KATA PENGANTAR
Rencana Strategis (Renstra) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah periode 2016-2021 adalah panduan pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar untuk 5 (lima) tahun ke depan, yang disusun antara lain berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan Renstra Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar periode 2011-2016, analisa atas pendapat para pemangku kepentingan (stakeholders) di tingkat pusat dan daerah, analisa terhadap dinamika perubahan lingkungan strategis baik global maupun nasional, dan Rencana Reformasi Birokrasi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar. Selain itu, Renstra ini juga disusun dengan berpedoman pada RPJMN 2015-2019, dan sekaligus dimaksudkan untuk memberikan kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan pencapaian sasaran, agenda dan misi pembangunan, serta visi Indonesia 2019, sebagaimana diamanatkan pada RPJMN 2015-2019.
Mengingat hal tersebut, maka semua unit kerja, pimpinan dan staf Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar harus melaksanakannya secara akuntabel dan senantiasa berorientasi pada peningkatan kinerja (better performance). Untuk menjamin keberhasilan pelaksanaannya dan mewujudkan pencapaian tujuan Renstra Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar periode 2017-2021, maka akan dilakukan evaluasi setiap tahun. Apabila diperlukan dan dengan memperhatikan kebutuhan dan perubahan lingkungan strategis, dapat dilakukan perubahan/revisi muatan Renstra termasuk indikator-indikator kinerjanya. Revisi dilakukan sesuai dengan mekanisme yang berlaku dan tanpa mengubah tujuan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar periode 2010- 2015.
Blitar, Juli 2016
KEPALA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH KABUPATEN BLITAR
Drs. MAHADHIN CU, MM Pembina Utama Muda
NIP. 19621201 199003 1 009
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .................................................................................................... 1
B. LANDASAN HUKUM ................................................................................................. 4
C. MAKSUD DAN TUJUAN ............................................................................................ 5
D. SISTEMATIKA PENULISAN ........................................................................................ 6
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD .................................................................................. 8
A. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI......................................................... 8
B. SUMBER DAYA BPKAD ........................................................................................... 20
C. KINERJA PELAYANAN BPKAD ................................................................................. 23
D. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN SKPD ...................... 25
BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS .......................................................................................... 28
A. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN SKPD ....................................................................................................................... 28
B. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH................................................................................................... 30
C. TELAAHAN RENSTRA BPKAD PROPINSI JAWA TIMUR ........................................... 33
D. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS .................................................................................................. 34
E. ISU-ISU STRATEGIS ................................................................................................. 34
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN ........................................................................................... 38
A. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH SKPD .............................................. 38
B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ........................................................................... 44
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, DAN PENDANAAN INDIKATIF ............................................................................................................................ 54
A. MATRIK RENCANA RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF ............................................ 54
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADAN TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ................................................................................................................................. 66
BAB VII PENUTUP ................................................................................................................ 68
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan bahwa dengan
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah setiap
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah segera menyusun Rencana Strategis
SKPD. Renstra SKPD memuat antara lain tentang kedudukan dari setiap
SKPD, program/kegiatan apa yang secara garis besar direncanakan serta
cara (stratejik) untuk mencapai tujuan itu. Oleh karenanya, Renstra
merupakan analisis dan pengambilan keputusan stratejik tentang masa
depan setiap satuan kerja untuk menempatkan dirinya pada masa yang
akan datang. Penyusunan rencana strategis organisasi yang berorientasi
kepada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu dengan
memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin
timbul. Analisis terhadap lingkungan organisasi baik internal maupun
eksternal merupakan langkah yang sangat penting dalam memperhitungkan
kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan
tantangan/kendala (threats). Analisis terhadap unsur-unsur tersebut sangat
penting dan merupakan dasar bagi perwujudan visi dan misi serta strategi
instansi pemerintah.Dokumen yang dihasilkan dari proses perencanaan
stratejik disebut ’Rencana Strategis’ atau populer disebut Renstra.
1
Format Renstra meski variatif dalampraktiknya, namun setidaknya
mengandung informasi tentang hal-hal sebagaiberikut:
1. Merupakan arah masa depan organisasi yang ingin dituju (Visi, Tujuan
dan Sasaran Strategis);
2. Analisis organisasi tentang nilai-nilai luhur yang dimiliki, kekuatan,
kelemahan, kesempatan dan kendala organisasi (SWOT analysis) serta
tugas pokok dan fungsi utama organisasi yang menunjukkan alasan
utama keberadaan organisasi (misi);
3. Merupakan langkah-langkah strategis yang dilakukan oleh organisasi
dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Langkah-
langkah ini biasanya dituangkan dalam kebijakan, program
dankegiatan organisasi;
4. Berkaitan dengan cara organisasi menetapkan ukuran-ukuran
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan
dan sasaran organisasi. Karenanya, setiap tujuan dan sasaran yang
ditetapkan harus dapat terukur dengan seperangkat indicator kinerja
yang idealnya merupakan indicator kinerja outcome atau setidaknya
output.
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang
merupakan instrumen pertanggungjawaban, perencanaan strategis
merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi
pemerintah. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999
2
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mengharuskan setiap
Instansi Pemerintah sampai tingkat eselon II untuk mempunyai
Perencanaan Strategis tentang program-program utama yang akan dicapai
selama 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Komponen Renstra dalam SAKIP
meliputi: (1) Pernyataan Visi dan Misi; (2) Perumusan Tujuan dan Sasaran
beserta indikator kinerjanya; (3) Uraian tentang cara mencapai Tujuan dan
sasaran (strategi) yang dijabarkan kedalam kebijakan dan program.
Setiap SKPD dalam menyusun Rencana Strategis harus ada benang
merah dengan Visi dan Misi Kabupaten, Visi dan Misi Bupati dan Wakil
Bupati terpilih. Oleh karena itu RPJMD Kabupaten merupakan satu bagian
yang utuh dari manajemen kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten
khususnya dalam menjalankan agenda Pembangunan yang telah tertuang
dalam RPJMD yang keberadaannya akan dijadikan pedoman bagi SKPD
untuk menyusun Renstra SKPD.
Penyusunan Rencana strategis BPKAD mengacu pada Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah.
3
B. LANDASAN HUKUM
Penyusunan Renstra disusun berdasarkan landasan hukum sebagai
berikut :
1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
2. Undang-Undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Undang-undang
Nomor 12 tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4817);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
4
5. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Propinsi Jawa Timur
2005-2025;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 24 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Blitar
2005-2025;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 20 Tahun 2008 tentang
organisasi dan tata kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Blitar;
8. Peraturan Bupati Blitar Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penjabaran
Tugas dan Fungsi Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah
Kabupaten Blitar.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan Renstra Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Tahun 2016-2021 adalah sebagai dokumen perencanaan
pendapatan dari PAD, Dana Perimbangan, dan Pendapatan lain-lain yang
sah dengan perencanaan pengelolaan belanja langsung ataupun belanja
tidak langsung selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan. Dengan
demikian Renstra BPKAD merupakan acuan / pedoman dalam membuat
prioritas pembangunan yang akan dibiayai APBD Kabupaten Blitar dari
Tahun 2016-2021.
5
Tujuan penyusunan Renstra Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Tahun 2016-2021 adalah untuk memberikan arah yang jelas dalam
menentukan PPAS demi lancarnya pelaksanaan program yang ditetapkan
dalam KUA, RKPD, RENJA Kabupaten Blitar dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun sesuai dengan potensi yang tersedia.
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Rencana Strategis BPKAD Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021 ini
disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan Latar Belakang, Landasan Hukum,
Maksud dan Tujuan dan Sistematika Penulisan.
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DPPKAD
Bab ini menjelaskan Tugas, Fungsi dan Struktur
Organisasi, Sumber Daya, Kinerja Pelayanan dan
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
SKPD
BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN
FUNGSI
Bab ini menjelaskan Identifikasi Permasalahan
Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan, Telaahan
6
Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra K/L dan
Penentuan Isu-isu Strategis.
BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
Bab ini menjelaskan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Jangka Menengah, Strategi dan Kebijakan.
BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN
INDIKATIF
Bab ini menjelaskan Program dan Kegiatan, Indikator
Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
BAB VI : INDIKATOR KINERJADPPKAD YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Pada bagian ini dikemukakan Indikator Kinerja yang
secara langsung menunjukkan kinerja yang akan
dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai
komitmen untuk mencapaian tujuan dan sasaran
RPJMD.
BAB VII : PENUTUP
7
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
A. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
2.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)
KabupatenBlitar yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 20
Tahun 2008. Kedudukan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Blitar adalah pelaksana dibidang pengelolaan keuangan dan
asset daerah, yang menyangkut bidang penerimaan daerah, belanja daerah,
serta aset daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan sekaligus
sebagai Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) dan melaksanakan
fungsi selaku Bendahara Umum Daerah
Dalam menyelenggarakan tugas pokok diatas, BPKAD mempunyai
fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pengelolaan keuangan dan aset
daerah;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
pengelolaan keuangan dan aset daerah;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pengelolaan keuangan
dan aset daerah.
8
2.1.2. Berikut ini mengenai bagan struktur organisasi BPKAD sebagai berikut :
Kelompok Jabatan Fungsional
Bidang Akuntansi
Bidang Perbendaharaan dan Kasda
Sub Bidang Pembukuan dan
Pelaporan
Sub Bidang Evaluasi
Sub Bidang Perbendaharaan
Sub Bidang Pengelolaan kas
KEPALA BADAN
Sekretariat
Subbag Keuangan
Subbag Umum &Kepegawaian
Bidang Anggaran
Sub Bidang Anggaran II
Sub Bidang
Anggaran I
Subbag Program
Bidang Asset Daerah
Sub Bidang Analisa Kebutuhan dan
Inventaris
UPTD
Sub Bidang Pengamanan dan
Pemanfaatan
9
1. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai tugas
memimpin, membina, mengawasi, mengkoordinasikan dan mengandalikan
penyelenggaraan kegiatan serta merumuskan kebijakan teknis dibidang
pengelolaan keuangan dan aset daerah. Dalam pelaksanaan tugas, kepala
badan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan urusan ketatausahaan, keuangan, kepegawaian dan
perlengkaan badan;
b. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan keuangan dan
aset daerah;
c. Pelaksanaan rencana dan program kerja dibidang pengelolaan keuangan
dan aset daerah;
d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati.
2. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi ketatausahaan,
kearsipan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga badan,
penyusunan program dan perencanaan program badan serta pembinaan
hukum, organisasi dan tata laksana badan. Dalam melaksanakan tugasnya
sekertariat mempunyai fungsi :
a. Pengelolaan dan pembinaan urusan tata usaha dan tata kerasipan rumah
tangga dan keprotokolan badan;
b. Penyusunan program dan perencanaan badan;
c. Penyusunan dan pembinaan hukum, organisasi dan tata laksana badan;
10
d. Pengelolaan administrasi dan penyusunan laporan kepegawaian,
keuangan dan perlengkapan;
e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
Sekretariat dipimpin oleh sekretaris membawahi :
a. Sub Bagian Umum yang mempunyai tugas :
1) Melakukan urusan administrasi persuratan, kerasipan, perjalanan
dinas, keprotokolan, rumah tangga;
2) Melakukan tata usaha dan administrasi kepegawaian;
3) Menyiapkan bahan pembinaan hukum, organisasi dan ketatalaksanaan
badan;
4) Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;
5) Melaksanan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.
b. Sub Bagian Keuangan yang mempunyai tugas :
1) Melakukan tata usaha dan administrasi keuangan dan perlengkapan;
2) Menyusun analisa kebutuhan pengadaan dan melakukan administrasi
barang;
3) Melakukan pembayaran gaji pegawai;
4) Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;
5) Melaksanan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.
c. Sub Bagian Penyusunan Program yang mempunyai tugas :
1) Menyiapkan bahan penyusunan program dan perencanaan kegiatan
badan;
11
2) Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan program dan kegiatan
badan;
3) Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;
4) Melaksanan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.
3. Bidang Perbendaharaan dan Kas Daerah
Bidang Perbendaharaan dan Kas Daerah mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan, menyiapkan bahan pedoman teknis, melaksanakan
pengelolaan, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian dibidang
pengelolaan kas dan perbendaharaan. Dalam melaksanakan tugas,
bidang perbendaharaan dan kas daerah mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang penerimaan dan pengeluaran
kas;
b. Pelaksanaan pembukuan dan administrasi penerimaan dan
pengeluaran daerah yang berupa kas dan yang setara kas;
c. Pelaksanaan dan pengendalian penerimaan, penyimpanan dan
pembayaran atas beban rekening kas umum daerah;
d. Pengelolaan utang dan piutang daerah;
e. Penyusunan petunjuk teknis dan pembinaan administrasi keuangan
yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas;
f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
12
Bidang Perbendaharaan dan Kas Daerah dipimpin kepala bidang
membawahi :
a. Sub Bidang Pengelolaan Kas yang bertugas :
1) Meneliti dokumen atau bukti penerimaan uang daerah dan
penatausahaan dana transfer daerah sesuai dengan rekening kas
umum daerah;
2) Menyusun anggaran kas;
3) Meneliti dan memberikan pembebanan rincian penggunaan atas
pengesahan SPJ gaji;
4) Melaksanakan pembukuan dan pengadministrasian penerimaan
dan pengeluaran daerah yang berupa kas dan yang setara kas;
5) Memeriksa, menganalisa dan mengevaluasi pertanggungjawaban
penerimaan dan pengeluaraan kas;
6) Menyusun dan penyediaan laporan penerimaan dan pengeluaran
kas;
7) Melaksanakan rekonsiliasi data penerimaan kas dengan instansi
terkait dalam rangka penyusunan posisi kas;
8) Melakukan analisa pemberdayaan dan penempatan uang daerah
melalui investasi jangka pendek dalam rangka penerimaan
daerah;
9) Melaksanakan pengelolaan utang dan piutang daerah;
10) Menyusun dan menyediakan laporan aliran kas secara periodik;
13
11) Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;
12) Melaksanan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang.
b. Sub Bidang Perbendaharaan yang mempunyai tugas :
1) Melaksanakan register atasa SPM dan SP2D belanja SKPD;
2) Melaksanakan pengendalian atas pagu anggaran dan meneliti
dokumen SPM;
3) Melaksanakan proses penerbitan SP2D dan daftar pengatur
SP2D;
4) Meneliti dan memberikan pembebanan rincian penggunaan atas
pengesahan SPJ non gaji;
5) Melaksanakan pengadministrasian pemungutan dan
pemotongan pungutan pihak ketiga;
6) Melaksanakan rekonsiliasi pengeluaran kas berdasar SP2D
dengan SKPD dan instansi terkait dalam rangka pengendalian
kas;
7) Menyusun dan membuat laporan realisasi pengeluaran kas
berdasar SP2D;
8) Meneliti kelengkapan dokumen dan penerbitan SKPP;
9) Melaksanakan koordinasi dengan lembaga dan instansi terkait
serta melakukan pembinaan perbendaharan terahadap SKPD;
10) Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;
11) Melaksanan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang.
14
4. Bidang Akuntansi
Bidang Akuntansi mempunyai tugas menyusun dan melaksanakan
kebijakan dan pedoman teknis dibidang evaluasi, pembukuan dan
pelaporan. Dalam melaksanakan tugasnya, bidang akuntansi mempunyai
fungsi :
a. Perumusan prosedur pelaporan keuangan yang transparan dan
akuntabel;
b. Penyusunan pedoman teknis pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD;
c. Penyajian informasi laporan keuangan daerah;
d. Pelaksanaan pembinaan teknis pertanggungjawaban dan laporan
keuangan daerah;
e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
Bidang Akuntansi dipimpin kepala bidang membawahi :
a. Sub Bidang Evaluasi yang mempunyai tugas :
1) Mempersiapkan evaluasi laporan pertanggungjawaban APBD;
2) Menyiapkan bahan pembinaan teknis terhadap PPK SKPD dalam
menyusun laporan keuangan SKPD;
3) Melakukan penyesuaian pedoman kebijakan akuntansi
pemerintah daerah sesuai SAP;
4) Melakukan fasilitasi penyiapan bahan evaluasi realisasi
penyerapan anggaran;
15
5) Melakukan fasilitasi dalam rangka penyiapan bahan
permasalahan TP TGR;
6) Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;
7) Melaksanan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang.
b. Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan yang mempunyai tugas :
1) Melakukan pembukuan bukti transaksi keuangan secara
transparan dan akuntabel;
2) Menyusun laporan realisasi anggaran semester pertama APBD
dan pronogsis untuk 6 bulan berikutnya;
3) Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;
4) Menyiapan bahan pembinaan / petunjuk teknis pembuatan
laporan keuangan daerah;
5) Melakukan rekonsiliasi laporan keuangan dengan BUMD;
6) Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;
7) Melaksanan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang.
5. Bidang Anggaran
Bidang Anggaran mempunyai tugas menyusun dan melaksanakan
kebijakan dan pedoman teknis dibidang anggaran. Dalam melaksanakan
tugasnya bidang anggaran mempunyai fungsi :
a. Perumusan prosedur penyusunan rancangan ABPD dan rancangan
Perubahan APBD;
b. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis penyusunan anggaran;
16
c. Pengendalian penyusunan anggaran;
d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
Bidang Anggaran dipimpin kepala bidang membawahi :
a. Sub Bidang Anggaran I yang bertugas :
1) Menyiapkan bahan penyusunan pedoman penyusunan APBD
tahun anggaran berkenaan;
2) Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan perencanaan anggaran
daerah pada dinas daerah, kecamatan dan kelurahan;
3) Menyiapkan bahan penyusunan rencana belanja daerah pada
dinas daerah, kecamatan dan kelurahan;
4) Melaksanakan verifikasi RKA / RKAP SKPD dan DPA / DPPA SKPD
pada dinas daerah, kecamatan dan kelurahan;
5) Menyiapkan bahan pengesahan DPA / DPPA SKPD pada dinas
daerah, kecamatan dan kelurahan;
6) Menyiapkan SPD utnuk pengendalian pelaksanaan anggaran kas
pada dinas daerah, kecamatan dan kelurahan;
7) Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;
8) Menyajikan informasi keuangan daerah yaitu APBD;
9) Melaksanan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang.
b. Sub Bidang Anggaran II yang mempunyai tugas :
1) Menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis
penyusunan APBD tahun anggaran berkenaan;
17
2) Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan perencanaan anggaran
daerah pada Inspektorat, Sekretariat DPRD, Badan, Kantor dan
Bagian lingkup Sekretariat Daerah;
3) Menyiapkan bahan penyusunan rencana belanja daerah pada
Inspektorat, Sekretariat DPRD, Badan, Kantor dan Bagian lingkup
Sekretariat Daerah;
4) Melaksanakan verifikasi RKA / RKAP SKPD dan DPA / DPPA SKPD
pada Inspektorat, Sekretariat DPRD, Badan, Kantor dan Bagian
lingkup Sekretariat Daerah;
5) Menyiapkan bahan pengesahan DPA / DPPA SKPD pada
Inspektorat, Sekretariat DPRD, Badan, Kantor dan Bagian lingkup
Sekretariat Daerah;
6) Menyiapkan SPD untuk pengendalian anggaran kas pada
Inspektorat, Sekretariat DPRD, Badan, Kantor dan Bagian lingkup
Sekretariat Daerah;
7) Menyiapan bahan penyusunan anggaran pembiayaan daerah;
8) Menyajikan informasi keuangan daerah yaitu APBDP;
9) Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;
10) Melaksanan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang.
18
6. Bidang Aset
Bidang Aset mempunyai tugas menyusun dan melaksanakan kebijakan
dan pedoman teknis dibidang analisa kebutuhan, inventarisasi,
pengamanan dan pemanfaatan aset.
Dalam melaksanakan tugasnya bidang aset mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kebutuhan dan pemeliharaan barang milik
daerah;
b. Penyelenggaraan pembinaan, penatausahaan dan penghapusan
barang milik daerah;
c. Penyelenggaraan pemanfaatan, pemindahtanganan, pengaman dan
pengedalian barang milik daerah;
d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
Bidang Aset dipimpin kepala bidang membawahi :
a. Sub Bidang Analisa Kebutuhan dan Inventarisasi yang bertugas :
1) Menyiapkan bahan penyusunan RKBMD dan RKPBMD;
2) Menyiapkan bahan penyusunan DKBMD dan DKPBMD;
3) Menyiapkan bahan penyusunan SHSB;
4) Melakukan penatausahaan BMD;
5) Melaksanakan dan memproses penghapusan BMD;
6) Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;
7) Melaksanan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang.
19
b. Sub Bidang Pengamanan dan Pemanfaatan yang bertugas :
1) Melakukan pengamanan BMD;
2) Melakukan pengawasan dan pengendalian asset pemerintah
daerah;
3) Melakukan pembinaan administrasi teknis pengurus dan atau
penyimpan barang daerah;
4) Melakukan penertiban penggunaan, pemanfaatan,
pemindahtanganan barang milik daerah;
5) Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;
6) Melaksanan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang.
B. SUMBER DAYA BPKAD
Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Blitar
didukung oleh sumber daya manusia sebanyak 53 orang. Sebagai SKPD
yang mengelola kewenangan kebijakan pengelolaan keuangan dan aset
daerah tentu diperlukan SDM yang mempunyai kompetensi di bidangnya,
tercermin dari persentase pegawai dengan jenjang pendidikan Sarjana (S1
dan S2) sebesar 69,81 % (37 orang) dari total Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Kabupaten Blitar.
20
Komposisi pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Kabupaten Blitar berdasarkan jenjang pendidikan dan pangkat, golongan
serta ruang disajikan pada tabel sebagai berikut :
Rekapitulasi Pegawai BPKAD Kabupaten Blitar Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2015
Sumber : Data Kepegawaian BPKAD Kabupaten Blitar Tahun 2015 Keterangan : Jumlah pegawai tersebut belum termasuk tenaga kerja kontrak / tidak tetap.
Komposisi proporsi pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Kabupaten Blitar berdasarkan jenjang pendidkan Tahun 2015 dapat
diketahui lebih detail pada grafik dibawah ini :
No Unit Kerja Jumlah Tingkat Pendidikan
S2 S1 D3 SMA SMP 1 2 3 4 5 6 7 8
1. Kepala Badan 1 1 - - - -
2. Sekretariat 8 1 4 - 3 -
3.
Bidang
Perbendaharaan 20 2 11 1 6 -
4. Bidang Akuntansi 7 2 3 - 2 -
5. Bidang Anggaran 9 4 4 - 1 -
6. Bidang Aset Daerah 8 1 4 - 2 1
Jumlah Total 53
21
Proporsi Pegawai BPKAD Kabupaten Blitar Berdasarkan Jenjang Pendidikan TA 2015
Sumber : Data Kepegawaian BPKAD Kabupaten Blitar Tahun 2015
Pada dasarnya secara kualitas pegawai BPKAD Kabupaten Blitar
sudah cukup baik. Berdasarkan tingkat pendidikan, dominasi pegawai
terdiri dari Pasca Sarjana sebanyak 11 orang 20,75%, Sarjana sebanyak 26
orang atau 49,09%, Sarjana Muda sebanyak 1 orang atau 1,89%, SMA
sebanyak 14 orang atau 26,42%, dan SMP sebanyak 1 orang atau 1,89%.
Namun dari segi kuantitas masih diperlukan adanya penambahan pegawai
dikarenakan beban kerja yang cukup berat.
Berdasarkan pangkat, golongan dan ruang pegawai BPKAD
Kabupaten Blitar di dominasi oleh Golongan III/b sebanyak 14 orang atau
26,42%, Golongan III/d sebanyak 11 orang atau 20,75%, Golongan
20,75%
49,06 %
1,89%
26,42% 1,89%
S2 S1 D3 SMA SMP
22
III/asebanyak 9 orang atau 16,98%, Golongan II/b sebanyak 8 orang atau
15,09%, Golongan III/c sebanyak 5 orang atau 9,43%, Golongan IV/a
sebanyak 2 orang atau 3,77 % serta Golongan IV/b, IV/c dan II/a sebanyak
masing – masing 1 orang atau 1,89 %.
Proporsi Pegawai BPKAD Kabupaten Blitar Berdasarkan Pangkat, Golongan dan Ruang TA 2015
C. KINERJA PELAYANAN BPKAD
Berdasarkan pada Renstra Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah, dapat diamati bahwa tujuan BPKAD ialah untuk melakukan penyusunan
dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang pengelolaan keuangan dan aset
daerah. Fungsi BPKAD a) Perumusan kebijakan teknis dibidang pengelolaan
keuangan dan aset daerah; b) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
1,89%
1,89 %
3,77 %
20,75 %
9,43 %
26,42 %
16,98%
1,89%
15,09 % 1,89 %
IV/c IV/b IV/a III/d III/c III/b III/a II/c II/b II/a
23
pelayanan umum dibidang pengelolaan keuangan dan aset daerah; c)Pembinaan
dan pelaksanaan tugas dibidang pengelolaan keuangan dan aset daerah.
Tabel Linieritas Sasaran RPJMD terhadap Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah
NO
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama
SKPD
Bidang Urusa
n Sasaran Renstra SKPD Sasaran RPJMD yang
diacu
1. Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran
Meningkatnya profesionalisme birokrasi
Meningkatnya pendukung kerja operasional, sarana dan prasarana kantor yang memadai
BPKAD
2. Meningkatnya pelayanan pengelolaan keuangan
Meningkatnya kualitas pelayanan publik
Prosentase ketepatan waktu penerbitan SP2D
BPKAD
3. Meningkatnya pengelolaan keuangan
Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel berbasis teknologi informasi
Prosentase ketepatan waktu penetapan APBD dan APBD Perubahan
BPKAD
4. Meningkatnya pengelolaan keuangan
Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel berbasis teknologi informasi
Prosentase ketepatan penerbitan dokumen dan laporan keuangan
BPKAD
5. Meningkatnya pengelolaan asset daerah
Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah yang efektif dan efisien
Prosentase sertifikasi tanah aset pemerintah kabupaten
BPKAD
6. Meningkatnya pengelolaan asset daerah
Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel berbasis teknologi informasi
Prosentase asset daerah yang telah dikelola
BPKAD
Sumber : SK Penetapan IKU 2014
24
Tabel Realisasi Kinerja Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah 2014 dan 2015
Sasaran Indikator Kinerja Satuan Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
Meningkatkan pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel, berbasis teknologi dan sesuai ketentuan yang berlaku
Persentase Ketepatan Waktu Penetapan APBD/P % - - - 0% 100%
Persentase Ketepatan penerbitan dokumen & Laporan Keuangan oleh SKPD
% - - - 100% 100%
Persentase ketepatan waktu penerbitan SP2D % - - - 100% 87,32%
Meningkatkan penertiban, penataan, pemanfaatan dan optimalisasi asset daerah
Persentase Sertifikasi tanah aset Pemerintah Kabupaten % - - - 41,92% 50%
Persentase asset daerah yang telah dikelola % - - - 97,29% 97,29%
Sumber : LAKIP BPKAD KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015
D. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN SKPD
1. Faktor tantangan yang berpengaruh terhadap kelancaran pelaksanaan
tugas dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, diantaranya
adalah:
a. Peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan keuangan
daerah berkembang sangat cepat kurang bisa diimbangi dengan
kecepatan adaptasi pada tahap implementasi bahkan timbul
kendala yang disebabkan adanya potensi tumpang tindih/tidak
sinkron antara satu peraturan dengan yang lain, dan adanya
multitafsir terhadap satu peraturan perundang-undangan;
25
b. Masih kurangnya kompentensi dan kualitas sumber daya manusia
pengelola keuangan dan aset daerah pada tiap SKPD. Karena
kewenangan pengelolaan keuangan daerah tidak hanya berada di
BPKAD sebagai satuan kerja pengelola keuangan daerah (SKPKD)
tetapi juga di SKPD, karena itu kinerja BPKAD sangat dipengaruhi
oleh kinerja aparat pengelola keuangan yang ada di SKPD dari mulai
pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran, pejabat
penatausahaan keuangan (PPK-SKPD) bendahara pengeluaran,
bendahara penerimaan, pejabat pelaksana teknis kegiatan dan lain-
lain;
c. Belum optimalnya pemanfaatan kesempatan dalamrangka
peningkatan pendidikan formal/ informal yang disebabkan
kompleksitas pengelolaan keuangan dan aset daerah, ritme dan
intensitas pekerjaan yang relatif tinggi
d. Belum terselesaikannya permasalahan aset pemerintah daerah;
e. Perbedaan persepsi dalam memaknai peraturan dengan pemeriksa
fungsional.
2. Faktor peluang yang berpengaruh terhadap kelancaran pelaksanaan
tugas dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, diantaranya
adalah:
a. Memiliki sarana, prasarana dan sistem informasi untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPKAD.
26
b. Memiliki posisi strategis sebagai koordinator penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar ;
c. Adanya diklat, seminar, bintek workshop dalam rangka peningkatan
kualitas SDM yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah,
perguruan tinggi dan konsultan / swasta.
d. Kepercayaan pimpinan serta kemudahan berkoordinasi dengan
tingkat provinsi dan pusat.
27
BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS
A. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN SKPD
Berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah suatu kondisi atau hal
yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan
pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD dimasa
datang, yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang
lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan
menghilangkan peluang untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dalam jangka panjang. Sehingga untuk menunjang percepatan
penyusunan program kegiatan yang berdaya guna dan berhasil guna,
maka penyusunan rencana strategis perlu memperhatikan adanya isu-isu
strategis baik yang berasal dari internal maupun eksternal, antara lain
berupa informasi, kejadian dan dinamika kebutuhan masyarakat yang
eksistensinya dapat mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung
terhadap kinerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Blitar, antara lain :
1. Peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan keuangan
daerah berkembang sangat cepat kurang bisa diimbangi dengan
kecepatan adaptasi pada tahap implementasi bahkan timbul kendala
28
yang disebabkan adanya potensi tumpang tindih/ tidak sinkron antara
satu peraturan dengan yang lain, dan adanya multitafsir terhadap
satu peraturan perundang-undangan;
2. Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 71 tahun 2010 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah yang
menegaskan bahwa laporan keuangan yang disusun menggunakan
SAP berbasis akrual.
3. Masih kurangnya kompentensi dan kualitas sumber daya manusia
pengelola pendapatan, keuangan dan aset daerah pada tiap SKPD.
Karena kewenangan pengelolaan keuangan daerah tidak hanya
berada di BPKAD sebagai satuan kerja pengelola keuangan daerah
(SKPKD) tetapi juga di SKPD, karena itu kinerja BPKAD sangat
dipengaruhi oleh kinerja aparat pengelola keuangan yang ada di SKPD
dari mulai pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran, pejabat
penatausahaan keuangan (PPK-SKPD) bendahara pengeluaran,
bendahara penerimaan, pejabat pelaksana teknis kegiatan dan lain-
lain;
4. Belum adanya ketertiban pengelolaan keuangan dan aset daerah pada
tiap SKPD;
29
B. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH
1. Visi
Visi pembangunan daerah dalam RPJMD Kabupaten Blitar 2016-2021
adalah visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang
disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (pilkada). Bupati dan
Wakil Bupati Terpilih yaitu Bapak Drs. H. Rijanto, MM dan Bapak
Marhaenis U.W. Visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih
memberikan gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan bagi
Kabupaten Blitar yang ingin dicapai dalam masa jabatan selama 5 (lima)
tahun sesuai misi yang diemban.Visi Bupati dan Wakil Bupati Blitar terpilih
periode 2016-2021 selanjutnya menjadi visi dan misi pembangunan
periode 2016-2021, sebagai berikut:
“MENUJU KABUPATEN BLITAR LEBIH SEJAHTERA, MAJU DAN BERDAYA SAING”
Makna dari beberapa kata kunci pada pernyataan visi, sebagaiberikut:
Lebih Sejahtera : Berarti meningkatnya kesejahteraan masyarakat secara
lahir dan batin. Secara lahir adalahpemenuhan
kebutuhan dasar masyarakat secara baik, pengurangan
angka kemiskinan, peningkatan pendapatan masyarakat,
peningkatan kesempatan kerja, kemudahan akses
masyarakat terhadap pelayanan pendidikan
dankesehatan. Peningkatan kesejahteraan secara batin
30
diwujudkan dalam penciptaan suasana kehidupan yang
religius, aman dan kondusif, serta adanya kebebasan dan
kemudahan masyarakat dalam menjalankan ibadah
sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
Maju : Dimaknai dengan adanya perkembangan positif dalam
setiap aspek kehidupan masyarakat terutama terkait
dengan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia
(SDM), tatakelola pemerintahan dan pelayanan publik.
Berdaya Saing : Dimaknai dengan terwujudnya kemampuanmasyarakat
Kabupaten Blitar untuk memanfaatkan keunggulan
komparatif dan kompetitif yang dimiliki sehingga
mampu bersaing secara regional, nasional bahkan
internasional.
2. Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Pernyataan misi memberi gambaran
alasan yang menjelaskan jati diri sesungguhnya dari Pemerintah Daerah.
Lebih lanjut, rumusan misi menjadi penting untuk memberikan kerangka
bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan
menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi. Visi
31
pembangunan jangka menengah Kabupaten Blitar 2016-2021 diwujudkan
dengan misi sebagai berikut:
MISI I: Meningkatkan Taraf Kehidupan Masyarakat
Misi ini dicapai melalui akselerasi program pengentasan
kemiskinan, optimalisasi dan pengembangan program
pembangunan dan kemasyarakatan yang tepat sasaran.
MISI II: Memantapkan Kehidupan Masyarakat Berlandaskan Nilai-
Nilai Keagamaan (Religius), Kearifan Lokal Dan Hukum
Melalui optimalisasi kehidupan beragama dan kehidupan
sosial, serta penerapan peraturan perundang-undangan.
MISI III:Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Misi ini dicapai melalui peningkatan mutu bidang pendidikan
(termasuk di dalamnya adalah wawasan kebangsaan, budi
pekerti, praktek keagamaan) dan kesehatan serta
kemudahan akses memperoleh pendidikan dan pelayanan
kesehatan yang memadai.
MISI IV:Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Misi ini dicapai melalui reformasi birokrasi, serta pelayanan
publik berbasis teknologi informasi.
MISI V:Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat dan Usaha
Ekonomi Masyarakat yang Memiliki Daya Saing
32
Misi ini dicapai melalui peningkatan ketrampilan dan
keahlian, pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis
Koperasi dan UMKM, ekonomi kreatif, jiwa kewirausahaan,
potensi lokal daerah dan penguatan sektor pariwisata serta
pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhatikan
kelestarian lingkungan hidup.
MISI VI:Meningkatkan Pembangunan Berbasis Desa dan Kawasan
Perdesaan
Misi ini dicapai melalui optimalisasi penyelenggaraan
pemerintahan desa, pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa.
C. TELAAHAN RENSTRA BPKAD PROPINSI JAWA TIMUR
Dalam upaya mendukung pencapaian visi dan misi Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Timur dan sebagai upaya mewujudkan arah, peran
dan kewenangan serta tugas pokok dan fungsi BPKAD Provinsi Jawa
Timuryang diharapkan, maka ditetapkan Visi BPKAD Provinsi Jawa Timur,
yaitu:”Terwujudnya pengelolaan keuangan dan aset daerah yang lebih
transparan dan akuntabel”, Untuk mendukung terwujudnya visi tersebut,
maka ditetapkan misi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi
Jawa Timur sebagai berikut ”Pengelolaan keuangan dan aset daerah
dilakukan secara tertib, normatif dan berkelanjutan”.
33
D. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Blitar adalah
arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Blitar.
Sedangkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) merupakan rangkaian
analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan
bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan
terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan,
rencana, dan/atau program.
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar
tidak terkait erat / secara langsung dengan Kebijakan Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Blitar Tahun 2008-2028, sehingga tidak ada
penjelasan lebih lanjut.
E. ISU-ISU STRATEGIS
Sesuai dengan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah Lampiran IV tentangPenyusunan Rencana Strategis
(RENSTRA). Sebagai respon terhadap dinamika lingkungan strategis serta
memperhatikan perencanaan sebagai alat manajerial untuk memelihara
keberlanjutan dan perbaikan kinerja lembaga, maka BPKAD Kabupaten
Blitar dalam mengemban tugas dan perannya harus memperhatikan isu-isu
34
yang berkembang saat ini. Hal tersebut sejalan dengan amanat RPJMD
Kabupaten Blitar.
Perumusan isu-isu strategis terkait dengan dinamika lingkungan
strategis lembaga/institusi BPKAD Kabupaten Blitar dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar
Nomor 20 Tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja Inspektorat, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten
Blitar. Berdasarkan hasil analisis terhadap permasalahan, dinamika isu
ataukebijakan yang berkembang di lingkungan internasional, nasional,
provinsidan di tingkat Kabupaten Blitar, maka berikut ini rumusan isu
strategispembangunan Blitar 2016-2021.
1. Adanya pembangunan infrastruktur ibu kota Kabupaten Blitar di
Kanigoro, pembangunan jaringan TIK terintegrasi (e-government) di
SKPD Kabupaten Blitar.
2. Masih rendahnya kapasitas SDM aparatur serta sebaran tenaga yang
memiliki kemampuan profesional dan mempunyai kompetensi belum
merata dalam berbagai bidang tugas.
3. Meningkatnya komitmen aparatur dalam menyelenggarakan
Pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat.
4. Peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan keuangan
daerah berkembang sangat cepat kurang bisa diimbangi dengan
kecepatan adaptasi pada tahap implementasi bahkan timbul kendala
yang disebabkan adanya potensi tumpang tindih/tidak sinkron antara
satu peraturan dengan yang lain, dan adanya multitafsir terhadap satu
peraturan perundang-undangan
35
5. Inkonsistensi dan tidak sinkronnya antara pelaksanaan program
kegiatan dengan dokumen perencanaan dan dinamika yang
berkembang
6. Masih kurangnya kompentensi dan kualitas sumber daya manusia
pengelola keuangan dan aset daerah pada tiap SKPD.
7. Belum optimalnya pemanfaatan kesempatan dalam rangka
peningkatan pendidikan formal/ informal yang disebabkan
kompleksitas pengelolaan keuangan dan aset daerah, ritme dan
intensitas pekerjaan yang relatif tinggi
8. Perbedaan persepsi dalam memaknai peraturan dengan pemeriksa
fungsional.
9. Memiliki fungsi strategis dalam rangka fasilitasi SKPD melakukan
perencanaan anggaran, pelaksanaan dan pengelolaan keuangan SKPD
di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar.
10. Adanya diklat, seminar, bintek workshop dalam rangka peningkatan
kualitas SDM yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah,
perguruan tinggi dan konsultan / swasta.
11. Melaksanakan pembinaan kepada SKPD melalui fungsi evaluasi
perencanaan anggaran dan pengolaan keuangan serta
Pertanggungjawaban Pelaksanaan anggaran.
12. Kepercayaan pimpinan serta kemudahan berkoordinasi dengan
tingkat provinsi dan pusat.
13. Adanya peraturan dan kebijakan pemerintah yang diterbitkan pada
tahun anggaran berjalan
14. Adanya pola pikir/mind set egosektoral dalam memahami dan
melaksanakan tupoksi
15. Euphoria pelaksanaan otonomi daerah yang tidak diimbangi dengan
pemahaman yang komprehensif sehingga menimbulkan persepsi yang
berbeda
36
16. Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi program-
program pembangunan yang dikaitkan dengan dokumen-dokumen
perencanaan
17. Hubungan yang harmonis dengan Instasi lain dan juga dengan para
pemangku kepentingan (stakeholders).
Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi
yang menjadi perhatian karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD
dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah
keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang
lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan
menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat
dalam jangka panjang.
37
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
A. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH SKPD
Tujuan merupakan tahap yang utama dalam menentukan sebuah
perencanaan strategis sehingga dalam pelaksanaannya akan terarah sesuai
tujuan, sedangkan sasaran menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui
tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan sebuah
perencanaan. Renstra BPKAD Kabupaten Blitar ini akan berkontribusi atas
pencapaian salah satudari 11 sasaran RPJMD Kabupaten Blitar tahun 2016-
2021 yaitu Meningkatnya efektifitas dan efisiensi serta akuntabilitas
kinerja pemerintah daerah yang melekat pada misi ke-4 RPJMD dan tujuan
ke-4 RPJMD yaitu Mewujudkan Pemerintahan Daerah Yang Efektif, Efisien,
Dan Akuntabel.
Sasaran-sasaran di atas, akan dilaksanakan oleh BPKAD Kabupaten
Blitar sesuai dengan tugas pokok, dan fungsinya dengan selanjutnya
merumuskan beberapa tujuan, yang mana tujuan adalah pernyataan yang
berisi mengenai hal-hal yang perlu dilakukan guna dapat memecahkan
masalah dan menangani isu strategis yang ada. Selanjutnya, tujuan yang
dimaksut adalah pertama Peningkatan Manajemen Tata Kelola Organisasi
Yang Akuntabel Dan Profesional dan selanjutnya yang ke dua Mewujudkan
38
Sistem Pengelolaan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
Yang Berdedikasi Tinggi, Bertanggungjawa.
Dengan memperhatikan tujuan tersebut kemudian dirumuskan
sasaran SKPD dimana Sasaran merupakan gambaran dari hasil yang ingin
dicapai suatu organisasi dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam
kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan seperti dalam jangka waktu
tahunan atau semsteran. Selanjutnya, sasaran yang ditetapkan oleh SKPD
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar adalah
sebagai berikut:
1. Terwujudnya Manajemen Organisasi Yang Profesional
2. Meningkatnya Kapasitas Sumberdaya Aparatur
3. Meningkatnya Pengelolaan Keuangan Daerah Yang Akuntabel
4. Optimalisasi Pemanfaatan Aset Daerah
39
Tabel 4.1 Pohon Kinerja Sasaran, Indikator Program Dan Indikator Kegiatan
Sasaran RPJMD
Sasaran SKPD
Indikator Sasaran
Iindikator Program
Indikator kegiatan
“Meningkatnya Efektifitas Dan Efisiensi Serta Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah”
Terwujudnya Manajemen Organisasi Yang Profesional
Prosentase kecukupan administrasi perkantoran dan
sarana dan prasarana
Tingkat kepuasan aparatur
SKPD terhadap pelayanan
administrasi perkantoran
Prosentase sarana
prasarana aparatur dengan
kondisi layak fungsi
Prosentase dokumen perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuaangan SKPD yang tepat waktu
Terpenuhinya penyediaan
administrasi kantor
Sarana dan prasarana
aparatur yang optimal
Jumlah dokumen perencanaan dan laporan capaian
kinerja dan keuangan
Tersedianya dokumen
renstra BPKAD
Transparansi pengelolaan
keuangan
Eselon 2 Impact
Eselon 3 Outcame
Eselon 4
Output
Prosentase pemenuhan jenis/dokumen perencanaan, laporan kinerja dan keuangan yang
tepat waktu
40
Sasaran RPJMD
Sasaran SKPD
Indikator Sasaran
Iindikator Program
Indikator kegiatan
Meningkatnya kapasitas sumberdaya aparatur
Kesesuaian syarat jabatan dengan pejabat
Tingkat penyelesaian tugas setelah mengikuti peningkatan kapasitas SDM
Jumlah pendidikan dan pelatihan
yang diikuti
Jumlah aparatur BPKAD yang
mengikuti bimbingan teknis
peningkatan kapasitas aparatur
Jumlah jenis sosialisasi dan jumlah peserta sosialisasi
Eselon 4
Output
“Meningkatnya Efektifitas Dan Efisiensi Serta Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah”
Pemenuhan kinerja berdasarkan perjanjian
kinerja
Peningkatan Kedisiplinan
Pemenuhan Kompetensi
Eselon 2 Impact
Eselon 3 Outcame
41
Sasaran RPJMD
Sasaran SKPD
Indikator Sasaran
Indikator Program
Indikator kegiatan
Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel
Prosentase Penyerapan Anggaran
Prosentase dokumen penganggaran keuangan daerah
yang tepat waktu
Jumlah
rancangan Perda
APBD untuk
tahun n-1
Eselon 4
Output
“Meningkatnya Efektifitas Dan Efisiensi Serta Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah”
Prosentase laporan pertanggungjawaban keuangan
daerah yang disusun tepat waktu
Porsentase SP2D yang diterbitkan
Dst.
Perda tentang
pertanggung
jawaban
pelaksanaan APBD
Dst.
Prosentase
realisasi
penerimaan
daerah
Dst.
Eselon 2 Impact
Eselon 3 Outcame
42
P
Sasaran RPJMD
Sasaran SKPD
Indikator Sasaran
Iindikator Program
Indikator kegiatan
Optimaslisasi Pemanfaatan Aset Daerah
Prosentase Pemanfaatan Aset Daerah
Prosentase Nilai Asset Daerah Yang Tercatat
Data barang
milik daerah
yang akurat Eselon 4
Output
Prosentase Asset Daerah Dalam Kondisi Baik
Kejelasan status
legalitas asset
Pemkab Blitar
Tanah eks
bengkok dapat
dimanfaatkan
oleh masyarakat
Terbit sertifikat
tanah,
kejelasan asset
Pemkab Blitar
dan
ketersediaan
data aset
Tertib
administrasi
dalam
pemanfaatan
asset daerah
Dst.
“Meningkatnya Efektifitas Dan Efisiensi Serta Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah”
Eselon 2 Impact
Eselon 3 Outcame
43
B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan
komperhensif mengenai cara Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan
sasaran Renstra SKPD dengan efektif dan efisien. Melalui pendekatan yang
komprehensif tersebut, strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk
melakukan tranformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja birokrasi dalam
artian dapat menjadi instrumen Monitoring dan Evaluasi pembangunan.
Adapun strategi pembangunan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Blitar dalam kurun waktu lima tahun kedepan dapat
diformulasi berdasarkan pada matrik analisis SWOT berikut ini:
44
Internal
Eksternal
S W
Meningkatnya komitmen aparatur dalam menyelenggarakan Pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat.
Masih rendahnya kapasitas SDM aparatur serta sebaran tenaga yang memiliki kemampuan profesional dan mempunyai kompetensi belum merata dalam berbagai bidang tugas.
Memiliki fungsi strategis dalam rangka fasilitasi SKPD melakukan perencanaan anggaran, pelaksanaan dan pengelolaan keuangan SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar
Belum optimalnya pemanfaatan kesempatan dalam rangka peningkatan pendidikan formal/ informal yang disebabkan kompleksitas pengelolaan keuangan dan aset daerah, ritme dan intensitas pekerjaan yang relatif tinggi
Melaksanakan pembinaan kepada SKPD melalui fungsi evaluasi perencanaan anggaran dan pengolaan keuangan serta Pertanggungjawaban Pelaksanaan anggaran.
O
Adanya pembangunan infrastruktur ibu kota Kabupaten Blitar di Kanigoro, pembangunan jaringan TIK terintegrasi (e-government) di SKPD Kabupaten Blitar. “Optimalisasi sistem dan
manajemen pelayanan organisasi serta pemanfaatan teknologi
informasi”
“Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur Sebagai Penunjang Pelaksanaan Tupoksi
SKPD”
Adanya diklat, seminar, bintek workshop dalam rangka peningkatan kualitas SDM yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah, perguruan tinggi dan konsultan / swasta. Hubungan yang harmonis dengan Instasi lain dan juga dengan para pemangku kepentingan (stakeholders)
Kepercayaan pimpinan serta kemudahan berkoordinasi dengan tingkat provinsi dan pusat.
T
Peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan keuangan daerah berkembang sangat cepat
“Peningkatan Sistem Akuntabilitas Kinerja melalui perbaikan mekanisme pengendalian
pengawasan dan evaluasi guna mewujudkan pengelolaan keuangan
dan aset daerah yang akuntabel”
“Penguatan kapasitasdan profesionalitas aparatur sesuai tuntutan pememunah sumber daya manusia yang handal”
Inkonsistensi dan tidak sinkronnya antara pelaksanaan program kegiatan dengan dokumen perencanaan dan dinamika yang berkembang Masih kurangnya kompentensi dan kualitas sumber daya manusia pengelola keuangan dan
45
aset daerah pada tiap SKPD.
Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi program-program pembangunan yang dikaitkan dengan dokumen-dokumen perencanaan Perbedaan persepsi dalam memaknai peraturan dengan pemeriksa fungsional Adanya peraturan dan kebijakan pemerintah yang diterbitkan pada tahun anggaran berjalan Adanya pola pikir/mind set egosektoral dalam memahami dan melaksanakan tupoksi Euphoria pelaksanaan otonomi daerah yang tidak diimbangi dengan pemahaman yang komprehensif sehingga menimbulkan persepsi yang berbeda
Berdasarkan pada analisis tersebut, maka dapat dirincikan strategi Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah kabupaten Blitar adalah sebagai
berikut (Dalam hal ini strategi merupakan “St”):
St. 1. Optimalisasi sistem dan manajemen pelayanan organisasi serta
pemanfaatan teknologi informasi
St. 2. Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur Sebagai Penunjang
Pelaksanaan Tupoksi SKPD
St. 3. Penguatan kapasitas dan profesionalitas aparatur sesuai tuntutan
pememunah sumber daya manusia yang handal
St. 4. Peningkatan Sistem Akuntabilitas Kinerja melalui perbaikan
mekanisme pengendalian pengawasan dan evaluasi guna
mewujudkan pengelolaan keuangan dan aset daerah yang akuntabel
Merujuk pada strategi-strategi tersebut, maka dapat
dirumuskan beberapa kebijakan pembangunan dengan berdasarkan
pada balanced scorecard melalui empat perspektif yang terdiri dari
46
perspektif masyarakat, perspektif proses internal, perspektif
kelembagaan dan perspektif keuangan. Adapun definisi masing
masing tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Kebijakan pada perspektif masyarakat/layanan adalah kebijakan
yang dapat mengarahkan kejelasan segmentasi masyarakat yang
akan dilayani, kebutuhan dan aspirasi mereka dan layanan apa
yang harus diberikan.
2. Kebijakan pada perspektif proses internal adalah kebijakan bagi
operasionalisasi birokrat dan lembaga pemerintahan yang
mendorong proses penciptaan nilai dari proses inovasi,
pengembangan barang/jasa publik, dan penyerahan layanan pada
segmentasi masyarakat yang sesuai.
3. Kebijakan pada perspektif kelembagaan yaitu kebijakan yang
mendorong upaya-upaya yang mengungkit kinerja masa depan
berupa investasi pada perbaikan SDM, sistem, dan pemanfaatan
teknologi informasi bagi peningkatan kinerja operasional
pemerintahan daerah.
4. Kebijakan pada perspektif keuangan yaitu kebijakan yang memberi
jalan bagi upaya untuk mengefektifkan alokasi anggaran, efisiensi
belanja, dan upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas keuangan
daerah demi mendukung strategi pembangunan daerah.
Berdasarkan pada deskripsi tersebut, maka kebijkan-kebijakan tersebut
dapat dirincikan sebagai berikut:
1. Menjamin adanya pemeliharaan serta tersedianya administrasi
perkantoran dan sarana prasarana penunjang penyelenggaraan
pemerintahan.
2. Meningkatkan kualitas sistem perencanaan serta pelaporan dan
pertanggungjawaban keuangan
47
3. Meningkatkan potensi kinerja dan disiplin aparatur melalui
pembinaan serta pelatihan.
4. Menjamin terselenggaranya Sistem Pengelolaan Keuangan
berlandaskan ketentuan Perundang-Undangan Yang Memperhatikan
Perkembangan Dampak Ekonomi Makro Dan Mikro
5. Peningkatan pemanfaatan aset daerah melalui pengelolaan dan
pemeliharaan aset-aset pemerintah daerah.
48
Tabel 4.3 Linearitas Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran dan Strategi
BPKAD Kabupaten Blitar
NO
Visi RPJMD : “Menuju Kabupaten Blitar Lebih Sejahtera, Maju Dan Berdaya Saing”
Misi RPJMD
Sasaran RPJMD
Tujuan SKPD Sasaran SKPD Indikator Sasaran SKPD
Strategi Kebijakan
1. Pemerintah yang Bersih dan akuntabel melalui penyelenggaraan pemerintahan yang Inovatif, Aspiratif, Partisipatif, dan transparan.
Meningkatnya efektifitas dan efisiensi serta akuntabilitas kinerja pemerintah daerah
Peningkatan Manajemen Tata Kelola Organisasi Yang Akuntabel Dan Profesional
Terwujudnya Manajemen Organisasi Yang Profesional
Prosentase kecukupan administrasi perkantoran dan sarana dan prasarana
Peningkatan Sarana
Prasarana Aparatur
Sebagai Penunjang
Pelaksanaan Tupoksi
SKPD
Menjamin adanya pemeliharaan serta tersedianya administrasi perkantoran dan sarana prasarana penunjang penyelenggaraan pemerintahan.
Prosentase pemenuhan jenis/dokumen perencanaan, laporan kinerja dan keuangan yang tepat waktu
Optimalisasi sistem dan
manajemen pelayanan
organisasi serta
pemanfaatan teknologi
informasi
Meningkatkan kualitas sistem perencanaan serta pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan
49
Meningkatnya Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Kesesuaian syarat jabatan dengan pejabat, Pemenuhan kinerja berdasarkan perjanjian kinerja, Pemenuhan kompetensi, Peningkatan kedisiplinan
Penguatan kapasitas dan
profesionalitas aparatur
sesuai tuntutan
pememunah sumber
daya manusia yang
handal.
Meningkatkan potensi kinerja dan disiplin aparatur melalui pembinaan serta pelatihan.
Mewujudkan Sistem Pengelolaan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Yang Berdedikasi Tinggi, Bertanggungjawab
Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel
Prosentase penyerapan anggaran
Peningkatan Sistem
Akuntabilitas Kinerja
melalui perbaikan
mekanisme pengendalian
pengawasan dan evaluasi
guna mewujudkan
pengelolaan keuangan
dan aset daerah yang
akuntabel
Menjamin terselenggaranya
Sistem Pengelolaan
Keuangan berlandaskan
ketentuan Perundang-
Undangan Yang
Memperhatikan
Perkembangan Dampak
Ekonomi Makro Dan Mikro
50
Optimalisasi Pemanfaatan Aset Daerah
Prosentase pemanfaatan aset daerah
Peningkatan pemanfaatan aset daerah melalui pengelolaan dan pemeliharaan aset-aset pemerintah daerah.
51
Tabel 4.4 Kebijakan BPKAD Kab.Blitar
No. Perspektif
Strategi 1: Optimalisasi sistem dan manajemen pelayanan organisasi
serta pemanfaatan teknologi informasi
Kebijakan Umum Program
1 Perspektif Masyarakat - -
2 Perspektif Proses Internal
- -
3 Perspektif Kelembagaan
Meningkatkan kualitas sistem perencanaan serta pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan
Program perencanaan penganggaran pengendalian dan pelaporan kinerja dan keuangan
4 Perspektif Keuangan - -
No. Perspektif
Strategi 2 : Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur Sebagai Penunjang
Pelaksanaan Tupoksi SKPD
Kebijakan Umum Program
1 Perspektif Masyarakat - -
2 Perspektif proses Internal
Menjamin adanya pemeliharaan serta
tersedianya administrasi perkantoran dan
sarana prasarana penunjang
penyelenggaraan pemerintahan.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3 Perspektif Kelembagaan
4 Perspektif Keuangan - -
No. Perspektif
Strategi 3 : Penguatan kapasitas dan profesionalitas aparatur sesuai
tuntutan pememunah sumber daya manusia yang handal
Kebijakan Umum Program
1 Perspektif Masyarakat
2 Perspektif proses Internal
52
3 Perspektif Kelembagaan Meningkatkan potensi kinerja dan disiplin aparatur melalui pembinaan serta pelatihan.
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
4 Perspektif Keuangan - -
No. Perspektif
Strategi 4:Peningkatan Sistem Akuntabilitas Kinerja melalui perbaikan
mekanisme pengendalian pengawasan dan evaluasi guna mewujudkan
pengelolaan keuangan dan aset daerah yang akuntabel
Kebijakan Umum Program
1 Perspektif Masyarakat - -
2 Perspektif proses Internal
Menjamin terselenggaranya Sistem
Pengelolaan Keuangan berlandaskan
ketentuan Perundang-Undangan Yang
Memperhatikan Perkembangan Dampak
Ekonomi Makro Dan Mikro
Program penyusunan anggaran keuangan daerah
Program Penyusunan Pelaporan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah
Program Penatausahaan Keuangan Daerah
Peningkatan pemanfaatan aset daerah melalui pengelolaan dan pemeliharaan aset-aset pemerintah daerah.
Program Penatausahaan, Pengelolaan dan Pemeliharaan Asset Daerah
3 Perspektif Kelembagaan - -
4 Perspektif Keuangan - -
53
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Dengan ditetapkan tujuan, strategi dan kebijakan untuk mencapai sasaran,
maka disusunlah program-program yang dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan
dengan indikator kinerja yang telah ditentukan sebagai actiondalam pemenuhan
organization progress.
A. MATRIK RENCANA RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Berdasarkan tujuan, sasaran, strategi maupun kebijakan jangka menengah
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar yang telah
dipaparkan pada bagian sebelumnya, maka telah disusun rencana program dan
kegiatan, indikator kinerja, target kinerja serta kerangka pendanaan indikatif
sebagaimana lebih lanjut diuraikan pada Tabel 5.1 berikut ini.
54
Tabel 5.1 Matrik Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja dan Pendanaan Indikatif
Program/Kegiatan Indikator
Kinerja Program (outcome) dan
Kegiatan (output)
Data Kinerja Pada
Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
2017 2018 2019 2020 2021
Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000)
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Prosentase pemenuhan administrasi perkantoran
100% 100% 1,375,000.00 100% 1,395,415.68 100% 1,395,415.68 100% 1,395,415.68 100% 1,395,415.68
Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran
Prosentase pemenuhan administrasi perkantoran
100% 100% 1,375,000.00 100% 1,395,415.68 100% 1,395,415.68 100% 1,395,415.68 100% 1,395,415.68
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Prosentase sarpras aparatur dengan kondisi layak fungsi
100% 100% 605,000.00 100% 615,400.78 100% 615,400.78 100% 615,400.78 100% 615,400.78
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Prosentase sarpras aparatur dengan kondisi layak fungsi
100% 100% 605,000.00 100% 615,400.78 100% 615,400.78 100% 615,400.78 100% 615,400.78
Program perencanaan penganggaran pengendalian dan pelaporan kinerja dan keuangan
Prosentase dokumen perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuaangan SKPD yang tepat waktu
100% 100% 110,000.00 100% 215,000.00 100% 122,500.00 100% 128,000.00 100% 343,000.00
55
Program/Kegiatan Indikator
Kinerja Program (outcome) dan
Kegiatan (output)
Data Kinerja Pada
Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
2017 2018 2019 2020 2021
Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000)
Penyusunan perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
Jumlah dokumen perencanaan dan laporan capaian kinerja dan keuangan
4 laporan 4 laporan 15,000.00 4
laporan 15,000.00 4 laporan 17,500.00 4 laporan 18,000.00 4 laporan 18,000.00
Review dan Penyusunan Dokumen Renstra BPKAD
Jumlah dokumen renstra BPKAD
1 dokumen - 1 dok 100,000.00 - - 1
dokumen 210,000.00
Publikasi Pengelolaan Keuangan
Jumlah publikasi 2 jenis 2 jenis 95,000.00 2 jenis 100,000.00 2 jenis 105,000.00 2 jenis 110,000.00 2 jenis 115,000.00
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Tingkat penyelesaian tugas setelah mengikuti peningkatan kapasitas SDM
100% 100% 590,000.00 100% 620,000.00 100% 650,000.00 100% 680,000.00 100% 715,000.00
Pendidikan dan pelatihan
Jumlah peserta pendidikan dan pelatihan
1 tahun 5 orang 110,000.00 5 orang 105,000.00
5 orang 110,000.00 5 orang 115,000.00
5 orang 120,000.00
56
Program/Kegiatan Indikator
Kinerja Program (outcome) dan
Kegiatan (output)
Data Kinerja Pada
Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
2017 2018 2019 2020 2021
Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000)
Bimbingan Teknis Peningkatan kapasitas aparatur
Jumlah aparatur BPKAD yang mengikuti bimtek
1 tahun 55 orang 390,000.00 55
orang 410,000.00 55 orang 430,000.00 55 orang 450,000.00 55 orang 475,000.00
Sosialisasi paket regulasi tentang pengelolaan keuangan daerah
Jumlah jenis sosialisasi dan jumlah peserta sosialisasi
1 jenis dan 120 orang
1 jenis dan 120 orang
100,000.00 1 jenis
dan 120 orang
105,000.00 1 jenis
dan 120 orang
110,000.00 1 jenis
dan 120 orang
115,000.00 1 jenis
dan 120 orang
120,000.00
Program penyusunan anggaran keuangan daerah
Prosentase dokumen pengganggaran keuangan daerah yang tepat waktu
100% 100% 3,500,000.00 100% 4,134,964.84 100% 4,341,713.08 100% 4,558,798.73 100% 4,786,738.67
Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD
Jumlah rancangan Perda APBD untuk tahun n-1
1 Perda 1 Perda 317,714,00 1 Perda 489,911.31 1 Perda 514,406.88 1 Perda 540,127.22 1 Perda 567,133.58
57
Program/Kegiatan Indikator
Kinerja Program (outcome) dan
Kegiatan (output)
Data Kinerja Pada
Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
2017 2018 2019 2020 2021
Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000)
Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang Penjabaran APBD
Jumlah rancangan Perjabaran Perda APBD untuk tahun n-1
1 Perda 1 Perda 432,394,00 1 Perda 603,226.26 1 Perda 633,387.57 1 Perda 665,056.95 1 Perda 698,309.80
Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD
Jumlah Perda Perubahan APBD
1 Perda 1 Perda 406,114.00 1 Perda 489,911.31 1 Perda 514,406.88 1 Perda 540,127.22 1 Perda 567,133.58
Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang penjabaran Perubahan APBD
Jumlah Peraturan KDH tentang Penjabaran Perubahan APBD
1 Perbup 1 Perbup 508,894.00 1
Perbup 603,226.26 1 Perbup 633,387.57 1 Perbup 665,056.95 1 Perbup 698,309.80
Pemeliharaan dan pengembangan sistem informasi pengelolaan keuangan daerah
Jumlah sistem informasi keuangan daerah yang terpelihara
1 sistem 1 sistem 1,060,708.55 1 tahun 692,697.44 1 tahun 727,332.31 1 tahun 763,698.93 1 tahun 801,883.88
Verifikasi RKA, DPA dan DPPA SKPD
Jumlah SKPD yang diverifikasi
62 skpd 62 skpd 432,472.00 62 skpd 596,697.26 62 skpd 626,532.12 62 skpd 657,858.72 62 skpd 690,751.66
58
Program/Kegiatan Indikator
Kinerja Program (outcome) dan
Kegiatan (output)
Data Kinerja Pada
Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
2017 2018 2019 2020 2021
Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000)
Penyusunan Standar Biaya Umum
Jumlah dokumen Standar Biaya Umum yang disusun
1 dokumen
1 dokume
n 133,791.50
1 dokume
n 253,575.00 1
dokumen 266,253.75 1 dokumen 279,566.44 1
dokumen 293,544.76
Penatausahaan Belanja Tidak Langsung PPKD
Jumlah dokumen SPM yang diterbitkan
80 SPM 80 SPM 137,611.95 80 SPM 152,145.00 80 SPM 159,752.25 80 SPM 167,739.86 80 SPM 176,126.86
Pembuatan Surat Penyediaan Dana (SPD)
Jumlah SPD yang diterbitkan
2.400 SPD
2.000 SPD 70,300.00 2.000
SPD 69,457.50 2.000 SPD 72,930.38 2.000
SPD 76,576.89 2.000 SPD 80,405.74
Program Penyusunan Pelaporan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah
Prosentase laporan pertanggungjawaban keuangan daerah yang disusun tepat waktu
100% 100% 1,075,000.00 100% 1,152,788.38 100% 1,209,576.88 100% 1,268,062.18 100% 1,330,045.33
Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
Perda tentang pertanggung jawaban pelaksanaan APBD
1 Perda 1 Perda 319,893.00 1 Perda 335,782.65 1 Perda 352,571.78 1 Perda 369,360.92 1 Perda 387,828.96
59
Program/Kegiatan Indikator
Kinerja Program (outcome) dan
Kegiatan (output)
Data Kinerja Pada
Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
2017 2018 2019 2020 2021
Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000)
Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
Peraturan KDH tentang penjabaran pertanggung jawaban pelaksanaan APBD
1 Perbup 1 Perbup 330,249.50 1
Perbup 346,761.98 1 Perbup 364,761.98 1 Perbup 382,305.07 1 Perbup 401,420.37
Penatausahaan Akuntansi atas Pelaksanaan APBD
Tersedianya data laporan realisasi pelaksanaan APBD
62 SKPD 186 dok. BAR
64,312.50 186 dok. BAR 70,743.75 186 dok.
BAR 77,818.13 186 dok. BAR 85,599.94 186 dok.
BAR 94,159.93
Penyusunan Perbup tentang perubahan Kebijakan Akuntansi dan perubahan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Jumlah Perbup tentang perubahan Kebijakan Akuntansi dan perubahan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah yang diterbitkan
2 Perbub 2 Perbub
170,000.00
2 Perbub
178,500.00
2 Perbub
187,425.00
2 Perbub
196,796.25
2 Perbub
206,636.06
Jumlah peserta sosialisasi Perbup tentang perubahan Kebijakan Akuntansi dan perubahan Sistem
130 peserta
130 peserta
130 peserta
130 peserta
130 peserta
130 peserta
60
Program/Kegiatan Indikator
Kinerja Program (outcome) dan
Kegiatan (output)
Data Kinerja Pada
Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
2017 2018 2019 2020 2021
Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000)
Akuntansi Pemerintah Daerah
Fasilitasi Majelis Pertimbangan Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi
Jumlah kegiatan fasilitasi yang dilaksanakan
12 kali 12 kali 190,545.00 12 kali 200,000.00 12 kali 205,000.00 12 kali 210,000.00 12 kali 215,000.00
Monitoring dan evaluasi penyusunan laporan keuangan SKPD
Jumlah SKPD yang di monev 20 SKPD 20
SKPD 0.00 20 SKPD 21,000.00 20 SKPD 22,000.00 20 SKPD 24,000.00 20 SKPD 25,000.00
Program Penatausahaan Keuangan Daerah
Prosentase SP2D yang diterbitkan 100% 100% 2,000,000.00 100% 2,472,355.83 100% 2,521,242.02 100% 2,563,070.79 100% 2,619,257.82
Peningkatan pelayanan dan fasilitasi
Prosentase realisasi PAD se Kab. Blitar
100% 100% 202,125.00 100% 212,231.25 100% 222,842.81 100% 233,984.95 100% 245,684.20
61
Program/Kegiatan Indikator
Kinerja Program (outcome) dan
Kegiatan (output)
Data Kinerja Pada
Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
2017 2018 2019 2020 2021
Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000)
penerimaan daerah
Peningkatan pelayanan dan fasilitasi pencairan dana kegiatan seluruh SKPD se Kabupaten Blitar
Prosentase realisasi pencairan dana
100% 100% 406,000.00 100% 493,632.00 100% 494,632.00 100% 495,500.00 100% 495,500.00
Penyelenggaraan monitoring, koordinasi dan pelaporan realisasi transfer dana dari pemerintah pusat
Prosentase realisasi penerimaan dan pelaporan transfer dana dari pemerintah pusat
1 tahun 100% 137,550.00 100% 165,007.50 100% 173,257.00 100% 181,920.00 100% 191,250.00
Penyusunan Penatausahaan Pelaksanaan APBD
Jumlah dokumen penatausahaan pelaksanaan APBD
1 tahun 1 dok 175,680.75 1 dok 197,680.75 1 dok 200,500.00 1 dok 200,500.00 1 dok 210,000.00
Pengelolaan dan Penatausahaan Gaji PNSD
Prosentase pembayaran gaji PNSD se Kab Blitar
1 tahun 100% 622,484.60 100% 714,684.60 100% 715,684.60 100% 715,684.60 100% 725,684.60
62
Program/Kegiatan Indikator
Kinerja Program (outcome) dan
Kegiatan (output)
Data Kinerja Pada
Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
2017 2018 2019 2020 2021
Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000)
Verifikasi Dokumen Pengajuan Pencairan Dana SKPD se Kabupaten Blitar
Jumlah dokumen pengajuan pencairan dana yang diverifikasi
1 tahun 18.000 dok 26,250.00 18.000
dok 31,000.00 18.000 dok 34,000.00 18.000
dok 35,750.00 18.000 dok 36,000.00
Fasilitasi pengelolaan JKN melalui penerbitan SP2B
Jumlah SP2B yang diterbitkan
100% 288 SP2B 35,000.00 288
SP2B 55,000.00 288 SP2B 60,000.00 288 SP2B 60,000.00 288
SP2B 60,000.00
Bimbingan teknis Pengelolaan Keuangan Daerah Se Kab. Blitar
Jumlah peserta bimtek dari SKPD se Kab Blitar
180 orang
180 orang 113,781.00 180
orang 120,260.53 180 orang 125,260.53 180 orang 126,000.00 180
orang 126,500.00
Pelayanan Penerbitan SP2D SKPd se Kab Blitar
Jumlah SP2D yang diterbitkan
1 tahun 18.000 SP2D 281,128.65 18.000
SP2D 298,741.70 18.000 SP2D 301,741.70 18.000
SP2D 310,741.70 18.000 SP2D 315,500.00
Penyusunan Regulasi Peraturan Perundang-undangan Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
Jumlah dokumen kajian / perda / perbup
1 dokumen
1 dokume
n 110,000.00
1 dokume
n 184,117.50 1
dokumen 193,323.38 1 dokumen 202,989.54 1
dokumen 213,139.02
63
Program/Kegiatan Indikator
Kinerja Program (outcome) dan
Kegiatan (output)
Data Kinerja Pada
Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
2017 2018 2019 2020 2021
Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000)
Program Penatausahaan, Pengelolaan dan Pemeliharaan Asset Daerah
Prosentase nilai asset daerah yang tercatat
80% 90%
2,000,000.00
93%
2,183,974.10 -
96%
2,283,862.20 -
100%
2,457,894.71
100%
2,585,321.34
Prosentase asset daerah dalam kondisi baik
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Penatausahaan dan Inventarisasi Barang Milik Daerah
Jumlah Unit Pengelola Barang yang melaksanakan penatausahaan dan inventarisasi BMD secara tertib
62 SKPD 150 UPB 825,500.00 250 UPB 950,000.00 350 UPB 1,000,000.00 450 UPB 1,100,000.00 550 UPB 1,150,000.00
Penyelesaian Permasalahan Tanah Asset Pemkab Blitar
Prosentase permasalahan aset yang diselesaikan
1 tahun 100% 377,788.16 100% 37,778.82 100% 37,778.82 100% 37,778.82 100% 37,778.82
Operasional pengelolaan Tanah Eks Bengkok di Kelurahan
Jumlah UPB yang melaksanakan pengelolaan tanah eks bengkok
28 UPB/kel.
28 UPB/kel
. 970,668.56 28
UPB/kel. 101,850.00 28 UPB/kel. 106,850.00 28
UPB/kel. 110,000.00 28 UPB/kel. 115,500.00
64
Program/Kegiatan Indikator
Kinerja Program (outcome) dan
Kegiatan (output)
Data Kinerja Pada
Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
2017 2018 2019 2020 2021
Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000)
Pensertifikatan Tanah dan Pengamanan Asset Pemerintah Daerah
Jumlah tanah yang disertifikasi dan aset yang diamankan
50 sertifikat dan 130 papan nama asset
60 sertifikat dan 50 papan nama aset
392,048.53
60 sertifikat dan 50 papan nama aset
397,762.02
60 sertifikat dan 50 papan nama aset
417,650.12
60 sertifikat dan 50 papan nama aset
438,532.62
60 sertifikat dan 50 papan nama aset
460,459.26
Monitoring dan evaluasi pengelolaan barang daerah
Jumlah unit BMD yang dimanfaatkan
62 SKPD 27 unit 111,462.75 32 unit 111,462.75 37 unit 111,462.75 42 unit 111,462.75 47 unit 111,462.75
Penyusunan Standar Harga Barang
Jumlah dokumen SHB yang disusun
1 dok 1 dok 276,022.53 1 dok 325,000.00 1 dok 350,000.00 1 dok 400,000.00 1 dok 450,000.00
Rehabilitasi sedang / berat rumah dinas
Jumlah rumah dinas yang direhab
2 macam 2 rumdin 103,120.52 2
rumdin 103,120.52 2 rumdin 103,120.52 2 rumdin 103,120.52 2 rumdin 103,120.52
Pemeliharaan Rutin Berkala Bangunan Aset Pemkab Blitar
Jumlah aset pemerintah yang dipelihara dan siap pakai
4 jenis 1 jenis 157,000.00 1 jenis 157,000.00 1 jenis 157,000.00 1 jenis 157,000.00 1 jenis 157,000.00
65
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADAN TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
Indikator kinerja merupakan kunci utama yang harus dilaksanakan dan
dilakukan pengukuran setiap tahun untuk mengetahui tingkat keberhasilan
capaian. Penyusunan indikator kinerja pada Badan Pengelolaaan Keuangan dan
Aset Daerah Kabupaten Blitar ini mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD yang
secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD ini dalam lima
tahun mendatang. Hal ini merupakan bentuk komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD, Sasaran RPJMD Kabupaten Blitar yang
menjadi acuan pelaksanaan rencana strategis Badan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kabupaten Blitar yaitu Meningkatnya efektifitas dan efisiensi serta
akuntabilitas kinerja pemerintah daerah yang melekat pada misi ke-4 RPJMD
dan tujuan ke-4 RPJMD yaitu Mewujudkan Pemerintahan Daerah Yang Efektif,
Efisien, Dan Akuntabel. Indikator kinerja yang diidentifikasi adalah indikator
sasaran SKPD yang memiliki korelasi langsung dengan RPJMD. Indikator sasaran
SKPD ini pula yang menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Pengelolaaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar Periode 2016-2021. Adapun IKU
tersebut adalah sebagai berikut :
66
Tabel 6.1 Indikator Kinerja Utama Badan Pengelolaaan Keuangan dan
Aset Daerah
NO Indikator
Kondisi Kinerja pada awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
1 Prosentase kecukupan administrasi perkantoran dan sarana dan prasarana
2 Prosentase pemenuhan jenis/dokumen perencanaan, laporan kinerja dan keuangan yang tepat waktu
3 Prosentase peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur (Kesesuaian syarat jabatan dengan pejabat, Pemenuhan kinerja berdasarkan perjanjian kinerja, Pemenuhan kompetensi, Peningkatan kedisiplinan)
4 Prosentase penyerapan anggaran keuangan daerah
5 Prosentase pemanfaatan aset daerah
Tabel 6.1 menunjukkan bahwa Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Blitar memberikan konstribusi pada lima Indikator tersebut. Secara
spesifik diartikan bahwa, keberhasilan pembangunan Kabupaten Blitar berkenaan
dengan lima Indikator pada tabel yang secara bersamaan dipengaruhi oleh
keberhasilan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.Target tahun ketahun sampai pada
kondisi akhir RPJMD pada indikator tersebut menjadi tanggung jawab Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar. Capaian keberhasilan
Kabupaten Blitar pada indikator tersebut direfleksikan melalui capaian
keberhasilan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar.
67
BAB VII
PENUTUP
Rencana strategik SKPD Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Blitar 2016-2021 ini merupakan revisi atas Rencana strategik yang
telah ada sebagai tindak lanjut evaluasi SAKIP.
Seluruh rangkaian tindakan yang tertuang dalam renstra ini merupakan
upaya menggali berbagai potensi sumber daya yang ada dan memperkuat tujuan
pencapaian visi Kabupaten Blitar. Dengan telah disepakati renstra ini, maka untuk
menjamin keberhasilan dalam pelaksanaannya perlu segera melaksanakan
konsolidasi ke dalam sehingga timbul presepsi yang sama dalam
mengaktualisasikan pada bidang tugas masing-masing. Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blitar harus dapat meningkatkan
komunikasi baik vertikal maupun horizontal antar perangkat daerah dengan
harapan bahwa arus informasi yang diterima merupakan salah satu aspek
penentu keberhasilan / kegagalan pelaksanaan visi dan misi.
Rencana strategik yang telah disusun diharapkan mampu memecahkan
berbagai persoalan yang dihadapi atau kemungkinan yang akan timbul di
kemudian hari, oleh karena itu komitmen di antara semua jajaran harus
dijungjung tinggi sehingga tujuan akhir dalam rangka mendukung masyarakat
Kabupaten Blitar yang lebih cerdas, sehat dan sejahtera dapat tercapai.
Blitar,
Tim Penyusun
68
Top Related