Definisi
Isoflurane (foran,eran)
halogenasi eter atau derivat eter
yg pada dosis anastetik atau subanastetik
me↓kan laju metabolisme
otak terhadap O2 tapi me↑kan
aliran darah ke otak dan tek. Intrakranial.
Struktur
Bentuk sediaan cair, cairan nonflammable
Metil etil eter terhalogenasi berbentuk cairan bening.
Struktur kimia 2-kloro-2-(difluorometoksi)-1,1,1- trifluoro-etan merupakan eter berhalogenasi yang digunakan untuk anestesi inhalasi.
Karakteristik fisik isofluran antara lain titik didih 48,5 OC, nilai MAC 1,15 vol %.
Sifat
Mudah menguap dan tidak mudah terbakar
Memiliki bau menyengat
tidak berwarna, tidak eksplosif, tidak
mengandung zat pengawet, dan relatif
tidak ralut dalam darah tapi cukup
iritatif terhadap jalan nafas pada saat
induksi inhalasi batuk dan tahanan
nafas
Derajat kelarutan dalam darah sedang,
potensi tinggi, sehingga memiliki
onset dan pemulihan anestesi yang cepat
Mekanisme kerja
interaksi isofluran dengan
berbagai reseptor
pada transmisi sinaptik.
Isofluran mengikat reseptor GABA,
reseptor glutamat,
dan reseptor
glisin
serta mengha
mbat konduksi
kanal kalium.
Penghambatan glisin akan
membantu
menghambat fungsi
motorik.
Aktivasi kalsium ATPase akan
meningkatkan
permeabilitas
membran.
Farmakodinamik
Efek terhadap respirasi • Depresi respirasi terjadi selama anestesi.
Penurunan pada ventilasi semenit. Isofluran merupakan bronkhodilator yang baik tetapi tidak sebaik halotan
Efek terhadap serebral •Pada konsentrasi > 1 MAC, meningkatkan CBF dan TIK, mengurangi kebutuhan O2 metabolik serebral, dan pada 2 MAC menghasilkan electrical silent dari EEG
•merelaksasikan otot skelet, menghasilkan peningkatan efek obat penghambat neuromuskuler dan dapat mencetuskan hipertermia maligna
Efek terhadap neuromuskuler
• menurunkan RBF, GFR, dan output urin
Efek terhadap renal
•Total aliran darah hepar (aliran arteri hepatica dan vena porta) berkurang selama anestesi dengan isofluran. Suplai O2 hepar lebih terjaga dengan isofluran di banding halotan.
Efek terhadap hepar
Biotransformasi
Mengalami biotransformasi minimal pada manusia
Ekskresi melalui udara ekspirasi, hanya 0,2% dimetabolisme di dalam tubuh.
Konsentrasi metabolitnya sangat rendah, tidak cukup untuk menimbulkan gangguan fungsi ginjal Post anastesi 0,17% nya di metabolit pada ginjal.
Pegunaan klinik
komponen hipnotik dalam pemeliharaan anestesi umum.
efek analgetik ringan dan relaksasi ringan.
Untuk merubah menjadi uap alat penguap (vaporizer) khusus isofluran.
Indikasi dan Dosis
induksi
•konsentrasi yang diberikan pada udara inspirasi
•2-3% bersama-sama dengan N2
O.
pemeliharaan
•pola nafas spontan
•konsentrasinya berkisar antara 1-2,5%,
nafas kendali
•berkisar antara 0,5-1%.
kontraindikasi
Hati-hati terhadap pasien dengan hipovolemia berat tidak dapat mentolerir efek vasodilatasi
Kelebihan dan kekurangan • induksi cepat dan lancar,
• pemulihannya lebih cepat dari halotan, • tidak menimbulkan mual muntah, dan tidak
menimbulkan menggigil• tidak mudah meledak atau terbakar. • tidak menimbulkan guncangan terhadap
fungsi kardiovaskuler, • Tidak megubah sensitivitas otot jantung
terhadap katekolamin, sangat sedikit yang mengalami pemecahan dalam tubuh
• dan tidak menimbulkan efek eksitasi SSP.
Kelebihan
•batas keamanan sempit (mudah terjadi kelebihan dosis), analgesia dan relaksasinya kurang harus dikombinasikan dengan obat lain.
Kekurangan