Divisi Riset ITB Career Center 1
KKaattaa SSaammbbuuttaann
Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA
Rektor Institut Teknologi Bandung
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Perguruan tinggi sebagai salah satu wadah pendidikan nasional memiliki peranan penting
dalam melahirkan generasi cerdas dalam membangun bangsa. Fungsi tersebut menuntut
perguruan tinggi untuk mampu berperan dalam penyelenggaraan dan pengembangan
pendidikan serta pemeliharaan, pembinaan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi
dan/atau kesenian. Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan tinggi harus sesuai dengan
arah kebijakan pembangunan pendidikan nasional, yaitu untuk mewujudkan pendidikan
yang berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Salah satu usaha yang dilakukan ITB dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi adalah
dengan menyelenggarakan Tracer Study ITB. Tracer Study sebagai salah satu metode dalam
memperoleh masukan dari lulusan ITB diharapkan mampu memberikan informasi terkait
keberhasilan pendidikan tinggi yang diterapkan di ITB, baik pendidikan kurikuler maupun
non-kurikuler.
Tracer Study dapat menyajikan informasi mendalam dan rinci mengenai kecocokan/match
kerja baik horisontal (antar berbagai bidang ilmu) maupun vertikal (antar berbagai
level/strata pendidikan). Dengan demikian, Tracer Study dapat ikut membantu mengatasi
permasalahan kesenjangan kesempatan kerja dan upaya perbaikannya. Bagi perguruan
tinggi, informasi mengenai kompetensi yang relevan bagi dunia usaha dan industri (DUDI)
dapat membantu upaya perbaikan kurikulum dan sistem pembelajaran. Di sisi lain, dunia
usaha dan industri dapat melihat ke dalam perguruan tinggi melalui Tracer Study, dan
dengan demikian dapat menyiapkan diri dengan menyediakan pelatihan-pelatihan yang lebih
relevan bagi sarjana pencari kerja baru.
Divisi Riset ITB Career Center 2
Sementara itu dengan survey pengguna, ITB dapat memperoleh feedback dari perusahaan-
perusahaan terkait dengan kepentingan dan kepuasan DUDI terhadap alumni ITB. Dengan
adanya penilaian kepentingan dan kepuasan ini diharapkan mampu terciptanya hubungan
strategis diantara ITB dan DUDI, yaitu ITB mampu memenuhi harapan DUDI untuk
menghasilkan lulusan yang siap dan sesuai dengan kebutuhan DUDI saat ini.
Pada tahun 2017 ini, Divisi Riset ITB Career Center-Lembaga Kemahasiswaan turut
melakukan riset berhubungan dengan alumni ITB penerima beasiswa bidikmisi. Hasil riset
ini dirangkum dalam laporan Tracer Study Bidikmisi ITB Angkatan 2010. Laporan ini
sendiri merupakan bentuk tanggung jawab ITB dalam memperhatikan berjalannya program
beasiswa bidikmisi di ITB, dengan fokus terhadap perkembangan alumni ITB penerima
bidikmisi dalam karir kerja mereka.
Akhir kata, kami menerima berbagai kritik dan saran yang membangun dengan tangan
terbuka demi hasil yang lebih baik di masa depan.
Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Divisi Riset ITB Career Center 3
KKaattaa SSaammbbuuttaann
Dr. Eng. Sandro Mihradi
Kepala Lembaga Kemahasiswaan
Institut Teknologi Bandung
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
ITB merupakan perguruan tinggi berbasis riset yang memiliki indikator keberhasilan berupa
keunggulan akademis dalam bidang edukasi, relevansi, kontribusi pengetahuan dan
pemberdayaan. ITB juga merupakan jembatan yang menghubungkan antara dunia
pendidikan dengan dunia usaha dan industri. Hubungan antara dunia pendidikan dengan
dunia usaha dan industri menjadikan ITB perlu untuk melakukan perbaikan, penjaminan dan
peningkatan dari program kurikulum dan kualitas lembaga pendidikan tinggi.
Salah satu usaha yang dilakukan ITB dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi adalah
dengan menyelenggarakan Tracer Study ITB. Tracer Study sebagai salah satu metode dalam
memperoleh masukan dari lulusan ITB diharapkan mampu memberikan informasi terkait
keberhasilan pendidikan tinggi yang diterapkan di ITB, baik pendidikan kurikuler maupun
non-kurikuler.
Tracer Study ITB hingga tahun 2017 ini telah memberikan manfaat yang besar bagi ITB dan
juga perguruan tinggi lainnya. Besarnya manfaat yang diperoleh dari Tracer Study ITB
menjadikan Lembaga Kemahasiswaan berkomitmen untuk terus melakukan penelitian ini
setiap tahunnya dengan mempercayakan pengelolaannya pada ITB Career Center melalui
divisi risetnya. Pada Divisi Riset ITB Career Center melakukan penelitian Tracer Study dan
User Survey. Tahun ini penyelenggaraan riset Tracer Study dan User Survey telah dilakukan
sebanyak tujuh kali karena setiap tahunnya diselenggarakan secara kontinu.
Penyelenggaraan riset Tracer Study dan User Survey agar berjalan dengan baik harus
dilaksanakan secara melembaga dan berkelanjutan serta dilakukan perbaikan secara terus-
menerus.Kami bersyukur ITB Career Center melalui divisi risetnya telah menyelenggarakan
Divisi Riset ITB Career Center 4
dengan sangat baik. Kami berharap hasil dari riset ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
terutama pimpinan ITB dan seluruh civitas akademika.
Pada tahun ini, selain report Tracer Study ITB 2017 dan User Survey 2017 dibuat pula
report khusus Tracer Study Bidikmisi ITB 2017 yang mengambil responden dari angkatan
2010, yaitu tahun angkatan pertama dimulainya program beasiswa bidikmisi. Tujuan dibuat
report bidikmisi ini untuk bisa membaca profil alumni ITB yang mendapatkan beasiswa
bidikmisi selama kuliah di ITB, baik yang penuh maupun tidak. Hasil report iini
menunjukkan hal-hal seperti prestasi akademik, lama studi, tingkat keberhasilan studi,
keaktifan organisasi, pekerjaan, persebaran tempat bekerja, penghasilan, melanjutkan
pendidikan atau tidak, dan masih banyak lagi. Hal ini sangat penting untuk menjadi feedback
bagi penyelenggaraan program pendidikan di ITB untuk para penerima bidikmisi.
Melalui report Tracer Study ITB Bidikmisi diharapkan kita mampu mendapatkan informasi
mengenai sejauh mana tingkat keberhasilan program ini yang telah dicanangkan oleh
pemerintah. Selain itu, agar menjadi bukti bahwa peserta bidikmisi, yang secara umum
merupakan mahasiswa kurang mampu, dapat berhasil dalam pendidikan dan sukses dalam
pekerjaan/masa depan mereka. Sehingga keberhasilan mereka berdampak pada perbaikan
kehidupan diri dan keluarga mereka, dan pada akhirnya adalah perbaikan masyarakat dan
bangsa Indonesia.
Akhir kata, kami menerima berbagai kritik dan saran yang membangun dengan tangan
terbuka demi hasil yang lebih baik di masa depan.
Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Divisi Riset ITB Career Center 5
KKaattaa PPeennggaannttaarr
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Buku Report Tracer Study ITB 2017 akhirnya dapat
terselesaikan dengan baik. Buku Report Tracer Study ITB 2017 ini terdiri dari 2 bagian,
yaitu bagian A yang memuat hasil analisis Tracer Study ITB angkatan 2010 dan bagian B
yang memuat kumpulan makalah Tracer Study ITB 2017 yang pernah dipresentasikan di
SUMMIT II Indonesia Career Center di Bogor tanggal 12-14 September 2017.
Hasil analisis Tracer Study ITB angkatan 2010 pada bagian A terdiri dari 6 bab. Pada bab 1
analisis Tracer Study ITB berfokus pada penjelasan terkait konsep dasar Tracer Study ITB,
dalam konsep ini terdapat penjelasan singkat terkait Tracer Study ITB dan tahapan
pelaksanaan Tracer Study ITB serta teknik-teknik yang digunakan dalam penelitian Tracer
Study ITB. Sementara itu, bab 2-6 memuat hasil analisis Tracer Study ITB angkatan 2010
dengan hal-hal yang ditampilkan adalah mengenai profil responden (bab 2), penilaian
alumni terhadap ITB (bab 3), pandangan alumni terhadap dunia kerja (bab 4), kondisi
pekerjaan alumni (bab 5) serta perbandingan data dan analisis (bab 6).
Bagian B pada Buku Report Tracer Study ITB 2017 memuat kumpulan makalah yang dibuat
sepanjang tahun 2017. Tujuan dibuat makalah-makalah ini adalah untuk lebih dapat
mengungkapkan informasi dari data-data yang telah terkumpul di database secara tematik
yang dapat dipublikasikan untuk menjadi pengetahuan yang lebih luas/lengkap. Bagian B ini
terdiri dari 9 makalah dengan sumber data umumnya menggunakan database Tracer Study
ITB tahun 2016.
Makalah 1-3 membahas mengenai profil alumni ITB wirausaha mulai dari rentang 1-3 tahun
setelah lulus, lulusan tahun 2013 dan angkatan 2009. Makalah ke-4 membahas mengenai
kesesuaian bidang usaha dari alumni ITB wirausaha dan kaitannya dengan transformasi ITB
menuju Entrepreneur University. Makalah ke-5 membahas mengenai hubungan sumber
biaya pendidikan terhadap prestasi dan keaktifan mahasiswa ITB. Makalah ke-6 membahas
mengenai pentingnya kemampuan bahasa inggris dalam dunia kerja. Makalah ke-7 mengkaji
mengenai kontribusi ITB terhadap kemampuan alumninya di dunia kerja. Makalah ke-8
mengkaji mengenai kepentingan dan kepuasan DUDI terhadap kompetensi alumni ITB.
Sementara itu pada makalah akhir akan dibahasa mengenai teknik-teknik analisis yang dapat
digunakan dalam penelitian Tracer Study ITB.
Pada Buku Report Tracer Study ITB 2017 diperoleh beberapa kesimpulan terkait alumni
ITB angkatan 2010. Hal-hal yang menarik dari kesimpulan ini diantaranya adalah mengenai
kemampuan alumni ITB angkatan 2010 yang lebih baik dibandingkan kontribusi yang
diberikan ITB, persebaran tempat kerja alumni ITB yang masih terfokus di Jakarta namun
ada beberapa yang bekerja di luar negeri, aktivitas alumni ITB selama kuliah yang umumnya
Divisi Riset ITB Career Center 6
aktif namun tidak membebani terhadap prestasi belajar, tingkat persentase alumni ITB
wirausaha yang berada pada nilai 6% serta alumni ITB yang melanjutkan studi sebanyak 20-
25%.
Pada kesempatan inipula, kami selaku Tim Peneliti dan Penulis Tracer Study ITB
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA selaku Rektor ITB yang telah memberikan
dukungan penuh dalam penelitian Tracer Study ITB 2017.
2. Prof. Ir. Bermawi Priyatna Iskandar, M.Sc, Ph.D selaku Wakil Rektor Bidang
Akademik dan Kemahasiswaan dan Dr. Miming Miharja, ST, M.Sc. Eng selaku
Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan dan Alumni yang berperan sebagai
pelindung sekaligus memberikan pengarahan terhadap penelitian Tracer Study ITB
2017.
3. Dr. Eng. Sandro Mihradi selaku Kepala Lembaga Kemahasiswaan atas segala
dukungan dan masukan terhadap penelitian Tracer Study ITB 2017.
4. Udjianna S. Pasaribu, Ph.D selaku Ketua KK Statistika Matematika ITB yang telah
membantu dalam memberi arahan dan masukan terkait analisis hasil penelitian
Tracer Study ITB 2017.
5. Tim KK Statistika Matematika ITB yang turut membantu dalam menuliskan Buku
Report Tracer Study ITB 2017.
6. Tim Surveyor alumni ITB angkatan 2010 atas bantuannya dalam melengkapi dan
validasi database angkatan serta dalam mendorong teman-teman alumni ITB
angkatan 2010 untuk berpartisipasi dalam penelitian Tracer Study ITB 2017.
7. Alumni ITB angkatan 2010 atas peran sertanya dalam penelitian Tracer Study ITB
2017.
Akhir kata, Tim Riset ITB Career Center berharap hasil penelitian periode 2017 ini dapat
memberikan kontribusi dan masukan bagi semua pihak, khususnya ITB sebagai lembaga
pendidikan, di dalam merancang program dan kurikulum serta menciptakan lingkungan
akademis maupun non-akademis yang lebih mendukung terciptanya lulusan yang berkualitas
dari segi hard skill, soft skill, dan life skill.
Bandung, November 2017
Dr. Eng. Bambang Setia Budi, ST, MT
(Ketua Tim Penulis)
Divisi Riset ITB Career Center 7
DDaaffttaarr IIssii
Kata Sambutan ...................................................................................................................... 1
Kata Pengantar ...................................................................................................................... 3
Daftar Isi................................................................................................................................. 7
Daftar Gambar .................................................................................................................... 10
Daftar Tabel ......................................................................................................................... 13
Pendahuluan ........................................................................................................................ 14
Bagian A: Analisis Tracer Study ITB 2017
Konsep Tracer Study Institut Teknologi Bandung ............................................................ 17
1.1 Konsep Dasar .............................................................................................................. 18
1.2 Tujuan Tracer Study ITB ............................................................................................ 19
1.3 Manfaat Tracer Study ITB .......................................................................................... 20
1.4 Struktur Organisasi Pelaksana Tracer Study ITB ........................................................ 21
1.5 Metodologi Penelitian Tracer Study ITB ................................................................... 21
Analisis Tracer Study ITB 2017: Profil Responden ......................................................... 29
2.1 Total Responden .......................................................................................................... 30
2.2 IP Alumni ITB Angkatan 2010 ................................................................................... 33
2.3 Pekerjaan Utama ......................................................................................................... 35
2.4 Tempat Tinggal Selama Kuliah ................................................................................... 37
2.5 Sumber Biaya Kuliah .................................................................................................. 37
2.6 Keaktifan Organisasi ................................................................................................... 38
2.7 Lama Studi .................................................................................................................. 40
2.8 Kompetensi Alumni .................................................................................................... 42
Analisis Tracer Study ITB 2017: Penilaian Alumni terhadap ITB ................................. 45
3.1 Aspek Pembelajaran .................................................................................................... 46
3.2 Aspek Belajar-Mengajar.............................................................................................. 47
3.3 Kondisi Fasilitas Belajar ............................................................................................. 48
3.4 Manfaat Program Studi ............................................................................................... 49
3.5 Kontribusi Perguruan Tinggi terhadap Kompetensi Alumni ....................................... 49
3.6 Kontribusi Perguruan Tinggi dalam Bahasa Asing ..................................................... 51
Analisis Tracer Study ITB 2017: Pandangan Alumni terhadap Dunia Kerja ............... 53
Divisi Riset ITB Career Center 8
4.1 Kesesuaian dengan Kuliah .......................................................................................... 54
4.2 Kursus ......................................................................................................................... 56
4.3 Pelatihan dan Konseling .............................................................................................. 58
4.4 Gambaran Pekerjaan Ideal........................................................................................... 59
4.5 Kriteria Penerimaan Pegawai Baru ............................................................................. 60
4.6 Pencarian Kerja ........................................................................................................... 61
4.7 Proses mendapatkan Pekerjaan ................................................................................... 65
Analisis Tracer Study ITB 2017: Kondisi Pekerjaan Alumni ......................................... 69
5.1 Alasan Mendapatkan Pekerjaan Pertama .................................................................... 70
5.2 Kategori Perusahaan .................................................................................................... 70
5.3 Wirausaha .................................................................................................................... 73
5.4 Kategori Usaha Pekerjaan Utama ................................................................................ 75
5.5 Bentuk Perusahaan Tempat Bekerja ............................................................................ 78
5.6 Jabatan Pekerjaan ........................................................................................................ 79
5.7 Penghasilan dan Bonus ................................................................................................ 81
5.8 Kondisi Pekerjaan ....................................................................................................... 86
5.9 Alasan Tidak Bekerja / Melanjutkan Studi ................................................................. 87
Analisis Tracer Study ITB 2017: Perbandingan Data & Analisis ................................... 89
6.1 Analisis IP dan Jenis Kelamin ..................................................................................... 90
6.2 Analisis IP dan Pekerjaan ............................................................................................ 91
6.3 Analisis IP dan Kategori Perusahaan .......................................................................... 92
6.4 Analisis IP dan Jabatan ............................................................................................... 93
6.5 Analisis IP dan Keaktifan Organisasi .......................................................................... 94
6.6 Analisis Jenis Kelamin dan Penghasilan ..................................................................... 96
6.7 Analisis Kategori Perusahaan dan Penghasilan ........................................................... 97
6.8 Analisis Bentuk Perusahaan dan Penghasilan ............................................................. 98
6.9 Analisis Jabatan dan Penghasilan ................................................................................ 99
6.10 Analisis Kompetensi Diri dan Kompetensi Harapan Perusahaan ............................ 101
Bagian B: Kumpulan Makalah Tracer Study ITB 2017
Profil Alumni ITB yang Berwirausaha Rentang 1-3 Tahun setelah Lulus ..................... 109
oleh Angga Dinan A, Indah Gumala Andirasdini, Bambang Setia Budi
Divisi Riset ITB Career Center 9
Profil Alumni ITB yang Berwirausaha
[Studi Kasus Alumni ITB Lulusan Tahun 2013] .............................................................. 119
oleh Angga Dinan A, Amalia Nur Alifah, Bambang Setia Budi
Profil Alumni ITB yang Berwirausaha
[Studi Kasus Alumni ITB Angkatan 2009] ........................................................................ 127
oleh Angga Dinan A, Amalia Nur Alifah, Bambang Setia Budi
ITB Menuju Entrepreneur University
[Studi Kasus Alumni ITB Angkatan 2009] ........................................................................ 135
oleh Andi Irwandi Madagaskar Maulana, Angga Dinan Adrianto, Bambang Setia Budi
Hubungan Sumber Biaya Pendidikan terhadap Prestasi dan Keaktifan
[Studi Kasus Tracer Study ITB 2016] ................................................................................ 143
oleh Amalia Nur Alifah, Angga Dinan Adrianto, Bambang Setia Budi
Pentingnya Kemampuan Bahasa Inggris dalam Dunia Kerja
[Studi Kasus FSRD ITB Angkatan 2009 dan Lulusan 2013] ........................................... 149
oleh Amalia Nur Alifah, Angga Dinan Adrianto, Bambang Setia Budi
Gap antara Kontribusi ITB terhadap Kompetensi Lulusannya di Dunia Kerja
[Studi Kasus Tracer Study ITB Tahun 2014-2016] ........................................................... 157
oleh Syifa Nur Awalia, Bambang Setia Budi, Angga Dinan Adrianto
Perkembangan Kepentingan dan Kepuasan Dunia Usaha dan Industri terhadap
Kompetensi Lulusan ITB [Studi Kasus Tahun 2010-2013 dan 2015-2016] ..................... 165
oleh Laura Estwin Gunawan, Angga Dinan Adrianto, Bambang Setia Budi
Teknik-Teknik Analisis dalam Pengolahan Data Tracer Study ITB ................................ 173
oleh Indah Gumala Andirasdini, Angga Dinan Adrianto, Bambang Setia Budi
Kesimpulan dan Saran ...................................................................................................... 182
Referensi ............................................................................................................................. 184
Lampiran I Tim Riset ........................................................................................................ 188
Lampiran II Daftar Surveyor ............................................................................................ 190
Lampiran III Daftar Pertanyaan Kuesioner ................................................................... 192
A. Website ....................................................................................................................... 192
B. Core Quesstionaire ITB ............................................................................................. 208
Lampiran IV Dokumentasi ............................................................................................... 235
Divisi Riset ITB Career Center 10
DDaaffttaarr GGaammbbaarr
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Tracer Study ................................................................... 18 Gambar 1.2 Tujuan Tracer Study ITB ................................................................................... 20 Gambar 1.3 Manfaat Tracer Study ITB ................................................................................. 21 Gambar 1.4 Struktur Organisasi Tracer Study ITB ............................................................... 22
Gambar 1.5 Tahapan pelaksanaan Tracer Study ITB ............................................................ 23 Gambar 1.6 Flowchart Pelaksanaan Tracer Study ITB ......................................................... 24 Gambar 1.7 Tahapan Pembuatan Kuesioner Tracer Study ITB ............................................. 25 Gambar 1.8 Tahapan Pengumpulan Database Tracer Study ITB .......................................... 25
Gambar 1.9 Email Blast Metode ITB .................................................................................... 26 Gambar 1.10 SMS Blast Metode ITB .................................................................................... 27
Gambar 2.1 Responden Tracer Study ITB 2017 .................................................................... 30 Gambar 2.2 Gross Response Rate ......................................................................................... 31
Gambar 2.3 Nett Response Rate ............................................................................................ 31 Gambar 2.4 Jumlah Responden per Prodi ............................................................................. 32 Gambar 2.5 IP Alumni ITB Angkatan 2010 .......................................................................... 33
Gambar 2.6 Rata-Rata Nilai IP per Prodi .............................................................................. 34 Gambar 2.7 Pekerjaan Utama ................................................................................................ 35
Gambar 2.8 Pekerjaan Utama per Prodi ................................................................................ 36
Gambar 2.9 Tempat Tinggal Selama Kuliah ......................................................................... 37
Gambar 2.10 Sumber Biaya Kuliah ....................................................................................... 38 Gambar 2.11 Keaktifan Organisasi ........................................................................................ 39
Gambar 2.12 Jenis Organisasi ............................................................................................... 39 Gambar 2.13 Status Kenggotaan ........................................................................................... 40 Gambar 2.14 Lama Studi ....................................................................................................... 40
Gambar 2.15 Lama Studi per Prodi ....................................................................................... 41 Gambar 2.16 Kompetensi Alumni ......................................................................................... 42
Gambar 3.1 Aspek Pembelajaran .......................................................................................... 46 Gambar 3.2 Aspek Belajar Mengajar .................................................................................... 47
Gambar 3.3 Fasilitas Belajar Mengajar ................................................................................. 48 Gambar 3.4 Manfaat Prodi .................................................................................................... 50
Gambar 3.5 Kontribusi Perguruan Tinggi ............................................................................. 51 Gambar 3.6 Kontribusi Perguruan Tinggi dalam Bahasa Asing ............................................ 52 Gambar 4.1 Kesesuaian dengan Kuliah ................................................................................. 54 Gambar 4.2 Kesesuaian Kuliah per Prodi .............................................................................. 55 Gambar 4.3 Kursus selama Kuliah ........................................................................................ 56
Gambar 4.4 Tingkat Kepentingan Kursus ............................................................................. 56 Gambar 4.5 Jenis Kursus ....................................................................................................... 57 Gambar 4.6 Pelatihan dan Konseling .................................................................................... 58
Divisi Riset ITB Career Center 11
Gambar 4.7 Gambaran Pekerjaan Ideal menurut Alumni ITB .............................................. 59 Gambar 4.8 Kriteria Penerimaan Pegawai Baru .................................................................... 60 Gambar 4.9 Lama mencari Kerja [Bekerja] ........................................................................... 62
Gambar 4.10 Lama mencari Kerja [Pernah Bekerja] ............................................................. 62 Gambar 4.11 Persentase Pencarian Kerja melalui ITB Career Center ................................... 63 Gambar 4.12 Pencarian Kerja melalui ITB Career Center .................................................... 63 Gambar 4.13 Pencarian Kerja di luar ITB Career Center ..................................................... 64 Gambar 4.14 Jumlah Perusahaan Dilamar ............................................................................. 65
Gambar 4.15 Waktu Tunggu mendapatkan Pekerjaan........................................................... 66 Gambar 4.16 Jalur mendapatkan Pekerjaan Pertama ............................................................. 67
Gambar 4.17 Relasi dalam mendapatkan Pekerjaan .............................................................. 68 Gambar 5.1 Alasan Memilih Pekerjaan Utama ..................................................................... 70
Gambar 5.2 Kategori Perusahaan .......................................................................................... 71 Gambar 5.3 Kategori Perusahaan per Prodi ........................................................................... 72 Gambar 5.4 Alasan Wirausaha dan Wiraswasta .................................................................... 73
Gambar 5.5 Modal Usaha ...................................................................................................... 74 Gambar 5.6 Kriteria Usaha .................................................................................................... 74
Gambar 5.7 Omset Usaha per Bulan ..................................................................................... 75 Gambar 5.8 Kategori Bidang Usaha ...................................................................................... 76 Gambar 5.9 Kategori Bidang Usaha per Prodi ...................................................................... 77
Gambar 5.10 Bentuk Perusahaan Tempat Bekerja ................................................................ 79
Gambar 5.11 Jabatan ............................................................................................................. 79 Gambar 5.12 Jabatan per Prodi .............................................................................................. 80 Gambar 5.13 Penghasilan per Bulan...................................................................................... 81
Gambar 5.14 Penghasilan Alumni ITB per Prodi .................................................................. 83 Gambar 5.15 Bonus per Tahun .............................................................................................. 84
Gambar 5.16 Bonus Alumni ITB per Prodi ........................................................................... 85 Gambar 5.17 Hal-hal Positif terkait Pekerjaan Alumni ......................................................... 86 Gambar 5.18 Hal-hal Negatif terkait Pekerjaan Alumni........................................................ 87
Gambar 5.19 Alasan Tidak Bekerja ....................................................................................... 88 Gambar 5.20 Status Pernah Bekerja Sebelumnya .................................................................. 88
Gambar 6.1 IP vs Jenis Kelamin ............................................................................................ 90 Gambar 6.2 IP vs Pekerjaan................................................................................................... 91 Gambar 6.3 IP vs Kategori Perusahaan ................................................................................. 92
Gambar 6.4 IP vs Jabatan ...................................................................................................... 93 Gambar 6.5 IP vs Keaktifan Organisasi (Bekerja) ................................................................. 94 Gambar 6.6 IP vs Keaktifan Organisasi (Tdk Bekerja) ......................................................... 95 Gambar 6.7 Jenis Kelamin vs Penghasilan ............................................................................ 97 Gambar 6.8 Kategori Perusahaan vs Penghasilan .................................................................. 98
Gambar 6.9 Bentuk Perusahaan vs Penghasilan .................................................................... 99 Gambar 6.10 Jabatan vs Penghasilan ................................................................................... 100
Divisi Riset ITB Career Center 12
Gambar 6.11 Kompetensi Responden (Biru): Kontribusi PT (Merah): Peran Kompetensi
dalam Pekerjaan (Hijau) [Bekerja & Wirausaha] ....................................................... 102 Gambar 6.12 Kompetensi Responden (Biru): Kontribusi PT (Merah) [Tidak
Bekerja/Melanjutkan Studi] ........................................................................................ 104 Gambar 6.13 Kompetensi Responden (Biru): Kontribusi PT (Merah) [Total] .................... 105
Divisi Riset ITB Career Center 13
DDaaffttaarr TTaabbeell
Tabel 3.1 Aspek Pembelajaran .............................................................................................. 46 Tabel 3.2 Aspek Belajar Mengajar ........................................................................................ 47 Tabel 3.3 Fasilitas Belajar Mengajar ..................................................................................... 49 Tabel 3.4 Manfaat Prodi ........................................................................................................ 49
Tabel 4.1 Waktu Tunggu mendapatkan Pekerjaan ................................................................ 66 Tabel 5.1 Kategori Bidang Usaha .......................................................................................... 76 Tabel 5.2 Penghasilan per Bulan ........................................................................................... 82 Tabel 5.3 Bonus per Tahun .................................................................................................... 84
Tabel 6.1 IP vs JenisKelamin ................................................................................................ 90 Tabel 6.2 IP vs Pekerjaan ...................................................................................................... 91
Tabel 6.3 IP vs Kategori Perusahaan ..................................................................................... 93 Tabel 6.4 IP vs Jabatan .......................................................................................................... 94
Tabel 6.5 IP vs Keaktifan Organisasi (Bekerja) .................................................................... 96 Tabel 6.6 IP vs Keaktifan Organisasi (Tdk Bekerja) ............................................................. 96 Tabel 6.7 Jenis Kelamin vs Penghasilan ................................................................................ 97
Tabel 6.8 Kategori Perusahaan vs Penghasilan ..................................................................... 98 Tabel 6.9 Bentuk Perusahaan vs Penghasilan ........................................................................ 99
Tabel 6.10 Jabatan vs Penghasilan ...................................................................................... 100
Divisi Riset ITB Career Center 14
PPeennddaahhuulluuaann
Tracer Study merupakan salah satu metode yang digunakan oleh banyak perguruan tinggi di
seluruh dunia dalam memperoleh umpan balik (feedback) dari alumninya. Umpan balik ini
berguna bagi perbaikan sistem dan pengelolaan pendidikan di kampus tersebut. Metode
Tracer Study dipilih karena mampu memetakan dunia usaha dan industri sehingga jeda
antara kompetensi yang diperoleh alumni saat kuliah dan tuntutan dunia kerja dapat
diperkecil.
Tracer Study yang dilakukan oleh ITB sendiri telah berlangsung sejak tahun 2012. Divisi
Riset ITB Career Center, dan Lembaga Kemahasiswaan ITB menjadi penanggung jawab
dalam terselenggaranya Tracer Study di ITB. Target responden pada penyelenggaraan
Tracer Study ITB kali ini adalah seluruh alumni ITB angkatan 2010. Angkatan 2010 dipilih
sebagai target responden Tracer Study tahun 2017 karena memperhatikan waktu kelulusan
alumni yang berada pada selang 1 hingga 3 tahun setelah berakhirnya masa studi di kampus
ITB.
Berbeda dari penyusunan buku laporan tahun sebelumnya, konten yang lebih beragam
menjadi daya tarik penerbitan buku laporan Tracer Study ITB tahun ini. Selain hasil
penelusuran alumni ITB angkatan 2010, buku laporan Tracer Study ITB 2017 turut
menyertakan artikel-artikel terkait riset yang dilakukan oleh Divisi Riset ITB Career Center.
Riset tersebut berkaitan dengan beragam data dengan studi kasus yang spesifik, meliputi
pengembangan hard skills, soft skills, dan tema kewirausahaan.
Dari data yang dikumpulkan selama pelaksanaan Tracer Study sejak Agustus hingga
Oktober 2017, Divisi Riset ITB Career Center memperoleh hasil response rate sebesar 91%.
Sebanyak 2651 orang dari target 2922 alumni ITB angkatan 2010 telah berkontribusi dalam
pengisian kuesioner Tracer Study ITB 2017.
Divisi Riset ITB Career Center 15
Divisi Riset ITB Career Center 16
Divisi Riset ITB Career Center 17
KKoonnsseepp TTrraacceerr SSttuuddyy
IInnssttiittuutt TTeekknnoollooggii BBaanndduunngg
Divisi Riset ITB Career Center 18
11..11 KKoonnsseepp DDaassaarr
Menghadapi dunia kerja yang semakin
dinamis dan kompetitif setiap calon
lulusan perguruan tinggi dituntut untuk
mampu menyesuaikan diri. Aktualisasi
keilmuan dan kualitas lulusan pun
menjadi pertimbangan besar bagi setiap
lembaga untuk merekrut pegawainya.
Pemahaman kualitas diri dan penyesuaian
terhadap pasar kerja menjadi hal mutlak
yang harus dimiliki institusi pendidikan
tinggi. Setiap perguruan tinggi dituntut
untuk memberikan bukti empiris bahwa
pendidikan dan pelatihan yang
diselenggarakan berkembang sejalan
dengan tuntutan dunia kerja. Oleh sebab
itu, diperlukan sebuah metode yang
mampu menyediakan berbagai informasi
untuk menjawab tuntutan tersebut.
Tracer Study atau yang sering disebut
survey alumni adalah studi mengenai
lulusan lembaga penyelenggara
pendidikan tinggi. Hasil dari Tracer
Study dapat menjadi acuan untuk menilai
kualitas dan mutu pendidikan dari suatu
pergururan tinggi. Kedepannya, informasi
ini digunakan untuk membuat keputusan
yang berarti tentang desain studi dan
solusi praktis berdasarkan hasil
(Schomburg, 2016). Tracer Study telah
dilakukan oleh banyak negara di seluruh
dunia, diantaranya Jerman, Armenia,
Belanda, Ethipoia, dan tak terkecuali
Indonesia.
Berdasarkan Gambar 1.1, Tracer Study
memperoleh masukan berupa data
mahasiswa termasuk di dalamnya
pengalaman, latar belakang pendidikan,
jenis kelamin, motif, dan bakat yang
dimiliki. Data yang diperoleh
menunjukan karakteristik mahasiswa di
angkatan tertentu. Idealnya proses
pembelajaran dan pelatihan seperti
perkuliahan, penelitian, praktikum,
workshop, laboratorium, studio, ataupun
riset disesuaikan dengan karakteristik
mahasiswa pada angkatan tersebut.
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Tracer Study
PASAR KERJA
KELUARAN Pengetahuan,
keterampilan,
motivasi, nilai
HASIL Transisi pekerjaan,
pekerjaan,
pelayanan
masyarakat
MASUKAN Kondisi dan
ketentuan
studi
PROSES Belajar
mengajar
MASUKAN Biodata
mahasiswa,
pengalaman,
motif
TRACER STUDY
(Sumber: diterjemahkan dari Schomburg, 2016)
Divisi Riset ITB Career Center 19
Masukan, selain dari mahasiswa, juga
diperoleh dari elemen lembaga berupa
struktur, kondisi, kurikulum, dan perilaku
belajar di perguruan tinggi. Adapun
kedua masukan dapat mempengaruhi
proses belajar mengajar dan menentukan
keluaran. Keluaran yang dihasilkan ini
berupa pengetahuan, keterampilan,
motivasi, nilai, dan aspek-aspek lain yang
secara utuh dapat membentuk karakter
dan kompetensi lulusan.
Berkaitan dengan dunia kerja, Tracer
Study melacak proses transisi mahasiswa
setelah lulus hingga awal karir
pekerjaannya 1-3 tahun setelah lulus,
tergantung pada cohort masing-masing.
Pada tahap ini, mahasiswa yang sudah
bekerja dan/atau berwirausaha dianggap
cukup pengalaman untuk memberikan
penilaian terhadap bidang pekerjaannya
dan terhadap hasil pembelajaran dan
pelatihan yang berkaitan dengan bidang
pekerjaan tersebut. Hasil penilaian inilah
yang digunakan perguruan tinggi untuk
mengetahui tingkat keberhasilan desain
studi dan sebagai acuan untuk melakukan
evaluasi sehingga dapat menghasilkan
lulusan yang sesuai dengan permintaan
dunia kerja.
11..22 TTuujjuuaann TTrraacceerr SSttuuddyy IITTBB
Tracer Study bertujuan untuk mengetahui
hasil pendidikan dalam bentuk transisi
dari dunia pendidikan tinggi ke dunia
usaha dan industri. Keluaran pendidikan
berupa penilaian terhadap penguasaan
dan pemerolehan kompetensi, proses
pendidikan berupa evaluasi proses
pembelajaran dan kontribusi pendidikan
tinggi terhadap pemerolehan kompetensi,
serta input pendidikan berupa penggalian
lebih lanjut terhadap informasi lulusan.
Tracer Study memiliki empat tujuan
utama seperti terlihat pada Gambar 1.3
dan untuk mencapai tujuan tersebut
diperlukan sumber informasi, dalam hal
ini data alumni. Tujuan diatas merupakan
pengembangan dari konsep Tracer Study
oleh Schomburg, penambahan
disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan Tracer Study ITB. Poin-poin
terkait penyajian bukti empiris,
penyediaan informasi terkait pekerja,
umpan balik, dan jaminan kualitas
merupakan pengembangan dari tujuan
Tracer Study oleh Schomburg.
Divisi Riset ITB Career Center 20
Gambar 1.2 Tujuan Tracer Study ITB
11..33 MMaannffaaaatt TTrraacceerr SSttuuddyy IITTBB
Divisi Riset ITB Career Center sebagai
divisi yang menyelenggarakan Tracer
Study diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi perbaikan sistem
pendidikan yang diterapkan di Institut
Teknologi Bandung. Manfaat yang
diharapkan dari penyelenggaraan Tracer
Study ITB ini dapat dilihat pada Gambar
1.3.
Data dari
Alumni
3. Untuk
memberikan
kontribusi dalam
proses akreditasi
4. Untuk memberikan
informasi kepada siswa,
orang tua, dosen, dan staf
administrasi
Menyajikan bukti empiris tentang
alumni dalam relevansi
professional, karir awal, kelayakan
kerja, dll
1. Untuk
memperoleh
informasi penting
guna pengembangan
perguruan tinggi
2. Untuk mengevaluasi
relevansi dari
perguruan tinggi
(Hard skill, Soft skill, faktor
internal/eksternal, kontribusi,
mismatch, dll.)
Menyediakan informasi penting
dan masukan yang berkaitan
dengan pekerja kepada HRD
(karakteristik, dll)
Umpan balik untuk perguruan
tinggi/jaminan kualitas
pemerintah/pembuat kebijakan
publik
(Fasilitas, proses pendidikan,
pelayanan kelembagaan, dll.)
Divisi Riset ITB Career Center 21
Gambar 1.3 Manfaat Tracer Study ITB
11..44 SSttrruukkttuurr OOrrggaanniissaassii
PPeellaakkssaannaa TTrraacceerr SSttuuddyy IITTBB
Kegiatan Tracer Study ITB dilakukan
secara terpusat oleh Divisi Riset ITB
Career Center, dengan Kepala ITB
Career Center sebagai koordinator
pelaksananya. Koordinator pelaksana
Tracer Study membawahi beberapa
bagian, yaitu Keuangan, Administrasi,
dan Peneliti. Selain itu, Divisi Riset ITB
Career Center juga terdiri dari beberapa
Peneliti dengan didampingi asisten
peneliti, Tim Informasi Teknologi, Tim
Teknis dan Sekretariat, Tim Jurnalis, Tim
Surveyor, serta Tim Sarana dan
Prasarana. Tanggung jawab atas
penyelenggaraan Tracer Study ITB
dipegang oleh Kepala Lembaga
Kemahasiswaan. Sedangkan pelindung
kegiatannya dipegang oleh dua wakil
rektor. Pelindung pertama, Wakil Rektor
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan,
dan pelindung kedua, Wakil Rektor
Bidang Komunikasi, Kemitraan dan
Alumni. Struktur Organisasi Tracer Study
ITB secara lengkap dapat dilihat pada
Gambar 1.4.
11..55 MMeettooddoollooggii PPeenneelliittiiaann
TTrraacceerr SSttuuddyy IITTBB
Metodologi penelitian bertujuan untuk
memberikan penjelasan mengenai alur
pelaksanaan Tracer Study ITB, dimulai
dari tahapan perencanaan dan persiapan
hingga diperolehnya kesimpulan dan
buku laporan penelitian. Pada metodologi
penelitian ditunjukkan gambaran besar
skema pengerjaan Tracer Study ITB
secara terstruktur dan sistematis.
Manfaat
Tracer
Study
ITB
Sebagai penghimpun
masukan/informasi penting bagi
pengembangan dan perbaikan
perguruan tinggi, termasuk
didalmnya kinerja dosen dan staf
administrasi, kurikulum, dan
desain studi
Sebagai alat untuk memberikan
kontribusi dalam proses akreditasi
nasional maupun internasional Sebagai wadah untuk
membangun jaringan/network alumni
Sebagai alat untuk
mengevaluasi relevansi antara
perguruan tinggi dan dunia
kerja
Sebagai database alumni yang
terdata berdasarkan program
studi dan angkatan (tahun masuk)
Divisi Riset ITB Career Center 22
el
Koordinator Pelaksana/Peneliti Utama
Kepala ITB Career Center
Administrasi ITB Career Center
Asisten Peneliti
Keuangan
Tim IT Tim Teknis dan Sekretariat Tim Sarana dan Prasarana
Tim Surveyor
Penanggung Jawab
Kepala Lembaga Kemahasiswaan
Pelindung
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan dan Alumni
Peneliti
Asisten PenelitiAsisten Peneliti
Peneliti Peneliti Peneliti Peneliti
Asisten Peneliti Asisten Peneliti
Tim Jurnalis
Gambar 1.4 Struktur Organisasi Tracer Study ITB
Tahapan-tahapan pelaksanaan Tracer
Study ITB ditampilkan pada Gambar 1.5
diatas. Flowchart atau algoritma
pelaksanaan Tracer Study ITB dapat
dilihat pada Gambar 1.6 Langkah awal
pelaksanaan Traxer Study ITB adalah
membuat perencanaan rencana kerja,
seperti penetapan tujuan survey
dilakukan, target responden yang
diharapkan, lamanya waktu penelitian,
dan teknis dalam melakukan survey.
Tahap 1.b pada Gambar 1.5 dilakukan
dengan mengadopsi beberapa Core
Quessionaire yang secara lengkap dapat
dilihat pada Gambar 1.7.
Divisi Riset ITB Career Center
Divisi Riset ITB Career Center 23
Gambar 1.5 Tahapan pelaksanaan Tracer Study ITB
Tahap selanjutnya adalah tahap 1.c, yaitu
pengumpulan database alumni. Database
alumni ITB diperoleh dari tiga sumber.
Sumber pertama berasal dari Direktorat
Pendididkan (Dirdik) ITB, lalu Program
Studi (Prodi) ITB, dan terakhir database
dilengkapi oleh surveyor (alumni yang
ditunjuk oleh Divisi Riset ITB Career
Center). Teknis pengumpulan database
responden lengkapnya dapat dilihat pada
Gambar 1.8.
Divisi Riset ITB Career Center 24
Mulai
Penyusunan
Rencana Kerja
Tracer Study
Database
Alumni (dari
DIKTI &
PRODI)
Pengelompokan
database alumni
berdasarkan jurusan
dan menentukan
surveyor
Konfirmasi dan
update database
alumni melalui
surveyor
Pengisian
kuesioner oleh
alumni
Penghimpunan data
respon dari alumniYA
Waktu
pelaksanaan =
Bulan ke 3
TIDAK
Pengiriman sms blast
lebih dari 3 kali
Menghubungi via
telephone untuk
menginformasikan
permohonan
pengisian kuesioner
TIDAK
YA
TIDAKYA
Analisis Data Selesai
Rekomendasi
surveyor untuk
menghubungi via no
kontak
YA
TIDAK
Pengiriman email
permohonan
pengisian kuesioner
Pengiriman sms
permohonan pengisian
kuesioner secara masal
Gambar 1.6 Flowchart Pelaksanaan Tracer Study ITB
Ketika database akhir alumni diperoleh
maka langkah selanjutnya adalah uji coba
sistem kuesioner oleh surveyor sebagai
perwakilan dari alumni. Kuesioner yang
digunakan oleh Divisi Riset ITB Career
Center berupa kuesioner online yang
dapat diakses di
https://karir.itb.ac.id/tracerid/. Kuesioner
ini terdiri dari lima halaman utama dan
satu halaman tambahan berupa halaman
khusus untuk Prodi ITB. Setelah sistem
kuesioner lolos uji coba maka kuesioner
siap digunakan.
Divisi Riset ITB Career Center 25
Gambar 1.7 Tahapan Pembuatan Kuesioner Tracer Study ITB
Tahap kedua, yang dilaksanakan selama
tiga bulan oleh Divisi Riset ITB Career
Center, merupakan tahapan krusial pada
penelitian Tracer Study ITB. Jika
responden yang mengisi kuesioner
kurang atau bahkan jauh dari target yang
ditetapkan maka sangat besar
kemungkinannya tujuan dari
penyelenggaraan Tracer Study tidak
dapat tercapai dengan baik. Pada tahap
ini setiap bulannya dilakukan pertemuan
antara surveyor dengan Divisi Riset ITB
Career Center untuk membahas teknis
dan juga progres ataupun kendala yang
ada. Salah satu kunci kesuksesan dalam
pemenuhan target responden terletak
pada surveyor. Hal ini dikarenakan
alumni lebih berpeluang besar untuk
mengisi kuesioner ketika teman angkatan
satu jurusannya yang meminta.
Gambar 1.8 Tahapan Pengumpulan Database Tracer Study ITB
Divisi Riset ITB Career Center 26
Start
Cek email dan status
pengisian kuesioner
oleh tim
kesekretariatan
Reporting update
status pengisian
kuesioner alumni
oleh tim
kesekretariatan pada
surveyor per prodi
Bulan ke-3
Email blastReporting
rekomendasi
penginformasian
tracer study oleh tim
surveyor pada tim
kesekretariatan
SMS blast
Minggu ke 4
Penginformasian
tracer study via
telphone
Minggu ke -1
TIDAK YA
TIDAK
Status pengisian
alumni =
SELESAI
TIDAK
YA
TIDAK
Analisis Data
Selesai
YA
YA
Rekomendasi
surveyor untuk
menghubungi via no
kontak = ok
YA
TIDAK
Gambar 1.9 Email Blast Metode ITB
Alumni yang tidak/belum mengisi
kuesioner dapat diakibatkan oleh
beberapa hal, antara lain kurangnya
motivasi, alamat email salah atau karena
kesibukkan alumni itu sendiri. Pada
prosesnya, alumni yang tidak/belum
mengisi kuesioner dilaporkan kepada
surveyor. Hal ini dimaksudkan agar
surveyor dapat membantu Divisi Riset
ITB Career Center terutama untuk
memperbaiki kesalahan alamat email,
mengingatkan alumni untuk mengisi
kuesioner (reminder) dan memberikan
motivasi tambahan dalam pengisian
kuesioner.
Email blast dilakukan oleh Divisi Riset
ITB Career Center secara terjadwal satu
kali setiap bulannya dan penambahan
pengiriman email dilakukan sesuai
dengan permintaan surveyor. Dabatase
alumni diupdate selama proses
pengumpulan data alumni berjalan
hingga selesai. Metode pendekatan
kepada responden sedikit berbeda ketika
memasuki bulan ketiga. Alumni yang
belum mengisi kuesioner pada bulan
ketiga mendapatkan SMS blast pada
minggu kedua, ketiga, dan keempat. Saat
melakukan SMS blast perlu diperhatikan
pula jeda waktu dengan pelaksanaan
email blast. Waktu pengiriman SMS
blast harus berbeda dengan waktu
Divisi Riset ITB Career Center 27
pengiriman email blast. Alumni juga
akan dikontak melalui telepon pada
minggu terakhir jika target responden
belum memenuhi. Kontak melalui
telepon dilakukan berdasarkan
rekomendasi surveyor. Proses reminder
via SMS blast secara lengkap dapat
dilihat pada Gambar 1.10.
Start
Pengiriman SMS
Blast
Pengupdatean no
kontak oleh
surveyor dan
rekomendasi waktu
penginformasian
tracer study
SMS terkirim
Reporting pada
surveyor
TIDAK
YAResponse
Negatif
YA
Pengisian
Kuesioner
TIDAK
TIDAK
Analisis Data
End
YA
Gambar 1.10 SMS Blast Metode ITB
Divisi Riset ITB Career Center 28
Divisi Riset ITB Career Center 29
AAnnaalliissiiss TTrraacceerr SSttuuddyy IITTBB 22001177::
PPrrooffiill RReessppoonnddeenn
Divisi Riset ITB Career Center 30
22..11 TToottaall RReessppoonnddeenn
Target responden pada penyelenggaraan
Tracer Study ITB 2017 adalah alumni
Institut Teknologi Bandung (ITB)
angkatan 2010. Angkatan 2010 sebagai
responden merupakan pilihan paling tepat
pada tahun 2017 ini jika memperhatikan
tahun kelulusan mereka yang berada pada
selang 1-3 tahun.
Total alumni ITB angkatan 2010 yang
tercatat adalah sebanyak 2928 orang.
Dari jumlah tersebut Divisi Riset ITB
Career Center, setelah memperoleh
verifikasi dari Tim Surveyor Tracer Study
ITB 2017, melibatkan alumni ITB
angkatan 2010 sebanyak 2922 orang pada
pelaksanaan Tracer Study ITB 2017. 6
alumni ITB angkatan 2010 tidak
dilibatkan karena telah meninggal dunia.
Tercatat dari 2922 alumni tersebut
seluruhnya memiliki alamat email,
namun hanya 2913 alumni yang memiliki
alamat email tervalidasi.
Tracer Study ITB 2017 dilaksanakan
selama 3 bulan, sejak awal bulan Agustus
2017 hingga akhir Oktober 2017. Selama
3 bulan pelaksanaan Tracer Study ITB
2017, Divisi Riset ITB Career Center
memperoleh response rate sebesar 91%
(2651 orang mengisi kuesioner dari total
2922 orang). Gambar 2.2 menunjukkan
grafik total alumni ITB angkatan 2010
yang telah mengisi kuesioner Tracer
Study ITB 2017. Tercatat sebanyak 2651
alumni (91%) telah melakukan pengisian
kuesioner dari total 2922 alumni dan
sisanya sebanyak 271 alumni tidak
melakukan pengisian dikarenakan: (i) 30
alumni masih dalam status pengisian (on
going), (ii) 9 alumni memiliki email yang
tidak tervalidasi dan (iii) 241 alumni
tanpa keterangan.
Gambar 2.1 Responden Tracer Study ITB 2017
Total alumni dalam 1
angkatan (2928 org)
Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian
kuesioner (2922 org)
Alumni yang memiliki alamat
email (2922 org)
Alumni yang memiliki email
tervalidasi (2913 org)
Total alumni yang mengisi kuesioner
(2651 org)
Divisi Riset ITB Career Center 31
Gambar 2.2 Gross Response Rate
Total alumni (responden) yang mengisi
kuesioner pada pelaksanaan Tracer Study
ITB 2017, jika dilihat berdasarkan
Program Studi (Prodi) masing-masing
maka jumlah responden dengan
persentase terbesar (mencapai 100%)
berasal dari Prodi Aeronotika &
Astronotika, Prodi Biologi, Prodi Desain
Intreior, Prodi Desain Produk, Prodi
Kimia, Prodi Matematika, Prodi
Meteorologi, Prodi Mikrobiologi, Prodi
Sistem dan Teknologi Informasi, Prodi
Teknik Fisika, Prodi Teknik Kelautan,
Prodi Teknik Mesin, Prodi Teknik
Perminyakan, Prodi Teknik
Pertambangan, dan Prodi Teknik Sipil.
Prodi dengan perolehan persentase
responden terkecil adalah Prodi
Manajemen (pencapaian responden
sebesar 22%).
Gambar 2.3 Nett Response Rate
Apabila dilihat dari total jumlah
responden maka Prodi yang alumninya
paling banyak mengisi kuesioner berasal
dari Prodi Teknik Mesin dan Prodi
Teknik Sipil (147 orang) dan paling
sedikit mengisi kuesioner berasal dari
Prodi Astronomi (18 orang). Perbedaan
kontribusi ini memang tidak bisa
dibandingkan hanya dengan jumlah
persentase saja dikarenakan jumlah
mahasiswa per prodi berbeda.
265191%
2719%
Gross Response Rate Not Response265191%
2719%
Nett Response Rate Not Response
Divisi Riset ITB Career Center 32
Gambar 2.4 Jumlah Responden per Prodi
100%
91%
95%
100%
100%
94%
100%
93%
95%
100%
96%
22%
73%
100%
100%
100%
94%
90%
95%
99%
84%
100%
93%
100%
86%
89%
83%
89%
86%
100%
94%
93%
95%
100%
95%
100%
100%
100%
92%
99%
9%
5%
6%
7%
5%
4%
78%
27%
6%
10%
5%
1%
16%
7%
14%
11%
17%
11%
14%
6%
7%
5%
5%
8%
1%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Aeronotika & Astronotika (63/63)
Arsitektur (91/100)
Astronomi (18/19)
Biologi (65/65)
Desain Interior (39/39)
Desain Komunikasi Visual (44/47)
Desain Produk (42/42)
Farmasi Klinik dan Komunitas (28/30)
Fisika (90/95)
Kimia (68/68)
Kriya (27/28
Manajemen (34/156)
Manajemen Rekayasa Industri (36/49)
Matematika (104/104)
Meteorologi (22/22)
Mikrobiologi (48/48)
Oseanografi (34/36)
Perencanaan Wilayah dan Kota (72/80)
Rekayasa Hayati (37/39)
Sains dan Teknologi Farmasi (103/104)
Seni Rupa (32/38)
Sistem dan Teknologi Informasi (27/27)
Teknik Elektro (139/149)
Teknik Fisika (101/101)
Teknik Geodesi dan Geomatika (87/101)
Teknik Geofisika (47/53)
Teknik Geologi (90/109)
Teknik Industri (96/109)
Teknik Informatika (85/99)
Teknik Kelautan (58/58)
Teknik Kimia (103/109)
Teknik Lingkungan (82/88)
Teknik Material (56/59)
Teknik Mesin (147/147)
Teknik Metalurgi38/40)
Teknik Perminyakan (79/79)
Teknik Pertambangan (69/69)
Teknik Sipil (147/147)
Teknik Telekomunikasi (36/39)
Teknik Tenaga Listrik (67/68)
Mengisi Tidak Mengisi
Divisi Riset ITB Career Center 33
22..22 IIPP AAlluummnnii IITTBB AAnnggkkaattaann
22001100
Alumni ITB angkatan 2010 yang mengisi
kuesioner Tracer Study ITB 2017 ada
sebanyak 2651 orang. Berdasarkan
Gambar 2.5 tampak bahwa dari jumlah
2651 orang ini, rata-rata IP alumni ITB
angkatan 2010 adalah sebesar 3,27
dengan nilai standar deviasi 0,3. Nilai IP
terbesar pada alumni ITB angkatan 2010
adalah 3,97 dan nilai IP terkecil adalah
2,38. Sementara jika dilihat berdasarkan
titik tengahnya (median) maka nilai IP
alumni ITB angkatan 2010 berada pada
nilai 3,26. Besaran nilai IP ini
memberikan sedikit gambaran mengenai
pencapaian nilai akademik yang diraih
oleh alumni ITB angkatan 2010 semasa
mereka mengikuti pendidikan di ITB.
Apabila diperhatikan berdasarkan Prodi,
yang memiliki nilai IP rata-rata paling
besar berasal dari Prodi Desain
Komunikasi Visual (3,57) dan paling
rendah berasal dari Prodi Teknik Geodesi
dan Geomatika (3,00). Besar kecilnya
nilai IP ini tidak serta merta
menunjukkan bahwa alumni ITB
angkatan 2010 dari Prodi Desain
Komunikasi Visual lebih baik prestasi
bidang akademiknya dibandingkan Prodi
lainnya. Nilai IP tidak sepenuhnya
menentukan baik tidaknya prestasi
akademik dari mahasiswa/alumni prodi
yang bersangkutan.
Gambar 2.5 IP Alumni ITB Angkatan 2010
N Mean Std Dev Median Min Max
2647 3.26 0.30 3.26 2.38 3.97
Divisi Riset ITB Career Center 34
Gambar 2.6 Rata-Rata Nilai IP per Prodi
3.00
3.06
3.08
3.11
3.12
3.13
3.15
3.16
3.18
3.18
3.18
3.19
3.21
3.23
3.24
3.24
3.25
3.25
3.25
3.26
3.26
3.26
3.28
3.28
3.29
3.30
3.31
3.33
3.34
3.34
3.35
3.36
3.36
3.40
3.42
3.42
3.46
3.49
3.49
3.57
Teknik Geodesi dan Geomatika (87/101)
Teknik Material (56/59)
Aeronotika & Astronotika (63/63)
Matematika (104/104)
Teknik Pertambangan (69/69)
Biologi (65/65)
Astronomi (18/19)
Teknik Geofisika (47/53)
Oseanografi (34/36)
Fisika (90/95)
Manajemen Rekayasa Industri (36/49)
Meteorologi (22/22)
Sistem dan Teknologi Informasi (27/27)
Teknik Mesin (147/147)
Teknik Tenaga Listrik (67/68)
Teknik Telekomunikasi (36/39)
Kimia (68/68)
Teknik Metalurgi38/40)
Farmasi Klinik dan Komunitas (28/30)
Teknik Kelautan (58/58)
Teknik Fisika (101/101)
Teknik Informatika (85/99)
Arsitektur (91/100)
Teknik Lingkungan (82/88)
Perencanaan Wilayah dan Kota (72/80)
Sains dan Teknologi Farmasi (103/104)
Teknik Elektro (139/149)
Teknik Industri (96/109)
Teknik Sipil (147/147)
Teknik Kimia (103/109)
Teknik Geologi (90/109)
Mikrobiologi (48/48)
Rekayasa Hayati (37/39)
Manajemen (34/156)
Seni Rupa (32/38)
Desain Produk (42/42)
Desain Interior (39/39)
Kriya (27/28
Teknik Perminyakan (79/79)
Desain Komunikasi Visual (44/47)
Divisi Riset ITB Career Center 35
22..33 PPeekkeerrjjaaaann UUttaammaa
Penelitian dalam Tracer Study ITB 2017
mengkategorikan pekerjaan utama pada 4
kategori utama, yaitu tidak
bekerja/melanjutkan studi, wirausaha,
bekerja dan wiraswasta, serta bekerja.
Tidak bekerja/melanjutkan studi
menunjukkan alumni yang memilih tidak
bekerja atau melanjutkan studi ke jenjang
yang lebih tinggi setelah lulus kuliah.
Wirausaha menunjukkan alumni yang
memilih membangun usaha sendiri.
Bekerja dan wiraswasta menunjukkan
alumni yang memilih bekerja sekaligus
memiliki pekerjaan sampingan
(umumnya membangun usaha sendiri).
Sementara bekerja menunjukkan alumni
yang memilih untuk langsung terjun ke
dunia kerja setelah lulus perkuliahan.
Gambar 2.7 menunjukkan grafik
persebaran alumni ITB angkatan 2010
terkait pekerjaan utama saat ini. Tampak
bahwa sebagian besar alumni ITB
angkatan 2010 pekerjaan utama saat ini
adalah bekerja, dengan total 1703 orang
(64%). Jumlah ini menunjukkan bahwa
hampir sekitar 2/3 alumni ITB angkatan
2010 memilih bekerja setelah mereka
lulus kuliah.
Secara umum pekerjaan utama alumni
ITB angkatan 2010 sebagian besar adalah
bekerja. Apabila dilihat berdasarkan
Prodi, persentase alumni ITB angkatan
2010 yang paling banyak bekerja berasal
dari Prodi Sains dan Teknologi Farmasi
(84%) dan yang paling sedikit bekerja
berasal dari Prodi Seni Rupa (28%).
Sementara jika dilihat berdasarkan
jumlah alumninya maka yang paling
banyak bekerja berasal dari Prodi Teknik
Sipil (111 orang) dan paling sedikit
berasal dari Prodi Astronomi (7 orang).
Tidak semua alumni ITB angkatan 2010
memilih untuk bekerja setelah lulus
kuliah. Sebagian ada yang memilih
melanjutkan studi ataupun berwirausaha.
Jika dilihat berdasarkan persentase,
alumni ITB angkatan 2010 yang memilih
tidak bekerja/melanjutkan studi paling
besar berasal dari Prodi Fisika (50%).
Dari sisi jumlah alumninya maka alumni
ITB angkatan 2010 yang memilih tidak
bekerja/melanjutkan studi paling banyak
berasal dari Prodi Fisika (45 orang).
Gambar 2.7 Pekerjaan Utama
64%
5%
25% 6% Bekerja (1703)
Bekerja dan Wiraswasta (131)
Tidak Bekerja / MelanjutkanStudi (654)
Wirausaha (160)
Divisi Riset ITB Career Center 36
Gambar 2.8 Pekerjaan Utama per Prodi
Alumni ITB angkatan 2010 yang
memutuskan membangun usaha sendiri
jika dilihat dari persentasenya lebih
didominasi oleh alumni yang berasal dari
Prodi Seni Rupa (41%). Sementara
dilihat berdasarkan jumlah alumninya,
67%
67%
39%
37%
54%
61%
50%
61%
38%
49%
30%
56%
78%
58%
77%
54%
48%
63%
49%
84%
28%
67%
79%
57%
69%
55%
58%
82%
71%
67%
69%
66%
61%
69%
63%
78%
72%
76%
81%
70%
8%
7%
6%
8%
13%
11%
10%
0%
6%
4%
11%
9%
3%
4%
5%
2%
3%
3%
3%
0%
16%
4%
2%
10%
6%
4%
9%
2%
4%
4%
5%
0%
9%
5%
3%
5%
4%
3%
6%
3%
22%
15%
44%
48%
15%
16%
31%
21%
50%
40%
26%
21%
11%
35%
18%
31%
45%
31%
43%
15%
16%
19%
15%
26%
24%
34%
32%
11%
19%
25%
26%
33%
23%
22%
29%
14%
16%
17%
14%
23%
3%
11%
11%
8%
18%
11%
10%
18%
7%
7%
33%
15%
8%
4%
0%
13%
3%
4%
5%
1%
41%
11%
4%
7%
1%
6%
1%
4%
7%
5%
0%
1%
7%
4%
5%
3%
7%
4%
0%
5%
Aeronotika & Astronotika (63/63)
Arsitektur (91/100)
Astronomi (18/19)
Biologi (65/65)
Desain Interior (39/39)
Desain Komunikasi Visual (44/47)
Desain Produk (42/42)
Farmasi Klinik dan Komunitas (28/30)
Fisika (90/95)
Kimia (68/68)
Kriya (27/28
Manajemen (34/156)
Manajemen Rekayasa Industri (36/49)
Matematika (104/104)
Meteorologi (22/22)
Mikrobiologi (48/48)
Oseanografi (34/36)
Perencanaan Wilayah dan Kota (72/80)
Rekayasa Hayati (37/39)
Sains dan Teknologi Farmasi (103/104)
Seni Rupa (32/38)
Sistem dan Teknologi Informasi (27/27)
Teknik Elektro (139/149)
Teknik Fisika (101/101)
Teknik Geodesi dan Geomatika (87/101)
Teknik Geofisika (47/53)
Teknik Geologi (90/109)
Teknik Industri (96/109)
Teknik Informatika (85/99)
Teknik Kelautan (58/58)
Teknik Kimia (103/109)
Teknik Lingkungan (82/88)
Teknik Material (56/59)
Teknik Mesin (147/147)
Teknik Metalurgi38/40)
Teknik Perminyakan (79/79)
Teknik Pertambangan (69/69)
Teknik Sipil (147/147)
Teknik Telekomunikasi (36/39)
Teknik Tenaga Listrik (67/68)
Bekerja Bekerja dan Wiraswasta Tidak Bekerja / Melanjutkan Studi Wirausaha
Divisi Riset ITB Career Center 37
alumni yang paling banyak berwirausaha
berasal dari Prodi Seni Rupa (13 orang).
Hal yang menarik dari alumni yang
berwirausaha adalah bahwa alumni ITB
angkatan 2010 yang berasal dari Fakultas
Seni Rupa dan Desain banyak yang
memutuskan membangun usaha sendiri
setelah lulus dari perkuliahan (Gambar
2.8).
Pada Gambar 2.8 tampak pula bahwa
alumni ITB angkatan 2010 pekerjaan saat
ini adalah bekerja dan berwiraswasta.
Alumni yang menjalani dua jenis
pekerjaan ini dilihat dari persentasenya
sebagian besar berasal dari Prodi Seni
Rupa (16%). Sementara berdasarkan
jumlah alumninya maka yang paling
banyak bekerja sekaligus berwiraswasta
berasal dari Prodi Teknik Fisika (10
orang).
22..44 TTeemmppaatt TTiinnggggaall sseellaammaa
KKuulliiaahh
Penelitian Tracer Study ITB tidak hanya
berfokus pada kondisi alumni dan
pekerjaan saja. Kondisi alumni saat
menjalani perkuliahan pun turut menjadi
bahan penelitian yang menarik dan
menjadi masukan penting terkait
hubungan alumni dengan ITB itu sendiri.
Salah satu yang dapat diamati dari
kondisi alumni saat menjalani
perkuliahan adalah terkait tempat tinggal
selama menjalani perkuliahan.
Gambar 2.9 menunjukkan grafik sebaran
tempat tinggal alumni ITB angkatan 2010
selama menjalani perkuliahan. Dari
grafik tersebut tampak bahwa sebagian
besar alumni ITB angkatan 2010 tinggal
di tempat kos (66%) dan bersama orang
tua (24%). Hal menarik terkait tempat
tinggal ini adalah adanya alumni ITB
angkatan 2010 yang saat menjalani
perkuliahan sudah memiliki rumah
sendiri.
Gambar 2.9 Tempat Tinggal Selama Kuliah
22..55 SSuummbbeerr BBiiaayyaa KKuulliiaahh
Sistem perkuliahan di Indonesia sejatinya
sejak awal masuk perguruan tinggi
hingga hari kelulusan membutuhkan
biaya dalam prosesnya. Sumber biaya
perkuliahan bagi mahasiswa Indonesia
umumnya berasal dari orang tua, tidak
terkecuali mahasiswa ITB. Tidak jarang
pula dari mahasiswa ini mampu
memanfaatkan peran beasiswa yang
tersedia di perguruan tingginya masing-
masing.
1%
1%
2%
3%
4%
24%
66%
Rumah sendiri
Kampus/himpunan/lab/studio/masjid
Berbagi kamarkos/apartemen
Bersama saudara
Asrama
Bersama orang tua /keluarga
Tempat kos
Divisi Riset ITB Career Center 38
Alumni ITB angkatan 2010 selama
menjalani perkuliahan tercatat bahwa
sebanyak 69% memperoleh pembiayaan
kuliah mereka dari orang tua. Sebesar
22% membiayai kuliah mereka
seluruhnya dari beasiswa. Sementara
alumni yang membiayai kuliahnya dari
sebagian beasiswa ada sekitar 8%. Hal
menarik pada pembiayaan kuliah ini
adalah ternyata ada alumni ITB angkatan
2010 yang membiayai perkuliahannya
selama di ITB dengan dana sendiri, yaitu
sebanyak 11 orang.
Gambar 2.10 Sumber Biaya Kuliah
22..66 KKeeaakkttiiffaann OOrrggaanniissaassii
Di ITB, mahasiswa tidak sekedar
memperoleh pendidikan akademik saja
melainkan juga pendidikan non-
akademik. Pendidikan non-akademik
yang diperoleh mahasiswa ITB umumnya
diperoleh dengan keaktifan mereka
mengikuti organisasi-organisasi yang
terdapat dan terdaftar di ITB. Organisasi
ini cukup banyak macamnya, mulai dari
yang berbasis olahraga, kesenian, budaya
hingga hobi dan terkait bidang ilmu.
Salah satu poin penilaian dalam
pelaksanaan Tracer Study ITB 2017
adalah mengukur keaktifan organisasi
dari alumninya saat mereka masih
menjalani pendidikan di ITB. Gambar
2.11 menunjukkan grafik tingkat
keaktifan di organisasi dari alumni ITB
angkatan 2010. Grafik ini menunjukkan
bahwa alumni ITB angkatan 2010
ternyata memiliki tingkat keaktifan yang
tinggi. Kondisi ini tentunya memberikan
gambaran bahwa alumni ITB, khususnya
angkatan 2010, selain memiliki tingkat
yang baik dalam prestasi juga aktif dalam
kegiatan organisasi pula.
Wujud dari keaktifan organisasi, tentunya
alumni diharapkan mampu berperan aktif
dalam dunia kerjanya baik terhadap
pekerjaannya maupun terhadap
lingkungannya. Aktifnya alumni dalam
organisasi tentunya masukkan pula bagi
ITB agar mampu memberikan arahan dan
koordinasi yang lebih baik terhadap
organisasi-organisasi yang terdata di ITB.
Gambar 2.11 menunjukkan bahwa
sebesar 4% alumni ITB angkatan 2010
tidak aktif dalam organisasi, 8% kurang
aktif, 31% cukup aktif, 34% aktif, dan
23% sangat aktif. Berdasarkan gambar
2.12, ternyata keaktifan organisasi alumni
didominasi dengan keaktifan di
himpunan, yaitu sebanyak 2470 alumni,
disusul dengan unit kesenian dan
kebudayaan sebanyak 914 alumni.
0.4%
8.4%
21.9%
69.3%
Biaya sendiri
Sebagian beasiswa
Beasiswa
Orang tua / keluarga
Divisi Riset ITB Career Center 39
Gambar 2.11 Keaktifan Organisasi
Gambar 2.12 Jenis Organisasi
Tidak hanya tingkat keaktifan dan jenis
organisasi saja, namun status
keanggotaan alumni pada organisasi juga
cukup penting untuk diketahui. Hasil
survey menunjukkan bahwa sebagian
besar alumni ITB angkatan 2010 aktif
berorganisasi, yaitu ditunjukkan dengan
grafik pada gambar 2.12, sebesar 40%
alumni ITB angkatan 2010 menjadi
Badan Pengurus, 36% sebagai anggota
aktif, 11% sebagai ketua/wakil, 4%
sekertaris, 3% bendahara, dan hanya 6%
dari alumni ITB angkatan 2010 yang
menjadi anggota pasif di organisasi.
4%
8%
31%
34%
23%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
0 1 2 3 4 5
Arti pilihan jawaban :1 tidak aktif2 kurang aktif3 cukup aktif4 aktif5 sangat aktif
41
51
112
155
196
623
633
914
2470
Kabinet KMITB
Paguyuban/OrganisasiLuar Kampus
Unit media
Unit keilmuan
Unit pendidikan
Unit olahraga dankesehatan
Unit keagamaan
Unit kesenian dankebudayaan
Himpunan
Divisi Riset ITB Career Center 40
Gambar 2.13 Status Kenggotaan
22..77 LLaammaa SSttuuddii
Perlu diketahui bahwa alumni ITB
angkatan 2010 mulai menjalankan masa
studinya pada bulan agustus tahun 2010.
Survey dilakukan untuk mengetahui
seberapa lama alumni ITB angkatan 2010
menyelesaikan masa studinya. Masa
perkuliahan di ITB pada umumnya dapat
diselesaikan minimal 3 tahun dan
maksimal 6 tahun. Namun pada kondisi
tertentu, mahasiswa diberikan keringanan
untuk bisa menyelesaikan masa studi
sarjana dalam waktu lebih dari 6 tahun.
Hal ini dapat terjadi hanya pada kondisi
tertentu, diantaranya adalah ketika
terdapat mahasiswa yang sakit dalam
waktu lama sehingga tidak
memungkinkan untuk bisa menyelesaikan
masa studinya dalam waktu 6 tahun.
Gambar 2.14 Lama Studi
Gambar 2.13 menunjukkan bahwa
sebesar 57% alumni ITB angkatan 2010
menyelesaikan studinya dalam waktu 4
tahun, 29% dalam waktu 5 tahun, 8%
dalam waktu 6 tahun, 5% dalam waktu 6
tahun, dan 1% dalam waktu 3 tahun. Pada
gambar 2.14 dapat dilihat bahwa prodi
yang rata-rata alumninya lulus dalam
waktu yang paling cepat diantara prodi
lain adalah prodi manajemen, yaitu 3,66
tahun, sedangkan yang paling lama
adalah pada prodi meteorologi, yaitu 5,14
tahun.
0% 20% 40% 60%
Bendahara
Sekretaris
Anggota pasif
Ketua/wakil
Anggota aktif biasa
Badan pengurus
3%
4%
6%
11%
36%
40%
1%
57%
29%
8%
5%
3 Tahun 4 Tahun
5 Tahun 6 Tahun
Lebih dari 6 Tahun
Divisi Riset ITB Career Center 41
Gambar 2.15 Lama Studi per Prodi
3.66
4.22
4.24
4.25
4.31
4.33
4.33
4.37
4.40
4.41
4.43
4.44
4.46
4.53
4.54
4.54
4.55
4.57
4.60
4.60
4.60
4.61
4.62
4.62
4.64
4.65
4.65
4.67
4.68
4.74
4.75
4.78
4.81
4.83
4.87
4.88
4.92
4.94
5.00
5.14
Manajemen
Farmasi Klinik dan Komunitas
Teknik Perminyakan
Mikrobiologi
Teknik Elektro
Teknik Kimia
Arsitektur
Teknik Sipil
Teknik Industri
Sains dan Teknologi Farmasi
Desain Komunikasi Visual
Desain Interior
Kimia
Kriya
Teknik Geologi
Teknik Lingkungan
Teknik Geodesi dan Geomatika
Desain Produk
Teknik Telekomunikasi
Teknik Tenaga Listrik
Perencanaan Wilayah dan Kota
Rekayasa Hayati
Teknik Fisika
Manajemen Rekayasa Industri
Teknik Metalurgi
Sistem dan Teknologi Informasi
Teknik Pertambangan
Matematika
Teknik Mesin
Biologi
Teknik Informatika
Teknik Kelautan
Aeronotika & Astronotika
Astronomi
Teknik Material
Teknik Geofisika
Fisika
Oseanografi
Seni Rupa
Meteorologi
Divisi Riset ITB Career Center 42
22..88 KKoommppeetteennssii AAlluummnnii
Kompetensi/kemampuan alumni ITB
dapat terbentuk oleh beberapa hal,
kompetensi dasar individu dan atau
kompetensi yang diperoleh dari bidang
ilmu. Kompetensi bidang ilmu diperoleh
oleh alumni ITB utamanya saat mereka
menjalani perkuliahan di ITB.
Kompetensi alumni ITB yang diperoleh
dari perkuliahan umumnya merupakan
pengetahuan terkait bidang ilmu dari
prodi tempat alumni menuntut ilmu.
Selama menuntut ilmu di ITB, alumni
ITB juga sangat mungkin memperoleh
kemampuan yang sifatnya lebih kearah
soft skill. Kemampuan soft skill
umumnya terbentuk dari aktivitas yang
dijalani oleh alumni ITB, baik di dalam
ataupun di luar ITB.
Poin-poin penilaian kompetensi alumni
yang dijadikan bahan pengukuran antara
lain, pengetahuan di bidang ilmu,
pengetahuan di luar bidang ilmu,
pengetahuan umum, keterampilan
internet, keterampilan komputer, berpikir
kritis, keterampilan riset, kemampuan
belajar, kemampuan berkomunikasi,
bekerja di bawah tekanan, manajemen
waktu, bekerja secara mandiri, bekerja
tim, kemampuan dalam memecahkan
masalah, negosiasi, kemampuan analisis,
toleransi, kemampuan adaptasi, loyalitas
dan integritas, bekerja dengan orang yang
berbeda budaya ataupun latar belakang,
kepemimpinan, tanggung jawab, inisiatif,
manajemen proyek/program, menuliskan
laporan, merepresentasikan ide dan
kemampuan untuk terus belajar
sepanjang hayat.
Gambar 2.16 Kompetensi Alumni
3.0
3.2
3.4
3.6
3.8
4.0
4.2pengetahuan di bidang / disiplin ilmu
pengetahuan di luar disiplin ilmupengetahuan umum
keterampilan internet
keterampilan komputer
berpikir kritis
keterampilan riset
belajar
berkomunikasi
bekerja di bawah tekanan
manajemen waktu
bekerja secara mandiribekerja dalam tim / dengan orang
lainmemecahkan masalahnegosiasianalisis
toleransi
adaptasi
loyalitas dan integritas
bekerja dengan orang yang berbedabudaya maupun latar belakang
kepemimpinan
tanggung jawab
inisiatif
manajemen proyek / program
mempresentasikan ide
menuliskan laporan / dokumenterus belajar sepanjang hayat
Divisi Riset ITB Career Center 43
Gambar 2.15 menunjukkan grafik terkait
kompetensi semua alumni ITB angkatan
2010. Dapat dilihat bahwa kompetensi
alumni ITB angkatan 2010 paling tinggi
adalah kompetensi terus belajar
sepanjang hayat, disusul dengan
kompetensi bekerja dengan orang yang
berbeda budaya maupun latar belakang.
Sedangkat kompetensi alumni ITB
angkatan 2010 masih rendah pada
beberapa hal, diantaranya adalah pada
kompetensi pengetahuan di luar disiplin
ilmu dan kompetensi negosiasi.
Divisi Riset ITB Career Center 44
Divisi Riset ITB Career Center 45
AAnnaalliissiiss TTrraacceerr SSttuuddyy IITTBB 22001177::
PPeenniillaaiiaann AAlluummnnii tteerrhhaaddaapp IITTBB
Divisi Riset ITB Career Center 46
33..11 AAssppeekk PPeemmbbeellaajjaarraann
Salah satu tujuan utama dalam penelitian
Tracer Study ITB 2017 adalah
memperoleh feedback dari alumni terkait
ITB. Poin masukan yang menjadi
masukan penting itu salah satunya adalah
mengenai aspek pembelajaran di ITB.
Poin-poin penilaian dalam aspek
pembelajaran pada dasarnya dapat
bermacam-macam. Penelitian Tracer
Study ITB 2017 membagi poin-poin
penelitian tersebut menjadi 6, yaitu
diskusi, praktikum kerja lapangan,
magang, partisipasi dalam proyek riset,
demonstrasi/peragaan dan perkuliahan.
Gambar 3.1 dan Tabel 3.1 memberikan
informasi mengenai penilaian aspek
pembelajaran oleh alumni ITB angkatan
2010. Secara umum, penilaian yang
diberikan oleh alumni ITB angkatan 2010
terhadap poin-poin aspek pembelajaran
sudah cukup baik. Poin yang mendapat
penilaian lebih dari cukup adalah pada
perkuliahan. Alumni ITB angkatan 2010
menganggap ITB sudah memberikan
perkuliahan cukup baik kepada mereka.
Gambar 3.1 Aspek Pembelajaran
Tabel 3.1 Aspek Pembelajaran Variable Count Mean Min Median Max
Perkuliahan 2651 4.19 1 4 5
Demonstrasi/Peragaan 2651 3.42 1 4 5
Partisipasi dalam proyek riset 2651 2.88 1 3 5
Magang 2651 3.00 1 3 5
Praktikum kerja lapangan 2651 3.30 1 3 5
Diskusi 2651 3.57 1 4 5
Perkuliahan
Demonstrasi/Peragaan
Partisipasi dalam proyek riset
Magang
Praktikum kerja lapangan
Diskusi
0
1
2
3
4
5
6
7Mean Outliers(1) Minimum/Maximum
Divisi Riset ITB Career Center 47
33..22 AAssppeekk BBeellaajjaarr--MMeennggaajjaarr
Penilaian alumni ITB terhadap aspek
belajar mengajar antara lain terkait
dengan kesempatan untuk berinteraksi
dengan dosen di luar jadwal kuliah,
kesempatan memasuki dan menjadi
bagian dari jejaring ilmuwan
professional, kondisi umum belajar
mengajar, kesempatan berpartisipasi
dalam proyek riset serta bimbingan
akademik. Dari kelima aspek ini, hal
yang dirasakan sudah sangat baik oleh
alumni ITB adalah pada kondisi umum
belajar mengajar.
Gambar 3.2 Aspek Belajar Mengajar
Tabel 3.2 Aspek Belajar Mengajar Variable Count Mean Min Median Max
Kesempatan untuk berinteraksi dengan dosen-
dosen di luar jadwal kuliah 2650 3.40
1 3 5
Bimbingan akademik 2650 3.45 1 4 5
Kesempatan berpartisipasi dalam proyek riset 2650 2.87 1 3 5
Kondisi umum belajar mengajar 2650 3.70 1 4 5
Kesempatan untuk memasuki dan menjadi bagian
dari jejaring ilmuwan profesional 2650 3.01
1 3 5
kesempatan untuk berinteraksi dengan dosen-dosen di luar
jadwal kuliah
bimbingan akademik
kesempatan berpartisipasi dalam
proyek riset
kondisi umum belajar mengajar
kesempatan untuk memasuki dan
menjadi bagian dari jejaring ilmuwan
profesional
0
1
2
3
4
5
6
7
Mean Outliers(1) Minimum/Maximum
Divisi Riset ITB Career Center 48
33..33 KKoonnddiissii FFaassiilliittaass BBeellaajjaarr
Penilaian ITB oleh alumni dalam
penelitian Tracer Study ITB 2017 tidak
hanya berfokus pada sistem pembelajaran
saja. Salah satu aspek yang diperhatikan
pula adalah penilaian terhadap fasilitas
penunjang ini antara lain terkait fasilitas
perpustakaan, teknologi informasi dan
komunikasi, modul belajar, ruang belajar,
laboratorium, variasi mata kuliah,
akomodasi, kantin, pusat kegiatan
mahasiswa serta layanan kesehatan.
Gambar 3.3 dan Tabel 3.3 menunjukkan
grafik penilaian alumni ITB angkatan
2010 terhadap fasilitas belajar mengajar
di ITB. Secara keseluruhan, alumni ITB
angkatan 2010 memberikan penilaian
cukup baik terhadap fasilitas belajar
mengajar di ITB. Poin yang mendapat
penilaian lebih dari alumni, apabila
dilihat dari rata-rata, adalah pada
akomodasi. Penilaian yang diberikan oleh
alumni ITB 2010 ini tentunya diharapkan
sebagai masukan terhadap ITB agar tetap
menjaga sekaligus meningkatkan fasilitas
akomodasi yang sudah ada.
Gambar 3.3 Fasilitas Belajar Mengajar
perpustakaan
teknologi informasi
dan komunikasi
modul belajar
ruang belajar
laboratorium
variasi mata kuliah yang ditawarkan
akomodasi
kantin
pusat kegiatan mahasiswa beserta
fasilitasnya dan ruang rekreasi
fasilitas layanan kesehatan
0
1
2
3
4
5
6
7Mean Outliers(1) Minimum/Maximum
Divisi Riset ITB Career Center 49
Tabel 3.3 Fasilitas Belajar Mengajar Variable Count Mean Min Median Max
Perpustakaan 2651 3.71 1 4 5
Teknologi informasi dan komunikasi 2651 3.49 1 4 5
Modul belajar 2651 3.48 1 4 5
Ruang Belajar 2651 3.33 1 3 5
Laboratorium 2651 3.01 1 3 5
Variasi mata kuliah yang ditawarkan 2651 3.20 1 4 5
Akomodasi 2651 3.72 1 3 5
Kantin 2651 3.21 1 3 5
Pusat kegiatan mahasiswa beserta fasilitasnya dan
ruang rekreasi 2651 3.26 1 3 5
Fasilitas layanan kesehatan 2651 3.11 1 3 5
33..44 MMaannffaaaatt PPrrooggrraamm SSttuuddii
Alumni ITB dan pekerjaannya saat ini,
baik bekerja ataupun berwirausaha, tidak
terlepas dari hubungan dengan prodi
mereka menuntut ilmu. Hubungan prodi
dan alumninya ini menjadi poin penilaian
pula dalam penelitian Tracer Study ITB
2017 khususnya terkait manfaat prodi
bagi alumni. Poin-poin penilaian yang
digunakan pada penelitian ini antara lain
adalah menyangkut memulai pekerjaan,
pembelajaran yang berkelanjutan dalam
pekerjaan, kinerja dalam menjalankan
tugas, karir di masa depan,
pengembangan diri serta meningkatkan
keterampilan kewirausahaan.
Gambar 3.4 menunjukkan grafik
penilaian terhadap manfaat prodi bagi
alumni terutama hubungannya dengan
pekerjaan. Secara umum penilaian alumni
terhadap poin-poin manfaat prodi adalah
cukup baik. Penilaian yang dianggap
masih kurang baik jika melihat rata-
ratanya adalah pada peran prodi dalam
meningkatkan keterampilan
kewirausahaan. Masih kurangnya
penilaian terhadap poin kewirausahaan
ini tentunya diharapkan alumni dari prodi
untuk kedepannya mampu lebih
meningkatkan pemberian keterampilan
kewirausahaan kepada mahasiswanya
sehingga saat mereka terjun ke dunia
kerja kesempatan untuk berperan serta di
dunia kerja tidak sebatas pada perolehan
pekerjaan saja namun juga kemampuan
untuk membuka lahan pekerjaan.
Tabel 3.4 Manfaat Prodi Variable Count Mean Min Median Max
Memulai pekerjaan 2651 3.03 1 3 4
Pembelajaran yang berkelanjutan dalam pekerjaan 2651 3.01 1 3 4
Kinerja dalam menjalankan tugas 2651 3.16 1 3 4
Karir di masa depan 2651 3.01 1 3 4
Pengembangan diri 2651 3.13 1 3 4
Peningkatkan keterampilan kewirausahaan 2651 2.32 1 2 4
Divisi Riset ITB Career Center 50
Gambar 3.4 Manfaat Prodi
33..55 KKoonnttrriibbuussii PPeerrgguurruuaann
TTiinnggggii tteerrhhaaddaapp KKoommppeetteennssii
AAlluummnnii
Dalam penelitian Tracer Study ITB 2017,
kontribusi ITB terhadap kompetensi
alumni turut menjadi bahan penilaian
yang coba digali. Poin-poin penilaian
kompetensi alumni yang dijadikan bahan
pengukuran antara lain, pengetahuan di
bidang ilmu, pengetahuan di luar bidang
ilmu, pengetahuan umum, keterampilan
internet, keterampilan komputer, berpikir
kritis, keterampilan riset, kemampuan
belajar, kemampuan berkomunikasi,
bekerja di bawah tekanan, manajemen
waktu, bekerja secara mandiri, bekerja
tim, kemampuan dalam memecahkan
masalah, negosiasi, kemampuan analisis,
toleransi, kemampuan adaptasi, loyalitas
dan integritas, bekerja dengan orang yang
berbeda budaya ataupun latar belakang,
kepemimpinan, tanggung jawab, inisiatif,
manajemen proyek/program,
merepresentasikan ide, menuliskan
laporan dan kemampuan untuk terus
belajar sepanjang hayat.
Pada Gambar 3.5 dapat dilihat seberapa
besar kontribusi Perguruan Tingi
terhadap kompetensi alumni ITB
angkatan 2010. Grafik tersebut
menunjukkan bahwa kontribusi
Perguruan Tinggi sudah baik terhadap
kompetensi pengetahuan di
bidang/disiplin ilmu alumni ITB
angkatan 2010. Sedangkan kontribusi
Perguruan Tinggi terhadap kompetensi
negosiasi, keterampilan internet, serta
pengetahuan di luar disiplin ilmu alumni
ITB angkatan 2010 dianggap masih
kurang.
memulai pekerjaan
pembelajaran yang berkelanjutan dalam
pekerjaan
kinerja dalam menjalankan tugas
karir di masa depan
pengembangan diri
meningkatkan keterampilan
kewirausahaan
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5Mean Outliers(1) Minimum/Maximum
Divisi Riset ITB Career Center 51
Gambar 3.5 Kontribusi Perguruan Tinggi
33..66 KKoonnttrriibbuussii PPeerrgguurruuaann
TTiinnggggii ddaallaamm BBaahhaassaa AAssiinngg
Pada pembahasan kompetensi, salah satu
poin yang menjadi penilaian adalah
komunikasi. Penilaian terkait kompetensi
alumni ITB angkatan 2010 umumnya ada
pada kategori baik. Penilaian perusahaan
pada report survey pengguna 2016
menganggap komunikasi alumni ITB
masih dibawah harapan. Penilaian
kompetensi komunikasi erat
hubungannya dengan kemampuan bahasa
yang digunakan alumni, khususnya
bahasa asing. Pada penelitian Tracer
Study ITB 2017, penilaian terkait
kemampuan bahasa asing alumni ITB
angkatan 2010 dan kontribusi ITB turut
dilakukan. Hasilnya pada Gambar 7.7
tampak bahwa tingkat kemampuan
bahasa asing alumni ITB angkatan 2010
pada dasarnya cukup besar namun
kontribusi ITB dianggap kurang. Salah
satu hal yang dapat menyebabkan
kurangnya kontribusi ITB adalah fasilitas
penunjang terkait bahasa yang dianggap
kurang oleh alumni. Hasil ini sebenarnya
memberikan masukan kepada ITB untuk
lebih meningkatkan pelayanan terkait,
misal fasilitas lab bahasa. Dengan
fasilitas yang ditingkatkan tentunya
diharapkan penilaian kompetensi terkait
komunikasi, khususnya bahasa asing
alumni, turut memenuhi tuntutan
pekerjaan.
3.0
3.2
3.4
3.6
3.8
4.0
4.2
4.4pengetahuan di bidang / disiplin ilmu
pengetahuan di luar disiplin ilmupengetahuan umum
keterampilan internet
keterampilan komputer
berpikir kritis
keterampilan riset
belajar
berkomunikasi
bekerja di bawah tekanan
manajemen waktu
bekerja secara mandiri
bekerja dalam tim / dengan orang lainmemecahkan masalahnegosiasi
analisis
toleransi
adaptasi
loyalitas dan integritas
bekerja dengan orang yang berbedabudaya maupun latar belakang
kepemimpinan
tanggung jawab
inisiatif
manajemen proyek / program
mempresentasikan ide
menuliskan laporan / dokumenterus belajar sepanjang hayat
Divisi Riset ITB Career Center 52
Gambar 3.6 Kontribusi Perguruan Tinggi dalam Bahasa Asing
1%
5%
41%42%
11%
16%
29%
38%
14%
3%0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
45%
50%
0 1 2 3 4 5
Tingkat kemampuan bahasaasing alumniTingkat kontribusi perguruantinggi dalam bahasa asing
Arti pilihan jawaban :1 sangat kecil2 kecil3 cukup4 besar5 sangat besar
Divisi Riset ITB Career Center 53
AAnnaalliissiiss TTrraacceerr SSttuuddyy IITTBB 22001177::
PPaannddaannggaann AAlluummnnii tteerrhhaaddaapp DDuunniiaa KKeerrjjaa
Divisi Riset ITB Career Center 54
44..11 KKeesseessuuaaiiaann ddeennggaann KKuulliiaahh
Fakta bahwa prospek kerja yang tak
sesuai dengan program studi yang
dijalani selama kuliah, tentu tak asing
didengar di era yang semakin modern ini.
ITB dengan berbagai macam bidang
keilmuan didalamnya, tentu diharapkan
mampu menghasilkan lulusan yang
memiliki kemampuan sesuai dengan
bidang keahliannya masing-masing.
Gambar 4.1 Kesesuaian dengan Kuliah
Sebagai salah satu institusi pendidikan
tinggi di Indonesia, ITB memiliki peran
terhadap dunia kerja dan industri akan
pemenuhan tenaga kerja yang sesuai
dengan bidangnya. Lulusan yang sesuai
dengan kebutuhan dunia kerja tentunya
berperan dalam membangun
perekonomian Negara. Lulusan yang
bekerja sesuai bidang keahlian turut
memberikan masukan kepada ITB
terhadap tepat tidaknya arahan dari
bidang keilmuan yang ada di ITB itu
sendiri.
Pada penelitian Tracer Study ITB 2017,
kesesuaian kuliah alumni ITB angkatan
2010 dengan pekerjaan adalah sebesar
70%. Nilai ini memberikan gambaran
bahwa sebagian besar alumni ITB
angkatan 2010 saat ini, baik bekerja
ataupun berwiraswasta, sudah sesuai
dengan bidang studinya masing-masing.
Dilihat berdasarkan Prodi-nya masing-
masing, tampak pula bahwa Prodi yang
alumninya memiliki tingkat kesesuaian
kuliah dengan pekerjaannya paling tinggi
adalah Prodi Teknik Informatika (93%)
dan Sains dan Teknologi Farmasi (90%).
Sementara Prodi yang alumninya
memiliki tingkat kesesuaian kuliah
dengan pekerjaannya masih sangat
rendah adalah Prodi Astronomi (14%)
dan Prodi Teknik Geofisika (25%).
Tentunya banyak faktor yang
menyebabkan sesuai atau tidak sesuainya
pekerjaan yang dijalani alumni dengan
program studinya, salah satu sebab
adalah kurang luasnya lapangan kerja
yang menerima program studi tertentu.
Tinggi rendahnya tingkat kesesuaian
kuliah dengan pekerjaan alumni di suatu
prodi tentunya menjadikan salah satu
bahan masukan terhadap prodi masing-
masing bidang keilmuan. Prodi yang
tingkat kesesuaian kuliah dengan
pekerjaan alumninya cukup tinggi, perlu
untuk mempertahankan program yang
sudah ada. Sementara prodi yang tingkat
kesesuaian kuliah dengan pekerjaan
alumninya masih rendah tentunya perlu
untuk melakukan evaluasi terhadap
program yang sudah ada dan
mengidentifikasi hal-hal yang
mempengaruhi alumninya masih banyak
yang bekerja tidak sesuai dengan bidang
keilmuannya.
70%
30%
Kesesuaian Kuliah(1566)
Sesuai Tidak Sesuai
Divisi Riset ITB Career Center 55
Gambar 4.2 Kesesuaian Kuliah per Prodi
Aeronotika & Astronotika (41/42)
Arsitektur (55/61)
Astronomi (7/7)
Biologi (22/24)
Desain Interior (20/21)
Desain Komunikasi Visual (24/27)
Desain Produk (15/21)
Farmasi Klinik dan Komunitas (17/17)
Fisika (34/34)
Kimia (31/33)
Kriya (7/8)
Manajemen (17/19)
Manajemen Rekayasa Industri (24/28)
Matematika (52/60)
Meteorologi (15/17)
Mikrobiologi (25/26)
Oseanografi (16/16)
Perencanaan Wilayah dan Kota (41/45)
Rekayasa Hayati (16/18)
Sains dan Teknologi Farmasi (79/87)
Seni Rupa (8/9)
Sistem dan Teknologi Informasi (17/18)
Teknik Elektro (103/110)
Teknik Fisika (57/58)
Teknik Geodesi dan Geomatika (57/60)
Teknik Geofisika (24/26)
Teknik Geologi (50/52)
Teknik Industri (69/79)
Teknik Informatika (58/60)
Teknik Kelautan (34/38)
Teknik Kimia (63/71)
Teknik Lingkungan (52/54)
Teknik Material (28/34)
Teknik Mesin (92/101)
Teknik Metalurgi (23/24)
Teknik Perminyakan (58/62)
Teknik Pertambangan (46/50)
Teknik Sipil (99/111)
Teknik Telekomunikasi (27/29)
Teknik Tenaga Listrik (43/46)
78%
80%
14%
45%
85%
88%
60%
88%
71%
71%
71%
76%
79%
58%
53%
72%
44%
83%
56%
90%
75%
76%
56%
63%
68%
25%
52%
64%
93%
50%
65%
60%
71%
84%
83%
83%
57%
88%
74%
65%
22%
20%
86%
55%
15%
13%
40%
12%
29%
29%
29%
24%
21%
42%
47%
28%
56%
17%
44%
10%
25%
24%
44%
37%
32%
75%
48%
36%
7%
50%
35%
40%
29%
16%
17%
17%
43%
12%
26%
35%
Sesuai Tidak sesuai
Divisi Riset ITB Career Center 56
44..22 KKuurrssuuss
Kompetensi (skill) merupakan bagian
penting dalam menghadapi dunia kerja.
Pada dasarnya, kompetensi yang dimiliki
alumni ITB adalah berupa soft skill
dan/atau hardskil. Kompetensi alumni
ITB yang diperoleh sebagian besar dari
ITB adalah berupa pengetahuan di bidang
ilmu. Kompetensi alumni ITB lainnya,
misal pengetahuan di luar bidang ilmu,
kemampuan bahasa asing dan
kemampuan soft skill/hard skill lainnya,
dapat diperoleh dari lingkungan internal
ataupun eksternal ITB. Salah satu
sumber perolehan kompetensi dari
alumni adalah dengan metode kursus.
Kursus dianggap mampu
mengembangkan kompetensi diri
sehingga bisa mengasah kompetensi yang
diperlukan di dalam dunia kerja.
Gambar 4.3 Kursus selama Kuliah
Alumni ITB angkatan 2010 yang
mengambil kursus tambahan selama
menjalani perkuliahan di ITB ada
sebanyak 867 orang (33%) dari total
alumni 2651 orang yang mengisi.
Berdasarkan Gambar 4.4 alumni ITB
angkatan 2010 menganggap tingkat
kepentingan kursus ini dinilai sangat
perlu.
Gambar 4.4 Tingkat Kepentingan Kursus
33%
67%
Ya
Tidak
3%4%
20%
35%
38%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
45%
0 1 2 3 4 5
Arti pilihan jawaban :1 tidak perlu2 kurang perlu3 cukup perlu4 perlu5 sangat perlu
Divisi Riset ITB Career Center 57
Tingkat kepentingan kursus dianggap
perlu oleh alumni ITB angkatan 2010
saat mereka menjalani perkuliahan.
Perlunya kursus bagi alumni ternyata
dibutuhkan saat mereka lulus kuliah. Hal
ini dapat dilihat pada Gambar 4.5 yang
menunjukkan grafik sebaran alumni ITB
angkatan 2010 yang mengambil kursus
setelah lulus kuliah. Pada grafik ini
tampak bahwa kursus yang paling banyak
diambil oleh alumni ITB angkatan 2010
setelah lulus kuliah adalah kursus bahasa
inggris.
Kondisi ini dapat memberikan masukan
bagi ITB terkait penyediaan fasilitas bagi
mahasiswanya berupa pelatihan bahasa
inggris. Salah satu cara penyediaan
fasilitas ini adalah dengan meningkatkan
peran dari unit yang bersangkutan.
Diharapkan dengan meningkatnya
fasilitas pelatihan ini, mahasiswa ITB
saat lulus nanti mampu memiliki
kemampuan bahasa inggris yang sesuai
dengan kebutuhan dunia kerja dan
industri.
Gambar 4.5 Jenis Kursus
agama
pengoperasian komputer (MS.Office dan yang sejenis)
kesenian/kerajinan/keterampilan
olahraga (renang, sepakbola, dll) & hobi
kepemimpinan
kewirausahaan
piranti lunak aplikasi (Accurate, Autocad, dll)
bahasa asing lainnya
sertifikasi keahlian
bahasa inggris
3
81
100
130
180
194
246
382
419
962
Divisi Riset ITB Career Center 58
44..33 PPeellaattiihhaann ddaann KKoonnsseelliinngg
ITB memiliki satu lembaga yang
berfungsi dalam memberi layanan karir
bagi mahasiswanya, yaitu ITB Career
Center. Salah satu layanan yang
diberikan ITB Career Center adalah
menyediakan pelatihan dan konseling.
Pelatihan dan konseling yang diberikan
ITB Career Center merupakan dua
pelayanan yang dapat dimanfaatkan
mahasiswa ITB apabila mereka sangat
membutuhkan konsultasi terkait
pekerjaan ataupun pelatihan kompetensi
kerja.
Pentingnya peran ITB Career Center
dalam memberikan pelatihan dan
konseling bagi mahasiswa ITB turut
menjadi penilaian dalam penelitian
Tracer Study ITB 2017. Penilaian ini
dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar fasilitas pelayanan yang diberikan
ITB Career Center terkait pelatihan dan
konseling yang dimanfaatkan oleh
mahasiswa atau alumninya.
Gambar 4.6 menunjukkan grafik
pemanfaatan layanan pelatihan dan
konseling ITB Career Center oleh alumni
ITB angkatan 2010. Berdasarkan grafik
tersebut diperoleh informasi bahwa
alumni ITB angkatan 2010 tidak banyak
yang memanfaatkan layanan pelatihan
dan konseling ITB Career Center untuk
konsultasi terkait pekerjaan ataupun
pelatihan kompetensi kerja.
Gambar 4.6 Pelatihan dan Konseling
6%
94%
Memanfaatkan Pelatihan yang ada di ITB Career Center
Ya
Tidak
6%
94%
Memanfaatkan Konseling di ITB Career Center
Ya
Tidak
Divisi Riset ITB Career Center 59
44..44 GGaammbbaarraann PPeekkeerrjjaaaann IIddeeaall
Gambaran pekerjaan ideal alumni ITB
pada dasarnya merupakan gabungan
penilaian alumni terhadap kelebihan dan
kekurangan pekerjaan alumni. Apabila
diperhatikan pada Gambar 4.7 dapat
diperoleh informasi bahwa gambaran
pekerjaan ideal menurut alumni ITB
angkatan 2010 adalah fasilitas dan gaji
yang baik, memberikan kesempatan
belajar lebih besar, jenjang karir yang
lebih baik, serta lingkungan kerja yang
nyaman. Secara umum gambaran
pekerjaan ideal ini tetap mengedepankan
kemungkinan alumni ITB untuk dapat
mengembangkan diri mereka disertai
dengan adanya peningkatan terhadap
fasilitas dan gaji yang mereka peroleh
selama menjalani pekerjaan tersebut.
Gambar 4.7 Gambaran Pekerjaan Ideal menurut Alumni ITB
820
1050
1278
1502
1575
1580
1728
1746
1796
1837
2009
2096
Sesuai bidang kuliah
Waktu fleksibel dan tidak terlalu menguras tenaga
Jam kerja dan jobdesk yang sesuai
Mampu meningkatkan kesejahteraan
Memberi banyak manfaat bagi banyak orang
Menantang / tidak monoton
Sesuai minat
Menambah wawasan
Lingkungan kerja yang nyaman
Jenjang karir yang lebih baik
Memberi kesempatan belajar lebih besar
Fasilitas dan gaji yang baik
Divisi Riset ITB Career Center 60
44..55 KKrriitteerriiaa PPeenneerriimmaaaann
PPeeggaawwaaii BBaarruu
Diterimanya alumni ITB untuk bekerja di
perusahaan tentunya disebabkan adanya
kesesuaian kriteria kebutuhan perusahaan
dalam hal tenaga kerja pada diri alumni
ITB. Kriteria-kriteria diterimanya alumni
ITB pada suatu perusahaan dapat
beragam, misal karena kesesuaian bidang
studi, nilai IP, kemampuan bahasa,
kepribadian personal, pengalaman kerja
ataupun pengetahuan umum dan
komputer.
Gambar 4.8 Kriteria Penerimaan Pegawai Baru
pengalaman ke luar negeri (untuk bekerja ataumagang)
kemampuan bahasa asing lainnya
sertifikasi profesi
rekomendasi dari pihak ketiga
pengalaman kerja selama kuliah
pengoperasian komputer
spesialisasi
IP
program studi
pengalaman berorganisasi
reputasi dari perguruan tinggi
kemampuan bahasa Inggris
kepribadian dan keterampilan interpersonal
310
337
505
576
844
954
998
1018
1214
1363
1368
1508
1531
Divisi Riset ITB Career Center 61
Pada penelitian Tracer Study ITB 2017,
penilaian alumni ITB angkatan 2010
terhadap kriteria penerimaan pegawai
tentunya menjadi masukan penting bagi
ITB, khususnya bagi calon lulusan
kedepannya. Berdasarkan informasi yang
diperoleh, menurut alumni ITB angkatan
2010 kriteria yang paling penting dalam
penerimaan pegawai baru di perusahaan
anatara lain kepribadian dan keterampilan
personal, kemampuan bahasa inggris,
reputasi perguruan tinggi, pengalaman
organisasi, program studi dan IP. Keenam
kriteria ini pada dasarnya yang paling
banyak dipilih oleh alumni ITB angkatan
2010 dalam penilaian kriteria penerimaan
pegawai baru dari sudut pandang alumni.
Informasi terkait kriteria penerimaan
pegawai baru dari sudut pandang alumni
tentunya menjadi hal yang penting bagi
ITB. Informasi ini dapat dijadikan
sebagai salah satu bahan pertimbangan
ITB dalam mengarahkan mahasiswa
untuk memiliki kompetensi sesuai
dengan apa yang dibutuhkan oleh dunia
usaha dan industri.
44..66 PPeennccaarriiaann KKeerrjjaa
Salah satu proses yang dialami alumni
ITB dalam menjalani kehidupannnya
adalah masa peralihan dari dunia
pendidikan menuju dunia kerja. Salah
satu proses yang dijalani dalam masa
peralihan ini adalah mengenai pencarian
kerja. Hal-hal terkait pencarian kerja
beberapa diantaranya adalah waktu
pencarian kerja, menentukan dimana
rencana tempat bekerja hingga proses
mendapatkan pekerjaan. Sebagai catatan,
masa peralihan ini tidak berlaku untuk
semua alumni ITB (Sarjana S1)
mengingat sebagian alumni ada yang
memilih untuk tidak bekerja/melanjutkan
studi setelah lulus kuliah.
Dalam penelitian Tracer Study ITB 2017,
hal-hal yang menjadi fokus penelitian
dalam proses pencarian kerja alumni
adalah terkait lama mencari kerja, media
yang digunakan dalam mencari kerja
serta jumlah perusahaan yang dilamar
untuk bekerja.
Gambar 4.9 dan Gambar 4.10
menunjukkan grafik terkait waktu
pencarian kerja dari alumni ITB angkatan
2010. Dari grafik ini kita bisa melihat
keberagaman alumni dalam waktu
pencarian kerja. Bagi alumni ITB
angkatan 2010 yang bekerja, secara garis
besar mereka mulai mencari kerja 3 bulan
sebelum lulus dan 1 bulan setelah lulus.
Sementara bagi alumni ITB angkatan
2010 yang pernah bekerja, secara garis
besar mereka mulai mencari kerja 5.5
bulan sebelum lulus dan 2 bulan setelah
lulus.
Divisi Riset ITB Career Center 62
Gambar 4.9 Lama mencari Kerja [Bekerja]
Gambar 4.10 Lama mencari Kerja [Pernah Bekerja]
Sebelum Lulus
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Mean Outliers(1)
Outliers(2) Minimum/Maximum
Setelah Lulus0
5
10
15
20
25
30
35
40
Mean Outliers(1)
Outliers(2) Minimum/Maximum
Sebelum Lulus0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Mean Outliers(2) Minimum/Maximum
Setelah Lulus
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Mean Outliers(1) Minimum/Maximum
Divisi Riset ITB Career Center 63
Pencarian kerja tidak serta merta
dilakukan sesaat sebelum ataupun
sesudah lulus perkuliahan. Pencarian
kerja dapat dilakukan bahkan saat baru
memulai perkuliahan. Kondisi seperti ini
ternyata berlaku pula bagi alumni ITB
angkatan 2010. Hal ini ditunjukkan pada
Gambar 4.9 dan Gambar 4.10 yang
memberikan informasi bahwa ternyata
ada alumni ITB angkatan 2010 yang
mulai mencari kerja 36 bulan sebelum
lulus kuliah dan 32 bulan setelah lulus
kuliah.
Gambar 4.11 Persentase Pencarian Kerja
melalui ITB Career Center
Saat melakukan pencarian kerja, alumni
ITB memiliki berbagai macam akses
yang dapat digunakan sebagai sumber
pencarian informasi mengenai pekerjaan
yang menjadi tujuan mereka. Akses
informasi mengenai lowongan pekerjaan
ini dapat diperoleh baik melalui
lingkungan internal, yaitu ITB Career
Center, prodi, dosen, teman satu prodi,
ataupun lingkungan eksternal, yaitu bursa
kerja perguruan tinggi selain ITB,
pemerintah, website selain ITB dan
sebagainya.
Dalam proses pencarian kerja ini,
pemanfaatan fasilitas di dalam kampus
tentu menjadi salah satu usaha yang
dilakukan dalam mempercepat proses
pencarian kerja. Melalui ITB Carreer
Center, gambaran alumni ITB angkatan
2010 yang tercatat memanfaatkan
pelayanan ini sebanyak 715 orang dari
total 1724 orang yang melakukan
pencarian kerja melalui media website
ITB Career Center. Informasi yang
diperoleh ini pada dasarnya memberikan
masukan pada ITB bahwa peran ITB
Career Center sebagai unit yang
memfasilitasi mahasiswa dalam
pengembangan karir ternyata sangat
berperan.
Gambar 4.12 Pencarian Kerja melalui ITB
Career Center
Informasi kerja dari ITB Career Center
merupakan salah satu cara alumni ITB
dalam proses pencarian kerja. Diluar ITB
Career Center, cara-cara yang digunakan
alumni ITB dalam memperoleh informasi
kerja banyak ragamnya, misal melalui
relasi teman, alumni, dosen ataupun
website selain ITB Career Center,
melamar langsung ke perusahaan ataupun
iklan di koran dan majalah.
28%
72%
Tidak Ya
Brosur / poster /pamflet di ITB Career
Center
Campus recruitmentyang difasilitasi ITB
Career Center
Titian karir ITB CareerCenter
Website ITB CareerCenter
95
369
545
715
Divisi Riset ITB Career Center 64
Gambar 4.13 Pencarian Kerja di luar ITB Career Center
Selain memanfaatkan pelayanan dalam
kampus (ITB Career Center),
memperoleh informasi dari luar adalah
hal yang tentunya dilakukan oleh para
lulusan perguruan tinggi demi
mempercepat proses penerimaan kerja.
Bagi alumni ITB angkatan 2010 media
yang paling banyak dipakai dalam
menyerap informasi dunia kerja adalah
melalui internet/iklan/milis diluar website
ITB Career Center. Hal ini dapat dilihat
dengan jelas pada Gambar 4.16. Selain
itu, melalui relasi semisalnya
teman/dosen/alumni/orang tua dan pergi
ke bursa tenaga kerja selain yang
diselenggarakan oleh ITB Career Center
adalah tambahan gambaran umum dari
proses pencarian kerja yang dilakukan
oleh alumni ITB angkatan 2010 dalam
menghadapi dunia kerja.
Saat menjalani proses pencarian kerja,
tidak jarang alumni ITB mengajukan
lamaran ke perusahaan lebih dari satu.
Bagi alumni ITB angkatan 2010, ternyata
paling banyak melakukan lamaran ke
lebih dari 10 perusahaan (25%). Alumni
yang melamar pada satu perusahaan saja
hanya sebesar 16% dari total 1139 orang
yang melakukan pencarian kerja.
menghubungi Kemnakertrans
menghubungi agen tenaga kerja komersial / swasta
bekerja di tempat yang sama dengan tempat kerjasemasa kuliah
membangun bisnis sendiri
melalui penempatan kerja atau magang
dihubungi oleh perusahaan
melamar ke perusahaan tanpa mengetahui lowonganyang ada
membangun network sejak masih kuliah
pergi ke bursa / pameran kerja yang diselenggarakanselain ITB Career Center
melalui relasi (misalnya dosen, orangtua, saudara,teman, dll)
mencari lewat internet / iklan online / milis di luarwebsite ITB Career Center
12
22
60
92
165
182
213
259
459
576
842
Divisi Riset ITB Career Center 65
Gambar 4.14 Jumlah Perusahaan Dilamar
44..77 PPrroosseess mmeennddaappaattkkaann
PPeekkeerrjjaaaann
Penelitian Tracer Study ITB 2017 tidak
hanya memberikan informasi mengenai
proses pencarian kerja dalam pandangan
alumni, tetapi juga informasi terkait
proses mendapatkan pekerjaan. Informasi
yang dapat diperoleh terkait proses
mendapatkan pekerjaan ini antara lain
berupa waktu tunggu mendapatkan
pekerjaan, jalur memperoleh pekerjaan
serta penilaian alumni mengenai kriteria
yang digunakan perusahaan dalam
penerimaan pegawai baru.
Berdasarkan pada Gambar 4.14 dapat
diperoleh informasi bahwa alumni ITB
angkatan 2010 secara umum memperoleh
pekerjaan 2 bulan sebelum lulus kuliah
dan 3 bulan setelah lulus kuliah. Gambar
4.18 juga memberikan informasi bahwa
ada alumni ITB angkatan 2010 yang
sudah memiliki/mendapatkan pekerjaan
65 bulan (kurang lebih 5 tahun) sebelum
lulus perkuliahan. Informasi lainnya yang
dapat diperoleh adalah adanya alumni
yang baru mendapatkan pekerjaan 38
bulan setelah lulus.
Gambar 4.15 menunjukkan grafik
sebaran mengenai jalur yang ditempuh
alumni ITB angkatan 2010 dalam
memperoleh pekerjaan. Grafik ini
memberikan informasi bahwa sebagian
besar alumni ITB angkatan 2009
memperoleh pekerjaan melalui jalur
relasi (38%). Gambar 4.16 menunjukkan
lebih jauh mengenai jalur relasi yang
paling banyak digunakan oleh alumni
ITB angkatan 2010 dalam memperoleh
pekerjaan adalah melalui relasi
teman/alumni (65%).
0%
5%
10%
15%
20%
25%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 >= 10
16%
12%
17%
7%
15%
3% 2% 2%1%
25%
Divisi Riset ITB Career Center 66
Gambar 4.15 Waktu Tunggu mendapatkan Pekerjaan
Tabel 4.1 Waktu Tunggu mendapatkan Pekerjaan
Statistic Std. Error
Statistic
Std. Error
Sebelum Lulus
Mean 4.11 .330
Setelah Lulus
Mean 4.84 .129
Median 2.00
Median 3.00
Variance 43.247
Variance 23.112
Std. Deviation
6.576
Std. Deviation
4.807
Minimum 1
Minimum 1
Maximum 65
Maximum 38
Range 64
Range 37
Interquartile Range
3
Interquartile Range
4
Skewness 5.169 .122
Skewness 2.613 .066
Kurtosis 36.803 .244
Kurtosis 9.113 .131
Divisi Riset ITB Career Center 67
Gambar 4.16 Jalur mendapatkan Pekerjaan Pertama
Beasiswa
Menghubungi agen tenaga kerja komersial / swasta
Melamar langsung ke perusahaan
Bekerja di tempat yang sama dengan tempat kerjasemasa kuliah
Melalui iklan koran / majalah
Melalui penampilan kerja atau magang
Membangun bisnis sendiri
Membangun network sejak masih kuliah
Melamar ke bursa / pameran kerja yangdiselenggarakan selain ITB Career Center
Dihubungi oleh perusahaan
Mencari lewat internet / iklan online di luar websiteITB Career Center
Memperoleh informasi dari ITB Career Center(Website, Titian Karir, Brosur / Pamflet / Poster,
Campus Recruitment)
Melalui relasi (misalnya dosen, orangtua, saudara,teman, dll)
0.2%
0.3%
0.5%
0.9%
0.9%
2.2%
3.3%
4.8%
5.2%
5.5%
17.4%
20.6%
38.1%
Divisi Riset ITB Career Center 68
Gambar 4.15 dan Gambar 4.16 pada
dasarnya memberikan masukan kepada
ITB bahwa bagi alumni ITB, khususnya
angkatan 2010, jalur mendapatkan
pekerjaan dari lingkungan intenal
berperan besar dalam prosesnya.
Lingkungan internal yang dimaksud
disini adalah pada peranan teman/alumni
dan dosen serta ITB Career Center,
sebagai unit yang memberikan pelayanan
dalam hal karir kepada mahasiswa dan
alumni ITB.
Gambar 4.17 Relasi dalam mendapatkan Pekerjaan
Tetangga
Orang tua / Saudara / Keluarga
Dosen
Teman / Alumni
1%
13%
22%
65%
Divisi Riset ITB Career Center 69
AAnnaalliissiiss TTrraacceerr SSttuuddyy IITTBB 22001177::
KKoonnddiissii PPeekkeerrjjaaaann AAlluummnnii
Divisi Riset ITB Career Center 70
55..11 AAllaassaann MMeennddaappaattkkaann
PPeekkeerrjjaaaann PPeerrttaammaa
Dari 2651 responden, saat ini terdapat
1703 atau sekitar 64% alumni ITB
angkatan 2010 yang memiliki kondisi
sedang bekerja di perusahaan. Hal ini
menunjukkan bahwa banyak alumni yang
memutuskan untuk bekerja dibandingkan
melakukan kegiatan lainnya seperti
berwirausaha atau melanjutkan kuliah.
Gambar 5.1 Alasan Memilih Pekerjaan
Utama
Gambar 5.1 menunjukkan bahwa alasan
utama alumni ITB memilih untuk bekerja
karena dari pekerjaan tersebut mereka
memiliki kesempatan untuk
pengembangan diri. Data tersebut
menjelaskan bahwa masih banyak alumni
ITB yang memiliki semangat untuk
mengembangkan dirinya di luar dunia
perkuliahan, salah satunya melalui
perusahaan tempat mereka bekerja.
Selain itu, mereka juga memiliki
semangat tinggi untuk menyelesaikan
tantangan pekerjaan dan bekerja di
perusahaan yang sesuai dengan passion
mereka. Kedua alasan tersebut terdapat
pada urutan ketiga dan keempat. Mereka
memprioritaskan rasa keingintahuan
untuk mempelajari ilmu baru
dibandingkan dengan keinginan mereka
untuk mendapatkan gaji dan benefit yang
tinggi. Terbukti bahwa alasan gaji dan
benefit hanya menempati posisi kedua
dan kelima berdasarkan survey yang telah
dilakukan. Selain itu, terdapat alasan-
alasan lain yang menjadi dasar mereka
memilih pekerjaan utama, antara lain
karena faktor kedekatan jarak dengan
rumah, serta faktor kesempatan untuk
memperoleh beasiswa dari perusahaan
yang bersangkutan.
55..22 KKaatteeggoorrii PPeerruussaahhaaaann
Survey selanjutnya menjelaskan kategori
perusahaan yang menjadi tempat alumni
ITB angkatan 2010 bekerja saat ini. Pada
kuesioner tersebut, pilihan kategori
perusahaan terbagi menjadi tiga jenis,
yaitu perusahaan lokal, nasional dan
multinasional. Perusahaan lokal adalah
kesempatan beasiswa
Benefit (perumahan,transpor, uang
lembur)
kedekatan denganrumah
Sesuai dengan minat
tantangan pekerjaan
Gaji
kesempatanpengembangan diri
1%
4%
5%
7%
10%
18%
55%
Divisi Riset ITB Career Center 71
perusahaan yang hanya terdapat pada
suatu wilayah tertentu saja. Perusahaan
nasional adalah perusahaan yang berbasis
di Indonesia dan terdapat cabang di
beberapa daerah di Indonesia. Sedangkan
perusahaan multinasional adalah
perusahaan yang berbasis di suatu negara
dan memiliki cabang di beberapa negara
lainnya.
Gambar 5.2 Kategori Perusahaan
Dari 1703 responden yang bekerja
diperusahaan, terdapat 1566 responden
yang menjawab kategori perusahaan
tempat mereka bekerja saat ini. Hasil
survey tersebut disajikan pada Gambar
4.2. Dapat dilihat bahwa alumni ITB
angkatan 2010 saat ini lebih banyak
bekerja di perusahaan nasional (49% atau
764 orang) dibandingkan perusahaan
multinasional (31% atau 482 orang)
ataupun perusahaan lokal (20% atau 320
orang).
Analisis lebih lanjut mengenai kategori
perusahaan dijelaskan pada masing-
masing prodi. Gambar 4.3 menunjukkan
bahwa dari 40 prodi yang ada di ITB
terdapat 4 prodi yang mayoritas
alumninya bekerja pada perusahaan lokal.
Prodi tersebut antara lain Prodi Biologi (8
orang), Prodi Desain Interior (11 orang),
Prodi Desain Komunikasi Visual (10
orang) dan Prodi Oseanografi (9 orang).
Prodi yang mayoritas alumninya bekerja
pada perusahaan multinasional terdiri
dari 5 prodi, yaitu Desain Produk (8
orang), Prodi Seni Rupa (4 orang), Prodi
Teknik Industri (33 orang), Prodi Teknik
Kimia (32 orang) dan Prodi Teknik
Material (12 orang). Selain itu terdapat 3
prodi yang yang memiliki alumni bekerja
sama banyaknya di perusahaan lokal dan
juga perusahaan nasional, yaitu Prodi
Farmasi Klinik dan Komunitas (7 orang),
Prodi Kriya (3 orang) dan Prodi
Meteorologi (7 orang). Sedangkan 28
prodi lainnya secara umum rata-rata
alumninya bekerja pada perusahaan
nasional.
20%
49%
31%
Lokal
Nasional
Multinasional
Divisi Riset ITB Career Center 72
Gambar 5.3 Kategori Perusahaan per Prodi
40%
14%
36%
55%
42%
20%
41%
18%
26%
43%
12%
8%
25%
47%
8%
56%
34%
6%
13%
25%
12%
21%
28%
25%
13%
18%
7%
22%
29%
11%
12%
18%
12%
17%
9%
11%
28%
7%
16%
42%
71%
32%
15%
21%
27%
41%
41%
42%
43%
59%
58%
48%
47%
52%
19%
49%
50%
63%
25%
53%
43%
42%
53%
58%
58%
45%
41%
41%
38%
52%
39%
61%
57%
52%
70%
53%
70%
60%
18%
14%
32%
30%
38%
53%
18%
41%
32%
14%
29%
33%
27%
7%
40%
25%
17%
44%
24%
50%
35%
36%
30%
23%
29%
24%
48%
36%
29%
51%
37%
43%
27%
26%
40%
20%
19%
22%
23%
Aeronotika & Astronotika (41/42)
Arsitektur (55/61)
Astronomi (7/7)
Biologi (22/24)
Desain Interior (20/21)
Desain Komunikasi Visual (24/27)
Desain Produk (15/21)
Farmasi Klinik dan Komunitas (17/17)
Fisika (34/34)
Kimia (31/33)
Kriya (7/8)
Manajemen (17/19)
Manajemen Rekayasa Industri (24/28)
Matematika (52/60)
Meteorologi (15/17)
Mikrobiologi (25/26)
Oseanografi (16/16)
Perencanaan Wilayah dan Kota (41/45)
Rekayasa Hayati (16/18)
Sains dan Teknologi Farmasi (79/87)
Seni Rupa (8/9)
Sistem dan Teknologi Informasi (17/18)
Teknik Elektro (103/110)
Teknik Fisika (57/58)
Teknik Geodesi dan Geomatika (57/60)
Teknik Geofisika (24/26)
Teknik Geologi (50/52)
Teknik Industri (69/79)
Teknik Informatika (58/60)
Teknik Kelautan (34/38)
Teknik Kimia (63/71)
Teknik Lingkungan (52/54)
Teknik Material (28/34)
Teknik Mesin (92/101)
Teknik Metalurgi (23/24)
Teknik Perminyakan (58/62)
Teknik Pertambangan (46/50)
Teknik Sipil (99/111)
Teknik Telekomunikasi (27/29)
Lokal Nasional Multinasional
Divisi Riset ITB Career Center 73
55..33 WWiirraauussaahhaa
Selain bekerja di perusahaan, ternyata
alumni ITB angkatan 2010 juga memiliki
minat untuk menjadi seorang menjadi
wirausaha. Alasan mereka memilih untuk
berwirausaha pun bermacam-macam.
Dari Gambar 4.4, dapat disimpulkan
bahwa alasan utama mereka memilih
pekerjaan tersebut karena mereka dapat
memiliki waktu yang lebih fleksibel
dibandingkan bekerja di perusahaan.
Alasan selanjutnya adalah karena dengan
berwirausaha mereka dapat menjalankan
passion atau keinginan pribadinya, tidak
bergatung/bebas, membuka lapangan
pekerjaan baru, mewujudkan cita-cita,
memenuhi peluang pasar yang ada,
memiliki tantangan baru, memiliki
penghasilan yang lebih besar,
melanjutkan usaha keluarga serta karena
faktor kemalasan dalam mencari
pekerjaan.
Gambar 5.4 menunjukkan tanggapan
alumni ITB angkatan 2010 yang
berwirausaha mengenai sumber modal
usaha mereka berasal. Ternyata sebagian
besar modal awal usaha mereka berasal
dari tabungan pribadi. Tabungan pribadi
tersebut menjadi modal awal bagi 63%
alumni yang bekerja dan berwiraswasta
dan 48% alumni yang berwirausaha.
Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
alumni yang berwirausaha telah
memikirkan dengan matang niatnya
untuk menekuni pekerjaan tersebut,
terlihat dari kesiapan mereka untuk
memperoleh modal dari uang pribadi.
Gambar 5.4 Alasan Wirausaha dan
Wiraswasta
Selain itu, sumber modal usaha lainnya
bagi alumni yang bekerja dan
berwiraswasta berasal dari Keluarga
(15%), Proyek (11%), Investor (9%) dan
Bank (2%). Sedangkan sumber modal
usaha lainnya bagi alumni yang
berwirausaha berasal dari Keluarga
(28%), Investor (14%), Saham (6%),
Proposal (2%), serta Proyek dan Bank
(1%).
Analisis lain dalam pengamatan ini juga
dilakukan untuk melihat kriteria
perusahaan yang dibangun oleh alumni
ITB angkatan 2010 yang berwirausaha
serta bekerja dan berwiraswasta. Kriteria
usaha yang dimiliki alumni tersebut,
secara berurutan dari yang tertinggi,
berupa usaha kerjasama, usaha sendiri,
membangun sebuah kantor, bekerja di
rumah, melayani kontraktor serta
mengambil alih perusahaan.
11
35
56
67
68
76
84
96
113
120
Malas melamar kerja
Melanjutkan usahakeluarga
Penghasilan lebihbesar
Tantangan
Peluang pasar
Cita-cita
Buka lapanganpekerjaan baru
Bebas / Tidakbergantung
Passion / Keinginanpribadi
Waktu yang fleksibel
Divisi Riset ITB Career Center 74
Gambar 5.5 Modal Usaha
Omset yang didapatkan oleh alumni ITB
angkatan 2010 yang berwirausaha dan
bekerja dan berwiraswasta per bulan
cukup besar jumlahnya. Gambar 4.7
menunjukkan bahwa rata-rata omset
wirausaha yang mereka dapatkan sebesar
Rp147.613.800 dengan median sebesar
Rp12.000.000. Sedangkan rata-rata omset
yang mereka dapatkan dari bekerja dan
berwiraswasta sebesar Rp.31.445.873
dengan median sebesar Rp7.000.000. Hal
ini menunjukkan bahwa banyak alumni
yang berhasil mengelola usahanya
dengan baik dan memberikan keuntungan
yang cukup besar.
Gambar 5.6 Kriteria Usaha
Melihat cukup banyak alumni yang
memutuskan untuk berwirausaha serta
bekerja dan berwiraswasta (sekitar 11%
dari total responden yang ada), dapat
disimpulkan bahwa tak sedikit alumni
ITB yang memiliki kemampuan untuk
membuka usahanya sendiri. Hal ini dapat
menjadi masukan bagi pihak ITB dalam
memberikan wadah pengembangan untuk
berwirausaha agar mahasiswa yang ingin
terjun dalam dunia usaha tersebut telah
memiliki bekal ilmu yang cukup untuk
memulai usahanya sejak lulus kuliah atau
bahkan saat mereka masih di bangku
kuliah.
Bank
Investor
Keluarga
Pribadi/Tabungan
Proposal
Saham
Proyek
1%
14%
28%
48%
2%
6%
1%
2%
9%
15%
63%
11%
Bekerja dan Wiraswasta (131)
Wirausaha (160)Melayani kontraktor
tunggal
Mengambil alihperusahaan
Lainnya
Bekerja di rumah(Usaha rumahan)
Membangun dariawal sebuah kantor /
firma
Usaha sendiri / tidakmemiliki pegawai
Kerjasama denganteman / saudara /
lainnya
12
22
23
60
93
107
164
Divisi Riset ITB Career Center 75
Gambar 5.7 Omset Usaha per Bulan
55..44 KKaatteeggoorrii UUssaahhaa PPeekkeerrjjaaaann
UUttaammaa
Bagaimanakah kategori usaha tempat
alumni ITB angkatan 2010 bekerja?
Seperti yang telah diketahui, ITB terdiri
dari berbagai program studi dengan
beragam keilmuannya. Hal ini tentunya
dapat memberikan pengaruh pula
terhadap pilihan bidang usaha alumni saat
ini. Pada umumnya alumni akan memilih
bidang pekerjaan yang sesuai dengan
prodi mereka dahulu. Namun tak sedikit
pula alumni yang memilih bidang usaha
sesuai dengan passion yang mereka
miliki, meskipun motivasi tersebut
berbeda dengan prodi mereka terdahulu.
Dari Gambar 5.8, terlihat bahwa tiga
kategori bidang usaha tertinggi yang
diminati alumni berada pada sektor
industri pengolahan, jasa profesional,
ilmiah dan teknis, serta jasa informasi
dan komunikasi. Memang, dengan
adanya perkembangan industri, teknologi
informasi dan keilmuan yang terjadi saat
ini menyebabkan ketiga bidang usaha
tersebut diminati oleh alumni karena
memberikan jaminan jenjang profesi
yang baik. Selain itu, tiga kategori
bidang usaha terendah peminatnya adalah
bidang usaha kegiatan jasa lainnya, usaha
barang dan jasa dalam pelayanan rumah
tangga, serta kegiatan badan
internasional.
Median
Mean
Rp0
Rp20,000,000
Rp40,000,000
Rp60,000,000
Rp80,000,000
Rp100,000,000
Rp120,000,000
Rp140,000,000
Rp160,000,000
Wirausaha Bekerja danWiraswasta
Rp12,000,000Rp7,000,000
Rp147,613,800
Rp31,445,873
Median Mean
Divisi Riset ITB Career Center 76
Gambar 5.8 Kategori Bidang Usaha
Tabel 5.1 Kategori Bidang Usaha
A; 1.0%B; 6.8%
C; 11.1%
D; 3.8%
E; 0.5%
F; 7.3%
G; 3.4%H; 2.2%I; 1.3%J; 8.3%
K; 5.3%
L; 1.5%
M; 9.4%
N; 0.2%
O; 1.5% P; 3.0%
Q; 1.8%R; 2.2%
S; 3.4%T; 0.4%U; 0.6%
Kategori Presentase Keterangan
A 1,0% Pertanian, perikanan, dan kehutanan
B 6,8% Pertambangan dan penggalian
C 11,1% Industri pengolahan
D 3,8% Pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin
E 0,5% Pengadaan air, pengelolaan sampah dan daur ulang, pembuangan dan pembersihan limbah dan sampah
F 7,3% Kinstruksi dan pembangunan
G 3,4% Perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor
H 2,2% Transportasi dan pergudangan
I 1,3% Penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan dan minuman
J 8,3% Informasi dan komunikasi
K 5,3% Jasa keuangan dan asuransi
L 1,5% Real estate, developer, dan properti
M 9,4% Jasa profesional, ilmiah, dan teknis
N 0,2% Jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, ketenagakerjaan, agen
perjalanan dan penunjang usaha lainnya
O 1,5% Administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan wajib sosial
P 3,0% Jasa pendidikan
Q 1,8% Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
R 2,2% Kesenian, hiburan dan rekreasi
S 3,4% Kegiatan jasa lainnya
T 0,4% Jasa perorangan yang melayani rumah tangga, kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa oleh rumah tangga
U 0,6% Kegiatan badan internasional dan kegiatan badan internasional ekstra lainnya
Divisi Riset ITB Career Center 77
Gambar 5.9 Kategori Bidang Usaha per Prodi
15%
14%
16%
39%
59%
69%
52%
20%
34%
19%
39%
29%
56%
13%
23%
19%
43%
35%
31%
15%
20%
15%
18%
31%
31%
18%
19%
15%
21%
16%
14%
48%
11%
12%
24%
4%
50%
27%
15%
16%
16%
22%
15%
50%
36%
16%
72%
71%
33%
38%
27%
26%
13%
25%
31%
12%
27%
14%
17%
22%
33%
36%
33%
13%
19%
11%
9%
11%
10%
24%
15%
18%
50%
22%
41%
17%
35%
52%
24%
30%
Aeronotika & Astronotika (49/63)
Arsitektur (77/91)
Astronomi (10/18)
Biologi (34/65)
Desain Interior (33/39)
Desain Komunikasi Visual (37/44)
Desain Produk (29/42)
Farmasi Klinik dan Komunitas (22/28)
Fisika (45/90)
Kimia (41/68
Kriya (20/27)
Manajemen (27/34)
Manajemen Rekayasa Industri (32/36)
Matematika (68/104)
Meteorologi (18/22)
Mikrobiologi (33/48)
Oseanografi (18/34)
Perencanaan Wilayah dan Kota (50/72)
Rekayasa Hayati (21/37)
Sains dan Teknologi Farmasi (88/103)
Seni Rupa (27/32
Sistem dan Teknologi Informasi (22/27)
Teknik Elektro (118/139)
Teknik Fisika (75/101)
Teknik Geodesi dan Geomatika (66/87)
Teknik Geofisika (31/47)
Teknik Geologi (61/90)
Teknik Industri (85/96)
Teknik Informatika (69/85)
Teknik Kelautan (43/58)
Teknik Kimia (76/103)
Teknik Lingkungan (55/82)
Teknik Material (43/56)
Teknik Mesin (114/147)
Teknik Metalurgi (27/38)
Teknik Perminyakan (68/79)
Teknik Pertambangan (58/69)
Teknik Sipil (122/147)
Teknik Telekomunikasi (31/36)
Teknik Tenaga Listrik (51/67
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U
Divisi Riset ITB Career Center 78
Gambar 5.9 menunjukkan kategori
bidang usaha per prodi. Dari grafik
tersebut dapat terlihat bahwa banyak
alumni yang memilih pekerjaan sesuai
dengan prodi masing-masing. Misalnya
saja bidang usaha pertambangan dan
perminyakan masih diminati oleh alumni
dari Prodi Teknik Perminyakan (69%),
Prodi Teknik Metalurgi (59%), Prodi
Teknik Pertambangan (52%), dan Prodi
Teknik Geologi (39%). Bidang informasi
dan komunikasi diminati oleh alumni dari
Prodi Teknik Informatika (72%), Prodi
Teknik Telekomunikasi (71%) dan Prodi
Sistem dan Teknologi Informasi (50%).
Alumni dari Prodi Teknik Sipil (48%),
Prodi Arsitektur (31%) serta Prodi Desan
Interior (18%) juga masih meminati
bidang konstruksi dan pembangunan.
Selain itu, alumni Prodi Farmasi Klinik
dan Komunitas (50%) masih meminati
bidang jasa kesehatan dan kegiatan
sosial. Tetapi ada prodi dengan alumni
yang cenderung memilih pekerjaan diluar
bidang kuliahnya terdahulu, diantaranya
terdapat pada alumni dari Prodi
Astronomi yang banyak bekerja dibidang
informasi dan komunikasi (50%) serta
Prodi Teknik Geofisika yang banyak
bekerja dibidang jasa keuangan dan
asuransi (5,3%).
55..55 BBeennttuukk PPeerruussaahhaaaann
TTeemmppaatt BBeekkeerrjjaa
Pada gambar 4.10 dijelaskan bahwa
sekitar 69% alumni ITB angkatan 2010
yang berkarir, saat ini bekerja di
perusahaan swasta. Kemudian terdapat
25% alumni lainnya yang bekerja di
instansi pemerintah atau BUMN. Data
tersebut menunjukkan bahwa banyak
alumni yang lebih senang bekerja pada
perusahaan swasta dibandingkan
perusahaan milik pemerintah.
Selanjutnya, terdapat 9% alumni yang
bekerja pada perusahaan sendiri. Alumni
yang memiliki perusahaan tersebut tentu
merupakan alumni yang bekerja sebagai
wirausaha.
Hal yang menarik dari hasil penelitian ini
yaitu terdapat 2% alumni ITB yang
memilih untuk bekerja di organisasi non-
profit/Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM). Hal ini memberikan gambaran
bahwa ada alumni yang bekerja tidak
hanya untuk membiayai diri sendiri saja
melainkan mereka juga ingin
menumbuhkan rasa sosial dengan
memberikan pelayanan terhadap yayasan
yang mereka kelola.
Divisi Riset ITB Career Center 79
Gambar 5.10 Bentuk Perusahaan Tempat Bekerja
55..66 JJaabbaattaann PPeekkeerrjjaaaann
Dari 1658 responden yang bekerja dan
wirausaha, terdapat 1658 atau sekitar
83% diantaranya saat ini memiliki
jabatan sebagai staf dalam perusahaan,
seperti yang disajikan pada Gambar 5.11.
Hal tersebut wajar terjadi karena
penelitian Tracer Study ini baru
dilakukan 1-3 tahun setelah alumni ITB
angkatan 2010 lulus, sehingga masih
banyak alumni yang saat ini belum
memiliki kenaikan jenjang karir.
Gambar 5.11 Jabatan
Poin yang menarik dari diagram tersebut
adalah terdapat 7% atau 51 responden
yang sedang magang di perusahaan,
sehingga magang berada pada urutan
kedua dari jabatan alumni saat ini. Hal ini
tentunya memberikan persentase yang
lebih tinggi dibandingkan hasil Tracer
Study pada alumni ITB angkatan 2009
lalu yang hanya berkisar 2%. Salah satu
alasan mengapa posisi magang banyak
diminati saat ini adalah karena beberapa
perusahaan saat ini membuka sistem
magang yang mempermudah lulusan
perguruan tinggi untuk bekerja sebelum
25%
2%
64%
9%
instansi pemerintah (termasukBUMN)
organisasi non-profit / lembagaswadaya masyarakat
perusahaan swasta
wiraswasta / perusahaan sendiri
1%
3% 7%6%
83%
Direktur
Magang
Manajer
Pemilik
Staf
Divisi Riset ITB Career Center 80
mereka diterima menjadi pegawai tetap.
Data lain menunjukkan bahwa 6% alumni
memiliki jabatan sebagai pemilik usaha,
3% sebagai manajer perusahaan dan 1%
merupakan direktur dari perusahaan
tersebut.
Gambar 5.12 Jabatan per Prodi
5%
4%
6%
5%
4%
3%
4%
6%
9%
11%
6%
7%
4%
8%
4%
5%
4%
3%
3%
3%
6%
5%
10%
5%
11%
15%
15%
6%
9%
6%
9%
6%
10%
5%
7%
7%
9%
6%
7%
8%
23%
15%
7%
13%
7%
12%
9%
8%
4%
9%
6%
3%
4%
4%
9%
20%
9%
18%
14%
17%
14%
7%
10%
35%
19%
6%
3%
9%
5%
44%
14%
8%
3%
5%
6%
7%
4%
7%
3%
9%
4%
92%
83%
80%
76%
76%
81%
72%
68%
76%
85%
50%
59%
81%
85%
83%
79%
83%
86%
86%
86%
41%
77%
88%
83%
91%
71%
77%
87%
78%
91%
84%
96%
77%
85%
85%
93%
79%
89%
94%
92%
Aeronotika & Astronotika (49/49)
Arsitektur (76/77)
Astronomi (10/10)
Biologi (34/34)
Desain Interior (33/33)
Desain Komunikasi Visual (37/37)
Desain Produk (29/29)
Farmasi Klinik dan Komunitas (22/22)
Fisika (45/45)
Kimia (41/41)
Kriya (20/20)
Manajemen (27/27)
Manajemen Rekayasa Industri (32/32)
Matematika (68/68)
Meteorologi (18/18)
Mikrobiologi (33/33)
Oseanografi (18/18)
Perencanaan Wilayah dan Kota (50/50)
Rekayasa Hayati (21/21)
Sains dan Teknologi Farmasi (88/88)
Seni Rupa (27/27)
Sistem dan Teknologi Informasi (22/22)
Teknik Elektro (118/118)
Teknik Fisika (75/75)
Teknik Geodesi dan Geomatika (66/66)
Teknik Geofisika (31/31)
Teknik Geologi (61/61)
Teknik Industri (85/85)
Teknik Informatika (69/69)
Teknik Kelautan (43/43)
Teknik Kimia (76/76)
Teknik Lingkungan (55/55)
Teknik Material (43/43)
Teknik Mesin (114/114)
Teknik Metalurgi (27/27)
Teknik Perminyakan (68/68)
Teknik Pertambangan (58/58)
Teknik Sipil (122/122)
Teknik Telekomunikasi (31/31)
Teknik Tenaga Listrik (51/51)
Direktur Magang Manajer Pemilik Staf
Divisi Riset ITB Career Center 81
Pada Gambar 5.12 dijelaskan mengenai
jabatan alumni ITB angkatan 2010 per
prodi. Hampir seluruh prodi memiliki
alumni yang saat ini paling banyak
menjabat sebagai staf, kecuali pada Prodi
Seni Rupa (12 orang) yang alumninya
lebih banyak menjabat sebagai pemilik
perusahaan. Prodi yang memiliki alumni
sebagai pemilik perusahaan terbesar
kedua setelah staf adalah Prodi Kriya (7
orang). Prodi yang memiliki alumni
sebagai manajer perusahaan terbesar
kedua setelah staf adalah Prodi Teknik
Geofisika (7 orang). Prodi yang memiliki
alumni sebagai direktur perusahaan
terbesar kedua setelah staf adalah Prodi
Oseanografi (1 orang). Sedangkan prodi
yang memiliki alumni sebagai karyawan
magang perusahaan terbesar kedua
setelah staf adalah Prodi Meteorologi (2
orang).
55..77 PPeenngghhaassiillaann ddaann BBoonnuuss
Berbicara penghasilan dan bonus, kedua
aspek ini merupakan salah satu informasi
penting yang perlu diketahui dari alumni
ITB angkatan 2010 yang bekerja dan
wirausaha. Informasi ini dapat memberi
penjelasan mengenai standar besar
penghasilan dan bonus dari fresh
graduate saat ini. Meskipun begitu dari
1993 responden yang bekerja dan
wirausaha, hanya 1962 responden yang
mengisi berapa penghasilan mereka
setiap harinya.
Gambar 5.13 menunjukkan bahwa
umumnya penghasilan alumni ITB
angkatan 2010 yang bekerja adalah
Rp7.000.000. Besar penghasilan ini jauh
lebih besar dibandingkan alumni yang
bekerja dan wiraswasta (Rp6.500.000)
dan alumni yang menjadi wirausaha
(Rp5.000.000).
Gambar 5.13 Penghasilan per Bulan
Rp-
Rp1,000,000
Rp2,000,000
Rp3,000,000
Rp4,000,000
Rp5,000,000
Rp6,000,000
Rp7,000,000
Rp8,000,000
Rp9,000,000
Bekerja Bekerja dan Wiraswasta Wirausaha
Rp8,198,180
Rp7,046,947 Rp6,887,668 Rp7,000,000 Rp6,500,000
Rp5,000,000
Mean Median
Divisi Riset ITB Career Center 82
Tabel 5.2 Penghasilan per Bulan
Min Mean Median Max Std Dev
Bekerja Rp500.000,00 Rp8.198.180,36 Rp7.000.000,00 Rp51.000.000,00 Rp5.544.462,91
Bekerja dan
Wiraswasta Rp1.000.000,00 Rp7.046.946,56 Rp6.500.000,00 Rp25.000.000,00 Rp4.379.942,55
Wirausaha Rp500.000,00 Rp 6.887.668,00 Rp5.000.000,00 Rp50.000.000,00 Rp6.941.567,11
Tabel 5.2 menunjukkan lebih rinci
mengenai informasi penghasilan alumni
ITB angkatan 2010 per bulannya.
Terlihat bahwa penghasilan minimum
alumni yang bekerja sama dengan
penghasilan minimum alumni yang
menjadi wirausaha, yaitu sebesar
Rp500.000. Sedangkan penghasilan
minimum alumni yang bekerja dan
wiraswasta adalah Rp1.000.000.
Penghasilan maksimum yang tertinggi
ada pada alumni yang bekerja, yaitu
sebesar Rp51.000.000. Posisi kedua
ditempati oleh alumni yang bekerja
sebagai wirausaha, yaitu sebesar
Rp50.000.000 dan posisi ketiga ada pada
alumni yang bekerja dan wiraswasta,
yaitu sebesar Rp25.000.000.
Pengamatan lebih lanjut dilakukan pada
masing-masing prodi. Pada Gambar 5.14
terlihat bahwa tiga prodi yang secara
umum memiliki penghasilan per bulan
paling tinggi adalah Prodi Teknik
Perminyakan (Rp11.000.000), Prodi
Teknik Informatika (Rp10.000.000) dan
Prodi Manajemen (Rp10.000.000).
Sedangkan tiga prodi yang memiliki
penghasilan alumni ITB paling rendah
adalah Prodi Meteorologi (Rp3.750.000),
Prodi Biologi (Rp4.100.000) dan Prodi
Farmasi Klinik dan Komunitas (Rp
4.212.500).
Divisi Riset ITB Career Center 83
Gambar 5.14 Penghasilan Alumni ITB per Prodi
Rp3,750,000
Rp4,100,000
Rp4,212,500
Rp4,225,000
Rp4,250,000
Rp5,000,000
Rp5,000,000
Rp5,000,000
Rp5,000,000
Rp5,250,000
Rp5,300,000
Rp6,000,000
Rp6,000,000
Rp6,000,000
Rp6,000,000
Rp6,500,000
Rp6,500,000
Rp6,500,000
Rp6,500,000
Rp6,500,000
Rp6,800,000
Rp6,800,000
Rp7,000,000
Rp7,000,000
Rp7,000,000
Rp7,000,000
Rp7,000,000
Rp7,000,000
Rp7,100,000
Rp7,200,000
Rp7,500,000
Rp7,500,000
Rp7,500,000
Rp7,500,000
Rp8,000,000
Rp8,300,000
Rp8,750,000
Rp10,000,000
Rp10,000,000
Rp11,000,000
Meteorologi
Biologi
Farmasi Klinik dan Komunitas
Perencanaan Wilayah dan Kota
Oseanografi
Arsitektur
Desain Interior
Kriya
Seni Rupa
Astronomi
Sains dan Teknologi Farmasi
Desain Komunikasi Visual
Kimia
Matematika
Teknik Kelautan
Aeronotika & Astronotika
Fisika
Mikrobiologi
Teknik Geodesi dan Geomatika
Teknik Geofisika
Teknik Lingkungan
Teknik Telekomunikasi
Desain Produk
Rekayasa Hayati
Teknik Fisika
Teknik Material
Teknik Pertambangan
Teknik Sipil
Sistem dan Teknologi Informasi
Manajemen Rekayasa Industri
Teknik Elektro
Teknik Geologi
Teknik Industri
Teknik Mesin
Teknik Tenaga Listrik
Teknik Metalurgi
Teknik Kimia
Manajemen
Teknik Informatika
Teknik Perminyakan
Divisi Riset ITB Career Center 84
Gambar 5.15 Bonus per Tahun
Tabel 5.3 Bonus per Tahun
Min Mean Median Max Std Dev
Bekerja Rp 200.000,00 Rp27.950.237,58 Rp20.000.000,00 Rp300.000.000,00 Rp29.660.088,41
Bekerja dan Wiraswasta Rp500.000,00 Rp19.849.367,09 Rp15.000.000,00 Rp100.000.000,00 Rp18.914.530,25
Wirausaha Rp 400.000,00 Rp51.435.135,14 Rp10.000.000,00 Rp500.000.000,00 Rp114.127.560,74
Pengamatan selanjutnya dilakukan untuk
menghitung jumlah bonus yang
didapatkan oleh alumni ITB angkatan
2010 setiap tahunnya. Dari 1993
responden yang bekerja ataupun
wirausaha, hanya 1177 responden yang
memaparkan berapa bonus yang mereka
terima, jauh lebih sedikit dibandingkan
jumlah responden yang menjawab berapa
penghasilan mereka. Hal tersebut masih
wajar, karena selain beberapa alumni
enggan mengisi karena alasan privasi,
tidak semua perusahaan memberikan
bonus tahunan kepada karyawannya.
Gambar 5.15 menjelaskan rata-rata dan
median dari jumlah bonus yang
didapatkan oleh alumni setiap tahunnya.
Sama seperti penghasilan yang
didapatkan alumni, pada umumnya bonus
tertinggi yang didapatkan oleh alumni
yang bekerja (Rp20.000.000) jauh lebih
besar dibandingkan bonus yang
didapatkan oleh alumni yang
berwiraswasta pada umumnya
(Rp15.000.000) dan juga alumni yang
berwirausaha pada umumnya
(Rp.10.000.000). Tabel 5.3 menjelaskan
bonus per tahun yang didapatkan oleh
alumni ITB angkatan 2010 secara lebih
rinci.
Pada Gambar 5.16 dijabarkan bonus
alumni per tahun pada masing-masing
Rp-
Rp10,000,000
Rp20,000,000
Rp30,000,000
Rp40,000,000
Rp50,000,000
Rp60,000,000
Bekerja Bekerja dan Wiraswasta Wirausaha
Rp27,950,238
Rp19,849,367
Rp51,435,135
Rp20,000,000
Rp15,000,000 Rp10,000,000
Mean Median
Divisi Riset ITB Career Center 85
prodi. Dari grafik tersebut terlihat bahwa
tiga prodi yang umumnya memiliki bonus
per tahun paling tinggi adalah Prodi
Teknik Telekomunikasi (Rp48.150.000),
Prodi Manajemen (Rp47.500.000) dan
Prodi Teknik Tenaga Listrik
(Rp40.000.000). Sedangkan tiga prodi
yang umumnya memiliki bonus per tahun
paling rendah adalah Prodi Biologi
(Rp5.000.000), Prodi Farmasi Klinik dan
Komunitas (Rp5.000.000) dan Prodi
Meteorologi (Rp 5.250.500).
Gambar 5.16 Bonus Alumni ITB per Prodi
Rp5,000,000
Rp5,000,000 Rp5,250,000
Rp6,000,000 Rp7,000,000
Rp7,000,000
Rp7,000,000
Rp7,100,000
Rp8,000,000
Rp8,500,000
Rp10,000,000
Rp10,000,000
Rp10,000,000
Rp11,500,000 Rp12,500,000
Rp13,000,000
Rp13,200,000
Rp13,500,000
Rp15,000,000
Rp15,500,000 Rp16,000,000
Rp17,000,000
Rp17,000,000
Rp19,075,000 Rp20,000,000
Rp20,000,000
Rp20,000,000
Rp20,000,000
Rp21,000,000
Rp23,750,000
Rp24,000,000
Rp25,500,000
Rp27,000,000
Rp28,000,000 Rp30,000,000
Rp30,000,000 Rp32,500,000
Rp40,000,000
Rp47,500,000
Rp48,150,000
Rp- Rp10,000,000 Rp20,000,000 Rp30,000,000 Rp40,000,000 Rp50,000,000 Rp60,000,000
Biologi
Farmasi Klinik dan Komunitas
Meteorologi
Kriya
Desain Interior
Mikrobiologi
Seni Rupa
Perencanaan Wilayah dan Kota
Desain Komunikasi Visual
Rekayasa Hayati
Arsitektur
Desain Produk
Sains dan Teknologi Farmasi
Kimia
Oseanografi
Teknik Geodesi dan Geomatika
Fisika
Matematika
Teknik Lingkungan
Teknik Sipil
Teknik Kimia
Aeronotika & Astronotika
Teknik Geofisika
Teknik Material
Manajemen Rekayasa Industri
Teknik Fisika
Teknik Informatika
Teknik Kelautan
Sistem dan Teknologi Informasi
Teknik Mesin
Teknik Perminyakan
Teknik Pertambangan
Teknik Elektro
Teknik Geologi
Astronomi
Teknik Metalurgi
Teknik Industri
Teknik Tenaga Listrik
Manajemen
Teknik Telekomunikasi
Divisi Riset ITB Career Center 86
55..88 KKoonnddiissii PPeekkeerrjjaaaann
Apabila pada subbab sebelumnya
pertanyaan yang diberikan lebih
membahas mengenai profil alumni
setelah lulus, pada subbab ini akan
dibahas mengenai tanggapan alumni
terhadap pekerjaan mereka saat ini.
Tanggapan pertama adalah mengenai hal-
hal positif mengenai pekerjaan alumni
saat ini.
Gambar 5.17 Hal-hal Positif terkait
Pekerjaan Alumni
Dari Gambar 5.17 dijelaskan bahwa 37%
responden menjawab bahwa hal positif
yang didapatkan alumni di tempat mereka
bekerja adalah mereka dapat melakukan
pengembangan diri. Hal ini sesuai dengan
alasan alumni bekerja yang telah
dijelaskan pada subbab 5.1, bahwa
mereka ingin melakukan pengembangan
diri pada pekerjaan utamanya saat ini.
Berarti dapat disimpulkan bahwa
perusahaan sudah mampu memberikan
wadah untuk alumni belajar suatu hal
yang baru. Selanjutnya 21% responden
lainnya menjawab bahwa perusahaan
mereka saat ini sesuai dengan minat yang
mereka miliki, 15% menjawab
perusahaan tersebut menyenangkan, 13%
menjawab lingkungan kerja yang positif,
7% menjawab gaji memuaskan, 6%
menjawab sesuai dengan yang
diharapkan dan 0.3% menjawab
perusahaan tersebut dekat dengan rumah
mereka.
Akan tetapi, setiap perusahaan tentu
memiliki kelemahan masing-masing.
Hal-hal negatif terkait pekerjaan alumni
pun ditanyakan pada penelitian Tracer
Study ini, agar hasil ini dapat menjadi
pertimbangan bagi perusahaan untuk
memperbaiki kekurangan yang mereka
miliki, sehingga perusahaan dapat
memberikan fasilitas yang lebih baik lagi
bagi karyawannya.
Pada Gambar 5.18 dijelaskan bahwa gaji
kurang memuaskan menjadi hal negatif
paling banyak yang dipilih oleh alumni,
yaitu 35%. Hal ini disusul oleh
lingkungan kerja tidak kondusif (27%),
pekerjaan tidak sesuai dengan yang
diharapkan (17%), kesempatan belajar
sangat kecil (10%), pekerjaan tidak
sesuai dengan minat alumni (9%), serta
alasan lokasi yang tidak nyaman (2%).
0.3%
6%
7%
13%
15%
21%
37%
Lokasi dekat denganrumah
Sesuai Dengan yangDiharapkan
Gaji Memuaskan
Lingkungan KerjaKondusif
Menyenangkan
Sesuai Minat
Pengembangan DiriBesar
Divisi Riset ITB Career Center 87
Gambar 5.18 Hal-hal Negatif terkait Pekerjaan Alumni
55..99 AAllaassaann TTiiddaakk BBeekkeerrjjaa //
MMeellaannjjuuttkkaann SSttuuddii
Setelah membahas dunia kerja, pada
subbab ini akan menjelaskan kondisi
alumni yang memilih untuk tidak bekerja.
Dari 2651 responden, terdapat 24% atau
626 alumni yang saat ini tidak bekerja.
Alasan mereka tidak bekerja pun
bermacam-macam, saat ini sebanyak
71,7% alumni memutuskan untuk tidak
bekerja karena mereka ingin melanjutkan
studi. 6,5% lainnya memiliki keinginan
untuk mencari pengembangan diri yang
lebih besar diluar dunia pekerjaan. Selain
itu terdapat 5,9% alumni yang ingin
mencari pengalaman lain. Alumni lainnya
memiliki alasan-alasan tertentu yang
menyebabkan mereka tidak bekerja untuk
saat ini, seperti yang tertera pada Gambar
5.19. Dari berbagai alasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa alasan alumni bekerja
saat ini bukan karena mereka malas untuk
bekerja, melainkan ada kepentingan lain
yang harus mereka selesaikan diluar
dunia usaha dan industri.
Informasi lainnya yang ditanyakan pada
responden adalah mengenai pengalaman
pekerjaan mereka di perusahaan. Gambar
4.20 menjelaskan bahwa 55% alumni
yang saat ini sedang tidak bekerja
ternyata pernah merasakan bekerja di
sebuah perusahaan sedangkan 45%
lainnya tidak pernah.
Pertanyaan tersebut juga diberikan
kepada alumni yang memilih sebagai
wirausaha. Hasilnya dijelaskan bahwa
59% alumni yang berwirausaha saat ini
tidak pernah bekerja di perusahaan
sebelumnya. Artinya, setelah lulus kuliah,
mereka memilih untuk langsung fokus
membina usahanya. Namun ada pula
41% alumni yang pernah bekerja sebelum
akhirnya mereka memutuskan untuk
berwirausaha.
2%
10%
9%
17%
27%
35%
0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40%
Alasan lokasi
Kesempatan Belajar Sangat Kecil
Tidak Sesuai Minat
Tidak Sesuai Dengan yang Diharapkan
Lingkungan Kerja Tidak Kondusif (pekerjaanterlalu padat, dll)
Gaji kurang memuaskan
Divisi Riset ITB Career Center 88
Gambar 5.19 Alasan Tidak Bekerja
Gambar 5.20 Status Pernah Bekerja Sebelumnya
Alasan Kesehatan
Kesempatan belajar sangat kecil
Gaji kurang memuaskan
Keluarga
Lingkungan kerja tidak kondusif (jam kerja tidak sesuai,pekerjaan terlalu padat, dll)
Tidak sesuai minat
Belum diterima kerja
Habis masa kontrak
Mencari pengalaman lain
Mencari pengembangan diri yang lebih besar
Melanjutkan studi
0.3%
0.5%
0.8%
1.9%
2.1%
2.4%
3.7%
4.2%
5.9%
6.5%
71.7%
Wirausaha (148) Melanjutkan Studi/ tidakbekerja (587)
59%
45%41%
55%
Tidak Pernah Bekerja
Pernah Bekerja
Divisi Riset ITB Career Center 89
AAnnaalliissiiss TTrraacceerr SSttuuddyy IITTBB 22001177::
PPeerrbbaannddiinnggaann DDaattaa && AAnnaalliissiiss
Divisi Riset ITB Career Center 90
66..11 AAnnaalliissiiss IIPP ddaann JJeenniiss
KKeellaammiinn
Beberapa pendapat mengatakan bahwa
wanita lebih rajin dibandingkan pria,
karena wanita dapat hidup lebih teratur
dibandingkan pria. Hal ini tentunya dapat
menyebabkan prestasi wanita jauh lebih
baik daripada pria.
Pendapat tersebut mungkin memang
benar adanya. Berdasarkan analisis antara
IP dan jenis kelamin yang terdapat pada
Gambar 6.1, terlihat bahwa rata-rata IP
alumni ITB angkatan 2010 yang
didapatkan oleh wanita jauh lebih besar
dari rata-rata IP yang didapatkan oleh
pria. Bedasarkan Tabel 6.1, terlihat
bahwa rata-rata IP yang didapatkan
wanita (3,32), 0,9 poin lebih tinggi
dibandingkan rata-rata IP pria (3,23).
Nilai minimum yang didapatkan pria
(2,38) jauh lebih kecil dibandingkan
wanita (2,43). Tetapi ada hal menarik
mengenai nilai IP maksimum yang
didapatkan oleh alumni ITB angkatan
2010. Ternyata nilai IP maksimum yang
didapatkan pria (3,97) sedikit lebih besar
dibandingkan nilai IP maksimum yang
didapatkan wanita (3,95).
Gambar 6.1 IP vs Jenis Kelamin
Tabel 6.1 IP vs JenisKelamin
Level Number Mean Std Dev Minimum Median
Pria 1660 3,23 0,30 2,38 3,22
Wanita 987 3,32 0,27 2,43 3,33
Divisi Riset ITB Career Center 91
66..22 AAnnaalliissiiss IIPP ddaann PPeekkeerrjjaaaann
Apakah IP mempengaruhi pekerjaan
alumni ITB angkatan 2010 saat ini?
Berdasarkan analisis nilai IP dan
pekerjaan dari hasil survey Tracer Study,
terlihat pada Gambar 6.2 bahwa rata-rata
IP alumni yang bekerja, bekerja dan
wiraswasta, wirausaha dan yang tidak
bekerja ternyata tidak memiliki
perbedaan yang signifikan. Pada Tabel
6.2 dijelaskan bahwa rata-rata alumni
untuk masing-masing pekerjaan hanya
berbeda pada 2 digit terakhir saja. Rata-
rata IP untuk alumni yang bekerja adalah
3,28, untuk alumni yang bekerja dan
wiraswasta adalah 3,24, untuk alumni
yang tidak bekerja adalah 3,25 dan untuk
yang wirausaha adalah 3,24. Begitu pula
dengan nilai minimum, median dan
maksimum yang didapatkan tidak terlalu
memiliki perbedaan yang berarti.
Gambar 6.2 IP vs Pekerjaan
Tabel 6.2 IP vs Pekerjaan
Level Number Mean Std Dev Minimum Median Maximum
Bekerja 1703 3,28 0,28 2,41 3,27 3,97
BekerjadanWiraswasta 131 3,24 0,31 2,48 3,24 3,95
TidakBekerja / MelanjutkanStudi 653 3,25 0,32 2,41 3,25 3,95
Wirausaha 160 3,24 0,31 2,38 3,25 3,94
Divisi Riset ITB Career Center 92
66..33 AAnnaalliissiiss IIPP ddaann KKaatteeggoorrii
PPeerruussaahhaaaann
Biasanya beberapa perusahaan
multinasional memberikan syarat IP yang
lebih tinggi dibandingkan perusahaan
nasional dan perusahaan lokal pada saat
melamar pekerjaan. Jika persyaratan
tersebut masih berlaku, hal ini
menyebabkan alumni yang bekerja di
perusahaan multinasional memiliki IP
yang jauh lebih tinggi dibandingkan
alumni yang bekerja di kategori
perusahaan lainnya.
Hasil analisis yang disajikan pada
Gambar 6.3 menjelaskan bahwa rentang
IP pada perusahaan Multinasional
memang terlihat sedikit lebih besar
dibandingkan perusaahan Nasional dan
perusahaan Lokal. Meskipun begitu,
perbedaan IP pada ketiga perusahaan
tersebut tidak terlalu signifikan. Pada
Tabel 6.3 dijelaskan bahwa meskipun
rata-rata IP, nilai minimum IP serta nilai
maksimum IP milik perusahaan
Multinasional lebih tinggi atau setara
dengan perusahaan Lokal dan Nasional,
tetapi nilai median IP yang didapatkan
oleh perusahaan Multinasional (3,09)
jauh lebih kecil dibandingkan
dibandingkan perusahaan Nasional (3,24)
dan perusahaan Lokal (3,25). Karena
nilai tengah IP milik alumni yang bekerja
di perusahaan Multinasional adalah 3,09,
maka setengah dari alumni yang bekerja
di perusahaan multinasional memiliki IP
dibawah 3,09. Hal ini menjelaskan bahwa
besar kecilnya IP bukan menjadi alasan
utama seseorang dapat diterima di
perusahaan besar.
Gambar 6.3 IP vs Kategori Perusahaan
Lokal
Nasional
Multinasional2.4
2.6
2.8
3
3.2
3.4
3.6
3.8
4
4.2
Mean Minimum/Maximum
Divisi Riset ITB Career Center 93
Tabel 6.3 IP vs Kategori Perusahaan
Level Number Mean Std Dev Minimum Median Maximum
Lokal 320 3.26 0.30 2.41 3.25 3.91
Nasional 764 3.26 0.27 2.49 3.24 3.97
Multinasional 482 3.31 0.28 2.52 3.09 3.97
66..44 AAnnaalliissiiss IIPP ddaann JJaabbaattaann
Apabila IP dikaitkan dengan jabatan,
biasanya beberapa orang berpendapat
bahwa IP yang dimiliki seorang direktur
jauh lebih besar dibandingkan IP yang
dimiliki oleh seorang staf. Pendapat ini
muncul karena direktur memiliki peran
penting dalam mengelola usahanya,
sehingga diperlukan kecerdasan untuk
bisa mengatur perusahaannya.
Gambar 6.4 ternyata menunjukkan bahwa
rata-rata IP yang dimiliki oleh alumni
yang bekerja sebagai direktur adalah
yang terkecil dibandingkan rata-rata IP
yang dimiliki oleh alumni dengan jabatan
lainnya, begitu pula yang terjadi dengan
nilai median IP alumni yang bekerja
sebagai direktur. Pada Gambar 6.4
terlihat bahwa rata-rata IP dan nilai
median IP tertinggi terdapat pada alumni
yang menjabat sebagai manajer.
Sedangkan IP tertinggi diperoleh alumni
yang bekerja sebagai staf. Dari sini dapat
disimpulkan bahwa besaran IP tidak
mempengaruhi tinggi rendahnya jabatan
alumni ITB angkatan 2010 saat ini, sama
halnya seperti kategori perusahaan yang
telah dibahas pada subbab sebelumnya.
Gambar 6.4 IP vs Jabatan
Direktur
Magang
Manajer
Pemilik
Staf2.2
2.4
2.6
2.8
3
3.2
3.4
3.6
3.8
4
4.2
Mean Outliers(1) Minimum/Maximum
Divisi Riset ITB Career Center 94
Tabel 6.4 IP vs Jabatan
Level Number Mean Std Dev Minimum Median Maximum
Direktur 21 3.16 0.32 2.55 3.10 3.85
Magang 51 3.24 0.31 2.65 3.24 3.84
Manajer 144 3.29 0.29 2.38 3.30 3.92
Pemilik 119 3.26 0.31 2.60 3.26 3.94
Staf 1658 3.27 0.29 2.41 3.27 3.97
66..55 AAnnaalliissiiss IIPP ddaann KKeeaakkttiiffaann
OOrrggaanniissaassii
Beberapa orang berpendapat bahwa
keaktifan organisasi dapat mengurangi
waktu belajar mereka sehingga
menyebabkan menurunnya prestasi
belajar dan berakibat pada IP rendah.
Oleh karena itu, untuk membuktikan
benar tidaknya pendapat ini, penelitian
pada subbab ini akan menganalisis
bagaimana pengaruh nilai IP terhadap
keaktifan organisasi alumni ITB angkatan
2010 selama mereka berkuliah di ITB.
Gambar 6.5 IP vs Keaktifan Organisasi (Bekerja)
1
2
3
4
52.4
2.6
2.8
3
3.2
3.4
3.6
3.8
4
4.2
Mean Outliers(1) Minimum/Maximum
Divisi Riset ITB Career Center 95
Gambar 6.5 dan Gambar 6.6
menunjukkan hasil perbandingan IP dan
keaktifan organisasi untuk alumni yang
bekerja dan yang tidak bekerja. Skala 1-5
menunjukkan rentang keaktifan alumni
dari sangat tidak aktif hingga sangat aktif
dengan skala 3 menunjukkan cukup aktif.
Dari kedua gambar tersebut terlihat
bahwa nilai rata-rata IP alumni yang
tidak aktif berorganisasi terlihat lebih
rendah dibandingkan nilai rata-rata IP
alumni yang cenderung aktif
berorganisasi. Meskipun begitu, nilai
rata-rata IP alumni yang sangat aktif
berorganisasi hampir sama dengan nilai
rata-rata IP alumni yang cenderung tidak
aktif beroganisasi. Hal ini menjadi
gambaran bahwa keaktifan organisasi
seharusnya bukan menjadi alasan bagi
mahasiswa untuk bermalas-malasan
dalam bidang akademik. Namun, terlalu
aktif dalam organisasi sehingga
melupakan akademik juga bukan hal
yang baik. Akan tetapi, jika mahasiswa
mampu menyeimbangkan kegiatan
akademik dan non-akademiknya, maka
mereka mampu mengatur jadwal dan
skala prioritasnya. Sehingga mereka
dapat berprestasi baik di dalam maupun
diluar kampus. Tabel 6.5 dan Tabel 6.6
menunjukkan lebih rinci nilai IP yang
didapatkan alumni ITB angkatan 2010
yang bekerja dan yang tidak bekerja
berdasarkan skala keaktifan
organisasinya.
Gambar 6.6 IP vs Keaktifan Organisasi (Tdk Bekerja)
1
2
3
4
52.2
2.4
2.6
2.8
3
3.2
3.4
3.6
3.8
4
4.2
Mean Minimum/Maximum
Divisi Riset ITB Career Center 96
Tabel 6.5 IP vs Keaktifan Organisasi (Bekerja)
Level Number Mean Std Dev Minimum Median Maximum
1 82 3.26 0.29 2.66 3.22 3.91
2 138 3.27 0.28 2.54 3.25 3.87
3 530 3.28 0.29 2.49 3.27 3.97
4 572 3.28 0.28 2.41 3.28 3.97
5 381 3.27 0.28 2.43 3.25 3.97
Tabel 6.6 IP vs Keaktifan Organisasi (Tdk Bekerja)
Level Number Mean Std Dev Minimum Median Maximum
1 28 3.24 0.35 2.47 3.26 3.79
2 69 3.22 0.30 2.51 3.23 3.77
3 284 3.27 0.32 2.50 3.26 3.95
4 333 3.25 0.31 2.41 3.25 3.95
5 230 3.24 0.31 2.38 3.24 3.92
66..66 AAnnaalliissiiss JJeenniiss KKeellaammiinn ddaann
PPeenngghhaassiillaann
Pada analisis hubungan antara nilai IP
dan jenis kelamin, dapat disimpulkan
bahwa rata-rata nilai IP wanita jauh lebih
tinggi dibandingkan rata-rata nilai IP
pria. Namun, apakah besar nilai IP
tersebut dapat mempengaruhi besar
penghasilan yang diterima setelah
bekerja.
Gambar 6.7 menjelaskan mengenai
penghasilan per bulan yang didapatkan
pria dan wanita setelah bekerja. Ternyata
rata-rata penghasilan yang didapatkan
pria (Rp8.484.168) lebih besar
dibandingkan rata-rata penghasilan yang
didapatkan wanita (Rp7.208.190). Begitu
pula dengan nilai median penghasilan
pria (Rp7.000.000) yang cenderung lebih
besar dibandingkan wanita
(Rp6.075.000). Hal ini menunjukkan
bahwa besar penghasilan tidak ditentukan
dari besar nilai IP yang didapatkan.
Meskipun begitu, penghasilan maksimum
milik salah seorang alumni pria
(Rp51.000.000) ternyata tidak terlalu
berbeda dengan nilai maksimum milik
salah seorang alumni wanita
(Rp50.000.000), hanya selisih
Rp1.000.000 saja. Tabel 6.7 menjelaskan
lebih rinci mengenai besar penghasilan
yang didapatkan oleh pria dan wanita
setiap bulannya.
Divisi Riset ITB Career Center 97
Gambar 6.7 Jenis Kelamin vs Penghasilan
Tabel 6.7 Jenis Kelamin vs Penghasilan
Level Number Mean Std Dev Minimum Median Maximum
Pria 1250 Rp8.484.168 Rp5.808.698 Rp500.000 Rp7.000.000 Rp51.000.000
Wanita 712 Rp7.208.190 Rp5.143.132 Rp500.000 Rp6.075.000 Rp50.000.000
66..77 AAnnaalliissiiss KKaatteeggoorrii
PPeerruussaahhaaaann ddaann PPeenngghhaassiillaann
Umumnya perusahaan multinasional
memberikan penghasilan yang lebih
tinggi dibandingkan perusahaan nasional
dan perusahaan lokal, mengingat skala
internasional yang melekat pada
perusahaan tersebut. Gambar 6.8
menjelaskan bahwa secara umum
penghasilan alumni yang bekerja di
perusahaan multinasional (Rp8.500.000)
memang lebih tinggi dibandingkan
penghasilan alumni yang bekerja di
perusahaan nasional (Rp6.900.000) dan
alumni yang bekerja di perusahaan lokal
(Rp5.000.000). Akan tetapi hal yang
menarik adalah penghasilan maksimum
yang dimiliki oleh seorang alumni yang
bekerja di perusahaan lokal
(Rp50.000.000) hanya berbeda selisih
Rp1.000.000 dengan penghasilan
minimum yang dimiliki oleh seorang
alumni yang bekerja di perusahaan
multinasional (Rp51.000.000). Tabel 6.8
menjelaskan lebih rinci mengenai besar
penghasilan yang didapatkan alumni ITB
angkatan 2010 berdasarkan kategori
perusahaan tempat mereka bekerja.
Pria
Wanita
Rp0
Rp10,000,000
Rp20,000,000
Rp30,000,000
Rp40,000,000
Rp50,000,000
Rp60,000,000
Rp70,000,000
Mean Outliers(1) Outliers(2) Minimum/Maximum
Divisi Riset ITB Career Center 98
Gambar 6.8 Kategori Perusahaan vs Penghasilan
Tabel 6.8 Kategori Perusahaan vs Penghasilan
Level Number Mean Std Dev Minimum Median Maximum
Lokal 317 Rp5.864.251 Rp4.468.947 Rp500.000 Rp5.000.000 Rp50.000.000
Nasional 757 Rp7.229.289 Rp3.347.118 Rp1.280.000 Rp6.900.000 Rp27.000.000
Multinasional 472 Rp10.886.868 Rp7.345.412 Rp2.600.000 Rp8.500.000 Rp51.000.000
66..88 AAnnaalliissiiss BBeennttuukk
PPeerruussaahhaaaann ddaann PPeenngghhaassiillaann
Salah satu informasi yang dapat diperoleh
dari penelitian Tracer Study ITB adalah
standar penghasilan perusahaan milik
Negara. Berdasarkan kategori perusahaan
telah diketahui pada subbab sebelumnya
bahwa standar penghasilan perusahaan
multinasional lebih besar dibandingkan
perusahaan lainnya. Perlu diketahui pula
bahwa perusahaan milik negara terdapat
dalam kategori ini.
Lokal
Nasional
MultinasionalRp0
Rp10,000,000
Rp20,000,000
Rp30,000,000
Rp40,000,000
Rp50,000,000
Rp60,000,000
Rp70,000,000
Mean Outliers(1) Outliers(2) Minimum/Maximum
Divisi Riset ITB Career Center 99
Gambar 6.9 Bentuk Perusahaan vs Penghasilan
Tabel 6.9 Bentuk Perusahaan vs Penghasilan
Level Number Mean Std Dev Minimum Median Maximum
Instansi pemerintah 502 Rp7.249.287 Rp3.532.592 Rp1.000.000 Rp7.000.000 Rp25.000.000
organisasi non-profit / LSM 36 Rp6.069.444 Rp4.881.602 Rp500.000 Rp5.000.000 Rp23.000.000
Perusahaan swasta 1255 Rp8.551.752 Rp6.083.898 Rp1.350.000 Rp7.000.000 Rp51.000.000
perusahaan sendiri 169 Rp6.789.054 Rp6.519.522 Rp500.000 Rp5.000.000 Rp50.000.000
Berdasarkan hasil penelitian Tracer Study
untuk alumni ITB angkatan 2010 seperti
yang terdapat pada Gambar 6.9 dan Tabel
6.9, dapat diketahui bahwa secara umum
penghasilan alumni yang bekerja di
perusahaan swasta dan instansi
pemerintah (Rp7.000.000) lebih besar
dibandingkan perusahaan lainnya. Hal
yang menarik disini adalah hampir
samanya besar penghasilan alumni yang
bekerja di instansi pemerintah dengan
perusahaan swasta. Informasi ini tentunya
memberikan gambaran bahwa standar
penghasilan alumni bekerja di
perusahaan/instansi pemerintah tidak
kalah dengan alumni yang bekerja di
perusahaan swasta.
66..99 AAnnaalliissiiss JJaabbaattaann ddaann
PPeenngghhaassiillaann
Dalam dunia usaha dan industri, salah
satu indikator yang menentukan besar
instansi pemerintah
(termasuk BUMN)
organisasi non-profit / lembaga
swadaya masyarakat
perusahaan swasta
wiraswasta / perusahaan sendiri
Rp0
Rp10,000,000
Rp20,000,000
Rp30,000,000
Rp40,000,000
Rp50,000,000
Rp60,000,000
Rp70,000,000
Mean Outliers(1) Outliers(2) Minimum/Maximum
Divisi Riset ITB Career Center 100
kecilnya penghasilan alumni ITB adalah
posisi/jabatan dalam bekerja. Umumnya
semakin tinggi jabatan alumni ITB maka
semakin besar pula penghasilan yang
diperoleh. Namun perlu menjadi catatan
bahwa besar penghasilan berdasarkan
jabatan ini dapat dipengaruhi pula oleh
perusahaan tempat mereka bekerja.
Berdasarkan Gambar 6.10 dan Tabel 6.10
diketahui bahwa secara umum
penghasilan alumni yang menjadi
manajer (Rp8.000.000) ternyata lebih
besar dibandingkan alumni yang bekerja
sebagai direktur, pemilik, magang
ataupun staf. Hal menarik adalah
penghasilan tertinggi yang dimiliki oleh
alumni justru terdapat pada alumni yang
bekerja sebagai staf (Rp51.000.000),
bukan direktur ataupun pemilik usaha.
Data yang diperoleh ini menegaskan
bahwa posisi/jabatan alumni ITB,
khususnya angkatan 2010, bukan menjadi
penyebab utama mereka berpenghasilan
tinggi. Faktor utama penghasilan alumni
ternyata ditentukan dari perusahaan
tempat mereka bekerja.
Gambar 6.10 Jabatan vs Penghasilan
Tabel 6.10 Jabatan vs Penghasilan
Level Number Mean Std Dev Minimum Median Maximum
Direktur 21 Rp8.516.667 Rp7.632.223 Rp850.000 Rp7.000.000 Rp35.000.000
Magang 48 Rp5.964.410 Rp7.117.719 Rp1.000.000 Rp3.400.000 Rp40.000.000
Manajer 141 Rp9.604.965 Rp6.076.631 Rp500.000 Rp8.000.000 Rp28.000.000
Pemilik 113 Rp7.411.504 Rp6.938.579 Rp500.000 Rp5.000.000 Rp50.000.000
Staf 1639 Rp7.980.781 Rp5.355.145 Rp500.000 Rp7.000.000 Rp51.000.000
Direktur
Magang
Manajer
Pemilik
StafRp0
Rp10,000,000
Rp20,000,000
Rp30,000,000
Rp40,000,000
Rp50,000,000
Rp60,000,000
Rp70,000,000
Mean Outliers(1) Outliers(2) Minimum/Maximum
Divisi Riset ITB Career Center 101
66..1100 AAnnaalliissiiss KKoommppeetteennssii DDiirrii
ddaann KKoommppeetteennssii HHaarraappaann
PPeerruussaahhaaaann
Kompetensi/kemampuan alumni ITB
dapat terbentuk oleh beberapa hal,
kompetensi dasar individu dan atau
kompetensi yang diperoleh dari bidang
ilmu. Kompetensi bidang ilmu diperoleh
oleh alumni ITB utamanya saat mereka
menjalani perkuliahan di ITB.
Kompetensi alumni ITB yang diperoleh
dari perkuliahan umumnya merupakan
pengetahuan akan bidang ilmu dari prodi
tempat alumni menuntut ilmu. Selama
menuntut ilmu di ITB, alumni ITB juga
sangat mungkin memperoleh kemampuan
yang sifatnya lebih kearah soft skill.
Kemampuan soft skill umumnya
terbentuk dari aktivitas yang dijalani oleh
alumni ITB, baik di dalam ataupun di
luar ITB.
Dalam penelitian Tracer Study ITB 2017,
kompetensi alumni dan kontribusi ITB
serta manfaatnya pada pekerjaan mereka
turut menjadi bahan penilaian yang coba
digali. Poin-poin penilaian kompetensi
alumni yang dijadikan bahan pengukuran
antara lain, pengetahuan di bidang ilmu,
pengetahuan di luar bidang ilmu,
pengetahuan umum, keterampilan
internet, keterampilan komputer, berpikir
kritis, keterampilan riset, kemampuan
belajar, kemampuan berkomunikasi,
bekerja di bawah tekanan, manajemen
waktu, bekerja secara mandiri, bekerja
tim, kemampuan dalam memecahkan
masalah, negosiasi, kemampuan analisis,
toleransi, kemampuan adaptasi, loyalitas
dan integritas, bekerja dengan orang yang
berbeda budaya ataupun latar belakang,
kepemimpinan, tanggung jawab, inisiatif,
manajemen proyek/program,
merepresentasikan ide, menuliskan
laporan dan kemampuan untuk terus
belajar sepanjang hayat.
Gambar 6.11 menunjukkan grafik terkait
kompetensi alumni ITB angkatan 2010
yang bekerja dan/atau wirausaha
hubungannya dengan kontribusi
perguruan tinggi (PT) dan perannya pada
pekerjaan alumni. Pada grafik ini tampak
kompetensi alumni ITB angkatan 2010
yang lebih baik dibandingkan kontribusi
dari ITB, yaitu pengetahuan di luar
disiplin ilmu, pengetahuan umum,
keterampilan internet dan komputer,
kemampuan belajar, komunikasi, bekerja
mandiri dan tim, toleransi, adaptasi,
negosiasi, loyalitas dan integritas, bekerja
dengan orang beda budaya dan latar
belakang, kepemimpinan, tanggung
jawab, inisiatif, manajemen proyek serta
terus belajar sepanjang hayat.
Kompetensi yang kurang dikuasai alumni
dan dianggap cukup banyak diberikan
oleh ITB antara lain, pengetahuan di
bidang disiplin ilmu, keterampilan riset,
bekerja di bawah tekanan, manajemen
waktu serta menuliskan laporan.
Divisi Riset ITB Career Center 102
Gambar 6.11 Kompetensi Responden (Biru): Kontribusi PT (Merah): Peran Kompetensi dalam Pekerjaan (Hijau) [Bekerja & Wirausaha]
3.0
3.2
3.4
3.6
3.8
4.0
4.2
4.4
pengetahuan di bidang / disiplin ilmupengetahuan di luar disiplin ilmu
pengetahuan umum
keterampilan internet
keterampilan komputer
berpikir kritis
keterampilan riset
belajar
berkomunikasi
bekerja di bawah tekanan
manajemen waktu
bekerja secara mandiri
bekerja dalam tim / dengan orang lainmemecahkan masalahnegosiasi
analisis
toleransi
adaptasi
loyalitas dan integritas
bekerja dengan orang yang berbeda budayamaupun latar belakang
kepemimpinan
tanggung jawab
inisiatif
manajemen proyek / program
mempresentasikan ide
menuliskan laporan / dokumen
terus belajar sepanjang hayat
Alumni PT Pekerjaan
Divisi Riset ITB Career Center 103
Hal menarik pada Gambar 6.11 adalah
adanya tuntutan pekerjaan yang lebih
besar dibandingkan kompetensi alumni
dan kontribusi ITB yang masih dianggap
kurang, yaitu, pengetahuan di luar
disiplin ilmu, berpikir kritis, komunikasi,
manajemen waktu, kemampuan
memecahkan masalah, kepemimpinan,
kemampuan mempresentasikan ide, serta
kemampuan menuliskan laporan atau
dokumen.
Gambar 6.12 menunjukkan grafik terkait
kompetensi alumni ITB angkatan 2010
yang tidak bekerja/melanjutkan studi
hubungannya dengan kontribusi ITB.
Grafik ini menunjukkan bahwa sebagian
besar kompetensi alumni jauh lebih besar
dibandingkan kontribusi ITB. Kontribusi
ITB yang dianggap lebih besar dan
kurang dikuasai oleh alumni adalah
terkait pengetahuan di bidang disiplin
ilmu, keterampilan riset, bekerja di
bawah tekanan, manajemen waktu, serta
menuliskan laporan/dokumen.
Penilaian keseluruhan terkait kompetensi
alumni ITB angkatan 2010 hubungannya
dengan kontribusi ITB tampak pada
Gambar 6.13. Tidak jauh berbeda dengan
pembahasan sebelumnya yang
menunjukkan bahwa kompetensi alumni
sebagian besar jauh lebih baik
dibandingkan kontribusi ITB kecuali
untuk pengetahuan di bidang disiplin
ilmu, keterampilan riset, bekerja di
bawah tekanan, manajemen waktu,
kemampuan mempresentasikan ide, serta
kemampuan menuliskan laporan atau
dokumen.
Divisi Riset ITB Career Center 104
Gambar 6.12 Kompetensi Responden (Biru): Kontribusi PT (Merah) [Tidak Bekerja/Melanjutkan Studi]
3.0
3.2
3.4
3.6
3.8
4.0
4.2
4.4
pengetahuan di bidang / disiplin ilmupengetahuan di luar disiplin ilmu
pengetahuan umum
keterampilan internet
keterampilan komputer
berpikir kritis
keterampilan riset
belajar
berkomunikasi
bekerja di bawah tekanan
manajemen waktu
bekerja secara mandiri
bekerja dalam tim / dengan orang lainmemecahkan masalahnegosiasi
analisis
toleransi
adaptasi
loyalitas dan integritas
bekerja dengan orang yang berbeda budayamaupun latar belakang
kepemimpinan
tanggung jawab
inisiatif
manajemen proyek / program
mempresentasikan ide
menuliskan laporan / dokumen
terus belajar sepanjang hayat
Alumni PT
Divisi Riset ITB Career Center 105
Gambar 6.13 Kompetensi Responden (Biru): Kontribusi PT (Merah) [Total]
3.0
3.2
3.4
3.6
3.8
4.0
4.2
4.4
pengetahuan di bidang / disiplin ilmupengetahuan di luar disiplin ilmu
pengetahuan umum
keterampilan internet
keterampilan komputer
berpikir kritis
keterampilan riset
belajar
berkomunikasi
bekerja di bawah tekanan
manajemen waktu
bekerja secara mandiri
bekerja dalam tim / dengan orang lainmemecahkan masalahnegosiasi
analisis
toleransi
adaptasi
loyalitas dan integritas
bekerja dengan orang yang berbeda budaya maupunlatar belakang
kepemimpinan
tanggung jawab
inisiatif
manajemen proyek / program
mempresentasikan ide
menuliskan laporan / dokumen
terus belajar sepanjang hayat
Alumni PT
Divisi Riset ITB Career Center 106
Divisi Riset ITB Career Center 107
Divisi Riset ITB Career Center 108
Divisi Riset ITB Career Center 109
PPrrooffiill AAlluummnnii IITTBB yyaanngg BBeerrwwiirraauussaahhaa RReennttaanngg 11--33 TTaahhuunn SSeetteellaahh LLuulluuss
Angga Dinan A1, Indah Gumala Andirasdini2, Bambang Setia Budi3
1 Kepala Divisi Riset ITB Career Center, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
2 Asisten Peneliti, Divisi Riset ITB Career Center, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung 3 Kepala ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
Abstrak
Hasil riset yang dirilis oleh perusahaan modal Venturra Capital dan situs perbandingan harga
IPrice menyebutkan bahwa ITB menjadi perguruan tinggi paling banyak menghasilkan
pendiri perusahaan startup, yakni sebanyak 14 orang. Jumlah ini mengalahkan perguruan
tinggi mancanegara seperti Harvard University (8 orang), Purdue University (7 orang) dan
Stanford University (5 orang). Berdasarkan kondisi ini, menjadi menarik untuk dipelajari
dan dianalisis lebih lanjut profil nyata alumni ITB yang berwirausaha berdasarkan data
Tracer Study ITB. Makalah ini bertujuan untuk membaca dan menganalisis lebih detail
profil nyata alumni ITB yang berwirausaha rentang 1-3 tahun setelah lulus dengan
menggunakan database Tracer Study ITB 2014-2016. Metode analisis yang digunakan
adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan tools JMP7 dan XLStat. Dari analisis
diperoleh kejelasan bahwa bidang usaha yang paling banyak pada kategori bidang jasa
lainnya (S), kemudian kategori kesenian, hiburan dan rekreasi (R) dan kategori perdagangan
besar dan eceran (G). Namun usaha alumni ITB pada ketiga kategori ini dalam rentang 1-3
tahun setelah lulus ternyata cenderung menurun. Sisi persebaran usaha alumni ITB dalam
rentang 1-3 tahun turut mengalami perkembangan, dari yang awalnya terkonsentrasi di
wilayah Jawa Barat hingga akhirnya berkembang ke beberapa wilayah di Indonesia bahkan
ada yang hingga ke luar negeri.
Kata kunci: Tracer Study ITB, wirausaha, profil alumni ITB
109
Divisi Riset ITB Career Center 110
PPeennddaahhuulluuaann
Sejak awal tahun 2015, ITB berupaya
menciptakan infrastruktur organisasi dan
atmosfer dari research university menuju
entrepreneurial university. Dalam usaha
mewujudkan hal tersebut, terdapat tiga
pilar rencana strategis ITB yang didorong
untuk diimplementasikan, yaitu excellent
teaching, excellent research dan excellent
in innovation. Wujud dari implementasi 3
pilar rencana strategis ini adalah ITB
ingin menghasilkan profesional, scientist,
dan entrepreneur.
Pada tahun 2017, perusahaan modal
Venturra Capital dan situs perbandingan
harga Iprice melakukan riset terhadap
lebih dari 100 pendiri perusahaan startup
yang sukses. Hasil riset tersebut
menyebutkan bahwa ITB menjadi
perguruan tinggi paling banyak
menghasilkan pendiri perusahaan startup
dengan jumlah 14 orang. Jumlah ini
bahkan mengalahkan beberapa perguruan
tinggi mancanegara seperti Harvard
University (8 orang), Purdue University
(7 orang) dan Stanford University (5
orang). Kondisi ini tentunya sejalan
dengan upaya ITB menuju
entrepreneurial university.
Divisi riset Tracer Study ITB Career
Center telah melaksanakan penelitian
Tracer Study ITB sejak tahun 2012
hingga saat ini. Salah satu hasil riset
Tracer Study ITB memberikan hasil
bahwa alumni ITB mulai dari angkatan
2006 hingga 2009 umumnya kurang lebih
7% dari total alumni yang telah lulus
dalam rentang 1-3 tahun merupakan
wirausaha (Budi dkk, 2017).
Berdasarkan pada fakta yang telah
disebutkan diatas maka menjadi hal
menarik apabila profil dari alumni ITB
wirausaha ini dapat diketahui. Dalam
makalah ini akan dilakukan analisis
berdasarkan data penelitian Tracer Study
ITB 2013-2016 untuk membantu
membaca profil alumni ITB yang
berwirausaha, yang mencakup kategori
bidang usaha, jenis usaha, omset usaha,
kompetensi serta peta persebaran usaha.
MMeettooddee PPeenneelliittiiaann
Pada makalah ini, analisis profil alumni
ITB yang berwirausaha ditekankan pada
lulusan dalam rentang 1-3 tahun setelah
lulus. Lulusan 1-3 tahun ini terdiri dari 3
angkatan, yaitu angkatan 2007, angkatan
2008 dan angkatan 2009. Total responden
berdasarkan rentang tahun lulusan ini
adalah 717 alumni (87 wirausaha) 1
tahun setelah lulus, 2166 alumni (159
wirausaha) 2 tahun setelah lulus, dan
4306 alumni (222 wirausaha) 3 tahun
setelah lulus.
Analisis yang dilakukan pada penelitian
ini adalah analisis kuantitatif. Hasil
analisis akan membandingkan hasil dari
alumni 1 tahun setelah lulus, alumni 2
tahun setelah lulus dan alumni 3 tahun
setelah lulus serta peta perjalanan dalam
rentang tahun tersebut. Hasil analisis
ditampilkan dalam bentuk grafik dan
kurva yang merupakan hasil pengolahan
Divisi Riset ITB Career Center 111
data dengan bantuan tool analisis JMP7
serta XLStat.
AAnnaalliissiiss DDaattaa
Alumni ITB setelah lulus umumnya lebih
banyak yang bekerja dibandingkan tidak
bekerja/melanjutkan studi ataupun
wirausaha. Alumni yang berwirausaha
pada Gambar 1.1 ada pada kisaran 5-12%
dari total alumni ITB untuk masing-
masing rentang 1-3 tahun setelah lulus.
Gambar 1.1 memberikan gambaran pula
bahwa alumni ITB yang terlambat lulus
maka yang berwirausaha jumlahnya
semakin bertambah. Hal ini terjadi
dikarenakan pada awal kelulusan alumni
ITB yang belum mendapat kerja
cenderung terjun kedalam dunia
wirausaha. Setelah mendapat pekerjaan
dengan melihat tren grafik pada Gambar
1.1 maka usaha yang dirintis alumni
cenderung ditinggalkan.
Kategori bidang usaha dari usaha alumni
ITB cukup beragam, mulai dari yang
sesuai dengan bidang keahlian hingga
yang berupa inovasi dari alumni ITB itu
sendiri. Dalam penelitian Tracer Study
ITB, secara umum bidang usaha alumni
ITB terbagi kedalam 21 kategori,
kategori berdasarkan core questionnaire
UNITRACE dan INDOTRACE (Tabel
1.1).
Gambar 1.1 Status pekerjaan alumni ITB
berdasarkan rentang 1-3 tahun setelah lulus
(Sumber: Bambang Setia Budi dkk, 2017)
Berdasarkan Gambar 1.2, kategori bidang
usaha bagi alumni ITB 1 tahun setelah
lulus umumnya banyak bergerak di
bidang R (18%), bidang S (18%) serta
bidang G (15%). Bagi alumni ITB 2
tahun setelah lulus umumnya usaha
mereka bergerak di bidang S (16%) dan
bidang R (13%). Sementara itu alumni
ITB 3 tahun setelah lulus bidang usaha
mereka lebih banyak pada kategori
bidang R (15%), bidang S (14%) dan
bidang G (11%). Secara keseluruhan
tampak bahwa alumni ITB rentang 1-3
tahun setelah lulus umumnya merintis
usaha pada kategori bidang jasa lainnya
(S), kesenian, hiburan dan rekreasi (R)
serta perdagangan besar dan eceran (G).
Tabel 1.1 Kategori bidang usaha dalam penelitian Tracer Study ITB
A: Pertanian, perikanan, dan
kehutanan H: Transportasi dan pergudangan
O: Administrasi pemerintahan,
pertahanan, dan jaminan wajib sosial
B: Pertambangan dan penggalian I: Penyediaan akomodasi dan penyediaan
makanan dan minuman P: Jasa pendidikan
bekerja
bekerja danwiraswasta
tdkbekerja/melanjutkan
studi
wirausaha
50%
6%
32%
12%
63%
5%
24%
7%
68%
4%
23%
5%
3 tahun setelah lulus 2 tahun setelah lulus
1 tahun setelah lulus
Divisi Riset ITB Career Center 112
C: Industri pengolahan J: Informasi dan komunikasi Q: Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
D: Pengadaaan listrik, gas, uap/air
panas, dan udara dingin K: Jasa keuangan dan asuransi R: Kesenian, hiburan dan rekreasi
E: Pengadaan air, pengelolaaan
sampah dan daur ulang,
pembuangan dan pembersihan
limbah dan sampah
L: Real estate, developer, dan properti S: Kegiatan jasa lainnya
F: Konstruksi dan pembangunan M: Jasa profesional, ilmiah, dan teknis
T: Jasa perorangan yang melayani
rumah tangga, kegiatan yang
menghasilkan barang dan jasa oleh
rumah tangga
G: Perdagangan besar dan eceran,
reparasi dan perawatan mobil dan
sepeda motor
N: Jasa persewaan dan sewa guna usaha
tanpa hak opsi, ketenagakerjaan, agen
perjalanan dan penunjang usaha lainnya
U: Kegiatan badan internasional dan
kegiatan badan internasional ekstra
lainnya
A; 1%B; 1%
C; 7% F; 5%
G; 15%
H; 1%
I; 6%
J; 9%
L; 2%M; 6%
N; 5%
P; 2%
R; 18%
S; 18%
T; 3%1 tahun setelah lulus
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U
A; 8%B; 2%
C; 9% E; 1%
F; 7%
G; 6%
H; 1%
I; 6%
J; 9%L; 5%M; 4%N; 2%
P; 6%
Q; 2%
R; 13%
S; 16%
T; 3%U; 1%
2 tahun setelah lulus
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U
Divisi Riset ITB Career Center 113
Gambar 1.2 Kategori bidang usaha alumni ITB rentang 1-3 tahun setelah lulus
Gambar 1.3 Perbandingan persentase kategori bidang usaha alumni ITB wirausaha rentang 1-3 tahun
setelah lulus
A; 1.4%
C; 10.4%
D; 1.8%
E; 0.9%
F; 7.7%
G; 11.3%
H; 0.5%
I; 6.8%
J; 5.9%K; 0.9%
L; 4.1%M; 9.0%P; 4.5%
Q; 1.8%
R; 15.3%
S; 14.4%
T; 3.2%U; 0.5%
3 tahun setelah lulus
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U
0%
2%
4%
6%
8%
10%
12%
14%
16%
18%
20%
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
KL
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
Kategori Bidang Usaha
1 tahun setelah lulus 2 tahun setelah lulus 3 tahun setelah lulus
Divisi Riset ITB Career Center 114
Tabel 1.2 Omset usaha alumni ITB wirausaha rentang 1-3 tahun setelah lulus
Max Median Min Mean Std Dev N
1 tahun
stlh lulus Rp750,000,000 Rp10,000,000 Rp400,000 Rp39,859,459 Rp98,890,048 74
2 tahun
stlh lulus Rp8,000,000,000 Rp20,000,000 Rp1,200,000 Rp190,300,352 Rp766,657,525 145
3 tahun
stlh lulus Rp3,000,000,000 Rp20,000,000 Rp300,000 Rp152,762,604 Rp449,940,492 187
Alumni ITB yang berwirausaha rentang
1-3 tahun setelah lulus banyak bergerak
di bidang usaha S, R dan G. Namun
dilihat berdasarkan Gambar 3, aktivitas
alumni ITB pada ketiga bidang kategori
tersebut memiliki kecenderungan
menurun pada setiap tahunnya.
Penurunan yang terjadi merupakan hal
yang menguatkan bahwa alumni ITB
beberapa cenderung meninggalkan
usahanya terutama jika mereka mendapat
prospek yang lebih baik dari pekerjaan.
Namun selain penurunan, dapat dilihat
pula adanya peningkatan signifikan pada
beberapa bidang kategori usaha,
diantaranya C dan M. Peningkatan pada
dua kategori bidang usaha ini menarik
mengingat keduanya lebih mencirikan
usaha alumni ITB yang memiliki
kesesuaian dengan bidang studi mereka
saat masih kuliah di perguruan tinggi.
Keberlangsungan usaha dari alumni ITB
rentang 1-3 tahun setelah lulus dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor awal yang
ditunjukkan pada Gambar 1.3. Besaran
omset usaha secara umum berada pada
rentang 10-20 juta namun pada rentang
ini sebagian besar usaha yang berjalan
tidak semua merupakan usaha
baru/inovasi di bidangnya bahkan
memiliki kecenderungan hanya
mengikuti tren yang sedang ada. Kondisi
ini tentunya akan berpengaruh terhadap
kelanjutan usaha alumni yang
kedepannya cenderung akan
ditinggalkan.
Tabel 1.2 menunjukkan perbandingan
omset diantara alumni ITB wirausaha
rentang 1-3 tahun setelah lulus. Tabel ini
memperlihatkan bahwa omset usaha
alumni cenderung semakin besar setiap
tahunnya. Namun besar kecil omset ini
tidak mempengaruhi secara signifikan
terhadap sukses tidaknya usaha alumni.
Usaha yang dijalankan alumni ITB
seiring berjalan waktu cenderung
semakin berkurang namun tetap memberi
kemungkinan bahwa beberapa
diantaranya dapat berkembang hingga
menuju kesuksesan. Salah satu sebab
bahwa usaha alumni ITB dapat
berkembang adalah dengan melihat
kriteria jenis usaha alumni yang dibangun
dari awal serta umumnya merupakan
kerjasama diantara alumni ITB, saudara
atau bahkan orang lain (Gambar 1.4).
Penggunaan modal yang tidak hanya dari
modal pribadi pun dapat berpengaruh
terhadap perkembangan usaha alumni
ITB, modal hasil dari investasi gabungan
memberikan kesempatan bagi usaha
Divisi Riset ITB Career Center 115
alumni untuk tumbuh besar. Faktor-faktor
ini pada dasarnya merupakan sebagian
kecil yang memberikan pengaruh
terhadap tumbuh kembang serta
keberlangsungan usaha alumni ITB.
Gambar 1.4 Omset, alasan, jenis dan modal usaha alumni ITB rentang 1-3 tahun setelah lulus
Rp10,000,000Rp20,000,000 Rp20,000,000
Rp0
Rp20,000,000
Rp40,000,000
1 tahun setelah lulus 2 tahun setelah lulus 3 tahun setelah lulus
Omset Usaha
2%
15%22%
52%
1%8%
2%
14%
26%
42%
3%13%
3%8%
30%
52%
1%7%
0%10%20%30%40%50%60%
Bank Investor Keluarga Pribadi /Tabungan
Proposal Proyek
Sumber Modal
1 tahun setelah lulus 2 tahun setelah lulus 3 tahun setelah lulus
13
10
23
31
39
34
40
41
57
73
20
32
34
48
82
73
83
72
96
125
27
40
70
87
96
97
110
140
162
176
Malas melamar kerja
Melanjutkan usahakeluarga
Penghasilan lebih besar
Peluang pasar
Tantangan
Cita-cita
Buka lapanganpekerjaan baru
Bebas / Tidakbergantung
Waktu yang fleksibel
Passion / Keinginanpribadi
Alasan Wirausaha
3 tahun setelah lulus 2 tahun setelah lulus
1 tahun setelah lulus
1
4
31
21
34
50
12
11
46
34
70
93
8
12
70
74
82
107
Melayani kontraktortunggal
Mengambil alihperusahaan
Usaha sendiri / tidakmemiliki pegawai
Bekerja di rumah (Usaharumahan)
Membangun dari awalsebuah kantor / firma
Kerjasama dengan teman/ saudara / dll
Kriteria Usaha
3 tahun setelah lulus 2 tahun setelah lulus
1 tahun setelah lulus
Divisi Riset ITB Career Center 116
Gambar 1.4 secara umum juga
menunjukkan bahwa perbandingan
sumber modal, alasan wirausaha serta
kriteria usaha diantara alumni ITB
wirausaha rentang 1-3 tahun setelah lulus
tidak memiliki perbedaan signifikan
secara pola.
Divisi Riset ITB Career Center 117
Gambar 1.5 Peta persebaran usaha alumni ITB rentang 1-3 tahun setelah lulus
Gambar 1.5 menampilkan peta
persebaran usaha alumni ITB untuk
rentang 1-3 tahun setelah lulus. Peta
persebaran usaha alumni ini
memperlihatkan bahwa konsentrasi usaha
masih terpusat di Pulau Jawa, khususnya
daerah Jawa Barat. Kondisi ini terjadi
mengingat alumni ITB umumnya mulai
mendirikan usaha sejak mereka belum
lulus dari perguruan tinggi.
KKeessiimmppuullaann
Dari berbagai data yang telah diolah dan
dianalisis lebih lanjut maka dapat
diperoleh beberapa poin utama terkait
profil alumni ITB ini. Secara umum,
alumni ITB yang berwirausaha dalam
rentang 1-3 tahun setelah lulus cenderung
mengalami penurunan dalam hal
persentase. Turunnya persentase
wirausaha ini sejalan dengan naiknya
persentase dari alumni ITB yang bekerja.
Hal ini menunjukkan bahwa usaha
alumni ITB ada kecenderungan
ditinggalkan apabila prospek kerja
dirasakan lebih baik oleh alumni ITB.
Dapat disimpulkan pula bahwa profil
alumni ITB wirausaha dilihat dari sisi
angkatan ataupun lulusan ternyata tidak
terdapat perbedaan yang signifikan
(Dinan, 2017). Hasil ini tentunya semakin
menunjukkan kesesuaian yang tepat
mengenai gambaran nyata dari profil
alumni ITB wirausaha.
Pada makalah ini ditemukan beberapa hal
menarik terkait alumni ITB yang
berwirausaha rentang 1-3 tahun setelah
lulus. Dari sisi kategori bidang usaha,
dapat terlihat bahwa meskipun umumnya
usaha alumni ITB lebih banyak bergerak
di bidang R, S dan G, pada tahun-tahun
Divisi Riset ITB Career Center 118
berikutnya ternyata usaha di ketiga
bidang kategori tersebut cenderung
menurun. Perkembangan usaha alumni
ITB seiring berjalannya waktu lebih
banyak berkembang pada bidang-bidang
yang lebih sesuai dengan pendidikan dan
keilmuan mereka saat kuliah.
Omset usaha alumni berada pada kisaran
10-20 juta secara umum, namun
demikian dalam rentang waktu 1-3 tahun
ternyata omset usaha yang besar semakin
bertambah. Usaha alumni ITB yang
omsetnya bertambah memiliki
kecenderungan berkembang sementara
omset usaha yang turun cenderung
ditinggalkan apabila alumni ITB dalam
rentang 1-3 tahun tersebut memperoleh
prospek pekerjaan yang lebih baik.
Usaha alumni ITB, dari sisi lokasi, pada
umumnya terkonsentrasi di wilayah
Bandung Jawa Barat. Salah satu sebab
usaha alumni ITB banyak berdiri di
Bandung adalah karena usaha alumni
berdiri sejak mereka masih kuliah.
Kedekatan lokasi usaha dengan kuliah
tentunya menjadikan usaha alumni dapat
tetap terkoordinasi pergerakannya.
Namun seiring berjalan waktu, usaha
alumni ITB ternyata dapat merambah
hingga ke berbagai daerah di Indonesia
bahkan ada yang berada di luar negeri
dalam rentang waktu 1-3 tahun.
SSaarraann
Pengkajian dan analisis profil alumni ITB
wirausaha rentang 1-3 tahun setelah lulus
pada makalah ini pada dasarnya tidak dan
tanpa hambatan. Salah satu hambatan
yang muncul adalah dalam
pengelompokkan kategori bidang usaha.
Bagi penulis, pengkategorian bidang
usaha yang digunakan dalam Tracer
Study ITB ini dirasa masih kurang
lengkap/rinci terutama jika disesuaikan
dengan kondisi dari negera Indonesia itu
sendiri, sebagai contoh kategori bidang
jasa lainnya (S) tidak memberikan
jawaban rinci terkait dari jasa apa yang
dimaksud.
Saran penulis berdasarkan pada hambatan
dalam penulisan makalah ini kedepan
adalah adanya pengkategorian bidang
usaha yang jauh lebih rinci serta
disesuaikan dengan kondisi negara
Indonesia.
DDaaffttaarr PPuussttaakkaa
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A.,
Nur Faidzatus Saydah, Nissa
Fadilah, Mila Isti. 2017. Tracer
Study ITB 2016 Angkatan 2009.
Penerbit ITB, Bandung.
Dinan, Angga, Amalia Nur Alifah,
Bambang Setia Budi. 2017. Profil
Alumni ITB yang Berwirausaha
Studi Kasus Alumni ITB Angkatan
2009. Paper Tracer Study. Bandung.
Dinan, Angga, Amalia Nur Alifah,
Bambang Setia Budi. 2017. Profil
Alumni ITB yang Berwirausaha
Studi Kasus Alumni ITB Lulusan
Tahun 2013. Paper Tracer Study.
Bandung.
Divisi Riset ITB Career Center 119
PPrrooffiill AAlluummnnii IITTBB yyaanngg BBeerrwwiirraauussaahhaa [[SSttuuddii KKaassuuss AAlluummnnii IITTBB LLuulluussaann TTaahhuunn 22001133]]
Angga Dinan A1, Amalia Nur Alifah2, Bambang Setia Budi3
1 Kepala Divisi Riset ITB Career Center, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
2 Asisten Peneliti, Divisi Riset ITB Career Center, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung 3 Kepala ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
Abstrak
Perusahaan modal Venturra Capital dan situs perbandingan harga Iprice melakukan riset
terhadap lebih dari 100 pendiri perusahaan startup yang sukses. Hasil riset tersebut
menyebutkan bahwa ITB menjadi perguruan tinggi paling banyak menghasilkan pendiri
perusahaan startup dengan jumlah 14 orang. Jumlah ini bahkan mengalahkan beberapa
perguruan tinggi mancanegara seperti Harvard University (8 orang), Purdue University (7
orang) dan Stanford University (5 orang). Pada makalah ini akan dilakukan suatu analisis
untuk mengkaji lebih dalam profil alumni ITB yang berwirausaha. Profil alumni ITB yang
berwirausaha ini lebih ditekankan pada lulusan tahun 2013. Metode analisis yang digunakan
adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan tools JMP7 dan XLStat. Data yang
digunakan dalam analisis merupakan database Tracer Study ITB 2014-2016. Dari analisis
diperoleh kejelasan bahwa bidang usaha yang paling banyak pada kategori bidang jasa
lainnya (S), kemudian kategori kesenian, hiburan dan rekreasi (R) dan kategori perdagangan
besar dan eceran (G). Peta persebaran usaha alumni ITB lulusan tahun 2013 ternyata lebih
terfokus di wilayah Bandung Jawa Barat.
Kata kunci: Tracer Study ITB, wirausaha, profil alumni ITB
119
Divisi Riset ITB Career Center 120
PPeennddaahhuulluuaann
Sejak awal tahun 2015, ITB berupaya
menciptakan infrastruktur organisasi dan
atmosfer dari research university menuju
entrepreneurial university. Dalam usaha
mewujudkan hal tersebut, terdapat tiga
pilar rencana strategis ITB yang didorong
untuk diimplementasikan, yaitu excellent
teaching, excellent research dan excellent
in innovation. Wujud dari implementasi 3
pilar rencana strategis ini adalah ITB
ingin menghasilkan profesional, scientist,
dan entrepreneur.
Pada tahun 2017, perusahaan modal
Venturra Capital dan situs perbandingan
harga Iprice melakukan riset terhadap
lebih dari 100 pendiri perusahaan startup
yang sukses. Hasil riset tersebut
menyebutkan bahwa ITB menjadi
perguruan tinggi paling banyak
menghasilkan pendiri perusahaan startup
dengan jumlah 14 orang. Jumlah ini
bahkan mengalahkan beberapa perguruan
tinggi mancanegara seperti Harvard
University (8 orang), Purdue University
(7 orang) dan Stanford University (5
orang). Kondisi ini tentunya sejalan
dengan upaya ITB menuju
entrepreneurial university.
Divisi riset Tracer Study ITB Career
Center telah melaksanakan penelitian
Tracer Study ITB sejak tahun 2012
hingga saat ini. Salah satu hasil riset
Tracer Study ITB memberikan hasil
bahwa alumni ITB mulai dari angkatan
2006 hingga 2009 umumnya kurang lebih
7% dari total alumni merupakan
wirausaha (Budi dkk, 2017).
Berdasarkan pada fakta yang telah
disebutkan diatas maka menjadi hal
menarik apabila profil dari alumni ITB
wirausaha ini dapat diketahui. Dalam
makalah ini akan dilakukan analisis
berdasarkan data penelitian Tracer Study
ITB 2014-2016 untuk membantu
membaca profil alumni ITB yang
berwirausaha, yang mencakup kategori
bidang usaha, jenis usaha, omset usaha,
kompetensi serta peta persebaran usaha.
MMeettooddee PPeenneelliittiiaann
Pada makalah ini, analisis profil alumni
ITB yang berwirausaha ditekankan pada
lulusan tahun 2013. Lulusan 2013 ini
terdiri dari 3 angkatan, yaitu angkatan
2007, angkatan 2008 dan angkatan 2009.
Total responden yang diperoleh 2436
alumni dari total 2782. Dari 2436 ini
hanya sebesar 134 orang alumni yang
berprofesi sebagai wirausaha serta
menjadi fokus penelitian dalam makalah
ini.
Analisis yang dilakukan pada penelitian
ini adalah analisis kuantitatif. Hasil
analisis akan menampilkan beberapa
grafik yang menggambarkan berbagai hal
terkait usaha dari alumni ITB. Beberapa
tools yang turut digunakan dalam analisis
penelitian ini adalah JMP7 serta XLStat.
Divisi Riset ITB Career Center 121
AAnnaalliissiiss DDaattaa
Sejak tahun 2012 hingga 2016, ITB
memiliki lulusan yang berprofesi sebagai
wirausaha berdasarkan pada penelitian
Tracer Study ITB. Alumni ITB yang
menjadi wirausaha adalah sebanyak
kurang lebih 7% dari total alumni ITB
yang menjadi responden penelitian
Tracer Study ITB tahun 2012-2016 (Budi
dkk, 2017).
Gambar 2.1 menunjukkan status
pekerjaan alumni ITB yang menjadi
wirausaha berdasarkan tahun lulusan
2013 ada sebanyak 6% (134 alumni) dari
total 2436 alumni. Hasil ini tidak berbeda
jauh dengan jumlah alumni ITB
wirausaha apabila dilihat berdasarkan
angkatan yang berada pada kisaran 6-7%
(Dinan, 2017).
134 alumni ITB yang berwirausaha
berdasarkan Gambar 2.2 menunjukkan
konsentrasi bidang usaha umumnya ada
pada kategori bidang kesenian, hiburan
dan rekreasi (R), jasa lainnya (S) serta
perdagangan besar dan eceran (G).
Gambar 2.1 Status pekerjaan alumni ITB
lulusan tahun 2013
(Sumber: Bambang Setia Budi dkk, 2017)
Kategori bidang usaha dalam penelitian
ini adalah berdasarkan core questionnaire
UNITRACE dan INDOTRACE yang
digunakan pada setiap penyelenggaraan
Tracer Study ITB (Tabel 2.1).
Tabel 2.1 Kategori bidang usaha dalam penelitian Tracer Study ITB
A: Pertanian, perikanan, dan
kehutanan H: Transportasi dan pergudangan
O: Administrasi pemerintahan,
pertahanan, dan jaminan wajib sosial
B: Pertambangan dan penggalian I: Penyediaan akomodasi dan penyediaan
makanan dan minuman P: Jasa pendidikan
C: Industri pengolahan J: Informasi dan komunikasi Q: Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
D: Pengadaaan listrik, gas, uap/air
panas, dan udara dingin K: Jasa keuangan dan asuransi R: Kesenian, hiburan dan rekreasi
E: Pengadaan air, pengelolaaan
sampah dan daur ulang,
pembuangan dan pembersihan
limbah dan sampah
L: Real estate, developer, dan properti S: Kegiatan jasa lainnya
F: Konstruksi dan pembangunan M: Jasa profesional, ilmiah, dan teknis
T: Jasa perorangan yang melayani
rumah tangga, kegiatan yang
menghasilkan barang dan jasa oleh
rumah tangga
64%
5%
25%
6%
Pekerjaan Saat Ini
bekerja (1569)
bekerja dan wiraswasta (115)
tdk bekerja/melanjutkan studi (618)
wirausaha (134)
Divisi Riset ITB Career Center 122
G: Perdagangan besar dan eceran,
reparasi dan perawatan mobil dan
sepeda motor
N: Jasa persewaan dan sewa guna usaha
tanpa hak opsi, ketenagakerjaan, agen
perjalanan dan penunjang usaha lainnya
U: Kegiatan badan internasional dan
kegiatan badan internasional ekstra
lainnya
Hasil penelitian profil alumni ITB
rentang 1-3 tahun setelah lulus
memberikan informasi bahwa usaha
alumni umumnya bergerak di bidang
usaha kategori R, S dan G (Dinan, 2017).
Adanya kesamaan hasil ini tentunya
semakin memberikan ciri terhadap usaha
alumni ITB dari sisi kategori bidang
usaha.
Secara umum, dapat dikatakan bahwa
usaha yang dijalankan oleh alumni ITB
lulusan tahun 2013 lebih banyak
mengikuti tren usaha yang sedang
berjalan saat ini. Bahkan jika dikaitkan
pada penelitian profil alumni ITB
wirausaha rentang 1-3 tahun setelah lulus
(Dinan, 2017) maka dapat terlihat bahwa
usaha alumni ITB lulusan tahun 2013
pada bidang R, S dan G cenderung
bersifat sementara.
Kecenderungan usaha alumni ITB yang
lebih bersifat sementara pada dasarnya
dapat dipengaruhi pula oleh beberapa
faktor, salah satunya yaitu besaran omset.
Tabel 2.2 menunjukkan bahwa secara
umum omset usaha alumni ITB lulusan
tahun 2013 berada pada kisaran 13,5 juta
rupiah per bulannya. Jumlah ini, sesuai
dengan penelitian profil alumni ITB
rentang 1-3 tahun setelah lulus,
cenderung mengidentifikasi usaha alumni
pada sesuatu yang umum dan bukan
merupakan inovasi baru. Perlu diketahui
pula bahwa 7 usaha alumni ITB dengan
omset yang besar (> 1 milyar rupiah), 6
diantaranya berada diluar bidang R, S
dan G.
Gambar 2.2 Kategori bidang usaha alumni ITB lulusan tahun 2013
A; 4% C; 8%D; 1%
F; 7%
G; 11%
I; 6%
J; 7%L; 3%M; 4%N; 2%
P; 6%Q; 1%
R; 19%
S; 16%T; 4%
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U
Divisi Riset ITB Career Center 123
Tabel 2.2 Omset usaha alumni ITB wirausaha lulusan tahun 2013
Max Median Min Mean Std Dev N
Rp8,000,000,000 Rp13,500,000 Rp300,000 Rp204,891,864 Rp867,001,685 118
Gambar 2.3 Alasan, jenis dan modal usaha alumni ITB lulusan tahun 2013
Gambar 2.3 memberikan gambaran pula
terkait karakter usaha alumni ITB lulusan
tahun 2013. Secara umum dapat
dikatakan bahwa usaha alumni ITB
lulusan tahun 2013 merupakan usaha
yang terbentuk dari hasil kerjasama
3%9%
30%
50%
1%7%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
Bank Investor Keluarga Pribadi /Tabungan
Proposal Proyek
Sumber Modal
20
26
35
46
59
61
62
74
87
107
0 50 100 150
Malas melamar kerja
Melanjutkan usahakeluarga
Penghasilan lebihbesar
Peluang pasar
Cita-cita
Tantangan
Buka lapanganpekerjaan baru
Bebas / Tidakbergantung
Waktu yang fleksibel
Passion / Keinginanpribadi
Alasan Wirausaha
3
8
40
44
55
64
0 20 40 60 80
Melayani kontraktortunggal
Mengambil alihperusahaan
Bekerja di rumah(Usaha rumahan)
Membangun dari awalsebuah kantor / firma
Usaha sendiri / tidakmemiliki pegawai
Kerjasama denganteman / saudara / dll
Kriteria Usaha
Divisi Riset ITB Career Center 124
bersama teman/saudara atau usaha
sendiri, usaha dibangun dari awal serta
merupakan usaha rumahan. Karakter
usaha ini diperjelas dengan alasan alumni
ITB lulusan tahun 2013 menjalankan
usaha yang secara umum dikarenakan
keinginan pribadi, merasa memiliki
waktu yang fleksibel, bebas, buka
lapangan kerja baru, tantangan serta cita-
cita. Karakter serta alasan usaha ini jika
mereferensi pada penelitian profil alumni
ITB wirausaha rentang 1-3 tahun setelah
lulus (Dinan, 2017) ternyata memiliki
kemiripan.
Peta persebaran alumni ITB lulusan tahun
2013 secara umum terpusat di wilayah
Bandung Jawa Barat. Hasil ini
menunjukan kemiripan dengan peta
persebaran usaha alumni ITB rentang 1-3
tahun setelah lulus (Dinan, 2017).
Dengan melihat bahwa usaha alumni
yang baru didirikan serta umumnya
berdiri sejak alumni masih kuliah maka
lokasi usaha yang terpusat di Bandung
Jawa Barat ini dinilai sebagai suatu hal
yang wajar. Namun dengan
memperhatikan perkembangan pada
penelitian alumni ITB wirausaha rentang
1-3 tahun setelah lulus, diperkirakan
bahwa usaha alumni ITB lulusan tahun
2013 seiring berjalan waktu beberapa
diantaranya akan berkembang hingga ke
berbagai wilayah di Indonesia atau
bahkan ke luar Indonesia.
Gambar 2.4 Peta persebaran usaha alumni ITB lulusan tahun 2013
Divisi Riset ITB Career Center 125
KKeessiimmppuullaann
Pada makalah ini ditemukan beberapa hal
menarik terkait alumni ITB yang
berwirausaha lulusan tahun 2013. Pada
kategori bidang usaha yang dijalankan
ternyata alumni ITB lulusan 2013 yang
berwirausaha memiliki perbedaan dengan
yang bekerja (Budi dkk, 2017). Alumni
ITB wirausaha lebih cenderung banyak
yang mencoba untuk bergerak di bidang
yang tidak berhubungan dengan latar
belakang keilmuan mereka.
Secara umum profil usaha alumni ITB
lulusan tahun 2013 memiliki kemiripan
pada penelitan profil alumni ITB
wirausaha rentang 1-3 tahun setelah
lulus. Kemiripan pada dua hasil
penelitian ini tentunya menjadi gambaran
nyata terkait profil alumni ITB wirausaha
secara umum.
SSaarraann
Pengkajian dan analisis profil alumni ITB
wirausaha rentang 1-3 tahun setelah lulus
pada makalah ini pada dasarnya tidak dan
tanpa hambatan. Salah satu hambatan
yang muncul adalah dalam
pengelompokkan kategori bidang usaha.
Bagi penulis, pengkategorian bidang
usaha yang digunakan dalam Tracer
Study ITB ini dirasa masih kurang
lengkap/rinci terutama jika disesuaikan
dengan kondisi dari negera Indonesia itu
sendiri, sebagai contoh kategori bidang
jasa lainnya (S) tidak memberikan
jawaban rinci terkait dari jasa apa yang
dimaksud.
Saran penulis berdasarkan pada hambatan
dalam penulisan makalah ini kedepan
adalah adanya pengkategorian bidang
usaha yang jauh lebih rinci serta
disesuaikan dengan kondisi negara
Indonesia.
DDaaffttaarr PPuussttaakkaa
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A.,
Nur Faidzatus Saydah, Nissa
Fadilah, Mila Isti. 2017. Tracer
Study ITB 2016 Angkatan 2009.
Penerbit ITB, Bandung.
Dinan, Angga, Amalia Nur Alifah,
Bambang Setia Budi. 2017. Profil
Alumni ITB yang Berwirausaha
Studi Kasus Alumni ITB Angkatan
2009. Paper Tracer Study. Bandung.
Dinan, Angga, Indah Gumala
Andirasdini, Bambang Setia Budi.
2017. Profil Alumni ITB yang
Berwirausaha Rentang 1-3 Tahun
Setelah Lulus. Paper Tracer Study.
Bandung.
Divisi Riset ITB Career Center 126
Divisi Riset ITB Career Center 127
PPrrooffiill AAlluummnnii IITTBB yyaanngg BBeerrwwiirraauussaahhaa [[SSttuuddii KKaassuuss AAlluummnnii IITTBB AAnnggkkaattaann 22000099]]
Angga Dinan A1, Amalia Nur Alifah2, Bambang Setia Budi3
1 Kepala Divisi Riset ITB Career Center, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
2 Asisten Peneliti, Divisi Riset ITB Career Center, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung 3 Kepala ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
Abstrak
Institut Teknologi Bandung (ITB) dinyatakan sebagai salah satu perguruan tinggi yang
paling banyak menghasilkan pendiri perusahaan startup berdasarkan pada hasil riset yang
dirilis oleh perusahaan modal Venturra Capital dan situs perbandingan harga IPrice. ITB
dengan jumlah sebanyak 14 orang pendiri perusahaan startup ini bahkan mengungguli
beberapa perguruan tinggi mancanegara seperti Harvard University (8 orang), Purdue
University (7 orang) dan Stanford University (5 orang). Berdasarkan fakta-fakta ini tentunya
menjadi menarik untuk mengetahui seperti apakah profil alumni ITB yang berwirausaha.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menganalisis serta mengkaji lebih dalam profil
alumni ITB angkatan 2009 yang berwirausaha. Metode analisis yang digunakan dalam
makalah adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan tools JMP7 dan XLStat. Data yang
digunakan dalam analisis merupakan database Tracer Study ITB 2016. Dari analisis
diperoleh kejelasan bahwa bidang usaha yang paling banyak pada kategori bidang jasa
lainnya (S), kemudian kategori kesenian, hiburan dan rekreasi (R), kategori perdagangan
besar dan eceran (G) dan kategori informasi dan komunikasi (J). Peta persebaran usaha
alumni ITB angkatan 2009 ternyata lebih terfokus di wilayah Bandung Jawa Barat dan peta
ini cenderung mendekati dengan peta persebaran usaha alumni ITB pada rentang 3 tahun
setelah lulus.
Kata kunci: Tracer Study ITB, wirausaha, profil alumni ITB
127
Divisi Riset ITB Career Center 128
PPeennddaahhuulluuaann
Sejak awal tahun 2015, ITB berupaya
menciptakan infrastruktur organisasi dan
atmosfer dari research university menuju
entrepreneurial university. Dalam usaha
mewujudkan hal tersebut, terdapat tiga
pilar rencana strategis ITB yang didorong
untuk diimplementasikan, yaitu excellent
teaching, excellent research dan excellent
in innovation. Wujud dari implementasi 3
pilar rencana strategis ini adalah ITB
ingin menghasilkan profesional, scientist,
dan entrepreneur.
Pada tahun 2017, perusahaan modal
Venturra Capital dan situs perbandingan
harga Iprice melakukan riset terhadap
lebih dari 100 pendiri perusahaan startup
yang sukses. Hasil riset tersebut
menyebutkan bahwa ITB menjadi
perguruan tinggi paling banyak
menghasilkan pendiri perusahaan startup
dengan jumlah 14 orang. Jumlah ini
bahkan mengalahkan beberapa perguruan
tinggi mancanegara seperti Harvard
University (8 orang), Purdue University
(7 orang) dan Stanford University (5
orang). Kondisi ini tentunya sejalan
dengan upaya ‘ITB menuju
entrepreneurial university.
Divisi riset Tracer Study ITB Career
Center telah melaksanakan penelitian
Tracer Study ITB sejak tahun 2012
hingga saat ini. Salah satu hasil riset
Tracer Study ITB memberikan hasil
bahwa alumni ITB mulai dari angkatan
2006 hingga 2009 umumnya kurang lebih
7% dari total alumni merupakan
wirausaha (Budi dkk, 2017).
Berdasarkan pada fakta yang telah
disebutkan diatas maka menjadi hal
menarik apabila profil dari alumni ITB
wirausaha ini dapat diketahui. Dalam
makalah ini akan dilakukan analisis
berdasarkan data penelitian Tracer Study
ITB 2014-2016 untuk membantu
membaca profil alumni ITB yang
berwirausaha, yang mencakup kategori
bidang usaha, jenis usaha, omset usaha,
kompetensi serta peta persebaran usaha.
MMeettooddee PPeenneelliittiiaann
Pada makalah ini, analisis profil alumni
ITB yang berwirausaha ditekankan pada
angkatan 2009. Total responden yang
diperoleh 2647 alumni dari total 2854.
Dari 2647 ini hanya sebesar 188 orang
alumni yang berprofesi sebagai
wirausaha serta menjadi fokus penelitian
dalam makalah ini.
Analisis yang dilakukan pada penelitian
ini adalah analisis kuantitatif. Hasil
analisis akan menampilkan beberapa
grafik yang menggambarkan berbagai hal
terkait usaha dari alumni ITB. Beberapa
tools yang turut digunakan dalam analisis
penelitian ini adalah JMP7 serta XLStat.
AAnnaalliissiiss DDaattaa
Sejak tahun 2012 hingga 2016, ITB
memiliki lulusan yang berprofesi sebagai
wirausaha berdasarkan pada penelitian
Tracer Study ITB. Alumni ITB yang
Divisi Riset ITB Career Center 129
menjadi wirausaha adalah sebanyak
kurang lebih 7% dari total alumni ITB
yang menjadi responden penelitian
Tracer Study ITB tahun 2012-2016 (Budi
dkk, 2017).
Gambar 3.1 Status pekerjaan alumni ITB
angkatan 2009
(Sumber: Bambang Setia Budi dkk, 2017)
Gambar 3.1 menunjukkan status
pekerjaan alumni ITB yang menjadi
wirausaha berdasarkan angkatan 2009
ada sebanyak 7% (188 alumni) dari total
2647 alumni. Hasil ini tidak berbeda jauh
dengan jumlah alumni ITB wirausaha
apabila dilihat berdasarkan lulusan yang
berada pada kisaran 6% (Dinan, 2017).
188 alumni ITB yang berwirausaha
berdasarkan Gambar 3.2 menunjukkan
konsentrasi bidang usaha umumnya ada
pada kategori bidang kesenian, hiburan
dan rekreasi (R), jasa lainnya (S),
perdagangan besar dan eceran (G) dan
informasi dan komunikasi (J). Kategori
bidang usaha dalam penelitian ini adalah
berdasarkan core questionnaire
UNITRACE dan INDOTRACE yang
digunakan pada setiap penyelenggaraan
Tracer Study ITB (Tabel 3.1).
Tabel 3.1 Kategori bidang usaha dalam penelitian Tracer Study ITB A: Pertanian, perikanan, dan
kehutanan H: Transportasi dan pergudangan
O: Administrasi pemerintahan,
pertahanan, dan jaminan wajib sosial
B: Pertambangan dan penggalian I: Penyediaan akomodasi dan penyediaan
makanan dan minuman P: Jasa pendidikan
C: Industri pengolahan J: Informasi dan komunikasi Q: Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
D: Pengadaaan listrik, gas, uap/air
panas, dan udara dingin K: Jasa keuangan dan asuransi R: Kesenian, hiburan dan rekreasi
E: Pengadaan air, pengelolaaan
sampah dan daur ulang,
pembuangan dan pembersihan
limbah dan sampah
L: Real estate, developer, dan properti S: Kegiatan jasa lainnya
F: Konstruksi dan pembangunan M: Jasa profesional, ilmiah, dan teknis
T: Jasa perorangan yang melayani
rumah tangga, kegiatan yang
menghasilkan barang dan jasa oleh
rumah tangga
G: Perdagangan besar dan eceran,
reparasi dan perawatan mobil dan
sepeda motor
N: Jasa persewaan dan sewa guna usaha
tanpa hak opsi, ketenagakerjaan, agen
perjalanan dan penunjang usaha lainnya
U: Kegiatan badan internasional dan
kegiatan badan internasional ekstra
lainnya
62%
5%
26%
7%
bekerja (1648)
bekerja dan wiraswasta (125)
tdk bekerja/melanjutkan studi (686)
wirausaha (188)
Divisi Riset ITB Career Center 130
Gambar 3.2 Kategori bidang usaha alumni ITB angkatan 2009
Hasil penelitian profil alumni ITB lulusan
tahun 2013 memberikan informasi bahwa
usaha alumni umumnya bergerak di
bidang usaha kategori R, S dan G (Dinan,
2017). Adanya kesamaan hasil ini
tentunya semakin memberikan ciri
terhadap usaha alumni ITB dari sisi
kategori bidang usaha.
Secara umum, dapat dikatakan bahwa
usaha yang dijalankan oleh alumni ITB
angkatan 2009 lebih banyak mengikuti
tren usaha yang sedang berjalan saat ini.
Bahkan jika dikaitkan pada penelitian
profil alumni ITB wirausaha rentang 1-3
tahun setelah lulus ataupun lulusan tahun
2013 maka dapat terlihat bahwa usaha
alumni ITB angkatan 2009 pada bidang
R, S dan G cenderung bersifat sementara.
Kecenderungan usaha alumni ITB yang
lebih bersifat sementara pada dasarnya
dapat dipengaruhi pula oleh beberapa
faktor, salah satunya yaitu besaran omset.
Tabel 3.2 menunjukkan bahwa secara
umum omset usaha alumni ITB angkatan
2009 berada pada kisaran 20 juta rupiah
per bulannya. Jumlah ini, sesuai dengan
penelitian profil alumni ITB rentang 1-3
tahun setelah lulus ataupun lulusan tahun
2013, cenderung mengidentifikasi usaha
alumni pada sesuatu yang umum dan
bukan merupakan inovasi baru.
Gambar 3.3 memberikan gambaran pula
terkait karakter usaha alumni ITB
angkatan 2009. Secara umum dapat
dikatakan bahwa usaha alumni ITB
angkatan 2009 merupakan usaha yang
terbentuk dari hasil kerjasama bersama
teman/saudara atau usaha sendiri, usaha
dibangun dari awal serta merupakan
usaha rumahan. Karakter usaha ini
diperjelas dengan alasan alumni ITB
angkatan 2009 menjalankan usaha yang
secara umum dikarenakan keinginan
pribadi, merasa memiliki waktu yang
fleksibel, bebas, buka lapangan kerja
baru, tantangan serta cita-cita. Karakter
serta alasan usaha ini jika mereferensi
pada penelitian profil alumni ITB
wirausaha rentang 1-3 tahun ataupun
lulusan tahun 2013 ternyata sama.
A; 4%B; 1% C; 6% D; 1%
E; 1%
F; 6%
G; 12%
H; 1%
I; 7%
J; 10%L; 5%M; 6%N; 1%
P; 3%Q; 2%
R; 14%
S; 14%T; 6%
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
Divisi Riset ITB Career Center 131
Tabel 3.2 Omset usaha alumni ITB wirausaha angkatan 2009
Max Median Min Mean Std Dev N
Rp3,000,000,000 Rp20,000,000 Rp300,000 Rp138,454,183 Rp450,487,400 170
Gambar 3.3 Alasan, jenis dan modal usaha alumni ITB angkatan 2009
2%
13%
27%
47%
1%
10%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
Bank Investor Keluarga Pribadi /Tabungan
Proposal Saham
Modal Usaha
Malas melamar kerja
Melanjutkan usahakeluarga
Penghasilan lebih besar
Peluang pasar
Cita-cita
Tantangan
Buka lapanganpekerjaan baru
Bebas / Tidakbergantung
Waktu yang fleksibel
Passion / Keinginanpribadi
25
33
50
63
77
84
90
104
121
144
Alasan Wirausaha
Melayani kontraktortunggal
Mengambil alihperusahaan
Bekerja di rumah (Usaharumahan)
Membangun dari awalsebuah kantor / firma
Usaha sendiri / tidakmemiliki pegawai
Kerjasama denganteman / saudara / dll
12
21
77
102
115
168
Kriteria Usaha
Divisi Riset ITB Career Center 132
Gambar 3.4 Peta persebaran usaha alumni ITB angkatan 2009
Peta persebaran alumni ITB angkatan
2009 secara umum terpusat di wilayah
Bandung Jawa Barat. Hasil ini
menunjukan kemiripan dengan peta
persebaran usaha alumni ITB rentang 1-3
tahun setelah lulus, khususnya pada 3
tahun setelah lulus. Dengan melihat
bahwa usaha alumni yang baru didirikan
serta umumnya berdiri sejak alumni
masih kuliah maka lokasi usaha yang
terpusat di Bandung Jawa Barat ini
dinilai sebagai suatu hal yang wajar.
Namun dengan memperhatikan
perkembangan pada penelitian alumni
ITB wirausaha rentang 1-3 tahun setelah
lulus, diperkirakan bahwa usaha alumni
ITB angkatan 2009 seiring berjalan
waktu beberapa diantaranya akan
berkembang hingga ke berbagai wilayah
di Indonesia atau bahkan ke luar
Indonesia.
KKeessiimmppuullaann
Pada makalah ini ditemukan beberapa hal
menarik terkait alumni ITB yang
berwirausaha angkatan 2009. Pada
kategori bidang usaha yang dijalankan
ternyata alumni ITB angkatan 2009 yang
berwirausaha memiliki perbedaan dengan
yang bekerja (Budi dkk, 2017).
Perbedaan hasil pada alumni ITB
wirausaha rentang 1-3 tahun setelah lulus
ataupun lulusan tahun 2013 pada kategori
bidang usaha adalah pada bidang kategori
J.
Secara umum profil usaha alumni ITB
angkatan 2009 memiliki kemiripan pada
penelitan profil alumni ITB wirausaha
rentang 1-3 tahun setelah lulus ataupun
lulusan 2013. Kemiripan pada dua hasil
penelitian ini tentunya menjadi gambaran
nyata terkait profil alumni ITB wirausaha
secara umum.
Divisi Riset ITB Career Center 133
SSaarraann
Pengkajian dan analisis profil alumni ITB
wirausaha rentang 1-3 tahun setelah lulus
pada makalah ini pada dasarnya tidak dan
tanpa hambatan. Salah satu hambatan
yang muncul adalah dalam
pengelompokkan kategori bidang usaha.
Bagi penulis, pengkategorian bidang
usaha yang digunakan dalam Tracer
Study ITB ini dirasa masih kurang
lengkap/rinci terutama jika disesuaikan
dengan kondisi dari negera Indonesia itu
sendiri, sebagai contoh kategori bidang
jasa lainnya (S) tidak memberikan
jawaban rinci terkait dari jasa apa yang
dimaksud.
Saran penulis berdasarkan pada hambatan
dalam penulisan makalah ini kedepan
adalah adanya pengkategorian bidang
usaha yang jauh lebih rinci serta
disesuaikan dengan kondisi negara
Indonesia.
Hasil penelitian profil wirausaha alumni
ITB baik dilihat berdasarkan angkatan,
tahun lulus ataupun rentang tahun
kelulusan memberikan hasil yang
cenderung sama. Kesamaan ini tentunya
memberikan masukkan berharga dalam
penelitian Tracer Study, bahwa
pendekatan apapun yang dilakukan
cenderung akan memberikan hasil yang
sama selama database yang diperoleh
pada penelitian cukup besar sehingga
profil alumni jauh lebih mendekati pada
gambaran nyata.
DDaaffttaarr PPuussttaakkaa
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A.,
Nur Faidzatus Saydah, Nissa
Fadilah, Mila Isti. 2017. Tracer
Study ITB 2016 Angkatan 2009.
Penerbit ITB, Bandung.
Dinan, Angga, Amalia Nur Alifah,
Bambang Setia Budi. 2017. Profil
Alumni ITB yang Berwirausaha
Studi Kasus Alumni ITB Lulusan
Tahun 2013. Paper Tracer Study.
Bandung.
Dinan, Angga, Indah Gumala
Andirasdini, Bambang Setia Budi.
2017. Profil Alumni ITB yang
Berwirausaha Rentang 1-3 Tahun
Setelah Lulus. Paper Tracer Study.
Bandung.
Divisi Riset ITB Career Center 134
Divisi Riset ITB Career Center 135
IITTBB MMeennuujjuu EEnnttrreepprreenneeuurr UUnniivveerrssiittyy [[SSttuuddii KKaassuuss AAlluummnnii IITTBB AAnnggkkaattaann 22000099]]
Andi Irwandi Madagaskar Maulana1, Angga Dinan Adrianto2, Bambang Setia Budi3
1 Asisten Peneliti, Divisi Riset ITB Career Center, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
2 Kepala Divisi Riset ITB Career Center, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung 3Kepala ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
Abstrak
Salah satu gagasan yang diangkat dalam kepemimpinan Rektor ITB adalah berpindahnya
kuadran ITB dari Research University menjadi Entrepreneur University. Target untuk ITB
pada tahun 2019 berdasarkan kutipan pidato Rektor ITB, 4% alumni ITB menjadi
entrepreneur setelah empat tahun lulusnya. Makalah ini bertujuan untuk mengkaji lebih
dalam kesesuaian bidang usaha lulusan ITB dengan program studi sewaktu kuliah
berdasarkan data Tracer Study ITB 2016. Pada makalah ini metode analisis yang digunakan
adalah analisis kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa lulusan ITB Angkatan 2009
berwirausaha sesuai dengan program studinya ada sebesar 4.38% dari total keseluruhan
lulusan ITB angkatan 2009. Artinya, target untuk ITB untuk menjadi Entrepreneur
University sudah terpenuhi pada Tracer Study ITB 2016.
Kata kunci: wirausaha, lulusan, bidang usaha, program studi, Tracer Study
135
Divisi Riset ITB Career Center 136
PPeennddaahhuulluuaann
Semenjak diumumkannya pada tanggal
20 Januari 2015 sebagai Rektor ITB Prof.
Kadarsah Suryadi DEA, salah satu
gagasan yang beliau angkat yakni
berpindahnya kuadran ITB dari Research
University menjadi Entrepreneur
University. Beliau menyatakan bahwa
ITB akan di bawah (bersama masyarakat)
untuk menuju gagasannya tersebut.
Sebenarnya ada tiga indikator utama yang
diharapkan masyarakat terhadap
keberadaan perguruan tinggi. Pertama,
masyarakat mengharapkan lulusan siap
bekerja untuk menjalankan apa yang
sudah ada. Itu yang disebut para
profesional dan pekerja. Profesional ini
dihasilkan melalui proses teaching and
learning yakni proses pembelajaran. Jadi,
indikator pertama dari Entrepreneur
University adalah harus adanya excellent
in teaching and learning. Kedua, negara
ini akan maju kalau ipteknya
berkembang. Iptek akan berkembang
kalau ada orang yang mau
mengembangkan. Siapa itu, para peneliti.
Para peneliti inilah akan dihasilkan
menjadi peneliti yang baik jika kita
punya kegiatan riset. Jadi, indikator
kedua adalah excellent in research. Ini
satu paket dengan pengabdian
masyarakat. Ketiga, masyarakat berharap
perguruan tinggi bukan hanya
menghasilkan pekerja atau profesional,
bukan hanya pemikir atau peneliti saja,
tapi juga menghasilkan produk-produk,
segala apa pun yang bisa dirasakan
langsung manfaatnya oleh masyarakat.
Itu yang kita sebut sebagai inovasi. Dan
inovasi akan dilanjutkan menjadi sesuatu
yang nyata, menjadi produk, menjadi
jasa, yang perannya secara langsung
memberi manfaat peningkatan nilai
tambah dari kesejahteraan masyarakat.
Maka, muncul indikator yang ketiga yang
kita sebut excellent in innovation. Itu arah
yang akan dibawa oleh Rektor ITB Prof.
Kadarsah Suryadi DEA.
Berbicara standar dunia, tahun 2013 dan
2014, Rektor ITB menghadiri dua acara
Entrepreneur University Conference di
Kuala Lumpur dan Istanbul. Ternyata
dari perguruan tinggi entrepreneur yang
sudah matang, rata-rata lulusannya yang
menjadi entrepreneur hanya 8%. Bulan
Maret lalu, seorang pimpinan universitas
terkemuka di Jerman yang bergerak di
bidang entrepreneur juga datang ke ITB.
Rektor ITB bertanya kepada pimpinan
universitas tersebut, berapa banyak
alumni dari universitasnya yang menjadi
entrepreneur? Dijawab hanya 1%.
Mendengar hal tersebut, Beliau
menargetkan untuk ITB pada 2019, 4%
lulusan menjadi entrepreneur setelah
empat tahun lulus, bukan saat lulus.
Mengapa? Karena untuk menjadi
entrepreneur perlu latihan, pengalaman,
waktu, dan perjuangan dahulu.
MMeettooddee PPeenneelliittiiaann
Melihat dari latar belakang tersebut, akan
menarik untuk kita melihat bagaimana
perkembangan dari gagasan yang beliau
bawa dari lulusan ITB angkatan 2009
yang sudah di trace pada tahun 2016.
Dengan menggunakan metode analisis
Divisi Riset ITB Career Center 137
kuantitatif, akan diperlihatkan bagaimana
gambaran wirausaha untuk lulusan ITB
angkatan 2009 serta akan ditinjau lebih
dalam mengenai kesesuaian wirausaha
dengan program studinya. Dengan
menggunakan data yang dimiliki oleh
Tracer Study ITB 2016, akan dilakukan
analisis kuantitatif dengan berfokus pada
lulusan yang berwirausaha.
AAnnaalliissiiss DDaattaa
Pertama kita lihat terlebih dahulu
bagaimana jumlah responden dari lulusan
ITB angkatan 2009 (Gambar 4.1).
Dengan response rate 93%, data ini
dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan karena secara statistik
mendekati data keseluruhan. Kemudian
selanjutnya akan dilihat bagaimana status
pekerjaan dari lulusan ITB angkatan 2009
dalam perbandingan Bekerja, Tidak
bekerja / melanjutkan studi, Bekerja dan
wiraswasta, serta Wirausaha (Gambar
4.2).
Gambar 4.1 Total Responden Alumni 2009
(Sumber : Bambang Setia Budi dkk, 2017)
Gambar 4.2 Status Pekerjaan Alumni 2009
(Sumber : Bambang Setia Budi dkk, 2017)
Dari grafik diatas, terlihat bahwa dari
total lulusan angkatan 2009 sejumlah
2854 orang, data dari alumni yang dapat
dikumpulkan yaitu sebesar 93% (2647
orang) dari total lulusan angkatan 2009
didapatkan bahwa 7% (188 orang) dari
total tersebut mempunyai status
pekerjaan Wirausaha yang mana hal ini
merupakan pencapaian yang sangat besar
untuk ITB yang baru memulai gagasan
Entrepreneur University pada awal tahun
2015 dan hasilnya hampir mendekati
capaian universitas yang sudah matang
dalam hal entrepreneur yaitu sebesar
8%. Hal ini juga merupakan sesuatu
pencapaian yang melebihi ekspektasi
Rektor ITB untuk tahun 2019 sebesar 4%
dari lulusan setelah 4 tahun lulusnya dari
ITB menjadi seorang Wirausahawan.
Berikut akan diperlihatkan data
persebaran status pekerjaan untuk masing
– masing jurusan sehingga dapat terlihat
bagaimana persebaran lulusan yang
melanjutkan karirnya sebagai Wirausaha.
Gross Response Rate; 2647; 93%
Not Response;
207; 7%
Total Alumni 2009 : 2854
62%
5%
26%7%
bekerja (1648)
bekerja dan wiraswasta (125)
tdk bekerja/melanjutkan studi (686)
wirausaha (188)
Divisi Riset ITB Career Center 138
Jika dikategorikan berdasarkan Fakultas /
Sekolah, Fakultas Seni Rupa & Desain
(FSRD) merupakan Fakultas / Sekolah
yang memiliki lulusan paling banyak
menjadi Wirausaha yaitu sebanyak 36
orang (19% dari total Wirausaha),
kemudian disusul oleh Sekolah Bisnis &
Manajemen (SBM) yaitu sebanyak 28
orang (15% dari total Wirausaha), lalu
STEI –> FITB –> FMIPA –> FTMD –>
FTI –> SAPPK –> FTSL –> FTTM –>
SITH –> SF.
Gambar 4.3 Status Pekerjaan setiap Program Studi
(Sumber : Bambang Setia Budi dkk, 2017)
Aeronotika dan Astronotika (58/67)Arsitektur (95/97)Astronomi (20/20)
Biologi (73/74)Desain Interior (36/44)
Desain Komunikasi Visual (46/46)Desain Produk (41/44)Farmasi Klinik (30/30)
Fisika (84/103)Kimia (82/82)Kriya (27/32)
Manajemen (144/168)Manajemen Rekayasa Industri (41/41)
Matematika (102/109)Meteorologi (37/38)Mikrobiologi (40/40)Oseanografi (33/33)
Perencanaan Wilayah dan Kota (74/76)Sains dan Teknologi Farmasi (93/116)
Seni Rupa (35/38)Sistem dan Teknologi Informasi (32/33)
Teknik Elektro (108/119)Teknik Fisika (101/103)
Teknik Geodesi dan Geomatika (86/94)Teknik Geofisika (48/59)
Teknik Geologi (80/80)Teknik Industri (114/119)
Teknik Informatika (81/97)Teknik Kelautan (49/49)Teknik Kimia (101/102)
Teknik Lingkungan (91/99)Teknik Material (46/46)Teknik Mesin (128/137)
Teknik Metalurgi (36/39)Teknik Perminyakan (89/98)
Teknik Pertambangan (63/63)Teknik Sipil (131/145)
Teknik Telekomunikasi (34/34)Teknik Tenaga Listrik (38/40)
55%68%
35%55%
42%41%
37%63%
48%60%
33%51%
78%69%70%
55%42%
68%76%
31%72%71%
62%72%
54%50%
82%63%
71%65%
60%54%
72%69%
74%57%
66%74%
61%
7%11%
10%4%
11%11%
7%3%
2%2%
22%13%
3%
3%3%
1%1%
20%6%
2%6%
2%2%
3%2%
6%6%
6%4%
2%5%
1%
4%
5%
36%17%
50%34%
28%30%
39%27%
40%35%
19%17%
17%22%27%
40%42%
20%22%
29%19%
22%29%15%
44%41%
13%19%
16%25%
33%33%
17%31%21%
35%27%
24%24%
2%4%5%
7%19%17%17%
7%10%
2%26%
19%5%
7%3%3%
12%11%
1%20%
3%5%3%
10%
6%4%
12%6%4%2%
11%6%
3%8%
4%3%
11%
Bekerja Bekerja dan Wiraswasta Tidak Bekerja / Melanjutkan Studi Wirausaha
Divisi Riset ITB Career Center 139
Namun, apakah dari 188 orang lulusan
angkatan 2009 tersebut sudah
memanfaatkan bidang keilmuannya untuk
berwirausaha?? Berikut akan dilihat
keseuaian bidang usaha dengan program
studi sewaktu kuliah (Gambar 4.4).
Gambar 4.4 Kesesuaian Usaha dengan
Program Studi
Setelah dilakukan penelitian lebih dalam
mengenai bidang usaha, nama perusahaan
serta kategori usaha dari data Tracer
Study ITB 2016 didapatkan 62% (116
orang) sesuai dengan program studinya
sewaktu kuliah dan sebanyak 38% (72
orang) tidak sesuai dengan program studi
sewaktu kuliah. Kemudian akan
diperlihatkan data untuk setiap program
studinya (Jurusan Teknik Geofisika dan
Teknik Metalurgi tidak memiliki
lulusan yang berprofesi Wirausaha).
Terakhir, akan disinggung sedikit
mengenai persebaran bidang usaha yang
telah dijalankan oleh lulusan ITB
angkatan 2009. Dapat dilihat bahwa ada
beberapa kategori usaha yang menjadi
lahan lulusan ITB angkatan 2009 untuk
membuka usahanya.
Melihat dari data persebaran bidang
usaha diatas, 19 orang dari lulusan yang
berwirausaha membuka usahanya untuk
kategori jasa perorangan lainnya dan 15
orang dengan kategori kegiatan hiburan,
kesenian, dan kreativitas. 2 kategori
tersebut merupakan bidang usaha
mayoritas dikarenakan sesuai dengan 2
fakultas yang mayoritas berprofesi
sebagai wirausaha yaitu Fakultas Seni
Rupa & Desain (FSRD) dan Sekolah
Bisnis & Manajemen (SBM).
Sesuai62%
Tidak Sesuai
38%
Divisi Riset ITB Career Center 140
Gambar 4.5 Kesesuaian Usaha untuk setiap Program Studi
Divisi Riset ITB Career Center 141
Gambar 4.6 Persebaran Bidang Usaha Lulusan Angkatan 2009
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
angkutan darat dan angkutan melalui saluran pipa
industri kayu, (tidak termasuk furnitur), dll
industri kertas dan barang dari kertas
industri mesin dan perlengkapan ytdl
pengadaan air
pertambangan dan penggalian lainnya
industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya
industri karet, barang dari karet dan plastik
kegiatan kantor pusat dan konsultasi manajemen
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan
penyediaan akomodasi
periklanan dan penelitian pasar
telekomunikasi
jasa kesehatan manusia
pertanian, peternakan, perburuan, dll
industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki
jasa perorangan yang melayani rumah tangga
pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin
jasa arsitektur dan teknik sipil
kegiatan jasa informasi
produksi gambar bergerak, video dan program televisi,dll
perdagangan besar, bukan mobil dan sepeda motor
jasa pendidikan
kegiatan yg menghasilkan barang/jasa oleh Rumah Tangga
penyediaan makanan dan minuman
konstruksi bangunan sipil
konstruksi khusus
jasa profesional, ilmiah dan teknis lainnya
real estat
perdagangan eceran, bukan mobil dan sepeda motor
kegiatan pemrograman, konsultasi dan kegiatan yang sejenis
kegiatan hiburan, kesenian dan kreativitas
jasa perorangan lainnya
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
3
3
4
4
5
6
7
8
8
9
15
19
Divisi Riset ITB Career Center 142
KKeessiimmppuullaann
Dari semua lulusan yang berprofesi
sebagai wirausaha dan sesuai dengan
program studi sewaktu kuliah yang telah
ditelusuri lebih dalam yaitu ada sebanyak
4.38% dari total lulusan angkatan 2009
dan ini dapat disimpulkan bahwa dengan
lulusan angkatan 2009, ITB telah berhasil
melalui target yang diinginkan untuk
menjadi Entrepreneur University.
Tinggal bagaimana cara untuk
mempertahankan serta meningkatkan
untuk angkatan-angkatan berikutnya.
SSaarraann
Masih ada beberapa hal lagi yang masih
dapat digali dari penelitian ini, namun
terdapat keterbatasan dalam penelitian ini
dikarenakan kategori bidang usaha yang
digunakan oleh Tracer Study ITB 2016
dalam core quesionner yang dirasa masih
ada beberapa yang tidak sesuai dengan
kondisi yang ada di Indonesia. Saran
untuk Tracer Study berikutnya yaitu
mengenai pengkategorian bidang usaha
sebaiknya disesuaikan dengan kondisi
yang ada di Indonesia, karena masih
banyak alumni yang memberikan data
kategori bidang usaha yang tidak sesuai
dengan perusahaannya setelah ditelusuri
lebih dalam. Hal ini mungkin terjadi
karena saat pengisian kuesioner, para
alumni bingung untuk menentukan
kategori usahanya apabila tidak termasuk
dalam pilihan kategori yang tersedia
sehingga banyak yang mengisi bidang
usaha yang tidak sesuai sebenarnya
dengan bidang usaha perusahaannya.
DDaaffttaarr PPuussttaakkaa
Budi, Bambang Setia., Angga Dinan A.
2017. Report Tracer Study ITB
Angkatan 2009. Penerbit ITB.
Bandung-Indonesia.
Pasaribu, Udjianna S. 2017. Analisis
Hasil Tracer Study 2016 Lulusan
Berprofesi Wirausaha. Presentasi
di Seminar dan Pelatihan Tracer
Study ITB 2017 pada 10 April
2017. Bandung-Indonesia
http://www.republika.co.id/berita/koran/
wawasan/16/09/14/odhns7-prof-
kadarsah-suryadi-rektor-itb-itb-
menuju-entrepreneur-university
diakses pada 16 June 2017,
13:52:23
Divisi Riset ITB Career Center 143
HHuubbuunnggaann SSuummbbeerr BBiiaayyaa PPeennddiiddiikkaann tteerrhhaaddaapp PPrreessttaassii ddaann KKeeaakkttiiffaann [[SSttuuddii KKaassuuss TTrraacceerr SSttuuddyy IITTBB 22001166]]
Amalia Nur Alifah1, Angga Dinan Adrianto2, Bambang Setia Budi3
1 Asisten Peniliti, Divisi Riset ITB Career Center, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
2 Kepala Divisi Riset ITB Career Center, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung 3Kepala ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
Abstrak
Pada tahun 2005-2014, jumlah penerima beasiswa ITB terus mengalami peningkatan.
Terdapat indikasi bahwa penerima beasiswa ITB cenderung lebih baik dalam hal akademis
maupun non akademis. Dengan demikian perlu adanya penelitian mengenai hubungan antara
sumber biaya pendidikan terhadap prestasi dan keaktifan mahasiswa ITB. Makalah ini akan
menganalisis terkait hubungan sumber biaya pendidikan dengan prestasi dan keaktifan
alumni ITB angkatan 2009. Data yang digunakan pada makalah ini adalah database Tracer
Study ITB 2016. Metode analisis yang digunakan pada makalah ini adalah analisis
kuantitatif dengan bantuan tools XLStat. Terdapat poin yang menarik pada akhir makalah
ini, yaitu mahasiswa ITB dengan sumber biaya beasiswa memiliki IPK lebih tinggi serta
tingkat keaktifan yang juga lebih tinggi dibandingkan mahasiswa yang lain.
Kata kunci: Sumber biaya pendidikan, beasiswa, prestasi belajar, keaktifan
143
Divisi Riset ITB Career Center 144
PPeennddaahhuulluuaann
Pendidikan merupakan salah satu faktor
penunjang dalam kemajuan suatu bangsa.
Pendidikan harus terus menerus
diperbaiki baik dari segi kualitas maupun
kuantitasnya. Namun tingginya biaya
yang diperlukan untuk mengenyam
bangku pendidikan merupakan salah satu
permasalahan yang dihadapi sebagian
besar masyarakat yang ingin melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,
terlebih lagi masyarakat yang berasal dari
keluarga yang kurang mampu. Hal ini
menjadikan adanya keterbatasan akses
untuk memperoleh pendidikan yang
bermutu hingga ke Perguruan Tinggi.
Salah satu kemudahan yang diberikan
oleh pemerintah dalam mengatasi
permasalahan ini adalah dengan
menyediakan berbagai macam beasiswa
pendidikan untuk para generasi penerus
bangsa.
Kini situasi ekonomi keluarga bukanlah
menjadi suatu penghalang untuk
melanjutkan pendidikan ke Perguruan
Tinggi. Berbagai Perguruan Tinggi
menyediakan berbagai macam beasiswa
pendidikan untuk menopang biaya
pendidikan mahasiswa selama kuliah,
salah satunya adalah Institut Teknologi
Bandung. Untuk menunjang kelancaran
pendidikan mahasiswanya dalam hal
pembiayaan kuliah, ITB melalui
Lembaga Kemahasiswaan telah
mengupayakan pengadaan beasiswa
terutama bagi mahasiswa yang kurang
mampu secara ekonomi.
Tercatat sebanyak 67 lembaga beasiswa
telah bekerjasama dengan ITB dalam
pemberian beasiswa kepada mahasiswa
ITB. Perlu diketahui pula, berdasarkan
grafik pada Gambar 5.1, jumlah penerima
beasiswa ITB terus meningkat di setiap
tahunnya. Dengan adanya indikasi bahwa
mahasiswa penerima beasiswa cenderung
lebih baik dalam hal akademis maupun
non-akademis, maka perlu adanya
penelitian mengenai hubungan antara
sumber biaya pendidikan terhadap
prestasi dan keaktifan mahasiswa ITB.
Gambar 5.1 Jumlah Penerima Beasiswa ITB Tahun 2005-2014
(Sumber: Laporan tahunan beasiswa ITB 2014)
2207 2162 2549 26883410
3708
82548820
1011211029
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 145
MMeettooddee PPeenneelliittiiaann
Pada makalah ini, analisis hubungan
sumber biaya pendidikan terhadap
perstasi dan keaktifan mahasiswa
ditekankan pada alumni ITB angkatan
2009. Data alumni ITB angkatan 2009 ini
diperoleh dari database Tracer Study ITB
2016. Selain itu, analisis ini didukung
dengan data tambahan dari Lembaga
Kemahasiswaan ITB, yaitu data laporan
tahunan beasiswa ITB tahun 2014. Dalam
analisis kali ini, sampel yang akan
digunakan adalah mahasiswa ITB
angkatan 2009 dengan jumlah responden
sebanyak 2646 responden. Metode
analisis yang digunakan pada makalah ini
adalah analisis kuantitatif.
Hasil analisis ini akan menghubungkan
sumber biaya pendidikan dengan prestasi
serta keaktifan alumni ITB angkatan
2009. Pada makalah ini, hasil analisis
akan ditampilkan dalam bentuk kurva
serta boxplot yang merupakan hasil
pengolahan data dengan bantuan tools
XLStat.
PPeemmbbaahhaassaann
Pada umumnya, sumber biaya kuliah
mahasiswa ITB dibagi menjadi 3 macam,
yaitu sumber biaya dari orangtua, sumber
biaya penuh dari beasiswa, serta sumber
biaya sebagian dari beasiswa. Adanya
perbedaan sumber biaya kuliah pada
setiap mahasiswa tentunya berpengaruh
terhadap perilaku mereka selama
menempuh pendidikan. Misalnya
mahasiswa dengan sumber biaya
pendidikan dari beasiswa tentunya akan
berusaha lebih untuk bisa memperoleh
prestasi yang tinggi serta keaktifan yang
tinggi pula mengingat sebagian besar
pemberi beasiswa memberi beberapa
syarat terkait prestasi dan keaktifan
mahasiswa. Bahkan beberapa pemberi
beasiswa akan mencabut beasiswa,
memotong jumlah beasiswa, maupun
meminta ganti uang beasiswa yang telah
diberikan jika penerima beasiswa tidak
memenuhi syarat yang telah diberikan.
Selanjutnya akan dianalisis hubungan
antara sumber biaya pendidikan
mahasiswa ITB angkatan 2009 terhadap
prestasi serta keaktifan mahasiswa
tersebut, terkhusus mahasiswa penerima
beasiswa, baik beasiswa penuh, maupun
sebagian beasiswa. Grafik pada Gambar
5.2 menunjukkan bahwa rata-rata IPK
mahasiswa dengan sumber biaya
pendidikan dari orangtua lebih kecil jika
dibandingkan dengan IPK mahasiswa
dengan sumber biaya pendidikan dari
beasiswa penuh maupun sebagian
beasiswa. Dapat dilihat pada Tabel 5.1
bahwa rata-rata IPK mahasiswa dengan
sumber biaya dari orangtua adalah 3.26,
rata-rata IPK mahasiswa dengan sumber
biaya dari beasiswa penuh adalah 3.30,
sedangkan rata-rata IPK mahasiswa
dengan sumber biaya dari sebagian
beasiswa adalah 3.35.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 146
Tabel 5.1 Sumber Biaya vs IPK Alumni ITB Angkatan 2009
Statistic Orangtua/ Keluarga Beasiswa Sebagian Beasiswa
Nbr. of observations 2176 203 244
Minimum 2.29 2.41 2.62
Maximum 3.98 3.90 3.99
Median 3.27 3.29 3.35
Mean 3.26 3.30 3.35
Standard deviation (n-1) 0.30 0.28 0.26
Gambar 5.2 Sumber Biaya vs IPK Alumni
ITB Angkatan 2009
Pada sebagian mahasiwa tertanam
mindset bahwa mahasiswa dengan IPK
tinggi cenderung tidak aktif dalam
organisasi karna sebagian besar waktunya
didedikasikan untuk kegiatan akademik.
Namun ternyata berdasarkan grafik pada
gambar 5.2, mahasiswa dengan sumber
biaya pendidikan dari beasiswa penuh
maupun sebagian beasiswa memiliki nilai
keaktifan yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan mahasiswa dengan
sumber biaya dari orangtua/keluarga.
Dapat dilihat pada Tabel 5.2 bahwa nilai
rata-rata keaktifan mahasiswa dengan
sumber biaya dari orangtua/keluarga
adalah 3.55, rata-rata keaktifan
mahasiswa dengan sumber biaya dari
beasiswa penuh adalah 3.61, sedangkan
rata-rata keaktifan mahasiswa dengan
sumber biaya sebagian beasiswa adalah
3.68.
Tabel 5.2 Sumber Biaya vs Keaktifan Alumni ITB Angkatan 2009
Statistic Orangtua/ Keluarga Beasiswa Sebagian Beasiswa
Nbr. of observations 2178 203 243
Minimum 1 1 1
Maximum 5.00 5.00 5.00
Median 4.00 4.00 4.00
Mean 3.55 3.61 3.68
Standard deviation (n-1) 1.04 1.14 1.05
2.2
2.4
2.6
2.8
3
3.2
3.4
3.6
3.8
4
Mean Outliers(1) Minimum/Maximum
Orang
Tua
Beasiswa Sebagian
Beasiswa
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 147
Gambar 5.3 Sumber Biaya vs Keaktifan Alumni ITB Angkatan 2009
KKeessiimmppuullaann
Pada makalah ini terdapat beberapa poin
yang menarik terkait hubungan sumber
biaya pendidikan terhadap prestasi dan
keaktifan mahasiswa ITB angkatan 2009.
Poin pertama adalah alumni ITB
angkatan 2009 dengan sumber biaya dari
beasiswa cenderung lebih berprestasi
dalam hal akademik maupun non-
akademik jika dibandingkan dengan
alumni lainnya. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai IPK yang lebih tinggi serta
tingkat keaktifan yang lebih tinggi pula.
Poin kedua adalah bahwa ternyata
mindset yang tertanam pada sebagian
mahasiswa tidaklah benar, alumni ITB
angkatan 2009 dengan sumber biaya dari
beasiswa tidak hanya mempunyai IPK
yang lebih tinggi, namun juga
mempunyai tingkat keaktifan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan IPK serta
keaktifan alumni ITB angkatan 2009
dengan sumber biaya dari
orangtua/keluarga.
DDaaffttaarr PPuussttaakkaa
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A.,
Nur Faidzatus Saydah, Nisa Fadilah,
Mila Isti. 2017. Tracer Study ITB
2016 Angkatan 2009. Penerbit ITB,
Bandung.
Yulianto, Brian, Sandro Mihardi. 2014.
Laporan Tahunan Beasiswa ITB.
Lembaga Kemahasiswaan ITB,
Bandung.
0
1
2
3
4
5
Mean Outliers(1) Minimum/Maximum
Orang Tua Beasiswa Sebagian
Beasiswa
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 148
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 149
PPeennttiinnggnnyyaa KKeemmaammppuuaann BBaahhaassaa IInnggggrriiss ddaallaamm DDuunniiaa KKeerrjjaa
[[SSttuuddii KKaassuuss FFSSRRDD IITTBB AAnnggkkaattaann 22000099 ddaann LLuulluussaann 22001133]]
Amalia Nur Alifah1, Angga Dinan Adrianto2, Bambang Setia Budi3
1 Asisten Peniliti, Divisi Riset ITB Career Center, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
2 Kepala Divisi Riset ITB Career Center, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung 3Kepala ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
Abstrak
Salah satu penelitian dalam survey pengguna ITB menyebutkan bahwa terdapat gap yang
cukup besar pada penilaian kepentingan dan kepuasan DUDI terkait kompetensi Bahasa
Inggris alumni ITB. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis seberapa penting kemampuan
Bahasa Inggris dalam dunia kerja serta menganalisis kemampuan Bahasa Inggris vs
kontribusi perguruan tinggi dalam penguasaan Bahasa Inggris alumni FSRD ITB angkatan
2009 dan lulusan 2013. Pada makalah ini dilakukan analisis menggunakan data yang
dimiliki Divisi Riset ITB Career Center. Metode analisis yang digunakan pada makalah ini
adalah analisis kuantitatif dengan bantuan tools XLStat. Hasil analisis menunjukkan bahwa
alumni FSRD ITB angkatan 2009 dan lulusan 2013 menganggap penting kemampuan
Bahasa Inggris dalam dunia kerja, namun di sisi lain terdapat gap yang cukup besar pada
penguasaan Bahasa Inggris alumni dengan kontribusi ITB dalam penguasaan Bahasa Inggris
alumni FSRD ITB angkatan 2009 serta lulusan 2013.
Kata kunci: Dunia kerja, Bahasa Inggris, kepentingan, kepuasan
149
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 150
PPeennddaahhuulluuaann
Pada era globalisasi seperti sekarang,
dimana dunia kerja semakin berkembang
dan maju dalam memperluas lingkupnya
hingga lintas negara, peran Bahasa
Inggris memang semakin dibutuhkan.
Dengan kondisi seperti ini, tingginya
kriteria kemampuan Bahasa Inggris
dalam penerimaan pegawai baru
merupakan suatu hal yang alamiah.
Memang benar bahwa dunia kerja
membutuhkan seseorang dengan keahlian
khusus sesuai dengan bidang profesinya,
namun keahlian khusus tersebut akan
sangat luar biasa jika ditunjang dengan
kemampuan Bahasa Inggris. Singkatnya,
dunia kerja membutuhkan keahlian
khusus untuk bertindak, dan Bahasa
Inggris untuk berkomunikasi serta
menunjang tindakannya.
Hasil analisis Tracer Study ITB 2016
menunjukkan bahwa tingkat kemampuan
Bahasa Inggris alumni FSRD angkatan
2009 menempati urutan ketiga tertinggi
setelah alumni SBM angkatan 2009 dan
alumni STEI angkatan 2009. Namun
diantara alumni FSRD angkatan 2009,
alumni SBM angkatan 2009 dan alumni
STEI angkatan 2009, alumni FSRD
angkatan 2009 lah yang paling merasa
bahwa tingkat kontribusi Perguruan
Tinggi dalam kemampuan Bahasa Inggris
alumni masih cukup rendah. Untuk itu,
makalah ini akan membahas mengenai
pentingnya kemampuan Bahasa Inggris
dalam Dunia Kerja terkhusus pada
alumni FSRD angkatan 2009 dan lulusan
2013.
Untuk menciptakan relevansi antara
dunia pendidikan dan dunia nyata, ITB
Career Center telah melakukan riset
Kepuasan Dunia Usaha dan Dunia
Industri (DUDI) terkait kebutuhan,
kepentingan dan kepuasan terhadap
alumni ITB. Berikut adalah hasil survey
mengenai tingkat kepentingan DUDI
terhadap lulusan ITB tahun 2016 dalam
aspek Bahasa Inggris.
Gambar 6.1 Tingkat Kepentingan DUDI
dalam Aspek Bahasa Inggris
Berdasarkan diagram pada Gambar 6.1,
sebesar 55% responden menyatakan
bahwa aspek Bahasa Inggris sangat
penting bagi DUDI, 30% menyatakan
penting, dan 15% menyatakan cukup
penting. Tingginya presentase yang
menyatakan bahwa aspek Bahasa Inggris
alumni ITB sangat penting bagi DUDI
melatarbelakangi pentingnya
menganalisis seberapa besar kemampuan
Bahasa Inggris alumni FSRD ITB
angkatan 2009 serta lulusan 2013.
Namun tidak hanya itu, kontribusi
Perguruan Tinggi terhadap kemampuan
Bahsa Inggris alumni FSRD ITB
angkatan 2009 serta lulusan 2013 pun
turut penting untuk dianalisis.
1315%
2630%
4855%
cukup penting penting sangat penting
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 151
Grafik pada Gambar 6.2 pada dasarnya
menunjukkan besar kecilnya tingkat
kepuasan DUDI terhadap kompetensi
lulusan yang disesuaikan dengan tingkat
kepentingannya. Semakin besar gap
antara tingkat kepuasan dengan
kepentingan maka semakin kecil
kepuasan DUDI terhadap kualitas lulusan
ITB pada poin tersebut. Hasil grafik di
atas menunjukkan bahwa pada poin
Bahasa Asing, DUDI menganggap bahwa
Bahasa Asing cukup penting (4.40),
sedangkan dari sisi kepuasan, DUDI
merasa cukup puas dengan kompetensi
Bahasa Asing yang dimiliki alumni
(4.08). Namun gap yang dihasilkan pada
poin Bahasa Asing ini cukup tinggi, yaitu
0.32. Hal ini memberikan gambaran
bahwa DUDI masih merasa kurang puas
dengan kemampuan lulusan ITB terkait
kompetensi Bahasa Asing yang dimiliki.
Adanya gap pada aspek Bahasa Asing ini
juga melatarbelakangi pentingnya
menganalisis kemampuan Bahasa Inggris
serta kontribusi perguruan tinggi dalam
penguasaan Bahasa Inggris alumni FSRD
ITB angkatan 2009 dan lulusan 2013.
Gambar 6.2 Tingkat Kepuasan dan Kepentingan DUDI terhadap Lulusan ITB Tahun 2016
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
4.50
5.00Bahasa Asing
NilaiSertifikasi Keahlian
Pengalaman Kerja
Keahlian-pendidikan
Wawasan
Penerapan Ilmu
Komputer
Adaptasi
Komunikasi
Kecerdasan Emosional
Etika
InisiatifBekerja Individu
Bekerja TimBekerja dlm TekananKeinginan Belajar
Motivasi
Kepemimpinan
Kesetiaan
Tanggung Jawab
Kerja Keras
Kejujuran
Disiplin
Tempat Tinggal
Kesediaan Ditempatkan
Ketersediaan Lulusan
KesehatanBekerja Shift
Kepentingan Kepuasan
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 152
MMeettooddee PPeenneelliittiiaann
Pada makalah ini, analisis kemampuan
Bahasa Inggris alumni serta tingkat
kontribusi Perguruan Tinggi menurut
alumni ditekankan pada alumni FSRD
ITB angkatan 2009 serta alumni FSRD
ITB lulusan 2013. Data alumni ITB
angkatan 2009 serta lulusan 2013 ini
diperoleh dari database Tracer Study ITB
2014 hingga Tracer Study ITB 2016.
Metode analisis yang digunakan pada
makalah ini adalah analisis kuantitatif.
Pada makalah ini akan menganalisis
seberapa penting kemampuan Bahasa
Inggris menurut alumni FSRD ITB
angkatan 2009 serta menganalisis gap
yang terjadi antara kemampuan Bahasa
Inggris alumni FSRD ITB angkatan 2009
dan lulusan 2013 dengan kontribusi
Perguruan Tinggi dalam kemampuan
Bahasa Inggris alumni. Pada makalah ini,
hasil analisis akan ditampilkan dalam
bentuk diagram dan kurva yang
merupakan hasil pengolahan data dengan
bantuan tools XLStat.
PPeemmbbaahhaassaann
Berdasarkan grafik pada gambar 6.3,
menurut alumni FSRD ITB angkatan
2009, kriteria Bahasa Inggris menempati
peringkat ketiga setelah kriteria
kepribadian dan keterampilan
interpersonal dan spesialisasi. Sedangkan
menurut alumni FSRD ITB lulusan 2013,
berdasarkan grafik pada gambar 6.4,
kriteria Bahasa Inggris menempati
peringkat kedua setelah kriteria
kepribadian dan keterampilan
interpersonal. Hal ini menunjukkan
kemampuan Bahasa Inggris sangat
penting bagi alumni FSRD ITB angkatan
2009 maupun lulusan 2013.
Gambar 6.3 Kriteria Penerimaan Pegawai Baru Menurut Alumni FSRD ITB Angkatan 2009
27
33
46
50
65
86
89
96
103
113
122
133
161
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
Sertifikasi Profesi
Pengalaman ke Luar Negeri (untuk bekerja atau magang)
Kemampuan Bahasa Asing Lainnya
IP
Rekomendasi dari Pihak Ketiga
Program Studi
Pengalaman Kerja Selama Kuliah
Reputasi dari Perguruan Tinggi
Pengoperasian Komputer
Pengalaman Berorganisasi
Kemampuan Bahasa Inggris
Spesialisasi
Kepribadian dan Keterampilan Interpersonal
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 153
Gambar 6.4 Kriteria Penerimaan Pegawai Baru Menurut Alumni FSRD ITB Lulusan 2009
Mengingat tidak semua kemampuan
dapat diperoleh ketika menempuh
pendidikan di perkuliahan, terutama
dalam hal soft skill, maka peran kursus
dalam mempersiapkan dunia kerja cukup
penting untuk dilakukan. Dengan kondisi
yang seperti ini, maka perlu untuk
diketahui kursus apa saja yang lebih
banyak diambil oleh alumni FSRD ITB
angkatan 2009 dan lulusan 2013 setelah
lulus kuliah. Berdasarkan grafik pada
gambar 6.5, hasil survey menunjukkan
bahwa kursus yang paling banyak
diambil oleh alumni FSRD ITB angkatan
2009 adalah kursus Bahasa Inggris.
Sedangkan berdasarkan grafik pada
gambar 6.6, Bahasa Inggris menempati
urutan kursus ketiga paling banyak
setelah piranti lunak aplikasi dan
kewirausahaan. Tingginya jumlah alumni
ITB FSRD ITB angkatan 2009 dan
lulusan 2013 yang mengambil kursus
Bahasa Inggris semakin menguatkan
pernyataan bahwa Bahasa Inggris
sangatlah penting menurut alumni FSRD
ITB angkatan 2009 serta lulusan 2013.
Gambar 6.5 Kursus yang Diambil Alumni
FSRD ITB Angkatan 2009 Setelah Lulus
Kuliah
24
31
51
60
63
87
90
100
110
116
133
138
172
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Sertifikasi Profesi
Pengalaman ke Luar Negeri (untuk bekerja atau magang)
Kemampuan Bahasa Asing Lainnya
IP
Rekomendasi dari Pihak Ketiga
Program Studi
Pengalaman Kerja Selama Kuliah
Reputasi dari Perguruan Tinggi
Pengoperasian Komputer
Pengalaman Berorganisasi
Kemampuan Bahasa Inggris
Spesialisasi
Kepribadian dan Keterampilan Interpersonal
2
12
16
24
37
52
0 20 40 60
PengoperasianKomputer
Kepemimpinan
Piranti Lunak Aplikasi
Kewirausahaan
Bahasa Asing Lainnya
Bahasa Inggris
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 154
Gambar 6.6 Kursus yang Diambil Alumni
FSRD ITB Lulusan 2013 Setelah Lulus
Kuliah
Melihat tingginya presentase yang
menyatakan bahwa aspek Bahasa Inggris
alumni ITB sangat penting bagi DUDI,
adanya gap antara kepentingan dan
kepuasan DUDI pada aspek Bahasa
Asing alumni, serta pentingnya Bahasa
Inggris menurut alumni FSRD angkatan
2009 dan lulusan 2013, maka perlu pula
diketahui hasil survey mengenai tingkat
kemampuan Bahasa Asing alumni FSRD
ITB angkatan 2009 dan lulusan 2013 vs
tingkat kontribusi perguruan tinggi
terhadap kemampuan Bahasa Inggris
alumni. Berikut adalah hasil survey
mengenai tingkat kemampuan Bahasa
asing alumni FSRD ITB angkatan 2009
dan lulusan 2013 vs kontribusi perguruan
tinggi terhadap kemampuan Bahasa
Inggris alumni FSRD ITB angkatan 2009
dan lulusan 2013.
Perlu diketahui bahwa mata kuliah wajib
Bahasa Asing yang ada ITB hanyalah
Bahasa Inggris. Selain itu, mata kuliah
Bahasa Inggris yang ada di ITB hanya
diberikan selama satu semester di tahun
pertama perkuliahan di ITB. Selain itu,
tidak semua aspek bisa didapatkan ketika
mengaambil mata kuliah Bahsa Inggris
dalam satu semester tersebut. Hal ini
mengingat sistem pembalajaran Bahasa
Inggris di ITB dimana setiap anak hanya
memperoleh satu aspek pembelajaran,
yaitu listening, writing, speaking, atau
reading. Berdasarkan grafik pada
Gambar 6.7 dan Gambar 6.8, dapat
diketahui bahwa terdapat gap yang cukup
tinggi antara tingkat kemampuan Bahasa
Asing Alumni FSRD ITB angkatan 2009
serta lulusan 2013 dengan tingkat
kontribusi Perguruan Tinggi.
Gambar 6.7 Tingkat Kemampuan Bahasa Asing Alumni FSRD Angkatan 2009 vs Tingkat Kontribusi
Perguruan Tinggi
2
6
16
20
37
49
0 20 40 60
PengoperasianKomputer
Bahasa Asing Lainnya
Kepemimpinan
Bahasa Inggris
Kewirausahaan
Piranti Lunak Aplikasi
2% 3%
42%39%
14%
22%
30%
38%
6% 4%0%
10%
20%
30%
40%
50%
1 2 3 4 5
Tingkat Kemampuan Bahasa Inggris Alumni Tingkat Kontribusi Perguruan Tinggi
Keterangan
1 : Sangat rendah
2 : Rendah
3 : Cukup
4 : Tinggi
5 : Sangat Tinggi
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 155
Gambar 6.8 Tingkat Kemampuan Bahasa Asing Alumni FSRD Lulusan 2013 vs Tingkat Kontribusi
Perguruan Tinggi
KKeessiimmppuullaann
Berdasarkan hasil olahan data dan
analisis lebih lanjut diperoleh beberapa
poin penting. Poin pertama adalah bahwa
alumni FSRD ITB angkatan 2009 dan
lulusan 2013 menganggap bahwa Bahasa
Inggris sangat penting bagi dunia kerja.
Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya
alumni FSRD ITB angkatan 2009 serta
lulusan 2013 yang menyatakan bahwa
Bahasa Inggris adalah kriteria yang
sangat penting dalam penerimaan
pegawai baru serta tingginya jumlah
alumni FSRD ITB angkatan 2009 serta
lulusan 2013 yang mengambil kursus
Bahasa Inggris setelah lulus kuliah. Poin
penting kedua adalah bahwa terdapat gap
yang cukup besar pada kemampuan
Bahasa Inggris alumni dengan kontribusi
Perguruan Tinggi pada kemampuan
Bahasa Inggris alumni FSRD ITB
angkatan 2009 dan lulusan 2013.
SSaarraann
Untuk menguasai Bahasa Inggris dengan
baik, mestinya proses belajar mengajar
menekankan aspek latihan (Trial and
Error) sehingga akan terlibat secara aktif
dalam menyampaikan pendapat/gagasan
secara bebas sesuai dengan kondisi nyata.
Pada dasarnya penguasaan Bahasa
Inggris terdiri atas listening, writing,
speaking, dan reading, dimana aspek-
aspek ini merupakan suatu kesatuan yang
tidak bisa dipisahkan. Dengan
kemampuan Bahasa Inggris yang baik,
akan terbuka banyak kesempatan untuk
memperoleh perkerjaan yang baik
terutama di perusahaan multinasional
yang memang mensyaratkan kemampuan
Bahasa Inggris yang baik. Dengan
demikian, perlu adanya peningkatan
dalam kontribusi penguasaan Bahasa
Asing alumni, mengingat Bahasa Asing,
terutama Bahasa Inggris merupakan salah
satu kriteria yang sangat tinggi dalam
penerimaan pegawai baru oleh
perusahaan.
2%4%
44%
37%
13%
21% 22%
35%
5%3%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
1 2 3 4 5
Tingkat Kemampuan Bahasa Inggris Alumni Tingkat Kontribusi Perguruan Tinggi
Keterangan
1 : Sangat rendah
2 : Rendah
3 : Cukup
4 : Tinggi
5 : Sangat Tinggi
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 156
DDaaffttaarr PPuussttaakkaa
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A.,
Nur Faidzatus Saydah, Nisa Fadilah,
Mila Isti. 2017. Tracer Study ITB
2016 Angkatan 2009. Penerbit ITB,
Bandung.
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A.
2017. User Survey ITB 2016.
Penerbit ITB, Bandung.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 157
GGaapp aannttaarraa KKoonnttrriibbuussii IITTBB tteerrhhaaddaapp KKoommppeetteennssii LLuulluussaannnnyyaa ddii DDuunniiaa KKeerrjjaa
[[SSttuuddii KKaassuuss TTrraacceerr SSttuuddyy IITTBB TTaahhuunn 22001144--22001166]]
Syifa Nur Awalia1, Bambang Setia Budi2, Angga Dinan Adrianto3
1 Asisten Riset Tracer Study ITB, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
2 Kepala ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung 3 Kepala Divisi Riset ITB Career Center, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
Abstrak
Laporan survey pengguna ITB tahun 2010-2013 dan 2015-2016 menunjukan bahwa terdapat
gap yang cukup besar terkait soft skill alumni ITB di dunia kerja. Kompetensi alumni di
dunia kerja utamanya di peroleh di perguruan tinggi sehingga kontribusi perguruan tinggi
dalam pembentukan kompetensi lulusannyanya menjadi sangat penting. Pada makalah ini
akan dianalisis gap antara kontribusi perguruan tinggi dalam pembentukan kompetensi
lulusannya dengan kepentingan kompetensi tersebut di dunia kerja. Data yang digunakan
berasal dari database Tracer Study ITB tahun 2014-2016. Metode penelitian pada makalah
ini adalah analisis kuantitatif dengan perbandingan. Hasil analisis menunjukan bahwa gap
yang besar terjadi pada kompetensi yang berkaitan dengan interaksi seperti negoisasi dan
kemampuan berkomunikasi. Sedangkan untuk kompetensi yang mengandalkan kemampuan
individu seperti kemampuan analisis dan kemandirian cenderung memiliki gap yang kecil.
Hasil analisis juga menunjukan bahwa angkatan 2008 menilai peran perguruan tinggi
terhadap pembentukan kompetensi lebih kecil dibandingkan 2007 dan 2009.
Kata kunci: Kompetensi, Tracer Study ITB, Dunia Kerja, hard skill, soft skill
157
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 158
PPeennddaahhuulluuaann
Tracer Study ITB Career Center
melakukan survey yang berkaitan dengan
kompetensi alumni ITB di dunia kerja,
kompetensi meliputi hard skill dan soft
skill. Sebagai suatu lembaga pendidikan,
ITB memiliki peran dalam membentuk
kompetensi mahasiswa. Perguruan tinggi
memberikan sarana agar mahasiswa
dapat mengembangkan kedua kompetensi
tersebut. Untuk menilai tingkat
keberhasilan dari pembentukan masing-
masing kompetensi diperlukan penilaian
baik dari pihak pengguna ataupun
alumni.
Laporan survey pengguna ITB tahun
2010-2013 dan 2015-2016 menunjukan
bahwa terdapat gap yang cukup besar
terkait soft skill alumni ITB di dunia kerja
(analisis lebih lanjut pada Bab 8). Pada
makalah ini akan dibahas kompetensi
alumni di dunia kerja dari sudut pandang
alumni itu sendiri.
MMeettooddee PPeenneelliittiiaann
Data yang digunakan pada analisis ini
berasal dari database Tracer Study ITB
tahun 2014-2016. Data tersebut
melibatkan alumni ITB angkatan 2007,
2008, dan 2009 yang berprofesi sebagai
pekerja, pekerja dapat berarti hanya
bekerja ataupun bekerja sekaligus
berwirausaha. Total alumni yang diamati
dari ketiga angkatan adalah 5213: 1600
dari 2007, 1840 dari 2008, dan 1773 dari
2009. Total serapan data adalah sebesar
69,32 persen dari alumni yang merespon
dan 61,31 persen dari keseluruhan
alumni. Survey ini dilakukan 1-3 tahun
setelah kelulusan alumni.
Analisis yang digunakan pada makalah
ini adalah analisis kuantitatif dengan
perbandingan. Perbandingan disini
khusus melihat ketimpangan yang
didefinisikan sebagai gap. Gap diperoleh
dari selisih rataan tingkat kontribusi
perguruan tinggi dengan rataan tingkat
kebutuhan kompetensi tersebut di dunia
kerja. Hasil survey berupa data kualitatif
yang diwakili dengan angka (1 sampai 5)
sehingga masih dapat diterapkan analisis
secara matemastis. Hasil analisis berupa
grafik yang menunjukan nilai gap dan
perubahannya untuk setiap angkatan.
Software yang digunakan pada analisis
ini adalah Microsoft Excel.
AAnnaalliissiiss DDaattaa
Data yang diambil dari database Tracer
Study ITB adalah data tingkat kontribusi
perguruan tinggi terhadap kompetensi
alumni dan data kepentingan kompetensi
tersebut di dunia kerja. Terdapat 27
pertanyaan yang menjadi parameter
untuk menilai kompetensi ini. Alumni
memberikan penilaian secara kualitatif
dengan memilih nilai dari 1 sampai 5: 5
sangat besar, 4 besar, 3 cukup, 2 kecil, 1
sangat kecil.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 159
Tabel 7.1 Parameter kompetensi pada penelitian Tracer Study ITB Parameter Kompetensi
1. Pengetahuan di bidang atau
disiplin ilmu
10. Bekerja dibawah tekanan 19. Loyalitas dan integritas
2. Pengetahuan di luar bidang atau disiplin ilmu
11. Manajemen waktu 20. Bekerja dengan orang yang berbeda budaya/latar belakang
3. Pengetahuan umum 12. Bekerja secara mandiri 21. Kepemimpinan
4. Keterampilan internet 13. Bekerja dalam tim 22. Kemampuan dalam memegang
tanggung jawab
5. Keterampilan komputer 14. Kemampuan dalam memecahkan masalah
23. Inisiatif
6. Berfikir kritis 15. Negosisasi 24. Manajemen proyek/program
7. Keterampilan riset 16. Kemampuan analisis 25. Kemampuan untuk mempresentasikan
ide/produk/laporan
8. Kemampuan belajar 17. Toleransi 26. Kemampuan dalam menulis laporan,
memo, dan dokumen
9. Kemampuan berkomunikasi 18. Kemampuan adaptasi 27. Kemampuan untuk terus belajar
sepanjang hayat
Cuplikan data dapat dilihat pada Tabel
7.2 dan Tabel 7.3 dengan kode A1
sampai A27 mewakili parameter
kompetensi untuk tingkat kontribusi ITB
untuk setiap kompetensi dan kode B1
sampai B27 mewakili parameter
kompetensi untuk tingkat kepentingan
masing-masing kompetensi di dunia
kerja. Urutan kompetensi sesuai dengan
yang tertera pada Tabel 7.1.
Setiap kolom dari data diatas dirata-
ratakan untuk memperoleh gambaran
setiap kompetensi, dilakukan untuk
masing-masing angkatan. Definisikan
gap sebagai hasil pengurangan rataan
masing-masing kompetensi kontribusi
perguruan tinggi dengan rataan tingkat
kepentingan. Gap menunjukan tingkat
keberhasilan perguruan tinggi dalam
pembentukan kompetensi. Nilai gap
negatif menunjukan bahwa tingkat
kontribusi perguruan tinggi masih kurang
dalam membentuk kompetensi tertentu.
Sebaliknya untuk nilai gap tak negatif,
perguruan tinggi dianggap telah berhasil
membentuk kompetensi yang dibutuhkan
di dunia kerja bahkan melampaui.
Titik-titik pada Gambar 7.1 menunjukan
gap masing-masing kompetensi untuk
setiap angkatan. Nomor dari 1-27
merepresentasikan setiap kompetensi,
sesuai dengan urutan pada tabel
parameter kompetensi. Nilai gap negatif
apabila titik berada di bagian dalam
‘lingkaran’ nol, gap nol apabila tepat
berada paga garis ‘lingkaran’ nol, dan
gap positif apabila titik berada di luar
‘lingkaran’ nol. Berdasarkan hasil plot
masih banyak kompetensi dengan nilai
gap negatif. Hanya terdapat empat
kompetensi yang untuk setiap angkatan
nilai gap-nya positif yaitu, pengetahuan
di bidang atau disiplin ilmu, keterampilan
riset, kemampuan analisis, dan
kemampuan untuk terus belajar
sepanjang hayat. Terdapat juga
kompetensi dimana untuk ketiga
angkatan ada yang nilai gap-nya positif
sekaligus negatif yaitu, kemampuan
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 160
dalam menuliskan laporan, memo dan
dokumen.
Hasil plot menunjukan terdapat
perbedaan gap untuk setiap angkatan.
Angkatan 2008, gap setiap
kompetensinya cenderung lebih negatif
dibandingkan 2007 dan 2008. Tingkat
keberhasilan perguruan tinggi dalam
pembentukan kompetensi menurun dari
2007 ke 2008. Namun, dari 2008 ke 2009
tingkat keberhasilannya meningkat.
Jika diperhatikan nilai gap yang besar
ditunjukan oleh parameter yang berkaitan
dengan komunikasi dan kemampuan
bekerjasama. Kedua kemampuan tersebut
termasuk ke dalam jenis kompetensi soft
skill. Untuk melihat perbedaan
berdasarkan jenis kompetensinya, berikut
adalah plot gap yang dibagi kedalam soft
skills dan hard skills:
Gambar 7.1 Plot Gap untuk parameter kompetensi yang termasuk ke dalam hard skills
-0.4
-0.3
-0.2
-0.1
0
0.1
0.2
0.3
0.4
12
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
131415
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Gap untuk Seluruh Parameter Kompetensi
2007 2008 2009
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 161
Gambar 7.2 Plot Gap untuk parameter kompetensi yang termasuk ke dalam soft skills
Soft skills adalah jenis
keterampilan/kompetensi yang
pembentukannya dapat diperoleh dimana
pun, tidak terbatas lembaga formal saja.
Jenis kompetensi ini biasanya
dikembangkan melalui kegiatan
kemahasiswaan di unit, himpunan
jurusan, dan kemahasiswaan terpusat.
Pada analisis ini, dapat kita lihat bahwa
kontribusi ITB telah cukup dalam
membentuk 2 dari 21 kompetensi soft
skills. Kedua soft skills tersebut adalah
kemampuan analisis dan kemampuan
belajar sepanjang hayat. Terdapat juga
satu kompetensi dimana tidak semua
angkatan berpendapat sama yaitu
kemampuan dalam menuliskan laporan,
memo, dan dokumen. Sisanya, alumni
masih menganggap kontribusi ITB masih
kurang. Sama seperti gambaran
keseluruhan kompetensi, pada soft skills
ini 2008 masih merupakan tahun dimana
alumni menganggap kontribusi perguruan
tinggi paling kecil dibandingkan 2007
dan 2009.
Gap
Angkatan
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 162
Gambar 7.3 Plot Gap untuk parameter kompetensi yang termasuk ke dalam hard skills
Kompetensi yang termasuk ke dalam
hard skills sebagian besar diperoleh dari
proses belajar mengajar. Kontribusi staf
pengajar dan fasilitas pembelajaran
berpengaruh besar dalam pembentukan
hard skills ini. Terdapat enam parameter
kompetensi yang termasuk ke dalam hard
skills. Gap positif ditunjukan oleh
pengetahuan di bidang atau disiplin ilmu
dan keterampilan riset, sisanya masih
menunjukan gap negatif. Berdasarkan
analisis ini, dapat dikatakan kontribusi
perguruan tinggi masih dianggap kurang
dalam pembentukan hard skills
mahasiswanya.
KKeessiimmppuullaann
Kompetensi yang menunjukan gap positif
(perguruan tinggi berhasil memberikan
kontribusi dalam pembentukan
kompetensi) ada empat, satu kompetensi
gap-nya beragam untuk setiap angkatan,
dan sisanya memiliki gap negatif
(perguruan tinggi belum berhasil
memberikan kontribusi dalam
pembentukan kompetensi). Berdasarkan
jenis kompentensinya, hard skills dan soft
skills, 2 dari 21 kompetensi hard skills
memiliki gap positif untuk seluruh
angkatan, satu kompetensi meliliki gap
negatif sekaligus positif untuk angkatan
yang berdeda, dan lainnya memiliki gap
negatif. Sedangkan untuk soft skills, 2
dari 6 kompetensi memiliki gap positif,
sisanya negatif. Jika dilihat perbandingan
untuk setiap angkatan, 2008 adalah
angkatan dengan gap yang cenderung
lebih negatif dari 2007 dan 2009.
Angkatan
Gap
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 163
SSaarraann
Perlu dilakukan analisis lebih lanjut
mengenai gap yang cenderung lebih
negatif pada angkatan 2008.
Penyebabnya boleh jadi akibat penerapan
kurikulum baru untuk tahun tersebut.
DDaaffttaarr PPuussttaakkaa
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A.,
Nur Faidzatus S., Nissa Fadillah,
Mila Isti R.. 2017. Report Tracer
Study ITB 2016 Angkatan 2009.
Penerbit ITB, Bandung.
Budi, Bambang Setia dan Angga Dinan
A.. 2017. Report User Survey
Tracer Study ITB 2016. Penerbit
ITB, Bandung.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 164
Tabel 7.2. Cuplikan data tingkat kontribusi ITB terhadap pembentukan setiap kompetensi
Nama A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24 A25 A26 A27
Data1 5 1 3 3 3 5 5 5 1 4 4 5 5 5 1 4 3 1 3 5 3 5 3 4 3 5 5
Data2 4 3 3 3 3 4 4 4 2 5 4 4 5 5 4 5 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4
Data3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Data4 5 4 3 3 3 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5
Data5 5 4 4 3 3 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 3 3 4 3 4 4
Data6 4 2 3 1 2 1 1 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 5 4 4 2 3 3 3 3
Data7 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 4 3 2 5 5 4 4 5 3 3 4 3 4 3 3
Data8 4 3 4 3 3 5 3 4 3 4 2 3 4 4 2 3 5 4 4 3 2 2 3 2 2 4 5
Data9 5 4 3 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Tabel 7.3. Cuplikan data tingkat kepentingan masing-masing kompetensi di dunia kerja
Nama B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22 B23 B24 B25 B26 B27
Data1 5 1 3 3 3 5 5 5 1 4 4 5 5 5 1 4 3 1 3 5 3 5 3 4 3 5 5
Data2 4 3 3 3 3 4 4 4 2 5 4 4 5 5 4 5 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4
Data3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Data4 5 4 3 3 3 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5
Data5 5 4 4 3 3 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 3 3 4 3 4 4
Data6 4 2 3 1 2 1 1 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 5 4 4 2 3 3 3 3
Data7 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 4 3 2 5 5 4 4 5 3 3 4 3 4 3 3
Data8 4 3 4 3 3 5 3 4 3 4 2 3 4 4 2 3 5 4 4 3 2 2 3 2 2 4 5
Data9 5 4 3 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 165
PPeerrkkeemmbbaannggaann KKeeppeennttiinnggaann ddaann KKeeppuuaassaann DDuunniiaa UUssaahhaa ddaann IInndduussttrrii tteerrhhaaddaapp KKoommppeetteennssii LLuulluussaann IITTBB
[[SSttuuddii KKaassuuss TTaahhuunn 22001100--22001133 ddaann 22001155--22001166]]
Laura Estwin Gunawan1, Angga Dinan Adrianto2, Bambang Setia Budi3
1Asisten Peneliti, Divisi Riset ITB Career Center, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung 2 Kepala Divisi Riset ITB Career Center, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
3Kepala ITB Career Center, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
Abstrak
Dunia Usaha dan Industri (DUDI) tidak akan pernah terlepas dari dunia akademisi. Terlebih
pada era globalisasi ini menyebabkan meningkatnya tuntutan dalam segala aspek dunia
industri. Lulusan perguruan tinggi diharapkan mampu menghasilkan SDM yang berkualitas
yang sesuai dengan kriteria-kriteria permintaan pada dunia usaha dan industri. Perusahaan-
perusahaan industri pun telah menetapkan standar kompetensi-kompetensi tersendiri bagi
setiap calon SDM-nya. Divisi Riset ITB Career Center telah melakukan survey pengguna,
yaitu suatu survey penilaian kepentingan dan kepuasan DUDI terhadap kompetensi lulusan
perguruan tinggi sejak 2010-2013 dan 2015-2017. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis
perkembangan kompetensi alumni ITB di dunia usaha dan industri berdasarkan penilaian
kepentingan dan kepuasan DUDI terhadap lulusan ITB. Data yang digunakan adalah data
penelitian survey pengguna ITB 2010-2013 dan 2015-2016. Data 2017 tidak diikutsertakan
dalam analisis dikarenakan masih dalam proses pengumpulan data. Kompetensi yang dikaji
berupa hard skills, soft skills, dan faktor internal-eksternal. Pada akhir makalah diperoleh
bahwa pada kategori hard skills memiliki rata-rata gap yang lebih positif atau lebih
memenuhi harapan kepentingan kompetensi DUDI dibandingkan dengan dua kategori
lainnya.
Kata kunci: User Survey, dunia industri, kompetensi, gap
165
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 166
PPeennddaahhuulluuaann
ITB sebagai salah satu perguruan tinggi
terbaik di Indonesia, diharapkan mampu
menghasilkan lulusan-lulusan yang juga
memiliki kompetensi terbaik. Lulusan
ITB telah umum menjadi perhatian bagi
perusahaan-perusahaan Dunia Usaha dan
Industri (DUDI) dalam hal perkrutan
SDMnya. Sayangnya pada faktanya tidak
dalam semua kompetensi alumni ITB
dirasa telah mumpuni. Misalnya seperti
kemampuan bekerja tim alumni ITB yang
tidak jarang diisukan masih sangat
kurang dibandingkan dengan kemampuan
alumni dalam bekerja individu. Dewasa
ini, semakin dengan berkembangnya
zaman, semakin tinggi pula kompetensi-
kompetensi yang diharapkan.
ITB melalui Tracer Study ITB Career
Center telah melakukan survey pengguna,
yaitu suatu survey penilaian kepentingan
dan kepuasan DUDI terhadap kompetensi
lulusan perguruan tinggi sejak 2010-2013
dan 2015-2017. Survey ini diharapkan
dapat memberikan peta gambaran
kompetesi alumni ITB setiap tahunnya,
seperti kompetensi-kompetensi apa yang
dirasa masih butuh banyak perhatian dan
peningkatan dan kompetesi apa yang
dirasa telah cukup mumpuni. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis
perkembangan kompetensi alumni ITB di
dunia usaha dan industri berdasarkan
penilaian kepentingan dan kepuasan
DUDI terhadap lulusan ITB untuk tahun
2010-2013 dan 2015-2016.
MMeettooddee PPeenneelliittiiaann
Pada makalah ini, akan dilakukan analisis
penilaian kepentingan dan kepuasan
DUDI terhadap kompetensi lulusan ITB
pada tahun 2010-2013 dan 2015-2016.
Responden survey merupakan
perusahaan-perusahaan yang berfokus di
bidang DUDI. Penilaian yang diberikan
oleh perusahaan masih bersifat umum
untuk keseluruhan alumni ITB yang
bekerja pada perusahaan tersebut.
Analisis yang digunakan pada penelitian
ini adalah analisis kuantitatif dengan
memperhatikan perbandingan
ketimpangan antara kepentingan dan
kepuasan DUDI terhadap alumni ITB.
Ketimpangan yang diperoleh pada dari
data akan didefinisikan sebagai gap.
Hasil analisis ditampilkan dalam bentuk
tabel, dan kurva yang diolah mengunakan
software Microsoft Excel 2013.
AAnnaalliissiiss DDaattaa
Data diperoleh dari survey pengguna
yang dilakukan oleh Tracer Study ITB.
Terdapat 29 pertanyaan pada survey
pengguna yang menjadi parameter untuk
menilai kompetensi alumni ITB. Terdiri
dari 8 kompetensi hard skills, 16
kompetensi soft skills, dan 5 kompetensi
faktor internal eksternal. Perusahaan
memberikan penilaian secara kualitatif
dengan memilih nilai dari 1 sampai 5,
dengan nilai 5 yang menandakan sangat
penting atau sangat puas hingga nilai 1
yang menandakan sangat tidak penting
atau sangat tidak puas. Analisis data yang
digunakan adalah dengan melihat nilai
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 167
gap. Nilai gap diperoleh dari selisih
antara kepuasan dengan kepentingan
DUDI atau secara matematis dapat ditulis
sebagai
Gap = Rataan Kepuasan - Rataan
Kepentingan
Gap positif menyatakan bahwa nilai
rataan kepusaan DUDI melibihi nilai
rataan kepentingan DUDI untuk suatu
kompetensi, sehingga dapat dikatakan
bahwa DUDI telah merasa puas.
Sebaliknya, jika gap bernialai negatif
maka dapat dikatakan DUDI merasa
kurang puas terhadap kemampuan alumni
ITB pada kompetensi tersebut. Semakin
besar atau semakin positif nilai gap, maka
semakin baik tingkat kepuasannya pada
kompetensi tersebut. Keseluruhan
kompetensi yang ditinjau dan juga nilai
gap untuk setiap kompetensi dapat dilihat
pada tabel 1, tabel 2, dan tabel 3.
Tabel 8.1 menunjukkan bahwa selama 5
tahun survey pengguna dilakukan oleh
Tracer Study ITB, peringkat satu dan
peringkat kedua gap terbesar selalu
konsisten. Kedua kompetensi tersebut
adalah bekerja individu dan
kepemimpinan. Artinya pada poin
bekerja individu dan kepemimpinan,
kompetensi alumni ITB paling mendekati
harapan kepentingan DUDI untuk
kategori soft skill Sedangkan untuk
peringkat dua terbawah, yaitu 15 dan 16,
jatuh pada poin etika, kesetian, bekerja
tim, kecerdasan emosional, bekerja tim.
Etika paling sering menempati peringkat
terakhir, yaitu 3x dalam 5 tahun survey.
Hal ini menandakan etika alumni ITB
masih menjadi tugas bersama untuk terus
ditingkatkan.
Tabel 8.1. Nilai Gap Kompetensi Alumni ITB pada Kategori Soft skills Tahun 2010-2012 dan 2015-
2016
RA
NK
Poin Evaluasi
2010 Poin Evaluasi
2011 Poin Evaluasi
2012 Poin Evaluasi
2015 Poin Evaluasi
2016
Gap Gap Gap Gap Gap
1 Bekerja Individu
-0,15 Bekerja Individu
-0,1 Bekerja Individu
-0,1 Bekerja Individu
-0,19 Bekerja Individu
0,07
2 Kepemimpi-nan
-0,34 Kepemimpi-nan
-0,33 Kepemimpi-nan
-0,39 Kepemimpi-nan
-0,28 Kepemimpi-nan
-0,04
3 Komunikasi -0,46 Inisiatif -0,61 Keinginan Belajar
-0,52 Adaptasi -0,38 Disiplin -0,36
4 Adaptasi -0,49 Keinginan Belajar
-0,62 Inisiatif -0,56 Inisiatif -0,41 Inisiatif -0,44
5 Tanggung Jawab
-0,65 Adaptasi -0,65 Kerja Keras -0,56 Kerja Keras -0,42 Kerja Keras -0,44
6 Bekerja dlm Tekanan
-0,65 Bekerja Tim -0,65 Adaptasi -0,64 Komunikasi -0,43 Motivasi -0,47
7 Keinginan Belajar
-0,76 Kerja Keras -0,66 Komunikasi -0,65 Bekerja dlm Tekanan
-0,45 Adaptasi -0,47
8 Disiplin -0,78 Komunikasi -0,69 Motivasi -0,65 Motivasi -0,52 Keinginan Belajar
-0,5
9 Kerja Keras -0,78 Motivasi -0,73 Disiplin -0,67 Tanggung Jawab
-0,52 Kesetiaan -0,5
10 Etika -0,8 Bekerja dlm Tekanan
-0,73 Bekerja dlm Tekanan
-0,68 Disiplin -0,54 Komunikasi -0,52
11 Kejujuran -0,81 Disiplin -0,74 Bekerja Tim -0,7 Keinginan Belajar
-0,54 Tanggung Jawab
-0,52
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 168
12 Inisiatif -0,82 Kecerdasan Emosional
-0,77 Kejujuran -0,71 Bekerja Tim -0,54 Bekerja dlm Tekanan
-0,54
13 Motivasi -0,87 Tanggung Jawab
-0,79 Tanggung Jawab
-0,73 Kejujuran -0,55 Kecerdasan Emosional
-0,58
14 Kecerdasan Emosional
-0,91 Kesetiaan -0,83 Kecerdasan Emosional
-0,78 Etika -0,57 Kejujuran -0,62
15 Kesetiaan -0,92 Kejujuran -0,83 Kesetiaan -0,81 Kecerdasan Emosional
-0,68 Bekerja Tim -0,64
16 Bekerja Tim -0,94 Etika -1,02 Etika -0,87 Kesetiaan -0,72 Etika -0,74
Pada kategori hard skills, selama 4 tahun
survey pengguna, kompetensi nilai selalu
berada di peringkat teratas dan bernilai
positif, gapnya pun selalu meningkat
seiring waktu. Sehingga dalam hal nilai
akademik atau IPK, alumni ITB semakin
baik dan selalu diatas harapan DUDI .
Sayangnya untuk kompetensi bahasa
asing, selalu konsisten pula nerada di
peringkat terbawah, walaupun kian tahun
nilai gapnya semakin positif yang
menandakan adanya peningkatan
kemampuan alumni dalam poin ini. Poin
lain yang cukup sering berada di tingkat
bawah adalah penerapan ilmu. Sehingga
berdasarkan data, dapat dikatakan
walaupun untuk masalah teori lulusan
ITB sudah tidak diragukan lagi, tetap
untuk penerapan ilmu dalam praktiknya,
alumni masih dirasa kurang untuk
memenuhi harapan DUDI.
Berbeda dengan dua kategori
sebelumnya, kategori faktor internal dan
eksternal pada kompetensi alumni, cukup
konsisten peringkatnya dalam 5 tahun
survey. Hanya untuk tahun terakhir 2016,
poin bekerja shift dan tempat tinggal
bertukar peringkat. Hal lain yang perlu
diperhatikan adalah bahwa secara
keseluruhan gap pada kategori ini
semakin positif, artinya alumni ITB terus
melakukan peningkatan pada setiap
kompetensinya.
Tabel 8.2. Nilai Gap Kompetensi Alumni ITB pada Kategori Hardtskills Tahun 2010-2012 dan 2015-
2016
RA
NK
Poin Evaluasi
2010 Poin Evaluasi
2011 Poin Evaluasi
2012 Poin Evaluasi
2015 Poin Evaluasi
2016
Gap Gap Gap Gap Gap
1 Nilai 0,07 Nilai 0,03 Nilai 0 Keahlian-pendidikan
0,14 Nilai 0,31
2 Sertifikasi Keahlian
-0,01
Komputer -0,23
Sertifikasi Keahlian
-0,19
Nilai 0,13 Keahlian-pendidikan
0,3
3 Pengalaman Kerja
-0,12
Sertifikasi Keahlian
-0,24
Pengalaman Kerja
-0,22
Pengalaman Kerja
0,11 Pengalaman Kerja
0,25
4 Komputer -0,23
Pengalaman Kerja
-0,29
Keahlian-pendidikan
-0,23
Sertifikasi Keahlian
0 Sertifikasi Keahlian
0,18
5 Wawasan -0,28
Penerapan Ilmu
-0,31
Komputer -0,29
Wawasan -0,19
Wawasan 0,1
6 Keahlian-pendidikan
-0,36
Wawasan -0,34
Wawasan -0,33
Komputer -0,2 Penerapan Ilmu
-0,22
7 Penerapan Ilmu
-0,46
Keahlian-pendidikan
-0,39
Penerapan Ilmu
-0,42
Penerapan Ilmu
-0,23
Komputer -0,24
8 Bahasa Asing
-0,61
Bahasa Asing
-0,49
Bahasa Asing
-0,46
Bahasa Asing
-0,39
Bahasa Asing
-0,31
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 169
Tabel 8.3. Nilai Gap Kompetensi Alumni ITB pada Kategori Faktor Internal Eksternal Tahun 2010-
2012 dan 2015-2016
RA
NK
Poin Evaluasi
2010 Poin Evaluasi
2011 Poin Evaluasi
2012 Poin Evaluasi
2015 Poin Evaluasi
2016
Gap Gap Gap Gap Gap
1 Tempat Tinggal
0,61 Tempat Tinggal
0,36 Tempat Tinggal
0,3 Tempat Tinggal
0,37 Bekerja Shift 0,61
2 Bekerja Shift -0,06
Bekerja Shift -0,05
Bekerja Shift -0,17
Bekerja Shift 0,29 Tempat Tinggal
0,58
3 Kesediaan Ditempatkan
-0,31
Ketersediaan Lulusan
-0,53
Ketersediaan Lulusan
-0,51
Kesediaan Ditempatkan
-0,28
Kesediaan Ditempatkan
-0,22
4 Ketersediaan Lulusan
-0,43
Kesediaan Ditempatkan
-0,59
Kesediaan Ditempatkan
-0,58
Ketersediaan Lulusan
-0,36
Ketersediaan Lulusan
-0,23
5 Kesehatan -0,57
Kesehatan -0,69
Kesehatan -0,59
Kesehatan -0,43
Kesehatan -0,45
Gambar 8.1 Kurva Gap tiap Kompetensi Alumni ITB tahun 2010-2012 dan 2015-2016
-1.2
-1
-0.8
-0.6
-0.4
-0.2
0
0.2
0.4
0.6
0.8Adaptasi
KesetiaanBekerja dlm Tekanan
Bekerja Individu
Bekerja Tim
Disiplin
Etika
Inisiatif
Tanggung Jawab
Kecerdasan Emosional
Keinginan Belajar
Kejujuran
Kepemimpinan
Kerja KerasKomunikasiMotivasi
Nilai
Bahasa Asing
Keahlian-pendidikan
Wawasan
Penerapan Ilmu
Pengalaman Kerja
Sertifikasi Keahlian
Komputer
Kesehatan
Ketersediaan Lulusan
Kesediaan Ditempatkan
Bekerja ShiftTempat Tinggal
Gap antara kepentingan dan kepuasan
2010 2011 2012 2015 2016
softskill
hardskill
faktor internal eksternal
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 170
Berdasarkan gambar 1, terlihat bahwa
secara menyeluruh, penilaian gap
kompetensi alumni ITB masih banyak
yang berada dibawah sumbu 0 atau
bernilai negatif. Ini mengindikasikan
menurut DUDI, kompetensi yang dimiliki
oleh alumni ITB secara umum masih
memiliki ketimpangan yang cukup lebar
untuk memenuhi kepenting-kepentingan
kompetensi SDM yang diharapkan oleh
DUDI. Tetapi, pada kurva juga terlihat
bahwa kecendrungan gap semakin positif
atau semakin kecil dari tahun 2010-2012
hingga tahun 2015-2016. Sehingga
walaupun gap belum banyak berubah
menjadi bernilai positif, tetap ada
peningkatan didalamnya.
Pada kategori soft skills, dari 16
kompetensi yang disurvey hanya satu
kompetensi yang gapnya bernilai positif,
yaitu untuk kompetensi bekerja individu.
Hal ini menandakan DUDI telah merasa
puas dengan kompetsi alumni ITB dalam
hal bekerja individu. Poin kompetensi
kepemimpinan melonjak cukup drastis
pada tahun 2016, mendekati sumbu 0
walaupun masih bernilai negatif.
Sedangkan pada kategori hardskills,
terdapat lebih banyak poin kompetensi
yang bernilai positif dibandingkan
kategori lainya. Terumata untuk tahun
2016, penilaian DUDI pada poin
kompetensi nilai, keahlian-pendidikan,
wawasan, pengalaman kerja, dan
sertifikasi keahlian telah terbilang cukup
memuaskan. Kategori terakhir, yaitu
faktor internal eksternal, bernilai positif
pada kompetensi bekerja dan tempat
tinggal. Artinya alumni ITB tidak
bermasalah dalam hal penugasan jam
kerja maupun daerah tempat tinggal.
KKeessiimmppuullaann
Secara keseluruhan kompetensi lulusan
ITB dirasa masih perlu banyak
peningkatan untuk memenuhi kriteria-
kriteria DUDI yang kian hari kian
meningkat. Sedangkan jika dilihat
berdasarkan tiga kategori kompetensi
alumni ITB yang ditinjau oleh DUDI
dalam survey pengguna, yaitu hard skill,
soft skill, dan faktor intenal eksternal.
Kategori hard skill memiliki rata-rata gap
yang lebih positif atau lebih memenuhi
harapan kepentingan kompetensi DUDI
dibandingkan dua kategori lainnya.
Berbeda dengan soft skills, jika
dibandingkan dengan hard skills,
kompetensi alumni ITB pada kategori
soft skills dirasa masih sangat kurang
untuk memenuhi ekspektasi DUDI.
Selain itu sejak tahun 2010 hingga 2013
dan tahun 2015 hingga 2016,
kecendrungan gap seluruh kompetensi
antara kepetingan dan kepuasan DUDI
semakin positif, walaupun tidak
meningkat secara drastis tetapi hal ini
menandakan terus adanya peningkatan
kompetensi yang dimiliki alumni ITB
untuk setiap tahunnya.
SSaarraann
Survey pengguna yang dilakukan Tracer
Study ITB selama ini masih bersifat
sangat umum. Perusahaan memberikan
penilaian kompetensi untuk seluruh
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 171
lulusan ITB yang berada di perusahaan,
bukan penilaian individu peralumni.
Sehingga penilaian dirasa masih kurang
spesifik. Saran kedepannya, untuk
meningkatkan akurasi penilaian dapat
dilakukan survey pengguna untuk
perindividu alumni. Selain itu analasis
terhadap gap, masih bersifat cukup
umum, karena gap dipengaruhi oleh dua
faktor yaitu kepentingan dan kepuasan.
Sedangkan pada nilai gap tidak
diperhatikan apakah jika nilai gapnya
semakin kecil, disebabkan oleh
meningkatnya kepuasan atau disebabkan
oleh menurunnya tingkat kepentingan
suatu kompetensi. Untuk penelitian
selanjut, dapat dilakukan metode lain
yang lebih baik, untuk dapat meninjau
kedua faktor gap tersebut.
DDaaffttaarr PPuussttaakkaa
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A.
2016. Tracer Study & Kepuasan
Pengguna 2011. Penerbit ITB,
Bandung.
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A.
2016. Kepuasan Pengguna 2012.
Penerbit ITB, Bandung.
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A.,
Nur Faidzatus Saydah, Nisa Fadilah,
Mila Isti. 2017. Tracer Study ITB
2016 Angkatan 2009. Penerbit ITB,
Bandung.
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A.
2016. User Survey ITB 2015.
Penerbit ITB, Bandung.
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A.
2017. User Survey ITB 2016.
Penerbit ITB, Bandung.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 172
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 173
TTeekknniikk--TTeekknniikk AAnnaalliissiiss ddaallaamm PPeennggoollaahhaann DDaattaa TTrraacceerr SSttuuddyy IITTBB
Indah Gumala Andirasdini1, Angga Dinan Adrianto2, Bambang Setia Budi3
1 Asisten Riset Tracer Study ITB, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
2 Kepala Divisi Riset ITB Career Center, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung 3 Kepala ITB Career Center, ITB Career Center, Institut Teknologi Bandung
Abstrak
Makalah ini bertujuan untuk mengenalkan beberapa teknik analisis pengolahan data yang
dapat diterapkan dalam Tracer Study. Teknik analisis pengolahan data dalam penelitian
Tracer Study memiliki pengaruh dalam memberikan gambaran hasil dari pelaksanaan Tracer
Study. Analisis dalam Tracer Study tidak hanya sekedar memberikan deskripsi terkait
ukuran pemusatan dan penyebaran data, namun perlunya teknik analisis lain untuk
memperoleh suatu hipotesis dalam penarikan kesimpulan. Keragaman dalam penggunaan
teknik-teknik analisis data Tracer Study juga diperlukan guna membantu memberikan
informasi yang lebih lengkap dan rinci. Teknik analisis multivariat adalah salah satu teknik
analisis yang digunakan dalam pengolahan data Tracer Study mengingat data Tracer Study
bisa disebut sebagai big data. Analisis komponen utama atau dikenal dengan istilah PCA,
analisis klaster, dan analisis korespondensi adalah beberapa teknik analisis multivariat yang
akan diuraikan di dalam makalah ini. Teknik analisis tersebut diuraikan beserta kegunaannya
dalam pengolahan data Tracer Study ITB dengan menggunakan data alumni ITB angkatan
2009.
Kata kunci: Tracer Study ITB, teknik analisis data Tracer Study
173
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 174
PPeennddaahhuulluuaann
Tracer Study, sebagai salah satu metode
penelitian untuk memperoleh umpan
balik alumni tidak hanya dipakai dalam
akreditasi perguruan tinggi. Data dalam
Tracer Study merupakan suatu hal yang
sangat penting dalam menyampaikan
gambaran dari hasil pelaksanaan Tracer
Study itu sendiri. Seiring dengan
kebutuhan perguruan tinggi untuk
memperoleh umpan balik dari alumni,
kuesioner Tracer Study tentu akan
mengalami penambahan dalam hal
pertanyaan yang mengakibatkan terus
bertambahnya variabel dalam data Tracer
Study. Variabel-variabel yang terkandung
di dalam data Tracer Study tersebut
terkadang berkaitan antara satu dengan
yang lainnya sehingga sangat banyak
informasi yang mampu diperoleh dari
data Tracer Study.
Banyaknya informasi yang mampu digali
dari data Tracer Study menjadi salah satu
alasan pentingnya penggunaan teknik
analisis lain tanpa harus mengurangi
kelengkapan dari data aslinya. Analisis
multivariat adalah salah satu teknik
analisis yang digunakan untuk
menganalisis data dimana data yang
diolah terdiri atas banyaknya objek dan
variabel bebas.
MMeettooddee PPeenneelliittiiaann
Observasi data dalam data Tracer Study
terdiri atas data kuantitatif dan kualitatif.
Data kuantitatif dapat digolongkan
kedalam data nominal dan data
ordinal/rank, sedangkan data kuantitatif
terbagi atas data diskrit maupun data
kontinu. Data nominal dalam Tracer
Study dicontohkan dengan jenis kelamin,
fakultas ataupun program studi,
sedangkan data ordinal/rank sering
dijumpai dalam penilaian aspek belajar-
mengajar di perguruan tinggi, penilaian
fasilitas perguruan tinggi, keaktifan
organisasi alumni, ataupun kompetensi
yang dimiliki alumni/peran komptensi
yang diperoleh alumni di perguruan
tinggi. Data kuantitatif (diskrit) dalam
Tracer Study terkait dengan proses
pencacahan seperti banyaknya alumni
perguruan tinggi yang memilih untuk
melanjutkan studi ataupun berwirusaha,
sedangkan data kontinu dimisalkan
dengan IP, dan waktu tunggu seorang
alumni mendapatkan pekerjaan pertama.
Dalam uraian analisis komponen
utama/PCA, analisis klaster, dan analisis
korespondensi yang merupakan bagian
dari teknik analisis multivariat, hasil
olahan data berikut dikeluarkan dengan
menggunakan tools SPSS 16.0 dan
XLStat version 2016.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 175
Gambar 9.1 Proses Analisis Multivariat untuk menggali Data Tracer Study
(Sumber: Slide Presentasi Udjianna S.Pasaribu, 2017)
TTeekknniikk AAnnaalliissiiss DDaattaa
Analisis Komponen Utama/PCA
Principal Component Analysis/PCA atau
yang dikenal dengan sebutan analisis
komponen utama (AKU) dilakukan untuk
menemukan hubungan antara sejumlah
variabel-variabel yang saling independen
satu dengan yang lain (Budi
dkk,2017:194). Dalam menganalisis data
Tracer Study, teknik analisis principal
component analysis dapat digunakan
untuk mereduksi variabel dengan
membentuk komponen variabel baru
tanpa menghilangkan informasi dari
variabel yang direduksi, melihat
kedekatan antar variabel bahkan
mengidentifikasi karakteristik program
studi. Gambar 9.2 berikut menjelaskan
penggunaan PCA dari alumni Fakultas
Seni Rupa dan Desain (FSRD) yang
berwirausaha.
Tabel 9.1 Hasil Komponen Utama dari Alumni FSRD yang Berwirausaha
Variabel PC1 PC2
IP -0,426 -0,765
Lama studi 0,041 0,885
Penghasilan 0,970 -0,140
Omset 0,943 -0,240
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 176
Gambar 9.2 Analisis Komponen Utama Alumni FSRD yang Berwirausaha
Analisis Klaster
Analisis klaster merupakan sebuah proses
untuk mengelompokkan data dengan
karakteristik yang sama ke suatu klaster
yang sama dengan karakteristik berbeda
berada pada klaster lainnya (Budi dkk,
2017:202). Analisis klaster dalam data
Tracer Study bisa diterapkan dalam
mengelompokkan alumni berdasarkan
kriteria tertentu ataupun
mengelompokkan program studi
berdasarakan kategori tertentu. Tujuan
dari analisis klaster adalah menemukan
suatu pengelompokan optimal yang
pengamatan atau objek dalam setiap
klasternya sama, namun berbeda satu
sama lain (Rencher, 2002:451).
1
2
3
4
567
8
9
10
11
1213
14
15
16
17
18
19
202122
2324
25
2627
28
29
30
3132
33
34
35
36
IP
Lama Studi
Penghasilan
Omset
-2
-1
0
1
2
3
4
-2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
PC
2 (
36
,15
%)
PC1 (50,33 %)
Biplot (axes PC1 and PC2: 86,49 %)
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 177
Gambar 9.3 Analisis Klaster Program Studi yang Berprofesi Wirausaha
Manajemen
Fisika
Biologi
Desain Interior
Perencanaan Wilayah dan
Kota
Desain Produk
Desain Komunikasi
Visual
Kriya
Oseanografi
Teknik Tenaga Listrik
Astronomi
Teknik Kelautan
Kimia
Teknik Geodesi dan
Geomatika
Arsitektur
Seni Rupa
Farmasi Klinik dan
Komunitas
Teknik Elektro
Teknik Perminyakan
Sistem dan Teknologi
Informasi
Teknik Geologi
Sains dan Teknologi
Farmasi
Teknik Kimia
Teknik Lingkungan
Aeronotika & Astronotika
Teknik Industri
Manajemen Rekayasa
Industri
Teknik Informatika
Teknik Telekomunikasi
Meteorologi
Teknik Sipil
Matematika
Teknik Fisika
Mikrobiologi
Teknik Material
Teknik Mesin
Teknik Pertambangan
0 1 2 3 4 5 6
Dissimilarity
Dendrogram
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 178
Gambar 9.4 Hasil Klaster dari Program Studi
Analisis Korespondensi
Analisis korespondensi (AK) merupakan
salah satu metode yang mengemas
keluarannya dalam bentuk grafis
sehingga dapat dilihat hubungan antara
dua atau lebih kategori yang biasanya
ditulis dalam baris dan kolom, serta
melihat kecenderungan kategori-kategori
tersebut secara simultan (Budi dkk,
2017:202). Penggunaan analisis
korespondensi dalam Tracer Study lebih
lanjut dapat dipakai dalam menampilkan
peta korespondensi kategori bidang usaha
dengan latar belakang program studi,
menampilkan peta korespondensi jenis
pekerjaan dengan keaktifan organisasi,
melihat pengaruh program studi bagi
alumni,dll. Berikut adalah beberapa
contoh pemakaian analisis korespondensi
untuk data Tracer Study ITB .
Tabel 9.2 Tabel Kontingensi Keaktifan Organisasi Alumni FMIPA dan SBM
1 2 3 4 5
FMIPA 5 14 58 49 40
SBM 4 9 27 22 11
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 179
Gambar 9.5 Hasil Peta Korespondensi dari Tabel 10.2
Tabel 9.3 Tabel Kontingensi dari Kebermanfaatan Program Studi dalam Aspek Wirausaha terhadap
Fakutas FSRD dan SITH
KB (Kurang
Bermanfaat) B (Bermanfaat)
SB (Sangat
Bermanfaat)
SITH 20 47 5
FSRD 19 77 34
Gambar 9.6 Hasil Peta Korespondensi dari Tabel 9.3
FMIPA
SBM12345
-0.2
-0.1
0
0.1
0.2
-0.2 -0.1 0 0.1 0.2 0.3 0.4
Symmetric plot(axes F1 and F2: 100,00 %)
SITHFSRD
KBBSB
-0.3
-0.2
-0.1
0
0.1
0.2
0.3
-0.5 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0 0.1 0.2 0.3 0.4
Symmetric plot(axes F1 and F2: 100,00 %)
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 180
Gambar 9.7 Manfaat Program Studi bagi Fakultas FSRD dalam Aspek Pembelajaran yang
Berkelanjutan (atas) dan Peta korespondensi antar Klaster dengan Jenis Kelamin (bawah)
KKeessiimmppuullaann
Teknik analisis principal componen
utama/PCA, analisis klaster hingga
analisis korespondensi mampu mengemas
hasil olahan data Tracer Study dalam
bentuk lain.Tidak hanya menampilkan
gambaran pemusatan data seperti rataan
ataupun median, namun juga mampu
melihat hubungana antar variabel dalam
PCA, mengelompokkan objek dalam
analisis klaster, dan memetakan dua atau
lebih kategori variabel yang biasanya
ditulis dalam bentuk baris dan kolom
dalam analisis korespondensi.
Pemakaian teknik analisis ini bisa
digunakan lebih jauh untuk memperoleh
informasi-informasi yang baru seperti
perbaikan kurikulum bagi program studi
dalam peta korespondensi
kebermanfaatan program studi/fasilitas
perguruan tinggi, serta mengenal
karakteristik dari kompetensi alumni.
Desain Interior
Desain Komunikasi Visual
Desain Produk
Kriya
Seni Rupa
KB
CB
B
-1
-0.5
0
0.5
1
-0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5
Pembelajaran yang berkelanjutan
Pria Wanita
1 2 3
-0.3
-0.2
-0.1
0
0.1
0.2
0.3
-0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
Symmetric plot(axes F1 and F2: 100,00 %)
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 181
DDaaffttaarr PPuussttaakkaa
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A.
2017. User Survey ITB 2016.
Penerbit ITB, Bandung.Budi,
Bambang Setia., Angga Dinan A.,
Nur Faidzatus Saydah, Nissa Fadilah,
Mila Isti. 2017. Tracer Study ITB
Angkatan 2009. Penerbit ITB.
Bandung.
Pasaribu, Udjianna S. 2016. Riset
Statistika dalam Tracer Study.
Presentation in Seminar dan
Workshop Tracer Study ITB 2016 at
ITB on 2 May 2016. Bandung.
Pasaribu, Udjianna S. 2017. Analisis Hasil
Tracer Study 2016 Lulusan
Berprofesi Wirausaha. Presentasi di
Seminar dan Pelatihan Tracer Study
ITB 2017 pada 10 April 2017.
Bandung.
Rencher A.C. 2002. Methods of
Multivariate Analysis. 2th ed. John
Wiley & Sons, United States.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 182
KKeessiimmppuullaann ddaann SSaarraann
Laporan akhir Tracer Study ITB tahun 2017 menitikberatkan penelitian pada target
responden alumni ITB angkatan 2010. Dari beberapa pembahasan serta data yang diperoleh
dalam Tracer Study ITB 2017 ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan terkait karakteristik
dan profil responden/alumni ketika menjalani perkuliahan, hubungan perguruan tinggi
dengan pekerjaan dan kondisi pekerjaan saat ini.
Berdasarkan karakteristik responden/alumni, jumlah data yang masuk adalah sebesar
2651orang alumni (91%), dengan rincian 1663 orang pria (63%) dan 988 orang
wanita(37%). Alumni ITB angkatan 2010 secara keseluruhan memiliki rata-rata nilai IP
sebesar 3,27. Alumni ITB angkatan 2010 status pekerjaan saat ini adalah 1703 orang
bekerja(64%), 654 orang tidak bekerja/melanjutkan studi(25%), 131 orang bekerja dan
wiraswasta(5%) serta 160 orang wirausaha(6%).
Selama menjalani perkuliahan, alumni ITB angkatan 2010 lebih banyak tinggal di tempat
kos (66%) dan sumber biaya kuliah dari orang tua (69%). Selama pembelajaran, bagi alumni
ITB angkatan 2010 hal yang lebih banyak mereka dapatkan adalah perkuliahan. Di luar
perkuliahan, alumni ITB angkatan 2010 memiliki tingkat keaktifan organisasi yang tinggi
(>80%).
Dari sisi hubungan antara perguruan tinggi dengan pekerjaan, diperoleh data bahwa
kesesuaian kuliah dengan pekerjaan adalah sebesar 70%. Dalam kaitannya dengan
kompetensi bagi alumni angkatan 2010, ITB dianggap paling banyak memberi dalam hal
pengetahuan dibidang atau disiplin ilmu. Kemampuan bahasa asing alumni ITB angkatan
2010 pada dasarnya adalah besar namun tidak ditunjang dengan faslitias yang memadai dari
ITB. Umumnya, alumni ITB angkatan 2010 memperoleh pekerjaan 2 bulan sebelum lulus
dan 3 bulan setelah lulus dari ITB. Alumni ITB angkatan 2010 memperoleh pekerjaan
sebagian besar dari relasi (38%), yaitu teman/alumni (65%).
Berdasarkan kondisi pekerjaan saat ini, alumni ITB angkatan 2010 memilih pekerjaan
pertama dengan alasan kesempatan pengembangan diri (55%). Alumni ITB angkatan 2010
yang tidak bekerja mayoritas dikarenakan ingin melanjutkan studi. Alumni ITB angkatan
2010 yang memilih menjalankan usaha mayoritas dikarenakan keinginan pribadi dan waktu
yang fleksibel. Alumni yang menjalankan usaha umumnya telah memiliki omset sebesar 12
juta per bulan bagi wirausaha serta 7 juta per bulan bagi bekerja dan wiraswasta.. Alumni
ITB angkatan 2010 lebih banyak bekerja di perusahaan dengan kategori bidang usaha
industripengolahan (11%). Dari sisi kategori perusahaan, alumni ITB angkatan 2010 lebih
banyak bekerja di perusahaan nasional (49%). Untuk jabatan, mayoritas alumni ITB
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 183
angkatan 2010 masih berstatus sebagai staf (83%). Di sisi penghasilan, alumni yang bekerja
umumnya memiliki penghasilan 7 juta, bekerja dan wiraswasta 6,5 juta dan wirausaha 5 juta.
Menurut alumni ITB angkatan 2010, gambaran positifterkaitpekerjaan alumni adalah; (i)
Memiliki fasilitas dan gaji yang baik, (ii) Memberi kesempatan belajar lebih besar, (iii)
Jenjang Karir yang Lebih Baik, (iv) Lingkungan kerja yang nyaman, dan (v) Menambah
wawasan.
Laporan akhir Tracer Study ITB 2017 juga memberikan masukan bagi ITB berdasarkan data
yang diperoleh dari alumni ITB angkatan 2010. Beberapa masukan ini antara lain:
Dalam aspek pembelajaran alangkah lebih baik apabila ITB secara keseluruhan
memberikan mahasiswanya kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan riset
lebih banyak.
Dari sisi kontribusi Program Studi, diharapkan setiap Prodi di ITB lebih banyak
membekali mahasiswanya dengan kemampuan wirausaha.
Dari sisi fasilitas kampus, ITB diharapkan membangun fasilitas yang lebih
memadai terkait pusat kegiatan mahasiswa mengingat mayoritas dari mahasiswa
ITB (khususnya 2010) sangat aktif dalam kegiatan kemahasiswaan.
Secara keseluruhan ITB mampu meningkatkan kontribusinya dan lebih merata
terkait pembekalan kompetensi bagi mahasiswanya (tidak hanya fokus terhadap
pengetahuan di bidang ilmu terkait saja, namun juga faktor-faktor soft skill dan
hard skill).
ITB lebih baik lagi dalam menerapkan pengetahuan disiplin ilmu dengan kondisi
dunia usaha dan industri mengingat pada laporan ini terdapat beberapa Prodi yang
memiliki nilai kesesuaian kuliah dengan pekerjaan sangat kecil.
ITB diharapkan mampu memperkecil jarak waktu tunggu untuk mendapatkan kerja
alumni terutama setelah kelulusan.
ITB mampu menjadi perantara yang lebih baik terutama terkait hubungan mahasiswa
dengan dosen dan alumninya, mengingat lulusan ITB banyak yang memperoleh pekerjaan
melalui informasi dari dosen dan alumni itu sendiri.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 184
RReeffeerreennssii
Aji, Nurul Apsari, Bambang Setia Budi, Angga Dinan A. 2015. Progress and Development
of Tracer Study ITB. Poster Session presented at international conference
EXLIMA 2015 on 25-26 November 2015. Bali-Indonesia.
Alifah, Amalia Nur, Angga Dinan A., Bambang Setia Budi. 2017. Hubungan Sumber
Biaya Pendidikan terhadap Prestasi dan Keaktifan [Studi Kasus Tracer Study
ITB 2016]. Paper Tracer Study. Bandung.
Alifah, Amalia Nur, Angga Dinan A., Bambang Setia Budi. 2017. Pentingnya Kemampuan
Bahasa Inggris dalam Dunia Kerja [Studi Kasus FSRD ITB Angkatan 2009 dan
Lulusan 2013]. Paper Tracer Study ITB. Bandung.
Andirasdini, Indah Gumala, Angga Dinan A., Bambang Setia Budi. 2017. Teknik-Teknik
Analisis dalam Pengolahan Data Tracer Study ITB. Paper Tracer Study.
Bandung.
Awalia, Syifa Nur, Bambang Setia Budi, Angga Dinan A. 2017. Gap antara Kontribusi
ITB terhadap Kompetensi Lulusannya di Dunia Kerja [Studi Kasus Tracer Study
ITB tahun 2014-2016]. Paper Tracer Study. Bandung.
Budi, Bambang Setia, dkk. 2011. Report 2011 Tracer Study & Kepuasan Pengguna.
Penerbit ITB. Bandung-Indonesia.
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A. 2012. Report Tracer Study ITB Angkatan 2004-
2005. Penerbit ITB. Bandung-Indonesia.
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A. 2013. Report Tracer Study ITB Angkatan 2006.
Penerbit ITB. Bandung-Indonesia.
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A. 2014. Report Tracer Study ITB Angkatan 2007.
Penerbit ITB. Bandung-Indonesia.
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A. 2015. Report Tracer Study ITB Angkatan 2008.
Penerbit ITB. Bandung-Indonesia.
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A., Nur Faidzatus Saydah, Nissa Fadilah, Mila Isti.
2017. Report Tracer Study ITB 2016 Angkatan 2009. Penerbit ITB. Bandung-
Indonesia.
Budi, Bambang Setia. 2014. Tracer Study: Urgency, Problem, and How to Increase
Response Rate. Presentation in Training for Tracer Study Team of UNPAD at
WISMA UNPAD CIMANDIRI on Monday, 3 November 2014. Bandung.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 185
Budi, Bambang Setia, Angga Dinan A. 2015. Innovation and Implementation: ITB Tracer
Study (2012-2015). Paper presented at international conference EXLIMA 2015 on
25-26 November 2015. Bali-Indonesia.
Dinan, Angga, Amalia Nur Alifah, Bambang Setia Budi. 2017. Profil Alumni ITB yang
Berwirausaha Studi Kasus Alumni ITB Angkatan 2009. Paper Tracer Study.
Bandung.
Dinan, Angga, Amalia Nur Alifah, Bambang Setia Budi. 2017. Profil Alumni ITB yang
Berwirausaha Studi Kasus Alumni ITB Lulusan Tahun 2013. Paper Tracer
Study. Bandung.
Dinan A, Angga, Bambang Setia Budi, Sandro Mihradi dan Brian Yuliarto. 2015. Pros &
Cons of Target Responden: between Cohort and Entry of Cohort in ITB Tracer
Study. Paper discussion at international conference EXLIMA 2015 on 25-26
November 2015. Bali-Indonesia.
Dinan, Angga, Indah Gumala Andirasdini, Bambang Setia Budi. 2017. Profil Alumni ITB
yang Berwirausaha Rentang 1-3 Tahun Setelah Lulus. Paper Tracer Study.
Bandung.
Gunawan, Laura Estwin, Angga Dinan A., Bambang Setia Budi. 2017. Perkembangan
Kepentingan dan Kepuasan Dunia Usaha dan Industri terhadap Kompetensi
Lulusan ITB [Studi Kasus Tahun 2010-2013 dan 2015-2016]. Paper Tracer
Study. Bandung.
Kusuma, Hanson E. 2016. Tujuan dan Metode Tracer Study. Presentation in Seminar dan
Workshop Tracer Study ITB 2016 at ITB on 2 May 2016. Bandung-Indonesia.
Maulana, Andi Irwandi Madagaskar, Angga Dinan A., Bambang Setia Budi. 2017. ITB
Menuju Entrepreneur University [Studi Kasus Alumni ITB Angkatan 2009].
Paper Tracer Study. Bandung.
Nursyahbani, Awalia, Bambang Setia Budi., Angga Dinan A. 2015. How to Increase
Response Rate: ITB Tracer Study Experience. Poster Session presented at
international conference EXLIMA 2015 on 25-26 November 2015. Bali-Indonesia.
Nursyahbani, Awalia, Bambang Setia Budi., Angga Dinan A. 2015. The Roles of Surveyors
in the Implementation of Tracer Study ITB. Poster Session presented at
international conference EXLIMA 2015 on 25-26 November 2015. Bali-Indonesia.
Pasaribu, Udjianna S. 2016. Riset Statistika dalam Tracer Study. Presentation in Seminar
dan Workshop Tracer Study ITB 2016 at ITB on 2 May 2016. Bandung-Indonesia.
Sailah, Illah. 2011. Perlunya Tracer Study untuk Pendidikan Tinggi. Jakarta (Direktur
Pembelajaran & Kemahasiswaan Ditjen Dikti).
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 186
Schomburg, Harald. 2003. Handout for Graduate Tracer Studies. International Centre for
Higher Education Research (INCHER-Kassel) University Kassel. Germany.
Schomburg, Harald. 2010. Concept and Methodology of Tracer Studies – International
Experiences. Presentation at Workshop in Sinaia 2-4 June 2010. International
Centre for Higher Education Research (INCHER-Kassel) University Kassel.
Germany.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 187
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 188
LLaammppiirraann II TTiimm RRiisseett
Pelindung
Prof. Ir. Bermawi Priyatna Iskandar, M.Sc, Ph.D – Wakil Rektor Bidang Akademik dan
Kemahasiswaan
Dr. Miming Miharja, ST, M.Sc.Eng – Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan dan
Alumni
Penanggung Jawab
Dr. Eng. Sandro Mihradi – Kepala Lembaga Kemahasiswaan
Koordinator Pelaksana
Dr. Eng. Bambang Setia Budi, ST, MT – Kepala ITB Career Center
Peneliti
Dr. Eng. Bambang Setia Budi, ST, MT
Dr. Eng. Hanson E. Kusuma, ST, M.Eng
Dr. Udjianna S. Pasaribu
Asisten Peneliti
Angga Dinan A., S.Si., MT
Andi Irwandi M.M., S.Si.
Amalia Nur Alifah, S.Si.
Indah Gumala Andirasdini, S.Si.
Syifa Nur Awalia, S.Si.
Laura Estwin Gunawan, S.Si.
Tim Teknis dan Kesekretariatan
Awalia Nursyahbani, S.Si
Nurul Apsari, S.Si
Tim Magang
Anies S. Nisa, S.Si., MT
Hulia Afni, S.Si.
Inado Grace S.
Lisa Santika Onggrid
Lisna Sari
Nidya Inayatul Ghaida, S.Si.
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 189
Tim Administrasi
Okto Priatna
Tim IT dan Jaringan
Aditya Satria, ST, MT
Tim Desain Grafis
Astiti Ramdani Elmanisa, S.Ds.
Tim Jurnalis
Fulca Veda, S.I.P
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 190
LLaammppiirraann IIII DDaaffttaarr SSuurrvveeyyoorr
No Program Studi Nama Surveyor
1 Matematika Andi Irwandi Madagaskar M
2 Fisika Pratiwi Arizona
3 Astronomi Geavani Eva Ramadhania
4 Kimia Firdha Alam Cahya
5 Mikrobiologi Ricky Mandala Putra
6 Biologi Gian Seloni
7 Farmasi Klinik dan Komunitas Asri Laksita Rukmi
8 Sains dan Teknologi Farmasi Fajar Nurrahman
9 Teknik Mesin Aidil Dwi Anugerah
Muhammad Yunus Qomarul Huda
10 Aeronotika dan Astronotika Luthfi Hakim
11 Teknik Material Azkal Fata Herzasha
12 Teknik Perminyakan Alfa Surya Perdhana
13 Teknik Pertambangan Andre Sebastiano Ginting
14 Teknik Geofisika Tristantyo Yoga
15 Teknik Metalurgi Fathiyatu Syarifah
16 Teknik Elektro Abdillah Aziz
Achmad Maulana Gani
17 Teknik Tenaga Listrik Riyanda Anggara Putra
18 Teknik Telekomunikasi Rahadian Farizi
19 Teknik Informatika Mahdan Ahmad Fauzi Al Hasan
20 Sistem dan Teknologi Informasi Ismail Abdus Shobar
21 Seni Rupa Innocentius Firman Zhafir Halim
22 Desain Komunikasi Visual Apsari Wiba Pamela
23 Manajemen Rekayasa Industri Dery Hefimaputri
24 Kriya Puthya Nur Sabrina
25 Desain Produk Anggita Ghassani Putri
26 Desain Interior Sendra Hestiningrum
27 Teknik Sipil Arif Salman Dabigi
Hanna Pertiwi
28 Teknik Lingkungan Afifa Zahiya
29 Teknik Kelautan Aulia Fatwa Farizqa
30 Arsitektur Muh. Mirza Haikal
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 191
31 Perencanaan Wilayah dan Kota Santi Sopandi
32 Teknik Geologi Musti'atin
33 Teknik Geodesi & Geomatika Yashinta Ade Priastari
34 Oseanografi Avrionesti
35 Meteorologi Rahmawati Syahdiza
36 Rekayasa Hayati Maryam Al Lubbu
37 Teknik Kimia Listiani Artha
38 Teknik Fisika Iva Rofiatun Nisa Azzahra
39 Teknik Industri Aulia Eka Fitriani
40 Manajemen Nadia Ratna Fitriani
Anindya Laksmita
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 192
LLaammppiirraann IIIIII DDaaffttaarr PPeerrttaannyyaaaann KKuueessiioonneerr
AA.. WWeebbssiittee
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 193
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 194
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 195
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 196
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 197
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 198
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 199
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 200
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 201
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 202
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 203
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 204
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 205
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 206
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 207
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 208
BB.. CCoorree QQuueessssttiioonnaaiirree IITTBB
No Pertanyaan Kuesioner Pendahuluan
1 Nama
Isi manual
2 Jenis Kelamin
Pria
Wanita
3 Angkatan
Isi manual
4 Program Studi/Jurusan
Isi manual
5 IPK
Isi manual
6 Tahun Masuk
Bulan
Tahun
7 Alamat
Isi manual
Kota
Isi manual
Provinsi
Isi manual
Kode Pos
Isi manual
8 Telepon / HP
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 209
Isi manual
9 Pekerjaan utama saat ini
1. Wirausaha
1a. Apakah Anda pernah bekerja sebelumnya?
Ya
Tidak
1b. Berapa lama Anda bekerja setelah lulus kuliah (dengan kata lain pekerjaan pertama) sebelum memutuskan untuk wirausaha?
Bulan
1c. Apa alasan Anda memutuskan wirausaha?
1d. Apa alasan Anda memutuskan wirausaha?
1e. Jenis usaha apa yang Anda kembangkan saat ini?
1f. Berasal dari mana modal yang Anda gunakan untuk membangun usaha pertama kali?
1g. Berapa omset rata-rata perbulan?
2. Bekerja dan wiraswasta
2a. Jenis usaha apa yang anda kembangkan saat ini?
2b. Berasal dari mana modal yang anda gunakan untuk membangun usaha pertama kali?
2c. Berapa omset rata-rata perbulan?
3. Bekerja
3a. Apakah kategori perusahaan tempat Anda bekerja?
Lokal
Nasional
Multinasional
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 210
3b. Apakah pekerjaan Anda saat ini sesuai dgn bidang kuliah?
Ya
Tidak
4. Tidak bekerja/melanjutkan studi
4a. Apakah Anda pernah bekerja sebelumnya
Ya
Tidak
4b. Berapa lama Anda bekerja setelah lulus kuliah (dengan kata lain pekerjaan pertama) sebelum memutuskan untuk berhenti atau tidak bekerja lagi?
Bulan
4c. Apa alasan Anda tidak bekerja (lagi)?
Melanjutkan studi
Tidak sesuai minat
Gaji kurang memuaskan
Lingkungan kerja tidak kondusif (jam kerja tidak sesuai, pekerjaan terlalu padat, dll)
Mencari pengembangan diri yang lebih besar
Kesempatan belajar sangat kecil
Habis masa kontrak
Mencari pengalaman lain
Lain-lain (tuliskan)
10 Pekerjaan Utama
10a. Nama Kantor
10b. Bidang Usaha
Kategori A: Pertanian, perikanan, dan kehutanan
Pertanian, peternakan, perburuan dan kegiatan yang berhubungan dengan itu
Kehutanan dan penebangan kayu
Perikanan
Kategori B: Pertambangan dan penggalian
Pertambangan batubara dan lignit
Pertambangan minyak bumi, gas alam, dan panas bumi
Pertambangan bijih logam
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 211
Pertambangan dan penggalian lainnya
Jasa pertambangan
Kategori C: Industri pengolahan
Industri makanan
Industri minuman
Industri pengolahan tembakau
Industri tekstil
Industri pakaian jadi
Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki
Industri kayu, barang dari kayu gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan, sejenisnya
Industri kertas dan barang dari kertas
Industri pencetakan dan reproduksi media rekaman
Industri produk dari batu bara dan pengilangan minyak bumi
Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia
Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional
Industri karet, barang dari karet dan plastik
Industri barang galian bukan logam
Industri logam dasar
Industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya
industri komputer, barang elektronik dan optik
Industri peralatan listrik
Industri mesin dan perlengkapan ytdl
Industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer
Industri alat angkutan lainnya
Industri furnitur
Industri pengolahan lainnya
Jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan
Kategori D: Pengadaaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin
Pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin
Kategori E: Pengadaan air, pengelolaaan sampah dan daur ulang, pembuangan dan pembersihan limbah dan sampah
Pengadaan air
Pengolahan limbah
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 212
Pengolahan sampah dan daur ulang
Jasa pembersihan dan pengelolaan sampah lainnya
Kategori F: Konstruksi dan pembangunan
Konstruksi gedung
Konstruksi bangunan sipil
Konstruksi khusus
Kategori G: Perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor
Perdagangan, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor
Perdagangan besar, bukan mobil dan sepeda motor
Perdagangan eceran, bukan mobil dan sepeda motor
Kategori H: Transportasi dan pergudangan
Angkutan darat dan angkutan melalui saluran pipa
Angkutan air
Angkutan udara
Pergudangan dan jasa penunjang angkutan
Pos dan kurir
Kategori I: Penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan dan minuman
Penyediaan akomodasi
Penyediaan makanan dan minuman
Kategori J: Informasi dan komunikasi
Penerbitan
Produksi gambar bergerak, video dan program televisi, perekaman suara dan penerbitan musik
Penyiaran dan pemrograman
Telekomunikasi
Kegiatan pemrograman, konsultasi komputer dan kegiatan yang berhubungan dengan itu
Kegiatan jasa informasi
Kategori K: Jasa keuangan dan asuransi
Jasa keuangan, bukan asuransi dan dana pensiun
Asuransi, reasuransi dan dana pensiun, bukan jaminan sosial wajib
Jasa penunjang jasa keuangan, asuransi dan dana pensiun
Kategori L: Real estate, developer, dan properti
Real estat
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 213
Kategori M: Jasa profesional, ilmiah, dan teknis
Jasa hukum dan akutansi
Kegiatan kantor pusat dan konsultasi manajemen
Jasa arsitektur dan teknik sipil; analisis dan uji teknis
Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan
Periklanan dan penelitian pasar
Jasa profesional, ilmiah dan teknis lainnya
Jasa kesehatan hewan
Kategori N: Jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya
Jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi
Jasa ketenagakerjaan
Jasa agen perjalanan, penyelenggara tur dan jasa reservasi lainnya
Jasa keamanan dan penyelidikan
Jasa untuk gedung dan pertamanan
Jasa administrasi kantor, jasa penunjang kantor dan jasa penunjang usaha lainnya
Kategori O: Administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan wajib sosial
Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
Kategori P: Jasa pendidikan
Jasa pendidikan
Kategori Q: Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
Jasa kesehatan manusia
Jasa kegiatan sosial di dalam panti
Jasa kegiatan sosial di luar panti
Kategori R: Kesenian, hiburan dan rekreasi
Kegiatan hiburan, kesenian dan kreativitas
Perpustakaan, arsip, museum dan kegiatan kebudayaan lainnya
Kegiatan perjudian dan pertaruhan
Kegiatan olahraga dan rekreasi lainnya
Kategori S: Kegiatan jasa lainnya
Kegiatan keanggotaan organisasi
Jasa reparasi komputer dan barang keperluan pribadi dan perlengkapan rumah tangga
Jasa perorangan lainnya
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 214
Kategori T: Jasa perorangan yang melayani rumah tangga, kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa oleh rumah tangga
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga
Kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa oleh rumah tangga yang digunakan sendiri untuk memenuhi kebutuhan
Kategori U: Kegiatan badan internasional dan kegiatan badan internasional ekstra lainnya
Kegiatan badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya
10c. Posisi atau jabatan
Magang
Staf
Manajer
Direktur
Pemilik
10d. Jenis pekerjaan yang menjadi tanggung jawab
Maintenance
Process engineering
Surveylance engineering
Distribution
Production
Research and development
Sales and marketing
Field engineer
Controlling
Ensuring
Planning
Supply chain
Packaging
Service
10e. Sejak
Bulan
Tahun
10f. Telpon Kantor
10g. Website Kantor
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 215
10h. Alamat Kantor
10i. Perkiraan penghasilan per-bulan
11 Pekerjaan Lain (jika ada, termasuk pekerjaan paruh waktu)
11a. Nama Kantor
11b. Bidang Usaha
Kategori A: Pertanian, perikanan, dan kehutanan
Pertanian, peternakan, perburuan dan kegiatan yang berhubungan dengan itu
Kehutanan dan penebangan kayu
Perikanan
Kategori B: Pertambangan dan penggalian
Pertambangan batubara dan lignit
Pertambangan minyak bumi, gas alam, dan panas bumi
Pertambangan bijih logam
Pertambangan dan penggalian lainnya
Jasa pertambangan
Kategori C: Industri pengolahan
Industri makanan
Industri minuman
Industri pengolahan tembakau
Industri tekstil
Industri pakaian jadi
Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki
Industri kayu, barang dari kayu gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan, sejenisnya
Industri kertas dan barang dari kertas
Industri pencetakan dan reproduksi media rekaman
Industri produk dari batu bara dan pengilangan minyak bumi
Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia
Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 216
Industri karet, barang dari karet dan plastik
Industri barang galian bukan logam
Industri logam dasar
Industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya
industri komputer, barang elektronik dan optik
Industri peralatan listrik
Industri mesin dan perlengkapan ytdl
Industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer
Industri alat angkutan lainnya
Industri furnitur
Industri pengolahan lainnya
Jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan
Kategori D: Pengadaaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin
Pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin
Kategori E: Pengadaan air, pengelolaaan sampah dan daur ulang, pembuangan dan pembersihan limbah dan sampah
Pengadaan air
Pengolahan limbah
Pengolahan sampah dan daur ulang
Jasa pembersihan dan pengelolaan sampah lainnya
Kategori F: Konstruksi dan pembangunan
Konstruksi gedung
Konstruksi bangunan sipil
Konstruksi khusus
Kategori G: Perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor
Perdagangan, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor
Perdagangan besar, bukan mobil dan sepeda motor
Perdagangan eceran, bukan mobil dan sepeda motor
Kategori H: Transportasi dan pergudangan
Angkutan darat dan angkutan melalui saluran pipa
Angkutan air
Angkutan udara
Pergudangan dan jasa penunjang angkutan
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 217
Pos dan kurir
Kategori I: Penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan dan minuman
Penyediaan akomodasi
Penyediaan makanan dan minuman
Kategori J: Informasi dan komunikasi
Penerbitan
Produksi gambar bergerak, video dan program televisi, perekaman suara dan penerbitan musik
Penyiaran dan pemrograman
Telekomunikasi
Kegiatan pemrograman, konsultasi komputer dan kegiatan yang berhubungan dengan itu
Kegiatan jasa informasi
Kategori K: Jasa keuangan dan asuransi
Jasa keuangan, bukan asuransi dan dana pensiun
Asuransi, reasuransi dan dana pensiun, bukan jaminan sosial wajib
Jasa penunjang jasa keuangan, asuransi dan dana pensiun
Kategori L: Real estate, developer, dan properti
Real estat
Kategori M: Jasa profesional, ilmiah, dan teknis
Jasa hukum dan akutansi
Kegiatan kantor pusat dan konsultasi manajemen
Jasa arsitektur dan teknik sipil; analisis dan uji teknis
Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan
Periklanan dan penelitian pasar
Jasa profesional, ilmiah dan teknis lainnya
Jasa kesehatan hewan
Kategori N: Jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya
Jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi
Jasa ketenagakerjaan
Jasa agen perjalanan, penyelenggara tur dan jasa reservasi lainnya
Jasa keamanan dan penyelidikan
Jasa untuk gedung dan pertamanan
Jasa administrasi kantor, jasa penunjang kantor dan jasa penunjang usaha
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 218
lainnya
Kategori O: Administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan wajib sosial
Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
Kategori P: Jasa pendidikan
Jasa pendidikan
Kategori Q: Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
Jasa kesehatan manusia
Jasa kegiatan sosial di dalam panti
Jasa kegiatan sosial di luar panti
Kategori R: Kesenian, hiburan dan rekreasi
Kegiatan hiburan, kesenian dan kreativitas
Perpustakaan, arsip, museum dan kegiatan kebudayaan lainnya
Kegiatan perjudian dan pertaruhan
Kegiatan olahraga dan rekreasi lainnya
Kategori S: Kegiatan jasa lainnya
Kegiatan keanggotaan organisasi
Jasa reparasi komputer dan barang keperluan pribadi dan perlengkapan rumah tangga
Jasa perorangan lainnya
Kategori T: Jasa perorangan yang melayani rumah tangga, kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa oleh rumah tangga
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga
Kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa oleh rumah tangga yang digunakan sendiri untuk memenuhi kebutuhan
Kategori U: Kegiatan badan internasional dan kegiatan badan internasional ekstra lainnya
Kegiatan badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya
11c. Posisi atau jabatan
Magang
Staf
Manajer
Direktur
Pemilik
11d. Jenis pekerjaan yang menjadi tanggung jawab
Maintenance
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 219
Process engineering
Surveylance engineering
Distribution
Production
Research and development
Sales and marketing
Field engineer
Controlling
Ensuring
Planning
Supply chain
Packaging
Service
11e. Sejak
Bulan
Tahun
11f. Telp. Kantor
11g. Website Kantor
11h. Alamat Kantor
11i. Perkiraan penghasilan per-bulan
12 Pekerjaan Sebelumnya (jika ada)
12a. Bidang Usaha
Kategori A: Pertanian, perikanan, dan kehutanan
Pertanian, peternakan, perburuan dan kegiatan yang berhubungan dengan itu
Kehutanan dan penebangan kayu
Perikanan
Kategori B: Pertambangan dan penggalian
Pertambangan batubara dan lignit
Pertambangan minyak bumi, gas alam, dan panas bumi
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 220
Pertambangan bijih logam
Pertambangan dan penggalian lainnya
Jasa pertambangan
Kategori C: Industri pengolahan
Industri makanan
Industri minuman
Industri pengolahan tembakau
Industri tekstil
Industri pakaian jadi
Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki
Industri kayu, barang dari kayu gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan, sejenisnya
Industri kertas dan barang dari kertas
Industri pencetakan dan reproduksi media rekaman
Industri produk dari batu bara dan pengilangan minyak bumi
Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia
Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional
Industri karet, barang dari karet dan plastik
Industri barang galian bukan logam
Industri logam dasar
Industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya
industri komputer, barang elektronik dan optik
Industri peralatan listrik
Industri mesin dan perlengkapan ytdl
Industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer
Industri alat angkutan lainnya
Industri furnitur
Industri pengolahan lainnya
Jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan
Kategori D: Pengadaaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin
Pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin
Kategori E: Pengadaan air, pengelolaaan sampah dan daur ulang, pembuangan dan pembersihan limbah dan sampah
Pengadaan air
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 221
Pengolahan limbah
Pengolahan sampah dan daur ulang
Jasa pembersihan dan pengelolaan sampah lainnya
Kategori F: Konstruksi dan pembangunan
Konstruksi gedung
Konstruksi bangunan sipil
Konstruksi khusus
Kategori G: Perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor
Perdagangan, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor
Perdagangan besar, bukan mobil dan sepeda motor
Perdagangan eceran, bukan mobil dan sepeda motor
Kategori H: Transportasi dan pergudangan
Angkutan darat dan angkutan melalui saluran pipa
Angkutan air
Angkutan udara
Pergudangan dan jasa penunjang angkutan
Pos dan kurir
Kategori I: Penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan dan minuman
Penyediaan akomodasi
Penyediaan makanan dan minuman
Kategori J: Informasi dan komunikasi
Penerbitan
Produksi gambar bergerak, video dan program televisi, perekaman suara dan penerbitan musik
Penyiaran dan pemrograman
Telekomunikasi
Kegiatan pemrograman, konsultasi komputer dan kegiatan yang berhubungan dengan itu
Kegiatan jasa informasi
Kategori K: Jasa keuangan dan asuransi
Jasa keuangan, bukan asuransi dan dana pensiun
Asuransi, reasuransi dan dana pensiun, bukan jaminan sosial wajib
Jasa penunjang jasa keuangan, asuransi dan dana pensiun
Kategori L: Real estate, developer, dan properti
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 222
Real estat
Kategori M: Jasa profesional, ilmiah, dan teknis
Jasa hukum dan akutansi
Kegiatan kantor pusat dan konsultasi manajemen
Jasa arsitektur dan teknik sipil; analisis dan uji teknis
Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan
Periklanan dan penelitian pasar
Jasa profesional, ilmiah dan teknis lainnya
Jasa kesehatan hewan
Kategori N: Jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya
Jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi
Jasa ketenagakerjaan
Jasa agen perjalanan, penyelenggara tur dan jasa reservasi lainnya
Jasa keamanan dan penyelidikan
Jasa untuk gedung dan pertamanan
Jasa administrasi kantor, jasa penunjang kantor dan jasa penunjang usaha lainnya
Kategori O: Administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan wajib sosial
Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
Kategori P: Jasa pendidikan
Jasa pendidikan
Kategori Q: Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
Jasa kesehatan manusia
Jasa kegiatan sosial di dalam panti
Jasa kegiatan sosial di luar panti
Kategori R: Kesenian, hiburan dan rekreasi
Kegiatan hiburan, kesenian dan kreativitas
Perpustakaan, arsip, museum dan kegiatan kebudayaan lainnya
Kegiatan perjudian dan pertaruhan
Kegiatan olahraga dan rekreasi lainnya
Kategori S: Kegiatan jasa lainnya
Kegiatan keanggotaan organisasi
Jasa reparasi komputer dan barang keperluan pribadi dan perlengkapan rumah tangga
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 223
Jasa perorangan lainnya
Kategori T: Jasa perorangan yang melayani rumah tangga, kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa oleh rumah tangga
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga
Kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa oleh rumah tangga yang digunakan sendiri untuk memenuhi kebutuhan
Kategori U: Kegiatan badan internasional dan kegiatan badan internasional ekstra lainnya
Kegiatan badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya
12b. Posisi atau jabatan
Magang
Staf
Manajer
Direktur
Pemilik
13 Deskripsikan alasan pindah kerja (untuk pertanyaan sebelumnya)
Gaji Kurang Memuaskan
Tidak Sesuai Minat
Lingkungan Kerja Tidak Kondusif (pekerjaan terlalu padat, dll)
Mencari Pengembangan Diri yang Lebih Besar
Habis Masa Kontrak
Melanjutkan Studi
Mencari Pengalaman Lain
Lainnya, ………..
14 Pekerjaan Ideal
14a. Komentar POSITIF Anda terhadap pekerjaan Anda saat ini
Menyenangkan
Sesuai Minat
Pengembangan Diri Besar
Sesuai Dengan yang Diharapkan
Gaji Memuaskan
Lingkungan Kerja Kondusif
Lainnya, ………..
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 224
14b. Komentar NEGATIF Anda terhadap pekerjaan Anda saat ini
Gaji Kurang Memuaskan
Tidak Sesuai Minat
Lingkungan Kerja Tidak Kondusif (pekerjaan terlalu padat, dll)
Sesuai Dengan yang Diharapkan
Kesempatan Belajar Sangat Kecil
Lainnya, ………..
15 Gambaran Pekerjaan Ideal yang anda inginkan
Jenjang karir
Falilitas dan gaji yang baik
Sesuai Bidang kuliah
Sesuai Minat
Menambah wawasan
Menantang/tidak monoton
Memberi kesempatan belajar lebih besar
Mampu meningkatkan kesejahteraan
Lingkungan kerja yang nyaman
Jam kerja dan jobdesk yang sesuai
Memberi banyak manfaat bagi banyak orang
Waktu fleksibel dan tidak terlalu menguras tenaga
Lainnya, ………..
No Pertanyaan Kuesioner Utama
1 Seberapa besar alasan-alasan dibawah ini menyebabkan ketidaktepatan masa studi Anda?
Alasan keuangan
Tidak lulus ujian
Penulisan skripsi lambat
Alasan keluarga
Kesehatan
Kegiatan mahasiswa/ekstrakurikuler
Hobby
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 225
Lainnya (tuliskan semua kata dgn huruf kecil)
2 Menurut Anda seberapa besar penekanan pada aspek-aspek pembelajaran di bawah ini dilaksanakan di program studi Anda?
Perkuliahan
Demonstrasi (peragaan)
Partisipasi dalam proyek riset
Magang
Praktikum kerja lapangan
Diskusi
3 Selama kuliah, kebanyakan Anda tinggal ...
Sendiri di asrama
Sendiri di tempat kos
Bersama orangtua / keluarga
Bersama saudara
Berbagi kamar kos / apartemen
Lainnya, ………..
4 Siapa yang terutama membayar uang kuliah Anda?
Beasiswa (misalnya dari pemerintah, universitas)
Sebagian beasiswa
Orangtua / keluarga
Biaya sendiri
Lainnya, ………..
5 Seberapa aktif Anda di Organisasi?
Tingkat keaktifan di organisasi
6 Pada saat Anda kuliah di perguruan tinggi, apakah Anda mengambil kursus atau pendidikan tambahan?
Ya
Tidak
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 226
7 Bagaimana penilaian Anda terhadap aspek belajar mengajar di bawah ini?
Kesempatan untuk berinteraksi dengan dosen-dosen di luar jadwal kuliah
Pembimbingan akademik
Kesempatan berpartisipasi dalam proyek riset
Kondisi umum belajar mengajar
Kesempatan untuk memasuki dan menjadi bagian dari jejaring ilmuan profesional
Lainnya, ………..
8 Bagaimana penilaian Anda terhadap kondisi fasilitas belajar di bawah ini?
Perspustakaan
Teknologi informasi dan komunikasi
Modul belajar
Ruang belajar
Laboratorium
Variasi matakuliah yang ditawarkan
Akomodasi
Kantin
Pusat kegiatan mahasiswa dan fasilitasnya, ruang rekreasi
Fasilitas layanan kesehatan
Lainnya, ………..
9 Kapan Anda mulai mencari pekerjaan? (mohon pekerjaan sambilan tidak dimasukkan)
Kira-kira …. Bulan ….. (sebelum/sesudah) Lulus
Saya tidak mencari kerja
10 Bagaimana Anda mencari pekerjaan setelah lulus? (jawaban bisa lebih dari satu)
Melalui ITB Career Center
Melalui iklan di koran/majalah, brosur
Melamar ke perusahaan tanpa mengetahui lowongan yang ada
Pergi ke bursa/pameran kerja
Mencari lewat internet/iklan online/milis
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 227
Dihubungi oleh perusahaan
Menghubungi Kemnakertrans
Menghubungi agen tenaga kerja komersial/swasta
Menghungi kantor kemahasiswaan/hubungan alumni
Membangun network sejak masih kuliah
Melalui relasi (misalnya dosen, orangtua, saudara, teman, dll)
Membangun bisnis sendiri
Melalui penempatan kerja atau magang
Bekerja di tempat yang sama dengan tempat kerja semasa kuliah
Lainnya, ………..
11 Berdasarkan persepsi Anda, seberapa pentingkah aspek-aspek di bawah ini bagi perusahaan/instansi dalam melakukan penerimaan pegawai baru? (jawaban bisa lebih dari satu)
Program diskusi
Spesialisasi
IPK
Pengalaman kerja selama kuliah
Reputasi dari perguruan tinggi
Pengalaman ke luar negeri (untuk bekerja atau magang)
Kemampuan bahasa Inggris
Kemampuan bahasa asing lainnya
Pengoperasian komputer
Pengalaman berorganisasi
Rekomendasi dari pihak ketiga
Kepribadian dan ketrampilan interpersonal
Lainnya, ………..
12 Berapa perusahaan/instansi/institusi yang sudah Anda lamar (lewat surat atau e-mail) sebelum Anda memperoleh pekerjaan pertama?
13 Berapa bulan waktu yang dihabiskan (sebelum dan sesudah kelulusan) untuk memperoleh pekerjaan pertama?
Kira-kira …. Bulan ….. (sebelum/sesudah) Lulus
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 228
14 Apa alasan utama Anda tidak mencari pekerjaan setelah lulus kuliah?
Saya memulai bisnis sendiri
Saya sudah memperoleh pekerjaan sebelum lulus
Saya melanjutkan kuliah
Saya belum mencari pekerjaan
Lainnya,…………
15 Melalui apa Anda mendapatkan pekerjaan pertama?
Memperoleh informasi dari Career Center ITB
Melalui iklan koran/majalah
Melamar ke bursa/pameran kerja
Mencari lewat internet/iklan online
Dihubungi oleh perusahaan
Menghubungi Kemnakertrans
Menghubungi agen tenaga kerja komersial/swasta
Menghubungi kantor kemahasiswaan/hubungan alumni
Membangun network sejak masih kuliah
Melalui relasi (misalnya dosen, orangtua, saudara, teman, dll)
Membangun bisnis sendiri
Melalui penampilan kerja atau magang
Bekerja di tempat yang sama dengan tempat kerja semasa kuliah
Lainnya,…………
16 Aspek apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih pekerjaan pertama?
Gaji
Kedekatan dengan rumah
Tantangan pekerjaan
Benefit (perumahan, transport, uang lembur)
Kesempatan beasiswa
Kesempatan pengembangan diri
Lainnya,…………
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 229
17 Jenis kursus apa yang Anda ambil SETELAH Anda lulus dari perguruan tinggi? (jawaban bisa lebih dari satu)
Pengoperasian komputer (ms.office dan yang sejenis)
Piranti lunak aplikasi (accurate, autocad, dll)
Bahasa inggris
Bahasa asing lainnya:
Kepemimpinan
Kewirausahaan
Tidak ada
Lainnya,…………
18 Apakah Anda merasa perlu untuk meningkatkan kompetensi Anda dengan mengambil kursus lagi?
Kepentingan kursus
19 Apakah Anda memanfaatkan pelatihan dan Career Counseling di ITB Career Center?
Ya
Tidak
20 Bagaimana anda menggambarkan situasi anda saat ini?
Saya masih belajar/melanjutkan kuliah profesi atau pascasarjana
Saya menikah
Saya sibuk dengan keluarga dan anak-anak
Saya sekarang sedang mencari pekerjaan
Lain-lain,…….
21 Berapa perusahaan/instansi/institusi yang telah anda masuki untuk bekerja (termasuk perusahaan sendiri) sejak anda lulus dari perguruan tinggi?
22 Apa jenis perusahaan/instansi/institusi tempat Anda bekerja sekarang?
Instansi pemerintah (termasuk BUMN)
Organisasi non-profit/lembaga swadaya masyarakat
Perusahaan swasta
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 230
Wiraswasta/perusahaan sendiri
Lainnya,…….
23 Jelaskan tugas-tugas utama dalam pekerjaan anda sekarang?
24 Berapa jam rata-rata perminggu Anda bekerja?
Tugas-tugas utama sesuai kontrak
…. Jam
Tugas-tugas tambahan di luar tugas utama (termasuk lembur dibayar dan tidak dibayar)
…. Jam
Pekerjaan lainnya (pekerjaan kedua, pekerjaan sambilan, dll)
…. Jam
Jumlah jam kerja total (hanya untuk yang wiraswasta)
…. Jam
25 Jika Anda menjalankan perusahaan sendiri, apa jenis/usaha yang sedang Anda jalani saat ini? (jawaban bisa lebih dari satu, jika tidak memiliki perusahaan sendiri maka tidak perlu diisi)
Saya memiliki/melayani kontraktor tunggal
Saya mengambil alih/membeli perusahaan
Saya membangun dari awal sebuah firma/kantor
Saya diminta untuk membuka perusahaan sendiri oleh perusahaan tempat saya bekerja dulu
Saya bekerja di rumah
Saya tidak mempunyai pegawai/bekerja sendiri
Saya bekerjasama dengan teman/saudara
Lainnya,…….
26 Kira-kira berapa pendapatan anda setiap bulannya? (dalam satuan jt)
Dari pekerjaan utama
Dari lembur dan tips
Dari pekerjaan lainnya
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 231
27 Pada saat lulus, bagaimana kontribusi perguruan tinggi dalam hal kompetensi di bawah ini?
27a. Pada tingkat mana kompetensi di bawah ini anda kuasai?
Pengetahuan di bidang atau disiplin ilmu anda
Pengetahuan di luar bidang atau disiplin ilmu anda
Pengetahuan umum
Ketrampilan internet
Ketrampilan komputer
Berpikir kritis
Ketrampilan riset
Kemampuan belajar
Kemampuan berkomunikasi
Bekerja di bawah tekanan
Manajemen waktu
Bekerja secara mandiri
Bekerja dalam tim/bekerjasama dengan orang lain
Kemampuan dalam memecahkan masalah
Negosiasi
Kemampuan analisis
Toleransi
Kemampuan adaptasi
Loyalitas dan integritas
Bekerja dengan orang yang berbeda budaya maupun latar belakang
Kepemimpinan
Kemampuan dalam memegang tanggungjawab
Inisiatif
Manajemen proyek/program
Kemampuan untuk memresentasikan ide/produk/laporan
Kemampuan dalam menulis laporan, memo dan dokumen
Kemampuan untuk terus belajar sepanjang hayat
27b. Bagaimana kontribusi perguruan tinggi dalam hal kompetensi di bawah ini?
Pengetahuan di bidang atau disiplin ilmu anda
Pengetahuan di luar bidang atau disiplin ilmu anda
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 232
Pengetahuan umum
Ketrampilan internet
Ketrampilan komputer
Berpikir kritis
Ketrampilan riset
Kemampuan belajar
Kemampuan berkomunikasi
Bekerja di bawah tekanan
Manajemen waktu
Bekerja secara mandiri
Bekerja dalam tim/bekerjasama dengan orang lain
Kemampuan dalam memecahkan masalah
Negosiasi
Kemampuan analisis
Toleransi
Kemampuan adaptasi
Loyalitas dan integritas
Bekerja dengan orang yang berbeda budaya maupun latar belakang
Kepemimpinan
Kemampuan dalam memegang tanggungjawab
Inisiatif
Manajemen proyek/program
Kemampuan untuk memresentasikan ide/produk/laporan
Kemampuan dalam menulis laporan, memo dan dokumen
Kemampuan untuk terus belajar sepanjang hayat
27c. Seberapa besar peran kompetensi yang diperoleh di perguruan tinggi berikut ini dalam melaksanakan pekerjaan anda?
Pengetahuan di bidang atau disiplin ilmu anda
Pengetahuan di luar bidang atau disiplin ilmu anda
Pengetahuan umum
Ketrampilan internet
Ketrampilan komputer
Berpikir kritis
Ketrampilan riset
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 233
Kemampuan belajar
Kemampuan berkomunikasi
Bekerja di bawah tekanan
Manajemen waktu
Bekerja secara mandiri
Bekerja dalam tim/bekerjasama dengan orang lain
Kemampuan dalam memecahkan masalah
Negosiasi
Kemampuan analisis
Toleransi
Kemampuan adaptasi
Loyalitas dan integritas
Bekerja dengan orang yang berbeda budaya maupun latar belakang
Kepemimpinan
Kemampuan dalam memegang tanggungjawab
Inisiatif
Manajemen proyek/program
Kemampuan untuk memresentasikan ide/produk/laporan
Kemampuan dalam menulis laporan, memo dan dokumen
Kemampuan untuk terus belajar sepanjang hayat
28 Pada saat anda lulus dari perguruan tinggi, bagaimana tingkat kemampuan bahasa asing anda?
Kemampuan bahasa asing
29 Seberapa besar kontribusi perguruan tinggi dalam penguasaan bahasa asing?
Penggunaan bahasa asing
30 Sejauh mana program studi anda bermanfaat untuk hal-hal di bawah ini?
Memulai pekerjaaan?
Pembelajaran lanjut dalam pekerjaan?
Kinerja dalam menjalankan tugas?
Karir di masa depan?
Pengembangan diri?
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 234
Meningkatkan ketrampilan kewirausahaan?
31 Seberapa erat kaitan antara bidang studi dengan pekerjaan anda?
Kaitan bidang studi dengan pekerjaan
32 Jika menurut anda pekerjaan anda saat ini tidak sesuai dengan pendidikan anda, mengapa anda mengambilnya?
Pekerjaan saya sekarang sudah sesuai dengan pendidikan saya
Saya belum mendapatkan pekerjaan yang lebih sesuai
Di pekerjaan ini saya memeroleh prospek karir yang baik
Saya lebih suka bekerja di area pekerjaan yang tidak ada hubungannya dengan pendidikan saya
Saya dipromosikan ke posisi yang kurang berhubungan dengan pendidikan saya dibanding posisi sebelumnya
Saya dapat memperoleh pendapatan yang lebih tinggi di pekerjaan ini
Pekerjaan saya saat ini lebih aman/terjamin/secure
Pekerjaan saya saat ini lebih menarik
Pekerjaan saya saat ini lebih memungkinkan saya mengambil pekerjaan tambahan/jadwal yang fleksibel, dll
Pekerjaan saya saat ini lokasinya lebih dekat dari rumah saya
Pekerjaan saya saat ini dapat lebih menjamin kebutuhan keluarga saya
Pada awal meniti karir ini, saya harus menerima pekerjaan yang tidak berhubungan dengan pendidikan saya
Lainnya,…….
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 235
LLaammppiirraann IIVV DDookkuummeennttaassii
Sekretariat Tracer Study ITB (2012-2015)
Sekretariat Tracer Study ITB (2016-Sekarang)
Pertemuan Surveyor
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 236
Sosialisasi Tracer Study ITB 2014 Kepada Prodi ITB
Sosialisasi & Sharing Tracer Study ITB 2015
Seminar dan Workshop Tracer Study ITB 2016
DIVISI RISET ITB CAREER CENTER 237
Seminar dan Workshop Tracer Study ITB 2017
Tracer Study ITB @ Pra-Summit dan Summit ICCN 2017
Top Related