Download - Jurnal PBK

Transcript

1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Ilmupengetahuanalam(IPA)merupakansalahsatucabangilmu pengetahuan dimana objeknya adalah benda benda alam.Ilmu pengetahuan alam lahir dari pengamatan terhadap suatu gejala alam (fenomena) yang dikaji secaraterusmenerusdansistematissehinggadidapatkansuatukonsepilmu. SehinggadapatdikatakanbahwaIlmuPengetahuanAlammerupakan pengetahuanilmiah,yaknisebuahilmupengetahuanyangtelahdiuji kebenarannyamelaluilangkahlangkahyangsistematisyangdisebutjuga dengan metode ilmiah.Berdasarkanbentuknya,objekIPAterbagimenjadidua,yakniobjek yangbersifatkonkretdanobjekyangbersifatabstrak.Objekkonkret merupakansuatuobjekIPAyangdapatdiamatimelaluiindra,sedangkan objek yang bersifat abstrak dapat berupa simbol dimana untuk mempelajarinya diperlukanpemodelan.Berdasarkanobjekkajiannya,IPAdibagimenjadi beberapa disiplin ilmu diantaranya, ilmu yang mempelajari kehidupan disebut Biologi.IlmuyangmempelajarigejalafisikdarialamdisebutFisika,dan khususuntukbumidanantariksadisebutilmupengetahuanbumidan antariksa, sedangkan ilmu yang mempelajari sifat materi benda disebut Kimia.DalamprosespembelajaranIPAditingkatSMP/MTs,secaraumum IPAdiajarkanmeliputibidangkajianenergidanperubahannya,bumi 2 antariksa,makhlukhidupdanproseskehidupan,sertamateridansifatnya. Energidanperubahannyasertabumiantariksadimasukkankedalambidang fisika. Makhluk hidup dan proses kehidupannya termasuk dalam ilmu biologi. Sedangkanmateridansifatnyadigolongkankedalamilmukimia.Semua materitersebutdiajarkanpadasiswasecaraterpisah,sehinggasiswa memahami konsep IPA secara terkotak kotak berdasarkan disiplin ilmu dari objek yang dikajinya. Berdasarkan sumber yang dikutip dari Balitbang Depdiknas (2006 : 7), pembelajaranIPAyangdisajikansecaradisiplinkeilmuandianggapterlalu dini bagi anak usia 7-14 tahun, karena anak pada usia ini masih dalam transisi daritingkatberfikiroperasionalkonkretkeberfikirabstrak.Selainituanak padausiatersebutmelihatduniasekitarnyamasihsecaraholistik.Agar penguasaankonsepIPAdapattertanamdenganbaikpadasiswaSMPmaka IPA seharusnya diajarkan menjadi satu kesatuan yang utuh yakni IPA terpadu. Pembelajaransecaraterpadudikembangkandenganlandasan pemikiranprogresivisme,konstruktivisme,DevelopmentallyAppropriate Practice(DAP),landasannormatifdanlandasanpraktis(Depdikuddalam Trianto,2010:69).Aliranprogresivismemengungkapkanbahwadalam prosespembelajaranseharusnyaberlangsungsecaraalami,bukanartifisial. Maksuddaripernyataantersebutadalahbahwadalamprosespembelajaran seharusnyadisesuaikandenganlingkungansiswa,sehinggamateriyang diajarkanakanlebihbermaknabagisiswa.Menurutpahamkonstruktivisme menyatakanbahwapengetahuandibentuksendiriolehsiswadanpengalaman 3 merupakankunciutamadaribelajarbermakna.DevelopmentallyAppropriate Practice(DAP)menyatakanbahwapembelajaranharusdisesuaikandengan perkembangan usia dan individu yang meliputi perkembangan kognisi, emosi, minat, dan bakat siswa. Untuk siswa SMP, dimana rata rata usia 10 sampai 15 tahun menurut teori perkembangan Piaget masih dalam transisi dari tingkat berfikiroperasionalkonkretkeoperasionalformal,sehinggasudahmampu berfikir secara logis untuk memecahkan suatu masalah.Pembelajaranterpadujugadilandasiolehlandasannormatifdan landasanpraktis.Landasannormatifmenghendakipembelajaranterpadu dilaksanakanberdasarkangambaranidealyangingindicapaidalamtujuan pembelajaran.Sedangkanlandasanpraktismengharapkanbahwa pembelajaran terpadu dilaksanakan dengan memperhatikan situasi dan kondisi praktisyangberpengaruhterhadapkemungkinanpelaksanaanmencapaihasil yangoptimal.Denganmenerapkanpembelajaransecaraterpadudiharapkan dapatmenghematwaktudanhasilyangakandicapailebihbermaknabagi siswa. RealitanyasampaisaatinigurumasihmengajarkanIPAsecara terpisahberdasarkandisiplinilmu.IPAdiajarkansebagaisebuahilmuyang ditransfer pada siswa agar siswa mampu menghafal konsep, teori dan hukum. Fenomena tersebut terjadi karena guru hanya beranggapan pembelajaran yang dilakukantersebutberorientasipadatesujian/tessehinggaaspekyang dikembangkanpadasiswahanyalahaspekkognitifsaja.Pembelajaranyang bersifatteacher-centeredinilahyangmengakibatkanparasiswamenjadi 4 kurangtermotivasidalambelajar,malasberfikirsecaramandiri(pasif)serta dangkaldalammemahamikonsepIPA,sebabaspekafektifdanpsikomotor padadirisiswaterabaikanolehsistempembelajaranyangdilakukanguru. Alasanyangseringdikemukakanolehguruuntuktidakmelakukaninovasi dalamprosespembelajaranadalahketerbatasanwaktu,saranayangkurang memadai, lingkungan belajar, dan jumlah siswa yang terlalu banyak pada tiap kelas. Pembelajaran yang bersifat teacher-centered memang tidak selamanya sesuaijikadigunakanuntukprosespembelajaran,mengingattidakadasatu modelpembelajaranyangpalingbaikdalamprosespembelajaran.Proses belajarmengajarpadahakekatnyaadalahproseskomunikasipenyampaian pesandarigurukesiswadaninteraksiaktifkeduanya.Padapembelajaran teacher-centered sebagian atau seluruh materi pembelajaran disampaikan oleh gurukepadasiswa.Komunikasilebihdidominasiolehguru.Adakalanya proses komunikasiinformasiyang disampaikanoleh guru ditafsirkan berbeda olehsiswa,sehinggaterjadikegagalan/ketidakberhasilandalammemahami apayangdidengar,dibaca,dilihatataudiamati.Semakinbanyakverbalisme saatgurumenyampaikaninformasi,makasemakinabstrakpulapemahaman yangditerimaolehsiswa.Olehsebabitudiperlukansuatualatbantuyang dapat memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalis, sehingga siswa akan lebih memahamimateriyangdisampaikanolehguru.Alatbantutersebutlebih sering disebut sebagai media. 5 Ronald H. Anderson (1987 : 38) mengklasifikasikan media menjadi 10 golongan,yaknimeliputiaudio,bahancetak,audiocetak,visualproyeksi diam, audio visual proyeksi diam, visual gerak, audio visual gerak, objek fisik, sumbersumbermanusiadanlingkungan,sertakomputer.Komputeradalah salahsatumediayangdapatmenggabungkanbeberapamediamenjadisatu kesatuan, sehingga akan tercipta stimulasi audio visual yang lebih menarik dan praktis dalam pengoperasionalannya. Seiringdenganperkembanganteknologiyangsemakinmaju, pengadaankomputerdisetiapsekolahpunbukanhalyangsulituntuk dilakukan,bahkanpelajaranTIKmulaidiberikansejakjenjangpendidikan dasar. Namun kurangnya pengetahuan tentang pemanfaatan komputer sebagai alatbantu(media)dalamprosespembelajaransampaisaatinimasihrendah. Selainitumasihterbatasnyasoftwarepembelajaransertamahalnyaharga softwarepembelajaranIPAmenjadikendalabagiguruuntukmengunakan media komputer. Berdasarkan uraian di atas maka pembelajaran IPA haruslah diajarkan secaraterpadudengansuatutema.Temayangakandikembangkanuntuk prosespembelajaranIPAterpaduyaituHujanAsam.Temainidipilihatas dasarisuglobalmengenaisemakinmeningkatnyapencemaranudaraglobal namunrealitanyapenangananterhadapdampakpencemaranudarainimasih sangat kurang akibat rendahnya kesadaran manusia akan dampak negatif yang dapatditimbulkandarikasuspencemaranudaraini.SelainitutemaHujan Asamdipilihkarenadianggaprelevandengankompetensidasaryang 6 diajarkandikelasVIIdansesuaidenganlingkungansiswa.Dalam mempelajarimaterihujanasampelaksanaannyasulituntukdilakukansecara langsungkarenaterkendalawaktudansulitnyasiswabersentuhanlangsung dengan objek yang dipelajari sebab hujan tidak terjadi sepanjang tahun, selain ituperistiwaterjadinyahujanasamtidakdapatdiamatisecaralangsungoleh siswa. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka perlu dikembangkannya suatu mediapembelajaranIPAterpaduyangdapatmenampilkanvisualisasiberupa simulasiyangmenggambarkandanmenjelaskankejadianhujanasam,baik penjelasan yang bersifat konkrit maupun abstrak, sehingga media yang dipilih untukdikembangkansebagaiperangkatpembelajaranadalahmedia pembelajaran berbasis komputer.Mediapembelajaranberbasiskomputerdipilihkarenamemiliki beberapa keunggulan diantaranya praktis, visualisasi konsep pelajaran dengan animasidilengkapidengansimulasiinteraktifsehinggaakanlebihmenarik bagisiswa,siswadapatmengontrolkecepatanbelajarmerekasendiri,serta terdapatevaluasiyangdapatdigunakanuntukmengujipemahamansiswa terhadappenguasaankonsep.DengandikembangkannyaprodukmediaIPA terpaduberbasiskomputertersebutdiharapkanpembelajaranakanlebih bermaknabagisiswa,sertameningkatkanminatdanmotivasisiswadalam belajar IPA dan menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan. 7 B.Identifikasi Masalah 1.SebagiangurubidangstudiIPAbelummengembangkansrategidan metode pembelajaran alternatif untuk mengatasi keterbatasan waktu. 2.StrategipembelajaranIPAyangmerangsangkreativitasdanaktifitas siswa belum banyak dikembangkan. 3.TerbatasnyamediayangdapatmembantuprosespembelajaranIPA terpadu. 4.Kurangnya pemanfaatan komputer dalam kegiatan pembelajaran. 5.MahalnyahargasoftwarepembelajaranIPAmenjadikendaladalam penggunaan media pembelajaran IPA oleh guru C.Batasan Masalah Darilatarbelakangyangsudahdiuraikandiatas,penulismembatasi pokokpermasalahanpadapengembanganmediapembelajaranIPAterpadu berbasiskomputeruntuksiswaSMPkelasVIIdengantemaHujanAsam menggunakan Macromedia Flash Professional 8. D.Rumusan Masalah 1.Bagaimanakah kualitas hasil pengembangan media pembelajaranIPA terpaduberbasiskomputeruntuksiswaSMPkelasVIIdengantema HujanAsamditinjaudariaspektampilan,aspekprogram,aspek pembelajaran, aspek materi dan aspek penyajian materi? 8 2.Bagaimanaresponsiswaterhadappenggunaanmediapembelajaran IPA terpadu berbasis komputer dalam proses pembelajaran IPA? E.Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1.MengetahuikualitashasilpengembanganmediapembelajaranIPA terpaduberbasiskomputeruntuksiswaSMPkelasVIIdengantema HujanAsamditinjaudariaspektampilan,aspekprogram,aspek pembelajaran, aspek materi dan aspek penyajian materi. 2.Mengetahuiresponsiswaterhadappenggunaanmediapembelajaran IPA terpadu berbasis komputer dalam proses pembelajaran IPA. F.Manfaat Penelitian Darihasilpenelitianpengembanganinidiharapkanprodukmedia yang dikembangkan dapat dimanfaatkan : 1.Bagisiswa,denganadanyamediapembelajaranberbasiskomputer dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam mempelajari IPA secara terpadu. 2.Bagiguru,denganmenggunakanmediadalamprosespembelajaran akanmembantuprosespembelajaranIPAdalammeningkatkan pemahaman siswa pada materi yang diajarkan oleh guru. 3.Bagisekolah/lembaga,denganadanyafasilitasmediapembelajaran akan memberikan dampak pada peningkatan mutu pendidikan. 9 4.Bagi pengembangan sumber belajar. Produk hasil penelitianini dapat menjadi reverensi untuk pengembangan pembelajaran lainya.