KARYA TULIS ILMIAH
PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL VCO (Virgine Coconut Oil) DAN
MADU PADA By. F UMUR 8 BULAN DENGAN STOMATITIS
DI BPM YUSTIN TRESNOWATI S.SiT DESA ROWOKELE
KECAMATAN ROWOKELE KABUPATEN KEBUMEN
Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan
Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
INSAPANI
B1301063
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN 2016
KARYA TULIS ILMIAH
PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL VCO (Virgine Coconut Oil) DAN
MADU PADA By. F UMUR 8 BULAN DENGAN STOMATITIS
DI BPM YUSTIN TRESNOWATI S.SiT DESA ROWOKELE
KECAMATAN ROWOKELE KABUPATEN KEBUMEN
Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan
Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
INSAPANI
B1301063
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN 2016
i
ii
iii
iv
KARYA TULIS ILMIAH
PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL VCO (Virgine Coconut Oil) DAN
MADU PADA By. F UMUR 8 BULAN DENGAN STOMATITIS
DI BPM YUSTIN TRESNOWATI S.SiT DESA ROWOKELE
KECAMATAN ROWOKELE KABUPATEN KEBUMEN
Insapani2, Hastin Ika Indriyastuti, S.SiT M.P.H
3.
INTISARI
Latar belakang: Stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut,
biasanya berupa bercak putih kekuningan. Stomatitis dapat menyerang segala usia
terutama pada usia Bayi yang merupakan usia yang rentan terhadap Stomatitis.
Salah satu penyebab stomatitis yaitu traumatik. Ada banyak cara untuk
mempercepat penyembuhan stomatitis dengan Medis dan Non medis. Penggunaan
obat medis terus menerus dapat berdampak negatif pada bayi karena mengandung
bahan kimia sedangkan obat non medis lebih aman digunakan karena terbuat dari
bahan tradisional dan dapat di olah secara mandiri. Oleh karena itu, penulis
membuat sebuah inovasi dari bahan tradisional yaitu minyak kelapa murni
(virgine Coconut Oil) dan madu alami yang digunakan sebagai terapi herbal pada
bayi dengan Stomatitis.
Tujuan: Memberikan Asuhan pada Anak dengan Masalah Stomatitis
menggunakan terapi Obat Tradisional VCO (virgine Coconut Oil) dan Madu.
Metode : Jenis Penelitian ini Menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui
pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data
primer dan data sekunder sedangkan metode pengolahan data dilakukan
menggunakan 3 cara yaitu Reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil: Setelah dilakukan pengobatan dengan menggunakan obat tradisional VCO
dengan Madu pada Stomatitis yang dialami By. F sembuh dalam waktu 5 hari.
Kesimpulan: Stomatitis yang dialami By. F umur 8 bulan telah dapat teratasi
dengan lebih efektif menggunakan obat medis dibandingkan dengan
menggunakan VCO dan Madu.
Kata kunci : Bayi, Stomatitis, VC0 dengan Madu
Kepustakaan : 19 Kepustakaan (2006-2015)
Jumlah Halaman : 53 halaman
1. Judul
2. Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan
3. Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
v
SCIENTIFIC PAPER
THE USE OF TRADITIONAL MEDICINE VCO (Virgin Coconut Oil) AND
HONEY FOR F, 8 MONTH-OLD BABY WITH STOMATITIS
IN PRIVATE MIDWIFERY CLINIC OF MIDWIVE YUSTIN
TRESNOWATI S. Si T AT ROWOKELE, KEBUMEN
Insapani2, Hastin Ika Indriyastuti, S. Si T M.P.H
3.
ABSTRACT
Background: Stomatitis is an inflammation that occurs in the oral mucosa. It is
usually in the form of yellowish white-spots. Stomatitis can affect all ages,
especially a baby who is susceptible to stomatitis. One of stomatitis causes is
traumatic. There are many ways to accelerate the healing of stomatitis medically
and non-medically. The continually use of medical drugs can have a negative
impact on the baby. This is because of the chemicals. On the other hand, non-
medical drugs are safer because they are made from traditional materials and can
be processed independently. Therefore, the writer makes an innovation of
traditional materials. It is virgin coconut oil (VCO) and natural honey used as a
herbal therapy for infants with Stomatitis.
Objective: Providing midwifery care for children with stomatitis by using
traditional medicine therapy (VCO and Honey).
Method: This study is a descriptive qualitative with a case study approach. The
data collection was done by collecting primary data and secondary data. The data
processing was performed by using three methods, namely reduction, data
presentation and conclusion.
Result: After having a treatment using traditional medicines (VCO and honey),
baby F was recovered from suffering from Stomatitis in 5 days.
Conclusion: The stomatitis suffered F, an 8 month-old baby, could be treated
better and more effective by using medical drugs than using VCO and Honey.
Keyword : Baby, stomatitis, virgin coconut oil, honey, medical and
non-medical drugs
Bibliography : 19 (2006-2015)
Number of pages : 53 pages
1. Tittle
2. Student of DIII Program of Midwifery Dept.
3. Lecturer of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Puji syukur kehadirat Alloh Subhanahu Wata’ala (SWT), yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan karya tulis ilmiah dengan judul “Penggunaan Obat
Tradisional VCO dan Madu sebagai Obat Stomatitis pada By. F umur 8 bulan Di
BPM Yustin Tresnowati, kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen”. Laporan
ini disusun sebagai syarat memenuhi jenjang pendidikan Diploma III Kebidanan.
Selama penyusunan laporan asuhan kebidanan ini penulis mendapat
bimbingan, masukan dan dukungan dari beberapa pihak, sehingga laporan ini
dapat terselesaikan dengan baik, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih
kepada :
1. M. Makdhan Anis, S. Kep,. Ns. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong.
2. Eka Novyriana, S.ST, MPH selaku Pembimbing Akademik sekaligus penguji
1 yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
3. Hastin Ika Indriyastuti, S.SiT., M.P.H. selaku Ketua Program Studi DIII
Kebidanan STIKes Muhammadiyah Gombong dan sebagai pembimbing
akademik yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
4. Bidan Yustin Tresnowati, S.SiT selaku pembimbing lahan yang telah banyak
membantu penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
5. Ny. B dan By. F selaku klien dari asuhan kebidanan yang sudah membantu
penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
6. Orang tua serta keluarga yang telah memberikan dukungan baik materiil
maupun moril, dorongan semangat dan doa yang tiada henti untuk penulis.
7. Semua teman-teman DIII Kebidanan STIKes Muhammadiyah Gombong
seangkatan 2013, yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan
ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah
membantu dalam penyusunan laporan asuhan kebidanan ini.
Penulis menyadari banyak berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh
penulis, baik pengetahuan maupun pengalaman tentunya laporan asuhan
kebidanan ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat diharapkan. Semoga Alloh SWT senantiasa
memberikan rahmat dan hidayah yang tidak berkesudahan dan semoga dapat
bermanfaat bagi kita semua (Amin).
Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Gombong, Mei 2016
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iv
INTISARI ......................................................................................................... v
ABSTRACT ..................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ............................................................................................. 1
B. Tujuan Penulisan ........................................................................................ 5
C. Manfaat Penulisan ....................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan Teori .................................................................................... 7
1. Bayi.. ........................................................................................... 7
a. Definisi ................................................................................ 7
b. Tumbuh kembang ................................................................ 8
2. Stomatitis .................................................................................... 12
a. Definisi ................................................................................ 12
b. Etiologi ................................................................................ 13
c. Tanda dan gejala Stomtitis ................................................... 16
d. Jenis-jenis Stomatitis ........................................................... 18
e. Gambaran Klinis .................................................................. 19
f. Klasifikasi Radang Mukosa Mulut ...................................... 21
g. Komplikasi ........................................................................... 22
h. Perawatan yang dilakukan untuk anak Stomatitis ............... 23
i. Pencegahan Stomatitis ......................................................... 24
j. Penatalaksanaan pengobatan stomatitis ............................... 25
k. Madu Alami ......................................................................... 27
1). Definisi ........................................................................... 27
2). Komposisi ....................................................................... 27
3). Kegunaan madu dalam bidang medis ............................. 28
4). Mekanisme penyembuhan stomatitis dengan madu ....... 29
l. Minyak Kelapa murni (VCO) .............................................. 31
1). Kandungan asam minyak kelapa .................................... 32
2). Karasteristik Minyak kelapa ........................................... 32
3. Pengobatan Tradisional ............................................................... 33
a. produk ................................................................................... 33
b. manfaat .................................................................................. 33
c. keunggulan produk ................................................................ 34
d. peluang efektivitas ................................................................ 34
viii
e. kekurangan ............................................................................ 34
f. cara pengobatan minyak oles tradisional .............................. 35
g. cara pembuatan minyak kelapa ............................................. 36
h. cara pembuatan obat tradisional vco dan madu .................... 37
i. cara penggunaan .................................................................... 37
B. Kerangka Teori .................................................................................. 38
BAB III METODE PENULISAN
A. Jenis Penelitian................................................................................... 39
B. Tempat dan Waktu ............................................................................. 40
C. Subjek ................................................................................................ 40
D. Instrumen ........................................................................................... 40
E. Teknik Analisa Data .......................................................................... 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil .................................................................................................. 45
B. Pembahasan ...................................................................................... 48
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................................ 52 B. Saran ............................................................................................................ 52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Komposisi asam lemak minyak kelapa ....................................................... 32
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................. 38
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lembar observasi
2. Standar Oprasional Prosedur (SOP)
3. Inform Consent
4. Foto
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya
berupa bercak putih kekuningan. Bercak itu dapat berupa bercak tunggal
maupun berkelompok. Stomatitis ini dapat menyerang selaput lender pipi
bagian dalam, bibir bagian tengah, lidah, gusi serta langit - langit dalam
rongga mulut. Terutama usia bayi yang merupakan usia yang paling rentan
terhadap stomatitis. Dilain pihak bermacam - macam hal yang bisa
mempengaruhi terjadinya stomatitis pada bayi diantaranya makanan atau
minuman panas, traumatik (gusinya tergigit atau terkena gesekan dot yang
terlalu keras) bisa memunculkan stomatitis (Devina,2012).
Banyak penelitian menunjukkan bahwa pemicu stomatitis pada bayi
yaitu kurangnya vitamin B, vitamin C, atau zat besi, luka tergigit pada bibir
atau lidah akibat susunan gigi yang tidak teratur, luka karena menyikat gigi
terlalu keras, gesekan dot yang berkontruksi agak keras dan terbuat dari karet
yang keras, adanya sisa susu dalam mulut bayi setelah minum juga dapat
menyebabkan stomatitis jika kebetulan ada bakteri di dalam mulut (Devina,
2012).
Menurut Cawson dan Odel Radang Mukosa Mulut juga disebabkan
Adanya riwayat trauma pada penderita sebagai gejala awal misalnya tergigit,
terbentur, trauma sikat gigi, pemakaian peralatan gigi, sehingga terjadi ulser
pada mukosa mulut.
1
Penggunaan antibiotika yang terlalu banyak dan tidak terarah dapat
menyebabkan timbulnya "stain" miko-organisme yang tahan terhadap
antibiotika dan mengakibatkan timbulnya pertumbuhan jamur yang berlebih,
misalnya Candida Abicans (Devina,2012).
Stomatitis dapat menyerang segala usia termasuk pada anak.
Kesadaran anak dalam menjaga kesehatan rongga mulutnya tentu masih
sangat rendah, dimana faktor peran orangtua merupakan hal yang dominan.
Peran serta orangtua sangat diperlukan dalam membimbing, memberikan
pengertian, mengingatkan, dan menyediakan fasilitas kepada anak agar dapat
memelihara kebersihan gigi dan mulutnya. Selain itu, orangtua mempunyai
peran yang cukup besar dalam mencegah terjadinya berbagai penyakit gigi
dan mulut pada anak.
Kejadian stomatitis di dunia mencapai rata-rata prevalensi populasi
sebanyak 20%. Penelitian yang telah dilakukan oleh Anom dkk (2013),
menyatakan bahwa penyakit Stomatitis juga memiliki angka kejadian yang
cukup tinggi yaitu 68,2 % responden pernah mengalami penyakit stomatitis
dan faktor yang paling memicu terjadinya stomatitis adalah factor trauma,
stress dan kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C.
kejadian stomatitis di daerah Surakarta juga sering terjadi, terbukti didapatkan
2.710 jiwa yang mengalami stomatitis (Dinkes, 2014).
Jumlah stomatitis di Indonesia pada bayi kurang lebih 98 kasus
stomatitis sedangkan di Jawa Timur terdapat 55 kasus stomatitis pada bayi.
Berdasarkan data Dinkes Blitar tahun 2009, terdapat 18 kasus stomatitis dan
2
pada tahun 2010 terdapat 23 kasus stomatitis, maka dari sini data stomatitis
pada bayi dikatakan meningkat, dan berdasarkan data di Udanawu pada tahun
2010 terdapat 32 kasus stomatitis pada bayi, sedangkan pada tahun 2010
sebanyak 9 kasus stomatitis pada bayi. Berdasarkan hasil studi pendahuluan
yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 24 Desember 2010 di Udanawu
Blitar, terhadap 10 responden diperoleh 4 ibu yang mengetahui tentang
penyakit stoma-titis dan 6 ibu mengatakan kurang tahu tentang stomatitis.
Dari 4 ibu yang mengetahui tentang penyakit stomatitis pada bayi, mereka
mengerti bagaimana cara menjaga kebersihan mulut bayi (Devina,2012).
Pengobatan secara Medis dimasyarakat Menurut BPOM RI (2013)
Pengobatan gangguan pada gigi dan mulut tersedia dalam bentuk tablet hisap,
obat kumur, pasta dan obat oles. Terapi yang dapat digunakan sebagai
pengobatan untuk Stomatitis yaitu dengan menggunakan obat oles Gentian
violet. Gentian violet adalah anti jamur yang digunakan untuk pengobatan
kandidiasis (infeksi jamur kandida) pada rongga mulut. Pada orang dewasa
dan anak-anak, penggunaannya dengan cara di oleskan pada tempat yang sakit
dengan menggunakan kapas 2-3 kali sehari selama tiga hari.
Selain obat-obatan kimia yang di produksi pabrik, pemanfaatan bahan
alami sebagai obat tradisional di Indonesia akhir-akhir ini meningkat.
Penggunaan obat tradisional dinilai memiliki efek samping lebih kecil
dibandingkan dengan obat yang berasal dari bahan kimia. Stomatitis juga bisa
dirawat dengan pengobatan tradisional dengan menggunakan madu dan VCO.
3
Keberadaan pengobatan tradisional merupakan bukti sejarah dari
upaya pelayanan kesehatan pada masa lalu. Menurut Badan Kesehatan Dunia
(WHO), sebanyak 80% dari total populasi di benua Asia dan Afrika
bergantung pada pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional menjadi
pilihan beberapa masyarakat Indonesia sebagai komplementer atau subsider
pada pengobatan konvensional akibat mahalnya biaya pengobatan
konvensional.
Madu merupakan salah satu bahan alami yang sering digunakan
dalam pengobatan. Mandal (2011) dalam penelitiannya menyatakan
pentingnya pengobatan menggunakan madu telah didokumentasikan dalam
kepustakaan medis tertua di dunia, dan sejak zaman kuno madu telah dikenal
memiliki antimikroba yang dapat menyembuhkan luka, baik luka bakar, ulser,
maupun luka terbuka. Sifat penyembuhan dari madu tersebut ditimbulkan
karena viskositas yang kental sehingga dapat mempertahankan kelembaban
luka dan adanya aktivitas antimikroba yang dapat mencegah terjadinya
infeksi. Madu juga memiliki aktivitas antioksidan sehingga dapat digunakan
sebagai bahan alami dalam proses penyembuhan, pada ulser rongga mulut
(Fandra,2014).
Selain madu salah satu dari bahan olahan alami yang saat ini
mendapatkan banyak perhatian adalah Virgin Coconut Oil (VCO) atau minyak
VCO yang merupakan minyak kelapa yang diperoleh dari hasil pemisahan
dari santan secara tradisional. Dari hasil analisis kimia, sebanyak 60% dari
kandungan VCO merupakan asam lemak jenuh rantai menengah (medium
4
chain saturated fattyacid = MCFA). MCFA telah dilaporkan pada penelitian-
penelitian sebelumnya mempunyai efek antimikroba terhadap bakteri,
jamur(fungi) , kapang(yeast), dan virus , termasuk di dalamnya kemampuan
yang signifikan untuk membunuh Candida albicans ( Anggadria,2007).
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk
menerapkan penggunaan tanaman serta bahan yang banyak tersedia di
masyarakat untuk diolah menjadi terapi obat tradisional dan dituangkan
dalam sebuah Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Penggunaan Obat Tradisional
Vco (Virgine Coconut Oil) dengan Madu pada By. F umur 8 Bulan dengan
Stomatitis”.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan Asuhan pada Anak dengan Masalah Stomatitis
menggunakan terapi Obat Tradisional VCO (virgine Coconut Oil) dan
Madu.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui penyebab stomatitis pada Bayi.
b. Untuk mengetahui lamanya penyembuhan Stomatitis dengan Obat
tradisional.
c. Untuk mengetahui keefektifan menggunakan obat tradisional.
5
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Hasil karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat untuk diterapkan sebagai
bahan referensi dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan
penulis lain agar dapat melakukan pembahasan lebih mendalam.
2. Manfaat Praktis
Hasil karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat digunakan sebagai terapi
komplementer untuk petugas kesehatan sebagai pengobatan untuk
stomatitis.
6
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah .(2005). Virgin coconut oil : minyak aneka penakluk penyakit. Jakarta:
Agromedia pustaka.
Anggadria, IY.(2007). Uji banding efektifitas Virgine coconut oil dengan
Ketokonazol 2% secara in vitro terhadap pertumbuhan candida albicans.
http://eprints.undip.ac.id/22366/1.anggradia.pdf,acessed 6th
march 2013.
Anom, Darmanta dkk. (2013). Angka Kejadian Lesi yang Diduga sebagai Stomatitis
Aftosa Rekuren pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Journal of Dental Education.
Akses : 2013
Arikunto, Suharsimi.(2010). Prosedur Penelitian- Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ardina,P.(2015). Makalah Farmasi Stomatitis.
https://www.scribd.com/document/266212308/Stomatitis. Akses : 25
september 2015.
________.(2015). Stomatitis. Kepaniteraan klinik lab/smf ilmu farmasi Fakultas
kedokteran uns / rsud dr. Moewardi Surakarta. Diakses : 25 september
2015.
BPOM RI( Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia).( 2013).
Informasi Obat Nasional Indonesia. Akses : September-Oktober 2013
Cawson, R.A. and Odell .(2008). cawson’s Esentials of oral phatology and Oral
medicine. Akses : 2008
Devina .(2012). pengetahuan ibu tentang stomatitis dengan sikap ibu terhadaap
pencegahan stomatitis pada bayi. Akses: January 2010
Dinkesprov jateng (Dinas kesehatan Provinsi jawa tengah). (2014). Profil kesehatan
provinsi jawa tengah. Semarang.
Dyah, N.W. (2010). Enzymatic Production of Coconut Oil Using Fruit Peel and Seed
of Papaya and Analysis of its Physicochemical Properties. Jurnal, Fakultas
Farmasi UNAIR, Surabaya
Fandra. (2014). Efek Madu Alami terhadap Penyembuhan Stomatitis Aftosa Rekuren
Tipe Minor pada Pasien RSGMP USU. Diakses tanggal : 16 april 2015.
Ika. (2015). Asuhan keperawatan Stomatitis. Akses : 10 oktober 2015
Laras C, A.H. Prakosa .(2009). Pembuatan Minyak Kelapa Murni (virgincoconut oil)
Menggunakan Fermentasi Ragi Tempe. Fakultas Teknik, Universitas
Sebelas Maret, Surakarta, 2009
Mandal MD .(2011) . Honey: it medicinal property and antibacterial activity. Asian
Pac J Trop Biomed. Akses : 2011
Mohamed SS, Al-Douri AS.(2007). The effect of honey on the healing of oral ulcers
(clinical study). Akses : 2007
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Manusia. Jakarta
_____________ .(2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Nursalam, Susilaningrum,R., Utami,S. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak.
Jakarta: Salemba Medika.
Rahmy .(2011). Prevelensi Stomatitis pada masa pubertas. http://
repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1097/skripsi.acessed:
march 2011.
Rukiyah, A.Y, Yulianti, S. ( 2010). Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Jakarta :
CV. Trans Info Medis.
Scully C, Gorsky M, Lozada-Nur F .(2003). The diagnosis and management of
recurrent aphthous stomatitis a consensus approach. J Am Dent Assoc
2003.
Subrahmanyam M. A .(1998). prospective randomised clinical and histological
study of superficial burn wound healing with honey and silver sulfadiazine.
Akses : 1998
Sugiyono .(2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung:
Alfabeta.
________ .(2012). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan, Kuantitatif, dan
Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Vardi , al. Dauri AS .(1998). Honey: it medicinal property and antibacterial activity.
Asian Pac J Trop Biomed. Akses : 1998.
Wardiningsih, Rahmy .(2011). Prevalensi stomatitis pada masa pubertas
berdasarkan penyebabnya. Fakultas hasanudin ilmu kedokteran Makasar.
Win . (2013). Pertumbuhan dan perkembangan bayi. Jakarta. Akses : 2013
Wong D. L., Huckenberry M.J .(2008). Wong’s Nursing care of infants and children.
Acces : 2008
Wray D, Lowe GDO, Dagg JH, Felix DH, Scully C .(2003). Oral Ulceration:
Textbook of general and oral medicine. London: Churchill Livingstone.
LAMPIRAN
Lembar Observasi
Hari
Pemberian
VCO & madu
Hasil
Pertama 4x oles sehari saat hari pertama dilakukan pemberian obat
oles VCO dengan Madu, By. F mau Diberi
obat oles VCO madu, sudah mulai mau
minum dan makan tapi masih rewel
kedua 4x oles sehari Saat dilakukan pemberian obat oles VCO
madu pada hari kedua diperoleh hasil
bahwa By. F mau Diberi Obat Oles VCO
Madu dan pada saat makan porsi makan
bertambah dan sudah mau minum susu 3-4
kali perhari, Stomatitis nya sudah mulai
sembuh sehingga makan dan minum lebih
nyaman
Ketiga 4x oles sehari Saat dilakukan pemberian obat oles VCO
madu pada hari ketiga, By. F mau di beri
obat oles tersebut. Ibu mengatakan anaknya
sudah bisa makan dan minum tanpa rewel
dan sariawan sudah mulai menghilang
Keempat 4x oles sehari Saat dilakukan pemberian VCO madu hari
keempat, By. F di dapatkan Hasil luka
Sariawan mengecil sudah hampir
menghilang dan anak sudah makan dengan
porsi sedang , minum setiap kali haus dan
tidak rewel lagi.
Kelima Tidak
diberikan
karena sudah
sembuh.
Ibu mengatakan By.F sudah tidak
Sariawan lagi sehingga anaknya bisa
makan dan minum dengan nyaman dan
luka sariawan sudah hilang.
SOP PENGGUNAAAN OBAT TRADISIONAL VCO & MADU
Pengertian
Obat tradisional VCO dan Madu adalah obat dari
bahan minyak kelapa murni dan madu yang diolah
secara alami dan tanpa bahan kimia.
Tujuan Untuk mengobati stomatitis pada bayi
Kebijakan Bayi usia 0-12 bulan
Petugas Bidan
Peralatan Virgin Coconut Oil (VCO) dan Madu
Prosedur Pelaksanaan
No. Langkah-langkah Kegiatan Ya Tidak
A. Sikap dan Perilaku
1. Menyambuat pasien dan
keluarganya dan
memperkenalkan diri
2. Menjelaskan maksud dan tujuan
3. Mengawali dengan tasmiah dan
mengakhiri dengan tahmid
No. Langkah-langkah Kegiatan Ya Tidak
B. Tahap Kerja
1. Melakukan anamnesa pada ibu
tentang identitas dan keluhan
2. Meminta ijin pada ibu bahwa
akan melakukan pemeriksaan
fisik
3. Memperhatikan keadaan umum
bayi
4. Memmeriksa vital sign
5. Memeriksa keadaan fisik bayi
6. Menyiapkan obat tradisional
VCO dan Madu
7. Memberikan obat oles
tradisional
8. Menginformasikan kepada ibu
bahwa obat oles vco dan madu di
gunakan sesering mungkin 3
sampai 5x sehari
C. Teknik
1. Tindakan sistematis dan
berurutan
2. Tanggap terhadap reaksi pasien
dan keluarganya
3. Percaya diri dan tidak ragu-ragu
4. Sabar dan teliti
DOKUMENTASI
Gambar 1 hari pertama dilakukan pengobatan Madu dan VCO
Gambar 2 hari ke 2 setelah dilakukan pemberian madu dan VCO
Gambar 3 setelah hari ke 3 pemberian madu dan VCO
Gambar 4 hari ke 5 setelah dilakukan pemberian madu dan VCO stomatitis
sembuh.
Top Related