BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Anggaran
Para pengelola perusahaan akan selalu berupaya bertindak secara professional dalam
rangka mencapai apa yang menjadi tujuannya. Dalam praktiknya harus dilandasi oleh
konsep-konsep manajemen yang memang sudah berlaku universal. Dalam pengelolaan
perusahaan, manajemen menetapkan tujuan (goals) dan sasaran (objectives) dan kemudian
membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Secara umum
manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses yang terdiri dari perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan pengendalian (controlling) dalam
upaya mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dari keempat fungsi manajemen tersebut,
planning merupakan fungsi yang memegang peranan yang sangat penting karena merupakan
dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi yang lain. Dalam kaitannya dengan fungsi planning dan
controlling maka manajemen dihadapkan dalam masalah pengambilan keputusan yang
mencakup dua variabel pokok yanitu variabel inflow, yang merupakan kumpulan faktor yang
diperlukan dalam proses produksi, modal, tenaga kerja dan material.
Ini semua merupakan faktor yang menimbulkan biaya (cost), dan variabel outflow,
yaitu hasil proses produksi yang merupakan faktor yang akan menghasilkan revenue bagi
perusahaan. Seorang business manager tidak dapat mengabaikan tujuh faktor yang
mempengaruhi segala perencanaan yang dilakukannya, faktor-faktor tersebut antara lain:
Produk Trend penjualan, harga produk, diversivikasi produk, kualitas
produk, design produk, style produk, identifikasi produk
spertibrand name, trade mark, bungkus, dan lain-lain
Pasar Data tentang konsumen, potensi pasar, kebiasaan membeli dari
konsumen, kebijakan pengiklanan.
Program Distribusi Memilih dan melatih para salesman, memilih saluran distribusi
yang paling tepat dan metode penjualannya, memilih media
promosi dan advertisi, menentukan kebijakan harga dan lain-
lain.
Rencana Produksi Bahan baku dan bahan-bahan pembantu, tenaga kerja, lokasi
pabrik, lay out pabrik, fasilitas pabrik, proses produksi, dan lain-
lain.
Program Penelitian dan
Pengembangan
Besarnya biaya yang diperlukan untuk program penelitian dan
pengembangan, ada tidaknya korelasi antara kegiatan penelitian
dengan penjualan, manfaat yang akan diperoleh dari program
tersebut.
Organisai Organization chart (struktur organisasi), penempatan individu-
individu yang tepat pada masing-masing tingkat jabatan,
koordinasi antara masing-masing fungsi dalam organisasi.
Aktivitas planning menghasilkan rencana (plan) yang terdiri dari elemen-elemen tujuan
(goal), strategi (strategy), program (program), prosedur (procedure) dan anggaran (budget).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penganggaran merupakan salah satu aspek
penting dalam kegiatan manajemen, khususnya dalam perencanaan.
Proses penyusunan anggaran merupakan tahap akhir dari proses perencanaan
menyeluruh perusahaan (total business planning). Perencanaan menyeluruh perusahaan ini
dilaksanakan melalui empat tahap, yaitu:
1. penetapan filosofi dan misi,
2. penetapan tujuan (goals) dan strategi,
3. penyusunan program (programming),
4. penyusunan anggaran (budgeting)
Penganggaran memegang peran vital dalam sebuah perusahaan karena berkaitan dengan
kondisi finansial atau keuangan perusahaan. Penganggaran (budgeting) menunjukkan suatu
proses sejak tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana,
pengumpulan berbagai data dan informasi yang perlu, pembagian tugas perencanaan,
penyusunan rencananya sendiri, implementasi dari rencana tersebut, sampai pada akhirnya
tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil rencana itu. Hasil dari kegiatan penganggaran
(budgeting) adalah anggaran (budget).
1. Menurut RA Supriyono - Anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara
formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya dinyatakan dalam satuan uang, untuk
perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu
tertentu, biasanya satu tahun.
2. Menurut Gunawan Adisaputro - Anggaran adalah suatu pendekatan formal dan
sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan,
koordinasi, dan pengawasan.
3. Menurut Glenn A. Welsch - Comprehensive profit planning and control is defined as a
systematic and formalized approach for performing significant phases of management
planning and control functions.
Anggaran perusahaan dapat dianggap sebagai suatu system tunggal yang memiliki ciri
khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut mempunyai tujuan serta cara kerja
tersendiri yang merupakan satu kebulatan dan yang berbeda dengan tujuan serta cara kerja
system lain yang terdapat dalam perusahaan. Disamping itu anggaran perusahaan dapat juga
dianggap sebagai sub sistem yang memerlukan hubungan dengan sub sistem lain yang
terdapat dalam perusahaan oleh karena anggaran perusahaan bukanlah satu-satunya alat
perencanaan dan pengendalian yang ada dan diperlukan perusahaan.
Istilah-istilah lain yang digunakan yang bermakna dan tujuan sama dengan anggaran
adalah sebagai berikut:
Business Budget
Profit Planning and Control
Comprehensive Budgeting
Managerial Budgeting
Business Budgeting and Control
Dalam menyusun anggaran harus diperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:
1. Realistis, artinya sangat mungkin untuk dicapai
2. Luwes, artinya tidak kaku sehingga terdapat peluang untuk perubahan sesuai dengan
situasi dan kondisi
3. Kontinyu, artinya bahwa anggaran perusahaan memerlukan perhatian secara terus
menerus dan bukan merupakan suatu usaha yang bersifat incidental.
2.2. Manfaat dan Tujuan Anggaran
Dengan penyusunan anggaran usaha-usaha perusahaan akan lebih banyak berhasil
apabila ditunjang oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan yang terarah dan dibantu oleh
perencanaan-perencanaan yang matang. Perusahaan yang berkecenderungan memandang ke
depan, akan selalu memikirkan apa yang mungkin dilakukannya pada masa yang akan dating.
Sehingga dalam pelaksanaannya, perusahaan-perusahaan ini tinggal berpegangan pada semua
rencana yang telah disusun sebelumnya. Di mana, bagaimana, mengapa, kapan, adalah
pertanyaan-pertanyaan yang selalu mereka kembangkan dalam kegiatan sehari-hari. Apabila
pada suatu kesempatan hal ini ditanyakan kepada seorang General Manager yang sukses,
maka sering didapatkan jawaban bahwa ide-ide untuk kegiatan pada waktu mendatang pada
umumnya didasarkan pada jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diatas. Dalam perusahaan-
perusahaan manufatktur ( pabrik) kegiatan akan dilakukan dengan lebih efisien dan tingkat
keuntungan akan lebih besar apabila management memperhatikan rencana untuk aktivitas-
aktivitasnya di masa depan.
Karena itu Heckerts dan Wilson mengatakan bahwa manfaat utama daripada business
budgeting adalah dapat ditentukannya kegiatan-kegiatan yang paling profitable yang akan
dilakukan. Sedangkan manfaat lain adalah membantu manajer dalam mengelola perusahaan.
Manajer harus mengambil keputusan-keputusan yang paling menguntungkan perusahaan,
seperti memilih barang-barang atau jasa yang akan diproduksi dan dijual,
memilih/menseleksi langganan, menentukan tingkat harga, metode-metode produksi, metode-
metode distribusi, termin penjualan. Budgeting mempunyai manfaat yang pada dasarnya
sama, yakni dalam hal perencanaan, koordinasi, dan pengawasan.
1. Dalam bidang perencanaan
Mendasarkan kegiatan-kegiatan pada penyelidikan-penyelidikan studi dan penelitian-
penelitian. Budget bermanfaat untuk membantu manajer meneliti, mempelari
masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan. Dengan
kata lain, sebelum merencanakan kegiatan, manajer mengadakan penelitian dan
pengamatan-pengamatan terlebih dahulu. Kebiasaan membuat rencana-rencana akan
menguntungkan semua kegiatan. Terutama kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan kebutuhan financial, tingkat persediaan, fasilitas-fasilitas produksi, pembelian,
pengiklanan, penjualan , sales promotion, pengembangan produk, expansi dan lain-
lain.
Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan dalam menentukan arah/kegiatan yang
paling menguntungkan. Budget yang disusun untuk waktu panjang, akan sangat
membantu dalam mengerahkan secara tepat tenaga-tenaga kepala bagian, salesman,
kepala cabang dan semua tenaga operasional.
Untuk membantu atau menunjang kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan
Menentukan tujuan-tujuan perusahaan. Manajemen yang dapat menentukan tujuannya
secara jelas dan logis ( dapat dilaksanakan) adalah manajemen yang akan berhasil.
Penentuan tujuan ini dibatasi oleh beberapa faktor. Budget dapat membantu
manajemen dalam memilih : mana tujuan yang dapat dilaksanakan dan mana yang
tidak.
Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. Seorang majikan yang baik
tidak akan pernah mengabaikan atau tidak mempedulikan kesejahteraan pegawainya.
Perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang baik akan mengakibatkan dapat
dihindarkannya kelebihan dan kekurangan tenaga kerja. Tanpa rencana tentang
kebutuhan tenaga kerja, mengakibatkan terpaksa diberhentikannya sebagian buruh
yang berlebihan. Bila terus menerus berlangsung hal ini akan mengakinatkan tidak
stabilnya tingkat employment
Mengakibatkan pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif. Dengan disusunnya
perencanaan yang terperinci, dapat dihindarkan biaya-biaya yang timbul karena
kapasitas yang berlebihan. Pemakaian alat-alat fisik yang efektif dan ekonomis akan
membantu/menyokong tujuan akhir perusahaan yaitu keuntungan yang maksimum.
2. Dalam bidang koordinasi
Membantu mengkoordinasikan faktor manusia dengan perusahaan. Dalam beberapa
situasi mungkin faktor hubungan manusia dengan perusahaan ini adalah yang
terpenting. Seringkali terjadi kasus di mana manajer tidak tahu apa yang akan
dilakukannya di tahun-tahun mendatang. Akibatnya kadang-kadang manajer frustasi
dan merasa makin lama semakin tidak mampu mengatasinya. Penyusunan rencana
yang terperinci (beruapa budget) membantu manajer mengatasi masalah itu, sehingga
ia kembali merasa adanya hubungan antara kemampuannya dengan perusahaan yang
dipimpinnya.
Menghubungkan aktivitas perusahaan dengan trend dalam dunia usaha. Dalam
penelitian-penelitian yang telah dilakukan tampak bahwa trend keuntungan yang
didapat oleh perusahaan tergantung juga kepada keadaan dunia usaha pada umumnya.
Karena itu dengan disusunnya budget, dapat dinilai apakah rencana ter sebut sesuai
denagn keadaan dunia usaha yang akan dihadapi.
Menempatkan penggunaan modal pada saluran-saluran yang menguntungkan, dalam
arti seimbang dengan program-program perusahaan. Sebelum membelanjakan
uangnya, perusahaan harus mempelajari terlebih dahulu saluran-saluran mana yang
paling menguntungkan atau yang paling sesuai dengan program perusahaan. Sebagian
dana digunakan untuk peralatan dan persediaan barang, sedangkan bagian yang lain
dipergunakan untuk promosi dan biaya penjualan lain. Kedua bagian tersebut harus
seimbang . Tanpa perencanaan yang baik mungkin saja terjadi persediaan barang
terlalu jauh di atas kemampuan penjualan atau produksi.
Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam organisasi. Setelah rencana yang baik
disusun dan kemudian dijalankan. Kelemahan-kelemahan dapat dilihat untuk
kemudian diperbaiki.
3. Dalam bidang pengawasan
Untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran. Tujuan utama dari
perencanaan adalah memilih kegiatan yang paling menguntungkan. Kegiatan tersebut
tidak hanya direncanakan saja, tetapi di dalam peleksanaannya harus diadakan
pengawasan agar betul-betul seperti yang direncanakan. Beberapa kegiatan dan
pengeluaran sangat perlu diawasi. Misalnya : kegiatan promosi penjualan, kadang-
kadang mengeluarkan terlalu banyak biaya tanpa menghasilkan kenaikan penjualan
yang sepadan. Atau kegiatan produksi yang terlalu jauh menyimpang dari rencana
sehingga harga pokok per unit produk demikian tinggi.
Untuk pencegahan secara umum pemborosan-pemborosan, sebetulnya ini adalah
tujuan yang paling umum daripada penyusunan budget. Kontrol terhadap pelaksanaan
diharapkan dapat mengurangi pemborosan-pemborosan.
2.3. Kelebihan dan Kekurangan Anggaran
Berdasarkan ulasan yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa
keuntungan yang dapat diperoleh bila perusahaan menerapkan penyusunan anggaran yang
baik. Beberapa keuntungan tersebut adalah :
a. Hasil yang diharapkan dari suatu rencana tertentu dapat diproyeksikan sebelum
rencana tersebut dilaksanakan. Bagi manajemen, hasil proyeksi ini menciptakan
peluang untuk memilih rencana yang paling menguntungkan untuk dilaksanakan.
b. Dalam menyusun anggaran , diperlukan analisis yang sangat teliti terhadap setiap
tindakan yang dilakukan. Analisis ini sangat bermanfaat bagi manajemen sekalipun
ada pilihan untuk tidak melanjutkan keputusan tersebut.
c. Anggaran merupakan penelitian untuk kerja sehingga dapat dijadikan patokan untuk
menilai baik buruknya suatu hasil yang diperoleh.
d. Anggaran memerlukan adanya dukungan organisasi yang baik sehingga setiap
manajer mengetahui kekuasaan, kewenangan, dan kewajibannya. Anggaran sekaligus
berfungsi sebagai alat pengendalian pola kerja karyawan dalam melakukan suatu
kegiatan.
e. Mengingat setiap manajer/penyelia dilibatkan dalam penyusunan anggaran, maka
memungkinkan terciptanya perasaan ikut berperan serta.
Di samping beberapa keunggulan tersebut di atas, terdapat pula beberapa kelemahan
antara lain :
a. Dalam penyusunan anggaran, penaksiran yang dipakai belum tentu tepat dengan
keadaan yang sebenarnya.
b. Seringkali keadaan yang digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran mengalami
perkembangan yang jauh berbeda daripada yang direncanakan. Hal ini berarti
diperlukan pemikiran untuk penyesuaian. Kemungkinan ini menghendaki agar
anggaran disesuaikan secara berkesinambungan dengan kondisi yang berubah-ubah
agar data dan informasi yang diperoleh akurat.
c. Karena penyusunan anggaran melibatkan banyak pihak, maka secara potensial dapat
menimbulkan persoalan-persoalan hubungan kerja yang dapat menghambat proses
pelaksanaan anggaran.
d. Penganggaran tidak dapat terlepas dari penilaian subyektif pembuat kebijakan
terutama pada saat data dan informasi tidak lengkap /cukup.
2.4. Kriteria Penilaian Kinerja
Setiap penilaian layak yang diberikan nilai yang standar untuk usaha yang sejenis
dengan cara membandingkan dengan rata-rata industri atau target yang telah ditentukan.
Dalam prakteknya ada beberapa kriteria untuk menentukan apakah suatu usaha layak atau
tidak untuk dijalankan ditinjau dari aspek keuangan. Kriteria ini sangat tergantung dari
kebutuhan masing-masing perusahaan dan metode mana yang akan digunakan. Setiap metode
yang digunakan mempunyai kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Dalam penilaian
suatu usaha hendaknya penilai menggunakan beberapa metode sekaligus. Artinya penilai
menggunakan beberapa metode yang digunakan, maka semakin memberikan gambaran yang
lengkap sehingga diharapkan memberikan hasil yang akan diperoleh menjadi lebih
sempurna.
Adapun criteria yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan suatu usaha atau
investasi adalah :
1. Metode Payback Period (PP)
Payback period adalah suatu metode dalam penentuan jangka waktu yang dibutuhkan
dalam menutupi initial investment dari suatu proyek dengan menggunakan cash inflow
yang dihasilkan dari proyek tersebut.
Kriteria penilaian pada payback period adalah :
Jika Payback periodnya < waktu maksimum, maka usulan proyek tersebut dapat
diterima.
Jika Payback periodnya > waktu maksimum, maka usulan proyek tersebut ditolak.
Kelebihan dari metode Payback Period ini adalah :
a. Mudah dimengerti
b. Lebih mengutamakan investasi yang menghasilkan aliran kas yang lebih cepat
c. Beranggapan bahwa semakin lama waktu pengembalian, semakin tinggi resikonya
d. Cukup akurat untuk mengukur nilai investasi yang diperbandingkan untuk
beberapa kasus dan bagi pembuat keputusan.
Kelemahan metode Payback Period ini adalah :
a. Mengabaikan nilai waktu dari pada uang (time value of money)
b. Mengabaikan penerimaan–penerimaan investasi atau proceedssetelah Payback
Period tercapai.
2. Metode ARR (Average Rate of Return)
Merupakan cara untuk mengukur rata-rata pengembalian bunga dengan cara
membandingkan antara rata-rata laba sebelum pajak EAT dengan rata-rata investasi.
Kriteria penilaian ARR :
Jika ARR > 100%, Investasi diterima
Jika ARR < 100%, Investasi Ditolak
Kelebihan dari metode ini adalah:
a. Sederhana dan mudah dimengerti
b. Metode ini menggunakan data akuntansi yang sudah tersedia sehingga tidak
memerlukan perhitungan tambahan.
Kekurangan utama dari metode ini adalah:
a. Tidak memperhitungkan “time value of money”
b. Menitik beratkan pada laba akuntansi dan bukan pada arus kas dari investasi
bersangkutan
c. Merupakan pendekatan jangka pendek dengan menggunakan angka rata-rata yang
dapat menyesatkan
d. Kurang memperhitungkan jangka waktu investasi
3. Net Present Value (NPV)
Metode Net Present Value adalah menghitung selisih antara nilai sekarang investasi
dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) di
masa yang akan datang.
Kriteria penilaian NPV adalah :
Jika NPV > 0, maka investasi diterima.
Jika NPV < 0, maka investasi ditolak.
Kelebihan dari metode Net Present Value ini :
a. Memperhatikan nilai waktu dari pada uang (time value of money)
b. Mengutamakan aliran kas yang lebih awal
c. Tidak mengabaikan aliran kas selama periode proyek atau investasi
Kelemahan dari metode Net Present Value adalah :
a. Memerlukan perhitungan Cost Of Capital sebagai Discount Rate
b. Lebih sulit penerapannya dari pada Pay Back Period
4. Internal Rate of Return (IRR)
IRR adalah tingkat pengembalian yang menyebabkan NPV proyek itu sama dengan nol.
Ini merupakan suatu tingkat pengembalian persentase proyek berdasar pada arus kas yang
diperkirakan itu.
Kriteria penilaian IRR adalah :
Jika IRR > dari suku bunga yang telah ditetapkan, maka investasi diterima.
Jika IRR < dari suku bunga yang telah ditetapkan, maka investasi ditolak.
Kelebihan metode Internal Rate Of Return :
a. Tidak mengakibatkan aliran kas selama periode proyek
b. Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang
c. Mengutamakan aliran kas awal dari pada aliran kas belakangan
Kelemahan metode Internal Rate Of Return :
a. Memerlukan perhitungan COC (Cost Of Capital) sebagai batas minimal dari nilai
yang mungkin dicapai
b. Lebih sulit dalam melakukan perhitungan
5. Profitability Indeks (PI)
Metode Profitability Index adalah menghitung melalui perbandingan antara lain nilai
sekarang (present value) dari rencana penerimaan–penerimaan kas bersih di masa yang
akan datang dengan nilai sekarang (present value) dari investasiyang telah dilaksanakan,
jadi perhitungan profitability Index dapat dihitung dengan membandingkan antara Present
Value kas masuk dengan Present Value kas keluar.
Kriteria untuk Profitabilitas Indeks :
Proyek dinilai layak jika PI > atau = 1,00, sebaliknya
Dinilai tidak layak jika PI < 1,00
Kelebihan metode Profitability Index :
a. Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang (time value of money)
b. Menentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang akan digunakan
c. Konsisten dengan tujuan perusahaan, yaitu memaksimalkan kekayaan pemegang
saham.
Kelemahan metode Profitability Index :
a. Dapat memberikan panduan dan pilihan yang salah pada proyek-proyek-proyek
yang mutually exsclusive yang memiliki unsure ekonomis dan skala yang berbeda
Top Related