KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMERINTAH TERHADAP PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN BERBASIS SAGU
Disampaikan oleh Direktur Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan
Jakarta, 30 Juni 2020
KINERJA INDUSTRI MANUFAKTUR NASIONAL
3
Industri Makanan dan Minuman
37%
Industri Kimia, Farmasi dan Obat
Tradisional10%
Industri Alat Angkutan
9%
Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik,
Optik; dan Peralatan Listrik
9%
Industri Tekstil dan Pakaian Jadi
7%
Industri lainnya28%
Distribusi PDB Industri Pengolahan Non Migas
PENDAHULUAN
4
Sumber gambar: https://www.bloomberg.com/news/articles/2020-06-23/a-starchy-palm-tree-extract-may-be-indonesia-s-answer-to-rice
Pati SaguTanaman sagu (Metroxylon sagu Rottb) merupakan salah
satu sumber pati yang dapat ditemukan di beberapa
daerah Asia Tenggara hingga Kepulauan Pasifik.
Industri Pati SaguIndustri pati sagu utama dunia berada di Indonesia dan
Malaysia. Di daerah penghasil sagu lainnya, biasanya
pengolahan masih berskala kecil dan bersifat tradisional.
Persebaran Industri Pengolahan Pati Sagu
6
Kalimantan
BaratRiau
Jawa
Tengah
Papua Barat
Sumber: Pusdatin Kemenperin, diolah
No Nama Perusahaan Lokasi
1 PT Bina Sago Lestari Kalimantan Barat
2 PT National Sago Prima Riau
3 PT Arena Agro Andalan Kalimantan Barat
4 PT Arena Agro Andalan Jawa Tengah
5 PT ANJ Agri Papua Papua Barat
Pertumbuhan Ekspor Produk Sagu
7
0
2000000
4000000
6000000
8000000
10000000
12000000
14000000
2015 2016 2017 2018 2019
Ekspor Produk Sagu Indonesia
Berat (kg) Flour, meal and powder of sago Berat (kg) Sago starch
Nilai (US$) Flour, meal and powder of sago Nilai (US$) Sago starch
MALAYSIA69%
JAPAN28%
CHINA3%
Lainnya0%
Tujuan Ekspor Pati Sagu Indonesia Tahun 2019
Sumber: BPS, diolah
Peluang Pengembangan Industri Sagu
8
Tanaman sagu memiliki produktivitas yang cukup tinggi, pada perkebunan yang baik diperkirakan dapat menghasilkan pati kering sebesar 10 MT/ha/tahun
Pati sagu memiliki potensi untuk digunakan di industri makanan dan industrinon food, seperti industri fermentasi.
Produsen mayor dunia untuk pati sagu hanya Indonesia dan Malaysia, sehinggapeluang pasar masih terbuka
Kendala Pengembangan Industri Sagu
9
Ketersediaan Bahan Baku
Infrastruktur
Teknologi Pengolahan
Perkebunan sagu dengan manajemen yang terpadubelum banyak berkembang. Ditambah dengan siklus
tanam hingga panen sagu yang cukup lama (bisamencapai 10 tahun) dapat membuat pasokan bahan
baku untuk industri terganggu
Lahan perkebunan sagu banyak tersebar di area marginal yang masih minim infrastruktur, baik jalurtransportasi maupun fasilitas pembangkit energi. Karena itu investasi industri cukup besar apabilaindustri dibangun di daerah yang mendekati bahanbaku.
Teknologi pengolahan sagu masih sangat perludikembangkan untuk mendapatkan teknologi yang
menghasilkan yield tinggi dan sustainable.
Program Pengembangan Industri Sagu:
Fasilitas Fiskal
10
Pengurangan penghasilan bruto paling tinggi 200% dari jumlah yang dikeluarkan untuk kegiatan praktikkerja, pemagangan dan/ataupembelajaran (PMK 128 Tahun 2019)
Super Tax Deduction kegiatanVokasi dan Pengembangan SDM
Fasilitas pajak penghasilan untuk penanaman Modal, yang dapat berupa:• Pengurangan penghasilan neto sebesar 30% selama 6 tahun• Penyusutan yan dipercepat atas aktiva tetap berwujud dan amortisasi yang dipercepat atas aktiva tak
berwujud• Kompensasi kerugian yang lebih lama dari 5 tahun tetapi tidak lebih dari 10 tahun
Tax Allowance (PP No 9 Tahun 2016)
Tax Holiday (PMK 150 Tahun 2018
Pengurangan Pajak Penghasilan Badan sampaidengan 100% dalam jangka waktu 5 – 20 tahun.Kriteria utama: merupakan industri pionir
Program Pengembangan Industri Sagu:
Fasilitas Fiskal
11
Telah Terbit PP No. 45 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas PP No. 94 Tahun 2010 Tentang PenghitunganPenghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan Dalam Tahun Berjalan
Wajib Pajak badan dalam negeri yang melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan tertentu diIndonesia, dapat diberikan pengurangan penghasilan bruto paling tinggi 300% (tiga ratus persen) darijumlah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan penelitan dan pengembangan tertentu di Indonesia yangdibebankan dalam jangka waktu tertentu
Menstimulus Industri Makanan Untuk Melakukan Inovasi menggunakan Bahan Baku Lokal seperti Sagu
Super Tax Deduction kegiatan Vokasi dan Pengembangan RnD
Program Pengembangan Industri Sagu:
12
• Pembangunan melalui program dana alokasi khusus di Kab. Kepulauan Meranti Prov. Riau dari tahun 2016-2020
• Rencana komoditi yang dikembangkan : tepung sagu, makanan berbahan sagu dan kerajian dari limbah/kulitsagu
• Jumlah IKM yang terlibat : 25 unit• Pengembangan infrastruktur sentra IKM berupa gedung
produksi, pengadaan mesin, pusat promosi
Pembangunan Sentra IKM Sagu
• Fasilitasi Pelatihan dan sertifikasi Halal
• Pelatihan sistem manajemenmutu
Pengembangan SistemManajemen Mutu
Program Pengembangan Industri Sagu:
13
• SNI 3729-2008 tentang tepung sagu• Pada SNI 4476:2018 Tepung Bumbu didefinisikan sebagai campuran tepung atau serpihan atau
hancuran dari serealia atau biji-bijian, mengandung dua atau lebih rempah dengan atau tanpapenambahan bahan pangan lain.
• Pada SNI 3551:2012 Mi instan dedefinisikan sebagai produk yang dibuat dari bahan baku utamatepung terigu dengan atau tanpa bahan pangan lainnya dan bahan tambahan pangan yang diizinkan
Penyusunan SNI
SNI mengakomodasi penggunaan tepung lokal lainnya seperti tepung sagu sebagai bahan bakubiskuit dan mi instan
Top Related