8/3/2019 Kasus Etik Ian
1/3
PORTOFOLIO
KASUS ETIK
Oleh :
Dr. Fandi Triansyah
2011.07.03.33 UND
Pendamping:
Dr. Suciati Lestari
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SOLOK SELATAN
2012
8/3/2019 Kasus Etik Ian
2/3
Portofolio
No. ID dan Nama Peserta : 2011.07.03.33/dr. Fandi Triansyah
Nama Wahana : RSUD Solok Selatan
Topik : Kasus Etik
Tanggal (kasus) : 17 November 2011
Nama : dr. Y
Tanggal Presentasi : 1 Februari 2012
Nama Pendamping : dr. Suciati Lestari
Tempat Presentasi : Ruang Konfrens RSUD Solok Selatan
Objektif Presentasi : Keilmuan
Bahan Bahasan : Kasus
Cara Membahas : Presentasi dan diskusi
8/3/2019 Kasus Etik Ian
3/3
KASUS
Dokter X dinas bersama Dokter Y di Rumah Sakit Z. Pada saat Dokter X dan Dokter
Y dinas bersama di IGD, datanglah pasien yang kemudian diperiksa dan ditangani oleh
dokter X. Setelah Dokter X selesai menganamnesis, melakukan pemeriksaan fisik dan
menegakkan diagnosis sementara serta membuat rencana terapi pasien, Dokter X menulis
status pasien tersebut. Dokter Y yang dinas bersama dokter X kemudian menyatakan
ketidaksetujuan terhadadap diagnosis Dokter X, menyalahkan dan mengkritik pemberian
terapi yang diberikan oleh dokter X di depan pasien dan paramedis. Dokter Y juga mengganti
beberapa hasil pemeriksaan di status yang telah ditulis oleh dokter X tanpa izin maupun
konfirmasi terlebih dahulu.
DISKUSI
Tindakan dokter Y tersebut melanggar KODEKI pasal 1, pasal 7c, pasal 14 dan pasal
15. Dalam pasal 1 disebutkan bahwa setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan
mengamalkan Sumpah Dokter. Salah satu poin dalam Sumpah Dokter menyebutkan bahwa
setiap dokter harus memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana dia sendiri ingin
diperlakukan. KODEKI pasal 7c menyebutkan bahwa seorang dokter harus menghormati
hak-hak pasien, hak-hak sejawatnya, dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga
kepercayaan pasien. Dalam pasal 14 KODEKI disebutkan bahwa setiap dokter
memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan serta dalam
pasal 15 disebutkan bahwa setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman
sejawatnya, kecuali dengan persetujuan atau berdasarkan prosedur yang etis.
Tindakan dokter Y diatas merupakan suatu pelanggaran terhadap hak-hak teman
sejawatnya yang termasuk salah satu pelanggaran KODEKI dan dapat dikenakan sanksi
moral.
Top Related