan terpaduMengembangkan sistem pelayanan terpadu;;• Mengembangkan sistem rujukan medis yang ramah, aman dan Mengembangkan sistem rujukan medis yang ramah, aman dan
terjangkau;terjangkau;• Mengembangkan dan menetapkan standar sistem pemulihan Mengembangkan dan menetapkan standar sistem pemulihan
dan reintegrasi sosial;dan reintegrasi sosial;• Pemberdayaan ekonomi bagi korban maupun keluarga;Pemberdayaan ekonomi bagi korban maupun keluarga;• Mendorong pengembalian korban kekerasan kepada keluarga Mendorong pengembalian korban kekerasan kepada keluarga
dan masyarakat;dan masyarakat;• Melibatkan anak dan perempuan korban dalam proses Melibatkan anak dan perempuan korban dalam proses
reintegrasi sosial korban.reintegrasi sosial korban.
UPAYA PEMULIHAN DAN REINTEGRASI SOSIAL
Diarahkan untuk memfasilitasi terwujudnya partisipasi Diarahkan untuk memfasilitasi terwujudnya partisipasi
masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi serta tindak lanjut kebijakan dan program dan evaluasi serta tindak lanjut kebijakan dan program
penghapusan kekerasan, melalui kegiatan : penghapusan kekerasan, melalui kegiatan :
• Fasilitasi pembentukan jaringan;Fasilitasi pembentukan jaringan;
• Pengembangan “Peer Group Education” untuk Pengembangan “Peer Group Education” untuk
mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.
PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT
Perlunya membangun Perlunya membangun
kesepahaman, kepedulian dan kesepahaman, kepedulian dan
komitmen yang sama diantara komitmen yang sama diantara
pengelola, bahwa pengelola, bahwa “perspektif “perspektif
perempuan dan anak atau korban perempuan dan anak atau korban
menjadi kepentingan yang menjadi kepentingan yang
utama”utama”, menjadi langkah pertama , menjadi langkah pertama
yang sangat penting dilakukanyang sangat penting dilakukan
LEMBAGA PEMBERI PELAYANANLEMBAGA PEMBERI PELAYANAN
Pelayanan terpadu diselenggarakan oleh:Pelayanan terpadu diselenggarakan oleh:a. Kepolisian Resort (Polres)a. Kepolisian Resort (Polres)b. Kepolisian Sektor (Polsek)b. Kepolisian Sektor (Polsek)c. Rumah Sakit (RS)c. Rumah Sakit (RS)d. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)d. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)e. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) – e. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) – WCC, LBH, dsb WCC, LBH, dsb f. Dinas Sosial, Disnakertrans, Pariwisataf. Dinas Sosial, Disnakertrans, Pariwisatag. Dinas Kesehatang. Dinas Kesehatanh. BADAN/DINAS/KANTOR/BAGIAN YG h. BADAN/DINAS/KANTOR/BAGIAN YG
MENANGANI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MENANGANI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAKDAN ANAK
i. Lembaga-lembaga keagamaani. Lembaga-lembaga keagamaan
SISTEM PELAYANAN TERPADU KBG DAN ANAK
KORBAN PELAKU
PERLINDUNGAN PEMULIHAN
PENELANTARANRUMAH TANGGA
PSIKIS
SEKSUAL
FISIK
PENGADILAN
RELAWAN PENDAMPING
PEMBIMBING ROHANI
KESEHATAN
PEKERJA SOSIALKEPOLISIAN
• PEMERINTAH• MASYARAKAT
SEMENTARA
TETAP
PERATURANPEMERINTAH
PENCEGAHAN
3 TAHUN
3 TAHUN
• 12 TAHUN• 4-15 TAHUN
5-15 TAHUN
KETENTUANPIDANAKEJAKSAAN
BELUM TERBANGUNNYA KERJASAMA ANTAR BELUM TERBANGUNNYA KERJASAMA ANTAR DAERAH DALAM PENANGANAN KEKERASAN, DAERAH DALAM PENANGANAN KEKERASAN, PADAHAL BANYAK KASUS KEKERASAN TERJADI PADAHAL BANYAK KASUS KEKERASAN TERJADI ANTAR DAERAH ANTAR DAERAH KERJASAMA ANTAR KERJASAMA ANTAR PEMERINTAH, ANTAR APARAT PENEGAK HUKUMPEMERINTAH, ANTAR APARAT PENEGAK HUKUM
BELUM TERBANGUNNYA KOMITMEN YANG SAMAANTARA PEMERINTAH, LSM, APARAT PENEGAK HUKUM DALAM UPAYA PENGHAPUSAN KEKERASANBERBASIS GENDER
HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN PENANGANAN KEKERASAN DI JAWA TENGAH
PERSEPSI YANG BERBEDA ANTARA PEMERINTAH, PARA PENDAMPING KORBAN DAN APARAT PENEGAK HUKUM DALAM MEMAHAMI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERKAITAN DENGAN PENANGANAN KEKERASAN, SEPERTI:1.PEMAHAMAN TENTANG TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG2. PEMAHAMAN TENTANG EKSPLOITASISEPERTI CONTOH KASUS INDIKASI TINDAK PERDAGANGAN ORANG JATENG-KEPRI, DI MANA PELAKU DIBEBASKAN DARI TUDUHAN HANYA KARENA DIANGGAP TKP DI KEPRI PADAHAL TRAFICKING ADALAH PERPINDAHAN.
Top Related