Dr. dr. H. Rachmat Latief, SpPD-KPTI, M.Kes., FINASIMKEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
KEBIJAKAN IMPLEMENTASI PROGRAM PPI RUMAH SAKIT DI PROVINSI SULAWESI SELATAN
Dasar Hukum• UU Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan• UU Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit• Permenkes Nomor 012/2012 tentang Akreditasi RS• Permenkes Nomor 1691/2011 tentang Keselamatan
Pasien RS• Kepmenkes Nomor 270/Menkes/SK/III/2007 tentang
“Pedoman Manajerial PPI di RS dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya
• Kepmenkes Nomor 382/Menkes/SK/III/2007 tentang “Pedoman PPI di RS dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya”
Tantangan Masa Depan Fasilitas Kesehatan di Indonesia
• Globalisasi (Asean Framework Agreement On Service, Asean Community, dsb)
• Ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju
• Persaingan/kompetisi penyedia layanan kesehatan, penanaman modal asing
• Tingkat ekonomi dan pendidikan masyarakat semakin tinggi berobat keluar negeri
UU Nomor 44 Tahun 2009tentang Rumah Sakit
Pasal 6 Ayat 1 Butir c
Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab untuk :
Membina dan mengawasi penyelenggaraan Rumah Sakit
Salah satuIsu Strategis RPJMN 2015-2019
Menguatkan pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas
AKREDITASI
UU Nomor 44 Tahun 2009tentang Rumah Sakit
Pasal 40• Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan, RS
“wajib” diakreditasi minimal 3 tahun sekali• Akreditasi RS yang dimaksud dilakukan oleh lembaga
independen dari dalam/luar negeri berdasarkan standar akreditasi yang berlaku
• Lembaga independen ditetapkan oleh Menteri • Ketentuan mengenai akreditasi RS diatur dengan
Peraturan Menteri
Peran Pemerintah DaerahPERMENKES Nomor 12 Tahun 2012
TentangAKREDITASI RUMAH SAKIT
KEWAJIBAN PEMERINTAH DAN PEMDAPasal 16
• Pemerintah dan Pemda wajib mendukung, memotivasi, mendorong dan memperlancar proses pelaksanaan Akreditasi untuk semua RS.
• Pemerintah dan Pemda dapat memberikan bantuan pembiayaan kepada RS untuk proses akreditasi.
• Bantuan pembiayaan bersumber dari APBN, APBD atau sumber lain yang sah sesuai ketentuan peraturan per-UU-an
PERMENKES Nomor 12 Tahun 2012Tentang
AKREDITASI RUMAH SAKIT
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 17
• Menteri melalui Dirjen melakukan pembinaan dan pengawasan dalam penyelenggaraan akreditasi
• Pembinaan dan pengawasan dilakukan dengan meng-ikutsertakan Pemda, BPRS dan Asosiasi Perumahsakitan.
Peran Pemerintah Daerah
Dalam pelaksanaan Akreditasi 2012 yang mengacu JCI (Joint Commision International) Edisi 4 dan MDG’s, komponen penilaian dibagi atas :
Program PPI dalam Akreditasi RS
• Kelompok Standar Pelayanan Berfokus Pada Pasien• Kelompok Standar Manajemen RS• Bab 2 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI)• Sasaran Keselamatan Pasien RS• Sasaran 5 Pengurangan Risiko Infeksi Terkait
Yankes • Sasaran Millenium Development Goals (MDG’s)
Mengapa PPI ?• Adanya peningkatan kasus-kasus penyakit infeksi (new
emerging, emerging dan re-emerging diseases) dan infeksi terkait pelayanan kesehatan (HAIs)
• RS dan fasilitas yankes lainnya harus mampu memberikan pelayanan yang bermutu, akuntabel serta meminimalkan risiko infeksi kepada tenaga kesehatan, pengunjung dan pasien RS
• KLB unpredictable
• Gambaran mutu pelayanan RS (instrumen akreditasi)
• Infeksi Nosokomial (HAIs)
Program Kemenkes Terkait PPI di Rumah Sakit
• Setiap RS harus melaksanakan Program PPI.
• Pelaksanaan Program PPI harus sesuai Pedoman Manajerial PPI di RS dan fasilitas yankes lain, Pedoman PPI di RS & fasilitas yankes lainnya dan pedoman lainnya.
• Direktur RS membentuk Komite PPI dan Tim PPI dibawah koordinasi Direktur
• Komite dan Tim PPI harus mempunyai tugas, fungsi dan kewenangan yang jelas.
• Setiap RS wajib memiliki IPCN
Peran Dinkes Provinsi dalam PPI• Mendorong terbentuknya Komite /Tim PPI di setiap RS
dan melakukan pembinaan dalam rangka implementasi Program PPI
• Meningkatkan kapasitas SDM melalui pelatihan tim dan sertifikasi petugas dengan memfasilitasi tim secara kolektif atau bekerjasama dengan Pokja PPI Kemenkes, Perdalin dan organisasi terkait yang di sarankan oleh Kemenkes
• Mendorong pembentukan dan implementasi regulasi (SPM dan SPO) terkait Program PPI RS
• Memonitoring pelaksanaan surveilans PPI RS dan ketersediaan APD yang cukup di RS
Peran Rumah Sakit dalam PPI
Manajemen• Mempertegas komitmen RS• Meng-update regulasi terkait PPI• Membentuk Komite/Tim PPI• Dukungan anggaran untuk menunjang kegiatan PPI
Teknis• Melakukan pelatihan dan In-House Training• Melaksanakan surveilans HAIs• Pencatatan & Pelaporan• Monitoring & Evaluasi
Kebijakan Dinkes Provinsiterkait Program PPI di RS
Tahun 2014 ditargetkan :
• 100% RS Pemerintah telah membentuk Tim PPI RS dan 50% telah mengimplementasikan PPI di RS
• 25% RS Swasta telah membentuk Tim PPI RS
Tahun 2015 ditargetkan :
• 100% RS Pemerintah telah mengimplementasikan PPI RS
• 50% RS Swasta telah membentuk Tim PPI RS dan 25% telah mengimplementasikan PPI di RS
Kebijakan Dinkes Provinsiterkait Program PPI di RS
Tahun 2016 ditargetkan :• Melaksanakan evaluasi implementasi Program PPI
terhadap 50% RS Pemerintah• 100% RS Swasta diharapkan telah membentuk tim PPI
dan 50% telah mengimplementasikan PPI di RS
Tahun 2017 ditargetkan :
• 100% RS Swasta diharapkan telah mengimplementasikan Program PPI di RS
• Evaluasi menyeluruh Program PPI di Prov. Sulsel
KESIMPULAN• Peningkatan mutu pelayanan RS mutlak dan wajib
dipenuhi oleh RS melalui pelaksanaan akreditasi• Penerapan PPI RS adalah pintu menuju
peningkatan mutu pelayanan di RS• Dibutuhkan komitmen RS dalam upaya
mewujudkan implementasi PPI di RS• Perlu sinergitas antara Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Daerah, Dinkes Provinsi dan Dinkes Kab/Kota, RSUD dan stakeholder terkait.
• Implementasi PPI harus dimonitoring dan dievaluasi secara berkesinambungan untuk menjaga kontinuitas program.
Terima kasih.
Top Related